Produk: karbohidrat

  • Makan Rebusan-Kukusan yang Keburu Dingin? Hati-hati, Ini Risikonya

    Makan Rebusan-Kukusan yang Keburu Dingin? Hati-hati, Ini Risikonya

    Jakarta

    Makanan rebusan-kukusan begitu nikmat disantap ketika masih hangat. Selain sensasi memakannya akan berbeda, jika terlalu lama didiamkan di suhu ruang, maka bisa menyebabkan pertumbuhan bakteri.

    Spesialis gizi klinis, dr Ardian Sandhi Pramesti, SpGK mengatakan, makanan kukusan-rebusan yang didiamkan di suhu ruang bisa menimbulkan risiko. Salah satunya adalah pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan, seperti mual, muntah, dan diare.

    “Ini karena makanan rebus atau kukus punya kadar air tinggi, yang membuatnya rentan terhadap bakteri jika dibiarkan di “danger zone” suhu, yaitu antara 4°C hingga 60°C. Di rentang suhu ini, bakteri seperti Salmonella, E. coli, atau Bacillus cereus bisa berkembang biak dengan cepat, bahkan dua kali lipat setiap 20 menit,” katanya kepada detikcom, Kamis (13/12/2025).

    dr Ardian menuturkan, ada studi yang menunjukkan bahwa salah satu penyebab utama dari penyakit akibat makanan adalah pendinginan yang tidak benar setelah dimasak.

    “Jadi, kalau makanan masak yang panasnya dibiarkan dingin perlahan di suhu ruang, bakteri di makanan itu bisa menghasilkan toksin yang tahan panas, artinya, meski dipanaskan ulang, toksinnya tetap ada dan ini yang menyebabkan infeksi,” tuturnya.

    “Khusus untuk makanan karbohidrat tinggi seperti singkong atau kentang, Bacillus cereus sering jadi masalah karena bisa tumbuh di makanan yang didinginkan lambat,” tambahnya.

    Namun, jika makanan sudah dingin karena disimpan disimpan dengan benar di kulkas dengan suhu

    “Jadi risiko muncul kalau dibiarkan dingin di meja atau suhu ruang terlalu lama,” katanya.

    Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumsi makanan rebus atau kukus seperti ubi, singkong, kentang, atau jagung secara langsung setelah matang. Hal ini untuk memaksimalkan manfaat nutrisi dan meminimalisir risiko keracunan.

    “Tapi, kalau nggak bisa langsung habis, nggak masalah kok, asalkan dinginkan cepat dan simpan langsung di kulkas, terus durasi maksimal 2 jam di suhu ruang, lalu masukkan kulkas, terus bisa dimakan dingin atau dipanaskan ulang sebelum dikonsumsi,” tuturnya.

    Menurut dr Ardian, yang terpenting adalah jangan sering-sering memanaskan dan mendinginkan makanan secara berulang, Hal ini bisa menurunkan kualitas kandungan nutrisinya.

    Halaman 2 dari 2

    (elk/up)

    Tren Rebusan-Kukusan

    16 Konten

    Tren sarapan pakai menu rebus-rebusan dan kukusan tengah digandrungi Gen-Z. Diklaim lebih sehat karena minim tambahan minyak. Ya lumayan sih, dibanding sarapan nasi-lontong yang tinggi kalori ya kan?

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Jadi Sering Kentut usai Makan Ubi-Singkong Rebus? Ini Saran Dokter Pencernaan

    Jadi Sering Kentut usai Makan Ubi-Singkong Rebus? Ini Saran Dokter Pencernaan

    Jakarta

    Tren sarapan makanan rebusan dan kukusan yang sehat, seperti ubi kini banyak digemari kalangan gen Z. Tapi, kenapa setelah memakannya malah jadi sering kentut dan perut terasa begah?

    Menurut spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH, di dalam makanan kukusan atau rebusan seperti ubi terdapat karbohidrat kompleks dan oligosakarida yang larut. Hal tersebut membuat usus besar sulit mencernanya.

    “Akibat dia sulit dicerna, maka dia akan diolah oleh kuman-kuman usus besar dan menjadi gas, gas nitrogen, sulfur, dan sebagainya. Dan akibatnya adalah menjadi banyak gas di dalam perut yang mengakibatkan orang itu menjadi kembung dan kemudian menimbulkan flatus atau kentut,” kata dr Aru kepada detikcom, Rabu (12/11/2025).

    Karenanya, banyak orang mengeluhkan sering kentut setelah makan ubi dan singkong. Komposisi dari karbohidrat ubi lah yang menyebabkan seseorang begah dan pada akhirnya gampang kentut. Selain ubi, kacang-kacangan dan asparagus juga bisa memicu gas di perut.

    “Tetapi yang paling bermakna adalah ubi,” kata dr Aru.

    Untuk menghindari kembung karena konsumsi ubi rebus atau kukus, dr Aru menyarankan untuk membatasi konsumsinya. Jangan sampai berlebihan.

    Soal berapa banyak batasannya, setiap orang bisa bereaksi berbeda-beda saat mengonsumsi umbi-umbian ini. Jadi, sebaiknya, ketahui batasan tubuh masing-masing.

    “Ada yang satu saja sudah bikin sering kentut, tergantung jumlah kuman di usus. Jadi, biasanya kita sudah punya batasan diri sendiri berapa banyak ubi yang bisa kita konsumsi,” kata dr Aru.

    Satu hal yang tak kalah penting adalah menyeimbangkan karbohidrat, lemak, protein dan serat dalam pola makan sehari-hari. Menurut dr Aru, seringkali orang hanya mengonsumsi karbohidrat dalam sekali makan.

    “Jadi yang penting adalah keseimbangan. Baik dia mau dalam bentuk rebusan, mau dalam bentuk yang lain, gorengan, bakaran. Dalam bentuk keseimbangan, maka makanan itu akan menjadi makanan sehat,” kata dr Aru.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Pria Asal Prancis Ciptakan Pil yang Buat Bau Kentut Beraroma Cokelat”
    [Gambas:Video 20detik]
    (elk/up)

    Tren Rebusan-Kukusan

    13 Konten

    Tren sarapan pakai menu rebus-rebusan dan kukusan tengah digandrungi Gen-Z. Diklaim lebih sehat karena minim tambahan minyak. Ya lumayan sih, dibanding sarapan nasi-lontong yang tinggi kalori ya kan?

