Produk: karbohidrat

  • PBNU Distribusikan Bantuan Paket Sayuran untuk 250 Keluarga di Gaza Palestina – Halaman all

    PBNU Distribusikan Bantuan Paket Sayuran untuk 250 Keluarga di Gaza Palestina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  PBNU melalui NU Care-Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza, Palestina.

    Bekerja sama dengan Gazze Destek Derneği (GDD) atau Asosiasi Dukungan Gaza, NU Care-Lazisnu PBNU kali ini mendistribusikan bantuan paket sayuran kepada 250 keluarga di kamp pengungsian Abu Jumaizah, Deir Al-Balah, Gaza.

    Direktur Eksekutif NU Care-Lazisnu PBNU, Qohari Cholil menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bantuan kemanusiaan berkelanjutan setelah sebelumnya pihaknya bersama GDD menyalurkan bantuan makanan hangat, piama dan hygiene kit untuk keluarga di Gaza.

    “Bantuan paket sayuran ini sangat diperlukan untuk saudara-saudata kita di Gaza, terutama dalam memenuhi kebutuhan serat yang penting untuk menjaga kesehatan. Bantuan ini juga merupakan bagian dari rangkaian bantuan yang telah diberikan sebelumnya, seperti makanan hangat, piama, dan kebutuhan hygiene kit untuk perempuan dan anak-anak di Gaza,” jelas Qohari, Rabu (8/01/2025).

    Ia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang terus mendukung program kemanusiaan untuk membantu rakyat Palestina.

    “Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia, bantuan ini menegaskan kepedulian kita semua terhadap saudara di Palestina. Dan kami juga berterima kasih kepada mitra kami GDD, sehingga bantuan kemanusiaan ini bisa sampai untuk rakyat Palestina. Kerja sama ini harapannya dapat terus memberikan dampak positif bagi rakyat Palestina dan meringankan beban kehidupan mereka,” ucapnya.

    Sementara itu, Manajer Operasional GDD Yaseen Al Sayyid mengungkapkan bantuan tersebut disalurkan untuk merespons situasi sulit di Jalur Gaza yang terus menghadapi genosida Israel.

    “Inisiatif bantuan bersama NU Care-Lazisnu  ini kami lakukan sebagai respons atas situasi dan kondisi yang sulit, kurangnya keamanan dan terbatasnya akses dalam melaksanakan bantuan di Gaza. Tantangan lainnya yang kami hadapi yaitu validitas sayuran yang terbatas juga membutuhkan proses distribusi yang cepat dan tepat sasaran,” ungkap Yaseen dalam laporannya pada Jumat (3/01/2025).

    Situasi di Gaza yang serba sulit, lanjutnya, mengharuskan Tim GDD bergerak cepat agar manfaat bantuan dapat diterima secepat mungkin oleh keluarga di Gaza.

    Adapun bantuan paket sayuran diterima 250 keluarga yang rata-rata terdiri dari tujuh anggota keluarga. Paket sayuran segar berisi kentang, bawang bombay, terong, mentimun, paprika, tomat, dan lemon.

    “Sayuran merupakan kebutuhan utama selain karbohidrat dan protein, sehingga distribusi ini kami prioritaskan untuk menjaga kesehatan para pengungsi,” jelas Yaseen.

     

  • Pemkot Tangsel Matangkan ?Program Makan Bergizi Gratis

    Pemkot Tangsel Matangkan ?Program Makan Bergizi Gratis

    Tangerang Selatan: Pemerintah Kota Tangerang Selatan siap mendukung penuh pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat.

    Pada hari pertama, pelaksanaan program dilakukan di radius 5 kilometer dari lokasi dapur umum yang terletak di wilayah Serpong dan penyaluran untuk tahap pertama dilakukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

    “Jadi ini hari pertama, semuanya dari Badan Gizi Nasional sambil kami menunggu juknis buat keberlanjutannya seperti apa khusus di sekolah-sekolah lain,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdik) Tangsel, Deden Deni, Senin,  6 Januari 2025.
     

    Lebih rinci dijelaskan mekanisme MBG saat ini masih dilakukan oleh BGN sehingga baru menyasar tujuh sekolah yang terletak di dekat dapur umum. Salah satunya di SDN Lengkong Wetan 1.

    “Kurang lebih di SDN Lengkong Wetan 1 ada 500 sekian siswa yang sudah didistribusikan. Sudah dilakukan makan siangnya. Alhamdulillah sukses, tadi saya tanya bagaimana ke guru, makanan tidak sisa berarti kan menunya sesuai dengan anak-anak,” jelasnya.

    Menurut dia target penerima program MBG di Tangsel ada 235 ribu siswa dari jenjang TK sampai SMP sesuai kewenangannya.

    “Kita tunggu arahan dari BGN. Tentu kan itu harus seragam harus sama kemasannya supaya semua seragam dengan ketentuan yang ditetapkan BGN kita tunggu, mudah-mudahan dalam waktu dekat,” ungkapnya.

    Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kota Tangsel, Nindy Sabrina, menambahkan pihaknya menyiapkan menu yang berbeda setiap harinya agar para siswa tidak merasa bosan. 

    “Biar tidak bosan, jadi setiap hari selama 22 hari itu menunya selalu berbeda. Menu yang kami buat mengikuti standardisasi gizi yang sudah ditetapkan,” kata Nindy. 

