Produk: kendaraan listrik

  • Serupa, China dan Indonesia dalam Perkembangan Kendaraan Listrik

    Serupa, China dan Indonesia dalam Perkembangan Kendaraan Listrik

    Jakarta

    Maxus sudah hadir di Indonesia dan siap menantang beberapa produsen yang telah lebih dahulu bermain di segmen Multi Purpose Vehicle (MPV) premium.

    Tidak membawa mobil Internal Combustion Engine (ICE) alias mobil bensin, Maxus memilih untuk membawa dua mobil listrik langsung dan siap memanjakan konsumen di tanah air. Bicara soal perkembangan kendaraan listrik di Indonesia, Maxus menilai, Indonesia memiliki fase yang sama layaknya China.

    Seperti yang disampaikan Overseas Regional Manager SAIC MAXUS AUTOMOTIVE CO., LTD, Zhang Wei. Lelaki yang kerap disapa Zhang Wei, ini menilai tantangan dan proses pertumbuhan industri otomotif di Indonesia sama seperti di China.

    “Proses EV di satu negara itu sama saja, di China kami memulai dengan kendaraan komersial yakni bus listrik, dan heavy duty truck, trus logistik, namun di Indonesia langkah pertamanya diawali dengan kendaraan penumpang yang didukung oleh regulasi untuk berkembang. Dan kami melihat, Indonesia memiliki potensi (industri kendaraan listrik),” ujar Wei.

    Dalam kesempatan yang sama Chief Operating Officer PT Indomobil Energi Baru, Yudhy Tan menambahkan, di saat industri otomotif kendaraan listrik di Indonesia baru tumbuh peran Maxus di Indonesia akan memberi warna baru untuk pasar Indonesia.

    Pameran otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, diikuti model dan merk baru yang masuk Indonesia, salah satunya Maxus. Pada hari pertama GJAW 2024, produsen mobil listrik asal Tiongkok yang diboyong Indomobil Group sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) tersebut resmi meluncurkan dua MPV listrik andalannya Mifa 7 dan Mifa 9. Foto: Rifkianto Nugroho

    “Ini (Maxus) brand baru, namanya perjalanan kan pasti ada lika-liku dan kami menikmati perjalanan ini. kami membutuhkan banyak sinergi Indomobil group dan SAIC, tapi PR (pekerjaan rumah)-nya masih banyak,” ucap Yudhy.

    “Salah satunya bagaimana meyakinkan konsumen Indonesia. Begitu juga dengan team dealer, kalau kami bisa bekerja sama, dengan semangat yang sama, Maxus bisa menjadi brand pilihan dalam jangka waktu yang lama. Kami percaya saat semuanya bersinergi pasti maxus akan sukses, dan kami ingin memberikan pelayanan terbaik karena berawal dari konsumen berujung pada konsumen,” Yudhy menambahkan.

    Saat ini Maxus memperkenalkan Mifa 7 dan Mifa 9 di Indonesia, berikut spesifikasinya:

    Spesifikasi Maxus Mifa 7

    Mifa 7 dilengkapi dengan baterai 90 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 480 km (WLTC kombinasi) dalam sekali pengisian daya. Sistem pengisian cepat DC 130 kW dapat mengisi daya baterai dari 30-80 persen hanya dalam waktu sekitar 30 menit, memudahkan pengemudi untuk melanjutkan perjalanan tanpa khawatir kehabisan daya.Fitur keamanan dan keselamatannya juga lengkap.

    Mifa 7 telah dilengkapi berbagai sistem bantuan canggih seperti Adaptive Cruise Control, Lane-Keeping Assist, dan Automated Emergency Braking. Fitur-fitur ini bekerja untuk meningkatkan keselamatan dengan membantu pengemudi dalam menjaga jarak aman dan menjaga kendaraan tetap berada di jalurnya.

    Spesifikasi Maxus Mifa 9

    Mifa 9 ditenagai motor listrik 180 kW yang bisa menghasilkan torsi 350 Nm secara instan. Penantang Toyota Alphard ini juga dilengkapi dengan intelligent driving modes seperti Normal, Power, dan Eco, memungkinkan pengemudi untuk menyesuaikan gaya mengemudi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi perjalanan.

    Sangat ideal untuk perjalanan sehari-hari di kota-kota padat atau di jalan tol. MIFA 9 dibekali baterai 90 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 435km (WLTC kombinasi) dalam sekali pengisian daya. Dengan sistem pengisian cepat DC 130 kW, baterai dapat terisi dari 30% hingga 80% dalam waktu hanya sekitar 30 menit, memungkinkan pengemudi untuk segera melanjutkan perjalanan tanpa khawatir kehabisan daya.

    (lth/rgr)

  • Punya Banyak Fitur Canggih, Mobil Listrik VF e34 Siap Kuasai Pasar RI

    Punya Banyak Fitur Canggih, Mobil Listrik VF e34 Siap Kuasai Pasar RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – VinFast telah menghadirkan mobil listrik canggih VF e34 dengan mengkombinasikan fitur, harga inklusif, dan nilai kuat. VF e34 pun dibuat dengan baik dan dipercaya bakal memberikan dampak yang signifikan di pasar Indonesia.

