Produk: kendaraan listrik

  • Putih sampai Hijau, Ini Bedanya

    Putih sampai Hijau, Ini Bedanya

    Jakarta

    Ada ragam warna pelat nomor kendaraan di Indonesia. Berikut ini rincian warna dan juga fungsinya.

    Pelat nomor kendaraan di Indonesia terbagi dalam beberapa kategori. Warnanya pun berbeda, ada yang putih, kuning, merah, hijau, serta putih dengan lis biru. masing-masing memiliki fungsinya tersendiri. Ketentuan soal pelat nomor diatur dalam Peraturan Kepolisian nomor 7 tahun 2021 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor.

    Pelat nomor yang disebut juga dengan TNKB (Tanda Nomor Kendaraan Bermotor) adalah tanda registrasi dan identifikasi sebagai bukti legitimasi pengoperasian kendaraan bermotor berupa pelat atau berbahan lain dengan spesifikasi tertentu yang diterbitkan Polri. Nah berikut ini deretan pelat nomor di Indonesia sekaligus fungsinya dikutip dari penjelasan di laman Instagram TMC Polda Metro Jaya.

    Warna Pelat Nomor di IndonesiaPelat putih RI : Kendaraan dinas pejabat negaraPelat putih: Kendaraan pribadi dan badan hukumPelat putih CD: Kendaraan perwakilan negara asing dan badan internasionalPelat putih CC: Kendaraan perwakilan negara asing di Indonesia yang menjabat sebagai Korps KonsulerPelat kuning: Kendaraan umum atau transportasi publikPelat merah: Kendaraan instansi pemerintahPelat hijau: Kendaraan di kawasan perdagangan bebas dengan fasilitas bebas bea masukPelat putih lis biru: Ditambahkan tanda khusus pada pelat nomor untuk kendaraan listrik yang ditetapkan dengan keputusan Kakorlantas Polri

    Selain pelat di atas, belum lama ini Korlantas Polri juga menerbitkan pelat nomor khusus Mahkamah Agung. Pelat khusus Mahkamah Agung itu di bagian depan tertulis MA dan diikuti angka 1 sampai dengan 7.6. Pelat nomor khusus akan digunakan oleh pimpinan MA, Hakim Agung, Hakim Ad Hoc, pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama, pimpinan pengadilan tingkat banding dan tingkat pertama, hakim, panitera, sekretaris pengadilan, hingga pejabat lain yang mendapat izin Sekretaris MA.

    Pastikan kendaraan kamu menggunakan pelat nomor yang sesuai ya. Bagi yang tidak menggunakan pelat nomor maka terancam dikenai sanksi sesuai pasal 280 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan ditegaskan, setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang tidak dipasangi Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang ditetapkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dipidana dengan pidana kurungan paling lama dua bulan atau denda paling banyak Rp 500.000.

    (dry/lth)

  • Sejarah Mobil Listrik di Dunia, Sudah Ada Sejak Tahun 1800-an

    Sejarah Mobil Listrik di Dunia, Sudah Ada Sejak Tahun 1800-an

    Jakarta

    Mobil listrik mungkin baru populer sejak 5-10 tahun terakhir. Namun, tahukah detikers, kendaraan bertenaga baterai tersebut sudah ada sejak lama? Bahkan, jauh sebelum abad ke-20!

    Disitat dari Rare Historical Photos, Caranddriver, History dan sejumlah catatan literasi lain, Jumat (22/8), mobil listrik pertama kali ditemukan pada 1800-an. Ketika itu, tentu saja, bentuknya belum seperti sekarang. Meski demikian, secara konsep dan cara kerja, kendaraan tersebut memenuhi syarat sebagai ‘mobil listrik’.

    Semua bermula dari insinyur asal Skotlandia, Robert Anderson yang membuat trem bertenaga listrik dengan baterai sekali pakai (1832-1839). Penemuannya kemudian disempurnakan Robert Davidson (1837) yang berhasil membangun lokomotif listrik bernama Galvani yang mampu melaju hingga 6,5 km/jam sebelum baterainya habis.

    Mobil listrik pertama di dunia. Foto: Doc. Rare Historical Photo

    Titik balik terjadi pada tahun 1859, ketika baterai isi ulang akhirnya ditemukan. Hal tersebut membuat insinyur-insinyur di Eropa mulai mencari cara membuat kendaraan listrik yang ideal. Menariknya, kurang dari 30 tahun setelahnya, Thomas Parker asal Inggris sukses membuat purwarupa mobil listrik pada 1884.

