Produk: karbohidrat

  • Menko Zulkifli Hasan Minta Masyarakat Tak Panic Buying, Klaim Harga Pangan Masih di Bawah HET

    Menko Zulkifli Hasan Minta Masyarakat Tak Panic Buying, Klaim Harga Pangan Masih di Bawah HET

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkilfi Hasan memastikan stok pangan menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) cukup. Harga pangan juga dipastikan bisa terkendali dan tidak melambung jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET).

    Zulkifli mengatakan, stok beras dan jagung cukup untuk menopang peningkatan konsumsi pada momen pergantian tahun. Bahkan, cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola Perum Bulog bisa tembus 4 juta ton.

    “Jadi stok kita sekarang aman banyak sekali apalagi kalau karbohidrat. Beras di gudang Bulog luber 4 juta. Karena kita surplus 4,7 juta, produksi beras sampai Desember ya. Jagung juga berlebih sebagai sumber makan ternak. Jadi karbohidrat aman,” ungkap Zulkifli, dalam wawancara di Liputan6 SCTV, dikutip Jumat (5/12/2025).

    Dia juga memastikan pangan jenis telur, ayam, hingga ikan dalam kondisi yang cukup. Sehingga meminta masyarakat tidak belanja berlebihan atau panic buying.

    “Telur, ayam, ikan juga aman. Jadi masyarakat enggak usah khawatir. Enggak usah stok terlalu banyak, panic buying, seperlunya saja gitu. Nataru bahkan sampai Lebaran Insyaa Allah nanti akan stok kita cukup, dan harga bisa kita kendalikan,” pintanya.

    Meski begitu, Zulkifli mengamini mulai ada kenaikan harga karena meningkatnya permintaan di pasaran. Namun, pantauannya, harga belum melebihi HET yang ditetapkan pemerintah.

    “Belum melebih HET, misalnya ayam itu Rp 40 ribu gitu, belum, belum lebih gitu ya. Telur itu kan Rp 32 ribu, belum lebih gitu. Tapi sudah hampir menyundul, mepet-mepet, tentu ini kita akan perhatikan,” ia menambahkan.

  • BGN Dorong Diversifikasi Pangan untuk Perkuat Program Makan Bergizi Gratis

    BGN Dorong Diversifikasi Pangan untuk Perkuat Program Makan Bergizi Gratis

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan komitmen memperluas diversifikasi pangan sebagai bagian dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

    Upaya ini ditampilkan melalui peluncuran buku Rasa Bhayangkara Nusantara yang memuat ratusan menu daerah dari berbagai wilayah Indonesia.

    Kepala BGN Dadan Hindayana menyatakan diversifikasi pangan menjadi strategi penting untuk memastikan asupan gizi anak Indonesia terpenuhi melalui sumber makanan yang beragam.

    Menurutnya, pemanfaatan kuliner Nusantara dapat mendukung pendidikan gizi sekaligus memperkenalkan keragaman budaya sejak dini.

    “Diversifikasi pangan menjadi bagian penting dalam memastikan menu yang sehat, aman, dan sesuai standar nasional,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (5/12/2025).

    Terbitkan Buku Rasa Bhayangkara Nusantara

    Buku Rasa Bhayangkara Nusantara menuangkan sejumlah hidangan—mulai dari Soto Lamongan, Nasi Pecel Madiun, Nasi Jagung Khas Kaili, hingga Pallu Basa—dicantumkan bersama kandungan gizi dan dibuat dengan prinsip higienitas serta standar ilmiah BGN.

    BGN menilai diversifikasi pangan penting untuk mengurangi ketergantungan pada satu jenis makanan pokok dan memperluas sumber karbohidrat, protein, dan serat. 

    Menu dalam buku tersebut dirancang menggunakan bahan lokal dari berbagai daerah, seperti jagung, umbi, ikan air tawar, dan aneka bumbu Nusantara.

    Dadan berharap upaya diversifikasi pangan ini dapat memastikan anak-anak memperoleh asupan gizi seimbang sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional. 

    “Rasa Bhayangkara Nusantara menjadi inspirasi bahwa memberi makan anak bangsa adalah pengabdian tertinggi,” tandas Dadan.

