Produk: KRL

  • BI DKI sebut QRIS Tap perkuat daya saing Jakarta sebagai kota global 

    BI DKI sebut QRIS Tap perkuat daya saing Jakarta sebagai kota global 

    Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta menyebut implementasi metode pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard tanpa pindai atau QRIS Tap pada sektor-sektor unggulan dapat memperkuat daya saing Jakarta sebagai kota global.

    “Implementasi pada sektor-sektor unggulan yang pro-growth berdampak positif pada perluasan aksesibilitas, inovasi, dan efisiensi secara berkelanjutan untuk kemudian mendorong transformasi digital yang lebih luas,” kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta Arlyana Abubakar dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.

    Dia mencontohkan, penerapan QRIS Tap pada sektor transportasi akan mendukung integrasi seluruh moda transportasi di Jakarta dan sekitarnya, termasuk integrasi tarif dan tanpa menghilangkan metode pembayaran yang sudah ada.

    Implementasi aplikasi QRIS Tap pada sektor transportasi di Jakarta, lanjut Arlyana, mendukung peningkatan layanan transportasi, termasuk pemberian subsidi yang tepat sasaran sejalan dengan ketersediaan sistem informasi yang memadai.

    Implementasi ini juga mendukung peningkatan inklusi keuangan seiring perluasan penggunaannya di ekosistem kawasan Terminal On Development, ritel dan UMKM.

    Arlyana mengatakan QRIS Tap sebenarnya diimplementasikan pada sektor kesehatan yang diawali di RSUD Tarakan.

    Nantinya, metode pembayaran ini juga akan diimplementasikan di berbagai sektor lainnya sebagai perwujudan komitmen sinergi Bank Indonesia, Pemerintah Daerah Jakarta, asosiasi dan pelaku industri sistem pembayaran maupun industri terkait.

    Adapun layanan pembayaran QRIS Tap berbasis “Near Field Communication” (NFC) resmi diluncurkan hari ini. Metode pembayaran ini mengintegrasikan standar QRIS dengan teknologi NFC yang dikatakan memiliki kelebihan antara lain waktu pemrosesan cepat, efisien, dan mendukung penggunaan satu aplikasi mobile dengan dan multi-kanal.

    Melalui metode pembayaran tersebut, pengguna cukup menempelkan ponsel ke mesin pemindai saat membayar belanjaan, KRL dan MRT.

    “Semua pemrosesan transaksi QRIS TAP dilakukan dengan skema dan dalam ekosistem pembayaran domestik sehingga mendukung kemandirian nasional,” ujarnya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Cara Baru Bayar Cepat, Tinggal Tempel!

    Cara Baru Bayar Cepat, Tinggal Tempel!

    Jakarta: Bayar pakai QRIS sekarang makin simpel! Bank Indonesia (BI) baru saja meluncurkan QRIS TAP, inovasi terbaru yang memungkinkan transaksi cukup dengan mendekatkan ponsel ke mesin pembayaran. 
     
    Tanpa perlu memindai kode QR, pengguna bisa melakukan pembayaran dengan lebih cepat, praktis, dan aman.
     
    Inovasi ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan transaksi digital yang lebih efisien, terutama di sektor transportasi dan layanan publik. 

    Dengan teknologi Near Field Communication (NFC), QRIS TAP diharapkan dapat mempercepat ekosistem pembayaran digital di Indonesia dan semakin memudahkan masyarakat dalam bertransaksi.
     
    Dalam artikel ini akan membahas lengkap mengenai QRIS TAP seperti dirangkum dari siaran pers, Jumat, 14 Maret 2025.
     

    Apa Itu QRIS TAP?
    QRIS TAP adalah inovasi terbaru dalam sistem pembayaran digital yang memungkinkan transaksi hanya dengan menempelkan (tap) smartphone ke terminal pembayaran. 
     
    Teknologi ini berbasis Near Field Communication (NFC), yang membuat pembayaran lebih cepat dan praktis tanpa perlu memindai kode QR secara manual.
     
    Peluncuran QRIS TAP dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) bersama pemerintah dan penyelenggara sistem pembayaran. 
     