    Lahirnya Mobil Listrik Ideal

    Kendaraan yang memenuhi standar mobil listrik akhirnya benar-benar tercipta pada 1887. Penemuan tersebut digagas Wulliam Morrison di Des Moines, Lowa, Amerika Serikat. Mobil itu lantas dipamerkan dalam parade kota pada 1888 dan menjadi sorotan di World’s Columbian Exhibition, Chicago 1893.

    Mobil listrik pertama tersebut menggunakan penggerak roda depan dan baterai yang bisa di-charge. Motor listriknya hanya bertenaga 4 dk dengan kecepatan maksimum 32 km/jam dan jarak tempuh 80 km dalam kondisi baterai penuh.

    Sejarah mobil listrik dunia. Foto: Doc. Rare Historical Photo

    Pada 1894, mobil listrik mulai dikomersialkan dengan kemunculan Electrobat. Sayangnya, kendaraan itu terkesan lambat dengan dimensi yang kurang ideal. Kemudian, dua tahun setelahnya, taksi listrik mulai muncul dengan nama Hansom Cab yang bersaing dengan kereta kuda.

    Pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, mobil listrik yang kecepatannya masih terbatas mulai sering dilombakan. Kenyataan tersebut membuat sejumlah insinyur mulai melakukan inovasi untuk menemukan formulasi yang tepat antara performa yang mumpuni dan daya tahan baterai yang kuat.

    Menariknya, di awal abad 20, Thomas Alva Edison bersama Henry Ford sempat membangun satu purwarupa mobil listrik. Namun, keduanya menyerah dan beralih ke mesin bensin yang dianggap menjanjikan. Sebab, ketika itu, listrik belum tersebar ke seluruh kawasan, sehingga pasarnya terbatas.

    Dunia otomotif akhirnya dibuat geger dengan kemunculan Detroit Electric buatan 1923. Kendaraan listrik itu punya performa mumpuni di eranya. Bayangkan saja, kecepatannya 41 km/jam dan jarak tempuh maksimumnya 128 km! Kendaraan itu laris 35 ribu unit selama tiga dekade dipasarkan.

    Mobil listrik buatan GM. Foto: Doc. Rare Historical Photo

    Setelahnya, perkembangan mobil listrik berjalan sangat cepat dan progresif. General Motors (GM) mengenalkan Electrovair versi penyempurnaan pada 1966 dengan tenaga 115 dk dan jarak tempuh maksimum hampir 130 km. Bahkan, kecepatan puncaknya 130 km/jam.

    Pada 1996, sejumlah kawasan di Amerika Serikat mulai menerapkan aturan zero-emission. Sehingga pengembangan mobil listrik makin masif dan memaksa produsen setempat membuat produk terkait.

    Mobil Listrik di Era Modern

    Mobil listrik akhirnya bisa benar-benar populer setelah Tesla muncul pada tahun 2003. Merek tersebut ditemukan Martin Eberhard dan Marc Tarpenning, sebelum akhirnya diambil alih Elon Musk pada 2008. Barulah setelah itu produk ikonik seperti Tesla Roadster, Model 3, Model Y dan Model S menjadi fenomena di mana-mana.

    Tesla Roadster Foto: Pool (Carbuzz)

    Produsen Jepang seperti Nissan juga mulai tergugah hingga meluncurkan Leaf generasi pertama pada 2010. Kendaraan tersebut laku keras dipasar global hingga membuat pabrikan-pabrikan lain terketuk menjual mobil yang sama.

    Kini, hampir seluruh pabrikan otomotif dunia sudah punya produk elektrifikasinya. Bahkan, saat ini pemain utamanya bukan Amerika Serikat atau Jepang, melainkan China melalui merek-merek besar seperti BYD, Geely, Chery, Xiaomi dan masih banyak lagi.

    (sfn/dry)

  • Peserta Makin Banyak, Pameran IIMS 2026 Bakal Diperluas

    Peserta Makin Banyak, Pameran IIMS 2026 Bakal Diperluas

    Jakarta

    Dyandra Promosindo resmi mengumumkan penyelenggaraan pameran pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2026, berlangsung pada 5 – 15 Februari, berlokasi JIExpo Kemayoran, Jakarta. Pameran IIMS 2026 bakal diperluas sehubungan jumlah peserta yang makin membengkak.

    “Indonesia punya pasar yang dinamis, konsumen yang cerdas dan pelaku industri yang visioner. Inilah modal terbesar kita. Dengan optimisme besar, IIMS 2026 siap kembali digelar pada 5-15 Februari di Jiexpo Kemayoran. Mari kita sambut IIMS 2026 dengan keyakinan penuh, inovasi tanpa batas dan semangat baru,” ucap Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung, dalam acara launching IIMS 2026 di Jakarta, Kamis (21/8/2025).

