Produk: kendaraan listrik

  • Biar Masyarakat Ngebut Beralih ke Motor Listrik, Begini Strategi TBS

    Biar Masyarakat Ngebut Beralih ke Motor Listrik, Begini Strategi TBS

    Jakarta: PT TBS Energi Utama Tbk mendapatkan pendanaan sebesar USD15 juta dari Asian Development Bank (ADB), Bank DBS Indonesia, dan Australian Climate Finance Partnership (ACFP). Investasi ini akan mendukung langkah TBS melalui PT Energi Kreasi Bersama (Electrum) mempercepat penggunaan motor listrik di Indonesia.
     
    Pendanaan USD15 juta ini akan digunakan untuk pengadaan motor listrik serta pembangunan stasiun penukaran baterai (BSS) di seluruh Indonesia. Inisiatif ini diharapkan mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 123.000 ton per tahun sekaligus menyediakan solusi mobilitas yang ramah lingkungan, terjangkau, dan mudah diakses.
     
    “Kami semua sepakat bahwa transisi energi adalah langkah kunci untuk membangun masyarakat yang lebih baik. Pembiayaan ini tidak hanya memperkuat komitmen kami, tetapi juga memberikan sumber daya dan dukungan yang kami butuhkan untuk mewujudkan visi tersebut,” ujar Co-CEO TBS Pandu Sjahrir dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 19 Desember 2024.
    Inisiatif ini menjadi terobosan yang menggabungkan pendanaan hibah, pembangunan, dan komersial untuk proyek infrastruktur di Indonesia. Hal ini mencerminkan bagaimana TBS telah berkembang menjadi institusi yang lebih tangguh dan mampu menjalin kemitraan strategis dengan Development Finance Institutions (DFI).
     
    “Melalui Electrum, kami ingin mengatasi hambatan utama yang selama ini menghalangi adopsi kendaraan listrik, seperti biaya awal yang tinggi dan kekhawatiran akan jarak tempuh. Dengan menyediakan motor listrik berkualitas tinggi yang didukung jaringan penukaran baterai yang luas, kami ingin memberikan solusi yang benar-benar relevan,” ungkap Pandu.
     

     
    Indonesia memiliki lebih dari 148 juta sepeda motor, namun hanya sekitar 26 ribu yang berbasis listrik. Melalui Electrum, TBS hadir membawa solusi inovatif yang tidak hanya berfokus pada keberlanjutan tetapi juga memudahkan masyarakat beralih ke transportasi listrik yang praktis dan terjangkau, sekaligus mendukung target net-zero emisi pada 2060.
     
    “Sebagai pembiayaan sektor swasta pertama ADB untuk industri kendaraan listrik di Indonesia, kolaborasi semacam ini membuktikan bahwa solusi mobilitas listrik tidak hanya layak secara komersial, namun juga diharapkan mampu mendorong lebih banyak investasi dalam bidang ini,” ujar Direktur Jenderal Operasi Sektor Swasta ADB Suzanne Gaboury.
     
    Melalui komitmennya yang tertuang dalam TBS2030, TBS telah menjadi penggerak utama keberlanjutan di Indonesia dengan fokus pada pengelolaan limbah, energi terbarukan, dan mobilitas hijau. Lewat Electrum yang didirikan pada 2021, TBS terus berinovasi di bidang perakitan motor listrik, teknologi baterai, hingga infrastruktur pengisian daya.
     
    “Inisiatif ini juga akan mempercepat langkah kami untuk mendefinisikan ulang transportasi di Indonesia. Kami ingin menghadirkan mobilitas yang ramah lingkungan, terjangkau, dan berkelanjutan bagi masyarakat, sekaligus mendukung target nasional dalam melawan perubahan iklim,” jelas Pandu.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (END)

  • Bahaya Mobil Listrik Naik Kapal Penyeberangan: Kebakaran, Sulit Padam

    Bahaya Mobil Listrik Naik Kapal Penyeberangan: Kebakaran, Sulit Padam

    Jakarta, CNN Indonesia

    Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menjelaskan kendaraan listrik berisiko terbakar ketika berada di atas kapal misalnya ketika dalam perjalanan menyeberangi pulau. Selain risikonya lebih tinggi, mobil listrik bahkan sulit dipadamkan jika sedang dilalap api yang membuatnya semakin berbahaya. 

