Produk: kendaraan listrik

  • Efek Tarif Trump, Harta Mark Zuckerberg hingga Elon Musk Hilang Rp3.444 Triliun

    Efek Tarif Trump, Harta Mark Zuckerberg hingga Elon Musk Hilang Rp3.444 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 500 orang terkaya di dunia mengalami penurunan harta kekayaan atau net worth sebesar US$208 miliar atau sekitar Rp3.444 triliun (Asumsi kurs: Rp16.560) imbas dari penetapan tarif baru AS yang dilakukan oleh Presiden AS Donald Trump.

    Adapun, penurunan kekayaan gabungan para miliarder dunia itu menjadi salah satu yang cukup besar terjadi dalam 13 tahun belakangan. Serta menjadi yang terburuk sejak Pandemi Covid – 19.

    Melansir laporan Bloomberg, total kekayaan para miliarder dunia itu rata-rata tergerus hingg 3,3%. Di mana, miliarder asal Amerika Serikat menjadi yang paling terpukul.

    Nama Mark Zuckerberg yang merupakan bos Meta Platforms Inc. dan Jeff Bezos pemilik Amazon.com Inc. menjadi salah satu yang merasakan dampak tersebut.

    Sementara itu, Carlos Slim yang orang terkaya di Meksiko, termasuk di antara sekelompok kecil miliarder di luar AS yang lolos dari dampak tarif. Bolsa Meksiko naik 0,5% setelah negara itu dikeluarkan dari daftar target tarif timbal balik Gedung Putih, mendorong kekayaan bersih Slim naik sekitar 4% menjadi $85,5 miliar.

    Secara terperinci, berikut pergerakan kejayaan para miliarder usai Trump mengumumkan kebijakan tarif baru AS pada 3 April 2025 waktu setempat.

    1. Mark Zuckerberg

    Pendiri Meta ini mengalami penurunan kas hingga 9%, hal itu membuat Mark kehilangan US$17,9 miliar atau sekitar Rp296,42 triliun. Padahal, gerak saham Meta masuk pada indeks Magnificent Seven yang terdiri dari saham-saham teknologi besar.

    Saat memasuki awal tahun, saham Meta sehmpat mengalami kenaikan berturut-turut selama hampir sebulan hingga menambah nilai pasar Meta tembus US$350 miliar. Namun, sejak pertengahan Februari, saham-saham tersebut telah jatuh sekitar 28%.

    2. Jeff Bezos

    Saham Amazon anjlok 9% pada hari Kamis (4/4/2025). Di mana, anjloknya saham Amazon itu menjadi yang terbesar sejak April 2022, membuat pendiri perusahaan teknologi raksasa ini kehilangan kekayaan pribadinya sebesar US$15,9 miliar atau Rp263,3 triliun.

    3. Elon Musk

    CEO Tesla Elon Musk tercatat mengalami kerugian hingga US$11 miliar atau sekitar Rp182,16 triliun usai Presiden Donald Trump mengumumkan pengenaan tarif resiprokal pada puluhan negara yang menjadi mitra dagang AS.

    Kondisi itu memperburuk kinerja saham-saham milik Elon Musk yang sepanjang tahun ini memang telah kehilangan hingga US$110 miliar.

    Bloomberg melaporkan, penurunan saham Elon Musk ini diyakini berkorelasi dengan kedekatan Elon dengan Presiden Trump yang juga menetapkan aturan kepada perusahaan-perusahaan kendaraan listrik.

  • Bos Kadin Yakin Pintu Negosiasi dengan Trump Masih Terbuka

    Bos Kadin Yakin Pintu Negosiasi dengan Trump Masih Terbuka

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menegaskan pihaknya akan mendukung keputusan pemerintah Indonesia untuk mempersiapkan berbagai langkah strategis menghadapi penerapan tarif resiprokal AS dan melakukan negosiasi dengan Pemerintah AS.

    Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie menilai komunikasi yang intens dengan Pemerintah AS di berbagai tingkatan, termasuk mengirimkan delegasi tingkat tinggi ke Washington DC untuk melakukan negosiasi langsung dengan Pemerintah AS adalah langkah yang tepat.

    Saya yakin, kita bisa melakukan negosiasi dengan AS, antara lain karena posisi geopolitik dan geoekonomi Indonesia. Saya melihat pernyataan Presiden Trump merupakan opening statement. Artinya pintu negosiasi masih terbuka. Posisi Indonesia sangat strategis di Kawasan Pasifik,” ungkap Anindya Bakrie dalam siaran pers, Jumat (4/4/2025).

    Oleh karena itu, dia mengatakan Kadin juga menilai penting kerja sama Indonesia dengan negara anggota ASEAN untuk memperjuangkan kepentingan yang sama. Kadin mengapresiasi langkah pemerintah yang telah berkomunikasi dengan Malaysia selaku pemegang Keketuaan ASEAN untuk mengambil langkah bersama.

    Seperti diketahui, sepuluh negara anggota ASEAN terdampak pengenaan tarif AS. Sejalan dengan upaya Pemerintah, Anindya menuturkan Kadin tentu akan berdiskusi intens dengan mitranya di ASEAN maupun APEC Business Advisory Council sebagai medium dunia usaha regional.

    Untuk memperkuat komunikasi kedua negara, Anindya melihat perlu ada figur yang bisa berperan sebagai duta besar Indonesia di AS, sembari proses diplomatik pemilihan duta besar berlangsung.

    “Kadin Indonesia akan menggunakan jalur hubungan dengan Kamar Dagang Amerika Serikat (US Chamber of Commerce) yang sudah terjalin baik selama ini,” ujar Anindya.

    Menurutnya, dalam kunjungan Presiden Prabowo Subianto di November 2024, Kadin Indonesia bertemu dengan US Chamber of Commerce untuk mengantisipasi kebijakan ekonomi Presiden Trump yang ke-2, dan mulai membangun fondasi B2B sebagai mitra sejawatnya.

    “Awal Mei rencananya nanti, berkoordinasi dengan Pemerintah, Kadin Indonesia akan ke AS untuk menindaklanjuti kerja sama dengan US Chamber of Commerce dan menghadiri beberapa konferensi bisnis/ekonomi untuk menyikapi perkembangan terakhir,” paparnya.

    Anindya pun mengkhawatirkan dampak signifikan atar rencana tarif impor 32% ini terhadap produk Indonesia. Hal ini, kata Anindya, dapat menekan neraca pembayaran, khususnya neraca perdagangan dan arus investasi.

    “AS merupakan pemasok valuta asing terbesar, yang menyumbang surplus perdagangan sebesar US$ 16,8 miliar pada tahun 2024. Mitra dagang bilateral terbesar Indonesia pada tahun 2024 adalah AS yang memberikan surplus US$ 16,8 miliar kepada Indonesia,” ujarnya.

    Hampir semua ekspor komoditas utama Indonesia ke AS meningkat pada tahun 2024. Sebagian besar barang Indonesia yang diekspor ke AS adalah produk manufaktur, yaitu peralatan listrik, alas kaki, pakaian, bukan komoditas mentah.

    Selama ini, produk Indonesia dikenakan tarif impor sekitar 10% di AS. Namun, faktanya, beberapa barang konsumsi sepenuhnya bebas bea masuk, karena Indonesia menikmati fasilitas Preferensi Sistem Umum (The Generalized System of Preferences/GSP) yang diberikan oleh pemerintah AS kepada negara-negara berkembang.

    Dia pun menilai untuk memperkuat neraca perdagangan pasca-keputusan Trump, negosiasi perdagangan dapat dilakukan lebih selektif. Fokus bisa dilakukan kepada industri padat karya terdampak secara vertikal, hulu hingga hilir. Selain itu, Indonesia perlu membuka pasar baru selain Asia Pasifik dan ASEAN, yakni pasar Asia Tengah, Turki dan Eropa, sampai Afrika dan Amerika Latin.

