Produk: KRL

  • JIS ajak penonton konser Maroon 5 gunakan transportasi publik.

    JIS ajak penonton konser Maroon 5 gunakan transportasi publik.

    Jakarta (ANTARA) –

    Manajemen Jakarta International Stadium (JIS) mengajak penonton konser Maroon 5 pada Sabtu (1/2) di lokasi itu untuk menggunakan transportasi publik guna menghindari kemacetan di kawasan itu baik sebelum maupun sesudah kegiatan.

    “Kami juga mengimbau seluruh penonton untuk menggunakan transportasi umum guna menghindari kemacetan serta memastikan pengalaman menonton konser yang lebih nyaman,” kata Head of SBU Jakarta International Stadium (JIS) Shinta Syamsul Arief di Jakarta, Jumat.

    Ia juga mengimbau penonton yang membawa kendaraan pribadi, disarankan untuk memperhatikan titik-titik kantong parkir yang telah dipersiapkan dan memanfaatkan layanan bus antar jemput (shuttle) yang tersedia untuk menuju area konser dengan lebih mudah.

    “Untuk menghindari kemacetan dan memudahkan akses, penonton juga diimbau menggunakan transportasi umum atau kantong parkir resmi yang telah disediakan,” kata dia.

    Menurut dia, alternatif akses yang dapat digunakan meliputi Transjakarta, KRL Commuter Line, LRT Jakarta, serta “shuttle” bus dari kantong parkir di kawasan Ancol.

    Untuk pengangkutan dari “shuttle” bus dan kantong parkir yang tersedia di kawasan Ancol, layanannya mengantar penonton hingga ke JIS melalui Pintu Ancol Karnaval.

    Kemudian, ada KRL Commuter Line dari Bekasi atau Cikarang transit di Stasiun Kampung Bandan, lanjut ke Stasiun Ancol, kemudian menggunakan MikroTrans Jak 90.

    Untuk yang dari Tangerang naik KRL menuju Stasiun Duri, transit ke Kampung Bandan, lalu ke Stasiun Ancol dan lanjut MikroTrans Jak 90.

    Sementara penonton yang dari Bogor menuju Stasiun Jakarta Kota, transit ke Ancol, lalu lanjut MikroTrans dan yang dari Rangkasbitung transit di Stasiun Tanah Abang, lanjut ke Kampung Bandan, lalu Ancol.

    Kemudian untuk layanan Transjakarta di Koridor 14 jalur Senen-JIS, Koridor 14A jalur Harmoni-JIS, Koridor 14B jalur Tanjung Priok-Senen via JIS dan Koridor 12P jalur Stasiun LRT Pegangsaan Dua-JIS.

    Ia menambahkan JIS telah siap menjadi tempat bagi konser Maroon 5 dengan fasilitas yang telah dipersiapkan sejak satu pekan lalu.

    Menurut dia, persiapan teknis, termasuk pembangunan panggung dan infrastruktur pendukung, saat ini sudah memasuki tahap finalisasi oleh pihak promotor dan tim produksi konser.

    Ia mengatakan secara keseluruhan, proses persiapan berjalan dengan baik.

    Meskipun Jakarta sempat diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir, katanya, hal ini tidak menghambat persiapan di dalam stadion berkat atap yang dapat ditutup (retractable roof).

    “Dengan demikian, konser tetap dapat berlangsung dengan nyaman tanpa kendala cuaca,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • KRL Impor China Tiba di RI, Langsung Uji Dinamis Sebelum Beroperasi

    KRL Impor China Tiba di RI, Langsung Uji Dinamis Sebelum Beroperasi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Animo pengguna Commuter Line semakin tinggi. Pada masa Nataru 2024/2025 tercatat angka pengguna Commuter Line mencapai 1.275.209.

    Maka itu KAI Commuter memastikan untuk mencari berbagai langkah agar dapat melayani pengguna secara maksimal. Salah satu kabar baiknya adalah kedatangan kereta baru dari CCRC Qingdao Sifang sebanyak 1 trainset (12 rangkaian kereta) hari ini, Jumat (31/1/2025).

