Produk: kendaraan listrik

  • Hari Sial Elon Musk datang Bertubi-tubi, Protes Tesla dan Doge Termasuk

    Hari Sial Elon Musk datang Bertubi-tubi, Protes Tesla dan Doge Termasuk

    Jakarta

    Tampaknya Elon Musk sedang tidak beruntung. Banyak hal buruk yang menghampirinya, termasuk protes Tesla dan Departemen Efisiensi Pemerintah AS (DOGE).

    Sejak April dimulai, saham Tesla (TSLA) telah mengalami tren penurunan tajam, anjlok lebih dari 18%. Sementara sektor teknologi tampak bangkit kembali selama beberapa jam pada 8 April setelah aksi jual baru-baru ini, TSLA sudah kembali merugi.

    Dikutip dari The Street, sebagian besar perusahaan menghadapi ketidakpastian karena ancaman yang ditimbulkan oleh tarif Presiden AS Donald Trump. Hal ini memicu gejolak pada ekonomi, meski Elon Musk dan Trump kelihatannya sudah jadi besties. Namun, prospeknya sangat suram bagi Tesla karena pembuat mobil tersebut baru-baru ini melaporkan pengiriman Q1 dan hasilnya di bawah estimasi Wall Street.

    Akan tetapi tantangannya bukan cuma protes kinerja dia melakukan efisiensi pada banyak hal penting, kabar terbaru dari China menunjukkan bahwa keadaan akan menjadi jauh lebih buruk bagi Musk dan Tesla.

    Bukan rahasia lagi bahwa sentimen konsumen terhadap Tesla telah menurun baru-baru ini. Harga saham pun terpengaruhi. Protes telah terjadi di seluruh AS dan sekitarnya, sementara yang lain telah melakukan vandalisme untuk memprotes Musk dan afiliasinya dengan DOGE.

    Dengan pangsa pasarnya yang menyusut di AS dan Eropa, Tesla membutuhkan basis konsumen China lebih dari sebelumnya jika ingin menghindari kerugian lebih lanjut. Sayangnya, salah satu pesaingnya membuat langkah signifikan untuk menyalipnya sebagai pemimpin kendaraan listrik (EV) global.

    Sementara saham Tesla mengalami tren penurunan selama enam bulan terakhir, produsen mobil China BYD (BYDDY) telah membuat kemajuan yang lambat namun stabil. Bahkan saat ini berada di zona hijau. Perusahaan tersebut telah mengalahkan Tesla dalam penjualan selama dua kuartal terakhir, suatu prestasi yang dicapainya tanpa akses ke pasar AS. Sekarang, ketika saham Tesla terus menurun, BYD memiliki kesempatan untuk mulai mengunggulinya di pasar saham juga.

    (ask/rns)

  • Tesla Setop Pemesanan Model S dan X di China, Efek Perang Dagang AS-China

    Tesla Setop Pemesanan Model S dan X di China, Efek Perang Dagang AS-China

    Bisnis.com, JAKARTA — Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China kian memanas dan mulai menimbulkan dampak langsung ke sektor otomotif. Imbasnya, produsen kendaraan listrik asal AS Tesla Inc. menghentikan layanan pemesanan untuk model S dan model X di pasar China.

    Langkah ini diambil setelah Pemerintah China resmi mengumumkan kenaikan tarif impor terhadap seluruh produk asal AS menjadi 125% mulai 12 April 2025. 

    Adapun, kebijakan ini merupakan respons atas tarif impor balasan setara yang sebelumnya diberlakukan oleh Pemerintah AS, dalam upaya menekan defisit perdagangan dan memberikan sanksi atas tindakan retaliasi Beijing terhadap pajak barang impor AS.

    “Penyesuaian tarif tersebut juga memperhitungkan bea tambahan 20% yang diberlakukan awal tahun ini terkait peran China dalam peredaran fentanil, sehingga total tarif kumulatif yang dikenakan terhadap barang AS menjadi 145%,” tulis laporan Bloomberg, dikutip pada Sabtu (12/4/2025).

    Langkah Tesla ini terekam melalui situs resminya di China, hingga akhir Maret 2025 konsumen masih bisa melakukan pemesanan untuk Model S dan Model X, menurut arsip Wayback Machine. Namun, pada Jumat (11/4/2025), opsi tersebut sudah tidak lagi tersedia. 

    Kendati demikian, unit dalam stok ada yang masih tersedia, termasuk Tesla model S berkelir putih yang ditawarkan dengan harga 759.900 yuan atau sekitar US$103.800.

    Kontribusi China terhadap Kinerja Global Tesla

    Mengacu laman resmi pemerintah China, penjualan kendaraan listrik (EV) Tesla di Negeri Tirai Bambu itu mencapai rekor tertinggi sebanyak 657.000 unit pada 2024, atau naik 8,8% secara tahunan (year on year/YoY).

    Itu artinya, China merupakan pasar penting bagi Tesla, dengan menyumbang sebanyak 36,7% dari total penjualan Tesla secara global sebanyak 1,79 juta unit pada 2024.

    Di Shanghai, pabrik raksasa Tesla yang merakit baterai yang dikenal sebagai Megapack, telah memulai uji coba produksi. Produksi massal di fasilitas ini dimulai sepenuhnya pada kuartal I/2025.

    Adapun pabrik Tesla di Shanghai hanya memproduksi Model 3 dan Model Y, yang sebagian besar dijual di pasar domestik atau diekspor ke wilayah Asia lainnya. Sementara itu, Model S dan X masih diproduksi eksklusif di Fremont, California.

