Produk: kendaraan listrik

  • Kuartal I 2025, Pendapatan Bluebird Tumbuh 16 Persen Jadi Rp1,3 Triliun  – Halaman all

    Kuartal I 2025, Pendapatan Bluebird Tumbuh 16 Persen Jadi Rp1,3 Triliun  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  – PT Blue Bird Tbk (BIRD), mencatat pendapatan Rp1,30 triliun sepanjang kuartal I, naik 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

    Tak hanya itu, EBITDA perusahaan pun terdongkrak 25% ke level Rp320 miliar, dan laba bersih naik tajam 42 persen  YoY menjadi Rp167 miliar.

    Pertumbuhan ini mencerminkan eksekusi strategi yang konsisten oleh manajemen Bluebird, mulai dari perluasan layanan, efisiensi operasional, hingga pemanfaatan teknologi secara menyeluruh.

    Segmen layanan taksi tetap menjadi tulang punggung bisnis dengan pertumbuhan 14 persen YoY, namun yang menarik adalah performa segmen non-taksi yang tumbuh lebih tinggi, yakni 23 persen YoY yang  menandakan bahwa strategi diversifikasi yang dijalankan—termasuk pengembangan Cititrans dan Goldenbird—semakin memberikan dampak terhadap pendapatan perusahaan.

    “Pertumbuhan ini mencerminkan keberhasilan kami menjaga keseimbangan antara inovasi dan operasional yang efisien,” ujar Adrianto Djokosoetono, Direktur Utama Bluebird dalam keterangannya seperti dikutip, Sabtu (3/5/2025).

    Dikatakannya, hingga akhir Maret, armada Bluebird telah mencapai 24.500 unit dan telah  memperluas jangkauan layanan di berbagai kota besar.

    “Transformasi digital turut memainkan peran penting. Aplikasi MyBluebird mencatat pertumbuhan pengguna dan order hingga 47 persen  YoY, didorong oleh peningkatan kenyamanan layanan, penambahan metode pembayaran seperti OVO, serta integrasi layanan multi-platform,” katanya.

    Peningkatan kontribusi pendapatan juga terlihat dari beberapa kota besar di luar Jakarta, yang mencatat lonjakan kontribusi hingga 30%. Bluebird menilai hal ini sebagai hasil dari kampanye TrueBlue, pendekatan berbasis pemahaman lokal terhadap kebutuhan pelanggan.

    Akselerasi Mobilitas Berkelanjutan

    Sejalan dengan tren global, Bluebird juga mempercepat transisi menuju mobilitas rendah emisi. Melalui lini kendaraan listrik e-Bluebird dan e-Goldenbird, perusahaan menunjukkan komitmennya pada layanan berkelanjutan.

    Sementara itu, unit Cititrans turut mencatatkan ekspansi bisnis melalui pembukaan rute Juanda–Malang, serta kolaborasi dengan Sarinah untuk memperkuat titik keberangkatan di pusat kota.

    “Ke depan, Bluebird akan terus bertransformasi menjadi perusahaan layanan Mobility as a Service (MaaS) yang menyatu dengan kebutuhan masyarakat urban dan mendukung agenda keberlanjutan nasional,” kata Adrianto.

  • Kalau Ada Preman Ganggu Habisin Saja!

    Kalau Ada Preman Ganggu Habisin Saja!

    GELORA.CO – Belakangan ini ramai pemberitaan soal premanisme ganggu pembangunan pabrik BYD di Jabar. Sontak, hal itu menyita perhatian elite politik hingga mantan Panglima TNI yang juga Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko.

    Menyikapi hal itu, dia menyatakan lagi ketegasannya menyoal gangguan pada investasi otomotif di dalam negeri. Dia juga mengungkap penyebab utama di balik maraknya kasus dugaan premanisme oleh organisasi masa atau ormas terhadap pengusaha lokal maupun asing kala berinvestasi di dalam negeri.

    Gangguan demikian dipahami telah berulang kali terjadi di beberapa sektor industri Tanah Air, termasuk otomotif.

    Bahkan, dia katakana, banyak gangguan dilatarbelakangi sebuah kepentingan, namun hal itu tak diuraikannya lebih jauh.

    “Ya banyak kepentingan,” beber Moeldoko ditemui di JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (29/4).

    Kasus terbaru gangguan ormas pada investasi otomotif Tanah Air sebelumnya dialami oleh dua produsen baru yakni BYD dan Vinfast. 

    Kedua merek itu memperoleh gangguan kala membangun pabrik perakitan mobil listrik di Subang, Jawa Barat.

    BYD mendirikan pabrik di kawasan Subang Smartpolitan, Subang, Jawa Barat dengan nilai investasi Rp11,7 triliun. Perusahaan meyakini fasilitas manufaktur itu siap beroperasi 2026.

    Sementara Vinfast juga telah memulai pembangunan pabrik di Subang dengan dana tahap awal sebesar US$200 juta atau Rp3,2 triliun sejak 2024.

    Pabrik Vinfast itu berdiri di atas lahan lebih dari 100 hektar. Kapasitas pabrik mencapai 50 ribu unit per tahun dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.000 hingga 3.000 orang.

    VinFast menjadwalkan pabrik mulai beroperasi pada kuartal IV 2025 untuk memproduksi mobil listrik setir kanan.