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Lagi Tren Sarapan Rebus-rebusan dan Kukusan, Benarkah Lebih Sehat? Cek Faktanya di Sini

    Lagi Tren Sarapan Rebus-rebusan dan Kukusan, Benarkah Lebih Sehat? Cek Faktanya di Sini

    Jakarta

    Jika biasanya nasi uduk dan lontong sayur mendominasi menu sarapan para pekerja kantoran, belakangan muncul tren baru. Sarapan rebus-rebusan dan kukusan makin diminati, dan disebut lebih sehat.

    Tren ini bisa teramati di beberapa stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line yang menjadi persinggahan para pekerja yang hendak berangkat ke kantor di pusat kota Jakarta. Tak sulit menemukan booth atau lapak yang menjual ubi, jagung manis, hingga kacang-kacangan yang diolah dengan simpel yakni direbus ataupun dikukus.

    Beberapa menu yang mudah ditemukan, berikut kandungan gizinya, antara lain:

    1. Ubi kuning

    Ubi kuning memiliki serat yang cukup tinggi, membantu menjaga kenyang cukup lama tanpa menimbulkan lonjakan gula darah terlalu cepat. Ubi kuning punya rasa manis alami dan tekstur lembut yang bikin nyaman di perut.

    Berdasarkan Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI) tahun 2017, ubi jalar kuning kukus mengandung sekitar 100 kkal energi, 0,7 gram protein, 0,3 gram lemak, dan 23,8 gram karbohidrat per 100 gram. Warna kuning-oranyenya menandakan kandungan beta-karoten yang berperan sebagai antioksidan pendukung kesehatan kulit dan daya tahan tubuh.

    2. Pisang Kepok

    Pisang kepok kukus punya rasa manis yang lembut dan tekstur yang padat. Per 100 gram pisang kepok mengandung 120 kkal energi, 1,2 gram protein, 0,3 gram lemak, dan 28 gram karbohidrat.

    Kandungan kalium di dalamnya juga mendukung keseimbangan cairan tubuh dan kerja otot, termasuk otot jantung.

    3. Singkong

    Singkong dikenal sebagai sumber karbohidrat kompleks dengan serat larut. Singkong kukus cocok untuk yang butuh sarapan murah dan mengenyangkan.

    Singkong kukus mengandung 153 kkal energi, 1,2 gram protein, 0,3 gram lemak, dan 36,4 gram karbohidrat per 100 gram.

    4. Labu kuning

    Labu kuning memberi rasa manis yang lembut serta warna cerah yang menggugah selera. Ini termasuk makanan rendah kalori yang kaya serat dan beta-karoten (antioksidan pendukung kesehatan mata dan kulit).

    Labu kuning mengandung kurang lebih 122 kkal energi, 1,2 gram protein, 0,3 gram lemak, dan 4,6 gram karbohidrat per 100 gram.

    5. Jagung manis

    Jagung manis memberi keseimbangan antara rasa dan energi. Kandungan karbohidratnya cukup untuk memompa tenaga, tanpa terlalu berat. Jagung mengandung sekitar 154 kkal energi, 3,8 gram protein, 3,5 gram lemak, dan 28,4 gram karbohidrat per 100 gram. Jagung juga mengandung vitamin B kompleks yang berperan dalam produksi energi dan fungsi saraf. Kandungan lutein dan zeaxanthin dalam jagung berkontribusi terhadap kesehatan mata.

    6. Kacang tanah

    Kacang tanah kukus menawarkan rasa gurih alami dan merupakan sumber lemak sehat dan protein. Ini membantu menahan lapar lebih lama karena pencernaannya cenderung lebih lambat.

    Kacang tanah kukus mengandung 220 kkal energi, 10,6 gram protein, 18 gram lemak, dan 8 gram karbohidrat per 100 gram.

    7. Edamame

    Edamame adalah kacang kedelai muda yang mengandung protein nabati yang tinggi. Selain itu, edamame kaya isoflavone, antioksidan yang mendukung regulasi hormon dan keseimbangan metabolisme.

    Edamame mengandung sekitar 189 kkal energi, 20,2 gram protein, 8,2 gram lemak, dan 12,7 gram karbohidrat per 100 gram. Edamame cocok untuk membantu daya fokus dan stabilitas gula darah di pagi hari.

    8. Telur

    Telur membuat menu kukusan jadi lebih seimbang. Mudah dicerna, tetapi tetap memberikan protein berkualitas tinggi yang membantu menjaga rasa kenyang.

    Berdasarkan TKPI, telur ayam mengandung sekitar 70 kkal energi, 7 gram protein, 5 gram lemak, dan 0,7 gram karbohidrat per 100 gram.

    Kenapa Tren Sarapan Rebus-rebusan dan Kukusan Diminati?

    Dalam bentuk potongan-potongan kecil, menu sarapan rebus-rebusan dan kukusan terasa ringan, tetapi tetap membuat bertenaga. Banyak yang merasa tubuh lebih fokus saat bekerja jika tidak memulai hari dengan makanan berminyak atau berbumbu berat.

    Menu kukusan ini menjadi opsi yang menarik karena dapat membantu menjaga energi tetap stabil hingga menjelang siang tanpa memicu rasa mengantuk atau begah karena adanya kandungan serat yang tinggi di dalamnya. Pola sarapan seperti ini sesuai dengan kebutuhan energi untuk memulai pekerjaan di pagi hari dan butuh makanan yang praktis untuk dikonsumsi sebelum perjalanan atau sesampainya di tempat kerja.

    Tren sarapan rebus-rebusan dan kukusan di kalangan Gen-Z. Foto: Sarah Octaviani Alam/detikHealth

    Praktis dan Mudah Ditemukan

    Karena lagi tren, menu rebus-rebusan dan kukusan mudah sekali ditemukan di berbagai tempat. Penjual kukusan yang banyak ditemui di sekitar stasiun umumnya anak muda dengan booth sederhana yang rapi dan mudah dikenali. Mereka menjual dalam waktu yang sangat tepat yaitu pagi hari, sebelum jam masuk kantor. Sistem jualnya cepat, tinggal pilih beberapa item, bayar, bawa, dan bisa langsung dimakan sambil berjalan atau saat menunggu kereta.

    Harga yang fleksibel membuat pembeli tidak merasa terbebani. Cukup ambil tiga sampai empat jenis kukusan, sudah bisa jadi sarapan yang memenuhi kebutuhan gizi di pagi hari. Sarapan yang praktis jadi nilai tambah dan solusi yang sangat baik bagi agar tetap sarapan. Tidak perlu duduk lama, tidak ribet, dan tidak berisiko menunda perjalanan ke kantor.

