Produk: karbohidrat

  • Anti Loyo, Berikut Tips Tetap Bugar Selama Berpuasa

    Anti Loyo, Berikut Tips Tetap Bugar Selama Berpuasa

    Jakarta

    Bulan Ramadan adalah momen yang penuh berkah, namun puasa seharian sering kali membuat tubuh terasa lemas dan mudah lelah. Hal ini dikarenakan tubuh tidak menerima asupan bergizi yang bersumber dari makanan atau minuman selama berjam-jam.

    Saat tubuh terasa lemas, aktivitas sehari-hari pun bisa terganggu. Alhasil, jadi tidak mood untuk melakukan apapun.

    Namun, puasa bukanlah alasan untuk tidak produktif sepanjang hari. Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa tips agar tetap bugar dan tidak mudah lemas selama berpuasa:

    1. Perhatikan Asupan Makanan saat Sahur

    Pastikan makanan sahur mengandung kombinasi yang baik antara karbohidrat, protein, dan lemak sehat. Kombinasi makanan sehat dan penuhi kebutuhan cairan tubuh akan memberikan energi yang cukup untuk menjalani puasa dengan lancar.

    Hindari makanan yang terlalu pedas atau berminyak karena bisa menimbulkan rasa haus dan tubuh tidak nyaman saat berpuasa.

    2. Istirahat Cukup

    Selama Ramadan, banyak orang yang mengalami perubahan pola tidur akibat bangun sahur pada dini hari. Pola tidur yang berantakan berakibat badan lelah di siang hari.

    Supaya pola tidur terjaga, usahakan kamu istirahat malam lebih cepat. Hindari aktivitas malam yang tergolong menguras tenaga.

    Sekalipun di siang hari terasa kantuk yang besar, usahakan untuk melakukan power nap dengan tertidur selama 20 menit saja. Sebab power nap bisa mengembalikan stamina tubuh.

    3. Pilih Makanan dengan Serat Tinggi

    Makanan tinggi serat mampu memberikan rasa kenyang lebih lama dan memberikan sumber energi yang lebih stabil. Beberapa makanan tinggi serat di antaranya nasi merah, roti gandum, telur, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan.

    4. Olahraga

    Kata siapa puasa berarti tidak berolahraga? Saat berpuasa, sempatkan olahraga ringan di rumah atau jogging sambil ngabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa.

    Sebab, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyarankan untuk olahraga minimal 150 menit per minggu. Setelah itu WHO juga menyarankan agar menambahkan dua kali per minggu latihan beban untuk menjaga kesehatan tubuh.

    5. Konsumsi Air Mineral dengan Mineral Esensial

    Selain itu untuk mendapatkan tubuh sehat, setiap orang harus memastikan asupan air mineral yang dikonsumsi memiliki kandungan mineral berkualitas. Kandungan mineral berkualitas memiliki manfaat untuk meningkatkan metabolisme, imunitas tubuh, dan menjaga kesehatan sistem pencernaan.

    Salah satu air mineral yang mengandung mineral berkualitas yaitu Le Minerale. Le Minerale bisa diminum sebelum mengonsumsi teh manis atau takjil.

    Setelah puasa seharian, tubuh pasti kekurangan cairan dan mineral. Le Minerale merupakan air mineral dengan mineral esensial berkualitas seperti kalsium, magnesium, kalium, bikarbonat, dan klorida yang penting untuk kesehatan tubuh. Mineral esensial Le Minerale dapat membantu memenuhi mineral harian dan menjaga kebugaran tubuh selama berpuasa.

    Le Minerale satu-satunya yang mencantumkan kandungan mineral di kemasannya. Hal ini menjadi jaminan kualitas Le Minerale.

    Setelah itu, Anda bisa mengonsumsi es teh manis, dengan rasa manisnya yang pas dan tinggi antioksidan, cepat hilangkan lemas setelah berbuka.

    (akd/ega)

  • Ini Alasan Dokter Tak Anjurkan Langsung Makan Berat saat Buka Puasa

    Ini Alasan Dokter Tak Anjurkan Langsung Makan Berat saat Buka Puasa

    Jakarta

    Buka puasa kerap menjadi ajang ‘balas dendam’ setelah tidak makan seharian. Tak jarang seseorang langsung memilih makan berat untuk dijadikan santapan saat berbuka puasa.

    Spesialis gizi klinik dr Davie Muhammad, SpGK menyarankan untuk tidak langsung makan besar saat berbuka puasa. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya lonjakan gula darah.

