Produk: keris

  • Warga Kumpeh Ilir Bakar Rakit Pemburu Barang Kuno di Sungai Batanghari
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        12 April 2025

    Warga Kumpeh Ilir Bakar Rakit Pemburu Barang Kuno di Sungai Batanghari Regional 12 April 2025

    Warga Kumpeh Ilir Bakar Rakit Pemburu Barang Kuno di Sungai Batanghari
    Tim Redaksi
    JAMBI, KOMPAS.com
    – Lemahnya
    penegakan hukum
    terhadap aktivitas penjarahan barang-barang kuno di
    Sungai Batanghari
    memicu kemarahan masyarakat lokal.
    Warga Desa Gedong Karya, Kecamatan Kumpeh Ilir, Kabupaten Muarojambi, Jambi membakar rakit atau kapal yang digunakan pelaku penjarah barang-barang kuno.
    Alasan warga membakar rakit karena pelaku penjarahan barang-barang kuno enggan menghentikan aktivitasnya. Video pembakaran rakit menyebar di media sosial.
    “Sebelum pembakaran kami sudah melakukan penyelidikan. Tapi kami hanya mendapati aktivitas pencari objek diduga cagar budaya (ODCB),” kata Kapolres Muaro Jambi AKBP Heri Supriawan melalui pesan singkat, Sabtu (12/4/2025).
    Oleh karena itu, pihak kepolisian telah menyampaikan imbauan agar pelaku berhenti mencari benda-benda kuno, karena bertentangan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
    Tidak hanya itu, kata Kapolres, daerah tempat aktivitas pencarian barang-barang kuno jugo telah dilindungi oleh Keputusan Bupati Muaro Jambi Nomor 282 tentang Penetapan Situs Bawah Air Muara Kumpeh menjadi Cagar Budaya.
    Sebulan setelahnya yakni pada 27 Februari 2025, Satreskrim Polres Muaro Jambi melakukan pendampingan instansi pemerintah daerah untuk menertibkan aktivitas pencarian ODCB maupun penambangan emas di sepanjang aliran Sungai Batanghari.
    “Saat penertiban itu tidak ditemukan aktivitas pelaku pencarian benda ODCB,” tegas Kapolres.
    Pembakaran rakit atau kapal pelaku penjarah barang-barang kuno bermula pada Jumat (11/4/2025) pukul 11.00 WIB.
    Sekitar 60 warga mendatangi rakit yang tengah beroperasi di tengah sungai dengan perahu pompong.
    Warga pun meminta pelaku menghentikan aktivitasnya. Namun permintaan warga ditolak oleh pelaku.
    Kekecewaan warga pun memuncak sehingga menyuruh pelaku terjun dari kapal. Setelah semua pelaku, ramai-ramai mereka membakar kapal tersebut.
    “Spontan warga tersulut emosi kemudian membakar kapal pelaku,” kata Kapolres.
    Hasil penyelidikan pasca kejadian, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa pembakaran kapal tersebut.
    Jumlah pelaku penjarah barang-barang kuno sebanyak tujuh orang, termasuk di antaranya warga Desa Gedong Karya.
    Hasil keterangan Ketua BPD Desa Gedong Karya, Bujang menunjukkan sebelumnya pernah dilakukan upaya penolakan dari seluruh warga Desa Gedong Karya terhadap aktivitas pencarian barang-barang kuno.
    Namun penolakan warga tak digubris pelaku, sehingga terjadilah aksi pembakaran oleh massa.
    “Situasi sekarang sudah kondusif, kita sedang melakukan penyelidikan,” kata dia.
    Upaya yang telah dilakukan yakni mendatangi TKP pembakaran kapal, memeriksa saksi-saksi, mengidentifikasi pemilik kapal, berkoorinasi dengan otoritas seperti dinas kebudayaan dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Jambi dan Ditreskrimsus dan Dit Polair Polda Jambi.
    Aktivitas
    penjarahan barang kuno
    sudah terjadi sejak pertengahan tahun 2022 lalu. Namun pihak berwenang belum berhasil menangkap pelaku.
    Pelaku menjarah barang-barang kuno yang kemudian dijual di pasar gelap dengan kisaran harga ratusan hingga miliaran.
    Barang-barang kuno yang dijarah berupa keramik, koin, patung, keris, surat tembaga, perhiasan kuno dan lempengan emas sebagai alat tukar zaman dahulu.
    Tempat beroperasi kapal terkonsentrasi di pertemuan dua sungai yakni Sungai Kumpeh dan Sungai Batanghari. Namanya dahulu, Suak Kandis.
    Nama Suak Kandis ini sudah tertulis di Kitab Pararaton. Untuk saat ini, namanya Muara Kumpeh juga tempat bersejarah di masa kolonial.
    Sehingga di sepanjang aliran sungai ini banyak potensi peninggalan sejarah. Bahkan di area itu, ada di situs Candi Pematang Pundung.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalin Diplomasi Budaya dengan Turki, Menbud Fadli Zon Sumbang Buku tentang Keris, Wayang, Kujang di Perpustakaan Presiden Turki

