Produk: karbohidrat

  • Bolehkah Pengidap Gula Darah Tinggi Makan Nanas? Begini Penjelasannya

    Bolehkah Pengidap Gula Darah Tinggi Makan Nanas? Begini Penjelasannya

    Jakarta

    Nanas merupakan salah satu buah yang dikonsumsi oleh banyak orang. Tak hanya rasanya yang manis dan enak, nyatanya mengonsumsi nanas juga memberikan sederet nutrisi bagi tubuh, termasuk mineral, vitamin, dan serat.

    Meskipun begitu, disebut-sebut bahwa pengidap diabetes harus menghindari mengonsumsi buah nanas sebab kandungan gula alami dan karbohidrat di dalamnya.

    Dikutip dari Medical News Today, sebagian besar buah memang mengandung skor indeks glikemik (IG) yang rendah, yang artinya dampak terhadap kadar gula darah lebih kecil dibandingkan dengan makanan lainnya.

    Skor tersebut cenderung rendah sebab buah mengandung fruktosa dan serat yang dapat membantu tubuh mencerna karbohidrat secara lebih lambat sehingga kadar gula darah lebih stabil seiring berjalannya waktu.

    Beda dengan buah yang lain, nanas memiliki skor IG sedang, yang artinya mengonsumsi nanas dapat memberikan efek lebih besar pada glukosa darah dibandingkan dengan buah yang lainnya.

    Berikut merupakan kategori IG secara umum:

    Makanan dengan IG rendah memiliki skor di bawah 55Makanan dengan IG sedang memiliki skor antara 56 dan 69Makanan dengan IG tinggi memiliki skor 70 atau lebih

    Nanas mentah memiliki skor 66, yang menjadikannya sebagai makanan dengan IG sedang.

    Meskipun begitu, pengidap diabetes dapat mengonsumsi nanas dengan beberapa catatan. Pilihan yang paling menyehatkan adalah dengan mengonsumsi nanas mentah atau nanas beku. Tidak dianjurkan untuk mengonsumsi nanas kalengan yang diolah dalam kemasan sebab biasanya mengandung gula tambahan.

    Jus nanas dan nanas kering juga umumnya mengandung gula tambahan sehingga dapat menyebabkan lonjakan kadar glukosa darah.

    Untuk membatasi efek mengonsumsi buah nanas pada kadar gula darah, disarankan untuk mengonsumsi buah nanas secukupnya dan padukan dengan makanan tinggi protein atau lemak sehat sehingga dapat meminimalkan nilai IG total dari makanan tersebut.

    (kna/kna)

  • Cara Tepat Intermittent Fasting, Dijalani Rina Nose Biar Tubuhnya Tetap Ramping

    Cara Tepat Intermittent Fasting, Dijalani Rina Nose Biar Tubuhnya Tetap Ramping

    Jakarta

    Komedian Rina Nose membagikan rahasia tubuh ramping dan sehatnya. Rina mengatakan bahwa dirinya selama ini menerapkan diet dengan jendela makan atau metode intermittent fasting.

    Meski tidak memiliki pantangan khusus dalam mengonsumsi makanan, ia mengatur jendela waktu makan hanya pada pukul satu siang hingga jam tujuh malam. Selain jam tersebut, Rina mengaku hanya mengonsumsi air putih.

    “Pokoknya makan tiap hari dimulai dari jam satu sampai jam tujuh. Nggak (makan) apapun (juga). Kalau nasi masih, sayur, makanan yang kayak gini kan dimasak semua,” ucap Rina Nose dikutip dari detikHot, Rabu (19/11/2024).

    Untuk jenis makanan yang ia konsumsi, Rina mengatakan lebih mengutamakan makanan tinggi protein seperti daging-dagingan. Menurutnya, makanan tinggi protein bisa membuatnya kenyang lebih lama.

    Berkaitan dengan pola makan dilakukan Rina Nose, spesialis gizi klinik dr Raissa E Djuanda SpGK menjelaskan intermittent fasting dalam beberapa penelitian menunjukkan berbagai manfaat kesehatan. Beberapa di antaranya seperti membantu menurunkan berat badan dan lemak tubuh, hingga meningkatkan sensitivitas insulin yang membantu mencegah diabetes tipe dua.

    “Intermittent fasting juga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol. Itu juga membantu merangsang autophagy yang membantu membersihkan sel-sel rusak,” kata dr Raissa ketika dihubungi detikcom, Selasa (19/11/2024).

