Produk: karbohidrat

  • 7 Tips Aman Makan Cokelat bagi Penderita Diabetes

    7 Tips Aman Makan Cokelat bagi Penderita Diabetes

    Jakarta, Beritasatu.com – Mengetahui tips atau tip aman makan cokelat penting bagi penderita diabetes agar tetap bisa menikmati camilan manis ini tanpa memengaruhi kestabilan kadar gula darah.

    Cokelat memang menggoda, tetapi konsumsi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko lonjakan gula darah serta gangguan metabolisme.

    Meski begitu, penderita diabetes tidak perlu sepenuhnya menghindari cokelat, asalkan memahami cara mengonsumsinya dengan bijak.

    Berikut ini tujuh tips aman makan cokelat bagi penderita diabetes, dikutip dari berbagai sumber, Jumat (14/2/2025).

    1. Pilih cokelat yang tepat
    Salah satu tips aman makan cokelat adalah memilih jenis yang lebih sehat, seperti cokelat hitam (dark chocolate). Cokelat hitam mengandung lebih sedikit gula dibandingkan cokelat susu atau cokelat putih.

    Selain itu, flavonoid dalam cokelat hitam dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan mengatur kadar gula darah—dua hal yang sangat penting bagi penderita diabetes.

    Untuk mendapatkan manfaat terbaik, pilih cokelat hitam dengan kandungan kakao minimal 70%. Hindari cokelat dengan tambahan karamel, toffee, atau pemanis buatan, karena dapat meningkatkan kadar gula darah secara signifikan.

    2. Batasi konsumsi cokelat susu dan cokelat putih
    Cokelat susu dan cokelat putih memiliki kandungan gula dan lemak lebih tinggi serta kandungan kakao lebih rendah. Cokelat susu biasanya mengandung kurang dari 25% kakao, sedangkan cokelat putih bahkan tidak mengandung kakao sama sekali.

    Meski tetap bisa dikonsumsi, penderita diabetes perlu membatasi jumlahnya agar tidak berdampak buruk pada kadar gula darah. Penting untuk memahami semua jenis cokelat, terutama yang tinggi gula, sebaiknya dikonsumsi dalam porsi wajar dan menjadi bagian dari pola makan seimbang.

    Jika ingin tetap menikmati rasa manis tanpa meningkatkan risiko kesehatan, penderita diabetes dapat memilih cokelat yang mengandung pemanis alami atau rendah gula.

    3. Menjaga porsi konsumsi
    Porsi menjadi faktor utama dalam tips aman makan cokelat bagi penderita diabetes. Mengonsumsi cokelat dalam jumlah besar dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan berkontribusi pada kenaikan berat badan serta kadar kolesterol.

    Para ahli gizi menyarankan konsumsi cokelat sekitar 10–20 gram per hari, atau setara dengan satu hingga dua potong kecil, agar tetap aman.

    4. Pilih cokelat dengan pemanis non-nutritif
    Memilih cokelat yang menggunakan pemanis non-nutritif, seperti stevia, monk fruit, atau erythritol, dapat menjadi alternatif yang lebih aman bagi penderita diabetes. Pemanis ini tidak mengandung kalori dan tidak memengaruhi kadar gula darah secara signifikan.

    5. Perhatikan indeks glikemik
    Cokelat memiliki indeks glikemik (IG) yang lebih rendah dibandingkan dengan beberapa sumber karbohidrat lainnya. Misalnya, makanan cokelat memiliki IG sekitar 43, yang lebih rendah daripada beras putih (IG 70) dan beras merah (IG 55). Hal ini berarti cokelat melepaskan glukosa ke dalam darah lebih lambat, sehingga dapat membantu mengontrol kadar gula darah.

    6. Konsumsi cokelat sebagai bagian dari pola makan seimbang
    Penting bagi penderita diabetes untuk memasukkan cokelat sebagai bagian dari pola makan yang seimbang. Menggabungkan cokelat dengan makanan yang kaya serat, protein, dan lemak sehat dapat membantu menstabilkan kadar gula darah.

    Misalnya, mengonsumsi cokelat bersama dengan kacang-kacangan atau yoghurt dapat memberikan manfaat tambahan dan mencegah lonjakan gula darah.

    7. Waspadai kandungan kafein
    Cokelat mengandung kafein, yang bila dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, sulit tidur, dan efek samping lainnya. Penderita diabetes sebaiknya membatasi asupan kafein untuk menghindari komplikasi tambahan.

    Dengan memilih jenis cokelat yang tepat dan mengontrol porsinya, penderita diabetes masih bisa menikmati cokelat tanpa khawatir. Kunci utamanya adalah memilih cokelat dengan kandungan gula lebih rendah, mengonsumsinya dalam jumlah terbatas, serta menerapkan pola makan yang seimbang. Dengan mengikuti tips aman makan cokelat ini, penderita diabetes tetap bisa menjadikan camilan ini sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

  • 9 Minuman Penurun Gula Darah Tinggi, Pengidap Diabetes Bisa Coba

    9 Minuman Penurun Gula Darah Tinggi, Pengidap Diabetes Bisa Coba

    Jakarta

    Bukan hanya makanan, apa yang kita minum juga dapat mempengaruhi kadar gula darah. Karena bentuknya cairan, karbohidrat atau gula dalam minuman dicerna lebih cepat sehingga glukosa darah bisa melonjak signifikan.

    Penting menjaga kadar gula darah tetap stabil agar bantu mengurangi risiko diabetes. Jika glukosa darah tinggi, ada sejumlah minuman yang dapat dikonsumsi untuk menurunkannya. Apa saja? Cek di uraian berikut:

    Dilansir Health dan EatingWell, berikut sederet minuman penurun gula darah tinggi dan pencegah diabetes:

    1. Air Putih

    Minum cukup air putih setiap hari terbukti bantu menurunkan kadar gula darah dan risiko terkena diabetes tipe 2. Hal ini karena air putih bebas pemanis dan kalori sehingga bantu mempertahankan berat badan sehat yang pada akhirnya bisa menstabilkan gula darah.

    Jumlah air harian yang disarankan diminum bervariasi tergantung jenis kelamin, berat badan, dan usia. Umumnya ahli merekomendasikan orang dewasa minum air putih sebanyak 2-3,7 liter per hari.

