Produk: Kredit Usaha Rakyat (KUR)

  • Menkeu jamin pengelolaan utang dilakukan hati-hati dan terukur

    Menkeu jamin pengelolaan utang dilakukan hati-hati dan terukur

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Menkeu jamin pengelolaan utang dilakukan hati-hati dan terukur
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Sabtu, 25 Januari 2025 – 00:05 WIB

    Elshinta.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjamin pengelolaan utang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dilakukan secara hati-hati dan terukur.

    “Pembiayaan terus dijaga secara hati-hati dan terukur dengan terus memperhatikan outlook dari defisit APBN dan likuiditas pemerintah, serta dinamika pasar keuangan yang terus meningkat dan kesenjangan antara biaya utang dengan risiko utang,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), di Jakarta, Jumat.

    Pada APBN 2024, realisasi pembiayaan utang mencapai Rp556,6 triliun atau 85,9 persen dari target.

    Pembiayaan utang dipenuhi melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) neto sebesar Rp450,7 triliun dan pinjaman neto sebesar Rp105,8 triliun.

    Sementara pembiayaan non-utang terealisasi sebesar minus Rp3,4 triliun, sehingga realisasi pembiayaan anggaran 2024 mencapai Rp553,2 triliun atau 105,8 persen dari APBN.

    Sri Mulyani menyatakan Pemerintah senantiasa berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) dalam mengelola pembiayaan utang Pemerintah dan mendukung operasi moneter.

    Secara umum, kata Menkeu, APBN hingga akhir tahun 2024 bekerja keras meredam gejolak untuk melindungi masyarakat dan menjaga stabilitas ekonomi.

    Pendapatan negara tumbuh positif sebesar 2,1 persen (year on year/yoy), belanja negara tumbuh kuat sebesar 7,3 persen (yoy), keseimbangan primer negatif sebesar Rp19,4 triliun, namun bergerak menuju positif, dan defisit anggaran terkendali dalam batas aman sebesar Rp507,8 triliun (2,29 persen produk domestik bruto/PDB).

    Realisasi sementara pendapatan negara dan hibah mencapai Rp2.842,5 triliun. Penerimaan perpajakan tercatat sebesar Rp2.232,7 triliun atau 96,7 persen dari target APBN. Kemudian, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp579,5 triliun atau mencapai 117,8 persen dari target APBN.

    Kinerja positif itu terutama didukung oleh aktivitas ekonomi, efektivitas reformasi perpajakan, optimalisasi pengelolaan SDA, meningkatnya kontribusi BUMN, serta inovasi layanan K/L dan kinerja badan layanan umum (BLU) yang makin baik.

    Sementara realisasi sementara belanja negara mencapai Rp3.350,3 triliun atau 100,8 persen dari APBN. Realisasi belanja pemerintah pusat Rp2.486,7 triliun dan transfer ke daerah Rp863,5 triliun.

    Belanja negara diarahkan untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, menjaga stabilitas ekonomi, serta memelihara momentum pertumbuhan melalui pemberian bantuan pangan dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

    Berbagai program perlindungan sosial juga diberikan, antara lain melalui Program Keluarga Harapan/PKH, kartu sembako, beasiswa (PIP dan KIP kuliah), bantuan premi BPJS kesehatan (PBI JKN), subsidi dan kompensasi BBM, listrik dan LPG 3 kg, subsidi pupuk, serta subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR).

    Belanja juga diberikan untuk mendukung pelaksanaan pemilu, pilkada serentak, pemberian THR, kenaikan gaji bagi ASN/TNI/Polri, penyelesaian infrastruktur, percepatan penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem, serta pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

    Sumber : Antara

  • Menkeu jamin pengelolaan utang dilakukan secara hati-hati dan terukur

    Menkeu jamin pengelolaan utang dilakukan secara hati-hati dan terukur

    Pembiayaan terus dijaga secara hati-hati dan terukur dengan terus memperhatikan outlook dari defisit APBN dan likuiditas pemerintah….

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjamin pengelolaan utang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dilakukan secara hati-hati dan terukur.

    “Pembiayaan terus dijaga secara hati-hati dan terukur dengan terus memperhatikan outlook dari defisit APBN dan likuiditas pemerintah, serta dinamika pasar keuangan yang terus meningkat dan kesenjangan antara biaya utang dengan risiko utang,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), di Jakarta, Jumat.

