Produk: kendaraan listrik

  • Diduga Sesatkan Publik, Tesla Kena Semprot Otoritas Keselamatan AS

    Diduga Sesatkan Publik, Tesla Kena Semprot Otoritas Keselamatan AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tesla, perusahaan kendaraan listrik milik Elon Musk, telah membagikan kabar keliru lewat media sosial X, tentang fitur otomatis berkendara yang ada di mobilnya, atau yang dikenal dengan robotaxi. Pernyataan ini disampaikan Otoritas Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat atau NHTSA melalui surat peringatan yang disampaikan langsung ke perusahaan itu dalam sebuah email.

    “Postingan Tesla bertentangan dengan pesan keselamatan berkendara bahwa pengemudi harus selalu mempertahankan kendali atas tugas mengemudi yang dinamis,” kata Kepala NHTSA Gregory Magno dilansir CNBC Internasional, Sabtu (9/11/2024)

    Dalam pesan yang langsung disampaikan kepada manajemen Tesla, Magno memperingatkan Tesla melalui saluran komunikasinya, seperti X untuk tetap menyadarkan masyarakat bahwa fitur robotaxi atau full self driving (FSD) harus tetap dalam pengawasan pengemudi.

    Magno mengatakan kepada para masyarakat bahwa meski ada fitur FSD, bukan berarti pengemudi bisa lepas kendali terhadap kendaraannya, melainkan tetap harus siap untuk mengambil alih kemudi kendaraannya atau menginjak pedal rem setiap saat ketika dibutuhkan.

    Magno merujuk pada serangkaian postingan yang dibagikan oleh Tesla di X, jejaring sosial yang dimiliki oleh CEO Tesla Elon Musk. Satu postingan menunjukkan seorang pengemudi menggunakan FSD untuk pergi ke rumah sakit sambil menanggung kemungkinan serangan jantung.

    Postingan yang lain menunjukkan seorang pengemudi yang mengatakan dia menggunakan FSD untuk perjalanan pulang selama 50 menit dari sebuah acara olahraga. Magno menganggap, dalam postingan tersebut, Tesla menyarankan ada “keuntungan menggunakan FSD saat mabuk” atau saat lelah.

    NHTSA meminta Tesla untuk membuat komunikasi online-nya, “secara konsisten” sesuai dengan instruksi pengguna, dan “sesuai dengan tingkat kemampuan yang digunakan di jalan umum.”

    Tesla memiliki waktu hingga 18 Desember untuk menanggapi surat NHTSA, yang juga mencakup permintaan informasi ekstensif tentang mobil perusahaan dan teknologi terkait FSD.

    Pengabain terhadap surat itu dapat mengakibatkan denda maksimum US$ 135.8 juta. Tapi, perusahaan juga dapat meminta perpanjangan waktu untuk merespons.

    NHTSA sebetulnya sedang menyelidiki kemungkinan cacat sistem keselamatan dalam fitur FSD Tesla, sistem mengemudi otomatis.

    Penyelidikan terbaru dilatarbelakangi oleh serangkaian tabrakan produk Tesla yang melibatkan penggunaan FSD dalam waktu 30 detik sebelum kecelakaan. Dalam satu contoh, seorang pengemudi Tesla yang menggunakan FSD menabrak pejalan kaki secara fatal.

    Semetnara itu, Elon Musk sendiri merupakan pendukung utama kampanye Presiden terpilih Donald Trump. Dukungan itu ia berikan dengan tujuan untuk memangkas pengeluaran dan peraturan pemerintah pusat AS ketika pemerintahan baru dimulai.

    Dia juga berusaha untuk menciptakan standar keselamatan kendaraan bermotor tingkat pusat untuk kendaraan otonom.

    Saham Tesla pun telah naik 28% dalam tiga hari perdagangan sejak pemilihan presiden pada Selasa, melampaui kapitalisasi pasar US$$ 1 triliun pada Jumat.

    (hsy/hsy)

  • Tambah Lagi Produsen Rakit Bus Listrik di Indonesia, Gandeng Karoseri Lokal

    Tambah Lagi Produsen Rakit Bus Listrik di Indonesia, Gandeng Karoseri Lokal

    Jakarta

    Produsen bus berlomba-lomba melakukan perakitan dengan penggunaan komponen dalam negeri. SAG misalnya yang menggandeng karoseri lokal untuk mewujudkan hal itu.

