Produk: KRL

  • HUT RI, Menhub ajak warga pakai LRT hingga KRL dengan tarif Rp80

    HUT RI, Menhub ajak warga pakai LRT hingga KRL dengan tarif Rp80

    berlaku untuk seluruh layanan perjalanan KRL Jabodetabek, LRT Jabodebek, LRT Jakarta dan MRT Jakarta pada 17 – 18 Agustus 2025

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengajak masyarakat Jabodetabek menggunakan LRT hingga KRL dengan memanfaatkan tarif Rp80 khusus saat peringatan HUT Ke-80 RI sebagai bentuk dukungan mobilitas di Hari Kemerdekaan.

    “Dengan adanya promo tarif kemerdekaan RI, kami harapkan akan semakin banyak warga Jakarta dan sekitarnya yang bisa merasakan kenyamanan naik transportasi umum,” kata Menhub di Jakarta, Jumat.

    Dalam rangka menyemarakkan Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama para operator perkeretaapian menghadirkan program diskon tarif khusus, yaitu menjadi sebesar Rp80.

    Tarif khusus ini berlaku untuk seluruh layanan perjalanan KRL Jabodetabek, LRT Jabodebek, LRT Jakarta dan MRT Jakarta pada 17 – 18 Agustus 2025.

    Kebijakan tersebut merupakan wujud kolaborasi antara pemerintah dan operator perkeretaapian dalam mendukung perayaan Hari Kemerdekaan RI sekaligus meningkatkan akses masyarakat terhadap transportasi publik.

    “Sehingga tidak hanya di tanggal 17 dan 18 Agustus saja, namun masyarakat juga terus memanfaatkan moda transportasi umum untuk mobilitas sehari-hari mereka,” ujar Menhub.

    Tarif flat Rp80 diterapkan pada seluruh rute dan jarak perjalanan KRL Jabodetabek, MRT Jakarta, LRT Jabodebek dan LRT Jakarta.

    Menhub menyampaikan program ini mencerminkan semangat gotong royong dan komitmen untuk menghadirkan transportasi publik yang inklusif, aman dan sangat terjangkau, sehingga diharapkan masyarakat dapat turut merasakan euforia kemerdekaan.

    Di sisi lain, pihak operator telah menyiapkan beberapa langkah strategis untuk mendukung kelancaran operasional pada momen tersebut.

    Hal ini termasuk penyesuaian jadwal operasional untuk meminimalkan headway (jarak antar kereta), penguatan pengamanan di sejumlah stasiun, serta sosialisasi intensif melalui media massa, komunitas dan platform digital.

    Penyesuaian dilakukan sekaligus untuk mendukung kelancaran kegiatan Pesta Rakyat dan Karnaval Kemerdekaan yang akan berlangsung di kawasan Monas hingga Jalan M.H. Thamrin-Sudirman Jakarta Pusat.

    Menhub berharap melalui inisiatif ini, masyarakat tidak hanya dapat menikmati tarif yang sangat terjangkau, tetapi juga dapat merasakan kebersamaan, kebanggaan dan semangat kemerdekaan.

    “Perayaan hari kemerdekaan di tahun ini sekaligus dapat menjadi sebuah simbol nyata bahwa transportasi publik khususnya Kereta Api dapat menjadi bagian penting dalam menyatukan bangsa,” kata Menhub.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tarif Rp80 KRL Berlaku 2 Hari, KAI Tambah Armada Antisipasi Lonjakan Penumpang

    Tarif Rp80 KRL Berlaku 2 Hari, KAI Tambah Armada Antisipasi Lonjakan Penumpang

    Bisnis.com, JAKARTA — VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus menyampaikan program tarif khusus seharga Rp80 untuk KRL Jabodetabek diperpanjang menjadi dua hari, yakni pada 17 dan 18 Agustus 2025 dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI. 

    Joni menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk apresiasi dan partisipasi KAI Commuter dalam mendukung program pemerintah serta memudahkan mobilitas masyarakat di momen istimewa ini. 

    Melalui program ini juga, sekaligus menjadi komitmen KAI Commuter dalam memberikan pengalaman bertransportasi yang aman, efisien, dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.

    “Momentum HUT RI adalah kebanggaan bagi kita semua. Dengan tarif khusus Rp80 ini, kami berharap semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati layanan Commuter Line, sekaligus berpartisipasi dalam semangat kemerdekaan,” jelas Joni dalam keterangan resmi, Jumat (15/8/2025). 