  • Pola Makan Vladimir Putin yang Bikin Tetap Bugar di Usia 73 Tahun

    Pola Makan Vladimir Putin yang Bikin Tetap Bugar di Usia 73 Tahun

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin kerap menjadi sorotan publik, bukan hanya karena aktivitas politiknya, tetapi juga karena bagaimana ia menjaga kebugaran di usia 73 tahun. Salah satu aspek yang paling sering dibahas media pemerintah Rusia adalah pola makan hariannya, yang disebut-sebut sangat teratur dan disiplin.

    Menurut pemaparan Russia Beyond, sarapan menjadi bagian paling konsisten dari rutinitas sang presiden. Menunya dimulai dengan bubur, ditemani tvorog, keju segar fermentasi khas Eropa Timur, yang biasanya dicampur madu.

    Dikutip dari Hindutimes, Putin juga mengonsumsi telur puyuh mentah yang dimakan langsung, serta jus bit dan lobak sebagai bagian dari sarapannya.

    Soal makanan manis, ia jarang mengonsumsinya. Madu menjadi sumber gula utamanya, sementara es krim hanya ia nikmati sesekali. Ia pernah mengatakan lebih menyukai beras dan buckwheat, tetapi tidak terlalu berminat terhadap oat.

    Sayuran hampir selalu ada dalam menu hariannya, seperti tomat, mentimun, dan salad. Untuk sumber protein, ia lebih memilih ikan, meski domba juga termasuk favoritnya.

    Pada siang hari, Putin hanya makan buah atau kefir bila tersedia. Sementara makan malam sering ia lewatkan sama sekali. Ketika bepergian, ia mencicipi hidangan lokal namun tetap dalam porsi kecil.

    Sarapan Tinggi Protein Sesuai Temuan Penelitian

    Menariknya, pola sarapan Putin sejalan dengan berbagai penelitian nutrisi modern. Menu tinggi protein seperti tvorog, telur puyuh, dan ikan diketahui memberi rasa kenyang yang lebih kuat dibanding sarapan tinggi karbohidrat.

    Studi pada 2013 menunjukkan bahwa sarapan kaya protein merangsang pelepasan hormon kenyang seperti PYY dan GLP-1 dalam jumlah lebih tinggi. Penelitian lain menemukan peserta yang rutin sarapan tinggi protein cenderung lebih sedikit ngemil di malam hari, karena rasa kenyang bertahan lebih lama.

    Meski demikian, setiap orang memiliki kebutuhan nutrisi berbeda. Pola makan yang cocok untuk satu individu belum tentu sesuai untuk orang lain.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/kna)

  • Ingin Kurus Tapi Doyan Gorengan? Menkes: Makan 3-4 Biji Saja Harus ‘Dibayar’ Lari 5 Km

    Ingin Kurus Tapi Doyan Gorengan? Menkes: Makan 3-4 Biji Saja Harus ‘Dibayar’ Lari 5 Km

    Jakarta

    Menteri Kesehatan mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan pola makan, terutama saat terbiasa mengonsumsi gorengan tinggi kalori, tetapi rendah gizi. Menkes mencontohkan satu potong gorengan saja bisa berkontribusi besar pada kenaikan berat badan bila tidak diimbangi aktivitas fisik.

    “Tahu nggak kalau kita makan satu gorengan seperti ini, kalorinya 100 sampai 150 kalori. Dan biasanya nggak bikin kenyang. Aku jamin kalian pasti makannya kayak aku dulu, nggak cukup satu biji, minimal tiga atau empat. Enak banget,” bebernya dalam akun Instagram pribadi, seperti dilihat detikcom Kamis (4/12/2025).

    Menurut Menkes, banyak orang tidak menyadari menyantap tiga gorengan berarti menandakan masuknya 300 hingga 450 kalori, setara dengan satu porsi makan siang lengkap.

    Perlu dicatat, kalori dari gorengan tidak mudah dibakar tanpa aktivitas fisik yang cukup. Sebagai pria yang memiliki bobot tubuh 70 kg, Menkes menyebut kalori dari mengonsumsi tiga gorengan bahkan perlu ‘dibakar’ dengan lari 5 kilometer untuk menyeimbangkan energi yang masuk.

    “Wah, untuk orang dengan berat badan seperti saya, itu harus lari 5 kilo. Bahkan gara-gara makan cuma satu gorengan, saya mesti treadmill 15 menit,” katanya.

    Ia menegaskan keluhan berat badan naik sering kali berasal dari pola makan harian yang tidak disadari, khususnya makanan berlemak tinggi seperti gorengan.

