Produk: kendaraan listrik

  • Volkswagen Tak Bisa Pecat Pekerja, Investor Teriak!

    Volkswagen Tak Bisa Pecat Pekerja, Investor Teriak!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Produsen otomotif asal Jerman Volkswagen (VW) sedang mencari perubahan di tengah tradisi kerja sama antara manajer dan pekerja, yang menjadi ciri khas produsen mobil tersebut. Hal ini pun menimbulkan pertanyaan.

    Melansir Reuters pada Kamis (23/1/2024), beberapa investor dan analis mempertanyakan apakah VW dapat memenuhi janji untuk memangkas kapasitas dan 35.000 pekerjaan, perubahan yang menurut para manajer sangat penting bagi kelangsungan bisnis di tengah permintaan yang lemah dan persaingan murah dari China.

    Pasalnya VW memiliki tradisi kerja sama dan kompromi, sehingga perubahan yang dipaksakan dari atas yang mungkin membawa lebih banyak kepastian, tetapi juga berisiko menimbulkan pemogokan yang merugikan.

    Juru bicara ketenagakerjaan mengatakan perusahaan berharap untuk mencapai targetnya dengan tidak mengganti pekerja yang pensiun, dan menawarkan skema pensiun dini atau sebagian.

    Langkah ini diambil dengan menyoroti bahwa klausul dalam kesepakatan yang menjamin pekerjaan hingga tahun 2030, salah satu kemenangan bagi serikat pekerja setelah Volkswagen membatalkan perjanjian jaminan pekerjaan sebelumnya pada September. Ini artinya bahwa setiap pemutusan hubungan kerja akan bersifat sukarela.

    Moritz Kronenberger, manajer portofolio di pemegang saham Volkswagen Union Investment, mengatakan bahwa meskipun kesepakatan itu mungkin tampak mengecewakan dari luar, kesepakatan itu membuat pemotongan lebih dalam dari yang diperkirakan beberapa orang mengingat serikat pekerja dan politisi lokal memegang hak veto pada dewan pengawas Volkswagen.

    “(CEO Oliver Blume) bertindak gegabah, membuat janji-janji besar, dan menimbulkan kegaduhan, di dalam dan luar perusahaan,” kata Kronenberger.

    “Blume tetap menjadi CEO yang tepat dan mengambil langkah-langkah yang tepat. Namun, struktur biaya perusahaan harus terlihat sangat berbeda dalam dua tahun. Volkswagen harus menunjukkan bahwa perusahaan itu siap menghadapi masa depan dan dapat membuat produk-produk yang menarik,” katanya. “Blume telah membuat dirinya rentan dan bertanggung jawab.”

    Di sisi lain, selama pembicaraan yang berlarut-larut, serikat pekerja mengatakan perusahaan mengemukakan prospek penutupan tiga hingga empat pabrik. Volkswagen menolak memberikan angka spesifik, tetapi berulang kali mengatakan tidak dapat mengesampingkan kemungkinan penutupan pabrik.

    Dalam kesepakatan akhir, kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri produksi pada tahun 2025 di fasilitas Dresden, yang mempekerjakan 300 orang, dan pada tahun 2027 di Pabrik Osnabrueck, yang mempekerjakan sekitar 2.300 orang, tetapi berkomitmen untuk mencari penggunaan alternatif untuk lokasi tersebut, yang dapat mencakup investor baru.

    Pabrik serba listrik di Zwickau akan kehilangan satu jalur produksi tetapi menerima investasi baru dalam bentuk fasilitas daur ulang untuk kendaraan berbahan bakar bekas dan kendaraan listrik, yang akan mulai berproduksi mulai tahun 2027, menurut juru bicara ketenagakerjaan dari pabrik tersebut.

    Namun, investasi baru bergantung pada pemenuhan target pemotongan biaya, sebagaimana dijelaskan oleh kepala keuangan Arno Antlitz dalam komentar terbarunya kepada investor yang dilihat oleh Reuters.

    Pengurangan kapasitas yang tersisa akan berasal dari pemotongan dua jalur produksi di kantor pusat perusahaan di Wolfsburg.

    Investor dan analis sendiri tidak yakin seberapa baik pendekatan ini akan mengurangi biaya tetap dibandingkan dengan menutup pabrik secara keseluruhan. Volkswagen mengatakan kesepakatan itu akan menghemat 15 miliar euro dalam “jangka menengah”, tanpa memberikan rincian. Seorang juru bicara menolak berkomentar tentang target sementara apa pun.

    (pgr/pgr)

  • Bakal Ada 100.000 SPKLU Buat Mobil VinFast di ASEAN

    Bakal Ada 100.000 SPKLU Buat Mobil VinFast di ASEAN

    Jakarta

    Bakal ada 100.000 SPKLU buat mobil VinFast yang tersebar di Indonesia, Filipina, dan Vietnam pada tahun 2030.

    V-Green baru saja menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan energi ramah lingkungan asal Taiwan, eTreego. Penandatangan MoU itu berkaitan dengan perluasan infrastruktur pengisian daya mobil listrik VinFast. Dalam kemitraan ini, rencananya akan ada 100.000 SPKLU di tiga pasar utama VinFast di ASEAN yaitu Indonesia, Filipina, dan Vietnam.

    Ini sekaligus menegaskan komitmen V-Green untuk membangun ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif sekaligus memenuhi permintaan akan transformasi hijau di Asia Tenggara.

    Kedua belah pihak akan secara aktif melakukan penelitian dan bekerja sama untuk mencapai tujuan strategis, termasuk mengoperasikan 100.000 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk kendaraan listrik VinFast pada tahun 2030. Pada kuartal kedua tahun 2025, eTreego akan menggunakan 200 portal pengisian daya percontohan di Vietnam sebelum melebarkan sayap ke Indonesia dan Filipina.

    Dalam MoU tersebut, eTreego akan menjadi pemasok ke SPKLU V-Green. Selain itu, eTreego juga akan menyewa lokasi yang ditentukan untuk pengembangan dan perluasan SPKLU V-Green. Selain itu, kedua perusahaan akan menjajaki peluang untuk memperluas rantai pasok kendaraan listrik VinFast.

