Produk: kendaraan listrik

  • Ini Jurus PLN Distribusikan Energi Hijau ke Pusat Permintaan Listrik

    Ini Jurus PLN Distribusikan Energi Hijau ke Pusat Permintaan Listrik

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia memiliki sumber energi baru terbarukan (EBT) yang melimpah, mulai dari energi hidro hingga panas bumi. Namun, lokasi dari sumber energi tersebut jauh dari lokasi permintaan listrik untuk masyarakat.

    Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo mengungkapkan, salah satu kunci agar sumber energi ‘hijau’ yang melimpah di Indonesia bisa dimanfaatkan, adalah dengan membangun jaringan transmisi energi ‘bersih’ atau yang disebut sebagai green enabling super grid agar bisa disalurkan ke pusat permintaan listrik.

    Setidaknya, dibutuhkan jaringan transmisi sepanjang kurang lebih 70 ribu kilometer sirkuit (kms) hingga tahun 2040 mendatang. Darmawan menyatakan, jika dibayangkan, panjang transmisi tersebut hampir 2 kali lipat keliling bumi.

    “Sesuai dengan modelling dari Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) dan dari PLN, hari ini sampai 2040 diperlukan sekitar 70.000 kms transmission line. Yang mana sekali lagi keliling bumi 42.500 (km), ini hampir 2 kali lipat dari keliling bumi,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI, Jakarta, dikutip Selasa (3/12/2024).

    Darmawan menjabarkan, sumber EBT yang tersebar di Indonesia berada di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Dari lokasi itu, perlu disalurkan pada pusat permintaan listrik, salah satunya ke pusat kawasan perindustrian di Indonesia.

    “Kalau kita lihat ada mismatch antara lokasi resources (EBT) dengan lokasi dari demand. Maka kita ke depan ini perlu membangun green enabling super grid atau green enabling transmission line untuk mengevakuasi sumber daya dari hidro dan geothermal ke pusat-pusat demand tersebut maupun pusat industri,” imbuhnya.

    Menurut perhitungan PLN dan pemerintah, akan ada tambahan kapasitas listrik sebesar 100 GW. Dari jumlah tersebut, sebesar 75 GW diantaranya berasal dari sumber energi baru dan energi terbarukan. Dari besaran jumlah EBT itu, 5% nya adalah new energy salah satunya adalah nuklir.

    Di lain sisi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga pernah mengungkapkan, dibutuhkan setidaknya Rp 1.000 triliun untuk membangun infrastruktur ketenagalistrikan berupa transmisi dan pembangkit listrik dalam kurun waktu 10 tahun ke depan.

    Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung merinci, investasi sebesar Rp 600 triliun dibutuhkan untuk bisa membangun pembangkit listrik baru, ditambah investasi sebesar Rp 400 triliun untuk bisa membangun jaringannya transmisi.

    “Untuk kebutuhan pembangkit untuk 10 tahun ke depan, kita membutuhkan investasi sekitar Rp 600 triliun. Sementara untuk jaringan, kita membutuhkan investasi sekitar Rp 400 triliun. Jadi nanti untuk setiap tahapan, itu nanti kita akan mencoba untuk mendetailkan,” beber Yuliot dalam Konferensi Pers Electricity Connect 2024, di JCC, Rabu (20/11/2024).

    Pengembangan infrastruktur listrik itu dibutuhkan, seiring dengan meningkatnya permintaan listrik di dalam negeri. Kenaikan dari permintaan listrik dalam negeri didorong oleh meningkatnya produktivitas industri, rumah tangga, hingga kendaraan listrik.

    “Kami melihat misalnya di ekosistem kendaraan listrik, itu justru permintaan ke depan itu akan terjadi peningkatan, kemudian kegiatan rumah tangga juga akan terjadi peningkatan, dan juga di industri akan juga terjadi peningkatan,” tandasnya.

    (pgr/pgr)

  • Inovasi MDKA Buka Jalan Baru Pengelolaan Lingkungan dan Konservasi Mineral di Indonesia

    Inovasi MDKA Buka Jalan Baru Pengelolaan Lingkungan dan Konservasi Mineral di Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Tambang Tembaga Wetar yang berada di Maluku Barat Daya, kini tidak hanya menghasilkan tembaga, namun juga menjadi pintu inovasi konservasi mineral dengan kerja sama dengan salah satu anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold, Tbk (MDKA) lainnya yakni PT Merdeka Battery Materials, Tbk (MBMA). MDKA melahirkan sebuah inovasi pertama di Indonesia, yaitu pemanfaatan sisa bijih pirit yang sebelumnya tidak terpakai (berasal dari Tambang Tembaga Wetar)  hingga menjadi produk-produk pendukung produksi prekursor baterai, yang dikelola oleh MBMA. Kolaborasi antar dua anak perusahaan  ini mampu menghasilkan inovasi pertama di Indonesia dalam konteks konservasi mineral, yang juga berimplikasi positif terhadap konservasi alam di Tambang Wetar.

