Produk: kendaraan listrik

  • MIND ID Perkuat Hilirisasi Batu Bara untuk Ekosistem Kendaraan Listrik – Page 3

    MIND ID Perkuat Hilirisasi Batu Bara untuk Ekosistem Kendaraan Listrik – Page 3

    Sebelumnya, BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID berencana untuk mengalokasikan investasi senilai USD 20 miliar-USD30 miliar (Rp 309,22 triliun-Rp 463,83 triliun, asumsi dolar AS terhadap rupiah di kisaran 15.461) dalam lima tahun ke depan.

    Investasi ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk semakin meningkatkan nilai tambah komoditas mineral melalui proyek hilirisasi sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo menyampaikan investasi merupakan salah satu langkah yang paling efektif untuk meningkatkan kinerja pertumbuhan ekonomi lebih agresif di masa depan.

    MIND ID konsisten merealisasikan investasi proyek strategis agar mampu mengolah mineral menjadi produk bahan baku yang siap untuk mendukung industrialisasi dalam negeri khususnya baterai kendaraan listrik atau EV Battery.

    “Investasi kita sampai dengan 5 tahun ke depan yang dari ekuitas MIND ID sendiri itu hampir sekitar US$20 miliar. Kami berharap akan ada yang penyertaan dari investor itu masuk ke Indonesia. Jadi mungkin bisa sampai US$30 miliar,” katanya.

    Dilo menyampaikan fokus investasi MIND ID tetap untuk pengembangan ekosistem EV battery, yang sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam mendorong hilirisasi komoditas mineral.

    Melalui investasi ini, Grup MIND ID juga berkomitmen untuk membuka lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan pemerataan ekonomi di daerah.

    “Terlebih, kita mengetahui bahwa sektor industri pengolahan ini telah mampu menyerap hampir 18 juta tenaga kerja atau sekitar 20% dari total lapangan pekerjaan di Indonesia, dan kami berkomitmen untuk terus meningkatkan angka ini,” tambah Dilo.

     

  • Hwasung Desain Mesin Pendingin Mobil Boks Sesuai Iklim Negara

    Hwasung Desain Mesin Pendingin Mobil Boks Sesuai Iklim Negara

    Jakarta

    Hwasung banyak dipercaya oleh perusahaan jasa angkutan kargo dan logistik di berbagai negara. Produk mesin pendingin buatan Korea Selatan ini banyak digunakan oleh perusahaan produsen fresh food pada armada truknya untuk mengirim produk-produknya ke distributor.

    Director PT Hwasung Thermoindo Arif Suhardiman mengungkapkan alasan produk mesin pendingin Hwasung ini jadi andalan para perusahaan produsen fresh food. Menurutnya, mesin pendingin Hwasung di-desain agar bisa menyesuaikan dengan kondisi iklim suatu negara.

    “Hwasung Thermo mempersiapkan desain produknya itu sesuai dengan kondisi (iklim suatu negara). Mereka sudah persiapkan bukan hanya untuk iklim di Korea tapi juga negara-negara tropis,” ujarnya di Pameran SIAL Interfood, JIEXpo, Jakarta, Rabu (13/11/2024).

    Bahkan, kata dia, berbagai produk Hwasung Thermo juga telah diekspor ke Saudi Arabia dan Uni Emirate Arab tepatnya Dubai yang kondisi iklimnya lebih panas dibanding Indonesia.

    “Mereka sudah ekspor ke area sana di mana temperaturnya sampai sekitar 45 derajat celcius, lebih jauh lebih panas dibanding di Indonesia. Jadi harusnya kalau dipakai di Indonesia dengan ambient temperatur kan mungkin plus 35 derajat semua udah disesuaikan untuk iklim tropis,” jelasnya.

    Selain itu, Arif menilai Hwasung di Indonesia memiliki layanan purnajual yang berkualitas. Hwasung menyiapkan spare part hingga layanan service yang lengkap di Indonesia bagi konsumennya.

