Produk: Kredit Usaha Rakyat (KUR)

  • Pemerintah Siapkan Model Baru Pinjaman dengan Bunga Rendah, Anggaran Rp 20 Triliun

    Pemerintah Siapkan Model Baru Pinjaman dengan Bunga Rendah, Anggaran Rp 20 Triliun

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah tengah menyiapkan model pinjaman baru dengan bunga rendah untuk sejumlah kelompok masyarakat. Total anggaran yang disiapkan pemerintah mencapai Rp 20 triliun. 

    “Kita ingin menambah akses permodalan dengan bunga rendah. Bisa Rp 20 triliunan total anggarannya,” kata Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar di Istana Bogor, Jumat (3/1/2025).

    Muhaimin mengatakan, program ini diupayakan demi meningkatkan aksesibilitas untuk pendanaan, pinjaman, sekaligus kemudahan finansial kepada sejumlah kelompok masyarakat. Adapun sasarannya adalah para UMKM, pekerja migran, koperasi, hingga pelaku ekonomi kreatif.

    Pemerintah sebelumnya telah mencanangkan program kredit usaha rakyat (KUR), membentuk Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi, hingga menyediakan akses permodalan melalui PT Permodalan Nasional Madani atau PNM.

    Cak Imin menegaskan, program pinjaman, kredit murah, atau permodalan dengan bunga rendah yang terkini disiapkan pemerintah merupakan model baru. “KUR, PNM, kemudian lembaga bergulir, kemudian ada nambah lagi,” ucapnya.

    Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mencontohkan salah satu pelaksanaan program pinjaman model baru tersebut, yakni dengan menyasar pekerja migran Indonesia.

    Disampaikannya, pekerja migran Indonesia yang mau ke luar negeri membutuhkan uang untuk pelatihan, uang untuk cost structure, biaya tiket, keberangkatan, pelatihan, hingga mengurus dokumen. Oleh karena itu, pinjaman dengan bunga rendah juga dibutuhkan pekerja migran Indonesia.

    “Contoh sukses PNM akan kita duplikasi menjadi PNM itu penanaman modal madani yang bergerak di badan simpan pinjam ibu-ibu pelaku bisnis, ini akan diduplikasi untuk pekerja migran, duplikasi untuk UMKM, duplikasi untuk koperasi,” tutur Cak Imin.

    Inisiasi model baru simpan pinjam dengan bunga rendah ini nantinya akan ditindaklanjuti oleh kementerian-kementerian terkait, termasuk Kementerian Keuangan yang akan mengatur uang pemerintah untuk dipinjamkan ke sejumlah kelompok masyarakat.

  • Swasembada Pangan dan Sambut Panen Raya Maret 2025, Pemerintah Salurkan Kredit Petani Rp 300 Triliun

    Swasembada Pangan dan Sambut Panen Raya Maret 2025, Pemerintah Salurkan Kredit Petani Rp 300 Triliun

    Jakarta, Beritasatu.com – Dalam rangka menyambut musim panen raya pada Maret 2025, pemerintah menyalurkan kredit usaha alat dan mesin pertanian (KUA) serta kredit usaha rakyat (KUR) dengan total nilai Rp 300 triliun. Bekerja sama dengan bank-bank Himbara, seperti Bank Mandiri, BNI, dan BRI, program ini bertujuan mendukung percepatan produksi dan meningkatkan kesejahteraan petani.

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan subsidi bunga kredit ini hanya sebesar 3%. Langkah ini merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan nasional.

    “Untuk menguatkan swasembada pangan dalam waktu singkat, kami memberikan KUR dengan total Rp 300 triliun untuk seluruh Indonesia,” ujarnya dalam pertemuan dengan Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) di Jakarta, Jumat (3/1/2025).

    Kementerian Pertanian (Kementan) juga melibatkan Perpadi untuk memastikan Bulog dapat menyerap hasil panen petani secara optimal, terutama gabah dan jagung. Mentan Amran meminta dukungan Perpadi agar penyerapan berjalan lancar, terutama menjelang puncak panen pada Februari hingga April 2025.

    “Kami memohon Perpadi mendukung penyerapan hasil produksi petani, sesuai arahan presiden,” tambahnya.

    Kredit usaha alsintan (KUA) disiapkan dengan plafon hingga Rp 2 miliar per petani dan bunga hanya 3%. Sementara itu, kredit usaha rakyat (KUR) hingga Rp 100 juta dapat diajukan tanpa agunan dengan bunga 6% guna mendukung swasembada pangan.

    “Ini adalah wujud perhatian presiden terhadap petani Indonesia,” tegas Amran.

    Sebelumnya, pemerintah menargetkan penyaluran KUR 2024 mencapai Rp 300 triliun dengan distribusi kepada 43 penyalur aktif. Hingga akhir 2024, plafon KUR yang tersisa sebesar Rp 19,5 triliun akan digunakan untuk cadangan kredit usaha alsintan dan peningkatan plafon KUR di semester II.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan kombinasi program KUR, KUA, dan Kartu Tani akan membantu petani memenuhi kebutuhan modal produksi.

    “Semua pihak harus berperan aktif dalam mendukung kesejahteraan petani,” ujar Airlangga.

    Program ini menjadi langkah konkret pemerintah dalam memperkuat sektor pertanian dan mencapai swasembada pangan. Dengan dukungan berbagai pihak, diharapkan kesejahteraan petani Indonesia semakin meningkat.

  • Klasterku Hidupku BRI Berhasil Berdayakan Petani Alpukat Probolinggo

    Klasterku Hidupku BRI Berhasil Berdayakan Petani Alpukat Probolinggo

    Jakarta, CNN Indonesia

    Di tengah perbukitan Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Desa Maron menyimpan kisah inspiratif tentang perjuangan dan keberhasilan para petaninya. Desa ini dikenal dengan tanahnya yang subur, rumah bagi rimbunnya pohon alpukat yang dikelola oleh tangan-tangan terampil masyarakat setempat.