    Lebih Sehat Dibanding Goreng-gorengan

    Dibanding goreng-gorengan, baik rebus-rebusan maupun kukusan secara umum memang lebih sehat karena diolah tanpa minyak tambahan. Teksturnya lembut dan mudah dicerna, sehingga cocok untuk lambung yang baru aktif setelah bangun tidur. Banyak pembeli mengatakan bahwa sarapan kukusan membuat perut terasa nyaman dan kenyang lebih lama. Ini membantu menjaga energi tetap stabil sampai mendekati waktu makan siang, serta tidak ada lonjakan gula darah yang mendadak. Sarapan juga tidak membuat tubuh terasa lemas atau mengantuk.

    Untuk beberapa jenis makanan, kukusan dapat mempertahankan kandungan vitamin yang larut air seperti vitamin B dan C yang mudah hilang saat dimasak dengan air maupun minyak.

    Komposisi Juga Menentukan

    Namun demikian, beralih ke menu rebus-rebusan dan kukusan tidak serta merta membuat diet jadi lebih sehat. Kuncinya ada di variasi, karena jika komposisinya sejenis maka nutrisinya mungkin tidak seimbang. Misalnya jika memilih ubi dan kentang saja, maka kandungan karbohidratnya yang sama-sama tinggi akan memberikan asupan energi yang berlebih.

    Setidaknya harus ada sumber protein nabati dan hewani pada menu pilihan kukusan. Karena semakin beragam pilihan kukusan yang dipilih, semakin beragam pula vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang masuk ke tubuh.

    Perkiraan energi berdasarkan porsi yang umum dijual:

    Jagung = 1 potong ± 50 g = ± 77 kkalUbi kuning = 1 buah sedang ± 100 g = ± 100 kkalSingkong = 1 potong kecil ± 50 g = ± 153 kkalPisang kepok = 1 buah ± 100 g = ± 120 kkalLabu kuning = 1 potong ± 60 g = ± 73,2 kkalEdamame = ± 50 g = ± 94,5 kkalKacang tanah = ± 50 g = ± 26 kkalTelur = 1 butir = ± 75 kkalSalah satu lapak penjual menu rebus-rebusan dan kukusan. Foto: Andhika Prasetia

    Kebutuhan energi harian rata-rata orang dewasa sekitar 2.200 kkal, dan sarapan idealnya memenuhi 20% dari kebutuhan tersebut, yaitu sekitar 440 kkal. Dengan begitu, sarapan kukusan bisa tetap dikonsumsi tetapi tidak melebihi, sehingga menghindari asupan energi yang berlebih dan mendukung kesehatan tubuh.

    Contoh menu kukusan gizi seimbang/beragam tanpa melebihi asupan energi yang berlebih:

    Ubi kuning 1 buah sedang (100 kkal)Edamame 50 g (94,5 kkal)Telur 1 butir (75 kkal)Pisang kepok kukus 1 buah (120 kkal)

    Total energinya 389 kkal. Pilihan menu kukusan bisa disesuaikan sesuai dengan selera masing-masing dengan melihat kandungan energi di atas sebagai acuan.

    Halaman 2 dari 6

    Simak Video “Bolehkah Penderita Mag dan Diabetes Diet Intermittent Fasting?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (mal/up)

    Tren Rebusan-Kukusan

    13 Konten

    Tren sarapan pakai menu rebus-rebusan dan kukusan tengah digandrungi Gen-Z. Diklaim lebih sehat karena minim tambahan minyak. Ya lumayan sih, dibanding sarapan nasi-lontong yang tinggi kalori ya kan?

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Heboh HyunA Pingsan saat Manggung, Benarkah karena Diet Ketat?

    Heboh HyunA Pingsan saat Manggung, Benarkah karena Diet Ketat?

    Jakarta

    Kabar penyanyi Korea Selatan, HyunA, pingsan ketika tampil di acara Waterbomb 2025 Makau membuat banyak penggemar cemas. Dalam rekaman yang beredar, penyanyi berusia 33 tahun itu terjatuh ketika membawakan lagu Bubble Pop. Penari di belakangnya langsung menopang tubuhnya sebelum pihak keamanan membawanya turun dari panggung.

    Sebelumnya, pemilik nama asli Kim Hyun-ah tersebut mengaku pernah kehilangan hingga 10 kilogram dalam waktu singkat. Ia juga mengatakan bahwa tubuhnya akan melemah jika berat badan turun di bawah 45 kilogram.

    Ia juga memiliki riwayat sinkop vasovagal (vasovagal syncope), yaitu kondisi ketika aliran darah ke otak mendadak menurun sehingga menyebabkan pingsan. Ketika tubuh sedang lelah dan tekanan fisik meningkat, kondisi ini lebih mudah muncul.

    Benarkah Diet yang Bikin HyunA Pingsan?

    Penurunan berat badan yang terjadi dalam waktu sangat cepat biasanya berkaitan dengan pembatasan makan yang ketat. Tubuh membutuhkan kalori untuk menggerakkan otot, menjaga metabolisme, mengatur detak jantung, dan mempertahankan suhu tubuh. Ketika asupan kalori terlalu rendah, cadangan energi menipis sehingga tubuh lebih mudah lelah dan sulit mempertahankan kesadaran.

    Pada kebanyakan diet ekstrem, karbohidrat adalah sumber energi yang paling sering ditekan/dikurangi. Padahal, karbohidrat menjadi bahan bakar utama ketika tubuh melakukan aktivitas intens seperti menari sambil bernyanyi di panggung.

    Ketika karbohidrat sangat rendah, kadar gula darah juga dapat ikut turun. Gula darah adalah sumber energi utama bagi otak. Jika kadarnya menurun, otak kesulitan menjaga tekanan darah dan aliran oksigen. Akibatnya tubuh dapat terasa ringan, pandangan menjadi kabur, hingga terjadi pingsan dalam waktu singkat.

    Risiko ini semakin tinggi ketika tubuh bekerja keras di bawah suhu tinggi dan pencahayaan panggung yang kuat. Kondisi tersebut menuntut peredaran darah bergerak lebih cepat untuk mendistribusikan oksigen dan energi. Jika tubuh sedang kekurangan energi, kemampuan sistem peredaran darah untuk mempertahankan suplai oksigen ke otak menjadi terbatas.