    Menu yang disiapkan pun sudah dipastikan memiliki kandungan karbohidrat, protein, hingga lemak yang sudah ditentukan oleh ahli gizi. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel juga selalu memantau dan memastikan makanan yang diberikan sudah higienis.

    “Memang semuanya sudah diukur, jadi ada patokannya. Kami juga punya ahli gizi sendiri, sudah ada standar gizinya sendiri,” ujarnya.

    Tangerang Selatan: Pemerintah Kota Tangerang Selatan siap mendukung penuh pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat.
     
    Pada hari pertama, pelaksanaan program dilakukan di radius 5 kilometer dari lokasi dapur umum yang terletak di wilayah Serpong dan penyaluran untuk tahap pertama dilakukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
     
    “Jadi ini hari pertama, semuanya dari Badan Gizi Nasional sambil kami menunggu juknis buat keberlanjutannya seperti apa khusus di sekolah-sekolah lain,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdik) Tangsel, Deden Deni, Senin,  6 Januari 2025.
     

    Lebih rinci dijelaskan mekanisme MBG saat ini masih dilakukan oleh BGN sehingga baru menyasar tujuh sekolah yang terletak di dekat dapur umum. Salah satunya di SDN Lengkong Wetan 1.
    “Kurang lebih di SDN Lengkong Wetan 1 ada 500 sekian siswa yang sudah didistribusikan. Sudah dilakukan makan siangnya. Alhamdulillah sukses, tadi saya tanya bagaimana ke guru, makanan tidak sisa berarti kan menunya sesuai dengan anak-anak,” jelasnya.
     
    Menurut dia target penerima program MBG di Tangsel ada 235 ribu siswa dari jenjang TK sampai SMP sesuai kewenangannya.
     
    “Kita tunggu arahan dari BGN. Tentu kan itu harus seragam harus sama kemasannya supaya semua seragam dengan ketentuan yang ditetapkan BGN kita tunggu, mudah-mudahan dalam waktu dekat,” ungkapnya.
     
    Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kota Tangsel, Nindy Sabrina, menambahkan pihaknya menyiapkan menu yang berbeda setiap harinya agar para siswa tidak merasa bosan. 
     
    “Biar tidak bosan, jadi setiap hari selama 22 hari itu menunya selalu berbeda. Menu yang kami buat mengikuti standardisasi gizi yang sudah ditetapkan,” kata Nindy. 
     
    Menu yang disiapkan pun sudah dipastikan memiliki kandungan karbohidrat, protein, hingga lemak yang sudah ditentukan oleh ahli gizi. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel juga selalu memantau dan memastikan makanan yang diberikan sudah higienis.
     
    “Memang semuanya sudah diukur, jadi ada patokannya. Kami juga punya ahli gizi sendiri, sudah ada standar gizinya sendiri,” ujarnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DEN)

  • Siswa MBG Jakarta Tak Dapat Susu Segar, Ini Penjelasan Wamenkop

    Siswa MBG Jakarta Tak Dapat Susu Segar, Ini Penjelasan Wamenkop

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koperasi (Kemenkop) menyampaikan bahwa penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk wilayah DKI Jakarta hanya akan diberikan susu dalam bentuk bubuk atau susu kemasan ultra-high temperature (UHT). Alhasil, wilayah ini tidak akan mendapatkan susu sapi segar.

    Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengatakan bahwa susu dalam kemasan untuk penerima MBG di DKI Jakarta lantaran wilayah ini tidak menjangkau sentra peternakan sapi perah. Pasalnya, sentra produksi susu terpusat di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

    “Susu segar kan karena sentra peternakan sapi perahnya ada di Jawa Barat, jadi mungkin pemberiannya kalau untuk Jakarta pakai susu yang dalam bentuk kemasan [untuk MBG],” kata Ferry saat ditemui di Kantor Kemenkop, Jakarta, Selasa (7/1/2025).

    Ferry menjelaskan bahwa koperasi peternakan sapi perah hanya bisa menjangkau siswa-siswa sekolah yang berada di radius dekat dengan koperasi peternakan sapi perah. Alhasil, hanya penerima MBG terdekat yang bisa menikmati susu sapi segar.

    Untuk itu, dia menyampaikan bahwa wilayah yang jauh dari jangkauan radius sentra peternakan sapi perah akan diberikan susu dalam bentuk bubuk atau UHT.

    “Kalau untuk menjangkau wilayah-wilayah yang jauh dari sentra-sentra peternakan sapi perah, memang sebaiknya diberikan susu dalam bentuk bubuk atau UHT yang memiliki daya tahan lebih lama dan lain sebagainya,” ujarnya.

    Kendati demikian, Ferry menyampaikan bahwa pemberian susu di dalam program MBG tidak bisa dilakukan setiap hari. Adapun, pemberian susu dibatasi setidaknya 1 atau 2 kali dalam sepekan.

    Hal itu lantaran anggaran program andalan Presiden Prabowo Subianto hanya dipatok Rp10.000 per porsi, yang semula dianggarkan Rp15.000 per porsi.

    “Pemberian susu dengan anggaran Rp10.000 [per porsi] tentu tidak setiap hari diberikan kepada siswa, tapi mungkin satu atau dua hari dalam waktu seminggu supaya pas dengan anggarannya juga,” terangnya.

    Sebelumnya, Kepala Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi menjelaskan bahwa susu bukan menjadi menu yang akan diterima penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) setiap hari.