    Moeldoko melanjutkan gangguan ini tak bisa dianggap sepele karena dapat mempengaruhi lapangan pekerjaan di Indonesia.

    Bahkan, dia pun mendukung pemerintah dalam memerangi preman berkedok ormas yang mengganggu proses investasi di dalam negeri.

    “Intinya adalah karena investasi berkaitan dengan angkatan kerja Indonesia yang mencapai 2,5 juta orang setahun. Jadi siapa pun tidak boleh ganggu, makanya saya katakan kalau ada preman ganggu habisin saja. Karena preman ini akan mengganggu segitu banyak orang yang mencari pekerjaan,” pungkas mantan Panglima TNI itu.

  • PEVS 2025 in collaboration with Asiabike Jakarta Dibuka: Akselerasi Kendaraan Listrik Nasional

    PEVS 2025 in collaboration with Asiabike Jakarta Dibuka: Akselerasi Kendaraan Listrik Nasional

    Jakarta: Dinamika global yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir, nyatanya tak menyulutkan semangat PERIKLINDO bersama dengan Dyandra Promosindo untuk kembali menyelenggarakan PERIKLINDO Electric Vehicle Show (PEVS) 2025 in collaboration with Asiabike Jakarta yang dimulai pada hari Selasa, 29 April 2025 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta. 
     
    Hadir dengan peserta yang lebih beragam, PEVS 2025 in Collaboration with Asiabike Jakarta membawa pesan optimisme untuk industri kendaraan listrik Indonesia.
     
    Ketua Umum PERIKLINDO, Moeldoko mengatakan, membangun ekosistem kendaraan listrik tidak bisa dilakukan sendiri. Perlu peran semua pihak dari mulai pemerintah, para pelaku industri hingga Asosiasi untuk saling bahu-membahu membangun komitmen tersebut.

    PEVS 2025 in Collaboration with Asiabike Jakarta hadir sebagai bukti nyata dari komitmen PERIKLINDO dan Dyandra Promosindo sebagai penyelenggara pameran dalam membangun ekosistem kendaraan listrik (EV) di Indonesia. 
     
    Menurutnya, PEVS 2025 in Collaboration with Asiabike Jakarta bukan hanya sekedar pameran, melainkan juga bukti sinergi antar pihak untuk menciptakan peluang investasi yang ramah lingkungan.
     
    Baca juga: MAB Perkenalkan Motor Baru, Buat Kebutuhan Harian & Komersial
     
    Di sisi lain, pemerintah yang memiliki peran sebagai pembuka jalan, penggerak pasar dan pemimpin perubahan hadir lewat berbagai kebijakan baik fiskal maupun non fiskal. Peran para pelaku industri, media dan masyarakat juga tidak kalah penting agar industri kendaraan listrik Indonesia terus berkembang.
     
    “Saya harus mengatakan lagi bahwa PEVS 2025 in Collaboration with Asiabike Jakarta ini memiliki tiga tujuan. Yang pertama adalah sebagai ajang promosi, yang kedua sebagai ajang transaksi, dan yang ketiga adalah ajang edukasi. Oleh karena itu, melalui PEVS 2025 in Collaboration with Asiabike Jakarta mari kita kobarkan semangat baru untuk membangun ekosistem kendaraan listrik yang kuat, mandiri, dan berdaya saing global,” ucapnya dalam acara Opening Ceremony PEVS 2025 in Collaboration with Asiabike Jakarta.
     

    Potensi investasi industri kendaraan listrik 

    Presiden Direktur Dyandra Promosindo Daswar Marpaung mengatakan, Indonesia memiliki potensi investasi industri kendaraan listrik yang sangat besar. Apalagi, komitmen pemerintah dalam mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia sangat serius.
     
    “Kami percaya bahwa potensi investasi dan inovasi di sektor ini masih sangat besar, dan kami ingin menjadi jembatan bagi berbagai pihak yang ingin berkontribusi,” ucap Daswar.
     
    Dalam kesempatan yang sama, Managing Director of Messe Frankfurt (HK) Ltd, Wendy Wen, juga menyoroti dimensi internasional dari pameran ini. 
     
    “Pergeseran menuju mobilitas berkelanjutan merupakan upaya global, dan Indonesia semakin menjadi pusat transformasi ini. Melalui Asiabike Jakarta, kami bangga dapat memperkuat kolaborasi internasional dan memperkenalkan inovasi global yang mendukung perjalanan Indonesia menuju masa depan yang lebih terhubung dan berkelanjutan,” jelas Wendy Wen pada acara Opening Ceremony PEVS in Collaboration with Asiabike Jakarta, Selasa, 29 April 2025 di JIExpo, Kemayoran.
     
    Kemeriahan PEVS 2025 in Collaboration with Asiabike Jakarta yang akan berlangsung selama enam hari sejak tanggal 29 April – 4 Mei 2025, dibuka dengan acara Opening Ceremony yang kemudian dilanjutkan dengan tinjauan pameran oleh para tamu VIP. 
     
    Tinjauan ini sendiri merupakan giat penting bagi asosiasi sebagai ajang untuk memamerkan berbagai karya terobosan seluruh peserta pameran yang hadir kepada para tamu VIP, mulai dari industri manufaktur hingga ke mahasiswa/i dari perguruan tinggi seputar kendaraan listrik terbarukan.
     
