Produk: kendaraan listrik

  • Video Wagub Erwan Buka GIIAS Bandung: Tingkatkan Perekonomian di Jabar

    Video Wagub Erwan Buka GIIAS Bandung: Tingkatkan Perekonomian di Jabar

    Pameran Otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 resmi digelar di Sudirman Grand Ballroom, Kota Bandung, Jawa Barat pada Selasa (1/10). Wagub Jabar Erwan Setiawan berharap gelaran ini bisa membuat perekonomian di Jabar meningkat.

    Sejumlah merek ternama menghadirkan inovasi terbaru, termasuk kendaraan listrik yang ramah lingkungan.GIIAS ini diharapkan sebagai momentum penting untuk menarik investasi sekaligus memperkuat daya saing Jawa Barat di sektor otomotif.

  • Kerja Sama dengan BMW, Mayapada Beri Promo untuk Pemilik BMW Astra Card

    Kerja Sama dengan BMW, Mayapada Beri Promo untuk Pemilik BMW Astra Card

    Jakarta

    Mayapada Healthcare resmi menjalin kerja sama strategis dengan BMW Astra dalam menghadirkan layanan premium bagi pasien maupun pelanggan.

    Signing ceremony berlangsung di Mayapada Hospital, Jakarta, dengan mengusung tema ‘Beyond Drive, Beyond Health’.

    Melalui kerja sama ini, Mayapada Healthcare dan BMW Astra berkomitmen menghadirkan layanan kesehatan dan mobilitas premium yang terintegrasi, memberikan pengalaman yang aman, nyaman, dan bernilai tambah bagi pasien maupun pelanggan di Indonesia.

    BMW Astra menyiapkan berbagai lini kendaraan premium, mulai dari seri 3, 5, 7, hingga seri X (X1, X3, X5, X7), termasuk kendaraan listrik untuk layanan mobilitas pasien Mayapada Hospital.

    Selain itu, pelanggan yang memiliki BMW Astra Card berhak memperoleh keuntungan eksklusif melalui program loyalty membership berupa harga khusus untuk pemeriksaan kesehatan dan screening, diskon rawat inap maupun rawat jalan, serta akses ke fasilitas tambahan seperti yoga klinik, ruang VIP, perekaman kesehatan, dan layanan darurat.

    President Director & CEO Mayapada Healthcare, Navin Sonthalia, menegaskan relevansi tema tersebut dengan visi keduanya.

    Sementara itu, Chief Executive BMW Astra, Sanfrantis Tanu menilai kolaborasi ini membuka peluang besar untuk meningkatkan kualitas layanan bagi pasien maupun pelanggan.

    “Mayapada Healthcare dengan BMW Astra akan meningkatkan value kedua pihak, meningkatkan pengalaman pelanggan dalam segi layanan premium. Kolaborasi ini tidak hanya terbatas dalam layanan mobilitas saja, tetapi besar harapan kami bahwa para pasien Mayapada Healthcare nantinya juga bisa menikmati layanan premium lainnya yang dimiliki oleh BMW Astra,” terangnya.

    “Kami berharap kerja sama ini bisa sustain dan berkelanjutan dan bisa mewujudkan visi Mayapada Healthcare dan BMW Astra untuk senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada para penggunanya,” tambahnya.

    Layanan kesehatan Mayapada tetap dapat diakses oleh masyarakat umum, namun promo fasilitas dan harga spesial tersebut hanya berlaku untuk pemegang BMW Astra Card yang melakukan pembelian maupun perawatan kendaraan di BMW Astra.

    Senada, Chief Commercial Officer Mayapada Healthcare, Benjamin Winoto, menegaskan bahwa kolaborasi ini akan diimplementasikan di seluruh jaringan rumah sakit Mayapada.

    “Ini (layanan) di semua rumah sakit Mayapada kita akan ada, di Kuningan, Rasuna Said, di Surabaya, di Bogor, dan juga di Bandung (dalam proses),” tutur Benjamin.

