Produk: karbohidrat

  • Waktu dan Jenis Olahraga yang Aman Dilakukan Saat Puasa

    Waktu dan Jenis Olahraga yang Aman Dilakukan Saat Puasa

    Jakarta, Beritasatu.com – Bulan Ramadan bukan hanya waktu untuk meningkatkan ibadah, tetapi juga bisa menjadi momen untuk menjaga kesehatan fisik. Namun, olahraga saat puasa sering kali menjadi pertanyaan bagi banyak orang.

    Apakah aman berolahraga saat sedang menjalankan ibadah puasa? Dengan pemilihan waktu dan jenis olahraga yang tepat, aktivitas fisik tetap bisa dilakukan tanpa menguras energi berlebihan.

    Sebagian orang mungkin menganggap puasa adalah alasan untuk mengurangi aktivitas fisik, termasuk olahraga. Padahal, menurut beberapa ahli kesehatan, olahraga saat puasa memiliki banyak manfaat bagi tubuh jika dilakukan dengan cara yang benar.

    Saat berpuasa, asupan karbohidrat dalam tubuh berkurang, sehingga tubuh lebih banyak membakar lemak sebagai sumber energi.

    Selain itu, olahraga saat puasa juga dapat memicu autophagy dan autolysis, yaitu mekanisme alami tubuh untuk membersihkan sel-sel rusak dan menggantinya dengan sel yang lebih sehat.

    Manfaat lainnya termasuk meningkatkan kualitas tidur, menjaga keseimbangan hormon, serta memperbaiki suasana hati karena tubuh melepaskan hormon endorfin yang membantu mengurangi stres.

    Waktu Terbaik untuk Berolahraga Saat Puasa

    Agar olahraga saat puasa memberikan manfaat optimal, pemilihan waktu yang tepat sangat penting. Berikut ini beberapa rekomendasi waktu terbaik untuk berolahraga selama bulan Ramadan.

    1. Sebelum sahur

    Olahraga ringan sekitar 30 menit sebelum sahur bisa menjadi pilihan bagi yang ingin tetap aktif di pagi hari. Setelahnya, tubuh langsung mendapatkan asupan nutrisi dari makanan sahur untuk menggantikan energi yang digunakan.

    2. Sebelum berbuka puasa

    Waktu ini sering dianggap ideal karena tubuh bisa segera mendapatkan asupan nutrisi setelah berolahraga. Jenis olahraga yang disarankan adalah jalan cepat, joging ringan, atau bersepeda dengan intensitas sedang selama 30 menit.

    3. Setelah berbuka puasa atau setelah tarawih

    Setelah makanan dicerna dengan baik, tubuh berada dalam kondisi optimal untuk beraktivitas. Olahraga bisa dilakukan setelah tarawih dengan latihan ringan hingga sedang, seperti yoga, pilates, atau latihan kekuatan dengan beban ringan.

    Jenis Olahraga yang Aman Saat Puasa

    Memilih jenis olahraga yang sesuai sangat penting agar tubuh tetap bugar tanpa mengalami kelelahan berlebih.

    Beberapa jenis olahraga yang aman dilakukan saat puasa meliputi jalan kaki, joging ringan, bersepeda, yoga dan pilates, serta latihan kekuatan dengan beban ringan.

    Tip Berolahraga dengan Aman Saat Puasa

    Agar olahraga saat puasa tetap aman dan memberikan manfaat maksimal, perhatikan beberapa hal berikut ini.

    Pastikan asupan nutrisi seimbang

    Konsumsi makanan kaya protein, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat saat sahur dan berbuka agar energi tetap terjaga.

    Minum air putih yang cukup saat berbuka dan sahur untuk menghindari dehidrasi.

    Tidur 7–9 jam per hari membantu tubuh tetap fit selama menjalankan ibadah puasa.

    Sesuaikan intensitas olahraga

    Hindari olahraga berat yang dapat menyebabkan kelelahan berlebih atau dehidrasi.

    Jika merasa lelah atau pusing saat berolahraga, segera istirahat dan jangan memaksakan diri.

    Olahraga saat puasa bukan hanya aman, tetapi juga bermanfaat jika dilakukan dengan benar. Dengan memilih waktu yang tepat serta jenis olahraga yang sesuai, tubuh tetap bugar tanpa menguras energi berlebihan.

  • Transformasi Meghan Trainor usai Sukses Pangkas BB Bikin Heboh, Intip Resepnya

    Transformasi Meghan Trainor usai Sukses Pangkas BB Bikin Heboh, Intip Resepnya

    Jakarta

    Meghan Trainor baru-baru ini membagikan foto di Instagram dengan tampilan jauh lebih langsing. Tak sedikit penggemar yang menyoroti perubahan bentuk tubuh Trainor di kolom komentar.