    Kendaraan listrik inovatif ini sendiri menawarkan alternatif menarik bagi konsumen Indonesia dan membuka jalan bagi era pertumbuhan baru bagi merek otomotif Vietnam yang terdaftar di Nasdaq.

    Ahli otomotif, Tran Huy Dong mengatakan VF e34 adalah pencapaian teknologi yang luar biasa. Menurutnya, sebagai kendaraan listrik perdana, VF e34 menandai tonggak penting yang diciptakan oleh para tenaga ahli dari Vietnam.

    “Ketika VinFast memperluas jejak globalnya, VF e34 juga akan menjadi model pertama perusahaan yang memasuki pasar Indonesia. Sejumlah fitur yang membedakan VF e34 dari model bertenaga bensin dan diesel dalam kisaran harganya. Selain itu, fitur-fitur tersebut meliputi kontrol jelajah adaptif, deteksi titik buta, mode hewan peliharaan, manajemen dan sinkronisasi akun, panggilan elektronik otomatis dan bantuan pinggir jalan, serta peringatan gangguan,” rinci Tran dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (29/11/2024).

    VF e34 benar-benar memanjakan pemiliknya dengan fitur-fitur canggih, seperti adaptive cruise control, blind spot detection, pet mode, manajemen dan sinkronisasi akun, auto e-call dan bantuan darurat, serta peringatan intruksi.

    Debut Mobil Listrik VinFast: Sebuah Lompatan Teknologi Masa Depan

    VinFast telah membuat pernyataan berani dengan menghadirkan VF e34. Tidak heran jika pakar veteran Silicon Valley, Bui Trong Hieu, mengatakan bahwa VF e34 memiliki model inovatif dengan teknologi yang benar-benar serius. Hal ini menurutnya, menandakan keseriusan VinFast tentang teknologi masa depan.

    Kecerdasan canggih VF e34 selaras dengan strategi yang diadopsi oleh produsen mobil listrik terkemuka, dalam menawarkan alternatif menarik bagi konsumen untuk kendaraan bertenaga bensin tradisional. Meskipun dikemas dengan teknologi mutakhir, pembeda sejati VinFast terletak pada keterjangkauannya.

    Perusahaan telah menantang ekspektasi dengan menawarkan VF e34 dengan harga yang kompetitif, mulai dari Rp 408.200.000 (dengan baterai) dan Rp 314.000.000 (dengan langganan baterai).

    Di Vietnam, beberapa faktor telah berkontribusi terhadap penetrasi pasar VF e34 yang cepat. Kehadiran merek VinFast yang mapan dan komitmen terhadap keberlanjutan telah memperkuat posisinya. Selain itu, fitur-fitur berteknologi tinggi pada mobil listrik, termasuk sistem bantuan pengemudi yang canggih dan fungsi-fungsi yang berpusat pada pengguna, telah diterima dengan baik oleh konsumen dalam negeri.

    Para ahli memuji teknologi pintar VF e34 karena memenuhi standar internasional. Desain intuitif dan fitur-fitur yang mudah digunakan pada kendaraan ini meningkatkan pengalaman berkendara, menjadikannya pilihan yang menarik bagi pengemudi Vietnam.

    Dengan kapasitas baterai yang kuat hingga 42 kWh, VF e34 memberikan jangkauan yang mengesankan sejauh 319 kilometer dengan sekali pengisian daya (NEDC). Kendaraan listrik Vietnam yang inovatif ini tidak hanya meningkatkan pengalaman pelanggan ke tingkat yang lebih tinggi, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga nasional, yang memperkuat posisi Vietnam di panggung otomotif global.

    Selain itu, harga VF e34 yang inklusif dibandingkan dengan kendaraan bertenaga bensin di segmennya menjadikannya pilihan menarik.

    Keterjangkauan Mendorong Penerapan Elektrifikasi

    Dr. Hieu mengaitkan harga inklusif VinFast dengan kebijakan langganan baterainya yang inovatif, serta meringankan beban biaya awal bagi konsumen. Baterai biasanya merupakan bagian penting dari nilai kendaraan, dan pendekatan VinFast secara efektif mengurangi biaya ini.

    Model langganan baterai inovatif VinFast awalnya menghadapi skeptisisme dari konsumen Vietnam yang terbiasa memiliki kendaraan secara langsung. Namun, manfaat kebijakan tersebut secara bertahap mendapatkan daya tarik, yang menyebabkan semakin banyak pelanggan memilih langganan baterai bulanan.

    Dengan memisahkan biaya baterai dari harga pembelian kendaraan, VinFast menawarkan titik masuk yang lebih terjangkau ke pasar kendaraan listrik. Strategi ini tidak hanya mengurangi beban keuangan awal tetapi juga membebaskan konsumen dari risiko dan masalah perawatan yang terkait dengan paket baterai. Penghematan yang dihasilkan dapat dialokasikan kembali untuk biaya lain atau investasi jangka panjang.

