Produk: kendaraan listrik

  • Menko Perekonomian: Weda Bay kawasan industri paling efisien di dunia

    Menko Perekonomian: Weda Bay kawasan industri paling efisien di dunia

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Kawasan Industri Weda Bay di Maluku Utara menjadi kawasan industri paling efisien di dunia.

    “Saya telah melihat di mana-mana, tidak ada fasilitas yang semodern, seefisien, dan seproduktif Weda Bay,” ujar Airlangga dalam Indonesia Economic Summit (IES) 2025 di Jakarta, Selasa.

    Kawasan Industri Weda Bay atau Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) merupakan kawasan industri terpadu yang menjadi tempat pengolahan logam berat, termasuk nikel, baterai kendaraan listrik, dan aluminium. Produksi bijih nikel dari PT Weda Bay Nickel sendiri berperan penting dalam rantai pasok baja nirkarat global.

    Airlangga menyoroti bahwa keunggulan efisiensi Weda Bay bisa menyaingi negara lain, khususnya China.

    “Itulah sebabnya China sangat khawatir dengan produk baja asal Indonesia,” tuturnya.

    Ia menjelaskan, salah satu faktor utama yang membuat Weda Bay lebih kompetitif adalah biaya transportasi yang lebih murah dibandingkan ke China utara. Dengan lokasi yang lebih strategis, pengiriman bahan baku seperti lithium dan bijih besi dari Australia ke Indonesia lebih efisien.

    Meskipun banyak industri di kawasan ini berasal dari China, Weda Bay juga menarik investasi dari perusahaan global lainnya. Perusahaan asal Prancis, Eramet, berinvestasi melalui PT Weda Bay Nickel (WBN), sementara grup bisnis Korea Selatan, Pohang Iron and Steel Company (Posco), turut berperan dalam pengembangan kawasan tersebut.

    Menurutnya, kawasan ini telah menarik investasi sebesar 16 miliar dolar AS dan menghasilkan ekspor senilai 8 miliar dolar AS. Dengan angka tersebut, Weda Bay dinilai sebagai salah satu kawasan industri terbesar dan paling efisien di dunia.

    “Jadi saya rasa kita juga diberkahi dengan pasar yang kompetitif, dan untuk kendaraan listrik, saya rasa kita adalah salah satu negara yang memiliki keunggulan kompetitif karena ekosistem kendaraan listrik melalui ekonomi baterai, hal itu dibutuhkan tidak hanya untuk kendaraan listrik, tetapi juga untuk energi terbarukan,” jelas Airlangga.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Presiden Prabowo sebut MBG ikut bantu putar uang hingga tingkat desa

    Presiden Prabowo sebut MBG ikut bantu putar uang hingga tingkat desa

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Presiden Prabowo sebut MBG ikut bantu putar uang hingga tingkat desa
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 17 Februari 2025 – 15:37 WIB

    Elshinta.com – Presiden Prabowo Subianto menyebut program makan bergizi gratis (MBG) yang diluncurkan sejak 6 Januari 2025 berhasil membantu perputaran uang sampai tingkat desa dan kecamatan.

    Oleh karena itu, Presiden optimistis program makan bergizi gratis itu dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan di daerah-daerah.

    “Program makan bergizi gratis diperkirakan akan meningkatkan pertumbuhan di seluruh daerah-daerah kita, karena uang berputar di desa, di kecamatan, di kabupaten,” kata Presiden Prabowo saat jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.

    Program makan bergizi gratis merupakan salah satu program prioritas pemerintah, yang diyakini oleh Presiden mampu mendorong daya saing dan membantu transformasi perekonomian nasional.

    Oleh karena itu, optimalisasi program makan bergizi gratis pun menjadi satu dari delapan kebijakan utama pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada periode Kuartal I/2025.

    Tujuh kebijakan lainnya mencakup kenaikan upah minimum provinsi (UMP), optimalisasi penyaluran bantuan sosial pada Februari—Maret 2025, pencairan tunjangan hari raya (THR) bagi ASN dan pekerja swasta pada Maret 2025, stimulus menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) yaitu diskon harga tiket pesawat, diskon tarif tol, diskon belanja nasional, program pariwisata mudik lebaran, dan stabilisasi harga pangan.

    Kebijakan-kebijakan lainnya mencakup stimulus ekonomi berupa diskon tarif listrik, subsidi untuk kendaraan listrik, optimalisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR), dan optimalisasi panen padi.

    “Ada laporan bahwa produksi beras kita meningkat secara signifikan,” ujar Presiden.

    Jumpa pers di Istana Merdeka digelar oleh Presiden selepas rapat terbatas dirinya bersama beberapa menteri Kabinet Merah Putih.

    Jajaran pejabat yang mendampingi Presiden saat jumpa pers, yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid.

