Produk: kendaraan listrik

  • BKPM Perbarui Peta Jalan Hilirisasi Era Prabowo, 28 Komoditas Jadi Prioritas

    BKPM Perbarui Peta Jalan Hilirisasi Era Prabowo, 28 Komoditas Jadi Prioritas

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tengah menyempurnakan roadmap atau peta jalan hilirisasi untuk 28 komoditas prioritas guna mengoptimalisasi potensi yang ada.

    Terlebih, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto membidik rata-rata pertumbuhan ekonomi mencapai 8% dalam 5 tahun ke depan. Untuk mewujudkan target sekaligus mencapai visi misi Indonesia Emas 2045, sektor hilirisasi memiliki peranan penting sebagai penopang. 

    Ahli Madya Bidang Hilirisasi Minyak dan Gas Bumi Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Ikhsan Adhi mengatakan sebelumnya peta jalan hilirisasi 2022-2023 telah menjadi acuan. Kendati demikian, terdapat beberapa fokus pembaruan untuk makin mendorong gairah investasi sektor hilirisasi. 

    “Sekarang di tahun ini kita sedang melakukan penajaman terhadap beberapa komoditas utama serta ada 2 aspek yaitu akselerasi dan optimalisasi yang akan kita paripurnakan dari sisi aspek finansial, aspek teknis, dan aspek legal,” kata Ikhsan usai agenda Coffee Morning: Peranan Hilirisasi Industri Menuju Indonesia Emas 2045, Jumat (1/11/2024). 

    Dia mencontohkan, hilirisasi nikel dalam mengalami peningkatan pesat sekaligus mengoptimalkan posisi cadangan nikel Indonesia sebesar 21  juta ton. Peningkatan nilai tambah komoditas tersebut juga diiringi dengan larangan ekspor sejak 2020. 

    Sebelum pelarangan, nilai ekspor nikel mencapai US$3 miliar, setelah dilakukan sinkronisasi larangan posisi nilai tambah komoditas meningkat hingga lebih dari US$30 miliar. 

    Pihaknya juga memproyeksi dampak ekonomi dari hilirisasi nikel yakni nilai investasi yang mencapai US$127,90 miliar pada 2023-2040 hingga peningkatan devisa mencapai US$81,00 miliar. Sedangkan, kontribusi terhadap PDB mencapai US$43,20 miliar pada 2040 dan tenaga kerja sebanyak 357.000 pekerja.

    “Hilirisasi menjadi kendaraan yang dipergunakan oleh pemerintah memastikan skala kepentingan terserap rata untuk seluruh stakeholder. Untuk menciptakan kemandirian nasional, di industri hulu kita optimize agar output nya mendorong pelaku usaha dari hulu ke hilir,” ujarnya. 

    Pemerintah juga memastikan bahwa investor yang masuk di sektor hilirisasi dapat mendorong kolaborasi investasi besar dengan pengusaha nasional daerah sebagaimana tertuan dalam Peraturan Menteri Investasi No 1/2022. 

    Dengan demikian, hilirisasi dapat berdampak pada peningkatan sumber pertumbuhan baru untuk mewujudkan visi Indonesia sentris, pengusaha daerah menjadi tuan rumah di negeri sendiri, UMKM naik kelas, dan pemerataan ekonomi. 

    Adapun, 28 komoditas prioritas hilirisasi dalam peta jalan yang tengah disempurnakan saat ini mencakup sektor mineral, batubara, minyak da gas bumi, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan kelautan. 

    Di sektor mineral, komoditasnya mencakup nikel, timah, tembaga, bauksit, besi baja, emas perak, pasir silika, mangan, kobal, dan logam tanah jarang. Sektor batubara dan aspal buton, sektor migas bumi, perkebunan mencakup sawit, kelapa, karet, biofuel, kakao, dan pala. 

    Selanjutnya, sektor kehutanan yaitu kayu balok dan getah pinus. Sementara di sektor perikanan mencakup udang, ikan TCT, rajungan, dan tilapia, serta sektor kelautan yaitu rumput laut dan potensi lahan garam. 

    “Pada prinsipnya, nanti kajian [peta jalan hilirisasi] ini akan menjadi paduan bagi semua, baik pemerintah maupun stakeholder dalam melakukan hilirisasi di Indonesia,” tuturnya. 

    Sebagai informasi, berdasarkan catatan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, progres realisasi penanaman modal di bidang hilirisasi sejak hilirisasi digaungkan yakni tahun 2020 hingga September 2024 total nilai nya mencapai Rp1.245,80 triliun. 

    Capaian realisasi tersebut berasal dari berbagai sektor mencakup mineral berupa smelter nikel, tembaga, bauksit, dan timah senilai Rp759,83 triliun. Lalu, hilirisasi kehutanan di subsektor pulp dan paper sebesar Rp196,99 triliun. 