    Jalin Diplomasi Budaya dengan Turki, Menbud Fadli Zon Sumbang Buku tentang Keris, Wayang, Kujang di Perpustakaan Presiden Turki

    JAKARTA – Sebagai salah satu tindak lanjut penandatanganan MoU di bidang kebudayaan antara Indonesia dan Turki yang telah dilaksanakan kemarin Kamis (11/04) di hadapan Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan di Istana Presiden Turki, hari ini Jumat (12/04), Menteri Kebudayaan Fadli Zon berkunjung ke Perpustakaan Kepresidenan Republik Turki yang merupakan perpustakaan nasional, terletak di area Istana Negara Turki, untuk bertemu dengan Kepala Departemen Bidang Perpustakaan Ayhan Tuglu. 

    Perpustakaan ini sangat menarik karena waktu buka sepanjang hari selama 24 jam dalam sepekan. Pengunjung juga diberikan fasilitas berupa kudapan seperti sup dan kopi sehingga menarik banyak masyarakat dan khususnya anak-anak muda untuk berkunjung ke perpustakaan ini. 

    “Saya rasa ini terobosan yang sangat menarik untuk membuat generasi muda semakin banyak berkunjung ke perpustakaan. Literasi tentang sejarah, budaya, dan peradaban suatu bangsa sangat penting untuk memperkuat nasionalisme dan cinta kepada tanah air,” ujar Menbud Fadli Zon dalam keterangannya, Sabtu, 12 April.

    Dalam kesempatan ini, Menbud Fadli juga mendapat kehormatan untuk menyerahkan kurang lebih 50 buku-buku yang ditulis oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang budaya Indonesia antara lain Kujang, Pesona Wayang Indonesia, Pesona Keris, Keris Lombok, serta beberapa buku lain seperti Ekonomi Politik Pembangunan dan Pangan dan Pertanian di Era Neoliberal. 

    “Melalui buku-buku ini, saya berharap semakin banyak masyarakat Turki yg mengenai budaya, sejarah, dan identitas bangsa Indonesia sehingga dapat mempererat hubungan kedua negara yg telah terjalin bahkan sejak era Kekaisaran Ottoman dengan Kesultanan Aceh,” tambah Fadli Zon. 

    Selanjutnya, Kementerian Kebudayaan akan melakukan tindak lanjut dari MoU di bidang kebudayaan dengan pihak Turki melalui upaya dokumentasi tradisi lisan sebagai upaya melestarikan identitas dan kearifan lokal dari kedua negara, kolaborasi di bidang sastra dan penerjemahan karya-karya, dan preservasi manuskrip salah satunya melalui digitalisasi. 

    “Melalui kerja sama di bidang kebudayaan, saya optimis hubungan Indonesia dan Turki akan semakin erat, membawa manfaat bagi kedua negara, serta mempererat hubungan antarbangsa di tengah dunia multipolar yang membutuhkan solidaritas dan kerja sama untuk memperkuat jalinan persahabatan,” pungkasnya.

  • Bocor! Muncul Foto Pernikahan Lisa Mariana, Sosok Pria Mirip Anaknya?

    Bocor! Muncul Foto Pernikahan Lisa Mariana, Sosok Pria Mirip Anaknya?

    Jakarta, Beritasatu.com – Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan beredarnya potret yang diduga menampilkan momen pernikahan Lisa Mariana dengan seorang pria misterius. Foto tersebut pertama kali muncul lewat unggahan akun Instagram @noobsportrait18 dan langsung menjadi sorotan publik.

    Nama Lisa Mariana kembali ramai diperbincangkan usai menggelar konferensi pers di Portable Kitchen & Lounge, Kelapa Gading, pada Jumat (11/4/2025). Dalam kesempatan itu, Lisa tampil terbuka dan membeberkan berbagai hal kepada awak media.

    Namun, baru-baru ini, perhatian netizen kembali tertuju padanya lantaran kemunculan sebuah foto yang menunjukkan dirinya tengah menjalani prosesi pernikahan.

    Dalam foto yang diunggah akun @noobsportrait18, terlihat seorang perempuan yang diduga kuat adalah Lisa mengenakan kebaya hitam lengkap dengan bawahan kain berwarna senada, siger khas Sunda di kepalanya, serta ronce melati yang menjuntai anggun. Di sisinya berdiri seorang pria bertato dengan penampilan yang tak kalah mencolok.

