Produk: kendaraan listrik

  • Ekonom: Pembentukan Satgas jadi Sinyal Hilirisasi Belum Optimal

    Ekonom: Pembentukan Satgas jadi Sinyal Hilirisasi Belum Optimal

    Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom menilai wacana pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi merupakan sinyal bahwa program penciptaan nilai tambah dalam negeri itu belum maksimal.

    Adapun, rencana pembentukan Satgas Hilirisasi disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Bahlil mengatakan, Satgas Hilirisasi dibentuk demi merespons berbagai keluhan dan keinginan dari para dunia usaha. Satgas ini akan diketuai oleh Bahlil selaku menteri ESDM. 

    Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai pemerintah telah mengaku bahwa produk hilirisasi juga belum optimal. Hal ini salah satunya terlihat dari produk hilirisasi nikel yang masih didominasi oleh feronikel dan nickel pig iron (NPI).

    Sementara itu, hilirisasi nikel sampai menjadi baterai kendaraan listrik di dalam negeri belum maksimal. Bahkan, kata Bhima, menarik investasi di sektor pengolahan nikel sampai menjadi baterai atau kendaran listrik cukup berat.

    “Jadi Satgas Hilirisasi merupakan respons terhadap upaya hilirisasi yang memang belum maksimal,” ucap Bhima kepada Bisnis, Kamis (5/12/2024).

    Selain itu, sinyal hilirisasi belum maksimal juga terlihat dari proyek bauksit di Kalimantan yang mangkrak. Menurut Bhima, hal ini juga menunjukan bahwa hilirisasi tambang memiliki pekerjaan rumah atau PR dari sisi investasi.

    Lebih lanjut, Bhiman berpendapat Satgas Hilirisasi bakal bekerja keras mendorong hilirisasi di semua sektor, tak hanya mineral. Dia mengatakan, sejumlah sektor yang potensial seperti pertanian, perikanan, hingga kelautan.

    Bhima menyebut hilirisasi perlu ditingkatkan pada sektor yang berdampak pada ketahanan pangan dan energi.

    “Itu harapannya bisa jadi tugas Pak Bahlil ke depan gimana caranya produk hilirisasi ini semakin terdiversifikasi, tak terbatas tambang,” jelas Bhima.

    Selain itu, Bhima juga berpendapat Satgas Hilirisasi perlu mengevaluasi insentif-insentif fiskal seperti tax holiday hingga tax allowance yang diberikan untuk mendukung hilirisasi. Pasalnya, insentif fiskal tersebut dinilai belum terlalu efektif dalam menciptakan investasi yang punya nilai tambah.

    Di sisi lain, Bhima menyebut investasi smelter lebih banyak berupa smelter dengan teknologi rotary klin electric furnace (RKEF) yang memproduksi bahan baku baja tahan karat atau stainless steel. Sementara itu, untuk smelter high pressure acid leach (HPAL) yang memproduksi bahan baku baterai masih minim.

    “Jadi nggak imbang, jadi banyak smelter yang dapat insentif fiskal tapi produk-produknya tak banyak membantu untuk proses transisi energi,” kata Bhima.

    Sementara itu, Kepala Center of Industry Trade and Investment di Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho menilai pembentukan Satgas Hilirisasi karena persoalan hilirisasi tak terbatas di satu kementerian saja.

    Namun, dia mempertanyakan apa alasan menunjuk Bahlil sebagai ketua. Sebab, saat ini sudah ada Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

    Oleh karena itu, Andry mempertanyakan mengapa ketua Satgas Investasi tak berasal dari kementerian tersebut.

    “Itu [ketua satgas] seharusnya ada di kementerian tersebut gitu ya, jadi untuk apa kemarin kita menambahkan atau memperkuat kata-kata hilirisasi di kementerian tersebut, tapi Satgas yang dibentuk itu bukan berasal dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi,” ucap Andry.

    Andry pun mengatakan dalam memandang hilirisasi juga perlu dilihat dari konteks investasi. Dia menilai saat ini program hilirisasi belum terlalu menarik minat investor. Pasalnya, investor mengingatkan jaminan akses pasar baik domestik maupun ekspor tatkala berinvestasi. Sementara itu, di sisi domestik, terkait dengan produk-produk impor yang saat ini cukup besar masuk ke RI.

