Produk: KKB

  • Motif KKB Kalenak Murib Tembaki Warga Lambera, Perselingkuhan Istri Ketiga
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 Juni 2025

    Motif KKB Kalenak Murib Tembaki Warga Lambera, Perselingkuhan Istri Ketiga Regional 21 Juni 2025

    Motif KKB Kalenak Murib Tembaki Warga Lambera, Perselingkuhan Istri Ketiga
    Tim Redaksi
    JAYAPURA, KOMPAS.com
    – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang dipimpin
    Kalenak Murib
    diduga menjadi pelaku utama
    penembakan warga sipil
    dan
    pembakaran honai
    di Kampung Lambera, Distrik Yugumoak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
    Peristiwa tragis ini terjadi pada Rabu (18/6/2025) sekitar pukul 09.00 WIT, mengakibatkan tiga warga sipil tewas dan empat lainnya luka-luka, serta belasan honai terbakar.
    Kepala Operasi Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) Faizal Ramadhani menjelaskan, penyerangan tersebut dipicu oleh motif pribadi.
     
    “Berdasarkan keterangan saksi, aksi brutal ini dipicu oleh motif pribadi, di mana Kalenak Murib murka karena mendapati istri ketiganya berselingkuh dengan salah satu anak buahnya bernama Minanggen Wijangge,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (21/6/2025).
    Faizal menambahkan, kemarahan KKB pimpinan Kalenak Murib memuncak setelah mengetahui perselingkuhan tersebut, sehingga mereka langsung menyerang warga sipil di Kampung Lambera.
    “KKB pimpinan Kalenak Murib naik pitam, sehingga langsung melakukan penembakan terhadap warga sipil, di mana tiga orang tewas, empat orang luka-luka, dan 11 honai dibakar,” jelasnya.
    Jenderal bintang satu itu juga menyatakan, personel Satgas Operasi Damai Cartenz dan Polsek Sinak telah mendatangi lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban yang meninggal dan luka-luka.
    “Ini merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak bisa ditoleransi. Ini adalah aksi biadab yang menyasar warga sipil tak berdosa. Kami tidak akan tinggal diam,” tegas Faizal.
    Sementara itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan penanganan kasus ini kepada aparat.
    “Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang serta mempercayakan sepenuhnya kasus ini kepada aparat,” ungkapnya.
    Peristiwa ini menambah daftar panjang kekerasan yang melibatkan KKB di Papua, yang sering kali menyasar masyarakat sipil.
    Aparat keamanan berjanji akan terus melakukan penyelidikan dan penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Motif KKB Kalenak Murib Tembaki Warga Lambera, Perselingkuhan Istri Ketiga
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 Juni 2025

    KKB Kalenak Murib Disebut Dalang Penembakan di Kampung Lambera Puncak Regional 21 Juni 2025

    KKB Kalenak Murib Disebut Dalang Penembakan di Kampung Lambera Puncak
    Tim Redaksi
    JAYAPURA, KOMPAS.com

    Kelompok Kriminal Bersenjata
    (KKB) yang dipimpin Kalenak Murib diduga menjadi pelaku utama dalam penembakan warga sipil dan
    pembakaran honai
    di Kampung Lambera, Distrik Yugumoak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
    Peristiwa tragis ini terjadi pada Rabu (18/6/2025) sekitar pukul 09.00 WIT, mengakibatkan tiga
    warga sipil tewas
    , empat luka-luka, serta belasan honai terbakar.
    Kepala Operasi Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) Faizal Ramadhani, membenarkan bahwa penyerangan tersebut dilakukan oleh KKB pimpinan Kalenak Murib.
    “Ya benar, penyerangan berupa penembakan hingga pembakaran honai dilakukan oleh KKB pimpinan Kalenak Murib dan komplotannya,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (21/6/2025).
    Menurut Faizal,
    KKB Kalenak Murib
    beserta 23 anggotanya memasuki Kampung Lambera pada Selasa (17/6/2025) sekitar pukul 16.00 WIT dengan membawa senjata api.
    “KKB pimpinan Kalenak Murib ini datang bersama puluhan anak buah. Mereka membawa empat pucuk senjata api dan melakukan penyerangan terhadap warga sipil di Kampung tersebut,” jelasnya.
    Meskipun terjadi penyerangan, Faizal menyebutkan bahwa sebagian warga sipil telah mengungsi ke daerah yang lebih aman.
    “Sebagian besar warga Kampung Lambera telah berpindah ke tempat lebih aman di Distrik Megeabume dan Distrik Sinak untuk menyelamatkan diri,” ujar jenderal bintang satu ini.
    Sebelumnya, diberitakan bahwa penyerangan tersebut mengakibatkan tiga orang tewas, empat orang luka-luka, dan 11 honai milik warga ludes terbakar di Kampung Lambera.
    Kasus ini menjadi perhatian serius bagi pihak keamanan dan masyarakat setempat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pangdam XVII/Cenderawasih kunjungi keluarga korban penembakan KKB

