Produk: kendaraan listrik

  • Geliat Tanah Minangkabau menuju transisi energi hijau

    Geliat Tanah Minangkabau menuju transisi energi hijau

    Kota Padang (ANTARA) – Dalam kurun beberapa tahun terakhir, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terus menggencarkan peralihan energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT). Langkah ini selaras dengan kebijakan PT PLN Persero yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang memasifkan penggunaan energi hijau dan bersih.

    Di Sumbar, transisi energi fosil ke EBT secara perlahan, namun pasti, sudah mulai dirasakan masyarakat, salah satunya keberadaan puluhan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik.

    Saat ini, terdapat 63 SPKLU tiang (pole mounted charging) maupun nontiang yang tersebar di 73 lokasi kabupaten dan kota se-Sumbar. Teranyar, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar menambah 30 SPKLU tiang guna memperluas jangkauan pengisian kendaraan listrik, masing-masing dengan daya 22 kilowatt (kW) dan 100 kW, sehingga total keseluruhan 93 unit.

    Dari jumlah itu, dua SPKLU di antaranya merupakan ultra fast charging, tujuh fast charger, 51 medium fast charger serta 31 slow charger yang tersebar di 33 lokasi. Pemasangan tersebut, sekaligus dalam rangka menyiapkan serta mengantisipasi peningkatan volume kendaraan listrik saat Hari Raya Idul Fitri 1447 Hijriah.

    Berdasarkan data Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat), Provinsi Sumbar, saat ini tercatat ada 630 unit kendaraan listrik roda dua serta 139 kendaraan listrik roda empat. Artinya, puluhan SPKLU tiang maupun nontiang itu sudah cukup untuk melayani kebutuhan masyarakat.

    Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN UID Sumbar Heri Kurniawan Indarto mengatakan penambahan 30 SPKLU tiang itu dalam rangka untuk mendukung transisi penggunaan kendaraan listrik di Ranah Minang.

    Apalagi, kata dia, berkaca dari Idul Fitri 2024, dimana mobilitas kendaraan listrik yang masuk ke Provinsi Sumbar tergolong besar. Oleh sebab itu, PLN mengantisipasi agar tidak terjadi antrean panjang di SPKLU pada saat hari besar keagamaan pada 2025 dengan menambah keberadaan SPKLU.

    Puluhan SPKLU tersebut tersebar di beberapa titik, dengan kapasitas yang bervariasi, yakni 22 kW hingga 200 kW. Tidak hanya itu, pada 2026 PLN UID Sumbar juga berencana menambah sekitar 20 unit SPKLU yang saat ini sedang dalam tahap menunggu pagu anggaran guna membangun fasilitas kendaraan listrik di Ranah Minang.

    Sementara itu, General Manager PLN UID Sumbar Ajrun Karim mengatakan pemerintah bersama PLN akan terus memaksimalkan berbagai potensi EBT yang ada di Ranah Minang. Selain membangun SPKLU, PLN juga sedang menyiapkan salah satu agenda besar, yakni pembangunan PLTS terapung dengan kapasitas mencapai 90 Megawatt peak (MWp). Proyek besar ini akan dikerjakan langsung oleh PT PLN Indonesia Power.

    Rencana pembangunan PLTS terapung merupakan upaya pemerintah, setelah sebelumnya berhasil membangun PLTS terapung berkapasitas 192 MWp di Cirata, Kabupaten Purwakarta, dan di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

    Selain itu, juga terdapat beberapa pekerjaan yang sedang berlangsung maupun dalam tahap pengusulan, di antaranya pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), masing-masing di Muara Laboh, Kabupaten Solok Selatan, Bonjol di Kabupaten Pasaman, dan Kabupaten Tanah Datar. Tidak hanya itu, Sumbar juga sedang mengerjakan pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMh) di sejumlah daerah.

