Produk: KRL

  • Ganjil Genap Jakarta Selasa 16 September 2025, Pengendara Perlu Perhatikan Aturannya! – Page 3

    Ganjil Genap Jakarta Selasa 16 September 2025, Pengendara Perlu Perhatikan Aturannya! – Page 3

    Memasuki pertengahan pekan, Selasa 16 September 2025, aturan ganjil genap kembali berlaku. Karena tanggal genap, kendaraan berpelat nomor genap bisa melintas di jalan-jalan yang masuk ketentuan, sementara pelat ganjil perlu menyesuaikan mobilitas.

    Agar perjalanan tetap lancar, berikut beberapa tips yang bisa diikuti:

    1. Cek pelat nomor kendaraan sebelum berangkat

    Pastikan kendaraan sesuai dengan tanggal genap agar tidak terkena tilang, baik manual maupun elektronik.

    2. Perhatikan jam pemberlakuan

    Aturan berlaku pukul 06.00–10.00 WIB dan 16.00–21.00 WIB. Mengatur perjalanan di luar jam sibuk dapat menjadi solusi.

    3. Manfaatkan transportasi umum

    MRT, LRT, KRL, maupun bus bisa menjadi alternatif untuk menghindari sanksi sekaligus lebih hemat waktu.

    4. Gunakan aplikasi navigasi digital

    Aplikasi peta real time membantu mencari jalur alternatif sekaligus memperkirakan kondisi lalu lintas.

    5. Tambahkan waktu perjalanan

    Hari kerja pertengahan pekan biasanya padat. Berangkat 20–30 menit lebih awal bisa mengurangi risiko terlambat.

    6. Pertimbangkan carpooling

    Berbagi kendaraan dengan rekan kerja atau keluarga tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga mengurangi jumlah kendaraan di jalan.

    7. Utamakan keselamatan

    Hindari terburu-buru atau melanggar aturan. Keselamatan diri dan orang lain tetap prioritas utama.

    Dengan persiapan sederhana namun tepat, aturan ganjil genap Selasa 16 September 2025 tidak akan menjadi hambatan berarti.

    Justru, kebijakan ini dapat menjadi pengingat untuk lebih disiplin, bijak dalam berkendara, sekaligus mendukung transportasi umum sebagai pilihan mobilitas harian.

  • Janji Tinggal Janji, KRL ke Karawang Batal Lagi karena Tak Ada Dana

    Janji Tinggal Janji, KRL ke Karawang Batal Lagi karena Tak Ada Dana

    Jakarta

    Jalur Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek sempat direncanakan diperpanjang sampai Karawang. Saat ini Jalur KRL arah Bekasi itu masih mentok sampai Cikarang.

    Rencana perpanjangan jalur KRL ini sudah dijanjikan sejak 2019, dan terakhir sempat dipertegas lagi pada 2024. Namun sampai kini belum ada upaya serius untuk memperpanjang jaringan KRL sampai ke Karawang.

    Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api (LLKA) DJKA Kemenhub, Arif Anwar, menegaskan sampai saat ini pemerintah tak punya rencana untuk memperpanjang jalur KRL lintas Bekasi sampai ke Karawang.

    Sebab menurutnya untuk bisa memperpanjang rute KRL ini, pemerintah harus melakukan pemasangan listrik aliran atas (LAA) alias elektrifikasi di sepanjang rel kereta dari Cikarang hingga Karawang lebih dulu. Dengan begitu rangkaian kereta bertenaga listrik yang dioperasikan oleh KAI Commuter baru bisa melintas.

    “Jadi saat ini memang elektrifikasi baru sampai Cikarang. Rencana untuk ke Karawang saya rasa belum, karena kita harus melakukan elektrifikasi dulu sampai dengan Karawang ya,” kata Arif dalam konferensi pers di Kantor Kemenhub, Senin (15/9/2025).

    Di sisi lain, menurut Arif hingga saat ini pemerintah belum memiliki dana untuk melakukan elektrifikasi atau pemasangan LAA sampai Karawang. Sebab di luar rencana perpanjangan jalur KRL tersebut, Kemenhub punya program prioritas lain yang memakan cukup banyak anggaran.

    “Saat ini kapasitas fiskal kita mungkin belum cukup memenuhi ya kalau kita melakukan elektrifikasi sama dengan ke Karawang. Karena ada program-program lain yang lebih prioritas,” jelasnya.

