Produk: kendaraan listrik

  • VinFast Jadikan Indonesia ‘Rumah Kedua’ Ekspansi Mobil Listrik

    VinFast Jadikan Indonesia ‘Rumah Kedua’ Ekspansi Mobil Listrik

    Jakarta

    Belum lama ini, gagasan produsen mobil Vietnam bersaing di pasar otomotif terbesar dan paling kompleks di dunia mungkin terdengar mustahil. Namun kini, VinFast, yakni anak perusahaan kendaraan listrik milik konglomerat Vingroup, tidak hanya mengukuhkan posisinya di Indonesia tetapi juga mulai mendefinisikan ulang masa depan mobilitas bangsa.

    Berawal dari mimpi industri yang ambisius di Vietnam, VinFast kini dengan cepat menemukan lahan subur di ‘rumah keduanya’, yakni Indonesia. Bagi VinFast, langkah ini merupakan keputusan strategis yang tak terelakkan.

    CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, menyampaikan Indonesia merupakan pasar strategis dengan potensi besar berkat jumlah penduduk yang tinggi, pertumbuhan kelas menengah yang pesat, serta dukungan kuat pemerintah terhadap pengembangan kendaraan listrik.

    “Indonesia adalah salah satu pasar otomotif terbesar di ASEAN, dengan penjualan tahunan melampaui satu juta unit. Pemerintah telah menetapkan target ambisius untuk memiliki dua juta kendaraan listrik di jalan raya pada tahun 2030. Dengan lebih dari 280 juta penduduk, kelas menengah yang berkembang pesat, dan kebijakan kendaraan listrik yang semakin mendukung, Indonesia merupakan pilihan strategis yang alami bagi kami,” ujar Kariyanto dalam keterangannya, Rabu (8/10/2025).

    Peluangnya sangat besar, tetapi tantangan pasarnya juga sama beratnya. Infrastruktur pengisian daya publik yang terbatas, biaya awal yang tinggi bagi konsumen, dan masih rendahnya kesadaran akan teknologi kendaraan listrik, semuanya menjadi hambatan yang signifikan.

    VinFast telah memilih untuk menghadapi hambatan ini secara langsung dengan menghadirkan rangkaian produk yang luas dan inklusif. penetapan harga, model kepemilikan yang kreatif, dan ekosistem luas yang berupaya menata kembali seluruh perjalanan konsumen.

    Mengubah Hambatan Menjadi Kekuatan Pasar

    Inti dari strategi VinFast di Indonesia adalah keyakinan bahwa setiap hambatan pasar merupakan peluang tersembunyi. Untuk mengatasi kekurangan infrastruktur, perusahaan bekerja sama erat dengan V-Green, jaringan pengisian daya global yang didirikan oleh Chairman Vingroup dan CEO VinFast, Pham Nhat Vuong.

    Kemitraan ini telah menempatkan Indonesia di pusat rencana ambisius untuk mengembangkan stasiun pengisian daya kendaraan listrik internasional. Untuk memacu adopsi awal, pelanggan VinFast di Indonesia juga akan mendapatkan layanan pengisian daya gratis hingga 1 Maret 2025, yang secara efektif menetralkan salah satu hambatan terbesar bagi pembeli awal.

    Untuk mengatasi isu penting terkait keterjangkauan, VinFast menghadirkan rangkaian produk yang beragam di segmen paling populer di Indonesia, mulai dari VF 3 dan VF 5 yang kompak, VF 6 yang serbaguna, VF e34 yang praktis, hingga VF 7 yang baru diluncurkan.

    Setiap model didukung oleh paket penjualan dan purna jual yang menarik, dirancang untuk memudahkan transisi konsumen ke gaya hidup elektrik tanpa mengorbankan kualitas maupun keamanan.

    Mungkin pendekatan perusahaan yang paling inovatif, dan yang ditujukan langsung kepada pembeli umum, adalah model langganan baterai miliknya. Dengan memisahkan biaya baterai dari harga kendaraan, VinFast secara drastis menurunkan harga pembelian awal, yang seringkali menjadi kendala terberat bagi pembeli.

    Penawaran ini mencakup perawatan, perbaikan, dan penggantian seumur hidup, ditambah dengan jarak tempuh tak terbatas.

    “Ini bukan sekadar strategi penetapan harga,” ungkap Kariyanto.

    “Ini adalah alat untuk membuat EV dapat diakses oleh lebih banyak pelanggan, sekaligus menghilangkan kekhawatiran jangka panjang tentang performa atau biaya,” sambungnya.

    Struktur unik ini ditambah dengan kebijakan pembelian kembali terjamin untuk melindungi pemilik dari depresiasi, secara aktif berupaya menulis ulang aturan tradisional kepemilikan mobil, menawarkan konsumen Indonesia rasa aman yang tak ternilai harganya.

    Pabrik Subang: Sebuah Deklarasi Keabadian

    Ekspansi VinFast tak hanya berfokus pada penjualan, tetapi juga pada upaya membangun keseluruhan ekosistem operasional di dalam negeri. Indonesia kini menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara selain Vietnam yang menjadi lokasi pendirian fasilitas manufaktur VinFast. Pabrik yang berlokasi di Subang ini menjadi bukti nyata komitmen jangka panjang dan kepercayaan perusahaan terhadap pasar Indonesia.

    Pabrik ini diharapkan menjadi katalis transformasi industri, sebuah pusat yang akan menciptakan ribuan lapangan kerja terampil, menyediakan pelatihan teknologi canggih bagi pekerja lokal, dan secara signifikan meningkatkan pemanfaatan konten lokal. Selain kendaraan yang akan diproduksi, pabrik Subang melambangkan transfer pengetahuan yang krusial, yang membina generasi penerus berbakat industri Indonesia.

    Dalam jangka panjang, warisan sejatinya mungkin terletak pada kepercayaan yang ditanamkannya bahwa Indonesia dapat berdiri di jantung revolusi manufaktur kendaraan listrik global.

    Hal ini langsung menjadikan konsep abstrak ‘transisi hijau’ terasa nyata dalam kehidupan sehari-hari sekaligus memperkenalkan mobilitas berkelanjutan kepada khalayak luas.