    Salah satu cerita menarik datang dari Dodik Handoko, Ketua Klaster Alpukat Probolinggo. Dodik tidak hanya sukses mengembangkan usaha pribadinya, tetapi juga membawa dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.

    Perannya semakin menonjol melalui program Klasterku Hidupku yang digagas oleh BRI. Program ini bertujuan untuk memberdayakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar mampu berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas.

    Melalui Klaster Alpukat Probolinggo, Dodik pun sukses memberdayakan diri sendiri dan lingkungan melalui alpukat. Ia bercerita, awalnya memulai dari menjual 100 kilogram alpukat lokal Probolinggo ke pasar-pasar kecil.

    Namun seiring waktu, jumlahnya terus meningkat, dari hanya mampu membeli 1 ton, kini Dodik mampu memasok hingga 30-40 ton alpukat ke berbagai pasar di Indonesia.

    Nama Alpukat Probolinggo pun telah dikenal hingga di Pasar Induk Jakarta, Cikopo, Cibitung, Kramat Jati dan beberapa wilayah lainnya. Bahkan, saat ini, Alpukat Probolinggo telah menjadi salah satu ikon buah unggulan daerah.

    Tidak hanya dikenal di Jawa, Dodik juga memasok alpukat ke Medan, terutama ketika stok alpukat lokal di Sumatra sedang habis.

    “Kalau Medan kekurangan, kami kirim dari Probolinggo. Sebaliknya, kalau Jawa yang habis, kadang suplai datang dari Medan. Jadi, saling melengkapi,” ujar Dodik dikutip Rabu (1/1).

    Dirinya mengatakan, harga alpukat yang dijual pun bervariasi, tergantung pasarnya. “Kalau untuk supermarket, harganya bisa Rp30 ribu per kilogram. Kalau untuk pasar tradisional, mulai dari Rp10 ribu sampai Rp17 ribu per kilogram,” katanya.

    Sebagai primadona dari Daerah Maron, alpukat dari Klaster Alpukat Probolinggo pun hadir di Bazar UMKM BRIliaN yang digelar di Area Taman BRI, Jakarta, (16/12). Alpukat yang dibawa Dodik pun ludes dalam satu hari gelaran bazzar tersebut.

    Dodik mengungkapkan, bazzar yang dihadirkan oleh BRI itu sangat membantu klasternya untuk bisa memperkenalkan alpukat Probolinggo ke pangsa pasar yang lebih luas agar bisa memberikan pendapatan lebih.

    “Bazar UMKM BRILiaN sangat membantu kami, semoga ini bisa menginspirasi pelaku UMKM lainnya, bukan hanya daerah sekitar kami, tapi menyebar ke seluruh Indonesia,” ungkapnya.

    Berdaya Lewat Klusterku Hidupku BRI

    Dodik menuturkan, sekitar sembilan tahun lalu atau pada 2015, dirinya berkenalan dengan BRI. ia pertama kali mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp50 juta dari BRI.

    Modal tersebut menjadi titik awal perkembangan usaha Dodik yang kini mampu memasarkan alpukat hingga puluhan ton setiap musimnya.

    “Alhamdulillah, kita kembangkan dari modal pertama itu. Sampai sekarang sudah banyak untung,” tuturnya.

    Dodik pun meningkatkan pinjaman KUR-nya hingga Rp150 juta seiring dengan ekspansi usaha. Menariknya, pembayaran pinjaman selalu lancar tanpa kendala. Ia menyebut kemitraannya dengan BRI sebagai salah satu faktor utama yang membuat usahanya tetap stabil hingga sekarang.

    “Dengan BRI, kami tak bingung cari pinjaman ke mana. Alhamdulillah, pembayaran juga lancar. Kami sangat terbantu,” ungkapnya.

    Dodik pun berharap kemitraan dengan BRI akan terus berjalan, terutama dalam mendukung perkembangan usaha kecil dan menengah seperti miliknya.
    “Semoga ke depan usaha kami tambah sukses, tambah maju, dan semakin jaya,” ucapnya.

    Dalam kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa Klasterku Hidupku merupakan pemberdayaan kepada kelompok usaha yang terbentuk berdasarkan kesamaan usaha dalam satu wilayah, sehingga tercipta keakraban dan kebersamaan dalam peningkatan maupun pengembangan usaha para anggotanya.

    Supari menambahkan bahwa program Klasterku Hidupku menjadi salah satu bentuk strategi yang mengutamakan pada pemberdayaan.

    “Secara umum, strategi bisnis mikro BRI akan fokus pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada pelaku UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi,” ujar Supari.

    (inh/inh)

  • Program Klasterku Hidupku BRI Berhasil Berdayakan Petani Alpukat di Probolinggo, Intip Kisahnya!

    Program Klasterku Hidupku BRI Berhasil Berdayakan Petani Alpukat di Probolinggo, Intip Kisahnya!

    Jakarta: Desa Maron yang terletak di tengah perbukitan Probolinggo, Provinsi Jawa Timur menyimpan sebuah cerita tentang keberhasilan yang merupakan buah dari kerja keras. Desa yang memiliki tanah subur ini menjadi rumah bagi rimbunnya pohon-pohon alpukat dari keuletan tangan para petani di sana.
     
