Produk: kendaraan listrik

  • Menteri Ara Ajak AHY dan Otorita IKN Bertemu Bahas Hunian di Nusantara – Page 3

    Menteri Ara Ajak AHY dan Otorita IKN Bertemu Bahas Hunian di Nusantara – Page 3

    Sebelumnya, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Basuki Hadimuljono, menandatangani perjanjian pemanfaatan tanah dan pengalokasian lahan aset dalam penguasaan (ADP), serta akta notaris bersama lima investor. Total jumlah nilai investasi tersebut mencapai Rp 2,42 triliun.

    Investor tersebut antara lain, PT Citadel Group Indonesia yang menanamkan modal untuk pembangunan pusat gaya hidup, PT Berkat Kalimantan Abadi membangun pusat makanan dan minuman.

    Kemudian, PT Perintis Pondasi Teknotama akan membangun perkantoran, showroom serta infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum. Lalu, PT Perintis Power Investment mendirikan kawasan campuran, dan PT Sentra Unggul Nusantara akan membangun kawasan perniagaan.

    Basuki Hadimuljono menyampaikan, perjanjian ini punya kekuatan hukum tentang hak atas tanah. Pasca penandatanganan, ia memastikan Otorita IKN akan membantu mengurus sertifikatnya.

    “Sehingga bapak ibu bisa langsung bangun. Jadi dengan sertifikat ini sudah cukup bagi bapak ibu untuk memulai pembangunan agar segera bisa berfungsi melengkapi ekosistem di Nusantara ini,” kata Basuki dalam keterangan tertulis, Rabu (19/3/2025).

    Ia mengatakan, agenda ini merupakan penandatanganan perjanjian pemanfaatan tanah dan pengalokasian lahan ADP yang pertama kali dilakukan di Kantor Otorita IKN, Kalimantan Timur.

    “Sejak Maret ini ASN sudah mulai pindah ke IKN dan melayani dari City Hall Kantor Otorita IKN ini. Jadi, ini pertama kalinya para investor menandatangani perjanjian ini di Nusantara,” ujar Basuki.

     

  • BYD-Tesla Minggir, Mobil Listrik ala Jepang Laris Manis

    BYD-Tesla Minggir, Mobil Listrik ala Jepang Laris Manis

    Jakarta, CNBC Indonesia – Permintaan mobil hibrida bensin-listrik Toyota bikin pemasok kewalahan. Pasalnya mereka kesulitan dalam memenuhi kebutuhan produksi yang membeludak.

    Banyaknya permintaan mobil listrik ala Jepang itu, mengakibatkan terjadinya kekurangan suku cadang dan waktu tunggu yang lebih lama bagi para pembeli. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh empat orang yang mengetahui situasi tersebut.

    Melansir Reuters, stok mobil hibrida Toyota di dealer utama, termasuk di Amerika Serikat, Jepang, China, dan Eropa, susah dicari.

    Sebagai pemain dominan di pasar mobil hibrida, Toyota menghadapi tantangan besar dalam memenuhi lonjakan permintaan ini.

    Namun, peningkatan ini juga membuktikan strategi Toyota dalam mempertahankan produksi mobil hybrid terbukti berhasil, meskipun beberapa pesaingnya sebelumnya memprediksi kendaraan listrik berbasis baterai akan menghilangkan permintaan mobil hibrida.

    Sementara itu, berdasarkan data LMC Automotive, penjualan mobil hybrid global, termasuk model plug-in, hampir meningkat tiga kali lipat dalam lima tahun terakhir, dari 5,7 juta unit menjadi 16,1 juta unit.

    Di Eropa, pelanggan Toyota kini harus menunggu sekitar 60 hingga 70 hari untuk mendapatkan mobil hibrida baru, hampir dua kali lipat dari waktu tunggu pada tahun 2020. Model dengan permintaan tertinggi di kawasan ini termasuk Yaris Cross Hybrid dan RAV4 Plug-in Hybrid.

    Sedangkan di Jepang, waktu tunggu berkisar antara dua hingga lima bulan untuk berbagai model, menurut situs web resmi Toyota.

    Di Amerika Serikat, stok mobil hibrida juga makin tipis. Seorang sumber mengatakan, di salah satu dealer di Pantai Barat, Prius Hybrid sudah terjual habis sejak pertengahan Februari, sementara stok Camry Hybrid sangat terbatas. Di India, waktu tunggu berkisar antara dua hingga sembilan bulan, tergantung pada modelnya.

    Reuters mewawancarai 10 tokoh industri, termasuk orang-orang di Toyota dan para pemasoknya, mereka mengungkapkan kendala saat ini terjadi dalam rantai pasokan mobil hibrida. Toyota menyatakan, permintaan mobil hibrida meningkat secara signifikan di seluruh wilayah dan pihaknya terus berusaha meningkatkan produksi untuk merespons kebutuhan pasar.