    Editor: Masuki M. Astro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tak Lagi Diistimewakan, Pengendara Mobil Listrik Malah Terancam Denda Rp8 Jutaan

    Tak Lagi Diistimewakan, Pengendara Mobil Listrik Malah Terancam Denda Rp8 Jutaan

    JAKARTA – Perubahan kebijakan transportasi di California, Amerika Serikat mulai 1 Desember 2025 membuat para pemilik kendaraan listrik (EV) tidak lagi diizinkan melaju sendirian di jalur carpool (HOV). Kini, tak ada lagi keistimewaan bagi para pengendara mobil listrik.

    Selama lebih dari 25 tahun, jalur carpool dapat digunakan kendaraan listrik berstiker “Clean Air Vehicle” meski hanya membawa satu orang. Aturan itu awalnya dirancang untuk mendorong masyarakat beralih ke kendaraan beremisi rendah.

    Namun, pertumbuhan populasi EV yang pesat dianggap membuat jalur khusus tersebut semakin padat sehingga tujuan awalnya tidak lagi tercapai. Sebagaimana dilansir dari Carscoops, Rabu, 3 Desember.

    Mulai awal Desember, siapa pun yang tetap menggunakan jalur carpool tanpa jumlah penumpang sesuai aturan akan dikenai denda 490 dolar AS, atau sekitar Rp8 jutaan. Dalam pemberitahuan resminya, otoritas California menegaskan bahwa program tersebut telah berakhir.

    Bagi pengguna mobil listrik, perubahan ini cukup berdampak. Sebab, banyak di antara mereka yang selama bertahun-tahun mengandalkan jalur carpool untuk memangkas waktu perjalanan.

    Seorang pimpinan klub pemilik EV di wilayah Silicon Valley mengatakan bahwa akses ke jalur cepat itu kerap menghemat waktu sekitar 20 menit di setiap perjalanan berangkat dan pulang kerja. Kini, para pemilik EV harus kembali ke jalur reguler bersama kendaraan lain dalam kondisi lalu lintas yang sering kali padat.

    Upaya untuk mempertahankan fasilitas tersebut sempat dilakukan melalui pengajuan resolusi di tingkat federal oleh sejumlah legislator California. Namun, usulan itu gagal melangkah ke tahap pemungutan suara, sehingga aturan baru tetap diberlakukan dan program Clean Air Vehicle berakhir tanpa perpanjangan.

    Dengan perubahan ini, California berharap jalur carpool kembali berfungsi seperti tujuan awalnya mendorong penggunaan kendaraan bersama dan mengurangi kepadatan lalu lintas. Sementara pemilik EV harus menyesuaikan kebiasaan berkendara mereka dengan regulasi yang kini berlaku.

  • Presiden Prancis ke China, Redam Krisis Dagang Eropa-Beijing?

    Presiden Prancis ke China, Redam Krisis Dagang Eropa-Beijing?

    Jakarta

    Presiden Prancis Emmanuel Macron akan melakukan perjalanan ke Cina pada pekan ini. Kunjungan tersebut bertujuan menurunkan tensi panas di tengah ancaman ekonomi dan keamanan dari Beijing, sebagai negara dengan perekonomian terbesar ke dua di dunia di mana Paris turut menggantungkan sektor perdagangannya di tengah gejolak perdagangan global.

    Menurut para analis, sebelumnya Macron telah berupaya menampilkan sikap tegas ketika bernegosiasi dengan Cina sambil berhati-hati agar tidak memicu ketegangan dengan Beijing yang terlihat semakin agresif dalam memperkuat posisinya hingga menguji hubungan perdagangan, keamanan, dan diplomatik.

    “Dia harus menegaskan kepada para pemimpin Cina bahwa Eropa akan merespons peningkatan ancaman ekonomi dan keamanan dari Beijing, sambil mencegah eskalasi ketegangan yang bisa berujung ke perang dagang besar-besaran dan keretakan hubungan diplomatik,” kata Noah Barkin, analis bidang Cina dari Rhodium Group kepada Reuters.

    “Ini pesan yang tidak mudah untuk disampaikan,” kata Noah.

