Produk: KIP

  • Menunggu Sikap Prabowo di Tengah  Arus Penolakan Tarif PPN 12%

    Menunggu Sikap Prabowo di Tengah Arus Penolakan Tarif PPN 12%

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintahan Prabowo Subianto belum memberi kepastian mengenai rencana kenaikan tarif pajak pertambahan nilai atau PPN dari 11% menjadi 12% pada tahun 2025.

    Kenaikan PPN menjadi 12% adalah mandat dari Upasal 7 ayat (1) Undang-undang No.7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Pasal itu mengatur bahwa PPN 12% mulai berlaku paling lambat pada tanggal 1 Januari 2025. Itu artinya, kenaikan PPN akan mulai diterapkan sebulan dari sekarang.

    Meski demikian, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan kemungkinan besar pemerintah akan menunda penerapan kenaikan tarif PPN. Menurut Luhut, pemerintah ingin memperbaiki daya beli masyarakat terlebih dahulu.

    Pemerintah, kata Luhut, tengah menggodok stimulus bantuan sosial kepada rakyat khususnya kelas menengah sebelum tarif PPN 12% diterapkan. 

    “Ya hampir pasti diundur [kenaikan PPN jadi 12%], biar dulu jalan tadi yang ini [bantuan sosial],” kata Luhut kepada wartawan, Rabu (27/11/2024). 

    Sementara itu, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan menyatakan akan menunggu keputusan final Presiden Prabowo Subianto.

    “Terkait hal tersebut [pernyataan Luhut], DJP [Direktorat Jenderal Pajak] senantiasa akan mengikuti keputusan pemerintah,” jelas Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Dwi Astuti kepada Bisnis, dikutip Sabtu (30/11/2024).

    Padahal, dalam rapat kerja antara Kementerian Keuangan dengan Komisi XI DPR pada Rabu (13/11/2024), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa kenaikan PPN menjadi 12% merupakan amanat UU HPP.

    Dia menyatakan bahwa pemerintah akan mencoba menjalankan rencana kenaikan tarif PPN tersebut meski banyak pihak yang menentangnya.

    “Kita perlu siapkan agar itu [kenaikan PPN menjadi 12%] bisa dijalankan, tapi dengan penjelasan yang baik,” ujarnya.

    Bahkan, usai pernyataan Sri Mulyani tersebut, Ditjen Pajak menyatakan akan memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui sosialisasi dan edukasi terkait dampak kenaikan PPN menjadi 12%. Ditjen Pajak tidak menampik belakangan terjadi gelombang penolakan rencana penerapan kebijakan tersebut.

    Hanya saja, Dwi Astuti meyakini dampak kenaikan tarif PPN nantinya akan dirasakan oleh masyarakat. Pemerintah, klaimnya, akan mengembalikan hasil kenaikan tarif PPN ke masyarakat melalui berbagai program kesejahteraan.

    “Upaya-upaya penyejahteraan tersebut antara lain melalui pemberian Bantuan Langsung Tunai [BLT], Program Keluarga Harapan [PKH], Kartu Sembako, Program Indonesia Pintar [PIP], Kartu Indonesia Pintar [KIP] Kuliah, subsidi listrik, subsidi LPG 3 kg, subsidi BBM, dan subsidi pupuk,” kata Dwi kepada Bisnis, Jumat (22/11/2024).

    Dinilai Tak Transparan

    Ketidakjelasan posisi pemerintah tersebut ternyata direspons oleh Komisi Informasi Pusat. Lembaga negara yang mengawasi soal keterbukaan informasi tersebut menyatakan Kementerian Keuangan kurang terbuka terkait rencana kenaikan tarif pajak pertambahan nilai atau PPN dari 11% menjadi 12% pada tahun depan.

    Komisioner Komisi Informasi Pusat Rospita Vici Paulyn menjelaskan bahwa berdasarkan UU No. 14 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP), 90% informasi yang ada di badan publik harus terbuka. Hanya 10% informasi yang boleh ditutup, menyangkut rahasia negara, rahasia bisnis, dan rahasia pribadi.

    Komisi Informasi pun menyoroti polemik rencana kenaikan tarif PPN pada tahun depan. Komisi Informasi, jelas Rospita, mencatat bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kurang terbuka sehingga muncul gelombang keresahan masyarakat.

