Produk: kendaraan listrik

  • Ambisi VinFast Jadi Pemain Utama di Pasar Otomotif Indonesia

    Ambisi VinFast Jadi Pemain Utama di Pasar Otomotif Indonesia

    Hanoi

    Merek mobil listrik asal Vietnam, VinFast, baru seumur jagung di Indonesia. Meski begitu, perusahaan mobil listrik yang dimiliki konglomerat Vingroup ini mengaku datang ke Indonesia bukan sekadar coba-coba, melainkan benar-benar ingin menjadi pemain utama di pasar otomotif Tanah Air.

    “VinFast diperkenalkan di Indonesia pada IIMS 2024 di bulan April. Tapi kita baru mulai mengirim kendaraan pertama pada Juli 2024. Kalau sekarang kita bicara kiprah kita di dunia otomotif, khususnya BEV market di Indonesia, VinFast baru berumur kurang lebih 13 bulan. Tetapi kita berkomitmen untuk terus berkembang di Indonesia. Jadi, kita bukan istilahnya coba-coba, tapi memang ingin berkembang secara serius di Indonesia. Kami ingin menjadi pemain utama, khususnya di BEV market,” kata CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, kepada wartawan di Hanoi, Vietnam, Rabu (24/9/2025).

    CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto Foto: Istimewa

    Komitmen itu, lanjut Kariyanto, tercermin dari langkah nyata VinFast di Tanah Air. Tidak sekadar menjual mobil, VinFast juga membangun ekosistemnya kendaraan listrik. Jadi, selain pabrik di Subang yang direncanakan beroperasi akhir tahun ini, VinFast juga menyiapkan ekosistem lain mulai dari line-up produk lengkap (VF 3, VF 34, VF 5, VF 6, VF 7), infrastruktur pengisian baterai melalui sister company V-Green, hingga layanan smart mobility lewat taksi listrik Green SM yang kini sudah beroperasi di Jakarta, lalu di Makassar, termasuk Surabaya.

    “Kami masih sangat-sangat muda, kalau bayi ini baru belajar jalan. Tetapi kami ingin jalan cepat, ingin berlari cepat. Jadi itu kami ingin menjadi pemain utama dengan melalui penciptaan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia,” tambah Kariyanto.

    Pria yang akrab disapa Keri ini pun optimis pasar mobil listrik di Indonesia bakal terus tumbuh dari tahun ke tahun. Hal itu tercermin dari data penjualan (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia).

    Taksi listrik Green SM Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    “Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) menunjukkan bahwa year to date Agustus tahun 2025 ini, kontribusi BEV dibandingkan total industri volume itu sudah 10%. Padahal tahun lalu baru 5%, tahun sebelumnya baru 1%. Jadi dalam waktu 3 tahun terjadi peningkatan yang sangat signifikan,” kata Kariyanto optimistis.

    VinFast pun menilai target pemerintah yang ingin industri otomotif Indonesia memproduksi 50% (600 ribu unit) mobil listrik dari total produksi mobil di Indonesia adalah target yang bukan mustahil tercapai.

    “Apakah itu mungkin? Kami melihat itu sangat mungkin. Memang mungkin perlu waktu sedikit panjang, tapi itu sangat mungkin. Kembali ke komitmen kami melihat potensi pasar yang sangat besar di Indonesia, kami serius menciptakan ekosistem itu, mulai dengan pembangunan pabrik kami di Subang. Ya pabrik akan nanti beroperasi di akhir tahun ini. Tanah yang di Subang itu kurang lebih 170 hektare, nanti fase pertama akan dikembangkan dengan kapasitas produksi 50 ribu unit per tahun, Itu kapasitas terpasang ya, tapi nanti produksi menyesuaikan dengan kebutuhan market,” bilang Kariyanto.

    Layanan charging station V-Green untuk konsumen VinFast di Indonesia Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    (lua/dry)

  • Banjir Truk Impor China di RI, Kok Bisa?

    Banjir Truk Impor China di RI, Kok Bisa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kalangan industri karoseri angkat suara soal maraknya impor truk utuh (CBU) asal China ke Indonesia. Menurutnya, langkah ini kontraproduktif terhadap perkembangan industri komponen dalam negeri yang sudah mampu mendukung produksi kendaraan truk di dalam negeri.

    “Dia memang tidak melanggar aturan. Tapi mungkin aturan itu sudah tidak cocok buat kehidupan kami saat ini, yang mungkin Indonesia belum bisa pada saat itu buat seperti ini. Sekarang kan Indonesia barangnya sudah ada semua, yang pemerintah butuhkan kita sudah punya,” ungkap Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo), Sommy Lumajeng kepada CNBC Indonesia, Kamis (25/9/2025).

    Aturan investasi yang masih membolehkan investor membawa seluruh perangkat kendaraan dari luar negeri, termasuk truk, tanpa bea masuk bisa jadi tidak mengherankan industri dalam negeri. Ia menegaskan, jika komponen-komponen tersebut sudah tersedia di pasar domestik, maka seharusnya regulasi membatasi impor agar industri lokal bisa tumbuh.

