Produk: kendaraan listrik

  • Harga Patokan Ekspor Konsentrat Tembaga Naik Terkerek Permintaan Global

    Harga Patokan Ekspor Konsentrat Tembaga Naik Terkerek Permintaan Global

    Bisnis.com, JAKARTA — ​​Harga Patokan Ekspor (HPE) rata-rata komoditas konsentrat tembaga (Cu ≥ 15%) untuk periode kedua September 2025 naik seiring dengan naiknya permintaan global.

    Kementerian Perdagangan menetapkan HPE konsentrat tembaga sebesar US$4.745,52 per Wet Metric Ton (WMT). Angka ini naik 2,29% dibandingkan periode pertama September 2025 yang tercatat berada di angka US$4.639,10 per WMT.

    Penetapan HPE tersebut tertuang dalam “Keputusan Menteri Perdagangan (Kepmendag) Nomor 1899 Tahun 2025 tanggal 12 September 2025 tentang Harga Patokan Ekspor atas Produk Pertambangan yang Dikenakan Bea Keluar”. HPE ini berlaku untuk periode 15–30 September 2025.

    “Kenaikan HPE konsentrat tembaga sejalan dengan meningkatnya harga mineral tembaga sebesar 1,13%. Kenaikan tersebut didorong tingginya permintaan global, terutama dari industri energi terbarukan seperti panel surya, kendaraan listrik, dan manufaktur perangkat elektronik,” kata Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Tommy Andana, dikutip dari siaran pers, Jumat (12/9/2025).

    Terbatasnya pasokan akibat gangguan produksi di sejumlah tambang besar dunia serta fluktuasi nilai tukar juga memperkuat harga komoditas logam. Logam ikutan seperti emas (Au) dan perak (Ag) juga mencatat kenaikan harga, masing-masing 3,12% dan 3,96%.

    Kenaikan ini didorong tingginya minat investor terhadap logam mulia sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi global.

    “Faktor-faktor tersebut secara keseluruhan mendorong kenaikan rata-rata harga konsentrat tembaga pada periode kedua September 2025,” ujar Tommy.

    Tommy pun menjelaskan, penetapan HPE mengacu pada data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta harga pasar internasional, yakni London Metal Exchange (LME) untuk tembaga dan London Bullion Market Association (LBMA) untuk emas dan perak.

    Proses penetapan HPE sendiri dilaksanakan secara berkala, kredibel, dan transparan, sehingga memberikan kepastian berusaha bagi para pelaku industri.

    Selain itu, penetapan HPE juga melibatkan koordinasi lintas kementerian dan lembaga, antara lain Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perindustrian.

    “Sinergi tersebut diharapkan mendorong kebijakan HPE untuk mencerminkan dinamika pasar global secara objektif, sekaligus mendukung iklim usaha yang sehat dan berdaya saing,” kata Tommy.

  • Aspermigas Buka-bukaan Tantangan Investasi Kilang Minyak di Indonesia

    Aspermigas Buka-bukaan Tantangan Investasi Kilang Minyak di Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas) mengungkap sejumlah tantangan keekonomian dalam pembangunan kilang minyak di Indonesia. Untuk itu, iklim investasi kilang harus diiringi inovasi pengembangan dan dukungan pemerintah.

    Ketua Komite Investasi Aspermigas Moshe Rizal mengatakan, prospek bisnis kilang minyak di Indonesia bisa sangat menarik jika dikembangkan dengan tepat. 

    “Ini butuh peran pemerintah juga dan tadi saya bilang, keekonomian kilang di Indonesia kan enggak terlalu bagus. Jadi harus ada yang bisa ditawarkan sebagai tambahan, seperti petrokimia atau enggak jaminan dari pemerintah, misalkan untuk investor di kilang minyak,” kata Moshe kepada Bisnis, Jumat (12/9/2025).

    Dia pun menyoroti rencana investasi Danantara Indonesia untuk membangun 17 kilang minyak modular senilai US$8 miliar bersama perusahaan asal Amerika Serikat (AS). 

    Menurut Moshe, kilang modular tidak berisiko dari segi kapasitas yang terbilang kecil yakni di kisaran 100.000 barel ke bawah. Meskipun risikonya rendah, dari segi nilai keekonomian tetap dinilai rentan.  

    “Jadi, risiko harus berbagi jangan semua risiko itu diserap oleh Danantara itu sendiri. Jadi kita harus cari partner sama-sama untuk mengurangi risiko, dari sisi keekonomian itu juga sangat rentan,” ujarnya. 

    Dalam hal ini, dia menegaskan bahwa investasi di kilang berisiko dari segi keekonomian karena cost over run atau biaya tidak terduga yang bisa membengkak. 

    “Misalkan US$100 juta, tiba-tiba membengkak jadi US$200 juta, pembengkakan biaya itu yang menjadi risiko. Pengembangan kilang itu sendiri apalagi kalau keekonomiannya tipis,” jelasnya. 

    Apalagi daya beli masyarakat di Indonesia terbilang rendah sehingga kilang di dalam negeri harus menyesuaikan harga agar tidak terlalu tinggi. Untuk itu, dia mendorong untuk menambah manfaat kilang untuk produksi petrokimia. 

    “Jadi saya pikir bukan karena itu yang jadi masalah di Indonesia, kilang ini kan memang dari awal memang sudah dibilang proyek yang risiko tinggi dengan keekonomian yang tidak begitu besar,” tuturnya.

