Produk: kendaraan listrik

  • Peringati 75 Tahun Hubungan RI–China, KIKT Inisiasi Tur Darat 5.000 Km Chongqing–Jakarta

    Peringati 75 Tahun Hubungan RI–China, KIKT Inisiasi Tur Darat 5.000 Km Chongqing–Jakarta

    Bisnis.com, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite Tiongkok turut menginisiasi perjalanan darat dari China menuju Indonesia dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-China.

    Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) Garibaldi ’Boy’ Thohir mengatakan perjalanan darat ini bertajuk “AITO Intelligent Drive to Asean” yang dimulai dari Chongqing, China, menuju Jakarta yang ditempuh selama lebih dari dua pekan.

    Boy mengatakan perjalanan darat ini menempuh 5.000 kilometer dari China menuju Indonesia dengan melewati rute Thailand, Malaysia, dan Singapura.

    “Ini merupakan simbol keterhubungan, mobilitas masa depan, dan kolaborasi yang lebih luas di kawasan Asean,” ujar Boy di Hotel Shangri-La Jakarta, Senin (25/8/2025).

    Selain menggelar perjalanan darat, Boy mengatakan KIKT juga telah menyelenggarakan rangkaian acara untuk memperingati perayaan 75 tahun hubungan diplomatik RI-China, antara lain penyelenggaraan Indonesia-China Business Reception 2025 yang dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menyambut Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang.

    Selain itu, KIKT juga menggelar Food Festival Hijriah 2025 dan Kerja Sama Penerbitan Prangko dengan Tema 75 tahun Persahabatan Indonesia–China.

    Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar China untuk Indonesia Wang Lu Tong menegaskan ulang tahun ke-75 hubungan RI–China menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang, mulai dari mineral penting, infrastruktur, teknologi tinggi, kecerdasan buatan (AI), pendidikan, kesehatan, hingga budaya.

    “Kami sangat bangga dengan peringatan ke-75 hubungan kita. Saya menegaskan kembali komitmen kuat China untuk membawa hubungan ini ke tingkat yang lebih tinggi,” tuturnya.

    Dubes Wang juga mengatakan perjalanan darat ini dilakukan dengan mobil listrik AITO, yang juga menjadi bukti kemajuan industri mobil listrik China.

    “AITO adalah mobil listrik terlaris. Desainnya indah dan klasik, dengan sistem canggih, pengemudian pintar, serta interior mewah. Fakta bahwa mobil ini dikendarai dari Chongqing ke Jakarta menunjukkan kecanggihan teknologi tersebut,” kata Wang.

    Ia menambahkan, mobil listrik asal China kini mampu bersaing di pasar global, dan pemerintah Indonesia juga tengah membangun ekosistem kendaraan listrik dalam negeri.

    “China siap berkolaborasi dalam riset dan pengembangan untuk mendukung tujuan Indonesia di sektor ini,” pungkasnya.

  • Insentif Motor Listrik Tak Kunjung Dirilis, Ternyata Masih Koordinasi

    Insentif Motor Listrik Tak Kunjung Dirilis, Ternyata Masih Koordinasi

    Jakarta

    Subsidi motor listrik tak kunjung keluar menjelang empat bulan terakhir 2025. Padahal produsen dan konsumen sedang menanti kebijakan tersebut.

    Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian bilang subsidi motor listrik masih dalam tahap pembahasan antar lembaga terkait.

    “Masih kita koordinasikan,” kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (ILMATAP) Kemenperin, Mahardi Tunggul Wicaksono di Jakarta, Senin (25/8/2025).

    Saat dikonfirmasi terkait kejelasan insentif motor listrik, dia belum bisa memastikan kapan serta bagaimana bentuk insentif motor listrik nantinya.

    Tunggul kembali menyebut bahwa Kemenperin akan terus melakukan koordinasi. Ia hanya menekankan bahwa program tersebut sudah menjadi kebutuhan.

    “Ya, karena sudah menjadi kebutuhan, harapannya memang kita coba koordinasikan tetap dengan kementerian atau lembaga terkait,” kata dia.