    Potret wanita yang diguga Lisa Mariana menikah. – (Instagram/@noobsportrait18)

    Pria tersebut mengenakan setelan abu-abu gelap yang serasi dengan busana Lisa. Ia juga memakai sarung bermotif batik cokelat yang senada dengan bawahan Lisa. Sebuah keris tergenggam di tangan kirinya, dan kepalanya ditutupi peci abu-abu dengan hiasan bordir emas.

    Saat ditelusuri Beritasatu.com, foto tersebut diketahui diunggah pertama kali pada 5 Oktober 2022, tetapi baru-baru ini kembali ramai dibicarakan menyusul pengakuannya menjadi selingkuhan Ridwan Kamil.

    Menariknya, potret serupa juga ditemukan di akun Instagram pribadi Lisa, yang telah diunggah lebih dahulu pada 26 September 2022, sekitar dua pekan sebelum muncul di akun @noobsportrait18.

    Unggahan tersebut langsung dibanjiri komentar dari warganet. Banyak yang menyoroti kemiripan anak Lisa dengan pria dalam foto, bukan dengan sosok Ridwan Kamil, mantan gubernur Jawa Barat yang sebelumnya dikaitkan dengannya.

    “Anaknya enggak ada mirip-miripnya sama mantan gubernur Jabar (RK), mirip banget sama laki di foto ini 100%,” tulis seorang pengguna.

    “Jejak digital tak pernah bohong,” tambah komentar lainnya.

    Kebenaran mengenai sosok pria dalam foto tersebut hingga kini belum dikonfirmasi langsung oleh Lisa Mariana, tetapi unggahan tersebut telah memicu beragam spekulasi dan perdebatan hangat di dunia maya.

  • PCO: Kunjungan Prabowo ke Turki tindak lanjut undangan Erdogan

    PCO: Kunjungan Prabowo ke Turki tindak lanjut undangan Erdogan

    Jakarta (ANTARA) – Lawatan Presiden RI Prabowo Subianto ke Turki merupakan tindak lanjut atas undangan Presiden Recep Tayyip Erdogan saat berkunjung ke Indonesia pada Februari lalu, kata pejabat Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO).

    “Dalam pertemuan terakhir di Jakarta, masyarakat Indonesia menyambut hangat Presiden Erdogan. Presiden Prabowo menyambut langsung kedatangan di bandara, mendampinginya ke hotel, dan kemudian mengantarnya kembali ke bandara saat kepulangannya,” kata Juru Bicara PCO Philips Vermonte dalam keterangannya di Ankara, Turki, Kamis.

    Philips mengingat hangatnya sambutan Indonesia kepada Presiden Erdogan dalam kunjungannya ke Istana Bogor, Jawa Barat.

    Lebih dari 5.000 pelajar dan masyarakat pada waktu itu turut menyambut Presiden Erdogan di sepanjang jalur menuju Istana Bogor dengan iring-iringan pasukan kavaleri sebanyak 75 personel.

    Sambutan itu disebut sangat membuat Erdogan terkesan. Bahkan, Presiden Ke-12 Turki itu menyatakan belum pernah menerima penyambutan sehangat itu sepanjang karir politiknya.

    Hal yang lebih penting dari kunjungan Presiden Prabowo ke Turki, menurut Philips, adalah pertemuan produktif antara kedua pemimpin yang sepakat mendorong babak baru kemitraan strategis Indonesia-Turki.

    Sebanyak 13 kesepakatan kerja sama ditandatangani, mencakup bidang energi, industri, pendidikan, hingga urusan keagamaan, dan masih berpotensi berkembang ke sektor strategis lainnya.

    Dalam suasana persahabatan yang kental, kedua presiden juga saling bertukar cendera mata bermakna simbolis. Presiden Prabowo memberikan senapan serbu SS2-V4A2 buatan dalam negeri yang diukir nama Erdogan, serta sebilah keris Bali berhulu perak berlapis emas dan dihiasi batu rubi.

    Sementara itu, Presiden Erdogan menghadiahkan vas putih berhias bunga dan kaligrafi berisi puisi doa rakyat Jawa masa lampau kepada Sultan Abdulmecid Khan, sebagai simbol penghormatan pada hubungan sejarah kedua bangsa.

    Philips menambahkan hubungan budaya yang kuat menjadi fondasi penting bagi Indonesia dan Turki dalam mempererat hubungan strategis dan mewujudkan kesejahteraan rakyat kedua negara.

