Produk: Kredit Usaha Rakyat (KUR)

  • Tabel Pinjaman Bank Mandiri ​2025, Limit Pinjaman Sampai Rp10 Miliar

    Tabel Pinjaman Bank Mandiri ​2025, Limit Pinjaman Sampai Rp10 Miliar

    PIKIRAN RAKYAT – Bank Mandiri terus berinovasi dalam menyediakan berbagai jenis pinjaman untuk memenuhi kebutuhan finansial masyarakat. Di tahun 2025, beragam produk pinjaman, baik dalam skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun Non KUR, ditawarkan dengan limit pinjaman yang fleksibel, tenor panjang, dan suku bunga yang kompetitif.

    KUR Mandiri 2025

    Program KUR Mandiri 2025 hadir sebagai solusi bagi pelaku UMKM yang ingin mengembangkan usaha dengan dukungan modal kerja yang lebih ringan. Dengan suku bunga hanya 6% per tahun, KUR memberikan kesempatan bagi usaha kecil untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas jaringan pasar.

    Plafon dan Jenis KUR Mandiri 2025

    KUR Super Mikro: Pinjaman hingga Rp10 juta. KUR Mikro: Pinjaman dari Rp10 juta hingga Rp100 juta. KUR Kecil: Pinjaman mulai Rp100 juta hingga Rp500 juta.

    Simulasi Angsuran KUR Mandiri 2025

    Pinjaman Rp30 juta dengan tenor 1 tahun, cicilan bulanan sekitar Rp2.650.000. Pinjaman Rp30 juta dengan tenor 5 tahun, cicilan bulanan sekitar Rp650.000.

    Syarat Pengajuan KUR Mandiri 2025

    Berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah. Tidak masuk dalam daftar hitam perbankan. Belum pernah menerima kredit modal kerja komersial. Dokumen yang DiperlukanKTP dan Kartu Keluarga (KK). Surat Keterangan Usaha (SKU) atau Nomor Induk Berusaha (NIB). NPWP untuk pinjaman di atas Rp50 juta.

    Cara Mengajukan KUR Mandiri 2025

    Melalui Kantor Cabang Bank Mandiri

    Datang langsung ke kantor cabang dan lengkapi formulir pengajuan.

    Melalui Aplikasi Mandiri Online

    Pengajuan dapat dilakukan secara digital melalui aplikasi Livin’ by Mandiri.

    Melalui Website Resmi Bank Mandiri

    Cek informasi lebih lanjut dan ajukan secara online.

    Tabel Cicilan

    Simulasi Cicilan KUR Mandiri (Bunga 6% per Tahun, Tenor Maksimal 5 Tahun)

    Tenor 1 tahun: Rp860 ribu per bulan Tenor 3 tahun: Rp310 ribu per bulan Tenor 5 tahun: Rp193 ribu per bulan Tenor 1 tahun: Rp4,3 juta per bulan Tenor 3 tahun: Rp1,55 juta per bulan Tenor 5 tahun: Rp965 ribu per bulan Tenor 1 tahun: Rp8,6 juta per bulan Tenor 3 tahun: Rp3,1 juta per bulan Tenor 5 tahun: Rp1,93 juta per bulan Tenor 1 tahun: Rp43 juta per bulan Tenor 3 tahun: Rp15,5 juta per bulan Tenor 5 tahun: Rp9,6 juta per bulan Tenor 1 tahun: Rp86 juta per bulan Tenor 3 tahun: Rp31 juta per bulan Tenor 5 tahun: Rp19,2 juta per bulan Pinjaman Non KUR Bank Mandiri 2025

    Selain KUR, Bank Mandiri juga menyediakan produk pinjaman lain yang dapat digunakan untuk kebutuhan konsumtif maupun investasi. Salah satu produk unggulan adalah Kredit Serbaguna Mandiri (KSM).

    Fitur Kredit Serbaguna Mandiri (KSM)

    Plafon pinjaman hingga Rp1,5 miliar. Tenor pinjaman hingga 15 tahun. Tidak memerlukan agunan. Proses pencairan cepat dalam 1 hari setelah dokumen lengkap.

    Simulasi Cicilan KSM

    Pinjaman Rp250 juta dengan tenor 10 tahun dan suku bunga efektif 10,5% per tahun, cicilan bulanan sekitar Rp3.373.275.

    Syarat Pengajuan KSM

    Berstatus WNI dan berdomisili di Indonesia. Usia minimal 21 tahun dan maksimal sebelum pensiun. Penghasilan minimal Rp3 juta per bulan.

    Cara Mengajukan KSM

    Melalui Kantor Cabang Bank Mandiri
    Mengisi formulir pengajuan dan menyerahkan dokumen pendukung. Melalui Aplikasi Livin’ by Mandiri
    Pengajuan bisa dilakukan secara online melalui link resmi Bank Mandiri. Melalui Website Resmi Bank Mandiri
    Informasi lebih lengkap dapat diakses melalui situs bankmandiri.co.id.

    Tabel Cicilan

    Simulasi Cicilan Pinjaman Non KUR Mandiri (Bunga 10% per Tahun, Tenor Maksimal 15 Tahun)

    Tenor 5 tahun: Rp2,1 juta per bulan Tenor 10 tahun: Rp1,3 juta per bulan Tenor 5 tahun: Rp10,5 juta per bulan Tenor 10 tahun: Rp6,4 juta per bulan Tenor 15 tahun: Rp5,3 juta per bulan Tenor 5 tahun: Rp21 juta per bulan Tenor 10 tahun: Rp12,8 juta per bulan Tenor 15 tahun: Rp10,6 juta per bulan Tenor 5 tahun: Rp105 juta per bulan Tenor 10 tahun: Rp64 juta per bulan Tenor 15 tahun: Rp53 juta per bulan Tenor 5 tahun: Rp210 juta per bulan Tenor 10 tahun: Rp128 juta per bulan Tenor 15 tahun: Rp101 juta per bulan Keunggulan Pinjaman Bank Mandiri 2025 Suku Bunga Kompetitif: Berbagai skema pinjaman dengan bunga rendah. Plafon Fleksibel: Limit pinjaman hingga Rp10 miliar untuk berbagai kebutuhan. Proses Cepat dan Mudah: Pengajuan bisa dilakukan secara online atau di kantor cabang. Jangka Waktu Panjang: Tenor pinjaman hingga 30 tahun untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

    Bank Mandiri terus berkomitmen untuk memberikan layanan keuangan terbaik bagi masyarakat dengan berbagai pilihan pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan informasi ini, calon debitur dapat mempertimbangkan produk pinjaman yang paling sesuai dengan kondisi finansial masing-masing.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pemda gencar kembangkan sektor pariwisata guna pacu ekonomi 8 persen

    Pemda gencar kembangkan sektor pariwisata guna pacu ekonomi 8 persen

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Daerah (Pemda) berkomitmen untuk gencar mengembangkan sektor pariwisata guna memacu pertumbuhan ekonomi mencapai delapan persen, karena sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang memiliki kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

    Tercatat pada kuartal III 2024, sektor pariwisata berkontribusi sebesar 4,01 persen pada produk domestik bruto (PDB), di mana angka tersebut meningkat sebesar 0,11 persen dibandingkan tahun 2023.

