Produk: KRL

  • Viral KRL Baru Buatan INKA Terbentur Kanopi Stasiun Jakarta Kota, Ini Penjelasan KCI
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Desember 2025

    Viral KRL Baru Buatan INKA Terbentur Kanopi Stasiun Jakarta Kota, Ini Penjelasan KCI Megapolitan 17 Desember 2025

    Viral KRL Baru Buatan INKA Terbentur Kanopi Stasiun Jakarta Kota, Ini Penjelasan KCI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Sebuah video yang memperlihatkan rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) baru buatan PT INKA diduga terbentur kanopi Stasiun Jakarta Kota viral di media sosial.
    Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @jakartavox dan ramai diperbincangkan warganet. Dalam narasi video disebutkan bahwa insiden terjadi saat debut perdana KRL IE305 yang mulai beroperasi pada Selasa (16/12/2025).
    “Debut perdana KRL IE305 diwarnai insiden setelah bagian AC kereta dilaporkan kepentok kanopi Stasiun Jakarta Kota, Selasa (16/12). Peristiwa ini terjadi saat rangkaian memasuki area peron dan langsung jadi perhatian penumpang,” tulis keterangan dalam video tersebut, dikutip Rabu (17/12/2025).
    Dalam video terlihat rangkaian KRL dengan perpaduan warna merah, hitam, dan abu-abu melaju perlahan saat memasuki peron Stasiun Jakarta Kota.
    Sebuah kiriman dibagikan oleh ABOUT DK JAKARTA (@aboutdkj)
    Ketika rangkaian memasuki area peron yang dilengkapi kanopi, terdengar suara benturan dari bagian atas kereta.
    Kereta kemudian semakin memperlambat lajunya. Namun, ketika gerbong terakhir memasuki peron, benturan kembali terdengar dengan suara serupa. Perekam video terlihat mendekati sumber suara benturan.
    “Woah mentok. Nyangkut di atas tadi keras banget suaranya,” ujar perekam video sambil memperlihatkan kepingan besi yang terlepas.
    Berdasarkan visual dalam video, jarak antara atap kereta dan kanopi stasiun terlihat sangat berdekatan.
    Menanggapi video tersebut, Public Relations Manager KAI Commuter Indonesia (KCI) Leza Arlan membenarkan bahwa rangkaian KRL yang terekam merupakan kereta baru buatan PT INKA.
    “Kami sampaikan adalah benar namun tidak mengganggu operasional perjalanan commuter line CLI 225 itu sendiri,” ujar Leza saat dikonfirmasi, Rabu.
    Leza menjelaskan, bagian yang terlepas dalam insiden tersebut merupakan
    cover hand grips
    penutup AC.
    Petugas juga telah melakukan pengecekan menyeluruh terhadap rangkaian KRL.
    Hasilnya, tidak ditemukan kerusakan pada komponen utama kereta.
    “Petugas terkait telah melakukan pengecekan atas kejadian tersebut, tidak terdapat bagian dari komponen yang rusak hanya bagian dari
    cover hand grips
    penutup AC yang terlepas dan sudah kembali terpasang,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KRL Baru CLI 225 Mulai Beroperasi di Lintas Bogor, Cek Jadwalnya!

    KRL Baru CLI 225 Mulai Beroperasi di Lintas Bogor, Cek Jadwalnya!

    Bisnis.com, JAKARTA — KAI Commuter resmi mengoperasikan dua rangkaian KRL baru seri CLI-225 produksi PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA untuk lintas Bogor, mulai hari ini, Selasa (16/12/2025). 

    Direktur Utama KAI Commuter Mochamad Purnomosidi menyampaikan bahwa pengoperasian sarana KRL baru ini dilakukan setelah sertifikasi kelayakan dan keselamatan diperoleh dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). 

    “Mulai Selasa, 16 Desember 2025, KAI Commuter mulai melaksanakan pengoperasian secara reguler sarana KRL baru CLI-225 produksi PT INKA pada lintas Bogor,” jelas Purnomosidi melalui keterangan resmi, Selasa (16/12/2025). 

    Pada tahap awal, sarana KRL baru tersebut akan dioperasikan pada TS loop 20 dan TS loop 22 relasi Depok/Bogor—Manggarai/Jakarta Kota. Secara total sebanyak delapan perjalanan per harinya akan dilayani dengan sarana KRL CLI-225 pada lintas tersebut. 