    2. Teh Hijau

    Katekin dalam teh hijau dapat menghalangi penyerapan sebagian karbohidrat selama proses pencernaan. Senyawa ini juga bisa meningkatkan metabolisme glukosa dan mengurangi stres oksidatif, yang semuanya bantu mengendalikan kadar gula darah.

    Di samping itu, teh hijau mengandung kafein sehingga konsumsinya mesti dibatasi setiap harinya. Asupan kafein yang disarankan tidak lebih dari 400 mg per hari.

    3. Jus Tomat

    Likopen dalam tomat bantu menjaga kadar gula darah. Senyawa ini termasuk karotenoid yang bisa meningkatkan aktivitas antioksidan. Antioksidan bantu mencegah komplikasi diabetes dan resistensi insulin.

    Jus tomat bagus diminum sebelum makan. Serat yang terkandung di dalamnya dapat memperlambat pencernaan, sehingga menunda lonjakan gula darah setelah makan.

    4. Teh Hitam

    Antioksidan dalam teh hitam bisa menurunkan risiko diabetes dengan mengatur gula darah dan mencegah inflamasi. Menurut satu penelitian, minum lebih dari 1 cangkir teh hitam setiap hari bantu menurunkan risiko diabetes hingga 14%.

    Dalam studi lain, theaflavin yang merupakan senyawa antioksidan dalam teh hitam bantu mengurangi efek radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel. Radikal bebas seiring waktu mampu meningkatkan risiko terkena masalah kesehatan kronis termasuk diabetes.

    5. Teh Herbal

    Teh herbal seperti chamomile, hibiscus, jahe, dan kunyit dikenal bagus untuk mengelola kadar gula darah. Mengutip Medical News Today, teh chamomile memiliki efek positif pada hemoglobin A1C dan gula darah puasa sehingga dukung pengendalian kadarnya yang lebih baik.

    Tinjauan 2022 menunjukkan teh hibiscus berdampak positif dalam mengatur gula darah pada pengidap diabetes. Menurut tinjauan lain, bahan aktif kurkumin dalam kunyit juga bantu mengurangi kadar glukosa darah pada pengidap diabetes tipe 2 dan prediabetes.

    6. Kopi Hitam

    Berdasarkan satu studi, teratur minum kopi hitam dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 lebih rendah. Senyawa fitokimia yang terkandung di dalamnya dukung kesehatan sel-sel di hati dan pankreas, yang melindungi perkembangan perlemakan hati dan menjaga fungsi insulin yang mengatur gula darah.

    7. Susu

    Meski tidak bebas karbohidrat, susu penuh dengan vitamin dan mineral menyehatkan. Protein susu bantu menurunkan respons glukosa darah setelah makan. Proteinnya, termasuk kasein dan whey, memperlambat pencernaan dan meningkatkan respons insulin sehingga memiliki efek positif bagi kadar gula darah.

    Penelitian juga menemukan kandungan lemak dalam susu berdampak kecil terhadap gula darah.

    8. Smoothie Buah dan Sayur

    Sayuran dan buah umumnya mengandung gula rendah. Konsumsinya yang dijadikan smoothie menjadi cara baik untuk menambahkan serat dan nutrisi harian.

    Meski kaya nutrisi, hindari asupan smoothie berlebihan karena terdapat buah dan sayuran memiliki tinggi karbohidrat dan gula.

    9. Kombucha

    Mengutip Healthline, kombucha terbuat dari fermentasi teh. Minuman ini sumber probiotik yang menyehatkan usus. Probiotik adalah bakteri baik yang diketahui bantu mengelola kadar gula darah. Probiotik juga dapat menurunkan gula darah puasa, HbA1c, dan resistensi insulin pada pengidap diabetes tipe 2.

    Penting diketahui, seluruh minuman di atas disarankan dikonsumsi tanpa gula atau pemanis tambahan. Dengan begitu tidak memicu kenaikan kadar gula darah.

    (azn/row)

  • Dua Sisi Buah Mangga: Kaya Nutrisi, Tapi Waspada Gulanya

    Dua Sisi Buah Mangga: Kaya Nutrisi, Tapi Waspada Gulanya

    Jakarta – Mangga adalah salah satu buah tropis yang digemari banyak orang karena rasanya yang manis dan segar. Selain nikmat dikonsumsi langsung, mangga juga sering diolah menjadi jus, hingga hidangan penutup yang menggugah selera. Tak hanya lezat, mangga juga dikenal sebagai sumber nutrisi yang kaya akan vitamin dan antioksidan, menjadikannya pilihan yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh.

    Namun, di balik manfaatnya yang melimpah, konsumsi mangga juga perlu diperhatikan. Beberapa orang mungkin mengalami efek samping akibat kandungan tertentu dalam buah ini, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.

    Beberapa orang dengan kondisi tertentu mungkin akan mengalami lonjakan gula darah jika mengkonsumsi mangga. Oleh karena itu, penting untuk memahami manfaat sekaligus risiko yang mungkin ditimbulkan oleh buah yang satu ini.

    Nutrisi yang Berlimpah dalam Buah Mangga

    Ahli Nutrisi Kathy W. Warwick, RDN telah memverifikasi artikel Healthline, yang menjelaskan bahwa buah dengan nama latin Mangifera indica ini adalah salah satu buah tropis yang punya rasa manis dan nutrisi kaya. Mangga kaya akan berbagai protein, karbohidrat, serat, serta berbagai vitamin dan mineral. Satu buah mangga (165 gram) dapat mengandung nutrisi berupa:

    Kalori: 99Protein: 1.4 gramKarbohidrat: 24.7 gramLemak: 0.6 gramSerat: 2.6 gramGula: 22.5 gramVitamin C: 67 persen dari rekomendasi kebutuhan harianFolat: 18 persen dari rekomendasi kebutuhan harianVitamin B6: 12 persen dari rekomendasi kebutuhan harianVitamin A: 10 persen dari rekomendasi kebutuhan harianVitamin E: 10 persen dari rekomendasi kebutuhan harianVitamin K: 6 persen dari rekomendasi kebutuhan harianKalium: 6 persen dari rekomendasi kebutuhan harianMagnesium: 4 persen dari rekomendasi kebutuhan harian.