    “Pariwisata dianggap sebagai salah satu sektor strategis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Itu menjadikan tanggung jawab bagi kita semua,” ungkap Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Lewat Rapat Koordinasi Isu Strategis Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), di Kantor Gubernur DIY pada Rabu (5/2), Pemerintah menghimpun berbagai kendala dan masukan guna merumuskan langkah yang perlu diambil Pemerintah untuk mendukung pengembangan wisata di daerah.

    Lebih lanjut, Haryo menyampaikan bahwa sebelumnya Indonesia pernah menyentuh pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen yang dicapai dengan memanfaatkan kekayaan komoditas seperti sawit, batubara, hingga minyak bumi dan gas.

    Untuk itu, guna mencapai kembali target pertumbuhan ekonomi tersebut, saat ini Pemerintah terus melakukan kebijakan hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas, mendorong ekonomi digital, serta didukung dengan mendorong sektor pariwisata.

    Menurut dia, sektor pariwisata diharapkan dapat menjadi salah satu penyumbang meningkatnya pertumbuhan ekonomi, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga memiliki sejumlah destinasi wisata yang menarik.

    Dalam kesempatan tersebut, Pemda, perwakilan pengelola destinasi wisata, dan perwakilan asosiasi menyambut baik upaya dalam menghimpun berbagai masukan untuk sektor pariwisata.

    Sejumlah harapan perbaikan disampaikan mulai dari pengembangan wilayah dan infrastruktur pendukung, pengembangan transportasi publik untuk memudahkan akses dan mengurangi harga untuk menjangkau destinasi wisata, mengembangkan produk-produk wisata agar lebih variatif untuk mengoptimalkan belanja (spending) wisatawan, hingga peningkatan kualitas dari destinasi wisata.

    Menutup diskusi, Haryo menyoroti beberapa isu strategis terkait sektor pariwisata yang perlu untuk segera diakselerasi seperti mendorong peningkatan kunjungan untuk wisata nusantara, isu aksesibilitas terkait diskon tiket perjalanan yang akan didorong saat Hari Raya Idulfitri, peningkatan kualitas pariwisata, serta mendorong sejumlah kebijakan di bawah Kemenko Perekonomian untuk dapat kian mengakomodir sektor pariwisata seperti pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga pelatihan bagi SDM tenaga kerja.

    “Kuantitas pariwisata memang penting, namun memang saya setuju bahwa kualitas lebih penting, sehingga perlu menjadi perhatian bersama terkait pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. Kami sangat terbuka terhadap kajian-kajian lain, menimbang bahwa kami merupakan induk baru di sektor pariwisata,” ucap Haryo.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tabel Pinjaman KUR Mandiri 2025, Dapatkan Pinjaman Bunga Terjangkau Plafon hingga Rp500 Juta

    Tabel Pinjaman KUR Mandiri 2025, Dapatkan Pinjaman Bunga Terjangkau Plafon hingga Rp500 Juta

    PIKIRAN RAKYAT – Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah program pembiayaan yang bertujuan untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mendapatkan akses permodalan dengan bunga terjangkau. Bank Mandiri sebagai salah satu lembaga penyalur KUR menawarkan berbagai jenis pinjaman yang disesuaikan dengan kebutuhan pelaku usaha.

    Tujuan Program KUR Mandiri 2025

    Program KUR Mandiri 2025 dirancang untuk:

    Meningkatkan akses pembiayaan bagi usaha produktif. Memperkuat daya saing UMKM di berbagai sektor. Mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. Syarat Penerima KUR Mandiri 2025

    Penerima KUR terdiri dari:

    Usaha mikro, kecil, dan menengah yang telah beroperasi minimal enam bulan. Pelaku UMKM yang merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) yang telah kembali ke tanah air. Usaha yang berada di wilayah perbatasan dengan negara lain. Pensiunan PNS, TNI, dan Polri yang menjalankan usaha produktif. Kelompok usaha seperti Gapoktan atau kelompok usaha lainnya. Pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan ingin berwirausaha. Ibu rumah tangga yang menjalankan usaha produktif. Kriteria Penerima KUR Mandiri 2025

    Calon penerima KUR harus memenuhi Risk Acceptance Criteria (RAC) sebagai berikut:

    Berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah. Memiliki riwayat kredit yang baik dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Tidak masuk dalam daftar hitam nasional penarik cek dan/atau bilyet giro kosong. Tidak sedang menerima kredit komersial lainnya, kecuali kredit konsumsi rumah tangga atau pembiayaan ultra mikro. Jenis KUR Mandiri 2025

    Bank Mandiri menawarkan beberapa jenis KUR, yaitu:

    KUR Super Mikro: Plafon hingga Rp10 juta dengan suku bunga 3% per tahun. KUR Mikro: Plafon Rp10 juta hingga Rp100 juta dengan suku bunga mulai 6%. KUR Kecil: Plafon Rp100 juta hingga Rp500 juta dengan suku bunga 6%. KUR Penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI): Maksimal Rp100 juta dengan suku bunga 6%. KUR Khusus: Plafon hingga Rp500 juta untuk kelompok usaha tertentu. Simulasi Cicilan KUR Mandiri 2025

    Berikut adalah simulasi cicilan untuk berbagai plafon pinjaman hingga Rp500 juta, dengan asumsi suku bunga tetap 10% per tahun dan tenor 12, 24, 36, dan 60 bulan. Simulasi Cicilan per Bulan:

    Plafon Rp50 juta

    12 bulan: Rp4.396.000 24 bulan: Rp2.314.000 36 bulan: Rp1.611.000 60 bulan: Rp1.062.000

    Plafon Rp100 juta

    12 bulan: Rp8.792.000 24 bulan: Rp4.628.000 36 bulan: Rp3.222.000 60 bulan: Rp2.124.000

    Plafon Rp200 juta

    12 bulan: Rp17.584.000 24 bulan: Rp9.256.000 36 bulan: Rp6.444.000 60 bulan: Rp4.248.000

    Plafon Rp300 juta

    12 bulan: Rp26.376.000 24 bulan: Rp13.884.000 36 bulan: Rp9.666.000 60 bulan: Rp6.372.000

    Plafon Rp400 juta

    12 bulan: Rp35.168.000 24 bulan: Rp18.512.000 36 bulan: Rp12.888.000 60 bulan: Rp8.496.000

    Plafon Rp500 juta

    12 bulan: Rp43.960.000 24 bulan: Rp23.140.000 36 bulan: Rp16.110.000 60 bulan: Rp10.620.000 Sektor Usaha Prioritas

    Penyaluran KUR difokuskan pada sektor produksi, meliputi:

    Perdagangan Pertanian, perkebunan, dan kehutanan Kelautan dan perikanan Konstruksi Pertambangan garam rakyat Pariwisata Jasa produksi Syarat Pengajuan KUR Mandiri 2025

    Untuk mengajukan KUR Mandiri, diperlukan beberapa dokumen:

    KTP dan Kartu Keluarga. Nomor Induk Berusaha (NIB) atau Surat Keterangan Usaha (SKU). NPWP untuk pengajuan di atas Rp50 juta. Rekening tabungan dengan transaksi usaha minimal tiga bulan terakhir. Perjanjian kerja bagi calon pekerja migran.

    Cara Pengajuan KUR Mandiri 2025

    Pengajuan KUR Mandiri dapat dilakukan dengan dua cara:

    Secara Offline

    Datang ke kantor cabang Bank Mandiri terdekat. Mengisi formulir pengajuan dan menyerahkan dokumen yang dibutuhkan. Verifikasi dan survei usaha oleh pihak bank. Jika disetujui, dana akan dicairkan ke rekening pemohon.

    Secara Online

    Mengakses aplikasi Mandiri Online Mengunggah dokumen persyaratan. Menunggu proses verifikasi dan persetujuan. Pencairan dana dilakukan setelah permohonan disetujui. Keunggulan KUR Mandiri 2025 Bunga Kompetitif: Suku bunga rendah mulai dari 3% hingga 6% per tahun. Tenor Fleksibel: Masa pinjaman hingga 60 bulan. Tanpa Agunan Besar: Fokus pada pemberdayaan UMKM. Proses Cepat dan Mudah: Dapat diajukan secara online dan offline.

    Dengan adanya KUR Mandiri 2025, UMKM dapat lebih mudah memperoleh permodalan guna meningkatkan daya saing dan keberlanjutan usaha.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Bank Aceh Syariah alokasikan Rp1,5 triliun untuk program KUR 2025

    Bank Aceh Syariah alokasikan Rp1,5 triliun untuk program KUR 2025

    Banda Aceh (ANTARA) – Badan usaha milik daerah (BUMD) Bank Aceh Syariah mengalokasikan senilai Rp1,5 triliun untuk penyaluran pembiayaan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2025, yang diharapkan dapat dimanfaatkan dan membantu para pelaku usaha kecil di tanah rencong.

    “Kami berharap alokasi KUR sebesar Rp1,5 triliun untuk 2025 ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi UMKM di Aceh,” Sekretaris Perusahaan Bank Aceh Syariah, Iskandar, di Banda Aceh, Kamis.

    Iskandar mengatakan, untuk 2025 ini Bank Aceh Syariah telah menyiapkan berbagai strategi guna memastikan penyaluran program KUR yang efektif dan terarah.

    Salah satunya dengan terus meningkatkan sosialisasi program kepada masyarakat, serta memperluas jaringan kerjasama dengan berbagai pihak terkait, seperti pemerintah daerah, asosiasi UMKM, dan lembaga keuangan lainnya.

    Selain itu, Bank Aceh Syariah juga terus melakukan inovasi dalam layanan program KUR, seperti mempercepat proses pengajuan dan pencairan, serta memberikan pendampingan dan pelatihan kepada UMKM penerima manfaat.

    Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa UMKM dapat memanfaatkan program KUR secara optimal untuk mengembangkan usaha mereka.

    “Untuk itu, kami mengajak seluruh pelaku UMKM untuk memanfaatkan kesempatan ini, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan menciptakan lapangan kerja,” ujarnya.

    Dalam kesempatan ini, Iskandar menyampaikan bahwa Bank Aceh Syariah pada 2024 juga sudah menyalurkan KUR sebesar Rp1,7 triliun, angka tersebut tumbuh 138 persen jika dibandingkan dengan alokasi 2023 yang hanya Rp721 miliar.

    Kata dia, pencapaian ini menunjukkan komitmen kuat Bank Aceh Syariah dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan UMKM di Aceh. Sesuai tujuan pemerintah, program ini membantu akses pembiayaan yang mudah dan terjangkau bagi pelaku usaha kecil.

    “Kami sangat bersyukur atas kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah dan masyarakat Aceh. Keberhasilan kami dalam menyalurkan Program KUR 2024 adalah bukti nyata dari komitmen kami untuk mendukung UMKM,” katanya.

    Dirinya menambahkan, Bank Aceh berkeyakinan bahwa UMKM adalah tulang punggung perekonomian daerah, karana itu mereka terus berupaya memberikan kontribusi terbaik terhadap pertumbuhannya.

    “Bank Aceh terus berkomitmen untuk menjadi mitra terpercaya UMKM di Aceh. Dengan dukungan dari berbagai pihak, kami yakin bahwa UMKM Aceh semakin maju dan berdaya saing,” demikian Iskandar.

    Pewarta: Rahmat Fajri
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Penyebab KUR Mandiri 2025 Ditolak, Jangan Lupa Lengkapi Syarat dan Ketentuan Ini

    Penyebab KUR Mandiri 2025 Ditolak, Jangan Lupa Lengkapi Syarat dan Ketentuan Ini

    PIKIRAN RAKYAT – Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan program pembiayaan dari pemerintah yang disalurkan melalui berbagai bank, termasuk Bank Mandiri, untuk membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    Program ini menawarkan suku bunga rendah serta persyaratan yang lebih ringan dibandingkan pinjaman komersial. Namun, tidak semua pengajuan KUR dapat disetujui. Banyak calon debitur mengalami penolakan karena berbagai alasan.