    “Lonjakan gula darah akan berakibat mudah ngantuk dan mudah lapar kembali. Sehingga upayakan memilih takjil seperti buah potong tinggi air atau kurma,” jelas dr Davie pada detikcom, Jumat (7/3/2025).

    Saat berbuka puasa, dianjurkan mengonsumsi makanan yang ringan, dominan konsumsi buah potong tinggi air atau kurma sekitar 3-4butir. Disarankan juga tidak asupan makanan tinggi gula dan tepung untuk dijadikan menu takjil.

    Untuk makan berat, dr Davie menganjurkan dilakukan setelah salat Magrib. Tentunya dengan komposisi yang lengkap dan seimbang.

    “Jeda shalat maghrib barulah makan (atau) sebelum isya dengan komposisi lengkap dan seimbang mengandung karbohidrat, protein dan serat,” tandasnya.

    (sao/kna)

  • Bolehkah Mengonsumsi Durian Saat Perut Kosong? Ini Penjelasannya

    Bolehkah Mengonsumsi Durian Saat Perut Kosong? Ini Penjelasannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Durian yang dikenal sebagai raja buah, memiliki aroma khas dan rasa unik yang menggoda. Tidak sedikit orang yang kalap saat menikmatinya. Namun, bagaimana jika durian dikonsumsi saat perut kosong? Apakah hal ini aman bagi tubuh?

    Durian bukanlah makanan utama, melainkan buah dengan kandungan gizi yang cukup kompleks. Buah ini mengandung karbohidrat, lemak, serat, serta gula alami dalam jumlah yang cukup tinggi. Selain itu, durian kaya akan vitamin C, kalium, dan antioksidan yang baik bagi kesehatan tubuh.

    Namun, karena kandungan gulanya yang cukup tinggi, durian dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba jika dikonsumsi dalam keadaan perut kosong. Hal ini terutama berisiko bagi penderita diabetes yang perlu mengontrol kadar gula darahnya. Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai dampak mengonsumsi durian saat perut kosong, yang dikutip dari berbagai sumber, Rabu (12/3/2025).

    Dampak Durian Saat Dikonsumsi dalam Keadaan Perut Kosong

    1. Meningkatkan gula darah secara tiba-tiba

    Konsumsi durian saat perut kosong dapat menyebabkan kadar gula darah naik dengan cepat. Hal ini terjadi karena gula alami dalam durian akan langsung diserap oleh tubuh tanpa adanya makanan lain yang memperlambat proses penyerapan.

    2. Menimbulkan sensasi panas di perut

    Durian sering dianggap sebagai buah yang bersifat panas, yang berarti dapat meningkatkan suhu tubuh setelah dikonsumsi. Jika dimakan dalam keadaan perut kosong, efek ini bisa menyebabkan perut terasa panas dan tidak nyaman.

    3. Memicu masalah pencernaan

    Durian mengandung serat dan karbohidrat dalam jumlah yang cukup tinggi, yang sebenarnya baik untuk kesehatan pencernaan. Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan saat perut kosong, dapat menyebabkan kembung, perut terasa begah, atau bahkan gangguan pencernaan seperti diare atau sembelit pada sebagian orang.

    4. Berisiko bagi penderita asam lambung

    Bagi mereka yang memiliki gangguan lambung, seperti asam lambung (GERD), mengonsumsi durian saat perut kosong bisa memperparah gejala. Kandungan gula dan serat yang tinggi dalam durian dapat merangsang produksi asam lambung yang berlebihan, menyebabkan rasa tidak nyaman di perut atau bahkan nyeri ulu hati.

    Jadi, apakah durian boleh dikonsumsi saat perut kosong? Pada dasarnya, mengonsumsi durian saat perut kosong tidak sepenuhnya dilarang. Namun, bagi sebagian orang, hal ini bisa menyebabkan efek samping tertentu, seperti lonjakan gula darah, rasa panas di perut, atau gangguan pencernaan.

    Jika tubuh Anda sensitif terhadap makanan tinggi gula atau tinggi serat, sebaiknya konsumsi durian setelah makan makanan ringan terlebih dahulu. Dengan cara ini, tubuh dapat lebih mudah mengolah nutrisi dalam durian tanpa menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.