    Dyandra Promosindo sebagai penyelenggara pameran juga akan akan menampilkan beberapa program yang menarik yang meliputi, EV Test Drive, EV Test Ride & Bike, KOSMIK, PEV Indonesia, Auction, Rusty Project, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi 10 November, Politeknik Negeri Jakarta, IAM EV Fest, TimePitstop dan Exclusive Buyer Gathering.
     
    Baca juga: Mobil Listrik untuk Operasional Bisnis, Helmi Yahya Akui Terjangkau
     
    Selain itu, PEVS 2025 in Collaboration with Asiabike Jakarta juga menyediakan berbagai fasilitas pendukung guna meningkatkan kenyamanan bertransaksi antara lain:
     

    – Business to Government (B2G)
    – Business to Customer (B2C) hingga 
    – Business to Business (B2B), 

     

    Diantaranya:
     

    – Free Shuttle Bus Service dari dan menuju JIExpo, Kemayoran
    – Business Lounge – Area yang disediakan khusus untuk B2B buyer agar dapat bersantai sejenak dan melakukan business matching
    – VIP Business Lounge – Ruangan dengan fasilitas eksklusif khusus B2B VIP Buyer, Business Matching Program (Khusus Buyer and VIP Buyer) 
    – Program pertemuan bisnis terjadwal antara potential buyer dan exhibitor untuk membuka peluang kerja sama, penawaran produk lebih mendalam, dan transaksi langsung
    – Buyers EVening Gathering (Khusus Exhibitor, Buyer and VIP Buyer) 
    – program B2B, berupa sesi networking santai di malam hari yang dirancang untuk silaturahmi antara para pelaku berbagai industri

    Project Manager PEVS 2025, Rudi MF menyampaikan rasa bangga nya terhadap kepercayaan penyelenggaraan PEVS yang keempat bersama Dyandra Promosindo. Terselenggaranya pameran PEVS 2025 in Collaboration with Asiabike Jakarta ini tidak terlepas dari dukungan dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
     
    Pameran otomotif listrik nasional berkelas internasional

    (Simak harga tiket dari PEVS 2025 in Collaboration with Asiabike Jakarta. Foto: Dok. Instagram PERIKLINDO Electric Vehicle Show/@pevs_id)
     
    “Sebagai penyelenggara pameran, kami sangat bangga dapat dipercaya lagi oleh PERIKLINDO dan Asiabike Jakarta untuk menyiapkan sebuah pameran otomotif listrik nasional berkelas internasional, yaitu PEVS yang juga berperan sebagai wadah inovasi dan kolaborasi di industri kendaraan listrik,” jelas Rudi.
     
    “Tahun 2025 ini, kami melihat antusiasme yang luar biasa, tidak hanya dari peserta dalam negeri, tetapi juga dari komunitas global. Untuk itu, kami coba wujudkan melalui area pameran yang semakin luas yakni sebesar 35,263 sqm, besar harapan kami seluruh peserta pameran dapat tercapai targetnya, dan masyarakat Indonesia mendapatkan banyak insight terkait kendaraan listrik impian,” tambah Budi.
     
    PEVS 2025 sebagai platform inovasi dan kolaborasi EV nasional

    Tahun ini, PEVS 2025 in Collaboration with Asiabike Jakarta diikuti oleh 143 peserta dengan rincian kendaraan listrik roda empat, roda tiga, roda dua, aftermarket, hingga Food and Beverages (F&B). 
     
    Deretan jenama ternama dari kendaraan roda empat EV yang ikut berpartisipasi di antaranya; BMW, BYD, Chery, Denza, DFSK, Hyundai, MAB, Mazda, Mini, Mitsubishi, Morris Garages, Prestiges, Seres, dan Wuling. 
     
    Sedangkan kendaraan roda dua EV yang ikut berpartisipasi adalah AHM, Alva, EMOTEYO, Indomobil E-motor – Adora, Kawasaki, Maka Motors, Selis dan United. Sementara peserta dari kendaraan listrik roda tiga meliputi Dharma Polimetal, Dubbs. Kemudian tersedia juga beberapa industri pendukung seperti Formula- E dan Kalista.
     
    Turut berpartisipasi juga supporting Partner seperti Institut Sepuluh November, International Automodified, Jamsatoe, Kosmik, PEV Indo, Politeknik Negeri Jakarta, Rusty Project, dan Universita Gajah Mada. Tak hanya brand Kendaraan bermotor saja yang ikut berpartisipasi, tersedia juga tenant makanan dan minuman yang meliputi Al Zein Middle East, Arabian Kitchen Bakso Cuankie Pangeran, Burger Bangor, Dapoer S’Mbull, Demie, Enteng Jodoh, Hello Sunkiss, Hua Nan Kopi Siantar, Indomaret, Nasi Pedas Kampung Bali, Shihlin dan Yoshinoya.
     
    Sedangkan Asiabike Jakarta 2025 akan menghadirkan serangkaian inovasi mobilitas mikro berkelanjutan yang mengesankan dari Tiongkok, Indonesia, Singapura, Vietnam, dan sekitarnya, yang mempercepat transisi dari transportasi bertenaga bahan bakar ke transportasi listrik di seluruh Asia Tenggara. 
     