    Meski begitu, dr Raissa mengatakan bahwa metode diet ini mungkin tidak cocok untuk semua orang. Ketika dilakukan secara tidak tepat, metode diet ini justru bisa dapat memunculkan risiko penurunan energi, pusing, hingga masalah pencernaan.

    Beberapa orang yang tidak cocok dengan metode intermittent fasting seperti ibu hamil dan menyusui, anak-anak, dan orang-orang dengan kondisi medis tertentu.

    “Jika tidak dijalankan dengan benar, intermittent fasting juga dapat menyebabkan kekurangan nutrisi,” sambungnya.

    Apabila ingin mencoba metode diet ini, dr Raissa menyarankan masyarakat untuk tetap memilih jenis makanan-makanan bergizi seimbang saat masuk jendela waktu makan. Jangan sampai makanan yang dikonsumsi porsinya berlebihan atau nutrisinya kurang sehingga tidak memenuhi kebutuhan harian.

    Idealnya menurut dr Raissa, satu porsi makanan berisi 55-65 persen berisi karbohidrat (termasuk sayur), 20-30 persen lemak, dan 15-35 persen protein. Ia menyebut masyarakat juga bisa mengikuti pedoman ‘Isi Piringku’ dari Kementerian Kesehatan yaitu 50 persen buah dan sayur (sayur 2/3 dan buah 1/3) dan 50 persen berisi karbohidrat dan protein (2/3 karbohidrat dan 1/3 protein).

    (avk/kna)

  • Pneumonia pada Anak Bisa Dideteksi dengan Menghitung Napas, Bagaimana Caranya?

    Pneumonia pada Anak Bisa Dideteksi dengan Menghitung Napas, Bagaimana Caranya?

    Jakarta

    Orang tua perlu mewaspadai apabila anak mengalami gejala seperti napas cepat. Hal ini dikarenakan napas cepat bisa menjadi salah satu tanda infeksi pneumonia atau kondisi yang merujuk pada kesehatan paru-paru, yakni terjadi peradangan atau infeksi pada organ paru.

    Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof dr Hartono Gunardi, SpA(K) menjelaskan cara untuk menghitung frekuensi napas anak sebagai indikator potensi pneumonia.

    “Kalau mau menentukan pada bayi ada periodic breathing (nafas periodik), jadi kita harus hitung satu menit. Kurang dari dua bulan (frekuensi nafas) 60 kali per menit, kalau dua bulan sampai 12 bulan 50 kali per menit,” ujarnya saat ditemui di Jakarta Selatan, Senin (18/11).

    “Satu tahun sampai lima tahun 40 kali per menit, di atas lima tahun 30 kali per menit,” lanjutnya.

    Menurut Prof Hartono, mengukur frekuensi napas pada anak, terutama bayi di bawah dua tahun, perlu ketelitian karena sifat napas bayi yang bisa berfluktuasi.

    Orang tua juga perlu memperhatikan apakah ada tarikan dinding dada yang tidak biasa, yang dapat menjadi tanda anak mengalami sesak napas.

    “Napasnya cepat, napasnya cepat. Kalau kita napas, napasnya biasa, kalau napas cepat kan seperti orang lari ya, seperti itu,” imbuhnya lagi.

    Selain menghitung frekuensi napas, Prof Hartono menyarankan agar orang tua mewaspadai tanda pneumonia pada anak lainnya, seperti demam dan batuk. Gejala ini perlu dicurigai lebih lanjut, terutama jika disertai dengan napas cepat.

    Tak hanya itu, Prof Hartono juga menekankan pentingnya pemberian nutrisi yang baik dan seimbang. Orang tua disarankan untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi dan memastikan asupan nutrisi yang mencakup karbohidrat, lemak, dan protein.

    “Kalau dulu ada istilahnya 4 sehat, 5 sempurna, jadi karbohidrat, lemak, protein. Nggak boleh karbohidrat melulu sama lemak, anaknya nggak boleh dikasih MPASI hanya karbohidrat saja, buah-buahan saja, kalau bayi harus seimbang ada protein zat pembangun,” tuturnya.

    Orang tua juga disarankan untuk menjaga kebersihan diri, rajin mencuci tangan, menjaga kebersihan rumah, serta memastikan adanya ventilasi yang baik untuk menjaga bayi agar tetap sehat dan terhindar dari infeksi.

