Produk: KKB

  • KKB Serang Pendulang Emas di Yahukimo: 11 Tewas, 2 Disandera, 8 Hilang

    KKB Serang Pendulang Emas di Yahukimo: 11 Tewas, 2 Disandera, 8 Hilang

    KKB Serang Pendulang Emas di Yahukimo: 11 Tewas, 2 Disandera, 8 Hilang

    10 jam yang lalu

  • Satgas Cartenz Ungkap KKB Papua Serang Pendulang Emas di Yahukimo, 11 Tewas

    Satgas Cartenz Ungkap KKB Papua Serang Pendulang Emas di Yahukimo, 11 Tewas

    Bisnis.com, JAKARTA — Satgas Damai Cartenz melaporkan telah terjadi peristiwa penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di pendulang emas Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada Selasa (8/4/2025).

    Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo menyampaikan insiden penembakan itu terjadi di lokasi 22 dan Muara Kum Yahukimo.

    “Benar [KKB telah menyerang pendulang emas di Yahukimo Papua Pegunungan],” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (9/4/2025).

    Dia menyampaikan hingga saat ini pihaknya masih menyelidiki peristiwa tersebut. Di samping itu, pendataan korban juga masih terus dilakukan oleh aparat keamanan.

    Adapun, sejauh ini korban yang telah teridentifikasi meninggal dunia ada 11 orang. Kemudian, dua disandera dan delapan orang terpisah dari rombongan.

    “Saat ini korban MD [meninggal dunia] yang teridentifikasi ada 11 orang, 2 orang masih disandera, 8 orang terpisah dari rombongan dan belum ditemukan dan 35 mengungsi di kampung Mabul,” pungkasnya.

    Di lain sisi, Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra menyatakan bahwa informasi terkait korban meninggal dunia dari prajurit TNI merupakan berita tidak benar.

    Menurutnya, informasi mengenai prajurit TNI yang menjadi korban adalah propaganda yang sengaja disebar oleh KKB atau Organisasi Papua Merdeka (OPM).

    “Pemberitaan hoaks bahwa korban adalah prajurit TNI, itu propaganda sengaja disebar oleh gerombolan OPM dan simpatisannya. Semua itu alasan yang dicari cari oleh gerombolan OPM untuk mencari pembenaran aksinya untuk membunuh warga sipil,” tutur Candra dalam keterangan tertulis, Rabu (9/4/2025).

  • KKB Papua Serang Pendulang Emas, Jatuh Korban Tewas!

    KKB Papua Serang Pendulang Emas, Jatuh Korban Tewas!

    Bisnis.com, JAKARTA — Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua menyerang pendulang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada hari ini, Rabu (9/4/2025). Jatuh korban tewas yang tidak sedikit. 

    Kepala Operasi (Kaops) Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Rahmadani mengatakan pihaknya belum bisa memastikan jumlah pendulang yang menjadi korban tewas.

    “Saat ini tim penegakan hukum Satgas Damai Cartenz sudah dikerahkan dari Jayapura ke Dekai menuju TKP,” kata Kaops Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Rahmadani dilansir dari Antara.

    Faizal yang didampingi Kasatgas Penegakan Hukum Damai Cartenz Kombes IG Eradinata mengatakan sudah ada kontak dengan pendulang yang selamat setelah berhasil melarikan diri.

    Korban selamat saat ini berada di sekitar Mabul, Korowai dan sudah sempat berkomunikasi. “Untuk kepastian kami masih menunggu anggota Satgas Damai Cartenz yang sedang berupaya menuju TKP untuk memastikan jumlah korban yang meninggal dan yang berhasil menyelamatkan diri serta kronologis insiden tersebut,” kata Faizal.

    Sementara itu Dandim 1715/Yahukimo Letkol Inf Tommy Yudistyo secara terpisah mengatakan pelaku penyerangan yang menewaskan pendulang itu adalah KKB yang dipimpin Elkius Kobak.