    Di sisi lain, dia juga menerangkan bahwa tren kilang global yang diperkirakan akan tutup tidak akan berpengaruh ke sentimen di Indonesia. Pasalnya, kebutuhan dalam negeri masih terus tumbuh tinggi. 

    Kabar penutupan kilang minyak global seperti di Eropa dan Amerika Serikat (AS) disebabkan isu lingkungan dan transisi energi. Dia melihat dua kawasan tersebut tak lagi mau mengelola kilang minyak karena isu lingkungan. 

    “Tapi bukan berarti mereka enggak beli BBM lagi karena permintaan BBM tetap naik, mau itu di Eropa, di Amerika maupun di Asia,” imbuhnya. 

    Tak hanya AS dan Eropa, China juga mengurangi konsumsi BBM karena beralih ke energi baru terbarukan lewat masifnya penggunaan kendaraan listrik. Namun, dia melihat investasi kilang kini masif di negara-negara berkembang. 

    “Jadi kalau dibilang 26 tutup, banyak juga yang buka, misalkan kita lihat, kalau enggak salah Nigeria kemarin baru meresmikan petroleum, kilang terbesar di benua Afrika. Kalau enggak hampir setengah juta barel per hari,” tuturnya. 

    Sebelumnya, Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Oki Muraza mengungkapkan 26 kilang minyak dan gas bumi (migas) di dunia bakal tutup menjelang 2030. Hal ini tak lepas dari kondisi kelebihan pasok (oversupply) dan rendahnya profitabilitas atau spread produk yang menekan bisnis kilang.

    Oki menuturkan, beberapa perusahaan migas dunia tengah menghadapi tantangan dalam mendapatkan keuntungan dari bisnis kilang. Menurutnya, perusahaan kelas dunia seperti BP, TotalEnergies, hingga Chevron mengalami tantangan serupa.

    “Ada banyak kilang dunia yang ditutup di Eropa, di Amerika, di Australia dan diperkirakan ada 17 kilang yang akan tutup menjelang tahun 2030,” ucap Oki dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (11/9/2025).

    Berdasarkan bahan paparan Pertamina, pada 2027, diperkirakan akan ada sembilan kilang yang tutup di AS, Eropa, Asia, Australia, dan Selandia Baru. 

    Lalu, sebanyak 17 kilang di Afrika, Uni Eropa, dan Asia diperkirakan tutup pada 2030.

  • Tumbuh 7,1%, Jasa Marga Catat Laba Rp 1,9 T di Semester I 2025

    Tumbuh 7,1%, Jasa Marga Catat Laba Rp 1,9 T di Semester I 2025

    Jakarta

    PT Jasa Marga (Persero) Tbk berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang Semester I Tahun 2025 di tengah dinamika eksternal yang fluktuatif dengan membukukan pertumbuhan Pendapatan Usaha di Luar Konstruksi dan EBITDA sebesar 4,1%. Perseroan juga mampu membukukan Laba Inti pada Semester I Tahun 2025 sebesar Rp 1,9 triliun, tumbuh 7,1% dibandingkan Semester I Tahun 2024.

    Direktur Utama Jasa Marga, Rivan Achmad Purwantono menjelaskan Perseroan masih memegang posisi market leader di industri jalan tol dengan total panjang jalan tol beroperasi Jasa Marga Group sepanjang 1.294 KM yang merepresentasikan 42% jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia, dan total konsesi jalan tol sepanjang 1.736 KM.

    Rivan menyampaikan, kinerja Semester I ini didukung oleh pertumbuhan Pendapatan Usaha dan EBITDA Perseroan serta penurunan biaya keuangan secara konsolidasi sebesar 20,4% (YoY), sebagai dampak positif dari aksi korporasi Equity Financing di PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) yang dilakukan oleh Perseroan pada Kuartal IV 2024.

    “Hal ini menunjukkan komitmen Perseroan dalam menerapkan strategi pengendalian beban usaha serta fokus pada optimalisasi efisiensi dan efektivitas operasional, yang secara keseluruhan berkontribusi terhadap peningkatan kinerja keuangan Perseroan,” ujar Rivan dalam keterangannya, Jumat (12/9/2025).

    Hal tersebut ia sampaikan dalam Public Expose Live 2025 yang diselenggarakan PT Bursa Efek Indonesia, hari ini.

    Selain itu, perseroan hingga saat ini fokus terhadap lima proyek jalan tol yang tengah berjalan yaitu, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Jalan Tol Akses Patimban, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, dan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi. Pada 6 Agustus 2025, Jasa Marga mengoperasikan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo segmen Klaten-Prambanan sepanjang 7,85 km.

    Perseroan terus memperkuat posisinya sebagai penyedia layanan operasional dan preservasi jalan tol terkemuka melalui anak usahanya yaitu PT Jasa Marga Tollroad Operator (PT JMTO) dan PT Jasa Marga Toll Road Maintenance (JMTM). Hingga Semester I Tahun 2025, PT JMTO telah menyediakan layanan pengoperasian untuk 1.481 km jalan tol, sementara itu PT JMTM menyediakan layanan preservasi untuk 1.160 km jalan tol.

    Keduanya tidak hanya melayani jalan tol Jasa Marga Group, namun juga mengelola jalan tol lainnya sehingga dapat tetap mempertahankan posisinya sebagai pemain utama di industri pengoperasian dan preservasi jalan tol.