    “Jadi di Indonesia ini kita sangat fokus kepada after sales kita, dari spare part, dari service, dari kualitas teknisi itu kita harus jaga supaya hasilnya bagus,” jelasnya.

    Sebelumnya, PT Hwasung Thermoindo mengenalkan dua produk terbaru di pameran SIAL Interfood 2024 di Jakarta Internasional Expo (JIEXpo), Rabu (13/11). Kedua produk ini untuk mendukung industri fresh food yang semakin menggeliat di Tanah Air.

    Produk tersebut diberi nama Hwasung Wing HT-100 EV dan Hwasung ECO-100RT EV. Mesin pendingin HT-100 EV khusus digunakan untuk kendaraan listrik. Sementara ECO-100RT dapat digunakan pada kendaraan hybrid.

    “HT-100 EV wing type itu merupakan sistem pendingin yang dikhususkan untuk digunakan pada EV truk, di mana sistem ini akan dikonek langsung ke baterai dari pada truck itu sendiri, menggunakan sistem 350 Volt DC. Jadi, semua nanti kompresor, semua itu sudah menggunakan high voltage,” ujar Arif.

    “Kedua ECO-100RT, tipe ini sebenarnya by trip type, listrik dengan 12 volt dan 24 volt, bisa digunakan untuk truk-truk yang saat ini menggunakan solar engine dan bisa di charge juga. Jadi, mirip seperti plug-in hybrid,” jelasnya.

    (akd/ega)

  • Hwasung Desain Mesin Pendingin Mobil Boks Sesuai Iklim Negara

    Hwasung Thermo Kenalkan 2 Mesin Pendingin untuk Truk EV dan Hybrid

    Jakarta

    Perusahaan penyedia mesin pendingin untuk kendaraan niaga angkutan barang, PT Hwasung Thermoindo mengenalkan dua produk terbaru di pameran SIAL Interfood 2024 di Jakarta Internasional Expo (JIEXpo), Rabu (13/11/2024).

    Kedua produk ini untuk mendukung industri fresh food yang semakin menggeliat di Tanah Air, sehingga perusahaan dapat menjaga kualitas produknya dengan layanan pengiriman yang menggunakan mesin pendingin.

    Director PT Hwasung Thermoindo Arif Suhardiman mengatakan produk tersebut diberi nama Hwasung Wing HT-100 EV dan Hwasung ECO-100RT EV. Mesin pendingin HT-100 EV khusus digunakan untuk kendaraan listrik. Sementara ECO-100RT dapat digunakan pada kendaraan hybrid.

    “HT-100 EV wing type itu merupakan sistem pendingin yang dikhususkan untuk digunakan pada EV truk, di mana sistem ini akan dikonek langsung ke baterai dari pada truck itu sendiri, menggunakan sistem 350 Volt DC. Jadi, semua nanti kompresor, semua itu sudah menggunakan high voltage,” ujar Arif.

    “Kedua ECO-100RT, tipe ini sebenarnya by trip type, listrik dengan 12 volt dan 24 volt, bisa digunakan untuk truk-truk yang saat ini menggunakan solar engine dan bisa di charge juga. Jadi, mirip seperti plug-in hybrid,” imbuhnya.

    Arif menambahkan mesin pendingin buatan Korea Selatan ini banyak digunakan oleh perusahaan produsen fresh food pada armada truknya di berbagai negara untuk mengirim produk-produknya ke distributor. Produk ini didesain agar dapat menyesuaikan kondisi iklim di berbagai negara.

    Foto: Rahmat Khairurizqi

    “Hwasung Thermo mempersiapkan desain produknya itu sesuai dengan kondisi (iklim suatu negara). Mereka sudah persiapkan bukan hanya untuk iklim di Korea tapi juga negara-negara tropis,” jelasnya.