    Selain itu, perusahaan ini juga membangun ekosistem pendukung yang lebih luas melalui kemitraan strategis dengan dealer lokal, penyedia layanan, dan lembaga perbankan. Melalui Green SM, yakni inisiatif lain yang digagas oleh Bapak Vuong, masyarakat Indonesia kini dapat merasakan langsung kendaraan listrik VinFast melalui layanan ride-hailing.

    Langkah ini membuat konsep ‘transisi hijau’ menjadi nyata dalam kehidupan sehari-hari sekaligus memperkenalkan mobilitas berkelanjutan kepada masyarakat luas.

    Kisah Bersama Kebangkitan Asia Tenggara

    Bagi VinFast, ekspansi ke Indonesia bukan semata tentang menjadi penantang asing, melainkan tentang menjadi bagian dari kisah bersama Asia Tenggara. Dinamika generasi muda Indonesia, aspirasi kelas menengah yang terus tumbuh, serta tekad para pembuat kebijakan sejalan dengan perjalanan dan semangat VinFast sendiri.

    Apa yang berawal di Vietnam sebagai sebuah eksperimen berani telah berkembang pesat menjadi sebuah gerakan regional. Indonesia menyediakan skala, sumber daya, dan ambisi untuk mewujudkan visi ini lebih jauh, mengubah kedua negara menjadi peserta aktif, alih-alih menjadi penonton pasif, dalam pergeseran global menuju mobilitas hijau.

    Rencana perusahaan untuk masa depan didasarkan pada empat pilar strategis yang jelas, dirancang untuk memastikan dampak yang berkelanjutan dan integrasi jangka panjang. Pilar pertama adalah Ekspansi Bisnis, yakni jaringan 29 showroom saat ini direncanakan akan berkembang menjadi sekitar 100 outlet di seluruh negeri pada akhir tahun, didukung oleh ekosistem layanan purna jual yang mencakup sekitar 500 pusat layanan.

    Kedua adalah Portofolio Produk, di mana inovasi berkelanjutan tetap menjadi kunci, dengan VinFast berencana untuk memperkenalkan model-model baru baik mobil listrik maupun kendaraan roda dua listrik untuk memenuhi beragam kebutuhan konsumen Indonesia.

    Ketiga adalah Manufaktur Lokal, menegaskan komitmen jangka panjang VinFast, dengan pabrik Subang yang siap memulai produksi teknisnya pada akhir tahun untuk memungkinkan produksi yang disesuaikan dengan permintaan lokal.

    Terakhir, pilar Ekosistem Vingroup menyoroti ambisi yang lebih luas yang melampaui mobilitas, Vingroup sendiri memiliki niat untuk berekspansi ke bidang perawatan kesehatan dan pendidikan di Indonesia, yang mencerminkan pendekatan holistik grup untuk meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

    Setiap stasiun pengisian daya yang dibangun, setiap ruang pamer yang dibuka, dan setiap pengemudi Indonesia yang memilih kendaraan VinFast merupakan langkah menuju masa depan yang lebih bersih dan demonstrasi yang jelas bahwa Asia Tenggara dapat menentukan peran utamanya sendiri di era elektrifikasi.

    Dalam konteks ini, VinFast muncul sebagai simbol aspirasi regional bersama, membuktikan bahwa negara-negara Asia dapat bangkit bersama, berinvestasi satu sama lain, dan menginspirasi kepercayaan pada masa depan kolektif mereka.

    (akd/akd)

  • Motor Listrik Retro sampai Gixxer Etanol

    Motor Listrik Retro sampai Gixxer Etanol

    Jakarta

    Di Japan Mobility Show (JMS) 2025 yang digelar akhir bulan ini, Suzuki akan menampilkan beragam produk sepeda motor baru. Mulai dari motor listrik bergaya retro sampai dengan motor sport dengan bahan bakar etanol akan ditampilkan Suzuki bulan ini.

    Suzuki akan meluncurkan berbagai kendaraan masa depan di pameran otomotif Japan Mobility Show (JMS) 2025 yang digelar akhir bulan ini. Selain mobil listrik dan kendaraan otonom masa depan, Suzuki juga akan memperkenalkan beberapa sepeda motor baru.

    Di Japan Mobility Show 2025, Suzuki Motor Corporation mengusung tema “By Your Side”, slogan perusahaan yang diumumkan dalam Rencana Manajemen Jangka Menengah. Ada beberapa motor baru yang diperkenalkan Suzuki, mulai dari motor listrik, motor sport, sepeda listrik, hingga motor berbahan bakar etanol.

    Motor Listrik Bergaya Retro e-VanVanMotor listrik retro Suzuki e-VanVan Foto: Dok. Suzuki

    Suzuki bakal meluncurkan motor listrik bergaya retro, namanya e-VanVan. Ini adalah model konsep yang memenuhi keinginan pelanggan untuk menikmati berkendara dan mengendarai sepeda motor meskipun berjenis kendaraan listrik (EV).

    Motor ini dirancang berdasarkan motor retro Suzuki VanVan di tahun 1970-an. Model ini mengekspresikan inovasi dengan gaya kreatif dan warna serta grafis tema digital yang unik.

    “Kami menawarkan cara baru untuk menikmati EV sebagai motor yang asyik,” kata Suzuki dalam siaran persnya.

    Motor listrik Suzuki e-VanVan memiliki dimensi Panjang 1.810 mm x Lebar 825 mm x Tinggi 1.050 mm. Tak disebutkan jenis baterai dan motornya. Tapi Suzuki mengklaim motor listrik ini setara dengan motor 125 cc.

    Suzuki GSX-8T dan GSX-8TTSuzuki GSX-8TT Foto: Dok. Suzuki

    Selanjutnya ada motor sport naked Suzuki GSX-8T dan GSX-8TT. Motor naked dengan model neo-retro ini akan dipamerkan pertama kali sebagai model yang dijadwalkan untuk dijual di Jepang.

    Berdasarkan GSX-8S, motor ini adalah model kelas menengah yang menggabungkan desain retro dan modern dengan kontrol elektronik terkini untuk memberikan rasa aman dan kesenangan berkendara. Motor ini mengusung mesin 775 cc 4 tak dengan dimensi Panjang Keseluruhan 2.115 mm x Lebar 775 mm x Tinggi 1.105 mm.