    Sementara itu di lini bisnis prospektif, anak usaha Perseroan yaitu PT Jasa Marga Related Business (JMRB) berinovasi menghadirkan kawasan terpadu yang mengintegrasikan hub transportasi umum, rumah sakit, dan kawasan komersial melalui pembangunan Travoy Hub tahap 2 dan 3 dengan progres pembangunan mencapai 98,3% dan ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2025.

    “Seluruh pencapaian dan upaya peningkatan kinerja Perseroan di tengah semakin banyaknya proyek jalan tol baru yang telah selesai serta mulai beroperasi, Jasa Marga tetap mampu menjaga kesimbangan antara kapasitas keuangan dan kesehatan finansial Perseroan tercermin dari stabilitas rasio keuangan yang baik pada Semester I 2025. Hal ini menunjukkan Perseroan selalu berkomitmen dalam menjaga keberlangsungan bisnisnya,” jelas Rivan.

    Jasa Marga juga menunjukkan dedikasinya dalam menghadirkan pelayanan yang optimal guna melayani peningkatan mobilitas masyarakat. Komitmen ini ditunjukkan dalam pengembangan Intelligent Transport System (ITS) yang berfungsi mengelola pelayanan lalu lintas jalan tol yang terintegrasi, sekaligus menjadi sumber pusat informasi lalu lintas melalui super-app Jasamarga Integrated Digital Map (JID) yang dilengkapi lebih dari 3000 CCTV, smart camera, Incident Management System deteksi kondisi darurat untuk mempercepat layanan yang digunakan di Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) dan dapat diakses oleh pengguna jalan melalui aplikasi Travoy.

    Dalam upaya memberikan pelayanan yang optimal dan kenyamanan bagi pengguna jalan tol, Jasa Marga mencatat Indeks Kepuasan Pelanggan tahun 2024 sebesar 5,04 dari skala 6 masuk dalam kategori ‘puas’. Selain itu, JMTC berhasil meraih peringkat 1 dengan predikat ‘Exceptional’ pada CCSEI 2024 untuk kategori call center public service. Hasil tersebut menegaskan komitmen Jasa Marga untuk terus mengakselerasi digitalisasi layanan, meningkatkan kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM), dan menjadikan pengalaman pelanggan sebagai tolok ukur utama.

    Di bidang Human Capital, Jasa Marga mendukung keberagaman gender dan inklusi generasi. Hal ini tercermin dari capaian di atas target Key Performance Indicators (KPI) Utama Perusahaan, dimana jumlah perwakilan perempuan dalam Nominated Talent saat ini mencapai 47,3% (target KPI 39%), serta jumlah milenial dalam Nominated Talent yang kini berada di level 78,9% (target KPI 50%).

    Sebagai bagian dari strategi talenta yang inklusif dan lintas generasi, pada 2025 Perusahaan kembali melaksanakan rekrutmen melalui Rekrutmen Bersama BUMN (RBB) 2025, termasuk membuka jalur pada Kategori Disabilitas, guna memastikan akses kesempatan yang setara dan memperkaya keberagaman kompetensi dalam organisasi.

    Dalam rangka mendukung implementasi Employee Well-being Policy, Jasa Marga juga telah meluncurkan Roadster Sportivo (Sport, Art, Interest, Activity, & Community) sebagai wadah yang membina kegiatan karyawan di bidang olahraga, kesenian, hobi, aktivitas dan komunitas, untuk mendorong terciptanya Roadster Jasa Marga yang sehat dan produktif. Hal ini sejalan dengan prinsip peningkatan Employee Value dimana talent perusahaan yang berkualitas dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan.

    Sebagai Perusahaan pengembang dan operator jalan tol terbesar di Indonesia, Jasa Marga terus meningkatkan implementasi Environmental, Social and Governance (ESG) di setiap lini bisnis Perusahaan. Sejumlah program yang mengedepankan prinsip ESG yang diinisiasi oleh Perseroan yaitu sertifikasi Green Toll Road Indonesia di empat jalan tol, percepatan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai dengan menyediakan 157 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 54 titik Rest Area, pengolahan sampah terpadu di Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) Travoy Rest KM 88B.

    Lebih lanjut, penanaman pohon di sekitar koridor jalan tol, penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) di dalam operasional jalan tol, membina dan mengembangkan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) hingga menerapkan prinsip Creating Shared Value (CSV) seperti Jasa Marga Medical Keliling (Jamedlink) bantuan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat sekitar proyek Jalan Tol Jogja- Bawen dan modernisasi pertanian di wilayah operasional Jalan Tol Jogja-Solo.

    Dalam upaya mencapai target pertumbuhan kinerja dan memastikan kesehatan finansial Perseroan secara berkelanjutan, Jasa Marga secara konsisten melakukan sejumlah inisiatif strategis hingga akhir tahun 2025. Dari sisi top line, Perseroan memastikan target tumbuhnya pendapatan usaha dapat tercapai dengan menjaga pemenuhan SPM jalan tol sehingga pelayanan kepada masyarakat tetap optimal sekaligus upaya penyesuaian tarif jalan tol dapat dilakukan sesuai rencana.

    Sebagai informasi, dalam acara ini turut hadir jajaran Direksi Jasa Marga, Direktur Utama, Rivan Achmad Purwantono; Direktur Keuangan & Manajemen Risiko, Pramitha Wulanjani; Direktur Pengembangan Usaha, M. Agus Setiawan dan Direktur Human Capital & Transformasi, Yoga Tri Anggoro.

    (akn/ega)

  • ESDM Pastikan Bisnis Kilang di RI Prospektif saat Tren Global Berguguran

    ESDM Pastikan Bisnis Kilang di RI Prospektif saat Tren Global Berguguran

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan kebutuhan kilang minyak di Indonesia masih tinggi di tengah tekanan bisnis kilang secara global.

