Produk: KRL

  • Stasiun Dekat JIS Ditargetkan Rampung 2 Bulan Lagi

    Stasiun Dekat JIS Ditargetkan Rampung 2 Bulan Lagi

    Jakarta

    Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Pemerintah Provinsi Jakarta meminta PT KAI (Persero) menyelesaikan Stasiun kereta rel listrik (KRL) baru di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara.

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menargetkan stasiun baru ini rampung dan siap beroperasi satu sampai dua bulan ke depan.

    Menurutnya hal ini juga sudah disampaikan ke KAI selaku BUMN operator layanan kereta api di Indonesia.

    “Kami kemarin bicara dengan pihak KAI minta supaya stasiun yang ada di dekat JIS itu segera direalisasikan sehingga masyarakat yang akan melakukan aktivitas atau beraktivitas di JIS itu bisa dengan mudah mengakses khususnya transportasi kereta api,” kata Dudy dalam media Briefing di Jakarta, Selasa (30/9/2025).

    “Saya minta konfirmasi lagi, harapan saya mungkin 1-2 bulan ini bisa selesai. Karena biasanya kalau di akhir tahun itu kan banyak event yang berlangsung di wilayah Ancol dan sekitarnya,” sambungnya.

    Dudy mengatakan keberadaan stasiun baru ini penting untuk mendorong aksesibilitas masyarakat terhadap layanan transportasi umum di sekitar stadium.

    “Selama ini kalau ada event ataupun kegiatan yang berlangsung di sana para pengunjung agak kesulitan mengakses layanan publik,” paparnya.

    Kemenhub bersama Pemprov Jakarta juga berencana untuk membangun stasiun khusus barang di Cipinang, Jakarta Timur. Stasiun baru ini ditujukan untuk mendukung proses bisnis PT. Food Station Tjipinang Jaya yang berlokasi di kawasan itu.

    “Kemarin sempat dibicarakan mengenai pengembangan stasiun barang yang di Cipinang. Stasiun barang yang di Cipinang itu untuk membantu agar kegiatan usaha atau kegiatan bisnis Food Station yang ada di Cipinang itu bisa bisa dimudahkan dengan disediakannya kereta barang dari pihak KAI,” terangnya.

    Sebagai tambahan informasi, Dinas Perhubungan DKI Jakarta menargetkan proyek itu akan selesai April 2024. Hal ini dikatakan oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo.

    “Saat ini sedang kami siapkan stasiun KRL sementara di JIS. Pembangunannya sudah 30%,” kata dia dikutip dari Antara.

    Namun hingga kini proses pembangunan masih terus berlangsung dan ditargetkan rampung 1-2 bulan ke depan. Dengan begitu pada akhir tahun ini stasiun KRL baru itu sudah mulai beroperasi.

    (hns/hns)

  • Stasiun Karet & Sudirman Baru Digabung, Patung Jenderal Sudirman Dipindah

    Stasiun Karet & Sudirman Baru Digabung, Patung Jenderal Sudirman Dipindah

    Jakarta

    Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Pemerintah Provinsi Jakarta akan menggabungkan Stasiun Karet dan Stasiun Sudirman Baru, Jakarta. Ini bertujuan untuk mengembangkan kawasan integrasi antarmoda di kawasan Dukuh Atas.

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan rencana sudah dibicarakan dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung dalam sebuah pertemuan pada Senin (29/9/2025) kemarin.

    Dalam pertemuan itu, dibahas pula konsekuensi dari proyek ini adalah pemindahan Patung Jenderal Besar Sudirman.

    “Kemarin Pak Gubernur menyampaikan bahwa ada kemungkinan memindahkan Patung Jenderal Besar Sudirman. Itu yang semula ada di sisi selatan, akan dipindahkan lebih mendekati ke arah Jalan MH Thamrin,” kata Dudy dalam media briefing di Rumah Makan Pangeran, Jakarta Pusat, Selasa (30/9/2025).

