Produk: KPR

  • Kredit Rp130 Triliun untuk Perumahan Siap Bergulir, Pakar Wanti-wanti soal Ini

    Kredit Rp130 Triliun untuk Perumahan Siap Bergulir, Pakar Wanti-wanti soal Ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah diminta tetap waspada dan hati-hati dalam menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor perumahan. Terlebih, nilai kredit sangat besar hingga Rp130 triliun.

    Nantinya, dukungan pembiayaan tersebut bakal disalurkan langsung oleh perbankan baik kepada masyarakat perorangan maupun kepada pengembang UMKM dalam rangka meningkatkan suplai perumahan mendukung program 3 Juta Rumah Presiden Prabowo Subianto.

    Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin menilai peningkatan program perumahan pada dasarnya bakal berdampak baik dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. 

    Mengingat, sektor ini memiliki efek turunan atau multiplier effect yang tinggi pada berbagai sektor mulai dari industri semen, industri cat hingga industri furnitur.

    Akan tetapi, dia menyebut proses penyalurannya perlu dilakukan dengan analisis risiko yang tinggi. Dia khawatir langkah tersebut justru mengerek laju kredit macet atau non-performing loan (NPL) industri perbankan nasional tanpa kehati-hatian

    “Kita harus belajar dari Sub-Prime Mortgage di AS, dimana masyarakat dengan daya beli terbatas distimulus untuk membeli rumah lewat KPR. Saat kondisi ekonomi sedikit memburuk, daya beli masyarakat merosot, KPR berubah menjadi kredit macet, akibatnya supply rumah di pasar berlebih, property bubble meletus,” jelasnya kepada Bisnis, Minggu (27/7/2025).

    Sejalan dengan hal itu, Wijayanto berpandangan pemerintah perlu merumuskan payung hukum yang kuat mengenai penyaluran kredit tersebut. Hal itu dilakukan guna menekan potensi pembengkakan kredit pada sektor perumahan.

    Selain itu, penyaluran KUR Perumahan itu juga perlu dibarengi dengan implementasi kebijakan pembiayaan perumahaan seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) hingga subsidi selisih bunga. Dengan demikian, pembiayaan program perumahan tidak dibebankan sepenuhnya pada KUR Perumahan.

    “Kita harus hati-hati, jangan sampai memberi stimulus berlebih bagi demand perumahan karena ini sangat berisiko menimbulkan property bubble, mayoritas krisis ekonomi besar disebabkan oleh property bubble,” tandasnya.

    Pemerintah Godok Permen Penyaluran KUR Perumahan

    Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait (Ara) mengaku saat ini tengah mengebut rumusan Peraturan Menteri (Permen) yang bakal mengatur penyaluran KUR Perumahan.

    Dalam penjelasannya, progres penyusunan Permen tersebut telah mencapai 90% rampung dan dipastikan siap diteken pada bulan ini.

    “Pembahasan terkait Permen PKP tentang KUR Perumahan progresnya semakin baik sudah mencapai 90%,” jelasnya usai Rapat Koordinasi Terbatas di Kemenko Perekonomian, Jumat (25/7/2025).

  • BRI Consumer Expo 2025 Tutup Hari Ini di PIK2, iPhone hingga Diskon Besar Jadi Daya Tarik

    BRI Consumer Expo 2025 Tutup Hari Ini di PIK2, iPhone hingga Diskon Besar Jadi Daya Tarik

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – BRI Consumer Expo 2025 yang digelar di Marketing Gallery PIK2 berlangsung amat meriah. Sejak Sabtu (26/7), acara ini menghadirkan sejumlah kegiatan yang menarik perhatian keluarga dan pencari properti.

    Setelah Fashion Show Competition untuk anak-anak sukses digelar kemarin, hari ini pengunjung dapat menyaksikan Kids Tote Bag Painting Competition yang terbuka untuk usia 5 tahun ke atas. Lomba ini menawarkan hadiah uang tunai dan piala bagi para pemenang.

    Selain lomba, pengunjung disambut dengan diskon hingga 63 persen untuk produk elektronik dan promo properti di kawasan PIK2. Nasabah yang melakukan akad KPR selama expo masih berpeluang membawa pulang iPhone 16 Pro Max tanpa undian hingga hari ini.

    Penyanyi Delon Thamrin turut tampil memeriahkan expo ini, disertai berbagai workshop dan aktivitas keluarga.