    Kebutuhan tambahan kilang baru dalam negeri itu seiring dengan konsumsi bahan bakar yang terus meningkat. 

    Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, penyebab tutupnya kilang minyak di sejumlah negara maju disebabkan transisi energi dari fosil ke energi baru terbarukan.  

    “Ini kan ada yang diolah di dalam kilang dalam negeri, ada yang berasal dari impor. Jadi ini kita lihat, ini bagaimana optimalisasi kilang yang ada dalam negeri,” kata Yuliot di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (12/9/2025). 

    Dia mencontohkan, transisi energi di China yang masif dilakukan lewat shifting kendaraan listrik, termasuk kendaraan pribadi, angkutan umum, hingga angkutan berat yang menggunakan baterai. 

    Kondisi shifting penggunaan energi di sektor transportasi China saat ini disebut telah mencapai 50% menggunakan baterai listrik. Bahkan, Yuliot menyebut SPBU BBM di China telah tutup lebih dari 60% dari kondisi awal. 

    “Jadi kan kita melihat ini karena ada perubahan penggunaan energi juga, ya ini mungkin itu dampaknya adalah terhadap ini kilang-kilang secara global,” tuturnya, 

    Namun, jika dibandingkan dengan Indonesia, konsumsi BBM atau bahan bakar dari fosil masih tinggi mengikuti daya beli masyarakat saat ini. Adapun, kebutuhan BBM nasional saat ini mencapai 1,5 juta barel per hari. 

    Bahkan, kebutuhan tersebut belum sejalan dengan kemampuan produksi dari kilang dalam negeri. Alhasil, pemerintah masih perlu mengimpor minyak dari negara dengan tetap mempertimbangkan neraca perdagangan. 

    “Kalau tidak tercukupi dari kilang dalam negeri, berarti kita harus melakukan impor dari luar negeri, tapi ini dalam neraca trade balance, ya kita juga harus mengulangi komitmen kita,” tuturnya. 

    Diberitakan Bisnis sebelumnya, Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Oki Muraza mengungkapkan 26 kilang minyak dan gas bumi (migas) di dunia bakal tutup menjelang 2030. Hal ini tak lepas dari kondisi kelebihan pasok (oversupply) dan rendahnya spread produk (selisih antara harga produk kilang dan harga minyak mentah) yang menekan bisnis kilang. 

    Oki menuturkan, beberapa perusahaan migas dunia tengah menghadapi tantangan dalam mendapatkan keuntungan dari bisnis kilang. Menurutnya, perusahaan kelas dunia seperti BP, TotalEnergies, hingga Chevron mengalami tantangan serupa. 

    “Ada banyak kilang dunia yang ditutup di Eropa, di Amerika, di Australia dan diperkirakan ada 17 kilang yang akan tutup menjelang tahun 2030,” ucap Oki dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (11/9/2025). 

    Berdasarkan bahan paparan Pertamina, pada 2027, diperkirakan akan ada sembilan kilang yang tutup di AS, Eropa, Asia, Australia, dan Selandia Baru.

    Lalu, sebanyak 17 kilang di Afrika, Uni Eropa, dan Asia diperkirakan tutup pada 2030.

  • Ternyata Gagang Pintu Mobil Model Begini Kurang Aman!

    Ternyata Gagang Pintu Mobil Model Begini Kurang Aman!

    Jakarta

    Otoritas regulator di China dilaporkan akan melarang penggunaan gagang pintu yang desainnya tersembunyi rata dengan bodi mobil. Sebab, gagang pintu yang tersembunyi itu dinilai kurang aman.

    Diketahui, saat ini sudah banyak mobil yang desain gagang pintunya tersembunyi, rata dengan bodi mobil ketika terkunci. Desain gagang pintu seperti itu jamak digunakan di mobil listrik terkini. Hal itu membuat desain mobil jadi lebih keren. Namun di sisi lain, gagang pintu jenis itu disebut kurang aman.

    Gagang pintu yang tersembunyi itu biasanya dikontrol secara elektronik. Gagang pintu akan tertanam di bodi mobil ketika pintu terkunci. Sebaliknya, jika kunci terbuka, maka gagang pintu itu akan nongol.

    Desain itu tak cuma terlihat cantik. Seperti dikutip Carnewschina, perhitungan para insinyur menunjukkan bahwa ada pengurangan koefisien hambatan sebesar 0,01 Cd yang dikaitkan dengan gagang pintu tersembunyi. Hal itu turut menghasilkan penghematan energi minimal sekitar 0,6 kWh per 100 km.

    Di sisi lain, gagang pintu tersembunyi memiliki kelemahan substansial. Pertama soal biaya dan keandalannya. Gagang pintu yang dioperasikan secara elektronik dilaporkan tiga kali lebih mahal daripada gagang pintu mekanis, namun memiliki tingkat kegagalan delapan kali lipat lebih tinggi. Hal ini berkontribusi pada peningkatan biaya perbaikan. Salah satu merek kendaraan listrik melaporkan bahwa kegagalan gagang pintu mencapai 12% dari semua kasus perbaikan kendaraan. Sering kali kerusakan di gagang pintu harus mengganti satu set gagang pintu yang menelan biaya mahal.

    Selanjutnya masalah yang dialami gagang pintu elektrik saat terjadi kecelakaan. Dalam kecelakaan yang melibatkan kehilangan daya atau kebakaran, gagang pintu elektrik (baik eksterior maupun interior) bisa saja tidak berfungsi. Hal itu akan sangat menghambat upaya penyelamatan penumpang.