    “Mengenai EV, waktu itu kesepakatannya dengan teman-teman Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (GAPASDAP) untuk membatasi jumlah kendaraan listrik menggunakan kapal dan kalau bisa EV itu ditaruh dekat ramp door kapal, karena itu salah satu solusi terbaik,” ujar Soerjanto dikutip dari Antara, Selasa (17/12).

    Di samping itu Investigator Pelayaran KNKT Bambang Safari Alwi menyampaikan terdapat persyaratan khusus mengenai penempatan mobil listrik di atas kapal.

    Hal ini diatur dalam surat edaran Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mengenai penempatan kendaraan listrik di atas kapal.

    Menurut Bambang, di setiap kapal harus terdapat dek mobil atau area khusus yang dilengkapi lapisan pelindung kebakaran (insulation) A-60.

    Dengan begitu apabila terjadi kebakaran mobil listrik maka lapisan tersebut akan bertahan selama 60 menit, dan memberi waktu kepada para personel kapal melakukan evakuasi penumpang atau berupaya melakukan pemadaman.

    “Ini merupakan cara mitigasi kita bagaimana mencegah terjadinya kebakaran EV, karena sampai saat ini belum ada cara yang paling efektif untuk memadamkan mobil listrik yang terbakar,” kata Bambang.

    Tak hanya itu, di sekitar lokasi untuk kendaraan listrik tersebut dilengkapi sejumlah alat keselamatan, dan yang paling penting area atau ruangan tersebut bisa mudah dimonitor dan diawasi.

    Bagi awak kapal, kata Bambang, disarankan dibuat jadwal patroli di lokasi kendaraan listrik untuk memastikan selalu dalam kondisi aman.

    Ia menjelaskan kendaraan listrik juga tidak boleh ditempatkan di atas kamar mesin kapal karena suhu panas yang berasal dari ruang mesin kapal.

    Bambang mengakui hingga saat ini belum ada metode pemadaman yang efektif untuk mobil listrik di atas kapal mengingat risiko kemungkinan terbakarnya mobil listrik lebih tinggi dibanding kendaraan konvensional dan dampak kebakarannya juga lebih hebat.

    (can/fea)

    [Gambas:Video CNN]

  • Bos MIND ID Klaim Sudah Lakukan Upaya Hilirisasi di Seluruh Sektor

    Bos MIND ID Klaim Sudah Lakukan Upaya Hilirisasi di Seluruh Sektor

    Jakarta, CNN Indonesia

    Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengklaim sudah melakukan upaya hilirisasi hampir di semua sektor komoditas mineral dan batu bara. Hal ini dalam rangka mewujudkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia 8 persen.

    Hendi mengatakan dalam kurun waktu kurang lebih lima tahun terakhir, MIND ID sudah bisa melakukan integrasi hulu-hilir untuk komoditas bauksit, di mana pihaknya sudah membangun smelter alumina.

    “Smelter aluminanya sudah bisa memberikan supply kepada smelter aluminium. Sehingga dari hulu ke hilir itu kita sudah komplit di dalam negeri,” ujar Hendi dalam acara CNN Indonesia Business Summit di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Jumat (20/12).

    Selain itu untuk sektor tembaga, Hendi mengatakan di masa lalu sebagian konsentratnya diekspor. Namun kini dengan terbangunnya smelter tembaga di Gresik, kegiatan ekspor konsentrat sudah dihentikan.

    Sehingga, menurutnya, Indonesia kini sudah memiliki kemampuan untuk membuat bahan baku berupa katoda tembaga.

    “Katoda tembaga ini nanti akan dikembangkan oleh industri lebih hilir lagi untuk bisa menjadi kabel listrik, menjadi lapisan tembaga yang tentunya bisa diolah menjadi bahan baku industri,” jelas Hendi.

    Kemudian di sektor timah, Hendi menyebut MIND ID telah membangun industri tin solder, tin chemical dan tin powder. Hal ini membuka kemungkinan nantinya industri elektronik yang berteknologi tinggi bisa membangun pabrik di Indonesia menggunakan bahan baku yang pihaknya siapkan.

    Hendi juga mengungkap telah mengembangkan hilirisasi synthetic graphite. Di mana graphite dibutuhkan dalam industri baterai kendaraan listrik.

