Produk: kendaraan listrik

  • Harga Naik, Penjualan Bisa Anjlok

    Harga Naik, Penjualan Bisa Anjlok

    Jakarta

    Nasib insentif buat mobil listrik tahun depan belum jelas. Kalau tak lanjut, harga mobil listrik dipastikan naik. Kenaikan harga itu bisa membuat penjualan mobil listrik anjlok!

    Insentif buat sektor otomotif tahun depan bakal disetop. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut industri otomotif dalam negeri sudah cukup kuat. Hal itu lah yang menjadi dasar tak berlanjutnya insentif di sektor otomotif tahun depan.

    “Insentif tahun depan tidak ada, karena industrinya sudah cukup kuat,” kata Airlangga belum lama ini.

    Harga Mobil Listrik-Hybrid Bakal Naik Tanpa Insentif?

    Bila tak berlanjut, tentu akan memberikan dampak signifikan terhadap kenaikan harga. Pengamat otomotif sekaligus akademisi ITB Yannes Pasaribu menilai, wacana penyetopan insentif untuk tahun 2026 jelas bisa membuat penjualan mobil jeblok secara keseluruhan. Sebab, harga jual mobil pasti naik. Khususnya kalau bicara mobil listrik yang saat ini tengah mendapat karpet merah dengan guyuran insentif dari pemerintah.

    “Tanpa insentif seperti PPNDTP dan bebas bea masuk, harga EV, terutama model CBU yang tidak mulai dirakit dengan TKDN 40 persen bisa naik signifikan, misalnya hingga sekitar 30-40 persen,” terang Yannes kepada detikOto.

    Kenaikan itu tentu membuat daya tarik terhadap mobil listrik makin menyusut. Harganya yang tinggi membuat kelompok konsumen dari kalangan menengah ke bawah makin tak melirik mobil listrik. Sebab, kata Yannes, selama ini kelompok konsumen tersebut cukup terbantu dengan kehadiran insentif.

    “Akibatnya, permintaan diprediksi akan melemah, terutama di segmen middle class yang sensitif harga, dan berisiko memperlambat laju adopsi BEV di Indonesia,” ujar Yannes.

    Momentum ini justru menjadi peluang bagi mobil hybrid. Menurutnya, pasar mobil hybrid bisa kembali merangkak bila insentif buat EV sepenuhnya disetop. Ini berlaku bagi para produsen yang melahirkan mobil hybrid baik itu pabrikan Jepang maupun China.

    Deretan Insentif di Sektor Otomotif Roda Empat

    Insentif Mobil Listrik

    Untuk diketahui saat ini memang ada beberapa insentif yang berlaku di industri otomotif. Khusus mobil listrik, tak dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Tertulis pada pasal 2 PMK No. 135 Tahun 2024, PPnBM yang terutang atas impor KBL Berbasis Baterai CBU Roda Empat tertentu oleh Pelaku Usaha ditanggung Pemerintah untuk tahun anggaran 2025. Lanjut pada pasal 3 PMK No. 135 Tahun 2024 menyatakan, PPnBM atas impor mobil listrik CBU ditanggung Pemerintah sebesar 100 dari jumlah PPnBM yang terutang. Lalu, PPnBM atas penyerahan mobil listrik yang diproduksi CKD ditanggung pemerintah sebesar 100 persen.

    Selain bebas PPnBM, ada juga insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk kendaraan listrik. Pemerintah memberikan insentif PPN DTP atas mobil listrik melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12 Tahun 2025. Kendaraan listrik produksi lokal dengan TKDN tertentu berhak mendapatkan PPN DTP. Jadi, PPN yang ditanggung pembeli lebih kecil. Insentif ini bisa dinikmati beberapa produsen yang memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen yaitu Wuling, Hyundai, MG, Chery, dan Neta. Dengan demikian deretan mobil listrik yang memenuhi syarat TKDN itu hanya dikenai PPN 2 persen.

    Insentif juga diberikan untuk produsen mobil listrik lain seperti BYD, AION, Geely, Citroen, VinFast, dan Xpeng. Deretan merek tersebut juga dibebaskan dari PPnBM meski menjual mobil dari impor. Selain itu, meski mendatangkan mobilnya secara impor, deretan produsen di atas dibebaskan dari bea masuk yang seharusnya dikenai tarif 50 persen. Dengan catatan, merek-merek tersebut menyetujui komitmen investasi di Indonesia. Kalau tidak, maka ada bank garansi setiap unit impor sesuai dengan ketentuan. Bank garansi tersebut akan dicairkan atau hangus untuk mengembalikan insentif yang telah diberikan oleh pemerintah. Dalam periode 1 Januari 2026 hingga 31 Desember 2027, produsen wajib mewujudkan komitmen produksi 1:1 sesuai road map tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).