    KAI Commuter memprediksi jumlah pengguna Commuter Line Jabodetabek yang akan menikmati tarif promosi tersebut akan meningkat sebanyak 5% dibandingkan rata-rata pengguna pada hari Minggu biasa, atau total sebanyak 850.000 orang.

    Peningkatan volume pengguna juga diprediksi akan terjadi di Stasiun Juanda, Stasiun Gondangdia, Stasiun Sudirman, dan Stasiun Tanah Abang yang berlokasi di sekitar tempat peringatan HUT RI.

    Sementara itu, volume pengguna transit di stasiun-stasiun transit juga diprediksi akan mengalami kenaikan sebesar 7%, atau total sebanyak 375.000 orang. Peningkatan ini diperkirakan akan terjadi di Stasiun Manggarai sebanyak 169.000 orang dan Stasiun Tanah Abang sebanyak 106.104 orang yang melakukan transit di stasiun-stasiun tersebut.

    Dalam rangka mengantisipasi lonjakan pengguna, KAI Commuter akan mengoperasikan layanan perjalanan Commuter Line Jabodetabek pada tanggal 17 dan 18 Agustus 2025 yang bertepatan dengan hari libur, dengan mengacu pada pola operasi perjalanan hari kerja.

    KAI Commuter akan menambah armada dengan mengoperasikan 1.063 perjalanan, dari yang seharusnya hanya 1.030 perjalanan pada hari libur, untuk membantu kelancaran mobilitas masyarakat pada perayaan peringatan HUT RI tersebut.

    Selain itu, KAI Commuter akan menambah petugas pengamanan dan petugas pelayanan di stasiun-stasiun tersebut serta di stasiun-stasiun transit lainnya. KAI Commuter juga akan memberlakukan penyekatan dan pengaturan antrean menuju area peron stasiun jika terjadi lonjakan pengguna.

    KAI Commuter juga mengimbau kepada seluruh masyarakat yang akan menikmati tarif promo ini agar memastikan saldo di KMT tersedia. Lebih lanjut, Joni mengimbau kepada seluruh pengguna yang membawa anak-anak untuk selalu dalam pengawasan karena potensi membludaknya pengguna KRL yang menikmati tarif khusus ini. 

    “Pastikan anak-anak selalu berada dalam pengawasan selama berada di area peron maupun di dalam perjalanan Commuter Line. Dahulukan pengguna yang akan turun, serta tetap berdiri menunggu di belakang garis aman,” tutupnya.  

  • 8
                    
                        Kisah Fristo Kerja Pulang Pergi Cipanas-Jakarta, Menembus 85 Kilometer Tiap Hari
                        Megapolitan