    Menurut Andry, hal itu juga memberikan disinsentif bagi produk yang akan RI hilirisasi. Oleh karena itu, dia menilai selama belum ada penguatan pasar domestik, investor pasti akan sulit atau mungkin tidak tertarik.

    Adapun, wewenang terkait penguatan pasar domestik berada di Kementerian Perdagangan. Kementerian tersebut perlu mengeluarkan kebijakan larangan terbatas alias lartas, antidumping, dan juga safeguard.

    Di sisi lain, Andry melihat sinkronisasi antara kementerian untuk menggenjot hilirisasi itu masih minim.

    “Harusnya memang ada di Kemenko Ekonomi untuk mengkoordinasikan semua ini. Cuma saya melihat ternyata Kemenko juga absen dalam mengkoordinasikan antara satu kementerian dengan kementerian yang lain, maka usulan terkait dengan Satgas Hilirisasi tersebut menjadi jalan tengah,” jelas Andry.

  • Sudah Rapat, Menperin Sebut Insentif Mobil Hybrid-Listrik Jalan 2025

    Sudah Rapat, Menperin Sebut Insentif Mobil Hybrid-Listrik Jalan 2025

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengungkap sudah membahas dalam rapat pemerintahan soal insentif untuk sektor otomotif dan mengambil keputusan kebijakan terkait PPnBM dan PPN. Insentif ini disebut akan berlaku untuk mobil hybrid dan mobil listrik meski belum dijelaskan mekanismenya.

    “Contohnya kemarin yang sudah dibahas ya, yaitu insentif atau stimulus yang berkaitan dengan sektor otomotif. Policy seperti PPNBM, policy seperti PPN DTP, itu akan kita ambil, kita lakukan bukan hanya untuk mobil listrik tapi juga kita akan diupayakan untuk mobil-mobil di luar listrik seperti hybrid dan sebagainya,” kata Agus di pembukaan Industrial Fest 2024, Kamis (5/12).

    Menurut Agus pemerintah memerhatikan dua sisi, yaitu masyarakat dan industri. Dari sisi masyarakat dikatakan pemerintah telah menaikkan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 6,5 persen untuk 2025.

    Agus bilang hal itu perlu buat menciptakan daya beli masyarakat, yang salah satunya adalah kelompok pekerja atau buruh.

    Kemudian pemerintah disebut juga menyadari industri mengalami tekanan cukup besar karena saat ini daya beli lemah, sementara tahun depan juga akan berlaku kenaikan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen.

    “Jadi, ini dua sisi yang harus kita perhatikan secara seimbang, satu adalah daya beli di mana UMP memang harus dinaikkan, di sisi lain yang juga menjadi perhatian pemerintah adalah bagaimana kinerja dari industri, itu melalui insentif dan stimulus yang akan kita siapkan,” papar Agus.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Selasa (3/12) mengatakan kebijakan insentif untuk otomotif sedang dimatangkan dan bakal diumumkan pekan depan.

    “Kan di tahun ini kan ada PPnBM untuk otomotif, kemudian ada PPN DTP untuk perumahan. Nah ini lagi dimatangkan, seminggu lagi nanti kami umumkan untuk tahun depan,” ucap Airlangga.

    Pada November lalu Airlangga sempat mengatakan Pajak Penjualan Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) merupakan usulan insentif prioritas yang bakal diajukan ke Presiden Prabowo untuk diterapkan pada 2025.

    (fea/fea)

    [Gambas:Video CNN]

  • Fuso eCanter, Inovasi Truk Listrik Pertama di Indonesia

    Fuso eCanter, Inovasi Truk Listrik Pertama di Indonesia

    Tangerang, Beritasatu.com – Fuso eCanter, truk listrik pertama di Indonesia, hadir dengan teknologi canggih dan efisiensi tinggi. Ditenagai baterai berkapasitas 83 kWh, truk ini mampu menempuh jarak hingga 140 km dalam sekali pengisian penuh dan memiliki kapasitas GVW (Gross Vehicle Weight) sebesar 6 ton. Kehadirannya menjadi jawaban atas kebutuhan distribusi yang ramah lingkungan sekaligus efisien.