    Salah satu kisah sukses dari Desa Maron adalah perjalanan Dodik Handoko, Ketua Klaster Alpukat Probolinggo. Klaster Alupkat Probolinggo menjadi bagian dari Klasterku Hidupku yang menjadi program pemberdayaan BRI dalam mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk terus berkembang
     
    Melalui Klaster Alpukat Probolinggo, Dodik sukses memberdayakan diri sendiri dan lingkungan melalui alpukat. Ia bercerita, awalnya memulai dari menjual 100 kilogram alpukat lokal Probolinggo ke pasar-pasar kecil. Namun seiring waktu, jumlahnya terus meningkat. Mulai dari hanya mampu membeli 1 ton, hingga kini Dodik mampu memasok hingga 30-40 ton alpukat ke berbagai pasar di Indonesia.
    Nama Alpukat Probolinggo pun telah dikenal hingga di Pasar Induk Jakarta, Cikopo, Cibitung, Kramat Jati dan beberapa wilayah lainnya. Bahkan, saat ini, Alpukat Probolinggo telah menjadi salah satu ikon buah unggulan daerah. Tidak hanya dikenal di Jawa, Dodik juga memasok alpukat ke Medan, terutama ketika stok alpukat lokal di Sumatra sedang habis.
     
    “Kalau Medan kekurangan, kami kirim dari Probolinggo. Sebaliknya, kalau Jawa yang habis, kadang suplai datang dari Medan. Jadi, saling melengkapi,” ujar Dodik.
     

    Dodik menjelaskan harga alpukat yang dijual bervariasi, bergantung pasar. “Kalau untuk supermarket, harganya bisa Rp30 ribu per kilogram. Kalau untuk pasar tradisional, mulai dari Rp10 ribu sampai Rp17 ribu per kilogram,” katanya.
     
    Sebagai primadona dari Daerah Maron, alpukat dari Klaster Alpukat Probolinggo pun hadir di Bazar UMKM BRIliaN yang digelar di Area Taman BRI, Jakarta, pada 16 Desember 2024. Alpukat yang dibawa Dodik pun ludes dalam satu hari gelaran bazar tersebut.
     
    Dodik mengungkapkan bazar yang dihadirkan oleh BRI itu sangat membantu klasternya untuk  memperkenalkan alpukat Probolinggo ke pangsa pasar yang lebih luas agar bisa memberikan pendapatan lebih.
     
    “Bazar UMKM BRILiaN sangat membantu kami. Semoga ini bisa menginspirasi pelaku UMKM lainnya. Bukan hanya daerah sekitar kami, tapi juga menyebar ke seluruh Indonesia,” katanya.

    Berdaya Lewat KlusterkuHidupku BRI

    Dodik menuturkan, sekitar sembilan tahun lalu atau pada 2015, ia berkenalan dengan BRI. ia pertama kali mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp50 juta dari BRI. Modal tersebut menjadi titik awal perkembangan usaha Dodik yang kini mampu memasarkan alpukat hingga puluhan ton setiap musimnya.
     

    “Alhamdulillah, kita kembangkan dari modal pertama itu. Sampai sekarang sudah banyak untung,” tuturnya.
     
    Dodik pun meningkatkan pinjaman KUR-nya hingga Rp150 juta seiring dengan ekspansi usaha. Menariknya, pembayaran pinjaman selalu lancar tanpa kendala. Ia menyebut kemitraannya dengan BRI sebagai salah satu faktor utama yang membuat usahanya tetap stabil hingga sekarang.
     

    Direktur Bisnis Mikro BRI Supari (Foto:Dok.BRI)
     
    “Dengan BRI, kami tak bingung cari pinjaman ke mana. Alhamdulillah, pembayaran juga lancar. Kami sangat terbantu,” ungkapnya.
     
    Dodik pun berharap kemitraan dengan BRI akan terus berjalan, terutama dalam mendukung perkembangan usaha kecil dan menengah seperti miliknya. “Semoga ke depan usaha kami tambah sukses, tambah maju, dan semakin jaya,” ucapnya.
     
    Dalam kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa Klasterku Hidupku merupakan pemberdayaan kepada kelompok usaha yang terbentuk berdasarkan kesamaan usaha dalam satu wilayah, sehingga tercipta keakraban dan kebersamaan dalam peningkatan maupun pengembangan usaha para anggotanya.
     
    Supari menambahkan bahwa program Klasterku Hidupku menjadi salah satu bentuk strategi yang mengutamakan pada pemberdayaan.
     
    “Secara umum, strategi bisnis mikro BRI akan fokus pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada pelaku UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi,” ujar Supari.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Hingga November 2024, Penyaluran Kredit BTN Tumbuh 8 Persen, Ini Penopangnya – Halaman all

    Hingga November 2024, Penyaluran Kredit BTN Tumbuh 8 Persen, Ini Penopangnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di tengah tantangan penurunan konsumsi rumah tangga dan biaya dana yang mahal, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus membukukan kinerja yang solid hingga menuju penghujung tahun 2024. 

    Hal itu terlihat dari penyaluran kredit dan pembiayaan yang terus meningkat menjadi sebesar Rp355,42 triliun per November 2024.

    Berdasarkan laporan bulanan yang dipublikasikan BTN, pertumbuhan kredit dan pembiayaan perseroan hingga November 2024 tercatat sebesar 8,40 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp327,89 triliun.

    Dari total Rp355,42 triliun kredit dan pembiayaan yang disalurkan per November 2024, sebanyak Rp43,64 triliun merupakan pembiayaan oleh unit usaha syariah BTN, yakni BTN Syariah. Angka pembiayaan syariah tersebut bertumbuh 17,73% yoy dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp37,07 triliun.

    Tidak hanya di sisi kredit, BTN juga mencatat peningkatan di sisi dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp366,22 triliun hingga November 2024, bertumbuh 10,88% yoy dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp330,27 triliun. 

    Perolehan DPK tersebut ditopang oleh peningkatan giro yang tumbuh 14,47% yoy menjadi Rp148,43 triliun, dari November tahun lalu sebesar Rp129,66 triliun. Deposito mengalami peningkatan 11,06% yoy menjadi Rp176,58 triliun per November 2024, dari Rp158,99 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

    Pertumbuhan di sisi kredit dan DPK tersebut mendongkrak peningkatan aset BTN menjadi Rp449,36 triliun per November 2024, bertumbuh 6,11% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp423,47 triliun. 

    Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu sebelumnya mengatakan, pertumbuhan kredit dan pembiayaan serta DPK BTN pada akhir tahun diperkirakan akan tetap sejalan dengan target yang telah ditetapkan perseroan. BTN menetapkan target pertumbuhan kredit dan pembiayaan di kisaran 10-11%, sedangkan pertumbuhan DPK di kisaran 10-12%.

    Meskipun banyak tantangan yang dihadapi BTN pada tahun 2024, kami optimistis dapat mencapai target pertumbuhan kredit dan DPK pada akhir tahun ini, ujar Nixon.

    Nixon mengatakan, BTN melakukan sejumlah upaya untuk menjaga pertumbuhan kredit tetap on track pada 2024, terutama kredit ke sektor perumahan yang menjadi ceruk bisnis BTN. Peningkatan penyaluran kredit didukung oleh mesin-mesin utama, yakni kredit pemilikan rumah (KPR) baik subsidi maupun non subsidi, serta kredit konstruksi yang disalurkan untuk pengembang perumahan.

    Di sisi KPR subsidi, BTN menjadi mitra utama pemerintah untuk memberikan akses pembiayaan perumahan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sedangkan di sisi KPR non subsidi, BTN terus menambah outlet khusus bernama Sales Center yang melayani segmen masyarakat menengah ke atas dengan layanan yang kompetitif.

    Selain itu, BTN tetap menggenjot kanal penyaluran kredit bermargin tinggi (high yield loans) terkait sektor perumahan, seperti Kredit Ringan (KRING), Kredit Agunan Rumah (KAR), dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pertumbuhan di kredit bermargin tinggi ditopang oleh penyaluran ke nasabah existing BTN. 

    Sebagai upaya perbaikan biaya dana, BTN terus berupaya meningkatkan perolehan dana murah melalui berbagai upaya meningkatkan transaksi ritel dan institusional, termasuk dengan memperkenalkan Super Apps Bale by BTN melalui soft launching baru-baru ini. Super Apps tersebut merupakan hasil transformasi dari aplikasi BTN Mobile yang diharapkan dapat menarik lebih banyak nasabah untuk bertransaksi digital, sehingga penghimpunan dana murah semakin meningkat.

    “Kami terus konsisten menjalankan fungsi intermediasi secara terukur, baik di sisi penyaluran kredit maupun penghimpunan DPK, dengan ditopang oleh fundamental keuangan yang solid dalam rangka mencapai target pada akhir tahun 2024. Kami meyakini bahwa tahun 2025 akan membawa prospek yang lebih baik untuk BTN,” ujar Nixon.

     

     

  • Tabel Pinjaman BRI NON KUR dan KUR 31 Desember 2024 Brosur Cicilan Bunga Max 1 Persen/Bulan

    Tabel Pinjaman BRI NON KUR dan KUR 31 Desember 2024 Brosur Cicilan Bunga Max 1 Persen/Bulan

    Tabel Pinjaman BRI NON KUR dan KUR, Brosur Cicilan Bunga Max 1 Persen/Bulan

     

    TRIBUNJATENG.COM – Tahun 2024, bunga KUR BRI sebesar 6 persen per tahun, atau 0,5 persen per bulan. Sementara bunga pinjaman Non KUR BRI adalah 1 persen per bulan.

    Berikut tabel angsuran KUR BRI 2024 :

    1. tabel angsuran KUR BRI 2024 Rp 1-20 Juta

    tabel angsuran KUR BRI 2024 Rp 1-20 Juta (Tribun Jateng)

    2. tabel angsuran KUR BRI 2024 Rp 21-40 Juta

    tabel angsuran KUR BRI 2023 Rp 21-40 Juta (Tribun Jateng)

    3. tabel angsuran KUR BRI 2024 Rp 41-60 Juta

     

    tabel angsuran KUR BRI 2024 Rp 41-60 Juta (Tribun Jateng)

    4. tabel angsuran KUR BRI 2024 Rp 61-80 Juta

    tabel angsuran KUR BRI 2023 Rp 61-80 Juta (Tribun Jateng) (Tribun Jateng)

    5. tabel angsuran KUR BRI 2024 Rp 81-100 Juta

    tabel angsuran KUR BRI 2023 Rp 81-100 Juta (Tribun Jateng)

    Berikut tabel Cicilan NON KUR BRI:

    Tabel pinjaman Non KUR BRI plafon Rp 1 Juta – 20 Juta

    Tabel pinjaman Non KUR BRI 2024, plafon Rp1 juta-20 juta (Tribun Jateng)

     

    Tabel pinjaman Non KUR BRI plafon Rp 21 Juta-100 Juta

    Tabel pinjaman Non KUR BRI 2024, plafon Rp21 Juta – 120 Juta (Tribun Jateng)

    Syarat KUR BRI :

    Fotokopi KTP suami istri,

    Fotokopi KK

    Fotokopi surat nikah

    Surat Keterangan Usaha

    Syarat lengkap:

    Syarat pinjaman KUR BRI, KUR BNI, KUR BCA, KUR MANDIRI, KUR BPD JATENG DLL (Tribun Jateng)

     

    Syarat BPJS Ketenagakerjaan

    Seluruh bank harus mematuhi Peraturan Menteri Ekonomi (Permenko) nomor 1 tahun 2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

    Salah satunya, dalam permen itu disebutkan kalau pelaku usaha yang mengajukan KUR harus memiliki BPJS Ketenagakerjaan.

    “Karena memang diwajibkan setiap yang mengajukan usaha KUR untuk didaftarkan BPJS Ketenagakerjaan, ” kata Aep kata Wakil Bupati Karawang, seusai menghadiri acara sosialisasi Optimalisisasi Jaminan Ketenagakerjaan (BPJSTK) bagi Penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan Perbankan Karawang, Senin (6/2/2023).