    Ia menambahkan, layanan mobilitas pasien juga disiapkan sebagai bagian penting dari kerja sama ini.

    “Kami akan bisa jemput dari rumah mereka, dari bandara, dari kantor showroom BMW, apapun, ke rumah sakit,” pungkasnya.

    Kolaborasi ini direncanakan berlanjut hingga tahun 2026 sebagai langkah strategis dalam memperkuat positioning kedua brand di segmen premium.

    (prf/ega)

  • Alva Masih Punya Motor Listrik Lebih Murah dari N3

    Alva Masih Punya Motor Listrik Lebih Murah dari N3

    Jakarta

    Alva, brand motor listrik yang produksi di Cikarang, Jawa Barat, masih menyimpan amunisi dengan harga di bawah Alva N3.

    Alva N3 merupakan produk termurah yang dijual Alva saat ini. Terdapat opsi sewa baterai dengan biaya bulanan Rp 250 ribu, motor listrik itu bisa ditebus Rp 20,5 juta. Alva saat ini memberikan subsidi mandiri hingga potongan Rp 7 juta. Alva N3 bisa diboyong Rp 13,5 juta.

    Harga motor listrik Alva dengan baterai lithium itu bisa bersaing di pasar otomotif, bahkan untuk motor 110 cc yang dijual di Indonesia.

    Purbaja Pantja, Chief Executive Officer Alva menyebut pihaknya tidak akan berhenti melahirkan produk baru yang lebih terjangkau untuk pasar Indonesia.

    “Kemungkinan (produk lebih murah dari Alva N3) tentunya ada. Karena kan Alva memastikan bahwa kita memenuhi permintaan masyarakat. Apakah permintaan masyarakat di bawah harganya N3? Kita ada, tapi dari segi timing dan lain lain masih kita pertimbangkan,” kata Purba saat ditemui di ICE BSD City, Kab. Tangerang, belum lama ini.

    Motor listrik Alva saat ini tidak menggunakan baterai SLA (Sealed Lead Acid). Alva menggunakan baterai lithium-ion, yang jauh lebih modern dan efisien dibandingkan SLA. Purba memastikan motor listrik yang lebih terjangkau itu tidak akan menggunakan baterai SLA.

    “Motor listrik harus dengan lithium, SLA bukan yang kita pertimbangkan sekarang. Karena memang untuk motor yang ingin kita ciptakan dari segi performa dan lain-lain menurut kami hanya bisa dipenuhi dengan baterai lithium,” kata Purba.

    Alva sudah berkiprah selama tiga tahun di Indonesia. Mereka tidak menyebut berapa banyak motor listrik yang sudah terjual. Namun dalam kurun waktu tersebut, Alva mengklaim berhasil mengurangi emisi CO₂ hingga 2.766 ton, setara dengan menanam lebih dari 127.048 pohon dalam setahun.

    Untuk mendukung pengalaman pengguna, Alva juga menghadirkan Boost Charge Station, teknologi perdana di industri motor listrik Indonesia. Fasilitas ini memungkinkan pengisian daya dari 10% hingga 50% dalam waktu kurang dari 30 menit. Hingga kini, Boost Charge Station sudah tersebar di lebih dari 132 konektor di 52 lokasi di seluruh Indonesia, sehingga konsumen semakin mudah melakukan pengisian daya kapan pun dan di mana pun.

    Meski Alva N3 merupakan varian termurah namun sudah memiliki bekal untuk bisa ngecas cepat di boost charge station.

    Selain itu Alva sudah menghadirkan lebih dari 10 Alva Experience Center, serta menggandeng 48 mitra layanan purna jual di 23 kota besar. Capaian tersebut menegaskan Alva dalam membangun infrastruktur dan ekosistem yang mempermudah masyarakat beralih ke kendaraan listrik.