    “Jangan sampai ada polusi di dalam rumah, seperti asap rokok,” pungkas Prof Hartono.

    (suc/suc)

  • Viral di Medsos Metode Diet 30-30-30, Begini Aturannya untuk Turunkan BB

    Viral di Medsos Metode Diet 30-30-30, Begini Aturannya untuk Turunkan BB

    Jakarta

    Banyak metode diet yang bisa dipilih seseorang untuk membantunya menurunkan berat badan. Salah satunya adalah diet 30-30-30 yang saat ini sedang viral di media sosial.

    Dikutip dari Healthline, metode diet ini terbilang cukup sederhana untuk membantu seseorang memangkas berat badan. Seseorang tidak perlu mengubah kebiasaan makan secara drastis, menghitung kalori, atau melakukan olahraga ekstrem apa pun.

    “Saya sudah menjalani ini selama 7 hari, dan mengalami turun berat badan 1,4 kg minggu ini,” tulis salah satu akun di TikTok, dikutip detikcom Senin (18/11/2024).

    “Aku sudah melakukan ini selama 3 bulan dan turun 15,8 kg. Tapi terlihat tidak ada perubahan lagi, apakah ada saran?” tulis akun lain.

    Lalu bagaimana melakukan metode diet 30-30-30 agar efektif?

    Hanya ada tiga langkah untuk melakukannya:

    Makanlah 30 gram protein saat sarapan.Sarapan dalam waktu 30 menit setelah bangun tidur.Setelah sarapan, lakukan olahraga selama 30 menit dengan intensitas rendah dan stabil.

    Banyak penelitian telah membuktikan bahwa mengonsumsi sarapan secara teratur dapat membantu menurunkan atau mempertahankan berat badan. Orang yang sarapan lebih mampu mempertahankan berat badan mereka daripada orang yang melewatkan sarapan.

    Sarapan tinggi protein akan membuat seseorang merasa kenyang lebih lama daripada sarapan yang sebagian besar terdiri dari karbohidrat. Hal ini dapat membantu mengurangi keinginan untuk ngemil di siang hari.

    Selain itu, olahraga sangat penting untuk menurunkan berat badan dan mempertahankannya. Saat aktif, tubuh menggunakan lebih banyak energi dalam bentuk kalori.

    Tubuh juga membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi, sehingga akan menyebabkan penurunan berat badan. Olahraga yang bisa dipilih adalah jalan kaki, jogging ringan, atau bersepeda.

    (dpy/suc)

  • Cara Mencegah Diabetes ala Orang Jepang, Ternyata Sesimpel Ini

    Cara Mencegah Diabetes ala Orang Jepang, Ternyata Sesimpel Ini

    Jakarta

    Diabetes menjadi salah satu penyakit kronis yang menjadi perhatian dunia, termasuk di Indonesia. Namun, prevalensi penyakit diabetes di Jepang diketahui relatif rendah dibandingkan negara-negara lain.

    Hal ini dipengaruhi gaya hidup sehat yang dijalani masyarakatnya. Kemungkinan ini dipengaruhi kombinasi berbagai faktor, mulai dari aktivitas fisik hingga pola makan yang sehat.

    Apa saja kebiasaan orang Jepang yang dapat mencegah penyakit diabetes?

    Minum Teh Hijau

    Di Jepang, orang-orang selalu menyandingkan makanan dengan teh hijau. Sebuah studi dalam Diabetes & Metabolism Journal menunjukkan bahwa pola makan seperti ini dapat mengurangi diabetes.

    Senyawa seperti polifenol dan polisakarida yang ada dalam teh hijau membantu menyeimbangkan gula darah. Maka dari itu, disarankan untuk minum dua hingga tiga cangkir teh hijau setiap makan.

    Cara Unik Mengolah Nasi

    Dikutip dari laman Woman’s World, wanita di Jepang sering mencampurkan sedikit cuka beras ringan saat akan memasak nasi tinggi karbohidrat. Berdasarkan penelitian Arizona State University, memadukan jenis cuka apapun dengan karbohidrat dapat meningkatkan respons insulin.

    Itu karena asam asetat dalam cuka dapat menghambat enzim yang memecah karbohidrat menjadi gula terlalu cepat, sehingga menghalangi enzim tersebut membanjiri sistem tubuh.