    Insentif Buat Mobil Hybrid

    Selain mobil listrik, pemerintah juga telah memberikan insentif buat mobil hybrid meski nilainya tak terlalu besar. Insentifnya berupa PPnBM ditanggung pemerintah sebesar 3 persen. Tarif PPnBM mobil hybrid yang harusnya 6-8 persen jadi hanya 3-5 persen. Mobil dengan teknologi mild hybrid pajaknya beda lagi. Tarifnya sebesar 8-12 persen tergantung dari emisi gas buang yang dihasilkan. Dengan adanya insentif, tarif PPnBM mobil mild hybrid menjadi 5-9 persen.

    Selanjutnya untuk mobil berjenis plug-in hybrid, tarif PPnBM yang dikenakan lebih kecil yaitu 5 persen berlaku untuk semua jenis tanpa diatur besar emisi gas buang yang dihasilkan. Dengan adanya insentif, mobil PHEV hanya kena tarif PPnBM 2 persen.

    (dry/din)

  • Pabrikan Jepang Nggak Bisa Terus-terusan Ngotot dengan Mobil Hybrid

    Pabrikan Jepang Nggak Bisa Terus-terusan Ngotot dengan Mobil Hybrid

    Jakarta

    Pabrikan Jepang disebut tak bisa terus-terusan ngotot dengan mobil hybrid di tengah gempuran mobil listrik. Kalau tidak, jangan kaget bila pasarnya bakal tergerus.

    Pasar otomotif Indonesia kian gemuk. Banyak merek baru, khususnya dari China ikut meramaikan pasar otomotif Indonesia. Sejumlah pabrikan China itu juga membawa angin segar karena menghadirkan mobil listrik yang harganya setara dengan mobil bermesin konvensional merek Jepang. Gayung pun bersambut, mobil China mulai banyak diminati orang Indonesia. Satu merek yang cukup mencolok adalah BYD. Meski baru seumur jagung di industri otomotif dalam negeri, BYD sudah menguasai pangsa pasar mobil listrik.

    BYD memang agresif mendatangkan produk mobil listriknya untuk mengisi berbagai segmen. Untuk menjegal mobil di segmen Low Cost Green Car (LCGC) misalnya, BYD punya Atto 1. Dari komposisi harga Atto 1 berada di level yang sama dengan deretan mobil LCGC. Lebih mengejutkan lagi, penjualan Atto 1 juga meroket dalam dua bulan terakhir. Nama BYD Atto 1 bahkan mengisi daftar penjualan mobil terlaris pada periode Oktober-November 2025. Keberhasilan BYD lewat Atto 1 dinilai menjadi sinyal lahirnya struktur persaingan baru di industri otomotif Indonesia.

    Pengamat otomotif sekaligus akademisi ITB Yannes Pasaribu menilai, fenomena harga Atto 1 justru membuat konsumen yang sebelumnya resisten dengan mobil listrik malah jadi runtuh.

    “Lalu, label BYD yg begitu gencar diwartakan pada banyak sekali medsos sebagai produsen BEV global terbesar juga semakin memperkuat brand trust, sehingga kekhawatiran soal kualitas, baterai, dan after-sales berkurang signifikan,” terang Yannes kepada detikOto.

    Hal itu kata Yannes membuat Atto 1 menjadi rival langsung deretan mobil LCGC dan juga city car bermesin konvensional. Ke depan, bukan tidak mungkin justru pasarnya makin membesar. Menurutnya, untuk bisa bersaing, para pabrikan Jepang tidak seharusnya terus-terusan ngotot dengan mobil hybrid.

    “Konsekuensinya, fenomena ini sangat mungkin semakin membesar seiring waktu dan bakal memaksa pabrikan Jepang yang ada di Indonesia untuk merespons dengan mau tidak mau harus segera menciptakan BEV entry-level yang sama agresifnya. Tidak terus-terusan ngotot memaksakan mobil hybrid mengikuti policy prinsipal Jepangnya,” jelasnya lagi.

    Kalau terus bertahan dengan mobil hybrid, bisa jadi pangsa pasar mobil Jepang justru tergerus. Sebab tren konsumen mulai mengarah ke kendaraan listrik. Di sisi lain, sejumlah pabrikan China juga sudah punya mobil hybrid dengan teknologi lebih canggih dan harga terjangkau.