    Persaingan Ketat dan Tekanan Operasional

    Tesla tengah menghadapi tekanan dari sisi permintaan maupun persaingan. Pengiriman kendaraan dari pabrik Tesla di Shanghai anjlok selama enam bulan berturut-turut, dengan penurunan pengiriman sebesar 22% pada kuartal I/2025, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Pada waktu yang sama, BYD Co. kian memperkuat dominasinya. Produsen mobil listrik raksasa asal China itu mencatatkan total pengiriman selama tiga bulan pertama 2025 menembus 986.098 unit.

    Di lain sisi, Tesla juga mengalami tekanan dari sisi pasar global. Pengiriman kendaraan Tesla pada kuartal I/2025 turun ke level terendah sejak 2022, dipengaruhi oleh sentimen negatif terhadap CEO Elon Musk terkait keterlibatannya dalam isu geopolitik.

    Alhasil, kondisi tersebut menciptakan kekhawatiran di kalangan investor. Analis Wall Street memangkas target harga saham Tesla pada awal pekan ini. Sementara itu, harga saham Tesla sempat melemah hingga 2,6% dalam perdagangan pra-pembukaan setelah kabar penghentian pemesanan Model S dan X beredar.

    Langkah Tesla untuk menghentikan penjualan dua model premiumnya di China selain berdampak besar terhadap volume penjualan, juga menjadi indikator bahwa risiko geopolitik dapat mengganggu strategi distribusi dan penetrasi pasar global.

  • PLN siapkan infrastruktur listrik kegiatan keagamaan di Pura Besakih 

    PLN siapkan infrastruktur listrik kegiatan keagamaan di Pura Besakih 

    Kami melakukan pengamanan aset kelistrikan menyeluruh, mulai pengecekan kabel, perabasan pohon yang berpotensi mengganggu jaringan

    Denpasar (ANTARA) – PT PLN (Persero) melakukan berbagai persiapan untuk memastikan kelancaran acara tahunan di Pura Besakih, Kabupaten Karangasem, Bali menjelang puncak acara Pujawali Ida Bhatara Turun Kabeh yang akan berlangsung pada 12 April hingga 3 Mei 2025.

    General Manager PLN UID Bali Eric Rossi Priyo Nugroho di Denpasar, Jumat, menjelaskan persiapan telah dimulai sejak awal April dengan berkoordinasi intensif bersama Forkompinda Kabupaten Karangasem.

    “Kami melakukan pengamanan aset kelistrikan secara menyeluruh, mulai dari pengecekan kondisi kabel, perabasan pohon yang berpotensi mengganggu jaringan, hingga pemeriksaan lampu penerangan jalan untuk memastikan semua berfungsi optimal,” ujar Eric.

    Di area parkir Kedungdung, PLN menyiapkan posko pengamanan kelistrikan yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat pengawasan, tetapi juga dimanfaatkan sebagai tempat istirahat bagi pemedek atau umat Hindu yang melakukan persembahyangan di Pura terbesar di Bali tersebut.

    Posko ini sekaligus melayani kebutuhan pengisian daya kendaraan listrik baik roda dua maupun empat.

    Untuk mendukung mobilitas pengunjung, PLN menyediakan fasilitas pengisian daya yang tersebar di beberapa titik strategis.

    Di area parkir Kedungdung tersedia satu unit SPKLU AC berkapasitas 22 kilowatt dan SPKLU khusus roda dua dengan enam nozzle berdaya 1,3 kilowatt masing-masing. Sementara di parkir utama Manik Mas, pengunjung dapat menemukan dua unit SPKLU berkapasitas 7 kilowatt.

    Bagi pengendara motor, disediakan satu unit SPLU khusus roda dua berdaya 7,7 kilowatt.

    Kepedulian PLN terhadap aksesibilitas terlihat dari penyediaan charging khusus untuk buggy EV yang akan melayani pemedek peranda, manula, dan anak-anak. Layanan ini merupakan hasil kolaborasi dengan instalasi pelanggan setempat.

    “Kami tidak hanya fokus pada penyediaan infrastruktur, tetapi juga berkomitmen untuk menjaga keselamatan dengan pengawalan K3 aset PLN selama acara berlangsung,” kata Eric.

    PLN juga siap memberikan masukan terkait pengamanan aset pelanggan selama masa pelaksanaan pujawali.

    Jero Mangku Gede Sutama selaku Pengempon Pura Besakih menyampaikan apresiasi terhadap kesiapan PLN.

    “Terima kasih pihak PLN yang sudah sangat membantu kelancaran karya Ida Bhatara Turun Kabeh 2025. Semoga apa yang kita kerjakan mendapat berkah dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” ungkapnya.

    Puncak acara Pujawali Ida Bhatara Turun Kabeh yang dilaksanakan setiap tahun pada Purnama Kedasa ini diharapkan dapat berlangsung lancar berkat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk kesiapan infrastruktur kelistrikan dari PLN.

    Pada 2025, puncak upacara Pujawali akan berlangsung pada Sabtu, 12 April 2025 dan berlanjut selama 21 hari hingga Panyineban Karya pada Sabtu 3 Mei 2025.