    Pada individu yang memiliki riwayat sinkop vasovagal, respons tubuh terhadap tekanan fisik dan emosional dapat menjadi lebih sensitif. Pembuluh darah dapat melebar dan detak jantung melambat sehingga aliran darah ke otak menurun. Situasi ini dapat mempercepat terjadinya hilang kesadaran.

    Proses ini dapat berlangsung dalam hitungan detik. Karena itu, diet yang terlalu ketat tidak hanya membuat tubuh terasa lemas tetapi juga dapat mengganggu kemampuan tubuh menjaga keseimbangan energi dan kesadaran saat melakukan aktivitas fisik.

    Diet Seperti Apa Sih yang Sehat?

    Dalam konteks diet, banyak yang mengira bahwa cara paling cepat untuk menurunkan berat badan adalah dengan mengurangi porsi makanan hingga sangat sedikit. Pendekatan seperti ini sebenarnya dapat membuat tubuh kekurangan energi. Tubuh tetap membutuhkan bahan bakar agar dapat bergerak, berpikir, dan mempertahankan kekuatan otot. Hal ini menjadi sangat penting bagi mereka yang melakukan aktivitas fisik intens, seperti menari sambil bernyanyi di panggung.

    Sumber energi utama tubuh adalah karbohidrat. Jika karbohidrat ditekan terlalu rendah, tubuh akan mengambil energi dari jaringan lemak dan otot. Keadaan ini dapat menyebabkan tubuh terasa lemas, mudah gemetar, dan stamina menurun.

    Penelitian dari The Journal of Physiology tahun 2016 menunjukkan bahwa seorang dengan aktivitas tinggi cenderung mengalami penurunan daya tahan dan kesulitan mempertahankan fokus saat mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah sangat rendah.

    Karbohidrat yang baik untuk mendukung energi stabil terdiri dari nasi merah, kentang, ubi, oats, dan roti gandum. Makanan tersebut dicerna lebih perlahan sehingga tubuh menerima energi secara bertahap dan tidak cepat habis. Efeknya, tubuh dapat bergerak dengan lebih kuat dan ritme napas lebih mudah diatur ketika beraktivitas.

    Selain karbohidrat, tubuh memerlukan protein yang cukup. Protein membantu menjaga kekuatan otot serta memperbaiki jaringan yang bekerja keras setelah latihan atau pertunjukan. Jika protein kurang, tubuh cenderung terasa lebih cepat pegal dan proses pemulihan menjadi lebih lama. Ikan, telur, tempe, tahu, dada ayam, dan yogurt dapat menjadi pilihan yang ringan tetapi tetap mendukung kebutuhan tubuh.

    Lemak sehat juga memiliki peran penting. Lemak membantu tubuh memproduksi hormon yang mengatur energi, mood, dan pemulihan. Ketika konsumsi lemak menurun terlalu drastis, tubuh sering merasa mudah lelah dan suasana hati lebih mudah turun. Alpukat, kacang-kacangan, ikan berlemak, dan minyak zaitun dapat menjadi sumber lemak yang mendukung metabolisme tetap stabil.

    Hal lain yang sering terlupakan adalah kebutuhan elektrolit. Keringat tidak hanya melepaskan air, tetapi juga natrium dan kalium. Ketika jumlah dua mineral ini turun, tekanan darah dapat ikut menurun sehingga aliran darah ke otak menjadi lebih sedikit. Kondisi ini dapat mempermudah seseorang mengalami pingsan, terutama pada individu yang sudah memiliki riwayat sinkop vasovagal. Oleh karena itu, hidrasi dengan air dan sedikit mineral sangat penting untuk menjaga tubuh tetap bertenaga.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Berat Badan Hanya 22 Kg, Wanita Ini Meninggal Usai Diet Ekstrem”
    [Gambas:Video 20detik]
    (mal/up)

  • SPPG Kelapa Gading klaim mampu layani 5.000 orang penerima manfaat MBG

    SPPG Kelapa Gading klaim mampu layani 5.000 orang penerima manfaat MBG

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kelapa Gading, Jakarta Utara mengklaim mampu melayani 4.000 hingga 5.000 orang penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah setempat

    “Ini SPPG kedua kami, nantinya juga akan ada yang ketiga di Sunter Tanjung Priok,” kata Ketua SPPG Kelapa Gading Jenny Widjaja saat peresmian SPPG itu di Jakarta, Senin.

    Dirinya sudah menekankan agar program MBG bukan hanya menyenangkan anak, tetapi juga harus sehat dan bergizi seimbang untuk pertumbuhan.

    “Besok (11/11), kami sudah siap beroperasi dan berharap SPPG ini dapat menjadi percontohan dengan pemberian menu yang sehat dan seimbang,” kata dia.

    Ia mengatakan SPPG ini memiliki luas bangunan 400 meter persegi dan sudah dilengkapi dengan berbagai peralatan masak modern dan ruangan steril untuk bahan baku.

    “Setiap satu pekan, ada menu berbahan sagu yang merupakan pengganti karbohidrat dengan nutrisi yang tinggi,” katanya.

    SPPG ini berada di Jalan Gading Kirana Barat IX, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading.

    Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Fredy Setiawan berharap SPPG ini dapat bermanfaat untuk warga sekitar, tidak hanya pelajar tetapi ibu hamil dan balita.

    Ia juga mengingatkan pengelola untuk selalu mengikuti prosedur dan aturan yang telah ada.

    “Saya harap SPPG ini dapat menjadi contoh atau pelopor untuk yang lainnya. Mudah-mudahan cakupan juga semakin luas,” kata dia.

    Ia menilai SPPG ini sudah dipersiapkan dengan baik dan optimal, mulai fasilitas alat masak, keamanan, kesiapan tenaga kerja, hingga sisi higienis.

    Menurut dia, kehadiran SPPG ini juga dapat membuka lapangan pekerjaan dan penggerak dalam agen kesehatan.

    “Saya juga percaya pengurus SPPG ini bukan sembarang orang, tetapi mereka yang sudah ahli dalam menyiapkan makanan yang bergizi, seperti kadar protein, karbohidrat dan lainnya,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tanda-tanda Tubuh Kekurangan Protein, Gampang Lelah hingga Cepat Lapar

    Tanda-tanda Tubuh Kekurangan Protein, Gampang Lelah hingga Cepat Lapar

    Jakarta

    Pola makan di Indonesia sebagian besar masih cenderung tinggi karbohidrat dan rendah protein. Dalam satu piring, porsi nasi sering lebih dominan, sementara lauk berprotein hanya sedikit. Kondisi ini membuat tubuh tidak selalu mendapatkan jumlah protein yang cukup untuk menjalankan fungsinya dengan baik.