    Karenanya hingga saat ini, pengguna layanan KRL yang ingin bepergian dari atau menuju Stasiun Karawang dapat berganti rangkaian dari Commuter Line ke KA lokal. “Dari Cikarang ke Kerawang ataupun ke Cikampek ini bisa menyambung dengan kereta lokal,” paparnya.

    Berdasarkan catatan detikcom, Menteri Perhubungan (Menhub) era Presiden ke-7 Joko Widodo atau Kabinet Indonesia Maju, Budi Karya Sumadi sempat menargetkan rute KRL akan bakal diperpanjang sampai Karawang, Jawa Barat (Jabar) pada 2025 atau paling lambat 2026.

    “Jadi kalau yang namanya KRL itu adalah secara makro menjadi satu inisiatif dari pemerintah sebagai contoh yang ke arah barat kita sudah lakukan sampai Rangkasbitung. Karawang bisa tahun depan atau 2026,” kata Budi kepada wartawan usai rapat dengan Komisi V DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/6/2024).

    Budi menyebut aglomerasi daerah sekitar Jakarta menjadi perhatian pihaknya. Ia juga mencontohkan rute kereta Yogya, Solo hingga Madiun.

    “Sebagai contoh, Yogya-Solo ya sampai Madiun, nanti kita teruskan lagi sampai katakanlah sampai ke Purwokerto ya. Surabaya juga sedang kita lakukan dari Surabaya sampai ke Sidoarjo dan juga ke Mojokerto ya, jadi KRL itu memang menjadi inisiatif untuk kita lakukan,” tutur Budi.

    Tonton juga video “Perjalanan KRL Terganggu Imbas Gempa M 4,9 Bekasi” di sini:

    (igo/fdl)

  • Menjajal Pelican Crossing Cikini, Solusi Penumpang KRL Agar Tak Lompat Pagar

    Menjajal Pelican Crossing Cikini, Solusi Penumpang KRL Agar Tak Lompat Pagar

    Jakarta

    Pelican crossing di sisi timur Stasiun Cikini, Jakarta Pusat (Jakpus) resmi dibuka hari ini. Warga yang hendak menyeberang dari Stasiun Cikini dapat memanfaatkan fasilitas ini sehingga tak perlu lagi melompati pagar.

    detikcom ikut menjajal menggunakan pelican crossing itu bersama masyarakat lain pada Senin (15/9/2025). Sebelum menyeberang, ada sensor di tiang lampu lalu lintas (lalin) yang perlu ditekan untuk menyalakan lampu penyeberangan.

    Namun, sebenarnya lampu indikator pejalan kaki dapat menyeberang menyala secara otomatis alias tanpa harus menyalakan sensor lampu penyeberangan.

    Jika lampu penyeberangan, traffic light akan menunjukkan lampu merah selama 23 detik. Lampu merah menjadi rambu agar pejalan jalan menunggu untuk menyeberang selama arus lalin kendaraan diberi kesempatan untuk melintas.

    Selanjutnya, lampu indikator pedestrian menyala hijau sebagai tanda calon penumpang KRL boleh mulai menyeberang ke arah Stasiun Cikini. Lampu hijau menyala selama 10 detik.

    Warga dapat menyeberang dari Stasiun Cikini tanpa melompati pagar lagi. (Taufiq/detikcom)

    Belum Tertib

    Namun, tampak masih banyak pengendara yang mengabaikan tanda lampu di pelican crossing. Para pengendara terlihat tetap melintas meski pejalan kaki sudah mulai menyeberang ketika lampu hijau pedestrian menyala.

    Di sisi lain ada juga warga yang tiba-tiba menyeberang tanpa menyentuh sensor di pelican crossing. Ada juga yang tiba-tiba lari bahkan saat lampu merah untuk penyeberang masih menyala.

    Selain itu, detikcom juga melihat banyak ojek online (ojol) yang menurunkan penumpang tepat di samping pelican crossing. Seakan ini jadi titik baru bagi penumpang naik turun di Stasiun Cikini.

    Pada hari pertama pembukaan pelican crossing ini terlihat masih ada sejumlah petugas dari Satpol PP dan Dishub yang berjaga di lokasi. Mereka turut mengatur dan mensosialisasikan pelican crossing kepada warga.

    Kasatpel Dishub Menteng Syamsudin mengatakan, petugas dari Dishub maupun Satpol PP akan berada di lokasi khususnya pada jam sibuk. Katanya ini sekaligus jadi kesempatan untuk sosialisasi penggunaan pelican crossing.

    “Untuk sementara ini kita (standby) terutama di jam-jam sibuk, kita qda baik dari Dishub atau Satpol PP akan ada,” kata Syamsudin.