    Kemudian, ada pula Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Sumber : Antara

  • Mengupas Teknologi Unggulan Mobil Listrik BYD yang Dijual di Indonesia

    Mengupas Teknologi Unggulan Mobil Listrik BYD yang Dijual di Indonesia

    Jakarta

    Build Your Dreams (BYD) menawarkan berbagai teknologi unggulan dari jajaran mobil listriknya yang sudah mereka jual di Indonesia. Teknologi unggul yang telah dikenalkan sebelumnya adalah CTB (Cell to Body), e-platform 3.0, 8-in-1 powertrain. Teknologi-teknologi itu sudah tersedia di model BYD Dolphin, BYD Atto 3, BYD Seal, BYD M6, dan yang terbaru BYD Sealion 7.

    “Dengan teknologi tersebut BYD membuka babak baru dalam transformasi industri otomotif khususnya kendaraan New Energy Vehicles (NEV) di Indonesia. BYD percaya akan pentingnya kemajuan inovasi teknologi khususnya di bidang otomotif saat ini untuk mendorong implementasi kendaraan listrik,” ujar Head of Public and Government Relations BYD Motor Indonesia, Luther T. Panjaitan, dalam kegiatan media technology talk BYD di IIMS 2025, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Senin (17/2/2025).

    Pada sesi sharing teknologi tersebut, BYD Indonesia berbagi informasi dan wawasan mengenai kemajuan teknologi ramah lingkungan yang sedang berkembang, sekaligus juga menegaskan tekad perusahaan untuk membawa teknologi yang relevan dan terdepan bagi masyarakat Indonesia guna meningkatkan penetrasi kendaraan listrik yang semakin berkembang di tanah air.

    “Pada kesempatan ini, kami akan memperkenalkan FSD, iTAC dan Intelligent Driving System yang merupakan teknologi terbaru dari BYD. Ketiga teknologi BYD ini merupakan kesungguhan kami dalam mengembangkan teknologi yang relevan dan unggul dalam industri kendaraan NEV,” tambah Luther.

    Teknologi Unggulan di Mobil BYD

    Berikut penjelasan teknologi tersebut:

    FSD (Frequency Selective Damping) Shock Absorbers

    Sistem peredam hidrolik mekanis variabel (suspensi adaptif) yakni salah satu inovasi terbaru yang menawarkan berbagai keuntungan bagi pengemudi dan penumpang. Sistem ini mampu beradaptasi dengan berbagai rentang kecepatan dan kondisi jalan, memastikan kenyamanan dan stabilitas luar biasa bagi pengemudi dan penumpang.

    Desain suspensi ini tidak mengandalkan sistem kontrol elektronik yang seringkali membatasi responsivitas. Sebagai gantinya, BYD menggunakan pendekatan inovatif, di mana sirkuit minyak dan laju aliran disesuaikan secara langsung dengan gerakan suspensi. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan ketahanan yang diperlukan untuk pengalaman berkendara sporty, tapi juga menjaga kenyamanan yang diharapkan dalam penggunaan sehari-hari. Dengan kombinasi sempurna antara performa dan kenyamanan.

    BYD juga memperkenalkan pengukuran tingkat daya cengkeram jalan yang dilakukan pada peredam BYD Seal Performance serta Premium. Pengetesan ini menggunakan alat pengukur khusus yang dirancang untuk memberikan data akurat dan mendalam mengenai interaksi antara ban dan permukaan jalan.

    Pengukuran ini melibatkan serangkaian uji coba di mana ban dikenakan getaran cepat dan lambat, bertujuan untuk mengkonfirmasi daya cengkeramnya terhadap permukaan jalan. Setiap ban diuji secara menyeluruh untuk memastikan bahwa kendaraan dapat beroperasi dengan optimal dalam berbagai kondisi berkendara. Proses ini tidak hanya penting untuk menilai performa ban, tetapi juga untuk memahami efek peredaman yang mungkin sulit dipahami sebelumnya.

    Pengukuran Daya Cengkeram dengan Teknologi FSD (Frequency Selective Damping)

    Hasil pengukuran daya cengkeram menunjukkan keunggulan teknologi FSD pada model BYD Seal tipe Performance dan Premium. Tingkat daya cengkraman ban yang rendah mengindikasikan bahwa ban memiliki kecenderungan untuk terlepas dari permukaan jalan, yang dapat berdampak negatif pada stabilitas kendaraan. Hasil pengukuran menunjukkan model BYD Seal Performance memiliki penurunan daya cengkeraman ban yang lebih kecil, sehingga mampu menyerap guncangan dengan lebih baik.

    Sebagai perbandingan, meskipun model yang diuji sudah berusia, hasilnya juga dibandingkan dengan kendaraan bermesin pembakaran internal, yang menunjukkan pembagian daya cengkeram yang signifikan dan menegaskan keunggulan teknologi BYD.