    “Saat ini, kapasitas produksi untuk komponen dan suku cadang hibrida dari para pemasok kami dan produksi suku cadang internal kami sejalan dengan rencana produksi tahunan dan kapasitas perakitan kendaraan kami,” kata Toyota dalam pernyataannya, dikutip dari Reuters, Selasa (15/4/2025).

    Permasalahan rantai pasok

    Namun, keterbatasan pasokan tetap menjadi tantangan utama. Beberapa suku cadang penting, seperti magnet yang digunakan dalam komponen hibrida dari pemasok Aisin Corp, mengalami kelangkaan.

    Hal ini menyebabkan keterlambatan produksi rotor dan stator, yang berdampak pada pasokan motor hibrida ke Toyota. Demikian pula, Denso, pemasok utama dalam grup Toyota, menghadapi keterlambatan pengiriman inverter akibat kemacetan di pemasok lapis kedua dan ketiga.

    Menghadapi masalah ini, Toyota mempertimbangkan opsi untuk mencari pemasok baru di India serta memproduksi inverter di negara tersebut.

    Meski begitu, perusahaan menolak memberikan perincian lebih lanjut terkait pemasok spesifik yang terlibat dalam upaya ini. Aisin dan Denso juga menolak berkomentar.

    Adapun Toyota sendiri telah berinvestasi besar dalam meningkatkan kapasitas produksinya. Di India, Toyota Kirloskar Motor telah menambah kapasitas untuk memproduksi 32.000 kendaraan tambahan per tahun dan berencana untuk meningkatkan produksi hingga 100.000 kendaraan lagi. Selain itu, Toyota juga menginvestasikan US$14 miliar untuk pabrik baterai di North Carolina guna memenuhi permintaan kendaraan hibrida.

    Di China, meskipun total penjualan Toyota turun 7% pada 2024 dibanding tahun sebelumnya, penjualan kendaraan listriknya yang sebagian besar adalah mobil hibrida justru meningkat 27%.

    Pesaing utama Toyota, seperti Hyundai dan Kia, juga menghadapi tantangan serupa dalam meningkatkan produksi mobil hibrida mereka.

    Seorang sumber menyebutkan bahwa Hyundai masih berjuang dengan keterbatasan kapasitas produksi, sementara dealer Hyundai di Seoul mencatat waktu tunggu untuk SUV Palisade Hybrid mencapai satu tahun.

    Kia Carnival Hybrid memiliki waktu tunggu 10 bulan, sedangkan Kia Sorento Hybrid membutuhkan waktu sekitar tujuh bulan untuk dikirim ke pelanggan.

    (dem/dem)

  • Ganjil Genap Jakarta Berlaku Kamis 17 April 2025, Cek Kendaraan yang Boleh Melintas Hari Ini – Page 3

    Ganjil Genap Jakarta Berlaku Kamis 17 April 2025, Cek Kendaraan yang Boleh Melintas Hari Ini – Page 3

    Sistem ganjil genap Jakarta dapat dihadapi dengan lebih mudah jika pengendara roda empat menerapkan beberapa kiat berikut:

    1. Periksa pelat nomor kendaraan dan tanggal

    Sebelum berangkat, pastikan angka terakhir pelat nomor kendaraan Anda sesuai dengan tanggal hari itu. Jika tanggal genap, maka kendaraan berpelat genap yang boleh melintas, dan sebaliknya pada tanggal ganjil.

    2. Atur jadwal perjalanan di luar jam ganjil genap

    Ganjil genap berlaku pada dua waktu, yaitu pukul 06.00–10.00 WIB dan 16.00–21.00 WIB. Jika memungkinkan, sesuaikan waktu keberangkatan agar tidak bertepatan dengan jam operasional pembatasan.

    3. Gunakan jalur alternatif yang tidak terkena aturan

    Beberapa ruas jalan di Jakarta tidak termasuk dalam wilayah ganjil genap. Gunakan aplikasi navigasi seperti Google Maps atau Waze untuk mencari jalur yang aman dilalui.

    4. Pertimbangkan menggunakan kendaraan bebas ganjil genap

    Kendaraan listrik, ambulans, kendaraan dinas TNI/Polri, dan kendaraan berpelat kuning tidak termasuk dalam pembatasan. Bila memungkinkan, gunakan salah satu kendaraan yang dikecualikan.

    5. Manfaatkan transportasi umum

    Jika kendaraan pribadi tidak bisa digunakan, beralihlah ke transportasi umum seperti TransJakarta, MRT, KRL, atau LRT yang bisa menjadi solusi efisien dan menghindarkan dari risiko pelanggaran.

    6. Gunakan layanan transportasi daring

    Taksi online bisa menjadi pilihan saat kendaraan pribadi dilarang melintas. Ini juga membantu mengurangi jumlah kendaraan di jalan.

    7. Hindari jalan yang diawasi ETLE

    Jika Anda terpaksa harus melintas, pastikan tidak melalui jalan yang sudah terpasang kamera tilang elektronik (ETLE), meski tetap disarankan untuk tidak melanggar aturan.