    Beberapa penggemar bahkan ada juga yang menunding Meghan Trainor menggunakan Ozempic lantaran saking langsingnya.

    “LMFAO badan positif sampai kamu bisa dapetin Ozempic 😂,” sahut yang penggemar, dikutip dari Page Six.

    Apa sih resep rahasia dietnya?

    Meghan Trainor sebelumnya pernah berbicara tentang perjalanannya dalam menurunkan berat badan. Ia berhasil kehilangan 60 pon (sekitar 27 kg) setelah mencapai bobot terberatnya saat melahirkan putra pertamanya, Riley.

    Ia menggambarkan dirinya berada di titik terendah pada saat itu, sehingga memutuskan untuk memulai transformasi yang lambat tetapi pasti.

    “Berat badan saya sekitar 200 pon (sekitar 90 kg) saat saya melakukan operasi caesar,” katanya kepada ET Canada pada 2022, dikutip dari Times of India.

    “Saya merasa tidak enak badan. Saya tidak pernah dijahit, jadi dengan bekas luka operasi caesar ini, saya berada dalam situasi yang sangat buruk dan saya ingin berada dalam situasi yang baik untuk anak saya,” katanya lagi.

    Trainor menceritakan bahwa mengubah pola makan dan rutin berolahraga membantunya menurunkan berat badan. Ia bahkan mengaku mulai merasa lebih baik dari sebelumnya. Adapun olahraga yang ia tekuni berupa angkat beban, yang mendukung upaya penurunan berat badannya.

    Trainor pergi ke pusat kebugaran atau gym sebanyak tiga kali seminggu.

    “Saya tidak tahu bahwa angkat beban akan mengubah hidup saya sedemikian rupa,” katanya.

    Terkait pola makan, Trainor mengatakan bahwa ia mengonsumsi lebih banyak protein untuk mendukung latihannya. Dalam wawancara dengan Women’s Health, ia menyebutkan bahwa sarapannya terdiri dari dua butir telur dan beberapa potong daging kalkun organik.

    Sementara itu, untuk makan siang dan makan malam, Trainor dan suaminya memilih menu yang kaya akan protein dan karbohidrat.

    (suc/suc)

  • 8 Kebiasaan Sehari-hari Picu Penyakit Ginjal, Nomor 1 Paling Sering Dilakukan

    8 Kebiasaan Sehari-hari Picu Penyakit Ginjal, Nomor 1 Paling Sering Dilakukan

    Jakarta

    Ginjal berfungsi menyaring darah serta mengeluarkan limbah dan kelebihan cairan tubuh melalui urine. Gangguan pada organ ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan.

    Menjaga kesehatan ginjal sangat berkaitan dengan gaya hidup sehat. Dikutip dari Kidney.org, berikut beberapa kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal:

    1. Makan Banyak Garam

    Pola makan tinggi garam dapat meningkatkan tekanan darah dan membebani ginjal. Sebagai alternatif, gunakan lebih banyak rempah-rempah untuk menambah cita rasa masakan.

    Bagi sebagian orang, mengurangi asupan garam mungkin membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Namun, seiring waktu, manfaatnya bagi kesehatan akan terasa.

    2. Konsumsi Makanan Ultra-Proses

    Sebuah studi pada 2022 menunjukkan orang yang mengonsumsi banyak makanan olahan memiliki risiko penyakit ginjal 24 persen lebih tinggi. Makanan ini umumnya mengandung aditif buatan, gula tambahan, karbohidrat olahan, lemak tidak sehat, dan natrium.

    Selain itu, makanan olahan juga rendah nutrisi, baik dari segi serat dan protein. Sebagai gantinya, cobalah mengonsumsi lebih banyak makanan utuh seperti sayur, buah, dan biji-bijian.

    3. Kurang Minum Air

    Kurang minum air dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal. Air membantu ginjal untuk membuang limbah dari dalam tubuh hingga mencegah batu ginjal.

    Konsumsi air yang cukup juga membuat obat infeksi saluran kemih bekerja lebih efektif.

    4. Kurang Tidur

    Istirahat yang cukup dan berkualitas penting untuk menjaga status kesehatan secara keseluruhan, termasuk ginjal. Ginjal bekerja mengikuti siklus bangun dan tidur, yang membantu mengoordinasikan beban kerja organ ini selama 24 jam.