    Pewarta: Rolandus Nampu
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tarif Trump Bikin China dan Eropa Panik Pindahkan Lapak

    Tarif Trump Bikin China dan Eropa Panik Pindahkan Lapak

    Jakarta

    “Pengurangan risiko, diversifikasi, dan mengarahkan ulang lokasi perdagangan” adalah sebuah mantra yang dahulu ditujukan untuk melawan cengkeraman Cina yang semakin kuat dalam perdagangan global.. Namun kini mantra itu justru digunakan untuk menghadapi Amerika Serikat.

    Kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump, yang kini mencapai angka mencengangkan sebesar 125% terhadap barang-barang buatan Cina, telah mengguncang pasar keuangan, mulai dari Sydney, Australia, hingga Sao Paolo, Brasil.

    Karena banyak barang Cina diproduksi khusus untuk pasar Amerika Serikat, para ekonom khawatir bahwa Cina akan kesulitan untuk menjual barang-barang tersebut ke konsumen domestik.

    Sebagai gantinya, Beijing tengah menata ulang strategi ekspornya, mengutamakan mitra dagang global lain demi meredam pukulan akibat menurunnya ekspor ke Amerika Serikat.

    Diana Choyleva, pendiri sekaligus kepala ekonom di Enodo Economics, sebuah lembaga riset berbasis di London, Inggris, yang berfokus pada Cina, meyakini bahwa Beijing akan berupaya meningkatkan ekspor ke negara-negara tetangganya di kawasan, termasuk mereka yang secara historis pernah berselisih.

    Cina mencoba merajut kembali hubungan dengan musuh lama

    “Pemulihan dialog ekonomi Beijing dengan Jepang baru-baru ini — yang pertama kali setelah enam tahun — dan Korea Selatan menunjukkan bahwa kekuatan-kekuatan regional tengah menilai ulang hubungan mereka sebagai respons terhadap ketidakpastian yang disebabkan oleh kebijakan perdagangan Amerika Serikat,” ujar Choyleva kepada DW.

    “Meskipun Seoul membantah klaim media negara Cina tentang ‘respons bersama’ terhadap tarif AS, dimulainya kembali kerja sama ekonomi trilateral setelah bertahun-tahun hubungan yang tegang menunjukkan titik balik yang strategis,” imbuhnya.

    “[Para produsen Cina] akan mencari celah-celah kesempatan di Asia Tenggara yang sebelumnya mungkin tidak mereka investasikan waktu, tenaga dan uang di masa lalu karena mereka memiliki pasar Amerika yang menguntungkan yang menyerap semua yang mereka produksi,” ujar Kepala Kebijakan Perdagangan Hinrich Foundation yang bermarkas di Singapura, Deborah Elms.

    Eropa pun perlu mendiversifikasi perdagangan

    Meskipun diberi jeda selama 90 hari, Uni Eropa menghadapi ancaman tarif baru sebesar 20% terhadap ekspor senilai hingga €380 miliar ke Amerika Serikat.

    Para pengambil kebijakan di Brussels. Belgia, kini tengah menimbang langkah serupa seperti yang dilakukan Cina. Uni Eropa menyatakan rencananya untuk menjalin kerja sama dengan negara-negara di kawasan Indo-Pasifik dan Selatan Global sebagai upaya menghadapi proteksionisme Amerika.

    Dalam kunjungan tiga harinya ke Vietnam pekan ini, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menegaskan bahwa Eropa harus menjelajahi pasar-pasar baru dan menyatakan bahwa pemerintahnya “sangat berkomitmen” untuk membuka Spanyol dan Eropa bagi lebih banyak perdagangan dengan Asia Tenggara.

    Namun analis kebijakan dari European Policy Centre (EPC), Varg Folkman, memperingatkan bahwa Eropa akan kesulitan menggantikan pasar ekspor lintas-Atlantik dengan pasar lain, karena ekonomi Amerika Serikat “lebih besar dan lebih makmur.”

    Folkman mencatat adanya “perlawanan kuat” di antara negara-negara anggota Uni Eropa terhadap perjanjian dagang baru, dan menyoroti kewaspadaan Prancis dalam membuka sektor pertaniannya terhadap Brasil dan Argentina dalam kesepakatan dagang Uni Eropa dengan Mercosur, blok regional Amerika Selatan.

    Kesepakatan tersebut memakan waktu 25 tahun untuk dinegosiasikan, namun hingga kini belum juga diratifikasi.

    “Perjanjian perdagangan memang kontroversial,” katanya kepada DW. “Mungkin akan sangat sulit untuk menerapkan yang baru, meskipun dengan urgensi yang kita saksikan saat ini.”

    Walau Uni Eropa dan Cina dapat saling meningkatkan perdagangan bilateral, para ekonom dan pembuat kebijakan juga khawatir Eropa akan kesulitan menghadapi pukulan ganda berupa lonjakan tarif AS dan persaingan dagang baru dengan Cina — ekonomi terbesar kedua di dunia.

    Kelebihan pasokan Cina mengancam pesaing di Eropa

    Dalam sebuah komentar yang dipublikasikan pekan ini, Center for Strategic and International Studies (CSIS), sebuah lembaga pemikir di Washington, menulis bahwa “Tarif AS terhadap Cina kemungkinan besar akan mengarah pada pengalihan barang ekspor Cina ke Uni Eropa, yang akan memberikan tekanan tambahan pada produsen Eropa dan kemungkinan besar akan memicu tuntutan untuk respons proteksionis dari Brussels.”

