Produk: karbohidrat

  • Peneliti BRIN tekankan kandungan mikronutrien pada Program MBG

    Peneliti BRIN tekankan kandungan mikronutrien pada Program MBG

    Seorang siswa menyantap makanan bergizi saat mengikuti uji coba Program Makan Bergizi yang ditinjau oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di SMK Negeri 7 Semarang, Jawa Tengah, Jumat (22/11/2024). Program makan bergizi gratis di lingkungan sekolah dengan anggaran senilai Rp71 triliun itu akan dimulai pada 2 Februari 2025 sebagai upaya untuk mencukupi kebutuhan gizi pada anak guna mencegah stunting dan mempersiapkan generasi emas Indonesia. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/foc.

    Peneliti BRIN tekankan kandungan mikronutrien pada Program MBG
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 26 November 2024 – 11:29 WIB

    Elshinta.com – Ahli Peneliti Madya dari Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi Organisasi Riset Kesehatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Agung Dwi Laksono menekankan pentingnya memastikan bahwa kandungan mikronutrien yang direkomendasikan terdapat pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    “Apa yang sedang diupayakan pemerintah bisa memberi dampak untuk menekan angka stunting. Yang harus diperhatikan adalah kandungan zat gizinya. Pemerintah harus fokus pada kandungan mikronutrien, tidak cukup hanya dengan karbohidrat, lemak, dan protein saja,” kata Agung saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

    Mikronutrien atau zat gizi mikro merupakan zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil, tetapi sangat penting untuk fungsi tubuh, seperti mendukung produksi hormon, pertumbuhan dan perkembangan, kekebalan tubuh, serta perkembangan otak. Mikronutrien terdiri dari vitamin dan mineral, seperti vitamin A, zat besi, asam folat, vitamin C dan vitamin D.

    Ia menuturkan Program Makan Bergizi Gratis dapat membantu menekan angka stunting jika diimplementasikan dengan tepat, dengan memperhatikan kandungan mikronutrien yang dibutuhkan pada sasaran penerima program tersebut termasuk untuk tumbuh kembang anak.

    “Kalau meleset, jatuhnya melebar, menjadi gemuk, yang stunting tidak menjadi lebih tinggi, tetapi melebar,” ujarnya.

    Menurut beberapa penelitian, mikronutrien bisa berasal dari protein hewani seperti vitamin C, asam folat, dan zat besi. Hati ayam mengandung zat besi, vitamin C dan asam amino.

    “Yang mikronutrien tadi harus ada. Bisa cukup dengan keanekaragaman makanan saja. Kalau tidak cukup beragam, bisa ditambah dengan tambahan suplemen,” kata Agung.

    Daging ayam mengandung mikronutrien antara lain zat besi, vitamin B6, magnesium, dan fosfor. Ikan berlemak mengandung antara lain zat besi, vitamin C, asam lemak omega-3, vitamin B12. Daging merah mengandung zat besi. Zat besi, vitamin C dan asam folat juga ditemukan antara lain pada brokoli, bayam, dan edamame.

    “Apa yang dirumuskan oleh para ahli gizi kita turut di pemerintahan sudah cukup baik. Tinggal bagaimana eksekusinya untuk menjadi sesuai track yang direkomendasikan,” tuturnya.

    Ia berharap Program Makan Bergizi Gratis harus sesuai dengan kandungan gizi minimal yang direkomendasikan. Keberagaman makanan pada Program Makan Bergizi Gratis juga harus diperhatikan dan dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai pangan lokal yang kaya nutrisi.

    “Harapannya sesuai dengan kandungan gizi minimal yang direkomendasikan. Untuk anggaran yang terbatas bisa disiasati dengan pangan lokal. Meski mungkin setiap daerah bisa sangat berbeda makanan spesifik lokalnya,” ujarnya.

    Program Makan Bergizi Gratis yang digagas Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyasar 82,9 juta jiwa. Sasaran awal program Makan Bergizi Gratis terdiri atas peserta didik mulai dari usia PAUD hingga SMA baik negeri maupun swasta, balita, ibu hamil, hingga ibu menyusui yang akan efektif berjalan mulai 2 Januari 2025 dengan anggaran Rp71 triliun.
     