  • Puasa Sehat, Saatnya Diet! Ini Tips Agar Target Turunkan Berat Badan Saat Ramadan Tak Meleset – Halaman all

    Puasa Sehat, Saatnya Diet! Ini Tips Agar Target Turunkan Berat Badan Saat Ramadan Tak Meleset – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM  – Bulan Ramadan merupakan bulan istimewa bagi umat muslim. Bulan ini jadi momen religi tapi juga perbaikan fisik untuk kembali menjadi fitri.

    Berpuasa melatih fisik juga merawat kesehatan. 

    Banyak manfaat puasa bagi tubuh. 

    Seperti dilansir dari Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PB PEGI), berpuasa bisa  meningkatkan kesehatan saluran cerna.

    Berpuasa juga bisa menjaga berat badan dan kolesterol pun menurun.

    “Bulan Ramadan ini pastinya merupakan momentum yang sangat ideal bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan terutama dengan adanya ibadah puasa,” kata Veronica, S.Gz., Ahli Gizi LIGHThouse, klinik manajemen berat badan dari LIGHT Group.

    Tapi jangan salah langkah ya dietnya agar target berat badan tak meleset.

    Nah, puasa seperti apakah yang efektif untuk mencapai tujuan penurunan berat badan ideal?

    “Untuk memastikan diet kita efektif dan sehat, pastinya kita harus memperhatikan jumlah dan makanan yang kita konsumsi baik saat sahur maupun berbuka.”

    Menurut Veronica, Kliniknya telah membantu lebih dari 90.000 pasien menurunkan berat badan melalui
    program LIGHTweight -signature diet program yang dibuat oleh dr Grace Judio Kahl – CEO dan
    Founder LIGHT Group.

    Program ini memberikan hasil 3.5x lebih efektif dalam menurunkan berat badan melalui pengaturan pola makan yang tepat serta keberlanjutan perubahan kebiasaan pola makan para pasien.

    Berikut beberapa tips jaga pola makan saat Ramadan dari LIGHThouse Clinic.

    1. Sahur untuk energi 

    Ilustrasi sahur (Freepik)

    Saat sahur, konsumsi makanan bergizi untuk energi seharian.

    Sahur adalah waktu makan yang sangat penting untuk menjaga stamina sepanjang hari.

    Disarankan untuk mengonsumsi:
    • Boleh namun membatasi, karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oatmeal, atau roti
    gandum.

    • Protein berkualitas tinggi dari telur, ikan, ayam tanpa kulit.

    • Serat dan lemak sehat dari sayuran hijau, buah-buahan, alpukat, dan kacang-kacangan
    untuk mendukung pencernaan.
    • Chia Oat agar memberikan energi dan tidak mudah lapar, cocok
    dikonsumsi saat sahur.

    • Air putih yang cukup untuk mencegah dehidrasi, minimal 2-3 gelas saat sahur.

    Masyarakat juga diimbau untuk menghindari makanan yang terlalu asin atau manis berlebihan
    karena dapat menyebabkan dehidrasi dan lonjakan gula darah yang cepat turun.

    2. Makan bertahap saat berbuka puasa

    ILUSTRASI buka puasa – adwal buka puasa sekaligus azan Magrib pada Minggu, 18 April 2021 atau 6 Ramadhan 1442 H untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. (geo.tv)

    Berbuka dengan makanan yang sehat sangat penting agar tubuh tidak kaget setelah seharian berpuasa. 

    Idealnya, berbuka diawali dengan:
    • Air putih dan kurma, yang memberikan energi cepat dan membantu tubuh kembali
    terhidrasi.

    • Cari pemanis pengganti sirup yang rendah kalori dan rendah gula dan dapat dikombinasikan dengan bahan lain seperti cincau atau buah-buahan.

    • Makan utama secara bertahap, dengan mengonsumsi makanan bergizi yang mencakup protein sehat, karbohidrat kompleks, dan sayuran.

    • Menghindari makanan berminyak dan gorengan, karena bisa memperlambat
    metabolisme dan menyebabkan gangguan pencernaan.

    • Menghindari konsumsi jajanan manis tinggi gula dan karbohidrat, sebagai alternatif
    dapat mengonsumsi  puding praktis dengan rasa yang manis namun memiliki kalori dan gula yang rendah.

    3. Pola makan setelah tarawih

    Jika masih merasa lapar setelah tarawih dan sebelumnya belum mengonsumsi makanan berat, disarankan mengonsumsi makanan rendah kalori. 