    Sales Marketing Director PIK2 Lucia Aditjakra menyatakan menegaskan pihaknya akan terus mendorong terciptanya ruang-ruang interaksi positif bagi masyarakat.

    “Expo ini bukan hanya menjadi ajang promosi, tapi juga momentum membangun koneksi antara keluarga, komunitas, dan peluang properti berkualitas,” kata Lucia.

    Rendi Nugroho, orang tua peserta asal Serpong, menyambut baik acara ini. “Anak saya jadi punya ruang untuk tampil dan berkreasi. Saya juga jadi kepikiran cek properti di PIK2 sekalian,” ujar Rendi. (Pram/fajar)

  • Bulog Perumahan Bisa Tekan Harga Rumah Subsidi Lebih Murah – Page 3

    Bulog Perumahan Bisa Tekan Harga Rumah Subsidi Lebih Murah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah, mengusulkan pembentukan badan khusus yang menjadi offtaker rumah subsidi, semacam Perum Bulog. Ia mengklaim hitungannya menunjukkan bahwa konsep ini bisa membuat harga jual rumah subsidi jadi lebih murah.

    Fahri menjelaskan, saat ini pengembang kerap kesulitan menjual rumah subsidi. “Bulog Perumahan” digadang-gadang mampu menjadi pemeran kunci untuk menyerap rumah subsidi tersebut, sebelum disalurkan kembali ke masyarakat. Konsepnya serupa dengan Perum Bulog yang menyerap komoditas seperti beras dan jagung.

    “Ya seperti Bulog juga, dia mengambil gabah dari petani, ya sama, ini juga mengambil dari produsen-produsen perumahan, yang membangun rumah sosial atau rumah subsidi di lokasi yang mendapatkan perizinan dari pemerintah,” kata Fahri di Kementerian BUMN, dikutip Sabtu (26/7/2025).

    Harga Lebih Murah 

    Fahri mengungkapkan, unsur subsidi pada rumah yang diserap “Bulog Perumahan” ini berasal dari harga tanah, bukan lagi subsidi berbasis cicilan seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) saat ini. Fahri menghitung, harga jual rumah subsidi nantinya bisa lebih murah ketimbang harga saat ini.

    “Elemen subsidinya kita pindahkan dari subsidi cicilan kepada subsidi tanah, (harga rumah subsidi) akan jauh lebih murah,” tegasnya.

    Meski demikian, Fahri menyatakan bahwa saat ini disepakati untuk lebih dahulu mendalami usulan tersebut, termasuk mencari contoh terbaik di seluruh dunia.

    “Tadi terus terang kami sepakat bahwa kita akan mendalami dulu. Nanti antara tim kita perkuat dulu untuk mengambil best practice yang ada di seluruh dunia, sehingga kita bisa nanti tentu dengan izin Presiden ini bisa mulai dijalankan,” terangnya.

     

  • KPR Subsidi 2025 Sudah Dibuka? Ini Cara Daftarnya

    KPR Subsidi 2025 Sudah Dibuka? Ini Cara Daftarnya

    Jakarta

    Rumah subsidi merupakan jenis hunian terjangkau yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Program rumah subsidi dari pemerintah ini terus diperbarui setiap tahunnya guna membantu masyarakat mendapatkan hunian layak dengan harga terjangkau.

    Berbeda dengan bantuan sosial atau program pemerintah lainnya, KPR subsidi ini diberikan sepanjang tahun. Alih-alih menggunakan waktu pencairan seperti bansos, KPR subsidi diberikan berdasarkan kuota ketersediaan rumah subsidi.

    Khusus 2025 ini, kementerian PKP sedang menyusun agar anggaran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) untuk membangun 350 ribu unit rumah bersubsidi senilai Rp 43 triliun juga dapat membangun rumah subsidi berbentuk non tapak.

    Adapun FLPP untuk rumah subsidi tersebut dibiayai melalui skema campuran, yakni 75% berasal dari pemerintah dan 25% dari bank, dengan dukungan dari PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) dan penyertaan modal negara (PMN) Rp 7,02 triliun, sehingga total menjadi Rp 43 triliun.

    Kriteria Penerima KPR Subsidi

    Melansir situs pengembang properti, Inproland, mereka yang bisa menerima KPR subsidi harus memenuhi kriteria berikut:

    1. WNI berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah.
    2. Selain itu, belum pernah memiliki rumah atau hanya memiliki 1 rumah dengan kondisi tidak layak.
    3. Selanjutnya, memiliki pendapatan maksimal sesuai ketentuan (biasanya sekitar Rp 4-8 juta per bulan untuk FLPP).
    4. Terakhir, tidak sedang menerima bantuan rumah subsidi lainnya.