    Meskipun evaluasi suspensi seringkali dipengaruhi oleh preferensi pribadi pengemudi, pengukuran ini memberikan cara yang objektif untuk memahami karakteristik peredam variabel. Dengan teknologi peredaman canggih, BYD Seal (Performance) dan Sealion 7 (Premium dan Performance) mampu mengurangi goyangan tubuh yang tidak nyaman akibat guncangan jalan, meminimalkan perubahan postur kendaraan saat melaju di tikungan, dan meredakan guncangan yang tidak menyenangkan saat lewati sambungan jalan.

    iTAC (intelligence Torque Adaptive Control)

    Memperkenalkan iTAC: Intelligent Torque Adaptation Control pada BYD Seal Performance dan BYD Sealion 7 Performance. iTAC (Intelligent Torque Adaptation Control) sebuah inovasi teknologi yang meningkatkan performa sistem penggerak semua roda (Performance) pada model BYD Seal dan BYD Sealion 7. Untuk memahami keunggulan iTAC, penting untuk membandingkannya dengan sistem kontrol traksi tradisional.

    Dalam sistem kontrol traksi konvensional, hanya kemiringan 7,5 derajat pada ban yang dapat menentukan apakah ban tersebut mengalami selip. Sebaliknya, iTAC memakai teknologi deteksi lebih canggih dengan sensor rotasi motor, memungkinkan deteksi lebih cepat dibandingkan dengan sensor rotasi roda yang digunakan dalam sistem tradisional. Dengan kemampuan mendeteksi perubahan sudut hingga 0,022 derajat, iTAC dapat segera melakukan ketepatan distribusi torsi, memberikan respons lebih baik dalam situasi berkendara yang menantang.

    Media technology talk BYD di arena IIMS (Indonesia International Motor Show) 2025, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Senin (17/2/2025) Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Menjamin Keamanan Berkendara di Jalanan Licin

    Teknologi iTAC dirancang untuk meningkatkan keselamatan berkendara, terutama dalam kondisi jalan licin seperti jalan es di musim dingin. Ketika kendaraan tidak dilengkapi dengan iTAC, terlihat bahwa kendaraan tersebut mengalami goyangan yang tidak terkendali dari sisi ke sisi. Sebaliknya, kendaraan yang dilengkapi iTAC mampu mendeteksi slip dengan cepat dan segera menyesuaikan distribusi torsi, menghasilkan pengalaman berkendara yang sangat stabil. Teknologi ini memungkinkan iTAC untuk memberikan respons yang sangat cepat dan menjaga kenyamanan berkendara dalam situasi yang menantang, seperti saat melintasi permukaan licin dan bersalju.

    Menjamin Stabilitas Berkendara di Berbagai Kondisi Jalan

    iTAC (Intelligent Torque Adaptation Control) tidak hanya unggul dalam kondisi jalan licin, tetapi juga diklaim mampu menangani perubahan mendadak pada permukaan jalan. Dengan kemampuan untuk mendeteksi perubahan kondisi jalan secara instan, iTAC memastikan bahwa kendaraan tetap stabil tanpa memerlukan manipulasi berlebih dari pengemudi. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi ini dapat menangani situasi berkendara yang menantang, termasuk transisi mendadak dari permukaan basah ke kering, memberikan pengalaman berkendara yang aman dan nyaman.

    BYD tidak hanya menawarkan inovasi teknologi yang canggih, tetapi dengan iTAC juga memberikan kepercayaan diri kepada pengemudi dalam menghadapi berbagai tantangan di jalan. Sistem ini dirancang untuk memberikan respons cepat dan stabilitas yang diperlukan dalam situasi berkendara berubah-ubah, menjadikannya alat sangat berharga bagi pengemudi modern.

    Intelligent Driving

    DiPilot 100, sistem Intelligent Driving terdepan yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman berkendara melalui teknologi mutakhir. DiPilot 100 mengintegrasikan Intelligent Driving Perception Components yang menggunakan algoritma terdepan, memastikan kendaraan dapat mengenali dan merespons lingkungan sekitarnya dengan cepat dan akurat.

    Sistem ini dilengkapi dengan kekuatan Chip Computing Power, memungkinkan pemrosesan data yang efisien dan responsif. Selain itu, teknologi Fusion Perception pada tingkat kendaraan menggabungkan informasi dari berbagai sumber untuk memberikan pandangan menyeluruh tentang kondisi jalan dan lalu lintas di sekitar.