    Pemerintah tengah gencar menggenjot percepatan kendaraan listrik di Tanah Air. Tak hanya mobil listrik yang dapat karpet merah berupa insentif PPN dari 11 persen jadi 1 persen, bus listrik juga bisa mendapat keistimewaan tersebut. Namun ada syarat yang harus dipenuhi para produsen kendaraan listrik untuk bisa mendapat insentif tersebut.

    Persyaratan itu dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 8 Tahun 2024 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Bus Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2024.

    Pada pasal 3 ayat (1), mobil dan bus listrik tertentu yang berhak mendapatkan insentif PPN ini harus memenuhi kriteria nilai TKDN (tingkat komponen dalam negeri). Adapun kriteria nilai TKDN yang dimaksud sebagai berikut:

    a. KBL Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dengan nilai TKDN paling rendah 40% (empat puluh persen);

    b. KBL Berbasis Baterai Bus Tertentu dengan nilai TKDN paling rendah 40% (empat puluh persen); dan

    c. KBL Berbasis Baterai Bus Tertentu dengan nilai TKDN paling rendah 20% (dua puluh persen) sampai dengan kurang dari 40% (empat puluh persen).

    Guna memenuhi aturan tersebut, produsen bus berlomba-lomba untuk meningkatkan TKDN pada produknya. Salah satunya PT Sinar Armada Globalindo yang menggandeng karoseri lokal PT Piala Mas Industri (Piala Mas) guna merakit bus dengan penggunaan komponen lokal sesuai aturan.

    “SAG bangga mengumumkan kerja sama terbarunya dengan Piala Mas. Kemitraan yang kami lakukan ini memperkuat komitmen kami terhadap transportasi publik yang lebih rendah emisi sehingga berkontribusi terhadap transisi Indonesia menuju ekonomi yang lebih bersih,” ungkap Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis SAG Andre Jodjana dalam siaran pers yang diterima detikOto.

    SAG gandeng Piala Mas tingkatkan TKDN bus listriknya. Foto: Dok. SAG

    Selain peningkatan penggunaan komponen lokal, kemitraan ini juga diharapkan bisa terjadi transfer teknologi antara kedua belah pihak. Dengan begitu, kualitas komponen buatan lokal bisa meningkat dan dapat bersaing di pasar internasional.

    Di sisi lain, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia telah meluncurkan Dokumen Peta Jalan Implementasi E-Mobility untuk program transportasi massal berbasis bus rapid transit (BRT) yang bertujuan untuk mencapai target 90 persen elektrifikasi armada transportasi publik perkotaan pada tahun 2030. Atau setara dengan lebih dari 45.000 unit bus listrik di 42 kota, dan target 100 persen pada 2040. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari sektor transportasi darat.

    SAG juga meyakini bahwa dengan penerapan TKDN terhadap bus listrik yang akan diproduksinya dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan kembali menghidupkan industri-industri kecil dalam negeri. Dengan demikian, perekonomian nasional bisa terus bergerak dan tumbuh secara berkelanjutan.

    Di industri bus dalam negeri, SAG pada tahun 2019 telah meluncurkan bus Low Deck 12M ke Indonesia. Bus tersebut telah beroperasi pada tahun 2023. SAG rencananya akan mengoperasikan bus High Deck 12M yang akan beroperasi sebagai armada TransJakarta mulai Desember 2024.

    (dry/din)

  • China Resmi Nyatakan ‘Perang’ ke Eropa, Seret Brussels ke Pengadilan

    China Resmi Nyatakan ‘Perang’ ke Eropa, Seret Brussels ke Pengadilan

    Jakarta, CNBC Indonesia – China secara resmi menyatakan gugatan perdagangan terhadap Uni Eropa (UE) di Pengadilan Sengketa Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Hal ini terkait kebijakan UE yang menerapkan tarif atas mobil listrik (EV) buatan Negeri Tirai Bambu di Benua Biru.

    Dalam pernyataan resmi, Kementerian Perdagangan China mengaku menyesal dengan adanya manuver tarif ini. Mereka menyebut langkah ini tidak memiliki dasar faktual dan hukum, melanggar peraturan WTO, merupakan penyalahgunaan langkah-langkah pemulihan perdagangan, serta merupakan proteksionisme perdagangan.

    “Untuk menjaga kepentingan pengembangan industri kendaraan listrik dan kerja sama transformasi ramah lingkungan global, China telah memutuskan untuk mengajukan gugatan terhadap tindakan akhir anti-subsidi UE,” tulis pernyataan tersebut dalam situs resmi Kementerian Perdagangan China.

