Produk: KIP

  • Hasta La Vista, Jokowi!

    Hasta La Vista, Jokowi!

    Jakarta (ANTARA) – Memasuki momen purna tugasnya, ungkapan “hasta la vista” terasa tepat untuk menggambarkan perpisahan sementara Jokowi dari panggung politik nasional.

    Istilah ini berasal dari bahasa Spanyol yang berarti “sampai jumpa lagi”. Ungkapan ini memberikan kesan bahwa meskipun masa jabatan resminya berakhir, kehadiran dan pengaruh Jokowi mungkin akan tetap terasa di masa depan, baik secara langsung atau tidak langsung.

    Jokowi sendiri pernah menyatakan bahwa meskipun tidak lagi menjabat sebagai presiden, ia akan tetap berkontribusi bagi bangsa, khususnya dalam bentuk dukungan terhadap pemerintahan yang berkuasa, tanpa mengintervensi.

    Namun, perpisahan sementara dengan dunia politik itu juga memberikan ruang spekulasi tentang peran Jokowi setelah meninggalkan Istana Kepresidenan.

    Akankah ia benar-benar pensiun dari politik atau justru akan muncul sebagai kingmaker, yakni sosok di belakang layar yang memiliki pengaruh besar terhadap konstelasi politik nasional?

    Sejauh ini, Jokowi belum memberikan indikasi yang jelas mengenai hal itu, meski publik melihat bahwa dukungannya terhadap beberapa tokoh, baik dari lingkup kabinetnya maupun partai politik, bisa menjadi penentu arah politik Indonesia ke depan.

    Selama dua periode menjabat, Jokowi memang telah memberikan warna lain dunia politik, membentuk karakter kepemimpinan yang berbeda dari pendahulunya, dengan memilih citra yang lebih merakyat, fokus pada pembangunan infrastruktur, dan secara personal terlibat dalam detail kebijakan yang menyentuh rakyat kecil.

    Seiring berjalannya waktu, Jokowi memang tidak hanya akan dikenang sebagai seorang pemimpin politik, tetapi juga sebagai sosok yang memperkenalkan gaya kepemimpinan yang lebih terbuka dan sederhana.

    Jadi meski ia mundur dari panggung utama kekuasaan, suka atau tidak suka warisan dan pengaruhnya kemungkinan masih akan terasa di berbagai sektor, terutama dalam pengelolaan negara dan agenda pembangunan nasional.

    Legasi Jokowi

    Dalam dua periode pemerintahannya, Presiden Jokowi meninggalkan legasi yang mudah untuk selalu dikenang.

    Salah satu yang paling mencolok tentu saja adalah proyek infrastruktur besar-besaran yang dijalankannya.

    Selama masa pemerintahannya, Indonesia menyaksikan pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan, dan infrastruktur dasar lainnya dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Proyek tol Trans-Jawa, Trans-Sumatera, hingga pembangunan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur adalah bagian dari ambisinya untuk membangun Indonesia dari pinggiran, mewujudkan keadilan sosial, serta meningkatkan konektivitas antarwilayah.

    Namun, legasi Jokowi tidak berhenti pada pembangunan fisik semata. Pemerintahannya juga fokus pada pengembangan sumber daya manusia melalui program Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan Program Keluarga Harapan.

    Dalam hal ini, Jokowi berusaha membangun fondasi sosial yang kuat dengan tujuan jangka panjang untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan sosial di Indonesia.

    Di bidang ekonomi, Jokowi berupaya memperkuat sektor ekonomi melalui berbagai reformasi.

    Pembenahan birokrasi dan penyederhanaan perizinan melalui program Online Single Submission (OSS), serta omnibus law atau UU Cipta Kerja, yang meski mendapat penolakan dari beberapa pihak, dianggap sebagai upaya signifikan untuk memperbaiki iklim investasi dan daya saing Indonesia di pasar global.

    Legasi di bidang politik dan demokrasi juga tak bisa diabaikan. Meskipun ada sejumlah kritik mengenai kebebasan berpendapat dan beberapa kebijakan kontroversial yang dianggap mengurangi ruang demokrasi, Jokowi tetap diakui sebagai pemimpin yang berusaha menjaga stabilitas politik di tengah dinamika demokrasi yang semakin kompleks.

    Ia juga berhasil membawa Indonesia berperan lebih aktif di panggung internasional, termasuk menjadi tuan rumah KTT G20 pada tahun 2022.