    Selain itu, Dr. Hieu memperkirakan bahwa biaya pengoperasian jangka panjang kendaraan listrik, termasuk perawatan, akan jauh lebih rendah daripada mobil bertenaga bensin dan diesel.

    Sebuah studi di AS mengonfirmasi tren ini dan menyoroti biaya perawatan yang jauh lebih rendah terkait dengan kendaraan listrik selama periode lima tahun. Tidak adanya komponen keausan tradisional, seperti oli mesin, filter udara, dan filter bahan bakar, kendaraan listrik sangat berkontribusi pada penghematan ini.

    Dengan menawarkan VF e34, SUV listrik segmen C, VinFast telah membuat kendaraan listrik lebih mudah diakses oleh konsumen yang lebih luas. Langkah strategis ini memposisikan VinFast untuk berekspansi ke segmen pasar lain karena VF e34 mendapatkan daya tarik dan membangun kepercayaan konsumen.

    Terkenal dengan pendekatan yang berfokus pada pelanggan, masuknya VinFast ke pasar Indonesia ditandai dengan komitmen kuat terhadap kepuasan pelanggan.

    Selain harga kompetitif dan kualitas yang luar biasa, VinFast menawarkan garansi komprehensif yang melampaui standar industri. VF e34 hadir dengan garansi kendaraan 10 tahun yang murah hati dan garansi baterai jarak tempuh tak terbatas. Bagi mereka yang memilih program langganan baterai, VinFast menyediakan perawatan dan penggantian baterai gratis jika kapasitas baterai turun di bawah 70%.

    Dedikasi VinFast terhadap kepuasan pelanggan semakin meluas. Di Indonesia, produsen mobil ini menawarkan jaminan nilai jual kembali yang unik sebesar 73% hingga tiga tahun, dan memastikan pengembalian investasi yang besar bagi pembeli. Jaminan luar biasa ini memperkuat komitmen VinFast untuk memberikan nilai tak tertandingi bagi pelanggannya.

    (dpu/dpu)

  • Indonesia ajak India untuk sinergi kembangkan energi terbarukan

    Indonesia ajak India untuk sinergi kembangkan energi terbarukan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia melalui MPR mengajak India untuk bersinergi mengembangkan energi terbarukan, sebagai salah satu upaya mengatasi krisis iklim global.

    Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno berharap, India mau bersinergi dengan Indonesia untuk pengembangan energi terbarukan.

    “Dari sisi regulasi semoga Indonesia dalam waktu dekat akan bisa mengesahkan Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Energi Terbarukan (RUU EBET),” kata Eddy dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, Jumat, saat menghadiri forum internasional di Jakarta, yakni LSM global yang berbasis di India Swaniti dalam diskusi bertajuk Green South Alliance: Energy Transition Convening Indonesia Chapter.

    Ia membeberkan, dalam pengembangan energi terbarukan, Indonesia fokus kepada tiga masalah utama yang dihadapi, yakni regulasi, keuangan, dan pengembangan teknologi.

    Untuk itu, terbuka kemungkinan untuk kerja sama dengan negara lain atau pihak swasta untuk melakukannya.

    “Dari sisi pendanaan dan teknologi tentu ada banyak ruang yang bisa dijadikan kerja sama seperti transfer of knowledge, kerja sama pengembangan teknologi, dan juga kemitraan dalam riset-riset transisi energi,” ujar politisi tersebut.

    Ia menyatakan, pengembangan energi terbarukan merupakan salah satu langkah dari penanganan krisis iklim global.

    Sebab, dengan menggunakan energi terbarukan maka konsumsi sumber energi yang terbatas bisa perlahan dikurangi.

    Baca juga: Bappenas: RI berkomitmen kuat laksanakan pembangunan berkelanjutan

    Baca juga: UI ungkap potensi pemanfaatan melimpahnya EBT lewat konversi energi

    Baca juga: Prabowo sampaikan upaya keras RI garap energi terbarukan kepada PBB

    Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Febrian Alphyanto Ruddyard mengatakan transisi energi penting untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi.

    “Transisi energi tidak hanya penting untuk mengurangi perubahan iklim, tetapi juga mengamankan pasokan energi, dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi,” kata dia dalam acara The Green South Alliance – Energy Transition Convening dikutip dari keterangan resmi, Jakarta, Kamis (28/11).

    Karena itu, Bappenas bekerja sama dengan Swaniti Global dan Green South Alliance – Energy Transition (Indonesia Chapter) untuk mengatasi tantangan masalah energi dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) di Asia Selatan dan Indonesia.

    Para pemangku kepentingan tersebut mendiskusikan upaya dan praktik baik di Asia Selatan dan Indonesia untuk mencapai transisi energi menuju masa depan energi yang berkelanjutan dan berkeadilan.