    Merek-merek terkemuka seperti ADHERE, Ananda, BEFORALL, DATAI, DEGANG, DEGSON, DONGYUE, Engtian, Eve Battery, Forever, Gaciron, GTAKE, HAIBAO, HUAIHAI, iReadyGo, Infypower, Julong, Jinpeng, KARASAWA, KEYA ELEC, K-Lite, LUSUNNY, Leisheng, Mpression, MEIDI, Newport, OUWANG, OUTDO, PHYLION, Qianxin, Qfams, RISINGSUN, Richtek, SINSKI, Santroll, SPayLater, Spard, SUNRA, SULIDA, Tech, Tianying, TWS, Wangye, XUNDAH, Yuanda, Xinhao, XVE, ZHIYANG, ZHUFENG, dan ZHONGXING, akan memamerkan spektrum penuh solusi mobilitas elektronik yang inovatif.
     
    Pameran tahun ini akan menyambut delegasi pembeli dari 14 negara dan kawasan, termasuk Republik Ceko, India, Indonesia, Kazakhstan, Maroko, Nepal, Pakistan, Filipina, Singapura, Turki, Uni Emirat Arab, dan Inggris, serta negara-negara lainnya. Program Business Matching B2B yang didedikasikan juga akan mendorong pertukaran langsung antara peserta pameran dan pembeli, yang membuka peluang bagi kemitraan baru.
     
    Pengaruh Tiongkok yang semakin besar di pasar kendaraan listrik Asia Tenggara semakin disorot oleh kehadiran paviliun Wuxi dan Xuzhou yang besar, yang dikenal sebagai pusat manufaktur utama. Peluncuran produk dari paviliun ini akan menyoroti inovasi dan model terbaru, yang menawarkan pratinjau tren yang membentuk industri.
     
    Sorotan utama dari hari pembukaan adalah Forum ABJ, bertema “Policy Breakthrough: Constructing a New Ecosystem for the Electric Vehicle Industry in Indonesia and Southeast Asia”. 
     
    Sesi yang dipandu oleh para ahli akan memberikan wawasan strategis tentang tren kebijakan dan ekosistem pasar mobilitas elektronik, yang membantu para pelaku industri menavigasi lanskap yang terus berkembang. Diskusi utama akan berpusat pada kerangka sertifikasi kendaraan listrik regional, perubahan permintaan pasar, dan dampak kebijakan perdagangan internasional terhadap produsen kendaraan listrik.
     
    Tiket masuk tersedia dengan harga sebesar Rp100.000 untuk premium day khusus tanggal 29 April 2025, serta Rp50.000 untuk weekdays dan weekend mulai tanggal 30 April s/d 4 Mei 2025. 
     
    Tiket dapat dibeli secara online dan offline, langsung di area penjualan tiket PEVS 2025, JIExpo, Kemayoran. 
     
    Pameran ini terbuka untuk umum, dan berbagai promo menarik dari seluruh peserta pameran, siap menyambut pengunjung. Cari tahu informasi terkini terkait perhelatan PEVS 2025 melalui akun instagram resmi @pevs_id dan @asiabike_show serta kunjungi situs https://pevs-id.com/ dan www.asiabikejakarta.com.
     

    (Bersiap merasakan pengalaman di PEVS 2025. Video: Dok. YouTube PT Dyandra Promosindo)
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (TIN)

  • Bukan Sekadar Ramah Lingkungan, Perusahaan Ini Libatkan Disabilitas Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik

    Bukan Sekadar Ramah Lingkungan, Perusahaan Ini Libatkan Disabilitas Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik

    Jakarta: Tak sekadar mendorong pengurangan emisi, PLN Indonesia Power (PLN IP) menunjukkan komitmennya membangun ekosistem kendaraan listrik yang inklusif dan berdampak sosial. 
     
    Melalui pelatihan konversi motor listrik bagi penyandang disabilitas, perusahaan memberi peluang agar kelompok rentan ini bisa berdaya dan mandiri.
     
    Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan Creating Shared Value (CSV) yang menyasar manfaat ganda yaitu untuk lingkungan dan masyarakat. 

    Pelatihan ini dilaksanakan oleh Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Kamojang melalui program Pemberdayaan Disabilitas Berkarya, Sejahtera, dan Mandiri (PELITA BERSAMA).
     
    “PLN Indonesia Power terus mewujudkan komitmen dengan mendorong dekarbonisasi untuk membantu Pemerintah mencapai Net Zero Emission pada 2060, di antaranya dengan memberikan pelatihan ke penyandang disabilitas sebagai upaya untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik,” ujar Edwin dalam keterangan tertulis, Jumat, 2 Mei 2025.
     

    Disabilitas diberi pelatihan konversi motor listrik
    Program ini menyasar tujuh penyandang disabilitas dari kelompok PELITA BERSAMA di Kabupaten Garut. 
     
    Mereka mendapatkan pelatihan langsung dari Elektrik Rakyat Indonesia (ERI) untuk mengubah dua motor konvensional menjadi motor listrik. Motor hasil konversi ini mampu menempuh jarak 60-80 km dengan baterai berkapasitas 60 volt/35 ampere dan waktu pengisian sekitar 3-4 jam.
     
    Tak hanya itu, mereka juga dilatih mengkonversi kendaraan roda tiga yang lebih ramah dan cocok digunakan oleh penyandang disabilitas. Dengan pelatihan ini, PLN IP tidak hanya memberi keahlian teknis, tetapi juga membuka peluang penghasilan tambahan.
     