    “Saat ini belum dapat dipastikan berapa jumlah korban yang meninggal akibat penyerangan terhadap para pendulang,” kata Tommy Yudistyo.

  • Dibantai KKB, 11 Pendulang Emas Tewas di Yahukimo Papua Pegunungan

    Dibantai KKB, 11 Pendulang Emas Tewas di Yahukimo Papua Pegunungan

    Jayapura, Beritasatu.com – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali beraksi brutal di Papua. Kali ini, dilaporkan sebanyak 11 pendulang emas ilegal tewas dibantai KKB di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

    Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 Brigjen Pol Faizal Ramadhani membenarkan peristiwa tersebut. Namun hingga saat ini belum ada kepastian jumlah korban karena tim keamanan belum bisa mencapai lokasi.

    “Benar ada kejadian tersebut, tetapi berapa jumlah pastinya belum bisa dipastikan. Lokasi kejadian cukup jauh dan sulit diakses,” kata Brigjen Faizal, Rabu (9/4/2025).

    Lokasi Sulit Dijangkau, Polisi Belum Tiba

    Insiden berdarah itu disebut terjadi di Kampung Brupmakot, Distrik Seradala, sekitar 52 kilometer (km) dari ibu kota Kabupaten Yahukimo, Distrik Dekai. Akses menuju lokasi sangat terbatas dan sulit dijangkau.

    Faizal menyebutkan, informasi awal diperoleh dari keterangan saksi mata yang berhasil keluar dari area penambangan. “Lokasi tepatnya masih kami pastikan,” ujarnya terkait kasus 11 pendulang emas ilegal tewas dibantai KKB.

    KKB Klaim Bertanggung Jawab

    Hebohnya kabar ini bermula dari viralnya unggahan di media sosial yang menyebut 11 pendulang emas tewas dibantai. KKB bahkan merilis pernyataan resmi melalui jubir mereka, Sebby Sambom, yang mengeklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.

    Sebby mengeklaim para korban adalah aparat TNI/Polri yang menyamar sebagai pendulang emas tradisional. “Mereka (korban) adalah aparat yang menyamar sebagai pendulang. Kami bertanggung jawab atas penindakan ini,” bunyi rilis KKB.

    Situasi Masih Mencekam

    Hingga kini, situasi di lokasi dilaporkan masih mencekam. Aparat gabungan belum bisa menjangkau TKP karena kondisi geografis yang ekstrem serta potensi gangguan lanjutan dari KKB.

    Satgas Damai Cartenz menyatakan akan terus berupaya untuk mendekati lokasi demi melakukan evakuasi dan investigasi kasus 11 pendulang emas ilegal tewas dibantai KKB.

  • Satgas Damai Cartenz Benarkan KKB Bunuh Pendulang Emas di Yahukimo
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 April 2025

    Satgas Damai Cartenz Benarkan KKB Bunuh Pendulang Emas di Yahukimo Regional 9 April 2025