    Pemerintahan mendatang

    Meski banyak capaian yang dicetak selama masa kepemimpinan Jokowi, pemerintahan berikutnya tetap akan mewarisi sejumlah pekerjaan rumah yang tak kalah penting.

    Beberapa tantangan utama yang harus dihadapi oleh pemerintahan mendatang di antaranya pekerjaan rumah untuk menyelesaikan proyek infrastruktur.

    Meskipun banyak infrastruktur yang telah dibangun, masih banyak proyek yang belum tuntas, terutama terkait pembangunan ibu kota negara (IKN) yang baru di Kalimantan Timur.

    Pemerintah berikutnya mendapatkan PR untuk mampu melanjutkan proyek ini dengan efektif, tanpa mengabaikan permasalahan lingkungan dan dampak sosial yang mungkin timbul dari proyek skala raksasa seperti itu.

    Selain itu, pemeliharaan infrastruktur yang sudah dibangun juga harus menjadi prioritas agar manfaat jangka panjang bisa dirasakan oleh masyarakat.

    Di samping itu, Pemerintahan Prabowo-Gibran juga punya PR untuk melakukan reformasi birokrasi yang berkelanjutan.

    Jokowi telah meletakkan dasar bagi reformasi birokrasi melalui penyederhanaan sistem perizinan dan digitalisasi pelayanan publik. Namun, upaya ini masih jauh dari kata sempurna.

    Pemerintahan mendatang harus melanjutkan reformasi ini agar pelayanan publik menjadi lebih efisien dan transparan. Korupsi di kalangan birokrasi juga masih menjadi isu utama yang harus diberantas dengan serius.

    Seiring dengan itu, ke depan pembangunan ekonomi juga dituntut untuk lebih inklusif. Meskipun Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil selama pemerintahan Jokowi, ketimpangan pendapatan masih menjadi masalah yang memerlukan perhatian khusus.

    Peningkatan investasi dan pertumbuhan ekonomi harus disertai dengan strategi yang lebih inklusif, yang dapat mengangkat sektor-sektor ekonomi rakyat seperti pertanian, perikanan, dan UMKM.

    Pengembangan kawasan industri dan ekonomi digital juga harus dipastikan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

    Pekerjaan rumah yang lain adalah perlunya perbaikan di sektor pendidikan dan kesehatan.
    Pemerintahan Jokowi telah memperkenalkan berbagai program sosial untuk mendukung pendidikan dan kesehatan, tetapi tantangan dalam kedua sektor ini masih besar.

    Pemerintah mendatang perlu meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan, terutama di daerah-daerah terpencil yang masih tertinggal.

    Tenaga pengajar yang berkualitas, fasilitas pendidikan yang memadai, serta akses kesehatan yang lebih merata harus menjadi fokus utama.

    Selain itu, pembangunan infrastruktur dan ekonomi sering kali berbenturan dengan kepentingan lingkungan.

    Pemerintahan pun mendatang harus lebih serius menangani isu perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, termasuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mempercepat transisi menuju energi terbarukan.

    Tak hanya itu, deforestasi dan kerusakan ekosistem yang terus berlangsung juga menjadi masalah besar yang harus segera diatasi.

    Sementara itu, kritik terhadap pemerintahan Jokowi terkait kebebasan berpendapat dan ruang demokrasi yang menyempit menjadi catatan penting bagi pemerintahan berikutnya.

    Penguatan lembaga-lembaga demokrasi, perlindungan terhadap hak asasi manusia, serta penegakan hukum yang adil dan independen harus menjadi prioritas utama.

    Masyarakat sipil harus dilibatkan lebih aktif dalam pengambilan kebijakan, sehingga aspirasi publik dapat benar-benar tercermin dalam proses demokrasi.

    Maka dengan berakhirnya masa jabatan Jokowi sebagai Presiden RI, Indonesia memasuki era baru yang penuh dengan harapan sekaligus tantangan.

    Pemerintah berikutnya memiliki tanggung jawab besar untuk melanjutkan apa yang telah dibangun, sekaligus memperbaiki dan menyempurnakan kebijakan yang masih belum mencapai hasil maksimal.

    Masyarakat Indonesia tentunya berharap agar transisi kekuasaan ini berjalan lancar, dan pemimpin baru dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih baik, menjaga stabilitas nasional, memperkuat ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

    Hasta la vista, Jokowi.