    Tujuannya adalah memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam bertransaksi, terutama di sektor transportasi dan layanan publik.
    Bagaimana cara kerja QRIS TAP?
    QRIS TAP bekerja menggunakan teknologi NFC yang memungkinkan transaksi hanya dengan mendekatkan perangkat ke mesin pembayaran. Prosesnya sebagai berikut:

    Pastikan perangkat mendukung NFC – Pengguna perlu memiliki smartphone atau kartu yang dilengkapi fitur NFC.
    Aktifkan aplikasi pembayaran – Aplikasi dompet digital atau mobile banking yang mendukung QRIS TAP harus aktif.
    Dekatkan perangkat ke terminal – Cukup tempelkan smartphone atau kartu NFC ke mesin pembayaran.
    Transaksi selesai – Pembayaran langsung diproses dalam hitungan detik, tanpa perlu memindai kode QR.

    Menurut Gubernur BI Perry WarjiyoQRIS TAP akan meningkatkan kecepatan dan kenyamanan transaksi, memperluas ekosistem pembayaran digital, dan mendukung inklusi keuangan.

    Bisa digunakan di mana saja?
    Saat ini, QRIS TAP sudah dapat digunakan di beberapa layanan transportasi dan merchant, seperti:

    MRT Jakarta (Stasiun Bundaran HI dan Lebak Bulus)
    TransJakarta (Royaltrans)
    DAMRI (JR Connexion Jabodetabek)
    Rumah Sakit (RSUD Tarakan, RSCM Kencana, RSPAD Gatot Subroto)
    Parkir dan ritel tertentu

    Ke depan, QRIS TAP akan diperluas ke LRT Jabodebek, KRL Jabodetabek, KRL Jogja-Solo, Teman Bus, serta merchant lainnya.
     

    Cara menggunakan QRIS TAP
    Untuk mulai menggunakan QRIS TAP, berikut langkah-langkahnya:

    Pastikan dompet digital atau mobile banking mendukung QRIS TAP
    Beberapa penyedia layanan sudah mulai mengimplementasikannya.
    Aktifkan fitur NFC pada smartphone
    Bisa dilakukan melalui pengaturan perangkat.
    Buka aplikasi pembayaran
    Pilih opsi pembayaran QRIS TAP.
    Tempelkan ke terminal pembayaran
    Cukup dekatkan smartphone atau kartu NFC ke mesin pembayaran.
    Konfirmasi transaksi
    Pastikan saldo mencukupi dan transaksi berhasil.

    Dengan teknologi ini, masyarakat bisa menikmati pengalaman pembayaran yang lebih cepat, mudah, dan efisien. Jadi, siapkah kamu mencoba QRIS TAP? Tinggal tap, bayar, beres!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • QRIS Tap Mulai Diterapkan, Transaksi Tanpa Pindai Hanya 0,3 Detik

    QRIS Tap Mulai Diterapkan, Transaksi Tanpa Pindai Hanya 0,3 Detik

    Jakarta, Beritasatu.com –  Bank Indonesia yakin dengan penerapan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) transaksi tanpa pindai atau tap akan mengurangi durasi transaksi. Dari hasil uji coba yang dilakukan BI penerapan QRIS Tap hanya memakan waktu 0,3 detik. Berbeda dengan penggunaan uang elektronik berbasis cip yang membutuhkan waktu hingga 5 detik.  

    “So far uji coba kita bisa sampai 0,3 detik, kalau dibandingkan dengan chip based itu 4-5 detik. Kalau digunakan di transportasi, itu mengurangi  antrean,” ucap Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Dicky Kartikoyono dalam Taklima Media di Kantor Pusat BI pada Jumat (14/3/2025).

    QRIS Tap berbasis Near Field Communication (NFC) yang akan meningkatkan kecepatan dan kenyamanan transaksi nirsentuh atau transaksi tanpa pindai bagi masyarakat.

    BI sudah meluncurkan  QRIS Tap pada Jumat (14/3/2025). QRIS Tap turut memberikan alternatif cara pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung layanan publik dan transaksi ritel secara digital.