    Mi dapat menjadi santapan malam dengan tambahan protein ayam dan sayur dalam sajian. Pilih yang rendah kalori. 

    4. Hindari makanan berminyak dan gorengan

    Kris wajan penggorengan ultima (istimewa)

    Tentunya sajian bersantan, berminyak dan gorengan cukup menggiurkan saat berbuka puasa, namun memiliki risiko memperlambat metabolisme dan menyebabkan gangguan pencernaan dan memperburuk kualitas tidur.

    Untuk mencegah konstipasi saat menjalani puasa, dapat mengonsumsi minuman tinggi serat untuk memenuhi kebutuhan serat harian saat puasa.

  • Sering Lemas Saat Puasa? Ini 5 Tips agar Tetap Produktif Selama Ramadan

    Sering Lemas Saat Puasa? Ini 5 Tips agar Tetap Produktif Selama Ramadan

    Jakarta

    Ramadan menjadi bulan penuh berkah yang banyak ditunggu-tunggu. Sayangnya, selama Ramadan, rasa lemas dan kurang bertenaga sering kali muncul saat menjalani ibadah puasa.

    Adapun rasa lemas bisa muncul lantaran perbedaan pola makan dan tidur selama puasa sehingga tingkat energi menurun. Akibatnya, tubuh menjadi kurang fokus dan tidak produktif selama puasa sehingga mengganggu pekerjaan atau kegiatan rumah tangga.

    Namun, perbedaan pola makan dan tidur bukan berarti mustahil bagi Anda untuk tetap produktif. Melansir berbagai sumber, berikut 5 tips agar selalu produktif dan bertenaga selama puasa Ramadan.

    1. Perhatikan Makanan Sahur & Berbuka

    Pola makan yang tepat saat sahur dan berbuka akan mempengaruhi energi tubuh selama puasa. Pastikan untuk tidak melewatkan waktu sahur agar tubuh tetap berenergi sepanjang hari. Selain itu, pilihlah makanan yang bernutrisi yang kaya serat, karbohidrat dan protein. Saat berbuka puasa, hindari makanan yang mengandung gula berlebihan atau makanan berminyak.

    2. Tidur yang Cukup

    Kurang tidur bisa menjadi salah satu penyebab hilangnya fokus dan sulit untuk tetap produktif. Hal ini membuat tubuh cepat lelah dan mengganggu konsentrasi. Sebaiknya, hindari begadang agar bisa bangun pagi dengan segar. Jika memungkinkan, lakukan tidur siang singkat (power nap) setelah selesai beraktivitas untuk mengembalikan energi.

    3. Pastikan Tubuh Terhidrasi

    Selain makanan, penting juga untuk memperhatikan kebutuhan cairan tubuh agar tak dehidrasi saat puasa. Salah satu cara mudah yang dilakukan adalah dengan mengonsumsi air yang cukup, baik saat sahur maupun berbuka. Tubuh yang terhidrasi dengan baik dapat mempertahankan tingkat energi harian sehingga bisa tetap produktif selama puasa.

    4. Tetap Aktif

    Meskipun berpuasa, olahraga harus tetap dilakukan untuk menjaga energi tubuh. Cobalah untuk melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, atau stretching selama 30 menit. Hal ini akan membuat tubuh tetap aktif dan tidak merasa lesu.

    5. Konsumsi Suplemen

    Terakhir yang tak kalah penting adalah mengonsumsi vitamin atau suplemen. Pasalnya, tubuh membutuhkan tambahan dari suplemen untuk menjaga keseimbangan gizi selama berpuasa. Agar tetap bisa fokus dan produktif sepanjang hari, cobalah konsumsi Sido Muncul Natural Ginkgo Biloba.

    Seperti diketahui, Ginkgo Biloba merupakan tumbuhan yang berasal dari Tiongkok dan dikenal dengan tumbuhan ‘panjang umur’ karena bisa hidup sampai 200 tahun. Biasanya, daun ginkgo dapat dimanfaatkan untuk mengobati amnesia, gangguan kognitif, aritmia, penyumbatan pembuluh darah.

    Sido Muncul Ginkgo Biloba Foto: Sido Muncul

    Mengonsumsi Sido Muncul Natural Ginkgo Biloba selama bulan puasa, dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif, termasuk memori dan konsentrasi. Tak hanya itu, Sido Muncul Natural Ginkgo Biloba juga dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dengan melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh.