    “Kedatangan kereta baru ini memang menjadi sesuatu yang telah Kami usahakan agar time delivery sesuai rencana, tepat waktu, sehingga membantu pelayanan terhadap mobilisasi pengguna Commuter Line yang lebih optimal,” VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus dalam keterangannya.

    Menurutnya, kedatangan kereta pertama satu trainset (12 rangkaian kereta), telah melewati factory acceptance test atau pengujian di pabrik pembuatan kereta itu sendiri. Setelahnya, barulah pengiriman dilaksanakan.

    Hingga kini, KAI Commuter pun terus berkomunikasi dan berkordinasi dengan semua fihak terkait dan sejauh ini semua terpantau berjalan sesuai timeline yang telah direncanakan. Sesuai aturan, nantinya kereta yang datang ini pun akan menempuh uji dinamis sebelum dioperasikan.

    “Guna memastikan segala sesuatunya berfungsi dengan baik,” imbuhnya.

    Foto: KRL produksi China pesanan KCI tiba di Pelabuhan Tanjung Priok. (Dok. KCI)
    KRL produksi China pesanan KCI tiba di Pelabuhan Tanjung Priok. (Dok. KCI)

    Uji coba dinamis ini merupakan tolak ukur pengoperasian perjalanan kereta yang akan melayani pengguna. Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 49 Tahun 2023 tentang “Standar, Tata Cara Pengujian, dan Sertifikasi Kelaikan Kereta Api Kecepatan Normal dengan Penggerak Sendiri”. Maka itu, seluruh sarana KRL yang beroperasi harus melalui uji sertifikasi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretapian Kementerian Perhubungan.

    “Aturan ini harus dijalankan untuk memastikan kondisi kereta sepenuhnya sesuai dengan standar. Kedatangan kereta ini kami yakini akan sangat membantu KAI Commuter menjawab kebutuhan pengguna transportasi dan akan berdampak pada meningkatnya kapasitas angkut masyarakat,” sebut Joni

    Ia juga mengatakan bahwa kebutuhan adanya kereta baru memang menjadi hal yang mendesak. Terlebih melihat faktor semakin meningkatnya volume penumpang.

    “Ini dapat dilihat dari hari terakhir 2024 lalu saja, jumlah pengguna Commuter Line sudah mencapai 1.276.209, itu melampaui torehan 2023/2024 yang mencatat 985.136 pengguna,” ucapnya.

    Menurutnya, inilah yang juga membuat pihaknya terus bekerja keras agar keberadaan dan uji dinamis kereta baru dapat berlangsung tanpa hambatan. Terlebih lagi, keberadaan Commuter Line selama ini terbukti telah menjadi kebutuhan penting bagi warga dari berbagai profesi di kawasan Jabodetabek

    “Bagi kami, memastikan pengguna Commuter Line bisa terlayani dengan baik, itu adalah prioritas. Sebab, Commuter Line bukan hanya menjembatani mobilisasi warga, tetapi juga geliat ekonomi masyarakat. Apalagi, Commuter Line menjadi salah satu moda transportasi yang paling terjangkau oleh semua kalangan,” bebernya.

    Joni berharap kehadiran KRL baru ini, bisa menjadi kabar baik bagi pengguna Commuter Line.

    “Ada nya kedatangan sarana KRL baru, memberikan semangat kepada kami untuk dapat memberikan pelayanan lebih baik lagi,” tandas Joni

    (wur/wur)

  • Waktu Tempuh KRL Kian Cepat, Komisi V DPR Minta Keselamatan Penumpang Diutamakan

    Waktu Tempuh KRL Kian Cepat, Komisi V DPR Minta Keselamatan Penumpang Diutamakan

    loading…

    Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda meminta keselamatan penumpang diutamakan seiring waktu tempuh KRL commuter line lebih cepat 5-9 menit per 1 Februari 2025. Foto/Dok.SindoNews

    JAKARTA – Waktu tempuh perjalanan KRL commuter line bakal terpangkas 5-9 menit seiring diterapkannya Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) baru per 1 Februari 2025 besok. Semakin cepatnya perjalanan commuter line ini harus diiringi dengan kepastian keselamatan dan kenyamanan penumpang sebagai prioritas utama.

