Produk: Kredit Usaha Rakyat (KUR)

  • Kontribusi Nyata SRC dalam Dukung Perkembangan Ekonomi RI Lewat UMKM

    Kontribusi Nyata SRC dalam Dukung Perkembangan Ekonomi RI Lewat UMKM

    Jakarta

    Keberadaan SRC dan peran UMKM dalam perekonomian Indonesia menjadi bukti bahwa sektor ini memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan sinergi antara pelaku usaha, pemerintah, dan investor, Indonesia memiliki peluang besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen serta menjadi negara berpendapatan tinggi dalam dekade mendatang.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengapresiasi peran strategis SRC dan Sampoerna Entrepreneurs Training Center yang telah membantu ratusan ribu UMKM di seluruh Indonesia. Keberhasilan SRC menjadi bukti bahwa sektor retail berbasis UMKM dapat bersaing dengan retail modern dan memberikan kontribusi nyata dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Beberapa tahun yang lalu saya ingat jumlah SRC lebih kecil dari jumlah retail modern. Tapi hari ini retail modern Indonesia itu 80 ribu, SRC sudah 250 ribu,” ujar Airlangga dalam sambutannya pada acara ‘The Big Idea Forum, Pahlawan Ekonomi Bangsa: Kekuatan UMKM untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi 8%”‘ yang digelar Sampoerna dan CNN Indonesia, dilihat Senin (17/3/2025).

    Diketahui, usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Dengan jumlah hampir 99 persen dari total unit usaha di Indonesia atau sekitar 64 juta unit, UMKM berkontribusi sebesar 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97 persen tenaga kerja nasional.

    Airlangga menjelaskan, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia harus mampu keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah dalam 10 tahun ke depan. Saat ini, pendapatan per kapita di Jakarta telah mencapai US$20 ribu, mendekati kota-kota maju di negara lain seperti San Francisco. Jika pertumbuhan ini dapat diperluas ke kota-kota lain, maka Indonesia berpeluang menjadi negara berpendapatan tinggi

    “Tentunya kalau UMKM semuanya naik kelas, kita akan mencapai negara pendapatan menengah. Target 8 persen yang dicanangkan oleh Pak Presiden yakin kita bisa capai tahun 2028-2030,” ucapnya.

    Selain itu, Airlangga melihat meski tantangan global terus menghantui, para pelaku retail di Indonesia tetap optimis terhadap prospek perekonomian Tanah Air. Optimisme ini pun didukung oleh kekuatan pasar domestik Indonesia yang sangat resiliensi, dengan 52 persen dari ekonomi nasional berasal dari sektor konsumsi.

    Menurut Airlangga, hal ini yang menjadi daya tarik bagi investor asing, seperti perusahaan dari China dan Vietnam, yang ingin memanfaatkan potensi pasar domestik Indonesia. Salah satunya Philip Morris yang telah menanamkan investasinya di Indonesia.

    “Jadi ini saya mengapresiasi kepada Philip Morris, Bapak Andrey Kalantau Pulus, karena beliau lah yang memutuskan Philip Morris investasi di Indonesia. Perusahaan seperti Philip Morris harus berada di Indonesia, seperti perusahaan Vietnam yang juga harus ada di Indonesia untuk domestic market yang resiliensi,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Airlangga menilai SRC telah menjadi contoh sukses bagaimana UMKM dapat naik kelas melalui digitalisasi. Dengan dukungan teknologi seperti QRIS, SRC telah meningkatkan efisiensi dalam sistem pembayaran dan memperluas inklusi keuangan. Selanjutnya, kerja sama dengan berbagai pihak, seperti BRI, Telkom, dan Bulog, turut mendukung kemajuan sektor UMKM.

    Selain itu, pemerintah juga meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp300 triliun, yang akan difokuskan pada sektor perdagangan, termasuk di dalamnya SRC. Kemudian kerja sama antara Sampoerna Entrepreneurs Center dan Kartu Prakerja juga akan semakin memperbanyak wirausaha baru yang siap bersaing di pasar.

    “Kalau kita lihat memang UMKM yang sudah go digital ini hasilnya jauh lebih baik seperti yang dilakukan oleh SRC ini,” pungkas Airlangga.

    (prf/ega)

  • Kesadaran Digital, Kunci UMKM Jakarta Candle Tembus Pasar Global

    Kesadaran Digital, Kunci UMKM Jakarta Candle Tembus Pasar Global

    Jakarta

    Bogor punya UMKM lilin hias yang produknya sudah mendunia. Kesadaran pentingnya teknologi digital sejak awal, menjadi kunci sukses mereka menembus pasar global.

    Jakarta Candle adalah sebuah UMKM di Desa Waringin Jaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor. Mereka memproduksi lilin hias untuk pajangan, dekorasi wedding, aksesoris di toko bunga ataupun lilin untuk keperluan yoga dan meditasi.

    Pemiliknya adalah pasangan suami istri Dhanu Trapsilo (45) dan Yulianah (46). Kepada detikINET saat berkunjung ke rumah sekaligus workshop produksi mereka, Yulianah berkisah mengenai kesibukan mereka sehari-hari.

    Untuk alur kerja sehari-hari, Dhanu sudah mulai menyalakan kompor pukul 05.30 WIB setiap pagi. Setelah itu ada pelelehan lilin dan material lain termasuk pewarnaan, lalu ada proses penuangan ke cetakan. Butuh waktu setengah sampai 1 hari penuh sampai lilin keras. Baru setelah itu lilin dipoles untuk finishing dan dikemas. Untuk faktor keamanan, mereka memiliki Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

    Dhanu rajin browsing mengenai tren pembuatan dan bentuk lilin yang populer di luar negeri. Sehingga, model lilin mereka selalu kekinian.