    Uni Eropa telah lama menyuarakan keprihatinan atas besarnya subsidi negara yang diberikan kepada produsen Cina, yang memungkinkan mereka “membuang” barang dengan harga yang sangat murah ke pasar Eropa. Subsidi ini, bersama dengan biaya tenaga kerja yang rendah dan skala ekonomi yang besar, telah menekan para pesaing di Eropa, menyebabkan kebangkrutan dan pemutusan hubungan kerja yang signifikan.

    Kendaraan listrik (EV) adalah contoh terbaru. Berkat subsidi pemerintah, insentif pajak, dan pinjaman murah, merek-merek EV Cina seperti BYD, Nio, dan XPeng kini menyerbu pasar Uni Eropa dengan harga jauh lebih rendah dari pesaing lokalnya.

    Industri otomotif Eropa kini tengah menjalani restrukturisasi besar-besaran, mengancam penutupan pabrik, pengurangan kapasitas produksi, dan hilangnya puluhan ribu lapangan kerja — terutama di Jerman.

    Sementara Washington memberlakukan tarif 100% terhadap kendaraan listrik buatan Cina, yang secara efektif menutup pasar Amerika bagi para pembuat mobil Cina, tarif Uni Eropa bervariasi menurut produsen. Maksimalnya 35,3%, dan hanya 17% untuk BYD.

    Elms, dari Hinrich Foundation, meyakini akan terjadi “ledakan awal” barang-barang murah dari Asia ke berbagai penjuru dunia karena para produsen saat ini sedang “duduk di atas gunungan produk.”

    “Tapi mereka tidak akan terus memproduksi barang-barang yang tidak menghasilkan untung, jadi perusahaan-perusahaan Cina akan segera beralih untuk membuat produk lain. Kalau tidak, mereka akan gulung tikar,” tambahnya.

    Sistem peringatan dini baru dapat mencegah ‘dumping’

    Jörg Wuttke, mantan kepala raksasa industri Jerman BASF di Cina, memperingatkan akan datangnya “tsunami kapasitas berlebih” dari Cina ke Eropa — yang ia harapkan takkan memicu penghalang dagang baru dari Uni Eropa. Ia menyerukan perbaikan “komunikasi dan kepercayaan” antara Brussels dan Beijing guna menghindari gelombang dumping barang yang baru.

    Volkman, pakar kebijakan industri Eropa, meragukan bahwa Uni Eropa akan menerima distorsi perdagangan lebih lanjut tanpa perlawanan, dan mengatakan kepada DW: “Komisi Eropa telah memberi isyarat bahwa mereka akan mengawasi dengan ketat arus impor dan akan mengambil tindakan jika terjadi lonjakan dari Cina atau dari mana pun, yang memaksa mereka untuk bertindak.”

    Pada tahun 2023, Uni Eropa mengumumkan rencana pembentukan satuan tugas pengawasan impor guna memantau lonjakan tiba-tiba dalam arus barang masuk yang dapat mengancam industri dalam negeri. Sistem peringatan dini ini diciptakan sebagai bagian dari upaya Uni Eropa untuk derisk dari Cina di tengah ketegangan geopolitik dan kekhawatiran atas praktik dumping.

    Namun demikian, ada pula kekhawatiran bahwa eksportir Asia lain — bahkan Amerika Serikat — bisa ikut membanjiri pasar Eropa dengan barang murah. Satuan tugas tersebut diharapkan mampu membuat Brussels bergerak lebih sigap dalam menghadapi ancaman dari berbagai penjuru, melalui penyelidikan antidumping, tarif, dan pembatasan sementara terhadap impor.

    Namun, langkah semacam itu kemungkinan akan memicu kritik, karena dianggap meniru kebijakan proteksionis Trump — suatu penyimpangan dari komitmen lama Uni Eropa terhadap perdagangan bebas, sekaligus memperlemah norma-norma Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan berisiko memperuncing ketegangan dagang global.

    *Artikel ini diterbitkan pertama kali dalam bahasa Inggris.

    Diadaptasi oleh: Ayu Purwaningsih

    Editor: Yuniman Farid

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Posko RAFI catat penggunaan EV naik 460 persen pada Lebaran 2025

    Posko RAFI catat penggunaan EV naik 460 persen pada Lebaran 2025

    Jakarta (ANTARA) – Posko Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) 1446 H sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) mencatat penggunaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) roda empat pada Lebaran 2025 naik 460 persen dibandingkan dengan 2024.

    “Penggunaan kendaraan listrik, roda empat untuk mudik selama RAFI ini mencapai 19.852 unit atau meningkat 460 persen dibanding tahun lalu,” ucap Direktur Bahan Bakar Minyak Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Migas Sentot Harijady dalam penutupan posko nasional di BPH Migas, Jakarta, Jumat.

    Pada 2024, penggunaan EV roda empat sebanyak 4.314 unit, di mana penggunaan EV tertinggi terdapat di DKI Jakarta, sedangkan penggunaan terendah di Bengkulu, Gorontalo, dan Maluku Utara.

    Adapun jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) selama periode siaga RAFI 2025 sejumlah 3.558 unit atau meningkat 274 persen dibandingkan periode siaga RAFI 2024 yang mencapai 1.299 unit.

    Jumlah SPKLU tertinggi terdapat di DKI Jakarta, sedangkan jumlah terendah di Kepulauan Riau.

    Transaksi di SPKLU meningkat 490 persen, yakni 17.192 transaksi pada ruas tol dan 66.596 transaksi pada ruas nontol. Pertumbuhan charging listrik tercatat sebesar 2.029.889 kWh, naik 581 persen apabila dibandingkan dengan periode siaga RAFI 2024.