    Buat Anda yang sering sakit kepala atau migrain saat puasa, kandungan Ginkgo Biloba dalam Sido Muncul Natural juga memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang mampu melebarkan pembuluh darah sehingga membantu aliran darah menuju otak. Dengan demikian, gejala migrain bisa berkurang.

    Sido Muncul Ginkgo Biloba Foto: Sido Muncul

    Untuk meningkatkan produktivitas saat puasa, Anda dapat mengonsumsi Sido Muncul Natural Ginkgo Biloba satu kali sebelum tidur dan saat sahur sesudah makan.

    Sido Muncul Natural Ginkgo Biloba telah terstandarisasi 24% Ginkgo Flavon Glycosides yang merupakan dosis yang direkomendasikan dari ekstrak kering standar untuk penggunaan oral ginkgo. Suplemen ini juga bebas gelatin karena menggunakan cangkang kapsul alami (vegetable capsules)

    Adapun Sido Muncul Natural Ginkgo Biloba saat ini bisa dibeli di apotek dan apotek modern terdekat, atau secara online di www.sidomuncul.co.id serta Sido Muncul Store di marketplace kesayangan kalian.

    (anl/ega)

  • Resep Viral Kurma Butter Disebut Bantu Jaga Kadar Gula Darah, Ini Faktanya

    Resep Viral Kurma Butter Disebut Bantu Jaga Kadar Gula Darah, Ini Faktanya

    Jakarta

    Resep kurma dengan tambahan unsalted butter viral di media sosial sebagai alternatif menu buka puasa. Selain enak, kombinasi makanan ini disebut dapat membantu mengontrol gula darah hingga menyehatkan pencernaan.

    Praktisi kesehatan dr Ulul Albab menjelaskan, kurma memang memiliki keistimewaan tersendiri. Meski manis, kurma tidak memicu lonjakan gula darah secepat makanan takjil lain yang mengandung gula tambahan.

    Selama dikonsumsi tidak berlebihan, kurma sangat cocok menjadi makanan pembuka saat buka puasa. dr Ulul yang juga Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini menyarankan 3 buah kurma sebelum dilanjutkan ke makanan berat.

    Menurut dr Ulul, menambahkan unsalted butter pada kurma hanya soal preferensi saja. Hingga saat ini, belum ada penelitian yang mengaitkan konsumsi unsalted butter dengan lonjakan gula darah yang lebih terkontrol.

    “Masalah ditambah dengan butter, kadang-kadang dengan madu, dan sebagainya itu memang perlu diteliti lebih lanjut. Tapi yang pasti adalah kurma adalah salah satu makanan yang disunahkan,” ucap dr Ulul ketika ditemui awak media di Depok, Jawa Barat, Senin (10/3/2025).

    dr Ulul mengingatkan, kurma hanya bagian dari menu pembuka saat buka puasa. Tubuh tetap memerlukan nutrisi lain seperti karbohidrat, protein, mineral, dan sedikit lemak, yang didapatkan dari makanan berat.

    Ia menambahkan, puasa secara umum sebenarnya sudah sangat baik untuk menjaga kadar gula darah. Selama berpuasa, terjadi perubahan sistem metabolisme yang lebih baik, sehingga status kesehatan secara keseluruhan juga lebih terjaga.

    “Puasa itu membuat gula darah terkontrol. Biasanya dengan berpuasa maka metabolisme tubuh itu menjadi lebih bagus, teratur. Bukan hanya gula teratur, tapi tensi terkontrol, kemudian beberapa seperti asam urat dan kolesterol juga terkontrol,” tandasnya.

    (avk/up)

  • Gen Z Banyak Kena Asam Lambung, Dokter Sarankan Menu Ini Saat Buka Puasa

    Gen Z Banyak Kena Asam Lambung, Dokter Sarankan Menu Ini Saat Buka Puasa

    Jakarta

    Praktisi kesehatan dr Ulul Albab menuturkan saat ini terjadi pergeseran tren penyakit maag atau lambung. Saat ini, penyakit tersebut lebih banyak dialami generasi muda dengan setidaknya 36 persen insiden ditemukan di kalangan Gen Z.

    Diduga, penyebabnya adalah perubahan pola makan yang tidak sehat hingga tingkat stres yang tinggi di kalangan anak muda. Beban kerja atau tugas kuliah yang berat juga dapat meningkatkan risiko masalah asam lambung.