    Protein berperan dalam pembentukan sel, pemulihan jaringan, hingga mendukung sistem imun. Ketika asupannya kurang, tubuh akan menunjukkan sejumlah tanda. Masalahnya, banyak orang tidak menyadari bahwa sinyal-sinyal ini berkaitan dengan pola makan sehari-hari.

    Berikut beberapa tanda yang mungkin muncul ketika tubuh kekurangan protein.

    1. Gampang Lelah dan Sulit Fokus

    Protein membantu membentuk enzim dan neurotransmitter yang mengatur energi dan suasana hati. Rendahnya asupan protein bisa membuat tubuh terasa cepat lelah walau kegiatan harian biasa saja.

    Penelitian yang terbit di jurnal Nutrients tahun 2018 menyebutkan bahwa orang dengan asupan protein rendah cenderung mengalami kelelahan kronis dan penurunan konsentrasi. Jadi kalau kamu akhir-akhir ini cepat capek, mungkin bukan sekadar kurang tidur.

    2. Rambut Rontok dan Kuku Mudah Patah

    Rambut dan kuku disusun dari keratin, salah satu jenis protein. Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup protein dari makanan, tubuh akan memprioritaskan pemakaian protein untuk fungsi yang lebih penting, seperti perbaikan sel dan produksi enzim. Akibatnya, produksi keratin berkurang. Hal ini membuat rambut tampak lebih tipis, mudah rontok, dan kuku menjadi rapuh serta gampang patah.

    Studi dari Journal of Dermatological Treatment tahun 2020 menemukan bahwa pola makan rendah protein berkaitan dengan penipisan rambut dan perubahan tekstur kuku.

    3. Otot Mengecil Perlahan

    Otot merupakan tempat cadangan protein tubuh. Kalau asupan protein harian tidak terpenuhi, tubuh akan mengambil cadangan dari otot. Efeknya, otot mengecil (muscle wasting). Penelitian di jurnal Clinical Nutrition tahun 2019 menunjukkan bahwa kekurangan protein, terutama pada orang yang jarang olahraga, dapat mempercepat kehilangan massa otot.

    Biasanya perubahan terlihat dari bentuk lengan dan paha yang mulai tampak lebih kecil, baju terasa lebih longgar, atau kekuatan fisik menurun saat mengangkat barang atau berolahraga. Jika dibiarkan terus-menerus, massa otot akan semakin berkurang dan tubuh menjadi lebih mudah lelah serta kurang stabil saat bergerak.

    4. Luka Lambat Sembuh

    Tubuh membutuhkan protein untuk membentuk jaringan baru dan memperbaiki sel yang rusak ketika tubuh terluka. Jika asupan protein rendah, proses ini berjalan lebih lambat karena tubuh kekurangan bahan utama untuk perbaikan.

    Studi dari jurnal Wound Repair and Regeneration tahun 2022 menunjukkan bahwa pasien dengan asupan protein kurang memiliki proses penyembuhan luka yang lebih lama dibandingkan mereka yang cukup protein. Pada kondisi tertentu, tubuh juga bisa menjadi lebih rentan terhadap infeksi karena proses pemulihan jaringan tidak optimal.

    5. Sering Merasa Lapar

    Protein membantu memberi rasa kenyang yang bertahan lebih lama. Ketika asupannya rendah, tubuh cenderung lebih cepat lapar meskipun baru makan. Ini terjadi karena tubuh secara alami akan mencari sumber energi yang mudah digunakan.

    Penelitian dalam jurnal Appetite tahun 2019 menjelaskan konsep protein leverage, yaitu kondisi ketika tubuh memicu peningkatan nafsu makan ketika kebutuhan proteinnya belum terpenuhi. Hal ini bisa mengakibatkan seseorang lebih cenderung mencari makanan manis atau camilan berkalori tinggi.

    Dalam jangka panjang, kebiasaan ini dapat membuat pola makan berubah tanpa disadari dan berpengaruh pada berat badan maupun tingkat asupan energi harian.

    Berapa Kebutuhan Protein Harian Tubuh?

    Kebutuhan protein tiap orang bisa berbeda, tergantung usia, berat badan, dan tingkat aktivitas.

    Sebagai acuan, rekomendasi umum Kementerian Kesehatan RI adalah:

    Dewasa: sekitar 0,8-1 gram protein per kilogram berat badan per hariOrang aktif atau sedang membangun otot: bisa mencapai 1,5-1,6 gram per kilogram berat badanContoh: Kalau berat badan 60 kg, kebutuhan harian sekitar 60-90 gram protein.

    Sumber Protein yang Mudah Ditemukan

    Tidak harus mahal. Banyak bahan pangan sehari-hari yang bisa jadi pilihan seperti:

    Telur (12,4 gram protein)Ikan kembung (21,3 gram protein)Ayam (18,2 gram protein)Tahu dan tempe (20,8 gram protein)Kacang hijau (22,9 gram protein)Susu (3,2 gram protein)

    Catatan: dalam setiap 100 gram.

    Halaman 2 dari 6

    Simak Video “Video: Berat Badan Hanya 22 Kg, Wanita Ini Meninggal Usai Diet Ekstrem”
    [Gambas:Video 20detik]
    (mal/up)

  • Pisang Manakah yang Lebih Baik untuk Diet?

    Pisang Manakah yang Lebih Baik untuk Diet?

     

    JAKARTA – Pisang sering jadi pilihan camilan sehat, tapi tahukah Anda tingkat kematangannya bisa memengaruhi manfaatnya bagi tubuh? Mulai dari kandungan gula hingga serat, setiap tahap kematangan pisang punya kelebihan masing-masing, terutama untuk orang yang sedang menjaga pola makan atau menjalani diet.

    Saat pisang matang, kandungan nutrisinya seperti gula, pati, dan vitamin akan berubah. Artinya jika Anda membutuhkan gula sebelum berolahraga atau ingin mengurangi gula karena diabetes, pilihan pisang yang dikonsumsi sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

    Berikut penjelasan dari para ahli gizi mengenai berbagai tingkat kematangan pisang, ciri-ciri fisiknya, serta manfaat kesehatan yang sesuai dengan masing-masing tingkat kematangan, seperti dilansir dari laman Huffpost pada Sabtu, 8 November 2025.

