Produk: KRL

  • Potret Tiang LAA Miring Tutupi Jalur Kereta di Bekasi

    Potret Tiang LAA Miring Tutupi Jalur Kereta di Bekasi

    Foto Bisnis

    ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah – detikFinance

    Rabu, 20 Nov 2024 10:00 WIB

    Bekasi – Tiang Listrik Aliran Atas (LAA) miring dan menutupi jalur KRL Commuter Line di Harapan Mulya, Bekasi. Akibatnya perjalanan KRL terganggung.

  • Top 5 News Bisnisindonesia.id: Waspada Penurunan Daya Beli hingga Catatan Ahli Pertambangan

    Top 5 News Bisnisindonesia.id: Waspada Penurunan Daya Beli hingga Catatan Ahli Pertambangan

    Bisnis, JAKARTA— Penurunan daya beli masyarakat berpotensi terjadi pada tahun depan seiring dengan sejumlah pungutan dana publik, termasuk kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 12% mulai Januari 2025.
    Setidaknya ada 10 pungutan masyarakat yang berlaku tahun depan dan berpotensi membatasi daya beli. Sebagai implikasinya, kenaikan harga barang hingga konsumsi masyarakat yang melemah. Berita tentang potensi penurunan daya beli merupakan satu dari lima berita pilihan redaksi Bisnisindonesia.id. Simak ulasan singkat Top 5 News Bisnisindonesia.id berikut ini.

    Waspada Penurunan Daya Beli Masyarakat Saat ‘Beban’ Makin Banyak
    Tambahan 10 ‘beban’ yang bakal ditanggung masyarakat, yakni tarif PPN 12%, Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), BPJS Kesehatan, uang kuliah tunggal (UKT) mahasiswa, dan tarif cukai berpeluang untuk naik pada tahun depan. Pemerintah juga mewacanakan pengenaan third party liability (TPL) untuk asuransi wajib kendaraan bermotor, Pajak Penghasilan (PPh) Final usaha mikro kecil menengah (UMKM), subsidi kereta rel listrik (KRL) berdasarkan nomor induk kependudukan (NIK), pembatasan subsidi bahan bakar minyak (BBM) 2025, pembatasan subsidi pupuk, dan dana pensiun wajib.

    Sederet kebijakan itu, memicu kekhawatiran bagi kalangan pengusaha akan penurunan daya beli pada 2025. Bagaimana respons pelaku usaha terhadap potensi risiko terhadap daya beli dan kinerja ekonomi tahun depan? Simak berita selengkapnya di Bisnisindonesia.id.

    Mewaspadai Pisau Bermata Dua Kenaikan PPN
    Tak hanya penurunan daya beli, rencana penaikan tarif PPN dari 11% menjadi 12% mulai 2025 bisa menjadi pisau bermata dua karena bisa membawa efek domino negatif terhadap roda perekonomian nasional.
    Penurunan daya beli masyarakat bakal berimbas pada kinerja manufaktur yang lebih lesu dan memicu gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di Tanah Air. Berdasarkan catatan Bisnis, sebanyak 64.751 karyawan di Indonesia terkena gelombang PHK per 18 November 2024. Angka itu merupakan data terbaru hingga pukul 08.45 WIB dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
    Adapun, wilayah penyumbang PHK tertinggi berasal dari DKI Jakarta sebanyak 14.501 tenaga kerja yang ter-PHK. Wilayah ini berkontribusi sebesar 22,4% dari 64.751 karyawan yang ter-PHK. Mengekor Jawa Tengah dengan tenaga kerja yang ter-PHK mencapai 12.492 dan 10.992 tenaga kerja Banten di-PHK.
    Bagaimana potensi risiko sektor ketenagakerjaan terhadap kebijakan pemerintah mengumpulkan pajak lebih tinggi tahun depan? Artikel selengkapnya bisa diakses melalui tautan yang tersedia.