    Bahkan, kata dia, berbagai produk Hwasung Thermo juga telah diekspor ke Saudi Arabia dan Uni Emirate Arab tepatnya Dubai yang kondisi iklimnya lebih panas dibanding Indonesia.

    “Mereka sudah ekspor ke area sana di mana temperaturnya sampai sekitar 45 derajat celcius, lebih jauh lebih panas dibanding di Indonesia. Jadi harusnya kalau dipakai di Indonesia dengan ambient temperatur kan mungkin plus 35 derajat semua udah disesuaikan untuk iklim tropis,” jelasnya.

    Sebagai informasi, PT Hwasung Thermoindo merupakan sole distributor dari mesin pendingin Hwasung untuk market Indonesia yang telah beroperasi sejak tahun 2014. PT Hwasung Thermoindo menyediakan solusi pendingin untuk transportasi produk-produk yang memerlukan pendinginan baik untuk aplikasi Freezer (beku) atau Chiller (dingin).

    (akd/ega)

  • Trump Menang Pilpres Sri Mulyani Ketar-ketir, Ada Apa?

    Trump Menang Pilpres Sri Mulyani Ketar-ketir, Ada Apa?

    Jakarta

    Donald Trump telah dinyatakan menang dalam pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS). Sejumlah kebijakan Trump di masa mendatang diproyeksikan akan menimbulkan dampak terhadap perekonomian ASEAN, salah satu kebijakannya ialah rencana kenaikan tarif impor.

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan meski selama ini sasarannya lebih kepada impor dari China (Republik Rakyat Tiongkok/RRT), tidak menutup kemungkinan langkah ini bisa berimbas ke negara-negara ASEAN.

    “Selama ini targetnya adalah AS terhadap RRT, karena RRT surplus. Namun sama seperti Trump periode pertama, US Treasury-nya melihat semua partner dagang AS yang surplus,” ujar Sri Mulyani, dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI di Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2024).

    “Jadi mungkin tidak hanya RRT yang kena, ASEAN seperti Vietnam dan beberapa negara lain akan dijadikan poin untuk fokus dan perhatian terhadap pengenaan tarif impor ini,” sambungnya.

    Sri Mulyani menjelaskan, kondisi perekonomian global saat ini terpantau cukup dinamis, terutama dengan selesainya kontestasi Pilpres AS. Adapun Trump sendiri dijadwalkan akan mulai memimpin AS mulai bulan Januari 2025.

    Menyusul kemenangannya, dolar AS mengalami penguatan dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini didorong oleh berbagai arah kebijakan Trump, terutama di bagian penurunan pajak korporasi, ekspansi belanja untuk beberapa yang sifatnya strategis, hingga langkah proteksionisme seperti kenaikan tarif impor tadi.

    Dari sisi geopolitik, lanjut Sri Mulyani, diharapkan ada gencatan senjata atau perdamaian. Kemudian di sisi isu perubahan iklim di bawah Trump, diproyeksikan tidak akan seagresif saat masa kepemimpinan Joe Biden dengan Partai Demokrat.

    “Untuk itu pasti akan ada pengaruhnya terhadap dunia, seperti komitmen climate change, dibolehkannya kembali production fossil fuel, nanti mempengaruhi oil price dan juga sama dengan EV (electric vehicle) atau kendaraan listrik dengan seluruh rantainya,” ujar dia.

    Di samping itu, menurutnya, reaksi market dalam melakukan langkah antisipasi terhadap kebijakan keuangan di bawah Trump perlu dilihat lagi perkembangannya ke depan. Apalagi, langkah-langkah Trump kemungkinan akan cukup ekspansif.

    “Karena mereka punya ambisi untuk memotong belanja hingga US$ 1 triliun dalam waktu 10 tahun, berarti US$ 10 miliar per tahun. Namun yield US Treasury 10 tahun mengalami kenaikan karena memproyeksikan bahwa APBN di AS mungkin relatif masih ekspansif,” kata Sri Mulyani.