    8 Kisah Fristo Kerja Pulang Pergi Cipanas-Jakarta, Menembus 85 Kilometer Tiap Hari Megapolitan

    Kisah Fristo Kerja Pulang Pergi Cipanas-Jakarta, Menembus 85 Kilometer Tiap Hari
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Jam di dinding baru menunjuk pukul 04.00 WIB. Udara Cipanas, Puncak, Jawa Barat, begitu dingin, menusuk tulang.
    Saat kebanyakan orang masih terlelap, Fristo (30) sudah bersiap menantang pagi.
    Hari ini, seperti ratusan hari sebelumnya, ia menempuh perjalanan panjang menuju kantornya di Tebet, Jakarta Selatan.
    Dengan mata setengah terpejam, ia menyeret langkah ke kamar mandi.
    Air dingin yang menggigit kulit menjadi “ritual wajib” sekaligus tantangan terberat yang harus ia taklukkan sebelum mengayuh roda nasib ke ibu kota.
    “Bayangin aja kalian lagi di dalam ruangan AC yang suhunya around 16°-19° C terus kalian guyur badan kalian pakai air es yang banyak. Nah, sebegitu menggigilnya saya tiap mandi untuk berangkat kerja,” ucap Fristo saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (15/8/2025).
    Usai berpakaian rapi dan menyandang tas, ia keluar rumah ketika langit masih pekat.
    Pukul 05.00 WIB, suara mesin motor maticnya memecah kesunyian di halaman.
    Mantel tebal menjadi senjata utama untuk menembus hawa dingin jalur Puncak.
    Dari Istana Cipanas, melewati Puncak Pass, Taman Safari, hingga Tajur, Bogor, ia mengendarai motornya sambil ditemani matahari yang perlahan muncul di balik Gunung Gede Pangrango.
    Bagi Fristo, perjalanan kerja menuju ibu kota layaknya liburan.
    “Berangkat jam segitu tuh seger banget dan view-nya bagus banget, terlebih jam segitu tuh belum macet alias lowong banget jalannya,” kata Fristo.
    Setiap hari kerja, Fristo menempuh total jarak sekitar 85 kilometer.
    Dari rumahnya di Cipanas, ia lebih dulu melaju dengan motor menuju Stasiun Bogor, lalu berganti moda transportasi dengan KRL menuju Tebet, Jakarta Selatan.
    Rata-rata, perjalanan itu memakan waktu 3 hingga 3,5 jam sekali jalan.
    Kalau sedang beruntung, ia bisa tiba dalam 2,5 jam, namun, kondisi seperti itu bisa dihitung dengan jari.
    “Paling cepat 2,5 jam, tapi seringnya sih 3 sampai 3,5 jam kalau lagi rame banget atau macet di Bogornya. Kalau sekarang sepertinya sih 3,5 jam-an karena di Tajur, tiba-tiba ada galian tanah yang bikin super duper macet,” ucap Fristo.
    Perjalanan Fristo tak selalu mulus. Mengingat Bogor dikenal sebagai “kota hujan”, ia kerap harus menepi ketika hujan deras mengguyur.
    “Pernah kalau dalam perjalanan tiba-tiba hujan deras banget, jadi jalannya harus pelan banget takut jatuh soalnya,” kata dia.
    Bagi sebagian orang, jalur Cipanas–Jakarta identik dengan perjalanan wisata.
    Namun bagi Fristo, itu adalah rute sehari-hari untuk mencari nafkah.
    Setiap tikungan, tanjakan, hingga pemandangan kebun teh yang biasanya dinikmati wisatawan, sudah menjadi bagian dari rutinitasnya.
    Banyak orang mungkin akan memilih ngekos di Jakarta demi menghemat waktu dan tenaga.
    Namun bagi Fristo, pilihan itu tidak pernah terasa pas.
    Ia memang pernah sekali mencoba tinggal di kosan dekat kantor, tapi justru tidak betah.
    Malam-malamnya terasa hampa, Fristo sulit tidur, alasannya terlalu rindu dan tidak bisa berjauhan dengan anak dan istrinya di Cipanas.
    “Anak istriku di Cipanas, saya homesick banget kalau tidak pulang ke rumah. Apalagi kalau ngekos, malah tidak bisa tidur kalau tidak ada mereka, saya sudah pernah nyoba soalnya,” kata dia.
    Selain alasan keluarga, ia juga merasa biaya PP tidak lebih mahal dibandingkan ngekos.
    Dalam seminggu, ia menghabiskan sekitar Rp300 ribu untuk bensin, makan, dan biaya penitipan motor di Stasiun Bogor.
    “Lagian sama aja sih kalau ngekos juga biayanya, seminggu sekitar 300 ribuan lah PP sudah semua termasuk transport, makan, dan titip motor,” ujarnya.
    Selain udara dingin pagi hari, perjalanan pulang di malam hari juga memiliki tantangan tersendiri.
    Beberapa titik di jalur Puncak minim penerangan sehingga pengendara harus ekstra hati-hati.
    “Ada spot yang gelap gulita, jadi harus waspada kalau ada lubang atau hambatan,” ungkapnya.
    Meski demikian, Fristo mengaku menikmati perjalanan setiap hari.
    Pemandangan alam, udara segar, dan suasana pagi di Puncak menjadi “bonus” yang membuatnya betah menjalani rutinitas tersebut.
    “Dulu saya sama istri kerja di Jakarta, liburnya malah ke Puncak. Sekarang setiap hari lewat sini, rasanya seperti liburan gratis,” kata dia.
    Bagi Fristo, pulang adalah alasan, dan keluarga adalah tujuan yang membuatnya tak pernah berhenti mengayuh langkah.
    Di ujung setiap perjalanan, lelahnya luruh bersama senyum anak dan istrinya, hadiah paling berharga yang tak tergantikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menhub Tunggu Investigasi KNKT soal Kecelakaan Kapal & Kereta Anjlok

    Menhub Tunggu Investigasi KNKT soal Kecelakaan Kapal & Kereta Anjlok

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwaghandi mengungkapkan sederet kecelakaan kapal maupun insiden kereta yang terjadi dalam beberapa waktu ke belakang disebabkan oleh sejumlah hal. 

    Dudy menekankan bahwa saat ini dirinya belum menerima laporan resmi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) karena masih melakukan proses investigasi.

    Namun, dirinya menyampaikan temuan awal dan pencegahan lanjutan atas kecelakaan kapal yang terjadi di Selat Bali, Manado, maupun Sanur. 