    “Kami mendesak pihak Eropa untuk mengakui kesalahannya, segera memperbaiki praktik ilegalnya, dan bersama-sama menjaga stabilitas rantai industri kendaraan listrik global dan rantai pasokan serta situasi keseluruhan kerja sama ekonomi dan perdagangan China-UE,” dikutip Sabtu (0/11/2024).

    Langkah ini sendiri diambil China setelah UE berencana menerapkan tarif bagi EV buatan China hingga 35,3%. Brussels mengatakan, langkah itu bertujuan untuk melindungi produsen mobil Eropa dalam industri penting yang menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 14 juta orang di seluruh Benua Biru.

    Selain EV, Ketegangan perdagangan China dan UE juga melanda sektor panel surya dan turbin angin. Brussels juga melancarkan penyelidikan atas dua benda tersebut, yang dianggap mengancam industri Eropa.

    Atas situasi ini, Beijing menerapkan tindakan anti dumping sementara’ terhadap produk alkohol brendi asal UE. Dalam implementasinya, Otoritas China disebut akan menerapkan tarif ‘jaminan yang sesuai’ kepada para importir alkohol tersebut.

    Dikatakan jumlahnya akan didasarkan pada perhitungan yang melibatkan harga yang disetujui oleh bea cukai, serta pajak impor. Namun sejumlah info telah menyebutkan tarif yang diharapkan dibayarkan setiap perusahaan, mulai dari 30,6% untuk cognac Martell, hingga 39% untuk Hennessy, dan 38,1% untuk Remy Martin.

    (dce)

  • Wuling Jadi Pilihan Masyarakat yang Kian Melek Teknologi Ramah Lingkungan

    Wuling Jadi Pilihan Masyarakat yang Kian Melek Teknologi Ramah Lingkungan

    JABAR EKSPRES – Antusiasme masyarakat Bandung terhadap mobil listrik menunjukkan lonjakan signifikan, menandakan pergeseran selera pasar otomotif di kota yang kerap menjadi pusat tren gaya hidup ini.

    Wuling Arista Bandung Suci mencatat penjualan mobil listrik sebesar 240 unit selama Januari-September 2024, angka yang mencerminkan minat masyarakat yang semakin sadar akan teknologi ramah lingkungan dan hemat biaya.

    Menurut Branch Manager Wuling Arista Bandung Suci, R. Reza Ramadhan, perubahan pola pikir masyarakat Bandung terlihat jelas. Mereka kini lebih peka terhadap kendaraan listrik yang tidak hanya efisien, tetapi juga mendukung gaya hidup ramah lingkungan.

    “Kami melihat tren positif di mana masyarakat tidak hanya mencari kendaraan fungsional, tetapi juga mempertimbangkan aspek keberlanjutan. Ini menjadikan Wuling sebagai alternatif utama bagi mereka yang ingin beralih dari mobil konvensional,” ungkap Reza saat ditemui Jabar Ekspres di Dealer Arista Bandung Suci, Jum’at (7/11/2024).

    Momentum Pemilihan Presiden yang baru-baru ini berlalu juga, disebut Reza turut berkontribusi dalam meningkatkan kepercayaan konsumen.

    “Stabilitas pascapemilihan membuat masyarakat kembali percaya diri dalam membuat keputusan besar, termasuk membeli mobil listrik yang semakin diminati,” tambahnya.

    Promo Spesial untuk Menggaet Berbagai Segmen Masyarakat

    Untuk semakin menarik minat berbagai segmen, Wuling memperluas program promosi mereka, termasuk untuk pelanggan korporasi, Pegawai Negeri Sipil (PNS), hingga Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Program khusus ini diproyeksikan akan meningkatkan penjualan hingga 5 persen pada akhir tahun, terlebih dengan adanya paket subsidi tambahan bagi pelanggan setia Wuling.

    Reza menjelaskan bahwa perusahaan juga menyediakan berbagai promo akhir tahun yang kompetitif agar mobil listrik Wuling bisa diakses lebih banyak kalangan. Dengan harga yang lebih terjangkau, efisiensi biaya, serta berbagai subsidi dari pemerintah, mobil listrik diharapkan menjadi pilihan utama masyarakat Bandung yang ingin beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

    Mendukung Ekosistem Kendaraan Listrik Lokal

    Sebagai salah satu produsen mobil listrik pertama yang diproduksi di Indonesia, Wuling juga mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah. Reza menyebutkan bahwa tingginya kandungan lokal pada kendaraan mereka membuat Wuling memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi pemerintah.