    Untuk memanfaatkan sisa kandungan mineral di Tambang Tembaga Wetar yang secara alamiah tidak bisa diekstrak kembali menjadi tembaga namun tetap bernilai ekonomi, MDKA mendirikan Proyek AIM (Acid, Iron, Metal) yang saat ini dioperasikan oleh MBMA. Proyek AIM akan mengoperasikan konsentrator untuk mengekstraksi konsentrat pirit, pabrik asam, pabrik pemanggangan kloridasi, dan pabrik ekstraksi logam.

    Pabrik AIM dirancang untuk mengolah bijih sisa pakai dan bijih pirit berkualitas tinggi yang sepenuhnya berasal dari Tambang Tembaga Wetar dengan kapasitas nominal lebih dari 1 juta ton per tahun. Bijih akan diangkut dalam tongkang terbuka dari Pulau Wetar ke pelabuhan IMIP dan kemudian dikirimkan ke pabrik AIM untuk diproses lebih lanjut menjadi berbagai produk termasuk asam sulfat, uap jenuh, pelet bijih besi, spons tembaga, katoda tembaga, hidroksida timbal-seng, emas doré, dan perak.

    Head of Corporate Communications MDKA, Tom Malik menyampaikan bahwa strategi konservasi mineral yang dibangun oleh MDKA dan MBMA ini merupakan wujud dukungan grup Merdeka terhadap upaya hilirisasi yang menghasilkan nilai tambah, sekaligus mendukung konservasi mineral berkelanjutan melalui teknologi baru pada fasilitas pengolahan di Proyek AIM.

    “Inisiatif ini menunjukkan komitmen grup Merdeka untuk mendorong inovasi dan keberlanjutan dalam industri pertambangan, sejalan dengan visi Pemerintah untuk menciptakan praktik pertambangan yang lebih bertanggung jawab dan bernilai tinggi,” ujar Tom.

    Selain memberikan nilai tambah, Fasilitas Pengolahan AIM memiliki lokasi strategis dengan akses ke infrastruktur yang sudah ada dan dekat dengan pembeli asam dan uap di masa depan, yang melayani pemain hilir dalam rantai nilai baterai kendaraan listrik (EV). Hasil produksi Asam dan uap juga dapat digunakan di pabrik pengolahan nikel berbasis HPAL (High Pressure Acid Leach) yang memproses bijih nikel limonit dari Tambang Nikel SCM (Dioperasikan PT Sulawesi Cahaya Mineral/anak perusahaan MDKA) untuk menghasilkan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), bahan pendahulu untuk industri baterai kendaraan listrik.

    Inovasi MDKA melalui unit usahanya dalam pemanfaatan sisa bijih pirit merupakan bukti nyata komitmen perusahaan terhadap praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.  Inovasi ini tidak hanya memberikan nilai tambah ekonomi, tetapi juga membuka jalan baru dalam pengelolaan lingkungan dan konservasi mineral di Indonesia. Keberadaan Proyek AIM akan meningkatkan produksi dan memperpanjang usia Tambang Tembaga Wetar yang pasti akan berdampak positif pada roda kehidupan masyarakat sekitar tambang.

  • Buntut Penutupan Pabrik, Ribuan Pekerja Volkswagen Jerman Mogok Kerja

    Buntut Penutupan Pabrik, Ribuan Pekerja Volkswagen Jerman Mogok Kerja

    Jakarta

    Mungkin tidak sedikit dari kamu yang kenal atau bahkan suka dengan model-model mobil VW, mulai dari VW kombi sampai VW kodok. Legedaris bukan? Namun kini produsen otomotif itu tengah terlilit konflik dengan para buruhnya.

    Pekerja Volkswagen di Jerman mogok kerja pada hari Senin (02/12) setelah perusahaan tersebut mengumumkan rencana untuk menutup tiga pabriknya dan memangkas dana pensiun. Jika pabrik ditutup, bayangkan berapa ribu karyawan yang akan terkena dampaknya.