    Ekspor Cina guncang industri Eropa

    Macron akan memulai kunjungannya dengan mengunjungi Forbidden City atau Kota Terlarang, Beijing, pada Rabu (03/12). Keesokan harinya, Kamis (04/12) Macron dijadwalkan bertemu Presiden Cina Xi Jinping. Kedua kepala negara tersebut juga dijadwalkan berjumpa dalam perjalanan menuju Chengdu, bagian dari provinsi Sichuan, pada Jumat (05/12).

    Kunjungan Macron ke Cina terjadi setelah kunjungan menegangkan Ursula von der Leyen, Presiden Uni Eropa, pada Juli 2025. Saat itu Ursula menyatakan bahwa relasi antara Uni Eropa (UE) dan Cina ada di tahap “titik balik” yang berpotensi berdampak pada perubahan besar.

    Kunjungan Macron ke Cina akan diikuti dengan kunjungan Keir Starmer, Perdana Menteri Inggris dan Friedrich Merz, Kanselir Jerman pada awal tahun 2026.

    Eropa pun khawatir dengan pertumbuhan sektor teknologi Cina, khususnya kendaraan listrik dan pengolahan mineral kritis, yang dapat mengancam pasokan bagi industri di Eropa.

    Beijing memanfaatkan peluang untuk menampilkan diri sebagai mitra bisnis di tengah tarif perdagangan dari Amerika Serikat yang menekan arus perdagangan global. Hal ini diharapan meredakan kekhawatiran Eropa atas dukungan Cina terhadap Rusia serta model industrinya yang disubsidi negara.

    Menjelang kunjungan kenegaraan itu, para penasihat Macron menyatakan perlunya mendorong penyeimbangan dinamika perdagangan agar Cina meningkatkan konsumsi domestik. Para penasihat Macron juga berharap Beijing bisa “bagi-bagi keuntungan dari inovasi yang dihasilkan,” sehingga Eropa pun dapat memperoleh akses ke teknologi Tiongkok.

    Doktrin keamanan dan keamanan

    Untuk meredam kekhawatiran yang semakin meningkat terkait perdagangan dengan Cina, Uni Eropa diperkirakan akan meluncurkan doktrin ekonomi dan keamanan. Doktrin tersebut dapat mendorong blok itu menggunakan perangkat kebijakan perdagangannya terhadap Beijing dengan cara yang lebih agresif.

    Prancis yang tengah mengalami penjualan otomotif yang minim di Tiongkok, tapi menghadapi tekanan di dalam negeri dalam memenuhi target kendaraan listrik, mendukung langkah Uni Eropa untuk menaikkan tarif impor mobil listrik asal Cina.

    Prancis juga tengah bersitegang dengan Beijing selama lebih dari satu tahun belakangan terkait investigasi Cina atas impor brandy atau minuman keras. Sebuah langkah yang secara luas dianggap sebagai balasan Cina atas dukungan Prancis terhadap tarif mobil listrik, sebelum ditawarkan penangguhan.

    Sementara itu, meskipun baru membuka pabrik perakitan baru di Cina, kesempatan Airbus untuk memperoleh pesanan besar yang telah lama dinantikan (hingga 500 pesawat) belum tentu terjadi selama kunjungan Macron, menurut sumber dari kalangan industri. Kesepakatan semacam itu memberi Beijing posisi tawar terhadap Washington, yang tengah mendorong komitmen baru untuk pembelian pesawat Boeing.

    Upaya Paris terhadap Beijing

    Prancis berupaya menarik lebih banyak investasi dari perusahaan-perusahaan Cina dan memfasilitasi akses pasar bagi ekspor Prancis. Selama kunjungan tersebut, pejabat dari kedua negara diperkirakan akan menandatangani beberapa perjanjian di sektor energi, industri makanan, dan penerbangan.

    Macron berkomitmen untuk memperjuangkan “akses pasar yang adil dan timbal balik,” kata kantornya.

    Prancis akan menjadi tuan rumah KTT Kelompok Tujuh (G7) pada 2026 yang melibatkan pihak ekonomi-ekonomi terkemuka dunia, sementara Cina akan memimpin forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (Asia-Pacific Economic Cooperation/APEC) yang beranggotakan 21 negara, termasuk Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, Australia, dan Rusia.