    Purnomosidi mengatakan, pengoperasian sarana KRL baru ini menjawab harapan masyarakat untuk optimalisasi layanan Commuter Line Jabodetabek dan sebagai pengganti rangkaian sarana KRL yang sudah masuk masa konservasi. 

    Alhasil, kini KAI Commuter mengelola sebanyak 100 rangkaian KRL dengan sebanyak 1.064 unit kereta tiap harinya. Jumlah tersebut untuk memenuhi jadwal perjalanan sebanyak 1.063 perjalanan di seluruh lintas layanan.

    Untuk diketahui, nomor seri KRL CLI-225 ini lanjutan penomoran seri dari pengoperasian sarana KRL baru sebelumnya yaitu CLI-125. 

    CLI merupakan akronim dari Commuter Line Indonesia, sedangkan angka 1 atau 2 menunjukkan sarana KRL baru generasi pertama dan generasi kedua yang dimiliki KAI Commuter, dan angka 25 merupakan tahun pabrikasi sarana KRL tersebut.

    Penampakan KRL seri baru CL1 225 buatan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA yang resmi beroperasi untuk Lintas Bogor, Selasa (16/12/2025)/Dok. Istimewa.

    Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan Allan Tandiono menyampaikan, pihaknya berkomitmen penuh untuk memastikan aspek keselamatan dan kelaikan operasional setiap sarana perkeretaapian di Indonesia, termasuk KRL baru produksi dalam negeri ini. 

    Allan menjelaskan bahwa penambahan sarana KRL merupakan bagian dari strategi peningkatan kapasitas layanan Commuter Line Jabodetabek yang terus berkembang. 

    DJKA telah mendampingi dan melakukan sertifikasi terhadap berbagai penambahan sarana, baik impor maupun sarana produksi dalam negeri hasil karya INKA. 

    Dia menegaskan bahwa dua rangkaian KRL CLI-225 telah melalui rangkaian pengujian menyeluruh, mulai dari uji statis hingga uji dinamis dengan jarak tempuh lebih dari 4.000 kilometer. 

    Seluruh proses pengujian tersebut dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 49 Tahun 2023 tentang Standar, Tata Cara Pengujian, dan Sertifikasi Kelaikan Kereta Api Kecepatan Normal dengan Penggerak Sendiri, serta diawasi langsung oleh DJKA.

    “Ini jaminan bahwa sarana KRL CLI-225 ini aman, nyaman, andal, dan layak dioperasikan untuk angkutan penumpang Commuter Line Jabodetabek. Ini juga merupakan wujud sinergi yang baik antara regulator, operator, dan industri manufaktur dalam negeri,” tegasnya.

    Pada awal pengoperasian sarana KRL CLI 225 baru ini, KAI Commuter akan tetap didampingi oleh tim dari INKA dalam operasional sehari-harinya

    Berikut Jadwal Keberangkatan CLI 225 di Lintas Bogor: 

    No.1021 Bogor—Manggarai, pukul 09.12 WIB

    No.1022 Manggarai—Bogor, pukul 10.28 WIB

    No.1299 Bogor—Jakarta Kota, pukul 11.42 WIB

    No.1296 Jakarta Kota—Bogor, pukul 13.24 WIB

    No.1251 Bogor—Jakarta Kota, pukul 09.07 WIB

    No.1248 Jakarta Kota—Bogor, pukul 10.49 WIB

    No.1027 Bogor—Manggarai, pukul 12.25 WIB

    No. 1028 Manggarai—Bogor, pukul 13.36 WIB

  • Berangkat Subuh, Pulang Larut: Cerita Pekerja Bogor–Jakarta yang Tak Pernah Usai
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 Desember 2025

    Berangkat Subuh, Pulang Larut: Cerita Pekerja Bogor–Jakarta yang Tak Pernah Usai Megapolitan 16 Desember 2025