    “Jumlah transaksi tertinggi di tol Jakarta-Cikampek, yaitu 994 kali,” kata Sentot.

    Selaras dengan peningkatan pengguna EV, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana menyampaikan bahwa konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada periode Lebaran 2025 lebih rendah apabila dibandingkan dengan Lebaran 2024.

    “Konsumsi BBM kenapa turun, salah satunya naiknya (kendaraan) listrik,” ucap Dadan dalam kesempatan yang sama.

    Selain diakibatkan oleh peningkatan kendaraan listrik, Dadan juga menyampaikan bahwa penurunan konsumsi BBM pada Lebaran 2025 juga disebabkan oleh penurunan jumlah pemudik pada 2025 apabila dibandingkan dengan 2024.

    “Yang kami temukan bahwa jumlah pemudik sekarang dibandingkan tahun lalu itu kan turun. Jadi, kemungkinan ada korelasinya,” kata Dadan.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bukti Daya Beli Lemah! Konsumsi BBM Selama Mudik Lebaran Turun

    Bukti Daya Beli Lemah! Konsumsi BBM Selama Mudik Lebaran Turun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengakui bahwa penurunan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada musim mudik Lebaran 2025, salahsatunya karena turunnya angka pemudik.

    “Tadi sebelum saya mulai, saya ngobrol dengan Ibu Kepala BPH, karena saya yakin ini akan ditanyakan. Salah satu yang kami temukan, bahwa jumlah pemudik sekarang dibandingkan tahun lalu itu kan turun. Jadi salah satu angka yang kemungkinan ada korelasinya,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam acara Penutupan Posko RAFI 2025 sektor ESDM, di Kantor BPH Migas, Jakarta, Jumat (11/4/2025).

    Tak cuma jumlah pemudik yang turun, Dadan mensinyalir turunnya konsumsi BBM karena kendaraan yang diisi oleh lebih banyak orang yang menyebabkan jumlah kendaraan menurun.

    “Misalkan, jadi yang tadinya pakai mobil satu orang, sekarang diisi tiga orang. Itu juga kan menghemat, menghemat dari sisi BBM,” tambahnya.

    Alasan lainnya, jumlah pengguna kendaraan listrik (electric vehicle) mengalami peningkatan “Atau naiknya misalkan listrik, karena angka-angkanya tadi sudah disampaikan,” tandasnya.

    Direktur BBM BPH Migas Sentot Harijady mengatakan bahwa konsumsi BBM jenis bensin pada sepanjang masa kerja posko Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 2025 terpantau menurun hingga 6% dan konsumsi avtur juga menurun hingga 4%.

    “Dan penyaluran BBM pada periode posko tahun 2025 ini apabila dibandingkan dengan tahun 2024, secara umum mengalami penurunan. Dan dengan perincian yaitu gasoline mengalami penurunan 6%, avtur penurunan 4%, kerosin mengalami penurunan 9%,” katanya dalam kesempatan yang sama.

    Adapun, khusus BBM jenis gasoil atau solar sepanjang masa Posko RAFI 2025, konsumsinya justru meningkat hingga 11% bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024. “Sementara untuk penyaluran gasoil mengalami kenaikan sebesar 11%,” ujarnya.

    Volume penyaluran

    Berdasarkan data PT Pertamina (Persero) melalui subholding commercial and trading PT Pertamina Patra Niaga, volume penyaluran BBM jenis gasoline atau bensin sepanjang RAFI 2025 sebanyak 103.843 kilo liter per hari. Hal itu terpantau menurun dibandingkan periode sebelumnya pada tahun 2024 yakni sebesar 105.081 KL.

    Sedangkan, untuk jenis solar atau gasoil volume penyaluran sepanjang RAFI 2025 sebesar 38.757 kl per hari atau menurun dari tahun 2024 lalu sebesar 40.155 kl per hari.

    “Kemudian untuk kerosin ini untuk yang di Indonesia Timur ya, realisasi tahun lalu 1.389 KL per hari, tahun ini 1.366, KL per day. Kemudian yang untuk LPG ya, sektor LPG ini mengalami kenaikan, agak berbeda dengan yang BBM. Jadi tahun ini naiknya sekitar 4,2% ya. Jadi terdiri dari yang PSO dan yang non-PSO,” kata Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat Pertamina Patra Niaga.

    (pgr/pgr)

  • Apa Dampak Perang Dagang AS Melawan China yang Digaungkan Donald Trump Terhadap Ekonomi Dunia? – Halaman all

    Apa Dampak Perang Dagang AS Melawan China yang Digaungkan Donald Trump Terhadap Ekonomi Dunia? – Halaman all

    Apa Dampak Perang Dagang AS-China Terhadap Ekonomi Dunia?

    TRIBUNEWS.COM- Perang dagang total antara Amerika Serikat dengan China diperkirakan akan terjadi setelah Presiden Donald Trump mengenakan tarif lebih dari 125 persen pada impor barang China.

    Tiongkok mengatakan akan “berjuang sampai akhir” daripada menyerah pada apa yang dilihatnya sebagai paksaan Amerika Serikat.

    Dan akan menaikkan tarifnya sendiri atas barang-barang Amerika dari 34% menjadi 84% sebagai respons terhadap langkah terbaru Gedung Putih.

    Apa arti konflik perdagangan yang meningkat ini bagi ekonomi dunia? Berapa banyak perdagangan yang mereka lakukan?

    Perdagangan barang antara kedua kekuatan ekonomi tersebut berjumlah sekitar $585 miliar tahun lalu.