    “Kami tentu mengapresiasi upaya peningkatan layanan penumpang commuter line dari PT KAI Commuter dan Dirjen Perkeretapian Kemenhub dengan penambahan jumlah perjalanan kereta sehingga memangkas waktu tempuh. Kendati demikian kami berharap peningkatan lalu lintas commuter line ini tetap mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang,” ujar Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda, Jumat (31/1/2025).

    Baca Juga

    Untuk diketahui berdasarkan GAPEKA 2025 akan ada penambahan jumlah perjalanan commuter line di sejumlah wilayah.

    Di Jabodetabek akan ada penambahan 15 perjalanan commuter line dari 1.048 menjadi 1.063 perjalanan.

    Selanjutnya di Wilayah 2 Bandung terdapat penambahan 4 perjalanan Commuter Line Jatiluhur.

    Sedangkan untuk Wilayah 6 Yogyakarta perjalanan Commuter Line Yogya-Palur juga bertambah menjadi 27 perjalanan yang sebelumnya 24 Commuter Line Prameks menjadi 10 dari 8 perjalanan. Sementara di wilayah 8 Surabaya menambah 2 stasiun baru.

    Baca Juga

    Huda mengatakan saat ini kereta commuter line menjadi salah satu andalan transportasi umum. Di wilayah Jabodetabek misalnya, KRL Commuter line sepanjang tahun 2023 melayani 331 juta penumpang. Sedangkan rata-rata penumpang harian mencapai 1.054.600 orang.

  • Waktu Tempuh KRL Kian Cepat, Komisi V DPR Minta Utamakan Keselamatan Penumpang – Halaman all

    Waktu Tempuh KRL Kian Cepat, Komisi V DPR Minta Utamakan Keselamatan Penumpang – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Waktu tempuh KRL commuter line bakal terpangkas 5-9 menit seiring diterapkannya Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) baru per 1 Februari 2025 besok. 

    Kian cepatnya perjalanan commuter line ini harus diiringi dengan kepastian keselamatan dan kenyamanan penumpang sebagai prioritas utama. 

    “Kami tentu mengapresiasi upaya peningkatan layanan penumpang commuter line dari PT KAI Commuter dan Dirjen Perkeretapian Kemenhub dengan penambahan jumlah perjalanan kereta sehingga memangkas waktu tempuh. Kendati demikian kami berharap peningkatan lalu lintas commuter line ini tetap mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang,” ujar Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda, Jumat (31/1/2025). 

    Untuk diketahui berdasarkan Gapeka 2025 akan ada penambahan jumlah perjalanan commuter line di sejumlah wilayah. 

    Di Jabodetabek akan ada penambahan 15 perjalanan commuter line dari 1.048 menjadi 1.063 perjalanan.

    Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda. (Tribunnews.com/Chaerul Umam) 

    Di Wilayah 2 Bandung terdapat penambahan 4 perjalanan Commuter Line Jatiluhur.

    Untuk Wilayah 6 Yogyakarta perjalanan Commuter Line Yogya-Palur juga bertambah menjadi 27 perjalanan yang sebelumnya 24,.

    Sedangkan Commuter Line Prameks menjadi 10 dari 8 perjalanan.

    Sementara di wilayah 8 Surabaya menambah 2 stasiun baru. 

    Huda mengatakan saat ini  kereta commuter line menjadi salah satu andalan transportasi umum.

    Di wilayah Jabodetabek misalnya, KRL Commuter line sepanjang tahun 2023 melayani 331 juta penumpang. Sedangkan rata-rata penumpang harian mencapai 1.054.600 orang. 

    “KRL commuter line di Jabodetabek menjadi pilihan utama para commuter dari Bogor, Bekasi, Serpong, Tangerang, untuk ulang alik ke Jakarta. Jadi sangat layak jika ada upaya untuk terus meningkatkan layanan moda transportasi ini,” katanya. 