    “Kegiatan tersebut menjadi bukti kepedulian korporasi kepada masyarakat khususnya penyandang disabilitas untuk bisa lebih berdaya, sejahtera dan mandiri,” tutur Edwin.
    Ramah lingkungan dan ramah sosial
    Edwin menjelaskan bahwa inisiatif ini membawa dampak besar. Selain mendukung pengurangan emisi karbon hingga 82,7 ton per tahun dan penghematan biaya BBM mencapai Rp28,6 juta per tahun, pelatihan ini juga memberi bekal keterampilan jangka panjang kepada peserta.
     
    Peserta pelatihan tidak hanya diajari konversi motor listrik, tapi juga pemeliharaan agar mereka mampu membuka peluang usaha jasa perawatan kendaraan listrik ke depannya.
     
    “Dengan diberikannya pelatihan ini diharapkan dapat mendukung mobilitas rekan-rekan para penyandang disabilitas yang ramah lingkungan, ramah biaya dan tentunya ramah bagi para disabilitas,” ucap Edwin.
    Menuju Indonesia Emas 2045 yang inklusif dan berkelanjutan

    Program ini menjadi langkah nyata PLN IP dalam mendukung transisi energi yang tak hanya hijau tapi juga adil bagi semua kalangan. 
     
    Dengan kemudahan mobilitas melalui kendaraan listrik yang dimodifikasi sesuai kebutuhan, penyandang disabilitas bisa lebih produktif dan berkontribusi aktif di masyarakat.
     
    “Diharapkan juga dengan kemudahan mobilitas ini dapat meningkatkan produktivitas para penyandang disabilitas untuk dapat terus berkarya, bertumbuh menuju sejahtera dan mandiri menuju Indonesia emas 2045,” imbuh Edwin.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Moeldoko Geram Pabrik BYD Diusik Ormas: Habisin Aja!

    Moeldoko Geram Pabrik BYD Diusik Ormas: Habisin Aja!

    Jakarta

    Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko terlihat geram saat mengomentari kasus pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat yang diganggu organisasi masyarakat (ormas). Dia meminta agar pemerintah memberangus kelompok tersebut!

    Moeldoko menjelaskan, aksi premanisme yang ditunjukkan ormas bisa merugikan dua pihak, yakni negara dan masyarakat. Sebab, kata dia, negara bisa kehilangan investasi dan masyarakat kehilangan peluang kerja.

    “Intinya adalah karena investasi berkaitan dengan ketenagakerjaan, atau angkatan kerja yang setahunnya bisa 2,5 juta orang, siapapun nggak boleh ganggu. Makanya saya bilang, kalau ada preman yang mengganggu (pembangunan pabrik), habisin aja! Berangus!” ujar Moeldoko di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

    “Karena preman sekelompok orang kecil akan mengganggu segitu banyak orang yang mau bekerja. Pekerja tak bisa didapat karena orang nggak mau investasi, masa gara-gara itu investasi kita terganggu,” tambahnya.

    BYD di PEVS 2025. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Diberitakan sebelumnya, ada dua produsen mobil yang disebut-sebut diganggu ormas saat membangun pabrik perakitan kendaraan di Subang, Jawa Barat, yakni BYD dan Vinfast.

    Pabrik BYD berlokasi di kawasan Subang Smartpolitan, Subang, Jawa Barat dengan nilai investasi Rp 11,7 triliun. Perusahaan menargetkan fasilitas perakitan itu siap beroperasi mulai 2026.

    Sementara Vinfast juga telah memulai pembangunan pabrik di Subang dengan dana awal sebesar US$ 200 juta atau Rp 3,2 triliun sejak 2024. Fasilitas tersebut punya kapasitas produksi 50 ribu unit setahun dan mampu menyerap hingga 3 ribu tenaga kerja.

    Menurut rencana, pabrik Vinfast di Subang mulai beroperasi pada kuartal keempat tahun ini. Nantinya, fasilitas tersebut akan membuat mobil listrik dengan setir kanan.

    Di kesempatan yang sama, kami sempat bertanya kepada Moeldoko mengenai fenomena premanisme yang terus-terusan terjadi di Indonesia. Dia menegaskan, ada tokoh berkepentingan di balik ‘kebiasaan’ tersebut. Hanya saja, dia tak mengurainya lebih detail.

    “Ya, banyak kepentingan, intinya banyak kepentingan,” kata dia.

    (sfn/dry)

  • Terungkap! Segini Nilai Jual Mobil Listrik Polytron yang Bakal Rilis 6 Mei di RI

    Terungkap! Segini Nilai Jual Mobil Listrik Polytron yang Bakal Rilis 6 Mei di RI

    Jakarta

    Polytron bakal meluncurkan mobil listrik pertamanya di Indonesia pada 6 Mei 2025. Sebelum peluncuran, terungkap nilai jual mobil listrik Polytron tersebut.

    Polytron kian serius merambah pasar kendaraan listrik di Tanah Air. Setelah merilis motor listrik, Polytron bersiap meluncurkan mobil listrik di Indonesia pada 6 Mei 2025. Berbekal pengalaman menjual motor listrik, Polytron cukup percaya diri mengenalkan mobil listriknya di dalam negeri.

    Peluncuran mobil listrik ini juga menjadi wujud nyata dari upaya Polytron untuk terus adaptif terhadap perubahan zaman, dengan terus memenuhi harapan dan kepercayaan yang telah dibangun selama hampir lima dekade.