  • Lebih dari 10.000 Unit Mobil Listrik BYD Terjual di Indonesia

    Lebih dari 10.000 Unit Mobil Listrik BYD Terjual di Indonesia

    Jakarta

    Penjualan mobil listrik BYD di Indonesia mencatatkan angka yang positif. Memulai perniagaan di Tanah Air sejak Januari 2024, BYD mengklaim telah berhasil menjual sekitar 10.000 unit mobil listrik di Indonesia. BYD memiliki empat model mobil listrik yang jadi andalan, yakni Seal, Atto 3, Dolphin, dan yang terbaru M6.

    “Selama empat bulan berturut-turut, kami menjadi EV key player di Indonesia, dan per November kami kalkulasikan penjualan BYD telah lebih dari 10.000 unit di Indonesia,” ungkap Head of Public Relations and Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther Pandjaitan, di Jakarta, Kamis (7/11/2024).

    BYD M6 Superior Foto: Ryan Priatna

    Sementara itu, jika mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, hingga bulan September 2024, BYD telah memasarkan sebanyak 8.536 kendaraan listrik. Data tersebut merupakan data penjualan wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer-dealer.

    Adapun rincian penjualan wholesales BYD Januari-September 2024, model Seal Premium Extended Range terjual 2.164 unit, Seal Performance 1.567 unit. Kemudian model Atto 3 Advanced Standard Range laku 59 unit dan Atto 3 Superior Extended Range terjual 2.698 unit.

    Lanjut ke model berikutnya, Dolphin Dynamic Standard Range laku 119 unit, Dolphin Premium Standard Range 741 unit. Sementara itu MPV listrik terbaru mereka, M6, dibeli sebanyak 768 unit untuk varian Superior Captain, 298 unit untuk varian M6 Superior, dan 122 unit untuk versi M6 Standard.

    Menyusul pertumbuhan penjualan yang signifikan di tahun pertama, BYD akan terus mengembangkan jaringan dealer-nya. Saat ini BYD sudah memiliki 30 outlet di 16 kota di Indonesia. BYD memiliki target membangun 50 jaringan dealer hingga akhir tahun 2024.

    BYD juga menjadi salah satu peserta yang hadir di pameran otomotif akhir tahun, Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) di ICE-BSD City, Tangerang, yang diselenggarakan pada 22 November hingga 1 Desember.

    (lua/dry)

  • VinFast Dorong Akses Kendaraan Listrik Terjangkau bagi Konsumen Indonesia

    VinFast Dorong Akses Kendaraan Listrik Terjangkau bagi Konsumen Indonesia

    Jakarta

    VinFast, produsen otomotif dari Vietnam, tengah mengguncang pasar global dengan berbagai inovasi di industri kendaraan listrik. Dengan ambisi besar dan visi yang kuat untuk masa depan mobilitas berkelanjutan, VinFast telah menempatkan dirinya sebagai pemain penting dalam transisi menuju kendaraan ramah lingkungan. Kehadiran VinFast di Indonesia, sebuah negara yang semakin gencar mendukung penggunaan kendaraan listrik, memberikan alternatif yang menarik bagi konsumen lokal yang mencari pilihan kendaraan listrik ekonomis, efisien, dan berkelanjutan.

    Ekspansi Global VinFast dan Dampaknya bagi Indonesia

    VinFast tidak hanya fokus pada pasar domestik Vietnam; perusahaan ini telah mengambil langkah berani untuk bersaing di pasar internasional. Dengan memasuki pasar-pasar baru seperti Indonesia, VinFast memberikan dorongan tambahan bagi ekosistem kendaraan listrik di negara yang populasinya sangat besar.

    Di Indonesia, pemerintah telah memperlihatkan komitmennya terhadap kendaraan ramah lingkungan melalui berbagai kebijakan, subsidi, dan peningkatan infrastruktur pengisian daya listrik di kota-kota besar. Kehadiran VinFast yang membawa produk inovatif dan terjangkau ini mendukung agenda besar Indonesia dalam mencapai netralitas karbon dan meminimalkan emisi gas rumah kaca.

    VinFast dan Komitmen terhadap Lingkungan

    Di tengah meningkatnya kesadaran global akan pentingnya menjaga lingkungan, VinFast tidak hanya menjual produk, tetapi juga membawa misi besar untuk mengurangi dampak lingkungan. Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai inovasi yang berfokus pada efisiensi produksi dan penggunaan material ramah lingkungan.

    VinFast secara aktif meminimalisir jejak karbon dalam setiap tahap produksi mobil mereka, termasuk penggunaan bahan daur ulang dan penerapan teknologi produksi yang lebih efisien. Langkah ini sejalan dengan visi global untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan masa depan yang lebih sehat bagi generasi mendatang.