    Berjalan-jalan Setelah Makan

    Berjalan kaki menjadi salah satu aktivitas yang dapat bermanfaat untuk tubuh. Biasanya, orang Jepang akan berjalan-jalan sedikit setelah makan.

    Kebiasaan ini ternyata memiliki manfaat yang besar. Penelitian terbaru yang dipublikasikan di Sports Medicine menemukan bahwa menghabiskan waktu dua menit berjalan dari satu ruangan ke ruangan lain dapat menghambat lonjakan gula darah setelah makan.

    Gerakan setelah makan memberi sinyal pada tubuh untuk menarik glukosa yang beredar dalam darah langsung ke sel otot.

    Diet Hara Hachi Bu

    Hara hachi bu merupakan diet yang terkenal di Jepang. Hara hachi bu merupakan seni bersantap hanya 80 persen kenyang, yang dapat menjauhkan seseorang dari kelebihan makan.

    Ahli diet Kouka Webb, RD, menjelaskan cara ini membantu tubuh mencerna makanan dengan lebih baik. Jika terlalu kenyang, hal itu akan memperlambat pencernaan, penyerapan, dan metabolisme tubuh yang dapat membebani organ-organ seperti lambung, usus, hingga ginjal.

    “Dengan makan hingga 80 persen kenyang, orang mungkin mengalami lebih sedikit ketidaknyamanan dan mengurangi ketegangan pada sistem pencernaan,” kata Webb yang dikutip dari Women’s Health Magazine.

    “Hara hachi bu juga dapat membantu mengatur kadar gula darah,” sambungnya.

    Webb menjelaskan makanan berkalori lebih dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas, yang keduanya merupakan faktor risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

    “Karena hara hachi bu mendorong ukuran porsi yang lebih kecil (dan lebih sedikit kalori), hal itu dapat membantu mencegah lonjakan glukosa darah yang cepat yang terjadi saat mengonsumsi makanan dalam jumlah besar,” jelasnya.

    Memperhatikan Makanan yang Dikonsumsi

    Dikutip dari MedicineNet, kebanyakan orang Jepang sangat memperhatikan apa yang dikonsumsi dan mengurangi jumlah nasi putih, serta makanan olahan lainnya. Selain itu, mereka menjalankan diet rendah lemak dengan memadukan nasi bersama lauk pauk seperti kacang-kacangan, salad, atau ikan.

    Mereka juga kerap menjaga berat badan dalam kisaran yang sehat. Selain itu, mereka kerap menemui dokter untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, mengikuti kelas untuk membangun kebiasaan baik, serta berhenti merokok.

    (sao/kna)

  • Manusia Berubah Total Saat Berusia 44 Tahun, Ini Fakta Ilmiahnya

    Manusia Berubah Total Saat Berusia 44 Tahun, Ini Fakta Ilmiahnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Terungkap bahwa dalam masa hidup, manusia mengalami perubahan drastis di usia 44 tahun dan 60 tahun.

    “Ternyata pertengahan tahun 40-an merupakan masa perubahan yang dramatis, sama seperti awal 60 tahunan, dan hal ini berlaku pada apapun kelas molekul yang dilihat,” jelas peneliti Michael Snyder yang merupakan direktur Pusat Genomik dan Pengobatan Personal di Universitas Stanford, dikutip dari The Guardian, Sabtu (16/11/2024).

    Semua perubahan itu menjelaskan adanya peningkatan masalah kesehatan saat manusia masuk dua usia tadi. Penelitian ini menemukan setelah melakukan penelitian pada 108 relawan berusia 25 hingga 75 tahun.

    Mereka menyerahkan sampel darah dan tinja, usapan kulit, mulut dan hidung. Ini dilakukan selama beberapa bulan dalam satu hingga tujuh tahun.

    Tim peneliti menyelidiki 135 ribu molekul berbeda. Mulai dari RNA, protein, dan metabolit, selain juga terkait mikroba, yakni bakteri, virus, dan jamur yang ada di usus dan kulit.

    Ternyata hasil pergeseran terbesar terjadi pada manusia berusia 40-an dan awal 60-an. Pada pertengahan 40-an terjadi lonjakan penuaan baik pada wanita maupun pria.

    Pada awalnya diasumsikan terjadi pada wanita karena adanya perubahan perimenopause. Namun ternyata juga dialami pada pria di kelompok usia yang sama.