    8. Cek informasi lalu lintas harian

    Sebelum bepergian, cari informasi terbaru soal lalu lintas melalui media sosial resmi Dishub DKI Jakarta atau aplikasi lalu lintas untuk mengetahui perubahan atau pengalihan arus.

    Dengan mengikuti tips-tips ini, Anda dapat menyesuaikan perjalanan dengan aman dan efisien selama aturan ganjil genap berlangsung di Jakarta.

  • Ini ‘Kartu Truf’ China Lawan Trump, Bisa Bikin Amerika Menderita

    Ini ‘Kartu Truf’ China Lawan Trump, Bisa Bikin Amerika Menderita

    Jakarta, CNBC Indonesia – China saat ini memiliki ‘kartu’ untuk melawan perang dagang Trump. ‘Kartu’ tersebut adalah logam tanah jarang, di mana Beijing kini telah mendominasi rantai pasokan salah satu mineral tersebut.

    Melansir CNN International pada Rabu (16/4/2025), logam tanah jarang merupakan mineral yang digunakan untuk memberi daya pada segala hal mulai dari iPhone hingga kendaraan listrik. Ini adalah komponen vital untuk berbagai jenis teknologi canggih yang akan menentukan masa depan.

    Tanah jarang adalah kelompok yang terdiri dari 17 unsur yang jumlahnya lebih banyak daripada emas dan dapat ditemukan di banyak negara, termasuk Amerika Serikat. Namun, tanah jarang sulit, mahal, dan mencemari lingkungan untuk diekstraksi dan diproses.

    Selama beberapa dekade, AS dan negara-negara lain bergantung pada pasokan logam olahan ini dari Beijing. China menyumbang 61% dari produksi tanah jarang yang ditambang secara global, tetapi kendalinya atas tahap pemrosesan adalah 92% dari produksi global, menurut Badan Energi Internasional (IEA).

    “China menunjukkan bahwa mereka dapat mengerahkan kekuatan ekonomi yang luar biasa dengan bersikap strategis… dan cermat serta benar-benar menyerang industri Amerika tepat di titik terlemahnya,” kata Justin Wolfers, seorang profesor ekonomi dan kebijakan publik di Universitas Michigan.

    Pada 4 April, setelah bertahun-tahun memberikan peringatan terselubung, pemerintah China memberlakukan pembatasan ekspor pada tujuh jenis mineral tanah jarang, sebagai bagian dari pembalasan terhadap tarif “timbal balik” awal Trump sebesar 34% untuk barang-barang China.

    Aturan baru tersebut mengharuskan semua perusahaan untuk mendapatkan izin pemerintah untuk mengekspor tujuh mineral tersebut serta produk terkait, seperti magnet.

    Magnet yang terbuat dari tanah jarang memungkinkan motor dan generator yang lebih kecil dan lebih efisien digunakan dalam telepon pintar, mesin mobil dan jet, serta mesin MRI. Mereka juga merupakan komponen penting dalam berbagai senjata mahal, mulai dari jet tempur siluman F-35 hingga kapal selam serang bertenaga nuklir.

    Pada Selasa, Trump memerintahkan penyelidikan terhadap potensi tarif pada mineral penting, kategori sumber daya yang lebih luas yang mencakup unsur tanah jarang, untuk mengevaluasi dampak impor ini terhadap keamanan dan ketahanan Amerika.

    “Ketergantungan Amerika Serikat pada impor dan kerentanan rantai pasokan kami meningkatkan potensi risiko terhadap keamanan nasional, kesiapan pertahanan, stabilitas harga, serta kemakmuran dan ketahanan ekonomi,” kata Trump dalam perintah eksekutif.

    Sejak pemerintahan Trump pertama, AS telah mencoba mengejar ketertinggalan dan membangun rantai pasokan tanah jarang domestiknya sendiri. Tiga perusahaan industri tanah jarang Amerika mengatakan mereka sedang dalam proses memperluas kapasitas produksi dan mendapatkan bahan baku dari sekutu dan mitra AS.

    Namun, upaya tersebut akan memakan waktu bertahun-tahun untuk memenuhi permintaan yang sangat besar dari industri-industri utama AS.

    Sejarah Panjang Logam Tanah Jarang China

    Menurut media pemerintah, China memulai lebih awal dalam ekstraksi tanah jarang, dimulai pada tahun 1950-an, tetapi industri tersebut baru benar-benar mulai berkembang pada akhir tahun 1970-an.

    Selama kurun waktu tersebut, China memadukan biaya tenaga kerja yang rendah dan standar lingkungan yang relatif longgar dengan penerapan teknologi asing, menurut Stan Trout, pendiri konsultan tanah jarang dan material magnetik Spontaneous Materials.

    “Sebagian besar teknologi yang mereka bawa dikembangkan di AS, Jepang, atau Eropa,” katanya. “Dan seiring berjalannya waktu, saya yakin mereka telah melakukan perbaikan.”