    Masalah lainnya adalah risiko korsleting. Pernah ada kasus di China ketika musim hujan lebat beberapa kendaraan dengan gagang pintu elektrik mengalami korsleting. Hal itu membuat pintu tidak dapat dibuka dan penumpang terpaksa memecahkan jendela untuk menyelamatkan diri.

    Uji tabrak Indeks Keselamatan Otomotif Asuransi China (C-IASI) juga mengungkapkan bahwa kendaraan dengan gagang pintu elektrik hanya mencapai tingkat keberhasilan pintu terbuka sebesar 67 persen dalam tabrakan samping. Itu berbanding terbalik dengan tingkat keberhasilan gagang pintu mekanis yang mencapai 98 persen.

    Tak cuma itu, Sistem Investigasi Mendalam Kecelakaan Nasional China (NAIS) melaporkan adanya peningkatan kecelakaan sebesar 47 persen yang disebabkan oleh kegagalan gagang pintu pada tahun 2024. Dalam hal itu, gagang pintu tersembunyi menyumbang 82 persen dari insiden tersebut. Asosiasi Konsumen mencatat terdapat peningkatan 132 persen dalam keluhan mengenai jari anak-anak yang terjepit gagang pintu tersembunyi pada tahun 2024, termasuk kasus patah tulang ekstrem.

    Tantangan berikutnya adalah suhu beku. Pengguna sering merasa tidak nyaman dan rentan mengalami malfungsi dalam kondisi cuaca ekstrem seperti suhu beku.

    (rgr/dry)

  • Diancam Langkah Balasan, Meksiko Tegaskan Tarif Impor China Bukan untuk Cari Konflik

    Diancam Langkah Balasan, Meksiko Tegaskan Tarif Impor China Bukan untuk Cari Konflik

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum membela rencananya untuk memberlakukan tarif baru terhadap impor asal China. Dia menegaskan langkah tersebut bukan untuk memicu konflik dengan China, melainkan melindungi industri dalam negeri.

    Sheinbaum menekankan bahwa sikap perdagangan agresif Meksiko itu tidak terkait dengan pembicaraan yang tengah berlangsung dengan Amerika Serikat (AS). Menteri Ekonomi Marcelo Ebrard memperkirakan kurang dari 9% impor akan terdampak kebijakan ini.

    “Kami ingin berdialog tanpa menciptakan konflik,” ujar Sheinbaum dalam konferensi pers hariannya dikutip dari Bloomberg, Jumat (12/9/2025).

    Pemerintah Meksiko mengusulkan tarif hingga 50% terhadap sejumlah produk dari China dan negara Asia lain, termasuk mobil, suku cadang otomotif, dan baja. Kebijakan itu langsung mendapat respons keras dari Beijing yang mendesak Meksiko untuk mempertimbangkan kembali langkahnya.

    “Meksiko harus berhati-hati dan berpikir dua kali sebelum menaikkan tarif,” demikian pernyataan pemerintah China, yang menuduh Meksiko tunduk pada tekanan AS terkait kebijakan tarif.

    Selama beberapa dekade, Meksiko dikenal sebagai negara dengan keterbukaan perdagangan melalui berbagai perjanjian bilateral maupun multilateral. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, tekanan meningkat dari kebijakan proteksionis Presiden AS Donald Trump, khususnya terkait tarif tinggi terhadap produk China.

    Sheinbaum menambahkan bahwa pemerintahnya telah berkomunikasi dengan kedutaan besar China dan Korea Selatan untuk menjelaskan rencana tersebut. Menurutnya, kebijakan itu merupakan proyek nasional untuk memperkuat ekonomi Meksiko dan masih harus melalui evaluasi serta persetujuan kongres.

    Ebrard sebelumnya menyebut masuknya mobil murah asal China telah mendistorsi pasar otomotif, yang menjadi salah satu sektor manufaktur utama Meksiko. 

    “Mobil dari Asia, khususnya China, harganya rata-rata jauh lebih rendah dan jelas merupakan strategi merebut pangsa pasar, sehingga merugikan industri lokal,” ujarnya dalam wawancara dengan Radio Formula.

    Berdasarkan data Asosiasi Mobil Penumpang China, ekspor mobil China ke Meksiko melonjak hampir seperempat pada paruh pertama 2025 dibanding periode yang sama tahun lalu. Meksiko kini menjadi pasar ekspor utama kendaraan asal Negeri Tirai Bambu, menggantikan Rusia.

    Tarif impor baru itu direncanakan berlaku atas lebih dari 1.400 kategori produk dari negara yang tidak memiliki perjanjian dagang dengan Meksiko, termasuk China, Korea Selatan, dan India. Produk yang terdampak mencakup mainan hingga furnitur, dengan tarif antara 10% sampai 50% sesuai kategori.

    Kamar Dagang dan Teknologi China di Meksiko memperingatkan kebijakan tersebut akan merugikan konsumen akibat dampak inflasi yang belum pernah terjadi sebelumnya pada barang seperti pakaian, alas kaki, dan peralatan rumah tangga.

    Selain itu, mereka menilai tarif baru berpotensi menekan pertumbuhan sektor industri strategis, rantai pasok, serta menghambat transisi energi Meksiko karena mencakup kendaraan listrik yang belum diproduksi di dalam negeri.