    “Mogok peringatan dimulai hari Senin (02/12) di semua pabrik,” ujar Thorsten Groeger, yang memimpin negosiasi serikat pekerja dengan raksasa otomotif Jerman itu. “Jika perlu, ini akan menjadi perselisihan upah terberat yang pernah dialami Volkswagen,” ancamnya. Volkswagen dalam bahasa Jerman dapat diartikan sebagai mobil rakyat.

    Puluhan ribu karyawan serikat pekerja yang tergabung dalam IG Metall menjadi bagian dari aksi mogok kerja di seluruh Jerman yang akan dimulai pada pukul 9:30 pagi waktu setempat. Aksi mogok peringatan ini dilakukan selama dua jam dalam setiap shift dan bisa ditingkatkan menjadi aksi mogok panjang, jika tuntutan serikat buruh tidak diperhatikan.

    VW berencana tutup pabrik, bagaimana nasib karyawan?

    Langkah ini merupakan respons terhadap rencana pemotongan biaya sebesar 18 miliar Euro di produsen mobil yang sedang dilanda kesulitan itu. VW berencana membuat perubahan besar terkait pemotongan dana pensiun karyawan dan penutupan tiga pabrik yang di Jerman.

    Groeger menuduh bahwa “Volkswagen telah membakar perjanjian tarif kolektif” dan bahwa dewan perusahaan sekarang “menyiramkan bensin ke dalamnya.”

    “Yang terjadi sekarang adalah konflik yang ditimbulkan oleh Volkswagen — di mana kami tidak menginginkan hal itu terjadi, tetapi terpaksa terjadi dengan menegaskan komitmen yang diperlukan!” tandasnya.

    Ekonomi yang lesu di Jerman

    Ekonomi Jerman yang bergantung pada ekspor telah menderita dalam beberapa tahun terakhir karena menurunnya pesanan industri.

    VW, misalnya, telah melihat pasarnya di Cina yang dulunya menguntungkan menyusut dengan cepat karena kendaraan listrik Cina menjadi lebih populer di sana.

    Selain itu, tarif pajak Uni Eropa yang membayangi kendaraan listrik Cina telah memicu kekhawatiran akan tindakan pembalasan.

    Pada bulan Oktober, VW melaporkan penurunan laba sebesar 64% pada kuartal ketiga. Produsen mobil Jerman lainnya seperti BMW dan Mercedes-Benz juga telah melaporkan kerugian besar.

    ap/hp (AFP, dpa)

    (ita/ita)

  • Persaingan Ketat di Balik Merosotnya Bisnis Nissan

    Persaingan Ketat di Balik Merosotnya Bisnis Nissan

    Jakarta

    Nissan kini tengah menghadapi masa sulit yang mengancam kelangsungan bisnisnya. Berbagai tantangan, mulai dari persaingan dengan mobil listrik murah asal China hingga tekanan regulasi di pasar utama, membuat produsen otomotif asal Jepang ini berada dalam situasi keuangan yang genting.

    Mengutip Dailymail, penjualan global Nissan menunjukkan tren penurunan yang signifikan. Pada paruh pertama tahun fiskal 2024, penjualan turun 3,8 persen menjadi 1,59 juta unit. China sebagai salah satu pasar terbesar Nissan bahkan mengalami penurunan yang lebih tajam, yakni mencapai 14,3 persen. Kondisi ini semakin diperburuk oleh maraknya mobil listrik murah dari China yang menawarkan harga kompetitif dan berhasil merebut pangsa pasar global. Jika kondisi ini terus berlanjut, Nissan diperkirakan akan menghadapi utang terbesar dalam sejarahnya pada 2026, yang bisa mencapai $5,6 miliar atau setara Rp 85 triliun.

    Langkah Pemangkasan untuk Bertahan

    Untuk menghadapi tekanan ini, Nissan mengambil berbagai langkah efisiensi. Perusahaan mengumumkan rencana pemangkasan 9.000 pekerja dan pengurangan kapasitas produksi hingga 20 persen di 25 jalur produksinya. Upaya ini bertujuan untuk menghemat biaya operasional sebesar $2,6 miliar atau setara Rp 40 triliun pada tahun ini.

    Selain itu, Nissan menunda peluncuran sejumlah model baru dan menjual sebagian besar sahamnya di Mitsubishi Motors. CEO Nissan, Makoto Uchida, secara simbolis memotong gajinya hingga 50 persen untuk menunjukkan komitmen perusahaan dalam menghadapi krisis ini.