    Sumber : Antara

  • Jalani Clean Eating Tapi Tubuh Malah Lemas Seharian? Bisa Jadi karena Ini

    Jalani Clean Eating Tapi Tubuh Malah Lemas Seharian? Bisa Jadi karena Ini

    Jakarta

    Tren clean eating untuk menurunkan berat badan atau menjaga tubuh tetap sehat mulai banyak dilakukan. Di media sosial X sendiri, banyak warganet yang mulai memutuskan untuk benar-benar menghindari atau mengurangi konsumsi gula hingga tepung.

    Namun, banyak dari mereka yang merasa tubuhnya menjadi lebih lemas ketika mencoba melakukan pola hidup sehat ini. Mereka mengatakan kondisi ini terjadi di awal-awal melakukan clean eating.

    “tapi awal awal nge cut gula kayak di minuman gitu tuh emang agak lemes ya beberapa hari di awal?” tulis salah satu akun di X, dikutip detikcom Selasa (26/11/2024).

    “clean eating ngga harus cm makan gitu doang nder, bisa bisa malah jadi penyakitan + lemes pusing mulu,” tulis akun lain.

    “Clean eating beberapa hari ini kok malah jd lemes banget kayak ga makan setahun perut ngerasa kosong terus,” tambah akun lain.

    Terkait hal ini, spesialis gizi klinik dr Putri Sakti, MGizi, SpGK, AIFO-K, CBCFF mengatakan jika seseorang lemas setelah mencoba menjalani ‘diet sehat’ tersebut, berarti ada yang salah dari pola makannya.

    Menurut dr Putri, badan yang menjadi lemas ini disebabkan oleh ketidakseimbangan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Seperti mengurangi terlalu banyak kalori, karbohidrat, dan asupan protein yang tidak seimbang.

    “Kalau menjalani clean eating malah jadinya lemas, berarti salah dilakukan. Pada dasarnya kalau clean eating dilakukan dengan komposisi gizi seimbang, harusnya tetap membuat kita tetap sehat dan bugar,” kata dr Putri saat dihubungi detikcom, Senin (25/11/2024).

    dr Putri menambahkan makanan-makanan yang bisa dikonsumsi saat mencoba ‘diet sehat’ ini adalah yang tidak terlalu banyak pengolahannya, terutama penambahan pengawet dan perasa yang berlebihan.

    Bahkan, menu-menu sederhana di warung tegal (warteg) yang dengan mudah dijumpai bisa membantu seseorang menjalankan metode clean eating.

    Namun, dr Putri menegaskan makanan yang dipilih adalah yang tidak terlalu banyak pemrosesan, pemanis, pengawet, perasa.
    Jadi untuk gula, garam, atau bumbu-bumbu yang lain itu hanya sebatas bumbu aja, jangan sampai berlebihan.

    “Sayur sop, tumis-tumisan, atau pecel itu masih ok,” pungkasnya.

    (dpy/kna)

  • Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Rutin Makan Jengkol

    Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Rutin Makan Jengkol

    Jakarta

    Jengkol merupakan salah satu makanan yang memiliki aroma khas yang menyengat. Namun, ternyata makanan tersebut mengandung banyak manfaat bagi kesehatan.

    Spesialis gizi klinik dr Anna Maurina Singal, MGizi, SpGK, dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI), menjelaskan jengkol mengandung beberapa zat yang penting bagi tubuh, seperti protein, karbohidrat, vitamin, asam amino, dan mineral.

    “Tapi, itu akan bermanfaat kalau dia (jengkol) dikonsumsi dalam jumlah yang memang cukup, artinya tidak terlalu banyak,” terangnya pada detikcom beberapa waktu lalu.

    “Kalau memang terlalu berlebihan, akan membuat manifestasi klinik yang tidak baik untuk kesehatan,” sambung dia.

    dr Anna mengungkapkan beberapa vitamin dalam jengkol seperti vitamin A, B, dan C. Jengkol juga mengandung mineral fosfor, kalsium, zat besi.

    Bahkan, menurut sebuah penelitian jengkol mengandung protein yang cukup tinggi sebesar 23 persen.

    “Jengkol juga mengandung saponin dan tanin. Saponin dan tanin ini memiliki fungsi sebagai peningkat sistem imun tubuh,” tuturnya.

    Lantas, apa yang terjadi jika terlalu banyak mengkonsumsi jengkol?

    Meski mengandung banyak zat yang baik untuk tubuh, disarankan untuk tidak mengkonsumsi jengkol terlalu banyak. Hal ini dapat memicu efek kejengkolan atau keracunan asam jengkolat (jengkolic acid).

    Asam jengkolat dapat mengendap menjadi kristal di ginjal maupun di saluran kencing. Efeknya meliputi nyeri saat buang air kecil, memicu mual muntah, hingga nyeri di sekitar perut.