    Dengan QRIS Tap, transaksi dilakukan cukup dengan mendekatkan smartphone ke terminal pembayaran. Dengan adanya QRIS Tap diharapkan akan meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat

    “Penggunaan digital pada sektor layanan umum ini juga akan mendorong inklusi keuangan,” terang dia.

    Dia mengatakan, saat ini QRIS Tap baru bisa digunakan untuk ponsel jenis Android. Pasalnya, Android lebih banyak menjangkau merk ponsel. Namun, BI juga membuka diri agar QRIS Tap juga bisa digunakan oleh ponsel Apple.

    “Apple bersifat eksklusif, sehingga aksesnya masih perlu dibuka oleh mereka. Ke depannya, tentu kami bersama industri akan mendorong hal ini. Jika pasar Indonesia besar dan Apple berinvestasi di sini, semoga layanan tersebut juga bisa digunakan,” tuturnya.

    Penggunaan  QRIS Tap dilakukan dengan cara  pengguna membuka aplikasi mobile banking atau aplikasi pembayaran lainnya terlebih dahulu. Lalu  pilih menu QRIS dan pilih fitur QRIS Tap.

    Pengguna akan  memilih sumber dana yang akan digunakan untuk pembayaran seperti berasal dari simpanan hingga kartu kredit. Lalu pengguna diminta untuk memasukkan PIN mobile banking atau aplikasi pembayaran lain. Terakhir, ponsel dapat langsung didekatkan ke NFC Reader dan transaksi pun selesai.

    Implementasi QRIS Tap akan diterapkan secara bertahap hingga akhirnya dapat digunakan secara luas di kanal-kanal moda transportasi, layanan publik, dan merchant lainnya.

    Pada tahap awal, saat ini bisa digunakan di beberapa lokasi layanan transportasi, parkir, rumah sakit, serta ritel dan UMKM, antara lain Stasiun MRT Bundaran HI dan Stasiun MRT Lebak Bulus, Transjakarta (terbatas pada Royaltrans), DAMRI (terbatas pada JR Connexion Jabodetabek), merchant parkir, serta rumah sakit diantaranya RSUD Tarakan, RSCM Kencana, dan RSPAD Gatot Subroto Paviliun Kartika.

    Pada tahap selanjutnya, implementasi QRIS Tap akan diperluas ke seluruh stasiun MRT, Transjakarta, LRT Jakarta dan Jabodebek, perluasan ticketing DAMRI, KRL (rute Jabodetabek dan Jogja-Solo), Teman Bus, dan perluasan secara berkelanjutan pada merchant lainnya.

    Masyarakat dapat memperoleh informasi terkini terkait teknis dan tahapan implementasi QRIS Tap di sektor transportasi dan merchant lainnya pada kanal-kanal informasi milik masing-masing operator dan merchant.

  • Progres Stasiun Baru Tanah Abang 80%, Diluncurkan Sebelum Lebaran

    Progres Stasiun Baru Tanah Abang 80%, Diluncurkan Sebelum Lebaran

    Jakarta

    Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyampaikan Stasiun Baru Tanah Abang bakal soft launching sebelum Lebaran 2025. Hal itu disampaikan Dudy saat berada di Kementerian BUMN.

    “Harapannya sebelum Lebaran sudah soft launching,” katanya saat ditemui di Kementerian BUMN Jakarta, Jumat (14/3/2025).

    Menhub menyampaikan hingga pemeriksaan terakhir, proyek ini telah mencapai sekitar 80%. Penyelesaian proyek terus dikebut hingga saat ini.

    “Kemarin saya cek terakhir progresnya sudah sekitar 80%,” katanya.

    Sebelumnya, dalam keterangan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan disebutkan pembangunan stasiun tahap 1 telah mencapai progres konstruksi sebesar 82,8% per Januari 2025. Konstruksi yang mulai kelihatan bentuknya adalah gedung stasiun dan juga jalur kereta api.