    Seiring meningkatnya produksi tanah jarang di negara itu, Beijing secara bertahap memahami pentingnya mineral tersebut secara strategis. “Ada pengakuan bahwa ini bisa menjadi teknologi yang sangat penting untuk mereka kuasai,” tambah Trout.

    Pada tahun 1992, selama kunjungan ke salah satu pusat produksi tanah jarang utama di Mongolia Dalam, Deng Xiaoping, mantan pemimpin China yang mempelopori reformasi ekonomi negara itu, berkata: “Meskipun ada minyak di Timur Tengah, China memiliki tanah jarang.”

    Saat ini, China telah memenuhi visi Deng dengan mendominasi seluruh rantai pasokan material tersebut.

    Meskipun biaya tenaga kerja kini lebih tinggi, kendali China atas industri ini telah diperkuat karena “keinginannya untuk berinvestasi dalam teknologi, R&D, dan otomatisasi” dalam industri yang sangat padat modal, kata John Ormerod, pendiri konsultan magnet tanah jarang JOC.

    Dulu ada perusahaan Amerika yang membuat magnet tanah jarang ini. Namun Ormerod mencatat bahwa mereka secara bertahap keluar dari bisnis tersebut karena alternatif China yang lebih murah muncul.

    “Kita telah kehilangan pengetahuan, kita telah kehilangan kemampuan sumber daya manusia dan ini adalah operasi yang sangat padat modal,” katanya.

    Sekarang, sulit untuk bersaing dengan “harga China,” karena skala ekonomi negara itu yang lebih besar, serta insentif pemerintah yang memberi mereka keunggulan tambahan, tambah Ormerod.

    Antara tahun 2020 dan 2023, AS mengandalkan China untuk 70% impornya atas semua senyawa dan logam tanah jarang, menurut laporan Survei Geologi AS tahun ini.

    (tfa)

  • Calon Laris! Geely Rilis Mobil Listrik Mungil, Harganya Rp 115 Juta

    Calon Laris! Geely Rilis Mobil Listrik Mungil, Harganya Rp 115 Juta

    Jakarta

    Produsen roda empat asal China, Geely resmi meluncurkan Geely Panda terbaru untuk konsumen domestik. Kendaraan listrik tersebut berasal dari segmen micro EV dan dibanderol cukup terjangkau!

    Disitat dari Carnewschina, Rabu (16/4), Geely Panda terbaru akan bersaing dengan mobil listrik mungil lain, seperti Wuling Air ev atau MG Comet. Kendaraan itu mengalami sejumlah pembaruan dibandingkan model sebelumnya.

    Secara garis besar, tampilan Geely Panda terbaru masih sama seperti model sebelumnya. Dimensinya juga tergolong mirip-mirip, yakni 3085/1522/1600 mm dengan jarak sumbu roda 2015 mm.

    Geely Panda terbaru. Foto: Doc. Geely

    Namun, muka Geely Panda terbaru kini lebih segar. Pabrikan kini memberikan aksen berupa garis penghubung antara dua headlamp bulat. Selain itu, meski tetap minimalis, kini grilnya dirancang lebih segar. Perubahan desain lainnya terlihat di bagian pelek yang sekarang lebih ramai.

    Pada bagian dalam, interior Geely Panda terbaru hadir dalam tiga pilihan warna, yakni merah muda, hitam dan hijau. Konsol tengahnya sedikit didesain ulang dengan blok kontrol iklim fisik menjadi lebih kecil. Kemudian tombol-tombol lain banyak dipindahkan ke posisi tengah.

    Panda terbaru juga mendapat ventilasi udara berbentuk oval dan kluster instrumen LCD baru. Rak di depan penumpang depan dilepas untuk memberi cukup ruang bagi kantung udara. Kendaraan itu memiliki tuas persneling putar, panel instrumen LCD 8 inci, dan layar tengah 9,2 inci, dual airbags dan masih banyak lagi.

    Geely Panda terbaru. Foto: Doc. Geely

    Geely Panda terbaru menggunakan baterai LFP 17 kwh yang dikembangkan Gotion. Pembekalan tersebut membuat mobil mampu melaju sejauh 210 km dalam kondisi penuh. Kemudian untuk mengecasnya dari 30 ke 80 persen hanya memerlukan waktu 30 menit dengan fitur fast charging.

    Sementara motor listriknya terpasang di roda belakang dengan semburan tenaga 40 dk. Kini, Geely Panda terbaru sudah tersedia di dealer resmi di China. Kendaraan tersebut dibanderol mulai 49.900 yuan atau sekira Rp 115 jutaan. Murah sekali, bukan?

    (sfn/lth)

  • Tesla Berhenti Terima Pesanan Model S dan X di China

    Tesla Berhenti Terima Pesanan Model S dan X di China

    Jakarta

    Tesla dikabarkan menghentikan pemesanan kendaraan Model S dan X di China sejak akhir minggu lalu. Belum jelas apakah Tesla akan memperkenalkan model lainnya atau tidak di negeri panda tersebut.