  • Ambisi Besar, Vietnam Dorong Peralihan Massal ke Motor Listrik

    Ambisi Besar, Vietnam Dorong Peralihan Massal ke Motor Listrik

    Jakarta

    Vietnam kini tengah memasuki era baru transportasi. Pemerintah menargetkan sekitar 80 juta pengendara motor beralih dari kendaraan berbahan bakar bensin ke motor listrik dalam beberapa tahun ke depan.

    Pada Juli lalu, Perdana Menteri Pham Minh Chinh mengumumkan bahwa seluruh sepeda motor berbahan bakar bensin akan dilarang melintasi Ring Road 1 Hanoi, jalan lingkar sepanjang 7 kilometer yang mengelilingi pusat ibu kota tersebut, mulai pertengahan 2026.

    Hanoi disebut sebagai “kota dengan tingkat pencemaran tertinggi di dunia” pada 2025. Kebijakan ini berpotensi mempengaruhi sekitar 2 juta orang yang bepergian setiap hari di ibu kota.

    Pemerintah berencana memperluas cakupan larangan tersebut, dengan membatasi akses sepeda motor berbahan bakar bensin di Ring Road 2 pada 2028 dan Ring Road 3 pada 2030, bersamaan dengan pembatasan bagi mobil berbahan bakar bensin yang akan datang.

    Kebijakan serupa sedang dibahas di Ho Chi Minh City. Otoritas setempat ingin menghapus secara bertahap sekitar 400.000 motor ojek online berbahan bakar bensin dari pusat kota pada awal 2026, sebelum dihapus sepenuhnya pada akhir 2028.

    Kementerian Transportasi Vietnam juga telah menetapkan target nasional: 30 persen mobil dan 22 persen motor di Vietnam harus bertenaga listrik pada akhir dekade ini.

    Menurut pakar, dorongan pemerintah ini didasari pertimbangan lingkungan sekaligus industri. “Proses pembuatan kebijakan di Vietnam tidak selalu jelas, jadi sulit untuk mengidentifikasi motif utama pengambilan keputusan tersebut,” kata Nguyen Khac Giang, peneliti tamu di ISEAS-Yusof Ishak Institute, Singapura, kepada DW.

    “Tentu saja polusi udara menjadi masalah besar di kota seperti Hanoi, dan pemerintah ingin terlihat mengambil langkah nyata,” ujarnya.

    Selain itu, larangan ini turut mendukung rencana pemerintah untuk memperkuat kelompok perusahaan swasta besar seperti VinFast dan Pega, yang kini menguasai pasar motor listrik Vietnam yang berkembang pesat.

    Kota-kota Vietnam yang penuh polusi

    Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara menyebabkan kematian sedikitnya 70.000 warga Vietnam setiap tahun, menjadikannya penyebab kematian terbesar kedua setelah kanker.

    Pada Januari lalu, lembaga pemantau kualitas udara IQAir menyebut Hanoi sebagai “kota paling tercemar di dunia.”

    Beberapa bulan kemudian, konsentrasi partikel berbahaya PM2.5 di Hanoi tercatat 24 kali lipat lebih tinggi dari batas aman WHO. Kabut asap memaksa sekolah dan pabrik ditutup.

    Sebuah studi dari Universitas Ekonomi Nasional Hanoi pada 2020 memperkirakan polusi menimbulkan kerugian ekonomi yang ditaksir antara Rp162 triliun hingga Rp209 triliun, atau setara sekitar 5 persen dari produk domestik bruto tahun itu.

    Pekerja informal bergantung pada motor bensin

    Pendapat publik terkait larangan sepeda motor berbahan bakar bensin masih terbelah, menurut Hanh Nguyen, kandidat doktor asal Vietnam di Australian National University, kepada DW.

    “Ada yang mendukung larangan ini, dan dukungan tersebut bisa dipahami karena Hanoi semakin tercemar dalam beberapa tahun terakhir,” katanya.

    Namun, ada juga anggapan bahwa kebijakan ini terlalu terburu-buru, terutama bagi “pekerja sektor informal yang bergantung pada motor bensin untuk mata pencaharian.”

    Puluhan juta pengendara motor kini menghadapi kemungkinan harus mengganti motor mereka dalam hitungan bulan. Bahkan model motor listrik termurah pun harganya sekitar Rp7 juta, harga yang mahal untuk negara dengan pendapatan rata-rata sekitar Rp4,75 juta per bulan.

    Kekhawatiran lain adalah minimnya stasiun pengisian serta kemampuan jaringan listrik Vietnam yang rapuh untuk menanggung lonjakan permintaan pengisian dalam kurun waktu yang relatif singkat.

    Keuntungan bagi perusahaan kendaraan listrik lokal

    Menurut laporan Kirin Capital pada Juli lalu, Vietnam kini memiliki jumlah pengguna motor listrik terbanyak di Asia Tenggara dan ketiga terbanyak di dunia, setelah Cina dan India.

    Pada 2022, motor listrik telah mencapai 12 persen dari total sepeda motor di Vietnam, naik signifikan dari 5,4 persen pada 2019.

    Awal tahun ini, Partai Komunis Vietnam mengumumkan serangkaian reformasi ambisius yang untuk pertama kalinya menempatkan sektor swasta sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi dan berjanji mendukung “jagoan nasional”, yakni perusahaan swasta besar yang mampu bersaing secara global seperti VinFast.

    Dalam lima bulan pertama 2025, penjualan motor listrik kecil melonjak 113 persen, sementara penjualan model motor listrik yang lebih besar naik 49 persen, menurut data dari Motorcycles Data.