    Satgas Damai Cartenz Benarkan KKB Bunuh Pendulang Emas di Yahukimo
    Tim Redaksi
    JAYAPURA, KOMPAS.com
    – Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz akhirnya membenarkan terkait pembunuhan para pendulang emas oleh
    Kelompok Kriminal Bersenjata
    (
    KKB
    ) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
    Dari data yang dihimpun
    Kompas.com
    , peristiwa penyerangan oleh KKB ini terjadi pada Minggu (6/3/2025).
    Akibatnya, ada beberapa orang pendulang tewas di lokasi pendulangan emas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka dan melarikan diri.
    Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz-2025 Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani membenarkan adanya informasi penyerangan yang dilakukan KKB kepada para pendulang emas di Kabupaten Yahukimo.
    “Sudah ada beberapa saksi korban yang telah berhasil dihubungi dan mengkonfirmasi kabar tersebut,” ungkapnya kepada wartawan di Mapolda Papua, Rabu (9/4/2025).
    Mengenai jumlah korban yang tewas, jenderal bintang satu itu menyampaikan, pihaknya belum dapat memastikannya, karena saat ini anggota Satgas Damai Cartenz masih menuju ke lokasi kejadian.
    “Kepastian tentang kejadian itu didapat dari saksi korban, kita sudah berhubungan dengan saksi korban yang ada di Mabul, dia dari TKP sudah ada di Mabul,” jelasnya.
    “Saya juga sudah berkomunikasi langsung dan dia membenarkan ada kejadian tersebut,” ungkapnya menambahkan.
    Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Papua ini mengatakan, lokasi kejadian berada di Wilayah Korowai yang jaraknya cukup jauh dari Distrik Dekai yang merupakan ibu kota dari Kabupaten Yahukimo.
    “Dari Dekai jarak ke lokasi sekitar 50 kilometer,” kata Faizal. 
    Sebelumnya, Komandan Distrik Militer 1715/Yahukimo Letnan Kolonel Inf Tommy Yudistyo membenarkan bahwa telah terjadi pembunuhan terhadap para pendulang emas di wilayah perbatasan Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Asmat pada Minggu (6/4/2025). 
    “Untuk jumlah korban kurang lebih 11 orang,” ungkapnya saat dihubungi
    Kompas.com
    , Rabu (9/4/2025).
    Meskipun demikian, Tommy belum memastikan secara pasti jumlah korban yang meninggal dunia akibat penyerangan tersebut.
    “Belum dipastikan, sebab belum ada aparat keamanan yang ada di lokasi kejadian,” ungkapnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • TNI: KKB sebarkan berita hoaks soal anggota TNI jadi pendulang emas

    TNI: KKB sebarkan berita hoaks soal anggota TNI jadi pendulang emas

    “Dia (KKB) berpura-pura bahwa itu (korban) militer. Kenapa dia bilang itu militer? Supaya dia (KKB) terlepas dari tuduhan bahwa dia (KKB) sebagai pelanggar hak asasi manusia,”

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sengaja menyebar berita hoaks soal anggota TNI jadi pendulang emas yang tewas demi menghindari tuduhan pelanggaran hak asasi manusia.

    “Dia (KKB) berpura-pura bahwa itu (korban) militer. Kenapa dia bilang itu militer? Supaya dia (KKB) terlepas dari tuduhan bahwa dia (KKB) sebagai pelanggar hak asasi manusia,” kata Kristomei saat ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu.

    Menurut Kristomei, penyebaran berita hoaks itu dilakukan demi menyembunyikan tindakan KKB yang kerap melakukan kekerasan kepada masyarakat sipil.

    Selain itu, KKB juga kerap menyebarkan berita hoaks untuk menyebar teror sehingga masyarakat setempat ketakutan.

    “Seperti yang kemarin misalnya dia (KKB) bilang bahwa harus ada pengosongan karena kita sudah akan perang dan sebagainya gitu. Itu sifatnya intimidasi kepada masyarakat, sehingga masyarakat ragu untuk kerja, ragu untuk beraktivitas, tidak mau ke kebun dan sebagainya,” kata Kristomei.

    Karenanya, Kristomei berharap masyarakat tidak terkecoh dengan propaganda yang sengaja disebarkan oleh pihak KKB.

    Sebelumnya, Komandan Kodim 1715/Yahukimo Letkol Inf Tommy Yudistyo membantah bahwa pendulang yang menjadi korban pembunuhan KKB di Kali Silet perbatasan Kabupaten Yahukimo dengan Kabupaten Asmat, merupakan anggota TNI.

    “Korban dipastikan bukan anggota TNI sehingga apa yang dinyatakan KKB adalah berita hoaks, bohong, atau tidak benar,” tegas Dandim Yahukimo Letkol Inf Tommy Yudistyo kepada ANTARA di Yahukimo, Rabu.