    Pada tahun 2026, IIMS bakal memperluas area pameran menjadi 156.170 m², meningkat signifikan dari 133.547 m², pada tahun sebelumnya. Dengan luasan tersebut, area pameran dipastikan akan hadir dengan skala yang belum pernah dilakukan dengan memperluas pameran hingga mencakup Grand Hall yang akan diisi oleh peserta pameran dari brand aksesoris, Perhimpunan Pengusaha Aksesoris Mobil Indonesia (PAHAMI), serta industri pendukung lainnya.

    Sementara area Gambir Expo hingga ke area Danau akan menjadi lokasi spesial untuk Indonesia Boating Gathering (IBG). Sedangkan di area pameran mobil akan diperluas hingga Hall C3 dan area motor akan menempati Hall C1-C2, menawarkan pengalaman pameran yang lebih besar dan komprehensif dari sebelumnya.

    Ekspansi area ini dirancang untuk memberikan ruang lebih besar bagi inovasi, hiburan, dan interaksi yang lebih mendalam antara peserta pameran dan pengunjung. Langkah ini menegaskan komitmen IIMS untuk terus beradaptasi dan menjadi cerminan kreatifitas dari energi seluruh pelaku industri otomotif di Indonesia.

    IIMS 2026 juga akan terus mendukung diversifikasi industri otomotif, dengan kembali menghadirkan beragam kendaraan listrik terbaru dari brand-brand ternama. Selain itu, IIMS juga tidak hanya fokus pada kendaraan penumpang, namun juga menghadirkan segmen aksesoris, komponen, hingga industri pendukung lainnya untuk menciptakan pameran komprehensif.

    Di sisi lain, dalam upaya mendukung perekonomian nasional, IIMS 2026 juga akan menghadirkan beragam produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari berbagai bidang. Kolaborasi dengan para komunitas juga dipastikan akan kembali dilakukan sebagai upaya mendukung industri kreatif tanah air.

    “Kami meyakini bahwa IIMS 2026 merupakan platform bisnis yang strategis, tempat produsen, distributor, komunitas dan mitra usaha bertemu, berkolaborasi dan menciptakan peluang baru. Bagi sponsor dan peserta pameran, IIMS adalah kesempatan untuk memperkuat merek, menjangkau pasar yang lebih luas dan menegaskan posisi di industri yang sedang tumbuh pesat. Mari kita sambut IIMS 2026 dengan keyakinan penuh, inovasi tanpa batas dan semangat yang baru,” jelas Daswar.

    IIMS 2026 tidak hanya menjadi ajang pameran, tetapi juga akan menjadi surganya para pecinta otomotif dan hiburan. Untuk memanjakan pengunjung, IIMS menghadirkan kembali area hiburan unggulan, yaitu IIMS Infinite Live dan IIMS Infinite Show.

    IIMS Infinite Live menyajikan serangkaian pertunjukan musik dari musisi papan atas, sebagai panggung utama yang akan menciptakan suasana meriah dan enerjik sepanjang acara. Bertajuk 11 Days of Exclusive Music Concert, IIMS Infinite Live menghadirkan beragam genre musik yang disajikan, pengunjung dapat menikmati pameran sambil bersantai dan terhibur oleh penampilan band favorit mereka.

    Sementara itu, IIMS Infinite Show akan menjadi pusat atraksi otomotif yang menghibur mulai dari pertunjukan freestyle motor, hingga atraksi mobil yang mendebarkan, akan tersaji untuk memompa adrenalin pengunjung. Infinite Show menjadi bukti bahwa IIMS tidak hanya tentang mobil dan motor, tetapi juga tentang passion, keterampilan, dan pertunjukan yang menghibur.

    (lua/dry)

  • Menperin Agus soal Pemberian Insentif Motor Listrik Tahun Ini: Tunggu Jawaban Menko Ekonomi

    Menperin Agus soal Pemberian Insentif Motor Listrik Tahun Ini: Tunggu Jawaban Menko Ekonomi

    JAKARTA – Pemerintah masih belum mengumumkan berapa besaran insentif motor listrik tahun ini. Memasuki empat bulan terakhir di 2025, subsidi motor listrik masih belum jelas dan menjadi penantian pelaku usaha.

    Terkait hal itu, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita pun buka suara. Dia sendiri belum dapat memastikan berapa besarannya dan menunggu jawaban dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

    “Saya masih menunggu jawaban dari Kemenko Ekonomi,” jawab singkat Agus saat ditemui wartawan usai Annual Indonesia Green Industry Summit 2025 2nd (AIGIS) di JCC, Rabu, 20 Agustus.

    Tak banyak informasi yang diberikan oleh Menperin terkait insentif motor listrik.