    Peluncuran mobil listrik Polytron. Foto: Polytron

    “Dapat diakses secara lebih luas merupakan kata kunci. Polytron ingin memastikan bahwa teknologi mobilitas masa depan bisa hadir lebih dekat, lebih ramah, dan lebih sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat Indonesia,” ungkap Commercial Director Polytron, Tekno Wibowodikutip dari laman resmi Polytron.

    Nilai Jual Mobil Listrik Polytron

    Sebelum meluncur, nilai jual mobil listrik Polytron terungkap. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 7 tahun 2025 tentang Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, dan Pajak Alat Berat tahun 2025, ada dua mobil listrik Polytron yang terdaftar dengan kode PEV4 5S1 L52. Nilai jualnya masing-masing Rp 287,7 juta dan Rp 321,3 juta.

    Sebagai catatan, NJKB (Nilai Jual Kendaraan Bermotor) bukanlah harga final kendaraan bermotor. NJKB merupakan harga dasar yang digunakan buat menghitung besaran pajak yang harus dibayar oleh pemilik kendaraan bermotor, baik itu roda dua, roda empat, maupun jenis kendaraan lainnya. Jadi, kalau dijual massal nantinya, dapat dipastikan harga on the road mobil tersebut akan lebih tinggi dari NJKB. Tak menutup kemungkinan, harga mobil listrik Polytron itu bakal dijual dengan harga Rp 300-400 jutaan.

    Terlepas dari NJKB tersebut, mobil listrik Polytron tampaknya merupakan buah kerjasama dengan Skyworth Auto. Kerjasama ini mencakup pembangunan pabrik KD (Knocked Down), pengembangan produk bersama, dan pelokalan perangkat keras dan perangkat lunak.

    Berdasarkan perjanjian tersebut, Skyworth dan Polytron akan mendirikan pabrik perakitan di Indonesia. Pabrik ini bertujuan untuk merampingkan rantai pasokan, mengurangi biaya, dan meningkatkan daya saing produk dengan melokalisasi produksi. Kedua perusahaan berencana untuk memproduksi hampir 10.000 kendaraan Skyworth selama tiga tahun ke depan.

    Skyworth Auto merupakan produsen kendaraan listrik asal Tiongkok yang didirikan pada tahun 2017 dan berpusat di Nanjing. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari Skywell New Energy Automobile Group, yang juga memiliki Nanjing Golden Dragon Bus. Skyworth Auto dikenal melalui beberapa model kendaraan listrik, seperti Skyworth K dan CE11.

    (dry/din)

  • BYD Klaim Kuasai Separuh Pasar Mobil Listrik di Indonesia

    BYD Klaim Kuasai Separuh Pasar Mobil Listrik di Indonesia

    Jakarta

    Build Your Dreams (BYD) mengumumkan penjualan mobil listriknya selama kuartal pertama tahun ini. Hasilnya, angka kumulatif BYD dan Denza sebagai sub-brand tembus 8.200 unit atau 50 persen dari pasar mobil listrik nasional!

    Pencapaian tersebut diumumkan Nathan Sun selaku Operation Director BYD Indonesia di pameran Periklindo Electric Vehicle Show atau PEVS 2025. Dia menegaskan, angka itu membuktikan betapa perkasanya BYD di pasar kendaraan listrik nasional.

    “Kami saat ini menguasai separuh pasar BEV (battery electric vehicle) di Indonesia. Ini jadi bukti kami merek mobil listrik nomor satu di sini,” ujar Nathan saat menyampaikan materi di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

    BYD dan Denza di PEVS 2025. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Meski berstatus sebagai pendatang baru di Indonesia, namun BYD dan Denza telah memasarkan sejumlah mobil listrik dari berbagai model, yakni BYD Dolphin, Atto 3, Seal, Sealion, M6 dan MPV mewah Denza D9.

    Nathan memastikan, BYD tak hanya besar di pasar Indonesia, melainkan juga global. Perusahaan asal China tersebut menjual 1 juta unit mobil listrik di dunia selama Januari-Maret 2025. Nominal tersebut naik 59,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Kinerja ekspor BYD juga menunjukkan tren positif, dengan pengiriman lebih dari 72 ribu unit ke pasar internasional hanya di bulan Maret 2025. Angka tersebut mencatatkan pertumbuhan 89% dibandingkan Maret tahun lalu, sekaligus menjadi rekor baru dalam sejarah ekspor perusahaan.

    Kini, mobil BYD telah bisa ditemukan di lebih dari 107 negara di dunia. Nathan memastikan, pihaknya akan terus melakukan penetrasi pasar dengan tujuan menuju era netralitas karbon.

    BYD di PEVS 2025. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    BYD bersama Denza juga turut hadir di pameran PEVS 2025 yang masih berlangsung hingga hari ini. Mereka memajang banyak produk andalan, termasuk BYD Seal dan Denza D9 yang penjualannya sedang ‘gila-gilaan’.

    “Untuk memperluas jangkauan dan penetrasi kendaraan listrik, kami turut berpartisipasi aktif ikut dalam berbagai pameran dunia, salah satunya PEVS 2025,” kata dia.