    Dihubungi dari Jayapura, Dandim 1715/ Yahukimo mengatakan KKB sengaja menyebar informasi dengan menyatakan bila korban adalah anggota TNI, padahal korban adalah warga sipil yang mendulang emas.

    Letkol Inf Tommy menambahkan hingga saat ini belum dapat dipastikan berapa banyak warga sipil yang bekerja sebagai pendulang emas dan menjadi korban keganasan KKB karena lokasinya yang jauh dan berada di perbatasan.

    Untuk mencapai lokasi tersebut, kata Letkol Inf Tommy Yudistyo, kalau dari Dekai, ibukota Kabupaten Yahukimo, harus menggunakan helikopter, sedang bila dari Kabupaten Asmat dapat menggunakan perahu motor dengan menyusuri sungai.

    Pelaku penyerangan dan pembunuhan terhadap pendulang diduga dilakukan KKB Yahukimo yang dipimpin Elkius Kobak, Minggu (6/4), kata Dandim Yahukimo Letkol Inf Tommy.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mabes TNI Bantah Kabar 11 Warga yang Dibunuh TPNPB-OPM Anggotanya yang Menyamar, Kapuspen: Hoaks – Halaman all

    Mabes TNI Bantah Kabar 11 Warga yang Dibunuh TPNPB-OPM Anggotanya yang Menyamar, Kapuspen: Hoaks – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Markas Besar TNI membantah kabar yang menyebutkan terdapat 11 warga di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan dibunuh oleh TPNPB-OPM adalah prajurit TNI yang tengah menyamar.

    Kabar yang disebarkan oleh Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom itu menyebutkan, 11 warga tersebut diduga intelijen aparat keamanan.

    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi menegaskan kabar tersebut adalah bohong atau hoax.

    Ia menjelaskan selama ini TPNPB-OPM atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)  di Papua kerap menebar propaganda untuk mengintimidasi masyarakat sehingga masyarakat ragu untuk bekerja, beraktivitas, atau berkebun.

    Selain itu, menurutnya kabar itu sengaja disebarkan untuk menutupi pelanggaran HAM yang dilakukan oleh TPNPB-OPM terhadap masyarakat Papua.

    Hal itu disampaikannya usai wawancara dengan awak media di Markas Besar TNI Cilangkap Jakarta pada Rabu (9/4/2025).

    “Termasuk yang (kabar) 11 orang ini diklaim sebagai tentara. Tentara itu tercatat namanya, teregister namanya. Hari ini tidak ada satu pun prajurit TNI atau Polri yang gugur di sana,” tegas Kristomei.

    “Artinya apa? Artinya itu adalah hoax yang disampaikan oleh pihak KKB supaya dia lepas dari tuntutan hak asasi manusia. Bahwa dia melakukan kekejian, kebiadaban dengan membunuh masyarakat yang mencoba jadi pendulang,” lanjut dia.

    Namun demikian, ia mengakui pihaknya menerima informasi tersebut.

    Karena korban adalah warga sipil, lanjut dia, maka nantinya TNI akan berkoordinasi dengan Polri.

    Ia menegaskan TNI siap membantu dan mendukung evakuasi para warga tersebut.

    “Kemudian bahwa memang itu sipil, dan nanti kita akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengevakuasi dan mencari betul di mana letak daripada korban-korban tadi. Tentunya TNI pasti membantu dalam mereka membackup misalnya pengamanannya, untuk evakuasinya, segala macam,” ucap dia.

    “Kita tidak lepas tangan juga seperti itu. Karena kan memang ada undang-undang kita yang ada amanat undang-undang nomor 34 tahun 2004 bahwa kita membantu tugas polri, salah satu tugas OMSP-nya. Nah itulah aplikasinya nanti di situ,” ujarnya.

    Kabar 11 Warga Tewas Dibunuh

    Diberitakan Tribun-Papua.com sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim membunuh 11 warga di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan yang diduga sebagai intelijen Indonesia.

    Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom menyatakan pihaknya telah menerima laporan resmi dari markas OPM Yahukimo soal pembunuhan 11 warga tersebut.

    “Kami teleh menerima laporan dari Panglima TPNPB Yahukimo, Belkius Kobak kalau mereka membunuh 11 warga diduga intelijen aparat keamanan,” kata Sebby, Selasa (8/4/2025) malam.

    Ia menyatakan, pembunuhan dilakukan selama tiga hari belakangan ini dan menyatakan siap bertanggungjawab.

    “Kami minta Presiden Prabowo Subianto hentikan pengiriman pasukan ke Papua, seperti menyamar sebagi pendulang dan profesi lainya,” ungkapnya.

     

  • Dandim Yahukimo: Korban Pembunuhan KKB di Kali Silet Bukan Anggota TNI

    Dandim Yahukimo: Korban Pembunuhan KKB di Kali Silet Bukan Anggota TNI

    Jayapura, Beritasatu.com – Komandan Kodim 1715/Yahukimo, Letkol Inf Tommy Yudistyo, menegaskan korban dalam insiden pembunuhan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kali Silet, wilayah perbatasan Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Asmat bukanlah anggota TNI.

    “Korban dipastikan merupakan warga sipil, bukan personel TNI. Informasi yang disebarkan oleh KKB adalah hoaks dan menyesatkan,” ujar Letkol Tommy saat dihubungi dari Jayapura, Rabu (9/4/2025) dikutip dari Antara.

    Dandim menyebut KKB sengaja menyebarluaskan informasi palsu dengan menyatakan korban adalah anggota militer. Faktanya, korban diketahui sebagai warga yang bekerja sebagai pendulang emas di wilayah tersebut.

    Letkol Tommy juga menambahkan jumlah pasti korban sipil dalam kejadian tersebut masih belum bisa dikonfirmasi. Hal ini disebabkan lokasi kejadian yang sangat terpencil dan sulit dijangkau.

    “Dari Dekai, Ibu Kota Kabupaten Yahukimo, lokasi kejadian hanya bisa diakses menggunakan helikopter. Sementara dari Kabupaten Asmat, hanya bisa dijangkau dengan perahu motor melalui jalur sungai,” jelasnya.

    Serangan brutal terhadap para pendulang emas itu diduga dilakukan oleh KKB Yahukimo yang dipimpin oleh Elkius Kobak pada Minggu (6/4/2025).

  • Sosok Iptu Djamal Renhoat, Eks Kapolsek Mulia Tewas Ditembak KKB, Dieksekusi dari Jarak Dekat – Halaman all

    Sosok Iptu Djamal Renhoat, Eks Kapolsek Mulia Tewas Ditembak KKB, Dieksekusi dari Jarak Dekat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut sosok Iptu Djamal Renhoat, eks Kapolsek Mulia yang tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Iptu Djamal Renhoat sudah pensiun dari anggota Polri alias purnawirawan (purn.).

    Ia terakhir menjabat sebagai Kapolsek Mulia, Polres Puncak Jaya, Polda Papua.

    Iptu Djamal Renhoat merupakan pria kelahiran 1963 silam.

    Dirinya tutup usia akibat ditembak KKB pada umur 62 tahun.

    Setelah pensiun, Iptu Djamal Renhoat tinggal di Kota Lama, Distrik Pruleme, Puncak Jaya.

    Ia membuka toko kelontong di wilayah tersebut, tepatnya didekat pabrik tahu.

    Tidak banyak informasi soal Iptu Djamal Renhoat.

    Namun, berdasarkan postingan Facebook @djamal.renhoat, ia masih menjabat sebagai Kapolsek Mulia pada 2017 silam.

    Sayangkan akun Facebook tersebut kini sudah tidak aktif lagi.

    Kasus penembakan bermula saat Iptu Djamal Renhoat melakukan aktivitas sehari-harinya, yakni menjaga toko kelontong.