    Sepeda Listrik e-POSepeda Listrik Suzuki e-PO Foto: Dok. Suzuki

    Tak cuma motor, Suzuki juga akan menghadirkan sepeda listrik lipat e-PO. Sepeda listrik ini dirancang sebagai genre mobilitas baru yang setara dengan model kelas 50 cc. Sepeda ini tetap dibekali pedal, tapi ada semacam assist dari tenaga listrik agar lebih mudah dikayuh.

    Selain memberikan assist dengan tenaga listrik untuk mengayuh pedal, penggunanya juga dapat berkendara dengan nyaman hanya dengan menekan pedal gas.

    “Bahkan di era netralitas karbon, kami menawarkannya sebagai sepeda listrik yang memenuhi keinginan untuk menikmati perjalanan di tempat tujuan Anda sambil tetap memperhatikan lingkungan,” kata Suzuki.

    Sepeda listrik ini hadir dengan dimensi Panjang Keseluruhan 1.531 mm x Lebar 550 mm x Tinggi 990 mm. Dayanya 0,25 kW atau setara dengan motor 50 cc. Baterainya bisa menyajikan tenaga listrik hingga lebih dari 30 km.

    Suzuki Burgman Bermesin HidrogenSuzuki Burgman Bermesin Hidrogen Foto: Dok. Suzuki

    Suzuki sedang melakukan penelitian dan pengembangan mesin hidrogen sebagai bagian dari upaya multi-pathway untuk mencapai netralitas karbon. Salah satunya adalah motor Suzuki Burgman bermesin hidrogen.

    Suzuki Gixxer EtanolSuzuki GIXXER SF 250 FFV Berbahan Bakar Etanol Foto: Dok. Suzuki

    Selain listrik dan hidrogen, motor Suzuki juga bisa menenggak bahan bakar etanol. Suzuki akan menampilkan motor GIXXER SF 250 FFV (Flexible Fuel Vehicle) yang bisa menggunakan bahan bakar fleksibel.

    “Dengan memodifikasi injektor, pompa bahan bakar, dan pengaturan kontrol mesin, kami mengembangkan kendaraan bahan bakar fleksibel (FFV) yang memungkinkan penggunaan bahan bakar campuran bioetanol 85 persen,” kata Suzuki.

    Penggunaan bahan bakar bioetanol nabati berkontribusi pada pengurangan emisi CO2 dibandingkan bahan bakar fosil konvensional. Motor ini tetap menggunakan mesin 249 cc.

    (rgr/rgr)

  • Studi Tuntas, PLTA Cibuni dan Cimandiri Siap Masuki Tahap Pengembangan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 Oktober 2025

    Studi Tuntas, PLTA Cibuni dan Cimandiri Siap Masuki Tahap Pengembangan Regional 7 Oktober 2025

    Studi Tuntas, PLTA Cibuni dan Cimandiri Siap Masuki Tahap Pengembangan
    Editor
    KOMPAS.com
    — Serangkaian studi untuk pembangunan dua Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas besar di Jawa Barat telah rampung.
    Kedua proyek tersebut yakni PLTA Cibuni berkapasitas 99 MW yang berlokasi di wilayah administratif Sukabumi dan Cianjur, serta PLTA Cimandiri berkapasitas 75 MW di Sukabumi.
    Owner PT Berkat Cawan Group, Albert Junior mengatakan, pihaknya telah merampungkan berbagai studi penting seperti studi kelayakan (feasibility study), studi topografi, studi hidrologi, Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP), hingga studi interkoneksi jaringan secara mendetail.
    Selain itu, sejumlah perizinan dasar juga telah diperoleh, di antaranya Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR), pertimbangan teknis pertanahan, serta dukungan dari pemerintah daerah dan Kementerian ESDM.
    “Penyelesaian studi ini menjadi tonggak penting proyek, menandai progres signifikan yang kini memasuki fase pengembangan lebih serius,” jelas Albert dalam rilisnya, Selasa (7/10/2025).
    “Seluruh perkembangan proyek juga telah kami
    upload
    melalui sistem Online Single Submission (OSS), situs resmi Kementerian ESDM, serta laporan dalam bentuk
    hard copy
    ke Menteri ESDM, Dirjen Ketenagalistrikan, dan Dirjen EBTKE Kementerian ESDM,” tambah dia.
    Selain itu, pihaknya berkoordinasi intensif di tingkat daerah dengan mengirimkan laporan dalam bentuk hard copy kepada Bupati Sukabumi, Dinas DPMPTSP Sukabumi, Bupati Cianjur, dan Dinas DPMPTSP Cianjur.
    Albert mengungkapkan, melalui dua anak perusahaannya, PT Berkat Cawan Energi dan PT Berkat Cawan Milenial, pihaknya tengah membangun ekosistem energi bersih yang terintegrasi.
    “Inisiatif komprehensif ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan energi nasional secara berkelanjutan. Dengan demikian, kami memposisikan diri sebagai mitra strategis pemerintah dalam mencapai target emisi nol bersih,” ujar Albert.
    Tidak hanya di sektor hulu, pihaknya juga mengembangkan bisnis di sektor hilir melalui pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 7.000 titik di seluruh Indonesia.
    Berkat Cawan Milenial telah menyiapkan produk EV Charger bermerk STARCHARGE, yang telah lolos sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan uji kompatibilitas dari Icon+ PLN.
    Perangkat tersebut memiliki varian kapasitas mulai dari 60 kW hingga 260 kW, yang dapat digunakan untuk mobil penumpang hingga kendaraan berat seperti bus dan truk listrik.
    Konsep terintegrasi dari pembangunan PLTA di sektor hulu hingga distribusi energi melalui SPKLU di sektor hilir dirancang untuk menciptakan siklus energi hijau yang utuh.
    Inisiatif ini sejalan dengan program Go Green Energy pemerintah dan memastikan bahwa pasokan listrik untuk kendaraan listrik berasal dari sumber bersih dan terbarukan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Siasat Prabowo Bidik Ratusan Triliun Uang Negara dari Tambang Ilegal

    Siasat Prabowo Bidik Ratusan Triliun Uang Negara dari Tambang Ilegal

    Bisnis.com, JAKARTA – Senin (6/10/2025), Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto hadir di Smelter PT Tinindo Internusa, Kota Pangkal Pinang untuk menyaksikan penyerahan enam unit smelter hasil rampasan negara. Penyerahan itu lengkap dengan deretan alat berat, logam timah, dan tanah jarang yang selama ini dikelola secara ilegal.