    1. Pisang Mentah (Belum Matang)

    Pisang di tahap ini berwarna hijau, keras, dan sulit dikupas. “Pada tahap ini, kadar pati resisten paling tinggi dan kandungan gulanya rendah,” kata Avery Zenker, ahli gizi terdaftar di MyCrohnsAndColitisTeam.

    Pati resisten memiliki banyak manfaat, termasuk memberi makan bakteri baik di usus yang membantu mengurangi peradangan dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Selain itu, pati ini dicerna lebih lambat sehingga membuat kenyang lebih lama.

    “Pati resisten bekerja mirip dengan serat, difermentasi di usus sehingga memberi energi pada bakteri baik dan membantu kontrol gula darah,” ujae Amanda Sauceda, ahli gizi dan dosen di California State University, Long Beach.

    Pisang mentah adalah camilan yang cocok untuk orang yang ingin mengontrol kadar gula darah, termasuk mereka dengan pra-diabetes, diabetes tipe 2, atau kondisi metabolik lainnya. Kandungan karbohidrat kompleks dan seratnya membantu pelepasan gula ke darah secara lebih lambat, sehingga membantu menjaga kestabilan gula darah. 

    Selain itu, serat dalam pisang mentah juga bermanfaat untuk kesehatan usus, mendukung pertumbuhan bakteri baik dan pencernaan yang lancar. Untuk hasil optimal, cobalah menyandingkannya dengan selai kacang, tambahan protein dan lemak sehat dari selai kacang membantu menjaga gula darah tetap stabil dan mendukung pencernaan lebih baik.

    2. Pisang Setengah Matang

    Pisang setengah matang berwarna kuning dengan ujung hijau. Teksturnya lebih lembut tapi masih agak keras. Pada tahap ini, sebagian pati resisten mulai berubah menjadi gula sederhana. Mineral seperti kalium dan magnesium tetap stabil.

    Pisang setengah matang adalah pilihan ideal bagi mereka yang ingin mendapatkan manfaat pencernaan. Kandungan pati resisten dalam pisang setengah matang membantu menjaga gula darah tetap stabil, memberikan energi yang lebih merata sepanjang hari tanpa lonjakan gula. 

    Bagi wanita pra-menopause atau pasca-menopause, pati resisten ini mendukung kesehatan usus dan membantu mengurangi resistensi insulin, sehingga berkontribusi pada metabolisme yang lebih seimbang.

    3. Pisang Matang

    Pisang matang berwarna kuning sepenuhnya, lembut tapi tidak lembek, mudah dikupas, dan beraroma manis. Meskipun nutrisi pisang matang dan setengah matang hampir sama menurut USDA, ada beberapa perbedaan penting. Pada pisang matang, sebagian besar pati telah berubah menjadi gula alami sehingga rasanya lebih manis. 

    Seratnya menurun, sementara kandungan gula dan antioksidannya meningkat. Selain itu, vitamin dan mineral pada pisang matang berada pada titik puncaknya. Hal ini menjadikannya sebagai sumber nutrisi yang optimal.

    Satu pisang memenuhi sekitar 8% kebutuhan harian kalium dan magnesium, mineral yang penting untuk menjaga tekanan darah, kontraksi otot, dan kesehatan tulang. Pisang juga cocok dikonsumsi sebelum olahraga sebagai sumber energi cepat untuk menambah asupan kalium atau sebagai camilan manis yang praktis untuk anak-anak.

    4. Pisang Sangat Matang

    Pisang sangat matang berwarna kuning kecoklatan dengan bintik coklat dan aroma tajam. Pisang sangat matang berwarna kuning kecoklatan dengan bintik-bintik coklat dan aroma yang tajam. Pada tahap ini, kandungan gulanya hampir mencapai puncak, sementara seratnya terus menurun.

    Pisang sangat matang cocok dikonsumsi oleh orang yang membutuhkan energi cepat, penderita gangguan pencernaan ringan, serta mereka memiliki nafsu makan rendah atau menginginkan camilan manis. Namun yang mengatur gula darah sebaiknya menghindari pisang ini karena kandungan gulanya tinggi.

    5. Pisang Terlalu Matang

    Pisang terlalu matang berwarna coklat atau hitam sangat lembut hingga lembek. Pisang terlalu matang berwarna coklat atau hitam, sangat lembut bahkan hampir lembek. Pada tahap ini, kandungan gula dan antioksidannya berada pada tingkat tertinggi, sementara seratnya rendah, vitamin C menurun, dan kadar kalium tetap terjaga.

    Pisang terlalu matang cocok digunakan untuk berbagai olahan seperti roti pisang, kue, atau smoothie. Teksturnya yang lembut membuatnya mudah dicerna dan cepat memberikan energi, sehingga cocok untuk atlet. Namun pisang pada tahap ini kurang ideal untuk penderita diabetes atau bagi mereka yang ingin meningkatkan asupan serat.

    Tips dari Sauceda adalah gunakan pisang terlalu matang untuk smoothie. Anda tidak perlu memasukan banyak pisang sehingga bisa mengurangi gula tambahan.

  • Sering Susah Tidur? Melatonin dan Nutrisi Lain dalam Makanan Ini Bantu Atasi Insomnia

    Sering Susah Tidur? Melatonin dan Nutrisi Lain dalam Makanan Ini Bantu Atasi Insomnia

    Jakarta

    Banyak yang mengalami susah tidur akibat kebiasaan begadang atau terlalu banyak menatap layar sebelum tidur. Namun itu bukan satu-satunya penyebab susah tidur, sebab ternyata nutrisi juga berpengaruh.

    Tubuh punya sistem biologis yang cukup kompleks untuk membuat kita merasa mengantuk. Ada jam alami tubuh (ritme sirkadian), hormon, sinyal saraf, suasana hati, hingga kestabilan metabolisme yang semuanya saling berkaitan. Maka, kalau salah satunya terganggu, bisa sulit tidur atau terasa tidak nyenyak.

    Menariknya, makanan yang kita konsumsi bisa ikut berperan dalam sistem tersebut. Ada beberapa zat gizi yang membantu menenangkan sistem saraf, menstabilkan suasana hati, dan mendukung produksi hormon yang memicu rasa kantuk alami.