    Faktor Penyebab Pengajuan KUR Mandiri 2025 Ditolak

    Riwayat Kredit yang Buruk

    Jika calon debitur memiliki catatan kredit macet atau pernah mengalami tunggakan di bank atau lembaga keuangan lain, peluang mendapatkan KUR menjadi sangat kecil. Bank akan mengecek riwayat kredit melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK.

    Memiliki Pinjaman Aktif di Bank Lain

    Jika calon debitur masih memiliki pinjaman aktif, terutama kredit modal kerja atau investasi, pengajuan KUR bisa ditolak karena bank menilai kapasitas pembayaran debitur sebelum menyetujui pinjaman baru.

    Indikasi Penggunaan Rekening untuk Judi Online atau Transaksi Mencurigakan

    Rekening yang digunakan untuk transaksi judi online atau aktivitas ilegal lainnya bisa menyebabkan pengajuan KUR langsung ditolak. Bank memantau pola transaksi calon debitur untuk menilai kesesuaian dengan profil usaha yang diajukan.

    Kuota KUR Habis

    Setiap tahun, pemerintah menetapkan kuota tertentu untuk penyaluran KUR. Jika kuota sudah terpenuhi, maka pengajuan baru tidak bisa diproses hingga kuota berikutnya tersedia.

    Pengajuan Melebihi Batas Maksimal

    Dalam program KUR Mandiri 2025, terdapat batas maksimal pengajuan pinjaman. Jika calon debitur sudah mencapai batas tersebut, maka pengajuan baru akan ditolak.

    Usaha Belum Berjalan Minimal 6 Bulan

    Salah satu syarat utama KUR adalah usaha yang diajukan harus sudah berjalan minimal 6 bulan. Jika usaha masih dalam tahap awal atau belum memiliki rekam jejak yang jelas, pengajuan kemungkinan besar akan ditolak.

    Tidak Lolos Verifikasi dan Survei Lapangan

    Bank Mandiri akan melakukan verifikasi serta survei terhadap calon debitur. Jika hasil survei menunjukkan bahwa usaha tidak sesuai dengan dokumen yang diberikan atau dinilai tidak layak untuk didanai, maka pengajuan akan ditolak.

    Syarat Pengajuan KUR Mandiri 2025

    Untuk meningkatkan peluang mendapatkan KUR, calon debitur harus memenuhi persyaratan berikut:

    Kriteria Penerima KUR

    Warga Negara Indonesia (WNI). Memiliki usaha yang bersifat produktif dan layak. Usaha sudah berjalan minimal 6 bulan. Tidak sedang memiliki kredit modal kerja atau investasi di bank lain. Bebas dari catatan kredit macet di SLIK OJK.

    Dokumen yang Harus Dilengkapi

    Kartu Tanda Penduduk (KTP). Kartu Keluarga (KK). Nomor Induk Berusaha (NIB) atau Surat Keterangan Usaha dari kelurahan. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk pinjaman di atas Rp50 juta. Cara Mengajukan KUR Mandiri 20251

    Pengajuan Langsung ke Kantor Cabang Mandiri

    Datang ke kantor cabang Bank Mandiri terdekat. Mengisi formulir pengajuan KUR. Menyerahkan dokumen persyaratan. Menunggu proses verifikasi dan survei dari pihak bank.

    Pengajuan Melalui Website Resmi

    Mengakses situs resmi Bank Mandiri. Melengkapi data diri dan data usaha secara online. Mengunggah dokumen persyaratan. Menunggu proses verifikasi dan persetujuan dari bank. Tips Agar Pengajuan KUR Mandiri 2025 Disetujui

    Pastikan Tidak Memiliki Tunggakan Kredit

    Sebelum mengajukan KUR, pastikan riwayat kredit bersih dan tidak memiliki pinjaman yang menunggak.

    Gunakan Rekening Secara Wajar

    Hindari transaksi mencurigakan seperti judi online atau penggunaan dana yang tidak sesuai dengan jenis usaha.

    Lengkapi Dokumen dengan Benar

    Dokumen yang tidak lengkap atau tidak sesuai dengan data yang dimasukkan dapat menyebabkan pengajuan ditolak.

    Ajukan KUR Sesuai dengan Kebutuhan Usaha

    Pastikan tujuan pengajuan pinjaman benar-benar untuk keperluan usaha dan bukan untuk kebutuhan konsumtif.

    Berkonsultasi dengan Petugas Bank

    Jika ragu dengan kelayakan pengajuan, sebaiknya berkonsultasi dengan petugas bank terlebih dahulu sebelum mengajukan pinjaman.

    Pengajuan KUR Mandiri 2025 dapat ditolak karena berbagai alasan, mulai dari riwayat kredit buruk, memiliki pinjaman aktif di bank lain, hingga usaha yang belum memenuhi syarat.

    Untuk meningkatkan peluang persetujuan, calon debitur harus memastikan bahwa semua persyaratan telah dipenuhi dan menggunakan dana sesuai dengan tujuan produktif. Persiapan yang matang dan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku akan membantu dalam mendapatkan akses pembiayaan KUR secara lebih mudah.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pertumbuhan Tinggi dan Berkualitas, Mungkinkah?

    Pertumbuhan Tinggi dan Berkualitas, Mungkinkah?

    Sejak 2013 hingga 2024, angka yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia berkutat di level 5 persenan. Data terbaru BPS menunjukkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,03 persn sepanjang 2024. Pertumbuhan ekonomi 5 persenan ini belum bisa menjadi pijakan yang memadai menuju high income country di 2045.

    Presiden Prabowo Subianto menargetkan pada masa pemerintahannya, perekonomian nasional bisa tumbuh mencapai 8 persen. Mungkinkah hal itu tercapai? Tentu saja obsesi beliau sangat mungkin tercapai namun harus disertai dengan sejumlah perbaikan di sektor sektor strategis.

    Di sisi lain, kita juga perlu memberi pertimbangan kepada Presiden Prabowo, bahwa agenda pertumbuhan tinggi hendaknya menyertakan seluruh rakyat untuk menikmati kue ekonomi. Tidak ada yang tertinggal di antara mereka dalam pembangunan.