    “Progres Pembangunan Stasiun Tanah Abang semakin dekat dengan penyelesaian! Pembangunan stasiun terus dikebut tentunya untuk meningkatkan layanan transportasi publik,” tulis DJKA dalam keterangannya di Instagram @ditjenperkeretaaapian, Minggu (19/1).

    Sementara itu untuk fasilitas operasi mulai dari Sistem Persinyalan dan Listrik Aliran Atas juga sudah cukup maju progresnya mencapai 95,41%.

    Proyek pembangunan Stasiun Tanah Abang Baru ini melakukan groundbreaking sejak 30 April 2023. Pengembangan stasiun dilakukan guna mengantisipasi semakin padatnya penumpang KRL di Stasiun Tanah Abang.

    (acd/acd)

  • Begini Cara Pakai QRIS Tap, Mudah dan Cepat

    Begini Cara Pakai QRIS Tap, Mudah dan Cepat

    Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia resmi meluncurkan layanan QRIS Tap untuk pembayaran berbagai transaksi non tunai mulai hari ini, Jumat (14/3/2025). Lantas, bagaimana cara dan tahapan memakai QRIS Tap?

    Kepala Departemen Sistem Informasi Pembayaran Bank Indonesia (BI) Dicky Kartikoyono mengungkapkan pembayaran menggunakan QRIS Tap akan jauh lebih cepat dibanding dengan QRIS konvensional.

    Dengan menggunakan QRIS Tap, pengguna tidak perlu memindai (scan) kode seperti QRIS konvensional. Bahkan, sambungnya, uji coba BI mengungkapkan pemindaian atau pembacaan QRIS Tap hanya membutuhkan waktu 0,3 detik.

    “Sangat cepat lah. Ini [QRIS Tap] kalau digunakan di transportasi [umum], itu mengurangi antrian,” jelas Dicky dalam acara Taklimat Media QRIS Tap di Kantor BI, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2025).

    Per 14 Maret 2025, Dicky mengungkapkan sudah ada 2.353 merchant yang bisa menggunakan QRIS Tap. Perinciannya, ada 1.528 ritel, 134 transportasi umum (satu armada Trans Sarbagita, 120 Damri, 12 RoyalTrans, dan satu MRT Bundaharan HI—Lebak Bulus), 550 rumah sakit, 138 UMKM, dan 3 parkir.

    Hanya saja khusus untuk MRT, penggunaan QRIS Tap masih baru bisa digunakan untuk rute dari Stasiun Bundaharan HI sampai dengan Stasiun Lebak Bulus—atau sebaliknya. Pengguna tidak bisa turun di stasiun antar Bundaharan HI—Lebak Bulus.

    Dicky menjelaskan bahwa QRIS Tap tahap awal ini hanya bisa digunakan untuk tarif tunggal. Masalahnya, sambungnya, MRT merupakan transportasi yang multi tarif: tarif dari Bundaran HI ke Senayan dengan tarif dari Bundaran HI ke Blok M berbeda.

    “Karena membaca berbagai tarif yang berlaku pada sebuah trip, itu membutuhkan algoritma yang berbeda-beda. Nah ini yang kemudian dalam pengembangannya membutuhkan waktu. Sekarang ini kita launch [luncurkan] untuk luas yang single tariff, yaitu masuk di HI, keluar di Lebak Bulus,” ucapnya.

    Dicky menjelaskan BI akan memperluas cakupan penggunaan QRIS Tap di transportasi umum. BI menargetkan QRIS Tap bisa digunakan untuk LRT pada Juni 2025 dan untuk KRL serta KCI pada September 2025.

    Berikut Cara Menggunakan QRIS TAP:

    Buka aplikasi mobile banking atau aplikasi pembayaran lainnya dan pilih menu QRIS
    Pilih fitur QRIS Tap
    Pilih sumber dana
    Masukkan PIN transaksi
    Dekatkan atau tempel gawai (smartphone) ke terminal contacless di merchant
    Transaksi selesai.