    Blok 27 negara ini mengalami defisit perdagangan besar dengan Cina, berkisar lebih dari 300 miliar euro (Rp5,798 kuadriliun) pada tahun 2024. Beijing sendiri mewakili 46% dari total defisit perdagangan Prancis.

    Prancis dan Uni Eropa telah menggambarkan Cina sebagai mitra, pesaing, dan rival sistemik. Beberapa tahun terakhir ditandai dengan sejumlah sengketa perdagangan di berbagai sektor industri setelah Uni Eropa melakukan penyelidikan terhadap subsidi kendaraan listrik Cina. Beijing menanggapi dengan penyelidikan terhadap impor brendi, daging babi, dan produk susu Eropa.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Joan Aurelia Rumengan

    Editor: Muhammad Hanafi

    Tonton juga video “Macron: Jika Trump Mau Hadiah Nobel, Dia Harus Hentikan Perang Gaza”

    (ita/ita)

  • PLN Hadirkan SPKLU Center Terlengkap di Ibu Kota, Dukung Peningkatan Pengguna Kendaraan Listrik

    PLN Hadirkan SPKLU Center Terlengkap di Ibu Kota, Dukung Peningkatan Pengguna Kendaraan Listrik

    Andy menyebut terdapat perbedaan mekanisme pengisian daya antara SPKLU dan SPBKLU. Untuk SPKLU R2 memiliki tarif sekitar Rp1.600 per kWh, dan biaya pajak sekitar Rp2.400, bergantung kebijakan Pemda, sedangkan SPBKLU memiliki rata-rata harga sekitar Rp 8.000 – 10.000.

    “Nah, itu rata-rata harganya Rp 8.000 sampai Rp 10.000 tergantung mereknya. Per kali penarikan. Beda dengan yang pengecasan ini, KWH-nya. Kalau ini di Rp 1.600an, Pak, per KWH,” tutur Andy.

    “Nah, nanti yang pajak-pajak tadi Bapak tanya itu tergantung dari Pemda masing-masing. Nah, kalau di Jakarta ini pajak penerangan jalannya Rp 2.400an. Nah, itu yang dikenakan. Jadi nanti biaya KWH dan biaya pajak penerangan jalan saja. Jadi masih murah,” tambahnya.

    Pembayarannya dapat melalui dompet digital, dan refund otomatis jika proses charging dihentikan lebih cepat.

    “Ini teman-teman semuanya. Jadi transaksi melalui Parent Mobile ini sebetulnya fair sekali. Contoh misalkan, mau nge-charge sepeda motor, eh sepeda ini ya, sepeda motor. Kalau saya mau beli energi, misalkan Rp 50.000, ternyata baru dalam Rp 20.000, bukan sudah penuh, keburu ada yang memanggil, misalkan begitu. Cut off. Maka sisanya di refund. Kalau Bapak misalkan menggunakan GoPay, refundnya ke GoPay.

     

     

  • Harga Mobil di Indonesia Turun Usai Serbuan Mobil Listrik Murah

    Harga Mobil di Indonesia Turun Usai Serbuan Mobil Listrik Murah

    Jakarta

    Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan, kemunculan mobil listrik murah membuat harga mobil bensin di Indonesia makin terjangkau. Sebab, produsen melakukan penyesuaian agar tetap bisa kompetitif.

    Airlangga Hartaro menjelaskan, dalam suatu pameran yang digelar di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, banyak mobil bensin yang dibanderol di bawah Rp 200 juta. Namun, dia tak mengurai secara detail model-modelnya.

    Pernyataan Airlangga kemungkinan mengacu pada harga mobil terjangkau dan ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC). Saat ini, hanya ada tiga produsen yang memasarkan kendaraan tersebut, mulai dari Honda, Toyota, dan Daihatsu.

    “Artinya dengan kehadiran electric vehicle harga mobil tertekan ke bawah. Dan ini belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Airlangga dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia di Park Hyatt, Jakarta, dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (3/12).