    Dudy menjelaskan kawasan berorientasi transit atau TOD Dukuh Atas nantinya akan menghubungkan empat moda transportasi berbasis kereta secara terpadu untuk meningkatkan kenyamanan masyarakat, yakni Moda Raya Terpadu (MRT), Lintas Raya Terpadu (LRT), Kereta Rel Listrik (KRL), dan kereta bandara.

    “Jadi sudah didesain sedemikian rupa sehingga masyarakat dalam melakukan mobilitasnya bisa dengan mudah berpindah dari satu moda ke moda lain di Stasiun Dukuh Atas, Sudirman, maupun BNI City,” terang Dudy.

    Terkait penggabungan Stasiun Karet dan Stasiun Sudirman Baru, nantinya rangkaian KRL Bekasi Line hanya akan berhenti di Stasiun Sudirman Baru BNI City. Dari sana, KAI akan membangun koridor penghubung antar kedua stasiun.

    “Karet itu tidak akan ditutup, tapi akan disambungkan dengan Stasiun BNI City. Jadi nanti dari Stasiun Karet menuju BNI City, saya kemarin minta kepada KAI untuk membangun koridor,” papar Dudy.

    “Sebenarnya koridornya sudah ada, hanya perlu kanopi, dan kanopi itu sudah dibangun di sisi selatan ya. Sisi selatan itu sudah dibangun kanopi, itu menghubungkan dari Karet ke BNI City. Nah kemarin saya minta supaya yang utara juga dibangun,” sambung Dudy.

    Ia mengatakan seluruh proses pembangunan kawasan berorientasi transit atau TOD Dukuh Atas rampung pada 2027 mendatang.

    “Beliau (Pramono Anung) mengharapkan bahwa tahun 2027 ini bisa diselesaikan oleh Pemerintah Provinsi DKI. Kami sebagai regulator mendukung apa yang menjadi rencana dari Pemerintah Provinsi DKI,” pungkasnya.

    (igo/hns)

  • Jakarta Masih Macet Meski Banyak Transportasi Umum, Ini Biang Keroknya

    Jakarta Masih Macet Meski Banyak Transportasi Umum, Ini Biang Keroknya

    Bisnis.com, JAKARTA — Kemacetan yang terjadi di Jakarta seperti tak ada habisnya, terutama saat jam sibuk. Kondisi ini terjadi hampir setiap hari meskipun pemerintah telah menyediakan beragam transportasi umum yang menghubungkan Jakarta dengan daerah aglomerasi Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).

    Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno menuturkan pada dasarnya jumlah transportasi umum di Jakarta sudah setara dengan kota dunia lainnya. 

    Hal yang menjadi perhatian, yaitu aktivitas di Jakarta bukan hanya dilakukan oleh warga lokal, tetapi juga dari kawasan Bodebek, yang kawasan perumahannya belum terjangkau angkutan umum. 

    “Dari rumah tuh engga ada angkutan yang menuju KRL dan sebagainya. Akhirnya mereka lebih memilik bawa motor atau motor ke Jakarta. Itu yang membuat macet,” kata Djoko kepada Bisnis, dikutip pada Selasa (30/9/2025).  

    Beda halnya dengan keberadaan layanan angkutan penumpang di Jakarta, di mana kawasan perumahan sudah terjangkau oleh angkutan umum, baik Transjakarta, feeder, maupun Jaklingko. 

    Djoko melihat yang menjadi masalah, terdapat lebih dari 1.500 kawasan perumahan di wilayah Bodebek. Namun, tak sampai 5% dari kawasan tersebut yang terhubung dengan angkutan umum.  

    Untuk itu, Djoko mendorong peran pemerintah daerah penyangga Jakarta untuk turut menyediakan layanan transportasi umum demi mengurai macet Jakarta. 

    Meski demikian, masalah lainnya juga adalah membeludaknya jumlah kendaraan bermotor, utamanya sepeda motor di Jakarta. Meski jumlah transportasi umum di Jakarta sudah setara kota dunia, tetapi di kota-kota dunia tidak ada sepeda motor. 