    “Jika Jepang bersikeras hanya mengandalkan hybrid yang juga harus berkompetisi dengan berbagai brand baru hybrid China yang lebih unggul desain dan fiturnya, tanpa mempercepat produksi BEV lokal, maka pangsa pasarnya akan terus menyusut seiring bergantinya generasi pembeli mayoritas ke gen Millenial dan utamanya Gen Z yang lebih aware terhadap value for money,” tutup Yannes.

    Tergerusnya pasar mobil Jepang sebenarnya sudah mulai terlihat. Kalau mengacu pada data distribusi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, hal itu mulai terlihat pada tahun 2024.

    Meskipun Toyota tetap kokoh di puncak dengan 33%, jika ditotal, pangsa lima besar merek Jepang turun menjadi 79,6%, turun 5% dari capaian 2020. Ya sebelumnya mobil Jepang mencatatkan pangsa pasar di atas 80%.

    Sementara itu, pabrikan China mulai membagi kekuatannya. Wuling memperkuat posisinya di 2,8% (25.067 unit), dan yang mengejutkan, BYD yang baru masuk langsung merebut 1,6% pasar (13.964 unit). Mereka menunjukkan keseriusan dengan mengincar segmen mobil listrik yang mulai diminati konsumen. Tren kenaikan itu juga berlanjut tahun 2025. Ini menjadi sinyal bagi pabrikan Jepang untuk makin waspada.

    Total penjualan retail hingga November 2025 tercatat 739.977 unit. Angka kolektif lima merek Jepang teratas kini hanya menyisakan 73,6% pangsa pasar. Terlihat jelas, dominasi Jepang yang dulu mencapai 85% kini berada di angka 73,6%. Angka yang hilang itu-sekitar 11%-hampir seluruhnya diambil oleh merek China.

    (dry/lua)

  • RI Siapkan Ekosistem Hidrogen dari Panas Bumi

    RI Siapkan Ekosistem Hidrogen dari Panas Bumi

    Jakarta

    Indonesia punya rencana besar untuk mengoptimalkan sumber daya panas bumi (geothermal) yang ada, tidak hanya menjadi listrik tetapi juga untuk produksi energi berbasis hidrogen.

    Senior Vice President Technology Innovation & Implementation PT Pertamina (Persero), Hana Timoti mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara dengan cadangan geothermal terbesar di dunia. Hidrogen mulai dilirik sebagai salah satu produk turunan potensial dari pengembangan energi yang cukup menjanjikan.

    “Sekarang kita fokuskan adalah bagaimana potensi geothermal ini jadi listrik, kemudian listriknya kita pakai untuk produksi hidrogen. Mudah-mudahan secara ekonominya bisa masuk, sehingga potensi geothermal ini bisa kita optimalkan,” kata Hana dalam acara Public & Business Leader Forum di Hotel Sari Pacific Jakarta, Autograph Collection, Jakarta Pusat, Sabtu (13/12/2025).

    Menurutnya, pengembangan ini merupakan bagian dari inisiatif membangun ekosistem hidrogen nasional agar Indonesia tidak kembali tertinggal seperti pada era kendaraan listrik (electric vehicle/EV), ketika peran domestik lebih banyak sebagai konsumen.

    “Supaya kita nggak ketinggalan terus, seperti EV. Kan EV kita ketinggalan, sehingga ketika zamannya EV kita hanya jadi konsumen saja. Ini diprediksikan kan zaman EV akan berakhir yang berikutnya adalah zamannya hidrogen. Ini yang kita persiapkan supaya pada saat nanti masanya hidrogen sebagai sebagai energi jadi energi utama kita sudah siap dengan struktur dan juga ekosistemnya,” ujar dia.

    Hana mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk merealisasikan ekosistem energi berbasis hidrogen. Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Geothermal Energy Tbk telah menggandeng PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk pengembangan ekosistem hidrogen hijau di Indonesia.

    “Kita sudah ada kerja sama dengan Toyota juga bagaimana mengembangkan ekosistem hidrogen ini sehingga ketika pada saatnya ketika masanya tiba dengan ekosistemnya,” ujarnya.

    Pertamina juga sudah melaksanakan Pilot Project Green Hydrogen Ulubelu sebagai proyek percontohan produksi hidrogen hijau skala kecil di Lampung. Proyek ini terintegasi dengan pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) PGE untuk menghasilkan hidrogen hijau bebas emisi karbon dengan kapasitas 100 kg/hari.

    Selain itu, perusahaan juga telah memulai proyek percontohan untuk sektor kilang dan mobilitas. Untuk penggunaan hidrogen di kilang, ada pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kilang Plaju yang mampu menghasilkan energi listrik hingga 8,6 Megawatt-hour (MWh).