    DiPilot 100 juga menggunakan end-to-end Algorithms yang telah menjadi standar di seluruh rangkaian kendaraan BYD, memastikan konsistensi dan keandalan dalam setiap model. Dengan inovasi ini, BYD berkomitmen untuk menghadirkan solusi berkendara yang lebih aman, nyaman, dan cerdas, memberikan kepercayaan diri kepada pengemudi dalam menghadapi berbagai tantangan di jalan.

    Inovasi untuk Mengurangi Kelelahan Berkendara

    Teknologi Intelligent Driving yang inovatif, bekerja sama dengan DeepSeek untuk meningkatkan pengalaman berkendara. Teknologi ini dirancang memastikan keselamatan sebagai prioritas utama, dengan berbagai solusi yang mengurangi kelelahan pengemudi dalam berbagai situasi berkendara.

    Melalui penggunaan DeepSeek, proses pembacaan sensor ADAS (Advanced Driver Assistance Systems) dan kalkulasi menjadi lebih cepat dan efisien. Dengan mempelajari kondisi sekitar secara real-time, sistem ini dapat mengumpulkan dan menganalisis data dalam jumlah besar, menghasilkan iterasi yang lebih baik dan solusi lebih efektif. DeepSeek terhubung ke cloud, memungkinkan sensor untuk mengirimkan informasi secara langsung, sehingga kompleksitas lingkungan dapat dikenali serta dioperasikan lebih cepat. Diharapkan dengan pengintegrasian ini juga dapat mempelajari kebiasaan pengemudi dan lingkungan sekitar.

    Intelligent Driving BYD menawarkan berbagai manfaat, termasuk kemampuan untuk menangani perjalanan jauh di jalan raya, mengatasi gangguan sensor, dan memudahkan parkir di ruang sempit, baik secara horizontal maupun vertikal. Dengan inovasi ini, BYD berkomitmen untuk memberikan pengalaman berkendara lebih aman dan nyaman, menjadikan setiap perjalanan lebih menyenangkan dan mengurangi stres bagi pengemudi.

    Intelligent Driving BYD: Sensor canggih dari segala sisi

    Sistem Intelligent Driving yang dirancang untuk meningkatkan kinerja kendaraan. Sistem ini dilengkapi dengan berbagai komponen sensor mutakhir, termasuk radar ultrasonik, radar gelombang milimeter, dan kamera definisi tinggi, bekerja sama untuk menciptakan pemahaman menyeluruh tentang lingkungan sekitar kendaraan.

    Di jantung sistem ini terdapat “Centralized AI Brain,” dimana menggunakan algoritma inti untuk membentuk sistem tertutup yang sepenuhnya terintegrasi dan end-to-end. Pendekatan ini memungkinkan pengolahan data yang cepat dan akurat, memberikan respons tepat dalam berbagai situasi berkendara.

    Teknologi ini juga mencakup Power Domain yang terdiri dari Vehicle Control Unit (VCU), Electronic Control Unit (ECU), Microcontroller Unit (MCU), dan Battery Management System (BMS), serta Chassis Domain yang mencakup berbagai sistem seperti DiSus, Electronic Parking Brake (EPB), Brake Stability Control (BSC), dan Electric Power Steering (EPS). Dengan inovasi ini, BYD berkomitmen untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih aman, efisien, dan nyaman, menjadikan setiap perjalanan lebih menyenangkan dan mengurangi stres bagi pengemudi dengan penerapan teknologi yang lebih humanis.

    (lua/dry)

  • Tidak Akan Ada Baterai Tanpa Sumber Daya Indonesia

    Tidak Akan Ada Baterai Tanpa Sumber Daya Indonesia

    Jakarta

    Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bicara tentang potensi besar Indonesia sebagai pemain besar di industri kendaraan listrik. Dalam hal ini, Indonesia punya sumber daya bahan baku baterai listrik yang melimpah.

    Airlangga mengatakan, Indonesia masuk ke dalam negara yang punya daya saing tinggi karena ekosistem kendaraan listrik melalui industri baterai ini. Menurutnya, baterai tidak hanya dibutuhkan untuk kendaraan listrik, tetapi juga untuk energi terbarukan.

    Baterai sendiri diperlukan untuk tempat penyimpanan energi tersebut, apalagi mengingat energi terbarukan terbilang tidak tersedia secara terus-menerus. Hal ini menurutnya membuat baterai menjadi faktor kunci dari ketersediaan energi terbarukan.

    “Kita harus yakin bahwa tidak akan ada baterai tanpa sumber daya Indonesia. Jadi dunia membutuhkan Indonesia,” kata Airlangga, dalam sambutannya di acara Indonesia Economic Summit by IBC di Shangri-La Hotel Jakarta, Selasa (18/2/2025).

    Airlangga mengatakan, Indonesia sendiri bukan hanya kuat dari sisi nikel, tetapi juga dalam produksi produk berbasis lithium. Impor lithium dilakukan dari Australia dan Democratic Republic of Congo (DRC) atau Kongo, sedangkan Ri melakukan perakitan dan manufakturnya.