    “eTreego sangat mengapresiasi potensi pertumbuhan pasar kendaraan listrik di Vietnam dan Asia Tenggara. Di masa depan, kami akan meningkatkan investasi dalam penelitian dan pengembangan untuk menyediakan produk, layanan, dan dukungan teknis yang diperlukan untuk ekosistem kendaraan listrik VinFast. Kolaborasi antara eTreego dan V-Green akan mendukung jaringan transportasi VinFast yang semakin berkelanjutan, memenuhi permintaan yang kuat untuk transformasi hijau di Asia Tenggara,” ungkap Chairman ETreego Co, Ltd Chin Pin Chien dalam siaran persnya.

    Indonesia dan Filipina merupakan bidikan utama untuk pasar internasional V-Green. V-Green sebelumnya telah menandatangani nota kesepahaman dengan Prime Group untuk memperluas 100.000 SPKLU VinFast di seluruh Indonesia dengan nilai investasi mencapai USD 1,2 miliar.

    “Kami yakin bahwa reputasi, keahlian, dan pengalaman global eTreego akan sangat berharga dalam meningkatkan infrastruktur pengisian daya V-Green. eTreego dan V-Green akan berkontribusi dalam membangun ekosistem kendaraan listrik VinFast yang komprehensif, memberikan nilai yang luar biasa bagi perusahaan, konsumen, dan mendorong revolusi transportasi ramah lingkungan secara global,” ungkap CEO V-Green Nguyen Thanh Duong.

    (dry/din)

  • Geely Mulai Rakit Mobil di Indonesia Kuartal II 2025

    Geely Mulai Rakit Mobil di Indonesia Kuartal II 2025

    Jakarta

    Geely resmi hadir di Indonesia. Pabrikan asal China ini kembali ke Indonesia dengan semangat membangun ekosistem mobilitas cerdas yang berkelanjutan di Indonesia. Geely juga memperkenalkan tagline lokal untuk pasar Indonesia, yaitu ‘Life Fully Refined’, yang berfokus untuk menyediakan solusi mobilitas, yang tidak hanya memiliki teknologi canggih, tetapi juga dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

    “Kami sangat antusias atas peluncuran Geely di Indonesia. Kami yakin bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat mobilitas pintar dan berkelanjutan. Oleh karenanya Geely hadir untuk menawarkan solusi mobilitas yang mengutamakan teknologi, keberlanjutan, dan pengalaman berkendara yang tak terlupakan,” kata Evin Ye selaku Vice President of Geely Auto International Corporation, di Jakarta (22/1/2025).

    Geely juga memperkenalkan Geely EX5 sebagai model listrik pertama yang diluncurkan buat pasar Indonesia. “Geely EX5 merupakan langkah awal dari komitmen kami dalam menghadirkan kendaraan yang menggabungkan teknologi canggih, dengan mengutamakan kenyamanan dan keselamatan bagi konsumen Indonesia,” ujar Victor Gao, CEO Geely Auto Indonesia.

    Geely menyadari pentingnya inovasi dalam memenuhi kebutuhan konsumen di pasar Indonesia yang terus berkembang. Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Geely berkomitmen untuk menghadirkan kendaraan ramah lingkungan yang didukung oleh teknologi mutakhir guna meningkatkan pengalaman berkendara.

    Teknologi terkini seperti Geely Short Blade Battery dan GEA Architecture diklaim mampu memberikan arti baru pada standar mobilitas di Indonesia. Teknologi baterai canggih ini akan mempercepat transisi Indonesia ke arah kendaraan ramah lingkungan, sementara GEA Architecture menghadirkan desain fleksibel dan modular untuk memenuhi beragam kebutuhan konsumen Indonesia.

    Geely akan merakit mobil di Indonesia mulai kuartal kedua 2025 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Dukungan pada Lokalisasi dan Ekosistem Otomotif Indonesia

    Geely berencana mendirikan pabrik Knock-Down (KD) untuk produksi kendaraan lokal. Fasilitas ini tidak hanya akan memproduksi kendaraan dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan memberikan dampak positif pada ekosistem manufaktur Indonesia.

    Pada tahap awal, Geely akan menggandeng mitra lokal PT Handal Indonesia Motor untuk perakitan mobil pertama mereka di Indonesia, EX5. Geely Auto Indonesia berharap bisa mulai merakit mobil listrik EX5 tersebut mulai kuartal kedua tahun 2025.

    Kolaborasi ini sejalan dengan visi Geely untuk menghadirkan teknologi terkini dan teknik perakitan modern ke operasi lokal, sekaligus meningkatkan standar manufaktur serta rantai pasok otomotif di Indonesia.

    Selama tiga tahun ke depan, Geely mengklaim berencana untuk memperkenalkan lebih banyak tipe kendaraan ramah lingkungan dan berteknologi tinggi yang sesuai dengan preferensi konsumen Indonesia. Komitmen ini sejalan dengan transisi Indonesia menuju solusi mobilitas yang lebih cerdas dan berkelanjutan.

    “Geely akan memasuki pasar Indonesia dengan model listrik murni serta memanfaatkan matriks produk multi-merek kami yang mencakup berbagai kategori dan harga. Dalam tiga tahun ke depan, kami berencana untuk memperkenalkan 5-7 model, termasuk SUV, MPV, BEV, PHEV, dan ICE, guna memenuhi kebutuhan beragam segmen pasar,” kata Victor.

    Visi untuk Pertumbuhan di Pasar Indonesia

    “Indonesia memegang peran penting dalam mewujudkan visi global Geely untuk mendorong mobilitas cerdas yang berkelanjutan. Dengan populasi yang semakin besar dan permintaan pasar terhadap solusi mobilitas modern yang terus meningkat, kami yakin Geely dapat menjadi bagian utama dalam transformasi industri otomotif Indonesia,” sambung Victor.

    Sebagai bagian dari komitmen jangka panjangnya, Geely akan terus berinovasi dan memberikan solusi mobilitas yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia. Peluncuran ini menandai awal perjalanan Geely di Indonesia, dengan tujuan menciptakan masa depan mobilitas yang lebih baik. Dengan semangat inovasi yang berfokus pada kebutuhan konsumen, Geely mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama-sama bertransformasi menuju mobilitas cerdas dan berkelanjutan serta See the World in Full.