    “Persentasenya sampai 36 persen sebenarnya itu menarik, kita juga bingung kenapa Gen Z kena asam lambung. Karena dulu orang yang terkena asam lambung sudah 40 tahun ke atas, sekarang tidak,” katanya ketika ditemui awak media di kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (10/3/2025).

    “Dengan beberapa faktor fisik, dan faktor luar seperti makanan pola makan, dan juga pola stres, pola kerja dan beban kuliah, itu pasti akan meningkatkan risiko asam lambung,” sambung dr Ulul yang juga Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

    dr Ulul mengatakan, temuan tersebut cukup memprihatinkan mengingat jumlah Gen Z begitu banyak di Indonesia. Oleh karena itu, kesadaran akan pola makan yang baik dan pengelolaan stres harus lebih banyak diketahui oleh anak muda.

    Bagi yang punya masalah lambung, ia juga mengingatkan untuk lebih memperhatikan makanan ketika berbuka puasa. Ini penting untuk mencegah masalah lambung menjadi lebih parah.

    Menurut dr Ulul, masyarakat harus bisa membatasi asupan makan-makanan yang dapat merangsang lambung ketika buka puasa.

    “Makanan yang merangsang lambung, biasanya dia berlebihan dari bersantan, asam, kemudian pedas,” ujarnya.

    Beberapa makanan lain yang sebaiknya dibatasi konsumsinya ketika buka puasa meliputi gorengan, makanan kuah santan kental, minuman bersoda, cuka, hingga sayuran dan buah yang mengandung gas, seperti kol, sawi, nangka, dan durian.

    Sedangkan, makanan yang ramah lambung contohnya seperti makanan sumber protein seperti daging, brokoli, kurma, dan pisang. Santan dan minyak masih diperbolehkan namun sebaiknya dalam jumlah yang sedikit.

    Sumber karbohidrat seperti nasi, roti, kentang, bihun, dan jagung juga aman untuk lambung saat berbuka puasa. Pengolahan makanan yang disarankan seperti pepes, bakar, tim, semur, dan panggang.

    (avk/up)

  • 7 Cara Alami Agar Pria Lebih Tahan Lama di Ranjang

    7 Cara Alami Agar Pria Lebih Tahan Lama di Ranjang

    JAKARTA – Banyak pria ingin meningkatkan daya tahan mereka saat berhubungan intim agar bisa memberikan kepuasan maksimal kepada pasangan. Sayangnya, masalah seperti ejakulasi dini, kurangnya stamina, atau stres bisa menjadi penghambat.

    Jika Anda mengalami hal ini, jangan khawatir. Ada beberapa cara alami yang bisa membantu Anda bertahan lebih lama di ranjang. Berikut adalah tujuh 7 yang bisa dicoba agar pria tahan lama di ranjang, seperti dilansir dari laman Healthline.

    1. Rutin Berolahraga

    Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kesehatan adalah dengan olahraga kardiovaskular. Seks memang meningkatkan detak jantung, tetapi olahraga rutin dapat menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan performa seksual.

    Cobalah melakukan olahraga intensitas sedang hingga tinggi selama 75–150 menit per minggu. Aktivitas seperti berenang dan lari sangat baik untuk meningkatkan libido. Selain itu, hindari duduk terlalu lama.

    Jenis olahraga yang direkomendasikan, yakni latihan kardiovaskular (lari, berenang, bersepeda) untuk kesehatan jantung, latihan kekuatan (angkat beban, push-up) untuk meningkatkan daya tahan tubuh, dan latihan kegel untuk memperkuat otot dasar panggul yang membantu mengontrol ejakulasi.

    2. Konsumsi Makanan Penunjang Performa Seksual

    Beberapa makanan dapat meningkatkan aliran darah dan stamina, seperti:

    – Karbohidrat kompleks untuk energi yang stabil, bukan karbohidrat sederhana.

    – Buah-buahan, seperti apel, pir, dan jeruk yang dapat menurunkan risiko tekanan darah tinggi.

    – Asam lemak omega-3, yang meningkatkan aliran darah, seperti salmon, ikan hering, dan telur diperkaya omega-3.

    – Vitamin D, yang berperan dalam meningkatkan sirkulasi darah dan menurunkan risiko disfungsi ereksi. Sumbernya antara lain tuna, telur, dan jamur.