    Layanan KRL Commuter line, lanjut Huda masih memiliki beberapa kelemahan.

    Diantaranya masih terjadinya keterlambatan dan gangguan perjalanan, tingginya kepadatan penumpang pada jam sibuk, masih adanya fasilitas pendukung yang kurang memadai, hingga munculnya berbagai kasus gangguan penumpang seperti pelecehan seksual. 

    “Artinya masih banyak pekerjaan rumah bagi KAI Commuter Line untuk meningkatkan kualitas layanan,” katanya. 

    Politisi PKB ini menegaskan penambahan jumlah perjalanan commuter line, bisa memecahkan masalah kepadatan penumpang terutama di jam-jam sibuk.

    Kendati demikian dibutuhkan persiapan matang sarana pendukung sehingga keamanan dan kenyamanan penumpang serta masyarakat tetap terjaga.

     “Penambahan jumlah perjalanan artinya akan meningkatkan jumlah KRL commuter line yang beroperasi. Di sini perlu diantisipasi sektor keamanan terutama di perlintasan-perlintasan sebidang yang kerap memicu kemacetan kendaraan lain saat ada kereta melintas,” pungkasnya.

     

  • 334,3 Juta Penumpang Bakal Padati KRL Jabodetabek di 2025 – Page 3

    334,3 Juta Penumpang Bakal Padati KRL Jabodetabek di 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter memproyeksikan, jumlah pengguna KRL Jabodetabek di sepanjang 2025 mencapai angka 334,3 juta orang. Melanjutkan tren peningkatan penumpang yang terus dialami KRL Commuter Line Jabodetabek dari tahun ke tahun.

    Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto menyampaikan, volume pengguna KRL Jabodetabek di sepanjang 2024 sebesar 328,15 juta orang. Mengalami kenaikan sebesar 13 persen dibandingkan 2023 yang sebesar 290,89 jutaorang penumpang.

    “Total volume pengguna Commuter Line Jabodetabek sebanyak 328.153.923 orang. Rata-rata volume pengguna pada saat weekdays sebesar 1.014.934 orang, dan weekend sebesar 823.719 orang,” terangnya di Kantor KAI Commuter, kompleks Stasiun Juanda, Jakarta, Kamis (30/1/2025).

    Lonjakan penumpang itu turut berdampak terhadap puncak jam sibuk (peak hour) KRL Jabodetabek yang bertambah 1 jam. Asdo mengutarakan, pesebaran pengguna pada jam sibuk pagi pada 2024 dimulai pada pukul 05.30-08.30 WIB. Bergeser dari sebelumnya pukul 06.00-08.00 WIB.

    “Sementara untuk pesebaran pengguna pada peak hour sore mulai pukul 15.30-19.00 WIB,” imbuh dia.

    Adapun volume pengguna KRL Jabodetabek tertinggi pada 2024 terjadi pada 5 Oktober 2024, yakni sebanyak 1.209.506 orang.

    “Volume tertinggi memang ada di bulan Juli, Oktober dan Desember, karena ada Nataru. Terlihat di sini dalam setiap bulannya pengguna rata-rata di weekday ini sudah mencapai 1 juta,” kata Asdo.

    Untuk 2025, KAI Jabodetabek memperkirakan, KRL Jabodetabek akan menampung sebanyak 334,36 juta orang penumpang. Naik 6 juta orang lebih dibanding jumlah pengangkutan di tahun sebelumnya.

    Asdo memperkirakan, total volume KRL Commuter Line di seluruh wilayah operasi pada 2025 bakal mencLak 383.78 juta orang. Selain KRL Jabodetabek, angka tersebut turut disumbang oleh jumlah angkutan di KRL Wilayah 1 Merak, KA Bandara Soekarno-Hatta (Basoetta), KRL Wilayah 2 Bandung, KRL Wilayah 6 Yogyakarta, dan KRL Wilayah 8 Surabaya.

    “Proyeksi volume pengguna Commuter Line di seluruh wilayah KAI Commuter tahun 2025 sebesar 338.780.436 orang, atau naik 107 persen dari tahun 2024,” jelas Asdo.