    “Hal ini menunjukkan meski menopause atau pre-menopause mungkin berkontribusi pada perubahan yang diamati pada wanita di usia pertengahan 40-an, mungkin ada faktor lain yang lebih signifikan yang menjadi pengaruh perubahan ini, baik pada pria atau wanita,” jelas Xiatao Shen yang juga mantan peneliti pasca doktoral di sekolah kedokteran Stanford.

    Para peneliti menemukan gelombang perubahan pertama terkait molekul pada penyakit penyakit kardiovaskular dan kemampuan metabolisme kafein, alkohol dan lipid. Sedangkan gelombang kedua terkait kekebalan tubuh, metabolisme karbohidrat dan fungsi ginjal.

    (fab/fab)

  • Gandeng Badan Gizi Nasional, ID Food Siap Dukung Program Makan Sehat Bergizi

    Gandeng Badan Gizi Nasional, ID Food Siap Dukung Program Makan Sehat Bergizi

    Jakarta: Badan Gizi Nasional (BGN) menjalin kerja sama dengan Holding BUMN Pangan ID Food dalam pelaksanaan program pemenuhan gizi nasional. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman tentang Sinergitas dan Kerja Sama dalam Kegiatan Program Pemenuhan Gizi Nasional.
     
    ?Direktur Utama ID Food Sis Apik Wijayanto mengatakan, kerja sama ini menjadi awal bagi pelaksanaan sejumlah program strategis seperti, sinergi sarana logistik melalui pemanfaatan jasa transportasi dan pergudangan untuk keperluan distribusi bahan baku dan hasil produksi, serta pemanfaatan aset tanah dan bangunan menjadi unit pelayanan dapur untuk pemenuhan gizi masyarakat.
     
    “Selain itu, melalui MoU ini kedua pihak juga bersepakat untuk melakukan kerja sama pertukaran data dan informasi terkait Program Pemenuhan Gizi Nasional, sinergi ekosistem pangan, serta kolaborasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan,” ujar Sis Apik di Jakarta, Jumat, 15 November 2024.
    Ia mengatakan, selanjutnya ID Food dan BGN akan melakukan pembahasan lebih lanjut untuk menyusun program prioritas serta langkah-langkah percepatan pelaksanaannya. Prinsipnya, lanjut Sis Apik, kerja sama ID Food dan BGN akan mengelaborasi kompetensi masing-masing pihak. 
     
    “Dalam hal ini, ID Food sebagai produsen pangan dengan komoditas yang beragam tentunya siap untuk menjadi agregator dalam penyediaan komoditas pangan, bahan baku, dan distribusi guna mendukung program pemenuhan gizi masyarakat termasuk program Makan Sehat Bergizi,” ungkap dia.
     

     
    Terkait kesiapan ID Food sebagai mitra strategis program Makan Sehat Bergizi, Sis Apik memastikan, pihaknya telah membentuk satuan tugas internal dan menyiapkan skema kerja sama untuk pengadaan komoditas. Pengadaan komoditas akan dilakukan melalui offtake dari petani, peternak, nelayan, dengan pola kemitraan.
     
    Untuk pemenuhan karbohidrat, ID Food memproduksi benih dan beras melalui anak usahanya PT Sang Hyang Seri. Untuk pemenuhan lemak dan protein ID Food memiliki anak usaha PT Berdikari yang bergerak di sektor peternakan dan siap memasok daging sapi, telur, daging ayam, serta susu. Selain itu, ada PT Perikanan Indonesia yang bergerak di sektor perikanan.
     
    “Kami juga memproduksi komoditas pangan pendukung, seperti gula, garam, dan minyak goreng, serta memiliki anak perusahaan yang menjalankan aktivitas distribusi dan logistik yaitu PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan PT Rajawali Nusindo,” sebutnya.
     
    Khusus untuk sektor distribusi dan logistik, ID Food memiliki 1.085 gudang dengan total kapasitas 2,5 juta ton yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Sebaran sarana logistik yang luas milik ID Food ini diharapkan dapat mendukung tugas BGN dalam mengorkestrasi pemenuhan gizi masyarakat di Indonesia.
     
    Sementara itu di kesempatan yang sama, Kepala BGN Dadan Hindayana menyambut baik kerja sama yang terjalin antara BGN dengan ID Food. Menurutnya, sinergi ini sejalan dengan percepatan tujuan BGN dalam meningkatkan asupan gizi dan pengetahuan gizi kelompok masyarakat.
     