    Sebagai salah satu pelopor dalam penggunaan kendaraan listrik di sektor logistik, PT Yusen Logistics Indonesia telah membuktikan performa eCanter melalui program Proof of Concept (PoC). Presiden Direktur PT Yusen Logistics Indonesia, Tetsuya Aoyama, menyatakan kebanggaannya karena dapat berpartisipasi dalam langkah menuju keberlanjutan.

    “Kehadiran Fuso eCanter dalam rantai bisnis kami adalah investasi yang sangat tepat untuk masa depan perusahaan yang memiliki visi keberlanjutan,” ujar Tetsuya Aoyama.

    Selain itu, perusahaan berkomitmen untuk menambahkan armada truk listrik secara bertahap hingga mencapai target zero emission pada tahun 2030, sesuai roadmap keberlanjutan perusahaan.

    Berdasarkan uji coba selama tiga bulan, PT Yusen Logistics Indonesia menemukan bahwa eCanter memberikan penghematan biaya operasional hingga 30% hanya dari sisi bahan bakar. Jika ditambah dengan efisiensi dari segi perawatan, penghematan menjadi lebih signifikan.

    Sementara itu, Deputy Director of Strategic Sales Management, Wempy Wisnu Aji, menjelaskan bahwa Fuso eCanter memiliki keunggulan lain yakni low maintenance.

    “Selain efisiensi biaya, PT Yusen Logistics juga mengapresiasi dukungan penuh Mitsubishi Fuso dalam hal garansi baterai (6 tahun), selain itu mensupport dari sisi technical bahkan dari pertama membuat design (pembuatan box karoseri),” ujarnya.

    Langkah nyata PT Yusen Logistics Indonesia bersama Fuso eCanter menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pengurangan emisi karbon dan mendukung target net zero emission pemerintah pada tahun 2060. Kehadiran eCanter menjadi inspirasi bagi pelaku industri lain untuk beralih ke solusi transportasi yang ramah lingkungan, sekaligus mendukung prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance).

    Fuso eCanter sebagai kendaraan distribusi yang efisien, hemat biaya, dan berkelanjutan. Dengan berbagai dukungan teknis dari Mitsubishi Fuso, PT Yusen Logistics Indonesia berhasil menjadikan eCanter sebagai bagian penting dari strategi bisnis mereka menuju masa depan logistik yang lebih hijau. Untuk informasi lebih lanjut terkait Fuso eCanter, klik di sini.

  • Menperin siapkan insentif untuk industri terkait kenaikan UMP

    Menperin siapkan insentif untuk industri terkait kenaikan UMP

    Kemarin kita membahas bantuan-bantuan atau insentif apa atau stimulus apa yang perlu dan akan disiapkan oleh pemerintah untuk membantu dunia usaha, untuk membantu industriJakarta (ANTARA) – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan pihaknya tengah membahas tentang insentif atau stimulus bagi para pelaku industri terkait kenaikan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 6,5 persen.

    “Kemarin kita membahas bantuan-bantuan atau insentif apa atau stimulus apa yang perlu dan akan disiapkan oleh pemerintah untuk membantu dunia usaha, untuk membantu industri,” ujar Menperin dalam pernyataan di Jakarta, Kamis.

    Dikatakan dia, contoh insentif yang sudah dibahas pihaknya yakni yang berkaitan dengan sektor otomotif, yakni pemberian stimulus Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) dan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPn DTP) yang bakal diberikan tak hanya untuk kendaraan listrik saja.

    “Kita lakukan bukan hanya untuk mobil listrik tapi juga kita akan upayakan untuk mobil-mobil di luar listrik seperti hybrid dan sebagainya, dan itu kemarin sudah kami bicarakan,” katanya.

    Menperin Agus mengungkapkan alasan pemerintah menaikkan UMP yakni untuk meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga hal tersebut perlu dilakukan.

    “Jadi kenaikan itu memang menurut pandangan saya suatu hal yang perlu dilakukan sekali lagi untuk menciptakan daya beli yang ada di masyarakat,” katanya.

    Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan para pelaku industri bakal melakukan penyesuaian terkait aturan baru kenaikan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 6,5 persen yang ditetapkan Presiden Prabowo.

    Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko Cahyanto ditemui di Jakarta, Sabtu (30/11) menyatakan, pada prinsipnya pelaku industri pasti akan terus berupaya untuk memenuhi ketentuan atau kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pasar otomotif Indonesia dinilai berpotensi besar untuk berkembang

    Pasar otomotif Indonesia dinilai berpotensi besar untuk berkembang

    Sumber foto: Antara

    Pasar otomotif Indonesia dinilai berpotensi besar untuk berkembang
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 04 Desember 2024 – 23:59 WIB

    Elshinta.com – Pasar otomotif Indonesia dinilai masih berpotensi besar untuk berkembang, meskipun belakangan pelaku industri menghadapi tantangan-tantangan dalam penjualan.

    Ketua Tim Kerja Industri Alat Transportasi Darat Non Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian Andi Oscar La Galigo mengemukakan bahwa pasar otomotif Indonesia sudah berkembang pesat.

    “Kondisi Indonesia itu di ASEAN memiliki pangsa pasar sebesar 30 persen, di mana penjualan itu sebanyak satu juta unit dengan populasi ASEAN sebesar 666 juta orang dan Indonesia 280 juta orang, kami melihat bahwa saat ini Indonesia dari sisi pasar itu sangat berpotensi besar sekali,” katanya dalam acara di Jakarta, Rabu (4/12).

    Andi menyampaikan bahwa sepanjang Januari hingga Oktober 2024, produksi kendaraan beroda empat di Indonesia mencapai 996 ribu unit, dengan angka penjualan domestik sebanyak 710 ribu unit dan ekspor mencapai 390 ribu unit.

    Ekonom senior dari Universitas Gadjah Mada Cyrillus Harinowo juga berpendapat bahwa masa depan pertumbuhan industri otomotif Indonesia tergolong cerah.

    “Indonesia itu dibandingkan dengan negara-negara G20 mengalami pertumbuhan ekonomi yang masih tinggi dibandingkan India dan Singapura. Jadi, kalau kita lihat industri otomotif ini memiliki pertumbuhan yang masih sangat cerah, apalagi dengan adanya energi hijau, seperti keberadaan kendaraan listrik,” ia menjelaskan.

    Asisten Deputi Pengembangan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ekko Harjanto menyampaikan bahwa upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi tantangan di pasar otomotif antara lain relaksasi pajak penjualan barang mewah (PPnBM).

    “Pemerintah memberikan relaksasi PPnBM untuk kendaraan tertentu, terutama yang ramah lingkungan seperti Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) dan Battery Electric Vehicle (BEV). Langkah ini diharapkan dapat menurunkan harga jual kendaraan sehingga lebih terjangkau bagi konsumen,” katanya.

    Guna mendorong penjualan kendaraan, dia mengatakan, pemerintah telah menjalankan program percepatan adopsi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang mencakup penerapan kebijakan PPnBM, Bea Masuk 0 persen untuk mobil impor dengan komitmen perakitan lokal, dan keringanan pajak.

    Ekko juga mengemukakan perlunya pemerintah mendorong pengembangan kendaraan hemat energi dengan harga terjangkau (Low Cost Green Car/LCGC) untuk memenuhi kebutuhan segmen pasar menengah ke bawah.

    Pengembangan LCGC diharapkan dapat memperluas basis konsumen kendaraan bermotor di Indonesia.

    Sumber : Antara

  • DPR apresiasi integrasi Grup MIND ID dan pengawalan proyek hilirisasi

    DPR apresiasi integrasi Grup MIND ID dan pengawalan proyek hilirisasi

    Saya menghargai dalam satu tengah tahun ini bisa mengonsolidasikan dengan baik.

    Jakarta (ANTARA) – Komisi XII DPR RI mengapresiasi BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, yang terus menunjukkan komitmen dalam mendukung hilirisasi mineral dan batu bara sebagai proyek strategis tulang punggung industri nasional.

    Dalam Rapat Dengar Pendapat bersama MIND ID, anggota Komisi XII DPR Ramson Siagian menyampaikan penghargaan atas langkah konsolidasi yang dilakukan dalam satu setengah tahun terakhir.

    Menurut Ramson, MIND ID berhasil mengintegrasikan pengelolaan aset dari sejumlah anggota grup, yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

    Konsolidasi ini memperkuat posisi MIND ID, sehingga memungkinkan perusahaan untuk lebih optimal mendukung program hilirisasi yang menjadi prioritas nasional.