    Pertamina menilai, PLTS yang ada sudah memadai untuk hidrogen hijau. Listrik yang dibutuhkan untuk menghasilkan 240 Nm³ Ha/hari hanya sekitar 75 kWh.

    (shc/ara)

  • GAC AION Kantongi 958 Pesanan di GJAW 2025!

    GAC AION Kantongi 958 Pesanan di GJAW 2025!

    Jakarta

    Meski Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) sudah berakhir, rupanya masih ada catatan menarik untuk disimak. Kali ini datang dari produsen mobil listrik GAC AION, yang mengumumkan telah mengantongi 958 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK).

    Dalam keterangan resminya, GAC Indonesia mengumumkan menutup rangkaian pameran otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 dengan pencapaian gemilang melalui perolehan 958 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK).

    Dari total SPK yang tercatat, model AION V Luxury menjadi kontributor terbesar dengan minat pemesanan tertinggi. Lini kendaraan listrik GAC lainnya yang terdiri dari AION UT Premium, Hyptec HT, serta AION Y Plus, juga mendapat respons positif dari konsumen, hadir sebagai pilihan model berkualitas untuk berbagai segmen kebutuhan.

    “Respon positif konsumen di GJAW 2025 membuktikan bahwa GAC Indonesia semakin dipercaya dalam hal kualitas, kenyamanan, dan inovasi. Lebih dari 1.000 pengunjung juga mencoba langsung performa dan kenyamanan kendaraan kami melalui aktivitas Test Drive selama pameran, yang menunjukkan tingkat kepercayaan yang semakin kuat terhadap kendaraan listrik GAC,” ujar CEO GAC Indonesia, Andry Ciu.

    Foto: Doc. AION

    “Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan EV premium yang dapat dinikmati siapa pun, membawa kenyamanan dan performa unggul ke setiap perjalanan,” Andry menambahkan.

    Sebagai catatan, GAC AION saat ini hadir dengan menawarkan berbagai pilihan model diantaranya AION UT mulai dari Rp 325 juta, AION Hyptec HT mulai dari Rp 691 juta, serta AION V dan AION Y Plus masing-masing dibanderol mulai Rp 449 juta dan Rp 419 juta.

    (lth/din)

  • Ini Dia Sosok Kakak Beradik Paling Kaya di Asia

    Ini Dia Sosok Kakak Beradik Paling Kaya di Asia

    Jakarta

    Orang terkaya di Indonesia 2025 masih diduduki oleh R. Budi Hartono & Michael Hartono. Lebih akrab dengan Hartono bersaudara, mereka menempati posisi atas dalam daftar orang terkaya di Asia Tenggara.

    Kekayaan Hartono bersaudara tercatat saat ini mencapai US$ 43,8 miliar atau Rp 727,08 triliun (kurs Rp 16.600). Dua tahun terakhir dalam catatan periode yang sama, Hartono bersaudara menduduki posisi pertama orang terkaya di Indonesia pada 2023 dan 2024.

    Meski menduduki posisi pertama, kekayaan kaka beradik itu tercatat mengalami penurunan sebesar US$ 6,5 miliar dibandingkan sebelumnya. Namun, dia telah menempati posisi puncak orang terkaya di Indonesia sudah cukup lama.

    Sementara dalam daftar orang terkaya di Asia Tenggara, terakhir data itu dibuat oleh Forbes pada 2017. Dalam daftar tersebut Hartono bersaudara menempati posisi ke 5 dengan kekayaan saat itu tercatat US$ 32 miliar.

    Forbes mencatat sebagian besar kekayaan mereka dari investasi di Bank Central Asia (BCA). Keluarga Hartono membeli saham di BCA setelah keluarga kaya lainnya, keluarga Salim, kehilangan kendali atas bank tersebut selama krisis ekonomi Asia 1997-1998.

    Selain itu, kekayaan mereka juga berasal dari usaha besarnya yakni PT Djarum atau Djarum Group. Perusahaan itu didirikan oleh ayah mereka dan sekarang dijalankan oleh putra Budi, yakni bernama Victor.

    Lebih lanjut, berdasarkan catatan detikcom, keduanya ditinggal ayah mereka (Oei Wie Gwan) pada usia yang cukup muda, yakni 23 dan 24 tahun. Sejak saat itu pula usaha pabrik rokok kretek bernama Djarum yang telah dijalankan sejak 21 April 1951 oleh ayah mereka harus mereka pegang sendiri.