    Sekadar informasi, Geely Auto merupakan bagian dari Geely Holding Group, salah satu produsen otomotif terbesar di dunia yang berbasis di Hangzhou, China. Didirikan pada tahun 1997, Geely Auto telah menjadi pelopor dalam inovasi teknologi otomotif dengan menawarkan berbagai jenis kendaraan yang memenuhi standar kualitas internasional. Fokus utama Geely adalah keberlanjutan, dengan menghadirkan kendaraan listrik, hybrid, dan mesin pembakaran dalam yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan global. Saat ini, Geely beroperasi di lebih dari 100 negara dan berkomitmen untuk menciptakan mobilitas cerdas dan ramah lingkungan untuk masa depan.

    (lua/dry)

  • Sebut Perubahan Iklim Hoax, 5 Aksi Trump Bikin Bumi Menderita

    Sebut Perubahan Iklim Hoax, 5 Aksi Trump Bikin Bumi Menderita

    Jakarta

    Beberapa jam setelah dilantik pada Senin (20/1), Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan serangkaian perintah eksekutif dan kebijakan untuk meningkatkan produksi minyak dan gas, mencabut perlindungan terhadap lingkungan, menarik diri dari Perjanjian Paris, dan membatalkan inisiatif keadilan lingkungan yang diberlakukan Presiden AS sebelumnya, Joe Biden.

    Mengutip Vox, Trump menyebut perubahan iklim sebagai hoax belaka, dan mengangkat para eksekutif industri bahan bakar fosil dan kalangan yang skeptis tentang iklim ke dalam Kabinetnya.

    1. Terus Mengebor Bahan Bakar Fosil

    Di antara tindakan paling signifikan yang diambil Trump adalah mendeklarasikan ‘darurat energi’ yang ia bingkai sebagai bagian dari upayanya mengendalikan inflasi dan mengurangi biaya hidup.

    Ia berjanji memanfaatkan semua sumber daya yang diperlukan untuk membangun infrastruktur penting, sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dapat memberikan Gedung Putih kewenangan lebih besar untuk memperluas produksi bahan bakar fosil.

    Ia juga menandatangani perintah eksekutif untuk mendorong eksplorasi dan produksi energi di tanah dan perairan federal, dan perintah lain yang mempercepat perizinan dan penyewaan di Alaska, termasuk di Arctic National Wildlife Refuge.

    “Kita akan memiliki minyak dan gas terbesar dari negara mana pun di Bumi, dan kita akan menggunakannya. Kita akan mengebor dan terus mengebor,” kata Trump dalam pidato pelantikannya.

    Cadangan minyak strategis AS dapat menyimpan 714 juta barel minyak mentah, tetapi saat ini hanya menyimpan sekitar 395 juta. Di bawah pemerintahannya, tempat penyimpanan itu akan diisi ‘sampai penuh’. Ia juga mengatakan negara itu akan mengekspor energi ke seluruh dunia.

    “Kita akan menjadi negara kaya lagi, dan emas cair di bawah kaki kita itulah yang akan membantu,” kata Trump.

    Richard Klein, seorang peneliti senior untuk lembaga nirlaba internasional Stockholm Environment Institute, mencatat bahwa perusahaan bahan bakar fosil mengekstraksi minyak dan gas dalam jumlah yang sangat tinggi selama pemerintahan Biden. Bahkan jika secara teknologi memungkinkan untuk meningkatkan produksi lebih jauh, tidak jelas apakah itu akan menurunkan harga.

    Dan Kammen, seorang profesor energi di University of California Berkeley, mengatakan ia setuju AS harus mengumumkan keadaan darurat energi nasional, tetapi untuk alasan yang persis berlawanan dengan apa yang ada dalam pikiran Trump.

    “Kita seharusnya segera beralih ke energi bersih, untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan baru di seluruh AS,” kata Kammen.

    2. Keluar dari Perjanjian Paris

    Trump untuk kedua kalinya menarik AS dari Perjanjian Paris 2015, pakta Perserikatan Bangsa-Bangsa yang disetujui oleh 195 negara untuk membatasi pemanasan global. Alih-alih, Trump menyebutnya sebagai penipuan.

    Selain menandatangani perintah eksekutif yang mengatakan AS akan meninggalkan perjanjian tersebut, Trump juga menandatangani surat kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memulai penarikan diri.

    Karena aturan yang mengatur perjanjian tersebut, perlu waktu satu tahun untuk menarik diri secara resmi, yang berarti negosiator AS akan berpartisipasi dalam putaran konferensi berikutnya di Brasil pada akhir tahun.

    “Tidak masuk akal bagi Amerika Serikat untuk secara sukarela melepaskan pengaruh politik dan melewatkan kesempatan untuk membentuk pasar energi hijau yang sedang meledak,” kata Ani Dasgupta, presiden dan CEO lembaga nirlaba World Resources Institute.

    Menurut jajak pendapat yang dilakukan Associated Press, keputusan ini banyak ditentang warga AS. Hanya dua dari 10 orang Amerika yang mendukung pengunduran diri dari Perjanjian Paris.

    Terlebih lagi, pengumuman Trump datang 10 hari setelah National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menyatakan 2024 sebagai tahun terpanas di Bumi yang pernah tercatat, yang ditandai dengan gelombang panas yang mengancam jiwa, kebakaran hutan, dan banjir di seluruh dunia.

    Para ahli mengatakan, keadaan akan semakin buruk kecuali AS dan negara-negara lain berbuat lebih banyak untuk membatasi emisi gas rumah kaca.

    3. Mencabut Mandat Mobil Listrik

    Trump juga mengambil tindakan untuk mencabut ‘mandat kendaraan listrik’, sesuai dengan janji kampanyenya untuk mendukung pekerja otomotif.

    “Dengan kata lain, Anda akan dapat membeli kendaraan pilihan Anda,” katanya dalam pidato pelantikannya, meskipun tidak ada mandat nasional yang mengharuskan penjualan kendaraan listrik.

    Pemerintahan Joe Biden memang mempromosikan teknologi tersebut dengan menyelesaikan aturan yang membatasi jumlah polusi knalpot dari waktu ke waktu sehingga kendaraan listrik menjadi mayoritas mobil yang dijual pada 2032.

    Di bawah kepemimpinan Biden, AS juga meluncurkan kredit pajak sebesar USD 7.500 untuk pembelian konsumen atas kendaraan listrik yang diproduksi di dalam negeri dan berencana menyalurkan sekitar USD 7,5 miliar untuk membangun infrastruktur pengisian daya di seluruh negeri.