    Berikut penjelasannya.

    1. Melatonin

    Melatonin sering dipahami sebagai hormon pengatur siklus tidur yang diproduksi tubuh saat malam tiba. Namun, beberapa makanan ternyata juga mengandung melatonin, karena tumbuhan menggunakan senyawa ini untuk mengatur ritmenya terhadap cahaya. Kadarnya memang kecil, tapi cukup untuk memberikan efek, terutama saat jadi bagian dari kebiasaan makan sehari-hari.

    Sumber melatonin:

    Tart cherry adalah salah satu buah sumber melatonin yang paling banyak diteliti. Jenis ceri yang rasanya lebih asam ini dibahas dalam American Journal of Therapeutics tahun 2012. Konsumsi jus tart cherry dua kali sehari selama dua minggu membantu memperpanjang durasi tidur dan meningkatkan rasa nyenyak saat tidur.

    Kacang pistachio juga memiliki konsentrasi melatonin yang cukup tinggi dibanding kacang-kacangan yang lain, seperti disebutkan di dalam jurnal Nutrients tahun 2022. Sementara itu, oat, barley, dan jagung mengandung sedikit melatonin dan mendukung produksi melatonin di dalam tubuh.

    2. Triptofan

    Sebelum melatonin terbentuk, tubuh memerlukan serotonin, dan serotonin terbentuk dari asam amino bernama triptofan. Inilah alasan beberapa makanan terasa menenangkan, bukan karena kandungan gula atau lemaknya, tetapi karena tubuh sedang memproses triptofan menjadi serotonin yang membuat tubuh terasa rileks.

    Sumber tritofan:

    Triptofan banyak ditemukan dalam telur, ikan, unggas, susu, keju, serta kacang-kacangan. Prosesnya lebih optimal ketika dikonsumsi bersama karbohidrat kompleks dalam porsi yang sesuai. Kombinasi ini membantu triptofan dikirim menuju otak dengan lebih mudah, sehingga tubuh lebih rileks menjelang tidur.

    3. Vitamin B6

    Tanpa vitamin B6, triptofan tidak bisa diubah menjadi serotonin dengan cepat. Kekurangan vitamin ini membuat tubuh sulit menurunkan metabolisme tubuh walaupun fisik sudah terasa lelah.

    Studi ilmiah dalam Journal of Clinical Sleep Medicine tahun 2018 menunjukkan bahwa kecukupan vitamin B6 berhubungan dengan kualitas tidur yang lebih stabil dan nyenyak. Dengan kata lain, vitamin B6 bekerja dalam regulasi suasana hati dan kesiapan mental untuk beristirahat, bukan sekadar memicu rasa kantuk.

    Sumber vitamin B6:

    Vitamin B6 banyak terdapat pada pisang, salmon, ayam, kacang merah, dan kentang.

    4. Magnesium

    Magnesium berperan sebagai mineral yang membantu otot dan saraf melepaskan ketegangan atau dalam kondisi jenuh. Magnesium membantu tubuh beralih ke mode istirahat dengan cara menurunkan aktivitas saraf dan otot yang sudah lelah digunakan seharian.

    Sumber magnesium:

    Magnesium banyak ditemukan pada sayuran hijau, almond, dark chocolate, biji-bijian, serta kacang hitam.

    5. Omega-3

    Omega-3 berpengaruh pada fleksibilitas membran sel saraf dan stabilitas neurotransmitter di otak. Ketika saraf lebih fleksibel, sinyal yang membawa ketenangan dapat berjalan lebih efektif. Penelitian yang terbit di jurnal Nutrients tahun 2020, omega-3 membantu menurunkan kadar hormon stres dan mendukung tubuh memasuki keadaan istirahat secara alami.

    Sumber omega-3:

    Sumber terbaiknya adalah ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan mackerel. Pada sumber nabati, omega-3 juga ditemukan dalam chia seed, flaxseed, dan kenari, meski perlu dikonversi terlebih dahulu di dalam tubuh.

    Kesimpulan

    Tubuh memang punya mekanisme alami untuk tidur, tetapi mekanisme ini bekerja optimal jika didukung zat gizi yang tepat. Konsumsi tryptophan, magnesium, vitamin B6, melatonin, dan omega-3 berperan membantu menenangkan tubuh, menjaga suasana hati tetap stabil, serta memberi sinyal bahwa sudah waktunya istirahat saat tubuh mengalami kesulitan untuk tidur atau ketika merasa tidur tidak nyenyak.

    Zat gizi ini tidak perlu dicari dari suplemen. Makanan sehari-hari seperti ikan, pisang, yogurt, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan kacang sudah sangat cukup untuk membantu tubuh tidur lebih nyaman. Penuhi kebutuhan zat gizi tadi tidak dalam satu waktu makan atau satu jenis sumber makanan tertentu sebelum tidur, tapi dengan pola makan yang sehat.

    @detikhealth_official Tidur yang berkualitas adalah kunci untuk hari yang produktif. Tapi apa sih rahasia tidur nyenyak yang sebenarnya?🤔💤 #kualitastidur #produktivitas #tidurideal #insomnia ♬ suara asli – detikHealth

    Halaman 2 dari 6

    Simak Video “Video: 6 Kebiasaan Digital yang Tanpa Disadari Bikin Susah Tidur”
    [Gambas:Video 20detik]
    (mal/up)

  • Nasi Pecel Jadi Menu Unggulan Program Makan Bergizi Gratis Polres Madiun

    Nasi Pecel Jadi Menu Unggulan Program Makan Bergizi Gratis Polres Madiun

    Madiun (beritajatim.com) – Nasi pecel, kuliner khas Madiun yang melegenda dengan cita rasa sambal kacangnya, kini menjadi menu unggulan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Madiun.

    Menu tradisional ini ditujukan bagi pelajar penerima manfaat MBG. Selain menggugah selera, nasi pecel dipilih karena kandungan gizinya yang lengkap untuk menunjang aktivitas belajar siswa.

    Kepala SPPG Polres Madiun, Yuniar Arinda Putri Aji, menjelaskan bahwa pemilihan nasi pecel bukan tanpa alasan. “Nasi pecel memiliki nilai gizi yang seimbang dan mudah diterima semua kalangan. Ini sekaligus menjadi bentuk pelestarian budaya lokal yang ingin kami tonjolkan,” ujar Yuniar, Rabu (5/11/2025).