    Copyright © ANTARA 2024

  • Visi-misi ketiga paslon Cagub-Cawagub DKI soal keterbukaan informasi

    Visi-misi ketiga paslon Cagub-Cawagub DKI soal keterbukaan informasi

    Jakarta (ANTARA) – Ketiga pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta telah menyampaikan visi-misinya terkait keterbukaan informasi melalui diskusi yang diselenggarakan oleh Komisi Informasi (KI) DKI Jakarta. 

    Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono mengungkapkan bahwa demokrasi adalah sistem yang berpusat pada kepentingan rakyat sehingga konstituen berhak mendapatkan akses informasi seluas-luasnya, termasuk transparansi anggaran.

    “Dalam membangun bangsa dan negara, dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, pemimpin yang dipilih oleh rakyat wajib memberikan akses informasi yang luas kepada mereka,” ujar Ridwan Kamil di Jakarta, Jumat.

    Sedangkan Suswono menjelaskan bahwa Keterbukaan Informasi Publik (KIP) memberikan keuntungan bagi pemerintah. Dengan adanya umpan balik dari masyarakat, pemerintah dapat menjalankan fungsi “check and balance” secara lebih efektif.

    Pasangan ini juga bertekad untuk meningkatkan Indeks Keterbukaan Informasi Publik (IKIP) yang saat ini masih berada di kategori “sedang”. Mereka mengusulkan peningkatan anggaran untuk keterbukaan informasi publik sebagai bentuk keberpihakan pada transparansi.

    Baca juga: Indeks Keterbukaan Informasi Publik DKI Jakarta capai 75,65 poin

    Dalam program kerja konkret, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) berjanji untuk menerapkan sistem merit bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

    Selain itu, mereka akan mengedepankan edukasi melalui saluran langsung (hotline) pengaduan yang cepat dan responsif serta interaksi keterbukaan dengan masyarakat melalui simpul di setiap wilayah.

    Ridwan Kamil (RK) dan Suswono juga berkomitmen untuk mendukung Komisi Informasi agar semakin kooperatif dan memiliki daya dorong yang kuat.

    Cagub-Cawagub nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana juga berkomitmen akan meningkatkan transparansi dan keterbukaan informasi publik di Jakarta.

    Jika Dharma Pongrekun dan Kun Wardana terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta maka akan melakukan akselerasi pelayanan informasi publik dengan memaksimalkan teknologi digital.

    Baca juga: 231 badan publik di DKI Jakarta masuki tahap presentasi E-Monev 2024

    Kun menjelaskan bahwa setidaknya ada lima hal penting yang akan dilakukan untuk meningkatkan transparansi dan keterbukaan informasi publik di Jakarta.

    Pertama reformasi regulasi dan tata kelola layanan informasi publik bagi masyarakat.  Kedua, penguatan dan peningkatan konektivitas informasi dan ketiga, pengelolaan data dan informasi publik menggunakan teknologi “blockcain”.

    Lalu keempat, peningkatan indeks keterbukaan informasi publik tertinggi se-Indonesia dan kelima, meningkatkan anggaran Komisi Informasi di Jakarta.

    Baca juga: KI DKI sebut penting sosialisasikan UU Keterbukaan Informasi Publik

    Bagi Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur 
    DKI Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung dan Rano Karno, keterbukaan informasi publik menjadi poin yang sangat mendasar untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota global.

    Pram menyebutkan, berdasarkan laporan “Global City Index 2023”, Jakarta saat ini berada di posisi 74 dari 156 ranking kota global di dunia. Hal itu disebabkan salah satunya karena kemudahan pertukaran informasi ke dalam dan luar negeri yang masih sangat terbatas.

    “Kalau saya dan Bang Doel diberikan amanah, kami akan totalitas, nggak boleh keterbukaan informasi publik itu setengah hati. Harus dari hulu ke hilir dilakukan secara terbuka, dengan begitu akan meningkatkan ranking kota global Jakarta,” kata Pram.
    ​​​​​​​
    Pram menegaskan, pengambilan kebijakan program kerja hingga penyusunan anggaran di Jakarta harus dilakukan secara transparan dan melibatkan masyarakat.

    Pasalnya, kata Pram, masyarakat menengah ke bawah di Jakarta masih kesulitan dalam mengakses dan memperoleh informasi publik seperti informasi mengenai Kartu Jakarta Sehat (KJS), Kartu Jakarta Pintar (KJP), Jumantik, Kartu Lansia dan Dasawisma.