  • Resmi! QRIS Tap Bisa Dipakai di MRT hingga Damri Mulai Hari Ini

    Resmi! QRIS Tap Bisa Dipakai di MRT hingga Damri Mulai Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Layanan QRIS Tap mulai bisa digunakan untuk pembayaran moda transportasi umum seperti MRT, Damri, hingga RoyalTrans mulai hari ini, Jumat (14/3/2/2025).

    Kepala Departemen Sistem Informasi Pembayaran Bank Indonesia (BI) Dicky Kartikoyono mengungkapkan pembayaran menggunakan QRIS Tap akan jauh lebih cepat dibanding dengan QRIS konvensional.

    Dengan menggunakan QRIS Tap, pengguna tidak perlu memindai (scan) kode seperti QRIS konvensional. Tahapannya, pengguna hanya perlu membuka aplikasi mobile banking atau aplikasi pembayaran lainnya dan pilih menu QRIS.

    Selanjutnya pengguna pilih fitur QRIS TAP, kemudian pilih sumber dana. Lalu, pengguna memasukkan PIN Transaksi.

    Terakhir, gawai (smartphone) tinggal didekatkan atau ditempel ke terminal contacless di merchant. Transaksi selesai.

    “Sangat cepat lah. Ini [QRIS Tap] kalau digunakan di transportasi, itu mengurangi antrian,” jelas Dicky dalam acara Taklimat Media QRIS Tap di Kantor BI, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2025).

    Bahkan, sambungnya, uji coba BI mengungkapkan pemindaian atau pembacaan QRIS Tap hanya membutuhkan waktu 0,3 detik.

    Per 14 Maret 2025, Dicky mengungkapkan sudah ada 2.353 merchant yang bisa menggunakan QRIS Tap. Perinciannya, ada 1.528 ritel, 134 transportasi umum (satu armada Trans Sarbagita, 120 Damri, 12 RoyalTrans, dan satu MRT Bundaharan HI—Lebak Bulus), 550 rumah sakit, 138 UMKM, dan 3 parkir.

    Hanya saja khusus untuk MRT, penggunaan QRIS Tap masih baru bisa digunakan untuk rute dari Stasiun Bundaharan HI sampai dengan Stasiun Lebak Bulus—atau sebaliknya. Pengguna tidak bisa turun di stasiun antar Bundaharan HI—Lebak Bulus.

    Dicky menjelaskan bahwa QRIS Tap tahap awal ini hanya bisa digunakan untuk tarif tunggal. Masalahnya, sambungnya, MRT merupakan transportasi yang multi tarif: tarif dari Bundaran HI ke Senayan berbeda dengan tarif dari Bundaran HI ke Blok M.

    “Karena membaca berbagai tarif yang berlaku pada sebuah trip itu membutuhkan algoritma yang berbeda-beda. Nah, ini yang kemudian dalam pengembangannya membutuhkan waktu. Sekarang ini kita launch [luncurkan] untuk luas yang single tariff, yaitu masuk di HI, keluar di Lebak Bulus,” jelasnya.

    Sementara penggunaan QRIS TAP untuk bus Damri hingga RoyalTrans sudah bisa untuk hampir semua rute karena tarifnya tunggal.

    Dicky menjelaskan BI akan memperluas cakupan penggunaan QRIS Tap di transportasi umum. BI menargetkan QRIS Tap bisa digunakan untuk LRT pada Juni 2025 dan untuk KRL serta KCI pada September 2025.

    Sementara itu, untuk saat ini gawai yang bisa menggunakan QRIS Tap adalah yang berbasis Android dan sudah memiliki fitur NFC. BI, sambungnya, masih mengusahakan agar QRIS Tap bisa digunakan untuk gawai yang berbasis iOS atau merek Apple.

    “Kalau Indonesia pasarnya besar, apalagi Apple investasi di Indonesia, ya pasti semoga bisa juga digunakan [QRIS Tap],” tutup Dicky.

  • KAI Commuter terima kedatangan dua train set sarana KRL baru

    KAI Commuter terima kedatangan dua train set sarana KRL baru

    Penambahan sarana KRL baru ini merupakan usaha KAI Commuter untuk melakukan pergantian atas sarana KRL yang memasuki masa konservasi.