    Namun, dia mengatakan bahwa setiap siswa atau penerima manfaat akan mendapatkan menu susu sekali untuk setiap minggunya.

    “Susu kan tidak diwajiibkan setiap hari. Jadi itu tergantung daerahnya, tapi minimal kalau berdasarkan yang saya tanya tadi ke Kepala SPPG, mereka itu sekali seminggu susunya,” tuturnya kepada wartawan melalui sambungan telepon, Senin (6/1/2025).

    Kendati demikian, Hasan mengamini untuk daerah yang dekat dengan lokasi peternakan sapi bisa berpeluang untuk mendapatkan dua hingga tiga kali seminggu untuk menu susu.  

    Menurutnya, saat ini pemerintah lebih mengutamakan kelayakan porsi makanan, mulai dari kecukupan kalori, karbohidrat dan protein.

    Dia memberi contoh bahwa secara kalori, untuk takaran bagi penerima manfaat di level SMP-SMA akan diberikan porsi hingga 600 kalori.

    “Jadi nasinya itu mungkin 75 atau 80 gram lah kalau nasinya. Kalau karbonya itu 75-80 gram lah. Kalori mereka 600. Kalau anak PAUD dan kelas 1, kelas 2, kelas 3 SD mungkin sekitar 300 kalori saja mereka,” tandasnya.

  • Plus Minus Makan Bergizi Gratis (MBG) Perdana: Menu, Dapur, dan Tanpa Susu

    Plus Minus Makan Bergizi Gratis (MBG) Perdana: Menu, Dapur, dan Tanpa Susu

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto baru saja memulai pelaksanaan hari pertama program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin (6/1/2025). 

    Dalam peluncurannya, sebanyak 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 26 Provinsi telah hadir untuk menyasar sasaran penerima manfaat dengan target mencapai 3 juta orang dari Januari—April 2025 dan menyediakan 3.000—3.500 porsi per harinya.​ 

    Ragam menu pun disajikan, Misalnya di SPPG Halim Perdana Kusuma Jakarta dengan sajian nasi, ayam semur, kacang panjang dan pisang. Kemudian berlanjut di SPPG Lanud Husein Sastranegara Bandung yang menyediakan nasi, ayam goreng, sawi, pisang, susu. Lalu, SPPG Sidoarjo Jawa Timur denga menu nasi, ayam tepung tanpa tulang, tumis sawi tahu, semangka, dan susu.

    Tentu berbagai aspek dari kegiatan tersebut mulai terlihat jelas. Mulai dari menu yang disajikan, operasional dapur yang terlibat, hingga tantangan yang dihadapi di beberapa daerah yang tidak bisa menyajikan susu sebagai bagian dari menu utama.

    Kendati demikian, program MBG diharapkan dapat meningkatkan kesehatan anak-anak sekolah melalui asupan gizi yang lebih baik, mendapat perhatian besar, meskipun tidak tanpa hambatan.

    Jumlah SPPG Tahap Awal yang Beroperasi

    No

    Wilayah

    Jumlah SPPG

    1

    Jakarta

    5 titik

    2

    Jawa Tengah

    40 titik

    3

    Jawa Timur

    32 titik

    4

    Jawa Barat

    58 titik

    5

    Banten

    3 titik

    6

    Yogyakarta

    3 titik

    7

    Aceh

    6 titik

    8

    Bali

    1 titik

    9

    Gorontalo

    1 titik

    10

    Kalimantan Selatan

    2 titik

    11

    Kalimantan Timur

    1 titik

    12

    Kalimantan Utara

    1 titik

    13

    Kepulauan Riau

    8 titik

    14

    Lampung

    4 titik

    15

    Maluku

    2 titik

    16

    Maluku Utara

    2 titik

    17

    Nusa Tenggara Timur

    1 titik

    18

    Papua Barat

    2 titik

    19

    Papua Selatan

    1 titik

    20

    Riau

    3 titik

    21

    Sulawesi Barat

    1 titik

    22

    Sulawesi Utara

    1 titik

    23

    Sulawesi Selatan

    8 titik

    24

    Sulawesi Tenggara

    2 titik

    25

    Sumatra Barat

    1 titik

    26

    Sumatra Utara

    1 titik

    Total

    26 Provinsi

    190 titik

    Sumber: Data Bahan Gizi Nasional (BGN) 5 Januari 2025

    Tak Ada Susu di Menu MBG

    Dari varian menu yang dihadirkan, susu memang bukan menjadi produk yang akan diterima penerima manfaat setiap hari. Bahkan, memang tak ada standar menu dalam pelaksanaan MBG saat ini.  

    Juru Bicara Kantor Kepresidenan Dede Prayudi menekankan memang tidak ada standar menu, tetapi standar gizi. Mengingat setiap daerah memiliki kecenderungan yang berbeda untuk varian menu yang dikonsumsi setiap harinya.Misalnya, di Papua, kata Dede, pemenuhan karbohidratnya dengan sagu. Sementara di daerah lain ada yang dengan singkong. 

    “Misalnya, ada pemenuhan protein. Bisa saja hari ini tadi menunya adalah dada ayam dengan tahu. Bisa saja besok lusa dengan susu. Jadi sekali lagi, tidak ada standar menu. Yang ada adalah standar gizi,” katanya seusai ikut meninjau pelaksanaan MBG di Palmerah, Jakarta Barat pada Senin (6/1/2024). 

