Foto Oto
Septian Farhan Nurhuda – detikOto
Kamis, 06 Nov 2025 16:06 WIB
Jakarta – Honda 0 Alpha meluncur di Japan Mobility Show 2025. Kendaraan listrik bertampang futuristis tersebut akan masuk Indonesia dua tahun lagi. Bagaimana tampangnya?

Foto Oto
Septian Farhan Nurhuda – detikOto
Kamis, 06 Nov 2025 16:06 WIB
Jakarta – Honda 0 Alpha meluncur di Japan Mobility Show 2025. Kendaraan listrik bertampang futuristis tersebut akan masuk Indonesia dua tahun lagi. Bagaimana tampangnya?

Jakarta –
Wuling resmi memperkenalkan Darion sebagai MPV elektrifikasi terbaru mereka di Spike Air Dome PIK2, Jakarta Utara. Mobil ini hadir dalam dua pilihan sistem penggerak, yakni Plug-in Hybrid (PHEV) dan listrik penuh (EV). Salah satu daya tarik utamanya ada pada kemampuan jarak tempuh yang diklaim mencapai lebih dari 1.000 kilometer untuk varian PHEV.
Melihat spesifikasinya, varian Darion PHEV dibekali mesin bensin 1.500 cc yang dipadukan dengan motor listrik bertenaga 150 kW. Tak heran, kombinasi ini membuatnya mampu menempuh jarak lebih dari 1.000 km, sementara dalam mode listrik murni, mobil dapat berjalan hingga 125 km (CLTC) tanpa menyalakan mesin bensin.
Dari sisi pengisian daya, Wuling menanamkan teknologi DC fast charging dengan konektor CCS2, yang memungkinkan pengisian daya dari 30% hingga 80% hanya dalam waktu sekitar 30 menit. Teknologi serupa juga diterapkan pada varian EV (listrik penuh), dengan jarak tempuh hingga 540 km (CLTC) per pengisian penuh.
Kombinasi tenaga mesin dan motor listrik ini membuat Darion PHEV cocok untuk pengguna yang masih beradaptasi dengan kendaraan listrik, tetapi menginginkan efisiensi energi dan jarak tempuh yang panjang.
“Pasar MPV terus berkembang secara dinamis. Saat ini terdapat beberapa tantangan yang dihadapi konsumen, mulai keterbatasan ruang kabin untuk membawa keluarga, harga kendaraan yang semakin tinggi, hingga biaya operasional yang juga meningkat,” ujar Vice President Wuling Motors Arif Pramadana, di Spike Air Dome PIK2, Jakarta Utara, Rabu (5/11/2025).
Melihat tren dan kebutuhan tersebut, Wuling berupaya menghadirkan solusi bagi konsumen yang menginginkan kendaraan keluarga dengan ruang kabin lega, harga kompetitif, serta efisiensi tinggi.
Arif menjelaskan banyak mobil yang hanya menawarkan fungsi dasar tanpa kenyamanan lebih. Dalam rangka menjawab tantangan tersebut, Wuling menghadirkan MPV terbaru dengan kabin luas untuk 7 penumpang di segmen medium MPV.
Dengan kemampuan jelajah hingga ribuan kilometer dan waktu pengisian yang cepat, Wuling Darion PHEV menjadi salah satu opsi menarik di segmen MPV elektrifikasi. Kehadirannya mempertegas langkah Wuling untuk menghadirkan kendaraan yang efisien, nyaman, dan relevan dengan kebutuhan mobilitas masyarakat Indonesia.
(akn/ega)

Tokyo –
Honda Super One telah meluncur di pameran Japan Mobility Show atau JMS 2025. Menariknya, kendaraan listrik bergaya hatchback itu bakal dipasarkan di Indonesia mulai tahun depan. Berapa bocoran harganya?
Kepastian Honda Super One akan masuk Indonesia tahun depan disampaikan Large Project Leader Honda Super One, Hidetomo Horita sesaat setelah peluncuran kendaraan. Mobil berdimensi kompak itu akan dipasarkan juga di negara Asia Tenggara lainnya.
“Iya, Indonesia termasuk (negara Asia Tenggara yang akan kedatangan Honda Super One),” ujar Hidetomo Horita di Tokyo Big Sight, Jepang.