    Sementara itu, pada akhir April 2025 lalu, Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza juga mengungkap alasan pemerintah belum mengumumkan pemberian insentif motor listrik.

    Menurut dia, salah satu penyebab masih tertahannya pemberian subsidi itu lantaran adanya kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    “Karena ada proses soal tarif Trump itu yang kemudian membuat kami harus pending dulu sementara,” ucap Faisol saat ditemui awak media di kantornya, Senin, 28 April.

    Akan tetapi, Faisol tetap memastikan bahwa pemberian subsidi motor listrik itu masih akan berlanjut pada tahun ini. “Tapi, itu akan tetap lanjut,” imbuhnya.

    Untuk diketahui, Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menetapkan berbagai syarat untuk pengajuan subsidi motor listrik yang diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 21 Tahun 2023.

    Peraturan tersebut merupakan revisi dari Permenperin Nomor 6 Tahun 2023 yang mengatur panduan bantuan pemerintah untuk pembelian kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB) roda dua.

    Subsidi sebesar Rp7 juta diberikan untuk satu KTP, yang berarti setiap individu hanya dapat mengajukan subsidi satu kali. Kebijakan itu mencerminkan dukungan pemerintah dalam mempercepat pengembangan motor listrik di Indonesia sebagai bagian dari transisi energi bersih.

    Dalam program subsidi 2024 lalu, pemerintah mengalokasikan 200.000 unit motor listrik baru dan 50.000 unit motor konversi dengan total anggaran mencapai Rp1,75 triliun. Kuota tersebut direncanakan terus meningkat hingga mencapai 1 juta unit pada 2024 dan kemungkinan akan diperluas lebih lanjut tahun ini.

  • Resale Value Mobil Listrik Hancur, Gimana Cara BYD Yakinkan Konsumen?

    Resale Value Mobil Listrik Hancur, Gimana Cara BYD Yakinkan Konsumen?

    Jakarta

    Resale value atau harga jual kembali menjadi salah satu pertimbangan konsumen Indonesia sebelum memutuskan membeli mobil baru. Nah, jika mobil baru tersebut punya harga jual kembali yang anjlok seperti kasus di mobil listrik, bagaimana cara pabrikan meyakinkan konsumen buat membeli produknya? Ini kata BYD.

    Harga jual kembali mobil listrik terjun bebas. Sebagai gambaran, harga baru BYD Seal Premium senilai Rp 639 juta dan Seal Performance AWD sekira Rp 750 juta. Tapi satu tahun setelah peluncuran, harga kendaraan tersebut di marketplace turun hingga Rp 200 jutaan.

    Head of Public & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther T. Panjaitan, mengatakan, BYD punya cara untuk menjaga harga jual kembali kendaraan listrik yang mereka pasarkan. BYD juga menegaskan, saat ini pasar mobil listrik bekas belum terbentuk.

    “BYD ini kalau kita lihat perjalanan di Indonesia secara bisnis masih belum sampai dua tahun, dari first customer di-handover mobil BYD itu baru ya, tidak sampai dua tahun. Jadi menurut kita sebenarnya pasar secondary market itu, bukan depresiasinya terlalu tinggi atau sangat rendah, tapi memang belum terbentuk. Dan lagi tipikal di Indonesia ini apalagi secondary market itu dia lebih konservatif jadi mungkin sang pembeli dari mobil bekas ini atau mungkin pedagang itu masih menetapkan skema bisnis yang lebih konservatif diambil dengan harga terendah karena belum terbentuk marketnya,” kata Luther di sela-sela kegiatan media test drive Atto 1 Semarang-Solo-Yogyakarta (13/8).

    Luther kembali menegaskan, mobil listrik saat ini ada di masa transisi untuk memasuki pasar mobil bekas. Jadi BYD belum bisa banyak komentar soal secondary car market karena memang market mobil listrik di pasar mobil bekas dianggap belum terbentuk.

    “Lalu apa yang kita lakukan (buat meyakinkan konsumen soal resale value?) ya tentunya kita dengan partner kita, dealer juga sedang mempersiapkan cara, agar secondary market ini terbentuk dengan cepat, kemudian sesuai dengan harapan. Tapi satu hal yang pasti sebenarnya yang penting adalah, kompetisi yang dibentuk antar EV market, apalagi kalau menurut kita itu adalah antar partner kita, dealer partner, supaya jangan ada satu, banting-banting harga, yang membuat resale value kendaraan kita jadi drop. Nah itu pasti dampaknya nanti kepada bisnis ini dalam resale value mobilnya, secondnya. Jadi itu aja yang kita jaga, supaya antar dealer ini berkompetisinya jangan tidak healthy, supaya harganya tidak rusak, jadi itu juga pasti lama kelamaan itu membentuk harga secondary yang lebih baik kira-kira begitu,” bilang Luther.