    Dokumen yang Dibutuhkan

    Setelah memenuhi kriteria di atas, siapkan dokumen berikut:

    1. Fotokopi KTP dan KK.
    2. Kemudian, slip gaji atau surat keterangan penghasilan.
    3. Selain itu, surat pernyataan belum memiliki rumah.
    4. Jangan lupa, NPWP (jika ada).
    5. Terakhir, dokumen tambahan seperti surat nikah (bagi pasangan).

    Cara Mengajukan KPR Subsidi

    Dalam catatan detikcom, setelah calon debitur memenuhi seluruh kriteria dan sudah menyiapkan dokumen yang dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah mengajukan KPR subsidi dengan cara:

    1. Memenuhi persyaratan dan dokumen yang diminta.
    2. Sudah menentukan lokasi rumah yang diinginkan.
    3. Calon penerima KPR FLPP mendatangi langsung pihak pengembang, sekaligus berkonsultasi tentang program FLPP untuk mengetahui kondisi bangunan dan lingkungan.
    4. Calon penerima datang ke bank pelaksana program FLPP untuk berkonsultasi mengenai lokasi hunian dan kalkulasi kredit lebih lanjut.
    5. Apabila pengajuan KPR FLPP disetujui, selanjutnya calon penerima KPR FLPP dan pihak bank pelaksana melangsungkan akad kredit.

    (igo/fdl)

  • Konsistensi Jaga Likuiditas dan Aset Berkualitas Dorong Kinerja Solid BNI di Paruh Pertama 2025 – Page 3

    Konsistensi Jaga Likuiditas dan Aset Berkualitas Dorong Kinerja Solid BNI di Paruh Pertama 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menutup semester I 2025 dengan kinerja yang tetap solid berkat strategi berkelanjutan dalam menjaga likuiditas serta pengelolaan kualitas aset. Momentum pertumbuhan dana murah (CASA), yang diperkuat oleh akselerasi transformasi digital, menjadi penopang utama dalam memperluas kapasitas penyaluran kredit dan pertumbuhan bisnis yang sehat.

    Wakil Direktur Utama BNI, Alexandra Askandar, menegaskan bahwa penguatan fundamental yang dilakukan perseroan menjadi kunci menghadapi dinamika makro ekonomi dan transisi pemerintahan yang berlangsung baik.

    “Kami melihat penguatan CASA dan kualitas aset sebagai pilar utama untuk memperkuat kapasitas ekspansi kredit di semester kedua. Fokus kami tetap pada sektor produktif seperti pertanian, industri makanan dan minuman, telekomunikasi, infrastruktur, perumahan, hilirisasi energi, dan UMKM,” ujar Alexandra yang akrab disapa Xandra dalam keterangan tertulisnya.

    Sepanjang enam bulan pertama 2025, BNI mencatat pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 7,1% YoY menjadi Rp778,7 triliun. Kredit korporasi tumbuh 10,4% YoY mencapai Rp435,8 triliun, yang didorong oleh peningkatan penyaluran ke sektor swasta, BUMN, dan institusi pemerintah. Kredit ke sektor swasta dan institusi tumbuh 11,1% YoY menjadi Rp314,6 triliun, sementara kredit ke BUMN meningkat 8,7% YoY menjadi Rp121,2 triliun.

    Di segmen konsumer, pertumbuhan tercatat sebesar 10,7% YoY menjadi Rp147,0 triliun, terutama didorong oleh kenaikan pada produk personal loan sebesar 11,7% YoY menjadi Rp60,1 triliun, serta KPR yang tumbuh 9,9% YoYmenjadi Rp68,4 triliun. Kredit kepada pelaku UMKM non-KUR turut mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 9,2% YoY menjadi Rp44,4 triliun, sementara kredit segmen komersial mulai menunjukkan perbaikan dengan pertumbuhan 5,5%.

    Kontribusi dari anak perusahaan juga signifikan, dengan pertumbuhan kredit usaha sebesar 27,1% YoY menjadi Rp17,2 triliun. Secara khusus, hibank sebagai entitas anak yang fokus pada pembiayaan digital di segmen komersial dan SME, mencatat pertumbuhan kredit 31% YoY dengan rasio NPL tetap stabil di bawah 1%.