Honda Super One Foto: Septian Farhan
Sayangnya, ketika ditanya mengenai perkiraan harga, Horita masih tutup mulut. Kini, pihaknya masih merumuskan angka yang tepat untuk kendaraan terbarunya tersebut. Namun, kata dia, angkanya lebih tinggi dari Honda N-One e.
“Saya pikir harganya akan lebih tinggi dari Honda N-One e karena kami melakukan banyak improvement di kendaraan itu,”
Honda N-One e dibanderol mulai dari 3,1 juta yen atau sekira Rp 310 jutaan di Jepang. Maka, bukan mustahil, dengan penambahan fitur dan detail eksterior, harganya kemungkinan di kisaran Rp 400 jutaan.
Namun, perkiraan harga tersebut hanya berlaku untuk Jepang. Sementara untuk Indonesia, gambarannya masih abu-abu.
“Kalau harga, kami belum bisa berkomentar sekarang, ya,” kata Direktur Pemasaran PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy.
Honda Super One Foto: Septian Farhan
Sebagai catatan, Honda Motor Company (HMC) belum mengumumkan spesifikasi maupun fitur Honda Super One. Sebab, secara global memang baru meluncur tahun depan.
Namun, intinya, Honda Super One dibangun dengan konsep e: Dash Booster yang mengutamakan joy of driving. Menurut informasi yang kami terima, mobil tersebut akan punya fitur active sound control dan boost mode.
Menariknya, meski ukurannya mungil, namun Super One tak dikategorikan sebagai kei car, melainkan hatchback seperti Honda Brio.
“Ini bukan kei car. Secara ukuran, ini lebih besar (dibandingkan kei car) dan lebih sporty dibandingkan kei car di Jepang,” kata Horito.
(sfn/din)

Jakarta –
Wuling kembali bikin gebrakan di pasar otomotif nasional. Produsen asal China itu resmi meluncurkan Wuling Darion EV, mobil listrik 7-penumpang dengan harga mulai Rp 356 jutaan (OTR Jakarta). Dengan banderol tersebut, Darion menjadi salah satu mobil listrik 7-seater termurah di Indonesia untuk saat ini. Diketahui harga tersebut merupakan harga promosi untuk 1.500 pembeli pertama.
Diperkenalkan di Spike Air Dome PIK2, Jakarta Utara, Wuling Darion hadir dalam dua pilihan powertrain, yakni EV (listrik penuh) dan PHEV (Plug-in Hybrid). Kehadiran dua varian ini jadi strategi Wuling menjangkau konsumen yang masih beradaptasi dengan kendaraan listrik.
“Kendaraan ini memiliki harga jual yang kompetitif serta biaya operasional yang lebih terjangkau berkat teknologi EV dan PHEV, serta dibekali banyak fitur yang memberikan kenyamanan lebih bagi penggunanya,” ujar Vice President Wuling Motors Arif Pramadana, dalam peluncuran di Spike Air Dome PIK2, Jakarta Utara, Rabu (5/11/2025).
Secara performa, varian EV dibekali motor 150 kW dengan jarak tempuh hingga 540 km (CLTC), sementara versi PHEV menggabungkan mesin bensin 1.500 cc dan motor listrik yang mampu menjelajah lebih dari 1.000 km. Kedua varian juga sudah mendukung fast charging DC, di mana pengisian 30-80% bisa dilakukan dalam 30 menit.
Tak hanya itu, Wuling juga menanamkan beragam fitur kenyamanan khas MPV keluarga, seperti pintu geser elektrik, captain seat, hingga sunroof elektrik.
“Kendaraan ini dirancang sesuai kebutuhan mobilitas masyarakat Indonesia. Hari ini kami bangga mempersembahkan Wuling Darion, wujud nyata dari komitmen Wuling dalam menghadirkan kendaraan keluarga yang nyaman, modern, dan berkelanjutan,” jelasnya.
Dengan posisinya sebagai mobil listrik 7-seater paling terjangkau saat ini, Wuling Darion hadir menambah warna baru di pasar MPV elektrifikasi. Kehadirannya menjadi pilihan menarik bagi konsumen yang mulai melirik kendaraan ramah lingkungan tanpa harus mengorbankan fungsi dan kenyamanan sebagai mobil keluarga.