    Senada, Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa khusus pada hari pertama penyertaan susu pada menu MBG memang masih belum diwajibkan. Namun, pada esok hari dipastikan menu MBG bakal mulai dilengkapi dengan susu.

    Untuk memastikan kesiapan suplai susu untuk Program MBG itu, Budi Arie mengaku telah berkoordinasi dan melakukan peninjauan pada sejumlah pabrik susu. Salah satunya yang berlokasi di Pangalengan.

    “Belum ya [untuk susu], sementara tadi belum, yang harus buah dulu. Tapi kita pasti akan usahakan karena susu kan masuk dalam Badan Gizi, jadi hari ini saja [yang tidak ada susu],” jelasnya saat ditemui di SPPG Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (6/1/2025).

    Memang, dengan harga menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditetapkan sebesar Rp10.000 cukup menjadi tantangan. Hal ini pun diamini oleh Juru masak atau Chef Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lanud Halim Perdana Kusuma.

    Chef Profesional dari Unit Pelayanan Mitra Lanud Halim Perdana Kusuma Jonny Kusuma Hadi menjelaskan pihaknya masih perlu melakukan penyesuaian sejumlah menu untuk disesuaikan dengan bujet yang ada.

    “Tantangannya mempunyai tugas berat untuk mengatur menu untuk supaya harganya tak lebih dari Rp10.000,” jelasnya saat ditemui di SD Angkasa 5 Jakarta Timur, Senin (6/1/2025).

    Akan tetapi, Jonny menyebut hal itu tak menjadi kendala berarti yang membuat proses produksi makan bergizi gratis tertunda.

    “Sebenarnya tidak ada kendala, hanya saja kemarin, budget Rp10.000 kan kami masih menyesuaikan menu yang di tetapkan oleh BGN,” tambahnya.

    Kepala Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi pun mengamini bahwa menu susu bukan menjadi produk yang akan diterima penerima manfaat setiap hari.

    Meski begitu, dia mengatakan bahwa setiap siswa atau penerima manfaat akan mendapatkan menu susu sekali untuk setiap minggunya.

    “Susu kan tidak diwajiibkan setiap hari, jadi itu tergantung daerahnya, tapi minimal kalau berdasarkan yang saya tanya tadi ke Kepala SPPG, mereka itu sekali seminggu susunya,” ujarnya kepada wartawan melalui sambungan telefon, Senin (6/1/2025).

    Misalnya, dia melanjutkan bahwa untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di SD Negeri Kedung Badak 1 Kota Bogor yang dikunjunginya mendapatkan jatah susu setiap Jumat. Sedangkan, sekolah di Cimahi mendapatkan susu setiap Senin. 

    “Jadi paling sedikit itu seminggu sekali, tetapi tidak wajib. Susu tuh bukan menu wajib, karena suplai susu kan belum merata di setiap daerah,” ucapnya. 

    Kendati demikian, dia pun mengamini untuk daerah yang dekat dengan lokasi peternakan sapi bisa berpeluang untuk mendapatkan dua hingga tiga kali seminggu untuk menu susu. 

    Menurutnya, saat ini pemerintah lebih mengutamakan kelayakan porsi makanan, mulai dari kecukupan kalori, karbohidrat dan protein. Contohnya, dia menyebut bahwa secara kalori, untuk takaran bagi penerima manfaat di level SMP—SMA akan diberikan porsi hingga 600 kalori.

    “Jadi nasinya itu mungkin 75 atau 80 gram lah kalau nasinya. Kalau karbonya itu 75—80 gram lah. Kalori mereka 600. Kalau anak PAUD dan kelas 1, kelas 2, kelas 3 SD mungkin sekitar 300 kalori saja mereka,” imbuhnya.

     Perbesar

    Pelaksanaan MBG di Kendari Pakai Duit Prabowo 

    Hasan pun mengungkapkan dalam peluncuran perdananya, Presiden Prabowo Subianto memang tak langsung meninjau program andalannya tersebut. Menurutnya, Presiden Ke-8 RI itu memang belum dijadwalkan untuk meninjau program vitalnya itu.

    Kendati demikian, dia memastikan bahwa Prabowo akan melakukan sidak secara mendadak di titik-titik yang diinginkan.

    “Jadwalnya belum, titik mana dan jadwalnya belum, tetapi beliau hanya menyampaikan pesan, beliau nanti akan sidak saja, mendadak saja datang ke titik-titik yang beliau inginkan, jadi enggak pakai woro-woro biar melihat ini lebih natural kan gitu,” ucapnya

    Meski begitu, Hasan memastikan bahwa Prabowo tak ada sedikit pun acuh terhadap program tersebut. Bahkan, dia mengungkapkan bahwa di sejumlah wilayah pengadaan MBG masih menggunakan kocek dari kantung pribadi Prabowo. 

    Hasan mengatakan bahwa salah satu wilayah yang melakukan pengadaan MBG tanpa menyentuh sepeser pun dana yang dianggarkan pemerintah atau berasal dari APBN, yang mencapai Rp71 triliun itu, terletak di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) 

    “[Pelaksaan MBG] di Kendari memang itu dia masih punya sisa anggaran uji coba dari yang diberikan oleh Pak Prabowo sebelumnya. Jadi mereka masih menggunakan dana yang itu,” katanya.  

