Produk: kendaraan listrik

  • VinFast Akan Produksi 50.000 Mobil Listrik hingga 100.000 “Charging Stastion” di Indonesia

    VinFast Akan Produksi 50.000 Mobil Listrik hingga 100.000 “Charging Stastion” di Indonesia

    VinFast Akan Produksi 50.000 Mobil Listrik hingga 100.000 “Charging Stastion” di Indonesia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Produsen
    mobil listrik
    asal Vietnam,
    VinFast
    , akan berinvestasi untuk memproduksi mobil listrik serta mendirikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) atau
    charging station
    di Indonesia.
    Rencananya akan ada sekitar 100.000
    charging station
    di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.
    “Mereka ingin berinvestasi di tahap pertama 30.000 sampai 100.000 charging station di seluruh Indonesia, terutama di Pulau Jawa,” kata Menteri Investasi dan Hilirisasi,
    Rosan Roeslani
    , di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (11/3/2025).
    Rosan memperkirakan, nilai investasi VinFast untuk mendirikan
    charging station
    itu sekitar USD 1 miliar.

    Charging station
    , kalau enggak salah 100.000, itu sekitar USD 1
    billion
    , tapi saya cek lagi agak lupa karena bertahap dari 30.000 sampai 100.000,” ujar dia.
    Di sisi lain, ia juga mengatakan VinFast akan memproduksi 50.000 mobil listrik tahun depan.
    VinFast menurut dia berkomitmen untuk berinvestasi dalam pembangunan pabrik produksi mobil listrik di Indonesia.
    “Mereka mulai produksi rencananya tahun depan. Kapasitas 50.000 kendaraan,” kata Rosan.
    Rosan mengungkapkan nilai investasi yang dikucurkan oleh VinFast terkait produksi mobil listrik mencapai Rp 4 triliun.
    Ia menyebut, target pasar mobil listrik produksi VinFast adalah kelas menengah dengan harga Rp 200 juta sampai Rp 600 juta.
    “Ada beberapa tipe yang diproduksi, harga jualnya antara Rp 200-600 juta
    range
    -nya disampaikan tadi,” ucap dia.
    Dalam kesempatan ini, Rosan mengatakan VinFast sudah menentukan lokasi
    charging station
    yang akan dibangun.
    VinFast juga sudah membeli tanah di Subang, Jawa Barat, seluas 120 hektar untuk dijadikan pusat produksi di Indonesia.
    Rosan pun menyatakan Indonesia selalu terbuka jika ada produsen mobil listrik dari negara lain yang ingin berinvestasi di Indonesia.
    “Buat kita, gimana infrastruktur mobil listrik ini ada. Jadi, kita terbuka, misalnya nanti kalau ada dari Eropa, Tesla, China mau buka
    charging station
    independen, kita bisa terbuka. Harapannya, penggunaan mobil listrik meningkat,” tutur dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PLN Pekalongan siapkan 10 SPKLU di jalur tol dan pantura 

    PLN Pekalongan siapkan 10 SPKLU di jalur tol dan pantura 

    Prediksi saya pemanfaatan SPKLU ini akan meningkat menjelang Lebaran 2025…

    Pekalongan (ANTARA) – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pekalongan, Jawa Tengah, menyiapkan 10 lokasi stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di jalur Tol Batang-Semarang dan jalur pantura.

    Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Pekalongan Nurhidayanto Nugroho, di Pekalongan, Selasa, mengatakan,” Prediksi saya pemanfaatan SPKLU ini akan meningkat menjelang Lebaran 2025. Berdasar catatan saat perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 terjadi kenaikan hingga empat kali lipat pemilik mobil listrik yang mengisi di SPKLU.”

    PLN UP3 Pekalongan mengestimasi pemanfaatan SPKLU bagi pemilik mobil listrik akan meningkat lagi hingga tujuh hingga delapan kali lipat dibanding Lebaran tahun sebelumnya.

    Adapun delapan SPKLU tersebut antara lain berada di Rest Area KM. 379 A Tol Batang-Semarang, Rest Area KM.360 B Tol Batang-Semarang, Rest Area KM. 338 A Tol Pekalongan, SPKLU PLN UP3 Pekalongan, SPKLU Trans Mart Pekalongan, PLN ULP Kedungwuni, SPKLU Hotel Sendangsari Batang, dan SPKLU Bento Kopi Warungasem Kabupaten Batang.