    Aep menilai, dengan pelaku KUR didaftarkan BPJS Ketenagakerjaan hal tersebut tidak bakal merugikan perbankan. Pelaku KUR yang rata-rata merupakan pelaku usaha kecil, dinilainya akan lebih sejahtera dengan adanya jaminan asuransi dari BPJS Ketenagakerjaan.

    “Untuk mekanismenya. Nanti tinggal antara perbankan dengan BPJS Ketenagakerjaan. Salah satu contoh yang sudah itu tadi ada pedagang ayam, dia baru daftar dua bulan. Suaminya itu meninggal dan sudah dicover BPJS Ketenagakerjaan. Tadi cair sekitar Rp42 juta, ” katanya.

    Premi yang harus dibayarkan juga cukup murah, kata Aep, hanya Rp 16. 800 setiap bulannya.

    Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Karawang Imam Santoso mengatakan, dengan aturan Menteri Perekonomian setiap yang mengajukan KUR wajib memiliki BPJS Ketenagakerjaan.

    Untuk mekanismenya, kata Imam, bisa langsung dibuat di perbankan yang sudah bekerjasama. Preminya sebesar Rp16. 500 perbulan yang mengcover asuransi kecelakaan unlimited dan asuransi kematian sebesar Rp42 juta.

    “Mekanismenya tergantung dari bank, apakah nanti mau bulanan atau langsung satu tahun, ” katanya.

    Alokasi KUR BRI 2023

    Bank BRI telah mendapatkan alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 270 triliun untuk KUR BRI 2023.

    Berdasarkan informasi yang diterima Tribunjateng.com, KUR BRI 2023 rencana akan bergulir Maret 2023.

    Meski demikian, Dirut Bank BRI Sunarso belum menentukan tanggal penyaluran KUR BRI 2023 yang merunut pada tahun sebelumnya disalurkan pada bulan Februari. 

    Sunarso memastikan pihaknya akan kembali menyalurkan KUR BRI 2023.

    “BRI telah mendapatkan alokasi penyaluran KUR tahun 2023 dari Pemerintah sebesar Rp270 triliun dan BRI optimis dapat mencapai target tersebut.

    Hal tersebut tak lepas dari kemampuan BRI dalam memproses dan mencairkan KUR dengan rata-rata Rp.1 triliun per hari,” kata Sunarso dalam siaran persnya, Rabu (8/2/2023).

    Jenis-Jenis KUR dan syarat KUR 

    Terdapat tiga jenis KUR yang disediakan oleh pemerintah untuk masyarakat. Ketiga jenis KUR adalah mikro, retail, dan TKI.

    1. KUR Mikro

    KUR mikro adalah jenis pinjaman untuk pengusaha kecil berskala mikro, dengan besaran maksimal pinjamannya yaitu Rp25 juta. Jumlah ini bisa berbeda tergantung kebijakan bank penyalurnya.

    Modal akan dipinjamkan kepada usaha kecil yang dinilai produktif dan prospektif dari segi profit. Karena, bank penyalur harus mempertimbangkan kesanggupan peminjam dalam memenuhi tanggung jawabnya. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi peminjam atau debitur sebelum mengajukan program KUR.

    Syarat tersebut antara lain keseriusan peminjam dalam menjalankan usahanya, utamanya di 3 bulan terakhir, peminjam pernah mengikuti pelatihan kewirausahaan yang dibuktikan dengan sertifikat, dan usaha yang dijalankan harus masuk kategori usaha produktif.

    Selain itu, ada dua kategori pelunasan pinjaman KUR Mikro, yaitu 3 tahun untuk usaha kredit modal kerja dan 5 tahun untuk usaha kredit investasi.

    2. KUR Retail

    KUR retail adalah KUR yang ditujukan untuk pengusaha kalangan menengah yang berpotensi membayar cicilan dengan bunga flat atau anuitas setara. Batas maksimal pinjaman KUR retail sebanyak Rp500 juta.

    Selain batas maksimal, KUR retail juga menawarkan jangka waktu pengembalian yang cenderung lebih lama. Batas waktu untuk pinjaman pembiayaan modal kerja yaitu 4 tahun dan pembiayaan investasi selama 5 tahun.

    Dari segi syarat, pengajuan KUR retail dan mikro relatif sama. Hanya saja, bagi yang ingin mengajukan KUR retail dituntut untuk memiliki agunan atau jaminan.

    3. KUR TKI

    Selain untuk pengusaha, ternyata sasaran KUR adalah siapapun yang membutuhkan modal awal, termasuk TKI. KUR TKI adalah bantuan permodalan untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ingin bekerja di luar negeri tetapi tidak memiliki modal awal. Batas maksimal pinjaman untuk jenis KUR ini yaitu Rp25 juta.

    Jangka waktu pengembaliannya paling lama 3 tahun setelah dana cair. Dengan adanya pinjaman jenis ini, masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri tak perlu khawatir jika belum memiliki modal awal.

    Dokumen yang harus dipersiapkan untuk mengajukan KUR TKI adalah KTP, KK, surat keterangan domisili dan surat keterangan sehat dari dokter. Tak lupa cantumkan surat perjanjian kontrak kerja.(*) 

     

  • KPPN Kudus salurkan pembiayaan ultra mikro sebesar Rp153,3 miliar

    KPPN Kudus salurkan pembiayaan ultra mikro sebesar Rp153,3 miliar

    Ketiga kabupaten tersebut, yakni Kabupaten Kudus, Demak dan Jepara dengan nilai penyaluran di masing-masing kabupaten bervariasi

    Kudus (ANTARA) – Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kudus, Jawa Tengah, selama bulan Januari hingga Desember 2024 telah menyalurkan pembiayaan ultra mikro (UMi) sebesar Rp153,3 miliar di tiga kabupaten.

    “Ketiga kabupaten tersebut, yakni Kabupaten Kudus, Demak dan Jepara dengan nilai penyaluran di masing-masing kabupaten bervariasi,” kata Pelaksana tugas Kepala KPPN Kudus Herkwin di Kudus, Senin.