    Meskipun AS mengimpor jauh lebih banyak dari China ($440 miliar) dibandingkan China yang mengimpor dari Amerika ($145 miliar).

    Hal ini mengakibatkan AS mengalami defisit perdagangan dengan China – selisih antara barang yang diimpor dan diekspor – sebesar $295 miliar pada tahun 2024. Itu adalah defisit perdagangan yang cukup besar, setara dengan sekitar 1?ri ekonomi AS.

    Namun, jumlah tersebut kurang dari angka $1 triliun yang berulang kali diklaim Trump minggu ini.

    Trump telah memberlakukan tarif yang signifikan terhadap China pada masa jabatan pertamanya sebagai presiden. Tarif tersebut tetap berlaku dan ditambah oleh penggantinya, Joe Biden.

    Secara bersama-sama hambatan perdagangan tersebut membantu menurunkan barang-barang yang diimpor AS dari China dari pangsa 21% total impor Amerika pada tahun 2016 menjadi 13% tahun lalu.

    Jadi ketergantungan AS terhadap China untuk perdagangan telah berkurang selama dekade terakhir.

    Namun para analis menunjukkan bahwa beberapa ekspor barang China ke AS telah dialihkan melalui negara-negara Asia Tenggara.

    Misalnya, pemerintahan Trump mengenakan tarif 30% pada panel surya impor Cina pada tahun 2018.

    Namun, Departemen Perdagangan AS menyajikan bukti pada tahun 2023 bahwa produsen panel surya China telah mengalihkan operasi perakitan mereka ke negara-negara seperti Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Vietnam, lalu mengirimkan produk jadi ke AS dari negara-negara tersebut, sehingga secara efektif menghindari tarif.

    Tarif “timbal balik” Trump yang baru yang dikenakan pada negara-negara tersebut karenanya akan menaikkan harga AS atas berbagai macam barang yang pada akhirnya berasal dari Tiongkok.

     

    Apa yang diimpor AS dan China satu sama lain?

    Pada tahun 2024, kategori barang ekspor terbesar dari AS ke Cina adalah kacang kedelai – yang terutama digunakan untuk memberi makan sekitar 440 juta babi di Cina.

    AS juga mengirim produk farmasi dan minyak bumi ke China.

    Sebaliknya, dari Tiongkok ke AS, sejumlah besar barang elektronik, komputer, dan mainan diekspor. Sejumlah besar baterai, yang sangat penting untuk kendaraan listrik, juga diekspor.

    Kategori impor AS terbesar dari Cina adalah telepon pintar, yang mencakup 9?ri total. Sebagian besar telepon pintar ini dibuat di Cina untuk Apple, perusahaan multinasional yang berbasis di AS.

    Tarif AS terhadap China telah menjadi salah satu kontributor utama penurunan nilai pasar Apple dalam beberapa minggu terakhir, dengan harga sahamnya turun sebesar 20% selama sebulan terakhir.

    Semua barang impor ke AS dari China tersebut telah ditetapkan menjadi jauh lebih mahal bagi warga Amerika karena tarif 20% yang telah dikenakan pemerintahan Trump terhadap Beijing.

    Sekarang tarifnya naik menjadi 104%, dampaknya bisa lima kali lebih besar.

    Dan impor AS ke China juga akan naik harganya karena tarif pembalasan China, yang pada akhirnya merugikan konsumen China dengan cara yang sama.

    Namun di luar tarif, ada cara lain bagi kedua negara ini untuk mencoba merugikan satu sama lain melalui perdagangan.

    China memiliki peran utama dalam memurnikan banyak logam penting untuk industri, dari tembaga dan litium hingga tanah jarang.

    Beijing dapat saja menempatkan rintangan untuk menghalangi logam-logam ini mencapai AS.

    Ini adalah sesuatu yang telah dilakukan dalam kasus dua bahan yang disebut germanium dan galium , yang digunakan oleh militer dalam pencitraan termal dan radar.

    Adapun AS, mereka dapat mencoba memperketat blokade teknologi terhadap China yang dimulai oleh Joe Biden dengan mempersulit China mengimpor jenis microchip canggih – yang vital untuk aplikasi seperti kecerdasan buatan – yang hingga kini belum dapat diproduksi sendiri.

    Penasihat perdagangan Donald Trump, Peter Navarro, telah menyarankan minggu ini bahwa AS dapat memberikan tekanan pada negara lain, termasuk Kamboja, Meksiko, dan Vietnam, untuk tidak berdagang dengan China jika mereka ingin terus mengekspor ke AS.

     

    Bagaimana hal ini dapat memengaruhi negara lain?

    AS dan China bersama-sama menyumbang porsi yang sangat besar dalam ekonomi global, sekitar 43% tahun ini menurut Dana Moneter Internasional.

    Jika mereka terlibat dalam perang dagang habis-habisan yang memperlambat pertumbuhan mereka, atau bahkan mendorong mereka ke dalam resesi, hal itu kemungkinan akan merugikan ekonomi negara lain dalam bentuk pertumbuhan global yang lebih lambat.

    Investasi global kemungkinan besar juga akan menderita.

     

    Ada konsekuensi potensial lainnya.

    China merupakan negara manufaktur terbesar di dunia dan memproduksi jauh lebih banyak daripada yang dikonsumsi penduduknya di dalam negeri.

    Negara ini sudah mengalami surplus barang hampir $1 triliun – yang berarti negara ini mengekspor lebih banyak barang ke seluruh dunia daripada yang diimpornya.