    Wajah para pejabat tinggi negara tampak serius. Di barisan depan hadir Jaksa Agung ST Burhanuddin, Panglima TNI, Kapolri, Menteri Kabinet Merah Putih, hingga jajaran direksi PT Timah Tbk. Dari podium, Prabowo menyampaikan sebuah pesan yang menggema:

    “Hari ini kita buktikan pemerintah serius. Kita tidak akan membiarkan kekayaan negara dirampas. Nilainya ratusan triliun, dan itu harus kita selamatkan untuk rakyat Indonesia,” ujar Prabowo, Senin (7/10/2025). 

    Kasus tambang ilegal di kawasan PT Timah bukan perkara kecil. Kejaksaan Agung mengungkapkan kerugian negara mencapai Rp 300 triliun. Angka itu bukan hanya sekadar statistik, melainkan cermin dari bocornya kekayaan alam yang seharusnya masuk ke kas negara.

    Rincian kerugian negara berasal dari mark-up penyewaan alat hingga Rp2,28 triliun, pembelian biji timah ilegal mencapai Rp26,65 triliun dan dampak kerusakan lingkungan dengan kerugian di angka Rp271,07 triliun

    Barang bukti yang diserahkan kepada PT Timah Tbk. melalui Kementerian Keuangan bernilai Rp1,45 triliun. Namun, bila dioperasikan penuh, nilainya bisa menyumbang pendapatan Rp4,6 triliun per tahun.

    Aset yang disita meliputi 6 unit smelter; 108 unit alat berat; 195 unit peralatan tambang; 680.687 kg logam timah; 22 bidang tanah seluas 238.848 m²; dan 1 unit mess karyawan

    Selain itu, rampasan lain berupa 52 kendaraan, 3,5 kg emas, dan 820 bidang tanah (10,9 juta m²) akan dilelang. Uang tunai yang masuk kas negara pun signifikan mulai dari Rp202,7 miliar, US$3,15 juta, JPY53 juta, SGD524.000, EUR765, KRW100.000, dan AUD1.840.

    Monasit: Harta Karun yang Tersembunyi di Bangka

    Salah satu sorotan utama adalah temuan tanah jarang (rare earth/monasit) di lokasi smelter. Mineral ini digunakan dalam industri teknologi tinggi baterai kendaraan listrik, turbin angin, hingga sistem pertahanan satelit.

    Prabowo menyebut nilainya fantastis dari mineral tanah jarang yang kini menjadi primadona yang turut merupakan barang rebutan dunia.

    “Monasit itu satu ton nilainya bisa ratusan ribu dolar, sampai US$200.000 per ton. Total yang ditemukan mendekati 4.000 ton. Bisa dibayangkan kerugian negara jika ini dibiarkan,” katanya.

    Menurut kalkulasi mandiri, jika dikonversi, potensi nilai 4.000 ton monasit mencapai Rp128 triliun (kurs Rp16.000 per dolar AS). Angka yang belum pernah benar-benar masuk ke APBN karena praktik tambang ilegal.

    Persoalan tambang ilegal (Pertambangan Tanpa Izin atau PETI) bukan hanya milik Bangka Belitung. Data pemerintah menunjukkan angka yang mencengangkan.

    Berdasarkan catatan Bisnis, data Kementerian ESDM menunjukkan terdapat 2.741 titik lokasi PETI di seluruh Indonesia (2021–2022). Kemudian, terdapat 2.645 lokasi PETI mineral dan 96 lokasi PETI batu bara.

    Belum lagi, terdapat 1.063 titik tambang ilegal yang dilaporkan resmi oleh Presiden Prabowo pada Agustus 2025, dengan potensi kerugian minimal Rp300 triliun.

    Sebaran tambang ilegal ini ada di hampir semua provinsi, dari Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, hingga Papua. Di Jawa Barat saja, Dinas ESDM mencatat ada 176 titik tambang ilegal tersebar di 16 kabupaten dan 1 kota. Angka ini memperlihatkan skala persoalan yang meluas.

    Selain kasus timah, Presiden juga menerima laporan Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH). Hingga 1 Oktober 2025, capaian mereka antara lain 3.404.522 hektare kawasan hutan berhasil dikuasai kembali. Lalu, ada 1,5 juta hektare kebun sawit sudah diserahkan ke PT Agrinas Palma Nusantara (Persero).

    Belum lagi 1,8 juta hektare masih dalam tahap verifikasi. Nilai indikasi aset Rp150 triliun (Rp46,55 juta per hektare). Selanjutnya, 5.342 hektare tambang ilegal teridentifikasi. Lalu, 39 entitas perusahaan di 7 provinsi terlibat dan illegal logging di Mentawai: 21.000 hektare hutan terdampak, 500 hektare sudah dirambah.

    Strategi Prabowo Bidik Uang Negara

    Bagi Prabowo, tambang ilegal adalah musuh besar pembangunan. Ada tiga strategi utama yang ia dorong Penyitaan aset secara agresif. Enam smelter dan ratusan unit alat berat sudah menjadi contoh nyata.

    Kemudian, pengembalian aset ke negara. Aset diserahkan ke PT Timah Tbk. dan PT Agrinas untuk dikelola secara legal. Termasuk pemanfaatan aset untuk rakyat. Pendapatan dari aset rampasan akan masuk kas negara, bukan kantong mafia tambang.

    “Ke depan berarti ratusan triliun bisa kita selamatkan untuk rakyat kita. Ini prestasi, tapi harus diteruskan,” kata Prabowo, memberi instruksi kepada Jaksa Agung, Panglima TNI, Bea Cukai, dan Bakamla.

    Pertanyaan yang tersisa: mampukah strategi ini berlanjut konsisten? Jika iya, Indonesia bukan hanya menyelamatkan Rp300 triliun, melainkan juga masa depan generasi berikutnya.