    “Kenapa nggak aturannya dirubah? Kamu boleh investasi di Indonesia. Kamu boleh bawa semua barang-barang yang di Indonesia belum ada, kan fair enough dong. Kalau sudah ada kenapa kamu mesti bawa?” sebutnya.

    Ia menjelaskan bagaimana praktik saat ini memungkinkan investor mengimpor seluruh truk secara utuh dengan alasan investasi, meski banyak bagian dari kendaraan tersebut sebenarnya bisa diproduksi di dalam negeri.

    “Regulasi yang ada di ini contohnya ya apabila ada investor mau investasi di Indonesia contoh pertambangan, dia datang ke Indonesia saya mau investasi, alat-alat untuk produksi dia boleh bawa semua, dimasukkan, jadi nol biaya semua karena itu adalah barang investasi. Dia boleh bawa semua tinggal dimasukin daftar, dimasukin daftar. Ini barang-barang yang mau kita bawa,” tuturnya.

    Namun, ia menekankan pentingnya ada batasan tegas soal komponen yang sebenarnya sudah bisa dipasok oleh vendor lokal, apalagi menyangkut truk yang rantai pasok komponennya sangat luas.

    “Kalau ada peraturan bahwa barang-barang yang sudah ada di Indonesia, ya nggak usah dibawa supaya menyerap dalam negeri. Sekarang kalau dia bawa sendiri nggak ada orang jual bus, Nggak ada orang jual baut, nggak ada orang jual ban. Tapi kalau dia beli di Indonesia kan ada orang jual baut. Ada orang jual ban,” sebutnya.

    Sommy mengungkapkan bahwa dalam satu unit truk terdapat ribuan komponen yang sejatinya bisa disediakan oleh ratusan vendor dalam negeri. Dengan mengimpor secara utuh, kesempatan itu pun tertutup.

    “Puluhan perusahaan, bahkan ratusan perusahaan. Buat satu mobil itu, yang terlibat supply chainnya itu bisa ratusan vendor, vendor karet, vendor kaca, vendor ban, vendor selang, vendor plastik, bahkan ribuan. Satu supply chain cuma buat satu mobil itu rata-rata sekitar 3.000 – 4.000 komponen yang dipasang. Nah, itu bisa dibuat oleh kira-kira lebih dari 100 vendor,” ujar Sommy.

    “Banyak banget. Supply chainnya snowball effect ini gede banget. Efek domino besar sekali. Semuanya kena juga jadinya,” lanjutnya.

    Sommy pun berharap pemerintah meninjau ulang aturan impor kendaraan listrik, khususnya truk, agar industri komponen dan manufaktur lokal bisa ikut tumbuh dan mengambil peran dalam transisi energi Indonesia.

    (fys/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Alva Gelontorkan Subsidi Sendiri, Harga Motor Listriknya Dipangkas Rp 7 Juta

    Alva Gelontorkan Subsidi Sendiri, Harga Motor Listriknya Dipangkas Rp 7 Juta

    Jakarta

    Merek motor listrik ALVA merayakan momentum tiga tahun kiprahnya di Indonesia dengan menebar subsidi atau potongan harga bagi calon pembeli produk mereka.

    Program ini dikemukakan oleh ALVA di ajang Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2025.

    “Pada kesempatan ini, ALVA juga memberikan subsidi motor listrik hingga Rp 7 juta untuk pembelian ALVA N3, ALVA ONE XP, dan ALVA CERVO, serta hingga Rp 2 juta untuk ALVA CERVO X dan ALVA CERVO Q,” tulis ALVA pada rilis resminya.

    Perlu diketahui bahwa saat ini ALVA punya beragam model motor listrik mulai dari entry level hingga flagship.

    Model termurah yang mereka jual adalah tipe N3, yakni Rp 28,5 juta di luar subsidi. ALVA juga punya model One XP yang dibanderol Rp 38,5 juta serta CERVO seharga Rp 42,750 juta.

    Sementara model menengahnya ada ALVA Cervo X yang dibanderol Rp 44,9 juta di luar subsidi. Lantas model premiumnya ada ALVA Cervo Q yang dijual seharga Rp 49,5 juta di luar subsidi.

    Tidak berhenti di subsidi, ALVA juga mengklaim membagikan voucher Pluxee senilai Rp 500 ribu untuk setiap pembelian motor listriknya.

    Pada hari pertama alias press day IMOS 2025, Rabu (24/9/25), CEO ALVA Purbaja Pantja menjabarkan perjalanan mereka di Indonesia.

    ALVA termasuk merek motor listrik yang paling konsisten dalam menghadirkan produk serta mengembangkan ekosistem untuk motor listrik.