    “Yang suka ngeluh berat badannya naik terus, habis makannya gorengan sih.”

    Menkes mengimbau masyarakat mulai membatasi gorengan dan menata pola makan sesuai pedoman Isi Piringku, seperti berikut:

    1. Setengah Piring Berisi Sayur dan Buah

    Setengah piring terdiri dari:

    Sayur-sayuran (lebih banyak)

    Buah-buahan

    Sayur memberi serat, vitamin, mineral, dan membantu kenyang lebih lama.

    Buah melengkapi kebutuhan vitamin dan antioksidan.

    2. Seperempat Piring Karbohidrat

    Setengah dari sisa piring atau seperempat piring adalah makanan pokok, seperti:

    nasi

    roti

    mie

    kentang

    singkong, ubi

    Disarankan memilih sumber karbohidrat kompleks atau berserat.

    3. Seperempat Piring Protein

    Seperempat piring lainnya diisi lauk berprotein:

    ikan

    ayam

    telur

    tahu-tempe

    daging

    kacang-kacangan

    Protein membantu perbaikan sel, kekebalan, dan menjaga massa otot.

    4. Minum Air Putih

    Anjuran 8 gelas per hari atau sesuai kebutuhan tubuh.

    5. Batasi Gula, Garam, dan Lemak

    Gula: maksimal 4 sendok makan/hari

    Garam: maksimal 1 sendok teh/hari

    Lemak: maksimal 5 sendok makan/hari

    (naf/kna)

  • Apakah Biotin Benar-Benar Bisa Wujudkan Rambut Tebal dan Minim Rontok?

    Apakah Biotin Benar-Benar Bisa Wujudkan Rambut Tebal dan Minim Rontok?

    JAKARTA – Biotin atau vitamin B7, kerap dijanjikan sebagai “jalan pintas” menuju rambut yang lebih tebal, kuat, dan bebas rontok. Entah dalam bentuk kapsul, gummy, serum, atau suplemen rambut. Di toko kecantikan, klaim seperti “hair growth”, “stronger hair”, atau “fuller hair” dengan cepat menarik perhatian siapa saja yang mendambakan mahkota rambut lebat tanpa harus repot. Namun, seperti banyak rahasia kecantikan lainnya, sebelum Anda tergiur, ada baiknya menelisik dulu, apa realitas di balik janji tersebut? 

    Biotin sejatinya berperan penting dalam metabolisme tubuh, membantu mengubah karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi dan mendukung struktur keratin, protein yang membentuk rambut, kulit, dan kuku. 

    Tetapi, untuk kebanyakan orang dengan pola makan berimbang (yang sudah mencakup telur, kacang-kacangan, daging, ikan, dan sayuran), asupan biotin dari makanan sehari-hari sudah 

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen dengan biotin bisa membantu memperbaiki tampilan rambut, tapi hanya pada orang yang memiliki kekurangan biotin secara klinis, bukan pada mereka dengan kadar normal. Di luar kondisi tersebut, bukti ilmiah yang menyatakan bahwa konsumsi biotin akan membuat rambut bertumbuh lebih cepat, lebih tebal, atau lebih kuat sangat terbatas. 

    Dengan kata lain: “coba saja” suplemen biotin mungkin tidak merugikan tetapi harapan bahwa rambut akan secara ajaib “lebat dan tebal” hanya karena suplemen semata sebaiknya diredam. Masalah rambut rontok atau tipis seringkali terkait faktor lain: stres, ketidakseimbangan hormon, pola makan yang kurang, gangguan kesehatan, atau defisiensi zat gizi lain seperti zat besi, zinc, dan protein. 

    Jika Anda mempertimbangkan biotin sebagai solusi rambut, pendekatan yang paling bijak adalah melihatnya sebagai satu bagian, bukan jawaban tunggal. Memperkuat asupan nutrisi secara keseluruhan, menjaga gaya hidup sehat (tidur cukup, kelola stres, konsumsi makanan bergizi), serta bila perlu konsultasi dengan profesional kesehatan untuk mengetahui apakah Anda memang mengalami defisiensi, itu jauh lebih penting daripada sekadar berharap “pillenya saja yang bisa mengubah rambut”.