    Misalnya, pada kecelakaan kalap Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, pemerintah terpaksa untuk memeriksa 15 jenis kapal yang jenisnya sama untuk memitigasi kecelakaan lebih lanjut meski menyebabkan antrean panjang di Pelabuhan Ketapang.  

    “Walaupun ada keluhan, tapi demi keselamatan kami harus melakukan pemeriksaan ulang kurang lebih seminggu untuk memastikan bahwa kapal berjenis sama laik untuk dioperasionalkan,” kata Dudy dalam Media Briefing di Jakarta, Kamis (14/8/2025).  

    Sementara pada kejadian di Manado, pihaknya juga melakukan ramp check ulang kepada kapal yang berlayar di sekitar perairan wilayah tersebut sebagai bentuk pencegahan. Pasalnya, kapal yang tenggelam tersebut masih tergolong kapal baru. 

    “Di sana itu ternyata kapal baru [yang tenggelam] dan baru dilakukan pemeriksaan rutin, tetapi ternyata masih ada hal-hal yang membuat terjadinya kecelakaan dan kami minta evaluasi,” ujarnya.

    Sementara kecelakaan teranyar yang terjadi pekan lalu di Sanur, Bali, Dudy menegaskan kepada Direkorat Jenderal Hubungan Laut dan pengelola untuk memerhatikan keterampilan dari anak buah kapal (ABK). 

    Bukan tanpa sebab, kecelakaan tersebut terjadi di dekat dermaga dan bersiap masuk pelabuhan. Namun, kapal membelakangi ombak sehingga terdorong ombak dan terbalik. 

    “Training itu harus dipastikan secara betul dan benar. KNKT mungkin keterampilan ABK pelu diperhatikan, mestinya dia tidak melakukan manuver berlawanan dengan ombak. Kami evaluasi dan berusaha melakukan perbaikan,” tuturnya. 

    Insiden Kereta Anjlok

    Sementara insiden anjloknya lima gerbong kereta api yang terjadi dengan KA Bromo Anggrek relasi Surabaya Pasar Turi-Gambir di Subang, Jawa Barat, pihaknya bahkan melakukan pengecekan hingga produsen gerbong, yakni PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. 

    Kemudian anjloknya kereta di empalsemen Stasiun Jakarta Kota dan di Sumatra Selatan, nyatanya terjadi usai dilakukan maintenance rel. 

    “Di sini harus dipastikan ada cek dan kontrol sehingga memastikan maintanance dilakukan dengan baik dan pengawasan yang baik,” tegas Dudy. 

    Meski dalam insiden tidak menimbulkan korban jiwa sebagaimana yang terjadi pada kecelakaan kapal, tetapi penumpang mengalami dampaknya secara langsung. Mulai dari keterlambatan kereta, pembatalan perjalanan KRL maupun KA jarak jauh, hingga rekayasa rute yang harus dilakukan dan mengganggu rencana perjalanan penumpang. 

    Misalnya, pada insiden anjloknya KA Bromo Anggrek, KAI membatalkan 80 perjalanan dan 42 perjalanan lainnya dialihkan melalui jalur memutar via Purwokerto – Kroya – Bandung akibat kejadian tersebut. 

    Sementara itu, imbas KRL anjlok, puluhan perjalanan dari arah Bogor/Depok/Nambo dari sekitar pukul 07.30 WIB hingga 12.00 WIB harus berhenti sebagian di Stasiun Jayakarta dan Manggarai.

    Meski demikian, Dudy kembali menyampaikan bahwa seluruh dugaan tersebut masih menanti laporan resmi dari KNKT, baik soal kereta maupun kapal.

  • Pramono tanggapi keluhan sulitnya akses ke Stasiun Cikini

    Pramono tanggapi keluhan sulitnya akses ke Stasiun Cikini

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menanggapi keluhan masyarakat terkait sulitnya akses di Stasiun Cikini, Jakarta Pusat.

    PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta (Daop 1) bersama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) telah meninggikan pagar pedestrian Stasiun Cikini untuk mencegah penumpang kereta rel listrik (KRL) kembali melompati pagar tersebut.

    Pramono saat dijumpai di Jakarta Selatan, Kamis, mengatakan, sekarang sebenarnya pagarnya sudah dinaikkan, tetapi itu belum menyelesaikan persoalan.

    “Karena bagi warga yang akan naik transportasi umum di sana, terutama untuk KAI-nya ya, itu jalannya kan kejauhan,” katanya.

    Menurut Pramono, salah satu penyebab warga nekat melompati pagar adalah karena jarak pintu masuk yang terlalu jauh dari titik akses utama.