    Pelican crossing di sisi timur Stasiun Cikini, Jakpus resmi dibuka. Warga dapat menyeberang dari Stasiun Cikini tanpa melompati pagar lagi. (Taufiq/detikcom)

    Kata Pram soal Pelican Crossing

    Pemprov DKI Jakarta telah membuat pelican crossing untuk akses menuju Stasiun Cikini, Jakarta Pusat. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan warga kini tak perlu berputar terlalu jauh untuk masuk stasiun.

    “Cikini yang kemarin juga mendapatkan keluhan karena pagarnya ditinggikan sehingga orang kesulitan maka saya bersama dengan jajaran Balai Kota telah memutuskan kita buat zebra cross di sana dan kita buka. Sehingga demikian masyarakat sekarang ini kalau ke Cikini tidak perlu lagi muter yang terlalu jauh, mereka bisa langsung masuk ke Cikini,” ujar Pramono di Jakarta, Senin (15/9).

    Pramono berharap warga memanfaatkan fasilitas itu dengan baik. Dia juga mengajak warga mematuhi aturan.

    “Kami juga mengimbau masyarakat supaya mematuhi hal-hal yang sudah kita persiapkan untuk itu. Zebra cross-nya sudah kita selesaikan, silakan dilihat langsung di lapangan,” katanya.

    Halaman 2 dari 2

    (jbr/jbr)

  • Kong Latiep, Semur Jengkol, dan Pangrango, Kenangan Melekat di Perjalanan Kompas.com
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 September 2025

    Kong Latiep, Semur Jengkol, dan Pangrango, Kenangan Melekat di Perjalanan Kompas.com Megapolitan 14 September 2025

    Kong Latiep, Semur Jengkol, dan Pangrango, Kenangan Melekat di Perjalanan Kompas.com
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com 
    – Matahari mulai beranjak tegak. Kami berkumpul di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tirta Jaya Depok, Jawa Barat.
    Semua berbaju hitam, berdiri mengelilingi sebuah makam.
    “Seneng banget
    die
    hari ini,” kata Nur Aprinawati (45), perempuan yang satu-satunya berbaju pink itu.
    Akrab disapa Ina, ia adalah istri dari almarhum Muhammad Latief (43), wartawan
    Kompas.com
    yang berpulang pada 28 Desember 2019. 
    Pagi itu, Sabtu (13/9/2025), kami berziarah ke makam Latief, sahabat dan keluarga kami di
    Kompas.com
    . Di kantor, ia sering disapa Kong Latiep. Kami datang, Kong.
    Ada Kadek, Obet, Ambar, Bestari, Jessi, Dea, dan Dita. Oh iya, Kong. Dita itu keluarga baru kita di
    Kompas.com
    . Sekarang,
    handle
    rubrik Nasional.
    Kalau yang lain, aman
    ye
    Kong. Muka-muka lama semua di
    Kompas.com. 
    Terakhir kali sebelum “pergi”, yang kami ingat, Kong Latiep bikin nasi liwetan bareng tim Latip Ads, pelesetan dari tim
    native ad
    s alias nama lain divisi 
    content marketing
    .