    Wanti-wanti DPR di Balik Masuknya Bank BUMN di Danantara
    Pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang melibatkan tiga bank pelat merah memantik peringatan dari Dewan Perwakilan Rakyat.
    Seperti diketahui, pembentukan BPI Danantara melibatkan tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan tiga di antaranya berasal dari sektor perbankan. Tujuh BUMN tersebut, yakni  PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Telkom Indonesia(Persero) Tbk. (TLKM), PT Mineral Industri Indonesia (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), dan PT Pertamina (Persero). Penggabungan tujuh BUMN ini memiliki aset Rp8,979,93 triliun dengan Rp5.353,99 triliun atau 59,62% di antaranya berasal dari bank BUMN.
    Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pun menyampaikan kekhawatirannya soal pelibatan bank BUMN di BPI Danantara. Kekhawatiran itu menyentuh soal keterlibatan aset publik berupa dana pihak ketiga (DPK). Selain itu, ada potensi kecurangan atau fraud yang perlu diantisipasi.
    Pandangan DPR soal BPI Danantara dan perkembangan terbarunya bisa diakses di Bisnisindonesia.id.

    Catatan Ahli Pertambangan Indonesia soal Izin Tambang Ormas
    Langkah pemerintah yang mengizinkan pendistribusian pemberian izin usaha pertambangan khusus (IUPK) batu bara kepada organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan kembali disoal.
    Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) menilai pemberian IUPK untuk ormas keagamaan saat ini masih bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba Perubahan).
    Perhapi menyebut, dalam beleid itu pemerintah hanya memberikan penawaran prioritas izin usaha pertambangan (IUP) kepada badan usaha milik negara (BUMN) dan badan usaha milik daerah (BUMD). Di sisi lain, belum ada aturan yang mencabut ketentuan tersebut.
    Masalah lain yang perlu diperhatikan pemerintah adalah persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) dari perusahaan tambang oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Berita selengkapnya soal pandangan ahli di sektor pertambangan bisa diakses melalui tautan yang tersedia.

    Langkah Pemerintah Menuju Ketahanan Air
    Kementerian Pekerjaan Umum akan memfokuskan penggunaan anggaran pada infrastruktur sumber daya air untuk mendukung dan mewujudkan Asta Cita Swasembada Pangan. 
    Adapun, belanja infrastruktur mencakup pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi, optimalisasi bendung, serta bendungan. Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo pun menggandeng Kementerian Pertanian untuk membentuk Satuan Tugas (Satgas) bersama untuk mewujudkan swasembada pangan. Dengan demikian, Kementerian PU akan menyiapkan air irigasinya baik melalui bendungan yang telah dibangun dan jaringan irigasi yang telah direvitalisasi, sedangkan Kementerian Pertanian akan menyiapkan sarana produksinya. Oleh karena itu, program pembangunan bendungan terus berlanjut sehingga Indonesia akan memiliki 259 bendungan dari 187 bendungan yang terbangun. Bagaimana dampak pembangunan bendungan ke depannya? Simak berita selengkapnya di Bisnisindonesia.id.

  • Usai Tiang Listrik Miring Tutup Jalur Bekasi-Kranji, Sejumlah Perjalanan KRL Dibatalkan – Page 3

    Usai Tiang Listrik Miring Tutup Jalur Bekasi-Kranji, Sejumlah Perjalanan KRL Dibatalkan – Page 3

    Guna mengurangi kelambatan perjalanan Commuter Line di lintas tersebut, pagi hari ini KAI Commuter melakukan rekayasa pola operasi pada perjalanan Commuter Line, antara lain:

    1. Commuter Line No. 5025 (Cikarang – Angke) dijalankan dari Stasiun Cakung.

    2. Commuter Line No. 4005 (Bekasi – Kampung Bandan via Pasar Senen) dijalankan dari Stasiun Cakung.

    3. Commuter Line No. 5012 (Manggarai – Bekasi) dijalankan dari Stasiun Jatinegara.

    4. Commuter Line No. KA 5031 (Cikarang – Kampung Bandan via Manggarai) dijalankan dari Stasiun Manggarai.

    5. Commuter Line No. 5000 (Bekasi – Cikarang) perjalanannya dibatalkan.

    6. Commuter Line No. 5002 (Manggarai – Cikarang) perjalanannya dibatalkan.

    7. Commuter Line No. 4009 (Cikarang – Kampung Bandan via Pasar Senen) perjalanannya dibatalkan.

    8. Commuter Line No. 4010 (Kampung Bandan – Cikarang via Manggarai) dijalankan dari Stasiun Manggarai.

    9. Commuter Line No. 5004 (Manggarai – Bekasi) perjalanannya dibatalkan.

    10. Commuter Line No. 5027 (Bekasi – Kampung Bandan) perjalanannya dijalankan dari Stasiun Manggarai.

    11. Commuter Line No. 5019 (Manggarai – Angke) perjalanan dibatalkan.

    12. Commuter Line No. 5018 (Angke – Manggarai) perjalanan dibatalkan.

     

     

  • KA Gumarang Tersangkut hingga Kabel Diduga Dicuri

    KA Gumarang Tersangkut hingga Kabel Diduga Dicuri

    Jakarta

    Tiang listrik aliran atas (LAA) di lintasan Cakung-Bekasi miring hingga membuat KA Gumarang menyangkut. KAI menduga tiang LAA ini miring karena kabel diduga dicuri.

    Dirangkum detikcom, Rabu (20/11/2024), indisen ini terjadi malam tadi sekitar pukul 21.09 WIB. KAI dan KAI Commuter sempat menghentikan sementara perjalanan kereta di lokasi.

    Berikut fakta-faktanya:

    1. KRL Lintas Bekasi Sempat Hanya Sampai Cakung

    Imbas tiang LAA miring ini, perjalanan kereta rel listrik (KRL) lintas Bekasi sempat terkendala malam tadi. Petugas kemudian melakukan perbaikan tiang LAA.

    “Terdapat perbaikan tiang Listrik Aliran Atas (LAA) di antara Stasiun Cakung-Bekasi dan saat ini dalam penanganan oleh petugas,” demikian keterangan KAI Commuter Indonesia (KCI) lewat akun X (Twitter) @CommuterLine, Selasa (19/11/2024).

    KCI menjelaskan petugas di lapangan menangani kendala tersebut. Perjalanan Bekasi Line sempat hanya bisa sampai Stasiun Cakung.

    “Perjalanan Commuter Line Bekasi/Cikarang perjalanannya hanya sampai Stasiun Cakung untuk kembali menuju Stasiun Kampung Bandan via Manggarai atau via Pasar Senen,” tambahnya.

    2. 8 Kereta Jarak Jauh Terdampak

    Kereta api Gumarang tersangkut kabel buntut tiang LAA miring di lintas Bekasi. Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko mengatakan akibat peristiwa ini membuat 8 perjalanan kereta api jarak jauh sempat terganggu.

    1. Plb 130A (Gumarang) Jalur III Stasiun Bekasi (Tidak preipal);
    2. Ka 104 (Singasari) sinyal masuk J10 Stasiun Bekasi;
    3. Ka 284 (Parcel Utara ) jalur VII Stasiun Jatinegara;
    4. Ka 72 (Purwojaya) jalur III Stasiun Jatinegara;
    5. Ka 70 (Taksaka) jalur II Stasiun Gambir;
    6. Ka 136 (Bogowonto) jalur IV Stasiun PasarSenen;
    7. Ka 15 (A.Muria) jalur I Stasiun Tambun; dan
    8. Plb 7045B ( Argo Parahyangan Tambahan) jalur IV Stasiun Cikarang.

    “Atas kejadian tersebut KAI Daop 1 Jakarta memohon maaf kepada pelanggan kereta api yang terdampak oleh kejadian tersebut,” kata Ixfan dalam keterangannya, Selasa (19/11).

  • Tiang Listrik Jatuh di Perlintasan Stasiun Bekasi dan Kranji, Semua Penumpang KRL Selamat

    Tiang Listrik Jatuh di Perlintasan Stasiun Bekasi dan Kranji, Semua Penumpang KRL Selamat

    Bekasi, Beritasatu.com – Tiang listrik aliran atas (LAA) jatuh menimpa kereta api jarak jauh dan commuter line atau KRL di perlintasan antara Stasiun Bekasi dan Kranji, Selasa (20/11/2024) malam. Meski demikian, semua penumpang KRL selamat.

    VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan, jatuhnya tiang listrik terjadi sekitar pukul 21.08 WIB. Perbaikan langsung dilakukan oleh petugas gabungan dari KAI Commuter dan KAI Daerah Operasi 1 Jakarta.

    Akibat peristiwa tersebut, petugas melakukan evakuasi penumpang yang tertahan karena gangguan tersebut. Evakuasi rampung dilakukan pada pukul 22.05 WIB. “Semua pengguna (penumpang KRL) selamat,” ujar Joni dalam keterangannya yang diterima, Rabu (20/11/2024).

    Joni Martinus sebelumnya menjelaskan, perjalanan KRL dari Kampung Bandan melalui Manggarai atau Pasar Senen menuju Bekasi dan Cikarang hanya dapat beroperasi hingga Stasiun Cakung. Sebaliknya, perjalanan dari Stasiun Cikarang menuju Kampung Bandan hanya sampai di Stasiun Bekasi.

    “Pengguna commuter line atau KRL dengan tujuan Stasiun Kranji, Bekasi, hingga Cikarang disarankan mencari alternatif transportasi,” ujar Joni.

    Dalam video amatir warga, terlihat percikan api saat KRL tujuan Stasiun Bekasi melintas di jalur kereta tepat berada di kolong fly over Summarecon Bekasi. Sejumlah penumpang KRL juga terpaksa dievakuasi dan turun dari rangkaian gerbong kereta dengan berjalan kaki.

    Salah satu penumpang KRL tujuan Stasiun Cikarang Toto mengatakan, perjalanan KRL terhenti di Stasiun Cakung. Dia sempat berjalan kaki, sebelum akhirnya menggunakan transportasi lain. 

    “Saya mau ke Cibitung dari Stasiun Duri. Infonya masalah listrik dari Kranji ke Bekasi jadi semua penumpang kereta diturunkan ke Cakung,” kata Toto.

  • KA Gumarang Tersangkut hingga Kabel Diduga Dicuri

    Penampakan Tiang LAA Miring Diduga Kabel Dicuri Sampai Tersangkut di KA

    Jakarta

    Tiang listrik aliran atas (LAA) miring membuat kereta api Gumarang tersangkut di jalur Cakung-Bekasi. KAI menduga LAA itu miring karena kabel dicuri. Begini penampakannya.

    Dari foto yang diberikan KAI Daop 1 Jakarta, Selasa (19/11/2024), tampak tiang dan kabel listrik menyangkut di atap KA Gumarang. Di luar kereta tampak kabel menjuntai.

    Pada foto lainnya, terlihat tiang LAA yang miring menimpa KRL Commuter. KRL tampak dalam posisi berhenti.

    KAI juga menyertakan foto tiang pada bagian kabel yang dicuri. Terlihat kabel telah terpotong.

    “Berdasarkan informasi di lapangan diduga telah terjadi pencurian terhadap kabel feeder baru yang kemudian dari ujung kabel yang dipotong tersebut mengarah ke jalur sehingga tersangkut atap KA 130A Gumarang,” kata Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko Ixfan dalam keterangannya.

    Tiang LAA miring bikin kereta nyangkut di Cakung Foto: (Dok. KAI DAOP I)

    KAI Daop 1 Jakarta kemudian melakukan evakuasi dan perbaikan kabel LAA yang tersangkut bagian atap kereta. KAI juga berkoordinasi pihak terkait (Dinas LAA).

    Ixfan mengatakan pihaknya melakukan penyelidikan terkait kasus ini. KAI juga menyampaikan permohonan maaf karena perjalanan kereta terganggu.

    “Untuk selanjutnya akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” pungkas Ixfan.