    Laman tersebut juga menyebut adanya penelitian yang menunjukkan betapa kaya nutrisi mangga yang dapat mempengaruhi sejumlah manfaat kesehatan. Seperti peningkatan kekebalan tubuh, kesehatan pencernaan, bahkan beberapa polifenol yang ditemukan dalam buah ini bahkan dapat menurunkan risiko kanker tertentu. Berikut nutrisi yang terkandung dan manfaatnya:

    1. Mangga Baik untuk Ibu Hamil

    Mangga juga merupakan sumber mineral tembaga dan folat yang baik, sehingga mengandung nutrisi penting selama kehamilan, karena mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin yang sehat. Mangga adalah buah yang rendah kalori namun tinggi nutrisi, khususnya vitamin C, sehingga turut membantu penyerapan zat besi, serta pertumbuhan dan perbaikan sel.

    2. Mangga Baik untuk Mengurangi Kalori Masuk ke Tubuh

    Manfaat mangga lainnya adalah rendah kalori. Satu cangkir (165 gram) mangga segar mengandung kurang dari 100 kalori dan memiliki kepadatan kalori yang sangat rendah. Bahkan, mengkonsumsi mangga segar sebelum waktu makan dapat membantu mencegah keinginan makan berlebihan di kemudian hari.

    3. Mangga Bisa Jadi Pilihan Camilan Penderita Diabetes

    Mangga segar memiliki kadar gula alami yang relatif tinggi dibandingkan dengan buah segar lainnya. Mangga mengandung lebih dari 22 gram gula tiap cangkirnya. Mungkin ini bisa mengkhawatirkan bagi orang dengan penyakit diabetes, atau bagi mereka yang mencoba membatasi asupan gula.

    Sebetulnya belum ada bukti yang menunjukkan bahwa memakan mangga segar menyebabkan diabetes atau tidak sehat bagi orang dengan kondisi ini. Sehingga, dengan pendampingan dokter, mungkin mangga bisa jadi buah alternatif untuk camilan penderita diabetes.

    Tapi, tetap perlu berhati-hati dalam kadar konsumsinya, karena mangga berpotensi menyebabkan lonjakan kadar gula darah jika memakannya terlalu banyak sekaligus. Selama mengkonsumsi mangga segar dalam jumlah sedang, risiko terkena diabetes kemungkinan akan berkurang.

    4. Mengandung Nutrisi Penambah Kekebalan Tubuh

    Mangga merupakan sumber nutrisi yang baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Satu cangkir mangga menyediakan 10% kebutuhan vitamin A harianmu. Vitamin A sangat penting untuk sistem kekebalan tubuh yang sehat.

    Mangga juga menyediakan hampir 75% kebutuhan vitamin C harianmu. Vitamin ini dapat membantu tubuh memproduksi lebih banyak sel darah putih yang melawan penyakit, membantu sel-sel ini bekerja lebih efektif.

    Kondisi yang Membuat Perlu Berhati-hati Konsumsi Mangga

    Meskipun mangga kaya akan nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan, kandungan tertentu dalam buah ini dapat memperburuk beberapa kondisi medis. Oleh karena itu, bagi individu dengan masalah kesehatan tertentu, penting untuk lebih berhati-hati dalam mengkonsumsinya. Berikut adalah beberapa kondisi yang memerlukan perhatian khusus saat mengkonsumsi mangga:

    1. Obesitas

    Pendapat ahli mengenai hubungan antara mangga dan obesitas masih beragam. Dikutip dari Only My Health, Chaitali Rajendra Rane, seorang dietisien dari PD Hinduja Hospital, menyatakan bahwa tingginya kandungan karbohidrat dalam mangga dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan. Oleh sebab itu, ia menyarankan agar mangga tidak dikonsumsi bersama susu atau dalam jumlah berlebihan.

    Namun, menurut nutrisionis Rujuta Diwekar yang dikutip dari India.com, beranggapan bahwa mangga menyebabkan obesitas tidak sepenuhnya benar. Ia berpendapat bahwa mengkonsumsi mangga dalam porsi yang wajar justru bermanfaat karena kandungan antioksidannya dapat membantu meningkatkan metabolisme.

    2. Diabetes

    Mangga mengandung kadar gula yang cukup tinggi, sehingga penderita diabetes disarankan untuk membatasi konsumsinya. Selain itu, menghindari makan mangga setelah makanan utama juga penting, karena hal ini dapat memicu lonjakan gula darah yang signifikan.

    Namun, dalam kasus diabetes tipe 2, Rujuta Diwekar menyebutkan bahwa mangga masih dapat dikonsumsi dalam jumlah sedang karena memiliki indeks glikemik yang rendah. Selain itu, kandungan antioksidan dalam mangga juga berperan dalam membantu mengontrol kadar gula darah.

    Pada laman Healthline disebutkan lebih dari 90% kalori dalam mangga berasal dari gula, itulah sebabnya mengapa mangga dapat menyebabkan peningkatan gula darah pada penderita diabetes. Namun, buah ini juga mengandung serat dan berbagai antioksidan, yang keduanya berperan dalam meminimalkan dampak gula darah secara keseluruhan.

    Di lain sisi, serat memperlambat laju penyerapan gula oleh tubuh ke dalam aliran darah, kandungan antioksidannya membantu mengurangi respons stres yang terkait dengan peningkatan kadar gula darah. Hal ini memudahkan tubuh untuk mengelola masuknya karbohidrat dan menstabilkan kadar gula darah.

    Respons fisiologis setiap orang terhadap makanan berbeda-beda. Jadi, meskipun mangga tentu saja dapat dianggap sebagai pilihan yang sehat, penting untuk mengevaluasi bagaimana kondisi tubuh pribadi untuk menentukan seberapa banyak porsi yang bisa dikonsumsi.

    3. Alergi

    Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi setelah mengkonsumsi mangga, terutama jika tidak dikupas dan dicuci dengan baik. Dalam laman Only My Health, dietisien Priya Bansal, MSc, menjelaskan bahwa kulit mangga mengandung urushiol, yaitu zat yang juga terdapat dalam tanaman beracun seperti poison ivy.

    Reaksi alergi yang muncul dapat berupa iritasi atau rasa gatal di sekitar mulut. Untuk mengurangi risiko ini, sebaiknya mangga dikupas dan dicuci dengan bersih sebelum dikonsumsi.

    4. Diare

    Bagi penderita diare, konsumsi mangga dalam jumlah besar dapat memperburuk kondisi ini. Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan serat dalam mangga yang dapat merangsang pergerakan usus dan meningkatkan frekuensi buang air besar (BAB).