    Pentingnya teknologi digital bagi Jakarta Candle

    Sedari awal memulai UMKM Yulianah dan suaminya menyadari bahwa teknologi digital sangat penting bagi mereka dalam mencari pembeli. Lilin hias punya konsumen kelas menengah ke atas, sehingga produk mereka bukanlah yang masuk ke warung dan toko di sekitar tempat mereka tinggal.
    Yulianah dan Dhanu harus bisa menjangkau konsumen nan jauh di tempat lain. Lewat Instagram @jakartacandle barulah mereka bisa berhubungan dengan suplier pernikahan yang jadi pembeli tetap mereka.

    “Sedari awal sudah memanfaatkan semua channel online, karena kita mau market dari mana begitu kan. Tapi memang digital itu benar-benar ya, kan kita dapat channel di Instagram. Buyer-buyer juga menemukan kita di Instagram,” kata dia.

    Saat pandemi COVID-19 bisnis mereka tetap bisa lanjut lewat jualan online. Bisnis dekorasi wedding memang berhenti membeli karena pesta pernikahan belum bisa digelar karena pandemi. Namun banyak pembeli baru dari orang-orang yang stay at home atau work from home, yang ingin mendekorasi rumah dengan lilin di masa pandemi.

    Jakarta Candle go international

    Karena rajin promosi online, produk Jakarta Candle pun go international. Mereka sudah punya pembeli tetap dari Malaysia, Singapura dan Australia. Lilin-lilin mereka disukai pelaku usaha florist, usaha dekorasi pernikahan termasuk pernikahan di luar negeri dan kelas-kelas meditasi. Omzet tertinggi mereka pernah mencapai Rp 700 juta sebulan.

    “Kalau sample sih sudah dibawa sampai Dubai, tapi kalau pembelian sudah sampai Malaysia, Australia, Singapura,” ujarnya.

    Berbagai jasa layanan wedding decor membawa produk Jakarta Candle sampai ke Filipina dan Italia. Bahkan beberapa pernikahan artis juga memakai produk Jakarta Candle karena perusahaan wedding decor-nya adalah klien Yulianah. Yulianah pun memperlihatkan postingan instagram pernikahan beberapa dan tampak lilinnya sama dengan milik Jakarta Candle.

    Optimalisasi linkUMKM.id dan BRImo

    Yulianah dan produk lilin Jakarta Candle (Foto: Fitraya Ramadhanny/detikcom)

    Rupanya, ada peran Bank Rakyat Indonesia (BRI) di balik kesuksesan Jakarta Candle. Yulianah adalah seorang nasabah BRI. Dia pernah mengambil Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2015 dari BRI Unit Bojonggede, sebesar Rp 10 juta, lalu Rp 15 juta dan Rp 25 juta, dan kreditnya kini sudah lunas semua. Semua itu mereka lakukan untuk mengembangkan usahanya, seperti membeli bahan baku.

    “Mudah pengajuannya, karena dilihat usahanya sudah berjalan, terus dilihat catatan penjualannya juga,” kata dia.

    Terkait dengan kesadaran digital, Yulianah juga memanfaatkan linkUMKM.id karena terinspirasi dari rekan UMKM yang sudah duluan memanfaatkannya. Dalam sebuah pameran, Yulianah menjumpai booth linkUMKM.id dan lantas bergabung di dalamnya.

    “Manfaatnya ya dapat informasi-informasi terupdate tentang kegiatan UMKM-nya. Dipromosikan di website linkUMKM.id dan dapat pendampingan,” ujarnya.

    Dia juga tahu ada beberapa program pelatihan untuk UMKM termasuk pelatihan berjualan online. Untuk yang satu itu, Yulianah sedari awal memang sudah berusaha memakai aneka saluran jualan online termasuk media sosial.

    Yulianah juga sangat memanfaatkan aplikasi BRImo. Dia mengatakan sudah memakai aplikasi BRImo selama 3 tahun terakhir. Dia paling banyak memakai aplikasi ini untuk transfer, pembayaran dan penjualan terkait dengan Jakarta Candle. Konsumennya ada yang memakai BRImo ada juga yang tidak. Yulianah sendiri merasa aplikasi BRImo membantunya dalam usaha berjualan lilin hias di Jakarta Candle.

    “Lebih mudah dalam transaksi,” ujarnya.

    Digitalisasi pelaku UMKM di Bogor oleh BRI

    Pimpinan Cabang BRI Cibinong, Ivam Abdul Latif (Foto: Fitraya Ramadhanny/detikcom)

    Terkait dengan kiprah Jakarta Candle, detikINET pun berbincang dengan Pimpinan Cabang BRI Cibinong, Ivam Abdul Latif. Ivam mengatakan Jakarta Candle adalah 1 dari 3 UMKM unggulan binaan BRI di Kabupaten Bogor yang dikirim ke BRI UMKM EXPO(RT) 2025 lalu.

    “Jadi BRI lebih melihat usaha-usaha yang memberdayakan masyarakat, kayak Jakarta Candle ini kan. Tenaga kerjanya kan banyak tuh,” ujarnya.

    Ivam juga mengatakan BRI melakukan pelatihan untuk UMKM-UMKM binaan, misalnya pelatihan mengolah produk, pelatihan pengepakan, pelatihan ekspor, manajemen keuangan, pelatihan jualan online dll

    Untuk pelatihan jualan online dari BRI, Ivam mengatakan para pelaku UMKM bisa memakai aplikasi Pasar.id dan Pari (Pasar Rakyat Indonesia). Dua platform ini mempertemukan para pedagang pasar dan pembelinya secara online. BRI Cabang Cibinong pun secara khusus membina para pedagang di Pasar Cibinong agar berjualan di Pasar.id.

    “Bantuan pemasaran yang dilakukan BRI adalah Pasar.id pedagang bisa masuk situ seperti selayaknya masuk e-commerce lain kan. Satu lagi adalah Pari, mempertemukan penjual dan pembeli seluruh Indonesia,” kata dia.

    Yulianah dan Ivam di acara BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Foto: (dok BRI Cabang Cibinong)

    BRI bisa memanfaatkan ruangan milik pemerintah desa untuk pelatihan UMKM. Mantri BRI pun biasanya punya Pojok Mantri di Kantor Desa, sebagai posko untuk membantu nasabah yang membutuhkan di desa tersebut. Mantri harus tahu potensi ekonomi di wilayahnya untuk bisa berkembang.