    “Perjalanan tiga tahun ini jadi bukti konsistensi ALVA menghadirkan inovasi dan memperluas dampak positif bagi Indonesia,” kata Purbaja Pantja, CEO ALVA, saat press day IMOS 2025.

    Sejak berdiri pada 2022, ALVA memang gencar membangun ekosistem kendaraan listrik. Dari pabrik berteknologi IoT di Cikarang, jaringan 9 Experience Center, hingga Boost Charge Station yang bisa isi baterai dari 10% ke 50% dalam kurang dari 30 menit.

    ALVA juga mengklaim, mereka ingin menunjukkan bahwa motor listrik bukan sekadar kendaraan, tapi juga bagian dari gaya hidup berkelanjutan.

    (mhg/rgr)

  • Mengenal VinFast, Merek Mobil Nasional yang Jadi Kebanggaan Warga Vietnam

    Mengenal VinFast, Merek Mobil Nasional yang Jadi Kebanggaan Warga Vietnam

    Hanoi

    Warga Vietnam patut berbangga karena mereka sudah memiliki mobil nasional yang mapan seperti VinFast. Didirikan oleh konglomerasi Vingroup sejak 2017, VinFast memiliki komitmen menghadirkan solusi mobilitas ramah lingkungan bagi masyarakat.

    Vingroup berawal dari Technocom Group yang didirikan Phạm Nhật Vượng pada tahun 1993 di Ukraina. Setelah lebih dari 32 tahun berdiri serta berkembang, Vingroup tumbuh menjadi perusahaan swasta multinasional terbesar di Vietnam sekaligus salah satu konglomerasi ekonomi terkemuka di sana.

    Di bidang Teknologi dan Industri, VinFast tidak hanya meletakkan fondasi bagi industri produksi mobil dan sepeda motor listrik di Vietnam, tetapi juga secara aktif berkontribusi dalam mendorong revolusi kendaraan listrik di seluruh dunia.

    Saat ini VinFast tengah gencar mewujudkan visinya sebagai produsen kendaraan listrik pintar terkemuka di dunia, melalui pengembangan ekosistem mobilitas bebas emisi yang mencakup mobil listrik, bus listrik, sepeda motor listrik, hingga sepeda listrik.

    Selama enam bulan pertama tahun 2025, VinFast telah menyerahkan hampir 72.200 unit mobil listrik secara global mencatat pertumbuhan sebesar 223% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

    VinFast juga memperkuat posisinya di pasar-pasar utama seperti Amerika Utara dan Eropa, sekaligus melakukan ekspansi signifikan ke pasar-pasar potensial seperti Indonesia, Filipina, India, dan Timur Tengah. Selain mengoperasikan dua pabrik di Vietnam, VinFast juga terus mengembangkan kapasitas produksi globalnya dengan pabrik yang telah beroperasi di India, serta mempersiapkan pembukaan pabrik baru yang akan segera beroperasi di Indonesia.

    Motor listrik VinFast Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Sejarah Berdirinya VinFast

    VinFast didirikan pada 2017 dengan kompleks pabrik mobil dan motor listrik yang modern dan berkapasitas besar di Kawasan Industri Đình Vũ, Hải Phòng. Dengan misi “Demi Masa Depan Hijau untuk Semua”. Sejak awal berdirinya, VinFast telah mencatat pencapaian bersejarah dalam industri otomotif dunia dengan menyelesaikan pembangunan dan instalasi kompleks produksi berteknologi canggih kelas dunia, sekaligus mengembangkan tiga model mobil perdana hanya dalam waktu 21 bulan.

    Di tahun-tahun awal, untuk memasuki pasar, selain motor listrik, VinFast berhasil mengembangkan tiga model mobil berbahan bakar konvensional yang populer, yaitu Lux A2.0,
    Lux SA2.0, dan Fadil. Dengan total penjualan mendekati 100.000 unit dalam kurun waktu tiga tahun, ketiga model tersebut secara konsisten masuk dalam jajaran mobil terlaris di segmennya.

    Keberhasilan ini menjadikan VinFast segera dikenal sebagai salah satu merek otomotif paling disukai di Vietnam, sekaligus memperoleh julukan ‘merek mobil nasional’ di mata konsumen.

    Mobil listrik VinFast (kanan) jadi kebanggaan warga Vietnam Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Pada Januari 2022, VinFast memutuskan untuk mempercepat langkah menuju ‘hijau’ dengan mengumumkan strategi fokus pada kendaraan listrik murni. Keputusan bersejarah ini menjadikan VinFast salah satu produsen otomotif pertama di dunia yang beralih sepenuhnya ke kendaraan listrik.

    Hingga saat ini, VinFast telah berhasil membangun sebuah ekosistem mobilitas hijau yang komprehensif meliputi:

    1. Produk: Berbagai kendaraan listrik pintar dan murni, mulai dari mobil listrik dengan jajaran lengkap dari minicar, minivan, MPV, hingga SUV kelas A, B, C, D, dan E; motor listrik; bus listrik; serta sepeda listrik.