    Nasi liwet bikinan Mpoknya itu. Sebelum natalan,
    die
    bilang mau liwetan sama temen-temen kantornye,” kata Ina dengan logat betawinya yang kental. 
    Saat itu, Kong Latiep sama timnya gelar nasi liwet di atas daun pisang.
    Ngariung.
    Semua tampak lahap. Ada 15 orang yang masing-masing duduk berhadapan di dalam ruangan kantor.
    Kita-kita kalau cerita urusan makanan pasti semangat. Semua juga pasti semangat. Termasuk Kadek, salah satu Wakil Redaktur Pelaksana Kompas.com.
    Kadek mengenang kala itu Kong Latiep mengusulkan masak semur jengkol buat tambahan lauk nasi tumpeng.
    Kok bisa?
    Iya, saat itu, 
    Kompas.com
    lagi ikutan lomba masak lintas unit di Kompas Gramedia. Ya, walaupun kalah juga sama saudara yang memang niat
    banget 
    masaknya.
    “Waktu itu kita mau bikin nasi kuning. Semur jengkol idenya Kong Latiep. Eh ternyata pas jadi yang antre panjang banget mau nyobain semur jengkol,” kata Kadek sambil tertawa mengingat kenangan itu.
    “Grup Santika yang menang akhirnya. Memang niat masaknya, chef semua,” tambah dia.
    Oh iya, 5C adalah nilai-nilai keutamaan Kompas Gramedia yang terdiri dari
    Caring
    (peduli),
    Credible
    (dapat dipercaya),
    Competent
    (kompeten),
    Competitive
    (kompetitif), dan
    Customer Delight
    (kepuasan pelanggan).
    Nilai-nilai ini berfungsi sebagai pedoman perilaku bagi seluruh karyawan Kompas Gramedia dalam berpikir, bersikap, dan bertindak, yang bertujuan untuk memberikan pencerahan bagi masyarakat sesuai dengan filosofi perusahaan.
    Obet nih misalnya. Ia cerita bahwa suatu saat Kong Latiep pernah membimbing liputannya terkait properti yang mangkrak. Obet mengenang, Kong Latiep memanggilnya untuk berdiskusi.
    “Waktu itu gue ke rumahnya, diskusi. Sempet diseduhin teh juga. Nah kita ngobrol-ngobrol soal liputan,” kata Obet.
    Obet saat itu bertugas sebagai reporter desk megapolitan. Sementara itu, Kong Latiep sebagai editor desk properti.
    Tentu, dengan pengalamannya meliput soal properti, Kong Latiep punya segudang solusi soal peliputan tentang properti.
    Bagi saya, Kong Latiep adalah mentor. Mentor lengkap. Urusan upgrade ilmu pengetahuan, diskusi pekerjaan sampai urusan hidup.
    Kong Latiep selain satu atap untuk mencari nafkah, ia juga satu seragam pencinta alam di kampus dengan saya di Universitas Indonesia. Begitu tahu sekantor, saya dan Kong Latiep seringkali pulang bareng ke rumah di Depok naik kereta rel listrik (KRL).
    Saya masih ingat soal nasihatnya soal riset sebelum menulis itu penting.
    Soal cicil rumah pakai skema KPR, maaf Kong. Saya belum nyicil. Mending nabung. Sabarin aja,
    hehe
    .
    Kalau lagi di kantor, setiap ada Kong Latiep pasti suasana gembira. Apalagi ada tandemnya, almarhum Ervan Hardoko yang akrab disapa Mas Koko.
    Di sofa deket kaca ruang redaksi
    Kompas.com
     gedung lama, Kong Latiep pasti main gitar. 
    Ingatan saya mungkin sedikit bagi yang rekan-rekan yang sudah lebih lama bersentuhan dengan Kong Latiep.
    Namun, solutif dan peduli adalah dua kata yang melekat dengan Kong Latiep semasa hidup dan kini untuk bisa dikenang.
    Saya dan Kong Latiep sempat mendaki Gunung Gede untuk Jambore 50 Tahun Mapala UI pada tahun 2014.
    Ia mendaki bersama rekan-rekan seangkatannya, sedangkan saya juga bersama rekan-rekan seangkatannya. 
    Di tengah pendakian, beberapa kali saya berpapasan dengan Kong Latiep. Waktu itu, saya belum satu kantor di
    Kompas.com.
    “Boy,
    fotoin dong,” kata Kong Latiep.
    Saya kemudian ambil foto Kong Latiep dan angkatannya. Di sana, salah satu persimpangan saya di gunung.
    Sesampainya di Suryakencana, kami pun berkumpul pada pagi hari yang dingin dan berkabut. Upacara bendera kami lakukan di tengah Lembah Suryakencana.
    Jelang kematiannya, Kong Latiep juga terakhir kali mendaki Gunung Pangrango.
    Ia waktu itu terlibat dalam acara penaburan abu tokoh jurnalis senior dan anggota Mapala UI, Aristides Katoppo pada Jumat (15/11/2019) di Lembah Mandalawangi Gunung Pangrango.
    Abu jenazah Aristides ditaburkan oleh rekan-rekannya, yakni para pendaki dan pencinta alam Mapala UI termasuk Kong Latiep, Wanadri, Yepe (Young Pioneers) dan Aranyacala Trisakti.
    Mendaki gunung adalah salah satu hobi Kong Latiep selain memancing.
    Kalau memancing, belakangan semasa hidupnya memang biasa dilakukan di akhir pekan. Sering banget Kong Latiep pamer kebahagiaannya menang lomba mancing di Facebook.
    Pada saat ziarah, anak almarhum Latief, Nadhif Azzam (17) juga ikut mengenang ayahnya.
    Beberapa minggu lalu, Azzam naik Gunung Pangrango bersama rekan-rekan sekolahnya.
    “Karena dimimpiin bapaknye disuruh nengok Pangrango. Pulang sekolah ke rumah, barang-barang naik gunung punya bapaknye udah bersih, dia naek gunung sama temen-temennya,” kata Ina.
    Azzam bilang, sang ayah mampir ke mimpinya. Saat itu, Kong Latiep ada di gerbang pintu pendakian Gunung Gede Pangrango jalur Cibodas.
    “Dimimpiian ayah, dia ada di pintu gerbang pendakian. Ayah bilang Azzam masih kecil terus bilang nanti kalo udah gede, kamu bisa naik gunung,” kata Azzam.
    Sebelum mendaki, tepat di kaki Gunung Gede Pangrango, Kong Latiep kembali hadir di mimpi Azzam.
    “Di
    basecamp
    sempat tidur, dimimpiin lagi, tapi ayah cuma senyum,” kenang Azzam.
    Ia pun naik Gunung Pangrango pada dini hari. Berbekal alat-alat gunung milik almarhum ayahnya, Azzam mendaki sampai Puncak Gunung Pangrango dan kembali dengan selamat sampai di rumah.
    Setidaknya, Azzam bisa mulai mengikuti hobi ayahnya mendaki gunung.
    Ziarah kubur adalah tradisi tahunan menyambut HUT
    Kompas.com.
    Kami berziarah ke makam para pendiri Kompas Gramedia dan rekan-rekan kerja yang mendahului untuk menghadap Sang Pencipta.
    Ziarah waktu itu diawali dengan gerakan bersepeda, berziarah, dan berbagi sejak 2020, ketika
    Kompas.com
    berulang tahun ke-25.
    Artinya, sudah lima tahun kami berziarah ke tempat para pendiri dan pendahulu kami.
    Kadek mewakili jajaran redaksi
    Kompas.com
    mengatakan, rekan-rekan sangat gembira bisa berziarah bersama istri dan Azzam.
    “Mas Latiep bukan sekedar rekan kerja ya, tapi
    part of family,” 
    ujar Kadek.
    Kami menaburkan bunga dan membersihkan nisan Kong Latiep.
    Makamnya kini dipenuhi taburan bunga. Warnya cerah, secerah langit pada pagi itu. 
    Ina berterima kasih kepada rekan-rekan
    Kompas.com
    yang terus mengingat dan berziarah ke makam
     