    Berangkat Subuh, Pulang Larut: Cerita Pekerja Bogor–Jakarta yang Tak Pernah Usai
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Langit Bogor, Jawa Barat masih gelap ketika langkah-langkah tergesa mulai terdengar di sekitar Stasiun Bogor.
    Jarum jam belum menunjukkan pukul 04.00 WIB, tetapi peron sudah dipenuhi penumpang yang menunggu kereta pertama menuju Jakarta Kota.
    Dengan ransel di punggung dan jaket membalut tubuh, sebagian penumpang tampak menahan kantuk.
    Tak banyak percakapan. Hal yang terdengar hanya pengumuman stasiun.
    “Commuter Line tujuan akhir Stasiun Jakartakota masuk jalur dua,” ucap petugas dari pengeras suara.
    Kereta datang, pintu terbuka, penumpang bergerak cepat mencari ruang.
    Bagi para komuter, berangkat subuh bukan pilihan, melainkan kebutuhan.
    Perjalanan Bogor–Jakarta memakan waktu sekitar satu hingga satu setengah jam.
    Namun, setibanya di Manggarai, Sudirman, Tanah Abang, atau Jakarta Kota, perjalanan belum selesai.
    Mereka masih harus berganti moda di antaranya TransJakarta, ojek daring, atau berjalan kaki dengan menembus hiruk-pikuk ibu kota.
    Rutinitas ini berulang hampir setiap hari. Pagi dihabiskan di kereta, malam dilewati dengan rute yang sama, hanya arah yang berbeda.
    Salah satu penumpang, Wahyu Epi Permana (37), mengaku harus bangun sejak dini hari agar tiba di kantor pukul 07.00 WIB.
    Setiap hari, ia pulang pergi dari rumahnya di Ciapus, Kabupaten Bogor, menuju Mangga Besar, Jakarta Barat.
    Rutinitas itu telah dijalaninya hampir dua tahun terakhir.
    “Kerja di Jakarta, rumah di Bogor. Kalau semisalnya kos di Jakarta mahal, gaji habis buat bayar kamar,” ucap Epi kepada Kompas.com, Selasa (16/12/2025).
    Bogor dipilih karena harga rumah lebih terjangkau dan suasana yang lebih tenang.
    Namun, ia sadar konsekuensinya adalah jarak jauh dan waktu tempuh panjang.
    “Risikonya ya bangun pagi, waktu habis di jalan. Tapi kalau gak pulang, gak tidur di rumah kaya gak betah aja,” kata dia.
    Cerita serupa datang dari Lulu (27), pekerja swasta yang setiap hari berangkat dari Stasiun Bogor menuju Gondangdia.
    Ia memilih KRL paling pagi demi mengejar aktivitas kantor yang dimulai pukul 06.45 WIB.
    “Karena acara kantor itu kan selalu pagi ya, dibanding panik karena telat terus diburu-buru, ya pagi, pagi sekalian,” ucap Lulu.
    Perjalanan panjang itu kerap menguras tenaga. Tak jarang, Lulu baru tiba di rumah selepas pukul 21.00 WIB.
    Waktu bersama keluarga menjadi terbatas, sementara akhir pekan sering dihabiskan untuk memulihkan tubuh dengan tidur seharian.
    Alasan utamanya tetap sama yakni biaya kos di Jakarta yang tak sebanding dengan penghasilan.
    “Wah kalau ngekost, engga nutup (pendapatan). Kalau libur baru tuh habis waktunya buat hibernasi,” candanya.
    KRL menjadi urat nadi, sekaligus saksi bisu perjuangan harian para pencari nafkah.
    Mereka berangkat saat kota masih terlelap dan pulang ketika malam sudah larut.
    Rutinitas melelahkan itu akan terus berulang, esok dan lusa, demi satu tujuan yang sama yaitu bertahan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jadwal KRL Solo-Jogja, Lengkap dengan Jam Berangkat Tiap Stasiun

    Jadwal KRL Solo-Jogja, Lengkap dengan Jam Berangkat Tiap Stasiun

    Liputan6.com, Jakarta – Layanan Kereta Rel Listrik (KRL) Solo-Jogja semakin memperkuat perannya sebagai tulang punggung transportasi massal di wilayah Solo Raya dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ingin tahu jadwal KRL Solo-Jogja? Simak ulasannya.

    Dengan jadwal perjalanan yang padat, tarif terjangkau, serta rute yang melewati pusat-pusat aktivitas ekonomi dan pendidikan, KRL menjadi pilihan utama masyarakat untuk mobilitas harian maupun perjalanan bisnis.