    (lua/rgr)

  • RI Dikaruniai Logam Tanah Jarang, Bisa Untuk Alat Pertahanan Hingga EV

    RI Dikaruniai Logam Tanah Jarang, Bisa Untuk Alat Pertahanan Hingga EV

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia ternyata dikaruniai ‘harta karun langka’ berupa Logam Tanah Jarang. Komoditas pertambangan mineral kritis itu bahkan sempat disinggung dalam Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo Subianto dalam RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan dalam Rapat Paripurna DPR RI, Jumat (15/08/2025).

    “Alhamdulillah yang Maha Kuasa telah memberi karunia kita, kita memiliki mineral-mineral, yang disebut tanah jarang, rare earth kita punya semua rare earth di dunia kita miliki,” ujar Prabowo .

    Di samping itu. Prabowo menilai pengelolaan logam tanah harus diarahkan untuk memberdayakan industri strategis, dan meningkatkan kesejahteraan prajurit.

    Mengutip Booklet ESDM Tanah Jarang 2020, disebutkan bahwa kelompok mineral ini terdiri atas 17 unsur kimia, termasuk 15 unsur pada kelompok Lantanida yaitu Lantanum (La) cerium (Ce), praseodymium (Pr), neodymium (Nd), prometium (Pm), samarium (Sm), europium (Eu), gadolinium (Gd), terbium (Tb), disprosium (Dy), holmium (Ho), erbium (Er), tiulium (Tm), ytterbium (Yb) dan lutetium (Lu).

    Ditambah 2 unsur yakni scandium (Sc) dan yttrium (Y). Adapun, LTJ sendiri banyak dipakai pada industri mutakhir, mulai dari industri elektronik, industri otomotif, hingga industri pertahanan.

    Industri Elektronik

    Berdasarkan Road Map Industri 4.0, logam tanah jarang memiliki banyak kegunaan di sektor elektronik.

    – LTJ dipakai untuk membuat magnet permanen pada baterai alat-alat elektronik portabel.

    – Digunakan dalam baterai kendaraan listrik serta turbin penghasil energi ramah lingkungan (GLJn energy).

    – Bermanfaat untuk katalis pemecah cairan pada penyulingan minyak mentah.

    – Dipakai dalam pembuatan layar televisi, chip silicon, monitor, lensa kamera, dan LED (light emitting diodes).

    – LTJ juga digunakan pada lampu CFL, scanner, serta bahan fosfor yang memberi warna.

    – Dimanfaatkan untuk lapisan pada lensa dan pembuatan mesin sinar-X portabel.

    – Digunakan pada tabung sinar-X, MRI (magnetic resonance imagery), hingga aplikasi perawatan kanker.

    Industri Otomotif

    Masih berdasarkan Road Map Industri 4.0, logam tanah jarang juga sangat penting dalam pengembangan kendaraan.

    – LTJ digunakan untuk mendukung mobil listrik dan mobil hibrid dalam industri kendaraan bermesin ramah lingkungan yang sedang direncanakan pemerintah.

    -Kelompok logam Nd dan Tb merupakan bahan penting dalam pembuatan motor listrik generator mobil hibrid.

    -Kelompok logam La, Nd dan Ce merupakan bahan penting dalam pembuatan baterai mobil hibrid NiMH.

    Industri Pertahanan

    Berdasarkan kesepakatan penetapan mineral strategis untuk mendukung pertahanan negara, LTJ memiliki peran penting.

    – Logam tanah jarang (LTJ) adalah kelompok 17 unsur terdiri dari 15 unsur lantanoid (dengan nomor atom 57 hingga 71) dengan tambahan scandium (Sc) dan Yttrium (Y) pada susun Tabel periodik Unsur Kimia.

    – LTJ sebagai unsur paduan yang sangat penting pada material maju.

    – Beberapa material alutsista menggunakan unsur LTJ sebagai unsur paduan antara lain material Terfenol-D, paduan tiga logam terdiri dari Terbium (Te), Iron (Fe), dan Dysprosium (Dy) sebgai material peredam gelombang sonar pada teropong bidik senapan malam (TBSM) untuk material optic Yttrium alumunium garnet (Y3Al5O12) – YAG dan yang lainnya.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Meneropong Masa Depan EV dan Transformasi Industri Pertambangan

    Meneropong Masa Depan EV dan Transformasi Industri Pertambangan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penggunaan kendaraan listrik diproyeksikan semakin meningkat seiring dengan kesadaran lingkungan yang semakin tinggi, serta perkembangan teknologi baterai yang semakin mumpuni. Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi dari berbagai sektor industri dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di tanah air, termasuk dari industri pertambangan.