    Sepiring nasi pecel mengandung gizi lengkap, mulai dari nasi putih sebagai sumber energi karbohidrat, sayuran rebus kaya serat, vitamin, dan zat besi, sambal kacang yang mengandung protein nabati serta lemak sehat, hingga lauk seperti telur, tempe, dan tahu sebagai sumber protein dan kalsium.

    Kapolres Madiun, AKBP Kemas Indra Natanegara, mengapresiasi kreativitas tim dapur SPPG yang mengangkat kuliner lokal dalam program MBG.

    “Sangat bagus sekali dengan menjadikan nasi pecel sebagai variasi menu. Selain bergizi, siswa juga tidak mudah bosan karena ada sentuhan khas daerah Madiun,” ungkap AKBP Kemas Indra.

    Melalui program MBG, SPPG Polres Madiun berharap dapat terus mengangkat kuliner lokal sebagai bagian dari edukasi gizi seimbang sekaligus memperkuat identitas budaya daerah. [rbr/beq]

  • Kebiasaan yang Sering Dilakukan Ini Ternyata Bisa Bikin Ginjal Rusak

    Kebiasaan yang Sering Dilakukan Ini Ternyata Bisa Bikin Ginjal Rusak

    Jakarta

    Ginjal adalah organ vital yang berfungsi menyaring limbah, menjaga keseimbangan cairan, dan mengatur tekanan darah. Namun, kesehatannya sering diabaikan.

    Banyak kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari bisa merusak ginjal secara perlahan. Dikutip dari National Kidney Foundation, berikut sembilan kebiasaan umum yang dapat merusak ginjal dalam jangka panjang.

    1. Kebanyakan Duduk

    Kebanyakan duduk ternyata bisa berbahaya bagi kesehatan ginjal. Sebuah studi menunjukkan bahwa orang dengan penyakit ginjal lanjut yang beraktivitas atau olahraga teratur memiliki risiko kematian sekitar 50 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukannya.

    Maka dari itu, dianjurkan untuk mulai rutin berolahraga. Sebab, kebiasaan itu dapat membantu orang menjaga berat badan, tekanan darah, dan kadar kolesterol yang sehat.

    2. Sering Makan yang Manis-manis

    Gula berkontribusi terhadap obesitas, yang dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan diabetes. Keduanya merupakan penyebab utama dari penyakit ginjal.

    Gula ini dapat ditemukan dalam makanan penutup, minuman, bahkan makanan yang mungkin dianggap tidak manis. Disarankan untuk mulai memperhatikan kandungan bahan-bahan yang dibeli untuk dikonsumsi.

    3. Terlalu Banyak Makan Daging

    Protein merupakan bagian penting dari pola makan, yang membantu membangun otot, menyembuhkan, melawan infeksi, dan tetap sehat. Jumlah protein yang dibutuhkan tergantung pada usia, jenis kelamin, dan kesehatan tubuh.

    Protein hewani, seperti daging, susu, dan telur mengandung semua unsur penting. Tetapi, beberapa di antaranya mungkin tinggi lemak yang tidak sehat.

    Ikan, unggas, dan produk susu rendah lemak memiliki lebih sedikit lemak ini, sehingga lebih baik untuk kesehatan jantung. Jika seseorang dengan penyakit ginjal, tubuh mungkin kesulitan untuk membuang semua sisa protein.

    4. Kebiasaan Begadang

    Istirahat malam yang cukup sangat penting untuk kesejahteraan tubuh secara keseluruhan, termasuk menjaga kesehatan ginjal. Fungsi ginjal diatur oleh siklus tidur-bangun yang membantu mengkoordinasikan beban kerja ginjal selama 24 jam.

    Jika terlalu sering kurang tidur, fungsi tersebut bisa saja terganggu. Dampaknya, dapat merusak kesehatan ginjal.

    5. Kurang Minum Air Putih

    Mengonsumsi air putih dapat membantu ginjal membuang limbah, mencegah batu ginjal, dan infeksi saluran kemih (ISK). Maka dari itu, tanpa air putih yang cukup seseorang berisiko mengalami kerusakan ginjal, terutama jika bekerja keras atau dalam cuaca panas.

    Mereka yang mengidap penyakit ginjal stadium lanjut mungkin perlu membatasi cairan. Jika perlu, konsultasikan kondisi tubuh kepada dokter agar diberikan aturan yang aman bagi tubuh.

    6. Sering Konsumsi Makanan Olahan

    Sebuah studi tahun 2022 menemukan orang yang banyak mengonsumsi makanan olahan memiliki risiko penyakit ginjal 24 persen lebih tinggi. Makanan-makanan ini banyak diolah dan mengandung zat aditif buatan, gula tambahan, karbohidrat olahan, lemak tidak sehat, dan natrium.

    Tetapi, makanan tersebut rendah serat, protein, dan nutrisi yang penting untuk tubuh. Cobalah makan lebih banyak makanan utuh seperti buah, sayur, dan biji-bijian.

    7. Asupan Garam Berlebihan

    Pola makan tinggi garam atau natrium dapat meningkatkan tekanan darah dan membahayakan ginjal. Disarankan untuk menggunakan bumbu dan rempah-rempah sebagai pengganti garam untuk makanan.

    Rasanya sebenarnya sama lezatnya. Secara perlahan, indra perasa akan beradaptasi dan mungkin lebih mudah mengurangi penggunaan garam pada makanan seiring waktu.

    8. Konsumsi Obat Pereda Nyeri Berlebihan

    Obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti NSAID (Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs) dan analgesik, memang dapat membantu meredakan nyeri. Namun, penggunaan berlebihan dapat membahayakan ginjal, terutama pada orang yang sudah memiliki gangguan ginjal. Disarankan untuk membatasi konsumsi NSAID secara rutin dan tidak melebihi dosis yang dianjurkan.

    9. Minum Alkohol Berlebihan

    Minum alkohol secara berlebihan dapat membahayakan ginjal. Minuman ini mengubah cara kerja ginjal.

    Selain menyaring darah, ginjal membantu menjaga jumlah air yang tepat dalam tubuh. Alkohol dapat mengganggu keseimbangan ini dengan menyebabkan dehidrasi.

    Minum terlalu banyak alkohol juga dapat meningkatkan tekanan darah, penyebab utama penyakit ginjal, dan membahayakan hati, sehingga ginjal bekerja lebih keras.

    Halaman 2 dari 4

    (sao/suc)