    Nurhidayanto Nugroho mengatakan, pihaknya merencanakan sebelum arus mudik Lebaran akan menambah tujuh unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum baik di rest area tol maupun pantura.

    “Kesiapan penambahan 17 SPKLU tersebut sebagai upaya mengantisipasi dengan meningkatnya penggunaan mobil listrik pada saat arus mudik dan balik Lebaran 2025,” katanya.

    Ia mengatakan dengan ketersediaan daya listrik sekitar 300 megawatt (MW) dengan beban puncak pemakaian sebesar 185 MW, maka pihaknya memiliki cadangan daya.

    “Kami pastikan tidak ada pemadaman terencana, kecuali jika terjadi gangguan alam atau bencana. Sesuai standar operasional prosedur (SOP) akan menyala selama 24 jam,” katanya.

    Pewarta: Kutnadi
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemudik Naik Mobil Listrik Naik 5 Kali Lipat, SPKLU Siap?

    Pemudik Naik Mobil Listrik Naik 5 Kali Lipat, SPKLU Siap?

    Jakarta

    Jumlah pemudik yang menggunakan mobil listrik tahun ini diprediksi meningkat tajam dibanding tahun lalu. Apakah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) sudah siap menampungnya?

    PT PLN (Persero) mengatakan, pengguna kendaraan listrik pada lebaran 2025 diprediksi naik 5 kali lipat. Tahun ini, pengguna mobil listrik diproyeksikan mencapai 21.570 kendaraan, hal itu naik dari 4.314 kendaraan pada tahun lalu.

    “Sebagai tulang punggung ketenagalistrikan nasional, PLN siap mendukung penuh masyarakat yang melakukan perjalanan mudik menggunakan EV,” kata Direktur Ritel dan Niaga PLN Edi Srimulyanti dikutip Antara.

    Untuk mendukung penggunaan mobil listrik, PLN sudah menyiapkan 1.000 unit SPKLU di sepanjang jalur mudik Trans Jawa-Sumatera. Menurut Edi, juga terdapat total 3.529 unit SPKLU yang dioperasikan PLN bersama mitra, tersebar di 2.400 titik seluruh Indonesia.

    Lebih rinci, jumlah SPKLU di Sumatera sebanyak 431 unit, Jawa 2.448 unit, Bali 166 unit, Kalimantan 215 unit, Sulawesi 145 unit, Maluku 26 unit, Nusa Tenggara 72 unit dan Papua 26 unit.

    “Guna memastikan para pemudik nyaman dalam melakukan pengisian daya, PLN juga menyiagakan sebanyak 12 unit SPKLU mobile yang tersebar di jalur Trans Jawa-Sumatera. Keberadaan unit ini juga penting khususnya dalam membantu pemudik EV jika sewaktu-waktu kehabisan daya di perjalanan,” kata Edi.

    Bagi Anda para pengguna mobil listrik yang ingin melakukan perjalanan mudik lebaran, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, harus melakukan perencanaan perjalanan, siapkan beberapa skema untuk beristirahat sekaligus mengisi ulang daya baterai. Anda juga harus memetakan lokasi SPKLU yang tersebar di sepanjang rute perjalanan yang telah direncanakan. Catat nomor darurat yang penting.

    Perhatikan juga gaya berkendara, jangan terlalu agresif yang membuat baterai mobil cepat habis. Soalnya, berbeda dengan mobil konvensional yang lebih boros energi saat melaju dengan kecepatan rendah di jalanan macet, mobil listrik justru lebih boros energi saat digunakan di kecepatan tinggi seperti di jalan tol.

    (rgr/dry)

  • Bertemu Presiden, perusahaan Vietnam sampaikan rencana investasi di RI

    Bertemu Presiden, perusahaan Vietnam sampaikan rencana investasi di RI

    ANTARA – Perusahaan asal Vietnam, Vinfast, menyampaikan rencana investasi di Tanah Air, khususnya di sektor kendaraan listrik. Hal itu disampaikan pimpinan Vinfast saat berjumpa dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (11/3), sebagaimana dikatakan Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani.
    (Aria Cindyara/Pradanna Putra Tampi/Yovita Amalia/I Gusti Agung Ayu N)

  • Rosan: VinFast rencana bangun SPKLU hingga 100.000 titik di Indonesia

    Rosan: VinFast rencana bangun SPKLU hingga 100.000 titik di Indonesia

    Nilai investasi untuk membangun 100.000 SPKLU itu kemungkinan mencapai kurang lebih satu miliar dolar AS.