    Sepanjang 2024, beberapa proyek hilirisasi telah berjalan dengan baik. Proyek Smelter Tembaga di Gresik yang dioperasikan oleh Freeport Indonesia menjadi salah satu yang paling strategis.

    Selain itu, Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 di Mempawah, Kalimantan Barat, yang dikelola oleh PT Borneo Alumina Indonesia, perusahaan patungan antara ANTAM dan INALUM.

    MIND ID juga berperan penting dalam mendukung pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik melalui proyek EV Battery Upstream yang dijalankan oleh ANTAM. Selain itu, Bukit Asam telah mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel 8 di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

    Ramson menyampaikan bahwa konsolidasi ini juga memudahkan MIND ID dalam mendapatkan pembiayaan yang kompetitif untuk mendukung pengembangan bisnis.

    “Saya menghargai dalam satu tengah tahun ini bisa mengonsolidasikan dengan baik. Dengan aset yang terkonsolidasi, sehingga bisa dapat lebih mudah mendapatkan pinjaman yang kompetitif bukan konsumtif untuk pengembangan bisnis yang sesuai dengan arahan pemerintah,” katanya pula.

    Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso memaparkan sejumlah program prioritas MIND ID untuk tahun 2025.

    Salah satu fokus utama adalah penyelesaian SGAR Fase 1 yang memiliki kapasitas 1 juta ton alumina, dan ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal pertama 2025. SGAR Fase 2 dengan kapasitas yang sama, juga direncanakan memasuki tahap Final Investment Decision (FID) dalam waktu dekat.

    Hendi juga menyebutkan, pihaknya memiliki proyek RKEF FHT Dragon dengan kapasitas 88 ribu ton nikel, serta proyek HPAL Dragon yang menjadi bagian dari pengembangan industri baterai kendaraan listrik, juga menjadi prioritas penting bagi MIND ID.

    Selain itu, Smelter Tembaga dan Precious Metal Refinery (PMR) Freeport Indonesia di Gresik ditargetkan beroperasi penuh pada akhir kuartal ketiga 2025.

    Ada pula proyek pengembangan jalur angkutan batu bara TE-Keramasan berkapasitas 20 juta ton per tahun yang tengah dikembangkan oleh PTBA.

    “Total investasi untuk proyek ini mencapai Rp20,6 triliun. MIND ID berharap dukungan dari seluruh pihak agar mendukung kelancaran operasional pembangunan proyek-proyek strategis ini,” ujarnya lagi.

    Dia menjelaskan bahwa pihaknya proaktif memastikan pengelolaan grup dan portofolio anak usaha selaras dengan standar internasional.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • Daftar Angkutan Motor Gratis Cek di Sini, tapi Bukan buat yang Listrik

    Daftar Angkutan Motor Gratis Cek di Sini, tapi Bukan buat yang Listrik

    Jakarta

    Gelaran program Angkutan Sepeda Motor Gratis (Motis) pada Masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 tidak termasuk kendaraan listrik.

    Pasalnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) belum memiliki aturan yang pasti terkait pertahanan motor listrik di dalam gerbong kereta.

    “Pertama, kita belum punya aturan, ya, kita belum punya aturan yang pasti, yang berkaitan dengan pengangkutan motor listrik di kereta,” ujar Kepala Subdirektorat Angkutan Direktorat Lalu Lintas & Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Arif Anwar dalam konferensi persnya di Kantor Kemenhub, Jakarta, Rabu (4/12/2024).

    Selain itu, Kemenhub mengutamakan faktor keselamatan, dan tidak mau mengambil risiko jika memasukkan motor listrik dalam program mudik gratis tersebut.

    “karena daripada kita bermain-main risiko ya terhadap sesuatu yang kami belum pasti untuk pengaturannya, lebih baik mungkin kita tunda dulu,” jelasnya.

    Sementara itu Ketentuan cc motor dilakukan untuk menyesuaikan kapasitas gerbong kereta angkut. Dimensi gerbong, hanya cukup untuk 58 unit motor di bawah 200 cc.