    Lebih lanjut, penanaman modal bidang hilirisasi pertanian berupa CPO/oleochemical mencapai Rp130,23 triliun, sektor migas berupa petrochemical senilai Rp139,61 triliun, dan ekosistem kendaraan listrik, khususnya baterai mencapai Rp19,14 triliun. 

  • Hindari Penutupan Pabrik di Jerman, Volkswagen Pertimbangkan PHK dan Potong Gaji

    Hindari Penutupan Pabrik di Jerman, Volkswagen Pertimbangkan PHK dan Potong Gaji

    Jakarta, Beritasatu.com – Produsen otomotif Jerman, Volkswagen akan melakukan pemangkasan operasional perusahaan dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pemotongan gaji. Puluhan ribu pekerja disebut akan terdampak hingga potongan gaji mencapai 10%.

    Mengutip Arena EV, Jumat (1/11/2024), pemangkasan ini merupakan bagian dari strategi Volkswagen untuk menghadapi tantangan ekonomi. Perusahaan menyebut kenaikan biaya tenaga kerja dan energi memberikan tekanan besar.

    Meskipun Volkswagen mencoba menyalahkan dominasi produsen kendaraan listrik China yang semakin meningkat, tetapi hal itu dapat dengan mudah dikesampingkan karena penelitian Komisi Eropa sendiri menunjukkan bahwa mereka hanya menguasai pangsa pasar sebesar 14,1%.

    Rencana perusahaan untuk membekukan upah pada 2025 dan 2026 memicu kemarahan di kalangan karyawan dan serikat pekerja. Serikat pekerja industri yang kuat di Jerman IG Metall, mengancam akan melakukan aksi mogok kerja apabila perusahaan melanjutkan kebijakan tersebut.

    Langkah ekstrem ini diberlakukan Volkswagen untuk menghindari penutupan pabrik dan akan menjadi peristiwa bersejarah di Jerman. Diketahui, pabrikan ini belum pernah sama sekali menutup pabrik di negara asalnya tersebut.

    Problem yang dihadapi Volkswagen menjadi cerminan industri otomotif di Jerman di tengah serangan mobil listrik dari China. Lambatnya adopsi kendaraan listrik pabrikan Jerman membuat sulit produsen lokal.

    Namun, hal ini terjadi karena ulang Volkswagen sendiri yang menyebut pada awal era mobil listrik, perusahaan memutuskan untuk membuat mobil listrik premium. Namun, hal itu adalah pilihan yang salah.

    Konsumen premium rata-rata meilirik brand Porsche hingga Audi dan Volkswagen seharusnya produksi mobil dengan harga terjangkau.

  • Mobil Listrik Ramah Lingkungan, Wuling EV ABC Stories Hadirkan Fitur Keselamatan Canggih

    Mobil Listrik Ramah Lingkungan, Wuling EV ABC Stories Hadirkan Fitur Keselamatan Canggih

    Liputan6.com, Bogor – Sebagai pelopor mobil listrik berteknologi canggih, Wuling menghadirkan beragam produk lininya untuk menyasar banyak pangsa pasar. Ada tiga produk unggulan Electric Vehicle (EV) Wuling yang menjadi andalan, yakni Air ev, BinguoEV dan Cloud EV.

    Mempunyai karakteristik masing-masing dan dirancang untuk memenuhi beragam segmen pasar, Wuling tetap pada komitmennya dalam menyajikan kendaraan listrik yang ramah lingkungan, mudah diakses, dan relevan dengan kebutuhan mobilitas.

    Product Planning Wuling Motors Alfonsus Marvel berkata, Wuling Air ev mengaplikasikan desain compact dan praktis yang cocok untuk mobilitas perkotaan yang ramah lingkungan. Melalui tagline Drive for a Green Life, Wuling Air ev berkomitmen mendukung gaya hidup yang lebih hijau dan berkelanjutan di Indonesia.

    Air ev Wuling perdana meluncur secara global di Indonesia pada Agustus 2022, sekaligus menjadi model EV pertama Wuling yang diproduksi di pabrik Cikarang Jawa Barat (Jabar).

    Dirancang dengan dimensi yang compact, Air ev Wuling menjadi solusi ideal bagi masyarakat perkotaan dengan gaya hidup modern yang menginginkan kendaraan praktis dan ramah lingkungan.

    Mobil listrik tersebut juga dilengkapi dengan kemudahan pengisian daya di rumah dan perintah suara berbahasa Indonesia serta Wuling Remote Control App.

    “Air ev juga dilengkapi sertifikasi IP67 untuk keamanan baterai, lalu pendukung keselamatan seperti dua airbag, ABS, EBD, ESC sampai dengan ISOFIX,” ungkapnya, Selasa (29/10/2024).

    Ada beragam varian yang dapat dipilih oleh konsumen sesuai dengan kebutuhan mobilitanya. Mulai dari varian Long Range (jarak tempuh 300 Km) dan Standard Range (jarak tempuh 200 Km). Ada juga EV Wuling dengan harga terjangkau yakni Air ev Lite, dengan pilihan warna yang beragam.