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani mengatakan bahwa perusahaan otomotif asal Vietnam VinFast berencana membangun secara bertahap 30.000—100.000 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di berbagai daerah Indonesia, terutama di Pulau Jawa.

    Rosan menyebutkan nilai investasi untuk membangun 100.000 SPKLU itu kemungkinan mencapai kurang lebih satu miliar dolar AS.

    Menteri Investasi saat jumpa pers di kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa, mengemukakan bahwa VinFast ingin berinvestasi pada tahap pertama sebesar 30.000 sampai 100.000 charging station di seluruh Indonesia, terutama di Pulau Jawa.

    “Nilai investasi charging station kalau enggak salah untuk 100.000 SPKLU itu sekitar satu miliar dolar AS. Namun, saya cek lagi, agak lupa, karena bertahap dari 30.000 sampai 100.000,” katanya.

    Di Istana pada hari ini, Rosan mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto bertemu dengan CEO VinFast Pham Nhat Vuong.

    Dalam pertemuan itu, VinFast menyampaikan beberapa rencana investasinya di Indonesia, di antaranya membangun pabrik mobil listrik di Subang, Jawa Barat, kemudian membangun SPKLU, dan investasi untuk pembangkit listrik dari energi baru dan terbarukan (EBT).

    “Intinya hari ini, fokus mengenai otomotif, untuk EV car (mobil listrik, red.). Itu pembicaraannya bersama Bapak Presiden dan kami,” kata Rosan.

    Dalam kesempatan yang sama, Rosan menyebut VinFast juga telah menentukan titik-titik yang akan dibangun SPKLU. Informasi mengenai itu nantinya bakal diserahkan VinFast ke Kementerian Investasi.

    “Buat kita, bagaimana infrastruktur mobil listrik ini ada. Jadi, kami terbuka, misalnya nanti kalau ada dari Eropa, Tesla, dan Tiongkok mau buka charging station independen, kami bisa terbuka. Harapannya, penggunaan mobil listrik meningkat,” kata Menteri Investasi dan Hilirisasi menjawab pertanyaan wartawan.

    Rosan menegaskan bahwa pada prinsipnya Pemerintah terus mendorong masuknya investasi-investasi asing yang dapat membantu mempercepat program-program pembangunan.

    “Kami mau mendorong, akselerasi, supaya pembangunan ini bisa berjalan lancar. Kalau ada hambatan, nanti kami selesaikan,” kata Rosan.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Mentari Dwi Gayati
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • PLN Siapkan 1.000 SPKLU di Jalur Trans Jawa-Sumatra, Mudik Pakai EV Makin Nyaman!

    PLN Siapkan 1.000 SPKLU di Jalur Trans Jawa-Sumatra, Mudik Pakai EV Makin Nyaman!

    Jakarta: Perjalanan mudik dengan kendaraan listrik (EV) kini semakin mudah dan nyaman. PT PLN (Persero) telah menyiapkan 1.000 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di sepanjang jalur Trans Jawa-Sumatra untuk mendukung kelancaran perjalanan pemudik EV. 
    Langkah ini merupakan bagian dari komitmen PLN dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
     

    SPKLU di 615 titik strategis
    PLN memastikan penyebaran SPKLU dilakukan secara strategis agar mudah diakses oleh pemudik. Sebanyak 1.000 unit SPKLU akan tersedia di 615 titik di jalur mudik utama, lengkap dengan personel siaga selama 24 jam.
     
    Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti, menegaskan bahwa kesiapan infrastruktur ini menjadi prioritas, mengingat jumlah pemudik EV diprediksi melonjak drastis.
     
    ”Sebagai tulang punggung ketenagalistrikan nasional, PLN siap mendukung penuh masyarakat yang melakukan perjalanan mudik menggunakan EV. Kami telah melakukan asesmen menyeluruh dan memetakan titik-titik strategis untuk memastikan pemudik EV dapat dengan mudah mengakses SPKLU selama perjalanan,” kata Edi dalam keterangan tertulis, Selasa, 11 Maret 2025.
     

    Lonjakan pemudik EV capai 500 persen
    PLN memperkirakan jumlah pemudik yang menggunakan EV pada Lebaran 2025 akan meningkat hingga 500 persen, dari 4.314 kendaraan pada tahun lalu menjadi 21.570 kendaraan. 