    Hasan menjelaskan bahwa sebelum menggunakan APBN, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG memang memanfaatkan anggaran yang sebelumnya telah ada. Salah satunya, dana pribadi Presiden Ke-8 RI itu

    Nantinya, dia melanjutkan bahwa sejumlah wilayah yang belum memakai APBN, termasuk SPPG di Kendari akan memakai dana yang telah disediakan negara untuk makan bergizi gratis. 

    “Ya setelah itu nanti mereka akan menggunakan yang dari APBN yang dari BGN [Badan Gizi Nasional],” tandas Hasan.

    Setali tiga uang, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjelaskan absennya Kepala Negara dalam meninjau peluncuran perdana program andalannya Makan Bergizi Gratis (MBG) pada hari ini, Senin (6/1/2025). 

    Dadan mengatakan bahwa orang nomor satu di Indonesia itu tengah menjalani agenda penting lainnya.

    “Beliau ada agenda penting lainnya. Program MBG program yang panjang. Sidak bisa setiap saat dan tidak harus hari ini,” ujarnya kepada Bisnis melalui pesan teks, Senin (6/1/2025).

    Meskipun tak dihadiri Prabowo selaku pemilik inisiasi program secara langsung, tetapi sejumlah menteri Kabinet Merah Putih turun gunung meninjau langsung dapur-dapur umum dan sekolah-sekolah saat hari pertama MBG serentak digelar di berbagai daerah Indonesia itu.

     

    Tumbuhkan Perekonomian Daerah

    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengatakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat membangkitkan perekonomian daerah karena melibatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam praktiknya.

    Hal itu disampaikan Bima saat meninjau langsung pelaksanaan MBG di Sekolah Bosowa Bina Insani, Kota Bogor, Jawa Barat. Dia menyampaikan bahwa program ini memang tak hanya meningkatkan gizi anak, tetapi perekonomian juga dari sisi mikro. 

    “Jadi nanti Insyaallah perekonomian daerah akan bangkit ya, akan ada hitung-hitungan yang positif bagi pertumbuhan ekonomi kita,” kata Bima lewat siaran pers, Senin (6/1/2025).

    Selain itu, Bima mengatakan Kemendagri bakal terus memastikan seluruh pemerintah daerah berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) agar memahami teknis sistem pelaksanaan MBG. 

    Di sisi lain, Kemendagri disebut akan terus mendorong pelaksanaan program MBG berjalan lebih baik dengan memastikan kolaborasi di daerah berjalan maksimal dan mempelajari berbagai catatan yang ada.

  • 5 Respons Wamen hingga Menteri Terkait Hari Pertama Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis – Page 3

    5 Respons Wamen hingga Menteri Terkait Hari Pertama Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis – Page 3

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) meninjau langsung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Cilangkap 5 dan SDN Cilangkap 3, Tapos, Depok. Hasil dari peninjauan langsung, akan dijadikan bahan evaluasi untuk perbaikan.

    Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan, pemerintah telah menggulirkan program MBG di 190 titik di 26 provinsi.

    “Kita tadi lihat bahwa alhamdulillah berjalan lancar, mulai dari proses pengantaran makanan, penyiapannya, pengantarannya sampai tadi distribusi dibagikan di dalam sekolah,” ujar Meutya usai memantau Makan Bergizi Gratis di SDN Cilangkap 5, Depok, Senin 6 Januari 2025.

    Meutya menjelaskan, program MBG dapat menjadi kebaikan dan kemanfaatan baik untuk siswa maupun anak Indonesia. Pemerintah pada program MBG melibatkan UMKM dalam penyiapan makanannya, serta TNI membantu kelancaran dalam pelaksanaannya.

    “Jadi pada prinsipnya, tentu MBG ini ada nasinya, ada karbohidrat, ada sayur, ada protein. Menu juga tidak dibuat baku harus sama seluruh Indonesia, tapi ada standar-standarnya,” ucap Meutya.

    Dia menerangkan, pada program MBG, penyiapan bahan baku akan mengutamakan kekuatan lokal seperti peternakan ayam dan kearifan-kearifan lokal dari sisi menu makanannya. Saat disinggung adanya menu makanan yang memiliki porsi berbeda, Meutya akan menambah dan melakukan evaluasi.

    “Tentu ini hari pertama. Jadi kami pemerintah sangat terbuka kepada masukan, karena memang hari pertama ini kita akan lihat evaluasinya. Kalau ada yang terlupa-terlupa, nanti kita ingatkan SPPG-nya,” terang Meutya.

    Meutya menilai, adapun porsi makanan yang kurang menjadi hal teknis diduga adanya ketidakcukupan bahan baku dan hal lainnya.

    “Saya pastikan ini hanya masalah lupa, nanti jadi perbaiki, human error saja, karena satu SPPG menyiapkan untuk kurang lebih 4.000-5.000 pemanfaat dan mungkin kasus seperti itu hanya sangat kecil, satu dua saja,” ucap Meutya.

    Meutya mengungkapkan, setiap daerah yang menjalankan program MBG memiliki keberagaman menu lengkap dengan anggaran yang sama. Menurutnya, menu yang diberikan pada program MBG akan disesuaikan dengan daerahnya.

    “Jadi tetap anggarannya sama, hanya untuk menu makanan kita sesuaikan. Termasuk juga lidah anak-anaknya mungkin beda ya, di daerah apa mereka lebih suka makan apa dan lain-lain. Jadi menu-nya itu tidak dibuat baku,” ungkap Meutya.