    Pada APBN 2024, realisasi pembiayaan utang mencapai Rp556,6 triliun atau 85,9 persen dari target.

    Pembiayaan utang dipenuhi melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) neto sebesar Rp450,7 triliun dan pinjaman neto sebesar Rp105,8 triliun.

    Sementara pembiayaan non-utang terealisasi sebesar minus Rp3,4 triliun, sehingga realisasi pembiayaan anggaran 2024 mencapai Rp553,2 triliun atau 105,8 persen dari APBN.

    Sri Mulyani menyatakan Pemerintah senantiasa berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) dalam mengelola pembiayaan utang Pemerintah dan mendukung operasi moneter.

    Secara umum, kata Menkeu, APBN hingga akhir tahun 2024 bekerja keras meredam gejolak untuk melindungi masyarakat dan menjaga stabilitas ekonomi.

    Pendapatan negara tumbuh positif sebesar 2,1 persen (year on year/yoy), belanja negara tumbuh kuat sebesar 7,3 persen (yoy), keseimbangan primer negatif sebesar Rp19,4 triliun, namun bergerak menuju positif, dan defisit anggaran terkendali dalam batas aman sebesar Rp507,8 triliun (2,29 persen produk domestik bruto/PDB).

    Realisasi sementara pendapatan negara dan hibah mencapai Rp2.842,5 triliun. Penerimaan perpajakan tercatat sebesar Rp2.232,7 triliun atau 96,7 persen dari target APBN. Kemudian, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp579,5 triliun atau mencapai 117,8 persen dari target APBN.

    Kinerja positif itu terutama didukung oleh aktivitas ekonomi, efektivitas reformasi perpajakan, optimalisasi pengelolaan SDA, meningkatnya kontribusi BUMN, serta inovasi layanan K/L dan kinerja badan layanan umum (BLU) yang makin baik.

    Sementara realisasi sementara belanja negara mencapai Rp3.350,3 triliun atau 100,8 persen dari APBN. Realisasi belanja pemerintah pusat Rp2.486,7 triliun dan transfer ke daerah Rp863,5 triliun.

    Belanja negara diarahkan untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, menjaga stabilitas ekonomi, serta memelihara momentum pertumbuhan melalui pemberian bantuan pangan dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

    Berbagai program perlindungan sosial juga diberikan, antara lain melalui Program Keluarga Harapan/PKH, kartu sembako, beasiswa (PIP dan KIP kuliah), bantuan premi BPJS kesehatan (PBI JKN), subsidi dan kompensasi BBM, listrik dan LPG 3 kg, subsidi pupuk, serta subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR).

    Belanja juga diberikan untuk mendukung pelaksanaan pemilu, pilkada serentak, pemberian THR, kenaikan gaji bagi ASN/TNI/Polri, penyelesaian infrastruktur, percepatan penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem, serta pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • KUR Bank BRI 2025 Sudah Buka, Wajib Punya Usaha Minimal Jalan 6 Bulan 

    KUR Bank BRI 2025 Sudah Buka, Wajib Punya Usaha Minimal Jalan 6 Bulan 

    Syarat Pinjaman KUR Bank BRI 2025, Punya Usaha Minimal Jalan 6 Bulan 

     

    TRIBUNJATENG.COM- Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI adalah program pinjaman yang ditujukan untuk mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

    KUR BRI dibuka bertahap. Mulai pertengahan Januari, KUR BRI sudah mulai dibuka.

    Berikut adalah persyaratan umum untuk mengajukan KUR BRI pada tahun 2025:

    Persyaratan Umum:

    1. Usia Pemohon:

    Minimal 17 tahun untuk KUR Mikro.

    Minimal 21 tahun untuk KUR Kecil.

     

    2. Status Kredit:

    Tidak sedang menerima kredit dari bank lain, kecuali kredit konsumtif seperti KPR, KKB, atau kartu kredit.

     

    3. Usaha Produktif:

    Memiliki usaha produktif yang telah berjalan minimal 6 bulan.