    Mengutip Oncolink, penderita diare disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 10 gram serat per hari guna menghindari gejala yang semakin parah. Oleh karena itu, membatasi asupan mangga adalah langkah yang bijak bagi mereka yang sedang mengalami gangguan pencernaan ini.

    5. Penyakit Ginjal

    Pengidap penyakit ginjal juga perlu berhati-hati dalam mengonsumsi mangga karena kandungan kaliumnya yang cukup tinggi. Kalium merupakan mineral penting yang berperan dalam menjaga fungsi saraf, otot, dan keseimbangan elektrolit dalam tubuh.

    Namun, dikutip dari India.com, jika ginjal tidak berfungsi dengan baik, kelebihan kalium tidak dapat dikeluarkan dengan optimal, sehingga dapat menumpuk dalam darah dan menyebabkan hiperkalemia. Kondisi ini dapat berbahaya karena berpotensi mengganggu fungsi jantung dan sistem saraf.

    Itulah tadi penjelasan soal kandungan nutrisi dan perlu berhati-hati konsumsi buah mangga. Meski begitu, mangga masih dapat menjadi pilihan makanan sehat, asalkan dengan porsi tepat dan sudah konsultasi ke dokter pilihanmu ya!

    (aau/fds)

  • Tips Memilih Menu Sarapan yang Praktis dan Sehat

    Tips Memilih Menu Sarapan yang Praktis dan Sehat

    JAKARTA – Sarapan termasuk bagian penting dari gaya hidup sehat yang sering kali diabaikan. Memilih sarapan yang tepat dapat memberikan energi yang cukup untuk memulai hari dengan optimal.

    Sarapan sehat sebaiknya mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral dari sayuran dan buah. Dengan memilih menu yang seimbang, tubuh akan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk beraktivitas sepanjang pagi tanpa merasa cepat lelah atau mengantuk.

    Meskipun demikian, masih banyak masyarakat Indonesia, termasuk pekerja dan anak-anak, yang sering melewatkan sarapan. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, sebanyak 47,7 persen anak belum memenuhi kebutuhan energi minimal saat sarapan, sementara 66,8 persen anak mengonsumsi sarapan dengan kualitas gizi yang rendah.

    Lantas, bagaimana cara memilih menu sarapan yang sehat dan tetap praktis? Berikut beberapa tips dari ahli gizi Tommy G, S.Gz, RD, dipl Nutrigenetics.

    1. Pastikan mengandung nutrisi makro dan mikro

    Sarapan yang seimbang harus mengandung karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau roti gandum, protein dari telur, ayam, tahu, atau tempe, serta lemak sehat dari alpukat dan kacang-kacangan. Jangan lupa untuk menambahkan sayur dan buah agar kaya serat, vitamin, dan mineral.

    2. Pilih menu yang mudah dibuat dan bernutrisi

    Kesibukan sering menjadi alasan utama melewatkan sarapan. Oleh karena itu, pilihlah menu yang cepat disiapkan tetapi tetap kaya nutrisi. Misalnya, nasi goreng ayam yang mengandung karbohidrat, protein, serta tambahan serat dari sayuran seperti wortel dan tomat.

    3. Hindari sarapan yang terlalu manis atau berminyak

    Konsumsi makanan dengan kadar gula tinggi seperti donat atau sereal manis bisa menyebabkan lonjakan energi yang cepat turun, sehingga tubuh mudah lemas. Makanan yang terlalu berminyak juga dapat memperlambat proses pencernaan dan mengganggu aktivitas pagi.

    4. Sesuaikan porsi dengan kebutuhan energi

    Porsi sarapan harus cukup untuk memberikan energi hingga waktu makan siang, tetapi tidak berlebihan agar tidak membuat tubuh mengantuk atau merasa terlalu kenyang.

  • Mudah Dijumpai, Inilah 3 Keunggulan Buah Sukun yang Jarang Orang Tahu

    Mudah Dijumpai, Inilah 3 Keunggulan Buah Sukun yang Jarang Orang Tahu

    Liputan6.com, Yogyakarta – Sukun adalah buah asli Indonesia yang mendunia dengan nama breadfruit. Penemuan buah ini oleh penjelajah Inggris William Dampier pada abad ke-17 membuka mata dunia akan keunggulan pangan dari Nusantara.

    Lebih dari tiga abad sejak penemuannya, penelitian modern membuktikan sukun bukan sekadar buah biasa. Tingginya kandungan vitamin C, potasium, magnesium, dan serat, ditambah rendahnya kadar lemak serta gula menjadikan sukun sebagai sumber nutrisi yang ideal.

    Status sukun sebagai buah unggul yang disematkan Dampier (seorang penyelidik ilmiah berkebangsaan Inggris) kini mendapat validasi ilmiah. Mengutip dari berbagai sumber, berikut tiga keunggulan buah sukun:

    1. Tanaman Superfood

    Sukun (Artocarpus altilis) memiliki beragam keunggulan yang menjadikannya sebagai tanaman superfood masa depan. Sebagai tanaman yang cepat berbuah dan mudah dirawat, sukun tidak memerlukan perawatan intensif seperti tanaman pangan lainnya.

    Kemampuan adaptasinya terhadap cuaca ekstrem membuat sukun dapat bertahan di berbagai kondisi lingkungan. Kekayaan nutrisi yang terkandung dalam sukun diimbangi dengan rendahnya kalori.

    Hal ini menjadikannya pilihan pangan yang sehat dan berkelanjutan. Keunggulan lain dari tanaman ini terletak pada kemampuannya tumbuh di berbagai jenis lahan. Dibandingkan dengan beras dan gandum yang membutuhkan perawatan khusus dan lahan spesifik, sukun menawarkan kemudahan dalam proses penanaman dan pemeliharaan.

    2. Solusi Krisis Pangan

    Buah sukun hadir sebagai harapan baru dalam menghadapi ancaman krisis pangan global. Tanaman ini memiliki sejumlah keunggulan yang menjadikannya pilihan ideal sebagai alternatif pangan masa depan. Mulai dari karakteristiknya yang cepat berbuah hingga kemudahan dalam perawatan.

    Daya adaptasinya terhadap cuaca ekstrem dan kandungan nutrisi yang tinggi semakin menguatkan posisinya sebagai pangan alternatif. Terlebih ketersediaannya yang tidak bergantung pada musim panen pangan seperti beras.