    Diberitakan detikcom sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan kabar terkini soal insentif motor listrik. Sebelumnya, insentif untuk pembelian motor listrik disebut akan meluncur pada Agustus 2025.

    Agus menjelaskan, pemerintah berupaya menggairahkan perekonomian lewat berbagai stimulus. Dalam hal ini, pemberian insentif motor listrik menjadi salah satu yang akan didorong Kemenperin.

    “Menteri Keuangan kan mengatakan bahwa pemerintah juga sekarang sedang menyiapkan stimulus-stimulus untuk tahun 2025 ini untuk bisa lebih menggairahkan ekonomi. Ini yang salah satu yang nanti akan kita push forward berkaitan dengan insentif motor listrik,” katanya di Kemenperin, Jakarta Selatan, Rabu (6/8/2025).

    Pabrikan meminta kejelasan subsidi motor listrik. Keraguan masyarakat untuk membeli motor listrik dipicu oleh ketidakjelasan soal keberlanjutan program subsidi kendaraan listrik. Masyarakat tentunya menginginkan harga yang lebih murah karena kehadiran subsidi.

    “Ketidakpastian ada subsidi atau tidak itu yang membikin konsumen banyak menunda keputusan pembelian,” kata Direktur Komersial Polytron Tekno Wibowo, beberapa waktu yang lalu.

    “Buat kita lebih baik, pasti ada atau tidak (kelanjutan subsidi) diumumkan, sehingga kita bisa membuat plan yang lebih jelas,” tegasnya.

    Senada dengan Polytron, Alva pun berharap keputusan segera diketok palu.

    “Kami berharap ada kejelasan dari sisi pemerintah, terkait apakah kebijakan untuk insentif ini ada atau tidak, lalu kalau memang ada mekanisme seperti apa, jadi supaya ada kejelasan untuk konsumen,” ujar Putu Swaditya Yudha selaku Chief Marketing Officer Alva.

    (riar/dry)

  • Sinyal Insentif Mobil Listrik Impor Tidak Lanjut Tahun Depan

    Sinyal Insentif Mobil Listrik Impor Tidak Lanjut Tahun Depan

    Jakarta

    Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian belum melakukan diskusi lebih lanjut soal insentif mobil listrik completely built up (CBU). Seperti diketahui aturan soal insentif mobil listrik CBU bakal berakhir pada 31 Desember 2025.

    Hal ini diungkapkan Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (ILMATAP) Kemenperin, Mahardi Tunggul Wicaksono, bahwa pihaknya belum melakukan diskusi antar lintas lembaga.

    “Sampai dengan hari ini belum ada diskusi atau rapat pertemuan. Asumsinya insentif ini akan berakhir sesuai dengan regulasi yang ada,” kata Tunggul di kantor Kementerian Perindustrian dalam diskusi bertajuk “Polemik Insentif BEV Impor” di Jakarta, Senin (25/8/2025).

    Insentif mobil listrik CBU berlaku sesuai kebijakan yang berlaku dalam Peraturan Menteri Investasi Nomor 6 Tahun 2023 junto Nomor 1 Tahun 2024. Beleid ini berlaku sejak tanggal peraturan diundangkan sampai dengan 31 Desember 2025.

    Berkat insentif tersebut, mobil listrik CBU masih bebas bea masuk dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).

    Bebas bea impor dan PPnBM merupakan dua insentif yang ditawarkan, namun harus memenuhi tiga kriteria, antara lain:

    Perusahaan industri yang akan membangun fasilitas manufaktur KBL berbasis baterai roda empat di Indonesia.Perusahaan industri yang sudah melakukan investasi fasilitas manufaktur kendaraan bermotor berbasis motor bakar (internal combustion engine) roda empat di Indonesia yang yang akan melakukan alih produksi menjadi mobil listrik berbasis baterai, baik sebagian atau keseluruhan.Perusahaan industri yang sudah melakukan investasi fasilitas manufaktur mobil listrik berbasis baterai di Indonesia dalam rangka pengenalan produk baru dengan cara peningkatan rencana dan/atau kapasitas produksi.