    Dengan peningkatan signifikan ini, PLN memastikan ketersediaan SPKLU yang cukup di berbagai wilayah.
     
    Secara total, PLN dan mitranya kini mengoperasikan 3.529 unit SPKLU di seluruh Indonesia, dengan distribusi sebagai berikut:
     
    Jawa: 2.448 unit
    Sumatra: 431 unit
    Bali: 166 unit
    Kalimantan: 215 unit
    Sulawesi: 145 unit
    Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara: 124 unit
     
    “Guna memastikan para pemudik nyaman dalam melakukan pengisian daya, PLN juga menyiagakan sebanyak 12 unit SPKLU mobile yang tersebar di jalur Trans Jawa-Sumatra. Keberadaan unit ini juga penting khususnya dalam membantu pemudik EV jika sewaktu-waktu kehabisan daya di perjalanan,” ujar Edi.
     

    Cek lokasi SPKLU di PLN Mobile
    Agar perjalanan semakin praktis, PLN menghadirkan fitur Electric Vehicle Digital Services (EVDS) di aplikasi PLN Mobile. Fitur ini memungkinkan pengguna EV untuk menemukan lokasi SPKLU terdekat dengan mudah.
     
    Tak hanya itu, ada juga fitur Trip Planner, yang membantu pemudik EV merencanakan rute perjalanan dan menentukan titik pengisian daya terbaik.
     
    “Pelanggan tidak akan kesulitan menemukan SPKLU. Melalui fitur di PLN Mobile, mereka dapat dengan mudah mencari lokasi SPKLU dan merencanakan pengisian daya dengan fitur Trip Planner yang kami sediakan,” tutur Edi.
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Xpeng China Bakal Bikin Robot Humanoid, Siapkan Investasi Hingga US,8 Miliar

    Xpeng China Bakal Bikin Robot Humanoid, Siapkan Investasi Hingga US$13,8 Miliar

    Bisnis.com, JAKARTA – Pembuat kendaraan listrik asal China, Xpeng tengah mempertimbangkan untuk berinvestasi hingga 100 miliar yuan atau US$13,8 miliar dalam pengembangan robot humanoid.

    Melansir Reuters, Selasa (11/3/2025) CEO Xpeng, He Xiaopeng, mengungkapkan bahwa meskipun investasi perusahaan saat ini tergolong konservatif, perusahaan siap untuk meningkatkan investasi di masa depan.

    Dalam pernyataannya di sela-sela sesi parlemen tahunan, He menjelaskan bahwa Xpeng telah aktif berinvestasi dalam industri robot humanoid selama lima tahun terakhir dan berencana untuk melanjutkan upaya tersebut dalam jangka panjang.

    “Xpeng telah bekerja di industri robot humanoid selama lima tahun, mungkin akan terus berkecimpung dalam bisnis ini selama 20 tahun lagi, berinvestasi tambahan 50 miliar yuan dan bahkan 100 miliar yuan,” katanya, tanpa mengungkapkan investasi perusahaan saat ini.

    Xpeng, yang berkantor pusat di Guangzhou, pertama kali memasuki industri robot humanoid pada 2020 dan meluncurkan robot humanoid bernama “Iron” pada November lalu, yang dirancang untuk bersaing dengan Tesla Bot.

    Xpeng merupakan salah satu perusahaan mobil yang tergabung dalam kelompok pembuat kendaraan yang semakin banyak berinvestasi di sektor robot humanoid. 

    Menurut He, pembuat mobil seperti Xpeng dapat menginvestasikan 1-2 miliar yuan per tahun dalam skenario industri tertentu untuk memperkenalkan dan menerapkan robot humanoid.

    Pemerintah China juga mengindikasikan bahwa mereka ingin melihat terobosan dalam teknologi ini, menjadikannya area yang penting bagi inovasi teknologi di negara tersebut.

    Selain Xpeng, perusahaan otomotif Stellantis, yang didukung oleh Leapmotor, juga tengah membentuk tim yang terdiri dari puluhan orang untuk mengembangkan robot humanoid. 

    Produk-produk robot ini diharapkan dapat diterapkan di skenario industri, seperti di pabrik Leapmotor, di mana robot dapat menggantikan pekerjaan manusia untuk meningkatkan efisiensi.

  • Kenapa Xiaomi Sukses Bikin Mobil Listrik, Sementara Apple Gagal?

    Kenapa Xiaomi Sukses Bikin Mobil Listrik, Sementara Apple Gagal?