    Ia mengungkapkan dari nilai pembiayaan yang tersalur tersebut, jumlah debiturnya sebanyak 32.156 orang.

    Penyaluran tertinggi, kata dia, di Kabupaten Jepara sebesar Rp81,5 miliar dengan jumlah debitur 17.149 debitur, kemudian disusul Kabupaten Demak sebesar Rp48,04 miliar dengan 9.959 debitur, kemudian Kabupaten Kudus sebesar Rp23,76 miliar dengan 5.048 debitur.

    Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) merupakan program tahap lanjutan dari program bantuan sosial menjadi kemandirian usaha yang menyasar usaha mikro yang berada di lapisan terbawah, yang belum bisa difasilitasi perbankan melalui Program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

    UMi memberikan fasilitas pembiayaan maksimal Rp10 juta per nasabah dan disalurkan oleh Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB).

    Pewarta: Akhmad Nazaruddin
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Tabel Pinjaman BRI NON KUR dan KUR 31 Desember 2024 Brosur Cicilan Bunga Max 1 Persen/Bulan

    Tabel Pinjaman BRI NON KUR dan KUR 29 DES 2024, Brosur Cicilan Bunga Max 1 Persen/Bulan

    Tabel Pinjaman BRI NON KUR dan KUR, Brosur Cicilan Bunga Max 1 Persen/Bulan

     

    TRIBUNJATENG.COM – Tahun 2024, bunga KUR BRI sebesar 6 persen per tahun, atau 0,5 persen per bulan. Sementara bunga pinjaman Non KUR BRI adalah 1 persen per bulan.

    Berikut tabel angsuran KUR BRI 2024 :

    1. tabel angsuran KUR BRI 2024 Rp 1-20 Juta

    tabel angsuran KUR BRI 2024 Rp 1-20 Juta (Tribun Jateng)

    2. tabel angsuran KUR BRI 2024 Rp 21-40 Juta

    tabel angsuran KUR BRI 2023 Rp 21-40 Juta (Tribun Jateng)

    3. tabel angsuran KUR BRI 2024 Rp 41-60 Juta

     

    tabel angsuran KUR BRI 2024 Rp 41-60 Juta (Tribun Jateng)

    4. tabel angsuran KUR BRI 2024 Rp 61-80 Juta

    tabel angsuran KUR BRI 2023 Rp 61-80 Juta (Tribun Jateng) (Tribun Jateng)

    5. tabel angsuran KUR BRI 2024 Rp 81-100 Juta

    tabel angsuran KUR BRI 2023 Rp 81-100 Juta (Tribun Jateng)

    Berikut tabel Cicilan NON KUR BRI:

    Tabel pinjaman Non KUR BRI plafon Rp 1 Juta – 20 Juta

    Tabel pinjaman Non KUR BRI 2024, plafon Rp1 juta-20 juta (Tribun Jateng)

     

    Tabel pinjaman Non KUR BRI plafon Rp 21 Juta-100 Juta

    Tabel pinjaman Non KUR BRI 2024, plafon Rp21 Juta – 120 Juta (Tribun Jateng)

    Syarat KUR BRI :

    Fotokopi KTP suami istri,

    Fotokopi KK

    Fotokopi surat nikah

    Surat Keterangan Usaha

    Syarat lengkap:

    Syarat pinjaman KUR BRI, KUR BNI, KUR BCA, KUR MANDIRI, KUR BPD JATENG DLL (Tribun Jateng)

     

    Syarat BPJS Ketenagakerjaan

    Seluruh bank harus mematuhi Peraturan Menteri Ekonomi (Permenko) nomor 1 tahun 2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

    Salah satunya, dalam permen itu disebutkan kalau pelaku usaha yang mengajukan KUR harus memiliki BPJS Ketenagakerjaan.

    “Karena memang diwajibkan setiap yang mengajukan usaha KUR untuk didaftarkan BPJS Ketenagakerjaan, ” kata Aep kata Wakil Bupati Karawang, seusai menghadiri acara sosialisasi Optimalisisasi Jaminan Ketenagakerjaan (BPJSTK) bagi Penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan Perbankan Karawang, Senin (6/2/2023).

    Aep menilai, dengan pelaku KUR didaftarkan BPJS Ketenagakerjaan hal tersebut tidak bakal merugikan perbankan. Pelaku KUR yang rata-rata merupakan pelaku usaha kecil, dinilainya akan lebih sejahtera dengan adanya jaminan asuransi dari BPJS Ketenagakerjaan.

    “Untuk mekanismenya. Nanti tinggal antara perbankan dengan BPJS Ketenagakerjaan. Salah satu contoh yang sudah itu tadi ada pedagang ayam, dia baru daftar dua bulan. Suaminya itu meninggal dan sudah dicover BPJS Ketenagakerjaan. Tadi cair sekitar Rp42 juta, ” katanya.

    Premi yang harus dibayarkan juga cukup murah, kata Aep, hanya Rp 16. 800 setiap bulannya.

    Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Karawang Imam Santoso mengatakan, dengan aturan Menteri Perekonomian setiap yang mengajukan KUR wajib memiliki BPJS Ketenagakerjaan.

    Untuk mekanismenya, kata Imam, bisa langsung dibuat di perbankan yang sudah bekerjasama. Preminya sebesar Rp16. 500 perbulan yang mengcover asuransi kecelakaan unlimited dan asuransi kematian sebesar Rp42 juta.

    “Mekanismenya tergantung dari bank, apakah nanti mau bulanan atau langsung satu tahun, ” katanya.

    Alokasi KUR BRI 2023

    Bank BRI telah mendapatkan alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 270 triliun untuk KUR BRI 2023.

    Berdasarkan informasi yang diterima Tribunjateng.com, KUR BRI 2023 rencana akan bergulir Maret 2023.