    Tak hanya ditinggal ayahnya, mereka berdua juga harus melanjutkan perjuangan PT Djarum dengan kondisi mengenaskan. Pabrik rokok tersebut terbakar di tahun yang sama dan meninggalkan PT Djarum dalam kesulitan keuangan.

    Hartono bersaudara melanjutkan usaha pabrik rokok yang ada di kota Kudus, Jawa Tengah tersebut pada masa mudanya. Berkat naluri bisnis dan ketekunan mereka, Hartono bersaudara akhirnya berhasil membawa perusahaan ini ke posisi yang lebih bergengsi sebagai salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia.

    Pada 1970-an, Djarum sukses menjadi salah satu pemasok rokok cengkeh terbesar di dunia. Pada tahun 1972, Djarum mulai mengeskpor produk rokoknya ke luar negeri. Sekitar tiga tahun kemudian Djarum memasarkan Djarum Filter, merek pertamanya yang diproduksi menggunakan mesin, diikuti merek Djarum Super yang diperkenalkan pada tahun 1981.

    Aset keluarga keturunan Tionghoa itu juga termasuk real estat di Jakarta. Bisnis keluarga tersebut juga di bidang elektronik yang populer yakni Polytron. Mereka juga diketahui melebarkan sayap bisnisnya kepada kendaraan listrik.

    Mereka juga membangun Global Digital Prima Venture, yang kemudian berhasil memperoleh Kaskus, salah satu forum online terbesar di Indonesia. Bisnis lain seperti agribisnis dan pertambangan adalah bukti dari naluri bisnis dan fleksibilitas mereka.

    (fdl/fdl)

  • Harga Perak Naik 115 Persen Setahun, Analis Ramalkan Tembus US$ 100

    Harga Perak Naik 115 Persen Setahun, Analis Ramalkan Tembus US$ 100

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga perak mencatat reli luar biasa sepanjang satu tahun terakhir. Logam mulia ini telah melonjak sekitar 115% secara tahunan, menembus level psikologis US$ 60 per ons dan bahkan sempat mencetak rekor baru di atas US$ 62 per ons. Kenaikan tajam tersebut membuat perak mengungguli emas dan kembali menjadi sorotan pelaku pasar global.

    Mengutip CNBC, Sabtu (13/12/2025), sejumlah analis menilai lonjakan harga perak tidak terjadi secara kebetulan. Permintaan yang kuat dari sektor industri, dikombinasikan dengan fungsinya sebagai aset lindung nilai, dinilai menjadi motor utama reli yang berlangsung sepanjang 2025.

    Direktur Pelaksana pemasok emas dan perak Solomon Global Paul Williams mengatakan daya tarik perak berasal dari perannya yang unik.

    “Identitas ganda perak sebagai sumber daya industri penting dan sebagai penyimpan nilai terus menarik pembeli ritel maupun institusional,” ujarnya.

    Menurut Williams, perak juga menjadi alternatif bagi investor yang menilai harga emas semakin sulit dijangkau.

    “Bagi mereka yang ingin mendapatkan eksposur pada siklus booming logam mulia, perak terbukti dan saya yakin akan terus menjadi opsi yang menarik,” katanya.

    Identitas ganda perak, sebagai bahan baku industri sekaligus penyimpan nilai membuat logam ini semakin diminati di tengah ketidakpastian ekonomi global.

    Permintaan industri perak terus meningkat seiring ekspansi teknologi. Perak menjadi komponen penting dalam panel surya, kendaraan listrik, perangkat elektronik, hingga infrastruktur pusat data dan kecerdasan buatan.

    Sifat konduktivitas listrik dan termalnya yang unggul membuat peran perak sulit tergantikan dalam transisi energi dan revolusi teknologi yang sedang berlangsung.

    Pada sisi lain, pasokan perak dinilai masih relatif ketat. Ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan telah mendorong harga naik secara agresif, sekaligus memperkuat pandangan bullish untuk jangka menengah hingga panjang. Sejumlah analis menilai kondisi fundamental tersebut belum menunjukkan tanda-tanda pelemahan.

    Dengan harga yang kini stabil di atas US$ 60 per ons, sebagian pelaku pasar mulai mengalihkan fokus ke proyeksi selanjutnya. Beberapa analis memperkirakan harga perak masih memiliki ruang kenaikan signifikan dan berpotensi menembus level US$ 100 per ons dalam satu hingga dua tahun ke depan, meski perjalanan menuju level tersebut diperkirakan tidak akan mulus.

    Volatilitas tetap menjadi risiko utama. Setelah reli tajam, aksi ambil untung dipandang berpeluang memicu koreksi jangka pendek. Namun, koreksi tersebut lebih dilihat sebagai jeda sementara, bukan perubahan arah tren, selama fundamental pasar perak tetap kuat.