     

  • Dirut KCI: Integrasi Stasiun Karet-BNI City Rampung April 2025

    Dirut KCI: Integrasi Stasiun Karet-BNI City Rampung April 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Integrasi Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City ditargetkan rampung pada April mendatang. Para penumpang disebut tetap dapat masuk melalui pintu akses Stasiun Karet dan menuju Stasiun BNI City melalui selasar. 

    Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto mengatakan rencana pengintegrasian ini sudah lama direncanakan sejak 2020, tetapi pelaksanaannya memerlukan waktu. Asdo mengatakan Stasiun Karet sudah tidak memenuhi syarat untuk menaikturunkan penumpang.

    “Kondisi Karet sudah tidak memenuhi syarat untuk menaik turunkan penumpang. Oleh karena itu penumpang akan naik turun melalui BNI City yang lebih nyaman dan bagus dan peronnya lebih luas,” kata Asdo dalam konferensi pers, Kamis (30/1/2025).

    Asdo menjelaskan Stasiun Karet tidak akan ditutup, penumpang tetap dapat mengakses KRL dari Stasiun Karet untuk menuju Stasiun BNI City. Saat ini pihaknya sedang membangun selasar yang ada di Stasiun Karet untuk dapat disambung dengan Stasiun BNI City.

    Kemudian, di ujung barat Stasiun BNI City juga akan dibangun hall yang nantinya penumpang dari Karet akan masuk melalui pintu tersebut.

    “Nanti penumpang dari pintu stasiun karet bisa langsung masuk BNI City tidak perlu jauh jauh ke timur maupun ke tengah. Insyaallah bulan April sudah selesai semua,” jelas Asdo.

    Rencananya Stasiun Karet akan menjadi area pubik yang dikelola oleh KAI, KCI, MRT dan Pemda Jakarta. Nantinya juga akan dibangun tenant-tenant makanan disepanjang selasar Stasiun Karet menuju Stasiun BNI City. Asdo mengungkapkan para stakeholder sudah menyiapkan konsep tersebut.

    Sebelumnya, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan pihaknya sedang mengkaji rencana penutupan tersebut bersama dengan PT Kereta Api Indonesia serta masyarakat sekitar.

    “Belum, masih dikaji. Definisi tutup itukan belum clear ya apakah tidak difungsikan [lagi]. Tapi diintegrasikan [dengan Stasiun BNI City] sudah pasti,” kata Risal di Kantor Kemenko IPK, Rabu (8/1/2025).

    PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter mengungkapkan integrasi Stasiun BNI City dan Stasiun Karet akan membuat waktu perjalanan ke Bandara Soekarno Hatta makin singkat dari 56 menit menjadi 40 menit.

    Dalam upaya mengurangi waktu tempuh perjalanan kereta, saat ini KAI Commuter bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) tengah melakukan pembahasan dan koordinasi bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan atau DJKA, untuk mengintegrasikan operasional Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City.

  • KCI Butuh Rp9,1 Triliun Beli 35 Trainset KRL, Ada dari PMN & Pinjaman Bank

    KCI Butuh Rp9,1 Triliun Beli 35 Trainset KRL, Ada dari PMN & Pinjaman Bank

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter/KCI) membutuhkan dana Rp9,1 triliun untuk pengadaan 35 rangkaian kereta (trainset) KRL, baik impor dari perusahaan China, CRRC Sifang maupun dari PT INKA. 

    Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto mengatakan, investasi tersebut akan berasal dari penyertaan modal negara (PMN) induknya, KAI serta dari sindikasi bank maupun induk. Komposisinya yaitu 60% PMN, sementara 40% adalah pinjaman. 

    “Jadi loan KCI ini sebesar Rp3,6 triliun. Untuk mendanai impor ini hanya cukup Rp2,8 triliun. Artinya, nanti full PMN Rp5,3 triliun yang dari pemerintah itu semua untuk membayar INKA. Plus bagian loan dari KCI ya untuk memenuhi pembayaran INKA,” kata Asdo dalam konferensi pers, Kamis (30/1/2025). 