    Dikutip insideevs, Tesla mulai memberhentikan pemesanan Model S dan X di China. Memang, produsen mobil listrik Amerika itu tidak mengumumkan perubahan tersebut secara resmi, tetapi melalui situs resmi di China. Dikatakan Tesla melakukan perubahan pada website-nya tersebut, dengan melakukan penghapusan halaman pemesanan pada kedua Model tersebut.

    Meski demikian dijelaskan calon pelanggan di China masih bisa mendapatkan Model S atau Model X baru dari stok unit yang tersedia. Selain itu dijelaskan, karena mahalnya tarif impor di China, Tesla dikatakan akan menghentikan impor kedua model tersebut ke China, terlebih penjualan kedua Tesla Model S dan X di China dinilai tidak terlalu signifikan.

    Sebagai catatan, China adalah pasar kendaraan listrik terbesar di dunia, dan menjadi pasar yang kompetitif bagi produsen mobil Barat karena kerap mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pelanggannya di China.

    Ilustrasi Tesla Model X 90D, di Brussels, Belgium – January 13, 2017 Foto: Getty Images/Sjoerd van der Wal

    Terkait Model S dan Model X, kedua model ini dijelaskan hanya akan diproduksi di Fremont, California, langkah terbaru ini merupakan indikasi yang mengatakan kedua model ini sudah mulai tidak digemari.

    Tahun lalu tercatat, Tesla menjual kurang dari 2.000 kendaraan Model S dan Model X di China. Sebagai perbandingan, jumlah penjualan untuk Model 3 dan Model Y mencapai lebih dari 660.000, menurut Pusat Penelitian dan Teknologi Otomotif Cina.

    (lth/din)

  • Menambang Sambil Menjaga Alam: Cerita dari Pulau Obi

    Menambang Sambil Menjaga Alam: Cerita dari Pulau Obi

    Halmahera Selatan: Di tengah derasnya arus transisi energi global, Pulau Obi di Maluku Utara menjadi saksi bagaimana aktivitas pertambangan dapat dijalankan berdampingan dengan upaya pelestarian lingkungan. Di pulau ini, nikel, salah satu mineral penting dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik-diproses tidak hanya untuk memenuhi permintaan industri global, tetapi juga dengan komitmen terhadap keberlanjutan.
     
    Aktivitas pertambangan dan pengolahan nikel di wilayah ini dilakukan dengan pendekatan yang mengedepankan pengelolaan lingkungan. Harita Nickel, perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel di wilayah ini memiliki fasilitas refinery High Pressure Acid Leaching (HPAL) yang mengolah bijih nikel berkadar rendah atau limonit, yang sebelumnya dianggap tidak bernilai ekonomis menjadi bahan baku baterai kendaraan listrik.
     
    Seiring meningkatnya kebutuhan akan baterai kendaraan listrik, teknologi ini menjadi semakin relevan. “Sekarang dengan booming-nya baterai, otomatis permintaan terhadap MHP (mixed hydroxide precipitate) akan semakin besar,” ujar Head of Technical Support Harita Nickel, Rico Windy Albert di Kawasan Industri Obi beberapa waktu lalu.

     
    Selain teknologi HPAL, di kawasan ini beroperasi smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) untuk memproduksi ferronickel, bahan baku untuk memproduksi stainless steel. Dua pendekatan ini menunjukkan bagaimana sektor industri mineral di Indonesia mulai bertransformasi ke arah pemanfaatan sumber daya secara lebih menyeluruh.
     
    Namun, di samping menambang dan melakukan pengolahan bijih nikel, aspek lingkungan tak dikesampingkan. Contohnya adalah reklamasi lahan pascatambang menjadi salah satu fokus utama. Menurut Direktur Health, Safety, and Environment (HSE) Harita Nickel, Tonny H Gultom, sekitar 236 hektare lahan telah direklamasi. Menariknya, proses reklamasi ini bahkan dilakukan sebelum seluruh areal tambang selesai dikelola. 
     

    Pepohonan yang rimbun di area reklamasi dan revegetasi Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku Utara. (Foto: Dok.)
     
    Lahan yang telah direklamasi ditanami kembali dengan vegetasi lokal, menciptakan lanskap hijau yang secara bertahap akan memulihkan ekosistem daratan. Hasilnya memang tidak instan, tapi dalam beberapa tahun ke depan, kawasan ini diproyeksikan akan kembali hijau dan produktif. 
     

    Tim Environmental Marine Harita Nickel memantau kubus berongga sebagai wadah pertumbuhan terumbu karang di perairan Kawasi, Pulau Obi. (Foto: Dok)
     
     

     
    Tidak hanya di darat, laut pun mendapat perhatian. Sisa hasil pengolahan dari smelter RKEF berupa slag nikel dimanfaatkan sesuai dengan prinsip ekonomi sirkular untuk bahan konstruksi. Sisa hasil pengolahan yang berbentuk butiran pasir halus hingga kasar diolah lebih lanjut menjadi batako hingga reef cube (kubus berongga) yang diletakkan di dasar laut untuk wadah pertumbuhan terumbu karang. 
     