    “Pemerintah kan hanya bilang [kenaikan tarif PPN menjadi 12%] untuk kebutuhan APBN, kebutuhannya apa? Seperti apa? Bagian mana dari APBN yang perlu ditambah? Itu belum tersampaikan secara langsung kepada publik,” jelas Rospita dalam konferensi pers di Kantor Komisi Informasi Pusat, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2024).

    Lebih dari itu, sambungnya, masyarakat lebih membutuhkan informasi terkait pemanfaatan pajak oleh Kemenkeu. Dia mencontohkan, ke mana selama ini uang pajak masyarakat digunakan oleh pemerintah.

    Jika digunakan untuk memperbaiki fasilitas kesehatan maka harus dijabarkan fasilitas apa yang diperbaiki. Jika untuk memperbaiki kualitas pendidikan, maka harus didetailkan kebijakan seperti apa yang akan dikeluarkan.

    “Hal-hal seperti itu yang harus pemerintah sampaikan secara rinci sehingga masyarakat kemudian berpikir ulang, oh ternyata 1% yang akan ditambahkan ke pajak kami bermanfaat baik untuk kami maupun untuk banyak orang,” pungkas Rospita.

    Gelombang Penolakan

    Belakangan, memang muncul gelombang penolakan rencana penerapan kenaikan tarif PPN baik oleh pengguna media sosial, masyarakat sipil, pakar, bahkan kalangan pengusaha.

    Pada Selasa (19/11/2024), pengguna bernama Bareng Warga bahkan membuat petisi di laman change.org mengenai penolakan PPN 12%. Petisi itu bertajuk “Pemerintah, Segera Batalkan Kenaikan PPN!”.

    Dalam petisinya, akun Bareng Warga menilai bahwa rencana pemerintah untuk mengerek PPN menjadi 12% memperdalam kesulitan masyarakat. Pasalnya, harga berbagai jenis barang kebutuhan, seperti sabun mandi hingga Bahan Bakar Minyak (BBM) akan naik dan sangat memengaruhi daya beli.

    “Padahal keadaan ekonomi masyarakat belum juga hinggap di posisi yang baik,” tertulis dalam petisi tersebut, dikutip pada Kamis (28/11/2024).

    Hingga hari ini, Minggu (1/12/2024) pukul 13.20 WIB, petisi tersebut telah ditandatangani oleh 15.581 orang.

    Seiring terus bertambahnya jumlah orang yang menandatangani petisi untuk Prabowo tersebut, ditargetkan 25.000 tanda tangan dapat terkumpul ke depannya.

    Akun Bareng Warga meminta pemerintah untuk membatalkan kenaikan PPN yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

    “Sebelum luka masyarakat kian menganga. Sebelum tunggakan pinjaman online membasa dan menyebar ke mana-mana,” pungkasnya.

  • Politik kemarin, kekompakan kabinet hingga wacana penunjukan gubernur

    Politik kemarin, kekompakan kabinet hingga wacana penunjukan gubernur

    Jakarta (ANTARA) – Beragam berita politik telah diwartakan Kantor Berita Antara, dan berikut kami rangkum berita politik terpopuler kemarin yang masih layak dibaca kembali sebagai sumber informasi serta referensi untuk mengawali pagi Anda.

    Prabowo akui satu bulan pimpin kabinet bekerja dengan kompak

    Presiden Prabowo Subianto mengakui bahwa selama satu bulan resmi dilantik menjadi Presiden, serta memimpin Kabinet Merah Putih, para menteri bekerja dengan kompak, layaknya tim sepak bola.

    “Saya merasakan satu bulan saya memimpin kabinet, kabinet saya bekerja sekarang sebagai satu tim yang sangat luar biasa, sangat baik, satu bulan, tapi saya enggak tahu bulan-bulan yang akan datang,” kata Prabowo pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 di Jakarta, Jumat.

    Selengkapnya klik di sini.

    Prabowo ingatkan uang negara berasal dari keringat ratusan juta rakyat

    Presiden Prabowo Subianto mengingatkan uang negara yang ada saat ini berasal dari keringat ratusan juta rakyat yang telah bekerja dengan sangat keras, sehingga harus dikelola dengan bijak.