    “Jadi kegiatan mengedukasi masyarakat terkait literasi keuangan dengan digitalisasi itu kita lakukan bisa one by one oleh para Mantri atau kita mengumpulkan masyarakat dan nasabah sesuai kluster,” ujarnya.

    Kesadaran digital, tentunya menjadi salah satu cara agar UMKM bisa naik kelas. Jualan online, bisa membuka akses mereka ke pasar global. Hal itu senada seperti yang disampaikan Direktur Utama BRI Sunarso dalam keterangan resmi yang diterima detikINET.

    Lewat berbagai inisiatif seperti Rumah BUMN, BRIncubator, Growpreneur by BRI, Pengusaha Muda Brilian sampai BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI ingin membuka akses bagi UMKM ke pasar global.

    “Kami percaya, dengan memperluas akses pasar global bagi UMKM, kita akan menciptakan surplus neraca jam kerja yang memberikan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Rencana Pemerintah Beri Modal Awal untuk UMKM terlibat MBG”
    [Gambas:Video 20detik]
    (fay/fyk)

  • Ondel-ondel Daur Ulang: Menjaga Budaya, Mengurangi Sampah

    Ondel-ondel Daur Ulang: Menjaga Budaya, Mengurangi Sampah

    Jakarta

    Hujan gerimis awet menemani langkah kaki menembus lorong gang di Lebak Bulus, Jakarta Selatan sore itu. Hingga tibalah kami di sebuah rumah dengan rangka ondel-ondel di terasnya dan spanduk bertulisan, ‘Ondel-ondel Betawi Bang Lukman’.

    “Ayo masuk, saya juga baru sampai,” ujar seorang pria gempal tersenyum ramah.

    Lukman Hakim namanya, pria 55 tahun ini berprofesi sebagai satpam di kawasan SCBD, Jakarta. Namun di lingkungan rumahnya, dia dikenal sebagai sosok pegiat budaya Betawi.

    Budaya Betawi sudah lama menjadi keseharian Lukman seperti pencak silat, batik Betawi dan ondel-ondel. UMKM suvenir ondel-ondel mini dirintis Lukman di tahun 2013. Wajah lelah Lukman sepulang kerja, berubah menjadi antusias ketika mulai bercerita soal ondel-ondel.

    Lukman Hakim, pemilik UMKM Ondel-ondel Mini Bang Lukman (Foto: Fitraya Ramadhanny/detikcom)Ondel-ondel Ramah Lingkungan

    “Tahun 2013 saya menciptakan ondel-ondel dari bahan daur ulang. Awalnya ini permintaan lurah,” kata Lukman menunjukkan aneka kemasan suvenir ondel-ondel mini yang berjejer rapi di lemari ruangan workshopnya.

    Ruangan workshopnya tidak besar, sekitar 3 x 3 meter. Lukman mengaku belajar bikin mainan ondel-ondel ini secara otodidak, karena memang suka dengan kegiatan seni dari kecil.

    Tantangan lurah untuk membuat suvenir ondel-ondel disanggupinya. Lukman tak mau meniru ondel-ondel mini dari bahan kok bulutangkis. Dia memilih mendaur ulang botol plastik minuman ringan Teh Pucuk, yang tingginya pas dan plastiknya keras. Badan botol jadi badan ondel-ondel. Leher dan kepala botol dipotong, lalu dibalik dan dilem ke badan botol dan jadilah kepala ondel-ondel. Styrofoam dipakai untuk membuat hidung dan hiasan kepala.

    “Saya ciptakanlah ini yang daur ulang ini, harga murah terjangkau. Karena ada tantangan dari Ibu Lurah, saya bilang nggak mau niru-niru pakai kok bulutangkis. Saya mau ciptakan sendiri dari botol,” kata Lukman.

    Ondel-ondel besar yang umum kita kenal, berubah menjadi ondel-ondel mini setinggi 30 cm yang cocok jadi mainan anak atau pajangan meja. Di ruang workshop itu, ada tumpukan botol plastik yang sudah disusun jadi badan ondel-ondel namun belum dilukis. Ada juga tumpukan potongan kain kecil-kecil yang nanti menjadi baju ondel-ondel. Ada kuas dan cat untuk melukis wajah ondel-ondel dan hiasan kembang kelapa untuk kepala ondel-ondel yang tentu ukurannya juga mini.

    Satu set suvenir ondel-ondel berisi sepasang ondel-ondel lelaki dan Perempuan yang kemas dalam tas tenteng plastik bening. Tentunya ada merk bertulisan ‘Ondel-ondel Betawi Bang Lukman’. Pedagang mainan datang membeli dari Lukman Rp 25.000 saja sepasang, lalu mereka menjualnya kembali ke berbagai tempat.

    “Acara festival di Monas, Ancol, Taman Mini, Ragunan, Setu Babakan. Cepat banget ini habisnya, bikin nangis anak kecil,” kata Lukman tergelak.

    Anak-anak menurut Lukman suka dengan mainan ini karena warnanya yang cerah dan mencolok. Lukman dibantu sekitar 10 orang dari keluarga dan anak-anak sanggar Betawi untuk mengerjakan ondel-ondel mini ini.

    Kegiatan Lukman membuat ondel-ondel mini dari botol bekas juga mendorong kegiatan daur ulang dan mengurangi sampah di lingkungannya. Lukman menghargai botol bekas ini Rp 5.000 per kg, lebih mahal dari pengepul rongsokan. Dengan catatan, botol dalam kondisi bagus dan tidak hancur.

    Selain dijual di berbagai event Betawi dan taman rekreasi, ondel-ondel mini ini juga dijual di berbagai toko seperti supermarket Aneka Buana, ITC Permata Hijau dan beberapa toko lain.

    Pembinaan dari BRI

    Salah satu yang mendukung UMKM Ondel-ondel Betawi Bang Lukman adalah pembinaan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Lukman adalah nasabah BRI dan mengambil Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2017 untuk modal usahanya.