    Perbaikan kualitas portofolio tercermin dari penurunan Non-Performing Loan (NPL) ke level 1,9%, serta Loan at Risk (LAR) yang membaik menjadi 11,0%. Hal ini turut menjaga Cost of Credit (CoC) pada tingkat yang sehat, yakni 1%.

    Dengan fundamental yang semakin kokoh, BNI berhasil meraih laba bersih konsolidasi sebesar Rp10,1 triliun pada semester I 2025. Capaian ini menjadi bukti ketangguhan model bisnis BNI dalam menjaga profitabilitas yang berkelanjutan sekaligus memperkuat pondasi pertumbuhan jangka panjang.

  • Tumbuh 7,1%, Kredit BNI Capai Rp 778,7 Triliun di Semester I 2025

    Tumbuh 7,1%, Kredit BNI Capai Rp 778,7 Triliun di Semester I 2025

    Jakarta

    PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kinerja yang tetap terjaga sepanjang semester I 2025 melalui strategi penguatan likuiditas dan pengelolaan kualitas aset secara berkesinambungan. Momentum pertumbuhan dana murah (CASA), diperkuat oleh konsistensi transformasi digital, menjadi fondasi dalam memperbesar kapasitas ekspansi kredit dan pertumbuhan bisnis perseroan.

    Wakil Direktur Utama BNI, Alexandra Askandar menyampaikan perseroan berhasil memperkuat posisi fundamental di tengah stabilitas ekonomi makro dan transisi pemerintahan yang berjalan baik.

    “Kami melihat penguatan CASA dan kualitas aset sebagai pilar utama untuk memperkuat kapasitas ekspansi kredit di semester kedua. Fokus kami tetap pada sektor produktif seperti pertanian, industri makanan dan minuman, telekomunikasi, infrastruktur, perumahan, hilirisasi energi, dan UMKM,” ujar Alexandra yang akrab disapa Xandra dalam keterangan tertulis, Jumat (25/7/2025).

    Diketahui, hingga akhir semester I tahun 2025, penyaluran kredit BNI tumbuh 7,1% secara tahunan (Year on Year/YoY) menjadi Rp 778,7 triliun. Kredit korporasi tumbuh 10,4% YoY menjadi Rp 435,8 triliun, terutama berasal dari korporasi swasta, BUMN, dan institusi pemerintah. Kredit kepada sektor swasta dan institusi naik 11,1% YoY menjadi Rp 314,6 triliun, sementara kredit ke BUMN tumbuh 8,7% YoY menjadi Rp 121,2 triliun.

    Di sisi lain, segmen konsumer mencatat pertumbuhan 10,7% YoY menjadi Rp 147,0 triliun, didorong oleh personal loan yang naik 11,7% YoY menjadi Rp 60,1 triliun dan KPR yang meningkat 9,9% YoY menjadi Rp 68,4 triliun. Kredit segmen kecil yaitu UMKM non-KUR telah menunjukkan

    pertumbuhan positif tahun ini, dimana tumbuh 9,2% YoY menjadi Rp 44,4 triliun. Selain itu, kredit segmen komersial juga telah mulai menunjukkan momentum pertumbuhan dengan mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 5.5%.

    Pertumbuhan kredit usaha di perusahaan anak juga meningkat 27,1% YoY menjadi Rp 17,2 triliun, mencerminkan penguatan sinergi grup. Ekspansi bisnis hibank, anak usaha kami yang fokus pada pembiayaan segmen komersial & SME berbasis digital mampu tumbuh 31% (Year on Year/YoY) dengan kualitas aset yang terjaga dengan baik yaitu NPL rasio dibawah 1% dan stabil dari tahun lalu.

    Sebagai hasil dari akselerasi kredit pada segmen berisiko rendah, kualitas aset BNI terus membaik, ditandai dengan rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) membaik ke 1,9%, dan Loan at Risk (LAR) juga membaik menjadi 11,0%, sehingga Cost of Credit (CoC) dapat dijaga di level 1%.

    Sejalan dengan strategi penguatan fundamental tersebut, BNI berhasil membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp10,1 triliun pada semester I 2025. Capaian ini mencerminkan ketangguhan model bisnis BNI dalam menjaga profitabilitas yang sehat di tengah upaya memperkuat kualitas portofolio dan membangun fondasi pertumbuhan jangka panjang.