    (riar/dry)

  • Warren Buffet Jual Seluruh Saham BYD, Sudah Untung 20 Kali Lipat

    Warren Buffet Jual Seluruh Saham BYD, Sudah Untung 20 Kali Lipat

    Jakarta

    Berkshire Hathaway, perusahaan investasi milik miliarder Amerika, Warren Buffett, resmi mengakhiri investasinya di produsen kendaraan listrik (EV) asal Tiongkok, BYD.

    Berkshire sudah investasi panjang selama 17 tahun di BYD. Nilainya telah tumbuh lebih dari 20 kali lipat dalam periode tersebut.

    Perusahaan Buffett mulai berinvestasi di BYD pada tahun 2008. Dia membayar US$ 230 juta untuk mencaplok sekitar 225 juta lembar saham, setara dengan kepemilikan 10% saham BYD pada saat itu.

    Kemudian sejak Agustus 2022, Berkshire mulai secara bertahap mengurangi kepemilikan saham BYD.

    Mengutip CNBC International, penasihat khusus untuk BYD, Alfredo Altavilla mengatakan Buffett sudah mendapatkan keuntungan 20 kali lipat dari modal yang dia investasikan.

    Li Yunfei, petinggi BYD, dalam sebuah unggahan di akun Weibo resminya mengucapkan terima kasih kepada Berkshire atas investasi, bantuan, dan persahabatannya selama 17 tahun terakhir. Ia menyebut penjualan saham tersebut sebagai hal yang biasa.

    “Berinvestasi dalam saham melibatkan pembelian dan penjualan, yang benar-benar normal… Kami berterima kasih atas pengakuan Charlie Munger dan Warren Buffett atas BYD, serta atas investasi, dukungan, dan persahabatan selama 17 tahun terakhir… Pujilah semua orang percaya jangka panjang!” tulis Li Yunfei.

    Mencukil laporan Reuters, pesaing terbesar Tesla tersebut mengalami penurunan laba kuartalan untuk pertama kalinya dalam tiga setengah tahun karena ekspansinya terhambat di tengah kampanye pemerintah melawan perang harga.

    Penjualan domestik BYD, yang mencakup hampir 80% dari total pengiriman globalnya, turun selama empat bulan berturut-turut di bulan Agustus. BYD telah memangkas target penjualan tahunan hingga 16% menjadi 4,6 juta kendaraan.

    (riar/dry)

  • Jakarta Masih Macet Meski Banyak Transportasi Umum, Ini Biang Keroknya

    Jakarta Masih Macet Meski Banyak Transportasi Umum, Ini Biang Keroknya

    Bisnis.com, JAKARTA — Kemacetan yang terjadi di Jakarta seperti tak ada habisnya, terutama saat jam sibuk. Kondisi ini terjadi hampir setiap hari meskipun pemerintah telah menyediakan beragam transportasi umum yang menghubungkan Jakarta dengan daerah aglomerasi Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).

    Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno menuturkan pada dasarnya jumlah transportasi umum di Jakarta sudah setara dengan kota dunia lainnya. 

    Hal yang menjadi perhatian, yaitu aktivitas di Jakarta bukan hanya dilakukan oleh warga lokal, tetapi juga dari kawasan Bodebek, yang kawasan perumahannya belum terjangkau angkutan umum. 

    “Dari rumah tuh engga ada angkutan yang menuju KRL dan sebagainya. Akhirnya mereka lebih memilik bawa motor atau motor ke Jakarta. Itu yang membuat macet,” kata Djoko kepada Bisnis, dikutip pada Selasa (30/9/2025).  

    Beda halnya dengan keberadaan layanan angkutan penumpang di Jakarta, di mana kawasan perumahan sudah terjangkau oleh angkutan umum, baik Transjakarta, feeder, maupun Jaklingko. 

    Djoko melihat yang menjadi masalah, terdapat lebih dari 1.500 kawasan perumahan di wilayah Bodebek. Namun, tak sampai 5% dari kawasan tersebut yang terhubung dengan angkutan umum.  