    “Bisa terjual 500 pasang sebelum COVID-19,” kata Lukman soal omset per bulan.

    Iya, COVID-19 juga merupakan pukulan bagi Lukman. Omset penjualan terjun bebas, dan kini Lukman merangkak naik kembali perlahan-lahan. Lukman menunjuk papan tulis daftar orderan ondel-ondel, 105 pasang bulan Desember 2024 dan hanya 25 pasang di bulan Januari 2025.

    “Itu yang COVID-19 tuh, waduh. Saya sampai minta keringanan tuh, dan dikasih keringanan,” kata Lukman.

    BRI menurut Lukman juga membantunya dengan memberikan informasi kegiatan UMKM dan diajak untuk berpartisipasi dalam beberapa event UMKM. Lukman senang, karena dalam salah satu event itu dia bisa bertemu Presiden Jokowi.

    “Saya diajak ketemu Pak Presiden, Pak Jokowi di daerah Kopassus tuh di Cijantung,” kenang Lukman. “Pokoknya dari BRI kalau ada apa-apa info ke saya,” imbuhnya.

    Lukman mengatakan BRI menilai dirinya unik dan spesial karena merupakan UMKM yang melestarikan kebudayaan Betawi. Lukman bilang, dia bukan satu-satunya yang membuat ondel-ondel mini. Tapi dia berani jamin, buatannya yang paling bagus karena dilukis, bukan pakai stiker dan sejenisnya.

    “Tahun 2015 kalau nggak salah, saya pernah isi acara pelatihan bikin ondel-ondel di Pondok Pesantren Gontor,” kata Lukman.

    Dari UMKM suvenir ondel-ondel ini, Lukman bisa merenovasi rumahnya. Usahanya pun perlahan pulih pasca COVID-19. Dia kembali mengambil KUR dari BRI untuk mengembangkan usahanya. Lukman dan keluarganya juga masih mengerjakan ondel-ondel besar hanya jika ada pesanan misalnya untuk acara sekolah, pernikahan atau festival.

    “Itu harganya Rp 5 juta sepasang,” kata dia.

    Lukman mengatakan dirinya terbantu dengan hubungan baik antara dirinya dengan pihak Bank BRI selama bertahun-tahun. Bahkan dalam wawancara dengan detikFinance, seorang mantri BRI pun ikut menemani Lukman. BRI kata Lukman melihat potensi dari UMKM miliknya, cara kerja, omzet dan memberikan pendampingan. Lukman juga ikut berbagai pelatihan.

    “Saya juga ikut-ikut pelatihan, pelatihan penjualan, pelatihan jualan online, cara kemasan, cara izin bikin merk, kayak begitu. Kita diajarin,” kata dia.

    Pelatihan ini diadakan Kecamatan Cilandak yang sponsornya bisa macam-macam. UMKM peserta pelatihan juga mendapatkan alat kerja.

    “Karena saya craft, saya dapat mesin jahit. Kalau yang kuliner dapat kompor,” kata dia.

    UMKM dan Kebudayaan BetawiDjaharuddin, Camat Cilandak Jakarta Selatan (Foto: Fitraya Ramadhanny/detikcom)

    Usaha UMKM souvenir ondel-ondel mini khas Betawi, apalagi dari bahan daur ulang, tentu adalah sebuah keunikan. DetikFinance pun berbincang dengan Camat Cilandak, Djaharuddin di kantornya.

    Terkait kebudayaan Betawi di Kecamatan Cilandak, kata Djaharuddin ada batik Betawi di Tarogong dan kesenian Palang Pintu di Pondok Labu. Dengan adanya UMKM kerajian ondel-ondel mini, pihak kecamatan juga akan berusaha mengembangkan sebagai bagian dari cara pelestarian kebudayaan Betawi.

    “Kita akan kembangkan ya, kita berharap karena dia sudah menjadi binaan agar selalu berkoordinasi dengan kami apa masalahnya. Kita akan libatkan terus sebagai dukungan kita misalnya dalam hal permodalan, pemasaran, dilibatkan dalam event-event,” ujarnya kepada detikFinance

    “Jadi UMKM sudah ada programnya, untuk acara Betawi sudah ada programnya, itu yang kita kawinkan begitu. Kita kolaborasikan,” pungkasnya.

    UMKM dengan segala kreativitasnya, menjadi roda penggerak perekonomian di masyarakat. Potensi itulah yang rupanya dilihat BRI sehingga banyak menciptakan program dan pendampingan UMKM di seluruh Indonesia dengan target membuat mereka naik kelas dan membuka peluang ekspor ke luar negeri. Komitmen BRI untuk meningkatkan kapabilitas pelaku UMKM tercermin dalam berbagai program pemberdayaan seperti Rumah BUMN, BRIncubator, Growpreneur by BRI, Pengusaha Muda Brilian sampai BRI UMKM Expo(rt).

    “Dengan membuka akses UMKM ke pasar global, kita dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja produktif, meningkatkan daya saing Indonesia, serta memperkuat perekonomian nasional,” ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam keterangan resmi yang diterima detikFinance.

    Ondel-ondel Betawi Bang Lukman kini bisa dibeli online di e-commerce seperti Tokopedia, Shopee dan Bukalapak. Dengan Ondel-ondel Mini, Lukman melestarikan kebudayaan Betawi, mengurangi sampah botol plastik di lingkungannya dan tentunya menjadi UMKM yang inspiratif.

    (fay/hns)

  • Anggota DPR RI Dukung UMKM Batik Besurek Bengkulu Tingkatkan Daya Saing

    Anggota DPR RI Dukung UMKM Batik Besurek Bengkulu Tingkatkan Daya Saing

    KOTA BENGKULU – Anggota Komisi VII DPR RI daerah pilih (dapil) Bengkulu Erna Sari Dewi di Bengkulu, Sabtu menyatakan, pihaknya  ingin mendorong pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Provinsi Bengkulu khususnya perajin Batik Besurek agar naik kelas.