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto Foto: Ignacio Geordi Oswaldo

    Jika kita melihat pasar, sebenarnya yang paling terlihat mengalami penurunan nilai jual adalah mobil hybrid. Misalnya, Toyota yang hanya membanderol Veloz hybrid mulai dari Rp 299 juta dan Honda yang berani menjual HR-V Hybrid Rp 60 juta lebih murah dari varian termahal di model sebelumnya.

    Di kesempatan yang sama, Airlangga Hartarto mengatakan penjualan mobil listrik mengalami kenaikan 18,27 persen (yoy) per Oktober 2025. Hal tersebut membuktikan, konsumen Indonesia mulai beralih dari kendaraan konvensional ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

    “Terjadi shifting dari mobil bensin ke mobil listrik,” ungkapnya.

    Di lain sisi, Airlangga mengklaim, investasi kendaraan listrik di Indonesia terus bertambah. Misalnya BYD yang berinvestasi Rp 11,2 triliun dengan produksi 150 ribu unit. Kemudian Chery Automobile berkomitmen memberikan investasi tambahan sebesar Rp 5,2 triliun.

    Selain BYD dan Chery, ada Wuling yang investasi Rp 9,3 triliun untuk produksi kendaraan dan Rp 7,5 triliun untuk pabrik baterai.

    “Vinfast dari Vietnam sudah investasi Rp 3,7 triliun, kapasitasnya 50 (ribu) unit per tahun. Hyundai investasi tambahan Rp 20 triliun,” kata Airlangga.

    (sfn/rgr)

  • Beckham Putra Kepincut VinFast VF6

    Beckham Putra Kepincut VinFast VF6

    Jakarta

    VinFast VF 6 jadi mobil pilihan pemain Persib Bandung Beckham Putra untuk menunjang mobilitas sehari-sehari. Pesepakbola berumur 24 tahun itu butuh kendaraan praktis, juga modern untuk menunjang profesinya sebagai atlet.

    “VF 6 ini merupakan EV pilihan saya, karena sekarang mobil listrik bukan hanya tren, tapi bagian dari mobilitas baru untuk masa depan Indonesia. Sebagai atlet dan kepala keluarga muda, saya butuh kendaraan yang praktis untuk aktivitas harian. VF 6 punya ruang yang cukup, fitur cerdas, dan tetap ramah lingkungan, pas dengan gaya hidup saya,” ujar Beckham dalam keterangannya.

    VinFast VF 6 jadi mobil pilihan pemain Persib Bandung Beckham Putra Foto: Dok. VinFast

    Dalam kesehariannya, Beckham membutuhkan kendaraan yang dapat mengikuti mobilitasnya, mulai dari latihan hingga aktivitas bersama keluarga. VF 6 menawarkan kabin senyap yang membantu menjaga fokus, desain compact yang lincah untuk mobilitas perkotaan, serta interior yang lapang untuk perlengkapan latihan. Teknologi pintar di
    dalamnya menjadikan perjalanan lebih efisien dan responsif.

    “VF 6 ini cocok banget untuk kendaraan harian. Mobilnya nyaman, compact, tapi modern dan stylish. Fiturnya juga cukup canggih dengan kabin yang luas-pas buat aktivitas saya. Untuk charging juga praktis dan mudah,” tambahnya.

    Pengalaman Beckham bersama VF 6 mencerminkan cara generasi muda Indonesia memandang mobilitas hari ini-lebih modern, peduli lingkungan, dan sejalan dengan nilai
    keberlanjutan. Bagi sebagian besar anak muda, kendaraan bukan lagi sekadar alat transportasi, tetapi bagian dari identitas dan gaya hidup yang cerdas.

    VinFast memahami bahwa transisi menuju kendaraan listrik bukan sekadar soal teknologi, tetapi tentang masa depan mobilitas Indonesia-yang lebih inklusif bagi generasi
    mendatang. Karena itu, VinFast terus memperkuat fondasi ekosistem EV nasional, mulai dari pembangunan fasilitas perakitan lokal, perluasan jaringan charging, program Battery Subscription yang meringankan biaya kepemilikan, hingga layanan purna jual yang terintegrasi.