    Untuk itu, Djoko mendorong peran pemerintah daerah penyangga Jakarta untuk turut menyediakan layanan transportasi umum demi mengurai macet Jakarta. 

    Meski demikian, masalah lainnya juga adalah membeludaknya jumlah kendaraan bermotor, utamanya sepeda motor di Jakarta. Meski jumlah transportasi umum di Jakarta sudah setara kota dunia, tetapi di kota-kota dunia tidak ada sepeda motor. 

    Untuk itu, Djoko mendorong agar pemerintah dapat mengurangi jumlah kendaraan bermotor dengan pengaturan subsidi pembelian kendaraan bermotor maupun Bahan Bakar Minyak (BBM). 

    “BBM subsidi tidak boleh lagi dijual di Jakarta. Sepeda motor Jakarta semua tidak boleh ada lagi yang cicilan. Tidak berlaku pembelian motor listrik insentif. Itu [subsidi] enggak bener, itu yang buat kacau pusat,” jelasnya. 

    Pilihan lainnya yang dapat pemerintah lakukan untuk membereskan macet Jakarta, lanjut Djoko, yakni harus ada jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) untuk semua kendaraan bermotor tanpa terkecuali, baik kendaraan listrik maupun konvensional. 

    Pasalnya kemacetan ‘horor’ kerap terjadi di sejumlah ruas jalan di Jakarta. Seperti Gatot Subroto dan TB Simatupang yang beberapa waktu lalu menjadi keluhan masyarakat. 

    Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga telah ‘menyentil’ Kementerian Perhubungan dan Jasa Marga, imbas macet parah yang terjadi di Tol Dalam Kota yang terjadi pekan lalu. 

    Di mana terjadi penutupan total sejumlah gerbang tol di Ruas Tol Dalam Kota pada Rabu—Kamis, 24—25 September 2025, yang menyebabkan kemacetan parah yang berdampak pada lalu lintas jalan di sekitarnya 

    Dirinya tidak menampik bahwa kemacetan parah yang terjadi itu disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perbaikan-perbaikan sejumlah infrastruktur yang rusak akibat aksi demonstran bulan lalu.  

    “Saya sudah memberikan penekanan agar diatur betul waktu dan proyeknya sehingga tidak sangat mengganggu lalu lintas bagi masyarakat,” ungkapnya saat ditemui di kantor Kemenko IPK, Jumat (25/9/2025). 

  • Inilah Land Rover Defender Sport Listrik yang Siap Dirilis 2026

    Inilah Land Rover Defender Sport Listrik yang Siap Dirilis 2026

    JAKARTA – Land Rover semakin serius memperluas lini produknya. Setelah sukses besar dengan Defender generasi baru, kini pabrikan Inggris tersebut tengah menyiapkan anggota keluarga Defender terkecil, yang kemungkinan besar akan bernama Defender Sport atau Defender 80. SUV subkompak serba listrik ini dipastikan menjadi salah satu dari enam model baru yang akan diluncurkan Jaguar Land Rover (JLR) pada tahun 2026, menjadikannya pesaing tangguh di segmen SUV offroad ringkas.

    Dikutip dari laman Autoexpress, Senin, 29 September, prototipe Defender Sport baru-baru ini tertangkap kamera saat sedang diuji di jalan umum, memperlihatkan proporsinya yang lebih ringkas dibandingkan Defender 90 tiga pintu. Mobil ini memiliki jarak overhang belakang yang pendek dan kaca belakang yang sangat tegak, menegaskan DNA desain Defender yang fokus pada fungsionalitas dan kemampuan jelajah. Meskipun facelift depan terlihat sedikit lebih ramping dan tidak setegas Defender besar, Land Rover tampaknya tetap mempertahankan elemen penting, seperti ruang lengkungan roda yang besar untuk memaksimalkan artikulasi dan kemampuan offroad.