    Ia menyebutkan, sejumlah upaya dapat dilakukan untuk mendukung para perajin Batik Besurek di Provinsi Bengkulu dapat naik kelas seperti diberikan permodalan melalui program kredit usaha rakyat (KUR) yang disalurkan oleh bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), khususnya yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

    Kemudian, mengeksplorasi kemampuan seni diri dalam membatik, menyalurkan bantuan peralatan, dan memberikan pendidikan Batik Besurek.

    “Ini juga bagian dari bidang kerja saya di bidang UMKM, saya tentunya fokus ingin melihat bagaimana UMKM di Provinsi Bengkulu berkembang. Kebetulan hari ini kita ke UMKM batik Besurek, kita ingin melihat bagaimana dukungan pemerintah terhadap perajin batik sehingga mereka bisa berkembang,” ujarnya, dikutip dari ANTARA, Sabtu, 8 Maret.

    Hal tersebut dilakukan, sebab Batik Besurek merupakan salah satu kearifan lokal milik Provinsi Bengkulu, sehingga pemerintah dapat memberikan perhatian khusus kepada UMKM batik agar dapat lebih berkembang.

    “Di sepanjang sejarah pertumbuhan perekonomian ini, usaha yang dapat berhasil yaitu UMKM. Sehingga kenapa batik Besurek lekat dengan budaya dan bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat kecil, dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” terang Erna.

    Untuk itu, para pelaku UMKM khususnya perajin Batik Besurek dapat lebih berkreasi khususnya di bidang promosi atau marketing, salah satunya yaitu dapat menjual melalui e-commerce yang mudah diakses oleh masyarakat.

    Selanjutnya, terang Erna, para influencer atau selebriti internet dapat juga membantu para pelaku UMKM untuk mempromosikan produknya agar lebih dikenal masyarakat luas.

    “Tentu harus lebih berkreasi dari sisi promosi, marketing dan lainnya harus diatur dari awal, sebab mereka tidak dapat berjualan melalui daring sendiri agar bisa dapat menembus pasar global salah satunya yaitu melalui e-commerce,” sebutnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu Foritha Ramadhani Wati berharap, dengan adanya kunjungan kerja anggota Komisi VII dapat memberikan motivasi dan dukungan kepada para pelaku UMKM khususnya perajin Batik Besurek.

    “Kami mengucapkan terima kasih kepada Erna Sari Dewi yang sudah berkunjung ke UMKM salah satunya perajin batik di Kampung Batik Besurek,” katanya.

  • BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan, Bukti Keberpihakan Nyata untuk UMKM dan Ekonomi Rakyat

    BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan, Bukti Keberpihakan Nyata untuk UMKM dan Ekonomi Rakyat

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menunjukkan komitmennya dalam mengimplementasikan Asta Cita guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sepanjang dua bulan di awal tahun 2025, yakni Januari –  Februari, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp27,72 triliun atau 15,84% dari total alokasi tahunan sebesar Rp175 triliun yang ditetapkan Pemerintah. Pada periode ini, sebanyak 649,6 ribu debitur pengusaha UMKM telah menerima manfaat dari penyaluran KUR ini.

    Tak hanya dari sisi jumlah penyaluran, BRI juga memastikan KUR tersalurkan ke sektor-sektor strategis yang berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal ini tercermin dalam distribusi penyaluran KUR, di mana lebih dari separuh atau sekitar 55,88% dialokasikan ke sektor produksi.

    Sementara itu, sektor ekonomi dengan penyaluran terbesar adalah sektor pertanian, dengan total penyaluran KUR mencapai Rp11,57 triliun. Besarnya penyaluran ini selaras dengan upaya Pemerintah dalam mendukung program ketahanan pangan Indonesia.

    Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menegaskan bahwa komitmen ini terus dilakukan BRI dalam memperkuat ekosistem pembiayaan UMKM agar semakin berdaya saing dan mampu berkembang secara berkelanjutan.

    “Kami percaya bahwa dengan semakin luasnya akses pembiayaan melalui KUR, semakin banyak pelaku usaha yang dapat bertumbuh, berkembang, dan berkontribusi lebih besar dalam mendukung ketahanan ekonomi nasional,” ujarnya.

    Supari menyatakan bahwa BRI akan terus menjalankan strategi yang telah diterapkan untuk mendorong penyaluran KUR. Salah satu strategi utama adalah revitalisasi tenaga pemasar mikro sebagai financial advisor yang menguasai ekosistem di suatu wilayah. Strategi ini menjadi tulang punggung dalam pelaksanaan berbagai program pemberdayaan BRI, seperti Desa BRILiaN, Klasterku Hidupku, Figur Inspiratif Lokal (FIL), dan LinkUMKM, sebuah platform pemberdayaan berbasis digital.

  • Salurkan KUR 27,72 Triliun, Bukti Komitmen Nyata BRI untuk UMKM dan Ekonomi Rakyat – Halaman all

    Salurkan KUR 27,72 Triliun, Bukti Komitmen Nyata BRI untuk UMKM dan Ekonomi Rakyat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menunjukkan komitmennya dalam mengimplementasikan Asta Cita guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

    Sepanjang dua bulan di awal tahun 2025, yakni Januari –  Februari, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp27,72 triliun atau 15,84 persen dari total alokasi tahunan sebesar Rp175 triliun yang ditetapkan Pemerintah. Pada periode ini, sebanyak 649,6 ribu debitur pengusaha UMKM telah menerima manfaat dari penyaluran KUR ini.

    Tak hanya dari sisi jumlah penyaluran, BRI juga memastikan KUR tersalurkan ke sektor-sektor strategis yang berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal ini tercermin dalam distribusi penyaluran KUR, di mana lebih dari separuh atau sekitar 55,88% dialokasikan ke sektor produksi.

    Sementara itu, sektor ekonomi dengan penyaluran terbesar adalah sektor pertanian, dengan total penyaluran KUR mencapai Rp11,57 triliun. Besarnya penyaluran ini selaras dengan upaya Pemerintah dalam mendukung program ketahanan pangan Indonesia.

    Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menegaskan bahwa komitmen ini terus dilakukan BRI dalam memperkuat ekosistem pembiayaan UMKM agar semakin berdaya saing dan mampu berkembang secara berkelanjutan.

    “Kami percaya bahwa dengan semakin luasnya akses pembiayaan melalui KUR, semakin banyak pelaku usaha yang dapat bertumbuh, berkembang, dan berkontribusi lebih besar dalam mendukung ketahanan ekonomi nasional,” ujarnya.

    Supari menyatakan bahwa BRI akan terus menjalankan strategi yang telah diterapkan untuk mendorong penyaluran KUR. Salah satu strategi utama adalah revitalisasi tenaga pemasar mikro sebagai financial advisor yang menguasai ekosistem di suatu wilayah. Strategi ini menjadi tulang punggung dalam pelaksanaan berbagai program pemberdayaan BRI, seperti Desa BRILiaN, Klasterku Hidupku, Figur Inspiratif Lokal (FIL), dan LinkUMKM, sebuah platform pemberdayaan berbasis digital.

    “Melalui berbagai program pemberdayaan tersebut, BRI berupaya menghadirkan one-stop solution bagi pelaku usaha mikro, tidak hanya dalam aspek keuangan, tetapi juga non-keuangan, sesuai dengan kebutuhan mereka,” tambah Supari. 

    Konsistensi BRI dalam mendukung UMKM untuk memperkuat kapasitas usaha dan memastikan keberlanjutan pembiayaan memang tercermin dari akumulasi penyaluran KUR sejak 2015 hingga Februari 2025, yang telah mencapai Rp1.285 triliun dengan total penerima lebih dari 43,33 juta debitur.

    Hal ini menunjukkan komitmen BRI dalam memberdayakan UMKM agar semakin berkembang dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia.

  • Biar ACC Begini Cara Mengajukan Pinjaman KUR BRI 2025 Plafon hingga Rp500 Juta

    Biar ACC Begini Cara Mengajukan Pinjaman KUR BRI 2025 Plafon hingga Rp500 Juta

    JABAR EKSPRES – Bagi para pelaku usaha yang sedang mencari tambahan modal dengan pinjaman bunga rendah, Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) 2025 bisa menjadi solusi terbaik.

    Program pinjaman ini menawarkan kredit hingga ratusan juta rupiah dengan suku bunga yang jauh lebih ringan dibandingkan dengan pinjaman komersial lainnya.

    Baca juga : KUR BRI 2025 dengan Aturan Terbaru Bisa Tanpa Jaminan? Ini Cara Pengajuannya

    Dengan pengajuan yang semakin mudah, siapa pun yang memenuhi syarat bisa mengajukan pinjaman KUR BRI, baik secara online maupun offline.

    Keuntungan Mengajukan Pinjamanan KUR BRI 2025

    Salah satu daya tarik utama dari KUR BRI adalah adanya subsidi bunga dari pemerintah, sehingga peminjam hanya dikenakan suku bunga efektif sebesar 6% per tahun.

    Selain itu, pengajuan pinjaman ini juga tidak dikenakan biaya administrasi maupun provisi, sehingga lebih terjangkau bagi pelaku usaha kecil dan menengah.

    Jika memenuhi syarat, Anda bisa mendapatkan pinjaman hingga Rp500 juta tanpa harus merasa terbebani dengan bunga tinggi.

    Jenis-Jenis Pinjaman KUR BRI 2025

    Bank BRI menyediakan beberapa skema pinjaman KUR yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan usaha Anda. Berikut rinciannya:

    1. KUR Mikro

    Maksimum pinjaman: Rp50 juta per debitur Jenis pinjaman:Kredit Modal Kerja (KMK): Maksimum tenor 3 tahunKredit Investasi (KI): Maksimum tenor 5 tahun Suku bunga: 6% efektif per tahun Bebas biaya administrasi dan provisi

    2. KUR Kecil

    Jumlah pinjaman: Rp50 juta – Rp500 juta Jenis pinjaman:Kredit Modal Kerja (KMK): Maksimum masa pinjaman 4 tahunKredit Investasi (KI): Maksimum masa pinjaman 5 tahun Suku bunga: 6% efektif per tahun Bebas biaya administrasi dan provisiSyarat Pengajuan KUR BRI 2025

    Agar pengajuan pinjaman Anda dapat diproses dengan lancar, pastikan Anda telah memenuhi persyaratan berikut:

    1. Dokumen Administratif

    – Kartu Tanda Penduduk (KTP)

    – Kartu Keluarga (KK)

    – Akta nikah (bagi yang sudah menikah)

    – Nomor Induk Berusaha (NIB) atau Surat Keterangan Usaha dari kelurahan/RT/RW

    – Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk pinjaman di atas Rp50 juta

    2. Persyaratan Tambahan

    – Berusia minimal 17 tahun (atau 21 tahun untuk KUR Mikro)

  • Aduan Kasus Penyaluran KUR Bank Jatim Lemah, Kajari Bondowoso: Tidak Ditemukan Kerugian Keuangan Negara

    Aduan Kasus Penyaluran KUR Bank Jatim Lemah, Kajari Bondowoso: Tidak Ditemukan Kerugian Keuangan Negara

    Bondowoso (beritajatim.com) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Bondowoso tengah mendalami dugaan pencatutan nama dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bank Jatim tahun 2024.

    Meski begitu, hingga kini tidak ditemukan unsur kerugian keuangan negara dalam kasus tersebut.

    Kepala Kejari Bondowoso, Dzakiyul Fikri, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan dari enam pelapor yang merasa nama mereka digunakan tanpa sepengetahuan dalam pencairan dana KUR.

    Namun, berdasarkan dokumen yang diperoleh, pinjaman tersebut telah dilunasi.

    “Kami tetap menghargai setiap laporan dari masyarakat dan menindaklanjutinya sesuai prosedur. Setelah menerima laporan, kami melakukan pengumpulan bahan keterangan serta data-data yang relevan,” ujarnya kepada BeritaJatim.com, Jumat (7/3/2025).