    Dengan demikian pekerjaan rumah kita ada dua hal, pertama; keluar dari jebakan pertumbuhan lima persenan, kedua; mengoreksi pertumbuhan ekonomi dengan model rembesan ke bawah (trickle down effect) yang diperkenalkan oleh Albert Hirschman, dan dijalankan oleh Presiden Ronald Reagen di Amerika Serikat (AS). Sejak Orde Baru hingga kini, kebijakan ini terus kita jalankan.

    Model kebijakan ekonomi yang memberikan insentif ekonomi bagi kalangan atas, oleh Hirschman diyakini akan memberikan spillover effect positif. Asumsi ini mengandaikan, bila perekonomian kelas atas tumbuh karena berbagai kemudahan akan membuka lapangan kerja baru. Pilihan kebijakan seperti ini menyisakan masalah, sebab laju pertumbuhan ekonomi kelas atas yang mendapat insentif jauh lebih besar dibandingkan golongan menengah bawah. Menengah bawah hanya menerima rembesan ekonomi yang terbatas.

    Angka statistik membuktikan angka rasio gini Indonesia tergolong tinggi dengan menjalankan model kebijakan trickle down effect. Rasio gini di akhir orde baru mencapai 0.33, dan kritikus ekonomi saat itu sudah membunyikan suara kesenjangan sosial kita tinggi. Paska orde baru hingga kini, rasio gini tidak pernah turun dibawah 0.33, bahkan pernah mencapai 0.437 di 2013. Sepuluh tahun terakhir, rasio gini di rentang 0,38 hingga 0,40, artinya kesenjangan sosial masih tinggi.

    Pembuktian kedua bisa kita gunakan analisa Thomas Piketty tentang ketidaksetaraan terjadi bila kekayaan privat berkembang lebih cepat dari pendapatan nasional. Data credit Suisse, 2022 menunjukkan 66,8 persen penduduk Indonesia dewasa memiliki kekayaan di bawah 10 ribu USD, dikelompok atas, sebanyak 2 persen penduduk dengan kekayaan 100 ribu–1 juta USD, dan sebanyak 0,1 persen penduduk dewasa dengan kekayaan diatas 1 juta USD. Rasio gini kekayaan makin senjang, mencapai skor 0,78.

    Pertumbuhan Inklusif
    Saya mengapresiasi berbagai kebijakan yang ditempuh oleh Presiden Prabowo dalam mengonsolidasikan sumber-sumber anggaran pembangunan agar pertumbuhan ekonomi bisa melampaui target APBN 2025 sebesar 5,2 persen. Lebih dari itu, pertumbuhan ekonominya agar lebih inklusif. Terbaru melalui instruksi presiden (inpres), pemerintah melakukan langkah efisiensi belanja negara. Dengan demikian, APBN diharapkan lebih fokus untuk membiayai program-program strategis, seperti; perbaikan gizi anak, kesehatan, pendidikan, kemandirian pangan, dan energi.

    Dengan program gizi dan pendidikan yang baik, permintaan tenaga kerja sehat dan terdidik di pasar tenaga kerja bisa kita penuhi. Tentu ini bukan program sekali jadi, akan tetapi harus berkelanjutan. Bila dijalankan secara massif dan sistematis, maka outcome-nya untuk mendapatkan tenaga kerja berkualitas bisa diharapkan lebih cepat.

    Menyelam sambil minum susu, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hendaknya bisa dijalankan lebih inklusif. Badan Pangan Nasional (Bapanas) dapat mengorganisir para pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di tiap-tiap wilayah. Dengan standar produk dan layanan yang telah ditetapkan, mereka dapat menjadi pemasok MBG. Langkah ini bisa menjadi penggerak kebangkitan UMK yang berjumlah lebih dari 65 juta, serta mendongkrak daya beli menengah bawah yang terus menurun sejak paska pandemi.

    Pada sektor hulu, Program MBG dapat mendorong permintaan kebutuhan bahan makanan. Dengan demikian Bapanas juga bisa bersinergi dengan pemerintah daerah dan desa untuk menata rantai pasoknya di tiap-tiap wilayah. Permintaan berskala besar ini akan memberi nyawa rangkap bagi para petani dan peternak lokal. Dari sisi subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR), pemerintah bisa fokuskan pada petani, peternak dan UMK yang menopang Program MBG ini. Program MBG juga bisa menjadi pijakan awal kita memulai kemandirian pangan nasional.

    Selain itu, jika langkah besar ini bisa diorganisir dengan baik, dengan sendirinya akan mengurangi alokasi subsidi program bantuan sosial, yang alokasinya sangat besar dalam 10 tahun terakhir namun tidak membawa dampak pemberdayaan dan malah menjelma menjadi alat politik.

    Di luar APBN, tampaknya Presiden Prabowo juga mendorong konsolidasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Salah satunya, pembentukan super holding Danantara. Danantara bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi, sebab dengan capital expenditure (capex) yang besar dari Danantara lebih memungkinkan mengelola arah investasi strategis, setidaknya untuk membangkitkan industri nasional.

    Dua kata kunci dari Danantara; investasi dan industrialisasi yang terarah. Langkah ini bisa menjadi tonggak penting bagi perluasan program hilirisasi yang dikelola langsung oleh BUMN. Namun, sasarannya harus fokus, yakni pengelolaan sumber daya alam menjadi barang industri yang menjadi rantai pasok global.

    Saya berkeyakinan, jika dua pilar APBN dan BUMN programnya dapat teroganisasi dengan baik, maka kita bisa meraih dual hal sekaligus, yakni pertumbuhan ekonomi tinggi, keluar dari jebakan 5 persenan, dan pertumbuhan ekonomi yang di topang oleh para pelaku ekonomi arus bawah hingga menengah, dengan sendirinya pertumbuhan ekonomi kita jauh lebih inklusif.

    Said Abdullah,
    Ketua Bidang Sumber Daya DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

  • Tabel Pinjaman Bank Mandiri ​2025, Limit Pinjaman Sampai Rp10 Miliar

    KUR Mandiri 2025 Cair, Ajukan Pengajuan Pinjaman Pakai Cari Ini

    PIKIRAN RAKYAT – Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan program pinjaman yang didukung oleh pemerintah Indonesia untuk membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mendapatkan modal dengan suku bunga yang lebih rendah.