    “Kemudian di tembaga sudah ada pabrik copper foil yang memanfaatkan bahan baku yang kita produksi dari smelter tembaga yang di Gresik,” ucapnya.

    “Kemudian juga yang luar biasa, ternyata by product dari proses pemurnian tembaga, itu ada namanya anoda slime. Anoda slime-nya sendiri sudah bisa dipakai sebagai bahan baku untuk mengekstraksi mineral lainnya, jadi produksi emas. Emas Insya Allah kita akan mencapai 50 ton,” ujar Hendi.

    (del/agt)

  • Kontributor Realisasi Investasi Hilirisasi Capai Rp272,9 T

    Kontributor Realisasi Investasi Hilirisasi Capai Rp272,9 T

    Jakarta, FORTUNE – Sekretaris Utama Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Heldy Satrya Putera, mengatakan Hilirisasi komoditas terus menjadi fokus utama pemerintah Indonesia dalam memperkuat struktur ekonomi.

    Dia menyatakan hilirisasi terbukti berkontribusi signifikan terhadap realisasi investasi nasional. Sebab, 26,5 persen dari total investasi atau setara dengan Rp375,4 triliun terekam sepanjang 2023. Kemudian pada 2024 hingga September lalu, persentasenya mencapai 21,6 persen atau Rp272,9 triliun.

    “Ini baru berbicara soal Nikel. Jika kita bicara 28 komoditas, tentu kontribusinya akan jauh lebih besar. Hilirisasi ini menjadi harapan besar untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen, asalkan ekosistemnya dibangun dengan baik,” kata Heldy dalam acara diskusi mengenai hilirisasi di Jakarta, Jumat (20/12).

    Bila capaian itu diperinci, smelter berkontribusi Rp170,78 triliun—yang didominasi nikel. Kemudian sektor investasi terbesar lainnya dari pertanian, khususnya pada industri pengolahan CPO sebesar Rp44,09 triliun, dan yang ketiga kehutanan industri pulp & paper sebesar Rp33,72 triliun.

    Selain itu, hilirisasi minyak dan gas bumi dalam industri petrokimia mencapai Rp17,46 triliun, serta ekosistem kendaraan listrik dari baterai kendaraan listrik mencatatkan nilai realisasi investasi Rp6,86 triliun.

    Heldy mengatakan ekosistem ini tidak hanya mencakup cadangan komoditas, tetapi juga regulasi yang mendukung, seperti perizinan dan pemberian insentif bagi pelaku usaha.

    “Saat ini, kita sudah membuat peta jalan hilirisasi untuk 28 komoditas. Kita akan mendorong hilirisasi untuk komoditas lainnya melalui ekosistem yang sudah dirancang. Perhitungannya harus hati-hati agar tidak terjadi oversupply, yang bisa berdampak buruk pada perekonomian dan harga komoditas itu sendiri,” ujar Heldy.

  • Tanpa PPN 12%, Penjualan Mobil 2025 Bisa Sampai 900 Ribu

    Tanpa PPN 12%, Penjualan Mobil 2025 Bisa Sampai 900 Ribu

    Jakarta, FORTUNE – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memproyeksikan penjualan mobil pada 2025 dapat mencapai 900.000 unit, sebuah taksiran yang setidaknya lebih baik dari kondisi saat ini.

    Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara, mengatakan angka tersebut didasarkan pada asumsi kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tetap pada level 11 persen, seperti tahun ini.

    “Kami perkirakan kalau aturannya seperti tahun ini, penjualan bisa di kisaran 900 ribu unit. Namun, kita masih menunggu perkembangan kebijakan lebih lanjut,” kata Kukuh saat ditemui di Jakarta, Jumat (20/12).

    Sepanjang Januari-November 2024, penjualan seluruh jenis mobil di Indonesia memang terbilang lesu, dengan mengakumulasi penurunan 14,7 persen secara tahunan menjadi 784.788 unit dibandingkan dengan periode  sama tahun sebelumnya yang sebanyak 920.518 unit.

    Sebelumnya, pemerintah telah mengumumkan kebijakan baru yang berlaku pada 2025, yaitu insentif untuk mobil hybrid yang bentuknya berupa PPnBM DTP sebesar 3 persen. Kebijakan ini juga sebagai kompensasi kenaikan pajak pertambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen yang dilakukan pada periode sama.