    Pertumbuhan ini menjadi berkah bagi merek lokal. Raksasa asal Jepang, Honda, masih menguasai 80 persen pasar motor konvensional Vietnam, namun peranannya di segmen listrik nyaris tak terlihat. Sebaliknya, produsen Vietnam seperti VinFast dan Pega menyumbang sekitar 70 persen penjualan motor listrik.

    VinFast, eksportir otomotif global pertama Vietnam, memimpin pasar pada 2021 dengan 43,4 persen dari total penjualan, diikuti Pega dengan 15 persen, serta produsen Taiwan Dibao dan Yadea dari China, menurut International Council on Clean Transportation.

    VinFast mencatat lonjakan penjualan hampir 500 persen pada awal 2025, berdasarkan data dari Motorcycles Data. Perusahaan tersebut memangkas harga hingga 20 persen sejak Mei, dengan model Motio dijual sekitar Rp7,4 juta, sementara model Evo dibanderol di bawah Rp12,2 juta. Pega juga kompetitif di segmen menengah ke bawah.

    Sementara itu, Honda meluncurkan skema sewa motor listrik sekitar Rp950.000 per bulan, tetap belum mengimplementasikan produksi massal roda dua listrik di Vietnam.

    Antara politik dan polusi

    Masih belum pasti apakah Hanoi akan benar-benar menerapkan larangan tersebut tahun depan.

    Asosiasi Produsen Sepeda Motor Vietnam, yang mayoritas anggotanya perusahaan asing, menilai langkah ini terlalu cepat.

    “Warga, pelaku usaha, dan regulator membutuhkan setidaknya dua hingga tiga tahun untuk bersiap,” kata asosiasi itu dalam surat yang ditujukan kepada pemerintah pada Juli lalu, dikutip VNExpress.

    Mereka merekomendasikan agar larangan diterapkan secara bertahap, dimulai dengan membatasi penggunaan motor beremisi tinggi dan kendaraan yang dipakai untuk bisnis, sementara motor pribadi tetap diperbolehkan.

    Asosiasi memperingatkan larangan yang terlalu cepat bisa menimbulkan kehilangan pekerjaan dalam skala besar dan membuat penjualan motor bensin anjlok bagi perusahaan asing.

    Giang, peneliti tamu di ISEAS Singapura, mengatakan tidak akan terkejut jika kebijakan ini nantinya ditunda, mengingat “pemerintah pernah mundur dari kebijakan ambisius sebelumnya ketika implementasinya tidak sesuai.”

    Jika itu terjadi, lanjutnya, pemerintah kemungkinan akan menyebutnya sebagai penyesuaian kebijakan, bukan kegagalan. “Meski hal ini bisa sedikit menurunkan kredibilitas, pemerintah tidak akan menanggung aib besar,” lanjutnya.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Pratama Indra dan Adelia Dinda Sani

    Editor: Rahka Susanto

    Tonton juga Video: Review Motor Listrik Polytron Fox 200: Enak, Ringan, dan Canggih!

    (ita/ita)

  • Harga AION UT Mulai Rp 325 Juta, Dapat Jaminan Apa Saja?

    Harga AION UT Mulai Rp 325 Juta, Dapat Jaminan Apa Saja?

    Jakarta

    GAC Indonesia resmi mengumumkan harga AION UT, hatchback listrik terbaru yang siap meramaikan pasar otomotif Tanah Air. Model ini dipasarkan mulai Rp 325 juta. Untuk konsumen yang menginginkan tampilan lebih bergaya, tersedia juga opsi two tone dengan tambahan Rp 3 juta. Lalu garansi apa saja yang ditawarkan AION UT?

    AION UT menjadi salah satu produk strategis GAC di Indonesia karena sudah diproduksi secara lokal di pabrik Cikampek, Jawa Barat. Sebelum sampai ke konsumen, mobil ini juga menjalani serangkaian uji jalan di berbagai kondisi jalan di Indonesia untuk memastikan performa, kenyamanan, dan ketangguhannya.

    Sejak debut perdananya di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, AION UT langsung menarik perhatian berkat desain modern dan teknologi inovatif. Mobil ini bahkan sukses meraih penghargaan ‘Most Inspiring Hatchback of The Year 2025’ dari Indonesia Automotive Awards.

    Varian AION UT Premium ditujukan untuk mereka yang menginginkan fitur lengkap dan kenyamanan lebih. Mobil ini dilengkapi baterai 60 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 500 km, interior modern dengan layar besar, material premium, serta sistem keselamatan canggih berbasis ADiGO (AION Digital Intelligent Gateway and Operation System).

    Sementara itu AION UT Standard menjadi pilihan lebih ekonomis. Dengan harga Rp 325 juta, varian ini dibekali baterai 44,12 kWh, jarak tempuhnya mencapai 400 km. Lantas bagi yang menginginkan performa lebih, tersedia AION UT Premium yang dijual Rp 363 juta dengan baterai 60 kWh dan jarak tempuh mencapai 500 km.

    Tak hanya soal desain dan teknologi, AION UT juga menawarkan efisiensi biaya operasional. Konsumsi energi yang hemat dan minimnya komponen bergerak membuat biaya servis lebih murah dibanding mobil konvensional.

    Menariknya, GAC Indonesia memberikan jaminan menyeluruh untuk konsumen AION UT. Program lifetime warranty alias garansi seumut hidup berlaku untuk baterai, motor, dan controller. Selain itu, tersedia vehicle warranty hingga 8 tahun atau 160.000 km, serta free maintenance selama 3 tahun atau 40.000 km.