    (sfn/dry)

  • Kata DFSK soal Wuling EV Van yang Bisa Ganggu Pasar Gelora E

    Kata DFSK soal Wuling EV Van yang Bisa Ganggu Pasar Gelora E

    Jakarta

    PT Sokonindo Automobile selaku produsen mobil-mobil DFSK di Indonesia mengomentari kemunculan Wuling EV Van di pameran Periklindo Electric Vehicle Show atau PEVS 2025. Kendaraan komersial listrik tersebut digadang-gadang akan menjadi penantang berat DFSK Gelora E.

    Sebelum kemunculan Wuling EV Van, DFSK Gelora E merupakan satu-satunya kendaraan listrik di segmen komersial ringan. Bahkan, mobil yang telah meluncur empat tahun lalu tersebut banyak dipakai sebagai armada angkutan umum, shuttle bandara, ambulans dan lainnya.

    Kini, DFSK Gelora E harus siap-siap menghadapi persaingan ketat menghadapi Wuling EV Van yang akan dijual massal mulai kuartal ketiga tahun ini. Meski demikian, perusahaan yang bermarkas di Cikande, Jawa Barat itu tak gentar dengan kompetisi.

    “Memang kalau di komersial BEV kan hanya 1 persen ya dan itu dihuni Gelora E. Ya kita sesama brand saling mendukung lah, kalau mereka me-launching yang sama-sama komersial EV, kita mendukung,” ujar Doni Putra Oktan selaku Head of Marketing & Sales PT Sokonindo Automobile saat ditemui di Kemayoran, Jakarta Pusat.

    DFSK Gelora E Foto: Dok. DFSK

    Menurutnya, DFSK Gelora E dengan bodinya yang lebih kompak bisa menjangkau daerah-daerah pelosok atau jalanan sempit. Sebab, dalam banyak kasus, barang atau paket pengiriman justru lebih sering diantar ke kawasan-kawasan tersebut.

    “Kenapa? Karena kita punya USP (unique selling point) yang lebih kompak. Jadi bisa masuk-masuk ke daerah Depok, Ciganjur, Cinere atau Teluk Gong. Biasanya kalau ngirim-ngirim paket kan masuk gang. Jadi dengan Gelora E lebih gampang manuver karena bodinya kompak,” tuturnya

    “Jadi kalau yang sebelah launching mobil yang lebih besar atau panjang, mereka memiliki advantages masing-masing, tapi kami yakin Gelora E bisa menjangkau kebutuhan,” kata dia menambahkan.

    Sebagai catatan, meski harganya belum diumumkan, namun Wuling EV Van sudah bisa dipesan melalui skema prebooking di 150 dealer resmi di Indonesia. Sementara konsumen yang berminat bisa membayar booking fee atau tanda jadi Rp 5 juta/unit.

    Wuling Motors resmi mengenalkan Wuling EV Van di pameran Periklindo Electric Vehicle Show atau PEVS 2025. Kendaraan komersial listrik tersebut menjadi produk EV keempat pabrikan yang dikenalkan di Indonesia, Selasa (29/4/2025). Foto: Rifkianto Nugroho

    Wuling EV Van punya tubuh yang tergolong jangkung, dimensi panjangnya 5.010 mm, tinggi 1.960 mm, lebar 1.800 mm dan kapasitas kargonya 6,5 m3. Selain itu, pintu sampingnya bisa dibuka selebar 777 mm dan pintu belakangnya 366 mm.

    Wuling EV Van dibekali motor listrik dengan semburan tenaga 75 kW. Sementara baterainya 56,2 kWh dengan jangkauan maksimum 400 km. Kemudian untuk mengecas baterai dari 30 ke 80 persen hanya memerlukan waktu 30 menit dengan teknologi fast charging.

    Sayangnya, pabrikan belum mengungkap fitur detail kendaraan tersebut. Bahkan, unit yang dipajang di PEVS 2025 juga masih menggunakan setir kiri. Namun, yang jelas, EV Van akan tersedia dalam varian Blind Van dan Mini Bus.

    (sfn/dry)

  • Penjualan Chery Meroket, J6 dan Tiggo Cross Jadi Andalan

    Penjualan Chery Meroket, J6 dan Tiggo Cross Jadi Andalan

    Jakarta

    Penjualan Chery di Indonesia terus menunjukkan hasil yang positif. Pada Maret 2025, Chery membukukan angka penjualan retail sebesar 1.521 unit. Artinya, penjualan Chery naik sebesar 14,6% jika dibandingkan bulan Februari 2025 yang mencatatkan penjualan retail 1.327 unit.

    Lebih dari itu, angka penjualan tersebut sekaligus menjaga tren positif penjualan Chery Indonesia di atas angka 1.000 unit per bulan. Pertumbuhan penjualan Chery didukung oleh ekspansi jaringan dealer yang kini berjumlah 46 dealer.

    “Kami sangat mengapresiasi antusiasme Chery Family, sehingga kami berhasil mencatatkan peningkatan, juga menjaga tren positif pada pembukuan penjualan nasional kami selama kuartal I 2025. Peningkatan ini merupakan salah satu dampak positif dari upaya Chery dalam menghadirkan produk yang sesuai kebutuhan pelanggan, meningkatkan kualitas produk, purna jual dan pelayanan, serta kesetiaan pelanggan terhadap SUV premium yang dimiliki Chery di Indonesia. Kami makin optimis untuk terus meningkatkan penjualan yang didukung oleh peluncuran produk baru pada bulan Mei,” ujar Rifkie Setiawan selaku Head of Brand Department PT Chery Sales Indonesia (CSI).