    Latief.
    Ia pun berterima kasih kepada rekan-rekan
    Kompas.com
    yang telah peduli dengan keluarganya.
    Puncak acara HUT
    Kompas.com
    dilakukan pada Senin, 15 September 2025 yakni dengan gelaran Festival HUT berupa Obrolan Newsroom On Stage dan LiteraTalk yang merupakan bagian dari Jagat Literasi, serta Awarding Kolumnis.
    Acara pamungkas, Bersuka Ria, menjadi kemeriahan pada Senin malam. Keseluruhan rangkaian perayaan HUT
    Kompas.com
    ini merupakan hasil kerja sama bersama Riady Foundation, ParagonCorp, dan Blibli. Juga didukung oleh Kita Bisa dan Gramedia.
    Sementara itu, misi Jagat Literasi di Perbatasan Ekspedisi dari Kata ke Nyata
    Kompas.com
    hadir melalui inisiatif Jagat Literasi untuk merayakan HUT ke-30 Kompas.com.
    Relawan mengajarkan literasi media dan literasi baca di 20 sekolah yang tersebar di Banten, Jawa Tengah, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, dan DKI Jakarta.
    Selain mengajar, mereka menyalurkan donasi buku anak dengan target 10.000 eksemplar agar siswa di berbagai daerah bisa mendapatkan bacaan yang layak.
    Ekspedisi Kata ke Nyata didukung gerakan STEM Indonesia Cerdas dari Riady Foundation, serta ParagonCorp, dan Gramedia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Stasiun Jatake Bakal Beroperasi pada 2025 – Page 3

    Stasiun Jatake Bakal Beroperasi pada 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter bakal segera mengoperasikan Stasiun Jatake. Stasiun baru KRL Commuter Line Jabodetabek ini berada di lintas Tanah Abang-Rangkasbitung, yang berlokasi di antara Stasiun Cicayur dan Stasiun Parungpanjang. 

    Manager Public Relations KAI Commuter Leza Arlan mengatakan, Jatake akan menjadi stasiun baru pertama yang akan beroperasi dalam waktu dekat. Namun, pembukaannya untuk lalu lintas KRL Jabodetabek masih menunggu arahan dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub). 