    Meski demikian, Dirut Bank BRI Sunarso belum menentukan tanggal penyaluran KUR BRI 2023 yang merunut pada tahun sebelumnya disalurkan pada bulan Februari. 

    Sunarso memastikan pihaknya akan kembali menyalurkan KUR BRI 2023.

    “BRI telah mendapatkan alokasi penyaluran KUR tahun 2023 dari Pemerintah sebesar Rp270 triliun dan BRI optimis dapat mencapai target tersebut.

    Hal tersebut tak lepas dari kemampuan BRI dalam memproses dan mencairkan KUR dengan rata-rata Rp.1 triliun per hari,” kata Sunarso dalam siaran persnya, Rabu (8/2/2023).

    Jenis-Jenis KUR dan syarat KUR 

    Terdapat tiga jenis KUR yang disediakan oleh pemerintah untuk masyarakat. Ketiga jenis KUR adalah mikro, retail, dan TKI.

    1. KUR Mikro

    KUR mikro adalah jenis pinjaman untuk pengusaha kecil berskala mikro, dengan besaran maksimal pinjamannya yaitu Rp25 juta. Jumlah ini bisa berbeda tergantung kebijakan bank penyalurnya.

    Modal akan dipinjamkan kepada usaha kecil yang dinilai produktif dan prospektif dari segi profit. Karena, bank penyalur harus mempertimbangkan kesanggupan peminjam dalam memenuhi tanggung jawabnya. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi peminjam atau debitur sebelum mengajukan program KUR.

    Syarat tersebut antara lain keseriusan peminjam dalam menjalankan usahanya, utamanya di 3 bulan terakhir, peminjam pernah mengikuti pelatihan kewirausahaan yang dibuktikan dengan sertifikat, dan usaha yang dijalankan harus masuk kategori usaha produktif.

    Selain itu, ada dua kategori pelunasan pinjaman KUR Mikro, yaitu 3 tahun untuk usaha kredit modal kerja dan 5 tahun untuk usaha kredit investasi.

    2. KUR Retail

    KUR retail adalah KUR yang ditujukan untuk pengusaha kalangan menengah yang berpotensi membayar cicilan dengan bunga flat atau anuitas setara. Batas maksimal pinjaman KUR retail sebanyak Rp500 juta.

    Selain batas maksimal, KUR retail juga menawarkan jangka waktu pengembalian yang cenderung lebih lama. Batas waktu untuk pinjaman pembiayaan modal kerja yaitu 4 tahun dan pembiayaan investasi selama 5 tahun.

    Dari segi syarat, pengajuan KUR retail dan mikro relatif sama. Hanya saja, bagi yang ingin mengajukan KUR retail dituntut untuk memiliki agunan atau jaminan.

    3. KUR TKI

    Selain untuk pengusaha, ternyata sasaran KUR adalah siapapun yang membutuhkan modal awal, termasuk TKI. KUR TKI adalah bantuan permodalan untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ingin bekerja di luar negeri tetapi tidak memiliki modal awal. Batas maksimal pinjaman untuk jenis KUR ini yaitu Rp25 juta.

    Jangka waktu pengembaliannya paling lama 3 tahun setelah dana cair. Dengan adanya pinjaman jenis ini, masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri tak perlu khawatir jika belum memiliki modal awal.

    Dokumen yang harus dipersiapkan untuk mengajukan KUR TKI adalah KTP, KK, surat keterangan domisili dan surat keterangan sehat dari dokter. Tak lupa cantumkan surat perjanjian kontrak kerja.(*) 

     

  • Kondisi Ekonomi RI di 2025: Ekonom Sebut Berat Bagi Masyarakat Kelas Menengah, Lakukan Hal Ini – Halaman all

    Kondisi Ekonomi RI di 2025: Ekonom Sebut Berat Bagi Masyarakat Kelas Menengah, Lakukan Hal Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perekonomian global pada 2025 diprediksi masih penuh tantangan, seiring konflik geopolitik, perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, dan dampak perubahan iklim semakin memperumit keadaan. 

    Kondisi tersebut pastinya berdampak terhadap perekonomian Indonesia. Apalagi di dalam negeri ada sejumlah kebijakan ekonomi yang memengaruhi daya beli masyarakat kelas menengah. 

    Dalam situasi ini, penting bagi kelas menengah Indonesia untuk mengambil langkah strategis guna bertahan dan tetap relevan di tengah ketidakpastian tersebut.

    Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat mengatakan, kebijakan yang diterapkan pemerintah pada 2024 membawa dampak langsung pada kelas menengah di tahun berikutnya. 

    Salah satu kebijakan yang menonjol adalah kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen di 2025. 

    Menurutnya, Kebijakan ini, meskipun bertujuan meningkatkan penerimaan negara, menimbulkan efek domino berupa kenaikan harga barang dan jasa di pasar. 

    “Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh masyarakat miskin, tetapi juga kelas menengah yang menjadi tulang punggung konsumsi domestik. Ketika harga kebutuhan pokok melonjak, kemampuan belanja mereka tergerus, sehingga mengancam pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” kata Achmad dikutip Sabtu (28/12/2024).

    Ia menyebut, pengetatan subsidi energi juga menjadi beban tambahan bagi kelas menengah. Pemerintah mengubah mekanisme subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan listrik menjadi berbasis nomor induk kependudukan (NIK). 

    Meskipun kebijakan ini dirancang untuk memastikan subsidi lebih tepat sasaran, banyak masyarakat kelas menengah yang sebelumnya menikmati subsidi kini harus menghadapi kenaikan biaya energi. 

    “Kondisi ini memaksa mereka untuk mengalokasikan sebagian besar penghasilan mereka untuk kebutuhan dasar, sehingga mengurangi kapasitas investasi dan tabungan,” ucapnya.

    Lebih lanjut Ia mengatakan, Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang mulai diimplementasikan pada 2024 juga menjadi sumber tekanan baru. 