    Persaingan Ketat di Sektor Elektrifikasi

    Menurut laporan Forbes, tertinggal dalam pengembangan kendaraan listrik menjadi tantangan utama bagi Nissan. Hingga saat ini, perusahaan hanya memiliki dua model kendaraan listrik yang dijual secara global. Sementara itu, teknologi hybrid e-Power yang sukses di pasar domestik Jepang, belum diperkenalkan di Amerika Serikat, salah satu pasar otomotif terbesar dunia.

    Sebagai langkah untuk tetap bersaing, Nissan berkomitmen memangkas biaya produksi kendaraan listriknya hingga 30 persen. Namun, para analis menilai upaya ini belum cukup untuk melawan dominasi produsen mobil listrik asal China dan mobil hybrid dari pesaing seperti Toyota.

    Tekanan Regulasi di Inggris

    Di Inggris, Nissan juga menghadapi tekanan dari kebijakan Zero Emissions Vehicles Mandate (ZEV) yang mewajibkan produsen meningkatkan penjualan kendaraan listrik secara bertahap hingga larangan total kendaraan berbahan bakar bensin dan diesel pada 2030. Kebijakan ini dinilai memberatkan, terutama bagi produsen yang belum memiliki portofolio kendaraan listrik murni dalam jumlah besar.

    Meski tengah menghadapi berbagai tantangan, Nissan masih memiliki beberapa produk unggulan yang diminati pasar. Model Rogue misalnya, tetap menjadi salah satu kendaraan terlaris di Amerika Serikat, sementara Qashqai dan Juke berhasil mempertahankan popularitasnya di Eropa.

    Namun, waktu terus berjalan bagi Nissan. Jika langkah strategis tidak segera diambil, perusahaan ini diperkirakan hanya memiliki waktu 12 hingga 14 bulan untuk bertahan. Selain mempertimbangkan penguatan kerja sama dengan produsen lain seperti Honda, Nissan juga harus mempercepat pengembangan teknologi kendaraan listrik dan meningkatkan efisiensi operasional untuk tetap kompetitif di pasar global.

    (rgr/dry)

  • Indonesia Jajaki Kerja Sama Teknologi PLTN dengan AS dan Rusia

    Indonesia Jajaki Kerja Sama Teknologi PLTN dengan AS dan Rusia

    Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia tengah berunding dengan Amerika Serikat dan Rusia terkait perolehan teknologi untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

    Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas, Vivi Yulaswati menuturkan, Indonesia berencana mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir paling cepat pada tahun 2036 untuk mengurangi ketergantungannya pada bahan bakar fosil. 

    Dia menuturkan, Indonesia terbuka untuk reaktor modular kecil dan teknologi nuklir konvensional, katanya dalam sebuah wawancara video.

    Di Indonesia, pembangkit listrik tenaga nuklir telah menjadi topik kontroversial karena negara itu rawan gempa bumi. Ketika ditanya apakah pesanan telah dilakukan, Yulaswati mengatakan masih terlalu dini untuk itu terjadi.

    “Kita harus mendapatkan restu dari presiden, dan tentu saja, kita harus berbicara dengan mitra internasional. Saya pikir, perjalanan masih sangat panjang,” katanya dikutip dari Bloomberg, Minggu (1/12/2024).

    Tiga puluh negara, sembilan di antaranya berada di Asia, menggunakan tenaga nuklir untuk pembangkit listrik, data dari lembaga pemikir energi Ember menunjukkan.

    Indonesia, negara dengan lebih dari 275 juta penduduk, merupakan bagian terbesar dari peningkatan penggunaan batu bara untuk pembangkit listrik di Asia Tenggara. Lebih dari separuh kapasitasnya saat ini menggunakan tenaga batu bara, sedangkan sumber energi bersih termasuk tenaga air hanya menyumbang kurang dari 15%.

    Indonesia berencana untuk menawarkan peluang kepada investor internasional untuk membangun 75 gigawatt (GW) energi terbarukan selama 15 tahun ke depan.

    Namun, pendanaan tetap menjadi masalah. Indonesia dijanjikan US$20 miliar sebagai bagian dari Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP) G7 yang diluncurkan pada  2022, tetapi sangat sedikit uang yang telah dicairkan dan kemajuan yang lambat tersebut telah menghambat upayanya untuk memangkas emisi.

    Yulaswati mengatakan JETP sejauh ini telah menyetujui hibah untuk 33 proyek dekarbonisasi di Indonesia senilai $217,8 juta, termasuk satu yang akan meningkatkan jumlah kendaraan listrik di pulau wisata Bali. Enam proyek lainnya senilai $78,4 juta saat ini sedang dibahas, katanya.