    Jakarta

    Produsen smartphone asal China, Xiaomi, sukses memproduksi dan menjual mobil listrik. Bahkan belum sampai setahun sejak mulai memproduksi mobil listrik pertamanya, Xiaomi telah merakit sebanyak 100 ribu unit mobil listrik. Jika Xiaomi sukses bikin mobil listrik, kompetitornya Apple justru mengalami kegagalan.

    Sebelum Xiaomi sukses dengan mobil listriknya, Apple lebih dulu dirumorkan bakal membuat mobil listriknya sendiri.Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat itu sempat dikaitkan dengan banyak produsen mobil, dari Hyundai, Kia, Porsche, BYD, hingga Toyota.Tapi pada awal 2024, proyek ambisius ini resmi dibatalkan. Sekitar 600 karyawan yang terlibat dalam proyek tersebut pun diberhentikan.

    Di sisi lain, Xiaomi justru sukses meluncurkan mobil listrik pertamanya, SU7, di China pada Maret 2024. Dan dalam waktu singkat, perusahaan ini telah menerima 135.000 pesanan. Lalu, kenapa Xiaomi bisa berhasil sementara Apple gagal total?

    Ekosistem Terintegrasi

    Mengutip laman Carscoops, kesuksesan Xiaomi di industri kendaraan elektrifikasi membuat mereka kini lebih unggul dibanding para pesaingnya seperti Apple dan Samsung. Diketahui saat ini semua perusahaan teknologi berlomba-lomba menciptakan ekosistem yang saling terhubung.

    Apple, misalnya, punya integrasi antara iPhone, MacBook, dan iPad. Samsung juga menerapkan strategi serupa dengan perangkatnya. Namun, Xiaomi melangkah lebih jauh dengan memasukkan mobil listrik SU7 ke dalam ekosistemnya.

    Xiaomi SU7 dapat terhubung dengan perangkat lain buatan Xiaomi, seperti smartphone, smartwatch, hingga perangkat rumah pintar. Mobil ini pun bisa memanfaatkan data pengguna untuk mengatur waktu pengisian daya atau menyesuaikan pengaturan kabin sesuai kebiasaan pemiliknya. Ini adalah sesuatu yang belum pernah dilakukan Apple.

    Produksi mobil listrik Xiaomi SU7 tembus 100 ribu unit Foto: Doc. Xiaomi

    Dukungan Rantai Pasok

    Keberhasilan Xiaomi juga tak lepas dari dukungan ekosistem industri kendaraan listrik di China. Berbeda dengan Apple yang harus mencari mitra manufaktur, juga pemasok dari berbagai negara, Xiaomi bisa langsung mengakses rantai pasok yang sudah ada di dalam negeri China.

    China telah menginvestasikan miliaran dolar untuk membangun industri kendaraan listrik. Xiaomi mendapat suplai baterai dari dua raksasa industri, BYD dan CATL. Selain itu, Xiaomi juga mengambil alih pabrik Beijing Auto Group untuk memproduksi mobil listrik SU7.

    Keunggulan Komparatif

    Persaingan industri mobil listrik di China sangat ketat dan berdarah-darah. Xiaomi juga tidak sendirian di industri ini. Huawei yang sama-sama perusahaan smartphone, juga agresif mengembangkan mobil listrik dengan menggandeng beberapa produsen otomotif China. Tapi Xiaomi punya strategi harga yang menarik. Dengan harga mulai dari 30.000 USD (sekitar Rp 492 juta), SU7 menawarkan desain mewah ala Porsche dengan teknologi canggih.

    Faktanya, sejak SU7 diluncurkan, penjualan Porsche di China turun 30%. Ini menunjukkan Xiaomi bukan sekadar pesaing lokal, tapi bisa menjadi ancaman bagi brand global.

    Ke depan, Xiaomi berencana meluncurkan model SUV dan membangun pabrik baru untuk meningkatkan produksi. Jika strategi ini berhasil, bukan tak mungkin Xiaomi akan merambah pasar internasional dan menantang merek-merek besar di luar China.

    (lua/din)

  • RI-Vietnam Sepakat Perkuat Investasi Sektor Otomotif dan Vaksin Hewan

    RI-Vietnam Sepakat Perkuat Investasi Sektor Otomotif dan Vaksin Hewan

    Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia dan Vietnam sepakat untuk memperkuat kerja sama investasi, khususnya dalam pengembangan industri kendaraan listrik dan produksi vaksin hewan.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa kedua negara memiliki aspirasi yang sama untuk menjadi negara maju di masa depan sehingga sepakat untuk saling bahu membahu.