     

    4. Dokumen Administrasi:

    a. Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik.

    b. Kartu Keluarga (KK).

    c. Nomor Induk Berusaha (NIB) atau surat keterangan usaha.

     d. NPWP (untuk plafond di atas Rp 50 juta)

    e. Agunan (untuk KUR Mikro dan Kecil dengan plafond di atas Rp 50 juta)

     

    TABEL ANGSURAN

    (1)

    tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 1 Juta – Rp 50 Juta (Tribun Jateng)

    (2)

    tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 50 Juta – Rp 150 Juta (Tribun Jateng)

    (3)

    tabel pinjaman KUR BRI 2025 Rp 175 Juta – Rp 500 Juta (Tribun Jateng)

     

    Selengkapnya: 

    Jenis KUR BRI:

    KUR Mikro:

    Plafon pinjaman hingga Rp50 juta.

    Tanpa agunan tambahan.

    Suku bunga 6 persen per tahun.

    KUR Kecil:

    Plafon pinjaman antara Rp50 juta hingga Rp500 juta.

    Memerlukan agunan sesuai ketentuan bank.

    Suku bunga 6 persen per tahun.

    KUR TKI:

    Plafon pinjaman hingga Rp25 juta.

    Untuk membiayai keberangkatan calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

    Suku bunga 6 persen per tahun.

     

    Cara Pengajuan KUR BRI:

    1. Secara Langsung:

    Kunjungi kantor cabang BRI terdekat dengan membawa dokumen yang diperlukan.

     

    2. Secara Online:

    Akses situs kur.bri.co.id.

    Pilih menu “Ajukan Pinjaman”.

    Login atau daftar akun baru.

    Lengkapi data diri dan informasi usaha.

    Unggah dokumen pendukung.

    Tentukan nominal pinjaman dan tenor.

    Ajukan permohonan dan tunggu verifikasi.

     

    Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi situs resmi BRI atau menghubungi call center BRI di 14017.

     

    (*)

     

     

  • BNI Dukung Asta Cita Prabowo Tingkatkan Ekonomi Hijau, Ini Buktinya!

    BNI Dukung Asta Cita Prabowo Tingkatkan Ekonomi Hijau, Ini Buktinya!

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan ekonomi hijau. Hal tersebut dibuktikan lewat Program BNI UMKM Ramah Lingkungan (BUMI) yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, terutama mereka yang menerapkan praktik bisnis hijau maupun memproduksi produk ramah lingkungan yang berorientasi ekspor melalui Xpora. Perseroan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp38,9 miliar kepada 164 pelaku usaha di industri kerajinan.

    Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan, program BUMI merupakan salah satu bentuk komitmen BNI sebagai pelopor pembiayaan berkelanjutan dalam meningkatkan ekonomi rakyat.

    “Melalui program BUMI, kami mendorong UMKM untuk terus menerapkan prinsip ESG dalam operasionalnya sehingga turut berperan dalam ekonomi hijau sebagai bagian dari program Asta Cita Presiden Prabowo,” kata Okki dalam siaran pers, Kamis (23/1/2025).

    Program BUMI yang baru saja dimulai tahun lalu itu tidak hanya memberikan pembiayaan berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan BNI Wirausaha (BWU), tapi juga pendampingan agar UMKM terus menerapkan tata kelola sesuai praktik ramah lingkungan untuk produk dan jasa yang dihasilkan.

    “Nasabah BUMI mendapatkan edukasi dari BNI sehingga mereka menjadi UMKM yang naik kelas dan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar,” ujar Okki.

    Salah satu nasabah BNI yang mengikuti Program BUMI adalah Sari Wahyuni (42), yang menjalankan usaha fashion ecoprint Sweet Shabrina. Sari merupakan nasabah KUR BNI sejak 2022 dan mulai mengikuti program BUMI pada 2024.

    “Awalnya saya seorang karyawan perusahaan, tapi sejak anak saya mulai sekolah dan butuh ibu yang harus mendampingi kegiatannya, maka saya memutuskan untuk membuat usaha Ecoprint Sweet Shabrina yang juga dibantu modalnya oleh BNI,” tutur Sari.

    Dalam menjalankan operasional, Sari melibatkan banyak perempuan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya di Jakarta Timur. Selain itu, dia juga melibatkan penyandang disabilitas untuk berkontribusi terhadap produk fashion yang dihasilkan mulai dari pakaian, tas, hingga sampul buku.

    “Produk fasion kami tidak memiliki kesamaan motif satu sama lain sebab menggunakan cetakan daun dan pewarna alami,” ungkapnya.