  • Fakta-Fakta Kasus Korupsi PLTU Adik Jusuf Kalla

    Fakta-Fakta Kasus Korupsi PLTU Adik Jusuf Kalla

    Bisnis.com, JAKARTA – Polisi telah telah menetapkan empat tersangka dalam kasus dugaan korupsi pembangunan PLTU 1 Di Mempawah, Kalimantan Barat pada 2008-2018, salah satunya adik Jusuf Kalla.

    Kepala Kortastipidkor Polri, Irjen Cahyono Wibowo menyatakan satu dari empat tersangka itu adalah mantan Direktur Utama (Dirut) PLN Fahmi Mochtar. Tiga lainnya adalah Direktur PT BRN Halim Kalla (HK) atau adik Jusuf Kalla, Dirut PT BRN berinisial RR dan Dirut PT Praba berinisial HYL.

    Polisi mencatatkan bahwa mantan Dirut PLN berinisial FM sebagai tersanka. Artinya di sini yang bersangkutan dia sebagai, beliau sebagai Direktur PLN saat itu.

    “Kemudian dari pihak swastanya ini ada tersangka HK [adik Jusuf Kalla], RR, dan juga pihak lainnya,” ujar Cahyono di Mabes Polri, Senin (6/10/2025).

    Simak fakta-fakta kasus korupsi PLTU yang melibatkan adik Jusuf Kalla:

    1. Awal Mula Kasus PLTU

    Kasus bermula saat PT PLN mengadakan lelang ulang untuk pekerjaan PLTU 1 Kalimantan Barat dengan kapasitas output sebesar 2×50 MegaWatt. Namun, sebelum pelaksanaan lelang tersebut, PLN diduga melakukan permufakatan dengan pihak calon penyedia dari PT BRN dengan tujuan untuk memenangkannya dalam lelang tersebut.

    Polisi mencatatkan bahwa sejak awal perencanaan ini sudah terjadi korespondensi. Artinya ada permufakatan di dalam rangka memenangkan pelaksanaan pekerjaan. Selanjutnya, panitia pengadaan PLN meloloskan KSO BRN-Alton-OJSEC meskipun diduga tidak memenuhi syarat administrasi dan teknis.

    2. Pengalihan dan Pemberian Imbalan

    Pada 2009, KSO BRN justru mengalihkan pekerjaan kepada pihak ketiga dengan kesepakatan pemberian imbalan. Hal itu dilakukan sebelum adanya tandatangan kontrak.

    Kemudian, hingga berakhirnya kontrak KSO BRN maupun PT PI tidak mampu menyelesaikan pekerjaan dan hanya bisa menyelesaikan 57% pembangunan. Oleh karena itu, diberikan perpanjangan kontrak hingga 10 kali hingga Desember 2018.

    Namun, lagi-lagi KSO BRN dan perusahaan pihak ketiga tidak mampu menyelesaikan pekerjaan itu dan hanya bisa mengeluarkan sampai 85,56%. Alasan mangkraknya proyek itu lantaran KSO BRN memiliki keterbatasan keuangan.

    Padahal, KSO BRN telah menerima pembayaran dari PT PLN sebesar Rp323 miliar untuk pekerjaan konstruksi sipil dan US$62,4 juta untuk mechanical electrical. “Untuk kerugian keuangan negaranya ini sekitar 62.410.523 USD dan Rp323.199.898.518,” pungkasnya.

    Atas perbuatannya itu, para tersangka dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) dan/atau pasal 3 UU No.31/1999 tentang pemberantasan Tipikor sebagaimana telah diubah dalam UU 20/2001 tentang pemberantasan Tipikor Jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

    3. Profil pengusaha Halim Kalla

    Halim Kalla adalah adik Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK), telah ditetapkan sebagai tersangka kasus proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kalimantan Barat periode 2008-2018.

    Direktur Penindakan (Dirtindak) Kortas Tipikor Polri, Brigjen Totok Suharyanto mengatakan Halim dijadikan tersangka atas jabatannya sebagai Direktur PT BRN. “Jadi tadi yang saya sampaikan memang demikian [Halim Kalla], tapi kalau saya melihat terkait rilis ini memang kami hanya inisial saja,” ujar Totok di Mabes Polri, Senin (6/10/2025).

    Totok menambahkan, Halim ditetapkan sebagai tersangka lantaran diduga melakukan kongkalikong dengan eks Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar (FM).

    Pemufakatan jahat itu dilakukan untuk pemenangan lelang proyek PLTU dengan kapasitas output sebesar 2×50 MegaWatt dari PLN di Kalimantan Barat. 

    Namun, proyek tersebut dinyatakan mangkrak meski sudah dilakukan 10 kali perpanjang kontrak. Adapun, kerugian negara dalam proyek ini dihitung dengan pengeluaran dana oleh PT PLN (Persero) sebesar Rp323 untuk pekerjaan konstruksi sipil dan US$62,4 juta untuk mechanical electrical. Totalnya, mencapai Rp1,35 triliun (jika dihitung dengan kurs Dollar saat ini).

    4. Penerus Grup Kalla 

    Dilansir dalam berbagai sumber, Halim Kalla merupakan pebisnis aktif keluarga Kalla Group. Dia merupakan adik kandung alias saudara laki-laki Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) sekaligus pendiri Kalla Group. 

    Perusahaan keluarga Kalla, yang terkenal di Sulawesi Selatan, memiliki usaha di sejumlah sektor, seperti konstruksi, energi hingga otomotif.

    Halim Kalla juga sempat mencoba peruntungan di sektor bisnis energi hijau melalui Haka Motors. Perusahaan itu sempat memamerkan tiga prototipe kendaraan listrik, yaitu Trolis, Erolis dan Smuth EV pada PEVS 2022.

    Pria kelahiran Ujung Pandang, Makassar ini sempat menjabat sebagai anggota komisi VII DPR RI pada 2009. Selain itu, Halim Kalla juga pernah didapuk sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Industri Hijau di KADIN Indonesia.

  • Profil Halim Kalla, Adik JK jadi Tersangka Kasus Korupsi PLTU di Kalbar

    Profil Halim Kalla, Adik JK jadi Tersangka Kasus Korupsi PLTU di Kalbar

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengusaha Halim Kalla, yang merupakan Adik Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK), telah ditetapkan sebagai tersangka kasus proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kalimantan Barat periode 2008-2018.