    Di tengah perubahan iklim yang meningkatkan risiko patogen pada bahan makanan dan kontaminasi kimia yang lebih tinggi, sukun menjadi solusi pangan yang lebih aman. Ketahanannya terhadap perubahan cuaca ekstrem menjadikannya lebih terjamin dari segi keamanan pangan dibandingkan tanaman pangan lainnya.

    Dari segi manfaat kesehatan, sukun menyimpan beragam khasiat yang menjadikannya superfood yang ideal. Kandungan seratnya yang tinggi membantu memberikan rasa kenyang lebih lama.

    Kandungan omega 3 dan omega 6 dalam sukun melengkapi nilai nutrisinya, ditambah dengan kandungan antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh. Sukun juga dikenal dengan manfaatnya dalam mengatasi masalah pencernaan, khususnya kesulitan buang air besar.

    3. Nutrisi Tinggi

    Sebagai sumber karbohidrat kompleks, protein, serat, air, mineral, dan vitamin, sukun merupakan paket nutrisi lengkap dalam satu buah. Kontribusi sukun terhadap lingkungan juga patut diperhitungkan melalui kemampuannya menyerap karbon.

    Dari segi manfaat konsumsi, sukun berperan penting dalam memenuhi kebutuhan karbohidrat harian. Kemampuannya membuat perut kenyang lebih lama menjadikannya pilihan ideal untuk makanan diet. Lebih dari itu, potensi sukun dalam mengurangi kelaparan membuka harapan baru bagi ketahanan pangan global.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • 10 Manfaat Teh Bunga Telang untuk Kesehatan, Termasuk Bantu Turunkan Berat Badan

    10 Manfaat Teh Bunga Telang untuk Kesehatan, Termasuk Bantu Turunkan Berat Badan

    Jakarta

    Bunga telang atau Clitoria ternatea memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Bunga ini biasa diseduh menjadi minuman teh herbal. Dalam penyajiannya, teh bunga telah juga kerap dicampur dengan bahan-bahan lain, seperti serai, madu, dan lemon.

    Dikutip dari NetMeds, teh bunga telang mengandung senyawa katekin EGCG atau epigallocatechin gallate, serta sejumlah komponen antiradang. Selain itu, teh ini juga berfungsi sebagai peningkat kekebalan tubuh, karena adanya kandungan flavonoid, tanin, dan polifenol.

    Teh bunga telang dapat dikonsumsi secara rutin. Namun, air rebusan bunga telang tidak boleh dikonsumsi berlebihan, cukup sebanyak 2-3 gelas per hari.

    Manfaat Bunga Telang

    Dikutip dari berbagai sumber, berikut khasiat teh bunga telang untuk kesehatan.

    1. Meningkatkan kesehatan otak

    Di beberapa studi yang melibatkan hewan uji menunjukkan bahwa konsumsi teh bunga telah dapat meningkatkan kadar senyawa neurotransmitter otak, yang disebut dengan asetilkolin.

    Dikutip dari Medicinenet, peningkatan kadar asetilkolin di dalam otak dapat mengurangi pikun karena usia. Selain itu, teh bunga telang juga dapat meningkatkan daya ingat, kemampuan berpikir, dan kesehatan otak secara umum.

    Diketahui, teh bunga telang tidak mengandung karbohidrat, lemak, dan kolesterol. Maka dari itu, minuman ini ideal bagi orang yang sedang menjalani diet penurunan berat badan.

    Minuman ini dapat membersihkan usus dari sisa makanan dan kotoran, serta mengatur nafsu makan. Dengan begitu, teh bunga telang dapat membantu menjaga berat badan yang optimal.

    3. Meredakan nyeri

    Rutin minum teh bunga telang setiap hari dikaitkan dengan berkurangnya inflamasi di dalam tubuh. Selain itu, teh ini dapat mengurangi rasa nyeri, migrain, dan pembengkakan yang disebabkan oleh luka serta sakit kepala.

    Teh bunga telang juga memiliki senyawa antikanker. Ini berpotensi untuk melawan kanker yang ada di dalam tubuh.

    Kandungan teh bunga telang akan memasuki sel kanker dan memperlambat perkembangannya.

    5. Melancarkan sistem pencernaan

    Teh bunga telang mengandung antioksidan yang tinggi. Hal ini dapat membuat otot perut lebih rileks, sehingga mendukung proses pencernaan.

    Selain itu, teh bunga telang juga mengandung senyawa anthelmintik yang bisa mencegah pertumbuhan parasit cacing di dalam perut.

    6. Mengelola kadar gula darah

    Minuman ini juga dapat mengontrol penyerapan glukosa ke dalam pembuluh darah, sehingga mampu menyeimbangkan kadar gula darah. Teh bunga telang sangat baik, termasuk bagi orang dengan penyakit diabetes.

    Konsumsi bunga telang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Sehingga, orang dengan penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat mengkonsumsi teh ini.

    8. Mencegah penuaan

    Antioksidan dalam teh bunga telang dipercaya dapat membantu melawan radikal bebas, yang dapat menyebabkan penuaan dini. Teh ini terkadang digunakan karena efek anti penuaannya yang potensial pada kulit dan vitalitas secara keseluruhan.

    9. Meningkatkan kekebalan tubuh

    Kandungan antioksidan dan antiinflamasi pada bunga telang dapat bermanfaat untuk sistem kekebalan tubuh. Dengan minum teh bunga telang, dapat meningkatkan mekanisme pertahanan tubuh, sehingga melindungi dari infeksi.

    10. Mendukung kesehatan kulit dan rambut

    Teh bunga telang mengandung antioksidan yang tinggi, sehingga dapat memperlambat proses penuaan, mencegah penuaan dini, dan meningkatkan tekstur serta warna kulit.

    Selain itu, teh ini sangat bermanfaat untuk memelihara folikel rambut, mendukung pertumbuhan rambut, mengurangi rontok, dan memperlambat proses ubanan.

    (sao/suc)

  • 8 Makanan Penurun Gula Darah, Cocok untuk Pengidap Diabetes

    8 Makanan Penurun Gula Darah, Cocok untuk Pengidap Diabetes

    Jakarta

    Pengidap diabetes perlu memerhatikan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Sebab, beberapa makanan dapat membuat kadar gula darah melonjak dan memperparah gejala penyakit yang dialami.