    Untuk diketahui, pencapaian pembangunan berkelanjutan dilakukan antara lain melalui transisi energi yang diarahkan guna meningkatkan penggunaan energi terbarukan dalam berbagai kegiatan perekonomian pada tahun 2025.

    Misalnya, ialah implementasi kebijakan karbon kredit secara luas, pengalihan subsidi bahan bakar fosil menuju subsidi energi terbarukan, dan peningkatan penggunaan kendaraan listrik.

    Pewarta: Donny Aditra
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2024

  • Dilema Pajak Kelas Menengah, PTKP Turun atau PPN Naik jadi 12%?

    Dilema Pajak Kelas Menengah, PTKP Turun atau PPN Naik jadi 12%?

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah bersiap menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada Januari 2025, sementara rekomendasi OECD mendorong penurunan ambang batas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Kebijakan yang membuat kelas menengah terjepit jika dilaksanakan karena keduanya menggerus daya beli kelas menengah?

    Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kementerian Keuangan menegaskan bahwa pemerintah telah memberikan sejumlah insentif untuk mendukung daya beli masyarakat kelas menengah. Insentif ini mencakup berbagai skema perpajakan hingga subsidi untuk berbagai sektor.

    Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Dwi Astuti menjelaskan bahwa pemerintah menyediakan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk sektor properti dan otomotif. Program ini mencakup pembelian rumah tapak dengan harga hingga Rp5 miliar dan pembelian kendaraan listrik.

    “Apakah benar masyarakat yang golongan menengah ini tidak diberi insentif? Ada skema penguatan daya beli masyarakat, misalnya PPN DTP. Ini skema insentif kepada masyarakat dengan penghasilan menengah ke atas,” ujar Dwi melalui kanal YouTube Ditjen Pajak, Selasa (26/11/2024).

    Dia menambahkan, sektor properti dan otomotif diprioritaskan karena melibatkan tenaga kerja yang besar dan memiliki efek berganda terhadap industri lain, seperti bahan bangunan hingga perabotan rumah.

    Selain itu, pemerintah juga memberikan subsidi energi, termasuk subsidi listrik, LPG, hingga BBM. “Pertalite yang juga masih disubsidi oleh pemerintah. Yang punya motor pasti golongan menengah ke atas. Ini adalah belanja-belanja subsidi yang memang disiapkan,” tambahnya.

    Dalam kesempatan terpisah, terkait rencana kenaikan tarif PPN dari 11% menjadi 12% per 1 Januari 2025 menuai perhatian publik. Dwi Astuti menegaskan bahwa pemerintah telah memberikan informasi terkait kebijakan ini sesuai amanat Undang-Undang No. 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

    “Perlu kami sampaikan bahwa selama ini pemerintah memulai strategi komunikasi dengan publikasi manfaat pajak,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (26/11/2024).

    Dia menambahkan bahwa manfaat kenaikan PPN akan kembali kepada masyarakat melalui berbagai program sosial seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), Program Keluarga Harapan (PKH), subsidi energi, hingga program pendidikan.

    Namun, Komisi Informasi Pusat mengkritik Kementerian Keuangan karena dinilai kurang transparan terkait tujuan spesifik kenaikan PPN. Komisioner Komisi Informasi Pusat Rospita Vici Paulyn menyatakan bahwa masyarakat membutuhkan penjelasan lebih rinci tentang alokasi tambahan penerimaan pajak untuk program tertentu. “Hal-hal seperti itu yang harus pemerintah sampaikan secara rinci sehingga masyarakat kemudian berpikir ulang,” kata Rospita dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (25/11/2024).

    Masukan dari OECD

    Sementara itu, laporan terbaru dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memberikan rekomendasi kepada pemerintah Indonesia untuk menurunkan ambang batas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Pajak Penghasilan (PPh). Saat ini, ambang batas PTKP di Indonesia ditetapkan sebesar Rp54 juta per tahun, yang menurut OECD, terlalu tinggi dibandingkan dengan rata-rata internasional.

    “Akibatnya, kebanyakan kelas menengah yang sedang bertambah jumlahnya tidak kena pajak penghasilan,” tulis lembaga pemikir itu dalam OECD Economic Surveys: Indonesia November 2024. Laporan ini juga merekomendasikan penyesuaian tarif pajak bagi kelompok penghasilan lebih tinggi untuk meningkatkan penerimaan negara.

    PTKP adalah besaran penghasilan yang tidak diperhitungkan dalam pajak. Dengan menurunkan PTKP, maka OECD mendorong lebih banyak jumlah orang yang kena pajak. Langkah itu diyakini akan mendatangkan uang segar bagi pemerintah hingga Rp200 triliun. Sementara itu, pemerintah memilih menambah tarif PPh orang pribadi di 35% untuk lapisan penghasilan kena pajak di atas Rp5 miliar atau orang kaya. 