(akn/ega)

Jakarta –
Pentingnya mobilisasi kendaraan listrik di daerah perkotaan untuk menekan emisi gas buang wajib jadi perhatian semua pihak. Kini giliran Transjakarta yang melebarkan sayap untuk menggunakan kendaraan listrik sebagai transformasi transportasi publik yang ramah lingkungan di Jakarta.
Wuling Motors (Wuling) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) bersama PT Transportasi Jakarta (TransJakarta). Penandatangan nota kesepahaman yang berlangsung di Gedung Transjakarta, Jakarta Timur ini berkaitan dengan dimulainya uji coba kendaraan listrik komersial terbaru Wuling, Mitra EV. Momen ini merupakan bagian dari komitmen bersama dalam mempercepat transformasi transportasi publik yang ramah lingkungan di Jakarta.
“Mitra EV kami hadirkan sebagai bentuk komitmen Wuling dalam mendukung transportasi publik yang lebih hijau sekaligus efisien. Kami optimis kendaraan niaga listrik ini mampu menjawab kebutuhan operasional TransJakarta. Melalui penandatanganan MoU ini bisa menjadi langkah nyata dalam menuju masa depan mobilitas rendah emisi di ibu kota. Kami berharap Mitra EV dapat menjadi mitra terpercaya dalam mendukung layanan transportasi yang aman, nyaman, efisien, dan berkelanjutan,” jelas Sales Operation Director Wuling Motors, Kharismawan Awangga.
Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Welfizon Yuza selaku Direktur Utama PT Transportasi Jakarta dan Tang Wensheng selaku Presiden Direktur Wuling Motors, tentunya langkah ini menjadi tonggak penting bagi kedua belah pihak.
Wuling Motors (Wuling) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) bersama PT Transportasi Jakarta (TransJakarta). Penandatangan nota kesepahaman yang berlangsung di Gedung Transjakarta, Jakarta Timur ini berkenaan dengan dimulainya uji coba kendaraan listrik komersial terbaru Wuling, Mitra EV. Foto: dok. Wuling Motor
TransJakarta tengah menyiapkan roadmap elektrifikasi dengan target 3.000 unit armada baru dan 3.000 unit pengganti berbasis listrik secara bertahap, dalam upaya mendukung Jakarta menuju kota dengan transportasi rendah emisi. Kehadiran Wuling Mitra EV dalam tahap uji coba merupakan bentuk nyata dukungan industri otomotif terhadap visi tersebut.
Sebagai kendaraan niaga listrik pertama Wuling di Indonesia, Mitra EV dikembangkan dengan semangat “Satu Mitra, Banyak Solusi”. Model ini dirancang multifungsi untuk memenuhi berbagai kebutuhan termasuk transportasi penumpang. Mitra EV menawarkan kapasitas kabin yang luas, akses ke kabin yang praktis, serta kabin yang nyaman dengan AC double blower.
Pada bagian pengemudi, kursi dapat diatur empat arah dan lingkar kemudi dengan tilt steering. Didukung dengan efisiensi energi, biaya operasional rendah, serta didukung pengisian daya cepat (fast charging) membuat Mitra EV hadir sebagai solusi bisnis dan transportasi publik modern yang andal.
“Uji coba ini akan berjalan 1 bulan ke depan, oleh karena itu penandatanganan MOU ini menjadi sangat penting, karena di dalamnya terdapat klausul klausul yang sangat krusial. Transjakarta terus memperluas sinergi dengan berbagai pihak untuk membangun ekosistem transportasi berkelanjutan. Salah satu langkahnya adalah dengan meminta PT Visi Indoprima Persada berkolaborasi bersama SGMW dalam mendukung MOU pengembangan ekosistem Microtrans EV di Jakarta.” ujar Direktur Operasional dan Keselamatan TransJakarta, Daud Joseph.
(lth/dry)

JAKARTA – BMW dikabarkan tengah menyiapkan generasi terbaru dari hatchback kompak andalannya, BMW 1 Series, yang juga akan memiliki varian listrik dengan nama i1. Render digital yang beredar memperlihatkan perubahan desain signifikan.
Mobil tersebut menampilkan gaya shooting-brake dengan atap memanjang dan jendela belakang yang menurun tajam. Senior Vice President BMW Brand & Product Management, Bern Koerber, menegaskan bahwa versi bermesin pembakaran internal (ICE) dari 1 Series akan tetap dipertahankan.