    Dokter spesialis penyakit dalam subspesialis konsultan gastroenterologi dan hepatologi Prof dr Ari Fahrial Syam mengatakan bahwa efek kejengkolan yang mengganggu sistem ginjal dapat berbahaya bagi kesehatan.

    “Jengkol itu ada komponen asam jengkolat yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Ginjal lah yang bertugas untuk mengeluarkan asam jengkolat tersebut,” jelasnya.

    Namun, ginjal juga memiliki kapasitas tersendiri untuk mengeluarkan zat-zat tidak berguna di dalam tubuh. Jika terlalu banyak, asam jengkolat yang masuk ke dalam tubuh juga akan semakin banyak dan dapat mengganggu fungsi ginjal.

    “Gangguan terjadi pada proses pembuangannya itu (asam jengkolat). Ginjal tidak bisa mengeluarkan asam jengkolat, karena itu bisa memicu gagal ginjal,” tutur Prof Ari.

    Ketika ginjal melakukan fungsinya, akan terjadi gangguan elektrolit, pembengkakan pada ginjal, bahkan dapat menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.

    (sao/kna)

  • Kiat Wanita Sukses Pangkas BB 50 Kg Tanpa Olahraga, Begini Pola Makannya

    Kiat Wanita Sukses Pangkas BB 50 Kg Tanpa Olahraga, Begini Pola Makannya

    Jakarta

    Seorang wanita di Malaysia bernama Adila berhasil membuat warganet terkejut dengan perubahan penampilannya. Melalui akun TikTok pribadinya, ia membagikan tipsnya dalam menurunkan berat badan dalam waktu dua tahun.

    Adila mengatakan metode yang dilakukannya berfokus pada pengurangan konsumsi gula dan porsi karbohidrat. Ia juga meningkatkan asupan serat dari buah dan sayuran untuk memenuhi kebutuhannya.

    Sebelumnya, berat badan Adila mencapai 95 kg. Berkat diet yang dijalaninya, berat badannya kini berada di angka 48 kg dengan tinggi 138 cm.

    Namun, siapa sangka berat badan Adila bisa turun meski dirinya jarang berolahraga. Tipsnya adalah dengan menjaga pola makan dan hidup yang sehat.

    “Kurangkan makan berminyak, banyak makan rebus atau bakar, banyak juga makan buah dan sayur,” tulis Adila di akun TikTok pribadinya.

    Menurut Adila, bagaimana pun pola diet yang dilakukan, hal yang harus dilakukan adalah disiplin. Selama diet, ia banyak mengkonsumsi sayur, buah, dan masih makan nasi.

    Seperti diet kebanyakan, Adila juga menghindari makan malam. Ia juga memastikan tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula.

    “Kalau lapar, makan sayur, salad, atau buah yang banyak. Saat makan siang, boleh nasi tapi jangan terlalu banyak, cukup separuh saja. Makan hanya dua kali sehari,” kata Adila.

    “Jangan minum minuman manis atau makanan yang mengandung gula. Saat makan siang, porsi dalam piring lebihkan sayur dan lauk. Untuk malam hari, minum air detoks,” sambungnya.

    Meski begitu, Adila merasa prosesnya dalam menurunkan berat badan sangat sulit. Ia harus berusaha melawan keinginannya untuk makan berlebih, termasuk yang manis-manis.

    (sao/kna)

  • Kiat Wanita Sukses Pangkas BB 50 Kg Tanpa Olahraga, Begini Pola Makannya

    Viral Transformasi Wanita Turun 50 Kg Meski Jarang Olahraga, Begini Dietnya

    Jakarta

    Transformasi luar biasa seorang wanita asal Malaysia berhasil menarik perhatian netizen. Berkat tekad dan usahanya, ia mampu menurunkan berat badan hingga 50 kilogram dalam waktu dua tahun, perubahan yang membuat banyak orang terinspirasi.

    Sebelumnya, Adila memiliki berat badan 95 kilogram. Meski prosesnya cukup lama karena ia jarang berolahraga, ia tetap konsisten menjaga pola hidup sehat.

    Dalam komentarnya kepada netizen, Adila mengungkapkan tips yang ia terapkan yaitu dengan menjaga pola hidup dan pola makan sehat.

    “Kurangkan makan berminyak, banyak makan rebus atau bakar, banyak juga makan buah dan sayur,” tulis Adila di akun TikTok pribadinya.