    Direktur Eksekutif Pratama-Kreston Tax Research Institute Prianto Budi Saptono menilai bahwa pemerintah sebaiknya lebih memilih memaksimalkan pajak dari golongan berpenghasilan tinggi daripada menurunkan PTKP. “Keputusan pemerintah lebih rasional karena [memajaki orang kaya] dapat meningkatkan penerimaan pajak lebih signifikan dari penurunan PTKP,” katanya, Kamis (28/11/2024).

    Laporan OECD juga menyoroti perlunya reformasi administrasi pajak untuk meningkatkan penerimaan negara. Dalam laporan yang sama, OECD memperkirakan bahwa perbaikan administrasi pajak dapat menambah penerimaan hingga 1% dari Produk Domestik Bruto (PDB), atau sekitar Rp208,9 triliun berdasarkan PDB 2023.

    Direktorat Jenderal Pajak kini sedang mempersiapkan peluncuran Core Tax Administration System (CTAS) pada 2025, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi sistem perpajakan melalui digitalisasi dan integrasi data.

    Pemerintah pun menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 81/2024 untuk mendukung implementasi sistem ini, yang mencakup fitur pengisian otomatis data pajak. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan mengoptimalkan penerimaan negara.

  • Sekarang Raja Mobil Listrik Dunia, BYD Dulu Bikin Baterai Buat Nokia!

    Sekarang Raja Mobil Listrik Dunia, BYD Dulu Bikin Baterai Buat Nokia!

    Shenzhen

    BYD kini dikenal sebagai produsen kendaraan listrik ternama. Tapi siapa sangka, dulunya BYD sempat membuat baterai untuk ponsel sekelas Nokia dan Motorola.

    Bicara mobil listrik, mungkin salah satu merek yang akan terlintas di pikiran adalah BYD. Produsen mobil asal China itu boleh dibilang cukup terdepan dalam urusan mobil listrik. Mulai dari fitur canggih yang ditawarkan, harga kompetitif, dan jarak tempuh yang cukup jauh.

    Tapi rupanya, BYD dulu merupakan produsen baterai lithium-ion untuk ponsel. 30 tahun silam, beberapa merek ponsel ternama diketahui menggunakan baterai buatan BYD tersebut.

    “BYD memulai kolaborasinya di industri ponsel dengan Motorola dan Nokia, yang membawa pengakuan dari kedua brand tersebut terhadap BYD dalam dunia smartphone. Pada masa kejayaan Nokia, BYD juga berhasil mencapai pangsa pasar lebih dari 30%,”demikian dijelaskan General Manager BYD Asia Pacific Auto Sales Division Liu Xueliang.

    10 tahun berselang, BYD mulai merambah industri otomotif dengan mengenalkan mobil konsep pertamanya bernama ET. Rupanya, mobil konsep itu menjadi tonggak sejarah BYD di industri otomotif dunia.

    Nama BYD kian dikenal di pasar kendaraan roda empat hingga saat ini, bahkan dijuluki raja mobil listrik. BYD tercatat sudah memproduksi 10 juta unit kendaraan listrik (termasuk plug-in hybrid) sejak menginjakkan kaki di industri otomotif global.

    “Dalam catatan 10 juta ini, BYD mendapat kontribusi dari pasar Indonesia dan Malaysia. Pendaftaran di kedua pasar tersebut telah melebihi 22.000 unit dalam waktu singkat,” urai Liu.

    Tak puas sampai di situ, BYD masih akan terus gencar memasarkan mobil listrik. Di Indonesia dan Malaysia, BYD berencana untuk merilis deretan kendaraan premium di bawah bendera Denza pada kuartal pertama tahun 2025.

    BYD Denza D9 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Sebagai awalan, BYD akan memboyong MPV bertenaga listrik D9. Denza D9 akan bertarung memperebutkan ‘kue’ di segmen mobil premium yang selama ini didominasi Alphard hingga Vellfire.

    “BYD berharap merek Denza dapat segera menjadi angin segar di Malaysia dan Indonesia dan menciptakan sejarah baru di dua pasar ini,” pungkas Liu.

    (dry/din)

  • Masih Impor dari Thailand, Bagaimana Kabar Investasi Ford di Indonesia?

    Masih Impor dari Thailand, Bagaimana Kabar Investasi Ford di Indonesia?

    Jakarta

    Ford kembali masuk pameran otomotif Indonesia melalui RMA Group. Semua model yang dibawa Ford masih impor utuh dari Thailand.

    Berdasarkan data impor Gaikindo, Ford sudah mengimpor 745 unit dari pelbagai model sepanjang Januari-Oktober 2024. Model yang paling banyak diimpor adalah Ford Everest Titanium dengan jumlah 431 unit.

    Kini, model yang dipasarkan sudah ada tiga, yakni Ranger, Ranger Raptor, Everest generasi terbaru. Toto mengaku, pihaknya akan menambah produk baru di kemudian hari, salah satunya adalah Ford Mustang.

    Berdasarkan data wholesales (distribusi pabrik ke dealer) penjualan Ford di Indonesia sebanyak 677 unit sepanjang Januari-Oktober 2024. Sedangkan retail sales 687 unit.