    Untuk itu, Djoko mendorong agar pemerintah dapat mengurangi jumlah kendaraan bermotor dengan pengaturan subsidi pembelian kendaraan bermotor maupun Bahan Bakar Minyak (BBM). 

    “BBM subsidi tidak boleh lagi dijual di Jakarta. Sepeda motor Jakarta semua tidak boleh ada lagi yang cicilan. Tidak berlaku pembelian motor listrik insentif. Itu [subsidi] enggak bener, itu yang buat kacau pusat,” jelasnya. 

    Pilihan lainnya yang dapat pemerintah lakukan untuk membereskan macet Jakarta, lanjut Djoko, yakni harus ada jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) untuk semua kendaraan bermotor tanpa terkecuali, baik kendaraan listrik maupun konvensional. 

    Pasalnya kemacetan ‘horor’ kerap terjadi di sejumlah ruas jalan di Jakarta. Seperti Gatot Subroto dan TB Simatupang yang beberapa waktu lalu menjadi keluhan masyarakat. 

    Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga telah ‘menyentil’ Kementerian Perhubungan dan Jasa Marga, imbas macet parah yang terjadi di Tol Dalam Kota yang terjadi pekan lalu. 

    Di mana terjadi penutupan total sejumlah gerbang tol di Ruas Tol Dalam Kota pada Rabu—Kamis, 24—25 September 2025, yang menyebabkan kemacetan parah yang berdampak pada lalu lintas jalan di sekitarnya 

    Dirinya tidak menampik bahwa kemacetan parah yang terjadi itu disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perbaikan-perbaikan sejumlah infrastruktur yang rusak akibat aksi demonstran bulan lalu.  

    “Saya sudah memberikan penekanan agar diatur betul waktu dan proyeknya sehingga tidak sangat mengganggu lalu lintas bagi masyarakat,” ungkapnya saat ditemui di kantor Kemenko IPK, Jumat (25/9/2025). 

  • Prabowo Cek Stasiun Kereta, Jajal KRL Cina dari Manggarai ke Tanah Abang Baru

    Prabowo Cek Stasiun Kereta, Jajal KRL Cina dari Manggarai ke Tanah Abang Baru

    News2 jam yang lalu

    L

    OlehLiputanenamDiperbaharui 04 Nov 2025, 13:15 WIB

    Diterbitkan 04 Nov 2025, 13:06 WIB

    0ShareCopy LinkBatalkan

    Presiden Prabowo Subianto didamping Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin meninjau Stasiun Manggari hingga menjajal kereta dari Cina menuju Stasiun Tanah Abang,Jakarta Pusat, pada Selasa, 4 November 2025.

    Prabowo Subiantokrl commuter linePrabowoStasiun KeretaStasiun Tanah AbangStasiun ManggaraiPresiden Prabowo

  • Prabowo Naik KRL dari Manggarai ke Tanah Abang Jelang Peresmian Stasiun Baru

    Prabowo Naik KRL dari Manggarai ke Tanah Abang Jelang Peresmian Stasiun Baru

    Y

    OlehYoga NugrahaDiperbaharui 04 Nov 2025, 16:15 WIB

    Diterbitkan 04 Nov 2025, 13:03 WIB

    Presiden Prabowo Subianto menaiki KRL Commuter Line dari Stasiun Manggarai menuju Tanah Abang untuk menjajal layanan sebelum peresmian Stasiun Tanah Abang Baru. Dalam kesempatan itu, Prabowo menekankan pentingnya keamanan, kenyamanan, dan kebersihan layanan kereta api.