    Dan sering kali memproduksi barang-barang tersebut di bawah biaya produksi sebenarnya karena subsidi dalam negeri dan dukungan keuangan negara, seperti pinjaman murah, untuk perusahaan-perusahaan yang disukai.

    Baja adalah contohnya.

    Terdapat risiko bahwa jika produk tersebut tidak dapat masuk ke AS, perusahaan China dapat berupaya untuk “membuangnya” ke luar negeri.

    Meskipun hal itu mungkin menguntungkan bagi sebagian konsumen, hal itu juga dapat merugikan produsen di negara-negara yang mengancam lapangan pekerjaan dan upah.

    Kelompok lobi UK Steel telah memperingatkan bahaya kelebihan baja yang berpotensi dialihkan ke pasar Inggris.

    Dampak limpahan perang dagang habis-habisan antara Tiongkok dan AS akan terasa secara global, dan sebagian besar ekonom menilai bahwa dampaknya akan sangat negatif.

     

     

    SUMBER: BBC

  • Dealer Neta Ini Tutup, Padahal Baru Buka 3 Bulan

    Dealer Neta Ini Tutup, Padahal Baru Buka 3 Bulan

    Jakarta

    Dealer mobil listrik Neta satu-satunya di Singapura tutup. Padahal, dealer tersebut baru beroperasi tiga bulan.

    Produsen mobil listrik China, Neta, menutup dealer pertama sekaligus satu-satunya di Singapura. Mengutip laporan The Business Times, kondisi showroom Neta itu sudah kosong. Tak ada karyawan yang bekerja ataupun mobil yang dipamerkan. Sejatinya dealer tersebut baru beroperasi tiga bulan, tepatnya dimulai pada Januari 2025.

    Saat ini Neta maupun Evology Automobile yang menjadi distributor resminya enggan memberikan jawaban terkait status bisnis di Negeri Singa tersebut. Sebelumnya pada peluncuran perdana Januari 2025, disebutkan bahwa Neta X dan Aya (Neta V-II) akan dijual melalui distributor lokal Evology Automobile.

    Dalam laporan disebutkan Neta telah mendapatkan 52 pesanan. Terungkap dari data Otoritas Transportasi Darat Singapura hanya ada empat kendaraan terdaftar, termasuk dua unit pada November 2024 dan Januari 2025.

    Sebelumnya, Neta beberapa kali dihantam berita miring terkait bisnisnya. Media asal China, Leiphone, sebagaimana dikutip Car News China, mengatakan, Neta membubarkan seluruh tim penelitian dan pengembangan sebab kondisi keuangan yang memburuk. Sekitar 200 dari 1.700 staf Neta juga dikabarkan mulai mengundurkan diri.

    Sejumlah karyawan yang keluar dari Neta disebut-sebut cuma menerima upah minimum Shanghai, sementara mereka yang keluar pada bulan November 2023 belum juga mendapat kompensasi. Krisis yang dialami Neta disebut-sebut karena strategi mantan CEO Neta yang lebih mengutamakan penjualan perusahaan ke perusahaan (B2B).

    Masih menurut media China tersebut, kondisi keuangan Neta yang memburuk tidak lepas dari hasil penjualan anjlok. Neta disebut-sebut menjual 98% lebih sedikit mobil di bulan Januari 2025 dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Bahkan di Februari 2025, penjualan Neta dikatakan tak sampai 400 unit mobil.

    Neta merespons pemberitaan media China tersebut. Neta membantah rumor yang mengatakan pihaknya membubarkan tim riset dan pengembangan (R&D). Menurut Neta, rumor dan propaganda lainnya terkait Neta adalah informasi yang tidak benar. Di sisi lain, Neta tidak membantah bahwa perusahaannya sedang melakukan efisiensi.

    “Rumor yang beredar di internet mengenai “NETA AUTO membubarkan Tim R&D”, serta propaganda lainnya adalah informasi yang tidak benar,” tulis keterangan Neta Auto.

    Sementara itu di Thailand, Neta pada akhir Maret menjanjikan kelanjutan produksi kendaraan listrik yang bakal dimulai lagi pada Juni. Kelanjutan produksi itu dilakukan setelah pihak Neta menyelesaikan utang-utangnya kepada para pemasok dan dealer. Dalam keterangannya General Manager Neta Auto Thailand Sun Bolong juga mengungkap bahwa perusahaan induk Neta di China sudah berhasil menyelesaikan utang-utangnya.

    (dry/rgr)

  • China Batasi Ekspor Tanah Jarang ke AS, Jet Tempur F-47 Terimbas

    China Batasi Ekspor Tanah Jarang ke AS, Jet Tempur F-47 Terimbas

    Beijing

    Tarif mencekik yang diberlakukan Amerika Serikat ke China, yakni 34% ditambah tarif sebelumnya, membuat China tak tinggal diam. Salah satunya, mereka kian membatasi ekspor mineral tanah jarang ke Negeri Paman Sam.

    Beijing mengekang ekspor mineral tambang, magnet permanen dan produk jadi lain. Sumber industri mengatakan langkah Beijing jadi perhatian beberapa produsen kedirgantaraan AS karena mereka bergantung pada sumber daya dari China untuk digunakan dalam industri avionik.

    Tindakan balasan China dilakukan hanya dua minggu setelah Trump mengumumkan Boeing mendapat kontrak mengembangkan jet tempur F-47 yang dirancang menggantikan F-22 Raptor dan jadi tulang punggung armada Angkatan Udara AS generasi berikutnya.