    Asdo mengatakan, pinjaman tersebut dapat berasal dari induknya atau shareholder loan maupun dari bank. Namun, dia tidak memerincikan lebih detail terkait hal tersebut. 

    Adapun, 35 trainset tersebut akan datang bertahap hingga 2026. Pada 2025, rencananya KCI akan kedatangan 23 trainset baru yaitu 11 trainset baru dari China, 12 trainset dari INKA serta retrofit dua trainset dari INKA pula. 

    Asdo memaparkan jika uji dinamis pertama sesuai dengan aturan Dirjen Perkeretaapian, rangkaian KRL harus menempuh 4.000 kilometer melintasi Jabodetabek sebelum beroperasi melayani penumpang.

    Secara terperinci, Asdo memaparkan kontrak pengadaan 11 trainset dengan China dilakukan pada 31 Januari 2024. CRRC menyanggupi pengerjaan trainset dapat rampung dalam 13 bulan. Asdo mengatakan, kontrak dengan perusahaan China ini mengalami percepatan dibandingkan dengan jadwal awal. 

    “Sementara itu, untuk trainset buatan INKA akan datang sesuai kontrak yakni paling cepat di Juli 2025. Kalau tidak ada keterlambatan, mudah-mudahan on time,” jelas Asdo.

  • Gapeka 2025 Mulai Bulan Depan, Perjalanan LRT Jabodebek Tak Berubah – Page 3

    Gapeka 2025 Mulai Bulan Depan, Perjalanan LRT Jabodebek Tak Berubah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan menerapkan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) pada 1 Februari 2025 mendatang. Namun, perubahan itu tak akan berdampak pada perjalanan LRT Jabodebek.

    Manager Public Relation LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono menjelaskan, pihaknya tetap menjalankan jadwal operasional yang berlaku saat ini. Sedangkan, kereta api jarak jauh dan KRL Commuter Line akan mengalami beberapa perubahan.

    “Tidak ada (perubahan) sama sekali. Untuk bulan Februari kami masih akan menggunakan jadwal yang sama,” kata Mahendro, ditemui di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta, Kamis (30/1/2025).

    Dia menjelaskan, pada bulan depan LRT Jabodebek akan melayani sebanyak 348 perjalanan pada hari kerja. Kemudian, akan ada sebanyak 270 perjalanan di akhir pekan dan hari libur nasional.

    “Jadi minggu ataupun hari libur nasional itu tetap 270 (perjalanan) dan 348 (perjalanan) di hari kerja,” ujar Mahendro.

    Menurutnya, perubahan akan terjadi mulai Maret 2025 mendatang. Bukan imbas dari Gapeka, melainkan karena adanya tambahan rangkaian kereta LRT Jabodebek yang dioperasikan.

    Sebagai informasi, saat ini LRT Jabodebek menjalankan 20 rangkaian kereta (trainset). Pada Maret 2025, akan ditambah sebanyak 2 trainset sehingga LRT Jabodebek mengoperasikan 22 trainset.

    “Mungkin nanti di bulan Maret kami rencana ada perubahan jadwal, tapi nanti detailnya akan kami sampaikan,” ungkapnya.

     

  • Stasiun Karet Tak Jadi Ditutup! – Page 3

    Stasiun Karet Tak Jadi Ditutup! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter memastikan Stasiun Karet tidak akan ditutup sepenuhnya untuk operasional KRL Commuter Line Jabodetabek. Namun terintegrasi dengan Stasiun BNI City, yang terletak tepat di samping timur Stasiun Karet.

    Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto menargetkan Stasiun Karet dan Stasiun BNI City akan saling tersambung pada April 2025.

    “Itu sebenarnya nanti Karet dan BNI City akan kita integrasikan. Nanti Insya Allah di bulan April sudah selesai semua, nyambung,” ujar Asdo di Kantor KAI Commuter, Stasiun Juanda, Jakarta, Kamis (30/1/2025).