  • Sentra Fauna Lenteng Agung Ditargetkan Beroperasi Oktober 2025
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 September 2025

    Sentra Fauna Lenteng Agung Ditargetkan Beroperasi Oktober 2025 Megapolitan 27 September 2025

    Sentra Fauna Lenteng Agung Ditargetkan Beroperasi Oktober 2025
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan pembangunan Sentra Fauna dan Kuliner Jakarta di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, rampung pada akhir September dan mulai difungsikan pada awal Oktober 2025.
    “Pembangunan kios secara fisik sudah mencapai 85 persen,” ujar Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo dilansir dari Antara, Sabtu (27/9/2025).
    Ratu menjelaskan, total terdapat 125 kios yang dibangun untuk merelokasi pedagang Pasar Burung Barito, dan 119 kios di antaranya sudah dilengkapi dinding. Sementara enam kios lainnya masih tahap pemasangan pondasi.
    “Untuk penyelesaian keseluruhan pembangunan, termasuk prasarana seperti gerbang, turap, tangga, taman, dan fasilitas pendukung lain, diperkirakan selesai pada akhir bulan ini,” kata dia.
    Sentra Fauna dan Kuliner Jakarta nantinya tidak hanya berfungsi sebagai pasar hewan, tetapi juga sebagai pusat edukasi fauna sekaligus ruang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) modern.
    Sentra Fauna tersebut berdiri di atas lahan seluas 7.500 m2. Dari luas tersebut, sekitar 2.000 m2 dialokasikan untuk pedagang yang sebelumnya menempati Lokasi Sementara (Loksem) JS 25, JS 26, JS 30, dan JS 96.
    Total kios terbagi dalam tiga zona utama, yakni Zona A terdiri atas 22 kios kuliner, Zona C dan D sebanyak 74 kios pedagang burung dan pakan hewan, serta Zona E untuk parcel dan kuliner sejumlah 29 kios.
    Adapun Zona B yang diperuntukkan bagi amphitheater masih belum berproses.
    Selain kios permanen, fasilitas yang tersedia mencakup area parkir, ruang edukasi dan pertunjukan seni budaya, serta sarana penunjang lain yang mendukung ekosistem usaha higienis, ramah lingkungan, dan nyaman.
    “Sentra Fauna dan Kuliner Jakarta akan menjadi ruang publik yang higienis, ramah keluarga, sekaligus destinasi baru yang lebih menarik dibandingkan Barito,” ucap Ratu.
    Lenteng Agung dipilih sebagai lokasi Sentra Fauna karena memiliki lahan milik Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta yang strategis, dekat dengan akses transportasi umum, seperti Stasiun KRL Lenteng Agung dan jalan tol.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sentra Fauna Lenteng Agung ditargetkan rampung September ini

    Sentra Fauna Lenteng Agung ditargetkan rampung September ini

    Sentra Fauna dan Kuliner Jakarta akan menjadi ruang publik yang higienis, ramah keluarga, sekaligus destinasi baru yang lebih menarik dibandingkan Barito

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan pembangunan Sentra Fauna dan Kuliner Jakarta di Lenteng Agung, Jakarta Selatan rampung pada akhir September dan mulai difungsikan pada awal Oktober 2025.

    “Pembangunan kios secara fisik sudah mencapai 85 persen,” ujar Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (26/9).

    Ratu menjelaskan total terdapat 125 kios yang dibangun untuk merelokasi pedagang Pasar Burung Barito, dan 119 kios di antaranya sudah dilengkapi dinding. Sementara enam kios lainnya masih tahap pemasangan pondasi.

    “Sentra Fauna dan Kuliner Jakarta akan menjadi ruang publik yang higienis, ramah keluarga, sekaligus destinasi baru yang lebih menarik dibandingkan Barito,” ujar Ratu.

    Adapun Lenteng Agung dipilih sebagai lokasi karena memiliki lahan milik Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta yang strategis, dekat dengan akses transportasi umum, seperti Stasiun KRL Lenteng Agung dan jalan tol.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Indra Gultom
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ketentuan Kendaraan Ganjil Genap Jakarta Jumat 26 September 2025 Jelang Akhir Pekan – Page 3

    Ketentuan Kendaraan Ganjil Genap Jakarta Jumat 26 September 2025 Jelang Akhir Pekan – Page 3

    Menjelang akhir pekan, aturan pembatasan kendaraan kembali diterapkan. Jumat (26/9/2025), kendaraan dengan pelat nomor genap mendapat kesempatan melintas di jalur yang sudah ditentukan.