    Sari mengaku, BNI mampu mendukung usahanya lewat beragam pameran yang dilakukan sepanjang tahun lalu. Sweet Shabrina mendapatkan kesempatan dalam tiga pameran BNI sepanjang 2024, antara lain Incraft 2024 pada 28 Februari- 3 Maret, BNI Expo 2024 wondrful Journey pada 2-4 Agustus 2024, dan BNI Investor Daily Summit pada Oktober tahun lalu yang turut dihadiri Presiden Joko Widodo yang masih menjabat saat itu dan Presiden Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih.

    “Penjualan dari pameran-pameran BNI itu sangat membantu saya setidaknya bisa mendapatkan omset Rp50 juta dari satu pameran,” tutupnya.

    (dpu/dpu)

  • Daftar Bisnis yang Paling Cocok Didanai dengan KUR Mikro BRI

    Daftar Bisnis yang Paling Cocok Didanai dengan KUR Mikro BRI

    Jakarta: Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro BRI bisa menjadi solusi andalan bagi pelaku usaha kecil untuk mengembangkan bisnis mereka. 
     
    Dengan suku bunga rendah dan proses pengajuan yang mudah, fasilitas pinjaman ini sangat diminati, terutama oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 
     
    Namun, tidak semua jenis usaha cocok untuk didanai oleh KUR Mikro BRI. 
    Ide Usaha yang Bisa Didanai KUR Mikro BRI
    Merangkum berbagai sumber, berikut adalah beberapa bisnis yang paling sesuai untuk memanfaatkan dana ini.

    1. Usaha Kuliner

    Bisnis makanan dan minuman selalu memiliki pasar yang luas, baik di perkotaan maupun pedesaan. Dana KUR Mikro BRI dapat digunakan untuk membuka warung makan, kedai kopi, usaha katering, hingga bisnis makanan ringan.

    2. Pertanian dan Peternakan

    KUR Mikro BRI juga ideal untuk mendukung sektor pertanian dan peternakan. Misalnya, petani dapat memanfaatkan dana ini untuk membeli benih, pupuk, atau peralatan pertanian modern. Peternak pun bisa menggunakan pinjaman ini untuk menambah jumlah ternak atau memperbaiki kandang mereka.
     

    3. Bisnis Ritel Kecil (Warung atau Toko Kelontong)

    Bagi pemilik warung atau toko kelontong, KUR Mikro BRI dapat digunakan untuk meningkatkan stok barang dagangan atau memperluas usaha dengan menambahkan produk baru. 

    4. Industri Kreatif

    Bagi pelaku industri kreatif, seperti usaha kerajinan tangan, desain grafis, atau pembuatan produk dekorasi rumah, KUR Mikro BRI dapat membantu menyediakan modal untuk pembelian bahan baku, peralatan produksi, atau pemasaran produk.

    5. Layanan Jasa

    Bisnis jasa seperti laundry, salon kecantikan, atau bengkel motor juga menjadi sektor yang cocok untuk didanai. Dana KUR dapat digunakan untuk membeli peralatan baru, memperluas lokasi usaha, atau meningkatkan kualitas layanan.

    6. Teknologi dan E-Commerce

    Dengan semakin pesatnya digitalisasi, bisnis berbasis teknologi seperti toko online, reseller, atau dropshipper memiliki potensi besar untuk tumbuh. Dana dari KUR Mikro BRI bisa dimanfaatkan untuk membeli stok barang atau mendukung biaya operasional seperti pemasaran digital.

    Memilih bisnis yang tepat dan mengelola dana pinjaman secara bijak adalah kunci utama untuk sukses dengan KUR Mikro BRI. 
     
    Dengan persiapan yang matang, fasilitas ini dapat menjadi batu loncatan bagi pelaku usaha untuk mencapai kesuksesan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Cicilan KUR Mandiri 2025 Tabel Angsuran Lengkap Rp 5 Juta Sampai Rp 500 Juta

    Cicilan KUR Mandiri 2025 Tabel Angsuran Lengkap Rp 5 Juta Sampai Rp 500 Juta

    TRIBUNJATENG.COM – Tabel cicilan KUR Mandiri 2025 tabel angsuran lengkap Rp 5 Juta sampai Rp 500 Juta.

    Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Mandiri untuk tahun 2025 telah dibuka sejak Januari. Anda sudah bisa mengajukan pinjaman dengan suku bunga rendah sebesar 6 persen per tahun.