    Selain itu, pengidap diabetes perlu mengontrol asupan makan, terutama yang banyak mengandung gula. Sebagai gantinya, beberapa makanan mungkin dapat berperan sebagai penurun gula darah sebagaimana terungkap dalam beberapa penelitian ilmiah.

    Makanan penurun gula darah juga tidak sulit didapat. Dikutip dari Healthline, berikut sederet makanan yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah.

    1. Brokoli

    Brokoli mengandung sulforaphane, senyawa kimia tumbuhan yang memiliki sifat menurunkan kadar gula darah.

    Penelitian yang dilakukan pada hewan dan manusia telah menunjukkan ekstrak brokoli yang kaya akan sulforaphane memiliki efek antidiabetes yang kuat, membantu meningkatkan sensitivitas insulin, serta mengurangi gula darah dan penanda stres oksidatif.

    2. Alpukat

    Alpukat juga merupakan salah satu rekomendasi makanan penurun gula darah. Alpukat kaya akan lemak sehat, serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat untuk menunjang pengelolaan gula darah.

    Banyak penelitian yang menunjukkan kalau alpukat dapat membantu mengurangi kadar gula darah dan melindungi dari risiko sindrom metabolik. Sindrom metabolik merupakan sekumpulan kondisi, termasuk gula darah tinggi, yang meningkatkan risiko penyakit kronis.

    3. Biji rami

    Makanan penurun gula darah selanjutnya adalah biji rami. Biji rami mengandung serat dan lemak sehat yang terbukti dapat membantu menurunkan kadar gula darah.

    Dalam sebuah studi yang melibatkan 57 orang pengidap diabetes tipe 2, mereka yang mengonsumsi 200 gram yogurt yang mengandung biji rami setiap hari mengalami penurunan HbA1c yang signifikan. HbA1c adalah zat yang dibuat ketika glukosa menempel pada sel darah merah, dan kerap digunakan sebagai indikator dalam pemeriksaan kadar gula darah.

    4. Buah beri

    Berbagai penelitian menunjukkan konsumsi buah beri, seperti stroberi, blackberry, dan raspberry, dapat membantu meningkatkan regulasi kadar gula darah. Buah beri kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang sangat bermanfaat untuk mereka dengan masalah manajemen gula darah.

    Studi pada 2019 menemukan konsumsi 250 gram raspberry merah bersama makanan tinggi karbohidrat dapat secara signifikan mengurangi insulin setelah makan serta kadar gula darah pada orang dewasa dengan prediabetes.

    Penelitian juga menunjukkan stroberi, blueberry, dan blackberry dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu membersihkan glukosa dari darah.

    5. Buah sitrus

    Buah sitrus tergolong makanan dengan indeks glikemik rendah. Buah sitrus seperti jeruk dan jeruk bali juga kaya akan senyawa naringenin serta polifenol yang memiliki sifat antidiabetes yang kuat.

    Mengonsumsi buah sitrus juga dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi HbA1C, dan menurunkan risiko diabetes.

    6. Apel

    Apel mengandung serat larut dan senyawa tanaman, seperti quercetin, asam klorogenat, dan asam galat yang dapat membantu mengurangi gula darah serta menurunkan risiko diabetes.

    Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 18 wanita menemukan mengonsumsi apel 30 menit sebelum makan nasi dapat secara signifikan mengurangi kadar gula darah setelah makan.

    7. Kacang-kacangan

    Penelitian telah menunjukkan kacang-kacangan merupakan salah satu makanan yang efektif untuk membantu mengatur kadar gula darah.

    Sebuah penelitian kecil yang dilakukan pada 25 orang pengidap diabetes tipe 2 menunjukkan mengonsumsi kacang tanah dan almond sepanjang hari sebagai bagian dari diet rendah karbohidrat dapat menurunkan kadar gula darah puasa dan setelah makan.

    Tinjauan penelitian lain juga menemukan konsumsi berbagai jenis kacang pohon dapat membantu menurunkan kadar gula darah puasa dan setelah makan pada pengidap diabetes tipe 2.

    8. Telur

    Selain sebagai sumber protein, telur juga dapat menjadi salah satu makanan penurun gula darah. Beberapa penelitian telah menunjukkan konsumsi telur dikaitkan dengan pengelolaan kadar gula darah yang lebih baik.

    Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 42 orang dewasa dengan kelebihan berat badan dan prediabetes tipe 2 menunjukkan konsumsi satu butir telur setiap hari dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah puasa yang signifikan.

    Studi lain yang dilakukan di Korea Selatan juga menunjukkan konsumsi telur secara rutin dua hingga empat kali per minggu dapat menurunkan risiko diabetes hingga 40 persen.

    (ath/kna)

  • Zulhas: Indonesia Hadapi 2 Permasalahan Pangan

    Zulhas: Indonesia Hadapi 2 Permasalahan Pangan

    Surabaya, Beritasatu.com – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut Indonesia saat ini menghadapi dua permasalahan pangan utama yaitu kekurangan bahan pangan dan sampah makanan. Menurutnya, pemerintah telah menyiapkan strategi untuk mengatasi kedua masalah tersebut.

    Zulkifli Hasan mengungkapkan Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan swasembada pangan untuk mengatasi masalah kekurangan pangan di Indonesia. 

    “Swasembada pangan untuk mengatasi masalah kekurangan pangan di Indonesia. Untuk mencapai swasembada pangan, pemerintah akan mengoptimalkan lahan pertanian yang ada dan membuka lahan baru. Produksi bahan pangan seperti beras, jagung dan sumber karbohidrat serta protein lainnya akan ditingkatkan secara maksimal,” ungkap Zulkifli Hasan di sela-sela kunjungannya di rumah Garda Pangan di Jalan Somolowaru Surabaya, Minggu (9/2/2025).

    Masalah kedua yang tak kalah penting adalah sampah makanan. Indonesia saat ini menjadi negara kedua di dunia dengan sampah makanan terbanyak.

    “Sampah makanan diperkirakan menyumbang 20% dari total sampah yang ada,” katanya.

    Lebih lanjut zulhas mengapresiasi peran lembaga swadaya masyarakat seperti Garda Pangan yang memiliki program penyelamatan makanan berlebih agar tidak terbuang percuma. Ia juga mengimbau pengusaha makanan dan restoran untuk bekerja sama dengan garda pangan dalam menyalurkan makanan berlebih kepada yang membutuhkan.