    “Dimensi kendaraan kami batasi agar tadi, kapasitas yang kami sediakan itu cukup sesuai dengan target tadi. Satu gerbong adalah 58 motor,” jelasnya.

    Arif menambahkan, para penumpang yang hendak mengikuti program ini wajib mendaftarkan melalui motis.djka.kemenhub.go.id yang selanjutnya akan diverifikasi.

    Selain itu, para peserta juga perlu melampirkan KTP asli, SIM asli dan berlaku, Kartu Keluarga (KK), yang nantinya ditunjukkan ke petugas setelah terverifikasi. Arif juga menekankan, email yang didaftarkan sebagai peserta harus aktif untuk bisa mengecek posisi kendaraan di perjalanan.

    “Jadi mendaftar dengan menyampaikan email aktif. Kenapa begitu? Karena nanti ada laporan-laporan nih yang disampaikan oleh panitia kepada teman-teman yang mendaftar. Jadi misalkan kendaraannya sampai mana itu nanti akan diinfokan menggunakan email,” tutupnya.

    (hns/hns)

  • 40 Juta Tiang Listrik Bisa Jadi Tempat Ngecas Mobil Listrik

    40 Juta Tiang Listrik Bisa Jadi Tempat Ngecas Mobil Listrik

    Jakarta

    PT PLN (Persero) akan menyulap tiang listrik untuk menjadi tempat mengisi ulang daya baterai kendaraan listrik. Bahkan, sebanyak 40 juta unit tiang listrik yang ada di Indonesia bisa dijadikan tempat ngecas mobil listrik.

    Mendukung transisi ke kendaraan listrik, PT PLN menyediakan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Menurut Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, tak cuma SPKLU, pihaknya juga menyediakan fasilitas pengisian baterai kendaraan listrik di tiang listrik.

    “Kemarin saya menanyakan ke tim berapa jumlah tiang listrik yang kita kelola. Ternyata dihitung-hitung ada 40 juta tiang listrik yang kita kelola, sekitar itu,” kata Darmawan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (3/11/2024).

    Darmawan tak menyangka populasi kendaraan listrik di Indonesia meningkat tajam. Maka dari itu, pihaknya harus menyediakan fasilitas pendukung.

    “Kami juga membangun SPKLU dan juga bahkan kami membangun SPKLU berbasis pada tiang listrik yang jumlahnya 40 juta itu, untuk memfasilitasi itu,” ujarnya.

    Lebih lanjut, menurut Darmawan, penjualan mobil listrik di Indonesia jauh di atas perkiraan. Untuk mendukung kendaraan listrik, PLN bekerja sama dengan pabrikan yang menjual kendaraan listrik.

    “Maka, begitu ada pembelian mobil listrik kami harus memasang home charging. Dan ini kami kerja sama dengan Mercedes, dengan Nissan, dengan Toyota, dengan Mitsubishi, dengan Wuling, dengan BYD dan lain-lain, sehingga kalau ada pembelian mobil listrik kami yang jemput bola kami akan meningkatkan kapasitas daya yang terpasang, kami membantu juga memasang home charging. Kami harus membangun SPKLU, kalau dulu naik mobil bensin tidak ada masalah, mau ke Jawa Timur monggo, tapi begitu naik mobil listrik, setiap 300 km harus ngecas,” ujarnya.

    Saat ini PLN sudah memiliki 2.490 unit SPKLU untuk kendaraan listrik roda empat, 9.956 unit SPKLU roda dua, 2.200 unit stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) serta 24.099 pelanggan home charging. PLN juga menargetkan 1.000 unit SPKLU di tiang listrik tahun ini.

    (rgr/din)

  • Pemerintah umumkan aturan soal PPN dan insentif 2025 minggu depan

    Pemerintah umumkan aturan soal PPN dan insentif 2025 minggu depan

    Kan di tahun ini kan ada PPn BM untuk otomotif, kemudian ada PPN DTP untuk perumahan. Nah ini lagi dimatangkan, seminggu lagi nanti kami umumkan untuk tahun depan

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah berencana mengumumkan sejumlah kebijakan fiskal pada minggu depan, termasuk keputusan mengenai kenaikan PPN dan pemberian insentif kepada para pelaku usaha pada 2025.