    Ia kemudian didatangi seseorang yang belakangan diketahui sebagai pelaku penembakan, pada Senin (7/4/2025), sekira pukul 18.45 WIT.

    Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol. Yusuf Sutejo mengungkap, pelaku saat itu pura-pura membeli di toko milik korban.

    “Di toko miliknya jadi pelaku pura-pura akan membeli, setelah dekat langsung (korban) ditembak,” katanya, dikutip dari tribratanews.polri.go.id.

    Kombes Yusuf menyebut, Iptu Djamal Renhoat dieksekusi dari jarak dekat langsung ke arah wajahnya.

    Korban tewas dengan luka tembak di bagian pipi dan leher.

    Pada foto yang dibagikan Polri, jasad Iptu Djamal Renhoat ditemukan dalam kondisi terlentang.

    Ceceran darah keluar dari luka bekas tembakan yang membasahi lantai kayu di toko kelontong milik korban.

    Kombes Yusuf melanjutkan, pihaknya mengamankan amunisi di lokasi kejadian.

    “Amunisi telah diperiksa ukuran 9 ml,” katanya.

    Kemudian pukul 18.47 WIT personel Polres Puncak Jaya bersama personel Brimob BKO merespons kejadian langsung ke TKP.

    Mobil ambulans RSUD Mulia tiba di TKP langsung membawa korban ke RSUD Mulia, pada pukul 19.00 WIT.

    Kombes Yusuf mengatakan, untuk menjaga kondusifitas di Puncak Jaya, personel pengamanan ditambah.

    “Tadi pagi, kita sudah tambah penebalan di puncak Jaya sebanyak 100 personel,” ujarnya kepada Tribunnews.com.

    Ia juga memastikan bahwa pelaku penembakan dari KKB.

    (Tribunnews.com/Endra/Reynas Abdila)

  • Kronologi Penembakan Eks Kapolsek Mulia oleh KKB di Papua Tengah

    Kronologi Penembakan Eks Kapolsek Mulia oleh KKB di Papua Tengah

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Papua menjelaskan kronologi penembakan eks Kapolsek Mulia Iptu (Purn) Djamal Renhoat oleh orang tidak dikenal (OTK) di Kampung Wuyukwi, Distrik Mulia, Puncak Jaya, Papua Tengah.

    Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan insiden penembakan tersebut terjadi Senin (07/04/2025) sekitar 18.45 WIT.

    Menurut Benny, Djamal Renhoat ditembak orang tidak dikenal tepat di kios atau toko kelontong miliknya. Tembakan itu telah mengenai pipi kanan Djamal hingga menembus leher belakang sebelah kiri.

    “Korban merupakan mantan Kapolsek Mulia, meninggal dunia akibat luka tembak,” ujar ya falam keterangan tertulis, Selasa (8/4/2025).

    Selanjutnya, sekitar 18.47 WIT Personil Polres Puncak Jaya bersama Personil Brimob BKO langsung mendatangi TKP untuk menyelidiki insiden tersebut.

    Di samping itu, mobil ambulans RSUD Mulia datang menjemput korban 19.00 WIT. Iptu Djamal juga langsung mendapatkan tindakan medis sekitar 19.00 WIT.

    Adapun, kata Benny, keesokan harinya, jenazah Iptu Djamal langsung dievakuasi dari Puncak Jaya menggunakan pesawat jenis Cessna 208B/PK-SNA milik Smart Cakrawala Aviation untuk dimakamkan di Mimika, Papua Tengah.

    “Rencananya, jenazah Almarhum Iptu (Purn) Djamal Renhoat dimakamkan di Mimika setelah disemayamkan terlebih dahulu di rumah duka kawasan Kebun Sirih,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025, Kombes Yusuf Sutejo membenarkan bahwa Iptu Djamal Renhoat ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

    “Betul [Iptu Jamal ditembak KKB],” kata Yusuf Sutejo kepada wartawan, Selasa (8/4/2025).