    Pada akhirnya, biotin bisa jadi sahabat bagi mereka yang membutuhkan, tapi bukan sihir bagi semua orang. Selalu ingat bahwa kecantikan sejati dari rambut tumbuh bukan hanya seberapa rapat atau panjang, melainkan seberapa sehat akar dan tubuh Anda secara keseluruhan.

  • Jalan Cepat Vs Lambat, Mana yang Paling Efektif untuk Bakar Lemak di Badan?

    Jalan Cepat Vs Lambat, Mana yang Paling Efektif untuk Bakar Lemak di Badan?

    Jakarta

    Jalan kaki adalah olahraga paling sederhana dan mudah dilakukan. Tetapi, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kecepatan langkah kaki.

    Ternyata, langkah cepat atau lambat ternyata dapat memberikan efek berbeda terhadap pembakaran lemak, metabolisme, hingga penurunan berat badan.

    Sebuah studi yang dipublikasikan di Nutrients tahun 2022, menemukan bahwa variasi kecemasan berjalan memengaruhi total lemak tubuh dan penggunaan energi pada wanita pascamenopause. Temuan serupa juga ditunjukkan penelitian lain, yang mengungkap perubahan kecepatan berjalan, bahkan yang halus sekalipun, dapat berdampak signifikan pada metabolisme lemak.

    Lantas, mana yang lebih efektif membakar lemak, jalan cepat atau lambat?

    Berjalan Kaki Memangkas Lemak dari Banyak Sisi

    Berjalan kaki bekerja lewat berbagai mekanisme fisiologis. Aktivitas ini meningkatkan oksidasi lemak dengan mengaktifkan metabolisme aerobik, terutama saat dilakukan pada intensitas rendah hingga sedang dalam durasi yang cukup.

    Jalan kaki juga diketahui menurunkan lemak visceral, lemak berbahaya yang mengelilingi organ dalam dan berhubungan erat dengan risiko penyakit jantung serta diabetes. Peneliti menunjukkan rutinitas yang konsisten dapat mengecilkan lingkar pinggang, mengurangi lemak perut, bahkan tanpa latihan intensitas tinggi.

    Cara Mudah Bedakan Jalan Lambat dan Cepat

    Dikutip dari Times of India, panduan simpel untuk mengukur intensitas adalah tes bicara:

    Jalan lambat, berarti bisa ngobrol tanpa terengah-engah.Jalan sedang, masih bisa berbicara tetapi mulai terputus-putus.Jalan cepat, butuh usaha lebih untuk bicara, napas lebih berat, dan detak jantung meningkat.

    Perbedaan Efek Jalan Lambat dan Cepat

    Ternyata kedua teknik berjalan memiliki manfaat yang unik, yakni:

    1. Pengeluaran energi vs pemanfaatan lemak

    Studi tahun 2022 menunjukkan jalan lambat dan stabil cenderung menghasilkan penurunan lemak tubuh total, lebih besar pada tahap awal. Sementara jalan cepat, meningkatkan pembakaran kalori dan memberikan manfaat lebih besar pada kesehatan jantung dalam jangka panjang.

    Penelitian lain menunjukkan keduanya sama-sama menurunkan lemak visceral, hanya kecepatan mempengaruhi seberapa cepat efeknya terlihat.

    2. Oksidasi lemak dan intensitas

    Intensitas olahraga menentukan sumber energi tubuh. Jalan lambat atau normal (intensitas rendah-sedang), membuat tubuh banyak menggunakan lemak sebagai bahan bakar.

    Sementara jalan cepat atau intensitas tinggi, pembakaran kalori per menit meningkat, kombinasi lemak, dan karbohidrat lebih dominan digunakan. Dengan kata lain, berjalan lambat memungkinkan pembakaran lemak lebih stabil, sedangkan jalan cepat memberikan ‘ledakan’ kalori lebih besar.

    Cara Memaksimalkan Pembakaran Lemak dari Jalan Kaki

    Kombinasi dua teknik ini justru memberikan hasil paling optimal. Beberapa strategi yang bisa dicoba:

    Interval walking: bergantian antara 2-3 menit jalan lambat dan 1 menit jalan cepat.Perpanjang durasi: 30-45 menit jalan lambat sudah cukup untuk meningkatkan oksidasi lemak.Tambahkan 1-2 sesi jalan cepat per minggu: untuk meningkatkan kebugaran jantung dan membakar kalori ekstra.Pertahankan konsisten: manfaat terbesar datang dari rutinitas yang dilakukan rutin.