    Sejak beroperasi penuh, KRL Solo-Jogja telah mengubah pola perjalanan masyarakat. Jika sebelumnya perjalanan antarkota bergantung pada kendaraan pribadi atau bus antarkota, kini KRL menawarkan solusi yang lebih efisien, tepat waktu, dan bebas dari kemacetan.

    Tak hanya dari sisi sosial, keberadaan KRL juga memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Stasiun-stasiun yang dilintasi menjadi titik simpul ekonomi baru, mendorong tumbuhnya sektor ritel, kuliner, dan jasa transportasi lanjutan.

    Dengan tarif yang relatif murah dan jadwal keberangkatan sejak pagi hingga malam hari, KRL Solo-Jogja menjadi moda transportasi strategis yang mendukung konektivitas wilayah Jawa Tengah dan DIY.

    Berikut informasi lengkap mengenai rute KRL Palur–Yogyakarta, tarif tiket, jadwal keberangkatan dua arah, serta tips penting agar penumpang tidak ketinggalan kereta.

    Rute KRL Solo-Jogja

    KRL Solo-Jogja melewati 13 stasiun mulai dari Stasiun Palur di Karanganyar hingga Stasiun Yogyakarta, KRL Solo Jogja  dimulai dari Stasiun Palur, lalu berhenti pada stasiun utama seperti Solo Jebres, Solo Balapan, Purwosari dan Lempuyaangan, hingga tiba di Stasiun Yogyakarta.

    Rute ini menghubungkan pusat kota, kawasan industri, hingga area pendidikan dan wisata, sehingga menjadi tulang punggung transportasi massal di Jawa Tengah bagian selatan dan DIY.

    Jalur ini dirancang guna memudahkan akses penumpang yang berada di wilayah sepanjang lintasan Solo-Jogja maupun sebaliknya.

     

  • Ini Rute MRT Fatmawati–TMII yang Akan Terintegrasi LRT Jabodebek

    Ini Rute MRT Fatmawati–TMII yang Akan Terintegrasi LRT Jabodebek

    Bisnis.com, JAKARTA – PT MRT Jakarta (Perseroda) tengah menyiapkan pengembangan rute MRT Fatmawati–TMII yang direncanakan terintegrasi dengan LRT Jabodebek. Proyek ini akan dikerjakan dalam fase empat pembangunan MRT Jakarta dalam beberapa tahun ke depan.

    Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan bahwa pembangunan rute tersebut baru akan dimulai setelah penyelesaian konstruksi fase tiga MRT lintas timur–barat rute Medan Satria–Tomang. Fase tiga ditargetkan mulai dibangun pada 2026.

    “Tentu itu akan dilakukan setelah konstruksi fase tiga yakni lintas timur–barat [east–west] rute Medan Satria–Tomang selesai. Fase ini targetnya mulai tahun depan,” katanya dalam konferensi pers peresmian Stasiun MRT Lebak Bulus Bank Syariah Indonesia di Jakarta, beberapa waktu lalu.

    Rute MRT Fatmawati–TMII dirancang melintasi 10 stasiun. Dimulai dari Fatmawati, lalu Antasari, Ampera, Warung Jati, Tanjung Barat, Ranco, Jalan Raya Bogor, Tanah Merdeka, Kampung Rambutan, hingga berakhir di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

    Selain terhubung dengan MRT fase satu rute Lebak Bulus–Bundaran HI, jalur Fatmawati–TMII juga akan terintegrasi dengan berbagai moda transportasi publik lain, seperti LRT Jabodebek, KRL Commuter Line, dan Transjakarta.

    Proyek MRT fase empat ini direncanakan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), berbeda dari proyek MRT sebelumnya yang menggunakan pembiayaan dari Jepang melalui JICA.

    Pengembangan rute Fatmawati–TMII menjadi bagian dari rencana besar pembangunan MRT lintas Timur–Barat yang nantinya menghubungkan kawasan Cikarang, Bekasi, hingga Balaraja, Tangerang, guna memperluas layanan transportasi massal berbasis rel di wilayah Jabodetabek.

  • Harapan Para Anker Usai KRL Green Line Tambah Jadwal Perjalanan

    Harapan Para Anker Usai KRL Green Line Tambah Jadwal Perjalanan

    Jakarta

    Kabar menggembirakan hadir bagi anak kereta (anker). KAI Commuter saat ini telah menambah jadwal perjalanan lintas Rangkasbitung.