    2. Sistem infrastruktur stasiun pengisian daya: Dengan 150.000 titik pengisian yang tersebar di seluruh Vietnam, VinFast memiliki jaringan pengisian daya dengan jumlah titik
    terbanyak di dunia.

    3. Solusi energi hijau terintegrasi: Menguasai riset, pengembangan, dan produksi baterai lithium-ion berkualitas tinggi untuk kendaraan listrik serta sistem penyimpanan energi.

    4. Sistem layanan pelanggan: Memiliki lebih dari 120 dealer dan lebih dari 200 bengkel yang tersebar di 34 provinsi/kota; menyediakan layanan bantuan darurat 24/7 serta layanan perbaikan keliling pertama dan satu-satunya di pasar Vietnam.

    Di Vietnam, VinFast telah meluncurkan rangkaian produk mobil listrik yang sangat beragam buat memenuhi berbagai kebutuhan. Untuk mobilitas pribadi, tersedia model VF 3, VF 5, VF 6, VF e34, VF 7, VF 8, dan VF 9.

    Bus listrik VinFast Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Sementara untuk kebutuhan bisnis transportasi, VinFast menghadirkan Minio Green, Herio Green, Nerio Green, dan Limo Green, serta model EC Van yang dirancang khusus untuk pengangkutan barang. Selain itu, VinFast juga mengembangkan bus listrik sebagai bagian dari upaya penghijauan transportasi publik.

    Di Pameran CES 2024, VinFast memperkenalkan mobil konsep terbaru, VF Wild, yaitu truk pickup listrik pertama dari VinFast. VF Wild menegaskan kemampuan inovasi VinFast dalam menciptakan truk listrik modern dan dinamis, sebagai solusi mobilitas berkelanjutan dengan performa tinggi yang dirancang khusus untuk generasi pengguna baru.

    Pada September 2025, VinFast secara resmi meluncurkan merek mobil mewah Lạc Hồng, dengan produk perdana berupa Lạc Hồng 900 LX. Model ini merupakan kendaraan mewah kelas atas yang dilengkapi dengan fitur-fitur modern dan kenyamanan premium, ditujukan untuk kalangan eksekutif serta tokoh penting. Lạc Hồng 900 LX juga tersedia dalam varian anti-peluru yang memenuhi standar kendaraan untuk kepala negara.

    Saat ini, selain pasar utama seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa, VinFast juga telah memperluas bisnisnya ke sejumlah negara potensial di kawasan Asia, antara lain India, Indonesia, Filipina, Laos, serta kawasan Timur Tengah.

    (lua/dry)

  • Alva Rayakan 3 Tahun Perjalanan, Tawarkan Subsidi Motor Listrik hingga Rp7 Juta di IMOS 2025

    Alva Rayakan 3 Tahun Perjalanan, Tawarkan Subsidi Motor Listrik hingga Rp7 Juta di IMOS 2025

    JAKARTA – Merek motor listrik Alva tampil penuh percaya diri di ajang Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2025. Kehadirannya kali ini terasa spesial, karena sekaligus menjadi perayaan tiga tahun perjalanan Alva dalam menghadirkan solusi mobilitas berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.

    Bukan sekadar pameran, Alva juga memanjakan calon konsumen dengan subsidi pembelian hingga Rp7 juta untuk model unggulannya seperti N3, One XP, dan Cervo, serta potongan Rp2 juta untuk varian Cervo X dan Cervo Q.

    CEO Alva, Purbaja Pantja, menegaskan bahwa pencapaian tiga tahun terakhir adalah bukti konsistensi perusahaan dalam berinovasi, membangun ekosistem kendaraan listrik, dan menghadirkan dampak positif nyata bagi konsumen.

    “Selama tiga tahun terakhir, motor listrik Alva telah menempuh total jarak 33 juta km, membantu konsumen menghemat biaya hingga 80 persen dibanding kendaraan berbahan bakar fosil,” ungkap Purbaja saat presentasi di ICE BSD, Tangerang, Rabu, 24 September.

    Fondasi Kokoh dari Hulu ke Hilir

    Sebelum meluncurkan brand Alva pada 2022, perusahaan terlebih dahulu membangun pabrik pintar (smart manufacturing) di Cikarang hanya dalam waktu enam bulan. Fasilitas ini dilengkapi teknologi IoT dan sudah mengantongi dua sertifikasi internasional: ISO 9001:2015 (Manajemen Mutu) dan ISO 14001:2015 (Manajemen Lingkungan).

    Dari pabrik inilah lahir berbagai model andalan seperti Alva ONE, CERVO, ONE XP, hingga inovasi terbaru seperti CERVO Boost Charge, CERVO Q, N3, dan CERVO X.

    Infrastruktur & Komunitas

    Untuk memperkuat ekosistem kendaraan listrik, Alva menghadirkan 9 Alva Experience Center dan 2 Alva Studio yang berfungsi sebagai pusat layanan, penjualan, sekaligus ruang interaksi dan edukasi bagi konsumen.