    Jakarta (ANTARA) – KAI Commuter menerima kembali kedatangan sarana kereta rel listrik (KRL) baru sebanyak dua train set atau 24 kereta (SF12) dari CCRC Qingdao Sifang Tiongkok yang tiba melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    “Dua train set sarana KRL baru tiba pada hari Selasa (11/3) di Pelabuhan Tanjung Priok. Sebelumnya, satu train set KRL baru juga telah datang di akhir Januari 2025,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Joni Martinus menerangkan bahwa kedatangan sarana KRL baru dari Tiongkok itu merupakan tiga dari total 11 train set yang dipesan oleh KAI Commuter.

    “Hingga saat ini, total KAI Commuter telah mendatangkan 36 unit kereta atau sebanyak tiga train set KRL baru,” jelas Joni.

    Proses kedatangan sarana baru itu, KAI Commuter selalu memantau timeline untuk menjaga agar rencana time delivery-nya sesuai.

    “Penambahan sarana KRL baru ini merupakan usaha KAI Commuter untuk melakukan pergantian atau replacement atas sarana KRL yang akan memasuki masa konservasi,” ujar Joni.

    Rangkaian-rangkaian KRL baru tersebut juga akan dikirim ke Depo KRL Depok untukpengecekan awal secara menyeluruh sebelum dilakukan asesmen internal oleh KAI Commuter.

    Setelah itu, akan dilakukan pengujian oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sesuai dengan Permenhub Nomor PM 49 Tahun 2023 tentang Standar, Tata Cara Pengujian, dan Sertifikasi Kelaikan Kereta Api Kecepatan Normal dengan Penggerak Sendiri.

    Dengan kedatangan sarana KRL yang baru itu, Joni berharap pengujian dan sertifikasi bisa sesuai dengan rencana agar segera dapat beroperasi untuk layanan pengguna Commuter Line dan masyarakat luas.

    Dengan kelancaran semua proses itu, pihaknya juga bisa secepatnya melayani pengguna KRL lebih maksimal.

    Apalagi, kata Joni, sampai saat ini Commuter Line masih menjadi moda transportasi andalan untuk mobilitas masyarakat.

    “Kami berterima kasih kepada Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, PT KAI (Persero) selaku induk usaha KAI Commuter, dan semua pihak yang telah memberi dukungan serta membantu proses kelancaran pengadaan sarana KRL baru ini,” kata Joni.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mengapa Wali Kota Budi Rustandi Minta KRL Sampai Stasiun Serang?
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        12 Maret 2025

    Mengapa Wali Kota Budi Rustandi Minta KRL Sampai Stasiun Serang? Regional 12 Maret 2025

    Mengapa Wali Kota Budi Rustandi Minta KRL Sampai Stasiun Serang?
    Penulis
    KOMPAS.com
    – Wali Kota Serang, Budi Rustandi, mengajukan permintaan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 1 Jakarta untuk memperpanjang rute Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line hingga Stasiun Serang.
    Permintaan ini didasarkan pada peningkatan okupansi kereta api lokal Merak-Rangkasbitung, terutama saat akhir pekan.
    Budi Rustandi menjelaskan bahwa dengan adanya elektrifikasi KRL, mobilitas masyarakat akan menjadi lebih cepat, efisien, dan ramah lingkungan.
     
    Ia menambahkan bahwa peningkatan infrastruktur dan pelayanan transportasi di Kota Serang, khususnya kereta api, akan mempermudah dan mempercepat akses masyarakat.
    “Dengan adanya elektrifikasi (KRL), mobilitas masyarakat akan lebih cepat, efisien, dan ramah lingkungan,” kata Budi melalui keterangan tertulisnya yang diterima
    Kompas.com
    , Rabu (12/3/2025).
     