    (shc/rir)

  • Kemenhub kembangkan teknologi ITS mitigasi kecelakaan di jalan raya

    Kemenhub kembangkan teknologi ITS mitigasi kecelakaan di jalan raya

    Rencana ini termasuk penggunaan sistem pemantauan canggih, seperti Intelligent Transportation Systems (ITS), yang akan membantu dalam manajemen lalu lintas, pengawasan kecepatan kendaraan, dan mencegah kecelakaan di jalan rayaJakarta (ANTARA) – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan sedangkan mengembangkan regulasi dan teknologi pemantauan canggih salah satunya Intelligent Transportation Systems (ITS), untuk memastikan keselamatan dan kelayakan serta memitigasi kecelakaan kendaraan bermotor di jalan raya.

    “Rencana ini termasuk penggunaan sistem pemantauan canggih, seperti Intelligent Transportation Systems (ITS), yang akan membantu dalam manajemen lalu lintas, pengawasan kecepatan kendaraan, dan mencegah kecelakaan di jalan raya,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Risyapudin Nursin yang dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

    Dia mengungkapkan bahwa Kemenhub sebelumnya sudah menerapkan beberapa teknologi dalam rangka pengawasan dan penegakan hukum di lokasi – lokasi seperti terminal, jembatan timbang dan jalan raya, di antaranya Weigth In Motion (WIM).

    Teknologi tersebut memantau kendaraan barang yang masuk atau bahkan tidak masuk ke Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau biasa disebut Jembatan Timbang.

    “Dengan WIM, maka tanpa harus diberhentikan kendaraan akan langsung bisa diketahui identitas, ukuran dan beban atau muatan yang diangkut nya, sehingga bisa meminimalisir kendaraan yang over loading atau bahkan over dimension,” ujarnya.

    Dia juga menyampaikan bahwa teknologi seperti e-Ticketing dan pemantauan real-time juga sedang diperkenalkan untuk meningkatkan pengawasan dan efisiensi operasional kendaraan umum.

    Selanjutnya, untuk optimalisasi Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor (UPUBKB) yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, lanjut Risyapudin, Kemenhub telah menerapkan Teknologi System Bukti Lulus Uji Elektronik (BLUe) Full Cyvle.

    Teknologi itu berguna dalam meminimalisir terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan Uji Berkala Kendaraan Bermotor dalam meningkatkan pemenuhan kendaraan bermotor yang memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan.

    Selain itu, Kemenhub juga sedang memperkuat kebijakan terkait kendaraan otonom dan kendaraan listrik, yang akan diterapkan secara bertahap di masa depan.

    “Regulasi ini akan disesuaikan dengan undang-undang yang berlaku serta belajar dari penerapan di negara-negara maju​,” kata Risyapudin.

    Baca juga: Kemenhub perkuat kesadaran keselamatan pengemudi berlalu lintas
    Baca juga: Wamenhub dorong Pemda optimalkan sumber daya untuk angkutan umum
    Baca juga: Kemenhub tekankan uji KIR kendaraan guna mitigasi kecelakaan

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2024

  • Sudah Ada yang Beli, Berapa Harga Truk Listrik Fuso eCanter?

    Sudah Ada yang Beli, Berapa Harga Truk Listrik Fuso eCanter?

    Jakarta

    PT Yusen Logistics Indonesia (YLI) menjadi konsumen pertama yang membeli dan mengoperasikan truk listrik Fuso eCanter di Tanah Air. Lantas, berapa harga kendaraan komersial ramah lingkungan tersebut?

    Sebagai catatan, sejak pertama diluncurkan hingga sekarang, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) belum mengumumkan harga pasti untuk Fuso eCanter. Sebab, nominalnya sangat beragam, tergantung kebutuhan yang diminta konsumen.