“Mobil ICE kami masih sangat penting di sejumlah pasar Eropa seperti Yunani, Spanyol, dan Italia,” ujarnya seperti dilansir dari Carscoops, Rabu, 5 November.
Render tersebut juga memperlihatkan bahwa versi listrik i1 akan mengadopsi bahasa desain Neue Klasse, dengan grille khas BMW berbentuk ginjal yang kini memanjang dan menyatu dengan lampu utama. Tampilan depannya terlihat lebih modern dan agresif, sekaligus tetap mempertahankan ciri khas desain BMW.
Meski belum ada rincian teknis resmi, generasi baru 1 Series dan i1 diperkirakan akan berbagi platform dengan model-model lain yang menggunakan arsitektur Neue Klasse. Beberapa komponen mekanis juga disebut akan diambil dari lini merek MINI yang masih berada di bawah grup BMW.
Dari sisi desain, eksteriornya tampak lebih sporty dan elegan. Gaya shooting-brake memberikan kesan dinamis, meski kemiringan kaca belakang mungkin sedikit mengurangi ruang bagasi. Namun, desain itu justru menonjolkan karakter emosional yang kuat dan proporsional.
Kehadiran versi listrik i1 menunjukkan langkah BMW untuk memperluas lini Neue Klasse ke segmen mobil kompak, menjadikannya relevan di tengah tren elektrifikasi industri otomotif global. Strategi ini juga memperlihatkan pendekatan ganda BMW dalam menghadapi transisi ke kendaraan listrik, di mana mempertahankan model konvensional sembari memperkenalkan opsi listrik sepenuhnya.

Jakarta –
Dunia fotografi dan videografi kini jadi ruang ekspresi tanpa batas. Di era kendaraan listrik yang terus berkembang, kamu bisa ikut menangkap semangat perubahan itu lewat karya visual yang inspiratif.
Dengan kreativitas dan teknik yang kamu miliki, setiap jepretan bisa jadi representasi gaya hidup masa depan yang modern dan berkelanjutan.
VinFast menghadirkan VinFast Photography & Videography Competition 2025, ajang kreatif bagi kamu yang ingin menampilkan sudut pandang unik tentang inovasi dan desain mobil listrik VinFast VF6.
Melalui kompetisi ini, kamu diajak untuk menyalurkan ide segar sekaligus menunjukkan bagaimana teknologi bisa berpadu dengan estetika visual yang memukau.
Kompetisi ini terbuka untuk semua kalangan, dari fotografer profesional hingga pencinta konten visual yang ingin mencoba tantangan baru.
Selain perlombaan utama, acara ini juga menghadirkan talkshow inspiratif, workshop fotografi, dan berbagai aktivitas menarik yang bisa memperkaya wawasan dan pengalaman kamu di dunia visual.
Tanggal: Minggu, 23 November 2025
Waktu: 08.00 – 18.00 WIB
Lokasi: Anjungan Riau, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta
VinFast Pro Capture Competition untuk peserta yang menggunakan kamera profesional (DSLR/mirrorless).VinFast Smart Shot Competition untuk peserta yang menggunakan kamera Smartphone.
Selain kedua kategori di atas, kamu juga bisa memenangkan kategori People Choice Award yang di-vote melalui laman Facebook Community dan dapatkan hadiah senilai jutaan rupiah untuk semua kategori!
Sebelum mendaftar, pastikan kamu sudah bergabung VinFast Owner Club Indonesia di Facebook. Di komunitas ini, kamu bisa bertukar ide dan mendapatkan update terbaru seputar kompetisi serta kegiatan VinFast lainnya.
Jangan lewatkan kesempatan untuk memenangkan hadiah jutaan rupiah dan menjadi bagian dari gerakan menuju mobilitas ramah lingkungan bersama VinFast VF6. Segera daftarkan diri kamu hanya di detikevent!
(rgr/din)

Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom menilai proses hilirisasi komoditas tembaga masih mengalami sejumlah tantangan seiring dengan fenomena fasilitas operasional tambang dan smelter besar di Indonesia yang mengalami insiden kahar.
Direktur Eksekutif Core Mohammad Faisal mengatakan selain kondisi tak terduga, dia melihat pemerintah masih belum memberikan arah jelas untuk penghiliran tembaga sehingga pasokan yang diproduksi juga dapat teroptimalkan dalam negeri.