    Proses manufaktur ini dilakukan di Morowali, Sulawesi Tengah, dan di teluk Weda, Maluku Utara. Sedangkan untuk produksi anoda, RI menggunakan aspal berbasis karbon hitam.

    “Saat ini kami adalah salah satu yang terbesar di dunia, dengan fasilitas di Kendal, 80.000 ton per tahun, dan akan ditingkatkan. Saya kira, menjelang akhir tahun ini, menjadi sekitar 160.000 ton,” ujarnya.

    Oleh karena itu, Airlangga menekankan, Indonesia masih berkomitmen penuh untuk mendorong terwujudnya transisi energi, selaras dengan peluncuran Just Energy Transition Partnership, (JETPI) di Bali beberapa waktu lalu.

    Meski Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menarik investasi AS dari komitmen transisi energi tersebut, Airlangga tetap yakin pendanaan masih akan tetap berlanjut.

    “Kita tahu bahwa Trump 2.0 menarik kembali investasi ini, tetapi saya telah bertemu dengan IMF (International Monetary Fund) dan Bank Dunia, mereka masih berkomitmen untuk melakukan ini (pendanaan JETPI). Jadi JEPI dan AZEC (Asia Zero Emission Community), mereka masih melakukan ini,” kata dia.

    Tonton juga Video: Momen Jokowi Resmikan Pabrik Baterai Mobil Listrik di Karawang

    (kil/kil)

  • YLKI sebut perlu pemerataan SPKLU seiring transisi kendaraan listrik

    YLKI sebut perlu pemerataan SPKLU seiring transisi kendaraan listrik

    Ilustrasi: Kendaraan listrik pada saat mengisi daya di SPKLU milik PLN. (ANTARA/Chairul Rohman)

    YLKI sebut perlu pemerataan SPKLU seiring transisi kendaraan listrik
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 18 Februari 2025 – 14:01 WIB

    Elshinta.com – Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menyoroti pentingnya pemerataan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) seiring dengan minat masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

    “Kita harus berubah seiring dengan disruptif energi yang ada. Ini menjadi tantangan pemerintah untuk membangun infrastruktur yang mendukung EV, sehingga SPKLU jangan hanya di kota-kota besar saja,” kata Tulus dalam webinar Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM bertajuk “Coffee Morning: Rencana Pengembangan SPKLU Tahun 2025-2030” di Jakarta, Selasa.

    Adapun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sendiri membidik pembangunan 62.918 SPKLU hingga tahun 2030. Upaya ini menyusul amanat Keputusan Menteri ESDM Nomor 24.K/2025 tentang Rencana Pengembangan SPKLU, agar stasiun pengisian daya untuk kendaraan listrik ini bisa lebih masif dan merata di Indonesia.

    Menurut Tulus, infrastruktur pendukung harus siap seiring dengan dorongan transisi ke energi yang lebih bersih. Hal itu juga dapat didorong melalui beberapa kebijakan bagi produsen dan konsumen terkait simulasi tarif yang lebih kompetitif serta akses yang lebih baik. Ia menilai, saat ini upaya masyarakat yang sudah membeli mobil listrik dengan biaya yang relatif lebih mahal daripada mobil bertenaga bahan bakar fosil, harus diapresiasi dengan fasilitas penunjang agar memiliki hak yang setara dengan kendaraan konvensional.

    “Pola konsumsinya sekarang masih berdasarkan kesadaran pribadi terkait energi terbarukan. Dan diharapkan dengan dorongan pemerintah, upaya seperti ini bisa semakin berkelanjutan,” ujar Tulus.

    Selain itu, Tulus menilai masih ada jarak (gap) atau penghalang (barrier) bagi masyarakat untuk beralih ke mobil listrik, terutama soal harga beli yang masih cukup tinggi.

    “Ada barrier yang buat konsumen ragu untuk beli EV, jadi butuh insentif yang bisa membuat harga EV ini bisa turun atau sejajar dengan mobil pada umumnya,” kata Tulus.

    “Ketika sudah terbangun kesadaran konsumen, pemerintah bisa beri insentif fiskal dan nonfiskal. (Ekosistem kendaraan listrik) Harus didukung dengan pembangunan infrastruktur yang memadai sebagai bentuk tanggung jawab negara,” ujar dia.

     

    Sumber : Antara

  • Jual Mobil Listrik e Vitara di Indonesia Tahun Depan, Suzuki Siapkan Ini

    Jual Mobil Listrik e Vitara di Indonesia Tahun Depan, Suzuki Siapkan Ini

    Jakarta

    Suzuki baru akan menjual mobil listrik tahun awal tahun 2026. Namun, Suzuki sudah menyiapkan segala halnya sebelum meluncurkan mobil listrik di Indonesia.