    Selain itu, teknologi Boost Charge Station yang mampu mengisi daya 10–50 persen hanya dalam waktu 30 menit kini sudah tersedia di 52 lokasi dengan 132 konektor di seluruh Indonesia – menjadi yang pertama di industri motor listrik Tanah Air.

    Tak hanya fokus pada teknologi, Alva juga membangun kedekatan dengan para penggunanya melalui Alva Owners Club, komunitas resmi yang diluncurkan Februari 2025 dan kini telah memiliki lebih dari 500 anggota.

    Kehadiran komunitas ini menjadi bukti nyata komitmen Alva untuk terus membangun ekosistem mobilitas listrik yang memudahkan masyarakat beralih ke kendaraan ramah lingkungan.

  • Dedi Mulyadi Naikkan 2 Kali Lipat Anggaran Infrastruktur dan Kesehatan, Sekda: Naik Ekstrem
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        24 September 2025

    Dedi Mulyadi Naikkan 2 Kali Lipat Anggaran Infrastruktur dan Kesehatan, Sekda: Naik Ekstrem Bandung 24 September 2025

    Dedi Mulyadi Naikkan 2 Kali Lipat Anggaran Infrastruktur dan Kesehatan, Sekda: Naik Ekstrem
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menaikkan alokasi anggaran infrastruktur hingga kesehatan dua kali lipat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2025.
    Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, mengatakan kebijakan itu dimaksudkan untuk menjadikan belanja pemerintah sebagai motor pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat.
    “Ini angka tinggi, Rp 2,1 triliun, kenaikannya ekstrem,” kata Herman dalam PressTalk di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (23/9/2025).
    Dalam APBD Perubahan 2025, anggaran infrastruktur mencapai Rp 4,9 triliun atau naik Rp 2,7 triliun dari semula Rp 2,1 triliun.
    Sementara itu, anggaran kesehatan naik Rp 81,3 miliar menjadi Rp 2,5 triliun.
    Anggaran ketahanan pangan juga meningkat Rp 64,2 miliar menjadi Rp 767 miliar, dan pendidikan naik Rp 120 miliar menjadi Rp 11,3 triliun.
    “Ini kan kebutuhan dasar masyarakat semuanya kami atensi, dan teman-teman bisa melihat dari angka-angka ini keseriusan, komitmen Pemda dari kuantitatif,” kata Herman.
    Untuk menopang belanja, Pemprov Jabar mengandalkan pendapatan dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dengan target Rp 9,7 triliun.
    Herman menjelaskan, target PKB dipatok Rp 6,2 triliun dan BBNKB Rp 3,5 triliun.
    “Target kami, di perubahan ini ya. Target PKB Rp 6,2 triliun. Kemudian BBNKB Rp 3,5 triliun, di dalamnya ada pemutihan. Pendapatan sendiri kami targetkan Rp 31 triliun,” tuturnya.
    Meski terbilang tinggi, Herman menegaskan target tersebut sengaja ditetapkan untuk memacu pencapaian.
    “Terus terang ini sangat progresif, tetapi kan pelayanan publik harus terus berjalan,” kata Herman.
    Namun, Herman juga mengakui tantangan besar datang dari meningkatnya penggunaan kendaraan listrik di Jawa Barat yang berdampak pada penerimaan pajak daerah.
    “Soalnya kan penggunaan kendaraan listrik meningkat. Kami kan tidak dapat apa-apa. Untuk itu harus kami mitigasi. Kami ikhtiarkan maksimal, mudah-mudahan tercapai,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Geger Mobil China Tabrakan di Udara, Asap Hitam Mengepul

    Geger Mobil China Tabrakan di Udara, Asap Hitam Mengepul

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dua mobil terbang yang dikembangkan Xpeng Aeroht tabrakan di udara. Kecelakaan sepekan lalu melukai salah satu pilot dan satu kendaraan jatuh.

    Mobil milik anak perusahaan raksasa kendaraan listrik China, Xpeng itu berada dalam pertunjukan udara lima hari di Changchun, Provinsi Jilin. Menurut perusahaan, tabrakan terjadi karena jarak tidak memadai dan satu kendaraan rusak pada badan pesawat serta terbakar saat mendarat.

    “Seluruh personel di lokasi selamat dan otoritas setempat melaksanakan tindakan tanggap darurat di lokasi kejadian dengan tertib,” kata pihak Xpeng, dikutip dari CNN Internasional, Rabu (24/9/2025).

    Berdasarkan video yang beredar, CNN Internasional mengatakan terdapat kepulan asap dari salah satu kendaraan. Mobil pemadam kebakaran dan ambulans juga terlihat langsung menuju tempat kejadian.

    Seorang karyawan yang enggan disebut namanya mengatakan kedua kendaraan tengah melakukan aksi akrobatik tingkat tinggi dengan formasi rapat.