    Seiring dengan persaingan segmen kendaraan listrik (EV) yang semakin ketat, Chery J6 berhasil tampil memukau sebagai bintang utama penjualan Chery pada Maret 2025. SUV listrik yang mengusung keunggulan Fashion Cube-Box Design ini mencatatkan penjualan retail yang luar biasa sebanyak 673 unit, atau menyumbang 44,2% dari total penjualan Chery pada periode tersebut. Diperkenalkan pertama kali dalam ajang GJAW 2024, Chery J6 langsung menarik perhatian berkat desain Boxy yang ikonik dan
    dapat disesuaikan dengan kepribadian pemiliknya.

    Tak hanya mengandalkan tampilan, Chery J6 juga menjadi SUV listrik pertama di Indonesia yang memiliki kemampuan dual-purpose, memungkinkan kendaraan digunakan di medan berat berkat material aluminium ringan anti-korosi hingga 30 tahun. Prestasinya pun diakui secara nasional dengan meraih penghargaan ‘Best EV SUV’ dari IIMS Award 2025, yang turut memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap kualitas dan performanya.

    Selain tren positif dari segmen kendaraan listrik, peningkatan penjualan Chery pada bulan Maret 2025 juga tak lepas dari dukungan kuat lini Tiggo Series. Dikenalkan dengan harga kompetitif pada ajang IIMS 2025 lalu, Chery Tiggo Cross langsung mencuri perhatian pasar dan mencatat penjualan retail sebesar 323 unit pada maret.

    Chery Tiggo Cross Foto: Dok. Chery

    Tak hanya Tiggo Cross, Chery Tiggo 8 juga memegang andil penting terhadap meningkatnya penjualan Chery di Tanah Air. Medium SUV dengan tagline ‘Power in Every Moment’ tersebut menduduki posisi ketiga kontributor penjualan retail dengan angka 281 unit pada Maret 2025.

    Sepanjang kuartal I 2025, Chery Tiggo 8 telah diserap oleh lebih dari 900 konsumen di Tanah Air. Chery Tiggo 8 dirancang secara khusus untuk penuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang gemar bepergian bersama keluarga, dengan menawarkan konfigurasi 7-penumpang yang lega. Dilengkapi juga dengan ruang kabin yang lapang berpadu sentuhan material premium.

    “Kepercayaan Chery Family memotivasi kami untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik bagi pasar otomotif Tanah Air. Selain fokus pada pengembangan produk dengan kualitas berstandar global, Chery juga akan terus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan yang kami berikan. Kami berterima kasih kepada Chery Family yang tersebar di seluruh Indonesia atas kepercayaan mereka terhadap kami, Chery berkomitmen untuk menghadirkan produk yang bisa membuat konsumen
    Indonesia senang dan puas memilikinya,” tutup Rifkie.

    (lua/din)

  • Media China Soroti Denza D9 yang Berhasil Rajai Penjualan Mobil Listrik di Indonesia

    Media China Soroti Denza D9 yang Berhasil Rajai Penjualan Mobil Listrik di Indonesia

    Jakarta

    Media otomotif asal China, Carnewschina, menyoroti penjualan MPV premium Denza D9 yang berhasil memuncaki daftar mobil listrik terlaris di Indonesia Maret 2025. Hal itu membuktikan kesuksesan Denza D9 di pasar lokal China, maupun di pasar internasional seperti Indonesia.

    Bagi yang belum tahu, Denza merupakan merek premium dari BYD. Di Indonesia, Denza sudah memasarkan varian MPV premium pesaing Toyota Alphard, yakni D9. Dengan harga jauh lebih murah dibandingkan Alphard, MPV bongsor bermesin listrik itu sukses mencuri perhatian konsumen mobil di Indonesia.

    Mengutip data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), bulan Maret 2025 Denza D9 sukses terjual sebanyak 1.587 unit. Kalau digabungkan dengan penjualan dari Januari hingga Maret 2025, model ini total sudah terjual 2.524 unit.

    Dengan penjualan lebih dari 1.500 unit pada bulan lalu, Denza menjadi mobil listrik terlaris, mengalahkan BYD M6, BYD Sealion 7, Chery J6, AION Hyptec, Wuling Air ev, lalu Wuling Binguo EV, BYD Atto 3, Wuling Cloud EV, dan BYD Seal.

    Di Indonesia harga Denza D9 yakni Rp 950 juta. Menariknya, harga tersebut jauh lebih murah dibandingkan harga Denza D9 di China yang mencapai Rp 1,153 miliar atau Rp 203 juta lebih mahal. Tak hanya laris di Indonesia, Denza D9 juga laris manis di negara asalnya. Pada Maret 2025, Denza D9 di China terjual hingga 9.326 unit.

    Menurut Carnewschina, Denza D9 bisa diterima masyarakat luas karena fiturnya yang lengkap dan hampir tidak memiliki kelemahan. Alhasil, kendaraan ini secara konsisten menempati peringkat teratas sejak diluncurkan pada tahun 2022.

    “Keberhasilan pesat di pasar domestik dan internasional ini menunjukkan pengaruh BYD Group yang semakin besar dalam industri kendaraan listrik global. Merek BYD makin diterima oleh segmen konsumen kendaraan listrik premium China, maupun di pasar Asia Tenggara (seperti Indonesia),” tulis laman Carnewschina.

    (lua/dry)