    Berikut tabel angsuran KUR Mandiri :

    Tabel angsuran KUR Mandiri 2025 Rp 5 Juta – Rp 100 Juta

    Tabel angsuran KUR Mandiri 2025 Rp 5 Juta – Rp 100 Juta (Tribun Jateng)

    2. Tabel angsuran KUR Mandiri 2025 Rp 100 Juta – Rp 500 Juta

    Tabel angsuran KUR Mandiri 2025 Rp 100 Juta – Rp 500 Juta (Tribun Jateng)

     

    Syarat Umum

    -Usia calon Debitur minimal 21 tahun atau sudah menikah

    -tidak masuk Daftar Hitam Nasional Penarik Cek dan/atau Bilyet Giro Kosong

    -tidak pernah menerima kredit/pembiayaan investasi/modal kerja komersial, kecuali :
    1. Kredit/pembiayaan konsumsi untuk keperluan rumah tangga;
    2. Kredit/pembiayaan skema/skala ultra mikro atau sejenisnya; dan/atau
    3. Pinjaman pada perusahaan layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi atau perusahaan pembiayaan berbasis digital.

    Persyaratan Dokumen:

    KTP elektronik dan KK.

    Surat Keterangan Usaha (SKU) atau Nomor Induk Berusaha (NIB).

    NPWP untuk pinjaman di atas Rp50 juta.

    Dokumen pendukung lainnya seperti surat nikah (jika sudah menikah).

     

    Jenis dan Plafon KUR Mandiri:

    1. KUR Super Mikro: Maksimal Rp10 juta.

    2. KUR Mikro: Rp10 juta – Rp100 juta.

    3. KUR Kecil: Rp100 juta – Rp500 juta.

    Untuk informasi lebih lengkap atau pengajuan, kunjungi kantor Bank Mandiri terdekat atau akses situs resmi mereka di bankmandiri.co.id.

  • BSI Dapat Alokasi KUR Syariah Rp 17 Triliun Tahun Ini

    BSI Dapat Alokasi KUR Syariah Rp 17 Triliun Tahun Ini

    Jakarta

    PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkomitmen untuk mendukung pengembangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar semakin berdaya. Karena konsistensi perseroan dalam mendukung ekonomi kerakyatan tersebut, BSI diberi amanah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah sebesar Rp17 triliun pada 2025 ini, naik dari target tahun lalu yang sebesar Rp16 triliun.

    Direktur Retail Banking BSI Harry Gusti Utama mengatakan, upaya perseroan dalam penyaluran KUR Syariah merupakan amanah negara dalam pemberdayaan ekonomi pelaku usaha di tataran akar rumput. Hal ini juga sejalan dengan prioritas utama program Asta Cita Presiden Prabowo yang berfokus pada penguatan ekonomi kerakyatan.

    Melalui upaya tersebut, kata Gusti, BSI secara konsisten mendukung UMKM agar naik kelas sehingga dapat menjadi bagian dari ekosistem pendanaan syariah. Dengan demikian BSI semakin mendekatkan pelaku usaha di segmen tersebut pada layanan produk pembiayaan syariah yang aman, mudah dan cepat untuk membantu UMKM mengembangkan usahanya.

    “Sejak berdirinya BSI, jumlah penerima manfaat KUR Syariah di BSI telah mencapai sekitar 420.000 UMKM dari 2021 hingga Desember 2024. Untuk tahun 2025 ini, BSI diberi amanah menyalurkan KUR Syariah sebesar Rp17 triliun,” ungkap Gusti dalam keterangannya, Rabu (22/1/2025).

    Adapun pada 2024 lalu, realisasi keterserapan KUR Syariah dari BSI oleh pelaku UMKM menembus Rp15,42 triliun atau sekitar 97% dari target yang ditetapkan pemerintah. Melalui program ini, tahun 2024 BSI telah berhasil memberikan akses permodalan kepada lebih dari 131.000 pelaku usaha yang didominasi sektor perdagangan, pertanian dan jasa.

    Gusti juga menjelaskan bahwa penyerapan KUR tertinggi berada di wilayah Aceh, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Daerah-daerah tersebut dinilai memiliki pelaku UMKM yang tinggi dan menyerap banyak tenaga kerja.