    Adila juga menambahkan rincian kebiasaan makannya yang membantunya mencapai hasil maksimal. Menurutnya, konsistensi dan disiplin adalah kunci utama.

    “Hal pertama, jangan menyerah. Harus kuat melawan nafsu makan. Kalau lapar, makan sayur, salad, atau buah yang banyak. Saat makan siang, boleh makan nasi tapi jangan terlalu banyak, cukup separuh saja. Makan hanya dua kali sehari,” tulis Adila.

    Ia juga menyarankan untuk menghindari makan di malam hari dan menggantinya dengan pilihan sehat.

    “Malam jangan makan. Kalau lapar, makan buah saja, jangan minum minuman manis atau makanan yang mengandung gula. Saat makan siang, nasi cukup seperempat porsi, dalam piring lebihkan sayur dan lauk. Malam hari minum air detox,” tambah Adila.

    Metode Adila berfokus pada pengurangan konsumsi gula dan porsi karbohidrat sambil meningkatkan asupan serat dari sayur dan buah.

    Perjuangannya tidaklah mudah, terutama dalam melawan keinginan makan berlebih. Namun, konsistensinya membuahkan hasil yang menginspirasi. Saat ini, Adila memiliki berat badan 48 kilogram dengan tinggi 138 cm.

    Wajahnya yang baby face membuat banyak orang mengagumi transformasinya, bahkan menyebutnya terlihat seperti anak kecil.

    “Tiba2 jd anak kecil😭 ko bsa,” tulis akun @Citradewi.

    “Heh jadi kek bocil,” tulis @heinze162.

    (kna/kna)

  • Pakar Minta Pemerintah Perjelas Definisi Swasembada Pangan

    Pakar Minta Pemerintah Perjelas Definisi Swasembada Pangan

    Bisnis.com, JAKARTA – Rencana pemerintah agar Indonesia dapat mencapai swasembada pangan pada 2027 mengundang pertanyaan. Bukan soal bagaimana cara pemerintah dapat mencapai target tersebut, melainkan definisi dari swasembada pangan yang digaungkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (Aepi) Khudori menyampaikan, definisi swasembada pangan di masa pemerintahan Prabowo Subianto masih belum jelas.

    “Sebenarnya pemerintah perlu menjelaskan apa yang dimaksud swasembada pangan itu,” kata Khudori kepada Bisnis, dikutip Sabtu (23/11/2024).

    Dia menuturkan, swasembada pangan dapat diterjemahkan dalam berbagai bentuk. Pada masa pemerintahan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo, keduanya menargetkan swasembada untuk sejumlah komoditas pangan. Di era Jokowi, misalnya, ditargetkan swasembada beras, jagung, kedelai, daging sapi, bawang putih, dan gula. 

    Swasembada pangan juga dapat dimaknai berbasis gizi. Khudori mencontohkan, dalam berbagai kesempatan, sebelum menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menggulirkan swasembada berbasis gizi. 

    Misalnya swasembada karbohidrat, swasembada protein, dan swasembada lemak. Sumber karbohidrat tidak hanya dari beras, tetapi juga bisa berasal dari banyak sumber. Seperti sorgum, sagu, jagung, ubi kayu, talas, ubi jalar, sukun, dan lainnya.

    Demikian pula sumber protein dapat berasal dari telur, daging ayam, daging sapi, daging kambing, daging kerbau atau aneka jenis ikan.

    Selain itu, swasembada pangan bisa dimaknai apabila 90% kebutuhan domestik dapat terpenuhi dari produksi dalam negeri. “Nah, yang manakah yang dimaksud swasembada pangan itu?” ujarnya.

    Menurutnya, perlu ada kejelasan dari pemerintah mengenai makna swasembada ini. Dengan begitu, pihaknya dapat memastikan, apakah swasembada pangan dapat tercapai sesuai dengan target pemerintah.

    “Ihwal akan tercapai atau tidak, tergantung apa definisi swasembada pangan,” pungkasnya. 

    Dalam catatan Bisnis, target swasembada pangan di majukan, dari semula 2028-2029 menjadi 2027. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan, majunya target swasembada pangan telah diumumkan Presiden Prabowo Subianto dalam forum G20 dan Asia-Pacific Economic Cooperation (Apec). 

    “Kita kan perintah Presiden [target] swasembada 2028, sekarang sudah maju lagi. Kemarin Bapak Presiden sudah mengumumkan di G20, di APEC, bukan 2028, [tapi] 2027,” ungkap Zulhas dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kamis (21/11/2024). 