    Anggota Komisi DPRD DKI Jakarta Francine Widjojo sempat menyarankan agar dibuat akses masuk ke stasiun yang tidak terlalu jauh dengan menyediakan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).

    Pramono mengatakan, usulan tersebut akan ia pertimbangkan untuk kenyamanan masyarakat menggunakan transportasi umum.

    “Jadi usulan untuk mempermudah termasuk memberikan JPO itu kami pertimbangkan. Tapi dalam waktu dekat, pintunya yang diperbanyak,” katanya.

    PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta bersama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) meninggikan pagar pedestrian Stasiun Cikini untuk mencegah penumpang kereta rel listrik (KRL) kembali melompati pagar tersebut.

    “Sebelumnya (tinggi pagar) 1 meter, sesudah (ditinggikan) menjadi 1,7 meter,” kata Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko.

    Adapun pekerjaan peninggian pagar pedestrian dilakukan pada Sabtu (9/8) dan sudah terealisasi sementara sepanjang 35 gawang atau kurang lebih 70 meter.

    Ixfan berharap langkah ini dapat mengurangi pelanggaran akses keluar-masuk yang tidak semestinya dan meningkatkan keselamatan serta ketertiban di lingkungan stasiun.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pramono tanggapi keluhan sulitnya akses ke Stasiun Cikini

    Pramono tanggapi keluhan sulitnya akses ke Stasiun Cikini

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menanggapi keluhan masyarakat terkait sulitnya akses di Stasiun Cikini, Jakarta Pusat.

    PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta (Daop 1) bersama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) telah meninggikan pagar pedestrian Stasiun Cikini untuk mencegah penumpang kereta rel listrik (KRL) kembali melompati pagar tersebut.

    Pramono saat dijumpai di Jakarta Selatan, Kamis, mengatakan, sekarang sebenarnya pagarnya sudah dinaikkan, tetapi itu belum menyelesaikan persoalan.

    “Karena bagi warga yang akan naik transportasi umum di sana, terutama untuk KAI-nya ya, itu jalannya kan kejauhan,” katanya.

    Menurut Pramono, salah satu penyebab warga nekat melompati pagar adalah karena jarak pintu masuk yang terlalu jauh dari titik akses utama.

    Anggota Komisi DPRD DKI Jakarta Francine Widjojo sempat menyarankan agar dibuat akses masuk ke stasiun yang tidak terlalu jauh dengan menyediakan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).

    Pramono mengatakan, usulan tersebut akan ia pertimbangkan untuk kenyamanan masyarakat menggunakan transportasi umum.

    “Jadi usulan untuk mempermudah termasuk memberikan JPO itu kami pertimbangkan. Tapi dalam waktu dekat, pintunya yang diperbanyak,” katanya.

    PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta bersama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) meninggikan pagar pedestrian Stasiun Cikini untuk mencegah penumpang kereta rel listrik (KRL) kembali melompati pagar tersebut.

    “Sebelumnya (tinggi pagar) 1 meter, sesudah (ditinggikan) menjadi 1,7 meter,” kata Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko.

    Adapun pekerjaan peninggian pagar pedestrian dilakukan pada Sabtu (9/8) dan sudah terealisasi sementara sepanjang 35 gawang atau kurang lebih 70 meter.

    Ixfan berharap langkah ini dapat mengurangi pelanggaran akses keluar-masuk yang tidak semestinya dan meningkatkan keselamatan serta ketertiban di lingkungan stasiun.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 5
                    
                        Kala KRL Rangkasbitung Jadi “Pasar” Berjalan sejak Pukul 03.45 WIB…
                        Bandung