    Bank Mandiri menjadi salah satu bank yang dipercaya untuk menyalurkan KUR dengan berbagai skema yang disesuaikan dengan kebutuhan pelaku usaha.

    Tujuan Penyaluran KUR Mandiri 2025

    Penyaluran KUR tidak hanya bertujuan memberikan akses keuangan bagi UMKM tetapi juga berfungsi untuk:

    Meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif. Meningkatkan daya saing UMKM agar lebih kompetitif. Mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor. Jenis KUR Bank Mandiri 2025

    Bank Mandiri menawarkan beberapa jenis KUR dengan limit kredit dan suku bunga yang berbeda, antara lain:

    KUR Super Mikro

    Plafon kredit: Hingga Rp10 juta Jangka waktu: Maksimal 3 tahun untuk Kredit Modal Kerja (KMK) dan 5 tahun untuk Kredit Investasi (KI) Suku bunga: 3% efektif per tahun

    KUR Mikro

    Plafon kredit: Rp10 juta hingga Rp100 juta Jangka waktu: Maksimal 3 tahun untuk KMK dan 5 tahun untuk KI Suku bunga: 6% efektif per tahun

    KUR Kecil

    Plafon kredit: Rp100 juta hingga Rp500 juta Jangka waktu: Maksimal 4 tahun untuk KMK dan 5 tahun untuk KI Suku bunga: 6% efektif per tahun

    KUR Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (KUR TKI)

    Plafon kredit: Hingga Rp100 juta Jangka waktu: Maksimal 4 tahun Suku bunga: 6% efektif per tahun

    KUR Khusus

    Plafon kredit: Hingga Rp500 juta Suku bunga: 6% efektif per tahun Syarat Pengajuan KUR Mandiri 2025

    Untuk mendapatkan KUR Mandiri, pemohon harus memenuhi persyaratan berikut:

    Syarat Umum

    Warga Negara Indonesia (WNI). Usaha telah berjalan minimal 6 bulan. Tidak sedang memiliki kredit produktif di bank lain kecuali KPR dan KKB. Memiliki riwayat kredit yang lancar. Tidak termasuk dalam daftar hitam Bank Indonesia.

    Syarat Dokumen

    Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang dibuktikan dengan e-KTP. Nomor Induk Berusaha (NIB) atau Surat Keterangan Usaha (SKU) dari pejabat berwenang. NPWP untuk pengajuan pinjaman di atas Rp50 juta. Salinan Kartu Keluarga (KK). Salinan Akta Nikah atau Surat Cerai bagi yang sudah menikah atau bercerai. Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan (khusus untuk KUR Kecil dan KUR Khusus dengan plafon di atas Rp100 juta). Cara Pengajuan KUR Mandiri 2025

    Pengajuan KUR Mandiri dapat dilakukan melalui beberapa langkah berikut:

    Mengunjungi Kantor Cabang Bank Mandiri Datang ke kantor cabang Bank Mandiri terdekat dengan membawa dokumen yang diperlukan. Mengisi formulir pengajuan yang diberikan oleh petugas bank. Bank Mandiri akan melakukan verifikasi data dan survei usaha. Jika pengajuan disetujui, dilakukan penandatanganan perjanjian kredit. Dana pinjaman akan dicairkan ke rekening Bank Mandiri.

    Pengajuan Secara Online

    Mengakses platform resmi Bank Mandiri untuk KUR. Melengkapi formulir pengajuan dan mengunggah dokumen persyaratan. Menunggu proses verifikasi dan persetujuan dari pihak bank. Manfaat KUR Mandiri 2025 Bunga rendah: Dibandingkan dengan pinjaman komersial lainnya, suku bunga KUR lebih ringan karena mendapat subsidi dari pemerintah. Tanpa jaminan untuk limit tertentu: KUR Super Mikro dan KUR Mikro tidak memerlukan agunan tambahan. Mendorong pertumbuhan UMKM: Modal tambahan memungkinkan usaha berkembang lebih cepat dan lebih kompetitif. Proses mudah dan cepat: Bank Mandiri memiliki prosedur yang lebih sederhana dibandingkan pinjaman komersial lainnya.

    Dengan adanya KUR Mandiri 2025, pelaku usaha memiliki peluang lebih besar untuk mengembangkan bisnis dengan dukungan finansial yang lebih terjangkau dan mudah diakses.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ketika para tokoh bicara tantangan di balik pertumbuhan ekonomi 2025

    Ketika para tokoh bicara tantangan di balik pertumbuhan ekonomi 2025

    Dengan semangat gotong royong dan inovasi, Indonesia diharapkan bisa menavigasi tantangan ekonomi 2025 dengan lebih baik

    Jakarta (ANTARA) – Di tengah suasana yang hangat dan penuh diskusi, pada Rabu, 5 Februari 2025, sejumlah tokoh keuangan mikro Indonesia berkumpul di sebuah tempat di Jalan Darmangsa, Jakarta Selatan, untuk membahas kondisi perekonomian tanah air.

    Pertemuan yang dihadiri oleh Burhanuddin Abdullah (Pembina IMFEA-ADEKMI dan Mantan Rektor IKOPIN), Roberto AKyuwen (Kepala OJK DKI), Anton Hendranata (Ekonom BRI), Ahmad Subagyo (Ketua Umum IMFEA/ADEKMI), dan Bagus Aryo (Sekjen IMFEA-Direktur LKMS KNEKS) ini mengupas tuntas berbagai isu ekonomi yang sedang hangat diperbincangkan.

    Pembahasan berkutat di seputar pertumbuhan ekonomi yang mencakup angka versus realitanya di lapangan.

    Semua melihat bahwa meski angka-angka statistik menunjukkan tren positif dengan prediksi pertumbuhan ekonomi mencapai 5,2 persen pada tahun 2025, para tokoh sepakat bahwa masih ada “cerita di balik angka” yang perlu diperhatikan.

    Burhanuddin Abdullah membuka diskusi dengan pertanyaan kritis, “Mengapa inflasi kita turun, namun daya beli masyarakat tidak meningkat?”

    Jawaban atas pertanyaan ini ternyata cukup kompleks. Para ahli berpendapat bahwa penurunan inflasi yang terjadi bukan semata-mata karena peningkatan produktivitas dalam negeri, melainkan lebih disebabkan oleh kebijakan moneter dan fiskal pemerintah.