    Halaman 2 dari 3

    (sao/kna)

  • Labu Siam Bakar Obati Asam Urat, Benarkah? Cek Kata Dokter

    Labu Siam Bakar Obati Asam Urat, Benarkah? Cek Kata Dokter

    Jakarta

    Asam urat merupakan bentuk artritis umum dan kompleks yang bisa menyerang siapa saja. Penyakit ini ditandai dengan serangan nyeri, pembengkakan, kemerahan, dan nyeri tekan yang tiba-tiba dan parah pada satu atau beberapa sendi. Banyak orang yang mencari pengobatan alami untuk penyakit ini.

    Media sosial sempat ramai dengan informasi yang mengatakan bahwa labu siam bakar bisa mengobati penyakit asam urat. Postingan yang beredar menyarankan untuk mengonsumsi labu siam sebelum tidur. Namun, bagaimana faktanya?

    Labu Siam Bakar Bisa Obati Asam Urat?

    Spesialis penyakit dalam, dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH menyebut, informasi yang mengatakan labu siam bakar bisa obati asam urat adalah hoaks. Labu siam tidak bisa digunakan untuk mengobati asam urat.

    Menurut dr Aru, mengonsumsi labu siam yang cukup memang akan membantu mengurangi asupan purin ke dalam tubuh. Kendati demikian makanan ini tidak bisa menyembuhkan penyakit asam urat.

    “Labu siam adalah makanan yang mengandung serat tinggi dan rendah purin. Selain itu, juga kaya akan vitamin C, vitamin K, vitamin B6, dan beberapa mineral penting lainnya,” jelas dr Aru pada detikcom beberapa waktu lalu.

    Mengenai jumlah labu siam yang dapat dikonsumsi, dr Aru mengatakan, tidak ada batasan khusus soal ini.

    “Kadar asam urat bisa turun bila seseorang mengkonsumsi bahan makanan rendah purin yang membantu menurunkan kadar asam urat di dalam darah,” imbuhnya lagi.

    Dikutip dari laman National Kidney Foundation, beberapa makanan-minuman yang baik untuk menurunkan asam urat dan mengurangi peradangan di antaranya produk susu rendah lemak, buah-buahan seperti ceri, beri, dan jeruk, kacang-kacangan seperti lentil, buncis, edamame, hingga air putih agar tetap terhdirasi.

    Manfaat Labu Siam untuk Kesehatan

    Beberapa manfaat labu siam untuk kesehatan di antaranya:

    1. Meningkatkan Kontrol Gula Darah

    Labu siam rendah karbohidrat total dan merupakan sumber larut dan tidak larut yang baik. Dikutip dari laman Healthline, kandungan ini bisa membantu mengatur kadar gula darah.

    Serat larut memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat yang mengurangi respons gula darah setelah makan. Sementara serat tidak larut meningkatkan sensitivitas insulin dan menjaga usus tetap sehat.

    2. Mendukung Kehamilan yang Sehat

    Kandungan folat penting bagi semua orang, namun sangat penting bagi orang yang sedang atau berencana hamil. Labu siam merupakan sumber folat yang sangat baik.

    Selama awal kehamilan, folat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan sumsum tulang belakang yang optimal. Asupan folat yang cukup juga bisa berperan dalam mencegah kehamilan prematur.

    3. Meningkatkan Fungsi Hati

    Hati berlemak merupakan kondisi yang berbahaya. Dikutip dari laman NetMeds, berbagai penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi labu siam secara teratur bisa mengurangi timbunan lemak di hati.

    (elk/kna)

  • Ini Pentingnya Penuhi Karbohidrat-Protein Sebelum Jalani Aktivitas

    Ini Pentingnya Penuhi Karbohidrat-Protein Sebelum Jalani Aktivitas

    Jakarta

    Banyak orang memulai hari dengan terburu-buru sehingga melewatkan sarapan atau hanya mengonsumsi makanan seadanya. Padahal, tubuh membutuhkan ‘bahan bakar’ yang cukup untuk bisa bekerja optimal sejak pagi. Agar produktivitas tetap terjaga, berikut komponen penting yang harus dipenuhi saat sarapan sebelum mengawali hari.