    Kepastian Suzuki menjual mobil listrik di Indonesia disampaikan oleh Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Motor dan PT Suzuki Indomobil Sales Minoru Amano. Amano menegaskan pihaknya akan menjual mobil listrik Suzuki e Vitara, yang merupakan wujud produksi massal dari konsep Suzuki eVX, pada awal 2026.

    “Apakah ada di antara Anda yang masih ingat dengan kendaraan konsep ini, eVX? eVX adalah mobil konsep dari kendaraan listrik berbasis baterai yang menggabungkan teknologi canggih,” kata Amano di arena Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

    “Seperti yang mungkin Anda ketahui, Suzuki telah mengumumkan secara global e Vitara, kendaraan listrik strategis pertama kami di Eropa dan India,” ucap Amano.

    “Dan hari ini dengan penuh antusias, saya ingin mengumumkan bahwa e Vitara akan resmi diluncurkan di pasar otomotif Indonesia pada awal tahun 2026,” sebutnya.

    Harold Donnel, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales, mengatakan pihaknya sedang menyiapkan semua infrastruktur untuk mendukung peluncuran mobil listrik tersebut.

    “Terutama juga dari kita mengenai kesiapan dari montir, atau dari internal kita bagaimana kalau seandainya mobil ini ada problem atau segala macam,” kata Harold.

    “Jadi begitu banyak infrastruktur yang harus kita siapkan, pastinya memang seperti yang tadi disampaikan, Suzuki nggak mau gegabah, nggak mau produknya dulu keluar, baru diurusin belakangan. Kita pengin semuanya komprehensif, peace of mind, konsumen sudah tahu kalau saya beli Suzuki, kalau misalnya kenapa-napa saya harus ngadu ke siapa, kita pengin semuanya itu well-planned,” ujarnya.

    Suzuki e Vitara adalah mobil listrik strategis global pertama Suzuki. Produksi mobil listrik ini akan dimulai di Pabrik Gujarat milik Maruti Suzuki India Limited pada musim semi 2025. Suzuki akan mulai menjual e Vitara di beberapa negara, termasuk India, Eropa, dan Jepang, sekitar pertengahan 2025 dan masuk Indonesia awal 2026.

    (rgr/dry)

  • Minta Pengusaha hingga PLN Perbanyak Bikin SPKLU di Luar Jakarta – Page 3

    Minta Pengusaha hingga PLN Perbanyak Bikin SPKLU di Luar Jakarta – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai kebutuhan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) terus meningkat kedepannya. Bukan hanya di kota besar, tapi juga ke sejumlah daerah.

    Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu menyampaikan pembangunan SPKLU harus tersebar secara merata. Ini membuka akses kepada pengguna mobil listrik.

    Dia meminta pengusaha swasta maupun PT PLN (Persero) untuk bisa membangun SPKLU dengan rasio yang cukup.

    “Jadi kita dorong bagi nanti yang mau mengembangkan kalau dikembangkan dalam kota sekian, mbok ya di kembangkan juga dibangun juga SPKLU, misalnya kalau di sini 5 di Jakarta, harus di daerah itu ada 1,” ungkap Jisman dalam Coffee Morning Ditjen Gatrik, Selasa (18/2/2025).

    Dia mengatakan, pembangunan SPKLU di daerah bisa jadi tidak komersial bagi perusahaan. Tapi, setidaknya hal itu bisa ditutupi dari operasional SPKLU lain di lokasi-lokasi ramai.

    Dia menegaskan, Kementerian ESDM telah mengatur pembangunan SPKLU setidaknya menyasar sejumlah titik krusial. Diantaranya, pusat perbelanjaan, perkantoran, industri, rest area tol, SPBU, hingga rumah sakit, hotel dan pelabuhan.

    Ketentuan pengisi daya juga diatur. Diantaranya pengisi daya medium, pengisi daya cepat, dan pengisi daya ultra cepat. Lokasinya dibagi menjadi lokasi padat dan non padat.

    “Sehingga pembangunan SPKLU tidak teprusat di padat penduduk saja. Jadi badan usaha harus membangun SPKLU dengan jumlah tertentu di wilayah non padat sebelum dapat membangun kembali di wilayah yang padat,” ungkapnya.

    Prediksi Jumlah Mobil Listrik

    Dia mengatakan, dalam 5 tahun mendatang, jumlah mobil listrik di Indoneisa diprediksi mencapai 943 ribu unit. Maka, diperlukan penguatan SPKLU di berbagai titik. Jisman meminta PLN juga bisa menjadi pionir.