    Hal ini, kata Budi, diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi umum seperti
    KRL Commuter Line
    .
    Selain itu, elektrifikasi kereta api juga dianggap dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh kereta api berbahan bakar diesel.
    Budi Rustandi menyebut bahwa elektrifikasi akan meningkatkan efisiensi perjalanan, mengurangi emisi karbon, serta memberikan kenyamanan lebih bagi pengguna jasa transportasi kereta.
    “Meningkatkan efisiensi perjalanan, mengurangi emisi karbon, serta memberikan kenyamanan lebih bagi pengguna jasa transportasi kereta,” ujar Budi.
    Sebagai tambahan, Budi Rustandi mengusulkan kerja sama dengan PT KAI untuk membangun ruang terbuka hijau (RTH) di sekitar kawasan Stasiun Serang.
    RTH ini nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Serang dan pengguna transportasi kereta, sehingga tidak hanya memperindah kota tetapi juga memberikan tempat yang asri dan nyaman bagi warga yang menggunakan transportasi publik.
    Saat ini,
    rute KRL
    Commuter Line mencakup beberapa jalur utama, antara lain:
    1. Bogor Line: Menghubungkan Jakarta Kota dengan Bogor.
    2. Cikarang Loop Line: Menghubungkan Cikarang dengan Pasar Senen/Manggarai–Kampung Bandan.
    3. Rangkasbitung Line: Menghubungkan Tanah Abang dengan Rangkasbitung.
    4. Tangerang Line: Menghubungkan Duri dengan Tangerang.
    5. Tanjung Priok Line: Menghubungkan Jakarta Kota dengan Tanjung Priok.
    Perpanjangan rute KRL hingga Stasiun Serang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas bagi masyarakat, serta mendukung upaya pemerintah dalam menyediakan transportasi umum yang efisien dan ramah lingkungan.
    (Penulis: Rosyid Ridho)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tiba di Jakarta, 2 KRL Impor dari China Segera Tambah Operasional – Page 3

    Tiba di Jakarta, 2 KRL Impor dari China Segera Tambah Operasional – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Cepat Indonesia (KCI) atau KAI Commuter kembali menerima kedatangan sarana Kereta Rel Listrik (KRL) baru sebanyak 2 trainset, atau 24 rangkaian kereta (SF12) dari perusahaan asal China, CCRC Qingdao Sifang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

    Sebelumnya, satu trainset KRL baru juga telah datang pada akhir Januari 2025 lalu.

    VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus menerangkan, kedatangan sarana KRL baru ini merupakan tiga dari total 11 trainset yang dipesan oleh perusahaan.

    “Hingga saat ini, total KAI Commuter telah mendatangkan 36 unit kereta atau sebanyak tiga trainset KRL baru,” jelas Joni, Rabu (12/3/2025).

    “Penambahan sarana KRL baru ini merupakan usaha KAI Commuter untuk melakukan pergantian atau replacement atas sarana KRL yang akan memasuki masa konservasi,” dia menerangkan.

    Pengecekan Awal

    Rangkaian-rangkaian KRL baru tersebut juga akan dikirim ke Depo KRL Depok untuk dilakukan pengecekan awal secara menyeluruh, sebelum dilakukan asesmen internal oleh KAI Commuter.

    Setelahnya, baru dilakukan pengujian oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan. Sesuai dengan Permenhub Nomor PM 49 Tahun 2023 tentang Standar, Tata Cara Pengujian, dan Sertifikasi Kelaikan Kereta Api Kecepatan Normal dengan Penggerak Sendiri.

    Joni berharap dengan kedatangan sarana KRL yang baru ini, proses pengujian dan sertifikasi bisa sesuai dengan rencana agar segera dapat dioperasikan untuk layanan KRL Commuter Line.

    “Dengan lancarnya semua proses itu, tentunya kami juga bisa secepatnya melayani pengguna KRL lebih maksimal. Apalagi, sampai saat ini Commuter Line masih menjadi moda transportasi andalan untuk mobilitas masyarakat,” tutur dia.

     

  • 24 Gerbong KRL China Tiba di Pelabuhan Priok, Ini Dia Penampakannya

    24 Gerbong KRL China Tiba di Pelabuhan Priok, Ini Dia Penampakannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebanyak 24 gerbong yang dipesan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dari CRRC Sifang Co di China tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin malam (10/3/2025). Ke-24 gerbong KRL tersebut telah berhasil dibongkar muat hari ini, Selasa (11/3/2025).