    “Sebenarnya, penurunan inflasi terjadi karena pengendalian ketersediaan barang yang sebagian besar bersumber dari impor,” jelas Anton Hendranata.

    Diskusi kemudian beralih ke topik daya beli masyarakat. Roberto AKyuwen menambahkan, “Daya beli sebenarnya sudah mengalami penurunan sejak pandemi COVID-19. Namun, pemerintah memberikan subsidi dan stimulus ekonomi yang besar, yang untuk sementara menutupi penurunan ini.”

    Ahmad Subagyo melengkapi, “Ketika stimulus dan subsidi mulai dikurangi, daya beli masyarakat pun ikut menurun. Ini karena daya beli selama masa pandemi lebih banyak bersumber dari subsidi, bukan dari peningkatan produktivitas masyarakat.”

    Salah satu fenomena menarik yang dibahas adalah lonjakan jumlah Usaha Mikro Kecil (UMK) pascapandemi.

    Bagus Aryo menjelaskan, “Pasca-COVID-19, jumlah UMK meningkat karena banyak pekerja formal yang beralih profesi menjadi pengusaha mikro dan kecil. Namun, banyak dari mereka yang gagal bertransformasi menjadi usaha yang berkelanjutan.”

    Indikasi dari fenomena ini, menurut para ahli, terlihat dari penurunan tajam rasio pajak (tax ratio). “Ini menunjukkan bahwa meskipun jumlah UMK meningkat, kontribusi mereka terhadap perekonomian belum optimal,” kata Burhanuddin Abdullah.

    Topik selanjutnya yang menjadi sorotan adalah efektivitas program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selama ini, KUR dianggap sebagai andalan pemerintah untuk mendorong UMKM.

    Namun, Anton Hendranata mengungkapkan fakta mengejutkan, “Kebijakan KUR ke depan sebenarnya sudah tidak efektif lagi. Banyak penerima KUR ternyata adalah pelaku usaha lama yang telah menikmati kredit komersial dari bank, sedangkan pendatang baru jumlahnya sangat sedikit.”

    Hal ini memicu diskusi tentang perlunya evaluasi dan reformulasi program KUR agar lebih tepat sasaran, terutama untuk membantu UMK baru yang benar-benar membutuhkan.

    Tantangan dan Solusi

    Menghadapi berbagai tantangan ini, para tokoh sepakat bahwa diperlukan langkah-langkah strategis dari berbagai pihak.

    Untuk masyarakat, Ahmad Subagyo menekankan pentingnya peningkatan keterampilan dan produktivitas.

    “Masyarakat perlu beradaptasi dengan perubahan struktur ekonomi. Selain itu, pengelolaan keuangan yang bijak, termasuk memprioritaskan tabungan dan investasi jangka panjang, sangat penting,” ujarnya.

    Bagi lembaga keuangan, Roberto AKyuwen menyarankan pengembangan produk keuangan yang lebih inklusif dan sesuai kebutuhan UMK. “Peningkatan literasi keuangan nasabah, terutama pelaku UMK baru, juga harus menjadi prioritas,” tambahnya.

    Sementara itu, dari sisi regulator, Burhanuddin Abdullah menekankan perlunya evaluasi dan reformulasi program KUR. “Kita perlu mendorong transformasi UMK melalui program pendampingan dan pelatihan yang terstruktur,” jelasnya.

    Bagus Aryo menambahkan pentingnya koordinasi kebijakan moneter dan fiskal yang lebih baik untuk menjaga stabilitas ekonomi makro.

    Meski menghadapi berbagai tantangan, para tokoh tetap optimistis dengan prospek ekonomi Indonesia di tahun 2025. “Dengan pertumbuhan ekonomi yang diprediksi mencapai 5,2 persen dan inflasi yang terkendali, Indonesia memiliki fondasi yang cukup kuat untuk terus berkembang,” ujar Anton Hendranata.

    Namun, mereka juga mengingatkan bahwa pertumbuhan ini harus diikuti dengan pemerataan yang lebih baik. “Kita perlu memastikan bahwa manfaat pertumbuhan ekonomi ini bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat,” tegas Ahmad Subagyo.

    Pertemuan di Darmangsa ini tidak hanya mengupas tantangan yang dihadapi ekonomi Indonesia, tetapi juga memberikan gambaran solusi yang bisa ditempuh.

    Para tokoh sepakat bahwa diperlukan kerja sama yang erat antara pemerintah, pelaku usaha, lembaga keuangan, dan masyarakat untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

    Sebagai penutup, Burhanuddin Abdullah menyampaikan, “Ekonomi Indonesia 2025 memang menghadapi tantangan, tetapi juga menyimpan potensi besar. Dengan strategi yang tepat dan kerja sama semua pihak, kita bisa mengubah tantangan ini menjadi peluang untuk kemajuan bangsa.”

    Pertemuan ini menjadi bukti bahwa di balik angka-angka pertumbuhan ekonomi, ada diskusi mendalam dan pemikiran kritis dari para ahli untuk terus mendorong perbaikan ekonomi Indonesia.

    Dengan semangat gotong royong dan inovasi, Indonesia diharapkan bisa menavigasi tantangan ekonomi 2025 dengan lebih baik, menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera bagi seluruh rakyat.

    *) Penulis adalah Wakil Rektor III IKOPIN University.

    Copyright © ANTARA 2025

  • Pertumbuhan Ekonomi 2024 Mencapai 5,03 Persen, Sri Mulyani: Kuat dan Stabil

    Pertumbuhan Ekonomi 2024 Mencapai 5,03 Persen, Sri Mulyani: Kuat dan Stabil

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,02 persen pada kuartal IV dan 5,03 persen sepanjang tahun 2024. Angka tersebut menunjukkan bahwa perekonomian nasional tetap kuat dan stabil sepanjang tahun lalu.

    “Tahun 2024 merupakan periode yang penuh tantangan dan dinamika, baik dari sisi global maupun domestik. Namun, berkat kerja keras, sinergi yang kuat, serta peran APBN sebagai instrumen strategis dalam menjaga perekonomian, kita mampu mempertahankan stabilitas dan pertumbuhan hingga akhir tahun,” ujar Sri Mulyani dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (5/1/2025).

    Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga mencatat pertumbuhan sebesar 4,98 persen pada kuartal IV 2024 dan 4,94 persen sepanjang tahun.