    Meski detail kebijakan tersebut masih menunggu Peraturan Menteri Keuangan (PMK), Gaikindo menilai langkah ini setidaknya memberikan sinyal positif untuk menjaga pertumbuhan Industri Otomotif.

    “Kalau salah menginterpretasikan, nanti repot. Jadi, kami pelajari dulu setelah PMK-nya keluar. Tapi secara umum, ini menunjukkan bahwa pemerintah menyadari pentingnya menjaga keberlanjutan industri otomotif,” ujarnya.

    Dukungan untuk keberlanjutan industri otomotif

    Kukuh juga optimistis insentif itu akan memberikan dampak positif bagi pasar kendaraan listrik berbasis baterai dan hybrid, yang diharapkan mampu mendongkrak penjualan mobil kembali menyentuh angka 1 juta unit.

    Namun, ia mengingatkan pertumbuhan industri tidak hanya bergantung pada insentif, tetapi juga faktor eksternal seperti sentimen global dan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

    “Jadi, banyak faktor dan kita tidak mau gegabah,” ujarnya.

    Ketika dikonfirmasi soal kenaikan PPN menjadi 12 persen terhadap industri otomotif, Kukuh mengaku belum bisa memastikan dampaknya terhadap penjualan mobil. Namun, ia menegaskan bahwa setiap perubahan kebijakan harus mempertimbangkan daya beli masyarakat dan daya saing industri.

    “Kalau kebijakan PPN berubah menjadi 12 persen, kita harus lihat bagaimana daya beli masyarakat. Itu pasti akan berpengaruh pada proyeksi penjualan. Tapi kita masih berharap agar kebijakan ini tetap mendukung pertumbuhan industri otomotif,” ujarnya.

    Tak hanya insentif untuk hybrid, pemerintah juga melanjutkan pemberian insentif PPN DTP 10 persen untuk impor mobil listrik completely knocked down (CKD). Lalu, PPnBM DTP untuk impor mobil listrik secara utuh atau completely built up (CBU) dan CKD sebesar 15 persen, serta pembebasan bea masuk impor mobil listrik CBU.

    Dengan kombinasi insentif hybrid dan kebijakan pajak yang mendukung, Gaikindo berharap industri otomotif Indonesia mampu terus tumbuh di tengah tantangan global, sambil menjaga keseimbangan antara inovasi teknologi dan kebutuhan konsumen.

  • MG Belum Punya Jawaban soal Maxus 9 di Indonesia

    MG Belum Punya Jawaban soal Maxus 9 di Indonesia

    Jakarta

    MPV premium listrik Maxus 9 tidak kunjung dijual oleh Morris Garage Indonesia. Kenapa demikian?

    Seperti diketahui Maxus Mifa 9 pernah dibawa oleh PT Indomobil Group dalam gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023. Tapi awal tahun 2024, Maxus 9 tiba-tiba juga ikut dibawa payung Morris Garage (MG) dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024.

    Sebagai mitra kerja sama yang dipercaya oleh SAIC-Maxus, Indomobil Group sudah berencana mengembangkan Maxus di Indonesia, bahkan akan diproduksi lokal. MPV premium listrik ini dipasarkan dengan harga di bawah Rp 1,1 miliar.

    Seperti diketahui merek mobil – MG dan Maxus – merupakan anak dari induk perusahaan SAIC. MPV listrik itu merupakan produk dari Maxus. Penggunaan nama Maxus Mifa 9 dikenal untuk pasar China. Di pasar lain seperti Thailand misalnya pakai MG Maxus 9.

    Sebagai permulaan, Maxus Mifa 7 dan 9 masih diimpor utuh atau completely built up (CBU) dari China. Namun, dalam waktu dekat, keduanya akan dirakit secara lokal di pabrik Purwakarta, Jawa Barat. Indomobil sudah membuka pemesanan Maxus Mifa 9 dengan harga di bawah Rp 1,1 miliar.

    Jadi nantinya MPV listrik ini akan dijual juga oleh MG?