     
    Menurut Environmental Marine Manager Harita Nickel, Windy Prayogo, sejak program terumbu karang buatan dimulai pada Oktober 2022, pertumbuhan karang alami mulai terlihat. Dalam kurun waktu dua tahun, karang-karang tersebut sudah mencapai ukuran hampir 12,9 sentimeter.
     
    Sementara itu, untuk mencegah limpasan sedimen dari kawasan tambang mencemari perairan, dibangun kolam endapan atau sediment pond. Dengan metode pengendapan menggunakan bahan khusus, lumpur dipisahkan dari air sebelum dirilis ke perairan. Pemantauan rutin menunjukkan bahwa kualitas air laut di sekitar tambang tetap dalam ambang baku mutu lingkungan.
     

    Gambar aerial perairan Kawasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. (Foto: Dok.)
     
    Cerita dari Pulau Obi ini memperlihatkan bahwa industri ekstraktif tidak harus meninggalkan jejak kerusakan. Dengan pendekatan yang tepat, kolaborasi antara teknologi dan kepedulian lingkungan bisa menghadirkan dampak yang positif—bukan hanya bagi industri, tetapi juga bagi alam dan masyarakat yang hidup di sekitarnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Intip Spesifikasi Chery Tiggo 8 CSH yang Iritnya Melebihi Honda BeAT

    Intip Spesifikasi Chery Tiggo 8 CSH yang Iritnya Melebihi Honda BeAT

    Jakarta

    Chery Sales Indonesia (CSI) dalam waktu dekat ini akan meluncurkan mobil PHEV (plug-in hybrid) pertamanya di Indonesia yang dinamakan Chery Tiggo 8 CSH (Chery Super Hybrid). Mobil ramah lingkungan ini diklaim sangat irit bahan bakar, bahkan bisa lebih irit dari konsumsi bahan bakar sepeda motor merek Honda BeAT.

    Dijelaskan Head of Brand Department PT Chery Sales Indonesia (CSI) Rifkie Setiawan, perpaduan keunggulan teknologi Super Hybrid Electric Vehicle (Super HEV) dan Electric Vehicle (EV), membuat mobil ini tidak hanya sebagai alternatif kendaraan hemat energi, tetapi dapat mengungguli kendaraan listrik murni (EV) dari sisi keterbatasan mobil listrik saat ini.

    “Chery Tiggo 8 CSH adalah SUV 7-penumpang dengan teknologi Chery Super Hybrid pertama di Indonesia. Teknologi ini bukti nyata dedikasi kami dalam menghadirkan solusi mobilitas masa depan yang efisien, cerdas, dan siap menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia yang dinamis, serta diharapkan bisa menjadi pilihan terbaik dari segmen hybrid saat ini dalam hal efisiensi bahan bakar,” ujar Rifkie.

    Mesin Chery Tiggo 8 CSH Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Performa Mesin

    Tidak seperti hybrid konvensional yang masih sangat bergantung pada mesin bensin, Chery Super Hybrid mampu menghasilkan tenaga ke roda secara independen dari motor listriknya, memberikan efisiensi energi yang lebih tinggi, akselerasi yang lebih responsif, dan pengalaman berkendara yang lebih halus dan senyap.

    Jantung dari performa impresif Tiggo 8 CSH adalah mesin Acteco H4J15 berkapasitas 1.500 cc turbo, yang dikembangkan eksklusif buat platform Chery Super Hybrid generasi terbaru. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 243 PS dan torsi hingga 215 Nm dengan konsumsi bahan bakar sangat efisien, mencapai 76 km/liter berdasarkan pengujian WLTC. Efisiensi termal mesin yang mencapai 44,5% turut menempatkannya jauh di atas rata-rata standar industri saat ini.

    Sinergi antara mesin bertenaga dan motor listrik, disempurnakan oleh Transmisi 1DHT Super Electric Hybrid tanpa stepless. Transmisi canggih ini memungkinkan perpindahan daya yang halus dan presisi.

    Port pengisian daya baterai Chery Tiggo 8 CSH Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Performa Baterai

    Untuk mendukung performa berkendara jarak jauh maupun aktivitas harian, Chery Tiggo 8 CSH dibekali baterai Lithium Iron Phosphate (Li-Po) berkapasitas 18,3 kWh, yang mengantongi sertifikasi IP68 Waterproof. Baterai tersebut dirancang untuk tahan dalam kondisi suhu ekstrem mulai dari -35°C hingga 60°C.