    Anindya yakin ada peluang Indonesia mempertahankan hubungan baik dengan AS sebagai mitra dagang. AS membutuhkan pasar bagi peralatan pertahanan, pesawat terbang, dan LNG.

    “Kita bisa menegosiasikan hal ini dengan produk ekspor andalan Indonesia,” ujarnya.

    Pasalnya, AS memberlakukan Inflation Reduction Act (IRA) atau UU Penurunan Inflasi yang bertujuan menurunkan inflasi di AS, mendorong transisi energi bersih melalui insentif besar-besaran terhadap kendaraan listrik (EV), energi terbarukan (solar, angin), dan industri baterai dan semikonduktor.

    Selain itu, AS bisa memberikan subsidi terhadap impor produk olahan dari nikel dan mineral lainnya dari Indonesia sepanjang mineral itu diolah sesuai standar lingkungan dan ketenagakerjaan. Hal ini dimungkinkan oleh critical minerals agreements dengan AS.

    (haa/haa)

  • Lagi! BYD Kalahkan Tesla Jadi Raja Mobil Listrik Dunia

    Lagi! BYD Kalahkan Tesla Jadi Raja Mobil Listrik Dunia

    Jakarta

    BYD kembali mengalahkan Tesla dalam perebutan gelar raja mobil listrik dunia. Pada kuartal pertama tahun 2025, penjualan BYD lebih banyak dibandingkan Tesla

    Dikutip Carnewschina, BYD kembali mengamankan posisinya sebagai produsen kendaraan listrik teratas dunia. Berdasarkan data penjualan yang dirilis Counterpoint Research, pada periode kuartal pertama (Januari-Maret) 2025, BYD mengirimkan 416.388 unit mobil listrik. Angka itu lebih banyak dari penjualan mobil listrik Tesla yang tercatat sebanyak 336.681 unit.

    Perolehan itu melanjutkan prestasi BYD yang berhasil mengalahkan Tesla pada kuartal keempat tahun 2024. Saat itu, BYD mengirimkan 595.413 unit mobil listrik, sementara Tesla 495.570 unit.

    Penjualan kendaraan listrik triwulanan BYD melampaui Tesla untuk pertama kalinya terjadi pada kuartal empat 2023, dengan penjualan sebanyak 595.413 unit dibandingkan dengan penjualan Tesla sebanyak 484.507 unit. Namun, tren ini berbalik pada triwulan berikutnya, dengan Tesla sedikit mengungguli BYD dalam penjualan setahun penuh. Penjualan mobil listrik BYD mencapai 1.764.992 unit pada tahun 2024, sementara penjualan Tesla mencapai total 1.789.226 unit.

    “BYD diproyeksikan akan menyalip Tesla untuk pertama kalinya sebagai merek kendaraan listrik bertenaga baterai terkemuka di dunia pada tahun 2025, dengan menguasai pangsa pasar global sebesar 15,7%,” demikian prakiraan penjualan mobil listrik global dari Counterpoint Research.

    “Tonggak sejarah ini mencerminkan ekspansi agresif BYD yang dimungkinkan oleh kepemimpinan teknologinya dan model produksi yang terintegrasi secara vertikal, semuanya didukung oleh dukungan kebijakan domestik yang kuat,” sambungnya.

    Tesla saat ini menghadapi tantangan di berbagai bidang. Posisi politik CEO Tesla Elon Musk yang kontroversial memicu reaksi keras konsumen di beberapa negara. Data awal tahun 2025 menunjukkan penjualan Tesla melemah di Amerika Serikat dan Eropa.

    “CEO Elon Musk telah mencetak gol bunuh diri terhadap Tesla, dan kita akan segera melihat seberapa besar penjualan perusahaan tersebut terganggu pada Q1 2025,” kata Associate Director Counterpoint Liz Lee. “Ini adalah peluang besar bagi BYD, dan jika mereka memenuhi janji pengisian daya cepat, ini bisa menjadi titik balik bagi BYD dan kisah mobil listrik China di global,” ujarnya.