    Untuk mendalami dugaan tersebut, Kejari Bondowoso telah membentuk tim khusus guna mengumpulkan data dan mengklarifikasi pihak-pihak terkait. Pihak Kejari juga telah mengundang perwakilan Bank Jatim serta para pelapor untuk dimintai keterangan.

    Dzakiyul Fikri menegaskan bahwa dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi, harus ada bukti nyata mengenai kerugian negara atau adanya aturan yang dilanggar.

    Ia juga merujuk pada Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 25 Tahun 2016, yang menyatakan bahwa unsur korupsi harus didasarkan pada kerugian keuangan negara yang nyata dan bukan sekadar potensi.

    Sementara Pimpinan Cabang Bank Jatim Bondowoso, Bambang Eko Budi Prakoso dikonfirmasi terpisah, membenarkan pihaknya telah dimintai keterangan.

    “Semuanya sudah kami sampaikan pada Kejaksaan,” kata Bambang Eko dikonfirmasi BeritaJatim.com, Jumat (7/3/2025) sore.

    Pihaknya juga menyebut bahwa semua tanggungan kredit dari 6 debitur telah dilunasi. Masing-masing per orang Rp 100 juta atau total Rp 600 juta. “Sudah dilunasi semua 100 persen,” terangnya. (awi/ted)

  • Tips Agar KUR BSI 2025 Cepat ACC, Hindari Lakukan Kesalahan Ini

    Tips Agar KUR BSI 2025 Cepat ACC, Hindari Lakukan Kesalahan Ini

    PIKIRAN RAKYAT – Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Syariah Indonesia (BSI) terus menjadi pilihan utama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang membutuhkan tambahan modal usaha dengan skema pembiayaan berbasis syariah.

    Akan tetapi, tidak semua pengajuan KUR BSI dapat langsung disetujui. Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan permohonan pinjaman ditolak. Untuk memastikan pengajuan KUR disetujui dengan cepat, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan.

    Penyebab Pengajuan KUR BSI Ditolak

    Riwayat Kredit yang Buruk

    Riwayat kredit menjadi faktor utama dalam penilaian perbankan. Jika terdapat catatan keterlambatan atau kredit macet dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maka peluang mendapatkan KUR BSI akan menurun drastis.

    Memiliki Pinjaman Aktif di Bank Lain

    Pihak bank akan mengevaluasi apakah calon debitur masih memiliki pinjaman aktif, terutama yang berkaitan dengan modal usaha atau investasi. Jika sudah memiliki pinjaman di bank lain, maka kemungkinan besar permohonan akan ditolak karena dinilai memiliki beban finansial yang berisiko.

    Adanya Aktivitas Keuangan Mencurigakan

    Aktivitas keuangan yang tidak wajar, seperti transaksi terkait judi online atau pencucian uang, dapat menjadi alasan penolakan. Bank akan melakukan pengecekan pola transaksi untuk memastikan bahwa keuangan calon debitur bersih dan sesuai dengan profil usaha yang diajukan.

    Usaha Belum Berjalan Minimal 6 Bulan

    Salah satu syarat utama pengajuan KUR BSI adalah usaha telah berjalan minimal enam bulan. Jika belum mencapai durasi tersebut, maka permohonan akan langsung ditolak karena dianggap belum stabil secara operasional.

    Kuota KUR Habis

    Pemerintah menetapkan kuota penyaluran KUR setiap tahunnya. Jika kuota sudah terpenuhi, maka pengajuan baru akan ditolak atau harus menunggu hingga kuota kembali tersedia.

    Tidak Lolos Verifikasi dan Survei Lapangan

    Pihak bank akan melakukan survei lapangan untuk memastikan keabsahan usaha yang diajukan. Jika ditemukan ketidaksesuaian antara dokumen yang diberikan dengan kondisi usaha sebenarnya, maka pengajuan KUR dapat ditolak.

    Tips Agar Pengajuan KUR BSI Cepat Disetujui

    Periksa dan Perbaiki Riwayat KreditSebelum mengajukan KUR, pastikan tidak memiliki tunggakan kredit. Jika ada riwayat kredit yang buruk, segera selesaikan kewajiban pembayaran dan tunggu beberapa waktu hingga skor kredit membaik.

    Pastikan Tidak Memiliki Pinjaman Produktif Aktif

    Jika masih memiliki pinjaman produktif di bank lain, sebaiknya selesaikan terlebih dahulu sebelum mengajukan KUR. Hal ini akan meningkatkan peluang mendapatkan persetujuan lebih cepat.

    Jaga Rekam Jejak Transaksi Keuangan

    Hindari transaksi yang mencurigakan dan pastikan semua pemasukan dan pengeluaran usaha tercatat dengan baik. Bank akan lebih percaya pada calon debitur yang memiliki laporan keuangan yang transparan.

    Pastikan Usaha Sudah Berjalan dan Memiliki Legalitas yang Jelas

    Untuk memperbesar peluang persetujuan, usaha yang diajukan harus sudah berjalan minimal enam bulan dan memiliki dokumen pendukung seperti Surat Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) atau Nomor Induk Berusaha (NIB).

    Ajukan KUR Sesuai dengan Waktu yang Tepat

    Agar terhindar dari penolakan akibat kuota habis, pastikan untuk mengajukan KUR di awal tahun atau saat kuota masih tersedia.

    Persiapkan Data dan Dokumen dengan Lengkap

    Kelengkapan dokumen sangat mempengaruhi kecepatan proses persetujuan. Pastikan semua dokumen seperti KTP, NPWP (untuk pinjaman di atas Rp50 juta), rekening koran, dan izin usaha sudah tersedia dan valid.

    Siapkan Usaha untuk Survei Lapangan

    Saat pihak bank melakukan survei, pastikan usaha beroperasi dengan baik dan sesuai dengan dokumen yang diajukan. Menunjukkan bukti transaksi, stok barang, atau laporan keuangan sederhana dapat meningkatkan kepercayaan bank terhadap usaha yang dijalankan.