    “Capaian keberhasilan ini tidak lepas dari peran BSI UMKM Center sebagai pusat pengembangan UMKM yang kini beroperasi di empat kota, yaitu Aceh, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar. Kami berharap UMKM yang menerima KUR dapat berkembang dan naik kelas sehingga dapat membuka peluang bagi para pelaku usaha lainnya,” ujar Gusti.

    Selain lewat akses permodalan, BSI juga memfasilitasi pendampingan hingga UMKM ini dapat berkembang secara berkelanjutan. Mulai dari inkubasi UMKM, akses pemodalan baik KUR maupun pembiayaan UMKM komersial, kesempatan business matching dan pembinaan berkelanjutan.

    Gusti menambahkan, selain melalui KUR Syariah, BSI juga terus mendukung program Asta Cita pemerintah dalam menciptakan wirausaha tangguh melalui pengembangan UMKM dengan berbagai upaya strategis yang selama ini telah dilaksanakan perseroan. Seperti melalui beberapa signature event BSI yaitu BSI Aceh Muslimpreneur, Talenta Wirausaha BSI, dan BSI International Expo.

    “Kami optimis melalui kolaborasi dengan pemerintah dan sektor terkait, BSI dapat membantu mencetak peluang usaha baru sekaligus menyerap tenaga kerja. Dengan demikian BSI dapat terus memberikan kontribusi nyata bagi penguatan ekonomi kerakyatan di Indonesia,” tutup Gusti.

    Lihat juga Video: Momen Penangkapan Eks Kepala Cabang BSI Majapahit Terkait Korupsi KUR

    (kil/kil)

  • BSI Kantongi Alokasi KUR Syariah Rp 17 Triliun di 2025 – Page 3

    BSI Kantongi Alokasi KUR Syariah Rp 17 Triliun di 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengungkapkan bahwa pihaknya mendapat amanah untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah sebesar Rp.17 triliun untuk tahun 2025. Angka tersebut naik dari target KUR Syariah BSI tahun lalu sebesar Rp.16 triliun.

    KUR Syariah BSI menjadi salah satu komitmen kuat perseroan dalam mendukung pengembangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar semakin berdaya.

    Direktur Retail Banking BSI, Harry Gusti Utama mengatakan bahwa upaya perseroan dalam penyaluran KUR Syariah merupakan amanah negara dalam pemberdayaan ekonomi pelaku usaha di tataran akar rumput.

    Hal ini juga sejalan dengan prioritas utama program Asta Cita Presiden Prabowo yang berfokus pada penguatan ekonomi kerakyatan.

    Melalui upaya tersebut, kata Gusti, BSI secara konsisten mendukung UMKM agar naik kelas sehingga dapat menjadi bagian dari ekosistem pendanaan syariah.

    Dengan demikian BSI semakin mendekatkan pelaku usaha di segmen tersebut pada layanan produk pembiayaan syariah yang aman, mudah dan cepat untuk membantu UMKM mengembangkan usahanya.

    “Sejak berdirinya BSI, jumlah penerima manfaat KUR Syariah di BSI telah mencapai sekitar 420.000 UMKM dari 2021 hingga Desember 2024. Untuk tahun 2025 ini, BSI diberi amanah menyalurkan KUR Syariah sebesar Rp17 triliun,” kata Gusti dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (22/1/2025).

    BSI mencatat, pada tahun 2024 lalu realisasi keterserapan KUR Syariah perseroan oleh pelaku UMKM menembus Rp.15,42 triliun atau sekitar 97% dari target yang ditetapkan pemerintah. Melalui program ini, tahun 2024 BSI telah berhasil memberikan akses permodalan kepada lebih dari 131.000 pelaku usaha yang didominasi sektor perdagangan, pertanian dan jasa.

     

  • Penyaluran KUR BRI Capai Rp 184,98 T di 2024, Sektor Pertanian Terbesar

    Penyaluran KUR BRI Capai Rp 184,98 T di 2024, Sektor Pertanian Terbesar

    Jakarta

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus berupaya untuk memberikan dukungan terhadap pelaku UMKM di Indonesia. Adapun realisasinya terlihat pada penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tembus Rp 184,98 triliun di 2024.

    Menteri BUMN RI Erick Thohir mengatakan penyaluran KUR BRI itu pun menjangkau lebih dari 4 juta debitur atau pelaku UMKM di seluruh wilayah Indonesia. Serta memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Upaya BRI tersebut sejalan dengan Asta Cita Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang menapaki 100 hari kerja. Kementerian BUMN RI pun berupaya mempercepat implementasi Asta Cita tersebut,” kata Erick dalam keterangan tertulis, Rabu (22/1/2025).