    Pangdam XVII/Cenderawasih kunjungi keluarga korban penembakan KKB

    Jayapura (ANTARA) – Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Rudi Puruwito mengunjungi keluarga almarhum Serka Seger Mulyana, anggota Kodim 1715/Yahukimo yang gugur ditembak KKB di Dekai.

    Kapendam XVII Cendrawasih Kol Inf Candra Kurniawan kepada ANTARA di Jayapura, Kamis mengatakan, kunjungan kekeluargaan alm Serka Seger Mulyana dilakukan sebagai bentuk dukungan moril kepada keluarga yang gugur di Dekai (16/6).

    Dalam kunjungan yang dilakukan Kamis (19/6), Pangdam XVII Cendrawasih dan rombongan diterima istri almarhum beserta kelima anaknya di rumah duka yang berlokasi di Asrama Koramil Hawai, Sentani, Kabupaten Jayapura.

    Pangdam XVII Cendrawasih, dalam pertemuan tersebut menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan dan menyatakan terkait hak-hak almarhum masih diurus Kodam XVII Cendrawasih dan nantinya diserahkan kepada ahli waris, kata Kapendam XVII Cendrawasih Kol Inf Candra Kurniawan mengutib pernyataan Pangdam XVII Cendrawasih Mayjen TNI Rudi Puruwito.

    Almarhum Serka Seger Mulyana ditembak KKB dalam perjalanan dari RSUD Dekai ke Makodim 1715/Yahukimo di Dekai.

    Jenazah almarhum di makamkan di TPU Sere Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (17/6) setelah sebelumnya dievakuasi dari Dekai.

    Penembakan diduga dilakukan KKB pimpinan Elkius Kobak.

    Pewarta: Evarukdijati
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KKB Beraksi Lagi di Yahukimo Papua, TNI Gugur, Warga Sipil Jadi Korban

    KKB Beraksi Lagi di Yahukimo Papua, TNI Gugur, Warga Sipil Jadi Korban

    JAKARTA – Seorang anggota TNI dari Kodim 1715/Yahukimo, Serka Segar Mulyana, tewas dibunuh oleh orang tak dikenal (OTK). Diduga, pelaku merupakan kelompok KKB Elkius Kobak.

    Kaops Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani mengatakan pembunuhan tersebut dilakukan pelaku saat anggota TNI itu sedang melaksanakan tugas mengantarkan obat kepada rekannya di Jalan Seradala KM 4, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, pada Senin, 16 Juni.

    “Korban mengalami sejumlah luka bacok pada bagian tubuhnya serta luka tembak di dada, saat ini korban telah dievakuasi ke Jayapura,” ujar Faizal dalam keterangannya, Selasa, 17 Juni.

    Saat ini penyelidikan masih dilakukan. Tim kepolisan mencari alat bukti dan petunjuk guna mengungkap sosok pelaku pembunuhan.

    Tak hanya menyerang aparat keamanan, kelompok yang sama juga diduga terlibat dalam pembunuhan terhadap warga sipil di waktu hampir bersamaan. Sekitar pukul 10.30 WIT, masyarakat melaporkan adanya serangan brutal di Kampung Samboga.

    Dua korban merupakan warga sipil, yakni Udin yang tewas dengan mengalami sejumlah luka bacok. Kemudian, Edi yang saat ini dalam kondisi kritis dengan dua anak panah tertancap di kepala serta luka bacok di pipi dan kepala.

    Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes. Pol. Yusuf Sutejo mengimbau masyarakat Papua untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. Pihaknya akan segera mengungkap dan menangkap pelaku.

    “Kami minta masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan sepenuhnya kepada aparat, kami akan menindak tegas pelaku kriminal bersenjata yang mengganggu stabilitas keamanan khususnya di Papua” kata Yusuf.