    Agar pengajuan KUR BSI 2025 cepat disetujui, penting untuk memastikan riwayat kredit bersih, tidak memiliki pinjaman produktif aktif, menjaga rekam jejak transaksi keuangan, serta mempersiapkan usaha dengan baik. Dengan memahami penyebab umum penolakan dan menerapkan tips di atas, peluang mendapatkan persetujuan KUR BSI dapat meningkat secara signifikan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tabel Angsuran KUR BSI Terbaru 2025 Plafon hingga Rp500 Juta, Cocok untuk Modal Usaha

    Tabel Angsuran KUR BSI Terbaru 2025 Plafon hingga Rp500 Juta, Cocok untuk Modal Usaha

    PIKIRAN RAKYAT – Bank Syariah Indonesia (BSI) terus berupaya mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

    Tahun 2025, BSI kembali menghadirkan skema pinjaman dengan plafon mencapai Rp500 juta untuk membantu pengusaha dalam memperoleh modal usaha yang lebih mudah dan terjangkau.

    Kategori KUR BSI 2025

    Program KUR BSI 2025 terbagi menjadi beberapa kategori berdasarkan besaran plafon pinjaman:

    KUR Super Mikro

    Plafon pinjaman hingga Rp10 juta. Ditujukan untuk usaha skala kecil yang baru berkembang.

    KUR Mikro

    Plafon pinjaman mulai dari Rp10 juta hingga Rp100 juta. Cocok bagi usaha yang membutuhkan modal lebih besar untuk operasional dan ekspansi.

    KUR Kecil

    Plafon pinjaman antara Rp100 juta hingga Rp500 juta. Diperuntukkan bagi usaha yang telah berkembang dan ingin memperluas jangkauan bisnisnya. Simulasi Angsuran KUR BSI 2025

    Besaran angsuran bulanan KUR BSI 2025 bervariasi tergantung pada plafon pinjaman dan tenor yang dipilih. Berikut adalah perkiraan angsuran berdasarkan plafon pinjaman dan tenor pembayaran:

    Besaran angsuran bulanan KUR BSI 2025 bervariasi tergantung pada plafon pinjaman dan tenor yang dipilih. Berikut adalah perkiraan angsuran berdasarkan plafon pinjaman dan tenor pembayaran:

    Pinjaman Rp10 Juta

    12 bulan: Rp860 ribu 24 bulan: Rp450 ribu 36 bulan: Rp310 ribu 48 bulan: Rp240 ribu

    Pinjaman Rp20 Juta

    12 bulan: Rp1,72 juta 24 bulan: Rp900 ribu 36 bulan: Rp620 ribu 48 bulan: Rp480 ribu

    Pinjaman Rp50 Juta

    12 bulan: Rp4,3 juta 24 bulan: Rp2,2 juta 36 bulan: Rp1,5 juta 48 bulan: Rp1,2 juta

    Pinjaman Rp100 Juta

    12 bulan: Rp8,6 juta 24 bulan: Rp4,4 juta 36 bulan: Rp3 juta 48 bulan: Rp2,2 juta

    Pinjaman Rp150 Juta

    12 bulan: Rp12,75 juta 24 bulan: Rp6,5 juta 36 bulan: Rp4,4 juta 48 bulan: Rp3,3 juta

    Pinjaman Rp200 Juta

    12 bulan: Rp17,2 juta 24 bulan: Rp8,8 juta 36 bulan: Rp6 juta 48 bulan: Rp4,5 juta

    Pinjaman Rp250 Juta

    12 bulan: Rp21,25 juta 24 bulan: Rp10,8 juta 36 bulan: Rp7,5 juta 48 bulan: Rp5,6 juta

    Pinjaman Rp300 Juta

    12 bulan: Rp25,5 juta 24 bulan: Rp13 juta 36 bulan: Rp8,8 juta 48 bulan: Rp6,75 juta

    Pinjaman Rp350 Juta

    12 bulan: Rp29,75 juta 24 bulan: Rp15,16 juta 36 bulan: Rp10,3 juta 48 bulan: Rp7,87 juta

    Pinjaman Rp400 Juta

    12 bulan: Rp34 juta 24 bulan: Rp17,33 juta 36 bulan: Rp11,77 juta 48 bulan: Rp9 juta

    Pinjaman Rp450 Juta

    12 bulan: Rp38,25 juta 24 bulan: Rp19,5 juta 36 bulan: Rp13,25 juta 48 bulan: Rp10,12 juta

    Pinjaman Rp500 Juta

    12 bulan: Rp42,5 juta 24 bulan: Rp21,66 juta 36 bulan: Rp14,72 juta 48 bulan: Rp11,25 juta

    Angka-angka di atas merupakan estimasi dan dapat berubah sesuai dengan kebijakan terbaru dari BSI.

    Syarat Pengajuan KUR BSI 2025

    Agar pengajuan KUR dapat disetujui, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain:

    Usaha telah berjalan minimal enam bulan secara aktif. Belum pernah menerima pembiayaan modal kerja atau investasi komersial dari lembaga keuangan lain. Memiliki riwayat kredit yang baik dan tidak masuk daftar hitam bank. Menyediakan dokumen administratif, seperti KTP, Kartu Keluarga (KK), NPWP (untuk pinjaman di atas Rp50 juta), dan surat izin usaha. Tips agar Pengajuan KUR Disetujui Pastikan dokumen yang diajukan lengkap dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Usaha harus memiliki prospek yang baik dan mampu menunjukkan perkembangan dalam beberapa bulan terakhir. Riwayat kredit harus lancar tanpa adanya tunggakan. Jika diperlukan, siapkan agunan yang sesuai dengan plafon pinjaman.

    Program KUR BSI 2025 menjadi solusi terbaik bagi UMKM yang membutuhkan tambahan modal untuk berkembang. Dengan memahami skema angsuran serta memenuhi persyaratan yang ditentukan, peluang memperoleh pembiayaan akan semakin besar. Pastikan selalu mengecek informasi terbaru dari BSI untuk mendapatkan manfaat maksimal dari program ini.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News