    “Saya bisa jawab itu pada pertemuan selanjutnya. Itu masih dalam diskusi tingkat tinggi (prinsipal). Anda tahu, Maxus juga adalah salah satu brand kami. Kita sedang mendiskusikannya. Kami berharap bisa segera memberikan jawaban (tentang Maxus 9),” kata ujar He Guowei, Chief Executive Officer MG Motor Indonesia atau akrab disapa Alec saat media gathering di Senayan, Jakarta Selatan (19/12/2024).

    Maxus 9 menjadi alternatif bagi para kaum menengah. MG Maxus 9 memiliki tongkrongan ala MPV mewah Toyota Alphard. Tapi MG Maxus 9 selangkah lebih maju karena sudah mengusung mesin listrik full baterai atau BEV (Battery Electric Vehicle).

    MG Maxus 9 dibekali baterai lithium-ion 90kWh. Di atas kertas, performanya bisa memuntahkan tenaga 245 Ps dan torsi 350 Nm.

    Disitat dari laman resmi Maxus, Maxus Mifa 9 punya nilai keamanan ENCAP bintang lima. Kendaraan listrik tersebut menggunakan baterai 90 kWh dengan jarak tempuh 435 km dalam kondisi penuh. Sementara lama pengecasan dari 30 ke 80 persen hanya 30 menit dengan fitur fast charger.

    (riar/dry)

  • Lebih 3 Persen Lebih Baik

    Lebih 3 Persen Lebih Baik

    Jakarta, CNN Indonesia

    Takao Kato, President & Chief Executive Officer Mitsubishi Motors Corporation mengatakan insentif mobil hybrid berupa diskon Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM) bisa ‘lebih baik’ jika di atas 3 persen seperti sudah ditetapkan pemerintah.

    “Tentu insentifnya kalo lebih tinggi lebih baik buat saya sih,” kata dia saat berada di pabrik Mitsubishi di Cikarang, Jawa Barat, Jumat (20/12).

    Meski ingin beban pajak lebih relaks, Kato menilai pemberian insentif PPnBM yang ditanggung pemerintah untuk mobil hybrid itu merupakan langkah pertama untuk strategi kendaraan elektrifikasi di masa mendatang.

    Di samping itu Kato juga mengungkap telah berdiskusi dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang terkait bagaimana mengembangkan peta jalan pengembangan elektrifikasi kendaraan bermotor di Indonesia.

    “Setelah diskusi dengan Menperin, dari sekarang mereka juga akan bikin road map gimana mengembangkan lini elektrifikasi,” tuturnya.

    Lewat diskusi tersebut, kata Kato, pihaknya menilai pemberian insentif untuk model hybrid menjadi hal yang penting untuk mempercepat peralihan ke kendaraan listrik.

    “Tentu, saya bilang lagi, insentif yang lebih gede pastinya lebih bagus buat kita,” tuturnya.

    Mitsubishi sendiri sudah sempat merilis mobil elektrifikasi di Indonesia, yaitu Outlander Plug In Hybrid Electric Vehicle (PHEV). Namun mobil impor itu tak lagi dijual di Indonesia.

    Kemudian Mitsubishi juga sudah merilis mobil hybrid tujuh penumpang yaitu Xpander. Namun mobil itu baru dikenalkan di pasar Thailand, sementara kehadirannya di Indonesia masih rahasia.

    “Di masa mendatang, ya mungkin (Xpander hybrid), tapi masih rahasia,” tuturnya.

    (can/fea)

    [Gambas:Video CNN]

  • Honda dan Nissan Bakal Rapat Bahas Merger Pekan Depan

    Honda dan Nissan Bakal Rapat Bahas Merger Pekan Depan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Honda Motor dan Nissan Motor akan memulai negosiasi soal kemungkinan merger paling cepat pada 23 Desember menurut Nikkei Asia pada Kamis (19/12) dari sumber anonim yang memahami hal itu.

    Potensi merger ini makin serius lantaran negosiasi bakal dilakukan secara resmi. Pertemuan di meja formal itu bisa mengakselerasi momentum konsolidasi kedua perusahaan asal Jepang tersebut.

    Bloomberg juga telah mengonfirmasi bahwa kesepakatan ini sedang dipertimbangkan oleh para pejabat senior masing-masing perusahaan dan bisa melebar hingga melibatkan Mitsubishi Motor yang sebagian besar sahamnya dimiliki Nissan.