    Penjualan Ford itu masih unggul dari brand China yang sudah dipasarkan di Indonesia. Ford menempati posisi 25 dari 41 brand yang jualan di Indonesia, Ford di atas merek China seperti BAIC, Tank, dan Neta.

    Sayangnya RMA selaku distributor resmi tidak memiliki informasi terkait rencana investasi Ford di Indonesia. selain baru comeback, penjualan Ford di Indonesia juga belum sebesar merek lain.

    “Ford dan RMA Indonesia selalu melihat pasar Indonesia sebagai fokus, yang menarik. Kami akan selalu berusaha mengembangkan bisnis di sini, terkait hal itu saya pikir masih terlalu dini untuk memberikan informasi. Suatu saat mungkin kita bisa bertemu kembali ketika ada informasinya,” ujar Toto Suharto, Country Manager RMA Indonesia saat peluncuran di ICE BSD Tangerang, belum lama ini.

    Informasi ketertarikan Ford berinvestasi di Indonesia sudah digaungkan sejak Juli 2024, Menteri BUMN, Erick bicara mengenai Indonesia sebagai salah satu pemain nikel terbesar di dunia. Indonesia juga salah satu yang terdepan untuk investasi baterai kendaraan listrik.

    “Kita patut berbangga bagaimana Indonesia menjadi salah satu pemain nikel terbesar di dunia. Kita berbangga sekarang investasi untuk ekosistem daripada EV battery kita saya rasa salah satu terdepan. Di sini ada investasi dari China, dari Korea, ada juga nantinya dari Volkswagen, dari Ford Motor Company. Artinya kita luar biasa,” paparnya.

    Berlanjut pada November 2024, Presiden Prabowo Subianto melakukan lawatan ke luar negeri selama 15 hari. Prabowo rencananya akan berkunjung ke beberapa negara, mulai dari China, AS, hingga London. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo disebut akan mengejar investasi Ford Motor Company sekaligus Volkswagen untuk berinvestasi di Indonesia terkait dengan ekosistem baterai kendaraan listrik.

    Dikonfirmasi lanjut soal kabar investasi dua raksasa otomotif tersebut. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengaku belum memiliki informasi.

    “Belum ada update-nya soal itu,” ujar Agus di ICE BSD, Tangerang, belum lama ini.

    (riar/lth)

  • BYD Mau Buktikan Mobil Listrik Bukan Cuma Mainan Orang Kaya Indonesia

    BYD Mau Buktikan Mobil Listrik Bukan Cuma Mainan Orang Kaya Indonesia

    Shenzhen

    Kehadiran BYD di Indonesia rupanya ingin membuktikan mobil listrik itu tak hanya bisa dimiliki oleh orang kaya.

    Mobil listrik identik dengan harga yang tinggi. Salah satu faktor yang sering disebut jadi pemicu mahalnya mobil listrik itu adalah tingginya harga baterai. Tidak heran kalau mobil listrik disebut hanya menyasar kalangan berduit. Terlebih di Indonesia, di mana mobil harga Rp 200-300 jutaan yang laris, mobil listrik kebanyakan dijual dengan banderol di atas Rp 500 juta. Bahkan ada juga sejumlah model yang banderolnya Rp 1 miliar ke atas.

    Namun belakangan mulai muncul mobil listrik dengan harga ramah di kantong. Salah satunya disajikan oleh pendatang baru asal Negeri Tirai Bambu, BYD. BYD menyajikan mobil listrik dengan harga mulai Rp 300 jutaan dengan fitur canggih serta jarak tempuh hingga 400 km.

    Kalaupun mau mencari yang jarak tempuhnya di atas 500 km, BYD juga punya opsinya. Sekalipun jarak tempuhnya tembus 500-600 km, BYD menjual mobil listriknya itu dengan banderol tak sampai Rp 800 juta.

    Belum habis sampai di situ, BYD juga rencananya akan mengenalkan merek premium Denza pada kuartal pertama tahun 2025.

    Presiden Direktur BYD Motor Indonesia Eagle Zhao menjelaskan, strategi itu memang ditempuh BYD untuk membuktikan mobil listrik itu tak hanya diperuntukkan bagi mereka yang berkantong tebal. Memiliki misi mengedepankan teknologi hijau, BYD ingin membuat mobil listrik bisa dijangkau lebih banyak orang.

    “Untuk BYD, sebelum kami masuk ke pasar Indonesia, masih ada beberapa komentar, suara dari industri bahwa EV itu mahal. EV seperti mainan bagi orang kaya. Jadi kami ingin memperbaiki mindset dan pemahaman tersebut,” kata Eagle di sela-sela Denza Media Day Indonesia-Malaysia, di Shenzhen, China.

    Komentar miring soal mobil listrik, kata Eagle, tak hanya sebatas harga. Infrastruktur pun turut menjadi sorotan. Banyak yang menyebut infrastruktur mobil listrik terbatas sehingga menyulitkan konsumen.