    (lir/jbr)

  • Rute Naik KRL, MRT dan Busway ke GBK saat Timnas Vs Arab Saudi

    Rute Naik KRL, MRT dan Busway ke GBK saat Timnas Vs Arab Saudi

    Jakarta

    Mau nonton langsung Timnas Indonesia vs Arab Saudi naik kendaraan umum, namun masih bingung rutenya? Berikut kami rangkum rute naik KRL, MRT dan busway ke GBK untuk menyaksikan pertandingan yang digelar Selasa malam (19/11) tersebut.

    Timnas Indonesia akan menghadapi Timnas Arab Saudi dalam lanjutan babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat. Polisi mengimbau, penonton datang ke lokasi naik kendaraan umum, bukan pribadi. Sebab, ketersediaan lahan parkir sangat terbatas.

    Stadion GBK berada di lokasi strategis. Sehingga, pilihan kendaraan umum ke sana sangat lengkap, ada MRT, KRL hingga TransJakarta atau busway. Bahkan, pembelian tiket melalui aplikasi tak perlu mengeluarkan ongkos untuk naik MRT.

    Rute naik MRT busway KRL ke GBK. Foto: ANTARA/Luthfia Miranda Putri

    Melalui informasi yang kami terima, layanan TransJakarta atau busway diperpanjang saat pertandingan Timnas Indonesia vs Arab Saudi di GBK. Sementara KRL beroperasi normal hingga hampir tengah malam.

    Panitia biasanya menyiapkan puluhan unit shuttle dari halte/stasiun terdekat menuju pintu masuk stadion. Namun, seandainya tak bisa naik shuttle, kalian tinggal jalan kaki atau naik ojek online (ojol) dari stasiun terdekat menuju stadion.

    Nah, buat detikers yang bingung rute-rute naik kendaraan umum ke GBK, berikut kami urai rangkumannya!

    Panduan Naik MRT, Busway dan KRL ke GBK

    Busway/TransJakarta

    Gunakan layanan koridor 1 Jurusan Blok M Kota dan turun di halte Gelora Bung Karno. Jalan sedikit untuk menuju area SUGBK.Gunakan layanan koridor 3F rute Kalideres – GBK, dan turun di halte busway GBK atau Gelora Bung Karno.Dari Jakarta Timur, naik koridor 7 rute Kampung Rambutan-Kampung Melayu dan turun di Halte Busway Cawang UKI. Transit ke koridor 9C rute Pinang Ranti-Senayan, turun di stasiun GBK.Dari Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, naik Transjakarta koridor 9 rute Pluit-Pinang Ranti. Transit di Kuningan Barat atau Cawang UKI dengan naik koridor 9C Pinang Ranti-Senayan.Dari Jakarta Utara, naik koridor 12 rute Tanjung Priuk-Pluit, turun di Halte Transjakarta Kota. Naik koridor 1 rute Kota-Blok M dan turun di Halte Transjakarta GBK. Dari Halte GBK, masuk lewat pintu 5 di samping Mal fX atau pintu 6.

    KRL atau Commuter Line

    Stasiun KRL terdekat dari GBK adalah Stasiun PalmerahKalau detikers dari Bekasi, maka naik KRL hingga Stasiun Tanah Abang, kemudian berganti kereta tujuan Serpong/Parung Panjang untuk turun di Stasiun PalmerahSementara kalau rumah detikers di Depok/Bogor, maka naik KRL tujuan Manggarai kemudian berganti kereta ke arah Tanah Abang dan turun di Palmerah.Kemudian kalau rumah detikers di Tangerang, kalian naik KRL dengan tujuan Palmerah.Jarak dari Stasiun Palmerah ke GBK hanya sekira 2,5 kilometer. Jika ditempuh dengan jalan kaki, sebenarnya cukup dekat. Namun, jika dirasa melelahkan, kalian bisa memesan ojek online hingga pintu masuk.

    MRT

    Selain TJ dan KRL, detikers juga bisa memilih MRT sebagai moda transportasi menuju lokasi pertandingan Timnas vs Arab Saudi di GBK. Kalian bisa berangkat dari stasiun mana saja kemudian turun di Stasiun Istora Mandiri. Setelah turun, jalan 7-10 menit ke Pintu Masuk 6 GBK.