    Menurutnya, program yang akan dikerjasamakan secara khusus memiliki tujuan untuk meningkatkan akses makanan bergizi, pengetahuan gizi, dan pola makan sehat. Sehingga dapat memperkuat prestasi, partisipasi, kehadiran, serta pengurangan anak putus sekolah, hal ini sangat penting untuk mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045.
     
    “Program kerja sama ini juga tidak hanya memberikan manfaat pada perbaikan gizi, tetapi juga mencakup penciptaan lapangan kerja, meningkatkan keterserapan komoditas pangan lokal sehingga dapat membantu peningkatan kesejahteraan petani, peternak, dan pelaku UMKM,” ungkap dia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (END)

  • Sering Terbangun Buang Air Kecil Tengah Malam Bisa Jadi Gejala Diabetes

    Sering Terbangun Buang Air Kecil Tengah Malam Bisa Jadi Gejala Diabetes

    Jakarta

    Diabetes merupakan salah satu penyakit serius yang bisa dialami semua kelompok usia. Kondisi ini terjadi saat kadar gula di dalam darah terlalu tinggi.

    Spesialis gizi klinik dr Christopher Andrian, MGizi, SpGK, mengatakan diabetes sering disebut sebagai silent killer. Pasalnya, gejala dari diabetes sering tidak disadari.

    “Dia itu (diabetes) membunuh secara perlahan, karena diabetes gejalanya nggak terasa. Nanti, saat medical check up baru ketahuan ternyata gula darahnya tinggi karena selama ini nggak ada keluhan,” terang dr Christopher saat ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2024).

    dr Christopher menyebutkan beberapa keluhan yang ternyata termasuk gejala dari diabetes. Mulai dari sering merasa lapar, sering haus, dan lebih sering buang air kecil.

    Menurutnya, gejala sering buang air kecil di malam hari kerap diabaikan orang-orang. Banyak yang merasa keluhan itu muncul karena intensitas minum yang juga banyak.

    “Orang awam pasti akan merasa bahwa kalau saya banyak minum, pasti banyak pipis. Biasanya, keluhannya malam buang air kecil bisa sampai 2-3 kali,” jelas dia.

    Keluhan seperti ini umumnya terjadi karena adanya gangguan insulin atau meningkatnya kadar gula darah. Maka dari itu, dr Christopher menyarankan untuk rutin melakukan pengecekan gula darah untuk memastikan gula darah dalam kondisi normal.

    Pengecekan gula darah yang bisa dilakukan seperti gula darah puasa dan gula darah setelah makan. Selain itu, ada pemeriksaan gula darah HbA1c yang bisa menunjukkan kadar gula darah rata-rata dalam 2-3 bulan terakhir.

    “Mengatur pola makan juga penting, dan jangan lupa olahraga buat mengatur pembakaran kalori. Supaya karbohidrat yang kita masukkan bisa terbakar dengan baik,” pungkasnya.

    (sao/kna)

  • ID Food Jalin Kolaborasi Bersama Badan Gizi Nasional untuk Program Makan Sehat Bergizi

    ID Food Jalin Kolaborasi Bersama Badan Gizi Nasional untuk Program Makan Sehat Bergizi

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah terus mendorong peningkatan kualitas gizi masyarakat, salah satunya melalui Badan Gizi Nasional (BGN) dengan menggandeng peran serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Langkah tersebut dilakukan melalui kerja sama strategis antara BGN dengan Holding BUMN Pangan ID Food dalam pelaksanaan program pemenuhan gizi nasional.

    Direktur Utama ID Food Sis Apik Wijayanto mengatakan kerja sama antara ID Food dan BGN ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman tentang Sinergitas dan Kerja Sama dalam Kegiatan Program Pemenuhan Gizi Nasional. Menurutnya, kerja sama ini menjadi awal bagi pelaksanaan sejumlah program strategis seperti, sinergi sarana logistik melalui pemanfaatan jasa transportasi dan pergudangan untuk keperluan distribusi bahan baku dan hasil produksi, serta pemanfaatan aset tanah dan bangunan menjadi unit pelayanan dapur untuk pemenuhan gizi masyarakat.
        
    “Selain itu, melalui MoU ini kedua pihak juga bersepakat untuk melakukan kerja sama pertukaran data dan informasi terkait program Pemenuhan Gizi Nasional, sinergi ekosistem pangan, serta kolaborasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan,” ujar Sis Apik seusai melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama Kepala BGN Dadan Hindayana, Jumat (15/11/2024).