    “Kepada masyarakat keuangan, Anda memainkan peran yang penting, Anda mengelola uang rakyat Indonesia, kita harus jaga uang rakyat, kita harus bijak, kita harus bertanggung jawab, karena ini adalah darah dan keringat rakyat Indonesia, darah dan keringat ratusan juta rakyat Indonesia yang bekerja sangat keras,” ujar Prabowo.

    Selengkapnya klik di sini.

    Wamen PANRB: Salah satu pilar pemerintahan bersih adalah keterbukaan

    Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Wamen PANRB) Purwadi Arianto mengatakan bahwa salah satu pilar penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, efektif, dan efisien adalah keterbukaan informasi publik.

    Selain itu, kata dia, keterbukaan informasi publik dapat mewujudkan visi Astacita Pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk mewujudkan Indonesia maju menuju Indonesia Emas 2045.

    Selengkapnya klik di sini.

    KIP beri apresiasi kepada 10 pemerintah desa yang terapkan keterbukaan

    Komisi Informasi Pusat (KIP) melalui acara “Apresiasi Keterbukaan Informasi Publik Desa Tahun 2024” memberikan apresiasi kepada 10 pemerintah desa yang telah menerapkan keterbukaan informasi publik dengan baik.

    “Kalau anugerah itu kan korelasinya lebih luas. Ini hanya apresiasi,” kata Ketua KIP Donny Yoesgiantoro dalam acara tersebut di kawasan Grogol Petamburan, Jakarta, Jumat.

    Selengkapnya klik di sini.

    Berbiaya tinggi, PKB kaji gubernur ditunjuk langsung

    Ketua Fraksi PKB DPR RI Jazilul Fawaid mengatakan bahwa partainya sedang mengkaji gubernur ditunjuk langsung oleh Pemerintah Pusat atau melalui mekanisme DPRD, dikarenakan biaya untuk pemilihan gubernur terlalu tinggi.

    “Gubernur fungsinya hanya koordinator. Karena kan kita rezimnya otonomi daerah,” kata Jazilul di Jakarta, Jumat (29/11) malam.

    Ia mencontohkan Pilkada di Jawa Barat, di mana untuk mencari seorang gubernur yang fungsinya hanya sebagai koordinator harus menghabiskan anggaran hingga Rp1 triliun lebih.

    Selengkapnya klik di sini,

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2024

  • KIP beri apresiasi kepada 10 pemerintah desa yang terapkan keterbukaan

    KIP beri apresiasi kepada 10 pemerintah desa yang terapkan keterbukaan

    Jakarta (ANTARA) – Komisi Informasi Pusat (KIP) melalui acara “Apresiasi Keterbukaan Informasi Publik Desa Tahun 2024” memberikan apresiasi kepada 10 pemerintah desa yang telah menerapkan keterbukaan informasi publik dengan baik.

    “Kalau anugerah itu kan korelasinya lebih luas. Ini hanya apresiasi,” kata Ketua KIP Donny Yoesgiantoro dalam acara tersebut di kawasan Grogol Petamburan, Jakarta, Jumat.

    Ia menjelaskan bahwa apresiasi tersebut menunjukkan bahwa lembaganya tidak hanya menyasar keterbukaan informasi publik yang dilakukan badan publik. Akan tetapi, turut mengawasi pemerintah desa.

    Lebih lanjut, Komisioner KIP Rospita Vici Paulyn mengatakan bahwa pemerintah desa memang berkewajiban untuk menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan informasi publik dalam penyelenggaraan pemerintahannya.

    Ia juga mengatakan bahwa kewajiban penyelenggaraan pemerintahan desa yang dikelola transparan dan akuntabel telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP), dan Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2018 tentang Standar Layanan Informasi Publik Desa (Perki SLIP Desa).

    “Pada titik ini, kami meyakini bahwa penyelenggaraan pemerintahan desa yang dikelola dengan prinsip-prinsip keterbukaan informasi publik akan mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih, serta masyarakat desa sejahtera,” kata Vici.