    Pertumbuhan CASA yang solid Dorong Penguatan Likuiditas

    BNI mencatat pertumbuhan DPK sebesar 16,5% YoY menjadi Rp 900 triliun, didominasi oleh peningkatan dana murah (CASA) yang tumbuh 18,7% YoY menjadi Rp 647,6 triliun. Pertumbuhan rekening giro sebesar 25,1% YoY dan tabungan 10,5% YoY mendorong peningkatan rasio CASA menjadi 72,0% atau naik dari 70,7% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan strategi BNI untuk fokus dalam membangun struktur pendanaan jangka panjang di tengah fluktuasi kondisi ekonomi.

    Direktur Finance & Strategy BNI Hussein Paolo Kartadjoemena menjelaskan, pertumbuhan CASA yang solid mencerminkan keberhasilan BNI dalam memperkuat fondasi struktur funding melalui digitalisasi dan transformasi cabang. Sejak diluncurkan pada Juli 2024, wondr by BNI

    mencatat peningkatan signifikan, dari 1 juta pengguna menjadi 8,6 juta pengguna per Juni 2025, dengan nilai transaksi naik 16 kali lipat menjadi Rp 649 triliun dan jumlah transaksi mencapai 702 juta.

    Hal tersebut mencerminkan peningkatan kepercayaan dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi menggunakan wondr by BNI. Kanal mobile banking BNI secara keseluruhan mencatat transaksi Rp1.188 triliun atau tumbuh 68% YoY. Sementara itu, BNIdirect mencatat pertumbuhan nilai transaksi 31,1% YoY menjadi Rp5.246 triliun, dan volume transaksi naik 22,1% menjadi 717 juta. Transaksi dari klien korporasi menyumbang 78% dari total nilai transaksi, tumbuh 37% YoY.

    Sepanjang semester I 2025 ini, BNI juga berhasil menjaga rasio likuiditas dan permodalan pada level yang sehat. Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di 86,2%, sementara Loan to Cash Ratio (LCR) dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) masing-masing mencapai 144,2% dan 143,0%. Capital Adequacy Ratio (CAR) meningkat menjadi 21,1%, memperkuat kapasitas ekspansi.

    Komitmen ESG dan Pembiayaan Berkelanjutan

    Sementara itu, Direktur Risk Management David Pirzada menyampaikan, BNI terus memperkuat peran sebagai institusi keuangan yang adaptif dan berdaya saing global.

    “Hal ini terlihat dari peningkatan peringkat ESG (Environmental, Social, and Governance) MSCI dari BBB menjadi A yang mencerminkan integrasi keberlanjutan dalam strategi bisnis,” ujarnya.

    Hingga Juni 2025, BNI telah menyalurkan pembiayaan hijau senilai Rp 74 triliun, dengan pertumbuhan lebih dari 20% selama empat tahun terakhir. Sementara itu, penyaluran Sustainability Linked Loan (SLL) mencapai US$ 352 juta atau Rp 5,74 triliun.

    “Dengan struktur likuiditas yang solid, transformasi digital yang agresif, dan komitmen keberlanjutan yang terintegrasi, BNI siap mempercepat pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan di semester berikutnya,” tutup David.

    Sebagai bagian dari komitmen terhadap prinsip keberlanjutan, BNI menargetkan pencapaian Net Zero Emission (NZE) operasional pada tahun 2028 dan NZE pembiayaan pada 2060. BNI juga terus mendorong para debitur untuk mengadopsi praktik ESG.

    (akn/ega)

  • Penguatan Likuiditas dan Pengelolaan Kualitas Aset Jadi Fondasi Kinerja BNI di Semester I 2025

    Penguatan Likuiditas dan Pengelolaan Kualitas Aset Jadi Fondasi Kinerja BNI di Semester I 2025

    JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kinerja yang tetap terjaga sepanjang semester I 2025 melalui strategi penguatan likuiditas dan pengelolaan kualitas aset secara berkesinambungan. Momentum pertumbuhan dana murah (CASA), diperkuat oleh konsistensi transformasi digital, menjadi fondasi dalam memperbesar kapasitas ekspansi kredit dan pertumbuhan bisnis perseroan.

    Wakil Direktur Utama BNI Alexandra Askandar menyampaikan, perseroan berhasil memperkuat posisi fundamental di tengah stabilitas ekonomi makro dan transisi pemerintahan yang berjalan baik.