    3. Tingkatkan Kadar Melatonin

    Melatonin adalah hormon yang membantu tidur dan memiliki berbagai manfaat lainnya, termasuk berperan dalam mengurangi risiko disfungsi ereksi. Tubuh memproduksi melatonin secara alami, tetapi Anda juga bisa mendapatkannya dari makanan seperti pistachio atau melalui suplemen.

    4.Pengobatan Alami

    Beberapa bahan alami yang dipercaya dapat meningkatkan libido dan performa seksual. Diantaranya adalah yohimbine, yakni ekstrak kulit pohon yang meningkatkan aliran darah ke penis.

    Selain itu, kafein yang apat meningkatkan stamina dan daya tahan saat beraktivitas. Ada pun ginseng, herbal populer yang dapat meningkatkan stamina seksual.

    5. Kurangi stres

    Stres dapat berdampak buruk pada kesehatan secara keseluruhan, termasuk libido. Stres meningkatkan detak jantung dan tekanan darah dalam cara yang tidak sehat. Hal ini dapat mengurangi gairah dan performa seksual.

    Selain itu, stres juga bisa memicu kebiasaan buruk seperti konsumsi alkohol atau merokok, yang dapat merusak performa seksual. Cara efektif untuk mengurangi stres adalah olahraga agar melepaskan endorfin. Lalu, jangan lupa berbicara dengan pasangan untuk memperkuat hubungan dan mengurangi ketegangan.

    6. Hentikan kebiasaan tidak sehat

    Kebiasaan seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat merusak performa seksual. Merokok bisa menyempitkan pembuluh darah, yang meningkatkan risiko impotensi. Selain itu, alkohol dalam jumlah berlebihan dapat mengganggu sirkulasi darah dan fungsi ereksi. Jika ingin minum, batasi konsumsi pada tingkat normal. Menggantinya dengan kebiasaan sehat seperti olahraga dan pola makan yang baik dapat meningkatkan kesehatan seksual.

    7. Masturbasi

    Jika ingin bertahan lebih lama saat berhubungan seks, masturbasi bisa membantu. Masturbasi dapat membantu meningkatkan kontrol ejakulasi. Namun, jika dilakukan terburu-buru, justru bisa membuat Anda lebih cepat mencapai klimaks saat bersama pasangan. Cobalah untuk melatih daya tahan dengan memperpanjang durasi masturbasi, sehingga Anda bisa lebih lama saat berhubungan intim.

  • Tetap Bugar Saat Puasa dengan Berolahraga, Perhatikan Jenis dan Waktu Terbaik agar Tubuh Tak Lemas

    Tetap Bugar Saat Puasa dengan Berolahraga, Perhatikan Jenis dan Waktu Terbaik agar Tubuh Tak Lemas

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurika Anisa

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Berolahraga saat puasa dinilai menjadi momen yang baik selama tidak ada kondisi kesehatan tertentu.

    Pada dasarnya, puasa tidak menghalangi seseorang untuk berolahraga.

    Ada banyak jenis olahraga yang bisa dilakukan saat berpuasa dan waktu yang tepat untuk melakukannya.

    Founder Urban Athletes, Verawaty Budiyanto menyebut, bulan puasa menjadi saat yang sangat tepat untuk berolahraga.

    Dalam kondisi normal, tubuh akan menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi.

    Namun, ketika berpuasa, asupan karbohidrat berkurang dan mengistirahatkan organ pencernaan seperti lambung, usus pankreas, empedu dan liver.

    “Kalau enggak puasa, gula darah atau glukosa jadi sumber energi utama. Tetapi saat puasa, glukosa habis, sumber energi menjadi metabolisme lemak. Jadi olahraga saat puasa justru yang dibakar adalah lemak,” ujarnya ditemui di Fitnessworks Graha SA Surabaya, Minggu (9/3/2025).

    Sehingga latihan fisik rutin disebut sangat efisien dalam mengatur persediaan energi selama berpuasa.

    Rutin berolahraga dikatakannya dapat meningkatkan fungsi kardio-metabolik.

    “Ini juga cocok buat yang ingin lemaknya terkikis habis. Jadi ketika puasa itu justru paling tepat untuk beraktivitas fisik,” ujarnya.

    Meski demikian, perlu mempertimbangkan waktu yang tepat untuk olahraga saat puasa.

    Vera, sapaan akrabnya, menyebut, durasi waktu untuk berolahraga bisa dilakukan setelah sahur dan sesaat sebelum buka puasa.

    Ia menilai waktu sebelum buka puasa menjadi terbaik lantaran tubuh sudah hampir melewati fase puasa.