    Dengan dimajukannya target tersebut, Zulhas menyebut bahwa pemerintah dalam kurun dua tahun ini akan bergerak cepat dan bekerja keras untuk mewujudkan swasembada pangan.

    Untuk mencapai target tersebut, Kemenko Bidang Pangan bersama kementerian yang berkoordinasi di bawahnya telah menyelesaikan neraca komoditas, yang sebelumnya berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Selanjutnya, neraca komoditas tersebut akan dituangkan dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres).

    Selain itu, pemerintah sepakat untuk mengalokasikan 9,55 juta ton pupuk ke petani di 2025, dengan memangkas sejumlah regulasi yang dapat menghambat distribusi pupuk.

    Pemerintah juga sepakat untuk melakukan transformasi lembaga terhadap Perum Bulog untuk mencapai swasembada pangan. Dengan demikian, Perum Bulog tak lagi berbentuk badan usaha, melainkan Badan Otonom. 

  • 10 Jenis Sayuran yang Cocok untuk Program Diet

    10 Jenis Sayuran yang Cocok untuk Program Diet

    Jakarta: Diet sehat bukan hanya tentang mengurangi asupan kalori. Tetapi memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup.

    Mengutip dari klikdokter, ketika Sobat Medcom sedang diet, biasanya perlu mengurangi sekitar 500 kalori dari asupan harian. Caranya bukan hanya dengan mengurangi porsi makan, tapi juga memilih makanan yang tepat agar kalori yang masuk lebih sedikit.  

    Banyak orang yang menjalani diet memilih untuk makan lebih banyak sayuran. “Semua jenis sayuran sebenarnya bagus untuk dikonsumsi, asalkan tidak berlebihan,” ujar dr. Theresia Rina Yunita.

    Sayuran adalah pilihan makanan terbaik untuk diet karena rendah kalori, kaya serat, dan penuh nutrisi. Dari brokoli yang kaya vitamin hingga asparagus yang mendukung kesehatan jantung, masing-masing sayuran memiliki manfaat unik untuk mendukung program diet.

    Dalam artikel ini, Medcom.id akan membahas apa saja sayuran yang bisa membantu Sobat medcom mencapai berat badan ideal? Simak ulasannya berikut ini:

    1. Brokoli

    Brokoli dikenal sebagai superfood karena kandungan seratnya yang tinggi, rendah kalori, serta kaya akan vitamin C dan K. Selain membantu kenyang lebih lama, brokoli juga baik untuk menjaga metabolisme tubuh.  

    2. Wortel

    Wortel adalah sumber beta-karoten yang baik, yang diubah tubuh menjadi vitamin A. Selain bermanfaat untuk kesehatan mata, wortel juga rendah kalori dan dapat menjadi camilan sehat yang membantu mengontrol rasa lapar.  
     

    3. Bayam

    Sayuran hijau ini kaya akan zat besi, kalsium, dan magnesium. Kandungan serat yang tinggi pada bayam membantu pencernaan dan membuat perut terasa kenyang lebih lama.  

    4. Selada

    Selada menjadi pilihan utama dalam menu salad karena rendah kalori dan tinggi air karena memiliki kandungan yang membantu hidrasi tubuh sekaligus memberikan efek kenyang.  

    5. Kangkung

    Sebagai sayuran yang populer di Indonesia, kangkung kaya akan serat dan vitamin A. Kandungannya membantu melancarkan pencernaan dan menjaga kesehatan kulit.  

    6. Mentimun

    Mentimun mengandung lebih dari 90 persen air, menjadikannya sayuran yang sangat rendah kalori dan baik untuk hidrasi tubuh. Mentimun juga membantu detoksifikasi alami tubuh.  

    7. Kembang Kol

    Alternatif rendah karbohidrat untuk nasi atau kentang, kembang kol kaya akan serat, vitamin C, dan antioksidan yang baik untuk kesehatan.  

    8. Buncis

    Buncis adalah sumber protein nabati yang baik karena kandungan seratnya yang tinggi membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, cocok untuk diet sehat.  

    9. Kale

    Kale adalah salah satu sayuran hijau dengan kandungan nutrisi tertinggi, termasuk vitamin A, K, dan C. Sayuran ini juga kaya antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh.  

    10. Asparagus

    Asparagus rendah kalori dan kaya akan asam folat serta vitamin K. Sehingga dapat membantu pencernaan dan mendukung kesehatan jantung.  