    Pilihan Kendaraan Listrik yang Terjangkau dan Canggih

    VinFast memahami bahwa salah satu kendala utama dalam adopsi kendaraan listrik di banyak negara, termasuk Indonesia, adalah harga yang masih relatif tinggi. Oleh karena itu, VinFast merancang model kendaraan listrik yang terjangkau namun tetap menawarkan fitur-fitur unggulan.

    Dengan desain modern, performa tangguh, serta teknologi terkini yang disematkan, kendaraan listrik VinFast menjadi pilihan menarik bagi konsumen yang mendambakan mobil listrik dengan harga kompetitif tanpa harus mengorbankan kualitas. Pilihan ini memperluas aksesibilitas mobil listrik bagi berbagai kalangan masyarakat Indonesia.

    Menuju Masa Depan yang Ramah Lingkungan

    VinFast tidak hanya melihat kendaraan listrik sebagai tren sesaat, tetapi sebagai langkah nyata menuju masa depan yang lebih hijau. Dengan pendekatan bisnis yang inovatif dan fokus pada keberlanjutan, VinFast berkomitmen menjadi agen perubahan dalam industri otomotif global.

    Bagi VinFast, setiap produk yang mereka hasilkan adalah bagian dari langkah besar menuju dunia yang lebih ramah lingkungan. Komitmen terhadap masa depan ini diharapkan mampu menginspirasi pemain industri lainnya untuk juga memberikan perhatian lebih pada aspek keberlanjutan.

    Peran VinFast dalam Mendorong Revolusi Kendaraan Listrik di Indonesia

    Sebagai pionir kendaraan listrik yang menghadirkan berbagai inovasi, VinFast berperan penting dalam mendorong perubahan di sektor otomotif Indonesia. Dengan menawarkan kendaraan yang terjangkau dan ramah lingkungan, VinFast memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat yang ingin beralih ke mobil listrik namun terhalang oleh keterbatasan biaya dan infrastruktur. Revolusi ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga bumi yang kita tinggali.

    Di masa depan, VinFast berencana untuk terus berinovasi dan memperkuat posisinya sebagai pelopor kendaraan listrik. Inovasi yang mereka tawarkan tidak hanya menciptakan pilihan baru bagi konsumen, tetapi juga mengajak kita semua untuk berpartisipasi dalam menciptakan perubahan menuju dunia yang lebih bersih dan lebih berkelanjutan.

    (anl/ega)

  • Spesifikasi Maxus Mifa 7, Rival Toyota Voxy-Nissan Serena di Indonesia

    Spesifikasi Maxus Mifa 7, Rival Toyota Voxy-Nissan Serena di Indonesia

    Jakarta

    Produsen roda empat asal China, Maxus untuk kali pertama menampilkan Maxus Mifa 7 di Indonesia. Kendaraan listrik tersebut akan menantang nama-nama tenar seperti Toyota Voxy, Nissan Serena dan Honda Step WGN yang meluncur sebentar lagi.

    Yudhy Tan selaku Chief Operating Officer (COO) Maxus Indonesia menegaskan, Mifa 7 secara resmi akan meluncur di pameran Gaikindo Jakarta Auto Week atau GJAW 2024. Pengumuman harga juga akan disampaikan di acara tahunan tersebut.

    “Mobil ini sudah bisa dipesan di GJAW 2024. Pengumuman harga juga nanti (disampaikan) di sana,” ujar Yudhy Tan saat ditemui di Menteng, Jakarta Selatan, Kamis (7/11).

    Maxus Mifa 7. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Sebagai permulaan, Maxus Indonesia akan mengimpor utuh Mifa 7 dari China. Namun, dalam waktu dekat, mereka akan merakitnya secara lokal di pabrik Purwakarta, Jawa Barat.

    Lantas, apa yang membuat Maxus Mifa 7 spesial? Benarkah kendaraan listrik tersebut mampu meladeni pertarungan menghadapi nama-nama beken yang telah meluncur lebih dulu? Biar kenal lebih dekat, berikut kami rangkum spesifikasinya.

    Spesifikasi Maxus Mifa 7

    Secara tampilan, Maxus Mifa 7 mengusung konsep khas MPV premium, yakni berdimensi besar dengan desain mengotak dan minim ornamen. Kendaraan tersebut menggunakan headlamp segaris yang dirancang seperti terhubung. Sementara tulisan ‘Maxus’ terpampang jelas di area kap mesin.