    Sementara itu, dia menjelaskan bahwa terdapat 81 desa dari 32 provinsi, atau minus Daerah Khusus Jakarta, Papua, dan 4 daerah otonomi baru (DOB) yang dinilai oleh tim internal dan eksternal KIP untuk diberikan apresiasi.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2024

  • KI Pusat sebut literasi keterbukaan informasi publik diperlukan

    KI Pusat sebut literasi keterbukaan informasi publik diperlukan

    Masyarakat tidak tahu apa itu keterbukaan informasi publik. Lebih terkenal KIP yang lain, Kartu Indonesia Pintar, daripada keterbukaan informasi publik. Ini betul

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Komisi Informasi (KI) Pusat Donny Yoesgiantoro mengatakan bahwa saat ini literasi keterbukaan informasi publik diperlukan.

    “Bapak, Ibu, bisa mengukur literasi digital, berapa masyarakat Indonesia yang terliterasi digitalisasi, tetapi belum ada literasi keterbukaan informasi publik. Kita tidak pernah tahu masyarakat Indonesia yang tahu keterbukaan informasi publik,” kata Donny di kawasan Grogol Petamburan, Jakarta, Jumat.

    Ia menjelaskan bahwa pernyataan tersebut diketahui dirinya usai para komisioner KI Pusat berkeliling Indonesia.

    “Masyarakat tidak tahu apa itu keterbukaan informasi publik. Lebih terkenal KIP yang lain, Kartu Indonesia Pintar, daripada keterbukaan informasi publik. Ini betul,” jelasnya.

    Oleh sebab itu, dia berpendapat bahwa literasi keterbukaan informasi publik menjadi penting karena berbeda dengan Indeks Keterbukaan Informasi Publik (IKIP).

    “Indeks Keterbukaan Informasi Publik itu di sisi badan publik, pemerintah, provinsi, tetapi masyarakat belum tahu. Kita tidak pernah tahu masyarakat yang terliterasi,” ujarnya.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2024

  • Safaruddin-Zaman Akli Klaim Menang di Pilkada Abdya 2024
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 November 2024

    Safaruddin-Zaman Akli Klaim Menang di Pilkada Abdya 2024 Regional 28 November 2024

    Safaruddin-Zaman Akli Klaim Menang di Pilkada Abdya 2024
    Tim Redaksi
    BANDA ACEH, KOMPAS.com –
    Pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 3, Safaruddin – Zaman Akli, mengeklaim meraih suara terbanyak pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Aceh Barat Daya (Abdya).
    Kalim itu didasarkan pada hasil perhitungan sementara dari data rekap formulir C1 yang dikumpulkan oleh tim pemenangan mereka.
    Pasangan ini mengeklaim unggul telak di semua kecamatan dari dua pesaingnya, yaitu paslon nomor urut 1, Salman Alfarisi-Yusran, dan paslon nomor urut 2, Jufri Hasanuddin-Fakhruddin.
    Dari 256 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 152 desa di 9 kecamatan di Abdya, dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 109.138, perolehan suara yang masuk sebanyak 97.194.
    Berdasarkan jumlah suara tersebut,
    Safaruddin-Zaman Akli
    meraih 56.841 suara atau 58,48 persen.
    Salman Alfarisi-Yusran memperoleh 37.161 suara atau 38,23 persen, dan Jufri Hasanuddin-Fakhruddin hanya meraih 2.330 suara atau 2,40 persen.
    Sedangkan jumlah suara rusak total 865.
    Safaruddin mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan terhadapnya.
    “Kita patut bersyukur kepada Allah, kemenangan ini tentunya adalah kemenangan rakyat Abdya,” kata Safaruddin saat dihubungi Kompas.com via telepon, Kamis (28/11/2024).
    Meski masih berdasarkan hasil perhitungan sementara, Safaruddin berharap kemenangan pasangan nomor urut 3 ini dapat menjadi langkah awal untuk membawa Aceh Barat Daya (Abdya) menuju kemajuan yang lebih baik di masa depan.
    Safaruddin juga mengingatkan agar seluruh tim dan pendukungnya terus mengawal hasil penghitungan suara hingga pleno resmi KIP.
     