    Pewarta: Andi Firdaus
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Istana ungkap Alasan Prabowo Temui Erdogan di Turki

    Istana ungkap Alasan Prabowo Temui Erdogan di Turki

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke Turki menindaklanjuti undangan Presiden Recep Tayyip Erdoğan saat kunjungannya ke Jakarta pada Februari lalu. 

    Kunjungan ini menandai babak baru dalam penguatan hubungan bilateral kedua negara yang ditandai dengan penandatanganan 13 kesepakatan kerja sama di berbagai bidang strategis, termasuk energi, industri, pendidikan, hingga urusan keagamaan.

    Juru Bicara Kantor Komunikasi Presiden (Presidential Communication Office/PCO) Philips Vermonte menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan produktif antara kedua kepala negara sebelumnya di Jakarta.

    “Presiden Erdoğan menyampaikan bahwa ia sangat terharu dan belum pernah menerima sambutan seperti itu sepanjang karier politiknya,” ujar Vermonte melalui rilisnya, Kamis (10/4/2025).

    Menambah hangatnya hubungan kedua negara, kedua kepala negara saling bertukar cendera mata yang sarat makna historis.

    Presiden Prabowo menghadiahkan senapan serbu kaliber 5,56 x 46 mm SS2-V4A2 buatan dalam negeri, yang dikenal dengan ketepatan tembaknya, dan diukir khusus dengan nama Presiden Erdoğan. Dia juga memberikan sebilah keris Bali berhulu perak berlapis emas dan dihiasi batu rubi—lambang kekuatan dan cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa.

    Sementara itu, Presiden Erdoğan membalas dengan menghadiahkan vas putih berhiaskan bunga merah muda dan sebuah karya kaligrafi yang berisi puisi doa dan rasa syukur masyarakat Jawa kepada Sultan Abdulmecid Khan serta para pemimpin Islam terdahulu atas perlindungan dan keadilan mereka.

    Selain memperkuat kerja sama bilateral, Indonesia dan Turki juga menegaskan kembali komitmen bersama dalam menyuarakan semangat multilateralisme, di tengah tren global yang condong pada bilateralisme akibat rivalitas geopolitik antara Amerika Serikat dan China

    Keduanya, sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim dan kekuatan menengah, aktif mendorong penyelesaian damai dan dialog inklusif melalui forum seperti Developing Eight (D-8) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

    Dalam konteks konflik Palestina, Indonesia tetap konsisten mendorong solusi dua negara demi terciptanya perdamaian berkelanjutan di Timur Tengah.

    Pemerintah Indonesia bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) saat ini tengah menggalang dana kemanusiaan sebesar 200 juta dolar AS untuk Palestina.

    Hubungan Indonesia-Turki juga menyimpan potensi besar dalam peningkatan kerja sama ekonomi. Kedua negara sebelumnya telah menyepakati target peningkatan perdagangan yang seimbang senilai US$10 miliar

    Dalam kerangka global, Indonesia dan Turki berperan penting dalam mendorong reformasi kelembagaan internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, Bank Dunia, dan IMF, agar lebih responsif terhadap kebutuhan negara-negara berkembang. Partisipasi aktif dalam forum MIKTA (Mexico, Indonesia, South Korea, Türkiye, Australia) juga menjadi platform strategis untuk menyuarakan reformasi multilateral yang lebih adil dan inklusif.

    “Dengan menjalin hubungan strategis yang lebih erat dengan negara-negara sehaluan, Turki dan Indonesia dapat membangun momentum untuk perubahan yang memastikan distribusi kekuasaan yang lebih adil,” kata Vermonte.

  • Mengenal Sungkem Tlompak, Tradisi Penghormatan Alam di Kaki Gunung Merbabu
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        3 April 2025

    Mengenal Sungkem Tlompak, Tradisi Penghormatan Alam di Kaki Gunung Merbabu Yogyakarta 3 April 2025