    “Tadi ya kami baru saja bicara mengenai kerja sama di bidang ekonomi tentunya terkait dengan investasi antara Indonesia dan Vietnam,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (10/3/2024).  

    Menurutnya, salah satu bentuk investasi Vietnam di Indonesia adalah pengembangan ekosistem kendaraan listrik melalui Vinfast. Perusahaan otomotif asal Vietnam itu telah merencanakan pembangunan infrastruktur charging station hingga 100.000 unit di Indonesia.  

    “Salah satu investasi Vietnam mendorong mobil listrik Vinfast, dan mereka sudah merencanakan ekosistem charging listrik yang jumlahnya 100.000 unit,” jelasnya.  

    Sementara itu, Indonesia juga akan meningkatkan investasinya di Vietnam, salah satunya melalui produksi vaksin hewan.  

    Hingga saat ini, lebih dari 130 proyek investasi asal Indonesia telah beroperasi di Vietnam. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan nilai investasi kedua negara semakin meningkat dan memperkuat hubungan ekonomi di kawasan Asean.

    “Dari sisi Indonesia, salah satunya adalah investasi dalam produksi vaksin hewan di Vietnam,” pungkas Airlangga.  

  • Indonesia – Vietnam jadi Mitra Strategis Kerja Sama Perdagangan!

    Indonesia – Vietnam jadi Mitra Strategis Kerja Sama Perdagangan!

    JABAR EKSPRES – Indonesia dan Vietnam kembali membuka peluang kerja sama melalui High Level Business Dialogue sebegai bentuk kemitraan strategis dari kedua negara selama 70 tahun.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pertemuan ini merupakan momentum penting untuk melakukan eksplorasi membaca peluang kerja sama kedua negara.

    Tujuan dari kerja sama kedua negara ini inging mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

    BACA JUGA: Airlangga Sentil Kepala Daerah yang Tidak Bisa Kendalikan Inflasi

    “Saya percaya, acara ini akan memberikan peluang yang berharga untuk menjajaki kerja sama yang lebih dalam antara Indonesia dan Vietnam, khususnya di bidang ekonomi dan investasi,” kata Airlangga dalam keterangan, dikutip, Senin, (10/03/2025).

    Menko airlangga menilai, jika melihat populasi gabungan kedua negara yang mencapai 400 juta jiwa, peluang perdagangan dan investasi sangat menjanjikan.

    Sebelumnnya pada 2024 perdagangan bilateral menunjukan pertumbuhan signifikan dengan total perdagangan mencapai USD 15 miliar.

    BACA JUGA: Airlangga Hartarto Jelaskan Peran Indonesia Menjaga Konektivitas dan Rantai Pasok Global

    Selain itu, investasi kedua negara terus mengalami peningkatan berbagai sektor, termasuk pertanian, infrastruktur, manufaktur, serta perkembangan teknologi.

    Salah satu investasi yang paling strategis adalah pembangunan pabrik kendaraan listrik VinFast di Subang, Jawa Barat.

    ‘’Kerja sama ini sangat mencerminkan semakin eratnya hubungan kedua negara, khususnya untuk sektor transportasi,’’ ujar Airlangga.

    BACA JUGA: THR Harus Dibagikan Paling Cepat Tiga Minggu Sebelum Lebaran

    Selain itu, kata Airlangga, kerja sama lainnya adalah di sektor pariwisata dimana, masing masing negara sudah membuka maskapai penerbangan antara Vietnam Airlines dan Garuda Indonesia.

    Dengan begitu, kolaborasi ini diharapkan akan meningkatkan kunjungan wisatawan di kedua negara yang memiliki beberapa manfaatkan dalam perjanjian Perdagangan ASEAN ( ATIGA ).

    ‘’Jadi kerja sama ini akan berlakukan tarif 0 persen pada 99,8 persen komoditas guna meningkatkan nilai perdagangan bilateral,’’ ujarnya.

    BACA JUGA: Sistem Kerja FWA Sudah Berlaku, ASN dan PNS Bisa Kerja Dimana Saja!

    Selain itu, kerja sama ini dapat mempercepat adopsi transaksi digital lintas batas guna meningkatkan aktivitas ekonomi ASEAN.