    “Jadi memang sampai sekarang kami memiliki strategi harga eCanter ini tergantung kebutuhan konsumen. Artinya, ada beberapa paket yang mereka mau dan kita harus provide itu,” ujar Aji Jaya selaku Direktur Sales & Marketing Division PT KTB di Tangerang, Banten, Rabu (13/11).

    Bocoran harga Truk listrik Fuso eCanter. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Meski demikian, Aji memastikan, harga dasar untuk Fuso eCanter tembus Rp 1 miliaran. Namun, sekali lagi, dia tak bisa mengungkap angka pastinya.

    “Jadi kalau soal harga, sebelum dipaketkan, belum termasuk paket, bisa kita sampaikan bahwa itu mungkin di atas Rp 1 miliar. Tapi soal berapa tepatnya, itu tadi tergantung kebutuhan dan fungsi,” tuturnya.

    “Termasuk dengan apabila mereka butuh charger, bagaimana proses pembayarannya, apa betul-betul rental atau butuh operating risk dan beli langsung. Itu tergantung konsumen,” kata dia menambahkan.

    Truk listrik Fuso eCanter. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Menariknya, PT KTB membolehkan konsumen personal atau instansi untuk menjajal lebih dulu Fuso eCanter sebelum benar-benar membelinya. Aji mengatakan, sudah ada lima perusahaan selain YLI yang sedang melakukan uji coba dan komitmen membeli kendaraan listrik tersebut.

    Fuso eCanter meluncur di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2024. Truk listrik tersebut masih berstatus impor utuh atau completely built up (CBU) dari Jepang.

    Fuso eCanter menggunakan baterai ukuran M berkapasitas 83 kWh yang mampu menempuh jarak 140 KM dengan GVW sebesar 6 ton. Kendaraan tersebut punya wheelbase atau jarak sumbu roda 3,4 meter dan torsi besar cocok untuk mengangkut muatan dengan volume maksimal

    (sfn/rgr)

  • Janji Joe Biden ke Prabowo: AS Investasi Geothermal & PLTA di RI Rp3,77 Triliun

    Janji Joe Biden ke Prabowo: AS Investasi Geothermal & PLTA di RI Rp3,77 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat (AS) bakal ikut membiayai pembangunan satu unit pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal) dan dua pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Indonesia. Investasi yang disalurkan untuk proyek ini mencapai US$239,5 juta atau setara Rp3,77 triliun (asumsi kurs Rp15.778 per dolar AS).

    Hal ini diumumkan langsung oleh Presiden AS Joe Biden usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Gedung Putih, Washington DC, Selasa (12/11/2024).

    Biden pun menekankan akan bermitra dengan Indonesia untuk mengembangkan sektor energi terbarukan. Adapun pembangunan geothermal dan PLTA itu akan dibiayai oleh United States Trade and Development Agency (USTDA) dan US Development Finance Corporation.

    “USAID dan US Development Finance Corporation membantu satu pembangkit listrik tenaga panas bumi dan dua pembangkit listrik tenaga air memperoleh investasi swasta senilai $239,5 juta untuk mendukung komitmen Indonesia mencapai emisi nol bersih di sektor energi pada tahun 2060 atau lebih awal,” kata Biden melalui keterangan resmi.

    Selain itu, AS juga akan memobilisasi jaringan mini energi terbarukan USTDA. Menurut Biden, nantinya kemitraan ini akan melibatkan publik-swasta dengan Laboratorium Nasional Kementerian Energi Amerika Serikat dalam rangka mencapai Net Zero World Initiative.

    “Kami akan mendukung mobilisasi US$6 juta hingga US$10 juta di lima lokasi dan akan memobilisasi hingga US$2 miliar dalam investasi untuk mengubah 500 MW diesel menjadi jaringan mini hibrida energi terbarukan,” katanya.