    Sebagai bagian ekosistem tersebut, jaringan pengisian daya V-Green terus diperluas di berbagai kota, memungkinkan pengguna, termasuk mereka dengan mobilitas tinggi
    seperti Beckham, untuk melakukan pengisian daya dengan lebih mudah dan tanpa hambatan.

    (lua/dry)

  • Migrasi ke Truk Listrik, Biaya Operasional Perusahaan Logistik Turun hingga 80%

    Migrasi ke Truk Listrik, Biaya Operasional Perusahaan Logistik Turun hingga 80%

    Bisnis.com, JAKARTA — Kargo Technologies mendorong perusahaan logistik untuk migrasi ke mobil maupun truk listrik karena mampu memangkas biaya operasional secara signifikan, yang pada akhirnya menekan biaya logistik. 

    Founder Kargo Technologies Tiger Fang menyampaikan, berdasarkan uji coba yang dilakukan bersama mitranya, terbukti penggunaan kendaraan listrik dapat memangkas biaya operasional secara umum hingga 80%. 

    Meski demikian, penghematan tersebut bergantung pada penggunaan harian armada listrik tersebut. 

    “Hal ini benar-benar tergantung pada kebutuhan penggunaan harian dan jarak tempuh harian yang Anda butuhkan. Kami memperkirakan rata-rata dapat menghemat hingga 30% dibandingkan dengan truk konvensional,” ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (2/12/2025). 

    Kargo Technologies, perusahaan teknologi logistik terkemuka di Asia Tenggara, hari ini resmi memperkenalkan identitas visual terbarunya serta meluncurkan program kemitraan logistik berbasis kendaraan listrik bagi para shipper dan klien korporasi.  

    Dalam hal ini, Kargo Technologies membeli armada dari produsen kendaraan, dan menyewakannya kepada mitra-mitra, seperti Shopee Express (SPX), Astro, Modena, hingga Teleport. 

    Perusahaan yang mengadopsi EV akan memperoleh berbagai keunggulan dibandingkan armada konvensional. Dengan mengintegrasikan data EV ke dalam platform Kargo Nexus, shipper memperoleh visibilitas operasional yang transparan dan real-time dan menjawab tantangan efisiensi yang dihadapi organisasi logistik dari berbagai skala.

    Pada kesempatan yang sama, Director Kargo Technologies Marselinus Erick menjelaskan bahwa efek yang paling tampak dari penggunaan kendaraan listrik untuk sektor logistik, yakni penurunan biaya bahan bakar secara signifikan.

    Membandingkan dengan kendaraan konvensional yang menggunakan solar dan sejenisnya, menghabiskan biaya sekitar Rp4 juta per bulan. Sementara migrasi ke kendaraan listrik, hanya memakan biaya Rp800.000 per bulan. 

    “Sebesar 70%-80% [penghematan] sesuai dengan penggunaannya soalnya kalau listrik semakin jauh hematnya semakin banyak,” tambahnya. 

    Harapannya, langkah ini juga dapat menekan biaya logistik secara bertahap. Nantinya pun, Kargo Technologies berencana migrasi kendaraan listrik bukan hanya truk kecil saja, tetapi juga ukuran medium dan besar dapat beralih sepenuhnya ke listrik. 

    “Secara untuk biaya logistik harapan kami juga perlahan-lahan akan bisa turun karena kita bantu dari sisi elektrifikasinya,” tuturnya. 

    Saat ini, Kargo Technologies telah menjalankan 20 unit armada listrik khusus mobil/truk.

    Perusahaan menargetkan pengoperasian lebih dari 500 EV pada 2025, meningkat menjadi 2.500 EV pada 2026, target ini menjadi bagian dari visi jangka panjang perusahaan untuk melakukan elektrifikasi penuh terhadap seluruh operasi logistik pada 2035.

  • Gulkarmat diminta siapkan personel tangani kebakaran transportasi umum

    Gulkarmat diminta siapkan personel tangani kebakaran transportasi umum

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno menginstruksikan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Guklarmat) DKI untuk menyiapkan personel khusus yang menangani kebakaran di transportasi umum, termasuk Moda Raya Terpadu (MRT).