    Dia melanjutkan berlaku pula ketentuan bank garansi bagi setiap unit impor.

    Lebih lanjut soal ketentuan, Tunggul menjelaskan produsen yang memanfaatkan fasilitas terkait diwajibkan berkomitmen memproduksi kendaraan di dalam negeri setelah impor dengan rasio 1:1.

    Kemudian pada 31 Maret 2025 ditetapkan sebagai batas akhir pengajuan permohonan insentif impor, sementara insentif ini bakal berakhir pada 31 Desember 2025.

    Tunggul melanjutkan selanjutnya dalam periode 1 Januari 2026 hingga 31 Desember 2027, produsen wajib mewujudkan komitmen produksi 1:1 sesuai road map tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Pemerintah lalu dapat mengeksekusi klaim atas bank garansi dari peserta program yang gagal memenuhi kewajiban produksinya pada tahun 2028.

    Tunggul mengatakan seiring berlakunya program percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, populasi kendaraan listrik setiap tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2024 total populasi kendaraan listrik di Indonesia mencapai 207 ribu unit atau meningkat sebesar 78% dari tahun 2023 yang berjumlah 116 ribu unit.

    “Peningkatan ini terjadi seiring pemberlakuan insentif atau kebijakan program percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik,” kata dia.

    (riar/dry)

  • Ini Alasan Prabowo Bentuk Badan Industri Mineral – Page 3

    Ini Alasan Prabowo Bentuk Badan Industri Mineral – Page 3

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut ekosistem hilirisasi mineral di Indonesia sudah lengkap. Termasuk pemanfaatan tembaga hingga nikel yang diolah menjadi baterai kendaraan listrik.

    Airlangga Hartarto menuturkan, Indonesia sudah menjadi pemain utama dalam sektor mineral kritis sejak 1967. Misalnya, tembaga yang dibutuhkan oleh banyak industri, termasuk kendaraan listrik.

    “Tidak ada produksi elektronik, produksi semikonduktor, ekosistem EV termasuk baterai tanpa copper. Dan itu juga tidak ada electric vehicle dan tidak ada space technology tanpa copper. Sehingga kita salah satu yang sudah menjadi unggul di copper,” kata Airlangga dalam Indonesia Connect by Liputan6, ditulis Sabtu (23/8/2025).

    Tak berhenti di situ, Indonesia juga fokus dalam hilirisasi nikel sehingga menghasilkan nilai tambah tinggi. Beberapa industri yang menyerap adalah stainless steel hingga baterai kendaraan listrik.

    Airlangga memberikan bukti kalau hilirisasi nikel berhasil memberikan nilai tambah. Nilai ekspor nikel pada 2017-2018 lalu dihitung sebesar USD 4 miliar. Setelah hilirisasi nilainya naik berkali lipat jadi USD 30 miliar.

    “Jadi itu jelas-jelas merupakan nilai tambah dari segi nikel sendiri 2017-2018 eksportnya USD 4 miliar, sekarang sudah mendekati USD 30 milia,” ungkap dia.

  • BYD Bangun Pabrik Mobil Listrik di Malaysia

    BYD Bangun Pabrik Mobil Listrik di Malaysia

    Jakarta

    BYD kembali mengekspansi bisnisnya di kawasan Asia Tenggara. Setelah Thailand dan Indonesia, BYD juga membangun pabrik mobil listrik di Malaysia.

    Diberitakan media lokal The Straits Times, BYD akan mendirikan pabrik perakitan otomotif pertamanya di Malaysia di KLK TechPark, Tanjung Malim, Perak. Pabrik perakitan itu tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan, tapi juga mendukung transfer teknologi, meningkatkan keahlian dalam manufaktur EV, dan mendorong pertumbuhan industri pendukung.

    “Kehadiran BYD di Perak diharapkan menjadi katalis bagi sektor kendaraan listrik (EV) Malaysia,” ungkap KLK Land Sdn Bhd sebagai kawasan industri tempat pabrik BYD akan berdiri di Malaysia.