    Erick menyebut pihaknya telah melakukan berbagai inisiasi untuk mempercepat program prioritas nasional, Erick menekankan untuk mewujudkan Asta Cita tersebut diperlukan kolaborasi yang efektif dan efisien melalui berbagai pihak.

    “Capaian BRI tersebut selaras dengan Asta Cita ketiga Pemerintah Indonesia, yaitu meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, serta melanjutkan pengembangan infrastruktur. Selain itu, keberhasilan BRI dalam penyaluran KUR juga turut mendukung misi Asta Cita keenam, yakni membangun dari desa dan dari bawah, guna mendorong pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan,” ungkapnya.

    Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa penyaluran KUR BRI yang mencakup lebih dari 4 juta debitur UMKM di seluruh wilayah Indonesia berfokus pada sektor produktif seperti pertanian, perikanan, dan perdagangan.

    “Program ini menjadi salah satu wujud nyata peran BRI dalam mendukung program Asta Cita terutama pada peningkatan lapangan kerja yang berkualitas serta mendorong kewirausahaan,” kata Supari.

    Adapun, hingga posisi Desember 2024, penyaluran KUR BRI pada sektor produksi tercatat mencapai sebesar 60,83%. Sementara itu sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar diantara sektor lainnya yaitu mencapai sebesar Rp 73,61 triliun atau 39,79% dari total penyaluran KUR BRI di tahun 2024.

    Lebih lanjut, komitmen BRI untuk mendorong ekonomi kerakyatan ditunjukkan dari kontribusi nyata BRI sebagai bank penyalur KUR terbesar di Indonesia. Apabila diakumulasi dari tahun 2015 hingga akhir tahun 2024, penyaluran KUR BRI telah mencapai sebesar Rp 1.257 triliun dengan total penerima KUR sebanyak 42,68 juta pelaku usaha.

    Tidak hanya itu, mengutip data Kemenko Bidang Perekonomian RI, kehadiran KUR sebagai program kredit bersuku bunga rendah juga terbukti telah mampu memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi secara makro. Pada tahun 2023, proporsi penyaluran KUR terhadap PDB Nominal sebesar 1,24%.

    “Selain itu, KUR juga berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja baru. Menurut hasil riset BRIN, setiap 1 debitur KUR dapat menyerap 3 tenaga kerja baru. Dengan demikian, KUR diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya melalui ekonomi grassroot,” tutupnya.

    (anl/ega)

  • Dorong Pembiayaan Ekonomi Rakyat, BRI Salurkan KUR Rp184,98 Triliun Kepada 4 Juta Pelaku UMKM Di Tahun 2024

    Dorong Pembiayaan Ekonomi Rakyat, BRI Salurkan KUR Rp184,98 Triliun Kepada 4 Juta Pelaku UMKM Di Tahun 2024

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. Sepanjang tahun 2024, BRI berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp184,98 triliun, menjadikannya yang tertinggi diantara perbankan nasional lainnya. Penyaluran KUR BRI itu pun menjangkau lebih dari 4 juta debitur atau pelaku UMKM di seluruh wilayah Indonesia, memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

    Upaya BRI tersebut sejalan dengan Asta Cita Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang menapaki 100 hari kerja. Kementerian BUMN RI pun berupaya mempercepat implementasi Asta Cita tersebut. Menteri BUMN RI Erick Thohir menyebut, pihaknya telah melakukan berbagai inisiasi untuk mempercepat program prioritas nasional, Erick menekankan untuk mewujudkan Asta Cita tersebut diperlukan kolaborasi yang efektif dan efisien melalui berbagai pihak.

    Capaian BRI tersebut selaras dengan Asta Cita ketiga Pemerintah Indonesia, yaitu meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, serta melanjutkan pengembangan infrastruktur. Selain itu, keberhasilan BRI dalam penyaluran KUR juga turut mendukung misi Asta Cita keenam, yakni membangun dari desa dan dari bawah, guna mendorong pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

    Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa penyaluran KUR BRI yang mencakup lebih dari 4 juta debitur UMKM di seluruh wilayah Indonesia berfokus pada sektor produktif seperti pertanian, perikanan, dan perdagangan.