    5 Kala KRL Rangkasbitung Jadi “Pasar” Berjalan sejak Pukul 03.45 WIB… Bandung

    Kala KRL Rangkasbitung Jadi “Pasar” Berjalan sejak Pukul 03.45 WIB…
    Tim Redaksi
    LEBAK, KOMPAS.com
    – Waktu menunjukkan pukul 03.45 WIB ketika peron Stasiun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mulai dipenuhi langkah-langkah kecil penumpang. Mereka membawa keranjang, kantong besar, dan harapan agar dagangan hari ini habis terjual.
    Kereta Rel Listrik (KRL) pertama tujuan Tanah Abang sudah menunggu jadwal keberangkatan. Mayoritas penumpangnya bukan pekerja kantoran, melainkan pedagang kecil yang mengandalkan perjalanan dini hari ini untuk mencari nafkah.
    Satu di antaranya adalah Ida (53), warga Catang, Kabupaten Serang. Bersama sembilan rekannya, ia tiba sejak pukul 03.30 WIB. Tujuan mereka berbeda-beda, tetapi semangatnya sama, yakni berjualan di Jakarta.
    “Ada yang turun di Palmerah, Kebayoran, Angke. Saya turun di Tenjo,” kata Ida kepada
    Kompas.com
    , Kamis (14/8/2025), di gerbong ketiga.
    Ida mempersiapkan sendiri dagangannya yang antara lain lemang, lupis, emping, nasi merah, hingga sayur matang sebelum tidur. Pukul 01.30 dini hari, ia sudah bangun, naik ojek, lalu menuju stasiun.
    Ida tak boleh ketinggalan kereta pertama karena menurutnya hanya keberangkatan itu yang memperbolehkan pedagang naik. Kereta berikutnya lebih padat penumpang umum sehingga pedagang dilarang naik.
    “Kalau ketinggalan kereta pertama, sudah gak boleh naik. Cuma kereta ini yang boleh untuk pedagang,” ujarnya.
    Pedagang lain, Muksin (60), datang dari Kecamatan Sajira, sekitar 40 kilometer dari Rangkasbitung, membawa dua empong pete hasil panen. Setiap empong berisi sekitar seratus papan pete. Meski panen kali ini sedikit, ia tetap berangkat karena pelanggan di pasar pagi Kebayoran sudah menunggu.
    “Kalau kesiangan nanti sampai Kebayoran juga telat, pasar sudah sepi, pelanggan pada nyarinya pagi,” katanya.
    Pemberhentian di Stasiun Maja menambah sesak gerbong. Puluhan pedagang naik dengan keranjang besar. Tati (47), pedagang yang sudah bertahun-tahun berjualan ke Jakarta sejak era kereta diesel, mengenang perbedaan aturan.
    “Kalau zaman dulu kita mau berangkat jualan masih di kereta saja sudah banyak yang beli, kalau sekarang gak boleh, dilarang dijual di kereta,” kata Tati.
    Meski begitu, pedagang tetap bisa bertukar barang di dalam kereta, dilakukan secara singkat dan tenang agar tak mengganggu penumpang lain.
    “Misalnya saya bawa banyak keripik pisang, teman saya gak bawa, kita tukeran dengan barang lain, ambil dari keranjang lalu simpan di keranjang sendiri, sudah saling mengerti,” ujarnya.
    Menjelang fajar, pedagang turun satu per satu di stasiun tujuan, bersiap menghadapi hari. KRL pukul 04.00 itu bukan sekadar transportasi, melainkan urat nadi ekonomi rakyat kecil yang berdenyut dari peron Rangkasbitung, Maja, hingga Tenjo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Susunan Lengkap Direksi & Komisaris KAI Terbaru

    Susunan Lengkap Direksi & Komisaris KAI Terbaru

    Jakarta

    Perombakan terjadi pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. Pada perombakan ini terjadi perubahan susunan direksi dan komisaris di KAI.

    Bobby Rasyidin yang ditunjuk sebagai Direktur Utama KAI menggantikan Didiek Hartantyo. Sebelumnya, Bobby dikenal sebagai Direktur Utama PT LEN Industri, induk holding BUMN pertahanan DEFEND ID sejak tahun 2021 hingga 2025.

    Perombakan besar pada struktur direksi ini dilakukan berdasarkan pada Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-223/MBU/08/2025 dan Surat Keputusan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Danantara Asset Management nomor SK.038/DI-DAM/DO/2025 tanggal 12 Agustus 2025.

    Surat keputusan itu mengangkat Bobby Rasyidin sebagai Direktur Utama, Dody Budiawan sebagai Wakil Direktur Utama, dan I Gede Darmayusa sebagai Direktur Portofolio Management dan Teknologi Informasi.

    Kemudian, di keputusan yang sama juga diangkat Wilman Hatoguan Marudut Sidjabat sebagai Direktur Perencanaan Strategis dan Manajemen Risiko, Atih Nurhayati sebagai Direktur SDM dan Kelembagaan, Rafli Yandra sebagai Direktur Bisnis dan Pengembangan Usaha, dan Indarto Pamoengkas sebagai Direktur Keuangan dan Umum.

    Selain itu, struktur komisaris KAI juga dirubah melalui Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-224/MBU/08/2025 dan Surat Keputusan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Danantara Asset Management nomor SK.039/DI-DAM/DO/2025 tertanggal 12 Agustus 2025.

    Purnomo Sucipto dan I Wayan Sugiri diangkat sebagai Komisaris. Lalu, Arnanto dan Raizal Arifin sebagai Komisaris Independen.