    (sfn/rgr)

  • Daftar 10 ‘Beban’ Tambahan Mulai 2025: PPN 12%, BPJS, hingga Tapera

    Daftar 10 ‘Beban’ Tambahan Mulai 2025: PPN 12%, BPJS, hingga Tapera

    Bisnis.com, JAKARTA — Kekhawatiran masyarakat soal potensi kenaikan pengeluaran pada tahun bukan isapan jempol belaka. Pasalnya terdapat peluang kenaikan sejumlah komponen dan tambahan pungutan pada 2025, yang akan memengaruhi belanja masyarakat.

    Wacana pajak pertambahan nilai alias PPN naik jadi 12% menjadi isu panas belakangan, karena dianggap berlaku saat daya beli masyarakat tidak prima. Kenaikan harga barang-barang menjadi dampak kenaikan PPN 12% yang paling dikhawatirkan masyarakat.

    Rencana kenaikan pajak itu pun menyeruak tidak lama setelah ramainya isu pembatasan subsidi tarif kereta rel listrik (KRL). Pemerintah ingin memberlakukan subsidi KRL berbasis NIK atau nomor induk kependudukan (NIK), karena menganggap banyak masyarakat mampu yang menggunakan KRL—meskipun merupakan transportasi umum atau bisa digunakan siapapun.

    Rentetan tambahan pungutan dan iuran itu juga berseliweran di tengah penurunan jumlah kelas menengah Indonesia, yang menurut sejumlah pakar perlu menjadi perhatian. Pasalnya, kelas menengah (middle class) menjadi kelompok penting bagi perekonomian Indonesia, yang separuh produk domestik brutonya (PDB) berasal dari konsumsi.

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa dalam lima tahun terakhir, jumlah kelas menengah berkurang 9,48 juta orang. Mereka ‘turun kasta’ menjadi kelompok menuju kelas menengah (aspiring middle class).

    Berkurangnya jumlah kelas menengah dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap kondisi perekonomian Tanah Air, terutama dari sisi konsumsi. Adanya risiko tambahan beban belanja juga menimbulkan di kalangan kelas menengah, karena kenaikan upah belum terlihat besarannya.

    Bisnis menghimpun setidaknya 10 pungutan yang berpotensi naik atau bertambah pada 2025. Artinya, kurang dari dua bulan lagi, masyarakat perlu bersiap untuk membayar berbagai kewajiban tersebut apabila jadi berlaku.

    Lantas, apa saja pungutan yang berpotensi naik tahun depan?

    1. PPN Naik jadi 12%

    Pemerintah telah merencanakan kenaikan tarif PPN dari 11% menjadi 12% per 1 Januari 2025. Dari besarannya, tarif pajak itu mengalami kenaikan 9,09%.

    Sebelumnya terdapat sinyal penundaan kenaikan tarif tersebut karena pemerintah belum memperhitungkan PPN 12% dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Berkali-kali, otoritas terkait menyebutkan bahwa nasib tarif PPN berada di tangan Prabowo.

    Usai Prabowo menduduki kursi RI 1, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan sinyal di hadapan Komisi XI DPR, bahwa tidak akan melakukan penundaan implementasi tarif PPN 12% pada 2025.

    “Jadi kami di sini sudah dibahas dengan bapak ibu sekalian sudah ada UU-nya, kita perlu siapkan agar itu bisa dijalankan, tapi dengan penjelasan yang baik sehingga kita tetap bisa [jalankan],” ujarnya dalam Raker bersama Komisi XI DPR, Rabu (13/11/2024).

    2. Tapera

    Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) membuat masyarakat harus membayar simpanan sebesar 3% dari gaji atau upah peserta. Kini Tapera masih berlaku untuk kalangan aparatur sipil negara (ASN) sebagai pengalihan dari program Tabungan Perumahan (Taperum).

    Implementasi Tapera secara luas berlaku paling lambat 2027, mencakup seluruh pekerja, yaitu pekerja swasta dan pekerja lepas. Masih terdapat kemungkinan tabungan tersebut tidak akan diterapkan tahun depan, tetapi pemerintah memiliki rencana untuk melakukan perluasan secara bertahap.