    Menurut dia, pengintegrasian kedua stasiun dilakukan lantaran kondisi Stasiun Karet sudah tidak memenuhi syarat untuk naik dan turun penumpang. Selain karena pintu masuk Stasiun Karet yang tepat berada di perempatan lampu merah TPU Karet Bivak, lokasinya pun persis bersebelahan dengan Stasiun BNI City yang secara usia pengoperasian lebih muda.

    “Karena jaraknya kan memang terlalu dekat. Masinis itu paling stres kalau di situ. Bahasanya, baru ngegas ya udah ngerem lagi, karena jaraknya terlalu dekat,” imbuh Asdo.

    Sudah Direncanakan Sejak 2020

    Adapun rencana penggabungan kedua stasiun disebut telah dicanangkan sejak 2020 silam. Bekerjasama dengan Pemprov DKI, PT KAI (Persero) selaku induk usaha hendak mengelola kawasan transportasi terintegrasi.

    Stasiun BNI City yang jadi tempat bersandar KRL Jabodetabek dan KA Bandara, nantinya bisa diakses dengan berjalan kaki dari Stasiun KRL Sudirman, yang juga tersambung langsung dengan Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas.

    Sementara untuk Stasiun Karet nantinya tetap akan difungsikan sebagai pintu keluar atau masuk menuju Stasiun BNI City.

    “Karet tetap kita buka, untuk pelanggan tetap bisa mengakses dari Karet. Oleh karena itu penumpang akan naik atau turun (KRL) melalui BNI City. Yang lebih nyaman, lebih bagus stasiunnya dan peronnya lebih luas,” kata Asdo.

     

  • KCI Akan Terima 23 Trainset KRL Baru di 2025, Ada Impor dari China

    KCI Akan Terima 23 Trainset KRL Baru di 2025, Ada Impor dari China

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter/KCI) akan menerima 23 rangkaian kereta (trainset) KRL baru yang berasal dari perusahaan China, CRRC Sifang serta dari PT INKA sepanjang 2025. 

    Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto mengatakan, sebanyak 11 trainset impor dari China serta 12 trainset dari INKA akan datang secara bertahap. Saat ini trainset tersebut masih dalam tahap produksi. 

    “Jadi total ada 23 KRL baru nanti, mudah-mudahan di semester II akan terasa dampak peningkatan kapasitasnya,” kata Asdo dalam konferensi pers, Kamis (30/1/2025). 

    Secara terperinci, Asdo memaparkan kontrak pengadaan 11 trainset dengan China dilakukan pada 31 Januari 2024. CRRC menyanggupi pengerjaan trainset dapat rampung dalam 13 bulan. Asdo mengatakan, kontrak dengan perusahaan China ini mengalami percepatan dibandingkan dengan jadwal awal. 

    “Sementara itu, untuk trainset buatan INKA akan datang sesuai kontrak yakni paling cepat di Juli 2025. Kalau tidak ada keterlambatan, mudah-mudahan on time,” jelas Asdo. 

    Asdo memaparkan jika uji dinamis pertama sesuai dengan aturan Dirjen Perkeretaapian, rangkaian KRL harus menempuh 4.000 kilometer melintasi Jabodetabek sebelum beroperasi melayani penumpang. 

    Senada, retrofit dua trainset dari INKA juga diharapkan dapat diterima pada tahun ini. Secara total rangkaian trainset yang diterima dari INKA berjumlah 14 yaitu 12 trainset baru dan retrofit 2 trainset. 

    Sebelumnya, Direktur Operasional dan Pemasaran KAI Commuter Broer Rizal mengatakan, pihaknya masih menargetkan rangkaian gerbong atau trainset yang dipesan dari INKA akan selesai pada kuartal I/2025. Adapun, pengoperasiannya paling lama akan dilakukan pada semester II/2025. 

    “Dari INKA sudah mulai delivery ke KCI di awal 2025, kami usahakan dengan rangkaian-rangkaian yang baru kami gunakan untuk layanan penumpang paling lama di semester II/2025,” kata Broer di Stasiun Rawa Buaya, Kamis (12/9/2024).