    (rgr/lth)

  • Top 3 Tekno: Bocoran Harga dan Spesifikasi Nintendo Switch 2 Bikin Penasaran – Page 3

    Top 3 Tekno: Bocoran Harga dan Spesifikasi Nintendo Switch 2 Bikin Penasaran – Page 3

    Nilai saham Apple dilaporkan merosot lebih dari 6 persen pada perdagangan Rabu, 2 April 2025, kemarin.

    Penurunan nilai saham Apple ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif baru antara 10-14 persen pada barang impor.

    Mengutip laporan CNBC, Kamis (3/4/2025), sebagian besar pendapatan Apple berasal dari perangkat yang diproduksi di Tiongkok dan beberapa negara Asia lainnya.

    Tidak hanya Apple yang terimbas dari penerapan tarif Trump. Nvidia yang memproduksi chip baru mereka di Taiwan dan merakit sistem kecerdasan buatannya di Meksiko juga mengalami penurunan saham sekitar 4 persen.

    Adapun nilai saham perusahaan kendaraan listrik Tesla turun 4,5 persen.

    Perusahaan-perusahaan teknologi lainnya juga mengalami penurunan nilai saham. Meliputi, Alphabet, Amazon, dan Meta yang semuanya nilai sahamnya turun antara 2,5-5 persen. Sementara, nilai saham Microsoft turun hampir 2 persen.

    Bicara tentang Apple, jika kerugian pasca pasar Apple disamakan dengan perdagangan reguler pada Kamis, nilai penurunan saham itu jadi yang paling tajam sejak September 2020.

    Baca selengkapnya di sini 

  • Waspada! Industri Baja China Bakal Hadapi Kelebihan Pasokan

    Waspada! Industri Baja China Bakal Hadapi Kelebihan Pasokan

    Bisnis.com, JAKARTA – Industri baja China berada di persimpangan kritis dengan proyeksi kelebihan kapasitas mencapai 250 juta ton pada 2035.

    Mengutip laporan terbaru dari Wood Mackenzie, situasi ini menggambarkan tantangan besar yang harus dihadapi China dalam menjaga keberlanjutan sektor baja mereka di tengah perubahan permintaan dan tekanan untuk mengurangi emisi karbon.

    “Periode berikutnya proyeksi permintaan baja akan ditopang oleh sektor kelistrikan, transisi energi, dan kecerdasan buatan. Semuanya itu tidak memerlukan baja yang besar,” ujar Ti Guo, Konsultan Manajer bidang Penelitian Bijih Besi dan Baja di Wood Mackenzie, dalam keterangan resmi, Jumat (4/4/2025).

    Saat ini, China sudah menghadapi kelebihan kapasitas baja lebih dari 50 juta ton, yang diperkirakan akan meningkat drastis dalam dekade mendatang. Di sisi lain, permintaan baja di dalam negeri China mengalami penurunan signifikan. 

    Sektor konstruksi yang selama ini menyumbang sebagian besar permintaan baja diperkirakan akan menurun. Sementara permintaan baja untuk konstruksi diprediksi turun dari 60% menjadi 48% pada 2035, dengan sektor perumahan juga mengalami penurunan signifikan dari 40% pada 2020 menjadi hanya 23% dalam jangka panjang.

    “Kami memperkirakan permintaan baja global pada 2050 akan mencapai sekitar dua pertiga dari puncak permintaan pada 2020,” tambahnya.

    Peluang Transisi Energi

    Kendati demikian, transisi menuju energi terbarukan membuka peluang baru. Sektor energi terbarukan, seperti energi angin, surya, dan kendaraan listrik, diproyeksikan akan menyumbang 10% dari total permintaan baja China pada 2030. 