    1. Karbohidrat untuk Energi Maksimal

    Menurut Panjaitan, dkk (2021), karbohidrat berperan penting untuk fungsi tubuh, terutama otak. Pasalnya, nutrisi ini dapat menjalankan fungsi metabolisme yang dilakukan oleh glukosa di dalamnya. Karbohidrat tidak hanya didapat dari nasi tapi bisa didapat dari roti, kentang, kacang-kacangan, jagung, dan sebagainya.

    2. Protein untuk Bantu Metabolisme

    Sebagai peneman karbohidrat, sarapan yang baik dan sehat akan lebih optimal jika ditemani dengan lauk yang memiliki nilai protein. Protein sendiri tidak harus berupa lauk yang mahal seperti daging ayam atau sapi, melainkan bisa juga digantikan dengan memakan ikan, telur, atau tahu dan tempe. Adapun protein sama pentingnya seperti karbohidrat karena protein berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur proses metabolisme.

    3. Serat untuk Dukung Sistem Pencernaan

    Sertakan juga makan berserat dalam pilihan sarapan untuk menjaga sistem pencernaan tetap lancar. Idealnya, seorang dewasa mengonsumsi serat sekitar 25-30 gram per hari untuk optimalnya sistem pencernaan. Makanan berserat bisa ditemui dengan mudah di sayur-sayuran, buah-buahan, atau biji-bijian.

    4. Air untuk Penuhi Cairan

    Jumlah cairan dalam 2/3 tubuh diisi dengan air sehingga penting untuk meminum air sesuai dengan kadar yang cukup. Minumlah sesuai dengan kadar kebutuhan air yang diperlukan tubuh, yaitu minimal 2 liter sehari. Meminum air yang cukup juga menghindari tubuh dari penyakit-penyakit lain seperti penyakit ginjal dan infeksi saluran kemih (ISK).

    Selain nutrisi di atas, jangan lupa untuk meminum Yakult setiap hari agar memaksimalkan penyerapan nutrisi dan membuat perut yang nyaman dalam menjalani hari. Kandungan bakteri baik Lactobacillus casei Shirota strain di dalamnya membantu menjaga keseimbangan usus sehingga proses pencernaan berjalan lebih optimal. Dengan pencernaan yang sehat, penyerapan nutrisi dari makanan pun semakin maksimal, membuat tubuh terasa lebih bertenaga dan perut tetap nyaman sepanjang hari.

    (akn/ega)

  • 4 Langkah Hadapi Hari yang Aktif dengan Sarapan Sehat

    4 Langkah Hadapi Hari yang Aktif dengan Sarapan Sehat

    Jakarta

    Setiap orang mempunyai kebiasaan berbeda untuk memulai aktivitas untuk mengawali pagi hari. Sayangnya, tak jarang orang-orang melupakan sarapan karena dianggap tidak terlalu penting. Padahal, sarapan dapat memberi energi bagi tubuh sebelum memulai aktivitas seharian.

    Sarapan juga berguna untuk menjaga fokus, membentuk mood yang baik, dan mendukung metabolisme serta kesehatan pencernaan. Lalu, bagaimana komponen sarapan yang ideal untuk menjaga gaya hidup sehat?

    1. Penuhi Kebutuhan Karbohidrat untuk Energi yang Maksimal

    Jika tubuh kita diibaratkan sebagai sebuah mobil, maka peran karbohidrat untuk tubuh adalah sebagai bensin atau bahan yang sangat dibutuhkan untuk bisa membuatnya berfungsi. Menurut Panjaitan, dkk (2021), karbohidrat berperan penting untuk fungsi tubuh, terutama otak karena menjalankan fungsi metabolisme yang dilakukan oleh glukosa di dalamnya. Karbohidrat tidak hanya didapat dari nasi tapi bisa didapat dari roti, kentang, kacang-kacangan, jagung, dan sebagainya.

    2. Pilih Makan Lauk yang Ringan, namun Kaya Protein

    Sebagai peneman karbohidrat, sarapan yang baik dan sehat akan lebih optimal jika ditemani dengan lauk yang memiliki nilai protein. Protein sendiri tidak harus berupa lauk yang mahal seperti daging ayam atau sapi, melainkan bisa juga digantikan dengan memakan ikan, telur, atau tahu dan tempe yang lebih sesuai untuk sarapan karena lebih ringan untuk dimakan pagi hari. Menurut Diana (2009), protein sama pentingnya seperti karbohidrat karena protein berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur proses metabolisme dalam bentuk sel dan hormon untuk membantu badan melawan mikroba jahat dari luar tubuh.