    Performa tinggi yang dihasilkan juga memungkinkan Tiggo 8 CSH menempuh jarak sejauh 90 km dalam mode full EV, sehingga memberikan pilihan berkendara yang ramah lingkungan untuk mobilitas perkotaan. Pengisian daya baterai pun sangat praktis, dengan kemampuan pengisian cepat dari 30% hingga 80% hanya dalam waktu 20 menit melalui port CCS2. Ketika daya baterai menipis saat berkendara, mesin yang beroperasi secara otomatis akan memasok daya.

    Interior Chery Tiggo 8 CSH Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Fitur-fitur

    Fitur Nap Mode untuk keamanan dalam beristirahat di dalam mobil dan Vehicle-to-Load (V2L) External Power Supply menjadi nilai tambah signifikan, memungkinkan Chery Tiggo 8 CSH berfungsi sebagai sumber daya listrik portabel saat melakukan aktivitas di alam terbuka. Mesin yang senyap dan tanpa emisi karbon mendukung waktu istirahat berkualitas di dalam kabin, menjadikan pilihan ideal bagi keluarga urban yang gemar melakukan road trip jarak jauh.

    Setiap elemen interior Chery TIGGO 8 CSH dirancang untuk memberikan pengalaman berkendara yang menyenangkan, dengan penggunaan material berkualitas tinggi yang dirancang untuk kenyamanan maksimal. Bangku penumpang dengan fitur pijat (massage seat) dan ventilasi, serta electric panoramic sunroof menghadirkan kenyamanan maksimal bagi pengemudi dan penumpang.

    Ada juga voice command yang dapat diakses secara offline. Tak hanya itu, mobil ini juga dibekali kamera 540 derajat, jok ISOFIX, serta 14 fitur Advanced Driver Assistance System (ADAS) termasuk Adaptive Cruise Control, Forward Collision Warning, dan Automatic Braking System.

    Panoramic sunroof Chery Tiggo 8 CSH Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    (lua/lth)

  • Bapak EV Asia Bilang Indonesia Bisa Jadi Raja Mobil Listrik Setir Kanan

    Bapak EV Asia Bilang Indonesia Bisa Jadi Raja Mobil Listrik Setir Kanan

    Hongkong

    Indonesia dianggap akan menjadi pemain penting dalam industri kendaraan listrik dunia. Bahkan, Bapak Mobil Listrik Asia mengakui Indonesia menjadi salah satu negara yang serius menggarap industri kendaraan listrik.

    Diketahui, Indonesia baru beberapa tahun belakangan memiliki produk kendaraan listrik. Bapak Mobil Listrik Asia yang juga akademisi di Universitas Hong Kong, Profesor Chen Qing Quan, mengatakan Indonesia saat ini mulai beralih ke penggunaan kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

    “Indonesia, mereka sebelumnya negara dengan penghasil (kendaraan) bensin. Tapi mereka perlu belajar dari China sehingga menjadi negara (penghasil) kendaraan listrik. Mereka juga mau menjadi produsen, tidak hanya untuk pasar Indonesia, tapi juga ekspor. Mereka harus belajar dari China,” kata Profesor Chen Qing Quan di hadapan ratusan jurnalis otomotif dunia di acara Xpeng Global Experience Day yang digelar di Hong Kong, Selasa (15/4).

    XPENG X9 Foto: Dok. XPENG

    Profesor Chen Qing Quan mengklaim, Indonesia bisa saja menjadi raja mobil listrik dunia, khususnya untuk mobil setir kanan. Menurutnya, kesempatan itu terbuka lebar.

    “Kesempatannya sangat besar. Masa depannya sangat cerah. Kenapa? Anda tahu China bisa membuat mobil murah dan performa tinggi, tapi mobil listrik China setir kiri. Untuk pasar setir kanan, Indonesia akan memimpin. Indonesia perlu belajar dari China dan menciptakan pasar (mobil listrik) untuk setir kanan,” ungkapnya.

    Dalam waktu dekat, Bapak Mobil Listrik Asia itu akan berkunjung ke Indonesia. Bersama Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Profesor Chen Qing Quan akan membahas kemungkinan kerja sama yang bisa dilakukan antara Indonesia dengan China dalam hal teknologi kendaraan listrik.

    “Kami akan bekerja sama dengan Periklindo. Karena awal Mei, Periklindo mau mengadakan pameran mobil listrik di Jakarta. Selama pekan itu, kami akan mengikuti forum. Saya akan membawa pabrikan mobil listrik dan energi baru dari China. Semua pabrikan itu akan datang ke Indonesia untuk melihat kesempatan berkolaborasi. Karen tahun ini sangat luar biasa, tahun ini hubungan diplomatik Indonesia-China merayakan ulang tahun ke-75. Jadi kita akan memiliki beberapa aktivitas untuk mempromosikan persahabatan dan kolaborasi antara China dan Indonesia,” kata dia.

    (rgr/sfn)

  • Bahlil Bakal Bahas Insentif Kendaraan Hidrogen, Begini Harapan Toyota

    Bahlil Bakal Bahas Insentif Kendaraan Hidrogen, Begini Harapan Toyota

    Jakarta

    Hidrogen menjadi bahan bakar alternatif yang masuk program Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM). Namun tanpa insentif, kemajuan bahan bakar hidrogen digadang-gadang cuma jalan di tempat.