    Menurut Product Planning Wuling Motors Danang Wiratmoko, Wuling BinguoEV menjadi mobil listrik kedua Wuling mengusung desain ikonik, mencerminkan gaya hidup modern, dinamis dan tampilan vintage.

    “Sejalan dengan semangat ‘Drive Electric, Be the Icon,’ BinguoEV mengajak pengguna untuk merasakan pengalaman berkendara ramah lingkungan yang penuh gaya,” ucapnya.

    Dia berkata, BinguoEV memberikan pengalaman berkendara menyenangkan berkat motor listrik yang bertenaga dan kabin yang luas, serta interior retro yang dilengkapi deretan fitur canggih seperti Wuling Remote Control App.

    Dilengkapi dengan ESC, TPMS, dan airbag ganda, BigouEV hadir dalam varian Premium yang mampu menjangkau hingga 410 km dan varian Long Range dengan daya jelajah 333 km, dengan tiga pilihan warna yakni Tea, Mousse Green dan Galaxy Blue.

    Rangkaian terakhir dalam ABC Stories adalah ‘C’ untuk Cloud EV, yang melengkapi lini kendaraan listrik Wuling. Mobil listrik medium hatchback tersebut memberikan ekstra kenyamanan, berkat kabin yang luas dan desain interior ergonomis untuk memastikan kenyamanan optimal bagi pengemudi dan penumpang.

     

  • Masyarakat sipil serukan perlindungan hayati dari tambang nikel

    Masyarakat sipil serukan perlindungan hayati dari tambang nikel

    Jakarta (ANTARA) – Masyarakat sipil Indonesia, yang hadir dalam Segmen Tingkat Tinggi perundingan global Konvensi Keanekaragaman Hayati ke-16 (COP16) di Cali, Kolombia, menyerukan pentingnya perlindungan alam dan keanekaragaman hayati Indonesia yang terancam ekspansi tambang nikel.

    “Hampir 80 persen atau 2,5 juta hektare wilayah deposit nikel di Indonesia yang terkonsentrasi di wilayah Indonesia Timur merupakan wilayah yang kaya akan hutan dan keanekaragaman hayati, serta berada di dalam wilayah adat,” kata Direktur Eksekutif Auriga Nusantara Timer Manurung dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

    Isu mengenai tambang mineral penting menjadi diskursus hangat dalam pertemuan COP16 CBD mengingat potensi ancamannya yang tinggi terhadap integritas ekosistem, keanekaragaman hayati, dan hak-hak masyarakat adat dan komunitas lokal di negara-negara produsen.

    Saat ini, terdapat hampir 1 juta hektare konsesi tambang nikel di Indonesia, yang 66 persen atau sekitar 0,64 juta hektarnya merupakan tutupan hutan alam. Besarnya luasan konsesi tambang nikel di Indonesia yang terus bertambah ini didorong oleh agenda transisi energi global untuk memasok komponen baterai kendaraan listrik, dengan tujuan ekspor utama ke China.

    Timer Manurung mendesak Pemerintah Indonesia untuk membatasi produksi nikel karena dampak negatifnya terhadap keanekaragaman hayati mengingat deposit nikel di Indonesia yang mencapai luasan 3,1 juta hektare terkonsentrasi di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua.

    Dia juga menekankan pentingnya Pemerintah Indonesia untuk menetapkan kuota bagi ekspansi tambang nikel yang bisa dilakukan di luar daerah yang tidak bisa ditambang lagi untuk mencegah kerusakan ekosistem yang lebih buruk.

    Selain mengancam keanekaragaman hayati dan integritas ekosistem, pertambangan nikel juga mengancam kehidupan masyarakat adat.

    Program Officer Hutan dan Iklim dari Yayasan MADANI Berkelanjutan Salma Zakiyah menyatakan bahwa agenda transisi energi untuk mengatasi perubahan iklim global tidak boleh merusak ekosistem dan keanekaragaman hayati. Target 8 KM-GBF mencakup mandat untuk meminimalkan dampak aksi iklim terhadap keanekaragaman hayati.

    Baca juga: BRIN sarankan ekspor nikel dibatasi hanya 30 persen

    Oleh karenanya, Indonesia harus menyelaraskan kebijakan iklim dengan kebijakan perlindungan keanekaragaman hayati, termasuk harmonisasi Second Nationally Determined Contribution (Second NDC) dengan Strategi dan Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati Indonesia (IBSAP).

    “Seluruh kebijakan terkait iklim dan keanekaragaman hayati harus didasarkan pada prinsip keadilan iklim. Ini mencakup pengakuan dan perlindungan wilayah hidup kelompok rentan, pelibatan penuh dan efektif, perlindungan sosial, serta pemulihan hak-hak kelompok rentan ketika terjadi kerusakan, termasuk pemulihan hak dan wilayah hidup masyarakat adat dan lokal,” kata Salma.