    Direktur Penindakan (Dirtindak) Kortas Tipikor Polri, Brigjen Totok Suharyanto mengatakan Halim dijadikan tersangka atas jabatannya sebagai Direktur PT BRN.

    “Jadi tadi yang saya sampaikan memang demikian [Halim Kalla], tapi kalau saya melihat terkait rilis ini memang kami hanya inisial saja,” ujar Totok di Mabes Polri, Senin (6/10/2025).

    Dia menambahkan, Halim ditetapkan sebagai tersangka lantaran diduga melakukan kongkalikong dengan eks Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar (FM).

    Pemufakatan jahat itu dilakukan untuk pemenangan lelang proyek PLTU dengan kapasitas output sebesar 2×50 MegaWatt dari PLN di Kalimantan Barat. 

    Namun, proyek tersebut dinyatakan mangkrak meski sudah dilakukan 10 kali perpanjang kontrak. Adapun, kerugian negara dalam proyek ini dihitung dengan pengeluaran dana oleh PT PLN (Persero) sebesar Rp323 untuk pekerjaan konstruksi sipil dan US$62,4 juta untuk mechanical electrical. Totalnya, mencapai Rp1,35 triliun (jika dihitung dengan kurs Dollar saat ini).

    Lantas, siapa sebenarnya Halim Kalla?

    Profil Halim Kalla 

    Dilansir dalam berbagai sumber, Halim Kalla merupakan pebisnis aktif keluarga Kalla Group. Dia merupakan adik kandung alias saudara laki-laki Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) sekaligus pendiri Kalla Group. 

    Perusahaan keluarga Kalla, yang terkenal di Sulawesi Selatan, memiliki usaha di sejumlah sektor, seperti konstruksi, energi hingga otomotif.

    Halim Kalla juga sempat mencoba peruntungan di sektor bisnis energi hijau melalui Haka Motors. Perusahaan itu sempat memamerkan tiga prototipe kendaraan listrik, yaitu Trolis, Erolis dan Smuth EV pada PEVS 2022.

    Pria kelahiran Ujung Pandang, Makassar ini sempat menjabat sebagai anggota komisi VII DPR RI pada 2009. Selain itu, Halim Kalla juga pernah didapuk sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Industri Hijau di KADIN Indonesia.

    Halim dijadikan tersangka atas jabatannya sebagai Direktur PT BRN yang terlibat dalam proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kalimantan Barat periode 2008-2018.

  • Profil Halim Kalla, Adik JK jadi Tersangka Kasus Korupsi PLTU di Kalbar

    Profil Halim Kalla, Adik JK yang jadi Tersangka Kasus Korupsi PLTU di Kalbar

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengusaha Halim Kalla, yang merupakan Adik Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK), telah ditetapkan sebagai tersangka kasus proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kalimantan Barat periode 2008-2018.

    Direktur Penindakan (Dirtindak) Kortas Tipikor Polri, Brigjen Totok Suharyanto mengatakan Halim dijadikan tersangka atas jabatannya sebagai Direktur PT BRN.

    “Jadi tadi yang saya sampaikan memang demikian [Halim Kalla], tapi kalau saya melihat terkait rilis ini memang kami hanya inisial saja,” ujar Totok di Mabes Polri, Senin (6/10/2025).

    Dia menambahkan, Halim ditetapkan sebagai tersangka lantaran diduga melakukan kongkalikong dengan eks Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar (FM).

    Pemufakatan jahat itu dilakukan untuk pemenangan lelang proyek PLTU dengan kapasitas output sebesar 2×50 MegaWatt dari PLN di Kalimantan Barat. 

    Namun, proyek tersebut dinyatakan mangkrak meski sudah dilakukan 10 kali perpanjang kontrak. Adapun, kerugian negara dalam proyek ini dihitung dengan pengeluaran dana oleh PT PLN (Persero) sebesar Rp323 untuk pekerjaan konstruksi sipil dan US$62,4 juta untuk mechanical electrical. Totalnya, mencapai Rp1,35 triliun (jika dihitung dengan kurs Dollar saat ini).

    Lantas, siapa sebenarnya Halim Kalla?

    Profil Halim Kalla 

    Dilansir dalam berbagai sumber, Halim Kalla merupakan pebisnis aktif keluarga Kalla Group. Dia merupakan adik kandung alias saudara laki-laki Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) sekaligus pendiri Kalla Group. 

    Perusahaan keluarga Kalla, yang terkenal di Sulawesi Selatan, memiliki usaha di sejumlah sektor, seperti konstruksi, energi hingga otomotif.

    Halim Kalla juga sempat mencoba peruntungan di sektor bisnis energi hijau melalui Haka Motors. Perusahaan itu sempat memamerkan tiga prototipe kendaraan listrik, yaitu Trolis, Erolis dan Smuth EV pada PEVS 2022.

    Pria kelahiran Ujung Pandang, Makassar ini sempat menjabat sebagai anggota komisi VII DPR RI pada 2009. Selain itu, Halim Kalla juga pernah didapuk sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Industri Hijau di KADIN Indonesia.

    Halim dijadikan tersangka atas jabatannya sebagai Direktur PT BRN yang terlibat dalam proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kalimantan Barat periode 2008-2018.

  • Momen Prabowo Tinjau Langsung Tambang Ilegal yang Rugikan Negara Rp300 Triliun di Bangka

    Momen Prabowo Tinjau Langsung Tambang Ilegal yang Rugikan Negara Rp300 Triliun di Bangka

    Bisnis.com, BANGKA – Udara pagi di Bandara Depati Amir, Kabupaten Bangka Tengah, Senin (6/10/2025), terasa lebih sibuk dari biasanya. Deru mesin pesawat kepresidenan Boeing 737-800/BBJ mendarat dengan mulus di landasan.

    Dari kejauhan, jajaran pejabat daerah dan pusat telah berdiri rapi, menunggu sosok Presiden Prabowo Subianto. Pagi itu, Prabowo datang untuk menyaksikan momen bersejarah penyerahan aset Barang Rampasan Negara (BRN) terbesar sepanjang sejarah industri pertambangan timah di Tanah Air.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Hidayat Arsani, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis, serta Kapolda Kepulauan Bangka Belitung Irjen Pol Hendro Pandowo berdiri menyambut. Begitu Presiden turun dari tangga pesawat, suasana formal bercampur hangat.