    Menteri ESDM Bahlil menyebutkan hidrogen bisa jadi opsi ‘bensin’ ramah lingkungan buat gantikan bahan bakar fossil.

    “Cara kita untuk mengurangi impor adalah memanfaatkan potensi bahan bakar pengganti fosil. Bisa B40, bisa baterai listrik, mobil baterai, dan bisa juga hidrogen,” ujar Bahlil dalam acara Global Hydrogen Ecosystem 2025 Summit & Exhibition di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (15/4).

    “Insentifnya nanti dibahas-lah. Kalau sudah ada, baru (insentif hadir). Jadi kita lagi tanya siapa yang masuk, siapa yang melakukan investasi. Kita minta proposal mereka. Kalau itu oke, kita akan jalankan,” pungkasnya.

    Bahlil saat ini sedang memetakan perusahaan mana saja yang hendak berinvestasi energi hijau seperti hidrogen di Indonesia.

    “Kita lagi tanya siapa yang masuk, siapa yang melakukan investasi. Kita minta proposal mereka. Kalau itu oke, kita akan jalankan,” kata Bahlil.

    Dia melanjutkan insentif nanti akan seperti investor untuk kendaraan listrik. Contohnya ketika Hyundai membangun pabrik mobil listrik di Karawang, Jawa Barat.

    “Sama dengan dulu ketika Hyundai ingin membangun pabrik mobil listrik di Karawang. Itu pertama kali. Waktu itu saya masih Menteri Investasi dan saya pikir modusnya akan seperti juga dengan mobil hidrogen. Tinggal kita lihat, variabel mana yang pemerintah hadir untuk memberikan insentif agar feasible ketika dia melakukan investasi,” kata Bahlil.

    “Nah, kalau ditanya, bagaimana regulasinya? Memang selama ini kita punya regulasi untuk mobil listrik. Belum hidrogen. Nah, kalau sudah banyak, sudah bagus, dan kita lihat potensi market yang sudah ada, maka pemerintah harus melakukan penyelesaian,” katanya.

    Faktanya, hidrogen saat ini masih mahal lantaran ekosistem yang belum terbentuk.

    “Nah hidrogen ini barang baru. Kenapa barang baru? Karena kalau kita compare dia dengan mobil listrik, biaya hidrogennya memang masih mahal dan teknologinya kan ke sini-ke sini mudah-mudahan bisa kita mendapatkan yang lebih murah,” jelasnya.

    PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia merespons wacana pemberian insentif untuk hidrogen. Pada prinsipnya semua energi terbarukan digeber demi netralitas karbon.

    Fuel Cell Electric Vehicles (FCEV) juga bisa berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan mendukung diversifikasi sumber energi, termasuk potensi besar hidrogen hijau (green hydrogen) dari energi terbarukan (EBT).

    Tetapi membuat stasiun pengisian ulang hidrogen, pipa distribusi, sampai tempat penyimpanan itu bukan hal kecil. Tanpa dukungan awal dari pemerintah, investor berpotensi ogah ambil risiko. Insentif bisa jadi penggoda biar pembangunan sesuai rencana.

    Toyota berharap pemerintah bisa membuat kebijakan berbasis teknologi terbuka, yaitu mendukung berbagai inovasi nol emisi, bukan hanya satu jenis saja dengan insentif yang lebih adil.

    “Kita maunya fair. Semua itu fair. Apa tujuannya? kalau tujuannya memang carbon emission, ya sejauh mana mereka bisa mengurangi karbon, sesuai dengan pengurangan karbon,” kata Presiden Direktur TMMIN Nandi Julyanto.

    “Kalau mau mengurangi BBM konsepnya sama. Misalnya kalau hybrid itu mengurangi BBM 50 persen. Kalau BEV 100 persen, berarti 50 persennya-lah. Kira-kira begitu, kalau mau fair. Penentu kebijakan punya (pertimbangan) yang lain. Kalau kita maunya fairness, langkahnya seperti apa, kita serahkan kepada pemerintah yang mengeluarkan kebijakan seperti itu,” tambahnya lagi.

    Sebagai langkah awal pemerintah lewat Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral menerbitkan roadmap hidrogen dan amonia nasional (RHAN).

    Peta jalan itu juga membagi membagi transportasi berbahan bakar hidrogen menjadi tiga, antara lain FCEV, kapal laut, dan kereta api dari tahun 2030 hingga 2060.

    Lebih lanjut, pemanfaatan hidrogen diproyeksikan mencapai 438 ton per tahun pada 2030 yang digunakan oleh 3 ribu unit mobil. Pemanfaatan tersebut diproyeksikan akan meningkat mencapai 530 ribu ton per tahun dengan 3,6 juta unit mobil FCEV pada tahun 2060.

    (riar/din)