    Sebagai informasi tambahan, Sebby Sambom, yang mengaku sebagai juru bicara TPNPB OPM, dalam pernyataannya di media sosial, mengakui bahwa kelompok TPNPB Yahukimo berada di balik penyerangan yang menyebabkan gugurnya Serka Segar Mulyana. Hal ini memperkuat dugaan keterlibatan langsung KKB pimpinan Elkius Kobak dalam serangan berdarah tersebut.

    Peristiwa ini menambah daftar kekerasan yang dilakukan oleh KKB di wilayah Papua, khususnya di Yahukimo, yang belakangan ini kembali memanas. Aparat gabungan masih melakukan pengejaran dan pendalaman motif atas serangan yang menargetkan baik aparat keamanan maupun masyarakat sipil.

  • KKB Beraksi Lagi di Yahukimo Papua, TNI Gugur, Warga Sipil Jadi Korban

    KKB Beraksi Lagi di Yahukimo Papua, TNI Gugur, Warga Sipil Jadi Korban

    JAKARTA – Seorang anggota TNI dari Kodim 1715/Yahukimo, Serka Segar Mulyana, tewas dibunuh oleh orang tak dikenal (OTK). Diduga, pelaku merupakan kelompok KKB Elkius Kobak.

    Kaops Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani mengatakan pembunuhan tersebut dilakukan pelaku saat anggota TNI itu sedang melaksanakan tugas mengantarkan obat kepada rekannya di Jalan Seradala KM 4, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, pada Senin, 16 Juni.

    “Korban mengalami sejumlah luka bacok pada bagian tubuhnya serta luka tembak di dada, saat ini korban telah dievakuasi ke Jayapura,” ujar Faizal dalam keterangannya, Selasa, 17 Juni.

    Saat ini penyelidikan masih dilakukan. Tim kepolisan mencari alat bukti dan petunjuk guna mengungkap sosok pelaku pembunuhan.

    Tak hanya menyerang aparat keamanan, kelompok yang sama juga diduga terlibat dalam pembunuhan terhadap warga sipil di waktu hampir bersamaan. Sekitar pukul 10.30 WIT, masyarakat melaporkan adanya serangan brutal di Kampung Samboga.

    Dua korban merupakan warga sipil, yakni Udin yang tewas dengan mengalami sejumlah luka bacok. Kemudian, Edi yang saat ini dalam kondisi kritis dengan dua anak panah tertancap di kepala serta luka bacok di pipi dan kepala.

    Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes. Pol. Yusuf Sutejo mengimbau masyarakat Papua untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. Pihaknya akan segera mengungkap dan menangkap pelaku.

    “Kami minta masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan sepenuhnya kepada aparat, kami akan menindak tegas pelaku kriminal bersenjata yang mengganggu stabilitas keamanan khususnya di Papua” kata Yusuf.

    Sebagai informasi tambahan, Sebby Sambom, yang mengaku sebagai juru bicara TPNPB OPM, dalam pernyataannya di media sosial, mengakui bahwa kelompok TPNPB Yahukimo berada di balik penyerangan yang menyebabkan gugurnya Serka Segar Mulyana. Hal ini memperkuat dugaan keterlibatan langsung KKB pimpinan Elkius Kobak dalam serangan berdarah tersebut.

    Peristiwa ini menambah daftar kekerasan yang dilakukan oleh KKB di wilayah Papua, khususnya di Yahukimo, yang belakangan ini kembali memanas. Aparat gabungan masih melakukan pengejaran dan pendalaman motif atas serangan yang menargetkan baik aparat keamanan maupun masyarakat sipil.

  • Indonesia Tidak Mau Hanya Ekspor Listrik ke Singapura

    Indonesia Tidak Mau Hanya Ekspor Listrik ke Singapura

    SINGAPURA – Adanya Memorandum of Understanding (MoU) antara pemerintah Indonesia dan Singapura untuk proyek energi bersih, berpotensi menciptakan lapangan kerja baru.

    Hal tersebut disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia di Singapura, Senin, 16 Juni. Singapura memang bermaksud untuk mengimpor energi bersih dari Indonesia.

    Hal tersebut direspons cepat pemerintah Indonesia untuk menyediakan lahan di kawasan Karimun, Kepri, dan Bintan atau KKB sebagai kawasan industri. Terkait tenaga kerja yang akan diserap, Bahlil belum mau berhitung secara rinci.