    “AION UT adalah solusi mobilitas masa depan yang kami hadirkan untuk konsumen Indonesia. Dengan harga yang terjangkau, desain stylish, dan jaminan garansi menyeluruh, kami yakin AION UT dapat menjadi pilihan utama kendaraan listrik untuk masyarakat urban, keluarga, hingga generasi muda,” ujar Andry Ciu, CEO GAC Indonesia.

    (lua/dry)

  • PLN UID Sulselrabar paparkan strategi mencapai NZE 2060

    PLN UID Sulselrabar paparkan strategi mencapai NZE 2060

    Langkah tersebut merupakan program inisiatif agar NZE 2060 dapat terwujud

    Makassar (ANTARA) – General Manager PT PLN Persero Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Edyansyah memaparkan strategi dan komitmen untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

    Edyansyah menyebutkan PLN berkomitmen mempercepat transisi energi Indonesia dengan meningkatkan kapasitas pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).

    “Ini merupakan dukungan terhadap pemerintah yang telah berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada tahun 2030 dan mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060,” urai Ediyansyah melalui keterangannya di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.

    Sehari sebelumnya, hal ini telah dipaparkan pada Rakerda BPD Hipmi Sulawesi Tenggara, dan saat membawakan kuliah tamu di Universitas Haluoleo.

    Sejumlah upaya yang dilakukan PLN dalam mendorong NZE 2060 yakni melakukan dekarbonisasi batubara dan gas, meningkatkan kapasitas EBT dan sistem pendukungnya serta mengembangkan green ecosystem.

    “Langkah tersebut merupakan program inisiatif agar NZE 2060 dapat terwujud,” ujar Edyansyah.

    Ia mengatakan potensi besar EBT yang saat ini tengah digarap PLN adalah pembangkit listrik berbasis panas bumi (geothermal), angin (bayu), surya dan air (hydro) yang punya potensi besar untuk menggantikan pembangkit berbasis bahan bakar fosil khususnya di provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat.

    Edyansyah mencatat bauran EBT di Sistem Kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) adalah sebesar 40 persen.

    Ia juga menambahkan PLN UID Sulselrabar telah menyediakan 65 unit SPKLU di 51 lokasi pada provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik. SPKLU juga membuka keran bisnis swasta dengan beberapa skema kemitraan.

    “Komitmen tersebut telah tertuang dalam program transformasi PLN dimana aspirasi Green menjadi semangat untuk menghadirkan energi ramah lingkungan,” kata Edyansyah.

    Pewarta: Nur Suhra Wardyah
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pabriknya di AS Digerebek, Begini Kata Hyundai

    Pabriknya di AS Digerebek, Begini Kata Hyundai

    Jakarta

    Ada ratusan pekerja ditangkap saat pabrik Hyundai di AS digerebek. Begini respons Hyundai atas penggerebekan tersebut.

    Seorang pekerja asal Korea Selatan menceritakan suasana mencekam saat agen dari Immigration and Custom Enforcement (ICE) menggerebek pabrik dan menangkap ratusan orang. Penggerebekan tersebut diselimuti kepanikan dan kebingungan. Dia mengatakan pertama kali mengetahui ada razia pada Kamis pagi seiring dengan banjirnya panggilan telepon dari atasan perusahaan.

    “Banyak telepon berdering dan pesannya adalah untuk menghentikan operasi,” ujar pria yang tak disebutkan namanya dilansir BBC.

    Saat kabar penggerebekan tersebut menyebar, dia mengatakan anggota keluarga yang panik mencoba menghubungi para pekerja.

    “Mereka ditahan dan meninggalkan semua ponsel mereka di kantor. Mereka menerima panggilan, tetapi kami tidak bisa menjawab karena kantor terkunci,” ungkapnya lagi.

    Menurut pejabat AS, beberapa pekerja mencoba melarikan diri. Beberapa juga ada yang nekat melompat ke kolam limbah. Mereka kemudian dibagi dalam kelompik berdasarkan kewarganegaraan dan status visa, sebelum diproses dan diminta naik ke bus.

    Di pabrik tersebut, otoritas AS menduga ada praktik perekrutan ilegal di pabrik baterai kendaraan listrik yang tengah dibangun Hyundai dan LG Energy Solution. Operasi penggerebekan tersebut merupakan yang terbesar dalam sejarah penyelidikan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.

    Tanggapan Hyundai dan LG

    Dalam pernyataan bersama yang dirilis Hyundai dan LG Energy Solution, menyatakan bahwa perusahaan sepenuhnya kooperatif dengan otoritas yang berwenang.

    “Untuk membantu pekerjaan (penyelidikan) mereka, kami telah menghentikan sementara konstruksi,” demikian pernyataannya.

    “Berdasarkan pemahaman kami saat ini, tidak ada dari mereka yang ditahan yang secara langsung dipekerjakan oleh Hyundai Motor Company,” jelas perusahaan lagi.

    Hyundai dan LG juga sepakat untuk berkomitmen mematuhi aturan hukum di mana pun beroperasi. Sebelumnya, agen ICE yang memimpin penggerebekan tersebut menjelaskan ada 475 orang ditahan. Mereka adalah pekerja yang masuk ke AS melalui berbagai cara ilegal seperti menyeberangi perbatasan, masuk lewat program bebas visa dan dilarang bekerja, dan beberapa memiliki visa tapi melebihi batas waktu.

    (dry/din)