    Pinjaman hingga US$6,1 miliar telah disetujui, terutama untuk meningkatkan jaringan nasional dan mengembangkan sektor energi terbarukan, tambahnya. Pejabat Indonesia menyalahkan negara-negara Barat karena tidak menyediakan dana konsesi di bawah JETP.

    Proyek-proyek JETP belum dilaksanakan, katanya, seraya menambahkan bahwa pendanaan akan dimulai tahun depan yang merupakan saat dimulainya siklus perencanaan ekonomi 5 tahun Indonesia berikutnya.

  • Panas, Pengusaha di AS Minta Insentif Pajak Mobil Listrik Tidak Dihapus

    Panas, Pengusaha di AS Minta Insentif Pajak Mobil Listrik Tidak Dihapus

    Jakarta

    Kelompok yang mewakili produsen baterai dan kendaraan listrik di Amerika Serikat mengimbau Presiden terpilih Donald Trump untuk tidak menghapus insentif pajak kendaraan listrik.

    Mengutip Reuters, kelompok tersebut menilai bahwa insentif yang berlaku telah mendukung penjualan dan produksi kendaraan listrik di AS. Adanya penghapusan insentif pajak terhadap kendaraan listrik dapat berdampak negatif bagi perekonomian negara.

    Zero Emission Transportation Association (ZETA), organisasi yang beranggotakan Tesla, Rivian, LG, Uber, Lucid, dan Panasonic, menjelaskan bahwa insentif pajak untuk produksi kendaraan listrik telah menciptakan banyak lapangan pekerjaan di negara bagian seperti Ohio, Kentucky, Michigan, dann Georgia. Mereka juga khawatir penghapusan insentif tersebut dapat menghambat investasi yang telah berjalan dan akan mempengaruhi pertumbuhan lapangan pekerjaan di sektor ini. Meskipun begitu, Tesla sebagai anggota ZETA justru mendukung rencana penghentian insentif tersebut.

    Direktur Eksekutif ZETA, Albert Gore, menegaskan bahwa insentif pajak tersebut adalah elemen kunci bagi Amerika Serikat untuk tetap kompetitif di pasar global. Ia juga menegaskan bahwa insentif tersebut dapat melawan dominasi China dalam sektor kendaraan listrik.

    Diberitakan sebelumnya bahwa tim transisi Trump kini tengah mempertimbangkan untuk menghapus insentif pajak sebesar 7.500 USD. Setelah pemberitaan tersebut muncul, harga saham perusahaan di sektor kendaraan listrik dan baterai mengalami penurunan. Hal tersebut menunjukkan besarnya pengaruh dari insentif pajak tersebut bagi sektor otomotif AS.

    Charger mobil listrik Tesla Foto: Getty Images

    Beberapa produsen otomotif sebelumnya telah menyampaikan kepada tim transisi Trump dan pihak legislator bahwa mereka masih membutuhkan insentif pajak kendaraan listrik untuk mematuhi regulasi emisi yang ketat. Alliance for Automotive Innovation bahkan telah mengirim surat ke Kongres dan meminta agar kebijakan ini tetap dipertahankan. Pihaknya menilai bahwa insentif pajak memainkan peran penting dalam menjaga posisi Amerika Serikat sebagai pemimpin global dalam masa depan industri otomotif.

    Donald Trump sendiri sebelumnya juga telah menyatakan niatnya untuk merevisi peraturan emisi yang diberlakukan oleh pemerintahan sebelumnya. Aturan tersebut mengharuskan pengurangan emisi gas buang sebesar 50% pada tahun 2032.

    (lth/lth)

  • BYD M6 Laris Manis di Indonesia, Wuling Nggak Tertarik Bikin Pesaingnya?

    BYD M6 Laris Manis di Indonesia, Wuling Nggak Tertarik Bikin Pesaingnya?

    Jakarta

    Mobil listrik 7 penumpang kian digemari di Tanah Air, sebagai buktinya BYD M6 menjadi mobil listrik terlaris sepanjang Oktober 2024 dengan penjualan 1.866 unit. Melihat positifnya capaian tersebut, apakah Wuling tak ingin juga melahirkan produk MPV listrik 7 penumpang?

    Public Relations Manager Wuling Motors, Brian Gomgom, menjelaskan, saat ini segmen mobil listrik BEV belum terlihat jelas seperti apa bentuknya. Wuling sendiri melihat segmen kendaraan listrik sebagai segmen yang berbeda dengan mobil konvensional ICE.