    Program ini mewajibkan pekerja dan pemberi kerja menyisihkan sebagian pendapatan untuk dana perumahan. 

    “Meskipun bertujuan mulia untuk memperluas akses masyarakat terhadap hunian yang layak, program ini menambah beban finansial bagi kelas menengah, terutama mereka yang sudah memiliki cicilan atau kewajiban keuangan lainnya. Pada tahun 2025, dampak dari kebijakan ini semakin nyata dengan berkurangnya daya beli yang signifikan,” tuturnya.

    Apa Yang Bisa dilakukan Kelas Menengah menghadapi 2025?

    Achmad menyampaikan, ketidakpastian ekonomi global yang berbarengan dengan kebijakan domestik yang berat memaksa kelas menengah untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan mereka.

    Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengatur ulang prioritas pengeluaran. 

    Dalam situasi ini, kebutuhan primer harus menjadi fokus utama, sementara pengeluaran untuk barang konsumsi yang tidak mendesak perlu dikurangi. 

    Membuat anggaran bulanan yang ketat dapat membantu memastikan pengeluaran tidak melebihi pendapatan, sekaligus memberikan ruang untuk menabung.

    Selain itu, diversifikasi sumber pendapatan menjadi solusi penting. 

    Kelas menengah perlu mencari peluang usaha sampingan atau investasi pada aset-aset yang memiliki risiko rendah tetapi memberikan pengembalian yang stabil. 

    Investasi dalam reksa dana pendapatan tetap atau obligasi pemerintah dapat menjadi pilihan yang aman di tengah ketidakpastian ekonomi. 

    Manfaatkan juga peluang di sektor ekonomi digital, seperti menjadi freelancer atau menjual produk secara online, untuk menambah penghasilan.

    Ia menyampaikan, peningkatan literasi keuangan juga menjadi kunci untuk bertahan di tengah tekanan ekonomi. 

    Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pengelolaan keuangan, investasi, dan perlindungan aset, kelas menengah dapat menghindari jebakan utang konsumtif yang hanya akan memperburuk kondisi keuangan mereka di masa depan. 

    “Hindari penggunaan kartu kredit atau pinjaman untuk kebutuhan konsumtif, dan prioritaskan tabungan untuk dana darurat,” tuturnya.

    Lebih lanjut Ia mengatakan, kebijakan pemerintah juga perlu dimanfaatkan secara bijak. 

    Pastikan data diri terdaftar dengan benar agar dapat mengakses subsidi energi atau bantuan sosial yang tersedia. 

    Bagi yang memiliki usaha kecil, manfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah untuk mendukung keberlangsungan usaha.

    “Kerja sama dengan komunitas atau koperasi juga dapat membantu menciptakan jaringan pendukung yang kuat di tengah tantangan ekonomi,” tuturnya.

  • Cara Ajukan KUR BRI Tebaru 2025, Ini Tabel Pinjaman Khusus UMKM

    Cara Ajukan KUR BRI Tebaru 2025, Ini Tabel Pinjaman Khusus UMKM

    JABAR EKSPRES – Cara ajukan KUR BRI terbaru tahun 2025, lengkap dengan table pinjaman khusus pelaku UMKM.

    Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI menjadi solusi andalan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

    Dengan bunga rendah dan syarat mudah, program ini terus menjadi pilihan utama untuk mendukung pengembangan bisnis.

    Jika Anda berencana mengajukan KUR BRI 2025, simak cara lengkapnya berikut ini, termasuk tabel pinjaman terbaru khusus UMKM.

    BACA JUGA: Cairkan Saldo Dana Rp400 Ribu Pakai NIK KTP Gratis, Begini Alur dan Caranya!

    BACA JUGA: Cara Dapat Saldo E-wallet Rp100.000 Cuma Instal Game Penghasil Uang ini

    KUR BRI adalah program pinjaman yang disediakan oleh Bank Rakyat Indonesia untuk membantu pembiayaan UMKM.

    Dengan bunga subsidi pemerintah, KUR BRI hanya 6% per tahun. Untuk pinjaman hingga Rp100 juta tanpa agunan tambahan.

    Kredit Usaha Rakyat ini sangat cocok untuk kebutuhan modal usaha mendesak bagi pelaku UMKM.

    Jenis-Jenis KUR BRI 2025

    BRI menawarkan beberapa jenis KUR yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan UMKM:

    1. KUR Mikro: Plafon hingga Rp50 juta, tanpa agunan tambahan.

    2. KUR Kecil: Plafon Rp50 juta hingga Rp500 juta, dengan jangka waktu hingga 5 tahun.

    3. KUR TKI: Khusus untuk pembiayaan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri, plafon hingga Rp25 juta.

    Syarat Pengajuan KUR BRI 2025

    Sebelum mengajukan, pastikan Anda memenuhi syarat berikut:

    1. Merupakan Warga Negara Indonesia (WNI), dibuktikan dengan KTP dan KK.

    2. Memiliki usaha aktif yang berjalan minimal 6 bulan.

    3. Belum menerima kredit komersial lain, kecuali kredit konsumtif seperti KPR atau KKB.

    4. Menyerahkan dokumen pendukung, seperti surat keterangan usaha dari kelurahan/desa, dan ekening tabungan dengan aktivitas usaha selama 6 bulan terakhir.

    BACA JUGA: Unduh Aplikasi Penghasil Uang Harian untung Rp90.000 Cair ke Akun e-Wallet

    Cara Ajukan KUR BRI 2025

    Ikuti langkah-langkah berikut untuk mengajukan KUR BRI:

    1. Persiapkan Dokumen Lengkap

    Pastikan dokumen seperti KTP, KK, dan surat keterangan usaha sudah siap.

    2. Kunjungi Kantor Cabang BRI Terdekat

    Bawa dokumen persyaratan ke kantor BRI terdekat. Anda juga bisa mendaftar melalui aplikasi BRImo untuk proses yang lebih cepat.