    Biden mengatakan bahwa kerja sama ini dilakukan demi mengembangkan alternatif energi bersih untuk pertumbuhan industri. Apalagi, AS dan Indonesia juga bermitra dalam peta jalan rantai pasokan baterai kendaraan listrik (EV) atau baterai traksi kendaraan listrik yang mengidentifikasi alternatif energi bersih untuk pertumbuhan industri bertenaga batu bara. 

    Biden menambahkan bahwa AS akan bermitra dengan Indonesia untuk mengembangkan metodologi pengumpulan data pekerja. Hal ini guna mengatasi transisi energi bersih tenaga kerja Indonesia.

    Tak hanya itu, Biden mengatakan Departemen Energi AS (DOE) mendukung studi Just Energy Transition Partnership Indonesia (JETP) Captive Coal untuk dekarbonisasi pada industri baja, semen, kertas, dan aluminium.  Kerja sama ini dapat menghasilkan investasi sebesar US$2 miliar untuk penerapan energi bersih.

    “Lebih jauh, USAID telah membantu Indonesia untuk mempercepat target emisi nol bersih di sektor kelistrikan dan menetapkan reformasi kebijakan untuk mencapai tujuan JETP,” kata Biden. 

  • Sri Mulyani Was-Was RI Kena Tarif Impor usai Trump Menang Pilpres AS

    Sri Mulyani Was-Was RI Kena Tarif Impor usai Trump Menang Pilpres AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewaspadai arah kebijakan fiskal presiden AS terpilih Donald Trump karena diperkirakan akan cukup ekspansif ketimbang petahana Joe Biden. 

    Sri Mulyani menyampaikan kebijakan Trump yang diwaspadai seperti penurunan pajak korporasi, ekspansi belanja strategis, dan proteksionisme dengan menaikkan tarif impor barang. 

    Selama ini, kata Bendahara Negara tersebut, AS menargetkan tarif impor hanya kepada China karena neraca dagang yang surplus. Ke depan, Trump diperkirakan akan memperluas pemberlakuan tarif impor ke negara-negara Asean, di mana termasuk di dalamnya Indonesia. 

    “Namun, sama seperti Trump periode pertama, semua melihat partner dagang AS yang surplus. Jadi, mungkin tidak hanya China yang kena, Asean seperti Vietnam dan beberapa negara lain akan dijadikan poin untuk fokus dan perhatian terhadap pengenaan tarif impor ini,” ujarnya dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR dengan Kementerian Keuangan, Rabu (13/11/2024). 

    Bukan hanya kebijakan impor yang Sri Mulyani waspadai, tetapi beberapa perubahan arah kebijakan AS pascakemenangan Trump seperti gencatan senjata dan aksi perdamaian tidak akan se-agresif Biden. 

    Di sisi lain, komitmen Trump terhadap perubahan iklim atau climate change juga tidak akan sefokus Biden. Diketahui Trump akan memperbolehkan lagi produksi bahan bakar fosil. 

    Khawatirnya, perubahan arah kebijakan terkait perubahan iklim ini akan berdampak pada manufkatur, khususnya terkait kendaraan listrik. 

    “Pengaruh diperbolehkannya produksi fossil fuel mempengaruhi harga minyak dan terhadap masa dengan EV dengan seluruh rantainya,” jelas Sri Mulyani. 

    Sebelumnya dalam masa kampanye, melansir dari Bloomberg (7/11/2024), Trump menjanjikan akan mengerek naik tarif impor produk dari China seperti baja dan kendaraan listrik. 

    Presiden AS terpilih tersebut telah mengancam akan mengenakan tarif hingga 60% pada barang-barang China, tingkat yang diprediksi Bloomberg Economics akan menghancurkan perdagangan antara ekonomi terbesar di dunia.

    Bahkan, ekonomi Asia Pasifik juga terancam dari janji kampanye Trump yang mencakup tarif tinggi, kebijakan imigrasi yang lebih ketat, dan perubahan yang luas peraturan fiskal AS.  