    Baca juga: KNMKI dorong pemerintahan baru perbaiki tata kelola industri nikel
     

    Pewarta: Ahmad Wijaya
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2024

  • Sudah Sejauh Mana Pengembangan Toyota Innova Listrik?

    Sudah Sejauh Mana Pengembangan Toyota Innova Listrik?

    Jakarta

    Toyota Kijang Innova listrik atau Innova EV Concept sudah diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 2022 lalu melalui ajang pameran IIMS Hybrid 2022. Setelah kurang lebih dua tahun, bagaimana pengembangan mobil listrik konsep tersebut?

    Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan, Innova EV Concept sudah diuji coba untuk kendaraan operasional hotel di beberapa lokasi. Toyota berencana menguji Innova EV Concept hingga jarak 100 ribu km.

    “Kita kemarin sudah kerja sama dengan beberapa hotel untuk operasional Innova EV ini. Karena hotel-hotel itu juga ditargetkan kurangi emisi, pada saat yang sama kebetulan kita sedang lakukan kajian supaya hasil konversi kita itu bisa capai 100 ribu kilometer,” kata Bob di Depok belum lama ini.

    “Jadi kita melihat sistem EV-nya, entah itu baterai, motor penggerak, transaxle, dan lain sebagainya. Karena ini konversi yang kita ubah dari inisiatif kita sendiri, jadi belum ada data 100 ribu kilometer dan ini sedang kita kejar,” sambung Bob.

    Kata Bob, dari 10 unit Innova listrik yang dicoba, sudah ada yang mencapai 100 ribu km, sementara sisanya masih ada yang baru mencapai 70 ribu km dan 80 ribu km. “Dari situ kita dapat feedback dan improve, yang di Bali itu juga masih (berjalan),” jelasnya lagi.

    Selain diriset di dalam negeri, TMMIN juga mengirim dua unit prototipe Innova listrik ke Thailand untuk diuji coba di sana. Kata Bob, pengembangan Innova listrik merupakan bentuk dukungan Toyota kepada pemerintah Indonesia untuk mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060 mendatang.

    Toyota Indonesia telah menyediakan teknologi elektrifikasi dengan varian yang lengkap melalui konsep multi-pathway mulai dari flexy-engine, FCEV, BEV, PHEV, HEV, hidrogen, biofuel, hingga LCGC. Pilihan teknologi ini disiapkan agar masyarakat dapat berkontribusi di masing-masing segmen, bersama-sama mengurangi emisi di Indonesia sesuai porsinya.

    Toyota Indonesia juga telah memperkenalkan 10 model kendaraan listrik, terdiri dari 8 kendaraan HEV, 1 kendaraan PHEV, dan 1 BEV Lexus untuk Indonesia. Toyota Indonesia juga melakukan pengembangan lokal kendaraan elektrifikasi di dalam negeri, salah satunya tengah menyiapkan produksi kendaraan HEV untuk pasar domestik hingga konsumen global.

    (lua/rgr)

  • Bukan Gosip, Nikel Bahan Baku Baterai Tesla Memang dari RI

    Bukan Gosip, Nikel Bahan Baku Baterai Tesla Memang dari RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – CNGR Indonesia, produsen komponen baterai asal China yang turut memproduksi logam nikel di Indonesia, membeberkan bahwa pabrik kendaraan listrik kelas internasional seperti Tesla dan BYD secara tidak langsung memang menggunakan bahan material dari Indonesia.

    Direktur Hubungan Masyarakat CNGR Indonesia Magdalena Veronika mengatakan, pihaknya memproduksi prekursor untuk baterai kendaraan listrik. Prekursor itu sendiri mengandung nikel sulfat yang berasal dari nickel matte yang diproduksi di Indonesia.

    Dengan begitu, Veronika menyebutkan bahwa baterai kendaraan listrik kelas kakap tersebut memang menggunakan salah satu komponen baterai dari Indonesia.

    “Jadi kami membuat prekursor, kemudian prekursor bahan utamanya adalah nikel sulfat kelas baterai. Nikel sulfat kelas baterai itu berasal dari nickel matte, nickel matte berasal dari Indonesia. Jadi bisa dikatakan bahwa memang nikel yang mereka pakai semua ya ada dari Indonesia,” bebernya dalam sebuah diskusi di Kantor Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (30/10/2024).

    Namun, Veronika menekankan bahwa sejatinya pembuatan prekursor baterai kendaraan listrik tersebut juga melibatkan rantai pasok dari berbagai negara di dunia.

    “Tapi dalam proses-prosesnya itu, kami supply chain-nya ada di mana-mana. Ada di Indonesia, ada di Tiongkok, ada di Moroko, ada di Korea Selatan,” tambahnya.

    Sebelumnya, Bahlil Lahadalia saat masih menjabat sebagai Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pernah mengungkapkan bahwa prekursor baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/ EV) yang diproduksi dari Indonesia akan dijual kepada pabrikan kendaraan listrik asal Amerika Serikat, Tesla.