“Menurut saya yang jelas perlu arah, supaya dia lebih terdorong hilirisasi tembaga ini, perlu arah yang jelaskan untuk hilirisasi nya ke produk-produk turunannya,” kata Faisal kepada Bisnis, Rabu (5/11/2025).
Arah kebijakan hilirisasi dinilai perlu memperhatikan sinergi antara pengembangan industri turunan dengan ketersediaan bahan baku dari sektor hulu. Banyak produk hilir memiliki karakter serupa, namun bergantung pada bahan tambang yang berbeda.
Menurutnya, kendaraan listrik (EV) misalnya, tidak hanya memerlukan nikel untuk baterai, tetapi juga membutuhkan tembaga sebagai komponen penting lainnya.
“Karena itu, pemerintah perlu menentukan terlebih dahulu fokus pengembangan produk hilir, apakah kendaraan listrik, pendingin udara, atau telepon seluler,” jelasnya.
Dia juga menilai, kejelasan arah pengembangan industri hilir perlu disertai dengan peta kebutuhan bahan baku yang spesifik, mencakup nikel, tembaga, aluminium, dan logam lainnya. Dengan begitu, kebijakan hilirisasi dapat memastikan industri hilir benar-benar menyerap bahan baku domestik.
“Harus ada keterkaitan antara industri hilir dan hulu agar arah pengembangan komoditas tambang seperti tembaga, nikel, aluminium, hingga timah saling bersinergi,” ujarnya.
Selain perencanaan, langkah berikutnya adalah memastikan realisasi melalui kebijakan yang mendukung. Faisal juga menekankan pentingnya pemberian insentif tambahan untuk mendorong industri hilir, khususnya sektor turunan tembaga, agar implementasinya berjalan optimal.
Sebelumnya, Ketua Umum Indonesia Mining Association (IMA) Rachmat Makkasau mengatakan defisit tembaga akan terjadi seiring dengan masifnya transisi energi dunia, sehingga penggunaan komoditas mineral, termasuk tembaga menjadi incaran berbagai negara.
“Kenapa Indonesia menjadi salah satu negara yang dibicarakan, karena kita di Indonesia saat ini memproduksi 3%-5% tembaga dunia,” kata Rachmat di Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Indonesia diprediksi akan memproduksi 15% tembaga dunia pada 2032-2035. Angka tersebut terbilang besar dan menjadi potensi bagi Indonesia untuk menguasai pasar produk tembaga. Namun, dia menyayangkan industrialisasi produk komoditas ini masih minim.
“Kita produksi sekitar 1 juta ton tembaga kita di Indonesia menyerap 200.000-250.000 ton, sisanya ekspor, bayangkan kalau kita di 2033 memproduksi 15% tembaga dan semuanya dieskpor?” ujarnya.
Indonesia saat ini tengah mendorong penghiliran dengan mengatur pelarangan ekspor konsentrat. Untuk itu, dia mendorong pemerintah untuk memberikan stimulus agar proses industrialisasi produk tembaga makin bergairah.
Adapun, produksi konsentrat tembaga mencapai 1 juta ton, sedangkan konsumsi industri domestik hanya sekitar 200.000-250.000 ton dan sisanya diekspor.
“Ini harus dimanfaatkan oleh Indonesia pengusaha dan negara harus memberikan regulasi terbaik untuk mengnyerap produksi-produksi tembaga di negara kita pada masa yang akan datang,” pungkasnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403146/original/084533500_1762318625-WhatsApp_Image_2025-11-05_at_11.19.05.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Liputan6.com, Jakarta PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terus memperkuat komitmennya mewujudkan ekonomi berkelanjutan. Bank Mandiri menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) melalui tiga pilar yang saling melengkapi yaitu Sustainable Banking, Sustainable Operation, dan Sustainability Beyond Banking.
Konsisten dorong keuangan hijau dan inklusif, Bank Mandiri sukses catatkan pembiayaan berkelanjutan yang solid. pada pilar Sustainable Banking, portofolio pembiayaan mencapai Rp310 triliun atau tumbuh 8,7% pada kuartal III-2025 dibandingkan posisi Rp285 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Secara rinci, pembiayaan hijau atau green portofolio menyentuh angka Rp159 triliun atau naik 12% secara year on year (YoY) yang menjadikan Bank Mandiri menguasai lebih dari 35% pangsa pasar dari bank besar nasional lainnya. Sedangkan, portofolio sosial mencapai Rp151 triliun atau tumbuh 5,3% dengan pembiayaan UMKM yang menjadi penyangga utama.