    “Menghapus insentif untuk membangun kendaraan listrik di Amerika Serikat akan menghilangkan lapangan pekerjaan serta menaikkan biaya perjalanan,” kata Costa Samaras, seorang profesor teknik sipil dan lingkungan di Carnegie Mellon University yang menjabat sebagai pemimpin kebijakan senior di Gedung Putih Biden.

    “Biaya pengisian bahan bakar kendaraan listrik antara sepertiga hingga setengah dari biaya mengemudi dengan bensin, belum lagi manfaatnya dalam mengurangi polusi udara. Pada akhirnya, untuk menurunkan harga energi bagi konsumen AS, kita perlu mendiversifikasi sumber energi yang kita gunakan dan memastikan bahwa sumber energi tersebut bersih, terjangkau, dan andal,” sebutnya.

    4. Membatalkan Inisiatif Keadilan Lingkungan

    Trump menandatangani satu perintah eksekutif yang membatalkan hampir 80 inisiatif pemerintahan Biden, termasuk membatalkan arahan kepada lembaga federal untuk memasukkan keadilan lingkungan ke dalam misi mereka.

    Kebijakan era Biden melindungi masyarakat yang terbebani oleh polusi dan mengarahkan lembaga untuk bekerja lebih erat dengan mereka.

    Langkah itu merupakan bagian dari dorongan lebih luas yang Trump gambarkan dalam pidato pelantikannya sebagai upaya untuk menciptakan ‘masyarakat yang tidak melihat warna kulit’ dengan menghentikan pemerintah dari ‘mencoba merekayasa ras dan gender secara sosial ke dalam setiap aspek kehidupan publik dan pribadi.’

    Para pengamat lingkungan mengatakan kebijakan ini merupakan kesalahan besar yang kian menjauhkan AS memperjuangkan prioritas untuk keadilan lingkungan.

    5. Memblokir Sumber Energi Baru

    Trump secara resmi melarang proyek sewa ladang angin (wind farm) lepas pantai dan akan meninjau perizinan federal untuk proyek pembangkit listrik tenaga angin, menepati janji untuk mengakhiri penyewaan ladang angin besar yang dianggap merusak lanskap alam dan gagal melayani kebutuhan energi warga AS.

    Langkah itu kemungkinan akan mendapat perlawanan dari anggota partainya sendiri. Empat negara bagian teratas untuk pembangkit listrik tenaga angin: Texas, Iowa, Oklahoma, dan Kansas, sangat konservatif dan tidak mungkin mengalah.

    Banyak pembuat kebijakan negara bagian dan lokal, termasuk anggota America Is All In, sebuah koalisi iklim yang terdiri dari para pemimpin pemerintah dan bisnis dari 50 negara bagian, berjanji untuk mengambil alih tugas aksi iklim tanpa adanya kepemimpinan federal.

    “Terlepas dari tindakan pemerintah federal, wali kota yang peduli iklim tidak akan menarik kembali komitmen kami terhadap Perjanjian Paris,” kata Wali Kota Phoenix Kate Gallego, dalam sebuah pernyataan.

    “Konstituen kami berharap kami dapat memenuhi kebutuhan dan memberikan solusi yang berarti,” tutupnya.

    (rns/rns)

  • Hanya Indonesia yang Mampu Mengendalikan Harga Nikel

    Hanya Indonesia yang Mampu Mengendalikan Harga Nikel

    Jakarta, FORTUNE – Harga Nikel global mengalami penurunan tajam pada akhir tahun 2024 atau mencapai level terendah dalam empat tahun terakhir. Kondisi ini berbeda dengan 2022, ketika harga nikel hampir mencatat rekor di London Metal Exchange (LME).

    Penurunan ini sebagian besar dipengaruhi oleh kelebihan pasokan yang dihasilkan oleh Indonesia, yang telah memproduksi nikel dalam jumlah jauh lebih besar dibandingkan dengan permintaan pasar. Hal ini menyebabkan harga logam tersebut terpuruk, dan kini masa depan pasar nikel pada 2025 sangat bergantung pada kebijakan pemerintah Indonesia dalam mengelola kelebihan produksi ini.

    Untuk mendongkrak harga nikel, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bahkan berencana mengurangi kuota produksi bijih nikel menjadi 200 juta metrik ton pada 2025, lebih rendah dibandingkan rencana sebelumnya sebesar 240 juta metrik ton.

    Langkah ini, menurut laporan Reuters, telah memicu peningkatan harga di awal tahun 2025, dengan nikel LME-3 bulan naik sebesar 3 persen. Namun, dampak jangka panjangnya terhadap pemulihan pasar masih perlu dicermati lebih lanjut.
     

    Dominasi Produksi Nikel oleh Indonesia

    Dalam satu dekade terakhir, Indonesia telah menjadi pemain utama dalam produksi nikel global. Data dari Biro Statistik Logam Dunia menunjukkan bahwa produksi nikel Indonesia meningkat pesat, dari 358.000 ton pada 2017 menjadi 2,2 juta ton pada 2023. Angka ini setara dengan lebih dari setengah permintaan global pada periode tersebut. 

    Awalnya, kelebihan pasokan ini mengarah pada pasar kelas II, yaitu bahan mentah yang digunakan untuk baja tahan karat seperti besi kasar nikel. Namun, dalam dua tahun terakhir, terjadi perubahan signifikan. 

    Dengan bantuan teknologi dari Tiongkok, sumber daya nikel berkualitas rendah di Indonesia kini dapat diolah menjadi produk Kelas I, seperti sulfat nikel dan logam olahan dengan tingkat kemurnian tinggi. Transformasi ini memindahkan surplus pasokan dari pasar Kelas II ke pasar perdagangan utama yang lebih terpantau.
     

    Peningkatan Stok Nikel di LME

    Seiring perubahan tersebut, sejumlah merek nikel Tiongkok dan Indonesia mulai terdaftar di LME sejak 2022. Peningkatan jumlah inventaris di LME menjadi salah satu faktor penurunan harga. 

    Stok LME yang semula rendah pada Maret 2022, yakni di bawah 40.000 ton untuk pertama kalinya sejak 2007, melonjak menjadi 172.206 ton pada akhir 2024 terdorong oleh pengiriman dari Tiongkok dan Indonesia.

    Tidak hanya itu, stok nikel di bursa lainnya juga mengalami peningkatan. Misalnya, Shanghai Futures Exchange mencatat level tertinggi dalam lima tahun terakhir sebesar 35.327 ton pada akhir 2023. Secara keseluruhan, total stok nikel di bursa global mencapai hampir 230.000 ton pada November 2023, level tertinggi sejak 2021. 