    Karena itu, Pram menyebutkan, program kerja yang akan dilakukannya ketika terpilih menjadi gubernur adalah melakukan evaluasi dan pendataan ulang terhadap para penerima KJP, KJS, Kartu Lansia, Jumantik, Dasawisma dan berbagai program kerja yang ada di Jakarta.

    Baca juga: KI DKI minta parpol selalu terbuka dan informatif untuk naikkan citra

    Hal itu guna memastikan para penerima manfaat dari program tersebut adalah warga atau masyarakat yang betul-betul seusai dan membutuhkan.

    Rano Karno mengatakan badan publik pada dasarnya dibentuk untuk melayani masyarakat. Karena itu membutuhkan adanya keterbukaan informasi publik dan partisipasi masyarakat.
    ​​​​​​​
    Rano menuturkan, badan publik harus mengetahui substansi dari undang-undang keterbukaan informasi publik. Dengan begitu, mereka akan mengerti betapa pentingnya pengelolaan informasi publik secara transparan dan terbuka.

    Selain itu, Rano menambahkan komitmennya terhadap transparansi dengan mendukung kegiatan sosialisasi Undang-Undang i Keterbukaan Informasi Publik ke masyarakat. Hal itu penting agar warga Jakarta khususnya tahu dan turut berpartisipasi aktif dalam mengawal berjalannya berbagai kebijakan di Jakarta.

    ​​​​​​​UU KIP dan tagline “Anda Punya Hak Untuk Tahu” itu harus gencar disosialisasikan ke masyarakat. “Biar mereka tahu dan berpartisipasi untuk kemajuan Jakarta,” kata Rano.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Luhut Resmikan Pabrik LFP Rp 5,46 T di KIP Kendal

    Luhut Resmikan Pabrik LFP Rp 5,46 T di KIP Kendal

    Jakarta

    Indonesia mulai bergerak melakukan produksi baterai listrik Lithium Iron Phospate atau yang beken disebut LFP. Hari ini Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan dimulainya tahap pertama produksi dan rencana ekspansi fasilitas produksi bahan katoda Lithium Iron Phosphate (LFP) oleh PT LBM Energi Baru Indonesia.

    Ini merupakan proyek yang terwujud melalui rencana kemitraan investasi strategis antara konsorsium Indonesia Investment Authority (INA) dan Changzhou Liyuan New Energy Technology Co., Ltd. Pabrik ini dibangun di Kendal Industrial Park (KIP), Jawa Tengah.

    Changzou Liyuan merupakan salah satu produsen dan pemasok LFP terbesar di dunia. Investasi ini diharapkan akan berperan penting dalam memenuhi permintaan global terhadap baterai LFP, yang didorong oleh semakin meningkatnya penetrasi kendaraan listrik (EV) di seluruh dunia.

    “Hilirisasi bukan hanya kata-kata, tetapi strategi besar untuk mempercepat kemajuan Indonesia-terutama di sektor yang akan mendominasi masa depan: ekosistem kendaraan listrik, Electric Vehicle (EV),” tutur Luhut dalam keterangannya, Selasa (8/10/2024).

    Total investasi pabrik LFP ini mencapai US$ 350 juta atau sekitar Rp 5,46 triliun (kurs Rp 15.600). Kemudian, proyeksi pendapatan pabrik LFP mencapai US$ 1,2 miliar per tahun dengan potensi ekspor ke Amerika Serikat, Eropa, Jepang, dan Korea Selatan.

    LFP adalah salah satu dari dua bahan kimia utama dalam baterai litium-ion, di samping Nickel Cobalt Manganese (NCM). Dikenal akan efektivitas biayanya, LFP sangat cocok untuk EV dan sistem penyimpanan energi.

    Luhut Resmikan Pabrik LFP Rp 5,46 T di KIP Kendal Foto: Dok. Kemenko Marves

    Berdasarkan studi Bain tentang Ekosistem Baterai EV1, permintaan baterai global diperkirakan akan tumbuh sekitar empat kali lipat antara tahun 2023 dan 2030, yang didorong oleh meningkatnya adopsi EV, memposisikan LFP untuk memainkan peran penting dalam memenuhi permintaan tersebut.