  • 8 Manfaat Mengkonsumsi Seledri dan Mitos-mitosnya

    8 Manfaat Mengkonsumsi Seledri dan Mitos-mitosnya

    Jakarta – Seledri, sayuran yang biasa kita jumpai di aneka masakan berkuah ini punya aroma dan rasa yang khas. Sayuran bernama latin Apium graveolens tersebut, rupanya juga kaya akan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan.

    Seledri mengandung berbagai vitamin, mineral, serta antioksidan yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dan mencegah berbagai penyakit. Kandungan serat dalam seledri menjadikannya baik untuk pencernaan.

    Selain itu, senyawa aktifnya diketahui dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi peradangan. Seledri juga dikenal memiliki indeks glikemik rendah, sehingga cocok dikonsumsi oleh mereka yang ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil.

    8 Manfaat Mengkonsumsi Seledri

    Selain memperkaya rasa makanan, seledri juga memiliki berbagai manfaat kesehatan yang tidak bisa dianggap remeh. Khasiat seledri ini berasal dari kandungan nutrisinya yang beragam.

    Jabeen Begum, MD mengulasnya dalam salah satu artikel WebMD. Dijelaskan bahwa hampir seluruh kandungan seledri itu mengandung air. Nutrisi terbesarnya adalah karbohidrat, diikuti oleh protein, dan sedikit lemak. Satu cangkir seledri cincang mengandung:

    14 kalori0,7 gram protein0,2 gram lemak3 gram karbohidrat1,6 gram serat1 gram gula0,2 miligram zat besi263 miligram kalium0,1 miligram zinc30 mikrogram vitamin K.

    Seledri menjadi pendamping makanan yang baik karena mengandung Vitamin A, Vitamin C, Vitamin K, Kalium, Folat, Kalsium dan Nutrisi. Meskipun jumlahnya tidak terlalu besar, nutrisi tersebut tetap memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Berikut manfaat mengkonsumsi seledri:

    1. Mengurangi Risiko Kanker

    Natalie Butler, RD, LD telah memverifikasi artikel Healthline, yang menjelaskan salah satu manfaat seledri adalah dapat melawan kanker. Kandungan antioksidan seperti vitamin C dan flavonoid membantu menangkal efek radikal bebas yang dapat merusak sel dan meningkatkan risiko kanker.

    2. Mengandung Mineral

    Selain memperkaya rasa masakan, seledri punya kandungan mineral yang bisa menetralkan makanan asam. Mineral yang terkandung seperti magnesium, zat besi, dan natrium, juga diperlukan untuk fungsi tubuh.

    3. Melawan Peradangan

    Seledri kaya akan antioksidan seperti vitamin C, beta karoten, flavonoid, dan fitonutrien yang berperan dalam melindungi sel, pembuluh darah, serta organ dalam dari stres akibat radikal bebas. Dikutip dari laman Healthline, fitonutrien dalam seledri juga diketahui dapat mengurangi peradangan pada saluran pencernaan, pembuluh darah, dan organ lainnya.

    Peradangan kronis bisa mempengaruhi berbagai penyakit, seperti radang sendi dan osteoporosis. Seledri memiliki sekitar 25 senyawa antiperadangan yang dapat memberikan perlindungan terhadap peradangan dalam tubuh.

    4. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan

    Seledri mengandung apiuman, senyawa yang berperan dalam mengurangi risiko tukak lambung dan memperkuat lapisan dinding lambung. Selain itu, kandungan serat larut dan air dalam seledri juga membantu sistem pencernaan bekerja lebih optimal.

    Seledri memiliki senyawa phthalide yang membantu melebarkan pembuluh darah, meningkatkan kelancaran aliran darah, dan merilekskan dinding arteri. Mengutip laman WebMD, batang seledri juga mengandung serat, magnesium, dan kalium yang berperan dalam mengontrol tekanan darah agar tetap stabil.

    Ahli Gizi Diet, Jerlyn Jones memverifikasi artikel Medical News Today yang menjelaskan bahwa dalam studi tahun 2015, mengonsumsi seledri membuat resiko penyakit jantung karena tekanan darah tinggi berkurang. Para ilmuwan meyakini sifat antioksidan luteolin menonaktifkan radikal bebas dan meminimalisir kerusakan jantung.

    6. Menjaga Kesehatan Ginjal

    Kandungan antioksidan dalam seledri dapat mengurangi risiko penyakit ginjal kronis yang disebabkan oleh efek radikal bebas. Seledri juga membantu mencegah pembentukan batu ginjal dengan menurunkan kepadatan asam urat dan merangsang produksi urine, sehingga meningkatkan kemampuan tubuh dalam melakukan detoksifikasi.

    7. Menstabilkan Kadar Gula Darah

    Seledri memiliki indeks glikemik yang rendah, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis. Hal ini menjadikannya pilihan makanan yang baik bagi mereka yang ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil.

    Selain itu, karena indeks glikemiknya yang rendah, seledri juga bisa menjadi camilan sehat yang membantu dalam program penurunan berat badan.

    8. Meningkatkan Fertilitas

    Meskipun belum banyak penelitian dilakukan, mengonsumsi seledri diyakini punya manfaat untuk meningkatkan kesuburan. Pada tahun 2016 saat khasiat ini dibuktikan, para ilmuwan yakin kandungan antioksidan dalam seledri lah yang dapat membantu meningkatkan kesuburan pria.

    Mitos-mitos Manfaat Konsumsi Seledri

    Selain jadi penyedap masakan, seledri biasanya juga dijadikan campuran jus yang kini sedang populer. Tapi, Medical News Today menyebut ada banyak klaim manfaat kesehatan yang berlebihan. Sebagian besar khasiat tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat, di antaranya:

    1. Jus Seledri Menghilangkan Racun Dari Tubuh

    Banyak yang mengklaim jus seledri adalah minuman detox yang bisa membantu orang menurunkan berat badan, menghilangkan racun dari tubuh, dan mengobati penyakit kronis. Nyatanya, tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.

    Tubuh secara alami membuang racun melalui hati, ginjal, dan sistem lainnya. Cara terbaik bagi seseorang untuk mendukung proses alami ini, adalah dengan makan makanan seimbang yang kaya nutrisi dan tetap terhidrasi dengan baik.