    China memproduksi sekitar 90% tanah jarang dunia, sekelompok 17 elemen yang digunakan industri pertahanan, kendaraan listrik, energi, dan elektronik. Sebagai pemasok utama tanah jarang AS, langkah China menunjukkan dominasinya atas penambangan dan pemrosesan mineral penting.

    China mengumumkan pembatasan ekspor pada mineral tambang dan magnet permanen serta produk jadi lainnya yang akan sulit digantikan. Menurut Congressional Research Service yang dikutip detikINET dari Newsweek, sekitar 5% penggunaan tanah jarang AS digunakan untuk aplikasi pertahanan.

    Jet tempur siluman F-35 buatan Lockheed Martin misalnya, menggunakan 920 pon tanah jarang per pesawat dalam sistem peperangan elektroniknya, radar penarget, dan motor listrik yang menggerakkan kemudi pesawat.

    Kementerian Perdagangan China mengatakan tujuh kategori tanah jarang sedang dan berat, termasuk samarium, gadolinium, terbium, disprosium, lutetium, skandium, dan barang-barang terkait yttrium akan dibatasi. Media pemerintah, Global Times, juga mengumumkan kontrol ekspor pada barang yang terkait dengan tungsten, telurium, bismut, molibdenum, dan indium.

    Yttrium sangat penting untuk pelapis mesin jet suhu tinggi, sistem radar frekuensi tinggi, dan laser presisi. Dipakai pula di lapisan penghalang termal pada bilah turbin untuk mencegah mesin pesawat tidak meleleh di tengah penerbangan

    Pesawat siluman seperti F-47 bergantung pada elemen tanah jarang seperti neodymium, praseodymium, dysprosium, dan terbium untuk magnet dan sistem radar kinerja tinggi. Juga dibutuhkan logam seperti titanium, tungsten, dan niobium untuk kekuatan struktural, ketahanan panas, dan fitur siluman.

    (fyk/afr)

  • PLN catat lonjakan transaksi SPKLU di Lampung sebesar 502 persen

    PLN catat lonjakan transaksi SPKLU di Lampung sebesar 502 persen

    Kendaraan listrik tengah charging di SPKLU (ANTARA/HO)

    PLN catat lonjakan transaksi SPKLU di Lampung sebesar 502 persen
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 09 April 2025 – 11:45 WIB

    Elshinta.com – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung mencatat lonjakan signifikan dalam penggunaan dan transaksi di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) selama masa siaga Lebaran 2025 sebesar 502 persen atau 5 kali lipat. Berdasarkan laporan transaksi Electric Vehicle (EV) Charging SPKLU di Lampung yang dihimpun hingga 6 April 2025, total transaksi yang tercatat mencapai 1.080 kali.

    “Jika dibandingkan dengan periode Lebaran tahun 2024, jumlah transaksi ini mengalami kenaikan sebesar 502 persen atau 5 kali lipat lebih,” kata General Manager PLN UID Lampung Muhammad Joharifin, dalam keterangannya di Bandarlampung, Rabu.

    Ia mengatakan, peningkatan yang signifikan tersebut seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang mulai beralih ke kendaraan listrik dan memanfaatkan fasilitas SPKLU yang disediakan oleh PLN UID Lampung. Dalam mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025, PLN UID Lampung telah mengoperasikan sejumlah SPKLU di titik-titik strategis, baik di ruas jalan tol maupun di wilayah non-tol.

    “Kami telah menyiagakan sebanyak 57 unit SPKLU di 35 titik lokasi strategis sepanjang jalur mudik baik di dalam ruas jalan tol ataupun non tol di Provinsi Lampung dan dilengkapi ratusan personil yang bersiaga yang dapat membantu pemudik pengguna kendaraan listrik. Tentunya kami sangat menyambut baik antusias masyarakat yang semakin tertarik dalam beralih menggunakan kendaraan listrik,” ungkap Joharifin.

    Berdasarkan catatan yang diterima, berikut adalah daftar SPKLU yang paling diminati oleh pemudik:

    5 SPKLU terfavorit di ruas tol

    1. SPKLU Rest Area KM 172 B Terbanggi–Kayu Agung dengan jumlah transaksi sebanyak 69 kali.

    2. SPKLU Rest Area KM 20 B Bakauheni–Terbanggi dengan jumlah transaksi sebanyak 65 kali.

    3. SPKLU Rest Area KM 87 B Bakauheni–Terbanggi dengan jumlah transaksi sebanyak 64 kali.

    4. SPKLU Rest Area KM 49 A Bakauheni–Terbanggi dengan jumlah transaksi sebanyak 59 kali.

    5. SPKLU Rest Area KM 234 A Terbanggi–Kayu Agung dengan jumlah transaksi sebanyak 54 kali.

    Sedangkan, Top 5 SPKLU di ruas non-tol

    1. SPKLU Els Coffee Roastery Bandar Lampung dengan jumlah transaksi sebanyak 165 kali.

    2. SPKLU PLN UP3 Tanjung Karang dengan jumlah transaksi sebanyak 83 kali.

    3. SPKLU Mall Boemi Kedaton dengan jumlah transaksi sebanyak 73 kali.

    4. SPKLU PLN UID Lampung dengan jumlah transaksi sebanyak 43 kali.

    5. SPKLU Lampung City Mall dengan jumlah transaksi sebanyak 35 kali.

    Sumber : Antara