    Bahlil menyebut, prekursor baterai yang dipasok untuk Tesla akan berasal dari pabrik pengolahan nikel di Kawasan Industri Weda Bay, Pulau Halmahera, Maluku Utara, milik Huayou Indonesia.

    “Kemarin dari Huayou sedang bangun prekusor di Maluku Utara untuk suplai permintaan Tesla, jadi ke depan 1 Januari 2025 Indonesia akan mengirim material bahan baterai prekusor dari Indonesia yaitu pabriknya di Weda Bay,” ungkapnya saat konferensi pers Realisasi Investasi Kuartal II 2024 di Jakarta, Senin (29/04/2024).

    “Jadi sebenarnya bahan baku setengah jadi kita sudah 60-70% bahannya sudah kita kirim ke sana,” ujarnya.

    (wia)

  • DKI bangun SPKLU untuk mewujudkan energi berkelanjutan

    DKI bangun SPKLU untuk mewujudkan energi berkelanjutan

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta akan membangun dua Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan menerapkan konservasi energi di bangunan gedung untuk mewujudkan energi berkelanjutan.

    “Tahun ini, kita bangun dua SPKLU, yakni di Balai Kota Jakarta dan di Jalan H Naman, Pondok Kelapa, Jakarta Timur,” kata Kepala Dinas Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta Hari Nugroho.
    ​​​​​​​
    Hal disampaikan Hari saat sosialisasi Energi Jakarta dalam rangka Peringatan Hari Listrik Nasional Ke-79 di Equestrian Ball Room, Jakarta International Equestrian Park, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu.

    Pembangunan dua SPKLU itu, kata dia, dalam rangka pengelolaan energi dan memberikan kemudahan bagi masyarakat yang menggunakan mobil listrik.

    “Untuk tahun depan kita bakal membangun kembali lima SPKLU disesuaikan kebutuhan pemerintah tentu dengan berkolaborasi beberapa pihak, salah satunya PLN,” ujarnya.

    Baca juga: Jakpus perbanyak PLTS atap untuk sukseskan program konservasi energi

    Hari berharap dengan ada penambahan SPKLU yang sudah tersedia di wilayah Balai Kota, otomatis akan mempermudah pemilik kendaraan mobil atau motor listrik dapat melakukan “charge” atau mengisi daya listrik di lokasi.

    Pada kesempatan itu, Disnakertransgi DKI menyosialisasikan Energi Jakarta tentang Perda Nomor 5 Tahun 2023 Rencana Umum Energi Daerah (RUED).

    Ada beberapa hal yang disampaikan berkaitan dengan sosialisasi perda yang juga ada beberapa tahapan. Yaitu tentang sosialisasi RUED dengan memaparkan target dan strategi pengelolaan energi Jakarta hingga 2050.

    Dalam konservasi energi, Disnakertransgi memberikan penghargaan bagi gedung yang telah berhasil menjalankan praktik terbaik dalam pengelolaan energi.

    “Pemprov DKI memberikan apresiasi kepada gedung-gedung swasta yang telah menunjukkan komitmen dalam manajemen energi yang aman, andal, efisien dan berkelanjutan,” kata Hari.

    Baca juga: DKI edukasi hemat energi kepada pengelola gedung pemerintah

    Dia berharap langkah itu dapat memotivasi lebih banyak pelaku usaha untuk ikut berkontribusi
    pada masa depan energi yang lebih baik bagi Jakarta.

    Hari menekankan sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam membangun Jakarta sebagai kota yang tidak hanya kompetitif di tingkat global, tetapi juga bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan.

    “Dalam mewujudkan apa yang telah kita rencanakan tentu tetap akan berkoordinasi dengan PLN sebagai pemasok listriknya. Lalu buat kajian dengan “Non Goverment Organisation” (NGO) atau organisasi non pemerintah.

    Selain itu berkolaborasi dengan pihak yang akan membangun. “Begitu kita lakukan pembangunan tidak akan ada kendala,” ujarnya.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pindad Lagi Kembangkan Maung versi Listrik, Kecepatan 100 Km/Jam

    Pindad Lagi Kembangkan Maung versi Listrik, Kecepatan 100 Km/Jam

    Jakarta

    PT Pindad (Persero) tidak hanya menggarap Maung dengan mesin turbodiesel. Perusahaan pertahanan pelat merah itu juga sedang mengembangkan mobil listrik berbasis Maung.

    Belum lama ini, Pindad membawa Maung ke hadapan Menteri BUMN Erick Thohir. Dalam kesempatan itu, Erick Thohir meminta Pindad mengembangkan mobil listrik.

    “Saya melihat bahwa produk-produk PT Pindad saat ini kelasnya sangat tinggi sekarang. Salah satunya Maung ini, kita dapat order hampir 4.000 unit untuk beberapa tahun ke depan. Saya juga menanyakan apakah Maung ini bisa menjadi kendaraan listrik? Ternyata memungkinkan, saat ini sedang dalam proses pengembangan dan saya yakin ke depan Pindad dapat terus meningkatkan kualitasnya,” kata Erick Thohir saat itu.

    Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengamini bahwa Pindad memang sedang mengembangkan mobil listrik Maung EV. Namun, saat ini pihaknya sedang menyelesaikan kebutuhan Maung MV3 yang dipesan oleh Kementerian Pertahanan.

    “Kami sedang mengembangkan Maung EV untuk pemenuhan kebutuhan kendaraan elektrik. Untuk saat ini kami sedang menyelesaikan kebutuhan Maung MV3 4×4 dari Kementerian Pertahanan,” sebut Abraham Mose.

    Beberapa waktu lalu, Pindad memamerkan prototipe mobil listrik dengan bentuk seperti Maung. Mobil listrik itu bernama Morino EV. Bentuknya identik dengan kendaraan taktis (rantis) Maung MV2.

    Mobil itu tampil kekar ala kendaraan taktis. Desainnya mengotak seperti mobil Maung versi mesin konvensional.

    Dikutip dari situs resmi Pindad, Morino EV adalah kendaraan taktis ringan roda 4 dengan tenaga elektrik. Mobil ini ditujukan untuk mendukung operasi dengan mobilitas tinggi.

    Menurut data spesifikasinya, Morino EV hadir dengan penggerak daya elektrik berdaya maksimal 160 HP atau 125 kW. Morino EV bisa dipacu dengan kecepatan aman hingga 100 km/jam.

    Prototipe mobil listrik yang dikembangkan Pindad ini memiliki baterai 92 V (150.000 mAh). Sekali cas sampai penuh, mobil ini bisa melaju hingga jarak 170 km.

    (rgr/dry)

  • Subsidi Mobil Perusahaan di Jerman Hambat Adopsi EV

    Subsidi Mobil Perusahaan di Jerman Hambat Adopsi EV

    Jakarta

    Menelusuri distrik Bad Godesberg di Bonn, Jerman, akan terlihat banyak vila megah peninggalan awal abad ke-20. Jalanan juga dipenuhi dengan pohon-pohon tua yang menjulang tinggi, dengan daunnya yang berguguran di atas mobil-mobil yang terparkir di bawahnya. Dicat dengan warna hitam pekat, mobil-mobil ini adalah kendaraan berukuran besar dari produsen mobil ternama seperti Porsche, Mercedes, Audi, dan BMW.

    Bad Godesberg di Bonn, Jerman, adalah lingkungan tempat tinggal dari banyak karyawan yang berpenghasilan tinggi yang bekerja di perusahaan besar, seperti Deutsche Telekom dan Deutsche Post, di mana mereka mendapatkan fasilitas berupa mobil perusahaan, bermerek ternama seperti Porsche, Mercedes, Audi, dan BMW.

    Namun tidak lama lagi, kendaraan berbahan bakar bensin atau diesel akan mulai berkurang di distrik ini.

    Sejak tahun lalu, perusahaan Deutsche Telekom, yang sebagian sahamnya dimiliki oleh negara itu telah mengizinkan karyawannya untuk hanya mendaftarkan kendaraan listrik bertenaga baterai (BEV) sebagai mobil perusahaan yang baru.

    Mobil listrik untuk perusahaan di Jerman masih sedikit

    Mulai 2025, pembuat perangkat lunak Jerman, SAP, hanya akan mengizinkan mobil listrik dan hibrida sebagai mobil perusahaannya. Selain itu, perusahaan kimia BASF, juga hanya memiliki sekitar 320 BEV dari total hampir 1.600 mobil perusahaan.

    “Kami telah menetapkan batas Karbondioksiada (CO2) untuk semua pesanan mobil perusahaan,” kata BASF kepada DW dalam sebuah pernyataan. Itu berarti kendaraan dengan bahan bakar masih menjadi bagian dari armada perusahaan yang masih dapat dipesan.

    Sementara model mobil hibrida banyak dikritik oleh para karyawan, karena sebagian besar perusahaan hanya memberikan kompensasi untuk tagihan bahan bakar konvensional, tetapi tidak untuk biaya listrik pengisian daya.

    Sementara SAP telah mengatasi masalah itu dengan mengizinkan kartu pengisian untuk bahan bakarnya untuk digunakan baik mengisi bahan bakar maupun pengisian daya.

    Dampak iklim negatif yang bertahan lama

    Dua dari tiga mobil baru yang terdaftar di Jerman dibeli oleh badan usaha. Hampir setengahnya adalah mobil perusahaan yang dapat digunakan oleh karyawan untuk keperluan bisnis dan pribadi.

    Mobil-mobil tersebut biasanya hanya digunakan selama beberapa tahun dan kemudian dijual kembali ke pasar mobil bekas, di mana kendaraan itu akan terus memberikan dampak pada emisi keseluruhan selama bertahun-tahun.