    Kondisi ini menguntungkan pasar bursa, karena peningkatan stok fisik membantu meningkatkan kepercayaan dan aktivitas perdagangan. Namun, bagi produsen nikel di luar Indonesia dan Tiongkok, lonjakan stok ini justru menekan harga lebih rendah.

    Permintaan Baterai yang Belum Optimal

    Sementara itu, sektor baja tahan karat yang masih menjadi konsumen terbesar nikel mencatat kinerja positif pada 2024. Produksi baja global naik 6,3 persen year-on-year (yoy) pada paruh pertama tahun tersebut, menurut asosiasi industri worldstainless. Namun, penggunaan nikel untuk baterai kendaraan listrik (EV) tidak memenuhi ekspektasi.

    Meskipun penjualan kendaraan listrik global tumbuh 25 persen pada 2025, sebagian besar pertumbuhan ini berasal dari Tiongkok, di mana produsen kendaraan semakin beralih ke baterai berbasis litium-besi-fosfat yang tidak memerlukan nikel.

    Di pasar Barat, produsen mobil tetap menggunakan nikel untuk baterai, tetapi pertumbuhan penjualan kendaraan listrik hanya mencapai 9 persen di Amerika Utara dan bahkan turun 3 persen di Eropa pada 2024.

    Kecenderungan konsumen untuk memilih mobil hibrida, yang membutuhkan baterai lebih kecil dibandingkan kendaraan listrik penuh, turut memengaruhi permintaan nikel. Menurut laporan Adamas Intelligence, jumlah rata-rata nikel yang digunakan per baterai kendaraan penumpang pada November 2024 turun 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Meski demikian, ada harapan bahwa penjualan kendaraan listrik di Eropa akan kembali meningkat pada 2025, seiring diberlakukannya aturan emisi yang lebih ketat. Namun, di Amerika Utara, kebijakan terkait subsidi kendaraan listrik masih menghadapi ketidakpastian.
     

    Tantangan dan Peluang bagi Indonesia

    Sebagai produsen nikel terbesar di dunia, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengontrol harga nikel global. Namun, kemampuan ini memerlukan pendekatan yang hati-hati. Pemotongan kuota bijih nikel yang direncanakan pada 2025 menunjukkan bahwa pemerintah sadar akan risiko harga yang terlalu rendah, bahkan bagi produsen di dalam negeri.

    Langkah berikutnya adalah menyesuaikan tingkat produksi dengan permintaan pasar yang dinamis, terutama dalam sektor baterai kendaraan listrik yang terus berkembang. Disiplin pasokan menjadi kunci keberhasilan. Tanpa upaya kolektif untuk mengendalikan produksi, pemulihan harga nikel secara berkelanjutan akan sulit tercapai.

    Dengan dominasi pasar yang dimilikinya, Indonesia berada pada posisi unik untuk memengaruhi harga nikel global. Namun, tantangannya adalah bagaimana memanfaatkan posisi tersebut tanpa merugikan stabilitas pasar dan sektor industrinya sendiri. Kebijakan yang tepat tidak hanya akan mendukung pemulihan harga nikel, tetapi juga memastikan keberlanjutan sektor ini di masa depan.

  • Tesla Jadi Mobil Murahan, Pemilik Avanza Lebih Mahal

    Tesla Jadi Mobil Murahan, Pemilik Avanza Lebih Mahal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nilai merek (brand value) Tesla merosot 26% di 2024, menandai penurunan dua tahun berturut-turut. Ada beberapa faktor penyebabnya, termasuk model-model yang sudah lawas dan sikap ‘antagonis’ CEO Elon musk, menurut firma riset dan konsultan Brand Finance.

    Saat ini, brand value Tesla diestimasikan ‘hanya’ berkisar US$43 miliar (Rp696 triliun) atau turun dari US$58,3 miliar (Rp946 triliun) pada awal 2024 dan US$66,2 miliar di awal 2023, menurut laporan Brand Finance.

    Toyota yang merupakan produsen ‘mobil sejuta umat’ Avanza memiliki brand value tertinggi di sektor otomotif senilai US$64,6 miliar (Rp1.049 triliun). Selanjutnya Mercedes berada di posisi kedua dengan brand value US$53 miliar (Rp860 triliun).

    Brand Finance yang berbasis di London melakukan survei konsumen yang komprehensif dan menganalisis keuangan ribuan perusahaan. Firma itu melihat pendapatan, perjanjian lisensi, margin, dan indikator lainnya, untuk memperkirakan nilai moneter dari sebuah merek.

    Sebagai bagian dari pemeringkatan perusahaan tahun ini, Brand Finance menganalisis jawaban dari sekitar 175.000 responden survei di seluruh dunia, termasuk sekitar 16.000 orang yang memiliki pandangan yang sama tentang Tesla.

    Hasilnya menunjukkan cara konsumen memandang Tesla sangat berbeda dengan penilaian Wall Street.

    Harga saham Tesla melonjak 63% tahun lalu, mencapai rekor tertinggi pada bulan Desember, setelah investor mengambil alih saham tersebut menyusul kemenangan pemilu Donald Trump pada bulan sebelumnya.

    Musk menyumbangkan US$277 juta (Rp4,4 triliun) untuk membantu mendorong Trump dan kandidat Partai Republik lainnya menuju kemenangan, dan siap untuk menggunakan pengaruhnya dalam pemerintahan demi keuntungan perusahaannya.

    Terkait dengan masyarakat luas, CEO Brand Finance David Haigh mengatakan bahwa retorika politik dan kepribadian publik Musk memiliki kelemahan.

    “Ada orang yang menganggap dia luar biasa, tapi banyak juga yang tidak,” kata Haigh.

    “Jika Anda membeli kendaraan listrik, kepribadian CEO kemungkinan besar akan memengaruhi keputusan untuk membeli salah satu mobil perusahaannya atau tidak. Namun, itu hanya salah satu dari banyak faktor,” ia menuturkan.

    Pada ukuran-ukuran utama seperti “pertimbangan”, “reputasi”, dan “rekomendasi”, skor Tesla menurun secara keseluruhan di pasar-pasar utama tempat Tesla mengoperasikan pabrik dan menjual mobilnya, yaitu AS, Eropa, dan Asia, menurut temuan Brand Finance.