    Dirangkum detikcom, Minggu (14/12/2025), pengumuman ini disampaikan pada Jumat (12/12) melalui akun Instagram resmi KAI Commuter. Kebijakan baru ini diterapkan pertama kali pada Sabtu (13/12) yang langsung disambut hangat para pengguna.

    Tambahan Perjalanan KRL Green Line

    Mengutip dari akun Instagram resmi KAI Commuter (@commuterline), mulai Sabtu, 13 Desember 2025, ada dua perjalanan tambahan di lintas Tanah Abang-Rangkasbitung di jam sibuk sore dan penyesuaian jadwal pemberangkatan di lintas Cikarang sekitar tiga hingga enam menit dari jadwal yang berlaku saat ini.

    “KAI Commuter melakukan penyesuaian Gapeka 2025 mulai tanggal 13 Desember 2025. Terdapat 2 perjalanan tambahan pada Lintas Rangkasbitung di jam sibuk sore,” demikian unggahan akun Instagram @commuterline, Jumat (12/12).

    “Sementara di lintas Cikarang mengalami penyesuaian jadwal pemberangkatan sekitar 3 hingga 6 menit dari jadwal yang berlaku saat ini,” tambahnya.

    Penambahan itu yakni perjalanan pada Commuter Line Rangkasbitung No.7100 relasi Tanah Abang – Parung Panjang pemberangkatan pukul 18.40 WIB, dan pada perjalanan Commuter Line Rangkasbitung No.7101 relasi Parung Panjang – Tanah Abang pemberangkatan pukul 20.40 WIB. Dengan adanya penambahan ini, maka jumlah rangkaian yang beroperasi menjadi 19 rangkaian.

    Selain itu, terdapat juga penyesuaian jadwal pemberangkatan pada Commuter Line Cikarang. Penyesuaian dilakukan dengan mengubah jadwal pemberangkatan sekitar 3-6 menit dari jadwal yang berlaku saat ini.

    Sambutan Hangat Para Anker

    Penumpang KRL jalur Tanah Abang-Rangkasbitung atau jalur Green Line menyambut positif tambahan dua perjalanan lintas tersebut. Penambahan perjalanan ini diharapkan bisa menambah kemudahan mobilitas anker green line.

    “Bagus ya kalau ditambah, pilihannya jadi nambah, opsinya nambah, kalau pulang kerja itu banyak banget penumpang, kalau perjalanan ditambah ya semoga lebih ngemudahin mobilitas para pekerja sih,” kata anker green line, Ridwan (30) saat ditemui di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (13/12).

    Ridwan mengaku sering menggunakan KRL saat berangkat dan pulang kerja. Dia menilai penambahan perjalanan lintas Rangkasbitung akan sangat membantu para anker green line.

    “Ngebantu banget sih, yang tadinya pilihan jamnya cuman segitu sekarang lumayan nambah dua. Ya semoga bisa sedikit ngurangi desak-desakan waktu pulang kerja,” ujarnya.

    Harap Kurangi Crowded

    Anker green line lainnya, Kila (25) juga menyambut positif penambahan lintas Rangkasbitung. Dia senang opsi jam KRL-nya bertambah.

    “Senang sih, jadi nambah juga kan opsi jamnya,” kata Kila.

    Kila mengaku baru mengetahui penambahan perjalanan lintas Rangkasbitung tadi pagi dari sosial media. Dia berharap tak ada gangguan pada penambahan perjalanan lintas ini.

    “Kalau dibilang bermanfaat ya menurutku beemanfaat ya, kan opsi keretanya jadi nambah, armadanya jadi nambah, semoga bisa ngurangin crowded penumpng pas pulang kerja,” ujar Kila.

    “Tapi catatanku semoga nggak ada gangguan ya, kalau lancar-lancar aja ya bagus, bakal ngebantu ngemudahin akses,” imbuhnya.

    Halaman 2 dari 2

    (ygs/ygs)

  • Pengumuman! Jadwal KRL Rangkasbitung & Cikarang Berubah Mulai Hari Ini 13 Desember

    Pengumuman! Jadwal KRL Rangkasbitung & Cikarang Berubah Mulai Hari Ini 13 Desember

    Bisnis.com, JAKARTA — KAI Commuter mengumumkan adanya penyesuaian jadwal perjalanan Commuter Line atau KRL yang mulai berlaku per hari ini, Sabtu (13/12/2025).