    Mengenal Sungkem Tlompak, Tradisi Penghormatan Alam di Kaki Gunung Merbabu
    Tim Redaksi
    MAGELANG, KOMPAS.com –
    Urat leher Alip menegang ketika suara beratnya melontarkan perintah agar tidak melupakan Tlompak, mata air di kaki
    Gunung Merbabu
    .
    Tapi, konon, itu bukan kemauan Alip untuk berbicara.
    Kondisi juru kunci belik itu sudah berbeda sebelum tradisi
    Sungkem Tlompak
    dimulai.
    Dalam perjalanan menuju mata air, Alip mesti dipapah, bahkan digendong untuk menuruni anak tangga.
    Upaya untuk menjaga kesadaran pria berusia 60-an itu dilakukan dengan menyelipkan sigaret ke mulutnya, kendati sempat diisap-embuskan, tetap saja buntu dan akhirnya lemas.
    Alip langsung bertenaga penuh ketika ritual Sungkem Tlompak dimulai.
    “Jangan melupakan pepunden ini. Lihat saja kalau lupa,” titahnya yang merujuk Tlompak.
    Dia juga mendoakan limpahan rezeki dan keselamatan hidup bagi mereka yang menghormati Tlompak.
    “Mungkin kemasukan Mbah Singo Barong,” kata Sujak (72), pemimpin upacara Sungkem Tlompak, mengenai kondisi Alip, Kamis (3/4/2025).
    Singo Barong, bersama Silem Dalem dan Dewi Nawang Wulan, diceritakan menjadi sosok penunggu Tlompak yang berada di Dusun Gejayan, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
    Kondisi mata air terlindungi rimbunnya hutan di lereng Gunung Merbabu. Air mengalir ke sembilan saluran yang masing-masing dipercaya punya khasiat tersendiri.
    Masyarakat setempat dan sekitar memuliakan Tlompak dengan segala mitos yang melingkupinya.
    Sujak, bernama asli Parto Wiyoto, selalu didapuk memimpin prosesi Sungkem Tlompak yang dimulai dengan perjalanan dari Dusun Keditan, Desa Pogalan, Pakis. Dengan pelbagai sesaji, dia merapal doa-doa kepada Semesta.
    Sungkem Tlompak adalah ziarah ke mata air yang bermula dari situasi paceklik pada zaman lampau. Tradisi ini biasa dilaksanakan setiap tanggal 5 Syawal atau hari kelima Idulfitri.
    Akan tetapi, 5 Syawal 1446 H jatuh pada Jumat (4/4/2025) yang kegiatannya akan bertabrakan dengan salat jumat. Sehingga tahun ini Sungkem Tlompak dimajukan satu hari.
    Sujak menuturkan, Sungkem Tlompak harus dilakukan karena merupakan ungkapan syukur kepada leluhur atas kehidupan yang masih berlangsung. “Kalau tidak dilakukan, terjadi tulah sarik (mala) lewat apa saja. Bisa rezeki sulit sampai kecelakaan,” ungkapnya.
    Sungkem Tlompak pun tetap digelar sewaktu pandemi Covid-19 merebak. Hanya saja, dia bilang, warga yang berziarah dibatasi dan mesti memakai masker.
    Di tengah prosesi tersebut, ditampilkan pula tari prajuritan bernama Campur Baur. Sebelum beraksi, para penari membasuh muka dan perlengkapan tari dengan air di Tlompak usai ritual.
    Singgih Arif Kusnadi (36), warga Dusun Gejayan, mengatakan Sungkem Tlompak merupakan bentuk penghormatan atas alam. Bahkan, masyarakat pantang untuk menebang pohon di area Tlompak karena sejumlah mitos yang menyelubunginya.
    Dampak baiknya masyarakat memiliki kesadaran untuk menanam pohon di lingkungan mata air, misalnya, berupa pohon beringin.
    “Tradisi ini mempunyai spirit ekologis,” ucap Singgih, pemimpin kelompok kesenian rakyat di desanya bernama Padepokan Wargi Budoyo.
    Sungkem Tlompak ditengarai berawal saat kondisi gagal panen serta susah cari makan yang dihadapi warga Dusun Keditan.
    Masyarakat kemudian menghelat syukuran memohon kepada Semesta supaya jauh dari mala. Selain berdoa, mereka juga menggelar pentas kesenian untuk menolak bala.
    Tidak ada sumber tertulis yang menyebut waktu persis kali pertama tradisi tersebut digelar. Menurut penuturan sesepuh, Sungkem Tlompak sudah digelar sejak masa kolonialisme Belanda.
    Singgih menyatakan, bagi warga sekitar lebaran sesungguhnya saat berlangsungnya Sungkem Tlompak. Pasalnya, hal itu juga menjadi ajang bersilaturahmi.
    “Sungkem Tlompak ini menjadikan Dusun Gejayan dan Keditan seperti keris dan warangka atau sebaliknya,” cetusnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ajarkan Rukun Islam Ada 11, Pimpinan Tarekat Ana Loloa Sulsel Ditangkap

    Ajarkan Rukun Islam Ada 11, Pimpinan Tarekat Ana Loloa Sulsel Ditangkap

    GELORA.CO – Polres Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengamankan seorang perempuan bernama Petta Bau (59), selaku pimpinan dan pendiri Pangissengang (ilmu) Tarekat Ana Loloa, yang diduga mengajarkan aliran sesat kepada masyarakat setempat.