    “Kan di tahun ini kan ada PPn BM untuk otomotif, kemudian ada PPN DTP untuk perumahan. Nah ini lagi dimatangkan, seminggu lagi nanti kami umumkan untuk tahun depan,” kata Airlangga Hartarto saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Selasa (3/12) malam.

    Ia menyatakan bahwa juga akan ada sejumlah insentif baru yang diumumkan untuk industri padat karya serta penyesuaian insentif terkait revitalisasi permesinan.

    Pemberian insentif tersebut, lanjutnya, bertujuan untuk meningkatkan daya saing para pemain lama dalam industri padat karya nasional agar tidak kalah dengan pelaku industri padat karya baru yang didukung investasi asing.

    Ia mengatakan bahwa insentif yang nantinya diberikan berfokus pada penguatan dunia usaha, walaupun tidak menutup akan ada insentif untuk meningkatkan daya beli masyarakat selain bantuan sosial (bansos).

    “Daya beli masyarakat kan sudah ada bansos. Jadi, tentu kami akan lihat lagi (apakah perlu ada insentif lain),” imbuhnya.

    Pada Selasa (3/12) sore, Airlangga menyelenggarakan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Kebijakan dan Insentif Fiskal untuk mendorong Perekonomian dan Menarik Investasi di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta.

    Rapat tersebut dihadiri oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Fahri Hamzah, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli, serta Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Suryo Utomo.

    Pada rapat Pembahasan Usulan Program Quick Win di Kementerian di Bidang Perekonomian di Jakarta pada 3 November lalu, Airlangga menyampaikan bahwa pihaknya mengusulkan perpanjangan sejumlah insentif pajak pada tahun depan.

    Insentif pajak yang diusulkan tersebut diantaranya Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP), Pajak Penjualan Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB), serta PPN DTP untuk properti.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Cek 26 Titik Ganjil Genap Jakarta Berlaku Rabu 4 Desember 2024, Jangan Sampai Salah! – Page 3

    Cek 26 Titik Ganjil Genap Jakarta Berlaku Rabu 4 Desember 2024, Jangan Sampai Salah! – Page 3

    Menghadapi kebijakan ganjil genap, pengendara roda empat atau lebih perlu menyesuaikan rencana perjalanan mereka. Berikut adalah beberapa tips berguna untuk membantu Anda berkendara dengan lebih efisien dan nyaman:

    1. Periksa Nomor Pelat Kendaraan:

    Pastikan nomor pelat kendaraan Anda sesuai dengan hari yang berlaku. Pada hari ini, kendaraan dengan nomor pelat ganjil yang boleh melintas di area ganjil genap.

    2. Gunakan Aplikasi Navigasi:

    Manfaatkan aplikasi navigasi seperti Google Maps atau Waze yang dapat memberikan informasi real-time mengenai kondisi lalu lintas dan rute alternatif yang bebas dari aturan ganjil genap.

    3. Pertimbangkan Transportasi Umum:

    Jika kendaraan Anda tidak dapat melintas karena aturan ganjil genap, pertimbangkan untuk menggunakan transportasi umum seperti TransJakarta, MRT, atau KRL yang dapat menjadi alternatif efisien untuk mencapai tujuan Anda.

    4. Rencanakan Perjalanan:

    Atur jadwal perjalanan Anda di luar jam-jam sibuk atau di luar jam berlaku ganjil genap untuk menghindari kemacetan dan potensi pelanggaran aturan.

    5. Carpooling:

    Berbagi kendaraan dengan teman atau kolega yang memiliki nomor pelat sesuai dapat menjadi solusi efektif untuk mengurangi jumlah kendaraan di jalan.

    6. Menggunakan Kendaraan Ramah Lingkungan:

    Pertimbangkan untuk menggunakan kendaraan listrik atau sepeda yang tidak terpengaruh oleh aturan ganjil genap dan juga ramah lingkungan.

    7. Waspadai Perubahan Kebijakan:

    Selalu perbarui informasi Anda mengenai kebijakan ganjil genap, karena bisa saja ada perubahan atau penyesuaian yang diberlakukan oleh pemerintah setempat.

    Dengan memahami dan mematuhi kebijakan ganjil genap, kita semua dapat berkontribusi dalam mengurangi kemacetan lalu lintas di Jakarta.