    “Kami menyambut baik kehadiran jajaran komisaris dan direksi yang baru akan memperkuat langkah KAI dalam menghadirkan layanan terbaik dan berkontribusi bagi kemajuan perkeretaapian nasional,” ujar EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji dalam keterangannya, Rabu (13/8/2025).

    Berikut ini jajaran direksi dan komisaris KAI yang baru:

    Dewan Komisaris

    1. Komisaris Utama: Said Aqil Siroj
    2. Komisaris Independen: Endang Tirtana
    3. Komisaris Independen: Arnanto
    4. Komisaris Independen: Raizal Arifin
    5. Komisaris: Purnomo Sucipto
    6. Komisaris: I Wayan Sugiri
    7. Komisaris: Diah Natalisa
    8. Komisaris: Mohamad Risal Wasal

    Dewan Direksi

    1. Direktur Utama: Bobby Rasyidin
    2. Wakil Direktur Utama: Dody Budiawan
    3. Direktur Portofolio Manajemen & Teknologi Informasi: I Gede Darmayusa
    4. Direktur Perencanaan Strategis & Manajemen Risiko: Wilman Hatoguan Marudut Sidjabat
    5. Direktur SDM & Kelembagaan: Atih Nurhayati
    6. Direktur Bisnis & Pengembangan Usaha: Rafli Yandra
    7. Direktur Keuangan & Umum: Indarto Pamoengkas
    8. Direktur Pengelola Sarana & Prasarana: Heru Kuswanto
    9. Direktur Operasi: Awan Hermawan Purwadinata
    10. Direktur Keselamatan & Keamanan: Dadan Rudiansyah

    Lihat juga Video: Komisaris KAI Nilai Penambahan Jadwal KRL Nambo Bikin Penumpang Nyaman

    (acd/acd)

  • Ganjil Genap Jakarta Kamis 14 Agustus 2025, Perhatikan Jadwal dan Atur Perjalananmu! – Page 3

    Ganjil Genap Jakarta Kamis 14 Agustus 2025, Perhatikan Jadwal dan Atur Perjalananmu! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Penerapan aturan ganjil genap di Jakarta kembali diberlakukan pada Kamis ini (14/8/2025) bertepatan dengan tanggal genap.

    Para pengendara mobil dengan pelat nomor berakhiran angka genap yakni 0, 2, 4, 6, dan 8 dapat melintas di sejumlah ruas jalan yang diawasi.

    Sedangkan bagi yang memiliki pelat nomor ganjil yaitu 1, 3, 5, 7, dan 9 disarankan mencari jalur alternatif atau memanfaatkan moda transportasi umum.

    Kebijakan ganjil genap Jakarta dirancang untuk mengatur arus lalu lintas, mengurangi kemacetan, serta mendorong penggunaan kendaraan yang lebih efisien.

    Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta melalui Dinas Perhubungan bersama pihak kepolisian menegaskan bahwa aturan ini berlaku pada jam-jam tertentu yang telah ditetapkan, yakni pukul 06.00–10.00 WIB pada pagi hari dan 16.00–21.00 WIB pada sore hingga malam hari.

    Di luar jam tersebut, kendaraan dengan pelat nomor ganjil maupun genap bebas melintas tanpa pembatasan.

    Seperti biasa, kebijakan ganjil genap ini tidak berlaku pada akhir pekan, yaitu Sabtu dan Minggu, serta hari libur nasional. Pengecualian ini juga berlaku bagi beberapa jenis kendaraan seperti ambulans, kendaraan dinas, kendaraan listrik, serta kendaraan yang membawa orang berkebutuhan khusus.

    Banyak warga Jakarta yang sudah mulai terbiasa mengatur jadwal perjalanan mereka sesuai dengan aturan ini. Beberapa memilih untuk berangkat lebih awal sebelum jam pemberlakuan, sementara yang lain memanfaatkan transportasi umum seperti MRT, LRT, TransJakarta, dan KRL.

    Dengan berbagai pilihan moda transportasi yang tersedia, masyarakat diharapkan dapat menyesuaikan diri dan memilih cara bepergian yang paling efektif.

    Aturan ganjil genap di Jakarta sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 88 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Pergub Nomor 155 Tahun 2018 tentang Pembatasan Lalu Lintas dengan Sistem Ganjil Genap.

    Pelanggaran terhadap kebijakan ganjil genap dapat dikenai sanksi berdasarkan Pasal 287 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

    Ancaman hukuman berupa denda maksimal Rp500.000 atau kurungan paling lama dua bulan tetap berlaku, termasuk bila pelanggaran terdeteksi oleh kamera pengawas yang tersebar di sejumlah titik.