    Manager Public Relations KAI Commuter Leza Arlan mengatakan, penyesuaian tersebut terutama berlaku untuk layanan Commuter Line Rangkasbitung dan Commuter Line Cikarang.

    Perubahan jadwal ini dilakukan seiring dengan penyesuaian Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025, serta sebagai bagian dari penyesuaian operasional untuk meningkatkan layanan kepada pengguna di kedua lintas tersebut.

    Lebih lanjut dia mengatakan, KAI Commuter resmi menambah dua perjalanan Commuter Line Rangkasbitung untuk relasi Tanah Abang–Parung Panjang yang mulai berlaku hari ini. Menurutnya, penambahan perjalanan tersebut ditujukan untuk meningkatkan layanan pada jam sibuk sore hari.

    “Perjalanan tambahan Commuter Line Rangkasbitung No. 7100 relasi Tanah Abang–Parung Panjang berangkat pukul 18.40 WIB. Sementara perjalanan No. 7101 relasi Parung Panjang–Tanah Abang berangkat pukul 20.40 WIB,” ujar Leza dalam keterangan resmi dikutip Sabtu (13/12).

    Lebih lanjut dia mengatakan, tambahan perjalanan tersebut membuat jumlah rangkaian yang beroperasi di lintas Rangkasbitung menjadi sebanyak 19 rangkaian.

    “Dengan adanya penambahan dua perjalanan ini akan memberikan ruang kepada pengguna untuk memilih perjalanan, khususnya pada peak hour sore,” ungkap Leza.

    Selain di lintas Rangkasbitung, KAI Commuter juga melakukan penyesuaian jadwal perjalanan di lintas Cikarang. Mulai hari ini, jadwal keberangkatan Commuter Line Cikarang mengalami perubahan sekitar 3 menit hingga 6 menit dibandingkan jadwal sebelumnya.

    Adapun, KAI Commuter mengimbau pengguna Commuter Line Rangkasbitung dan Cikarang untuk menyesuaikan kembali waktu keberangkatan masing-masing. Informasi jadwal terbaru dapat diakses melalui aplikasi C-Access, situs commuterline.id, serta akun media sosial resmi KAI Commuter.

  • 3
                    
                        Rute Baru MRT Fatmawati–Taman Mini Akan Lintasi 10 Stasiun, Ini Daftarnya
                        Megapolitan

    3 Rute Baru MRT Fatmawati–Taman Mini Akan Lintasi 10 Stasiun, Ini Daftarnya Megapolitan

    Rute Baru MRT Fatmawati–Taman Mini Akan Lintasi 10 Stasiun, Ini Daftarnya
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    MRT Jakarta menyiapkan rute baru Fatmawati–Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang akan berhenti di 10 stasiun.
    Jalur ini menjadi bagian dari pengembangan fase empat
    MRT
    Jakarta dalam perluasan layanan transportasi publik di Jakarta dan sekitarnya.
    Selain menghubungkan kawasan selatan dan timur, jalur baru ini juga dirancang terintegrasi dengan sejumlah moda transportasi lain, di antaranya LRT Jabodebek.
    Dalam konferensi pers peresmian Stasiun MRT Lebak Bulus Bank Syariah Indonesia, Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan tahapan pembangunan serta keterkaitannya dengan proyek MRT lainnya.
    “Tentu itu akan dilakukan setelah konstruksi fase tiga yakni lintas timur–barat (east–west) rute Medan Satria–Tomang selesai. Fase ini targetnya mulai tahun depan,” kata Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, Rabu (10/12/2025) dikutip dari
    Antara
    .
    Ia menambahkan bahwa perusahaan membutuhkan dukungan seluruh pihak agar pembangunan dapat berlangsung tanpa hambatan.
    Adapun 10 stasiun yang akan dilintasi
    rute baru MRT
    Fatmawati–TMII, yakni:
    Pada 2026, MRT Jakarta menargetkan memulai konstruksi lintas timur–barat dari Medan Satria, Bekasi hingga Tomang dengan panjang 24,5 kilometer, sesuai mandat perluasan jaringan rel di Jabodetabek.
    Rute Fatmawati–TMII juga diproyeksikan tersambung dengan MRT fase satu (Lebak Bulus–Bundaran HI), LRT Jabodebek, KRL, dan Transjakarta sehingga mempermudah perpindahan antarmoda di sejumlah titik.
    Proyek fase empat akan menggunakan skema kerja sama badan usaha dengan pemerintah (KPBU) dan tidak lagi mengandalkan pembiayaan JICA seperti fase sebelumnya.
    Rencana lintasan yang melewati 10 stasiun tersebut diharapkan meningkatkan aksesibilitas kawasan selatan–timur megapolitan Jakarta serta memperkuat konektivitas antarmoda.
    MRT Jakarta menegaskan pentingnya dukungan publik dan pemangku kepentingan agar seluruh tahapan perencanaan, pembebasan lahan, dan konstruksi berjalan sesuai target.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perjalanan KRL Parung Panjang dan Cikarang Ditambah Mulai 13 Desember 2025