    “Insya Allah, pada tahun 2029 MRT sampai di Kota Tua. Pak Bayu (Meghantara, Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta), kita berharap tidak terjadi kebakaran di bawah (MRT dan stasiun). Apabila terjadi, siapkan pasukan khusus,” kata Rano dalam kegiatan sarasrehan dan pameran terkait “Keselamatan Kebakaran Kendaraan Listrik” yang diadakan Dinas Gulkarmat DKI di Jakarta, Selasa.

    Dia mengatakan transportasi publik di Jakarta seperti bus Transjakarta saat ini perlahan menggunakan teknologi listrik yang bersumber dari baterai. Ini menjadi bagian dari sekitar hampir 4.000 kendaraan listrik di Jakarta.

    Hal tersebut lantaran Indonesia dalam beberapa tahun terakhir bergerak cepat dalam pengembangan teknologi baterai kendaraan listrik.

    Namun di sisi lain, penggunaan kendaraan listrik dan sistem penyimpanan energi memunculkan tantangan baru yakni kebakaran baterai lithium memiliki karakteristik panas yang ekstrem.

    Karena itu, menurut Rano perlu ada upaya antisipasi dan penanggulangan kejadian kebakaran kendaraan listrik.

    “Memang dengan baterai ini lebih bersih dan berkelanjutan, tapi ternyata apabila terjadi kebakaran, kerusakannya jauh lebih hebat daripada api yang biasa kita hadapi,” kata Rano.

    Dia pun meminta jajaran agar membantu untuk menemukan cara mengantisipasi sekaligus menanggulangi saat terjadi kebakaran pada kendaraan listrik, salah satunya melalui seminar yang diadakan Dinas Gulkarmat DKI Jakarta sejak 1 Desember lalu hingga hari ini.

    “Saya minta setelah ini, hasil ini akan dibawa ratas ke gubernur. Karena kita akan menghadapi era listrik. Pertukaran keilmuan lintas negara dan riset teknis dalam negeri seperti ini penting untuk memastikan inovasi teknologi selalu diimbangi pemahaman risiko yang komprehensif,” katanya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tak Ada Insentif Otomotif Tahun Depan, Harga Mobil Listrik-Hybrid Bakal Naik!

    Tak Ada Insentif Otomotif Tahun Depan, Harga Mobil Listrik-Hybrid Bakal Naik!

    Jakarta

    Insentif buat industri otomotif kabarnya tak akan berlanjut tahun depan. Siap-siap harga mobil listrik hingga mobil hybrid bakal naik.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut tidak ada insentif buat industri otomotif tahun depan. Menurut Airlangga, tak berlanjutnya insentif tersebut lantaran industri otomotif Indonesia sudah cukup kuat.

    “Insentif tahun depan tidak ada, karena industrinya sudah cukup kuat,” kata Airlangga belum lama ini.

    Berbanding terbalik dengan Airlangga, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita justru menyebut pemerintah bakal tetap memberikan insentif buat industri otomotif dalam negeri. Menurut Agus, pemberian insentif sangat penting untuk keberlanjutan industri otomotif Tanah Air yang sedang lesu-lesunya.

    “Jadi memang pemerintah itu, sudah seharusnya juga menyiapkan insentif buat sektor otomotif di tahun 2026. Jangan tanya jenis insentif-nya, bentuk insentif-nya itu sekarang sedang kita susun,” ujar Agus.

    Harga Mobil Listrik-Mobil Hybrid Bakal Naik?

    Diketahui saat ini memang ada beberapa insentif yang berlaku di industri otomotif. Pertama insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk kendaraan listrik. Pemerintah memberikan insentif PPN DTP atas mobil listrik melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12 Tahun 2025. Kendaraan listrik produksi lokal dengan TKDN tertentu berhak mendapatkan PPN DTP. Jadi, PPN yang ditanggung pembeli lebih kecil.