    China memang tengah serius menggarap potensi industri kendaraan eVTOL atau electric vertical take-off and landing. Mobil terbang jadi inti rencana negara itu untuk membangun ekonomi dataran rendah.

    Sektor itu mencakup taksi terbang, pengiriman barang dengan drone, dan aplikasi yang melalui udara di bawah 3.000 meter.

    Sejak tahun lalu, geliat pengembangannya juga sudah mulai terlihat. Saat itu Partai Komunis China memasukkan ekonomi dataran rendah dalam laporan kerja tahunan pemerintah, dan melihat sektor itu sebagai mesin pertumbuhan baru.

    Setidaknya diperkirakan nilai pasar ekonomi dataran rendah China bisa mencapai US$206 miliar tahun ini, demikian dilaporkan regulator penerbangan sipil setempat. Dalam 10 tahun, ekonomi tersebut akan tumbuh lebih dari dua kali lipat mencapai US$482 miliar pada 2035.

    Uji coba menggunakan drone tanpa awak juga telah dilakukan untuk pengiriman paket, makanan dan pasokan medis di sejumlah kota. Jumlah pemainnya telah mencapai ribuan, People’s Daily mencatat terdapat 2.000 produsen dan lebih dari 20 ribu perusahaan mengoperasikan kendaraan terbang tanpa awak pada 2023 lalu.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Honda Tebar Pesona di IMOS 2025, Bukan Cuma Pamer New ADV 160

    Honda Tebar Pesona di IMOS 2025, Bukan Cuma Pamer New ADV 160

    Jakarta

    PT Astra Honda Motor meramaikan Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2025 tanpa peluncuran produk baru. Magnet utama masih tertuju pada New ADV 160 yang baru meluncur dua minggu lalu.

    President Director PT AHM Susumu Mitsuishi menjelaskan IMOS 2025 merupakan momen yang dimanfaatkan untuk membawa seluruh jajaran produk andalan Honda, tak terkecuali motor bebek yang secara total pasar tidak menyumbang angka besar.

    “Pilihan motor-motor favorit konsumen hadir di sini, mulai dari motor harian andal seperti BeAT dan Vario Series, pilihan stylish seperti Scoopy dan Stylo, hingga New ADV 160 yang baru saja kami perkenalkan,” kata Susumu saat konferensi pers di ICE BSD City, Kab. Tangerang, Rabu (24/9/2025).

    Honda di IMOS 2025 Foto: Ridwan Arifin

    Booth Honda terletak di Hall 9-10 ICE. Di booth ini, pengunjung dapat menemukan berbagai zona, mulai dari Fashion, Urban, Big Scooter, Racing, Explorer, Lifestyle, hingga EV Zone. Setiap zona menghadirkan motor-motor terfavorit konsumen yang mendukung berbagai aktivitas, gaya hidup, sekaligus passion masyarakat Indonesia.

    Honda ADV 160 di IMOS 2025 Foto: Ridwan Arifin

    Sorotan terbaru diarahkan untuk New Honda ADV 160 yang tampil semakin gagah dengan guratan leg shield baru. Model SUV penjelajah ini semakin membanggakan dengan kecanggihan varian Honda RoadSync yang memberi pengalaman konektivitas digital yang aman saat berkendara, lengkap dengan panel meter TFT 5 inci-nya. USB Type-C hadir di semua tipe membuatnya semakin fleksibel untuk perjalanan ke mana saja. Menariknya, pada tipe Honda Roadsync, diberikan warna baru SUV Brown dengan velg berwarna burnt titanium layaknya SUV premium.

    Sebagai bentuk layanan purna jual terbaik bagi konsumen, setiap pembelian Honda ADV 160 mulai 8 September hingga akhir tahun ini akan mendapatkan gratis oli mesin kualitas tinggi SPX2 hingga 1 tahun atau setara dengan 3 kali perawatan berkala, serta gratis biaya jasa perawatan selama 1 tahun sesuai dengan standar Kartu Perawatan Berkala (KPB) sepeda motor Honda.

    Bagi yang mendambakan model Fashion dengan gaya kalcer, hadir Honda Stylo 160 warna baru, Matte Blue yang menawan, New Honda Scoopy, hingga Honda Genio. Kombinasi warna dan striping baru CRF150L pun akan menjadi magnet tersendiri bagi pecinta sepeda motor off road. Honda BeAT pembaruan warna dan striping juga siap menyapa pengunjung.

    Di area sepeda motor listrik,AHM menampilkan line-up lengkap. Mulai dari Honda CUV e:, Honda ICON e:, dan Honda EM1e:Plus. Bahkan versi modifikasi juga hadir untuk memberikan inspirasi.

    Selain itu, AHM juga menghadirkan BEX (Battery Exchange Station) sebagai solusi pengisian daya cepat dan mudah, yang semakin memperkuat komitmen Honda dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

    Pada IMOS 2025, pengunjung juga berkesempatan bertemu langsung dengan dua pebalap muda berbakat Indonesia, Veda Ega Pratama dan M.Kiandra Ramadhipa, yang hadir berbagi pengalaman berkompetisi di kancah internasional.