    “Mungkin yang paling dekat kan nanti Jatake. Itu kan nanti tinggal nunggu dari DJKA-nya kapan (dibuka). Kan udah mau selesai Jatake,” ujar dia saat ditemui di Kantor pusat KAI Commuter, Jakarta, Jumat (12/9/2025).

    Menurut estimasinya, Stasiun Jatake bisa segera diresmikan dan beroperasi pada 2025 ini. “Kayaknya tahun ini. Sudah jadi, tinggal peresmian dan operasional. Pokoknya yang paling dekat Jatake,” kata Leza. 

    Berdasarkan informasi per akhir Juli 2025, pembangunan Stasiun Jatake yang dimulai sejak Januari 2024 telah mencapai sekitar 92,78 persen untuk konstruksi fisik. 

     

     

  • Tidur Lampu Nyala Vs Lampu Mati, Mana yang Lebih ‘Sehat’? Ini Kata Ahli

    Tidur Lampu Nyala Vs Lampu Mati, Mana yang Lebih ‘Sehat’? Ini Kata Ahli

    Singapura

    Banyak orang memiliki kebiasaan untuk tidur dengan lampu menyala, namun sebagian lainnya justru tak bisa terlelap jika tidak dalam kondisi gelap. Tapi, di antara kedua pilihan ini, mana yang lebih dianjurkan?

    Praktisi kesehatan tidur dr Andreas Arman Prasadja, RPSGT mengatakan tidur dalam keadaan lampu dimatikan lebih disarankan agar mendapatkan tidur yang berkualitas.

    “Bagus lampu mati,” kata dr Andreas di sela-sela acara World Sleep Congress 2025 di Singapura, Rabu (10/9/2025).

    Ini karena hormon melatonin mulai diproduksi tubuh sekitar pukul 7 malam. Menurut dr Andreas, melatonin akan mencapai puncaknya saat lingkungan menjadi gelap.

    Untuk diketahui, hormon melatonin adalah hormon alami yang diproduksi oleh kelenjar pineal di otak untuk mengatur siklus tidur-bangun tubuh.

    “Tapi bukan artinya harus gelap gulita, nggak juga lah. Ada lampu-lampu sedikit tidak apa-apa,” tuturnya.

    Jumlah Jam Tidur Juga Penting

    dr Andreas menambahkan bahwa untuk mendapatkan tubuh yang sehat, menambah jumlah jam tidur sesuai dengan rekomendasi juga diperlukan. Pasalnya, Indonesia termasuk salah satu negara yang masyarakatnya kurang tidur.

    “Untuk Asia, Indonesia paling buruk (rata-rata jam tidur). Ada beberapa penelitian yang menyebutkan (rata-rata WNI hanya tidur) 6 jam 36 menit, ada yang 6 jam 39 menit. Sementara Asia rata-rata di 7 jam,” katanya.

    “Minim memang Asia ya. Berbeda dengan Australia yang 8 jam, Eropa 8 jam,” sambungnya.

    Apa yang Membedakan?

    Menurut dr Andreas, perbedaan infrastruktur sedikit banyak memengaruhi jam tidur masyarakat Indonesia dengan negara-negara lain, salah satunya Singapura. Menurutnya, pekerja Indonesia membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sampai ke tempat kerja, sehingga butuh bangun lebih pagi.

    “Ya kalau di Jakarta, mana bisa bangun jam 7, mana bisa bangun jam 6. Jam masuk sama kan Singapura dan Indonesia, kira-kira jam 8,” katanya.

    “Kalau di sini (Singapura) bisa bangun jam 7, sikat gigi, sarapan, mandi, jam 8 sudah bisa di kantor. Lah kita (bangun jam 7) bisa nggak dapet KRL,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Mitos atau Fakta: Tidur Nyenyak Meski Lampu Menyala”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

  • Kini Bisa Lebih Mudah Menemukan Jalan ke NICE PIK2

    Kini Bisa Lebih Mudah Menemukan Jalan ke NICE PIK2

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Bagi banyak orang, perjalanan menuju sebuah acara besar sering kali menjadi tantangan tersendiri. Namun kini, hadirnya akses baru membuat perjalanan menuju Nusantara International Convention Exhibition (NICE) di kawasan CBD PIK2 terasa lebih sederhana dan menyenangkan.

    Bayangkan seorang tamu dari luar negeri yang baru tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Dengan pilihan tol terbaru Kataraja yang segera beroperasi, ia dapat langsung diarahkan menuju interchange PIK2 dan tiba di NICE tanpa harus berputar jauh. Bagi warga Jakarta, akses JORR, JIRR, dan Kunciran juga menjadi jalur cepat untuk sampai ke venue.