    Ia mengatakan selanjutnya ID Food dan BGN akan melakukan pembahasan lebih lanjut untuk menyusun program prioritas serta langkah-langkah percepatan pelaksanaannya. “Prinsipnya kerja sama ID Food dan BGN akan mengelaborasi kompetensi masing-masing pihak. Dalam hal ini, ID Food sebagai produsen pangan dengan komoditas yang beragam tentunya siap untuk menjadi agregator dalam penyediaan komoditas pangan, bahan baku, dan distribusi guna mendukung program pemenuhan gizi masyarakat termasuk program Makan Sehat Bergizi,” terangnya.

    Terkait kesiapan ID Food sebagai mitra strategis program Makan Sehat Bergizi, Sis Apik memastikan, pihaknya telah membentuk satuan tugas internal dan menyiapkan skema kerja sama untuk pengadaan komoditas. “Pengadaan komoditas akan dilakukan melalui offtake dari petani, peternak, nelayan, dengan pola kemitraan yang akan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat inklusif,” jelasnya.

    Sis Apik mengatakan, saat ini ID Food merupakan BUMN yang mengelola komoditas pangan paling beragam. Untuk pemenuhan karbohidrat, ID Food memproduksi benih dan beras melalui anak usahanya PT Sang Hyang Seri. Untuk pemenuhan lemak dan protein ID Food memiliki anak usaha PT Berdikari yang bergerak di sektor peternakan dan siap memasok daging sapi, telur, daging ayam, serta susu. Selain itu, juga ada PT Perikanan Indonesia yang bergerak di sektor perikanan.

    “Kami juga memproduksi komoditas pangan pendukung, seperti gula, garam, dan minyak goreng, serta memiliki anak perusahaan yang menjalankan aktivitas distribusi dan logistik yaitu PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan PT Rajawali Nusindo,” sebutnya.

    Khusus untuk sektor distribusi dan logistik, ID Food memiliki 1.085 gudang dengan total kapasitas 2,5 juta ton yang tersebar dari Aceh hingga Papua. “Adapun 1.085 gudang tersebut terdiri dari, 525 unit dry non-food warehouses dengan kapasitas 1,4 juta ton, 535 unit dry food warehouses dengan kapasitas 1 juta ton, dan 25 unit cold storage dengan kapasitas 19 ribu ton,” paparnya.

    Sis Apik mengatakan, sebaran sarana logistik yang luas milik ID Food ini diharapkan dapat mendukung tugas BGN dalam mengorkestrasi pemenuhan gizi masyarakat di Indonesia. “Mengingat, faktor distribusi dan logistik turut memegang peranan penting dalam memastikan aktivitas distribusi pangan bergizi berjalan merata dan tepat sasaran,” ucapnya.

    Selain itu, ia menambahkan, ID Food juga melakukan pemanfaatan aset idle untuk dijadikan Satuan Layanan Makan Bergizi. “Saat ini, ID Food telah menyiapkan sejumlah titik aset yang dapat dioptimalkan untuk Satuan Layanan Makan Bergizi yang dapat berfungsi sebagai pusat produksi dan distribusi Makan Sehat Bergizi,” jelasnya.

    Lebih lanjut, ia mengatakan, sebelumnya ID Food juga telah berhasil menjalankan sejumlah program pangan pemerintah seperti cadangan pangan pemerintah (CPP) dan penyaluran bantuan pangan penanganan stunting. “ID Food telah berperan dalam menjaga ketersediaan bahan pangan pokok penting melalui program CPP sesuai dengan Perpres 125 tahun 2022. Saat ini ID Food mengelola total 10 komoditas pangan,” ungkap Sis Apik.

    Untuk penyaluran bantuan pangan penanganan stunting, ID Food telah menyalurkan bantuan pangan dalam rangka penanganan stunting pada tahun 2023 dan 2024 kepada 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS). “Pada tahun 2024, kami telah berhasil merealisasikan 100% penyaluran bantuan pangan stunting sebanyak 8,6 juta paket pangan berupa daging ayam dan telur ayam di 7 provinsi,” katanya.

    Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kepala BGN Dadan Hindayana menyambut baik kerja sama yang terjalin antara BGN dengan ID Food. Menurutnya, sinergi ini sejalan dengan percepatan tujuan BGN dalam meningkatkan asupan gizi dan pengetahuan gizi kelompok masyarakat.