    “Kami melihat penguatan CASA dan kualitas aset sebagai pilar utama untuk memperkuat kapasitas ekspansi kredit di semester kedua. Fokus kami tetap pada sektor produktif seperti pertanian, industri makanan dan minuman, telekomunikasi, infrastruktur, perumahan, hilirisasi energi, dan UMKM,” ujar Alexandra yang akrab disapa Xandra dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 25 Juli.

    Hingga akhir semester I tahun 2025, penyaluran kredit BNI tumbuh 7,1 persen secara tahunan (Year on Year/YoY) menjadi Rp778,7 triliun. Kredit korporasi tumbuh 10,4 persen YoY menjadi Rp435,8 triliun, terutama berasal dari korporasi swasta, BUMN, dan institusi pemerintah. Kredit kepada sektor swasta dan institusi naik 11,1 persen YoY menjadi Rp314,6 triliun, sementara kredit ke BUMN tumbuh 8,7 persen YoY menjadi Rp121,2 triliun.

    Segmen konsumer mencatat pertumbuhan 10,7 persen YoY menjadi Rp147,0 triliun, didorong oleh personal loan yang naik 11,7 persen YoY menjadi Rp60,1 triliun dan KPR yang meningkat 9,9 persen YoY menjadi Rp68,4 triliun. Kredit segmen kecil yaitu UMKM non-KUR telah menunjukkan pertumbuhan positif tahun ini, dimana tumbuh 9,2 persen YoY menjadi Rp44,4 triliun. Selain itu, kredit segmen komersial juga telah mulai menunjukkan momentum pertumbuhan dengan mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 5,5 persen.

    Pertumbuhan kredit usaha di perusahaan anak juga meningkat 27,1 persen YoY menjadi Rp17,2 triliun, mencerminkan penguatan sinergi grup. Ekspansi bisnis hibank, anak usaha kami yang fokus pada pembiayaan segmen komersial & SME berbasis digital mampu tumbuh 31 persen (Year on Year/YoY) dengan kualitas aset yang terjaga dengan baik yaitu NPL rasio dibawah 1 persen dan stabil dari tahun lalu.

    Sebagai hasil dari akselerasi kredit pada segmen berisiko rendah, kualitas aset BNI terus membaik, ditandai dengan rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) membaik ke 1,9 persen, dan Loan at Risk (LAR) juga membaik menjadi 11,0 persen, sehingga Cost of Credit (CoC) dapat dijaga di level 1 persen.

    Sejalan dengan strategi penguatan fundamental tersebut, BNI berhasil membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp10,1 triliun pada semester I 2025. Capaian ini mencerminkan ketangguhan model bisnis BNI dalam menjaga profitabilitas yang sehat di tengah upaya memperkuat kualitas portofolio dan membangun fondasi pertumbuhan jangka panjang.

    Pertumbuhan CASA yang solid Dorong Penguatan Likuiditas

    BNI mencatat pertumbuhan DPK sebesar 16,5 persen YoY menjadi Rp900 triliun, didominasi oleh peningkatan dana murah (CASA) yang tumbuh 18,7 persen YoY menjadi Rp647,6 triliun. Pertumbuhan rekening giro sebesar 25,1 persen YoY dan tabungan 10,5 persen YoY mendorong peningkatan rasio CASA menjadi 72,0 atau naik dari 70,7 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan strategi kami untuk fokus dalam membangun struktur pendanaan jangka panjang di tengah fluktuasi kondisi ekonomi.

    Direktur Finance & Strategy BNI Hussein Paolo Kartadjoemena menjelaskan, pertumbuhan CASA yang solid mencerminkan keberhasilan BNI dalam memperkuat fondasi struktur funding melalui digitalisasi dan transformasi cabang. Sejak diluncurkan pada Juli 2024, wondr by BNI mencatat peningkatan signifikan, dari 1 juta pengguna menjadi 8,6 juta pengguna per Juni 2025, dengan nilai transaksi naik 16 kali lipat menjadi Rp649 triliun dan jumlah transaksi mencapai 702 juta.

    Hal tersebut mencerminkan peningkatan kepercayaan dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi menggunakan wondr by BNI. Kanal mobile banking BNI secara keseluruhan mencatat transaksi Rp1.188 triliun atau tumbuh 68 persen YoY. Sementara itu, BNIdirect mencatat pertumbuhan nilai transaksi 31,1 persen YoY menjadi Rp5.246 triliun, dan volume transaksi naik 22,1 persen menjadi 717 juta. Transaksi dari klien korporasi menyumbang 78 persen dari total nilai transaksi, tumbuh 37 persen YoY.