  • 2 Warga Diserang KKB di Yahukimo Papua Pegunungan, 1 Orang Tewas

    2 Warga Diserang KKB di Yahukimo Papua Pegunungan, 1 Orang Tewas

    Jakarta

    Dua warga sipil dipanah hingga dibacok oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Yahukimo, Papua Pegunungan. Serangan itu membuat satu orang di antaranya meninggal dunia.

    Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo menuturkan, penyerangan itu terjadi di Kampung Samboga, Distrik Seradala, Yahukimo, Senin (16/6) sekitar pukul 10.30 WIT. Dua korban masing-masing bernama Udin asal Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Edi asal Jawa Timur.

    “Udin, asal Sidrap, Makassar, dalam keadaan meninggal dunia dengan sejumlah luka bacok di tubuh. Sementara Edi asal Banyuwangi, mengalami kondisi kritis dengan dua anak panah tertancap di kepala serta luka bacok di pipi dan kepala,” kata Yusuf dilansir detikSulsel, Selasa (17/6/2025).

    Yusuf menuturkan pelaku penyerangan KKB. Ini berdasarkan keterangan juru bicara TPNPB OPM, Sebby Sambom di media sosial. KKB itu juga merupakan pembunuh anggota TNI bernama Serka Segar Mulyana alias SM di area Jembatan Kali Biru, Serada, Distrik Dekai, Yahukimo pada Senin (16/6) lalu.

    “Hal ini memperkuat dugaan keterlibatan langsung KKB pimpinan Elkius Kobak dalam serangan berdarah tersebut,” tutur Yusuf.

    (rdp/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Yahukimo Mencekam Usai OPM Deklarasi Perang, 1 Prajurit TNI dan 1 Warga Tewas Dibunuh

    Yahukimo Mencekam Usai OPM Deklarasi Perang, 1 Prajurit TNI dan 1 Warga Tewas Dibunuh

    GELORA.CO – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyatakan siap berperang dengan militer Indonesia. Bahkan, kelompok separatis ini akan menembak mati warga yang bukan berasal dari Papua.

    Kelompok yang juga dikenal dengan KKB Papua ini juga mendeklarasikan pernyataan perang terhadap Indonesia yang telah dipublikasikan beberapa waktu lalu.

    1. Bunuh Warga Sipil

    OPM menyerang dua warga sipil yang berprofesi sebagai tukang senso kayu, di Kampung Samboga, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Senin (16/5/2025).

    Informasi yang dihimpun Okezone, penyerangan terjadi sekitar pukul 10.00 WIT di camp yang ditempati korban. Keduanya bernama Edi Supirman dan Udin. Korban mengalami luka bacok akibat senjata tajam dan luka panah.

    Korban atas nama Udin dilaporkan meninggal dunia. Sementara Edi Supirman saat ini sedang menjalani perawatan medis secara insentif.

    “Saat ini kita koordinasi dengan jajaran,” ujar Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Agung Saptoadi saat dikonfirmasi Okezone.

    2. Satu Prajurit TNI Tewas Ditembak

    Sebelumnya pada hari yang sama, Seorang anggota TNI dari Kodim 1715/Yahukimo Serka Segar Mulyana, tewas ditembak OPM di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.

    Pelaku penembakan anggota TNI adalah anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang berbasis di Yahukimo.

    Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan mengatakan, saat ini masih memburu gerombolan OPM.

    “Saat ini OPM penjahat kemanusiaan sebagai pelaku penembakan dalam pengejaran aparat TNI,” ujar Kolonel Inf Candra Kurniawan.

    Lokasi kejadian, kata dia di area Jembatan Kali Biru, Serada, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo pukul 10.45 Wit. Korban dibacok dan ditembak OPM.

    “Namun di tengah perjalanan tiba-tiba ditembak dan dibacok oleh OPM mengakibatkan yang bersangkutan meninggal dunia,” tandasnya.