    Perjalanan KRL Parung Panjang dan Cikarang Ditambah Mulai 13 Desember 2025

    Sebelumnya, KAI Commuter juga mencatat total penumpang Kereta Pedagang dan Petani mencapai 844 orang, pada pekan pertama sejak pengoperasian per 1 Desember 2025.

    Pada awal pengoperasian pada 1 Desember 2025, volume penggunanya sebanyak 96 orang. Adapun selama satu pekan beroperasi, rata-rata volume pengguna Kereta Petani dan Pedagang tercatat sebanyak 121 pengguna.

    VP Corporate Secretary KAI Commuter Karina Amanda menyampaikan, secara rata-rata penggunanya mengalami peningkatan sebesar 26 persen jika dibandingkan awal pengoperasian.

    844 Penumpang di Pekan Pertama

    “Selama minggu pertama total pengguna Kereta Petani dan Pedagang sebanyak 844 orang. Hari Sabtu, 6 Desember 2025 kemarin merupakan hari dengan volume tertinggi kereta ini, mencapai 140 orang,” jelasnya, Senin (8/12/2025) lalu.

    Setiap harinya, KAI Commuter mengoperasikan sebanyak 14 layanan perjalanan Kereta Petani dan Pedagang yang dirangkai dengan KRL Commuter Line Merak.

    “Stasiun Cikeusal sejauh ini menjadi stasiun keberangkatan dengan volume terbanyak, 287 pengguna. Sementara itu di Stasiun Rangkasbitung dan Stasiun Serang masing-masing sebanyak 167 dan 119 pengguna yang naik dari stasiun tersebut,” terang Karina.

  • 15 Angkot Ditegur, 5 Ditilang

    15 Angkot Ditegur, 5 Ditilang

    Liputan6.com, Jakarta – Suasana jalan depan Stasiun Citayam Kamis (11/12) pagi tampak berbeda dari seperti biasanya. Suara klakson kendaraan yang saling bersahutan memekakkan telinga, kini sudah tidak terdengar lagi.

    Sejumlah anggota Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok dan Satlantas Polres Metro Depok berdiri tegak di tiap sudut. Titik jalan seperti akses pintu Stasiun Citayam dan perlintasan KRL, tidak ditemukan lagi angkot berhenti sembarangan atau ngetem.

    “Kami merespons cepat keluhan masyarakat akan kemacetan di Stasiun Citayam,” ujar Kabid Bimbingan Keselamatan dan Ketertiban pada Dishub Kota Depok, Ari Manggala, Kamis (11/12/2025).

    Ari mengawasi setiap pergerakan angkot trayek D05 rute Citayam – Terminal Depok saat naik turun penumpang, namun masih ada angkot yang ngetem di depan Stasiun Citayam. Tidak tinggal diam, Dishub Kota Depok langsung memberikan peneguran hingga penindakan berupa tilang.

    “Tadi ada beberapa kendaraan D05 yang kita lakukan peneguran sebanyak 15 kendaraan, dan 5 kendaraan kita lakukan pemberkasan (penilangan),” tegas Ari.

    Dishub Kota Depok, menindak tegas kepada angkot yang melanggar peraturan dan kelayakan kendaraan. Adapun angkot yang ditindak memiliki pelanggaran seperti uji kelayakan atau uji KIR, perizinan trayek, dan kartu pengawasan kendaraan angkutan umum.

    “Kita berikan penindakan semata untuk meningkatkan keselamatan, kelayakan kendaraan, dan perizinan administrasi angkutan umum,” jelas Ari.