    Di bagian dalam, kesan mewahnya masih sangat terasa. Produsen melapisi dasbor dan jok dengan material khusus yang terlihat elegan. Kursi belakangnya mengadopsi model captain seat yang membuat penumpang merasa nyaman.

    Maxus Mifa 7. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Namun, berbeda dengan Mifa 9 sebagai kakak kandungnya, captain seat di Mifa 7 tak dibekali fitur pijat otomatis. Meski demikian, hal tersebut tak mengurangi kesan mewah di kendaraan.

    Maxus Mifa 7 punya sertifikat keamanan ENCAP bintang lima. Baterainya sama dengan Mifa 9, yakni 90 kwh. Namun, ukurannya yang lebih mungil membuat jarak tempuh kendaraan lebih jauh, yakni 480 km!

    Kendaraan ramah lingkungan tersebut juga dibekali sejumlah fitur standar, seperti panel instrumen yang dibuat terhubung dengan layar hiburan, punya delapan pengeras suara premium, driver assistance, kamera 360 dan masih banyak lagi.

    Selain itu ada fitur keamanan lain seperti airbags depan dan samping, Forward Collision Warning, Autonomous Emergency Braking, Lane Departure Warning, Lane Keeping Assist, Emergency Lane Keeping, Adaptive Cruise Control, Integrated Cruise Assist, Rear Collision Warning, Intelligent High beam Control dan lainnya.

    (sfn/dry)

  • Penjualan Mobil Listrik Melambat, Hyundai Perbanyak Mobil Hybrid di Indonesia

    Penjualan Mobil Listrik Melambat, Hyundai Perbanyak Mobil Hybrid di Indonesia

    Jakarta

    Hyundai akan memperbanyak line up mobil hybrid di Indonesia. Secara global permintaan mobil listrik sekarang tengah melambat.

    Diberitakan detikcom sebelumnya, Hyundai juga menargetkan adanya peningkatan penjualan mobil hybird hingga 40 persen menjadi 1,33 juta unit pada tahun 2028. Langkah itu diambil di tengah melambatnya permintaan akan mobil listrik di seluruh dunia.

    “Belakangan ini, konversi ke kendaraan listrik tengah melambat sementara itu, permintaan akan mobil hybrid meningkat. Mobil hybrid menjadi opsi alternatif ketimbang mesin pembakaran internal,” kata Presiden dan CEO Hyundai Motor Jaehoo Chang dalam Investor Day sebagaimana dilansir Reuters.

    PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) juga mengatakan sejalan dengan langkah prinsipal. Indonesia bakal dibanjiri mobil hybrid dari Hyundai. Sebagai langkah awal langsung memasarkan Hyundai Santa Fe.

    “Kita akan lebih banyak memperkenalkan banyak model di Indonesia,” kata Fransiscus Soerjopranoto selaku Chief Operating Officer (COO) PT HMID

    “Kita akan masuk ke model hybrid, seperti yang sudah disampaikan oleh CEO kita di investor day. Kita akan banyak fokus di mobil hybrid, selain mobil listrik,” jelasnya lagi.

    Hyundai menyebut permintaan mobil listrik mereknya masih diterima pasar Indonesia.

    “Secara persentase-nya mobil listrik tetap, kalau dulu Ioniq 5 hanya 500 jualannya, sekarang Kona tambah Ioniq 5 kira-kira 500, jadi ada kanibalisme, tapi itu tidak apa-apa. Untuk Hyundai tetap jalan, karena market-nya berubah. Kompetisinya berubah,” kata Frans.

    Hyundai berencana menggandakan jajaran produk mobil hybrid menjadi 14 model guna mengantisipasi lonjakan permintaan, khususnya di Amerika Utara. Meski begitu, Hyundai belum membocorkan waktu peluncuran dari deretan mobil hybridnya itu. Lewat cara ini, Hyundai akan sejalan dengan para rival seperti Toyota dan Ford.

    Tapi Hyundai akan mengambil cara yang berbeda dari rival-rivalnya di pasar global. Kabarnya Hyundai akan berekspansi ke segmen hybrid yang relatif baru. Segmen tersebut disebut dengan extended-range electric vehicle (EREV). Segmen hybrid ini tengah digandrungi di China namun belum populer secara global.

    EREV menggunakan baterai besar daripada model plug-in hybrid dan hanya bisa berjalan pada mode electric. Sementara itu mesin bensin berperan sebagai powerbank untuk mengecas saat baterai lemah.

    (riar/din)

  • Kenapa Maxus Nekat Jual MPV Premium yang Pasarnya Kecil di Indonesia?