    Wuling Cloud EV Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    “Segmen EV itu sebenarnya belum bisa kelihatan bentuknya. Segmennya seperti apa, bodinya seperti apa, muat berapa orang. Yang kita lihat memang penggunaan EV ini berbeda nih sama mobil-mobil ICE. Yang terutama di daya tampungnya,” ungkap Gomgom kepada wartawan di arena ICE-BSD City, Tangerang, Jumat (29/11/2024).

    Gomgom mengatakan, mobil listrik BEV sejauh ini mayoritas digunakan sebagai kendaraan harian, sehingga belum terlalu dibutuhkan mobil listrik BEV tiga baris yang bisa menampung 7 penumpang.

    Wuling Air ev Foto: Dok. Wuling Motors

    “Karena kebanyakan EV digunakan untuk harian. Untuk rutinitas dia pergi ke kantor, kerja, kuliah, atau buat belanja. Dan biasanya kapasitas di dalam mobil tersebut paling hanya 2-4 orang,” bilang Gomgom.

    “Itu yang kita lihat. Berdasarkan konsumen-konsumen yang sudah pakai mobil listrik Wuling. Jadi kita lihat ketiga lini produk mobil ini masih memadai, masih bisa menjawab kebutuhan konsumen sampai sekarang,” kata Gomgom lagi.

    Saat ini Wuling masih percaya diri dengan tiga produk mobil listrik andalannya, yakni Air ev, Binguo EV, dan Cloud EV. Ketiga mobil tersebut terbukti diterima di pasaran dan masuk 10 besar mobil listrik terlaris sepanjang bulan Oktober 2024.

    (lua/sfn)

  • MINI Aceman dan MINI Cooper 5 Door Meluncur di Indonesia, Segini Harganya

    MINI Aceman dan MINI Cooper 5 Door Meluncur di Indonesia, Segini Harganya

    Jakarta

    MINI Indonesia turut meramaikan pameran Gaikindo Jakarta Auto Week atau GJAW 2024. Pada kesempatan tersebut, brand mewah asal Eropa itu meluncurkan dua produk baru sekaligus, yakni MINI Aceman dan MINI Cooper 5-door!

    Peter ‘Sunny’ Medalla selaku President Director BMW Group Indonesia (payung perusahaan MINI) mengatakan, MINI Aceman dan MINI Cooper 5-door punya keunikan masing-masing. Dia yakin, dua kendaraan tersebut bisa menjadi pilihan konsumen Tanah Air yang mengutamakan gaya hidup.

    “Dengan bangga kami memperkenalkan dua model terbaru MINI: MINI Aceman, model pertama di kelasnya yang memadukan semangat petualangan urban MINI dengan gaya ikonik, dirancang untuk menarik generasi pengemudi baru yang berada di garis depan gaya hidup, teknologi, dan budaya,” ujar Sunny di ICE BSD, Tangerang Selatan.

    “Selain MINI Aceman, MINI Indonesia juga meluncurkan MINI Cooper 5-door terbaru, yang memadukan kesenangan berkendara khas MINI dengan ruang dan fungsi ekstra. MINI Cooper 5-Door terbaru memberikan sentuhan serbaguna pada ikon klasik, sempurna bagi individu aktif dan keluarga muda,” tambahnya.

    Mini Aceman dan Mini Cooper 5-door di GJAW 2024. Foto: Doc. Mini Indonesia

    MINI Acemen merupakan kendaraan listrik yang diberkali motor penggerak dengan tenaga 160 kw dan torsi 330 NM. Mobil bertampang ikonik tersebut hanya memerlukan waktu 7,1 detik untuk melesat dari nol ke 100 km/jam. Karuan saja, top speed-nya tembus 170/jam!

    Sementara baterainya punya daya 54,2 kwh yang diklaim bisa menempuh perjalanan sejauh 407 km. Angka tersebut didapat setelah melalui pengujian WLTP atau Worldwide Harmonised Light Vehicles Test Procedure. Kemudian untuk mengecasnya dari nol ke 80 persen hanya butuh 30 menit menggunakan fitur fast charging.

    MINI Aceman sudah dibekali operating system atau OS9 yang lebih pintar. Selain itu ada fitur voice command atau perintah suara yang bisa berfungsi dengan mengatakan ‘Hey MINI’.

    Mini Aceman dan Mini Cooper 5-door di GJAW 2024. Foto: Doc. Mini Indonesia

    Di lain sisi, MINI Cooper 5-door dirancang untuk penggunaan di wilayah perkotaan. Model tersebut mempertahankan struktur tripartit khas MINI dan tampilan depan minimalis dengan lampu utama bulat ikonik, yang kini memiliki elemen lampu LED yang bisa disesuaikan.