    “Ada lima orang ditangkap dan sudah ditahan salah satu di antaranya pimpinannya, Petta Bau,” kata Kepala Satuan Reskrim (Kasat Reskrim) Polres Maros Inspektur Satu (Iptu) Aditya Pandu saat dikonfirmasi wartawan, di Sulawesi Selatan, Selasa (1/4/2025).

    Kelima orang tersebut kini sedang menjalani pemeriksaan intensif dan masih dilakukan pendalaman berkaitan ajaran diduga sesat yang diajarkan kepada masyarakat di Maros.

    Pengungkapan kasus ini berdasarkan laporan masyarakat bahwa ilmu yang diajarkan menyimpang dari ajaran Islam dan adanya fatwa yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Maros.

    “Awalnya ini dari keresahan masyarakat sekitar terkait aktivitas penyebaran Tarekat Ana Loloa. Setelah ramai diperbincangkan, MUI kemudian mengeluarkan fatwa menyatakan Tarekat Ana Loloa adalah aliran sesat,” paparnya.

    Setelah sebelumnya mendapat respons penolakan dari masyarakat beserta MUI Maros, Petta Bau bersama pengikutnya sempat keluar kota selama beberapa bulan, namun belakangan kembali ke Maros dan menempati tempat lamanya.

    “Yang bersangkutan merupakan pendiri dari Tarekat Ana Loloa itu dan empat orang lainnya dijemput anggota pada salah satu rumah milik warga setempat Sabtu lalu. Barang bukti berupa senjata tajam jenis keris dan aksesorisnya yang disebut pusaka, sudah diamankan,” kata Aditya.

    Dari hasil interogasi, aliran Tarekat Ana Loloa ini diduga mengajarkan ajaran sesat dengan menambahkan Rukun Islam menjadi 11, padahal Rukun Islam hanya lima sesuai ajaran Nabi Besar Muhammad SAW. Dan bagi pengikutnya wajib membeli benda pusaka sebagai syarat masuk surga.

    Hal serupa sebelumnya telah disampaikan Kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bonto-bonto Marzuki bahwa ada beberapa ajaran yang disampaikan aliran itu, yang menyimpang dari ajaran Islam seperti Rukun Islam ada 11 serta harus membeli benda pusakanya sebagai modal masuk surga.

    Selain itu, para pengikut aliran yang bermarkas di Dusun Bonto-bonto, Desa Bonto Somba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, juga mewajibkan menunaikan ibadah haji tidak perlu jauh-jauh ke Mekah, Arab Saudi, tapi bisa berhaji di puncak Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulsel.

    “Pengikutnya itu wajib beli pusaka, itu syaratnya karena akan dipakai selama di akhirat nanti. Naik haji katanya tidak sah di Tanah Suci Mekah, kecuali di tanah Gunung Bawakaraeng,” tuturnya.

    Selain itu, pengikutnya juga dilarang membangun rumahnya dengan alasan uang yang dimiliki pengikutnya itu akan dibelikan benda pusaka sebagai bekal di akhirat.

    “Alasannya, mau kiamat dan uang mereka untuk dibeli pusaka sebagai bekal di akhirat,” katanya.

  • 5 Tempat Wisata di Sumenep yang Wajib Dikunjungi Libur Lebaran 2025

    5 Tempat Wisata di Sumenep yang Wajib Dikunjungi Libur Lebaran 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Sumenep, sebuah kabupaten di ujung timur Pulau Madura, memiliki banyak destinasi wisata menarik yang sayang untuk dilewatkan. Dari wisata alam hingga wisata sejarah. Sumenep menawarkan pesona yang khas dan unik yang sayang untuk dilewatkan pada libur Lebaran 2025. 

    Jika Anda berkesempatan mengunjungi Pulau Madura pada libur Lebaran 2025 kali ini, berikut lima tempat wisata di Sumenep yang wajib Anda kunjungi.

    1. Wisata Mangrove Kedatim

    Wisata Sumenep Hutan Mangrove Kedatim Libur Lebaran 2025 – (Istimewa/-)

    Wisata Mangrove Kedatim adalah salah satu tempat wisata alam yang terkenal di Sumenep. Tempat ini menawarkan hamparan hutan mangrove yang asri. Pengelola juga menyediakan jembatan kayu yang Instagramable menjadikannya tempat favorit untuk berfoto pada libur Lebaran 2025. 

    Tidak hanya menjadi tempat bersantai, wisata Mangrove Kedatim juga bisa menjadi tempat edukasi. Pengunjung dapat belajar tentang pentingnya menjaga ekosistem mangrove. Di sini, pengunjung dapat melakukan treking ringan sambil menikmati udara segar dan suara alam yang menenangkan. Tiket masuknya hanya Rp 10.000, sangat terjangkau untuk pengalaman yang begitu berharga.