    “Awal-awal kan PLN sudah hadir, segera diambil, dan dari teman-teman (swasta) bisa menyediakan juga di tempat di luar kota dan teman-teman PLN juga kita dorong untuk di (luar) kota supaya mempercepat, supaya putaran jalur dari kendaraan listrik ini sudah lebih leluasa dan orang mau beli kendaraan listrik itu bukan hanya di dalam kota tapi juga bisa di bawa ke luar kota,” bebernya.

     

  • Mobil Listrik Berlipat Ganda pada 2028, SPKLU Wajib Ada di Setiap Sudut – Page 3

    Mobil Listrik Berlipat Ganda pada 2028, SPKLU Wajib Ada di Setiap Sudut – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi kenaikan jumlah mobil listrik di Indonesia meningkat berlipat ganda dalam beberapa waktu mendatang. Maka, diperlukan pengembangan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang tepat.

    Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu memprediksi jumlah mobil listrik di Indonesia akan berlipat ganda pada 2028 mendatang. Saat ini, pertumbuhannya masih sejalan dengan pengembangan SPKLU.

    “Nah perkiraan di Indonesia, ini di 2028 bahwa pertumbuhan kendaraan listrik itu akan eksponensial, bukan linier lagi. Artinya mungkin saya gak tau apa kelipatannya dibuat fungsi kuadrat, ya seperti itulah,” kata Jisman dalam Coffee Morning Ditjen Gatrik, Selasa (18/2/2025).

    Dia mencatat, saat ini saja jumlah kendaraan berbasis BBM ada sekitar 20,1 juta yang melenggang di jalanan. Sementara itu, jumlah mobil listrik diprediksi mencapai 934.000 unit pada 2030.

    Dia mengatakan, hal tersebut sejalan dengan tren yang ada di beberapa negara dengan populasi kendaraan listrik yang cukup banyak. Variabel pembandingnya adalah pembangunan SPKLU dan tingkat kepemilikan mobil listrik.

    “Kalau kita melakukan benchmarking di negara-negara yang berhasil mengembangkan SPKLU diantaranya seperti Norwegia, kemudian ada China juga kemudian ada Vietnam,” ucaphya.

    Beberapa negara yang disebutkan tadi menunjukkan tren pertumbuhan kendaraan listrik dan SPKLU yang linier selama 5-7 tahun. Kemudian, pada tahun ke-8 menunjukkan pertumbuhan yang drastis.

    “Terlihat bahwa dari start pertama sudah mau berkembang SPKLU ini, kelihatannya 5-7 tahun pertumbuhannya itu secara linier. Namun di tahun ke 8 rata-rata ya itu sudah eksponensial,” tuturnya.

    Memurutnya, tren tersebut harus disambut dengan hadirnya SPKLU di berbagai titik di Indonesia. Terutama bukan sebatas di kota-kota besar, melainkan juga di berbagai lokasi di daerah.

    “Nah, kalau kita lihat sekarang di lapangan, kiri-kanan kayaknya sudah (mulai banyak mobil listrik) ya. Sehingga pengembangan SPKLU ini bisa terlaksana dengan baik di Indonesia,” tandasnya.

     

  • Mobil Listrik Makin Banyak, Hyundai Buka Pintu Merek Lain Pakai EV Charging

    Mobil Listrik Makin Banyak, Hyundai Buka Pintu Merek Lain Pakai EV Charging

    GELORA.CO  – PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengungkapkan saat ini telah memiliki sekitar 600 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia. Sempat membatasi penggunaan EV charging, Hyundai kini membuka pintu lebar bagi mobil listrik merek lain memanfaatkan fasilitasnya.

    Terlebih, jumlah mobil listrik di Indonesia semakin banyak. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan wholesales (pabrik ke dealer) BEV mencapai 43.188 unit, naik tajam dari 17.051 unit pada 2023.

    Pangsa pasar BEV juga meningkat dari 1,7 persen menjadi 5 persen pada 2024, mencerminkan minat yang semakin besar terhadap kendaraan ramah lingkungan. 

    Head of Corporate Strategy Depertement HMID, Hendry Pratama mengatakan, langkah ini dilakukan perusahaan melalui program EV Charging Subscription. Tujuannya untuk memberikan kenyamanan kepemilikan kendaraan listrik bagi semua pengguna EV di Indonesia.

    “Program EV Charging Subscription yang diperkenalkan sejak November 2024 awalnya hanya untuk pengguna Hyundai. Kini, program ini diperluas per Februari 2025 untuk semua pemilik kendaraan listrik,” ujar Hendry di IIMS 2025, Senin (17/2/2025).

    Dia menjelaskan pihaknya memberikan akses pengisian daya dengan harga 47 persen lebih hemat. Melalui keanggotaan ini, pengguna EV dapat mengisi daya kendaraan di lebih dari 600 charging stations bervariasi dari slow, standard, fast, dan ultra fast chargers yang tersebar di berbagai lokasi strategis.