    Estimasinya, ketika olahraga selesai bertepatan dengan waktu berbuka.

    Sehingga cairan tubuh dan tenaga yang berkurang dapat segera terganti.

    Selain itu, penting dalam memilih jenis olahraga di gym yang sesuai dengan kemampuan saat berpuasa.

    Salah satu yang dianjurkan adalah angkat beban, dan mengurangi latihan kardio atau memilihnya dengan intensitas rendah.

    Latihan kardio dan angkat beban merupakan dua jenis olahraga yang berbeda dalam intensitas, durasi dan kekuatan otot yang digunakan.

    Latihan angkat beban dapat meningkatkan kekuatan otot, massa otot, kebugaran tubuh dan mempercepat proses metabolisme.

    Kardio maupun angkat beban sama-sama dapat dilakukan saat berpuasa, hanya saja perlu menyesuaikan intensitas seperti fokus pada latihan yang ringan, menjaga hidrasi, dan menyesuaikan durasi olahraga.

    “Mengakali supaya tidak lemas saat olahraga waktu puasa, sebaiknya jangan banyak melakukan kardio, harus gerakan angkat beban bisa memperbaiki sel-sel yang rusak. Makanya kami punya program olahraga khusus yang puasa, diilakukan bersama dengan personal trainer,” ujarnya.

    Program Steadfasting Challenge 2025 ini dirancang untuk mengajak masyarakat tetap aktif selama Ramadan.

    Berlangsung hingga 26 Maret 2025, program tersebut bertujuan untuk memaksimalkan pembakaran lemak dan pembentukan massa otot melalui kombinasi olahraga dan puasa.

    Melakukan olahraga dengan dipandu personal trainer disebut dapat membantu penurunan body fat, visceral fat yang signifikan, mengurangi angka kolesterol, dan gula darah.

    “Kami ingin menghilangkan anggapan bahwa olahraga saat berpuasa itu berisiko. Justru dengan strategi yang tepat, puasa justru jadi momentum terbaik bisa mencapai bentuk tubuh ideal,” ucapnya.

  • Kebutuhan protein hewani anak harus terpenuhi untuk cegah stunting

    Kebutuhan protein hewani anak harus terpenuhi untuk cegah stunting

    Jakarta (ANTARA) – Praktisi kesehatan dari RSUD Kepulauan Seribu dr Viktor mengemukakan bahwa anak di kabupaten di Provinsi DKI Jakarta tersebut harus mendapatkan sumber protein hewani yang cukup untuk mencegah stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi.

    “Anak-anak di Kepulauan Seribu seharusnya mendapatkan protein hewani yang cukup,” ujar dr Viktor di Jakarta, Senin.

    Dia menyebutkan, jangan hanya makan karbohidrat sekadar kenyang, tapi perhatikan gizi seimbang untuk pertumbuhan optimal.

    Ia menjelaskan, stunting adalah gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis yang ditandai dengan tubuh anak lebih pendek dari usianya.

    Menurut dia, kondisi ini dapat berdampak pada kesehatan, kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan.

    Ia mengatakan bahwa pencegahan stunting harus dimulai sejak 1.000 hari pertama kehidupan dengan memastikan ibu hamil mendapatkan gizi cukup.

    Mulai dari memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif, makanan pendamping air susu ibu (MPASI) bergizi serta menjaga kebersihan lingkungan.

    “Jadi jangan hanya mengandalkan karbohidrat untuk membuat anak kenyang,” kata dia.

    Dia berharap sosialisasi pencegahan stunting yang dilakukan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan perilaku hidup sehat dalam mencegah stunting di Kepulauan Seribu.

    “Kami sadarkan masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting dan memberikan panduan yang jelas dalam melakukannya,” kata dia.

    Berdasarkan Prevalensi Status Gizi Balita menurut Kabupaten/Kota di Provinsi DKI Jakarta, Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kasus stunting di Kabupaten Kepulauan Seribu sudah turun menjadi 18,6 persen.

    Pada 2023 angka stunting tercatat 135 terdiri atas 16 anak di Kelurahan Pulau Tidung, Kelurahan Pulau Pari (16 anak) dan Kelurahan Pulau Untung Jawa 5 anak.

    Untuk Kelurahan Pulau Panggang sebanyak 38 anak, Kelurahan Pulau Kelapa (42 anak) dan Kelurahan Pulau Harapan ada 18 anak.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025