    Presiden Ke-8 RI itu tidak lama berlama-lama di bandara. Dengan pengawalan ketat, rombongan segera menuju Kota Pangkal Pinang. Di sana, tepatnya di Smelter PT Tinindo Internusa, sebuah acara monumental digelar penyerahan aset rampasan negara dengan total nilai yang fantastis, Rp300 triliun.

    Smelter PT Tinindo Internusa pagi itu tampak megah. Menurut pantauan Bisnis di bagian gudang, tumpukan balok timah, aluminium, hingga kristal Sn tertata rapi.

    Bau khas logam bercampur debu industri memenuhi udara. Para pekerja smelter berdiri di sisi barisan, sebagian masih mengenakan helm proyek, menyaksikan peristiwa yang jarang mereka bayangkan sebelumnya bahwa orang nomor satu di Indonesia itu hadir langsung, menyaksikan barang rampasan negara yang nilainya mencapai Rp6—Rp7 triliun dan mewakili kerugian negara sekitar Rp300 triliun akibat praktik tambang ilegal.

    Kepala negara terlihat berkeliling smelter, meninjau langsung tumpukan barang rampasan. Dia berhenti sejenak di depan sebuah tumpukan timah bertuliskan “Garuda RI 1”, menyentuh permukaannya, lalu berbicara singkat kepada Jaksa Agung.

    Presiden Prabowo Subianto saat meninjau penyerahan enam unit smelter sitaan negara di Smelter PT Tinindo Internusa, Kecamatan Bukitintan, Kota Pangkal Pinang, Senin (6/10/2025). Foto: Akbar Evandio

    Prosesi penyerahan aset dilakukan berjenjang. Jaksa Agung Burhanuddin terlebih dahulu menyerahkan secara simbolis kepada Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Aset diserahkan lagi kepada CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Rosan Roeslani, sebelum akhirnya resmi diterima oleh Direktur Utama PT Timah Tbk. Restu Widiyantoro.

    Tepuk tangan mengiringi setiap tahap serah terima, seolah menandai langkah baru dalam tata kelola kekayaan alam Indonesia. Presiden Ke-8 RI yang berdiri di barisan depan, memperhatikan dengan wajah serius.

    Ketika tiba gilirannya berbicara, Kepala negara pun berjalan ke lokasi wartawan berkumpul. Sorot kamera wartawan langsung mengarah. Dengan suara berat khasnya, Prabowo membuka pernyataan dengan lantang mengucapkan terima kasih kepada jajaran aparat yang dinilainya memberikan bukti konkret dalam memulihkan kekayaan negara.

    “Saya ucapkan terima kasih kepada aparat, Panglima TNI, Angkatan Laut, Bakamla, Bea Cukai, semua pihak yang telah bergerak dengan cepat sehingga bisa diselamatkan aset-aset ini,” ujarnya di Smelter PT Tinindo Internusa, Senin (6/10/2025). 

    Prabowo menekankan bahwa apa yang terlihat hari itu bukan sekadar barang sitaan, melainkan simbol keseriusan negara menegakkan hukum.

    “Saya sampaikan penghargaan kepada Jaksa Agung, semua petugasnya, pejabat-pejabat semuanya. Ini bukti pemerintah serius sudah bertekad membasmi penyelundupan, membasmi illegal mining, membasmi semua yang melanggar hukum. Kita tegakkan, dan kita tidak peduli siapa yang ada di sini,” katanya tegas.

    Lebih lanjut, Pria yang berulang tahun pada 17 Oktober itu juga menyebutkan nilai kerugian negara dari praktik ilegal ini mencapai sekitar Rp300 triliun. Angka fantastis yang membuat banyak orang di lokasi menghela napas.

    “Kerugian negara sudah berjalan Rp300 triliun. Ini kita berhentikan,” ucapnya mantap.

    Prabowo juga menyinggung soal tanah jarang (rare earth) monasit yang ikut disita. Nilainya bisa melampaui angka yang diumumkan hari itu.

    “Monasit itu satu ton bisa ratusan ribu dolar, US$200.000,” kata Prabowo.

    Pernyataan itu membuka mata banyak pihak bahwa potensi kekayaan Bangka Belitung bukan hanya timah, tetapi juga mineral strategis yang dibutuhkan industri global, mulai dari baterai kendaraan listrik hingga teknologi satelit.

    Di akhir kunjungan, Prabowo kembali menegaskan kepada seluruh aparat agar tindak tersebut terus dilakukan ke depan guna memulihkan kekayaan negara yang dirampas oleh tangan tak bertanggung jawab.

    “Saya minta diteruskan. Jangan berhenti di sini. Kita selamatkan kekayaan negara untuk rakyat,” ucapnya.

    Laporan resmi menyebutkan daftar barang rampasan yang diserahkan hari itu mencakup 108 unit alat berat. Kemudian terdapat 99,04 ton produk kristal Sn (cristalyzer); 94,47 ton crude tin dalam 112 balok; Aluminium 15 bundle (15,11 ton) dan 10 jumbo bag (3,15 ton).

    Belum lagi adanya Logam timah Rfe 29 bundle (29 ton); Mess karyawan 1 unit; Kendaraan 53 unit; tanah 22 bidang seluas 238.848 m²; Alat pertambangan 195 unit; logam timah 680.687,6 kg dan 6 unit smelter.

    Termasuk uang tunai yang telah masuk kas negara senilai Rp202,7 miliar, US$3,1 juta, JPY53 juta, SGD524.000, EUR765, KRW100.000, dan AUD1.840. 

    Di balik angka-angka itu, terselip kisah panjang tentang praktik tambang ilegal yang merugikan negara dan masyarakat. Selama bertahun-tahun, kerugian negara dibiarkan bocor. Kini, dengan tindakan tegas, pemerintah berusaha mengembalikan apa yang seharusnya menjadi hak rakyat.

    Langkah Presiden Prabowo ini dinilai tidak hanya sebagai tindakan hukum, tetapi juga pesan politik. Dengan turun langsung, dia menunjukkan bahwa penegakan hukum bukan retorika. Aset yang kembali ke negara adalah bukti nyata bahwa pemerintah berpihak pada rakyat.