    Menurutnya, program yang akan dikerjasamakan secara khusus memiliki tujuan untuk meningkatkan akses makanan bergizi, pengetahuan gizi, dan pola makan sehat. Sehingga dapat memperkuat prestasi, partisipasi, kehadiran, serta pengurangan anak putus sekolah, hal ini sangat penting untuk mendukung terwujudnya Indonesia Emas tahun 2045.

    Ia menambahkan, program kerja sama ini juga tidak hanya memberikan manfaat pada perbaikan gizi, tetapi juga mencakup penciptaan lapangan kerja, meningkatkan keterserapan komoditas pangan lokal sehingga dapat membantu peningkatan kesejahteraan petani, peternak, dan pelaku UMKM.

  • 8 Manfaat Kecombrang bagi Kesehatan

    8 Manfaat Kecombrang bagi Kesehatan

    Jakarta, Beritasatu.com – Kecombrang adalah tanaman khas Indonesia yang sering digunakan sebagai bumbu masakan karena memiliki aroma khas dan rasa segar. Selain itu, kecombrang juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.

    Tanaman ini kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral yang berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi risiko peradangan, serta membantu melancarkan pencernaan.

    Dikutip dari berbagai sumber, Jumat (15/11/2024), berikut ini delapan manfaat kecombrang bagi kesehatan.

    1. Antikanker
    Kecombrang mengandung senyawa bioaktif, seperti flavonoid dan tanin yang memiliki sifat antikanker. Senyawa ini diketahui dapat melawan dan menghambat pertumbuhan sel kanker dengan menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker.

    2. Meredakan panas dalam
    Secara tradisional, kecombrang sering digunakan untuk meredakan panas dalam dan gejala yang berkaitan, seperti sakit tenggorokan dan sariawan. Kandungan antiinflamasi alami dalam kecombrang, termasuk senyawa fenolik, membantu meredakan peradangan di area tenggorokan dan mulut, sehingga memberikan efek menenangkan dan mempercepat pemulihan.

    3. Mencegah peradangan
    Kecombrang kaya akan senyawa terpenoid dan flavonoid yang berfungsi sebagai agen antiinflamasi. Kedua senyawa ini mampu menghambat enzim yang memicu proses peradangan dalam tubuh.

    Efek antiinflamasi ini bermanfaat dalam mengurangi risiko penyakit yang berkaitan dengan peradangan kronis, seperti artritis, penyakit alzheimer, dan gangguan inflamasi lainnya.

    4. Mengontrol gula darah
    Kecombrang memiliki efek anti hiperglikemik yang bermanfaat dalam mengontrol kadar gula darah. Senyawa bioaktif di dalamnya dapat memperlambat penyerapan karbohidrat dan gula di usus, sehingga membantu menjaga kadar glukosa dalam darah tetap stabil. Hal ini menjadikannya pilihan alami yang baik untuk penderita diabetes tipe 2 dalam pengelolaan gula darah.

    5. Mencegah penyakit kronis
    Kandungan flavonoid dan senyawa fenolik dalam kecombrang memiliki sifat antioksidan yang kuat. Antioksidan ini mampu melawan radikal bebas yang dapat merusak sel tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.

    6. Mengontrol produksi asam urat
    Flavonoid dan polifenol dalam kecombrang membantu mengontrol produksi asam urat yang berlebihan. Bagi mereka yang sering mengonsumsi makanan tinggi purin, seperti daging merah dan makanan laut, kecombrang dapat membantu mengurangi risiko dengan menghambat enzim yang memproduksi asam urat.

    7. Mengobati luka dengan cepat
    Kecombrang memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka. Senyawa antibakteri dalam tanaman ini mampu melawan infeksi pada luka dan merangsang pertumbuhan jaringan baru, sehingga luka dapat sembuh lebih cepat. Hal ini menjadikannya alternatif alami yang efektif untuk perawatan luka ringan.

    8. Mencegah dehidrasi
    Dengan kandungan air yang tinggi serta mineral penting, seperti kalium dan magnesium, kecombrang membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh. Konsumsi kecombrang secara teratur dapat membantu mencegah dehidrasi dan mendukung fungsi tubuh yang optimal, terutama saat cuaca panas atau setelah aktivitas fisik yang intens.