    Skor “pertimbangan” memperlihatkan apakah masyarakat mau membeli produk dari sebuah brand. Skor “reputasi” menunjukkan setinggi apa responden memiliki pandangan terhadap sebuah brand secara rata-rata dengan skala 1-10. Sementara skor “rekomendasi” menunjukkan apakah seseorang akan memberikan pendapat positif terhadap suatu brand ke orang lain.

    Skor Tesla anjlok drastis di Eropa, dari 21% menjadi 16% secara rata-rata dari 2024 ke 2025. Kompetitor seperti Mercedez dan BYD mengalahkan Tesla, terutama untuk skor “pertimbangan” dan “rekomendasi” di luar pasar AS.

    Tesla mempertahankan skor loyalti sebesar 90% di AS. Artinya, konsumen yang memilki mobil Tesla kemungkinan besar akan mempertahankan unitnya hingga 12 bulan ke depan. Namun, skor “rekomendasi” Tesla di AS juga memburuk dari 8,2 dari 10 menjadi 4,3 dari 10.

    Haigh mengatakan penurunan skor brand value Tesla menjadi tanda petaka bagi perusahaan. Sebab, ada risiko Tesla tak bisa menjual banyak produk mobilnya seperti dulu, serta mematok harga setinggi dulu.

    Tanda-tanda petaka ini sudah mulai terlihat. Sepanjang 2024, penjualan Tesla merosot sekitar 1% menjadi 1,79 juta unit. Padahal, permintaan mobil listrik secara global naik signifikan. Di AS, pangsa pasar Tesla di industri mobil listrik menurun menjadi 49% dari 55% pada tahun sebelumnya, menurut Cox Automotive.

    Skor indeks kekuatan brand Tesla juga anjlok menurut laporan Brand Finance. Dari yang sebelumnya di atas 80 menjadi di bawah 65. Skor ini mengindikasikan sekuat apa posisi sebuah brand dibandingkan brand pesaing.

    “Kecuali Tesla dapat menghasilkan berbagai macam produk baru yang benar-benar menarik konsumen, dan kecuali mereka dapat mengurangi beberapa antagonisme yang disebabkan oleh pemimpin mereka, Tesla akan dianggap telah melewati puncaknya dan akan mulai terpuruk,” Haigh menjelaskan.

    (fab/fab)

  • BYD Jual Denza D9 di Bawah Rp 1 Miliar, Sengaja Buat Jegal Alphard Dkk?

    BYD Jual Denza D9 di Bawah Rp 1 Miliar, Sengaja Buat Jegal Alphard Dkk?

    Jakarta

    Denza D9 jadi sub brand BYD sebagai mobil mewah yang meramaikan segmen MPV boxy. Harganya lebih murah dibanding MPV premium lain, terlebih Denza D9 sudah mengusung teknologi Battery Electric Vehicles (BEV).

    Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan menyebut kehadiran Denza D9 itu sebagai alternatif baru. Saat ini belum hadir MPV boxy premium yang dijual di bawah Rp 1 miliar. Apalagi dengan teknologi BEV.

    Adapun kehadiran Denza D9 ini digadang-gadang menjadi penantang raja MPV premium di Indonesia, yakni Toyota Alphard dan Toyota Vellfire.

    “Kami tidak menempatkan posisi kami untuk langsung counter pemain di market itu (Alphard dan Vellfire) secara agresif. Karena ini menurut kita ini point of view yang berbeda,” ujar Luther di sela-sela peluncuran Denza D9 di Jakarta, Rabu (22/1/2025).

    BYD sebagai induk perusahan secara global menilai Indonesia sebagai pasar yang sangat strategis, dengan tren pertumbuhan segmen kendaraan listrik yang semakin tajam. Peluncuran Denza 9 merupakan langkah penting dalam menjawab kebutuhan pasar akan mobilitas ramah lingkungan dan efisiensi energi.

    “Kedua kita memberikan alternatif atau varian baru di masyarakat di kelas premium untuk 7-seater. Bisa jadi ini bisa berkontribusi untuk menumbuhkan market-nya. Jadi mudah-mudahan BYD adalah kontributor terhadap pasar premium di otomotif,” sambungnya lagi.

    Denza, sub brand merek premium dari BYD resmi meluncur di Indonesia. Produk pertama yang dibawa adalah Denza D9, mobil MPV listrik yang harganya di bawah Rp 1 miliar. Foto: Andhika Prasetia

    Denza D9 merupakan mobil MPV listrik yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mengutamakan kenyamanan, efisiensi, dan performa tinggi.

    Di balik desain box premium, Denza D9 menawarkan performa melalui platform e-Platform 3.0. Motor yang dipadukan dengan Blade Battery memberikan jangkauan hingga 600 km dan dengan pengisian cepat 166 kW, dapat menempuh jarak 150 km hanya dalam 10 menit.

    Denza D9 menawarkan performa yang mengesankan dengan akselerasi halus dan efisiensi energi yang luar biasa dimana memiliki waktu akselerasi yang mengesankan mencapai 9.5 detik pada jarak 0-100 km.

    Baterai kapasitasnya 103,36 kWh dengan jarak tempuh 600 (NEDC). Tipe baterai yang digunakan Blade Battery. Di atas kertas, Denza D9 bisa memuntahkan tenaga 230 kW dan torsi 360 Nm.

    Denza D9 hadir dengan berbagai pilihan warna eksterior seperti Arctic White, Cosmos Black, Whale Sea Blue, dan Harbour Grey. Sedangkan untuk interiornya, Denza D9 memiliki pilihan warna Beige dan Brown menambah daya tarik visualnya. Denza D9 akan dijual dengan harga yang cukup kompetitif yaitu Rp 950.000.000,- dengan berbagai tambahan keuntungan bagi pemiliknya yaitu vehicle warranty hingga 6 tahun atau 150.000 km, gratis perawatan berkala hingga 6 tahun tanpa batas limit km.

    (riar/dry)

  • Bisa Buat Mobil Listrik, Ini Kelebihannya

    Bisa Buat Mobil Listrik, Ini Kelebihannya

    Jakarta

    Bridgestone memperkenalkan generasi ketiga Turanza di Indonesia yang disapa Bridgestone Turanza 6. Membawa segudang peningkatan fitur dan keamanan, Bridgestone Turanza 6 diklaim cocok untuk menjadi alas tumpuan bobot mobil listrik.