    Menurut organisasi nirlaba Eropa yang mengadvokasi kendaraan berkelanjutan, Transport & Environment (T&E), mobil perusahaan menyumbang tiga perempat dari emisi yang dihasilkan oleh seluruh mobil baru.

    Selain itu. banyak perusahaan Jerman kini juga semakin memilih mobil berukuran besar, kata organisasi T&E, di mana satu dari tiga mobil baru yang terdaftar saat ini adalah model SUV, atau setidaknya kendaraan berukuran medium.

    Jerman masih mensubsidi mobil perusahaan yang menghasilkan polusi

    Meskipun pemerintah Jerman bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dari sektor transportasi hingga nol pada 2045, tetapi sejauh ini bidang bisnis belum banyak membuat kemajuan ke arah itu. Pada paruh pertama 2024, hanya ada sekitar 12% mobil perusahaan baru yang terdaftar di Jerman yang sepenuhnya bertenaga listrik .

    Menurut studi terbaru dari Environmental Resource Management (ERM) yang ditugaskan oleh T&E, pemerintah Jerman setiap tahunnya mensubsidi mobil berbahan bakar fosil yang dibeli perusahaan sebesar €13,7 miliar (sekitar Rp233,3 triliun).

    Studi ERM juga menunjukkan bahwa, diantara enam negara yang menjadi pasar mobil terbesar Eropa, Jerman menjadi negara kedua teratas dalam hal pemberian subsidi tersebut, di mana Italia menjadi urutan pertama yang memberikan subsidi swebesar €16 miliar (sekitar Rp272,4 triliun).

    Sementara, total dari enam negara teratas pemberi subsidi mobil berbahan bakar fosil, yang berbahaya bagi lingkungan itu, menghabiskan sekitar €42 miliar (sekitar Rp715 triliun) per tahun.

    Pada akhir tahun lalu, pemerintah Jerman juga telah menghentikan subsidi mobil listrik bagi masyarakat umum, di mana Menteri Transportasi Jerman Volker Wissing berpendapat, “menciptakan pasar secara permanen dengan subsidi bukanlah solusi.”

    Wissing juga mengatakan, pasar mobil listrik harus bisa bertahan secara mandiri. Pada saat bersamaan, ia justru menolak untuk menghentikan subsidi pada mobil perusahaan, baik mobil listrik maupun konvensional.

    Industri otomotif Jerman desak dukungan negara

    Lambatnya transisi armada perusahaan di Jerman ke kendaraan listrik telah membebani penjualan mobil listrik dari produsen-produsennya karena rendahnya permintaan, kata Susanne Goetz, seorang ahli dari T&E.

    “Merek-merek seperti Volkswagen (VW) dan BMW menghasilkan 70% penjualan mereka di Eropa tahun lalu di pasar mobil perusahaan, jadi potensinya sangat besar,” katanya kepada DW.

    Industri otomotif Jerman sendiri sangat mendukung transisi ke energi listrik. “Mobil perusahaan adalah dorongan besar bagi penyebaran kendaraan listrik yang ramah untuk lingkungan dan jalanan di Jerman,” kata Hildegard Mller, presiden Asosiasi Industri Otomotif Jerman (VDA).

    Namun, pandangan ini tampaknya belum sepenuhnya diadopsi oleh para pelaku bisnis, termasuk BMW. Menanggapi pertanyaan DW mengenai mobil perusahaannya, perusahaan itu mengatakan: “Saat ini kami tidak merasa perlu untuk mengintervensi pilihan kendaraan bagi para eksekutif kami.” Tidak mengherankan jika kurang dari sepertiga mobil perusahaan BMW sepenuhnya bertenaga listrik.

    Subsidi mobil perusahaan ini juga utamanya menguntungkan 10% populasi terkaya, kata World Wildlife Fund (WWF). Sebuah studi bersama dengan organisasi lingkungan hidup, peneliti menemukan bahwa mobil perusahaan digunakan oleh karyawan yang pendapatan tahunannya melebihi €80.000 (sekitar Rp1,4 miliar).

    Baru-baru ini, pemerintah Jerman mengeluarkan “Inisiatif Pertumbuhan”, di mana perusahaan ditawarkan penghapusan pajak yang lebih cepat jika berinvestasi pada BEV dan kendaraan bebas emisi lainnya.

    Kepala Departemen Iklim dan Energi WWF Jerman, Viviane Raddatz, menyarankan agar pemerintah mengenakan pajak pada kendaraan, berdasarkan emisi CO2 yang dihasilkan, di mana semakin kecil emisi, semakin kecil pula pajaknya.

    Langkah-langkah lain, seperti mempromosikan sepeda perusahaan atau tiket transportasi umum, juga dapat membantu mengurangi emisi, kata Raddatz kepada DW. Selain itu, pemberian subsidi untuk kendaraan listrik juga mampu mengatasi masalah keterbatasan lahan parkir di kota-kota besar di Jerman, tambahnya.