    2. Tugu Keris

    Wisata Sumenep Tugu Keris Libur Lebaran 2025 – (Istimewa/-)

    Tugu Keris adalah ikon Kota Sumenep yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Tugu ini memiliki bentuk menyerupai keris, senjata tradisional khas Madura yang melambangkan keberanian dan kebijaksanaan. Terletak di pusat kota, Tugu Keris yang memiliki tinggi mencapai 17 meter ini menjadi tempat favorit untuk berfoto, terutama saat malam hari ketika dihiasi lampu-lampu yang indah.

    3. Pantai Sembilan

    Wisata Sumenep Pantai Sembilan Libur Lebaran 2025 – (Istimewa/-)

    Pantai Sembilan adalah destinasi wisata pantai yang menawarkan pasir putih bersih dan air laut yang jernih. Pantai ini terletak di Gili Genting, sebuah pulau kecil di Sumenep. Bentuk garis pantainya menyerupai angka sembilan, sehingga dinamakan Pantai Sembilan. Pengunjung bisa menikmati aktivitas seperti berenang, snorkeling, atau sekadar bersantai menikmati panorama laut yang memukau. Tiket masuknya hanya Rp 15.000 per orang, sangat sepadan dengan keindahan yang ditawarkan. 

    4. Pantai Lombang

    Wisata Sumenep Pantai Lombang Libur Lebaran 2025 – (Istimewa/-)

    Pantai Lombang terkenal dengan keindahan pasir putihnya yang lembut serta deretan pohon cemara udang yang tumbuh subur di sepanjang pantai. Berada sekitar 25 km dari pusat kota Sumenep, pantai ini menawarkan suasana yang sejuk dan cocok untuk piknik bersama keluarga. Ombaknya yang relatif tenang membuat Pantai Lombang aman untuk berenang dan bermain air. Tempat wisata ini sangat cocok dikunjungi pada libur Lebaran 2025

    5. Keraton Sumenep

    Wisata Sumenep Keraton Sumenep Libur Lebaran 2025 – (Istimewa/-)

    Keraton Sumenep adalah peninggalan sejarah yang mencerminkan kejayaan Kesultanan Sumenep di masa lampau. Bangunan peninggalan abad ke-18 ini ini memiliki arsitektur yang unik dengan perpaduan gaya Jawa, Madura, Tionghoa, dan Eropa. 

    Di dalamnya, pengunjung bisa melihat berbagai koleksi benda bersejarah seperti singgasana raja, pakaian kerajaan, dan senjata tradisional. Keraton Sumenep juga menjadi saksi bisu sejarah panjang kerajaan di Madura, sangat cocok menjadi destinasi wisata libur Lebaran 2025 di Sumenep. 

  • Kepala Daerah Monitoring Pos Pengamanan, Pastikan Kesiapan Personel Selama Arus Mudik Lebaran

    Kepala Daerah Monitoring Pos Pengamanan, Pastikan Kesiapan Personel Selama Arus Mudik Lebaran

    TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR – Kepala daerah di Kabupaten Karanganyar dan Kota Solo mengecek kesiapan personel pos pengamanan untuk menyambut arus mudik dan balik lebaran 1446 H/2025. 

    Di Kabupaten Karanganyar, Bupati dan Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto dan Adhe Eliana serta forkopimda mengecek pos pemantauan Operasi Ketupat Candi 2025 yang tersebar di beberapa titik pada Kamis (27/3/2025). 

    Rober Christanto menyampaikan, pemantauan ini untuk memastikan kesiapsiagaan personil dalam menjaga keamanan dan kelancaran arus mudik serta memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang merayakan lebaran di wilayah Kabupaten Karanganyar, pos tersebar di Pospam Alun-alun Karanganyar, Pospam Exit Tol Klodran, Pospam Edupark UMS Colomadu, Pospam Exit Tol Kebakkramat, Pospam Karangpandan dan Pospam Tawangmangu.

    “Memastikan semua pos pengamanan siap siaga menghadapi arus mudik dan balik,” katanya di sela pemantauan. 

    Seperti diketahui Operasi Ketupat Candi 2025 ini berlangsung selama 14 hari, dimulai sejak 26 Maret hingga 9 April 2025.

    Selain pengamanan lalu lintas, operasi ini juga mencakup antisipasi gangguan keamanan, pemeriksaan protap keselamatan dan pelayanan kesehatan.

    Pemkab Karanganyar menghimbau masyarakat untuk tetap waspada serta menjaga keselamatan dan mematuhi arahan petugas demi kelancaran dan kenyamanan bersama selama arus mudik dan balik lebaran.