    Upaya merger ini disulut produsen iPhone asal Taiwan, Hon Hai Precision Industri Co., alias Foxconn, yang diam-diam mau mengakuisisi Nissan.

    Honda, yang sudah bekerja sama dengan Nissan pada Agustus, mengancam bakal mengugurkan kesepakatan yang sudah ada bila Foxconn berhasil mendapatkan niatnya.

    Nikkei Asia menjelaskan Foxconn mengincar komposisi 22,8 persen saham Nissan yang dipegang berbagai pihak bank. Foxconn juga dikatakan sudah mendekati Renault, pemilik terbesar saham Nissan.

    Foxconn mengincar Nissan karena perusahaan ini sedang mengejar ambisinya masuk ke bisnis kendaraan listrik. Selain itu, kepala strategi Foxconn adalah Jun Seki, yang merupakan mantan pejabat eksekutif Nissan.

    Suki masuk Foxconn pada 2023 dan kini mengemban tugas jangka panjang membawa perusahaan mencapai 40 pangsa pasar kendaraan listrik global. Nissan jadi incaran kemungkinan karena ingin memiliki pengetahuan manufaktur mobil listrik dan penjualan global.

    Nissan adalah produsen yang pertama kali menjual mobil listrik produksi massal, Leaf, pada 2020.

    (fea/fea)

    [Gambas:Video CNN]

  • Resmikan Dealer Pertama, Maxus hadirkan Inovasi MPV Premium

    Resmikan Dealer Pertama, Maxus hadirkan Inovasi MPV Premium

    Foto : Dokumentasi Maxus

    Resmikan Dealer Pertama, Maxus hadirkan Inovasi MPV Premium
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Kamis, 19 Desember 2024 – 18:28 WIB

    Elshinta.com – Dealer Maxus Indonesia pertama telah hadir di Jakarta, Maxus menawarkan pengalaman pelanggan optimal dengan fasilitas modern, termasuk area dealing untuk transaksi dan area bermain anak. Peresmian ini menandai langkah besar Indomobil Group sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Maxus di Indonesia.

    “Kami berharap Maxus tidak hanya diterima baik di Jakarta, tetapi juga tumbuh pesat di kota-kota lain,” kata Yudhy Tan, Chief Operating Officer (COO) Maxus Indonesia, dalam keterangan tertulis yang diterima (12/19).

    Dalam pernyataannya Yudhy tan sampaikan komitmennya untuk bisa hadirkan kendaraan masa depan

     “Kami berkomitmen menghadirkan kendaraan aman, nyaman, dan ramah lingkungan yang memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat Indonesia”, Ujar Yudhy tan dalam rilisnya. 

    Maxus menawarkan model BEV (Battery Electric Vehicle) Maxus 7 dan Maxus 9 dengan baterai berkapasitas besar dan jarak tempuh efisien. Kedua model ini dilengkapi fitur canggih seperti sistem infotainment layar sentuh dan ADAS untuk keselamatan. Desain premium dan kabin luas membuat kendaraan ini nyaman dan fleksibel.

    Dalam kesempatan yang sama, CEO Indomobil Dealer Group, Santiko Wardoyo menuliskan. Dengan komitmen pada keberlanjutan dan inovasi, Maxus siap menjadi pilihan utama kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Kendaraan listrik Maxus menawarkan alternatif transportasi yang efisien, ramah lingkungan, dan bebas emisi.

    “Kami berambisi membuat Maxus dinikmati masyarakat luas,” tambah Santiko Wardoyo, CEO Indomobil Dealer Group. 

    “Kami akan memperluas jaringan dealer ke kota-kota besar lainnya untuk memenuhi kebutuhan mobilitas yang terus berkembang.”

    Sementara itu, PT Indomobil Energi Baru, bagian dari Indomobil Group, secara resmi membuka dealer Maxus pertama di Indonesia. 