    Sama seperti Aceman, Cooper 5-door juga sudah dibekali MINI OS9 dan fitur perintah suara canggih.

    MINI Cooper 5-Door didukung mesin bensin empat silinder dengan tenaga 201 hp dan torsi 300 Nm. Sementara untuk berakselerasi dari nol ke 100 km/jam hanya butuh waktu 6,6 detik.

    Berikut Harga MINI Aceman dan Cooper 5-DoorMINI Aceman – Rp 1.128.000.000MINI Cooper 5 Door – Rp 1.159.000.000

    (sfn/lth)

  • Wuling Gandeng DHL untuk Pengelolaan Suku Cadang Kendaraan

    Wuling Gandeng DHL untuk Pengelolaan Suku Cadang Kendaraan

    Jakarta

    Wuling Motors (Wuling) dan DHL Supply Chain Indonesia mengumumkan kerja sama dalam manajemen kesediaan suku cadang di fasilitas warehouse sparepart Wuling di Cikarang.

    “Langkah ini merupakan tonggak penting bagi Wuling dalam mewujudkan komitmen kami terhadap layanan dan kepuasan pelanggan. Dengan didukung keahlian DHL Supply Chain Indonesia, kami yakin proses pengelolaan suku cadang akan semakin akurat, lancar, dan terorganisir dengan baik. Dengan adanya kerja sama ini dapat menjawab kebutuhan pelanggan akan suku cadang Wuling dengan lebih cepat dan efisien,” ujar Maulana Hakim selaku Aftersales Director Wuling Motors di ICE-BSD City, Tangerang (29/11/2024).

    Kolaborasi ini tidak hanya dirancang untuk mendukung operasional Wuling secara berkelanjutan, tapi juga mencerminkan visi bersama dalam menciptakan ekosistem otomotif yang terintegrasi dan berorientasi pada pelanggan.

    Adapun peresmian kerja sama ini ditandai dengan penyerahan anak kunci Wuling dan diikuti penandatanganan nota kesepahaman secara simbolis yang dilakukan Vice President Wuling Motors, Arif Pramadana dan Direktur Utama DHL Supply Chain Indonesia, Matthias Gehrsitz.

    Dalam kerja sama ini DHL Supply Chain Indonesia menyediakan layanan profesional yang mencakup pengelolaan data akurat dan operasi rantai pasok yang efisien.

    Langkah-langkah ini memastikan ketersediaan suku cadang secara berkesinambungan, sehingga Wuling dapat segera mengantisipasi kebutuhan pelanggan akan suku cadang saat ini dan beberapa waktu ke depan.

    Nantinya DHL Supply Chain Indonesia melakukan pengelolaan di area Supplier Park yang berlokasi di pabrik Wuling Cikarang dan memiliki luas sebesar 5.000 meter persegi dengan kapasitas 500.000 hingga 600.000 unit suku cadang.

    Proses ini mencakup penerimaan barang termasuk quality control dan memastikan barang datang sesuai dengan daftar pesanan, pemilahan barang untuk menempatkannya sesuai dengan lokasi yang telah dikategorikan, memilih dan mengumpulkan barang yang dipesan, membungkus pesanan untuk memastikan barang dapat dikirim secara aman, dan mengeluarkan pesanan yang sudah siap dikirim.

    Pengelolaan inventory yang dilakukan oleh DHL Supply Chain Indonesia di Supplier Park Wuling ini mencakup suku cadang baik yang memiliki masa pakai lebih cepat dan harus diganti secara rutin (fast moving parts) maupun komponen yang tidak memerlukan penggantian atau perawatan secara berkala (slow moving parts) untuk seluruh lini kendaraan Wuling, mulai dari kendaraan bermesin konvensional (ICE), kendaraan hybrid, hingga kendaraan listrik (EV).

    “Dengan penjualan kendaraan lebih dari satu juta unit setiap tahun dan pertumbuhan yang terus berlanjut di sektor kendaraan listrik, industri otomotif di Indonesia semakin mengokohkan posisinya sebagai pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara. DHL Supply Chain Indonesia dengan bangga mendukung ekspansi Wuling Motors sekaligus memberikan kepuasan pelanggan dan memperkuat peran Indonesia sebagai pemimpin otomotif regional,” ujar Matthias Gehrsitz, Direktur Utama DHL Supply Chain Indonesia.