    Berbeda dengan kakaknya, Defender Sport akan sepenuhnya bertenaga listrik (EV). Model ini diharapkan menggunakan platform baru Electrified Modular Architecture (EMA) milik JLR, yang juga akan menjadi basis bagi model EV lain seperti Evoque dan Velar di masa depan.

    Pabrik JLR di Halewood telah menerima investasi besar untuk memproduksi mobil berbasis EMA ini. Dengan platform EV khusus, Defender Sport kemungkinan akan hadir standar dengan pengaturan motor ganda untuk menyediakan sistem penggerak empat roda (4×4), memastikan kapabilitas offroad tetap mumpuni sesuai reputasi Defender.

    Beberapa detail desain lainnya dapat terlihat meski tertutup kamuflase, termasuk lampu depan horizontal yang lebih tipis dan ketiadaan grill depan, yang umum pada kendaraan listrik. Selain itu, terlihat juga pegangan pintu model rata (flush-fitting door handles) dan spekulasi bahwa bagian belakang akan mengadopsi kluster lampu yang mirip dengan Defender standar. Secara ukuran, Defender Sport diperkirakan akan memiliki dimensi yang mirip dengan Range Rover Evoque listrik mendatang, dan diposisikan sebagai pengganti spiritual untuk Land Rover Freelander yang dihentikan produksinya pada 2014.

    Kehadiran Defender Sport yang lebih terjangkau dan serba listrik ini diperkirakan akan memperkuat branding Defender di pasar global. Namun, langkah ini juga memunculkan tantangan, yakni potensi menggerus penjualan Land Rover Discovery, yang belakangan ini berjuang untuk menyamai daya tarik Defender.

  • Sukses Bikin Mobil Listrik, VinFast Gak Tertarik Bikin Mobil Hybrid Nih?

    Sukses Bikin Mobil Listrik, VinFast Gak Tertarik Bikin Mobil Hybrid Nih?

    Hanoi

    Merek mobil asal Vietnam, VinFast, sudah mapan dengan jajaran produk mobil listrik baterainya atau BEV (battery electric vehicle). Namun mengingat semua konsumen belum bisa menerima mobil listrik, apakah VinFast tidak tertarik bikin alternatifnya seperti mobil hybrid?

    Chief Engineer VinFast VF 6 & VF 7, Vincent John Pendlebury, mengatakan saat ini memang ramai pabrikan yang memberikan opsi mobil hybrid buat konsumen yang ragu-ragu meminang mobil listrik full baterai. Mobil hybrid bisa mengatasi ‘penyakit’ range anxiety yang umumnya dialami pengguna mobil listrik.

    “Meskipun banyak pabrikan berfokus pada pendekatan mobil hybrid atau mobil dengan range extender, tapi saya melihat pada akhirnya semua tujuannya adalah ke mobil listrik (full baterai). Saya melihat (mobil hybrid) itu hanya sebagai teknologi transisional, bukan tujuan akhir,” ungkap Vincent kepada wartawan di Hanoi, Vietnam, Rabu (24/9/2025).

    Hal senada diungkapkan CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto. Menurut Kariyanto, fokus utama VinFast saat ini adalah mobil listrik full baterai. Maka, jika ada calon pembeli yang ragu-ragu terhadap jarak tempuh mobil listrik, yang harus dilakukan pabrikan adalah membangun ekosistem charging station-nya.

    “Jadi kami melihat, kalau secara infrastruktur sudah menunjang, di mana misalnya charging station semakin banyak, terus secara teknologi baterai juga makin pendek charging time-nya, tapi jaraknya makin jauh dan sebagainya, kami melihat kekhawatiran dari calon pengguna mobil listrik itu bisa terjawab. Berdasarkan hal itu, BEV masih merupakan fokus VinFast ke depannya,” bilang Kariyanto dalam kesempatan yang sama.

    “Dan saat ini, kami belum ada rencana untuk memperkenalkan mobil hybrid. Fokus kami remain the same on the BEV dengan memperkuat ekosistemnya,” sambung Kariyanto.