    Untuk memastikan perjalanan tetap nyaman, ada beberapa hal yang bisa dipersiapkan sejak awal:

    1. Cermati pelat nomor kendaraan sebelum berkendara

    Langkah sederhana ini bisa membantu terhindar dari sanksi sekaligus memastikan kendaraan sesuai aturan hari yang berlaku.

    2. Sesuaikan jadwal perjalanan dengan jam kebijakan

    Pembatasan berlaku pukul 06.00–10.00 WIB dan 16.00–21.00 WIB. Berangkat di luar jam tersebut akan lebih praktis dan minim hambatan.

    3. Manfaatkan transportasi umum sebagai pilihan alternatif

    Moda transportasi massal seperti KRL, MRT, LRT, atau bus bisa menjadi solusi cepat dan lebih efisien, terutama saat jam sibuk.

    4. Gunakan aplikasi penunjuk jalan

    Fitur peta digital real time membantu mengetahui rute yang lancar sekaligus memantau kondisi lalu lintas.

    5. Sediakan waktu ekstra untuk perjalanan

    Memberi tambahan waktu cadangan dapat mengurangi rasa terburu-buru serta membantu menghadapi kemungkinan antrean di jalan.

    6. Berbagi kendaraan dengan orang terdekat

    Carpooling tidak hanya menekan biaya, tetapi juga ikut mengurangi jumlah kendaraan di jalan.

    7. Utamakan keselamatan berkendara

    Terapkan etika berlalu lintas dan tetap waspada agar perjalanan lebih aman dan nyaman bagi semua pengguna jalan.

    Dengan langkah-langkah sederhana tersebut, aturan pembatasan menjelang akhir pekan dapat dijalani tanpa kendala berarti.

    Justru, kebijakan ini bisa mendorong masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola waktu perjalanan sekaligus lebih sadar akan pentingnya disiplin berlalu lintas.

  • Dirut KAI komitmen jalankan ESG sebagai tujuan strategis 2025-2029

    Dirut KAI komitmen jalankan ESG sebagai tujuan strategis 2025-2029

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) berkomitmen menjalankan prinsip lingkungan, sosial dan tata kelola (Environmental, Social, and Governance/ESG) sebagai tujuan strategis Rencana Jangka Panjang Perusahaan atau RJPP 2025-2029.

    “Komitmen ESG kami wujudkan dengan menempatkannya sebagai salah satu tujuan strategis dalam RJPP 2025–2029,” ujar Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

    Menurut Bobby, program-program keberlanjutan yang dijalankan antara lain penggunaan biodiesel B40, instalasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), serta penanaman lebih dari 106 ribu pohon di sepanjang lintasan rel dan lingkungan sekitar dari 2021 hingga Agustus 2025 .

    Digitalisasi menjadi pilar penting dalam transformasi KAI. Penerapan tiket elektronik (e-boarding pass) dan face recognition boarding gate mendukung efisiensi penggunaan kertas, selain itu juga mempercepat proses layanan sehingga pengalaman pelanggan semakin praktis.

    Sejalan dengan itu, ia mengatakan KAI memperkuat pengelolaan sampah dan limbah dengan sistem yang lebih terukur dan berkelanjutan.

    Skor ESG KAI tahun 2024 dari S&P Global berada di angka 41, dengan kategori data availability high. Hasil itu menjadi motivasi untuk terus memperbaiki langkah keberlanjutan yang dijalankan, lanjutnya.

    “Kami melihat digitalisasi dan otomasi sebagai inovasi paling mendesak. Teknologi ini mendukung peningkatan keselamatan sekaligus mempercepat pelayanan. Beberapa langkah sudah berjalan, seperti Access by KAI, face recognition boarding gate, Nilam Virtual Assistant, hingga female seat map,” kata Bobby.