    Sektor pertambangan memegang peranan penting terhadap masa depan industri kendaraan listrik, sebagai penyedia bahan baku baterai dan komponen lainnya. Dengan ekosistem kendaraan listrik, industri pertambangan bisa mendapatkan nilai tambah melalui hilirisasi dari nikel ore hingga baterai.

    Bahkan, nilai tambah ekonomi dari proyek ekosistem baterai kendaraan listrik terintegrasi di Indonesia bisa meningkat delapan kali lipat dan mencapai US$ 48 miliar setara Rp 481,55 triliun (asumsi kurs Rp 16.282 per US$).

    Besarnya dampak ekosistem kendaraan listrik juga menjadi kunci transformasi industri pertambangan yang lebih hijau dan efisien. Penggunaan kendaraan listrik juga penting dalam menurunkan emisi karbon dan mendukung target net zero industri tambang global.

    Banyak potensi membuat penggunaan truk listrik bagi kendaraan operasional di perusahaan pertambangan:

    Penghematan bahan bakar dan biaya operasional jangka panjang

    Mengurangi polusi udara di area tambang terpencil

    Sebagai komitmen pertambangan berkelanjutan dan akan mengurangi beban carbon tax

    Kendaraan listrik juga digadang-gadang mampu mengurangi tingkat kebisingan, panas, getaran di tempat kerja tambang sekaligus meningkatkan keselamatan pekerja dengan mengurangi paparan emisi diesel. Kehadiran ekosistem kendaraan listrik juga bisa berkontribusi pada pengurangan emisi karbon di sektor pertambangan.

    Untuk mengupas peran kendaraan listrik dengan masa depan industri pertambangan, CNBC Indonesia akan menghadirkan Sharing Session MAB dengan mengangkat tema “The Future EV In Mining Industry”. Dialog eksklusif ini akan diselenggarakan pada Selasa, 26 Agustus 2025.

    Diskusi ini akan menggali peran kendaraan listrik dalam transformasi industri pertambangan yang lebih ramah lingkungan dan efisien, termasuk masukan tantangan yang ada. Sejumlah tokoh penting dan pakar pun akan hadir untuk memberikan pandangannya terkait tantangan dan peluang adopsi kendaraan listrik di Indonesia, perannya dalam operasi tambang, hingga kesiapan teknologi dan infrastruktur. Para pembicara juga akan menyoroti peran kendaraan listrik dalam mengurangi emisi karbon dan pencapaian target net zero industri pertambangan.

    Jadi tunggu apalagi? Pantau terus seputar informasi ekonomi terbaik hanya di live streaming CNBC Indonesia TV dan cnbcindonesia.com.

     

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jualan HP China Makin Susah, Xiaomi Buka-bukaan Fakta Sebenarnya

    Jualan HP China Makin Susah, Xiaomi Buka-bukaan Fakta Sebenarnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Xiaomi memperkirakan kinerja pasar smartphone tak begitu baik tahun ini. Raksasa ponsel China itu meramal pertumbuhannya akan ada di bawah 1%.

    “Kami memperkirakan pasar smartphone hanya akan sedikit atau bahkan tidak ada pertumbuhan tahun ini,” kata Presiden Xiaomi Lu Weibing, dikutip dari Reuters, Rabu (20/8/2025).

    “Kalau ada peningkatan, mungkin sekitar 0,1% hingga 0,2%. Angka yang agak berbeda dari pertumbuhan yang diantisipasi kami pada awal tahun ini,” jelasnya menambahkan.

    Secara keseluruhan, kinerja Xiaomi pada kuartal kedua cukup positif. Pendapatan pada periode tersebut meningkat sebesar 30,5%, berkat peningkatan pengiriman smartphone, khususnya untuk wilayah Asia Tenggara.

    Sementara pendapatan kuartal dua menjadi 116 miliar yuan (Rp 262,9 triliun). Laba bersih yang disesuaikan melompat naik 75,4% dari tahun lalu menjadi 10,8 miliar yuan (Rp 24,4 triliun).

    Pengiriman Xiaomi secara global naik tipis 0,6% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 42,4 juta unit. Sayangnya pendapatannya menurun 2,1% menjadi 45,5 miliar yuan karena harga jual rata-rata yang menjadi lebih rendah.

    Xiaomi juga menurunkan target perusahaan tahun ini. Berbeda dari kuartal pertama menginginkan 180 juta unit, kini menjadi 175 juta untuk pengiriman smartphone.

    Pasar HP China Anjlok

    Sebelumnya IDC mencatat penjualan HP di China mengalami penurunan pada kuartal kedua mencapai 4% dibandingkan tahun lalu. Saat itu hanya 69 juta unit ponsel yang dikirimkan.