    Kalau melihat riwayatnya, VinFast sendiri memang sudah lepas landas meninggalkan produk mobil bermesin konvensional, ke mobil listrik yang sepenuhnya bertenaga baterai.

    Saat didirikan 2017 lalu, awalnya VinFast membuat mobil konvensional bermesin pembakaran dalam (ICE) dengan menggunakan basis dari merek-merek ternama. VinFast Lux A2.0 misalnya, dibuat dari platform BMW Seri 5. Kemudian VinFast Lux SA2.0 dibangun dari platform BMW X5. VinFast dulu juga punya city car Fadil yang dibangun dari basis Opel Karl Rocks.

    Tapi pada Januari 2022, VinFast memutuskan mempercepat langkah menuju ‘hijau’ dengan mengumumkan strategi fokus pada kendaraan listrik murni. Keputusan bersejarah ini menjadikan VinFast sebagai salah satu produsen otomotif pertama di dunia yang beralih sepenuhnya ke kendaraan listrik.

    (lua/rgr)

  • Yamaha Neos Belum Dijual, Cuma Ojol yang Bisa Pakai

    Yamaha Neos Belum Dijual, Cuma Ojol yang Bisa Pakai

    Jakarta

    Yamaha menggunakan pendekatan yang berbeda untuk studi motor listrik fase sistem tukar baterai di Indonesia. Kali ini motor tersebut diuji oleh driver ojek online. Motor listrik yang digunakan ialah Yamaha Neos.

    “Ini program dari Yamaha Motor Company ya. Yang kerja sama dan memang difasilitasi juga oleh Yamaha Indonesia untuk kerja sama dengan grab, ride hailing lah ya.” kata Rifki Maulana, Manager Public Relations, YRA & Community. PT Yamaha Indonesia Motor Mfg.

    Sebelumnya Yamaha melakukan studi dengan baterai yang tertanam pada model Yamaha E01, konsumen bisa menjajal. Tapi untuk motor listrik swap baterai ini belum tersedia untuk dijajal publik.

    “Nggak (tersedia untuk konsumen) saat ini masih fokus untuk ride hailing,” kata Rifki.

    Areanya masih terbatas di Jabodetabek. Sebagai pendukung utama proyek ini, Yamaha telah berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyediakan stasiun tukar baterai mandiri yang tersebar di berbagai lokasi strategis di wilayah Jabodetabek. Melalui stasiun-stasiun ini, Yamaha juga akan mempelajari secara mendalam ekosistem penanganan baterai, mulai dari sisi hulu hingga hilir.

    Skema yang dijalankan Yamaha pun sama seperti sebelumnya, yakni sistem sewa. Jadi, pengemudi Grab yang ingin menggunakan Yamaha Neo bisa menyewa motor listrik tersebut melalui platform yang sudah disiapkan.

    “Sama dengan skema sebelumnya. Sistem sewa. Masih Jabodetabek coverage area,” kata Rifki.

    Langkah ini disebut Yamaha sebagai bentuk studi pasar. Tak hanya soal penerimaan konsumen, tetapi juga model bisnis motor listrik di Indonesia.

    Dengan strategi ini, Yamaha tampaknya masih berhati-hati sebelum melepas motor listrik ke pasar umum. Fokus utama tetap di uji coba bersama Grab, sembari melihat sejauh mana minat, kebutuhan, serta ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air berkembang.

    “Ya pasti studi tentang EV dan juga. Bisnis skemanya bagaimana di Indonesia,” kata Rifki.