    KAI juga menjalankan strategi dekarbonisasi secara bertahap. Pertama, melalui optimalisasi desain operasi dan elektrifikasi jalur, yang saat ini sudah mencapai 8,9 persen.

    Kedua, lewat efisiensi energi, misalnya penggunaan bangunan ramah lingkungan di kantor LRT Jabodebek. Ketiga, dengan mengganti energi konvensional ke energi terbarukan, seperti implementasi PLTS dan penggunaan biodiesel B40.

    Keempat, melalui kompensasi, yakni penanaman pohon di sepanjang lintasan.

    Dengan strategi itu, ia mengatakan KAI berharap transportasi kereta api semakin ramah lingkungan sekaligus memberi dampak positif bagi kualitas hidup masyarakat.

    “Kami juga mulai mengukur carbon footprint melalui tiket, serta menyediakan water station di stasiun. Semua inovasi ini dirancang agar setiap pelanggan merasakan pengalaman perjalanan yang lebih mudah, nyaman, dan sesuai dengan standar global,” kata Bobby.

    Ia juga menyampaikan bahwa masukan (feedback) dari pelanggan selalu KAI jadikan dasar transformasi. Misalnya, keluhan soal antrean panjang di “boarding gate” menjadi pemicu lahirnya “face recognition boarding”.

    Masukan agar layanan lebih ramah keluarga melahirkan ruang laktasi dan tempat bermain anak di stasiun, ujar Bobby.

    Kemudian saran tentang keamanan perempuan di transportasi umum mendorong hadirnya “female seat map” dan kereta khusus perempuan di KRL. Setiap inovasi, menurut dia, lahir dari dialog nyata dengan masyarakat melalui media sosial maupun langsung di stasiun.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ganjil Genap Jakarta Rabu 24 September 2025, Periksa Lagi Pelat Kendaraanmu! – Page 3

    Ganjil Genap Jakarta Rabu 24 September 2025, Periksa Lagi Pelat Kendaraanmu! – Page 3

    Memasuki pertengahan pekan, aturan pembatasan kendaraan kembali diberlakukan. Rabu (24/9/2025) menjadi giliran kendaraan dengan pelat nomor genap untuk melintas di jalur yang ditentukan.

    Agar perjalanan tetap lancar, ada sejumlah langkah yang bisa dipersiapkan pengendara:

    1. Cek pelat nomor kendaraan sebelum berangkat

    Menyesuaikan nomor pelat dengan aturan yang berlaku dapat mencegah risiko terkena sanksi.

    2. Atur perjalanan di luar jam pembatasan

    Pembatasan berlaku pukul 06.00–10.00 WIB dan 16.00–21.00 WIB. Mengatur jadwal di luar rentang waktu itu bisa membuat perjalanan lebih leluasa.

    3. Manfaatkan transportasi umum

    MRT, LRT, bus, maupun KRL bisa menjadi solusi praktis untuk tetap bergerak tanpa khawatir aturan pembatasan.

    4. Gunakan aplikasi navigasi digital

    Aplikasi peta membantu mencari jalur alternatif sekaligus memberikan gambaran kondisi lalu lintas secara langsung.

    5. Tambahkan waktu cadangan untuk perjalanan

    Memberikan tambahan waktu sekitar 20–30 menit bisa menjadi antisipasi jika menghadapi antrean di jalan.

    6. Coba berbagi kendaraan dengan rekan atau keluarga

    Carpooling dapat mengurangi jumlah kendaraan, lebih hemat biaya, sekaligus lebih ramah lingkungan.

    7. Prioritaskan keselamatan saat berkendara

    Disiplin mematuhi aturan lalu lintas dan menjaga etika berkendara penting untuk kenyamanan bersama.

    Dengan persiapan sederhana seperti ini, aturan pembatasan pertengahan pekan tidak harus menjadi kendala besar. Justru, masyarakat bisa belajar untuk lebih adaptif dan bijak dalam mengatur mobilitas sehari-hari.