    “Ya betul,” ungkap VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus kepada CNBC Indonesia.

    Seperti gelombang pertama, kedatangan kereta gelombang kedua telah melewati factory acceptance test atau pengujian di pabrik pembuatan kereta. Setelah ini, KRL akan segera melakukan uji dinamis sebelum benar-benar dioperasikan.

    Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 49 Tahun 2023 tentang “Standar, Tata Cara Pengujian, dan Sertifikasi Kelaikan Kereta Api Kecepatan Normal dengan Penggerak Sendiri”. Maka dari itu, seluruh sarana KRL yang beroperasi harus melalui uji sertifikasi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretapian Kementerian Perhubungan.

    Foto: 24 gerbong yang dipesan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dari CRRC Sifang Co di China tiba di Pelabuhan Tanjung Priok24 gerbong yang dipesan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dari CRRC Sifang Co di China tiba di Pelabuhan Tanjung Priok. (Dok. Istimewa)
    24 gerbong yang dipesan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dari CRRC Sifang Co di China tiba di Pelabuhan Tanjung Priok24 gerbong yang dipesan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dari CRRC Sifang Co di China tiba di Pelabuhan Tanjung Priok. (Dok. Istimewa)

    Adapun rangkaian KRL yang didatangkan adalah jenis KCI-SFC120V. Spesifikasi rangkaian KRL KCI-SCF120V ini tentunya bakal lebih baik jika dibandingkan dengan KRL eks Jepang yang selama ini beroperasi.

    KCI-SFC120V dilengkapi teknologi terbaru untuk menjamin kenyamanan dan keamanan perjalanan. Fitur-fitur seperti sistem kelistrikan yang efisien dan desain interior yang modern menjadi keunggulan kereta ini.

    KRL KCI-SFC120V memiliki panjang 20.460 mm, lebar 3.000 mm, dan tinggi 3.615 mm. Sebagai perbandingan, KRL JR 205 memiliki panjang 20.000 mm, lebar 2.800 mm, dan tinggi 4.140 mm. Artinya KCI-SFC120V lebih panjang dan lebar dari KRL eks Jepang namun memiliki tinggi yang lebih pendek, mengikuti regulasi Kemenhub.

    Untuk desain eksterior bagian depan kereta, hampir mirip seperti rangkaian KRL yang beroperasi di Zhengzhou Metro Line 7. Hanya bedanya livery KRL KCI-SFC120V didominasi warna hitam, dengan sedikit aksen putih dan merah. Lalu perbedaan lainnya adalah KRL Zhengzhou Metro Line 7 pintunya terbuka ke bagian luar kereta, sementara KCI-SFC120V ketika terbuka tetap berada di dalam dinding kereta.

    Kemudian dalam satu rangkaian KRL KCI-SFC120V terdiri atas 12 kereta tanpa kabin tengah. Dalam satu rangkaian, terdapat 2 kereta dengan ruang kursi roda. Untuk traksi yang digunakan, KRL KCI-SFC120V menggunakan traksi CRRC Times Electric tPower-TN30 dengan teknologi VVVF-IGBT dan tegangan masukan 1.500 Volt DC.

    Foto: 24 gerbong yang dipesan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dari CRRC Sifang Co di China tiba di Pelabuhan Tanjung Priok24 gerbong yang dipesan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dari CRRC Sifang Co di China tiba di Pelabuhan Tanjung Priok. (Dok. Istimewa)
    24 gerbong yang dipesan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dari CRRC Sifang Co di China tiba di Pelabuhan Tanjung Priok24 gerbong yang dipesan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dari CRRC Sifang Co di China tiba di Pelabuhan Tanjung Priok. (Dok. Istimewa)

    Nantinya ke-24 gerbong KRL tersebut akan dijadikan 2 trainset atau rangkaian kereta. Masing-masing trainset terdiri dari 12 gerbong.

    “Ya 2 trainset masing-masing trainset terdiri dari 12 gerbong,” bebernya.

    (wur/wur)