    Ia optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi ini merupakan bukti nyata bahwa APBN berperan dalam menjaga daya beli masyarakat. Hal ini dilakukan melalui belanja bantuan sosial bagi kelompok berpenghasilan rendah serta penguatan distribusi pasokan pangan untuk memastikan stabilitas harga.

    Selain itu, penciptaan lapangan kerja baru yang mencapai 4,79 juta sepanjang 2024 juga dinilai turut mendorong peningkatan konsumsi masyarakat.

    Sementara itu, konsumsi lembaga nonprofit yang melayani tumah tangga (LNPRT) tumbuh 6,06 persen pada kuartal IV dan meningkat hingga 12,48 persen sepanjang tahun. Pertumbuhan ini didorong oleh aktivitas Pemilu dan Pilkada 2024 serta berbagai agenda olahraga nasional.

    Dalam sektor pengeluaran pemerintah, terjadi pertumbuhan konsumsi sebesar 6,61 persen sepanjang tahun dan 4,17 persen pada kuartal IV. 
    Menurut Sri Mulyani, hasil ini mencerminkan optimalisasi belanja negara yang berfungsi sebagai peredam guncangan ekonomi demi menjaga konsumsi masyarakat, stabilitas perekonomian, serta mendukung pembangunan nasional.

    Sektor investasi, yang diukur melalui pembentukan modal tetap bruto (PMTB), mencatat pertumbuhan 5,03 persen pada kuartal IV dan 4,61 persen sepanjang tahun.

    Hal ini menunjukkan kestabilan kondisi ekonomi dan politik serta dukungan dari kebijakan fiskal dan moneter yang meningkatkan kepercayaan investor dalam merealisasikan investasi di berbagai sektor, termasuk industri hilirisasi.

    Di sisi perdagangan internasional, ekspor mencatat pertumbuhan 7,63 persen pada kuartal IV dan 6,51 persen sepanjang tahun. Kinerja positif ini didorong oleh peningkatan ekspor barang dan jasa.

    Industri manufaktur juga menunjukkan kinerja baik dengan pertumbuhan 4,89 persen pada kuartal IV dan 4,43 persen sepanjang tahun 2024. Sektor perdagangan mencatat kenaikan sebesar 5,19 persen pada kuartal IV dan 4,86 persen sepanjang tahun.

    Sri Mulyani menegaskan bahwa ketahanan ekonomi nasional tidak lepas dari peran APBN yang terus dioptimalkan untuk melindungi daya beli masyarakat melalui program perlindungan sosial, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta mendukung agenda pembangunan nasional.

    Untuk menjaga daya beli masyarakat, pemerintah berkomitmen memperkuat program perlindungan sosial, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, serta subsidi dan kompensasi.

    Selain itu, dukungan terhadap UMKM akan terus ditingkatkan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan kebijakan perpajakan yang lebih mendukung. Upaya stabilisasi harga juga akan dilakukan melalui kebijakan Stabilisasi Harga Pangan (SPHP).

    Ke depan, Menkeu menyatakan bahwa APBN akan tetap berperan sebagai peredam guncangan ekonomi melalui berbagai strategi kebijakan pemerintah.

    Pemerintah terus berupaya memperkuat fundamental ekonomi dengan berbagai langkah, seperti transformasi ekonomi, peningkatan ketahanan pangan, pengembangan energi terbarukan, hilirisasi industri, peningkatan produktivitas tenaga kerja, serta perbaikan iklim investasi dan bisnis.

    Selain itu, koordinasi dan kolaborasi antara berbagai pihak terus ditingkatkan guna memaksimalkan dampak kebijakan terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Sinergi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan akan terus diperkuat untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional tetap terjaga.
     

  • Kemen UMKM: Himbara respons positif rencana UMKM dapat modal buat MBG

    Kemen UMKM: Himbara respons positif rencana UMKM dapat modal buat MBG

    Progresnya sangat baik, jadi akan dimungkinkan nantinya ada pembayaran di depan untuk kebutuhan dapur MBG.

    Jakarta (ANTARA) – Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Riza Adha Damanik menyampaikan rapat bersama Himpunan Bank Negara (Himbara) dan Badan Gizi Nasional soal modal untuk UMKM yang terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan dengan baik.

    “Progresnya sangat baik, jadi akan dimungkinkan nantinya ada pembayaran di depan untuk kebutuhan dapur MBG,” ujar Riza dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR, di Jakarta, Rabu.

    Skema pembiayaan di depan tersebut merupakan respons pemerintah terhadap kebutuhan UMKM untuk mendukung implementasi MBG.

    Riza menjelaskan bahwa selama ini praktik Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) tidak dibayarkan begitu saja dan menggunakan sistem pembayaran reimburse.

    Dalam sehari, kata Riza, biaya belanja dapur dapat menghabiskan dana sekitar Rp30 juta dengan asumsi kebutuhan sebanyak 3 ribu porsi, dan per porsinya seharga Rp10 ribu.

    “Kalau tujuh hari, itu ada Rp210 juta. Harus ada uang Rp210 juta yang dialokasikan oleh UMKM,” kata Riza.

    Menyadari beban UMKM yang berat untuk menanggung pembiayaan tersebut tanpa modal awal, maka pemerintah merumuskan skema pembiayaan di depan. Pembiayaan tersebutlah yang akan menjadi modal bagi para pelaku UMKM untuk belanja dapur.

    “Itulah kemarin dibicarakan dengan bank-bank Himbara, supaya ada mekanisme yang sama, metode yang sama, dalam kerangka kita mendukung makan bergizi gratis ini. Supaya ekosistemnya juga bisa dinikmati dengan mudah oleh UMKM kita yang terlibat,” ujar Riza.

    Sebelumnya, Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyampaikan akan menyiapkan skema khusus terkait akses modal untuk pengusaha-pengusaha UMKM yang terlibat dalam program MBG.

    Ia menjelaskan bahwa terdapat 46 bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang berada di bawah koordinasi Kementerian UMKM, dan 4 bank di antaranya merupakan bagian dari Himpunan Bank Negara (Himbara). Keempat bank tersebutlah yang direncanakan akan terlibat dalam skema pemberian modal kepada UMKM untuk MBG.

    Melalui akses modal yang sedang dibangun oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian UMKM, BGN, dan Himbara, Maman berharap agar dapat meringankan beban modal bagi para pengusaha UMKM yang terlibat dalam program MBG.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025