Pada pilar Sustainable Operation, bank berkode saham BMRI ini terus memperkuat proses operasional yang ramah lingkungan dengan menargetkan Net Zero Emission Operasional pada tahun 2030. Upaya ini diwujudkan melalui berbagai inisiatif seperti optimalisasi green building, penggunaan kendaraan listrik dan hybrid, pemasangan charging station, hingga pemanfaatan panel surya.
Direktur Finance and Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini mengatakan bahwa komitmen tersebut juga tercermin dalam penguatan tata kelola perusahaan, termasuk peningkatan perlindungan data pribadi dan keamanan siber untuk menjaga kepercayaan nasabah. Selain itu, dari sisi sumber daya manusia, Bank Mandiri turut membangun budaya kerja yang inklusif, di mana 52% pegawai Bank Mandiri adalah perempuan dan 46% perempuan telah berada pada level manajer ke atas.
Selanjutnya, melalui pilar Sustainability Beyond Banking, bank berlogo pita emas ini memperluas inklusi keuangan berbasi digital melalui platform Livin’ Merchant yang ditujukan bagi pelaku usaha, khususnya UMKM. Hingga September 2025, sebanyak 62% pengguna Livin’ Merchant berasal dari wilayah non-urban atau setara dengan 1,8 juta pengguna.
Selain itu, program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Bank Mandiri juga diarahkan untuk menjangkau masyarakat kurang terlayani, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Empat program unggulan TJSL ini Pasar Murah Mandiri, Mandiri Bakti Kesehatan, Aksi Bersih Mandiri dan Mandiri Peduli Sekolah yang telah menjangkau lebih dari 60.000 penerima manfaat di berbagai daerah. Program ini melibatkan ribuan karyawan Mandiri serta berkolaborasi dengan banyak pihak, mulai dari rumah sakit daerah, pelaku UMKM, lembaga pendidikan, hingga komunitas lingkungan.

Jakarta –
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, Hyundai berniat untuk ikut menggarap proyek mobil nasional Indonesia. Bahkan disebutkan, mobil nasional itu nantinya akan memiliki tingkat komponen dalam negeri atau TKDN di atas 80 persen.
Baru-baru ini Airlangga bertemu dengan President of Hyundai Motor Group Amb. Sung Kim. Dalam pertemuan itu disampaikan, Hyundai tertarik untuk ikut menggarap mobil nasional Indonesia.
“Mereka punya usulan mobil nasional yang TKDN-nya di atas 80%. Tetapi sekarang masih dalam bentuk model,” ujar Airlangga dikutip CNBC Indonesia.
Airlangga menyebut, Hyundai menyatakan berminat masuk dalam rencana proyek pengembangan mobil nasional Indonesia. Hal itu disampaikan usai pertemuan dengan President of Hyundai Motor Group Amb. Sung Kim, di Gyeongju, Korea Selatan, (30/10/2025) lalu.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat pertumbuhan otomotif di kawasan Asia Tenggara.
Menko Airlangga mengapresiasi minat Hyundai tersebut. Airlangga menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk membangun industri otomotif yang lebih inovatif dan berkelanjutan.
“Kami melihat peluang besar untuk kolaborasi dalam pengembangan kendaraan berbasis hidrogen dan energi bersih lainnya, yang menjadi bagian penting dari strategi transisi ekonomi hijau Indonesia,” kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya saat itu.
Menanggapi hal tersebut, Hyundai menyampaikan apresiasinya atas visi Pemerintah Indonesia dalam mempercepat pengembangan kendaraan rendah emisi. “Hyundai berkomitmen menghadirkan solusi mobilitas masa depan yang berkelanjutan dan kompetitif. Kolaborasi di bidang AI, robotik, dan teknologi hidrogen menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang kami untuk mendukung mobilitas bersih dan efisien,” ujar Presiden Hyundai Amb. Sung Kim.
Sebagai produsen mobil ketiga terbesar di dunia setelah Toyota dan Volkswagen, Hyundai memperluas pengembangan teknologi masa depan, mulai dari kendaraan listrik, hidrogen, hingga solusi mobil cerdas, dengan pendekatan yang lebih komersial dan kompetitif di berbagai pasar global.
(rgr/din)