    Kinerja perak tahun ini juga mencolok jika dibandingkan dengan emas. Meski harga emas sama-sama mencetak rekor dan naik tajam, laju kenaikan perak jauh lebih agresif. Rasio emas-perak pun terus menyempit, menandakan bahwa perak masih dinilai relatif murah dibandingkan emas oleh sebagian investor.

    Ke depan, arah harga perak akan sangat dipengaruhi oleh kombinasi faktor makroekonomi, kebijakan moneter global, serta keberlanjutan permintaan dari sektor teknologi dan energi hijau. Jika tren tersebut bertahan, para analis menilai reli perak belum berakhir, melainkan baru memasuki fase awal dari siklus bullish jangka panjang.

  • CATL Pimpin Pasar Baterai China November, Penjualan Tembus 179,4 GWh

    CATL Pimpin Pasar Baterai China November, Penjualan Tembus 179,4 GWh

    Jakarta, Beritasatu.com – Industri baterai kendaraan listrik di China mencatatkan pertumbuhan kuat pada November 2025. Data terbaru dari Aliansi Inovasi Industri Baterai Daya Otomotif China menunjukkan lonjakan volume produksi dan penjualan, seiring meningkatnya permintaan domestik dan ekspor.

    Melansir Carnewschina, Sabtu (13/12/2025), sepanjang November, penjualan gabungan baterai daya dan baterai lainnya mencapai 179,4 GWh.

    Angka tersebut naik 8,1% dibandingkan bulan sebelumnya dan melonjak 52,2% secara tahunan. Dari total tersebut, baterai daya menyumbang porsi terbesar sebesar 134,0 GWh atau sekitar 74,7% dari keseluruhan penjualan, dengan pertumbuhan tahunan mencapai 52,7%.

    Sementara itu, kategori baterai non-daya mencatatkan penjualan 45,4 GWh, meningkat 8,9% secara bulanan dan 50,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Secara kumulatif, sepanjang Januari hingga November 2025, total penjualan baterai di China mencapai 1.412,5 GWh atau tumbuh 54,7% secara tahunan.

    Penjualan baterai daya mendominasi dengan volume 1.044,3 GWh, setara 73,9% dari total, sedangkan baterai lainnya menyumbang 368,2 GWh atau sekitar 26,1%. Pertumbuhan kategori baterai non-daya tercatat paling tinggi, dengan kenaikan 68,9% secara tahunan.

    Kinerja ekspor juga menunjukkan tren positif. Pada November, ekspor gabungan baterai mencapai 32,2 GWh, meningkat 14,1% dibandingkan Oktober dan naik 46,5% secara tahunan. Volume tersebut setara dengan 17,9% dari total penjualan bulanan.

    Ekspor baterai daya mencapai 21,2 GWh atau 66,0% dari total ekspor, melonjak 70,2% secara tahunan. Adapun ekspor baterai non-daya tercatat 10,9 GWh, naik 24,4% secara bulanan dan 15,3% dibandingkan tahun sebelumnya.

    Untuk periode Januari hingga November, total ekspor baterai China mencapai 260,3 GWh, tumbuh 44,2% dibandingkan tahun lalu. Dari jumlah tersebut, baterai daya menyumbang 169,8 GWh atau 65,2%, sementara baterai lainnya mencapai 90,5 GWh atau 34,8%.

    Dari sisi pemasangan, instalasi baterai daya domestik pada November tercatat sebesar 93,5 GWh. Angka ini naik 11,2% dibandingkan bulan sebelumnya dan meningkat 39,2% secara tahunan.

    Instalasi baterai lithium besi fosfat masih mendominasi dengan volume 75,3 GWh, sedangkan baterai ternary mencapai 18,2 GWh. Secara kumulatif, total instalasi sepanjang sebelas bulan pertama 2025 mencapai 671,5 GWh.

    Dalam persaingan produsen, Contemporary Amperex Technology (CATL) kembali memimpin penjualan baterai gabungan pada November, disusul BYD dan CALB. Untuk kategori baterai daya, CATL berada di posisi teratas, diikuti BYD dan Gotion High Tech.

  • MAKA Motors Perbanyak Jaringan Fast Charging Ada di Masjid Hingga Warteg!

    MAKA Motors Perbanyak Jaringan Fast Charging Ada di Masjid Hingga Warteg!

    Jakarta

    Jaringan infrastruktur pengisian listrik merupakan jantung bagi pemilik kendaraan listrik. Soalnya tanpa jaringan pengisian listrik, bisa dipastikan kendaraan listrik tidak akan bisa lenggang beraktivitas.