    Sementara itu di Kota Solo, Wali Kota Solo, Respati Ardi, bersama Forkopimda melaksanakan monitoring persiapan posko lebaran di beberapa titik strategis di Kota Solo. Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan fasilitas bagi pemudik yang akan melintasi atau singgah di Kota Solo selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2025.

    Adapun posko yang dikunjungi antara lain Posko Makutha, Posko Tugu Keris Gilingan, Posko Jurug, dan Posko Benteng Vastenburg.

    Dalam monitoring ini, Wali Kota dan jajaran meninjau berbagai fasilitas penting, seperti ruang istirahat pemudik, fasilitas kesehatan, toilet portable, tenda darurat, serta ketersediaan logistik seperti air minum dan makanan ringan bagi pemudik.

    Selain itu, juga dipastikan kesiapan personel dari berbagai instansi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

    “Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, termasuk dari unsur Pramuka, MTA, kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan, BPBD, serta tenaga medis dari Dinas Kesehatan dan PMI. Semoga dengan kesiapan ini, para pemudik yang melintas di Solo dapat merasa aman dan nyaman,” ungkapnya. 

    Selain kesiapan fasilitas fisik, Wali Kota juga menekankan pentingnya koordinasi antar instansi dalam menangani berbagai situasi darurat, termasuk kemungkinan peningkatan volume kendaraan dan cuaca yang tidak menentu.

    Pemkot Solo berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan bagi masyarakat, khususnya selama periode lebaran agar perjalanan mudik berjalan lancar dan penuh kenyamanan. (*)

  • Museum Tanjung Pandan, Pilihan Destinasi Wisata Edukasi dan Sejarah di Negeri Laskar Pelangi

    Museum Tanjung Pandan, Pilihan Destinasi Wisata Edukasi dan Sejarah di Negeri Laskar Pelangi

    Liputan6.com, Bangka Belitung – Museum Tanjung Pandan berlokasi di Jalan Melati No.41A, Parit, Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung. Museum ini menyimpan berbagai benda-benda tradisional peninggalan di Pulau Belitung tempo dulu.

    Mengutip dari indonesiakaya.com, Museum Tanjung Pandan memiliki koleksi berupa benda-benda yang berhubungan dengan Negeri Laskar Pelangi. Pengunjung bisa melihat hewan yang diawetkan, peninggalan masa kolonial Belanda, hingga senjata peninggalan kerajaan yang pernah ada di Belitung.

    Saat sampai di Museum Tanjung Pandan, pengunjung akan disambut dengan ikan arapaima dan buaya muara berukuran besar yang sudah diawetkan. Dua ikon tersebut terletak persis di area halaman depan museum. Ikan arapaima dan buaya muara tersebut banyak ditemukan di sungai-sungai di wilayah Belitung.

    Begitu masuk ke bangunan museum, pengunjung bisa langsung melihat aneka koleksi senjata peninggalan masa pendudukan Jepang dan Belanda. Terdapat koleksi senjata berupa samurai, pedang, dan senjata laras panjang peninggalan kolonial Belanda. Samurai peninggalan Jepang tersebut bertarikh 1514, sehingga menjadi salah satu koleksi tertua yang dimiliki Museum Tanjung Pandan.

    Ada juga berbagai koleksi senjata peninggalan kerajaan yang pernah ada di Belitung. Beberapa koleksinya adalah keris, tombak lade, serta golok.

    Pada ruangan lain, pengunjung dapat melihat koleksi berupa aneka peralatan yang digunakan masyarakat Belitung tempo dulu. Terdapat setrika, pahar, tempat sirih, ceret, periuk tembaga, dan gantang.

    Menariknya lagi, terdapat koleksi berupa peninggalan harta karun yang didapat di perairan bawah laut Belitung. Peninggalan tersebut berupa keramik dan gerabah yang dapat dilihat di sebuah ruang khusus yang tertata rapi.

    Selain melihat aneka koleksi masa lampau, pengunjung juga bisa melihat maket peleburan timah dari tambang-tambang yang banyak terdapat di Pulau Belitung. Maket-maket ini menjadi gambaran bahwa penambangan timah pernah berjaya di pulau ini pada masa lampau.

    Sebelum diberi nama Museum Tanjung Pandan, dahulu museum ini bernama Museum Geologi. Pendirian museum ini dilakukan oleh seorang ahli arkeologi berkebangsaan Austria, Rudi Osberger, pada 2 Maret 1962.

    Seiring perkembangan zaman dan bertambahnya koleksi museum, akhirnya museum ini berganti nama menjadi Museum Tanjung Pandan. Hingga kini, museum ini menjadi pilihan destinasi wisata edukasi dan wisata sejarah yang banyak diminati wisatawan yang berkunjung ke Tanjung Pandan.

    Penulis: Resla