    Insentif ini bisa dimanfaatkan sejumlah produsen yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Syaratnya, mobil listrik tersebut harus diproduksi lokal dan memiliki TKDN minimal 40 persen. Jika memenuhi syarat, mobil listrik itu hanya akan dikenakan PPN sebesar 2 persen dari normalnya 12 persen. Karena PPN 10 persennya akan ditanggung pemerintah. Alhasil berkat insentif PPN tersebut harga mobil listrik jadi lebih murah. Bila insentif ini tak berlanjut tahun depan, harga mobil listrik dipastikan bakal naik.

    Tak cuma mobil listrik, mobil hybrid juga mendapatkan insentif PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah). Insentif tersebut diatur dalam peraturan yang sama dengan insentif mobil listrik. Dalam aturan dijelaskan, tiga jenis mobil hybrid yang terdiri dari mobil full hybrid, mild hybrid dan plug-in hybrid bisa mendapatkan insentif dari pemerintah. PPnBM yang ditanggung pemerintah untuk mobil hybrid adalah sebesar 3 persen. Tarif PPnBM mobil hybrid yang harusnya 6-8 persen jadi hanya 3-5 persen.

    PPnBM yang ditanggung Pemerintah diberikan untuk Masa Pajak Januari 2025 sampai dengan Masa Pajak Desember 2025. Pemberian insentif itu juga membuat sejumlah mobil hybrid yang dijual di Indonesia harganya jadi turun. Adapun mobil hybrid yang mendapat insentif di Indonesia yaitu Suzuki XL7 Hybrid, Suzuki Ertiga Hybrid, Toyota Yaris Cross Hybrid, hingga Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid. Bila insentif ini tak berlanjut, maka harga mobil hybrid juga bakal terkerek.

    Selanjutnya adalah insentif buat motor listrik senilai Rp 7 juta. Per tahun 2025, harusnya insentif tersebut juga diberikan ke sejumlah produsen motor listrik. Nyatanya, hingga masuk bulan ke-12 tahun 2025, nasib kelanjutan insentif motor listrik tak kunjung jelas. Hingga saat ini, insentif yang dijanjikan tak ada. Produsen motor listrik pun dibuat merana lantaran insentif itu tak muncul juga. Akibatnya, tanpa insentif, tak ada potongan Rp 7 juta pada motor listrik yang dijual di Indonesia dengan kriteria tertentu.

    (dry/rgr)

  • Berkunjung ke Markas EHang, Taksi Terbang Hingga Penyelamat Bencana

    Berkunjung ke Markas EHang, Taksi Terbang Hingga Penyelamat Bencana

    EHang sejatinya dikenal juga sebagai pesawat listrik. Ehang sejalan dengan kebijakan Indonesia yang mendorong transisi energi hijau, termasuk pengembangan kendaraan listrik dan ekosistem baterai. 

    “Pesawat listrik ramah lingkungan sangat sesuai dengan arah kebijakan nasional Indonesia,” ujarnya.

    Teknologi eVTOL menawarkan penerbangan bebas emisi dengan tingkat kebisingan lebih rendah dibanding helikopter konvensional.

    Terkait operasional bisnis, EHang kini belum memiliki kantor cabang di Indonesia, namun telah menggandeng sejumlah mitra lokal di sektor otomotif listrik, pariwisata, dan kerja sama dengan instansi pemerintah. He menambahkan,  jika pasar berkembang pesat, perusahaan berencana membuka pabrik, pusat perawatan armada, dan fasilitas after-sales di Indonesia. 

    “Ketika jumlah unit yang beroperasi mencapai ribuan, kami akan melakukan lokalisasi servis dan produksi,” ujar He.

    Menutup pembicaraan, He menyebut Indonesia sebagai salah satu pasar paling potensial di Asia Tenggara, mengingat industri penerbangan nasional yang sudah maju dan besarnya kebutuhan transportasi antar pulau. 

    “Indonesia bisa menjadi pasar terbesar kami berikutnya,” tutupnya.

    Diketahui, Ehang 216 memiliki tinggi 1.77 meter dengan lebar 5.61 meter. Pesawat listrik ini dapat mengangkut muatan hingga 220 kg dan jarak terbangnya dengan muatan maksimal 35 km, waktu terbang 21 menit serta kecepatan maksimal di 130 km per jam.