    Pada tahun 2030, NCM diproyeksikan akan mewakili sekitar 50% dari permintaan baterai litium-ion, sementara LFP diperkirakan akan menyumbang sekitar 35%, di mana keduanya diperkirakan akan tetap menjadi pusat pertumbuhan industri baterai di masa depan.

    Di tahun yang sama, Indonesia diperkirakan akan melayani pasar senilai sekitar US$ 10 miliar dalam bahan aktif katoda LFP, sehingga dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi transisi global menuju energi bersih. Investasi ini juga merupakan bukti daya tarik Indonesia sebagai negara untuk hilirisasi rantai pasok.

    “Ini bukan sekadar pabrik, tetapi juga pondasi dari ekosistem EV Indonesia yang terintegrasi. Melalui penyempurnaan rantai produksi baterai lithium, tidak kurang dari 3 juta unit kendaraan listrik di seluruh dunia akan dipenuhi kebutuhan baterai lithium-nya oleh industri di Indonesia,” jelas Luhut.

    Pabrik LFP di KIP Kendal ini juga akan memberikan dampak signifikan bagi masyarakat setempat dengan penciptaan lebih dari 2.000 lapangan kerja, diperkirakan 92% di antaranya diisi oleh tenaga kerja lokal. Ini adalah contoh nyata bagaimana investasi besar bisa berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat.

    Simak: LFP dan Nikel Jadi Perbincangan di Debat Cawapres, Ini Penjelasannya

    (hal/das)

  • Dukung Khofifah, Jaringan DHD 45 Resmikan Posko Relawan Juang KIP

    Dukung Khofifah, Jaringan DHD 45 Resmikan Posko Relawan Juang KIP

    Surabaya (beritajatim.com) – Jaringan Dewan Harian Daerah Badan Pembudayaan Kejuangan 45 (DHD 45) mendirikan Posko Relawan Juang KIP Jatim-1 yang dipusatkan di Gedung Juang 45 di Jalan Mayjend Sungkono Surabaya, Selasa (30/4/2024).

    Diresmikan langsung oleh Ketua Umum DHD 45 Bambang Eko Witono bersama Dewan Kehormatan DHD 45 yang juga Gubernur Jatim 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa, posko ini menjadi posko berbasis relawan pertama yang didirikan jelang proses Pilgub Jatim 2024.

    Posko Relawan Juang KIP Jatim-1 di Gedung Juang ini digadang akan menjadi pusat gerakan memaksimalkan kemenangan Khofifah dalam Pilgub Jatim. Yang juga akan dikuatkan oleh 33 posko lain yang didirikan di setiap cabang DHC 45 yang ada di kabupaten kota di Jatim.

    “Jadi poskonya tidak akan berhenti di sini saja. Tapi juga di daerah-daerah karena kita punya 33 DHC 45 yang siap untuk totalitas memenangkan ibu Khofifah menjadi Gubernur Jatim periode yang kedua,” tandas Sekretaris DHD 45 Jatim yang juga Sekretaris Tim Pemenangan Khofifah dari DHD Juang 45.

    Ia menegaskan bahwa keputusan untuk mendukung Khofifah dalam Pilgub Jatim 2024 bukanlah keputusan yang semena-mena diambil. Melainkan, keputusan bersama dengan pertimbangan kesuksesan Khofifah selama memimpin Jatim di periode pertama.

    “Bu Khofifah sukses meraih 738 penghargaan selama lima tahun. Dan memberikan banyak wujud pembangunan Jatim. Dan yang terpenting beliau pemikirannya selaras dengan DHD 45 untuk membumikan niilai nilai kejuangan 45,” tegasnya.

    Bahkan sebagai bentuk nyata totalitas dukungan DHD 45 untuk Khofifah, mereka telah menyusun semacam resume berbentuk buku saku yang nantinya siap untuk disebar pada masyarakat. Agar masyarakat paham dan mengerti kiprah apa saja yang telah dilakukan Khofifah selama memimpin jatim sejak tahun 2019-2024 ini.

    Tidak hanya itu, di posko ini juga terdapat banyak media yang digunakan untuk menyosialisasikan berbagai sukses program yang telah dilakukan Khofifah bersama Emil Dardak selama ini. Seperti kesuksesan Nawa Bhakti Satya yang diwujudkan dalam bentuk standing banner beraneka ukuran. Selain itu, juga ada file player untuk memutar video bagi yang ingin mendapatkan penjelasan secara visual.