    Kehadiran pabrik BYD di Malaysia dapat menimbulkan berbagai macam efek positif. Salah satunya memungkinkan perusahaan lokal untuk berpartisipasi dalam rantai pasokan EV global, yang selanjutnya akan memajukan posisi Malaysia di lanskap otomotif regional.

    “Untuk mendukung visi tersebut, KLK TechPark, sebuah pusat industri terpadu seluas 607 hektar milik KLK Land, menyediakan infrastruktur dan ekosistem yang dibutuhkan untuk menarik investasi bernilai tinggi seperti BYD dan mempercepat perluasan basis manufaktur Perak,” sebutnya.

    Dilaporkan, BYD akan menempati lahan seluas 60,7 hektar. Tahap-tahap selanjutnya dirancang untuk menarik vendor dan bisnis yang dapat berkontribusi pada ekosistem otomotif yang lengkap dan kompetitif.

    BYD menyebut, pabrik perakitan di Malaysia akan memulai produksi pada 2026 mendatang.

    “Malaysia selalu menjadi salah satu pasar terpenting BYD di Asia Tenggara, dan pengumuman CKD dan (peluncuran) New BYD Seal ini menandai babak baru dalam perjalanan kami di sini,” ujar Liu Xue Liang, manajer umum divisi penjualan otomotif BYD Asia-Pasifik seperti dikutip CNEV.

    Di Asia Tenggara, pabrik BYD di Thailand sudah berproduksi pada Juli 2024. BYD juga sedang mendirikan pabrik di Indonesia, tepatnya di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Jawa Barat, seluas 108 hektar. Pabrik itu bakal memiliki kapasitas produksi hingga 150 ribu unit per tahun. Selain itu, BYD juga berencana membangun pabrik di Kamboja.

    (rgr/dry)

  • Bos Eramet Ungkap Progres Kerja Sama Proyek Nikel Bareng Danantara

    Bos Eramet Ungkap Progres Kerja Sama Proyek Nikel Bareng Danantara

    Bisnis.com, JAKARTA — Eramet Indonesia mengungkap progres rencana investasi bersama BPI Danantara dan Indonesia Investment Authority (INA) di sektor mineral, khususnya nikel. Proyek ini berfokus pada pengembangan ekosistem bahan baku baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

    CEO Eramet Indonesia Jerome Baudelet mengatakan, memorandum of understanding (MoU) dengan Danantara itu masih dalam pembahasan. Namun, dia menegaskan bahwa pihaknya masih terus membahas proyek-proyek yang dapat dikembangkan bersama. 

    Jerome pun menyebut, pihaknya ikut melibatkan PT Weda Bay Nickel (WBN) dalam pembahasan proyek yang dimaksud.

    “Maksud saya, partisipasi kami di WBN, tepatnya, dan kemudian proyek-proyek lain yang bisa kami kembangkan bersama, tapi saya tidak bisa mengatakan lebih banyak. Maksud saya, ini masih tahap awal diskusi,” ucap Jerome di Jakarta, Senin (25/8/2025).

    Asal tahu saja, saham WBN dimiliki 90% oleh Strand Minerals dan 10% oleh PT Antam Tbk. Adapun, Eramet Group (Prancis) menggenggam 43% saham dari Strand Minerals, sementara 57% sisanya dimiliki oleh Tsingshan Group (China).

    Jerome pun mengungkapkan, terdapat beberapa informasi yang masih belum bisa diungkapkan ke publik terkait kelanjutan kerja sama dengan Danantara. Namun, dia memastikan progres kerja sama itu telah mengalami kemajuan.

    Menurutnya, sejak didirikan beberapa bulan lalu, Danantara telah menunjukkan minat besar untuk berinvestasi di rantai nilai mineral kritis di Indonesia.

    “INA dan Danantara adalah mitra yang sangat baik. Jadi ya, maksud saya, kami mengalami kemajuan. Itulah yang bisa saya katakan,” kata Jerome.

    Sebelumnya, Danantara dan INA menjajaki pembentukan platform investasi strategis di sektor nikel dari operasi hulu hingga hilir dengan Eramet. 