    (riar/rgr)

  • Bali Gelontorkan Rp 270 M untuk Tower Turyapada Tahap Dua, Akan Dilengkapi Gondola dari Korea
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        28 September 2025

    Bali Gelontorkan Rp 270 M untuk Tower Turyapada Tahap Dua, Akan Dilengkapi Gondola dari Korea Denpasar 28 September 2025

    Bali Gelontorkan Rp 270 M untuk Tower Turyapada Tahap Dua, Akan Dilengkapi Gondola dari Korea
    Tim Redaksi
    BULELENG, KOMPAS.com
    – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali bakal menggelontorkan anggaran Rp 270 miliar untuk pembangunan Tower Turyapada tahap dua.
    Tower telekomunikasi yang berlokasi di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali ini akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas.
    Gubernur Bali, Wayan Koster mengungkapkan bahwa pembangunan ini mencakup jalan masuk dari
    shortcut
    hingga terminal, tempat parkir berkapasitas 200 mobil, serta fasilitas dan terminal gondola.
    Pembangunan jalan masuk direncanakan dimulai pada tahun ini.
    “Tahap duanya (dianggarkan) lagi Rp270 miliar. Tapi semua tendernya tahun ini selesai. Pengerjaannya tagu 2026 sampai 2027,” ujar Koster, Sabtu (27/9/2025) di Kabupaten Buleleng, Bali.
    Kata Koster, gondola yang akan dibangun memiliki panjang 1,1 kilometer dan akan dilengkapi dengan teknologi dari Korea.
    Selain gondola, penataan kawasan Turyapada juga akan dilakukan, meliputi pembangunan taman, glamping, komunal space, tempat-tempat santai, UMKM, pura, dan restoran.
    Pengerjaan interior dan furniture di tower Turyapada juga akan diselesaikan pada tahap kedua ini.
    Selain itu, untuk mendukung aksesibilitas, akan disiapkan
    shuttle
    listrik untuk mengangkut pengunjung jika terjadi kendala pada gondola.
    Ia menyebut, kendaraan yang diizinkan masuk ke kawasan ini nantinya hanya kendaraan listrik.
    “Kalau terjadi problem pada gondolanya, mungkin listrik mati atau masalah teknis, orang bisa menuju ke Turyapada dengan menggunakan
    shuttle
    listrik. Harus listrik. Yang boleh masuk ke sini nanti hanya yang listrik,” kata Koster.
    Untuk memastikan kawasan tetap terjaga, pemerintah daerah akan membuat Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
    Fasilitas obyek pariwisata akan diatur dalam radius tertentu tanpa adanya bangunan tinggi, hanya vila atau resort.
    “Ini akan menjadi kawasan yang bagus. Karena itu saya sudah minta ke Pak Bupati supaya dibuatkan Perda di sini. Kawasan hijau ini jangan sampai berubah,” ucapnya. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bisnis SPKLU Makin Menjamur, Ini Buktinya – Page 3

    Bisnis SPKLU Makin Menjamur, Ini Buktinya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Terra Charge mengumumkan telah memiliki 250 titik pengisian dengan lebih dari 300 unit charger yang tersebar di Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Jumlah itu menjadikan perusahaan penyedia Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) asal Jepang tersebut sebagai jaringan pengisian kendaraan listrik swasta terbesar diIndonesia.

    CEO Terra Charge Indonesia Go Suzuki menjelaskan dalam enam bulan terakhir, lebih dari 50 ribu sesi pengisian dilakukan melalui layanan Terra Charge.

    Angka ini menunjukkan meningkatnya permintaan pengguna kendaraan listrik terhadap infrastruktur pengisian daya yang mudah diakses dan andal. Langkah ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah mencapai target net zero emission pada 2060.

    “Mencapai lebih dari 250 lokasi dengan 300 unit charger adalah pencapaian penting bagi kami, dan ini baru permulaan,” kata Go Suzuki, di Jakarta, Minggu (28/9/2025).

    Ia menambahkan tahap berikutnya akan difokuskan pada penyediaan DC Fast Charging di pusat perbelanjaan besar di Jakarta.

    “Dengan fast charging, pengguna kendaraan listrik bisa mengisi daya dalam waktu singkat sambil beraktivitas, misalnya berbelanja. Hal ini menjawab kebutuhan efisiensi waktu dan kenyamanan,” ujarnya.