    Berdasarkan Pasal 68 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25/2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat, pemberi kerja mendaftarkan pekerjanya kepada BP Tapera paling lambat 7 tahun sejak tanggal berlakunya PP tersebut.

    3. Iuran BPJS Kesehatan

    Terdapat wacana iuran BPJS Kesehatan direncanakan naik pada tahun depan. Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti pun telah memberikan gambaran bahwa perubahan tarif mungkin baru akan ditetapkan pada pertengahan 2025.

    Hal tersebut berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59/2024 tentang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Tarif baru untuk iuran, paket manfaat, dan harga layanan diperkirakan akan mulai berlaku pada 1 Juli 2025.

    Saat ini, iuran BPJS Kesehatan Kelas 1 adalah Rp150.000, Kelas 2 sejumlah Rp100.000 dan Kelas 3 senilai Rp35.000 setelah mendapat subsidi dari pemerintah sebesar Rp7.000.

    4. Uang Kuliah Tunggal (UKT)

    Muncul pula wacana kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa. Sebelumnya, Nadiem Makarim—kala itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi—berencana mengerek naik UKT pada tahun ini.

    Pada akhirnya, Nadiem mengaku akan melakukan evaluasi dan mengkaji ulang kenaikan UKT yang menjadi keresahan masyarakat. Batalnya kenaikan UKT tersebut juga mempertimbangkan semua aspirasi dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk mahasiswa, keluarga, dan masyarakat.

    Meski demikian, Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat adanya kenaikan biaya pendidikan, termasuk UKT pada Tahun Ajaran Baru 2024/2025.

    “Secara umum biaya kenaikan biaya perguruan tinggi pada bulan Agustus 2024 mengalami inflasi sebesar 0,46%. Salah satu contohnya adalah kenaikan UKT-nya. Dalam hal ini BPS tidak mencatat lebih rinci lagi untuk biaya perguruan tinggi,” jelas Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Senin (2/9/2024).

    5. Tarif Cukai

    Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu Askolani menyampaikan meski tidak ada kenaikan tarif cukai, sejauh ini pemerintah baru merencanakan penyesuain harga jual rokok di level industri.

    “Tentunya nanti akan kami review dalam beberapa bulan ke depan untuk bisa dipastikan mengenai kebijakan yang akan ditetapkan pemerintah,” ungkapnya kepada Wartawan, Senin (23/9/2024).

    Artinya, meski tidak ada kenaikan cukai hasil tembakau (CHT), tetapi pemerintah akan mendorong industri melakukan penyesuain harga jual eceran.

    Pemerintah juga berencana menerapkan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) atau cukai minuman manis pada 2025.

  • Ambang Batas Kesuksesan 100 Hari Prabowo: Harus Bisa Perbaiki Daya Beli Masyarakat

    Ambang Batas Kesuksesan 100 Hari Prabowo: Harus Bisa Perbaiki Daya Beli Masyarakat

    Bisnis.com, JAKARTA — Institute For Development of Economics and Finance alias Indef menyatakan pemerintahan Prabowo Subianto harus bisa memperbaiki daya beli masyarakat dalam 100 hari pertama masa kerjanya.

    Direktur Pengembangan Big Data Indef Eko Listiyanto menjelaskan bahwa belakangan berbagai indikasi menunjukkan bahwa terjadi penurunan daya beli masyarakat. Dia mencontohkan, sejak Kuartal IV/2023, pertumbuhan konsumsi rumah tangga selalu lebih rendah daripada pertumbuhan ekonomi.

    Eko menekankan, 100 hari pertama pemerintahan Prabowo merupakan saat-saat penentu ekspektasi pasar. Jika awalnya sudah bagus maka setelahnya pasar akan mempunyai kepercayaan tinggi—begitu juga sebaliknya.

    “Growth-nya, katakanlah konsumsi rumah tangga bisa di atas pertumbuhan ekonomi, lah. Kalau ada indikasi itu, ada ekspektasi baru. Kalau tetap melemah, sulit kita dikasih angka-angka yang terlalu ambisius,” jelas Eko dalam diskusi publik Indef secara daring, Senin (18/11/2024).