    Penjajakan kemitraan tersebut dituangkan dalam penandatanganan MoU yang disaksikan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (28/5/2025) lalu.

    Kemitraan ini bertujuan untuk mengembangkan ekosistem bahan baku baterai EV yang berkelanjutan dan terintegrasi di Indonesia. 

    Para pihak akan melakukan penilaian awal guna mengidentifikasi proyek paling tepat untuk memaksimalkan potensi ekosistem EV nasional, sekaligus menyiapkan peta jalan untuk kolaborasi ke depan. 

    Dalam penerapan kerja sama ini, para pihak sepakat bahwa pengelolaan aset tidak hanya harus mengedepankan efisiensi dan nilai ekonomi, tetapi juga harus berlandaskan standar internasional yang ketat.

  • Nikel hingga Kobalt, Indonesia Pegang Peran Vital di Era Energi Bersih – Page 3

    Nikel hingga Kobalt, Indonesia Pegang Peran Vital di Era Energi Bersih – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Indonesia dinilai memiliki peran penting dalam mendukung transisi energi berkat kekayaan sumber daya mineral strategis yang dimilikinya. Executive Director Indonesian Mining Association (IMA), Hendra Sinadia, mengatakan critical minerals semakin menjadi perhatian global karena dibutuhkan untuk mendukung berbagai teknologi energi bersih.

    “Critical minerals, yang mana salah satunya adalah komponen nikel, ada lithium, ada cobalt, ini menjadi sangat penting di era transisi energi. Jadi dunia yang bertransformasi ke energi yang lebih bersih, itu akan mengkonsumsi lebih banyak material strategic critical minerals,” ujar Hendra dalam acara Eramet Journalist Class: Memahami Industri Nikel Indonesia – Perspektif Terkini dan Praktik Berkelanjutan, Senin (25/8/2025).

    Menurutnya, kebutuhan critical minerals akan meningkat tajam seiring berkembangnya teknologi energi baru. Hendra memaparkan transisi energi bisa dilihat dalam tiga gambaran besar, yaitu teknologi pembangkit (seperti tenaga surya, angin, dan nuklir), sistem penyimpanan energi (baterai kendaraan listrik dan hidrogen), serta jaringan transmisi dan distribusi.

    Dalam konteks itu, Hendra menyebut Indonesia memiliki posisi istimewa yaitu di tahun 2023 Pemerintah menetapkan ada 47 critical minerals dan sekitar 22 strategic minerals.

    “Nah Indonesia kita praktis relatif kita tidak memiliki lithium dalam jumlah besar. Nah yang menarik untuk mengolah ini tentu membutuhkan energi yang kompetitif,” tuturnya.

    Meski tidak memiliki cadangan lithium signifikan, Hendra menekankan Indonesia tetap unggul karena memiliki hampir seluruh jenis mineral penting lainnya. Nikel, kobalt, bauksit, hingga tembaga menjadikan Indonesia salah satu negara kunci dalam rantai pasok global untuk energi terbarukan.

    Namun, ia mengingatkan pemanfaatan kekayaan mineral itu akan sangat bergantung pada daya saing energi di dalam negeri. Pengolahan mineral membutuhkan pasokan energi yang efisien dan kompetitif agar produk olahan bisa bersaing di pasar global.

  • Evolusi Survei Lokasi, SiteSense Ubah Proses dari 4 Minggu jadi Hitungan Menit

    Evolusi Survei Lokasi, SiteSense Ubah Proses dari 4 Minggu jadi Hitungan Menit

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) mengungkap 45% kegagalan bisnis ritel disebabkan kesalahan dalam memilih lokasi. Keputusan berbasis intuisi dan kurangnya data kerap menjadi awal bencana. Sentuhan teknologi analisis data menjadi pembeda ke depan. 

    VP Data Solutions and Digital Financial Services Telkomsel, Alfian Manullang mengatakan penetapan lokasi dalam membangun bisnis menjadi salah satu komponen penting dalam bisnis. Kesalahan dalam memilih lokasi, karena kurangnya informasi, membuat bisnis berjalan kurang optimal. 