    3. Lengkapi dengan Makanan yang Berserat

    Sertakan juga makan-makanan yang berserat dalam pilihan sarapan kamu untuk menjaga sistem pencernaan kamu tetap lancar dalam mengolah makanan. Idealnya, seorang dewasa mengonsumsi serat sekitar 25-30 gram per hari untuk optimalnya sistem pencernaan. Makanan berserat bisa ditemui dengan mudah di sayur-sayuran, buah-buahan, atau biji-bijian.

    4. Minum Air atau Cairan yang Cukup

    Jumlah cairan dalam 2/3 tubuh diisi dengan air sehingga sangat penting untuk meminum air sesuai dengan kadar yang cukup. Minumlah sesuai dengan kadar kebutuhan air yang diperlukan oleh tubuh, yaitu minimal 2 liter sehari. Meminum air yang cukup juga menghindari tubuh dari penyakit-penyakit lain seperti penyakit ginjal dan infeksi saluran kemih (ISK).

    Sarapan paling tepat dilakukan sebelum melakukan aktivitas utama atau sebelum ber-olahraga di pagi hari. Ketika sarapan, hindari makanan-makanan dalam porsi yang berlebihan, makanan berlemak tinggi, dan minuman manis. Makanan-makanan tersebut akan membuat diri kita mengantuk dan memicu tidak stabilnya gula darah.

    Selain sarapan, jangan lupa untuk meminum Yakult setiap hari agar memaksimalkan penyerapan nutrisi dan membuat perut yang nyaman dalam menjalani hari. Kandungan bakteri baik Lactobacillus casei Shirota strain di dalamnya membantu menjaga keseimbangan usus sehingga proses pencernaan berjalan lebih optimal. Dengan pencernaan yang sehat, penyerapan nutrisi dari makanan pun semakin maksimal, membuat tubuh terasa lebih bertenaga dan perut tetap nyaman sepanjang hari.

    (akn/akn)

  • Menkes Ungkap Cara Simpel Cegah Gula Darah Melonjak Meski Porsi Makan Banyak

    Menkes Ungkap Cara Simpel Cegah Gula Darah Melonjak Meski Porsi Makan Banyak

    Jakarta

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membagikan cara simpel agar tetap menikmati makanan dengan porsi cukup tanpa memicu gula darah melonjak drastis. Menkes menyoroti pentingnya urutan menyantap makanan terhadap respons glukosa tubuh.

    Budi mencontohkan konsep hidangan yang lazim ditemukan di restoran, yakni appetizer, main course, dan dessert. Menurutnya, susunan tersebut bukan hanya soal estetika penyajian, tetapi juga berkaitan dengan cara tubuh merespons makanan.

    “Saya mau kasih tips biar kita makannya tetap enak, lumayan banyak, tapi gula darahnya tidak naik melesat,” jelas Budi dalam akun Instagram pribadinya, Rabu (26/11/2025).

    Dimulai dari Sayuran

    Budi menceritakan pengalamannya menggunakan alat pemantau glukosa yang ditempel di kulit. Dari situ, ia menemukan kadar gula darah meningkat lebih cepat jika langsung memilih main course.

    “Makanya mulainya harus appetizer dulu, dan usahakan appetizer-nya itu sayur-sayuran,” katanya.

    Menurutnya, konsumsi serat di awal dapat membantu memperlambat penyerapan glukosa. Setelah sayuran, barulah seseorang dianjurkan menyantap sumber protein.

    Setelah sayur dan protein, barulah mengonsumsi makanan karbohidrat. Dessert atau hidangan penutup diletakkan paling akhir.

    “Nah kalau urutan disesuaikan seperti ini, gula darah kita pasti jauh di bawah, dibandingkan kita langsung makan main course,” beber Budi.

    Budi menekankan pengaturan urutan makan ini dapat menjadi langkah sederhana untuk membantu masyarakat menjaga kadar gula darah, terutama di tengah tingginya prevalensi diabetes di Indonesia.

    Meski begitu, ia tetap mengingatkan pola makan seimbang, aktivitas fisik, dan pemantauan kesehatan secara berkala tetap diperlukan, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko atau sudah terdiagnosis diabetes. Pemilihan penyajian makanan juga tak kalah penting dengan memperbanyak makanan yang diolah dengan cara dikukus dan direbus.

    (naf/naf)