    Dengan demikian, China harus menyesuaikan produksi baja mereka agar tetap relevan dengan kebutuhan pasar yang berubah.

    Pasalnya, saat ini sebagian besar pabrik baja di China masih mengandalkan tungku tiup tradisional, yang menghasilkan emisi karbon tinggi. Kondisi ini membuat sektor baja China menyumbang sekitar 2,2 gigaton karbon per tahun. 

    Meskipun ada lebih dari 250 proyek baja hijau di seluruh dunia, China hanya menyumbang 15% kapasitasnya.

    Ada peluang mengubah proses produksi baja China menjadi lebih ramah lingkungan dengan mengalihkan teknologi tungku electric arc furnaces (EAC). Namun, adopsi EAF masih lambat, dengan produksinya mencapai 9-10% dalam lima tahun terakhir. 

    Menurut Wood Mackenzie, produksi EAF di China diperkirakan akan mencapai 18% pada 2035 dan 32% pada 2050, dengan bantuan kebijakan harga karbon yang lebih tinggi dan peningkatan pasokan logam bekas.

    “Analisis kami menunjukkan bahwa harga karbon perlu dua kali lipat di China untuk mencapai kesetaraan ekonomi antara penggantian pelapis tungku tiup dan penggantian dengan EAF,” ujar Isha Chaudhary, Kepala Global Sektor Baja, Bahan Mentah, dan Pasar Paduan di Wood Mackenzie.

    Masa Depan Industri Baja China

    Industri baja China kini dihadapkan pada keputusan besar. Pada 2030, tiga perempat dari kapasitas tungku tiup yang ada akan mencapai usia pertengahan, dan pemerintah harus memilih antara memperbarui tungku tiup yang ada atau beralih ke EAF yang lebih ramah lingkungan meskipun lebih mahal.

    Wood Mackenzie memperkirakan bahwa harga karbon di China akan naik menjadi US$80 per ton pada 2050, dengan rata-rata sekitar US$45 per ton antara 2035 hingga 2050. 

    Kenaikan harga karbon ini dapat membuat produksi baja yang lebih ramah lingkungan menjadi lebih kompetitif dibandingkan dengan metode tradisional.

    “Tahun-tahun mendatang akan sangat penting bagi industri baja China. Bagaimana mereka mengatasi kelebihan kapasitas, dekarbonisasi, dan pola permintaan yang berubah akan memiliki dampak jangka panjang bagi pasar baja global dan tujuan iklim,” pungkas Chaudhary.

  • 21 Ribu Pengunjung Padati TMII di Hari Ketiga Lebaran 2025, Atraksi Kuda Lumping Jadi Daya Tarik – Halaman all

    21 Ribu Pengunjung Padati TMII di Hari Ketiga Lebaran 2025, Atraksi Kuda Lumping Jadi Daya Tarik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 21 ribu pengunjung tercatat telah mengunjungi tempat rekreasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada hari ketiga Lebarani 2025, Kamis (3/4/2025).

    Jumlah pengunjung tersebut diperoleh berdasarkan hasil penghitungan sementara angka pengunjung yang terjadi per pukul 15.00 WIB.

    “Per pukul 3 sore ini sudah 21 ribuan masyarakat yang masuk ke Taman Mini dan sepertinya nanti semakin sore akan semakin ramai,” kata Humas TMII, Novera Mayang Sari saat ditemui di area TMII, Kamis (3/4/2025).

    Mayang menjelaskan masih akan bertambahnya jumlah kunjungan masyarakat lantaran di TMII menggelar berbagai atraksi kebudayaan.

    Salah satu yang menjadi daya tarik yakni pihak pengelola menggelar atraksi Kuda Lumping yang digelar pukul 17.00 WIB.

    “Karena nanti sore kita ada atraksi kuda lumping dan juga atraksi pertunjukan air mancur tirta cerita,” ujarnya.

    Pantauan Tribunnews.com di lokasi, wisatawan tampak terus berdatangan ke berbagai area yang TMII.