    Kenapa Maxus Nekat Jual MPV Premium yang Pasarnya Kecil di Indonesia?

    Jakarta

    Produsen mobil asal China, Maxus telah mengenalkan Mifa 9 terbaru di Indonesia, Kamis (7/11). Kendaraan listrik berjenis MPV premium tersebut kabarnya akan dibanderol Rp 1,1 miliar. Kenapa Maxus nekat masuk ke segmen yang peminatnya tak banyak?

    Jika dilihat dari pergerakkannya, Maxus memang mau fokus ke segmen premium. Bahkan, selain Mifa 9, mereka turut menghadirkan Mifa 7 yang mengusung desain bongsor dengan fitur khas kendaraan mewah.

    Padahal, pembagian ‘kue’ di segmen MPV premium sangat kecil. Apalagi kendaraan yang dijual Maxus semuanya bertenaga listrik. Apa alasan mereka yakin menjual Mifa 9 di Indonesia?

    Yudhy Tan selaku Chief Operating Officer (COO) Maxus Indonesia mengatakan, pasar mobil MPV bagaimana pun juga masih tetap menarik di Indonesia. Dia yakin, sebagai MPV premium bertenaga listrik pertama di Tanah Air, produknya bisa diminati konsumen Tanah Air.

    “Sekarang ini di Indonesia market MPV kan selalu utama, kuenya menarik. Kami bisa katakan, ini MPV luxury pertama yang berbasis baterai. Jakarta kan membutuhkan sekali kendaraan MPV listrik yang nyaman biar bisa lewatin ganjil genar. Makanya kami masuk ke segmen ini,” ujar Yudhy saat ditemui di Menteng, Jakarta Selatan.

    Maxus Mifa 9. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Kini, sebagai ‘pemain baru’, Maxus mau fokus mengenalkan brand dan produknya dulu ke masyarakat Indonesia. Mereka belum mau bicara mengenai target atau angka penjualan.

    “Indomobil Group melalui brand Maxus-nya ini kita mau fokus dulu supaya pelanggan bisa nyaman. Pelanggan yang nanti akan menentukan, kalau pelayanan yang kami berikan bagus, ya mereka bisa menjadi aset besar untuk kami,” kata dia.

    Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan MPV premium memang terkesan ‘biasa saja’ di Indonesia. Misalnya, Toyota Alphard sebagai market leader terjual 402 unit selama September 2024, kemudian Toyota Vellfire hanya 35 unit dan Hyundai Staria hanya satu unit.

    Maxus Mifa 7 dan 9. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Sebagai catatan, Maxus Mifa 9 yang dijual di Indonesia sementara masih berstatus impor dari China. Namun, dalam waktu dekat, kendaraan mewah tersebut akan dirakit lokal di Purwakarta, Jawa Barat.

    Maxus Mifa 9 punya nilai keamanan ENCAP bintang lima. Kendaraan listrik tersebut menggunakan baterai 90 kwh dengan jarak tempuh 435 km dalam kondisi penuh. Sementara lama pengecasan dari 30 ke 80 persen hanya 30 menit dengan fitur fast charging.

    Teknologi yang tertanam di dalamnya cukup lengkap, misalnya seperti kursi captain seat dengan fitur pijat, pengecasan nirkabel, layar hiburan sentuh berukuran 12,3 inch, pengeras suara buatan JBL, driver assistance, tujuh airbags, kamera 360 dan masih banyak lagi.

    (sfn/sfn)

  • VinFast Hadirkan Mobil Listrik Terjangkau dengan Sistem Baterai Fleksibel

    VinFast Hadirkan Mobil Listrik Terjangkau dengan Sistem Baterai Fleksibel

    Jakarta

    VinFast, pabrikan otomotif asal Vietnam yang saat ini tengah merambah pasar global, berhasil mencuri perhatian dengan inovasi berani dalam industri mobil listrik. Melalui sistem kepemilikan baterai berlangganan, VinFast menawarkan cara baru bagi konsumen untuk memiliki kendaraan listrik tanpa terbebani oleh biaya baterai yang biasanya menjadi komponen paling mahal.

    Sistem ini telah membawa angin segar bagi pasar otomotif, terutama di wilayah yang sedang gencar mendukung penggunaan kendaraan rendah emisi, seperti Indonesia.

    Inovasi Baterai Berlangganan: Solusi Cerdas dan Terjangkau untuk Konsumen

    Salah satu hal yang sering menjadi hambatan bagi calon pengguna mobil listrik adalah harga baterai, yang bisa mencapai 30-40% dari total harga kendaraan. Dengan menyediakan opsi berlangganan, VinFast berupaya memecahkan masalah ini dan memberi konsumen solusi yang lebih fleksibel dan terjangkau.