    Oleh sebab itu, dia mendorong kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Prabowo harus diarahkan untuk perbaikan daya beli. Apalagi, sambungnya, target pertumbuhan ekonomi Prabowo mencapai 8%.

    Eko menjelaskan, konsumsi rumah tangga butuh stimulus bukan malah diberi aneka kenaikan pungutan. Dia mencontohkan, pemerintah ingin menaikkan PPN sebesar 1% dari 11% menjadi 12%, menerapkan tarif Tapera, subsidi KRL berbasis KTP, dan sebagainya.

    Menurutnya, berbagai kebijakan tersebut seakan hanya ingin menargetkan penerimaan negara tanpa melihat kondisi riil masyarakat.

    “Harga-harga yang sebenarnya bisa dikendalikan pemerintah tapi tetap dipaksakan untuk naik ini tentu akan makin menggerus level konsumsi kita,” ujarnya.

    Sebagai informasi, belakangan memang pertumbuhan konsumsi rumah tangga memang stagnan dan selalu berada di bawah angka pertumbuhan ekonomi.

    Perinciannya pada Kuartal IV/2023: pertumbuhan ekonomi mencapai 5,04% (year on year/YoY), sementara pertumbuhan konsumsi rumah tangga hanya 4,46% (YoY).

    Pada Kuartal I/2024: pertumbuhan ekonomi mencapai 5,11% (YoY), sementara pertumbuhan konsumsi rumah tangga hanya 4,91% (YoY).

    Pada Kuartal II/2024: pertumbuhan ekonomi mencapai 5,05% (YoY), sementara pertumbuhan konsumsi rumah tangga hanya 4,93% (YoY).

    Terakhir pada Kuartal III/2024: pertumbuhan ekonomi mencapai 4,95% (YoY), sementara pertumbuhan konsumsi rumah tangga hanya 4,91% (YoY).

  • Penerapan Kembali Aturan Ganjil Genap Jakarta di Awal Pekan, Senin 18 November 2024 – Page 3

    Penerapan Kembali Aturan Ganjil Genap Jakarta di Awal Pekan, Senin 18 November 2024 – Page 3

    Bagi pengendara yang harus beraktivitas di kawasan ganjil genap, berikut beberapa tips yang dapat membantu:

    1. Periksa Pelat Nomor Kendaraan:

    Pastikan Anda mengetahui apakah plat nomor kendaraan Anda termasuk ganjil atau genap. Ini akan menentukan kapan Anda bisa menggunakan kendaraan di jalan-jalan tertentu.

    2. Gunakan Transportasi Umum:

    Manfaatkan transportasi umum seperti bus TransJakarta, MRT, atau KRL yang bebas dari aturan ganjil genap. Ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga lebih ramah lingkungan.

    3. Rencanakan Rute Alternatif:

    Jika perlu menggunakan kendaraan pribadi, rencanakan rute alternatif yang tidak terkena aturan ganjil genap. Aplikasi peta digital dapat membantu Anda menemukan rute terbaik.

    4. Berkendara di Luar Jam Puncak:

    Jika memungkinkan, atur jadwal perjalanan di luar jam-jam penerapan ganjil genap untuk menghindari kemacetan dan potensi pelanggaran.

    5. Coba Layanan Ride-Sharing:

    Layanan ride-sharing seperti Gojek atau Grab bisa menjadi alternatif praktis, terutama jika Anda harus bepergian ke daerah yang menerapkan ganjil genap.

    6. Carpooling:

    Berbagi kendaraan dengan teman atau rekan kerja yang memiliki tujuan searah dapat mengurangi jumlah kendaraan di jalan dan tentunya lebih ekonomis.

    Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan para pengendara dapat beradaptasi dengan aturan ganjil genap yang kembali berlaku, sekaligus berkontribusi dalam mengurangi kemacetan dan polusi di Jakarta. Selalu patuhi peraturan lalu lintas dan berkendara dengan aman.