    Selain itu, juga terdapat acuan dari Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 26 Tahun 2022 dan Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 46 Tahun 2022, yang semuanya menjadi dasar hukum pelaksanaan pengendalian lalu lintas di wilayah Jakarta.

    Keberadaan sistem pemantauan berbasis kamera pengawas elektronik atau kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) dan tilang elektronik menjadikan pelanggaran ini mudah terdeteksi.

    Dengan disiplin dan kesadaran bersama, diharapkan kebijakan ini dapat berjalan optimal. Pengendara yang mematuhi aturan tidak hanya membantu kelancaran lalu lintas, tetapi juga berkontribusi terhadap kualitas udara yang lebih baik di Jakarta.

    Penerapan ganjil genap mungkin terasa membatasi, tetapi jika dijalani dengan perencanaan yang tepat, aktivitas harian tetap bisa berjalan dengan nyaman.

    Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memberlakukan aturan terbaru tentang sistem ganjil genap di Jakarta. Mulai 18 Oktober 2021, ganjil genap di Jakarta berlaku pada pukul 06.00-10.00 WIB dan 16.00-20.00 WIB.

  • Simak Ketentuan Ganjil Genap Jakarta Rabu 13 Agustus 2025, Hindari Sanksi Tilang! – Page 3

    Simak Ketentuan Ganjil Genap Jakarta Rabu 13 Agustus 2025, Hindari Sanksi Tilang! – Page 3

    Rabu (13/8/2025) menjadi salah satu hari di mana aturan ganjil genap kembali berlaku di Jakarta. Karena tanggalnya ganjil, hanya kendaraan berpelat nomor akhir ganjil yang boleh melintas di jam pemberlakuan.

    Untuk menghindari sanksi tilang dan memastikan perjalanan tetap lancar, berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:

    1. Cek pelat nomor kendaraan sebelum berangkat

    Pastikan angka terakhir pada pelat nomor kendaraanmu ganjil (1, 3, 5, 7, atau 9). Jika ternyata genap, sebaiknya segera siapkan rencana alternatif untuk menghindari rute ganjil genap.

    2. Hafalkan jam pemberlakuan aturan

    Ganjil genap berlaku dua kali sehari, yakni pukul 06.00–10.00 WIB di pagi hari dan pukul 16.00–21.00 WIB di sore hingga malam. Hindari bepergian dengan kendaraan pribadi di jam tersebut jika pelat nomor tidak sesuai ketentuan.

    3. Pilih moda transportasi umum sebagai alternatif

    Gunakan TransJakarta, MRT, LRT, atau KRL yang kini semakin terintegrasi dan nyaman. Selain menghindari tilang, transportasi umum bisa membantu menghemat biaya bahan bakar dan mengurangi stres akibat kemacetan.

    4. Berangkat lebih awal atau setelah aturan berakhir

    Jika memang harus menggunakan kendaraan pribadi, coba berangkat sebelum pukul 06.00 pagi atau setelah pukul 21.00 malam. Ini cara sederhana untuk tetap bisa berkendara tanpa khawatir terkena tilang.

    5. Gunakan aplikasi navigasi untuk mencari rute bebas ganjil genap

    Aplikasi seperti Google Maps atau Waze biasanya sudah menyesuaikan rute dengan aturan ganjil genap. Aktifkan fitur pembaruan lalu lintas agar rute yang dipilih selalu optimal dan bebas dari jalur yang diawasi.

    6. Siapkan dokumen berkendara yang lengkap

    Meskipun kamu sudah mengikuti aturan, selalu bawa SIM, STNK, dan kelengkapan kendaraan lainnya. Penegakan aturan dilakukan baik secara manual oleh petugas maupun melalui tilang elektronik (ETLE).

    7. Pantau informasi lalu lintas secara real time

    Cek media sosial resmi dinas perhubungan atau aplikasi lalu lintas untuk mengetahui situasi terkini. Informasi ini bisa membantu menghindari rute yang macet atau sedang ada pengalihan jalan.

    8. Manfaatkan kesempatan untuk bekerja dari rumah atau menunda perjalanan

    Jika memungkinkan, lakukan aktivitas dari rumah atau tunda perjalanan hingga aturan tidak berlaku. Selain lebih efisien, ini juga bisa menjadi cara menghemat waktu dan tenaga.

    Dengan mematuhi aturan dan mempersiapkan diri, kamu tidak hanya menghindari sanksi tetapi juga ikut berkontribusi pada kelancaran lalu lintas dan pengurangan polusi di Jakarta.