    Meutya mengatakan, Indonesia memiliki ragam masakan dengan rasa yang berbeda sehingga tidak dipaksakan untuk menu program yang sama.

    “Ini ragam masakannya juga banyak dari Sabang sampai Merauke. Kita enggak mau paksakan satu rasa untuk seluruh anak-anak. Jadi memang ini salah satu yang kita dorong untuk memang berbeda, untuk kearifan lokal di daerah sesuai,” pungkas Meutya.

     

  • Konsumsi 10 Buah Ini Bisa Bantu Mengecilkan Perut Buncit

    Konsumsi 10 Buah Ini Bisa Bantu Mengecilkan Perut Buncit

    Jakarta, Beritasatu.com – Perut buncit sering kali menjadi masalah bagi banyak orang, terutama akibat pola makan yang kurang sehat dan kurangnya aktivitas fisik. Namun, ada buah yang bisa membantu mengecilkan perut buncit.

    Konsumsi makanan tinggi lemak dan karbohidrat, stres, faktor hormonal, serta faktor genetik dapat menyebabkan penimbunan lemak di sekitar perut. Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat memilih makanan yang lebih sehat, salah satunya adalah buah-buahan yang efektif membantu mengecilkan perut buncit.

    Buah yang membantu mengecilkan perut buncit ini tidak hanya menyehatkan, tetapi juga kaya akan nutrisi yang mendukung metabolisme tubuh dan membantu mengurangi lemak.

    Berikut ini 10 buah yang bisa Anda konsumsi untuk membantu mengecilkan perut buncit, dikutip dari Healthshots, Senin (6/1/2025).

    1. Alpukat
    Alpukat kaya akan lemak tak jenuh tunggal yang dapat membantu mengurangi nafsu makan dan mencegah penumpukan lemak di perut. Penelitian dari University of Illinois menunjukkan konsumsi satu buah alpukat per hari membantu mendistribusikan lemak perut pada wanita ke arah yang lebih sehat.

    2. Jeruk bali
    Jeruk bali dikenal efektif dalam menurunkan kadar insulin dalam tubuh, yang berperan penting dalam metabolisme lemak. Sebuah studi dalam Journal of Medicinal Food menyebutkan konsumsi jeruk bali segar dapat memperbaiki resistensi insulin dan meningkatkan metabolisme, sehingga membantu mengurangi lemak di area perut.

    3. Buah beri
    Blueberry, raspberry, dan buah beri lainnya kaya akan antioksidan dan serat yang membantu mengontrol rasa lapar serta meningkatkan metabolisme lemak. Penelitian dalam Journal of Functional Foods menemukan konsumsi blueberry setiap hari secara signifikan mengurangi kadar lemak tubuh dan membantu penurunan berat badan.

    4. Apel
    Apel adalah buah yang tinggi serat dan air, sehingga membuat Anda kenyang lebih lama. Hal ini dapat mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. Penelitian dari American College of Nutrition membuktikan konsumsi apel dalam berbagai bentuk dapat membantu menurunkan berat badan.

    5. Semangka
    Semangka adalah buah rendah kalori yang efektif dalam mendetoksifikasi tubuh dan membantu mengurangi lemak. Sebuah studi dalam jurnal Nutrients mengungkapkan konsumsi semangka setiap hari dapat menurunkan berat badan, indeks massa tubuh (BMI), serta tekanan darah.

    6. Pepaya
    Pepaya mengandung enzim alami bernama papain yang membantu pencernaan makanan. Buah ini sangat baik untuk mendukung metabolisme tubuh, sehingga membantu mengecilkan perut buncit.

    7. Nanas
    Nanas mengandung enzim bromelain yang berperan dalam meningkatkan pencernaan dan mencegah kembung. Penelitian dari Food Science and Biotechnology menyebutkan jus nanas dapat mengurangi risiko obesitas akibat diet tinggi lemak.

    8. Kiwi
    Kiwi adalah buah kaya vitamin C dan serat yang membantu meningkatkan metabolisme lemak serta pencernaan. Penelitian dalam Journal of Nutritional Sciences and Vitaminology menemukan bahwa konsumsi kiwi setiap hari dapat mengurangi massa lemak tubuh.

    9. Delima
    Delima memiliki kandungan antioksidan tinggi yang membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan metabolisme lemak. Studi dalam Food Science & Nutrition menunjukkan konsumsi delima secara rutin dapat menurunkan berat badan dan BMI secara signifikan.

    10. Jeruk
    Jeruk rendah kalori dan kaya vitamin C, menjadikannya buah yang baik untuk membakar lemak perut. Satu buah jeruk dapat memenuhi kebutuhan vitamin harian Anda, terutama jika dikonsumsi di pagi hari atau setelah berolahraga untuk meningkatkan metabolisme.

    Buah yang membantu mengecilkan perut buncit, seperti alpukat, jeruk bali, beri, apel, dan lainnya memiliki nutrisi yang mendukung metabolisme, meningkatkan pencernaan, serta membantu membakar lemak. Dengan menambahkan buah-buahan ini dalam pola makan sehari-hari, Anda tidak hanya mendapatkan manfaat kesehatan, tetapi juga mendukung upaya menjaga berat badan ideal.