    Sepanjang semester I 2025 ini, BNI juga berhasil menjaga rasio likuiditas dan permodalan pada level yang sehat. Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di 86,2 persen, sementara Loan to Cash Ratio (LCR) dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) masing-masing mencapai 144,2 persen dan 143,0 persen Capital Adequacy Ratio (CAR) meningkat menjadi 21,1 persen, memperkuat kapasitas ekspansi.

    Komitmen ESG dan Pembiayaan Berkelanjutan

    Sementara itu, Direktur Risk Management David Pirzada menyampaikan, BNI terus memperkuat peran sebagai institusi keuangan yang adaptif dan berdaya saing global. “Hal ini terlihat dari peningkatan peringkat ESG (Environmental, Social, and Governance) MSCI dari BBB menjadi A yang mencerminkan integrasi keberlanjutan dalam strategi bisnis,” ujarnya.

    Hingga Juni 2025, BNI telah menyalurkan pembiayaan hijau senilai Rp74 triliun, dengan pertumbuhan lebih dari 20 persen selama empat tahun terakhir. Sementara itu, penyaluran Sustainability Linked Loan (SLL) mencapai 352 juta dolar AS atau Rp5,74 triliun.

    Sebagai bagian dari komitmen terhadap prinsip keberlanjutan, BNI menargetkan pencapaian Net Zero Emission (NZE) operasional pada tahun 2028 dan NZE pembiayaan pada 2060. BNI juga terus mendorong para debitur untuk mengadopsi praktik ESG.

    “Dengan struktur likuiditas yang solid, transformasi digital yang agresif, dan komitmen keberlanjutan yang terintegrasi, BNI siap mempercepat pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan di semester berikutnya,” tutup David.

  • Pemadaman Kebakaran Hutan di Rokan Hulu Riau Terkendala Medan Ekstrem
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 Juli 2025

    Pemadaman Kebakaran Hutan di Rokan Hulu Riau Terkendala Medan Ekstrem Regional 18 Juli 2025

    Pemadaman Kebakaran Hutan di Rokan Hulu Riau Terkendala Medan Ekstrem
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com

    Kebakaran hutan
    dan lahan (
    karhutla
    ) terjadi di Kelurahan Rokan, Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten
    Rokan Hulu
    (Rohul), Riau, Jumat (18/7/2025).
    Kebakaran ini diperkirakan telah meluas hingga 10 hektar, mengeluarkan asap tebal yang membubung ke udara.
    Sertu Wendi, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 13/Rokan IV Koto, Kodim 0313/KPR, menyatakan bahwa pihaknya bersama sejumlah anggota kepolisian telah turun ke lokasi kebakaran.
    Namun, mereka menghadapi kesulitan dalam melakukan pemadaman karena medan yang ekstrem dan berisiko bagi keselamatan petugas.
    “Titik api berada di areal perbukitan. Kami tidak dapat menuju ke lokasi kebakaran dikarenakan medan yang ekstrem. Sumber air juga tidak ada di lokasi,” ungkap Wendi saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat malam.
    Dalam upaya pemadaman, petugas berharap dapat menerima bantuan dari udara melalui helikopter
    water bombing
    .
    “Untuk pemadaman, kami membutuhkan bantuan helikopter
    water bombing
    . Sangat sulit pemadaman dari darat,” tambahnya.
    Wendi juga mencatat, lahan yang terbakar diduga merupakan hutan yang telah dirambah dan dibakar, terlihat dari kayu-kayu hutan yang sudah ditebang dan dibersihkan.
    “Penyebab kebakaran belum diketahui,” beber dia.
    Hingga saat ini, kobaran api masih besar dan terus mengeluarkan asap yang banyak, menambah kekhawatiran akan dampak kebakaran ini terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Punya Rumah Strategis Kini Makin Gampang! Yuk, Cari Tahu Caranya di BRI Consumer Expo 2025 Citra City Sentul – Page 3

    Punya Rumah Strategis Kini Makin Gampang! Yuk, Cari Tahu Caranya di BRI Consumer Expo 2025 Citra City Sentul – Page 3

    Selain fokus pada properti dan otomotif, pengunjung juga bisa memanfaatkan berbagai promo dari anak perusahaan BRI, seperti:

    BRI Finance: Bunga 0% untuk tenor 6 & 12 bulan, cashback voucher bensin atau token listrik senilai Rp 1 juta.