    Alih-alih membayar penuh untuk kepemilikan baterai, konsumen cukup berlangganan dengan biaya bulanan atau tahunan, yang memungkinkan mereka menggunakan baterai tanpa memikirkan biaya penggantian atau perawatan.

    Fleksibilitas Baterai Tanpa Beban Biaya Besar

    Sistem ini memberikan keleluasaan kepada pemilik mobil listrik VinFast untuk mengganti baterai saat diperlukan, baik karena kapasitasnya menurun ataupun seiring perkembangan teknologi. Ketika ada inovasi baru atau pembaruan baterai dengan teknologi lebih maju, konsumen dapat melakukan penggantian tanpa beban biaya besar yang biasanya dibebankan untuk membeli baterai baru. Hal ini menjadikan pengalaman kepemilikan kendaraan listrik lebih mudah dan menguntungkan dalam jangka panjang.

    Dampak Baterai Berlangganan bagi Pasar Indonesia

    Indonesia, dengan populasi besar dan kebijakan transisi ke kendaraan listrik, menjadi salah satu negara yang sangat potensial bagi VinFast. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah meningkatkan investasi dan membangun infrastruktur kendaraan listrik, seperti pengembangan stasiun pengisian daya di kota-kota besar. Langkah ini sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai netralitas karbon.

    Namun, transisi ini masih menghadapi beberapa tantangan, terutama terkait dengan harga mobil listrik yang masih tinggi. Oleh karena itu, inovasi dari VinFast dapat menjadi solusi untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Dengan adanya opsi berlangganan baterai, harga kendaraan menjadi lebih terjangkau, sehingga mampu menjangkau masyarakat yang lebih luas.

    Kehadiran VinFast dengan model bisnisnya yang revolusioner diharapkan dapat membuka jalan bagi merek-merek otomotif lain untuk menawarkan opsi serupa, menciptakan kompetisi yang sehat dan mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik.

    Foto: Dok. VinFast

    Komitmen VinFast untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

    Inovasi baterai berlangganan ini bukan sekadar strategi bisnis, tetapi juga wujud dari komitmen VinFast terhadap keberlanjutan lingkungan. Kendaraan listrik dikenal sebagai solusi lebih ramah lingkungan karena mampu mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh kendaraan berbahan bakar fosil. Dengan menghadirkan produk yang ramah lingkungan dan terjangkau, VinFast mengambil peran penting dalam transisi menuju lingkungan yang lebih bersih.

    Tidak hanya menawarkan kendaraan listrik yang lebih mudah dijangkau, VinFast juga terus berinovasi dalam hal teknologi dan keberlanjutan. Salah satu contohnya adalah fokus mereka pada bahan daur ulang dan teknologi produksi yang lebih efisien untuk mengurangi jejak karbon di setiap tahap produksi kendaraan. Dengan pendekatan ini, VinFast menunjukkan komitmennya untuk menjadi pelopor kendaraan listrik yang tidak hanya inovatif, tetapi juga peduli terhadap lingkungan.

    Masa Depan VinFast dan Revolusi Mobil Listrik

    Dengan semua inovasi yang ditawarkan, VinFast siap memimpin revolusi mobil listrik di Indonesia dan kawasan lainnya. Inovasi baterai berlangganan hanyalah salah satu dari banyak upaya VinFast untuk mendekatkan kendaraan listrik ke masyarakat. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya beralih ke kendaraan ramah lingkungan, VinFast siap menjadi pilihan utama bagi konsumen yang mencari kendaraan yang ekonomis, efisien, dan fleksibel.

    Ke depannya, VinFast berencana untuk terus mengembangkan teknologi baru yang dapat meningkatkan pengalaman berkendara serta memberikan nilai tambah bagi konsumen. Dengan visi jangka panjang untuk mendukung keberlanjutan, VinFast tidak hanya berusaha menjadi produsen kendaraan listrik, tetapi juga agen perubahan dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi generasi mendatang.

    VinFast telah membuka jalan bagi solusi inovatif dalam kepemilikan mobil listrik di Indonesia. Pertanyaannya, seberapa cepat kita dapat beralih ke era kendaraan listrik dengan dukungan inovasi seperti ini? Waktu akan membuktikan, namun VinFast telah membuktikan bahwa masa depan mobil listrik lebih dekat dan lebih terjangkau dari yang kita bayangkan.

    (akn/ega)