    Adapun wisatawan yang hadir di lokasi terlihat dari berbagai kalangan mulai balita, anak kecil hingga orang tua. Terdapat pula beberapa wisatawan mancanegara yang turut menikmati liburan di TMII.

    Selain menyajikan berbagai macam atraksi serta anjungan-anjungan, di TMII juga terdapat bazar makanan maupun minuman yang berjejer di pinggir jalan utama.

    Sementara untuk akses mobilitas pengunjung, pihak pengelola juga menyediakan angkutan gratis berupa kendaraan listrik yang mampu memuat banyak orang.

    Siagakan 100 Personel TNI-Polri Antisipasi Tindak Kejahatan

    Pihak pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII) melibatkan sebanyak 100 personel gabungan TNI-Polri guna mengantisipasi tindak kejahatan selama masa libur lebaran Idul Fitri tahun 2025.

    Humas TMII Novera Mayang Sari mengatakan, pelibatan aparat keamanan itu guna memberi rasa aman bagi masyarakat yang tengah menikmati masa liburan.

    “Untuk antisipasi (tindak kejahatan) tentunya kita kerjasama dengan TNI-Polri, kita ada PosPam (Pos Keamanan), Pos Lalin juga, ada 100 personil TNI-Polri plus sekuriti internal kita,” kata Mayang kepada awak media saat ditemui di area TMII, Kamis (3/4/2025).

    Selain menyiagakan aparat keamanan, TMII kata Mayang juga telah menyiapkan layanan kesehatan bagi para pengunjung.

    Layanan kesehatan itu lanjut Mayang dengan disiagakannya dua unit ambulans serta pos kesehatan jika sewaktu-waktu dibutuhkan oleh pengunjung.

    “Ada Pos layanan kesehatan, ada dua ambulans yang standby sama ada mobil boogie medis yang selalu mobile untuk memastikan keamanan pengunjung, kenyamanan pengunjung,” jelasnya.

    Tak hanya itu pihak pengelola jelas Mayang juga menambahkan personel yang beroperasi di area TMII selama masa liburan ini.

    Penambangan personel itu pasalnya kata dia, angka pengunjung selama libur lebaran mengalami peningkatan ketimbang hari-hari biasanya.

    “Terus ada tim angling yang lain-lain itu kita tambah personil, tambah unit dan juga yang selalu mobile,” pungkasnya.

  • Nissan Siap Luncurkan Mobil Listrik Murah Harga Rp 340 Jutaan, Pakai Basis Renault

    Nissan Siap Luncurkan Mobil Listrik Murah Harga Rp 340 Jutaan, Pakai Basis Renault

    Jakarta

    Nissan berencana menghadirkan mobil listrik murah berbasis Renault Twingo pada 2026. City car ramah lingkungan ini diproyeksikan dijual di bawah € 20.000 atau sekitar Rp 340 jutaan. Jika jadi meluncur, mobil ini akan menjadi salah satu EV paling terjangkau di pasaran.

    Mobil listrik Nissan ini bakal bermain di segmen entry level, di bawah model Micra EV, Leaf, dan Juke EV. Kehadirannya akan memperkuat lini kendaraan listrik Nissan di pasar Eropa.

    Dikutip dari berbagai sumber, mobil listrik murah Nissan ini akan memakai platform AmpR Small EV (CMF-BEV) milik Renault. Platform ini juga digunakan pada Renault 5 EV dan juga Twingo EV.

    Kendati berbagi platform dengan Renault, Nissan dikabarkan akan merancang desain mobil ini secara mandiri, sesuai dengan strategi efisiensi biaya dan percepatan produksi.

    Renault sendiri berencana meluncurkan Twingo EV setir kiri pada 2025. Tentu peluang menghadirkan versi setir kanan mobil ini semakin besar jika Nissan juga memproduksi model kembarannya. Di sisi lain, rencana ini juga dapat meningkatkan skala ekonomi produksi.