  • TNI AD: Serka SM Gugur Saat Hendak Antarkan Obat Anggota yang Sakit

    TNI AD: Serka SM Gugur Saat Hendak Antarkan Obat Anggota yang Sakit

    TNI AD: Serka SM Gugur Saat Hendak Antarkan Obat Anggota yang Sakit
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – TNI Angkatan Darat (AD) menyampaikan duka mendalam atas gugurnya salah satu prajurit berpangkat Sersan Kepala (Serka) SM, yang bertugas sebagai Bintara Kesehatan di Kodim 1715/Yahukimo,
    Papua
    Pegunungan.
    Serka SM
    gugur dalam tugas pada Senin (16/6/2025), setelah menjadi korban penembakan oleh kelompok Organisasi Papua Merdeka (
    OPM
    ) di Jembatan Kali Biru, Serada, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo.
    Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana membenarkan peristiwa tersebut dan menegaskan bahwa Serka SM tengah menjalankan misi kemanusiaan saat insiden terjadi.
    “Peristiwa penembakan ini terjadi saat Almarhum dalam perjalanan kembali dari RSUD Dekai menuju Makodim 1715/Yahukimo untuk mengantarkan obat bagi anggota yang sedang sakit, namun di jalan Almarhum secara tiba-tiba dihadang oleh anggota OPM,” kata Kadispenad kepada wartawan, Senin.
    TNI AD
    mengecam keras aksi kekerasan tersebut. Mereka menganggap hal itu sebagai bentuk teror brutal yang terus dilakukan kelompok bersenjata di Papua.
    Peristiwa ini, lanjut Wahyu, semakin menambah panjang daftar kekejaman yang dilakukan oleh OPM.
    “Di mana target korbannya bukan hanya aparat keamanan, tetapi juga masyarakat sipil,” imbuh dia.
    Ia menambahkan, aparat keamanan kini tengah memburu para pelaku dan menegaskan bahwa TNI tidak akan memberi ruang sedikit pun bagi aksi kekerasan serupa di masa mendatang.
    “Tindakan seperti ini adalah bentuk nyata dari ancaman terhadap keamanan dan kehidupan damai masyarakat di Papua,” tegasnya.
    Wahyu memastikan bahwa pengabdian TNI AD tidak akan surut meski menghadapi tantangan berat di lapangan.
    Dia menyebut prajurit TNI akan terus menjalankan tugas pertahanan negara, sekaligus mendukung upaya kemanusiaan dan kesejahteraan masyarakat di Papua.
    “TNI Angkatan Darat akan terus bersama-sama rakyat Papua, menjalankan tugas-tugas pertahanan negara sekaligus mendukung upaya-upaya kemanusiaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di tanah Papua,” ungkapnya.
    “Kejadian ini tidak akan menyurutkan semangat pengabdian terbaik kami untuk negara dan masyarakat,” tambah dia.
    Hingga kini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai identitas pelaku maupun perkembangan proses pengejaran.
    Sebelumnya diberitakan, seorang anggota TNI dari Komando Distrik (Kodim) 1715/Yahukimo bernama Serka Segar Maulama gugur diduga ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Jembatan Kali Biru, Seradala, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Senin sekitar pukul 10.45 WIT.
    Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan, membenarkan peristiwa penembakan tersebut.
    “Ya benar. Saat itu korban sedang dalam perjalanan pulang dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dekai, Kabupaten Yahukimo, menuju ke Markas Kodim 1715/Yahukimo,” jelasnya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Senin sore.
    Menurut Candra, saat dalam perjalanan Serka Maulama tiba-tiba diserang oleh KKB. Korban diduga ditembak dan dibacok, hingga akhirnya dinyatakan gugur di lokasi kejadian.
    “Saat ini aparat gabungan TNI terus melakukan pengejaran terhadap para pelaku,” ungkapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Anggota TNI Tewas Ditembak dan Dibacok KKB diYahukimo Papua

    Anggota TNI Tewas Ditembak dan Dibacok KKB diYahukimo Papua

    Jayapura, Beritasatu.com – Seorang prajurit TNI berinisial Serka SM tewas ditembak dan dibacok oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Seradala, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Senin (16/6/2025).

    “KKB menembak dan membacok anggota Kodim 1715/Yahukimo Serka SM yang menyebabkan korban gugur. Jenazah Serka SM ditemukan di sekitar Jembatan Kali Biru, Seradala, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo hari ini sekitar pukul 10.45 WIT, ” kata Kapendam XVII Cendrawasih Kolonel Candra Kurniawan dikutip dari Antara.

    Menurut dia, penembakan terjadi saat Serka SM bergerak dari RSUD Dekai menuju Makodim 1715/Yahukimo.

    “Saat berada di TKP, tiba-tiba ditembak dan dibacok hingga meninggal dunia,” katanya.

    Sementara itu, Kapolres Yahukimo AKBP Zeth Salino mengatakan situasi keamanan di sekitar Dekai relatif kondusif, namun anggota terus bersiaga dan waspada.

    “Aktivitas masyarakat dilaporkan berlangsung normal, namun anggota tetap bersiaga dan waspada,” katanya.