    Data internal perusahaan mengungkap hampir 50% kegagalan enterprise dalam membangun bisnis akibat lokasi yang kurang tepat. Kesalahan membaca demografi, perilaku target pasar, hingga karakteristik lokasi adalah hal yang umum terjadi. 

    “Investasi terbesar salah satunya kan di lokasi. Kalau dia sudah kontrak 5 tahun misalnya dengan penyedia tempatnya. Nah, baru satu tahun terus wah ternyata ini kurang cocok, kurang ramai, kurang ini dia perlu relokasi dan lain-lain kan. Itu kan another cost,” kata Alfian kepada Bisnis, Minggu (24/8/2025). 

    Alfian mengatakan bagi pengusaha, baik skala kecil hingga besar, harus mengetahui segmen pelanggan yang akan disasar dari produk mereka. Membaca lokasi segmen pasar hingga perilaku mereka sehari-hari menjadi tantangan yang perlu diselesaikan. 

    Dalam membantu mengatasi masalah tersebut, lanjutnya, Telkomsel menghadirkan platform location intelligence bernama SiteSense. Platform tersebut membantu bisnis mengidentifikasi lokasi dengan potensi terbaik guna menentukan penempatan usaha secara strategis.

    Dengan memanfaatkan big data analytics milik Telkomsel, kata Alfian, SiteSense memberikan informasi yang dapat digunakan seperti optimalisasi rantai pasok dan rekomendasi lokasi bisnis ideal untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memaksimalkan peluang keberhasilan bisnis

    SiteSense juga dapat menggantikan kebutuhan survei manual, mempercepat proses pemilihan lokasi, serta membantu menghindari kesalahan investasi yang merugikan.

    “Jika biasanya survei lokasi membutuhkan waktu hingga 2 minggu – 4 minggu, lewat platform cuma butuh hitungan menit,” kata Alfian. 

    VP Data Solutions and Digital Financial Services Telkomsel, Alfian Manullang saat memaparkan cara kerja SiteSense

    Target 

    Alfian mengatakan solusi enterprise SiteSense Telkomsel menyasar seluruh sektor mulai dari usaha kecil menengah hingga korporasi besar yang bergerak di sektor keuangan, energi, media, ritel, logistik dan lain sebagainya. 

    Di sektor keuangan, kata Alfian, SiteSense dapat membantu memilihkan lokasi yang tepat, yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan enterprise. Kemudian, di sektor energi SIteSense dapat membantu dalam memiliki lokasi terbaik untuk membangun SPKLU. Dengan membaca pergerakan kendaraan listrik, perusahaan dapat mengetahui daerah mana saja yang sering dilalui oleh kendaraan listrik. 

    “UKM seperti pengusaha tempat makan dan minuman, kafe, juga menjadi target kami,” kata Alfian. 

    Telkomsel menawarkan paket SiteSense untuk seluruh segmen mulai dari korporasi besar, medium, hingga usaha kecil-menengah (UKM). Layanan yang diberikan pun bervariasi tergantung paket yang diambil.

    Untuk paket utama, mitra akan mendapatkan rekomendasi dan insight, di luar dari informasi data. Sementara itu untuk paket yang terendah pengguna hanya mendapat data-data. 

    Paket platform diikat menggunakan sistem akses dengan harga mulai dari Rp1 juta per akses platform SiteSense. 

    Sumber kunci, harga layanan, …

  • Ekosistem Hilirisasi Mineral Indonesia Sudah Lengkap, Ini Buktinya – Page 3

    Ekosistem Hilirisasi Mineral Indonesia Sudah Lengkap, Ini Buktinya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut ekosistem hilirisasi mineral di Indonesia sudah lengkap. Termasuk pemanfaatan tembaga hingga nikel yang diolah menjadi baterai kendaraan listrik.

    Airlangga Hartarto menuturkan, Indonesia sudah menjadi pemain utama dalam sektor mineral kritis sejak 1967. Misalnya, tembaga yang dibutuhkan oleh banyak industri, termasuk kendaraan listrik.