    “Bridgestone sudah hadir di Indonesia sejak 1976, dan tahun depan kami berusia 50 tahun. Kami selalu fokus, untuk bisa melahirkan produk yang aman, nyaman dan ramah lingkungan. Untuk Turanza sendiri kami sudah memperkenalkannya sejak tahun 2000 lalu Turanza ER60, pada 2007 kembali kami memperkenalkan Turanza AR10, pada 2012 kami memperkenalkan Turanza AR20, kini kami memperkenalkan generasi terbaru dari Turanza yaitu Turanza 6,” ucap President Director Bridgestone Tire Indonesia, Mukiat Sutikno, dalam kata sambutannya.

    Cocok Buat Mobil Listrik

    Mukiat melanjutkan dirinya sangat menyadari perkembangan kendaraan listrik di Indonesia saat ini tengah berkembang, untuk itu Turanza 6 dipastikan mampu menunjang langkah mobil listrik di Indonesia.

    “Kendaraan listrik tengah meningkat, produk kami juga lebih aman, lebih ramah lingkungan dan lebih nyaman dan ini untuk konsumen Indonesia,” Mukiat menambahkan.

    Bakal cocoknya Turanza 6 untuk kendaraan listrik juga diamini oleh Product Planning Manager Bridgestone Tire Indonesia, Andi Onggo Widjono, dengan mengatakan Turanza 6 memang dipersiapkan untuk menopang mobil-mobil premium dan mobil listrik di Indonesia, jika sesuai dengan ukuran yang disajikan.

    “Ban ini sudah siap digunakan untuk kendaraan listrik,” ucap Andi.

    Kelebihan Bridgestone Turanza 6

    Tapi apasih kelebihan apa saja ya ban asal Jepang yang satu ini, berikut empat kelebihan Turanza 6.

    1. Punya Teknologi Enliten

    Berbeda dengan jenis ban Bridgestone lainnya, Turanza 6 dipastikan telah mengadopsi Enliten Technology. Dengan teknologi ini Turanza 6 diklaim memiliki foxus pada kenyamanan, keamanan dan ramah lingkungan.

    Dengan teknologi ini Bridgestone Turanza 6 mampu menekan C02 lebih baik, mampu membantu efisiensi konsumsi bahan bakar. Selain itu, Turanza 6 ini diklaim memiliki jarak tempuh yang lebih panjang, dan mampu menunjang performance.

    Soal keamanan, ban Bridgestone ini memiliki sistem keamanan dan driving performance, bahkan Turanza 6 diklaim akan jauh lebih aman dan nyaman meski dalam keadaan hujan.

    2. Comfort & Quietness

    Kenyamanan juga dijanjikan Bridgestone Turanza 6, dengan desain yang diberikan dipastikan mampu memberikan kenyamanan lebih. Berdasarkan pengujian dari Bridgestone Turanza 6 mampu meredam kebisingan dan mampu membuat getaran semakin minim.

    3. Safety Confidence

    Soal keamanan, Turanza 6 juga diklaim mampu lebih menahan laju kendaraan hingga 14 persen reduction saat hujan atau jalanan lebih licin.

    4. Better Tire Rolling Resistance

    Desain yang disajikan diklaim mampu menambah rolling resistance, sehingga mampu menekan konsumsi bahan bakar.

    Meski demikian, masyarakat baru bisa memiliki Turanza 6 pada awal Februari 2025 pada bengkel rekanan atau Tomo Bridgestone. Namun sayang untuk harga Bridgestone masih malu-malu untuk membocorkannya.

    (lth/dry)

  • Mengenal Paris Climate Agreement yang Buat Trump Menarik Diri dari Perjanjian, Gegerkan Dunia – Halaman all

    Mengenal Paris Climate Agreement yang Buat Trump Menarik Diri dari Perjanjian, Gegerkan Dunia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Setelah dilantik menjadi Presiden ke-47 Amerika Serikat (AS), Donald Trump langsung membuat geger dunia.

    Secara mendadak, Donald Trump menandatangani tindakan perintah untuk menarik Amerika Serikat keluar dari perjanjian iklim Paris atau Paris Climate Agreement, Selasa (21/1/2025).

    Tindakan Trump ini bersamaan dengan kebakaran hebat di California Selatan akibat perubahan iklim ekstrem.

    Dalam pidato pelantikannya, Trump mengatakan ia akan mengumumkan “darurat energi nasional”, meskipun AS saat ini memproduksi lebih banyak minyak daripada negara lain mana pun pada waktu lain.

    Trump mengatakan, tindakannya ini dimaksudkan untuk mengakhiri penyewaan lahan dan air untuk energi angin, dan membatalkan tindakan pemerintahan Biden yang mempromosikan kendaraan listrik.

    Dirinya memandang harga energi sebagai pusat misinya untuk mengatasi rasa frustrasi yang meluas terhadap biaya hidup.

    Pemangkasan birokrasi, kata Trump, akan membantu menurunkan harga energi dan melawan inflasi secara keseluruhan.

    “Krisis inflasi disebabkan oleh pengeluaran berlebihan dan kenaikan harga energi,” kata Trump, dikutip dari CNN.

    “Itulah sebabnya hari ini saya juga akan mengumumkan keadaan darurat energi nasional. Kita akan mengebor, sayang, mengebor,” ujarnya.

    Lantas, apa itu perjanjian iklim Paris atau Paris Climate Agreement?

    Dikutip dari laman resmi organisasi perubahan iklim PBB, UNFCCC, Perjanjian Iklim Paris adalah perjanjian internasional yang mengikat secara hukum tentang perubahan iklim.

    Perjanjian ini diadopsi oleh 196 Pihak di Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP21) di Paris, Prancis, pada 12 Desember 2015. Perjanjian ini mulai berlaku pada 4 November 2016.

    Tujuan utamanya adalah untuk menahan “peningkatan suhu rata-rata global jauh di bawah 2°C di atas tingkat pra-industri” dan melakukan upaya “untuk membatasi peningkatan suhu hingga 1,5°C di atas tingkat pra-industri”.

    Namun, dalam beberapa tahun terakhir, para pemimpin dunia telah menekankan perlunya membatasi pemanasan global hingga 1,5°C pada akhir abad ini.

    Itu karena Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim PBB menunjukkan, melewati ambang batas 1,5°C berisiko melepaskan dampak perubahan iklim yang jauh lebih parah, termasuk kekeringan yang lebih sering dan parah, gelombang panas, dan curah hujan.

    Untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5°C, emisi gas rumah kaca harus mencapai puncaknya paling lambat sebelum tahun 2025 dan turun 43 persen pada tahun 2030.

    Perjanjian Paris merupakan tonggak penting dalam proses perubahan iklim multilateral karena, untuk pertama kalinya, perjanjian yang mengikat menyatukan semua negara untuk memerangi perubahan iklim dan beradaptasi dengan dampaknya.

    Rugikan AS Miliaran Dolar

    Trump baru-baru ini mengatakan Perjanjian Paris akan merugikan AS miliaran dolar.

    Ia merujuk pada janji yang dibuat oleh negara-negara maju untuk memberikan hibah sebesar $100 miliar atau setara Rp1,6 kuadriliun kepada negara-negara berkembang, yang akan memfasilitasi transisi mereka ke energi terbarukan.

    Dikutip dari Al Jazeera, AS juga secara tradisional menentang segala bentuk hukuman karbon yang dikenakan pada perusahaan-perusahaan yang melakukan pencemaran, dan belum mendirikan pasar karbon.

    Trump juga secara konsisten mendukung produksi bahan bakar fosil dalam negeri sebagai bentuk keamanan energi nasional.

    Ia belum menjelaskan mengapa ia tidak melihat energi terbarukan yang diproduksi di dalam negeri dengan cara yang sama.

    “Investasi yang telah dilakukan dalam gas fosil di AS akan memastikan bahwa produksi dan ekspor gas AS akan meningkat sekitar dua kali lipat dalam lima tahun ke depan,” kata Michalis Mathioulakis, direktur akademis lembaga riset Greek Energy Forum di Thessaloniki.

    “Trump tentu saja akan mengklaim penghargaan untuk itu, tetapi Anda tidak dapat mencapai peningkatan produksi dalam waktu singkat,” ucapnya lagi.

    Mathioulakis, seperti banyak analis lainnya, yakin AS ingin menggantikan Rusia sebagai pemasok utama gas fosil Eropa, karena melihat ketergantungan Eropa pada gas Rusia sebagai beban keamanan.

    Hal ini juga merampas pasar Rusia yang paling menguntungkan, dan karenanya pendapatan pajaknya.

    “Yang pasti (AS) berusaha menggantikan Rusia di pasar global,” ujar Mathioulakis.

    “Jangan lupakan pencabutan embargo ekspor gas alam cair (LNG) yang terjadi di bawah Obama,” ungkapnya.

    PBB Sesalkan Tindakan Trump

    Badan-badan PBB pada Selasa, menanggapi perintah eksekutif Trump yang mengakhiri keanggotaan AS di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan kepatuhannya terhadap Perjanjian Iklim Paris.

    Juru Bicara Organisasi Meteorologi Dunia PBB (WMO), Clare Nullis, bereaksi terhadap keputusan Trump untuk keluar dari Perjanjian Paris.

    Nullis mengatakan, kebutuhan semua negara untuk menghormati kesepakatan itu “cukup jelas”.

    Di tahun 2024, kata Nullis, merupakan tahun terpanas yang pernah tercatat, sekitar 1,55°C di atas era pra-industri.

    “Itulah tantangan yang menentukan zaman kita,” ujar Nullis, dikutip dari laman resmi PBB.

    Setelah kebakaran hutan besar yang melanda Los Angeles, Nullis juga mencatat bahwa AS telah menderita sebagian besar kerugian ekonomi global akibat bencana cuaca, iklim, dan air.

    “Sejak 1980, telah terjadi 403 bencana cuaca dan iklim yang mengakibatkan kerugian/biaya total mencapai atau melebihi $1 miliar. Total biaya dari 403 kejadian ini melebihi $2,915 triliun, menurut data AS,” ungkap Nullis.

    Komentarnya menggemakan pernyataan Kantor Juru Bicara PBB pada Senin malam yang menanggapi pertanyaan wartawan dengan menegaskan bahwa “transformasi yang dibayangkan dalam Perjanjian Paris sudah berlangsung”, dengan “revolusi energi” terbarukan yang menawarkan peluang untuk lapangan pekerjaan dan kemakmuran.

    “Sangat penting bagi Amerika Serikat untuk tetap menjadi pemimpin dalam isu lingkungan,” imbuhnya. (*)

  • AION Siapkan 5 Mobil Baru Buat Orang RI Tahun Ini

    AION Siapkan 5 Mobil Baru Buat Orang RI Tahun Ini

    Jakarta

    Merek mobil asal China, GAC AION, akan menghadirkan beragam mobil baru untuk Indonesia. Setelah meluncurkan AION Y Plus, Hyptec HT dan memperkenalkan AION V, pabrikan China ini akan membawa 5 mobil baru tahun ini.

    “Tahun ini kita akan bawa 5 produk baru,” kata Marketing Communication & Public Relations AION Indonesia Valdo Prahara saat berkunjung ke kantor redaksi detikcom di Mampang Prapatan, Jakarta, belum lama ini.

    AION akan membawa beberapa lini produk mobil listrik untuk Indonesia. Bahkan, Valdo menyebut, pihaknya sedang mempersiapkan perakitan lokal untuk mobil-mobilnya.
    “Pertengahan tahun insya Allah CKD. Yang CKD AION V, lanjut ke Y Plus, baru Hyptec,” ucapnya.

    Menurut Valdo, Aion melihat pasar otomotif Indonesia masih menjanjikan. Apalagi, pemerintah memberikan perhatian khusus untuk kendaraan listrik melalui berbagai peraturan dan insentifnya. Meski begitu, Valdo mengatakan, Aion juga akan menghadirkan mobil non-listrik untuk Indonesia.

    “AION melihat pasar Indonesia masih peduli dengan mobil-mobil listrik. Walaupun nantinya kita akan bawa produk yang non-EV. Rencana (produk non-EV meluncur) tahun ini, salah satu dari lima (produk baru),” ujar Valdo.

    Mungkin Aion akan membawa lini mobil hybrid untuk pasar Indonesia. Sebelumnya, mobil-mobil AION yang sudah meluncur di Indonesia adalah mobil listrik.

    Untuk mendukung layanan penjualan dan purnajual di Indonesia, Valdo menegaskan pihaknya menargetkan membangun 60 dealer di Indonesia.

    (rgr/dry)