    Tidak hanya pengguna kendaraan pribadi, pengunjung yang lebih nyaman dengan transportasi publik juga punya banyak opsi.

    Transjakarta rute 1A dari Balai Kota dan T31 dari Blok M kini sudah terhubung hingga Shelter PIK2. Dari sana, NICE hanya berjarak satu langkah.

    Penumpang MRT dari Bundaran HI maupun Lebak Bulus bisa melanjutkan dengan bus T31, sementara pengguna KRL dapat turun di Manggarai atau Duri sebelum melanjutkan perjalanan dengan busway atau taksi.

    Lebih dari itu, layanan PIK Shuttle Bus yang berhenti di titik-titik populer seperti PIK Avenue, Gold Coast, Riverwalk Island, hingga CBD PIK2 memberikan alternatif tambahan. “Kami ingin memastikan perjalanan menuju NICE menjadi bagian dari pengalaman yang aman dan nyaman bagi semua pengunjung,” tulis Agung Sedayu Group dalam panduan resmi mereka.

    Dengan pilihan akses yang semakin lengkap, NICE tidak hanya berdiri sebagai gedung pameran megah, tetapi juga sebagai destinasi yang benar-benar ramah bagi siapa saja yang datang, baik dari dalam kota maupun luar negeri. (Pram/fajar)

  • Catat Ketentuan Ganjil Genap Jakarta Kamis 11 September 2025 Agar Perjalanan Tetap Lancar – Page 3

    Catat Ketentuan Ganjil Genap Jakarta Kamis 11 September 2025 Agar Perjalanan Tetap Lancar – Page 3

    Aturan ganjil genap kembali diterapkan pada Kamis (11/9/2025). Karena tanggal ganjil, kendaraan dengan pelat nomor ganjil bisa melintas sesuai ketentuan, sementara kendaraan berpelat genap harus menyesuaikan perjalanan agar tidak terkena sanksi.

    Untuk membantu kelancaran mobilitas, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan pengendara roda empat atau lebih:

    1. Pastikan pelat nomor kendaraan sesuai tanggal

    Langkah sederhana ini bisa mencegah risiko terkena tilang. Periksa ulang pelat nomor sebelum keluar rumah atau kantor.

    2. Perhatikan jam pemberlakuan

    Aturan berlaku pukul 06.00–10.00 WIB dan 16.00–21.00 WIB. Jika pelat kendaraan tidak sesuai, atur jadwal perjalanan di luar waktu tersebut.

    3. Siapkan alternatif transportasi

    Transportasi umum seperti MRT, LRT, KRL, atau bus bisa menjadi pilihan untuk tetap sampai tujuan tanpa melanggar aturan.

    4. Gunakan aplikasi peta digital

    Aplikasi navigasi dapat membantu memantau kondisi lalu lintas secara real time sekaligus memberikan opsi jalur alternatif.

    5. Berangkat lebih awal dari biasanya

    Kamis menjelang akhir pekan seringkali arus lalu lintas meningkat. Tambahan waktu 20–30 menit dapat mengantisipasi keterlambatan.

    6. Coba berbagi kendaraan

    Carpooling bersama rekan kerja atau keluarga bisa menghemat biaya sekaligus mengurangi jumlah kendaraan di jalan.

    7. Utamakan keselamatan berkendara

    Jangan terburu-buru meski dibatasi aturan. Patuhi rambu lalu lintas dan jaga sikap berkendara agar perjalanan tetap aman.

    Dengan persiapan matang, aturan ganjil genap pada Kamis, 11 September 2025 tidak akan menjadi hambatan besar.

    Sebaliknya, kebijakan ini bisa menjadi pengingat agar masyarakat lebih disiplin, cerdas mengatur waktu, serta mulai terbiasa menggunakan transportasi umum sebagai pilihan utama.

  • Hore! Pemerintah Bakal Tambah Layanan Bus Umum di Banyumas hingga Depok

    Hore! Pemerintah Bakal Tambah Layanan Bus Umum di Banyumas hingga Depok

    Jakarta

    Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mengalokasikan anggaran sebesar Rp 82,6 miliar untuk program layanan angkutan perkotaan atau Buy The Service pada tahun 2026. Untuk diketahui, program Buy The Service (BTS) merupakan skema penyediaan angkutan umum berbasis jalan di mana pemerintah membeli layanan dari operator bus untuk kemudian digunakan masyarakat dengan tarif terjangkau.

    Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Aan Suhanan menyampaikan layanan ini akan berada di lima lokasi. Diantaranya yakni Banyumas, Manado, Balikpapan, Bekasi, dan Depok.

    “Layanan perkotaan, buy the service di lima kota sebesar Rp 82,67 miliar,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, Rabu (10/9/2025).

    Sebelumnya, Direktorat Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda (Ditjen Intram) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menghibahkan halte dan fasilitas pendukung program Buy The Service (BTS) Biskita Trans Depok ke Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.

    Pemberian hibah ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian hibah dan Berita Acara Serah Terima (BAST) hibah oleh Dirjen Intram Risal Wasal dan Wali Kota Depok Supian Suri. Proses ini turut disaksikan oleh Sekretaris Ditjen Intram, Dedy Cahyadi dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Zamrowi.

    Hibah tersebut mencakup 11 halte bus, 4 tempat pemberhentian bus, serta 1 unit alat penerangan jalan tenaga surya dengan nilai total Rp 3,18 miliar. Dengan perjanjian hibah itu, seluruh aset resmi milik Pemkot Depok untuk dikelola dalam rangka mendukung operasional Biskita Trans Depok.

    “Biskita Trans Depok kami hadirkan sebagai feeder bagi masyarakat yang melakukan perjalanan dari dan menuju Stasiun LRT Jabodebek Harjamukti serta Stasiun KRL Commuter Line Depok Baru. Kedua moda transportasi ini membutuhkan dukungan jaringan feeder yang memadai agar masyarakat lebih mudah berpindah antar moda,” terang Risal Wasal dalam keterangan tertulis, Kamis (4/9/2025).

    Risal menambahkan hibah ini merupakan langkah nyata pemerintah memperkuat konektivitas perkotaan. Untuk itu dirinya kembali menekankan pentingnya integrasi moda angkutan umum.

    “Halte-halte ini adalah simbol komitmen Kementerian Perhubungan untuk membangun ekosistem transportasi yang terintegrasi, terhubung, dan berlanjut,” jelas Risal.

    Tonton juga Video: Pendapat Warga soal Transportasi Umum Jakarta, Sudah Oke?

    (kil/kil)

  • Ingat! Jadwal Ganjil Genap Jakarta Berlaku Rabu 10 September 2025 – Page 3

    Ingat! Jadwal Ganjil Genap Jakarta Berlaku Rabu 10 September 2025 – Page 3

    Memasuki pertengahan pekan, Rabu (10/9/2025) aturan ganjil genap kembali diterapkan. Karena bertepatan dengan tanggal genap, kendaraan berpelat nomor genap mendapat kesempatan untuk melintas di ruas jalan yang termasuk dalam kebijakan ini.

    Sementara itu, pengendara berpelat ganjil perlu menyesuaikan diri agar tidak terkena sanksi. Agar perjalanan tetap lancar, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

    1. Cek nomor pelat kendaraan sebelum berangkat

    Jangan sampai terburu-buru keluar rumah tanpa memastikan kesesuaian nomor pelat dengan tanggal.

    2. Sesuaikan jadwal dengan jam pemberlakuan

    Aturan berlaku pukul 06.00–10.00 WIB serta 16.00–21.00 WIB. Jika pelat kendaraan tidak sesuai, usahakan berangkat di luar jam tersebut.

    3. Pertimbangkan penggunaan transportasi umum

    MRT, LRT, bus, dan KRL bisa menjadi solusi praktis untuk aktivitas di tengah kota tanpa khawatir terkena tilang.

    4. Gunakan aplikasi navigasi digital

    Manfaatkan peta real time untuk mengetahui kondisi lalu lintas, mencari jalur alternatif, dan menghindari ruas jalan yang padat.

    5. Atur waktu perjalanan lebih awal

    Berangkat sedikit lebih cepat dapat membantu menghindari keterlambatan akibat kemacetan yang sering terjadi di jam sibuk.

    6. Coba opsi carpooling

    Berbagi kendaraan dengan rekan kerja atau keluarga bisa mengurangi biaya sekaligus membantu mengurangi kepadatan jalan.

    7. Selalu utamakan keselamatan

    Patuhi rambu lalu lintas, hindari kecepatan berlebihan, dan tetap tenang meski menghadapi kemacetan.

    Dengan perencanaan yang matang, aturan ganjil genap pada Rabu 10 September 2025 tidak perlu menjadi penghalang.

    Justru, kebijakan ini bisa menjadi pengingat agar masyarakat lebih bijak dalam memilih moda transportasi serta menjaga disiplin berlalu lintas.