    Menyadari hal tersebut, produsen motor listrik MAKA Motors menyatakan komitmen mereka untuk terus menambah jaringan pengisian listrik di Indonesia. Seperti dalam siaran resmi yang diterima detikOto.

    Komitmen MAKA Motors terhadap industri sepeda motor listrik nasional tidak hanya diimplementasikan melalui produk yang berkualitas dan relevan serta riset dan pengembangan yang matang, tapi juga dengan memberikan perhatian penuh pada layanan purnajual dan ekosistem pendukung. Hal ini dapat dilihat dari penyediaan fast charging station yang masif di berbagai kota dalam waktu yang singkat.

    Hingga Desember 2025, atau satu tahun sejak MAKA Cavalry diluncurkan ke publik, MAKA Motors telah membangun fast charging station setidaknya di 33 lokasi dengan total 70 nozzle. Saat ini, ke-33 lokasi tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

    “Pembangunan fast charging station MAKA Motors yang masif di 33 lokasi dengan jumlah nozzle hingga 70 colokan dalam satu tahun ini adalah bukti nyata komitmen kami untuk tidak hanya menjual produk, tapi juga membangun ekosistem pendukungnya,” CEO & Founder MAKA Motors, Raditya Wibowo.

    Foto: dok. MAKA Motors

    “Kami percaya, kunci adopsi motor listrik adalah kemudahan. Dengan menempatkan fast charging station di tempat-tempat bisnis dan keseharian, seperti warteg hingga masjid, kami harap dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada konsumen. Awal tahun depan, kami masih akan memperbanyak jumlah fast charging station di kota-kota lainnya,” Raditya menambahkan.

    Raditya menambahkan agar lebih memudahkan pemilik dan pengguna MAKA Cavalry dalam melakukan pengecasan, fast charging station MAKA Motors tidak hanya terletak di area bisnis seperti MAKA Showroom, bengkel-bengkel rekanan, hotel, atau apartemen, tapi juga di area komunitas dan keseharian seperti masjid, pujasera, bahkan warteg.

    Radita juga menambahkan langkah MAKA Motors ini fokusnya untuk mengintegrasikan fasilitas fast charging ke dalam rutinitas dan kehidupan sehari-hari masyarakat, menghilangkan kekhawatiran jarak tempuh, serta menjadikan penggunaan sepeda motor listrik semakin praktis dan nyaman.

    Fast charging station MAKA Motors sendiri khusus diperuntukkan bagi MAKA Cavalry. Untuk mengecas baterai sebesar 4kWh hingga penuh (0-100%) yang menghasilkan jarak tempuh maksimal 160 km dapat diselesaikan dengan cepat, yaitu hanya dalam waktu sekitar 1 jam hingga 1 jam 30 menit.

    (lth/din)

  • Intip Harga Aksesori BYD Atto 1 dari Spion Lipat-Buka Bagasi Otomatis

    Intip Harga Aksesori BYD Atto 1 dari Spion Lipat-Buka Bagasi Otomatis

    Jakarta

    BYD Atto 1 menjadi salah satu mobil terlaris di Indonesia. Namun bagi pengguna Atto 1 yang merasa fiturnya kurang, terdapat produk aftermarket yang sudah dijual di pasaran, lho.

    BYD Atto 1 ini belum retractable mirror alias spionnya belum bisa dilipat otomatis. Kemudian mobil listrik ini juga belum dibekali power tailgate, fitur canggih pintu bagasi mobil untuk dibuka dan ditutup secara otomatis menggunakan sistem motor elektrik.

    Otoproject sebagai salah satu brand aksesori mobil sudah memasarkan retractable mirror dengan harga Rp 1.899.000 dan power tailgate Rp 5.999.000 untuk BYD Atto 1.

    Foto: Dok. Otoproject

    Selanjutnya dashcam, biasanya aksesori ini fitur tambahan. Padahal punya fungsi untuk keamanan. Banyak mobil baru, termasuk Atto 1 dari pabriknya tidak menyertakan dashcam sebagai aksesori standard.Otoproject menawarkan dashcam Mirror DVR Nexus 2K seharga Rp 1.989.000.