    “Tidak ada produksi elektronik, produksi semikonduktor, ekosistem EV termasuk baterai tanpa copper. Dan itu juga tidak ada electric vehicle dan tidak ada space technology tanpa copper. Sehingga kita salah satu yang sudah menjadi unggul di copper,” kata Airlangga dalam Indonesia Connect by Liputan6, ditulis Sabtu (23/8/2025).

    Tak berhenti di situ, Indonesia juga fokus dalam hilirisasi nikel sehingga menghasilkan nilai tambah tinggi. Beberapa industri yang menyerap adalah stainless steel hingga baterai kendaraan listrik.

    Airlangga memberikan bukti kalau hilirisasi nikel berhasil memberikan nilai tambah. Nilai ekspor nikel pada 2017-2018 lalu dihitung sebesar USD 4 miliar. Setelah hilirisasi nilainya naik berkali lipat jadi USD 30 miliar.

    “Jadi itu jelas-jelas merupakan nilai tambah dari segi nikel sendiri 2017-2018 eksportnya USD 4 miliar, sekarang sudah mendekati USD 30 milia,” ungkap dia.

     

  • BYD Bikin ‘Wahana’ buat Pecinta Otomotif, Tiket Masuknya Rp 1 Jutaan

    BYD Bikin ‘Wahana’ buat Pecinta Otomotif, Tiket Masuknya Rp 1 Jutaan

    Jakarta

    BYD membuka ‘wahana’ bagi pecinta otomotif di Zhengzhou, China. Jadi BYD baru saja membuat sirkuit all-terrain alias segala medan khusus mobil listrik.

    Lokasinya di Zhengzhou, China. Tempat ini dirancang untuk semua kalangan, bukan hanya pebalap profesional.

    Di dalamnya, pengunjung bisa merasakan berbagai lintasan ekstrem, mulai dari tanah bukit raksasa setinggi hampir 30 meter yang masuk rekor dunia Guinness.

    Sand Incline, bagian dari sirkuit BYD di Zhengzhou Foto: Dok. BYD

    Kemudian kolam lintasan air sepanjang 70 meter untuk uji manuver SUV listrik, sampai area drift melingkar dengan permukaan licin. Bahkan terdapat trek aspal sepanjang 1,7 km dengan lintasan lurus 550 meter, cocok buat menguji akselerasi supercar listrik BYD.

    Yangwang U9 melintasi air Foto: Dok. BYD

    BYD menyebut terdapat 27 skenario off-road, mulai dari tingkat pemula hingga kemampuan yang lebih tinggi. Walhasil keseruan berkendara off-road dapat dinikmati oleh lebih banyak orang.

    “Sirkuit BYD ini akan mempercepat profesionalisasi acara balap kendaraan listrik baru (NEV) di China dan mengubah budaya otomotif China,” kata Guojun Zhan, Presiden China Automobile Manufacturers’ Federation (CAMF).

    Dikutip Carnewschina, dalam sirkuit itu pengunjung bisa mencoba Yangwang U9, supercar listrik seharga 233 ribu dolar AS atau setara Rp 3,2 miliar, hanya dengan membeli tiket paket seharga 599 yuan (sekitar Rp 1,3 juta). Paket itu sudah termasuk naik sebagai penumpang U9, tur museum teknologi BYD, hingga uji lintasan aman di jalan basah. Durasinya selama 60 menit.

    BYD juga menawarkan paket lain dengan level berbeda, mulai dari Rp 2 jutaan atau 999 Yuan. Sama seperti paket sebelumnya, hanya saja durasinya lebih lama, jadi 75 menit. Selain itu kalian mendapatkan perjalanan tambahan seperti drifting, nyetir Z9GT, hingga off road.

    Terdapat paket lain, yakin paket super VIP senilai Rp 14 jutaan yang mencakup akses semua wahana, lounge eksklusif, hingga menginap di hotel bintang lima.

    Selain Zhengzhou, wahana serupa juga sudah dibuka BYD di Hefei, dan dalam waktu dekat akan hadir di Shaoxing serta kawasan pegunungan di China timur.

    (riar/lth)