    Artikel ini diadaptasi dari bahasa Jerman

    (ita/ita)

  • Cuan! Laba Emiten Luhut TBS Energi Cetak Naik 187% Jadi Rp 852 M

    Cuan! Laba Emiten Luhut TBS Energi Cetak Naik 187% Jadi Rp 852 M

    Jakarta

    PT TBS Energi Utama Tbk (TBS) mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 187,8% year-on-year (YoY) menjadi US$ 54,4 juta atau setara Rp 852 miliar (kurs Rp 15.669).

    Tidak hanya itu, Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) perseroan juga meningkat 65,6% menjadi US$ 118,9 juta. Langkah strategis TBS dalam memperluas bisnis pengelolaan limbah melalui ekspansi dan akuisisi terbaru telah berkontribusi sebesar US$ 3,7 juta dalam EBITDA.

    Direktur PT TBS Energi Utama, Tbk, Mufti Utomo mengatakan komitmen terhadap energi keberlanjutan dapat mendukung kinerja keuangan yang solid. Dengan pengelolaan yang tepat, inisiatif hijau ini diharapkan akan terus memperkuat EBITDA dan menciptakan aliran kas yang stabil bagi perseroan.

    Dia juga menyatakan bahwa pendekatan Perseroan dalam pengembangan bisnis hijau merupakan langkah strategis untuk masa depan.

    “Kami optimis bahwa investasi di sektor pengelolaan limbah, energi terbarukan dan kendaraan listrik sejalan dengan visi pertumbuhan jangka panjang Perseroan dan menjadi fondasi yang kokoh bagi stabilitas bisnis kami”, ujarnya, dalam keterangannya, Rabu (30/10/2024).

    Untuk diketahui, PT TBS Energi Utama Tbk (TBS) merupakan anak usaha dari PT Toba Sejahtera (TOBA). Diketahui mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memiliki saham di Toba Sejahtera.

    Komitmen TBS terhadap praktik bisnis berkelanjutan tetap menjadi landasan, operasional perusahaan, dengan fokus pada pengembangan kendaraan listrik, energi terbarukan, dan pengelolaan limbah. Dalam 9 bulan pertama 2024, TBS telah berhasil meraih berbagai capaian penting dalam inisiatif bisnis hijau.

    Unit kendaraan listrik roda dua, Electrum, berhasil meluncurkan 3.010 unit EV di jalanan Jakarta, meningkat lebih dari empat kali lipat dibandingkan akhir 2023. Perseroan juga telah memasang 230 stasiun penukaran baterai (Battery Swap Stations) di berbagai lokasi untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

    Model kendaraan Electrum terbaru, H3i, menargetkan pasar konsumen dengan pilihan warna baru dan fitur kenyamanan, sedangkan H1 dirancang khusus untuk keperluan B2B dengan baterai ganda dan jangkauan jarak yang lebih panjang.

    Di sektor energi terbarukan, TBS telah menandatangani Perjanjian Pembelian Listrik (PPA) untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung di Batam pada Februari 2024. Perseroan juga mengumumkan telah mencapai Financial Closing untuk proyek ini.

    Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (Power Purchase Agreement PPA) yang telah disepakati sebelumnya, tanggal 8 Oktober ditetapkan sebagai tanggal pembiayaan proyek ini, sekaligus menegaskan bahwa proyek berada on track sesuai jadwal.

    Proyek ini akan memiliki kapasitas 46 MWp dengan target operasi penuh pada kuartal keempat 2025. Inisiatif ini memperkuat posisi Perseroan dalam sektor energi terbarukan dan memberikan keyakinan bagi para pemangku kepentingan akan visi jangka panjang Perseroan.

    Direktur PT TBS Energi Utama Tbk, Juli Oktarina mengatakan pihaknya juga telah mengambil keputusan strategis untuk melakukan divestasi terhadap dua aset Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas total 200MW melalui penjualan seluruh saham Perseroan (langsung maupun tidak langsung) di PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) dan PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP).

    “Penjualan ini merupakan langkah strategis dalam mempercepat transisi Perseroan menuju bisnis. berkelanjutan serta mendukung upaya kami untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2030. Dana yang diperoleh dari transaksi ini akan dialokasikan untuk investasi di sektor-sektor berkelanjutan, memperkuat struktur modal perusahaan, dan rencana pembelian kembali saham yang bertujuan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham,” jelasnya.

    Juli juga menambahkan transaksi ini akan semakin mengukuhkan posisi Perseroan sebagai salah satu perusahaan terdepan di Indonesia yang berkomitmen penuh dalam mewujudkan netralitas karbon.

    TBS percaya bahwa melalui penerapan strategi bisnis berkelanjutan yang fokus pada pengelolaan limbah, energi terbarukan, dan kendaraan listrik (EV), TBS berhasil meningkatkan efisiensi operasional, sekaligus menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.

    Lihat Video: Uji Coba Tuai Respons Positif, Ribuan Motor Listrik Akan Mengaspal di RI

    (ada/das)