    Penjualan yang menurun ini disebabkan oleh permintaan yang lemah dari konsumen. Selain itu, kepercayaan masyarakat terkait pembelian barang elektronik mengalami penurunan saat ekonomi China juga belum pulih.

    Sama seperti prediksi Xiaomi, IDC juga mengatakan permintaan HP tak akan pulih dalam waktu dekat. Pasar masih harus menghadapi tantangan ekonomi dan ketidakpastian yang jauh lebih kompleks di sisa tahun ini.

    Saat itu, IDC menempatkan Xiaomi pada urutan keempat. Xiaomi jadi satu-satunya perusahaan di lima besar yang mengalami pertumbuhan pengiriman, sebesar 3,4%.

    Xiaomi mencatat pengiriman 10,4 juta uni dengan market share 15,1%. Tumbuh tipis dari pengiriman tahun sebelumnya 10,1 juta unit dan market share 14,1%.

    Huawei menjadi pemimpin dalam laporan tersebut. Perusahaan mengirimkan 12,5 juta unit atau turun dari kuartal II-2024 sebesar 12,9 juta unit.

    Pertumbuhannya -3,4% secara tahunan. Sementara market share saat itu sebesar 18,1%.

    Mobil Listrik Xiaomi

    Bisnis EV Xiaomi pada kuartal kedua menghasilkan pendapatan 20,6 miliar yuan (Rp 46,7 triliun). Jumlah tersebut naik dari kuartal pertama sebesar 18,1 miliar yuan (Rp 41 triliun).

    Selama kuartal yang berakhir bulan Juni, 81.302 unit mobil dikirimkan. Pengirimannya juga mengalami kenaikan dari periode sebelumnya sebesar 75.869 unit.

    Untuk total kerugian bersih unit EV Xiaomi mencapai 0,3 miliar yuan (Rp 680,1 miliar) pada kuartal II lalu. Angkanya menyempit dari sebelumnya 0,5 miliar yuan (Rp 1,1 triliun).

    Lu masih memiliki keyakinan pada unit bisnis ini. Dia mengatakan Xiaomi akan mengantongi laba bulanan atau triwulanan dari EV di semester kedua.

    Reuters menyebutkan 300 ribu kendaraan listrik Xiaomi telah terjual sejak peluncuran Maret 2024 hingga Juli lalu.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pabrik Yadea di Karawang Bakal Serap 90% Tenaga Lokal

    Pabrik Yadea di Karawang Bakal Serap 90% Tenaga Lokal

    Jakarta

    Yadea, perusahaan kendaraan listrik roda dua asal China bakal mendukung pembangunan ekonomi daerah Karawang dan sekitarnya. Salah satu langkah yang diambil adalah mengutamakan rekrutmen tenaga kerja lokal, dengan target secara bertahap lebih dari 80 persen dari total tenaga kerja perusahaan.

    Yadea berencana mengoperasikan pabrik baru di Karawang, Jawa Barat pada 2026. Nantinya pabrik tersebut bakal menyerap ribuan tenaga kerja lokal.

    “Kami sedang membangun enam kemampuan terintegrasi; operasional, desain, kualitas, rantai pasok, komponen, dan talenta, dengan 80-90% karyawan lokal. Pabrik Indonesia akan berfungsi sebagai pusat rantai pasok global Yadea, mendukung ekspor domestik dan regional atau global,” kata Vice Senior CEO Yadea, Wang Jiazhong di Wuxi, Jiangsu, China.

    Dia melanjutkan, hal yang sama juga terjadi di pabrik Wuxi, China. Yadea memprioritaskan warga lokal untuk bekerja di pusat manufaktur. Hal ini sebagai komitmen perusahaan untuk berkontribusi bagi daerah tempat industri ini dibangun.

    “Contohnya di Jinzhai, Anhui. Itu semuanya sudah orang Jinzhai. Mereka sudah memadai, untuk di Indonesia pun juga sama, kita berharap juga orang lokal,” kata dia.

    “Wuxi dan Jinzhai juga 80 persen tinggalnya 4 sampai 5 kilometer dari pabrik,” cerita dia.

    “Sedangkan kalau di Indonesia lebih besar, sekitar 20 kilometer dari headquarter baru nanti itu bakal bisa join dengan Yadea, itu target full-nya nanti bakal semua di-operate full oleh orang Indonesia,” tambahnya lagi.

    Yadea juga memiliki target tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) 80 persen selama tiga tahun ke depan. Langkah ini dilakukan secara bertahap; mencapai riset dan pengembangan lokal, serta pasokan komponen inti, – termasuk baterai, motor penggerak, rangka, bagian cetakan injeksi, dan jok.