    (Nithania Septianingsih)

    Jakarta: Diet sehat bukan hanya tentang mengurangi asupan kalori. Tetapi memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup.
     
    Mengutip dari klikdokter, ketika Sobat Medcom sedang diet, biasanya perlu mengurangi sekitar 500 kalori dari asupan harian. Caranya bukan hanya dengan mengurangi porsi makan, tapi juga memilih makanan yang tepat agar kalori yang masuk lebih sedikit.  
     
    Banyak orang yang menjalani diet memilih untuk makan lebih banyak sayuran. “Semua jenis sayuran sebenarnya bagus untuk dikonsumsi, asalkan tidak berlebihan,” ujar dr. Theresia Rina Yunita.
    Sayuran adalah pilihan makanan terbaik untuk diet karena rendah kalori, kaya serat, dan penuh nutrisi. Dari brokoli yang kaya vitamin hingga asparagus yang mendukung kesehatan jantung, masing-masing sayuran memiliki manfaat unik untuk mendukung program diet.
     
    Dalam artikel ini, Medcom.id akan membahas apa saja sayuran yang bisa membantu Sobat medcom mencapai berat badan ideal? Simak ulasannya berikut ini:
     
    1. Brokoli
     
    Brokoli dikenal sebagai superfood karena kandungan seratnya yang tinggi, rendah kalori, serta kaya akan vitamin C dan K. Selain membantu kenyang lebih lama, brokoli juga baik untuk menjaga metabolisme tubuh.  
     
    2. Wortel
     
    Wortel adalah sumber beta-karoten yang baik, yang diubah tubuh menjadi vitamin A. Selain bermanfaat untuk kesehatan mata, wortel juga rendah kalori dan dapat menjadi camilan sehat yang membantu mengontrol rasa lapar.  
     

     
    3. Bayam
     
    Sayuran hijau ini kaya akan zat besi, kalsium, dan magnesium. Kandungan serat yang tinggi pada bayam membantu pencernaan dan membuat perut terasa kenyang lebih lama.  
     
    4. Selada
     
    Selada menjadi pilihan utama dalam menu salad karena rendah kalori dan tinggi air karena memiliki kandungan yang membantu hidrasi tubuh sekaligus memberikan efek kenyang.  
     
    5. Kangkung
     
    Sebagai sayuran yang populer di Indonesia, kangkung kaya akan serat dan vitamin A. Kandungannya membantu melancarkan pencernaan dan menjaga kesehatan kulit.  
     
    6. Mentimun
     
    Mentimun mengandung lebih dari 90 persen air, menjadikannya sayuran yang sangat rendah kalori dan baik untuk hidrasi tubuh. Mentimun juga membantu detoksifikasi alami tubuh.  
     
    7. Kembang Kol
     
    Alternatif rendah karbohidrat untuk nasi atau kentang, kembang kol kaya akan serat, vitamin C, dan antioksidan yang baik untuk kesehatan.  
     
    8. Buncis
     
    Buncis adalah sumber protein nabati yang baik karena kandungan seratnya yang tinggi membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, cocok untuk diet sehat.  
     
    9. Kale
     
    Kale adalah salah satu sayuran hijau dengan kandungan nutrisi tertinggi, termasuk vitamin A, K, dan C. Sayuran ini juga kaya antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh.  
     
    10. Asparagus
     
    Asparagus rendah kalori dan kaya akan asam folat serta vitamin K. Sehingga dapat membantu pencernaan dan mendukung kesehatan jantung.  
     

    (Nithania Septianingsih)
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Aurel sampai Masuk RS gegara Diet, Aman Nggak Sih Turun 21 Kg dalam 5 Bulan?

    Aurel sampai Masuk RS gegara Diet, Aman Nggak Sih Turun 21 Kg dalam 5 Bulan?

    Jakarta

    Artis Aurel Hermansyah mengungkapkan kisah perjuangannya menurunkan berat badan hingga 21 kg hanya dalam waktu 5 bulan. Aurel menceritakan bahwa semua berawal dari komentar-komentar buruk soal bentuk badannya yang ia dapatkan dari netizen.

    Ia menjadi korban perundungan dari netizen karena perubahan bentuk tubuhnya pasca hamil dan melahirkan. Demi mengembalikan bentuk tubuhnya, istri dari Atta Halilintar itu melakukan diet dengan sungguh-sungguh.