    Menurut data tim pemenangan, Safaruddin-Zaman Akli memenangi perolehan suara di semua kecamatan.
    Rinciannya, di Kecamatan Babahrot, paslon nomor urut 1 meraih 6.132 suara, paslon nomor urut 2 mendapatkan 310 suara, dan paslon nomor urut 3 memperoleh 7.053 suara.
    Di Kecamatan Kuala Batee, paslon nomor urut 1 memperoleh 5.804 suara, paslon nomor urut 2 mendapatkan 591 suara, dan paslon nomor urut 3 meraih 7.528 suara.
    Di Kecamatan Jeumpa, paslon nomor urut 1 meraih 2.856 suara, paslon nomor urut 2 memperoleh 129 suara, dan paslon nomor urut 3 mendapatkan 4.386 suara.
    Sementara di Kecamatan Susoh, paslon nomor urut 1 meraih 4.507 suara, paslon nomor urut 2 mendapatkan 261 suara, dan paslon nomor urut 3 meraup 11.220 suara.
    Untuk Kecamatan Blangpidie, paslon nomor urut 1 memperoleh 5.097 suara, paslon nomor urut 2 mendapatkan 485 suara, dan paslon nomor urut 3 meraih 8.959 suara.
    Sedangkan di Kecamatan Setia, paslon nomor urut 1 meraih 2.310 suara, paslon nomor urut 2 mendapatkan 117 suara, dan paslon nomor urut 3 memperoleh 3.311 suara.
    Di Kecamatan Tangan-Tangan, paslon nomor urut 1 memperoleh 3.753 suara, paslon nomor urut 2 mendapatkan 152 suara, dan paslon nomor urut 3 meraih 4.869 suara.
    Di Kecamatan Manggeng, paslon nomor urut 1 memperoleh 3.727 suara, paslon nomor urut 2 mendapatkan 138 suara, dan paslon nomor urut 3 meraih 5.654 suara.
    Sementara di kecamatan lainnya, paslon nomor urut 1 memperoleh 2.975 suara, paslon nomor urut 2 mendapatkan 147 suara, dan paslon nomor urut 3 memperoleh 3.861 suara.
    Hasil resmi nantinya akan dikeluarkan atau diumumkan secara langsung oleh
    Komisi Independen Pemilihan
    (KIP).
    Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum baru akan mengumumkan hasil resmi Pilkada serentak 2024 untuk tingkat kabupaten/kota pada 12 Desember 2024. Sementara hasil resmi pilkada tingkat provinsi akan diumumkan pada 15 Desember 2024.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2 Paslon Gubernur Aceh Saling Klaim Kemenangan Pilkada 2024

    2 Paslon Gubernur Aceh Saling Klaim Kemenangan Pilkada 2024

    Bisnis.com, JAKARTA – Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh pada Pilkada 2024 yakni nomor urut 1 Bustami Hamzah – Fadhil Fahmi dan nomor urut 2 Muzakir Manaf – Fadhullah (Mualem-Dek Fadh) saling mengklaim kemenangan pilkada 2024.

    Calon gubernur nomor urut 2 Muzakir Manaf menyatakan, berdasarkan hasil perhitungan internal tim, mereka telah memperoleh 62 persen suara dari total suara masuk sementara sebanyak 2,2 juta lebih (jumlah DPT 3,764 juta).

    “Kemenangan paslon 2 yaitu 62 persen dari total suara masuk sebanyak 2,3 juta,” kata Muzakir dalam konferensi pers, di Banda Aceh, Rabu malam.

    Dirinya mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Aceh yang telah memberikan dukungan suara kepada mereka. Termasuk partai pendukung dan pengusung, ulama, tim pemenangan, relawan serta semua jajaran KPA maupun PA se Aceh.

    Ketua Tim Pemenangan Mualem-Dek Fadh, Kamaruddin Abubakar alias Abu Razak menyatakan bahwa hasil tersebut berdasarkan hitungan real count internal.

    “Belum 100 persen, data baru masuk 2,2 juta suara. Kemungkinan kita menang sampai di 20 kabupaten/kota, tiga kabupaten masih abu-abu, termasuk Banda Aceh,” katanya dilansir dari Antara.

    Dalam kesempatan ini, Abu Razak juga mengimbau kepada seluruh tim saksi dan relawan, partai pengusung untuk mengawal suara hingga penetapan oleh KIP Aceh.

    Disisi lain, pasangan nomor urut 1, Bustami Hamzah – Fadhil Rami juga mengklaim bahwa mereka telah meraih kemenangan dengan total suara 54,41 dari DPT atau 1,6 juta suara. Sedangkan Mualem-Dek Fadh hanya 45,9 persen.