    “Kawasan Asia Pasifik akan menghadapi tantangan mulai dari tarif yang lebih tinggi, berkurangnya kepercayaan dunia usaha, dan gejolak pasar keuangan,” kata Senior Economist Moody’s Analytics Stefan Angrick dalam laporannya, Senin (11/11/2024). 

    Dia memaparkan, risiko terbesar yang akan dihadapi negara Asia Pasifik adalah penerapan tarif impor yang lebih tinggi oleh AS. Sebagian besar ekspor yang dilakukan perekonomian Asia Pasifik dikirim ke AS, mendorong sebagian besar pertumbuhan di kawasan ini. 

  • Ini Bukti Neta Serius Garap Pasar Indonesia

    Ini Bukti Neta Serius Garap Pasar Indonesia

    Jakarta

    Kabar Neta menyetop produksi mobil sekaligus memangkas gaji karyawan di China, berbanding terbalik dibandingkan dengan langkah Neta di Indonesia. Neta Indonesia pastikan ekspansi di tanah air ikut mendorong pertumbuhan Neta di kawasan Asia Tenggara.

    Neta Indonesia mengumumkan akan melakukan percepatan ekspansi di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk menjadi komitmen perusahaan untuk meningkatkan investasi di pasar otomotif RI. Sekaligus bertujuan untuk mendulang kesuksesan yang telah diraih di Thailand, dan juga menjaga laju pertumbuhan bisnis di kawasan Asia Tenggara yang dinamis dan kompetitif.

    Untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang NETA, Hozon Auto sebagai induk perusahaan juga menerapkan serangkaian reformasi strategis internal yang berfokus terhadap adaptasi pasar dan pengguna, serta memastikan produk dan layanan berkualitas tinggi bagi seluruh konsumen. Demikian dikutip dari pernyataan resmi Neta.

    “Langkah ini tidak hanya mencerminkan dedikasi NETA terhadap kepuasan pelanggan, melainkan juga menegaskan komitmen NETA untuk menjadi bagian integral dari pertumbuhan pasar otomotif dalam negeri. Kami percaya bahwa bersama pelanggan setia NETA, kita dapat terus bergerak maju menuju masa depan mobilitas yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujar Managing Director of NETA Auto Indonesia, Peter Zhang.

    Dalam hal strategi produk, bertumbuhnya segmen kendaraan listrik di Indonesia turut mendorong NETA untuk selalu berinovasi. Selain NETA V-II dan NETA X yang sudah lebih dulu hadir, NETA berencana untuk meluncurkan model baru lainnya pada tahun 2025 mendatang. Strategi ini sejalan dengan komitmen lokalisasi NETA melalui pendekatan ‘Dari Indonesia, Untuk Indonesia’.

    Neta X Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Dirancang khusus untuk pasar Indonesia dengan semangat pengembangan lokalisasi produk, NETA Indonesia telah mengindikasikan bahwa model baru ini dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan serta preferensi pengemudi lokal, menawarkan pengalaman EV yang ditingkatkan dan menyesuaikan dengan kondisi berkendara di Tanah Air.

    Sejalan dengan pertumbuhan di pasar Thailand dan bisnis NETA secara global, NETA Indonesia juga berkomitmen penuh dalam memperluas jangkauan layanan secara masif, meningkatkan kualitas produk, dan mewujudkan visi “Tech for All” yang menjadi inti dari komitmen NETA kepada seluruh pelanggan.

    Melalui kemitraan dengan sejumlah group dealer terkemuka, NETA akan membuka lebih dari 20 jaringan dealer baru di Nusantara hingga penghujung tahun 2024. Dimulai pada bulan November, secara bertahap jaringan dealer NETA akan semakin meluas guna memberikan layanan yang komprehensif bagi konsumen di Tanah Air.