    “Kalau boleh dibilang beliau ini adalah ibu bangsa. Karena beliau telah memberikan banyak dedikasi dan juga kontribusi untuk Jawa Timur dan bahkan juga untuk Indonesia secara luas. Kami totalitas mendukung ibu Khofifah dan menargetkan bisa memberikan suara sebanyak mungkin untuk kemenangan beliau,” tambah Fadjar.

    Dengan diresmikannya posko ini, Khofifah menyampaikan terima kasih dan apresiasinya untuk DHD 45 Jawa Timur. Bahkan Khofifah sempat mengaku terkejut karena tidak menyangka keseriuasan Jaringan DHD 45 dalam memberikan dukungan begitu besar untuk dirinya untuk proses Pilgub Jatim bulan November 2024 mendatang.

    “Saya juga surprise jadi materi-materi yang disampaikan DHD 45 saat paparan di forum tadi sangat berkualitas. Bahkan DHD 45 juga membuat buku saku yang nantinya bisa dijadikan referensi mengapa harus mendukung Khofifah,” kata Khofifah.

    “Maka kami sangat berterima kasih atas dirikannya posko ini dan juga buku saku yang dibuatkan untuk sosialisasi keberhasilan program pembangunan Jatim. Saya rasa buku saku itu sangat bermanfaat sebagai acuan yang menguatkan alasan masyarakat mengapa harus memberikan dukungan untuk Khofifah,” imbuhnya.

    Lebih lanjut ditegaskan Khofifah bahwa sejauh ini memang Posko Relawan Juang KIP Jatim-1 adalah posko berbasis relawan pertama yang diresmikan. Namun sejauh ini banyak pihak yang sudah mengkonfirmasi akan mendirikan posko lain di sejumlah titik.

    “Yang sudah konfirmasi untuk pendirian posko memang cukup banyak. Tapi ini yang pertama kita resmikan. Tapi bagaimana format yang digunakan di sini, ada standing banner, ada pemutaran file video yang bisa diputar kapan saja, sangat luar biasa untuk sebuah proses sosialisasi,” tegasnya.

    Ia harap, nantinya juga bisa ditambahkan meja atau dinding harapan warga Jatim. Dengan tujuan masyarakat yang datang bisa menyampaikan harapannya untuk kemajuan Jatim ke depan. (tok/ian)

  • Gibran Janji Evaluasi Distribusi Bansos hingga Kartu Tani

    Gibran Janji Evaluasi Distribusi Bansos hingga Kartu Tani

    Solo, CNN Indonesia

    Cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka mengakui adanya permasalahan distribusi dalam berbagai program sosial di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.

    Ia berjanji akan mengevaluasi program-program tersebut jika pasangan Prabowo-Gibran melenggang sebagai pemenang di Pemilu 2024.

    Hal itu disampaikan Gibran saat berkampanye Desa Ngadirejo Kidul, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Putra Presiden Jokowi itu memastikan paslon nomor urut 02 akan melanjutkan berbagai program bantuan sosial yang dinikmati warga selama ini.

    “PKH (Program Keluarga Harapan), KIS (Kartu Indonesia Sehat), KIP (Kartu Indonesia Pintar) nanti dilanjutkan,” katanya di depan ratusan warga yang hadir.

    Hanya saja, Gibran mengakui program-program tersebut belum optimal. Ia menyinggung distribusi bansos yang dianggap belum tepat sasaran.

    Menurutnya permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan mendata ulang penerima bansos.

    “Biar lebih tepat sasaran nanti kami update lagi data penerimanya,” kata Gibran.

    Tak hanya program bansos yang menyasar masyarakat umum, Gibran juga menyinggung Kartu Tani yang banyak dikeluhkan warga.

    Kartu tersebut sedianya memudahkan penyaluran pupuk bersubsidi kepada para petani. Namun sejak dicanangkan tahun 2018 lalu, Kartu Tani banyak menemui permasalahan seperti saldo kosong hingga kendala dari pihak petani yang belum bisa melakukan transaksi menggunakan EDC.

    Gibran menyatakan akan mengevaluasi Kartu Tani. Bahkan tak menutup kemungkinan program tersebut dihentikan jika dianggap menyulitkan petani.

    “Kalau memang menyusahkan nanti dihapus saja,” katanya.

    (syd/dna)

    [Gambas:Video CNN]