    Ia bahkan sempat jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit. Hal tersebut menurutnya terjadi akibat gangguan asam lambung yang dialaminya.

    “Waktu itu sempat turun 18 kilo, tapi karena aku sempat sakit itu aku turun lagi 2 kilo. Jadi totalnya aku turun 21 kilo sih alhamdulillah banget,” kata Aurel saat hadir dalam acara Pagi Pagi Ambyar di TransTV, Jakarta Selatan, dikutip detikcom, Jumat (22/11/2024).

    “Perjuangannya ya sampai masuk rumah sakit, iya memang sempat karena aku ada asam lambung kan. Nah, dokternya waktu itu bilang jangan ngoyo lagi deh sudah cukup,” sambungnya.

    Berkaitan dengan situasi yang dialami oleh Aurel, sebenarnya normal nggak sih berat badan turun hingga 21 kg dalam waktu hanya 5 bulan? Spesialis gizi klinik dr Raissa E Djuanda, SpGK berpendapat idealnya penurunan berat badan yang normal ada di angka 2-4 kg dalam waktu sebulan.

    “Per bulan idealnya turun 2-4 kg. Kalau turun 21 kg selama 5 bulan berarti masih tergolong normal,” kata dr Raissa ketika dihubungi oleh detikcom, Jumat (22/11/2024).

    Meski masih dalam kategori yang normal, penurunan berat badan sebanyak 21 kg dalam waktu 5 bulan tetap tergolong cepat. Oleh karena itu, konsultasi ke dokter gizi tetap perlu dilakukan untuk memeriksa dan memonitor kondisi tubuh selama menjalani program diet.

    Hal ini juga penting untuk mengetahui apakah ada kondisi kesehatan tertentu yang dapat mengganggu tubuh selama diet dan menjaga proses penurunan berat badan tetap sehat.

    Penurunan berat badan sehat dapat diterapkan dengan jadwal makan yang teratur. dr Raissa menyarankan penerapan gerakan ‘Isi Piringku’ dari Kementerian Kesehatan dengan cara satu piring berisi 1/2 porsi sayur dan buah, 1/4 karbohidrat kompleks, dan 1/4 protein.

    Penting juga untuk menerapkan olahraga secara rutin demi menjaga massa otot, menjaga cairan tubuh, dan istirahat cukup.

    “Defisit kalori sebaiknya dilakukan bertahap ya 500-1.000 kalori per hari. Sebaiknya konsultasi dulu ke dokter gizi,” tandasnya.

    (avk/kna)

  • Mudah Didapat, Ini 7 Makanan yang Bantu Turunkan Gula Darah dengan Cepat

    Mudah Didapat, Ini 7 Makanan yang Bantu Turunkan Gula Darah dengan Cepat

    Jakarta

    Beberapa jenis makanan diketahui mengandung nutrisi yang mampu mengontrol kadar gula darah dalam tubuh. Hal ini membuat makanan-makanan ini sangat dicari oleh mereka yang sudah merasakan gejala akibat hiperglikemia.

    Dikutip dari Healthline dan Medical News Today, makanan terbaik yang dianjurkan untuk dapat membantu menurunkan kadar gula darah adalah karbohidrat kompleks atau yang memiliki nutrisi seperti serat, protein, dan lemak sehat.

    Lalu, apa saja yang makanan-makanan yang direkomendasikan untuk membantu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh dengan cepat?

    Sulforaphane adalah sejenis isotiosianat yang memiliki sifat menurunkan kadar gula darah. Zat kimia tanaman ini diproduksi melalui reaksi enzim ketika brokoli dicincang atau dikunyah.

    Cara terbaik untuk menikmati broccoli agar mendapatkan hasil yang optimal dari sulforaphane adalah dimakan secara mentah atau dikukus sebentar.

    Berwarna cerah dan kaya akan serat dan antioksidan, labu merupakan pilihan yang tepat untuk mengatur kadar gula darah. Labu merupakan obat diabetes tradisional di banyak negara, termasuk Meksiko dan Iran.

    Biji labu mengandung banyak lemak dan protein yang sehat, yang menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk manajemen gula darah.

    Kangkung mengandung banyak senyawa yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah, termasuk serat dan antioksidan flavonoid. Penelitian telah menunjukkan bahwa antioksidan flavonoid yang ditemukan dalam kangkung, termasuk quercetin dan kaempferol memiliki efek penurun gula darah dan sensitivitas insulin yang kuat.