    Dalam informasi yang diterima detikcom sebelumnya, pabrik Yadea di Karawang punya luas sekira 270 ribu meter persegi dan akan mulai beroperasi penuh pada 2026. Sementara total investasinya mencapai US$ 150 juta atau Rp 2,4 triliun.

    (riar/dry)

  • 150 Mobil Listrik Aletra yang Diborong Jusuf Hamka Dipakai Buat Ini

    150 Mobil Listrik Aletra yang Diborong Jusuf Hamka Dipakai Buat Ini

    Jakarta

    Bos jalan tol Jusuf Hamka diketahui memborong 150 unit mobil listrik merek asli Indonesia, Aletra. Mobil-mobil itu bukan digunakan buat kebutuhan pribadi, melainkan buat operasional perusahaannya.

    PT Aletra Mobil Nusantara resmi melakukan serah terima perdana Aletra L8 EV rakitan lokal untuk pengusaha jalan tol Jusuf Hamka. Seremoni serah terima ini berlangsung di kantor PT Citra Marga Nusaphala Persada di Jakarta. Ini sekaligus menjadi tanda dimulainya distribusi Aletra L8 EV kepada semua konsumen di seluruh Indonesia.

    Proses pemesanan Aletra L8 EV sendiri sudah dilakukan Jusuf sejak akhir tahun lalu, tepatnya pada ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW), 2024. Menariknya, pria yang akrab disapa Babah Alun tersebut langsung memesan 150 unit mobil listrik Aletra L8 EV.

    Aletra resmi serahkan unit L8 EV kepada bos jalan tol Jusuf Hamka Foto: Dok. Aletra

    Ratusan kendaraan ramah lingkungan tersebut akan digunakan sebagai kendaraan operasional kantor. Sebelumnya Jusuf diketahui sudah pernah membeli mobil listrik dalam jumlah besar untuk kendaraan operasional kantor, seperti Wuling Air ev, BinguoEV, dan Cloud EV.

    Adapun pertimbangan Jusuf memilih Aletra L8 EV lantaran mobil ini menawarkan kabin yang luas dan performa mumpuni. Selain itu, mobil yang kini dirakit lokal di PT Handal Indonesia Motor, Purwakarta, Jawa Barat, itu juga memiliki jarak tempuh yang lumayan jauh.

    “Perkembangan kendaraan listrik di Indonesia semakin pesat, ini perlu didukung ekosistem yang nyata. Saya memilih Aletra L8 EV karena tak hanya menawarkan kabin luas dan kenyamanan, juga performa yang bagus buat segala medan, tapi juga karena efisiensi yang dihasilkan dari tenaga baterainya yang tahan lama. Saya harap langkah ini dapat mendukung perluasan mobilitas hijau di Indonesia, sekaligus mendukung perkembangan Aletra sebagai brand mobil listrik yang lahir di Indonesia,” kata Jusuf Hamka yang menjabat sebagai penasihat PT Citra Marga Nusaphala Persada, dalam keterangan resmi yang diterima detikOto.

    Peluncuran perdana Aletra L8 EV menandai langkah baru pengembangan kendaraan listrik produksi lokal di Indonesia. Model MPV listrik ini menyasar pasar kendaraan keluarga yang kian melirik opsi ramah lingkungan. Foto: Rifkianto Nugroho

    Sebagai informasi, Aletra L8 EV merupakan MPV listrik berkonfigurasi captain seat dan 8 seater. Mobil ini dilengkapi motor listrik bertenaga tinggi dengan jarak tempuh hingga 540 km dalam sekali pengisian dengan baterai kapasitas 64,74 kWh.

    Aletra L8 EV juga dilengkapi kabin dan bagasi yang luas, fitur panoramic roof, kamera 360 derajat, serta active comfort suspension. Kendaraan ini tersedia dalam tiga pilihan warna elegan, Silk White, Titanium Grey, dan Onyx Black.

    “Penyerahan unit perdana AletraL8 EV ini menjadi babak baru perjalanan Aletra di Indonesia. Kepercayaan yang diberikan Bapak Jusuf Hamka, sebagai salah satu pelecut semangat kami, memperkuat keyakinan bahwa visi Aletra untuk menghadirkan kendaraan listrik multifungsi yang nyaman, aman, dan sesuai karakter jalan serta iklim Indonesia dapat terwujud. Dengan dimulainya distribusi kepada seluruh konsumen, kami optimis Aletra akan terus berperan aktif dalam mendorong mobilitas hijau dan membangun ekosistem EV berkelanjutan di tanah air,” bilang Andre Jodjana selaku CEO PT Aletra Mobil Nusantara.

    (lua/dry)