    Lebih jauh, aset yang kembali ke negara diyakini dapat memperkuat kedaulatan ekonomi.

    “Kita selamatkan kekayaan negara untuk rakyat kita,” ujar Prabowo berulang kali, menegaskan fokusnya.

    Rombongan kemudian bertolak kembali ke bandara. Namun gema pernyataannya masih terasa di udara Pangkal Pinang. Bagi masyarakat, hari itu bukan hanya soal barang rampasan, melainkan simbol bahwa negara hadir dan berani melawan mafia tambang.

  • BYD Kalahkan Tesla Jadi Raja Mobil Listrik Dunia

    BYD Kalahkan Tesla Jadi Raja Mobil Listrik Dunia

    Jakarta

    BYD kembali mengukuhkan namanya menjadi raja mobil listrik dunia. Pabrikan mobil listrik asal China itu lagi-lagi mengalahkan Tesla dalam hal penjualan mobil listrik global.

    Dikutip Carnewschina, penjualan mobil listrik murni BYD secara kumulatif hingga kuartal ketiga tahun 2025 mencapai 1,6 juta unit. Hal itu jauh lebih tinggi ketimbang Tesla yang hanya mencatatkan penjualan sebanyak 1,2 juta unit pada periode yang sama. Setidaknya ada selisih 388 ribu unit antara penjualan BYD dengan Tesla.

    Pada kuartal ketiga saja, BYD mengirimkan 582.500 kendaraan listrik murni. Meskipun ini menunjukkan sedikit penurunan secara kuartal sebesar 4 persen, angka penjualan itu tercatat naik 31,4 persen dibanding tahun lalu.

    Sebagai pembanding, Tesla pada kuartal ketiga tahun ini hanya mencatatkan penjualan sebanyak 497.100 unit. Penjualan itu menunjukkan pertumbuhan 29,4 persen dibanding kuartal sebelumnya dan naik 7,4 persen dibanding tahun lalu.

    Sejak menyalip Tesla untuk kedua kalinya pada kuartal keempat 2024, BYD telah mempertahankan kepemimpinan penjualan mobil listrik secara global selama empat kuartal berturut-turut.

    Perusahaan riset pasar Counterpoint Research memproyeksikan BYD akan mengakhiri tahun 2025 sebagai pemimpin penjualan kendaraan listrik global. BYD diprediksi akan menguasai pangsa pasar 15,7 persen. Hal itu bakal memperkuat posisi pabrikan China tersebut di puncak industri kendaraan listrik yang berkembang pesat.

    BYD kemungkinan besar akan menjadi penjual mobil listrik teratas di dunia pada tahun 2025. Sebelumnya, predikat itu selalu dikuasai oleh Tesla.

    Sementara itu, BYD juga menguasai pasar mobil listrik Indonesia. BYD dan Denza menjadi merek mobil listrik paling laris di Indonesia saat ini. Dari Januari sampai Agustus, BYD telah mengirim 18.989 unit mobil listrik yang terdiri dari BYD Seal, Atto 3, Dolphin, M6, E6 dan Sealion 7 (data penjualan BYD Atto 1 belum tersedia). Sedangkan Denza, yang baru jualan satu model yaitu Denza D9, telah mengirimkan 6.548 unit mobil listrik.

    Jika dijumlahkan, BYD dan Denza mencatatkan angka penjualan wholesales kumulatif sebanyak 25.537 unit dalam periode Januari sampai dengan Agustus 2025. Artinya, dari total 50.831 unit mobil listrik yang terjual di Indonesia, 50,23 persennya didominasi oleh mobil listrik BYD dan Denza.

    (rgr/dry)

  • ESDM bidik nelayan pakai PLTS jadi sumber energi penyimpanan ikan

    ESDM bidik nelayan pakai PLTS jadi sumber energi penyimpanan ikan

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan nelayan menggunakan fotovoltaik (PV) untuk menjadi sumber energi dalam cold storage atau gudang penyimpanan ikan, untuk menciptakan demand pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

    “Demand creation itu kami melihatnya, misalkan pemakaian PV di cold storage,” ucap Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi dalam “Delivering Impactful Energy Transition” di Jakarta, Senin.

    Penggunaan PLTS bagi para nelayan tak terbatas di gudang penyimpanan. Nelayan, kata dia, juga bisa memanfaatkan PLTS untuk kebutuhan penerangan saat melaut pukul 2 pagi.

    “Jam 2 pagi itu mereka (nelayan) sudah jalan, penerangannya menggunakan baterai dari sel surya, sehingga tidak boros solar, tidak bolos diesel,” tutur Eniya.

    Menurut Eniya, program-program penggunaan PLTS bagi para nelayan, meski kapasitasnya cenderung kecil, efektif untuk turut mewujudkan target pemanfaatan PLTS sebesar 100 GW.

    Upaya mengarusutamakan penggunaan PLTS tidak terbatas di kalangan nelayan. Eniya juga menargetkan agar koperasi desa, puskesmas, hingga kendaraan listrik juga menggunakan PLTS sebagai sumber listriknya.

    Langkah itu, kata Eniya, juga selaras dengan keinginan Presiden Prabowo Subianto untuk mengakselerasi pertumbuhan PLTS.

    “Program-program kecil seperti ini kami akan address, ya, di dalam penggunaan 100 GW fotovoltaik,” ujar Eniya.

    Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan pihaknya sedang membangun desain besar PLTS 100 gigawatt (GW) yang mendorong ketersediaan listrik bagi Kopdes Merah Putih.

    Bahlil mengatakan PLTS tersebut akan dibangun untuk semua desa, sehingga turut menjadi peluang baru bagi pengusaha baterai listrik di tanah air untuk memanfaatkan pasar yang masif.

    Kebutuhan baterai dalam negeri hingga 2034 mencapai 392 gigawatt hour (GWh) yang mencakup kebutuhan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, mobil dan motor listrik, peluang ekspor listrik dan program membangun 100 GW PLTS.

    Sedangkan, potensi pasar internasional mencakup 3.500 GWh pada 2030, dan 500 miliar dolar Amerika Serikat (AS) potensi pasar baterai kendaraan listrik global pada periode yang sama.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.