    “Tapi hari ini bagi semua pemilik 11.000 BYD (di Indonesia), mereka sudah mendapatkan penyesuaian yang sangat baik terutama untuk pengisian daya rumah,” lanjut Eagle.

    Menurutnya, seiring dengan pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia infrastruktur pun akan makin banyak. Dengan demikian, konsumen juga kian dimudahkan saat ingin mengisi daya baterai mobil listriknya.

    “Makanya kami percaya dengan adanya fenomena ini, kami percaya akan ada suatu total ekosistem di kendaraan listrik,” pungkas Eagle.

    (dry/rgr)

  • Bus Listrik Trans Jogja untuk Kawasan Warisan Dunia

    Bus Listrik Trans Jogja untuk Kawasan Warisan Dunia

    Liputan6.com, Yogyakarta – Daerah Istimewa Yogyakarta mulai mengoperasikan bus listrik di kawasan Sumbu Filosofi yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Dunia. Bus listrik ini menjadi bagian dari rencana besar untuk menciptakan kawasan rendah emisi di pusat kota Yogyakarta.

    Mengutip dari jogjaprov.go.id, dua unit bus listrik telah disiapkan untuk melayani rute di sekitar kawasan bersejarah Malioboro. Bus-bus ini akan beroperasi tanpa mengeluarkan asap dan minim suara mesin, sehingga tidak mengganggu kenyamanan wisatawan.

    Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKL) telah dibangun untuk mendukung operasional bus listrik ini. Dana pembangunan SPKL dan pengadaan bus berasal dari Dana Keistimewaan DIY tahun 2024.

    Uji coba bus listrik dimulai dengan pelatihan para pengemudi di Bandara Adisutjipto sejak 18 November 2024. Para kru bus mendapatkan pelatihan khusus untuk mengoperasikan kendaraan listrik yang memiliki karakteristik berbeda dari bus konvensional.

    Program uji coba akan berlangsung selama satu bulan untuk menguji kemampuan baterai bus. Selama masa uji coba, tim teknis akan mengukur jarak tempuh dan ketahanan baterai di berbagai kondisi jalan.

    Bus listrik ini akan resmi bergabung dengan armada Trans Jogja pada tahun 2025. PT AMI akan mengelola operasional bus listrik ini sebagai bagian dari layanan transportasi umum di Yogyakarta.

    Kawasan Malioboro akan menjadi area pertama yang bebas dari kendaraan berbahan bakar fosil. Bus listrik ini menjadi langkah awal menuju perubahan sistem transportasi di kawasan wisata utama Yogyakarta.

    Kehadiran bus listrik ini mendukung status Yogyakarta sebagai kota warisan dunia UNESCO. Pengoperasian kendaraan ramah lingkungan ini sejalan dengan upaya pelestarian kawasan bersejarah.

    Trans Jogja akan memiliki armada yang lebih modern dengan bergabungnya bus-bus listrik ini. Penggunaan bus listrik juga menandai era baru transportasi umum di Yogyakarta yang lebih ramah lingkungan.

    Pemerintah DIY membuka kesempatan kerja sama dengan berbagai pihak untuk pengembangan transportasi listrik. Rencana pengembangan ini mencakup penambahan armada dan perluasan jaringan SPKL di masa depan.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Wuling Kasih Garansi Seumur Hidup Mobil Hybrid dan Jaminan Harga Jual Kembali

    Wuling Kasih Garansi Seumur Hidup Mobil Hybrid dan Jaminan Harga Jual Kembali

    Jakarta

    Wuling memberikan program khusus bagi pembeli mobil hybrid, Almaz RS. Ya, SUV medium itu kini punya garansi seumur hidup, khusus untuk komponen inti hybrid.

    “Program ini berlaku secara nasional, dan bagi konsumen yang melakukan
    pembelian selama GAIKINDO Jakarta Auto Week (GJAW) juga dapat menikmati keistimewaan ini,” ujar Maulana Hakim selaku Aftersales Director Wuling Motors.

    Garansi ini mencakup tiga komponen inti dalam teknologi hybrid, yaitu Drive Motor, Motor Controller Unit, dan Power Battery.

    Drive Motor bertanggung jawab untuk menggerakkan kendaraan dengan tenaga yang bersumber dari baterai tegangan tinggi.Motor Controller Unit berfungsi mengatur aliran daya dari baterai ke motor penggerak.Power Battery sendiri merupakan sumber daya utama kendaraan listrik yang dirancang untuk memberikan efisiensi sekaligus daya tahan maksimal.

    Namun terdapat syarat dan ketentuannya, nih! Pertama, garansi ini
    hanya diberikan kepada pembeli pertama New Almaz RS Hybrid dengan penggunaan kendaraan secara pribadi.

    Kedua, batas pemakaian tahunan maksimal 30.000 kilometer. Konsumen juga diharuskan melakukan perawatan rutin di bengkel resmi Wuling serta menggunakan suku cadang asli.