    Acara peresmian berlangsung di Wisma Indomobil, Jl. MT. Haryono, Jakarta Timur, dan dihadiri oleh jajaran direksi Indomobil Group serta manajemen PT Indomobil Energi Baru hari Rabu (12/18), Kemarin

    Berikut Spesifikasi Maxus 7 & 9

    Spesifikasi Kendaraan
    – Maxus 7: Baterai 90 kWh, jarak tempuh hingga 480 km
    – Maxus 9: Baterai 90 kWh, jarak tempuh hingga 430 km
    – Fitur canggih: Sistem infotainment, ADAS, dan lain-lain
    – Desain premium dan kabin luas

    Layanan Purna Jual
    – Depot sukucadang di Halim, Jakarta Timur
    – Layanan perawatan dan perbaikan cepat dan profesional
    – Ketersediaan suku cadang memadai

    Dengan peresmian dealer pertama ini, Maxus Indonesia menandai awal yang cerah dalam industri otomotif Indonesia.

    Penulis : M. Rizkianto

    Sumber : Radio Elshinta

  • KNKT Sebut Mobil Listrik Lebih Berisiko Terbakar di Kapal Laut

    KNKT Sebut Mobil Listrik Lebih Berisiko Terbakar di Kapal Laut

    Jakarta

    Mobil listrik disebut lebih rentan terbakar saat berada di kapal laut. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memberikan rekomendasi ini.

    KNKT menyebut, mobil listrik atau electric vehicle (EV) lebih rentan terbakar saat berada di atas kapal. Maka dari itu, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengungkapkan, pihaknya meminta jumlah kendaraan listrik di kapal dibatasi.

    “Mengenai EV, waktu itu kesepakatannya dengan teman-teman Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (GAPASDAP) untuk membatasi jumlah kendaraan listrik menggunakan kapal dan kalau bisa EV itu ditaruh dekat ramp door kapal, karena itu salah satu solusi terbaik,” ujar Soerjanto seperti dikutip Antara.

    Sebab, menurutnya, hal tersebut dikarenakan mobil listrik lebih berisiko terbakar ketika berada di atas kapal. Kalau mobil listrik tersebut terbakar di atas kapal, maka sulit untuk dipadamkan.

    Investigator Pelayaran KNKT Bambang Safari Alwi mengatakan, memang saat ini sudah ada persyaratan khusus mengenai penempatan kendaraan listrik di atas kapal. Hal itu diatur dalam Surat Edaran Nomor SE-DRJD 7 Tahun 2024 tentang Tata Cara Pemuatan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai Di Atas Kapal Angkutan Penyeberangan Pada Periode Masa Angkutan Lebaran Tahun 2024/1445 H.

    Menurut Bambang, harus terdapat area khusus yang dilengkapi lapisan pelindung kebakaran (insulation) A-60 sehingga kalau terjadi kebakaran mobil listrik maka lapisan tersebut akan bertahan selama 60 menit. Hal itu akan memberikan waktu kepada para personel kapal untuk melakukan evakuasi penumpang atau untuk berusaha melakukan upaya pemadaman kebakaran mobil listrik.

    Kendaraan listrik juga tidak boleh ditempatkan di atas kamar mesin kapal karena suhu panas yang berasal dari ruang mesin kapal. Kemudian di sekitar lokasi untuk kendaraan listrik tersebut dilengkapi sejumlah alat keselamatan. Lalu area atau ruangan tersebut harus mudah diawasi. Awak kapal juga dibuatkan jadwal untuk patroli di lokasi kendaraan listrik untuk memastikan kondisi aman.

    Bambang mengatakan, hingga saat ini belum ada metode pemadaman yang efektif untuk mobil listrik (EV) di atas kapal mengingat risiko kemungkinan terbakarnya mobil listrik lebih berisiko dibandingkan kendaraan konvensional.

    “Ini merupakan cara mitigasi kita bagaimana mencegah terjadinya kebakaran EV, karena sampai saat ini belum ada cara yang paling efektif untuk memadamkan mobil listrik yang terbakar,” kata Bambang.

    Berdasarkan Surat Edaran Nomor SE-DRJD 7 Tahun 2024 yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, disebutkan bahwa kendaraan listrik dikumpulkan pada satu area yang diberi penanda khusus oleh pemilik kapal atau operator kapal sehingga mudah dilakukan pengawasan.

    Kendaraan listrik yang akan dimuat harus dilaporkan pada operator pelabuhan dan dicatat dalam manifest dan pemuatannya harus memenuhi ketentuan stabilitas dan garis muat.

    (rgr/din)