    CEO Renault, Luca de Meo, sebelumnya sempat menyebut bahwa produksi versi setir kanan bergantung pada langkah Nissan dalam proyek ini. Jika terealisasi, bukan tidak mungkin mobil listrik murah ini juga menyasar pasar Asia, termasuk pasar Indonesia.

    Kehadiran mobil listrik murah Nissan ini juga merupakan bagian restrukturisasi aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi, di mana Renault memimpin pengembangan platform AmpR Small/CMF-BEV, sementara Nissan berfokus pada AmpR Medium/CMF-EV untuk model yang lebih besar.

    Selain itu, Nissan kini tidak lagi diwajibkan untuk berinvestasi di Ampere, unit bisnis kendaraan listrik Renault. Renault juga mengambil alih 51% saham Nissan di perusahaan patungan mereka di India, yang diharapkan dapat membantu Nissan lebih fokus pada efisiensi biaya.

    Dengan tren kendaraan listrik yang makin berkembang, mobil listrik murah Nissan ini berpotensi menjadi pilihan menarik bagi konsumen yang ingin beralih ke mobil listrik dengan harga terjangkau.

    (lua/riar)

  • Tarif Trump Bikin Saham Apple dan Nvidia Sempoyongan

    Tarif Trump Bikin Saham Apple dan Nvidia Sempoyongan

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat, mengenakan tarif impor ke semua negara, membuat investor khawatir. Di jagat teknologi, saham Apple anjlok lebih dari 6% atau termasuk paling dalam dibanding perusahaan teknologi lainnya setelah pengumuman Trump.

    Mayoritas pendapatan Apple berasal dari perangkat yang diproduksi terutama di China dan beberapa negara Asia lain. Saham Nvidia, yang memproduksi chip baru di Taiwan dan merakit sistem kecerdasan buatannya di Meksiko dan tempat lain, turun sekitar 4%.

    Sementara saham perusahaan kendaraan listrik Tesla turun 4,5%. Adapun Alphabet, Amazon, dan Meta turun antara 2,5% dan 5%, dan saham Microsoft pun merosot hampir 2%.

    Trump pada Rabu sore waktu Amerika Serikat mengatakan pajak baru atas barang impor menjadi deklarasi kemerdekaan ekonomi bagi negaranya. Ia mengumumkan tarif menyeluruh 10% untuk semua impor, dan bea masuk lebih tinggi untuk negara-negara tertentu, termasuk 34% untuk China, 20% untuk negara-negara Eropa, dan 24% untuk impor Jepang, berdasarkan tarif yang mereka kenakan pada ekspor AS.

    “Kami akan meningkatkan basis industri domestik kami, kami akan membuka pasar luar negeri dan mendobrak hambatan perdagangan luar negeri,” kata Trump dalam pidatonya.

    “Pada akhirnya, lebih banyak produksi di dalam negeri akan berarti persaingan yang lebih kuat dan harga yang lebih rendah bagi konsumen,” imbuhnya seperti dikutip detikINET dari CNBC.

    Dalam pidatonya, Trump memuji Apple, Meta, dan Nvidia karena telah membelanjakan uang dan berinvestasi di Amerika Serikat. “Apple akan menghabiskan USD 500 miliar, mereka tidak pernah menghabiskan uang seperti itu di sini. Mereka akan membangun pabrik mereka di sini,” cetus Trump.

    (fyk/rns)

  • Nilai Saham Apple Jatuh Usai AS Umumkan Kebijakan Tarif Trump – Page 3

    Nilai Saham Apple Jatuh Usai AS Umumkan Kebijakan Tarif Trump – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Nilai saham Apple dilaporkan merosot lebih dari 6 persen pada perdagangan Rabu, 2 April 2025, kemarin.

    Penurunan nilai saham Apple ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif baru antara 10-14 persen pada barang impor.