    Terakhir, jaminan tidak berlaku jika terjadi modifikasi atau kerusakan akibat kecelakaan yang berdampak pada komponen inti hybrid.

    Di sisi lain, khawatir harga bekas mobilnya anjlok?

    Garansi seumur hidup untuk komponen inti kendaraan hybrid ini merupakan bagian dari program “Berani Lebih Bersama Wuling SUV.”

    Adapun keuntungan lainnya yang didapat dari program ini mencakup jaminan Resale Value sebesar 70%, yang menjamin pemilik Almaz RS dan Alvez dapat memperoleh kembali sebesar 70% dari harga pembelian ketika menjual
    kendaraan di tahun ketiga. Ada pula, bebas biaya jasa perawatan hingga 8 tahun atau 100.000 km, tergantung mana yang tercapai lebih dulu.

    Mobil hybrid Wuling

    Saat ini Wuling baru memasarkan Almaz Hybrid. SUV itu dibekali dengan tiga mode berkendara, antara lain EV Mode, yang sepenuhnya mengandalkan listrik; Series Hybrid Mode, di mana mesin bensin digunakan untuk mengisi daya baterai yang menggerakkan kendaraan; serta Parallel Hybrid Mode, di mana mesin bensin dan motor listrik bekerja bersama untuk tenaga optimal.

    (riar/din)

  • Jelajah EV: PLN Bakal Tambah 161 SPKLU di Jawa Barat hingga Akhir 2024

    Jelajah EV: PLN Bakal Tambah 161 SPKLU di Jawa Barat hingga Akhir 2024

    Bisnis.com, BANDUNG — PT PLN (Persero) akan menambah 161 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Jawa Barat hingga penghujung 2024 ini.

    Manajer Komunikasi dan TJSL PLN UID Jawa Barat, Nurmalitasari, menjelaskan bahwa saat ini telah terdapat 267 unit electric vehicle (EV) charger yang tersebar di 183 titik dalam provinsi tersebut. Dengan demikian, pihaknya menargetkan total 428 unit pengisi daya kendaraan listrik yang beroperasi pada akhir tahun.

    “Kami dari PLN Jawa Barat menargetkan sampai dengan akhir 2024, akan ada penambahan 161 charging station untuk mobil,” katanya kepada Tim Jelajah EV Bisnis Indonesia 2024 di SPKLU Surapati 36, Kota Bandung, Selasa (26/11/2024).

    Menurutnya, hal itu tak terlepas dari antusiasme masyarakat terhadap hadirnya charging station di titik-titik yang mudah diakses, seperti pusat perbelanjaan, rest area jalan tol, hingga kantor PLN.

    Di SPKLU di Jalan Surapati Nomor 36, misalnya, hal ini tecermin dari rerata transaksi harian yang dapat mencapai 11 kali transaksi untuk satu charging station. Padahal, titik pengisian kendaraan listrik ini baru diresmikan pada awal November lalu.

    Dari sejumlah titik yang ada di Kota Bandung, SPKLU ini menjadi yang paling lengkap dengan konsep one stop charging station yang dapat melayani pengguna kendaraan roda empat hingga roda dua sekaligus. 

    “Sejauh ini respons masyarakat sangat baik, penggunaan [EV] charging di Bandung ini terus meningkat. Jumlah transaksi yang makin meningkat berarti [menandakan] minat masyarakat untuk menggunakan EV juga semakin meningkat,” tutur Nurmalitasari.

    Itu sebabnya, PLN berupaya mengoptimalkan potensi penggunaan kendaraan ramah lingkungan ini dengan meningkatkan kolaborasi bersama sejumlah pemangku kepentingan, di antaranya pemerintah daerah hingga pihak swasta.

    Kerja sama itu secara garis besar akan mengarah pada penyediaan dan peningkatan ekosistem kendaraan listrik, khususnya di wilayah Tatar Pasundan.

    Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, PLN telah membukukan 72.893 transaksi di seluruh SPKLU wilayah Jawa Barat hingga Oktober 2024, dengan rata-rata 7.289 kali transaksi per bulan sejak awal tahun ini.

    Jumlah itu mencakup total 1.481.854 total kWh transaksi hingga bulan kesepuluh tahun ini. Angka tersebut setara dengan nilai Rp3,65 miliar kWh transaksi sepanjang periode yang sama.

    Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat Ai Saadiyah Dwidaningsih mengatakan bahwa kolaborasi antara PLN dengan Pemprov dalam hal penyediaan infrastruktur kendaraan listrik telah berlangsung lama.

    Dirinya berharap agar ekosistem kendaraan listrik di Jawa Barat dapat berkembang dan bermanfaat hingga generasi yang akan datang.

    “Apa yang sudah dihasilkan saat ini merupakan bukti nyata komitmen dan kolaborasi dalam menyiapkan pelayanan kepada masyarakat dalam hal transisi energi,” katanya dalam keterangan pers peresmian SPKLU Surapati 36, Sabtu (2/11/2024) lalu.