    “EV Charging Subscription mencakup layanan public charging dan emergency mobile charging, serta kemudahan pembayaran melalui aplikasi myHyundai,” katanya.

    Dalam penyediaan fasilitas charging ini, Hyundai menggandeng mitra antara lain Voltron, Casion, Buzz, dan Daya Green untuk memastikan jaringan pengisian daya lebih luas bagi pengguna EV. “Hyundai akan terus memperluas SPKLU di berbagai lokasi guna semakin memudahkan pengguna EV mengisi daya kendaraan mereka,” ucap Hendry.

    Diketahui, Hyundai mengembangkan ekosistem EV di Indonesia termasuk dalam investasi keseluruhan senilai 3 miliar dolar AS untuk Indonesia, dan juga kemitraan strategis dengan berbagai pemangku kepentingan. Saat ini, Hyundai memiliki fasilitas perakitan di Cikarang dengan kapasitas produksi sampai 150.000 (termasuk untuk ICE dan EV) per tahun yang bisa ditingkatkan hingga 250.000 unit per tahun.

    Hyundai Energy Indonesia (HEI), hasil kolaborasi Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dengan Hyundai Mobis, hadir memproduksi battery system secara lokal sehingga rantai pasok menjadi lebih efisien. 

    Selain itu, HLI Green Power, joint venture antara Hyundai dengan LG Energy Solution, didirikan untuk memproduksi battery cell secara massal di dalam negeri guna mendukung percepatan kapabilitas industri kendaraan listrik di Indonesia

  • PLN antisipasi kenaikan pengguna EV pada mudik Lebaran 2025

    PLN antisipasi kenaikan pengguna EV pada mudik Lebaran 2025

    akan terdapat 31.200 unit mobil listrik yang mengantarkan masyarakat untuk mudik pada Lebaran 2025

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Ritel dan Niaga PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti mengatakan, pihaknya mengantisipasi kenaikan jumlah pengguna kendaraan listrik (electric vehicle/EV) pada mudik Hari Raya Idul Fitri tahun ini.

    Hal ini menyusul tren positif masyarakat yang semakin nyaman dan percaya diri membawa mobil listrik mereka untuk perjalanan atau mobilitas jarak jauh seperti mudik.

    “Para pengguna EV sudah mulai nyaman menggunakan EV dalam bepergian, hal ini terlihat dari meningkatnya persentase jumlah EV yang mudik setiap periode Natal dan Tahun Baru, serta Lebaran,” kata Edi dalam webinar Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bertajuk “Coffee Morning: Rencana Pengembangan SPKLU Tahun 2025-2030” di Jakarta, Selasa.

    Mengacu pada data Gaikindo dan PLN, pada periode Natal dan Tahun Baru 2023/2024, tercatat sebanyak 1.290 unit mobil listrik digunakan masyarakat untuk pulang kampung.

    Pada Lebaran 2024, jumlah EV yang dipakai mudik meningkat menjadi 4.314 unit atau 10,8 persen dari total mobil listrik nasional.

    Pada periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025, secara nasional, tercatat terdapat 68.695 mobil listrik, dan 19 persen atau 13.183 di antaranya menggunakan mobil mereka untuk perjalanan jarak jauh atau pulang kampung.

    Edi memproyeksikan akan terdapat 31.200 unit mobil listrik yang mengantarkan masyarakat untuk mudik pada Lebaran 2025.

    “Dengan bertambahnya jumlah tersebut, diproyeksikan okupansi dari Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) juga akan terus meningkat,” kata Edi.

    Ia melanjutkan PLN bersama mitra meningkatkan ketersediaan SPKLU menjadi 3.385 unit di 2.306 lokasi, di mana untuk jalur mudik Sumatera-Jawa meningkat 4 kali lipat menjadi 1.000 unit SPKLU di 645 lokasi.

    Selain itu, Edi mengatakan pihaknya juga sudah mempersiapkan sejumlah fasilitas pendukung lainnya di SPKLU seperti petugas yang siaga di masing-masing titik untuk mengantisipasi antrean dan masalah teknis, hingga pengadaan 12 unit SPKLU Mobile.

    “Nanti titik-titik (SPKLU Mobile) akan kami atur sehingga memudahkan kalau ada antrean dan sebagainya,” kata Edi.

    “PLN juga terus berinovasi dalam menyediakan berbagai jenis infrastruktur EV charger sesuai perkembangan teknologi dan kebutuhan pelanggan untuk mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik, seperti SPKLU Roda 4 (Standard, Medium, Fast, Ultra Fast). SPKLU Tiang, SPKLU Roda 2, dan SPBKLU Interchangeable,” imbuhnya.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025