    2. Baik untuk Minum Jus Seledri Dengan Perut Kosong

    Banyak yang mengklaim bahwa minum jus seledri saat perut kosong dapat meningkatkan manfaatnya. Namun, tidak ada cukup bukti untuk mendukung klaim ini.

    Nyatanya di samping nutrisinya, seledri memiliki kadar senyawa manitol yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi, mengganggu keseimbangan kadar natrium dalam tubuh, dan bisa menimbulkan masalah pencernaan.

    Nah itulah tadi berbagai manfaat seledri dan mitos-mitosnya. Yuk mulai menambahkan seledri dalam menu makanan harian untuk mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan, tapi tentu dengan porsi yang tepat ya!

    (aau/fds)

  • 8 Manfaat Kolang-kaling bagi Tubuh dan Cara Mengolahnya yang Tepat

    8 Manfaat Kolang-kaling bagi Tubuh dan Cara Mengolahnya yang Tepat

    Jakarta – Kolang-kaling atau disebut juga buah atap merupakan salah satu camilan yang populer di masyarakat. Selain rasanya manis dan lezat, kolang-kaling mengandung sejumlah nutrisi yang baik untuk tubuh.

    Namun, cara mengolah kolang-kaling juga tidak boleh sembarangan. Soalnya, kandungan gizi dan nutrisi di dalamnya bisa hilang jika tidak diolah secara tepat.

    Lantas, apa saja manfaat kolang kaling bagi tubuh? Lalu bagaimana cara mengolah kolang-kaling yang benar? Simak penjelasannya dalam artikel ini.

    Manfaat Kolang-kaling untuk Tubuh

    Ada sejumlah manfaat dari mengkonsumsi kolang-kaling untuk tubuh, mulai dari menjaga kesehatan pencernaan hingga mengontrol kadar gula darah. Simak selengkapnya di bawah ini:

    1. Menjaga Kesehatan Pencernaan

    Dilansir Health Benefits Times, mengkonsumsi kolang-kaling dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan. Sebab, buah ini mengandung serat tinggi yang efektif mengobati sembelit.

    Disarankan mengkonsumsi 5-10 butir kolang-kaling per hari dapat membantu menghindari sembelit dan gangguan pencernaan lainnya.

    2. Baik untuk Diet

    Selain dapat menjaga kesehatan pencernaan, mengkonsumsi kolang-kaling juga baik untuk detikers yang sedang diet. Sebuah penelitian mengungkapkan dalam 100 gram kolang-kaling mengandung sekitar 0,69 gram protein, 4 gram karbohidrat, 1 gram kadar abu, dan 0,95 gram serat kasar.

    Kandungan gelatin dalam kolang-kaling dapat memberikan efek rasa kenyang lebih lama, sehingga dapat meredakan hawa nafsu makan berlebih. Hal tersebut dapat membantu detikers yang sedang diet agar tidak makan berlebihan.

    3. Mengontrol Kadar Gula Darah

    Mengutip laman uma.ac.id, kolang-kaling dapat mengontrol kadar gula darah agar tetap stabil. Menurut penelitian dalam uji laboratorium, kolang-kaling mengandung senyawa polisakarida glukomanan yang dapat menurunkan kadar gula darah sekaligus mencegah diabetes.

    4. Meredakan Radang Sendi

    Manfaat kolang-kaling berikutnya adalah dapat meredakan penyakit radang sendi. Hal ini berkat zat galaktomanan pada kolang-kaling yang berkhasiat meredakan penyakit radang sendi. Meski begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengungkapkan khasiat tersebut.

    5. Mencegah Kekurangan Cairan

    Kolang-kaling mengandung air mencapai 94%, sehingga terasa segar saat dikonsumsi. Kandungan air yang banyak juga dapat mencegah kekurangan cairan pada tubuh. Untuk bisa merasakan khasiatnya, disarankan mengkonsumsi kolang-kaling dengan cara direbus tanpa menambah gula atau pemanis lainnya.

    6. Mencegah Osteoporosis

    Osteoporosis menjadi salah satu penyakit yang dapat menyerang orang lanjut usia (lansia). Sebagai bentuk pencegahan sejak dini, disarankan mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium, salah satunya kolang-kaling.

    Sebab, kolang-kaling mengandung 91 miligram kalsium yang diyakini dapat mencegah kemungkinan osteoporosis. Namun, sebaiknya imbangi juga dengan olahraga teratur dan makan-makanan bergizi agar tulang tetap sehat.

    7. Meredakan Panas Dalam

    Manfaat lain dari kolang-kaling adalah mampu meredakan panas dalam. Hal ini berkat kandungan air yang tinggi, sehingga bisa bermanfaat meredakan panas dalam sekaligus membuat tubuh segar.

    8. Menjaga Kesehatan Kulit

    Mengkonsumsi kolang-kaling dapat membantu menjaga kesehatan kulit. Kandungan airnya yang banyak dapat mencegah kulit kering, sehingga tetap terasa lembap.

    Selain itu, sifat anti inflamasi yang terdapat pada kolang-kaling dipercaya dapat meredakan kulit kemerahan akibat terbakar sinar matahari.

    Cara Mengolah Kolang-kaling yang Tepat

    Kolang-kaling mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Selain tinggi kadar air, buah ini juga kaya akan serat, karbohidrat, mineral, dan multivitamin.

    Maka dari itu, sebaiknya jangan mengolah kolang-kaling secara berlebihan karena dapat menghilangkan kandungan gizinya. Sebagai contoh, kolang-kaling ditambahkan gula atau sirup terlalu banyak agar rasanya menjadi manis, tetapi justru menghilangkan nutrisinya.

    Mengutip catatan detikHealth, sebenarnya sah-sah saja menambah gula atau sirup ke dalam kolang-kaling, asalkan jangan berlebihan. Sebab, kadar gula yang berlebih juga berisiko memicu penyakit berbahaya seperti diabetes.

    Agar khasiat dari kolang-kaling dapat dirasakan tubuh, disarankan mengolah kolang-kaling dengan cara direbus selama 10-15 menit. Boleh ditambahkan gula pasir secukupnya agar memberikan rasa manis.

    Demikian delapan manfaat kolang-kaling bagi tubuh dan cara mengolahnya yang tepat. Semoga bermanfaat!

    (ilf/fds)