    Dari sisi eksterior, ada sejumlah part yang bisa ditawarkan Otoproject untuk BYD Atto 1, antara lain:

    Door Handle Cover & Outer Handle Cover (Carbon / Piano Black)Mirror Cover (Carbon / Piano Black)Mud GuardEV Battery Guard Aluminum & Steel

    Kalau pemilik BYD Atto 1 khawatir soal menaruh kabel charging yang tebal dan memakan tempat? Terdapat aksesori organizer, antara lain:

    Lower Center Console MultitrayEV Trunk OrganizerTrash Bin khusus BYD Atto 1

    Untuk perlindungan eksterior, Otoproject menyediakan berbagai pilihan aksesori seperti Door Handle Cover, Mirror Cover berlapis Carbon atau Piano Black, Mud Guard, hingga EV Battery Guard berbahan aluminum dan steel.

    Pada bagian interior, Otoproject menghadirkan beragam panel karbon presisi seperti Panel Center Air Vent, Panel Control AC, Panel Cup Holder, hingga Panel Rear Console.

    Otoproject juga menghadirkan Door Lock Absorber yang menghadirkan efek kedap saat pintu dibuka atau ditutup, sehingga memberi kesan premium.

    “Otoproject berkomitmen menghadirkan aksesoris aftermarket yang tidak hanya mempercantik tampilan kendaraan, tetapi juga meningkatkan fungsi, kenyamanan, dan keamanan. Dengan hadirnya rangkaian lengkap untuk BYD Atto 1, kami ingin mendukung pengalaman berkendara pemilik kendaraan listrik di Indonesia secara lebih optimal,” ujar Martin, CEO Otoproject.

    Untuk menunjang perjalanan harian, tersedia pula Adjustable Headrest Pillow dan Karpet Maxmat yang presisi serta mudah dibersihkan.

    Seluruh aksesori Otoproject untuk BYD Atto 1 kini tersedia di jaringan resmi Otoproject Garage di berbagai daerah seperti Cengkareng, Bintaro, Cibubur, Bekasi, Bandung, Surabaya, dan Bali. Produk juga dapat dibeli di ratusan toko variasi mobil rekanan Otoproject serta platform e-commerce.

    (riar/lth)

  • Insentif Disetop Tahun Depan, Penjualan Mobil Listrik Bakal Terjun Bebas?

    Insentif Disetop Tahun Depan, Penjualan Mobil Listrik Bakal Terjun Bebas?

    Jakarta

    Pemerintah akan menyetop insentif untuk mobil listrik mulai tahun depan. Tak dipungkiri, adanya insentif bikin mobil listrik laris manis lantaran harganya bisa dijangkau oleh banyak konsumen. Andai insentif atau subsidi tersebut dihentikan, maka harga mobil listrik bisa melonjak signifikan. Apakah bisa berpengaruh ke penjualan mobil listrik?

    Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan mengatakan, pemberian insentif telah terbukti bisa bikin harga mobil listrik kompetitif sehingga penjualan mobil listrik pun terus meningkat setiap tahunnya. Maka seharusnya insentif buat mobil listrik tidak disetop, bahkan semestinya ditambah.

    “Tentunya kita juga harus akui bahwa salah satu motor atas tren positif dari EV ini adalah insentif dan policy (kebijakan) yang ditetapkan oleh pemerintah,” kata Luther di sela-sela acara Media Gathering 2025 di Sentul, Bogor, Kamis (11/12/2025).

    “Dan kami mungkin kurang confidence dapat tren ini bisa dapat continuous growth-nya rapidly seperti sekarang, kalau tidak adanya konsistensi atau perpanjangan dari policy yang sama dengan tahun ini. Dan kami masih berharap ya sebenarnya policy itu bisa diperpanjang insentif EV,” tambah Luther.

    “Bahkan sebetulnya, kalau berkaca pada negara-negara lainnya, insentif seperti ini bila growth-nya cukup baik, malah bisa dibikin lagi satu pengembangan dan penambahan, serta adjustment di sisi implementasinya. Kami masih berharap mudah-mudahan industri otomotif semakin bisa berkembang di tahun depan,” bilang Luther.

    Sebelumnya pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa tahun depan tidak akan ada insentif untuk sektor otomotif.

    “Insentif tahun depan tidak ada, karena industrinya sudah cukup kuat,” ungkap Airlangga di Tangerang, belum lama ini.

    Diketahui saat ini ada beberapa insentif yang berlaku di industri otomotif, salah satunya adalah Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 10% untuk mobil listrik.

    Pemerintah memberikan insentif PPN DTP 10% atas mobil listrik melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12 Tahun 2025. Kendaraan listrik produksi lokal dengan TKDN tertentu berhak mendapatkan PPN DTP. Jadi, PPN yang ditanggung pembeli lebih kecil. Syaratnya, mobil listrik tersebut harus diproduksi lokal dan punya TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) minimal 40%.

    (lua/din)