    Sebagai informasi tambahan, DHL adalah perusahaan logistik global terkemuka yang mengkhususkan diri dalam berbagai solusi. Ini meliputi pengiriman paket nasional dan internasional, pengiriman dan pemenuhan e-commerce, layanan ekspres internasional, transportasi darat, udara, dan laut, serta manajemen rantai pasok industri. Dengan jaringan yang luas dan keahlian yang substansial, DHL melayani beragam klien, mulai dari perusahaan global hingga perusahaan nasional.

    (lua/din)

  • Pak Prabowo, Ini Ada Saran Supaya Program Hilirisasi Berjalan Benar

    Pak Prabowo, Ini Ada Saran Supaya Program Hilirisasi Berjalan Benar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pusat Kajian Strategis dan Internasional (Centre for Strategic and International Studies/CSIS) menyampaikan perlunya evaluasi terhadap program hilirisasi nikel yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia.

    Peneliti Departemen Ekonomi CSIS Indonesia, Deni Friawan menilai program hilirisasi nikel sejauh ini belum memberikan hasil yang signifikan. Hal ini dapat terlihat dari lambatnya adopsi kendaraan listrik di Indonesia jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura dan Thailand.

    Ia lantas mengusulkan beberapa rekomendasi yang dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam menyusun peta jalan atau roadmap pengembangan kendaraan listrik di tanah air. “Tantangan saat ini masih besar di EV. Apa rekomendasinya?,” kata dia dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (29/11/2024).

    Misalnya seperti diversifikasi investasi. Menurutnya, Indonesia harus mendiversifikasi sumber investasi, karena Indonesia tidak bisa hanya bergantung pada satu negara, seperti China. “Kalau kita cuma tergantung sama China ternyata pasarnya enggak di sana itu kita akan dirugikan,” ujarnya.

    Kemudian, pembangunan infrastruktur pendukung kendaraan listrik, seperti stasiun pengisian daya perlu menjadi prioritas, agar adopsi EV di Indonesia lebih masif lagi. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya diversifikasi dalam pengembangan teknologi baterai.

    “Yang paling penting adalah karena ada tren teknologi yang mungkin berubah kita enggak boleh main di satu baterai aja di baterai apa pertaruhannya di MNC saja tapi juga perlu di LFP bateri itu kira-kira yang dapat kami sampaikan,” katanya.

    Semula, Deni mengungkapkan bahwa meskipun pemerintah Indonesia telah mengucurkan berbagai insentif untuk mendorong adopsi kendaraan listrik (EV) di dalam negeri. Namun nyatanya, hingga kini realisasinya masih jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Singapura dan Thailand

    Ia pun membeberkan bahwa meski ada subsidi besar-besaran, seperti diskon Rp7 juta untuk pembelian motor listrik, pembebasan pajak kendaraan tahunan, dan keringanan pajak lainnya untuk pembelian mobil listrik, namun tingkat adopsi EV di Indonesia masih belum signifikan.

    “Nah ini kita lihat bahwa walaupun sudah dengan berbagi insentif adopsi EV masih rendah dan itu kalah jauh dari Thailand ataupun dari Singapura. Targetnya masih jauh dari target yang sudah kita tetapkan,” kata Deni.

    Ia lantas menyoroti beberapa tantangan utama yang menghambat percepatan transisi ke kendaraan listrik di Indonesia. Beberapa diantaranya yakni seperti pemanfaatan teknologi dan ketersediaan infrastruktur yang kurang memadai.

    Adapaun pengembangan infrastruktur seperti stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yanh belum merata menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan kendaraan listrik di dalam negeri. Selain itu, perubahan teknologi global juga menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia dalam beberapa tahun mendatang.

    Saat ini, teknologi baterai baru seperti Lithium Iron Phosphate (LFP) yang lebih murah mulai menjadi pilihan di pasar global. Hal ini bisa berdampak pada daya saing Indonesia yang masih fokus pada produksi baterai berbasis Nickel Manganese Cobalt (NMC).

    “Dan yang kedua bahwa ada tantangan teknologi sekarang ada yang namanya LFP selain NMC dan ini murah. Jadi kalaupun kita punya reserve apakah ke depan akan seperti itu karena orang merasa karena ini sangat bergantung kepada Indonesia dan harganya mahal lebih mending ambil yang murah. Kalau teknologi mengarah ke sana atau ke hidrogen apa yang kita punya dan bangun sekarang bisa jadi useless yang harus kita perhatikan. Jangan terlalu fokus di sini,” katanya.

    (pgr/pgr)