  • Tak Ada Susu di Menu Makan Bergizi Gratis, Ini Kata Menteri Meutya

    Tak Ada Susu di Menu Makan Bergizi Gratis, Ini Kata Menteri Meutya

    Depok, CNBC Indonesia – Tidak ada susu dalam menu makan bergizi gratis (MBG) yang dimulai serentak hari Senin (6/1/2024). Hal ini terlihat dalam menu yang dibagikan di SDN Cilangkap 5 dan SDN Cilangkap 3 pagi tadi.

    Pantauan CNBC Indonesia, menu yang ditempatkan dalam wadah berbahan stainless itu terdiri dari nasi, ayam, sayur tumis buncis tempe wortel, dan satu buah jeruk. Menter Komunikasi dan Digital Meutya Hafid yang ikut meninjau di dua sekolah itu buka suara soal ketidakadaan susu.

    “Teknis ke PCO. Ya memang semua daerah tidak ada susu,” kata Meutya.

    Dia melanjutkan setiap daerah memiliki menu yang berbeda. Tidak ada syarat baku untuk menu yang disajikan.

    Ini akan disesuaikan dengan ketersediaan pangan lokal. Program MBG ini, Meutya mengatakan akan memenuhi menu berisi karbohidrat dan protein. “MBG ini ada nasinya, ada karbohidrat, sayur, protein. Menu juga tidak dibuat baku harus sama seluruh Indonesia,” jelasnya.

    “Tapi ada standar-standarnya. Untuk kita lihat kekuatan di lokal itu apa. Jadi kalau memang di situ kekuatannya di peternakan ayam maka yang diserap itu. Kalau memang ada ternak sapi, maka yang diserap itu,” Meutya menambahkan.

    Jubir Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ujang Komaruddin yang ikut memantau pembagian program MBG di dua sekolah itu menjelaskan soal menu susu. Menurutnya, telah ada diskusi dengan kepala badan gizi terkait penyediaan susu dalam menu makan tersebut.

    “Kami sudah berdiskusi dengan Kepala Badan Gizi Nasional, dua kali seminggu akan ada [dibagikan susu],” kata Ujang

    Dia mengatakan terkait susu telah ada penggantinya seperti daun kelor dan buah-buahan. Jadi gizi seimbang tetap terpenuhi tanpa adanya susu.

    “Kepala badan sudah mengatakan ada pengganti susu, daun kelor dan buah-buahan. Jadi semuanya sudah terpenuhi keseimbangan gizinya,” kata dia.

    MBG ini menjadi program pertama dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Program tersebut dilakukan serentak di 190 titik pada 26 provinsi.

    Selama Januari hingga Maret 2025, MBG diharapkan bisa menyentuh tiga juta penerima. Mulai dari santri, siswa PAUD, TK,SD, SMP, SMA dan ibu hamil serta menyusui.

    Hingga akhir tahun 2025, diharapkan penerima manfaat program MBG bisa mencapai 15 juta orang.

    (dem/dem)

  • Program Makan Bergizi di Ponorogo, Sasar Ribuan Siswa, Bupati Kang Giri : Sangat Komplit

    Program Makan Bergizi di Ponorogo, Sasar Ribuan Siswa, Bupati Kang Giri : Sangat Komplit

    Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum 

    TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO – Program makan bergizi gratis mulai dilaksanakan di Ponorogo, Senin (6/1/2024).

    Kurang lebih ribuan siswa sebagai sasaran penerima makan bergizi gratis.

    Hari pertama, dua diantara sekolah sasaran adalah SDN 1 Surodikraman dan SMPN 2 Ponorogo. Para siswa mendapat menu makanan bergizi dan sehat. 

    Dalam satu wadah, menurnya adalah nasi, tumis sayur, orak arik telur, kemudian tahu/tempe, dilengkapi buah pisang dan susu kemasan. Para siswa pun makan dengan lahap.

    “Sangat-sangat komplit. Sasar ribuan siswa,” ungkap Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, ketika meninjau makan bergizi gratis di SMPN 2 Ponorogo.

    Dia menjelaskan menu yang komplet itu mulai protein, karbohidrat, vitamin semua tersaji dalam satu tepak makanan. 

    “Ini sudah mencerminkan empat sehat lima sempurna. Rasanya enak, gizinya tercukupi, anak-anak senang,” kata Kang Giri—spaan akrab—Sugiri Sancoko.

    Dia menjelaskan bahwa program makan bergizi gratis akan  berkelanjutan. Sementara masih ada sekitar 3000 an sasaran.

    Sasaran penerima lainnya, akan diberikan secara bertahap menunggu kesiapan pendirian dapur sehat yang terdekat dengan sasaran.

    “Sasarannya siswa itu ada yang domainnya Kemenag, Pemkab, ada siswa yang domainnya pesantren, semua bakal dapat,” tegasnya.

    Data dari satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) data sekolah dan siswa penerima Makan Bergizi Gratis yang jumlah seluruh siswa penerima makannan bergizi gratis ada 2.680 anak.

    Siswa kelas VIII SMPN 2 Ponorogo, Aulia Jaya mengaku makanannya enak. Dia bersyukur mendapatkan makan bergizi gratis ini.

    “Biasanya makan siang di kantin kali ini dapat gratis. Makanannya enak,” terang Aulia saat dikonfirmasi Tribunjatim.com.

    Aulia menginginkan bahwa makan bergizi gratis jika dilaksanakan setiap hari, tentu menunya berganti-ganti agar tidak bosan.

    “Rasanya sudah enak, tetapi kalau bisa menunya gantian ya,” pungkas Aulia.