    Honda di IMOS 2025 Foto: Ridwan Arifin

    Aktivitas safety riding pun dibuat seru di area booth.Pengunjung dapat belajar teknik berkendara aman melalui edukasi langsung dari instruktur Honda serta mencoba simulator berkendara yang interaktif. Aktivitas ini menjadi bagian dari kampanye konsisten #Cari_Aman dalam menumbuhkan budaya aman dan nyaman di jalan raya, sekaligus memberi pengalaman edukatif bagi seluruh pengunjung IMOS 2025.

    Astra Honda Racing Team (AHRT) juga menghiasi booth melalui deretan sepeda motor balap yang digunakan para pebalap binaan di berbagai ajang kelas dunia. Pada IMOS 2025, pengunjung juga berkesempatan bertemu langsung dengan dua pebalap muda berbakat Indonesia, Veda Ega Pratama dan M.Kiandra Ramadhipa, yang hadir berbagi pengalaman berkompetisi di kancah internasional.

    (riar/dry)

  • Panen Nikel di Ladang Bunga?

    Panen Nikel di Ladang Bunga?

    Jakarta

    Di sebuah ladang di Albania utara, petani sibuk memanen di sela-sela deretan tanaman mustard kuning. Hasil panennya bukan biji atau minyak, melainkan nikel.

    Tanaman itu termasuk satu dari sekitar 700 spesies hiperakumulator—jenis tumbuhan yang mampu menyerap logam dalam jumlah besar dari tanah, mulai nikel, seng, tembaga, hingga emas dan elemen tanah jarang.

    Tanaman hiperakumulator mampu menyimpan logam di batang, daun, atau getahnya, sebagai trik racun untuk melindungi diri dari predator dan patogen. Bagi tanaman, logam-logam itu tak berbahaya.

    Dari remediasi lahan ke “tambang hijau”

    Pada 1980-an, ilmuwan pertama kali menggunakan tumbuhan ini untuk membersihkan lahan tercemar logam berat akibat tambang atau peleburan. Sejumlah tanaman bahkan dikabarkan mampu menyerap sesium radioaktif dari tanah sekitar lokasi bencana nuklir Chernobyl.

    Namun baru pada dekade 1990 muncul gagasan untuk memanfaatkan logam yang terkumpul pada tanaman. Dari situlah lahir konsep “fitomining”—menambang dengan tanaman.

    Tiga puluh tahun kemudian, gagasan “menambang” logam dengan menanam bunga nyaris menjadi ladang bisnis. Pertanyaannya: mungkinkah cara ini menyaingi tambang industri raksasa?

    Model bisnis fitomining

    Ladang di Tropoje, Albania, misalnya, mengandung nikel dalam kadar terlalu tinggi untuk ditanami pangan, tapi tak cukup kaya untuk membuka tambang konvensional. “Tempat ideal bagi fitomining,” kata Eric Matzner, pendiri startup Metalplant yang menggarap lahan 10 hektare itu.

    Jejak hijau vs tambang konvensional

    “Dampak lingkungan fitomining rendah,” kata Antony van der Ent, peneliti Wageningen University, Belanda, sekaligus penasihat perusahaan Botanickel. Tambang konvensional justru sering membawa kerusakan: deforestasi, limbah beracun yang mencemari lingkungan, serta emisi gas rumah kaca tinggi. Nikel termasuk paling kotor, dengan jejak emisi 10–59 ton per ton logam.

    Sebaliknya, fitomining ramah iklim. Tanaman menyerap karbon dalam jumlah besar, lalu melepasnya kembali saat dibakar. “Hasilnya nikel murni dengan misi karbon nyaris nol,” ujar van der Ent. Lahan yang ditinggalkan pun bisa dibersihkan untuk keperluan lain, seperti kehutanan atau rekreasi, tambah Rupali Datta, biokimiawan Michigan Tech University.

    Lapar akan nikel

    Meski bisa menyerap berbagai logam, fitomining sejauh ini baru fokus pada nikel—logam yang banyak ditemukan di lapisan tanah atas di Indonesia, Filipina, Brasil, Afrika Selatan, hingga Amerika Serikat.

    Permintaan nikel, kata Badan Energi Internasional, IEA, diperkirakan melonjak dua kali lipat pada 2050, didorong kebutuhan baterai kendaraan listrik. Pasokan kini masih dominan dari tambang milik Cina di Indonesia. Phytomining bisa jadi alternatif bagi negara dengan kandungan nikel lebih rendah.

    Layak atau tidak?

    Firma riset BloombergNEF memperkirakan fitomining masih terlalu mahal bagi pembeli nikel. Metalplant enggan buka harga, tapi menargetkan harga bisa setara dengan pasar nikel konvensional. “Kami menyebutnya keuntungan hijau: produk lebih baik dengan harga sama,” kata Matzner.