    Mengutip laporan CNBC, Kamis (3/4/2025), sebagian besar pendapatan Apple berasal dari perangkat yang diproduksi di Tiongkok dan beberapa negara Asia lainnya.

    Tidak hanya Apple yang terimbas dari penerapan tarif Trump. Nvidia yang memproduksi chip baru mereka di Taiwan dan merakit sistem kecerdasan buatannya di Meksiko juga mengalami penurunan saham sekitar 4 persen.

    Adapun nilai saham perusahaan kendaraan listrik Tesla turun 4,5 persen.

    Perusahaan-perusahaan teknologi lainnya juga mengalami penurunan nilai saham. Meliputi, Alphabet, Amazon, dan Meta yang semuanya nilai sahamnya turun antara 2,5-5 persen. Sementara, nilai saham Microsoft turun hampir 2 persen.

    Bicara tentang Apple, jika kerugian pasca pasar Apple disamakan dengan perdagangan reguler pada Kamis, nilai penurunan saham itu jadi yang paling tajam sejak September 2020.

  • Melaju 116 Km/Jam Mode Autopilot, 3 Orang Tewas

    Melaju 116 Km/Jam Mode Autopilot, 3 Orang Tewas

    Jakarta

    Kecelakaan fatal melibatkan mobil listrik Xiaomi SU7 terjadi pada Sabtu (29/3/2025) lalu di Provinsi Anhui, China.

    Insiden ini menewaskan tiga mahasiswi dan menjadi kecelakaan pertama yang secara luas dilaporkan terkait kendaraan listrik Xiaomi sejak peluncurannya pada Maret 2024.

    Menurut pernyataan resmi Xiaomi yang dirilis pada Selasa (1/4/25) mobil yang terlibat dalam kecelakaan adalah versi standar SU7, yang menggunakan sistem navigasi berbasis visi tanpa LiDAR.

    Pada saat kejadian, mobil berada dalam mode Navigation on Autopilot (NOA) dengan kecepatan 116 km/jam. Naas mobil tersebut diketahui mendekati zona konstruksi yang memblokir jalur.

    Lantas sistem mengeluarkan peringatan dan mulai memperlambat kendaraan, sebelum pengemudi mengambil alih kendali dan menekan rem. Namun mobil tak berhenti semurna, tabrakan tak terhindarkan, dan diklaim mobil tetap bertabrakan dengan tiang beton pada kecepatan 97 km/jam.

    Media China, Car News China melaporkan bahwa mobil terbakar setelah tabrakan dan pintu tidak dapat dibuka, menyebabkan penumpang terjebak di dalam.

    Namun, Xiaomi membantah klaim tersebut dengan menjelaskan bahwa setiap pintu SU7 dilengkapi dengan pegangan darurat mekanis yang tetap berfungsi meskipun baterai mobil rusak.

    The Xiaomi SU7 that crashed on March 29 on a highway in China’s Anhui province, reportedly killing three people, was in Navigate on Autopilot mode, the Chinese EV maker said today. The car detected a roadblock and began to slow down, with the driver taking over control just two… pic.twitter.com/OKFUcd0Mlo

    — Yicai 第一财经 (@yicaichina) April 1, 2025

    Pasca kecelakaan, sistem panggilan darurat kendaraan (eCall) secara otomatis menghubungi layanan darurat. Polisi dan petugas medis tiba di lokasi sekitar pukul 11 malam.

    Xiaomi mengungkapkan bahwa mobil yang mengalami kecelakaan bukan dikemudikan oleh pemilik resminya saat kejadian.

    Dampak dari insiden ini juga terasa di pasar saham, di mana harga saham Xiaomi Group (01810.HK) sempat anjlok lebih dari 5% dalam perdagangan setelah pernyataan resmi dirilis.

    Reuters melaporkan bahwa Xiaomi telah membentuk tim investigasi khusus yang bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelidiki insiden ini dan berjanji untuk membantu keluarga korban serta menjaga transparansi selama proses investigasi.

    (mhg/dry)