    Alpukat diketahui kaya akan lemak sehat, serat, vitamin, dan mineral, sehingga buah ini dapat membantu mengontrol kadar gula darah. Selain itu, buah alpukat juga bisa meningkatkan rasa kenyang sehingga akan berdampak positif pada tekanan darah dan inflamasi di dalam tubuh, serta sensitivitas insulin.

    Telur merupakan sumber protein, lemak sehat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang terkonsentrasi. Beberapa penelitian telah mengaitkan konsumsi telur dengan pengaturan gula darah yang lebih baik.

    Sebuah penelitian terhadap 42 orang dewasa dengan kelebihan berat badan atau obesitas dan prediabetes atau diabetes tipe 2 menunjukkan bahwa mengonsumsi satu telur per hari menyebabkan penurunan gula darah puasa yang signifikan sebesar 4,4 persen dan peningkatan sensitivitas insulin dibandingkan dengan pengganti telur.

    Apel diketahui mengandung serat larut dan senyawa lain seperti quercetin, asam klorogenat, dan asam galat, yang dapat menurunkan gula darah serta melindungi dari diabetes.

    Salah satu penelitian juga sudah membuktikan bahwa makan apel 30 menit sebelum makan nasi akan menurunkan kadar gula darah setelah makan secara signifikan.

    Gandum utuh mengandung serat, fitokimia, dan nutrisi-nutrisi lain yang dapat membantu menyeimbangkan kadar gula darah dalam tubuh. Beberapa penelitian juga sudah membuktikan bahwa konsumsi gandum dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah setelah makan.

    (dpy/kna)

  • 5 Jus yang Bisa Bantu Turunkan Kadar Gula Darah, Termasuk Bayam dan Tomat

    5 Jus yang Bisa Bantu Turunkan Kadar Gula Darah, Termasuk Bayam dan Tomat

    Jakarta

    Banyak dari pasien yang memiliki kadar gula darah tinggi atau mengidap diabetes takut untuk mengonsumsi jus buah karena takut glukosanya tidak terkontrol. Padahal, ada beberapa jenis buah yang justru bisa membantu mengontrol kadar gula darah tetap di batas aman.

    Beberapa jenis buah dan sayuran yang memiliki indeks glikemik rendah bisa dikonsumsi oleh mereka yang memiliki kadar gula darah tinggi. Namun, perlu diperhatikan untuk tidak menambahkan pemanis buatan secara berlebihan.

    Dikutip dari Truemeds dan Health berikut adalah beberapa pilihan buah dan sayuran yang bisa dipilih untuk membantu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.

    1. Jus Tomat

    Sebuah uji coba pada tahun 2020 dan diterbitkan di Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, mengevaluasi 25 wanita sehat. Mereka yang minum sekitar 7 ons jus tomat 30 menit sebelum makan sarapan kaya karbohidrat mengalami kadar gula darah yang lebih rendah setelah makan dibandingkan dengan yang minum air sebelum makan.

    Serat dalam tomat dapat membantu memperlambat pencernaan, sehingga memperlambat kenaikan gula darah yang terjadi setelah makan.

    2. Jus Beri

    Buah beri, seperti blueberry, rasberi, dan blackberry termasuk buah paling bergizi yang dapat dimakan. Buah beri tidak hanya kaya akan serat, vitamin, mineral, antioksidan, dan senyawa dengan efek antiradang, tetapi penelitian juga mengaitkan konsumsi buah beri dengan kontrol glikemik yang lebih baik.

    3. Jus Jeruk

    Jeruk diketahui memiliki indeks glikemik yang rendah, selain itu buah ini kaya akan nutrisi yang dapat membantu mengurangi peradangan dan mendukung kontrol glikemik yang sehat.

    4. Jus Bayam

    Bayam diketahui memiliki banyak nutrisi meliputi zat besi, vitamin C, antioksidan, magnesium, dan serat yang bisa membantu menurunkan kadar gula darah.

    Pengidap diabetes dapat memperoleh manfaat dari asam alfa-lipolat dari bayam yang mengontrol glukosa dengan meningkatkan sensitivitas insulin.

    5. Jus Delima

    Jus buah delima merupakan pilihan bergizi yang kaya akan nutrisi bermanfaat. Jus ini mengandung vitamin C, serat, folat, dan kalium yang penting bagi kesehatan.

    Jus ini juga memiliki indeks glikemik rendah, yang berarti tidak menyebabkan peningkatan kadar gula darah secara cepat dibandingkan dengan makanan atau minuman lain.

    (dpy/kna)