    BRI Life: Cashback hingga 10% atau hadiah voucher dan hampers premium untuk pembelian produk asuransi tertentu.

    BRINS: Diskon premi asuransi hingga 25% dan cashback eksklusif untuk pembelian selama acara.Program-program ini dirancang untuk melengkapi kebutuhan pengunjung dari sisi perlindungan, pembiayaan, hingga gaya hidup, semuanya dalam satu tempat.

    Di tengah tantangan ekonomi dan kebutuhan hidup yang terus berkembang, memiliki rumah menjadi investasi yang tak ternilai. BRI Consumer Expo 2025 Goes to Citra City Sentul hadir sebagai solusi lengkap yang tak hanya mempermudah proses kepemilikan rumah, tetapi juga menyuguhkan pengalaman menyenangkan lewat berbagai kegiatan dan promo menarik.

    Jangan lewatkan kesempatan langka ini untuk mewujudkan impian Anda. Segera kunjungi acara ini pada 19-20 Juli 2025 dan nikmati kemudahan, keuntungan, serta hiburan dalam satu waktu.

    Jangan lewatkan kesempatan langka ini untuk mewujudkan impian Anda memiliki rumah di kawasan strategis, sambil menikmati berbagai penawaran spesial dari BRI dan mitra-mitranya.

    Informasi lebih lanjut & pengajuan KPR kini bisa diakses dengan mudah melalui bbri.id/citracitysentul.

  • Realisasi Rumah Subsidi Baru Capai 37%, Kuota 350.000 Bakal Terserap Penuh Tahun Ini?

    Realisasi Rumah Subsidi Baru Capai 37%, Kuota 350.000 Bakal Terserap Penuh Tahun Ini?

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait mengaku optimistis kuota rumah subsidi atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar 350.000 unit bakal terserap penuh hingga Desember 2025.

    Adapun hingga 16 Juli 2025, pemerintah tercatat baru menyalurkan sebanyak 129.773 unit atau sekitar 37% dari total Kuota 350.000 unit. Artinya, dalam kurun waktu 5 Bulan tersisa pemerintah perlu menyalurkan sebanyak 220.227 unit.

    “Saya tetap optimis bahwa target KPR FLPP tahun 2025 sebanyak 350.000 unit rumah bisa tercapai pada tahun ini,” ujar Maruarar Sirait di Kantor BP Tapera, Rabu (16/7/2025).

    Pasalnya, tambah Ara, realisasi penyaluran rumah subsidi yang tembus 129.773 unit tersebut mengalami peningkatan sebesar 50,98% bila dibandingkan dengan realisasi di periode yang sama pada tahun sebelumnya.

    Di samping itu, optimisme itu juga didorong oleh besarnya minat masyarakat terhadap akses perumahan subsidi.

    Asal tahu saja, melalui KPR FLPP ini pemerintah menyalurkan pembiayaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) agar bisa memiliki rumah layak huni dan terjangkau serta berkualitas. 

    Sejumlah keuntungan yang didapat masyarakat di antaranya harga rumah yang terjangkau, ketetapan uang muka atau down payment (DP) yang sangat rendah hanya 1% dari pokok, serta subsidi bunga KPR yang nantinya kreditur hanya perlu membayar bunga sebesar 5%.

    Sementara itu, Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho juga menyampaikan bahwa realisasi penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun ini memang mengalami tren positif bila dibandingkan dengan kinerja serapa pada 2024.

    Berdasarkan data BP Tapera, Progres Kinerja Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Semester I tahun 2024 tercatat hanya sebesar 83.720 unit. Sedangkan, bila dibandingkan dengan realisasi Semester I/2025 jumlahnya tembus 120.976 unit atau meningkat 44,5%.

    Perinciannya, pada bulan Januari BP Tapera melaporkan telah menyalurkan 2.633 unit rumah subsidi, Februari 8.797 unit rumah subsidi ,dan Maret 42.443 unit rumah subsidi.

    Kemudian pada April menyalurkan 29.013 unit, Mei sebanyak 14.988 unit dan Juni 23.102 unit.

    Adapun, pada Juli hingga (16/7/2025) tercatat ada 8.797 unit rumah KPR FLPP yang telah disalurkan ke masyarakat.

    “Sedangkan 3 profesi MBR yang paling banyak memanfaatkan KPR FLPP untuk memiliki rumah pertama adalah buruh sebanyak 36.376 orang, guru 4.265 orang dan tenaga kesehatan masyarakat 3.921 orang,” pungkas Heru.