    (lth/din)

  • “Jembatan hijau” kemitraan energi terbarukan Indonesia-China

    “Jembatan hijau” kemitraan energi terbarukan Indonesia-China

    Rancangan Undang-Undang Energi Baru Terbarukan (EBT) dan Rancangan Undang-Undang Perubahan Iklim juga perlu segera disahkan agar investor tak lagi ‘wait and see’Jakarta (ANTARA) – China menjadi magnet dalam perkembangan energi terbarukan dunia seiring dengan kesadaran meninggalkan energi fosil yang meluas secara global.

    Dalam peta geopolitik dunia saat ini, energi memegang peranan penting. Negara pemilik kekayaan dan pengguna energi terbarukan niscaya menjadi kekuatan baru.

    Dalam kunjungan luar negerinya untuk pertama kali sebagai Presiden RI, Prabowo Subianto mengunjungi China dengan membawa berbagai misi kerja sama, di antaranya untuk pengembangan kerja sama energi, pangan, ekonomi biru, dan kesejahteraan rakyat.

    Presiden ke-8 RI itu ingin mempererat kerja sama dengan China yang selama ini sudah terjalin baik. Meyakinkan para pebisnis utama China, Prabowo menekankan bahwa Indonesia selalu memegang prinsip “seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak”.

    China tercatat sebagai salah satu negara dengan perkembangan energi terbarukan yang progresif di dunia. Hal tersebut menjadi peluang bagi Indonesia untuk memperkokoh “jembatan hijau” kerja sama energi yang sejalan dengan orientasi kebijakan nasional pada pembangunan berkelanjutan dan pencapaian emisi nol karbon 2060.

    Badan Energi Terbarukan (International Renewable Agency/Irena) pada awal tahun ini memublikasikan riset bahwa China menjadi penyumbang terbesar dalam penambahan kapasitas energi terbarukan di Asia, dengan porsi hingga 91 persen. Kapasitas energi terbarukan China disebut meningkat 63 persen menjadi 297,6 GW.

    Kontribusi itu jelas signifikan karena Asia juga memegang peranan penting hingga 69 persen atau 326 GW dalam pengembangan energi terbarukan di dunia.

    China bahkan disebut “kekuatan energi terbarukan dunia” oleh Badan Energi Internasional (International EnergyAgency/IEA) dengan perkiraan kontribusi 60 persen dari kapasitas energi terbarukan baru yang beroperasi secara global pada 2028.

    Beberapa penyebab pesatnya perkembangan energi terbarukan China adalah rantai pasok yang sudah terbangun secara komprehensif di negeri Tirai Bambu itu disertai dukungan industri, seperti untuk pembangkit tenaga surya (fotovoltaik) dan juga baterai litium yang banyak digunakan untuk produksi kendaraan listrik.

    Selain itu, China juga mampu merancang dan menerapkan teknologi yang mumpuni untuk mempercepat energi terbarukan. Sejumlah peneliti di lembaga multinasional bidang energi menyebut kelebihan China adalah komitmen tegas disertai pelaksanaan yang konsisten dalam pengembangan energi terbarukan.

    Pesatnya rantai pasok energi terbarukan dan teknologi di China telah menyebabkan efisiensi produksi dan peningkatan daya saing, yang didukung oleh infrastruktur industri dan lingkungan kebijakan yang maju.

    Dukungan rantai pasok dan teknologi

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan Indonesia mengantongi dua kerja sama strategis di bidang mineral saat kunjungan Presiden Prabowo ke China pada 8-10 November 2024.

    Arah kerja sama itu adalah pengembangan kerja sama mineral hijau yang diharapkan menarik investasi energi bersih, dan selanjutnya adalah pengembangan dan pemanfaatan sumber daya mineral yang sangat dibutuhkan oleh industri modern, menurut keterangan Kementerian ESDM.
     

    Editor: Achmad Zaenal M
    Copyright © ANTARA 2024