    “Dari data masuk yang kami terima di data center, paslon 01 sudah memperoleh suara 54,1 persen, kami minta kepada semua tim untuk terus mengawal perolehan suara ini,” kata Ketua Tim Pemenangan Paslon nomor urut 2, TM Nurlif.

    Dirinya juga menyatakan bahwa di lapangan terdapat banyak kejanggalan dari proses Pilkada ini, baik data pemilih dan yang datang ke TPS lebih ramai (dari DPT), serta dugaan intimidasi, tetapi ini sedang diverifikasi.

    “Ini kami sampaikan agar tidak terjadi simpang siur data di tengah masyarakat. Kami tidak mengklaim, tapi membuka real count kami. Terima kasih kepada rakyat Aceh yang sudah memberikan kepercayaan kepada Paslon 01,” demikian TM Nurlif dilansir Antara.

    Dalam kesempatan ini, Jubir Paslon 01, Hendra Budian meminta kepada semua tim untuk terus bekerja mengawasi suara sampai pengumuman resmi dari penyelenggara.

    “Ini masih dalam proses, kami imbau kepada tim pemenangan, saksi, pengawas, relawan terus fokus mengawal dan memastikan suara rakyat kepada kita terjaga dengan baik,” demikian Hendra Budian.

  • Hasil TPS 19 Jemur Wonosari Surabaya: Khofifah-Emil Unggul 210 Suara

    Hasil TPS 19 Jemur Wonosari Surabaya: Khofifah-Emil Unggul 210 Suara

    Surabaya (beritajatim.com) – Proses pemungutan suara di TPS 19 Jemur Wonosari berlangsung lancar dan telah selesai dihitung. Dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 551 orang, berikut adalah hasil lengkap pemungutan suara di TPS tersebut:

    Jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilih: 168 orang

    Total suara sah: 375 suara

    Total suara tidak sah: 8 suara

    Perolehan Suara Pasangan Calon

    Paslon Luman: 9 suara

    Paslon Kip: 210 suara

    Paslon Risma: 156 suara

    Pasangan calon Kip berhasil mengungguli perolehan suara dengan 210 suara, disusul oleh Paslon Risma dengan 156 suara. Sementara itu, Paslon Luman memperoleh 9 suara.

    Pemungutan suara yang berlangsung di TPS 19 ini menjadi bagian dari proses demokrasi yang diharapkan berjalan dengan lancar dan damai. Hasil rekapitulasi suara dari seluruh TPS akan menentukan pemenang dalam kontestasi kali ini. Masyarakat pun diimbau untuk tetap menjaga kondusivitas selama proses penghitungan suara berlangsung. (ted)

  • Debat calon gubernur ketiga Pilkada Aceh diwarnai kericuhan antar pendukung

    Debat calon gubernur ketiga Pilkada Aceh diwarnai kericuhan antar pendukung

    Rabu, 20 November 2024 08:00 WIB

    Para pendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 1 Bustami Hamzah dan M Fadhil Rahmi serta pendukung pasangan nomor urut 2 Muzakir Mana dan Fadhullah saling dorong dan beradu argumen diatas panggung pada debat ketiga pemilihan kepada daerah tahun 2024 di Aceh Besar, Aceh, Selasa (19/11/2024). Pascakericuhan kedua pendukung, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh menghentikan debat kandidat ketiga pilkada Aceh karena telah berakhirnya waktu dari lembaga penyiaran. ANTARA FOTO/ Irwansyah Putra/YU

    Para pendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 1 Bustami Hamzah dan M Fadhil Rahmi serta pendukung pasangan nomor urut 2 Muzakir Mana dan Fadhullah saling dorong dan beradu argumen diatas panggung pada debat ketiga pemilihan kepada daerah tahun 2024 di Aceh Besar, Aceh, Selasa (19/11/2024). Pascakericuhan kedua pendukung, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh menghentikan debat kandidat ketiga pilkada Aceh karena telah berakhirnya waktu dari lembaga penyiaran. ANTARA FOTO/ Irwansyah Putra/YU

  • Polres Aceh Utara kerahkan 374 personel amankan 691 TPS

    Polres Aceh Utara kerahkan 374 personel amankan 691 TPS

    Sumber foto: Hamdani/elshinta.com.