    Musim tanam ketiga ini, Metalplant mengklaim panen lebih dari tiga ton nikel dari 10 hektare lahannya di Albania. Angka yang masih jauh dibanding tambang konvensional, yang bisa menghasilkan jumlah sama hanya dalam setengah jam.

    Untuk menyaingi satu tambang nikel, butuh ladang 200 ribu hektare—2,5 kali luas New York City. Menggantikan seluruh produksi global, perlu 15 juta hektare, sebesar Tunisia. “Ekonomi skala jadi faktor utama. Semakin besar, semakin murah. Tapi kendala phytomining justru lahan,” kata Kwasi Ampofo, analis BloombergNEF.

    “Fitomining tak bisa mengganti tambang konvensional, tapi bisa jadi pelengkap,” ujar Datta. Lagi pula, ladang monokultur seluas ribuan hektare juga akan berdampak terhadap lingkungan: pupuk, pestisida atau penyedotan air.

    Van der Ent melihat peluang terbesar justru di komunitas kecil yang kesulitan bertanam pangan. “Di situlah potensinya,” katanya. Masyarakat bisa meraih keuntungan dari nikel sambil membersihkan tanah mereka.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh Rizki Nugraha
    Editor: Agus Setiawan

    Lihat juga Video: Komisi VIII DPR RI Minta PT Gag Nikel Setop Beroperasi

    (ita/ita)

  • Baterai Terlempar dari Mobil Listrik untuk Hindari Kebakaran

    Baterai Terlempar dari Mobil Listrik untuk Hindari Kebakaran

    Jakarta

    Kebakaran mobil listrik masih jadi kekhawatiran pemilik dan produsen kendaraan BEV. Sebuah badan di China malah membuat ide gila dengan melempar baterai mobil listrik ke salah satu sisi kendaraan. Memang bisa menyelamatkan penumpang mobil, tapi bisa mencederai pengguna jalan lain.

    Jika sampai terjadi kebakaran, api yang muncul dari baterai mobil listrik sangat sulit dipadamkan. Api tak bisa dipadamkan dengan alat pemadam kebakaran biasa, selain itu asap yang keluar dari pembakaran sangat berbahaya jika terhirup.

    Banyak perusahaan di dunia kemudian mencoba mengembangkan teknologi pengaman untuk meminimalkan dampak kebakaran kendaraan listrik. Baik pada teknologi baterai maupun alat pemadam kebakaran.

    Tapi apa yang dilakukan sebuah perusahaan di China ini benar-benar bikin banyak orang heran, dan kemudian memicu kontroversi: mereka menciptakan teknologi yang bisa membuat baterai terlontar ke sisi kanan kendaraan. Sebuah mekanisme yang mengingatkan pada fungsi lontar pilot pesawat jet tempur.

    Someone should tell them that for a modern EV battery to go critical it needs quite an heavy impact…which would destroy this „battery ejection system”. pic.twitter.com/toJi8jbfkx

    — 🇨🇳China EV, Engineering & Life🇩🇪 (@ChinaEV_Eng_Lif) September 20, 2025

    Meski baru pada tahap ujicoba, teknologi ini langsung memicu perdebatan. Melempar baterai mobil listrik dengan bobot dan ukuran besar tentu saja akan membahayakan pengguna jalan yang lain.

    “Mereka mau membunuh pejalan kaki, dibanding membuat menghindari risiko mobilnya sendiri rusak (karena terbakar),” tulis seorang netizen mengomentari video ujicoba yang diposting di akun media sosial X.

    “Tak diragukan lagi, akan membunuh anak-anak yang berjalan di trotoar,” tulis netizen yang lain.

    Dikutip dari News.com.au, ujicoba pelontar baterai ini dilakukan oleh China Vehicle Collision Repair Technical and Research Centre. Menurut salah seorang yang memposting video tersebut, baterai terlempar keluar dari mobil hanya akan terjadi pada kondisi tertentu.

    Sementara itu, dikutip dari Carscoop, teknologi pelontar baterai bekerja melalui cara kerja yang mirip seperti airbag. Jika sensor mendeteksi adanya panas pada suhu tertentu dalam pack baterai, sistem akan mendorong proses pelontaran baterai.

    Baterai bisa terlempar sejauh 3-6 meter dari kendaraan, demi melindungi penumpang mobil dari potensi kebakaran. Tapi tentu saja baterai bisa mengenai kendaraan lain, pejalan kaki, atau akibat-akibat lain yang lebih buruk.

    Mobil yang digunakan pada ujicoba tersebut adalah iCar 03T. iCar merupakan perusahaan yang berada satu payung dengan Chery.

    Namun iCar membantah terlibat dalam rangkaian ujicoba tersebut, yang mereka sampaikan melalui akun media sosial resminya. “Ini tidak ada hubungannya dengan iCar, tolong berpikir rasional,” tegas iCar.

    (din/din)