  • Menkomdigi: Menu Makan Bergizi Gratis Disesuaikan dengan Kearifan Lokal
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Januari 2025

    Menkomdigi: Menu Makan Bergizi Gratis Disesuaikan dengan Kearifan Lokal Megapolitan 6 Januari 2025

    Menkomdigi: Menu Makan Bergizi Gratis Disesuaikan dengan Kearifan Lokal
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Menteri Komunikasi dan Digital (
    Menkomdigi
    )
    Meutya Hafid
    menjelaskan, menu pada program
    Makan Bergizi Gratis
    (MBG) akan disesuaikan dengan kearifan lokal yang ada di masing-masing daerah.
    Meutya mengatakan, prinsip utama dalam menentukan menu MBG adalah pemenuhan gizi, di antaranya karbohidrat, protein, hingga serat.
    “Menu juga tidak dibuat baku harus sama seluruh Indonesia. Tapi ada standar-standarnya,” kata Meutya kepada wartawan di SDN Cilangkap 05, Tapos, Kota Depok, Senin (6/1/2025).
    Meutya berujar, menu yang tersaji dalam MGB sejatinya memanfaatkan potensi bahan pangan lokal di setiap wilayah.
    “Kalau memang ada ternak sapi, maka yang diserap itu. Jadi semuanya juga nanti kita lihat kearifan-kearifan lokal dari sisi menu makanannya,” ujar Meutya.
    Oleh karena itu, variasi menu dalam program ini akan dibuat lebih fleksibel, sembari berkolaborasi dengan UMKM lokal.
    Meski demikian, Meutya menegaskan anggaran setiap porsi makanan di seluruh 26 provinsi di Indonesia tetap dipukul rata.
    “Sama (anggaran setiap porsi anak). Jadi tetap anggarannya sama, hanya untuk menu makanan kita sesuaikan,” ujar Meutya.
    “Termasuk juga lidah anak-anaknya mungkin beda ya di daerah apa. Mereka lebih suka makan apa dan lain-lain,” sambungnya.
    Meutya melanjutkan, variasi menu di berbagai wilayah akan membantu mendengarkan setiap selera anak sekaligus memperdayakan kearifan lokal.
    “Jadi Indonesia ini ragam masakannya juga banyak. Dari Sabang sampai Merauke. Kita enggak mau paksakan satu rasa untuk seluruh anak-anak di Indonesia. Jadi memang ini salah satu yang kita dorong. Untuk memang berbeda untuk kearifan lokal di daerah sesuai,” terang Meutya.
    Sebagai informasi, program distribusi MBG dilaksanakan serentak mulai hari ini di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi di Indonesia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Program Makan Bergizi Gratis Bikin Siswa Tak Perlu Lagi Keluar Uang Jajan

    Program Makan Bergizi Gratis Bikin Siswa Tak Perlu Lagi Keluar Uang Jajan

    Jakarta

    Program Makan Bergizi Gratis resmi dimulai hari ini, Senin (6/1) di 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Adapun SPPG tersebut menjadi dapur untuk menyediakan makan bergizi gratis yang ditujukan kepada sejumlah pelajar di wilayah Indonesia.

    Program makan bergizi tersebut menuai respons positif dari siswa yang menerima manfaat dari makan bergizi gratis. Selain membantu memenuhi kebutuhan gizi, program ini juga membantu siswa menjadi lebih irit dalam pengeluarannya.

    Zaza, siswa kelas 6 SD Barunawati mengaku senang dengan adanya program ini. Menurutnya, program ini tidak akan menguras lagi uang jajannya untuk membeli makanan.

    “Senang, karena udah nggak perlu mengeluarkan uang buat makan,” kata Zahra.

    Adapun untuk menu makanan yang disajikan hari ini kata Zahra sudah cukup lengkap untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Hanya saja ia menginginkan adanya susu dalam menu makan bergizi gratis nantinya. Adapun menu hari ini yang ia santap ialah nasi, ayam, tahu goreng, tumis kacang panjang dan jeruk.

    “Lauknya itu bisa dibilang memenuhi kebutuhan gizi anak-anak. Ada protein, karbohidrat dan lainnya. Cuma susu tadi nggak ada. Susu perlu buat pertumbuhan. Karena biasanya di masa pertumbuhan ini butuh susu,” kata Zahra.

    Ditempat yang sama, Najwa, siswa kelas 6 SD Barunawati mengaku puas dengan makanan yang disediakan. Ia menjelaskan bahwa makanan yang diberikan tadi ia habiskan tanpa tersisa.

    “Habis, semua habis. Senang sih karena bisa hemat uang juga, dan makanannya itu bergizi,” ujar Najwa.

    Meski demikian, ia juga menyarankan agar menu makanan ini dilengkapi dengan susu.
    “Mungkin perlu ditambahkan susu,” katanya.

    Sementara itu, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menjelaskan bahwa menu susu untuk program makan bergizi gratis tidak akan hadir setiap hari. .

    Ia mengatakan bahwa pemerintah menargetkan menu susu akan hadir seminggu itu sebanyak 2 sampai 3 kali. Saat

    “Untuk masalah susu itu direncanakan karena memang hari ini belum ada. Nantinya seminggu dua sampai tiga kali. Jadi memang tidak tiap hari. Tapi ditargetkan seminggu kira kira 2 sampai 3 kali untuk susu nya,” kata Agus.

    (kil/kil)