    Polres Aceh Utara kerahkan 374 personel amankan 691 TPS
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 25 November 2024 – 20:22 WIB

    Elshinta.com – Polres Aceh Utara menggelar apel pergeseran pasukan personel PAM TPS Polres Aceh Utara dan BKO Polda Aceh dalam rangka Operasi Mantap Praja Seulawah 2024, Senin (25/11) di Mapolres setempat. 

    Apel yang digelar dipimpin Kapolres AKBP Nanang Indra Bakti dihadiri Dandim 0103/AUT Letkol Kav Makhyar Ketua KIP Aceh Utara Hidayatul Akbar,  Kasatpol PP/WH Aceh Utara, Adharyadi, dan juga Ketua Panwaslih Aceh Utara Sudirman. 

    “Hari ini kita memberangkatkan 374 personel PAM TPS Pilkada serentak 2024 ke-15 Kecamatan yang meliputi 536 desa dan 691 TPS di jajaran Polres Aceh Utara,” ujar AKBP Nanang membacakan amanatnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamdani.   

    Ia berharap, personel yang terlibat dalam tugas pengamanan ini senantiasa menjaga kesehatan dan keselamatan diri tetap waspada dan selalu berkoordinasi jika menemui kesulitan di lapangan. 

    Kapolres mengajak untuk melaksanakan tugas ini dengan penuh dedikasi dan semangat untuk menjaga kepercayaan publik terhadap institusi Polri. 

    “Semoga segala upaya yang kita lakukan ini mendapatkan hasil yang terbaik untuk kemajuan demokrasi di wilayah hukum Polres Aceh Utara,” pungkas AKBP Nanang.

    Sumber : Radio Elshinta

  • KIP: Belum Ada Laporan Masyarakat Terkait PPN jadi 12% – Page 3

    KIP: Belum Ada Laporan Masyarakat Terkait PPN jadi 12% – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Komisioner Komisi Informasi Pusat (KIP), Rospita Vici Paulyn mengaku pihak belum menerima keluhan dari masyarakat terkait rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen yang akan mulai diberlakukan pada 1 Januari 2025 mendatang.

    “Sejauh ini belum ada,” ungkap Vici kepada media, Jakarta, Senin (25/11).

    Masyarakat Diminta Ikuti Prosedur

    Sebelum Mengadu ke Komisi InformasiVici menjelaskan prosedur yang harus diikuti masyarakat terkait PPN 12 persen adalah menyampaikan keluhan atau permohonan informasi terlebih dahulu kepada badan publik terkait melalui Sekretariat Negara.

    Setelah itu, jika masyarakat tidak mendapatkan respons yang baik dari badan publik tersebut, barulah mereka dapat mengajukan pengaduan ke Komisi Informasi (KI).

    Vici menegaskan prosedur ini wajib dilakukan karena sifat Komisi Informasi yang pasif, di mana mereka hanya dapat menangani pengaduan yang diajukan secara resmi dan tertulis oleh masyarakat.

    “Nah, setelah itu baru, kalau tidak mendapat respon yang baik, baru bisa mengadu ke Komisi Informasi. Jadi prosedurnya harus seperti itu, karena tadi sekali lagi saya sampaikan, Komisi Informasi itu sifatnya pasif, kami harus menerima pengaduan dari masyarakat, dan pengaduan itu harus sifatnya tertulis dan resmi,” terang dia.

    Vici menerangkan sebenarnya tidak ada kendala spesifik terkait pelaporan, namun masyarakat tidak bisa langsung mengadu ke Komisi Informasi. Mereka harus terlebih dahulu mengajukan permohonan atau keluhan ke badan publik terkait. Jika badan publik tidak memberikan respons yang memadai, barulah pengaduan dapat diajukan ke Komisi Informasi.

    “Sebenarnya kalau kita bicara kendala, nggak ada. Cuma prosedurnya itu, masyarakat harus, nggak bisa langsung ke Komisi Informasi. Jadi masyarakat harus ke badan publiknya dulu. Kalau badan publiknya tidak merespon dengan baik, baru bisa ke Komisi Informasi,” bebernya.