    5. Terlalu Banyak Makan Daging

    Daging mengandung protein dan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Namun, konsumsi berlebihan tetap tidak dianjurkan.

    Protein hewani seperti daging, susu, dan telur mengandung semua bahan penyusun penting. Namun, beberapa di antaranya juga memiliki kandungan lemak tidak sehat. Seseorang yang memiliki penyakit ginjal juga mungkin akan kesulitan membuang sisa protein dalam tubuh.

    6. Kebanyakan Makan Gula

    Konsumsi gula terlalu banyak dikaitkan dengan obesitas. Obesitas dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan diabetes yang sama-sama menjadi penyebab utama penyakit ginjal.

    Perhatikan label kemasan produk pangan sebelum membeli untuk menghindari gula tambahan secara berlebihan.

    7. Konsumsi Alkohol Berlebihan

    Minum alkohol secara berlebihan dapat membahayakan ginjal. Alkohol mengganggu keseimbangan cairan dalam tubuh dan meningkatkan tekanan darah, yang merupakan salah satu penyebab utama penyakit ginjal.

    8. Kurang Gerak

    Olahraga teratur berdampak pada kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk pada ginjal. Olahraga membantu menjaga berat badan, tekanan darah, dan kadar kolesterol yang sehat.

    Sebuah penelitian menunjukkan orang dengan penyakit ginjal yang berolahraga secara teratur memiliki risiko kematian sekitar 50 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak berolahraga.

    (avk/suc)

  • Cara Mencegah Microsleep, Penyebab Umum Kecelakaan Fatal Saat Mudik

    Cara Mencegah Microsleep, Penyebab Umum Kecelakaan Fatal Saat Mudik

    Jakarta

    Microsleep atau episode tidur singkat bisa dialami oleh pengendara mobil yang melaju di jalan tol dalam waktu lama, tak terkecuali saat mudik Lebaran. Kondisi ini terjadi ketika seseorang terlelap sesaat tanpa sadar, biasanya hanya beberapa detik. Meski hanya berlangsung singkat, dampaknya bisa sangat fatal.

    Kurangnya istirahat, perjalanan jauh, serta kondisi jalan tol yang lurus dan monoton menjadi faktor utama pemicu microsleep.

    “Jalan tol itu kan jalannya lurus, namanya juga jalan bebas hambatan. Kadang-kadang itu membosankan. Makannya jasa marga biasanya membuat jalannya itu bumpy sedikit, ada yang dibikin irama musik. Itu supaya menyegarkan,” kata spesialis neurologi dr Andrie Gunawan, SpN F-NR saat ditemui di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Senin (17/3/2025).

    Cara Mencegah Microsleep

    Menurut dr Andrie, ada berbagai cara untuk mencegah microsleep saat melakukan perjalanan jauh. Di antaranya sebagai berikut.

    1. Pastikan Istirahat yang Cukup

    Salah satunya adalah memastikan tubuh mendapatkan istirahat yang cukup sebelum berkendara. Kurang tidur dapat meningkatkan risiko microsleep, terutama saat melintas di jalan tol yang lurus dan monoton.

    2. Tetap Aktif saat Berkendara

    Jika bepergian bersama penumpang lain, dr Andrie menyarankan untuk tetap aktif, seperti mengobrol atau mendengarkan musik, agar tetap terjaga. Stimulasi ringan ini dapat membantu mengurangi rasa kantuk.

    “Lalu kalau dia sama penumpang lain sarannya ajak ngobrol, denger musik, itu kan salah satu trik sebetulnya kan,” katanya.

    3. Cari Rest Area untuk Beristirahat

    Namun, jika kantuk tetap tidak teratasi, pengemudi sebaiknya segera mencari rest area dan menepi untuk beristirahat. Memaksakan diri untuk tetap mengemudi dalam kondisi mengantuk dapat meningkatkan risiko kecelakaan.

    Menurutnya dr Andrie, lebih baik kehilangan satu hingga dua jam perjalanan daripada membahayakan keselamatan di jalan.

    “Saatnya istirahat ya istirahat saja, nggak usah dipaksakan,” tutupnya.

    Senada, praktisi kesehatan tidur, dr Daniel Thomas Suryadisastra, SpN, RPSGT mengatakan, rasa kantuk saat seseorang mengemudikan kendaraan memang seharusnya tidak dilawan. Menurutnya, mereka yang mengantuk sebaiknya menepi untuk beristirahat atau meminta orang lain untuk bergantian menyupir.

    Menurut dr Daniel, seseorang biasanya tak ingin lama-lama berhenti saat mudik. Karenanya, dirinya membagikan teknik tidur singkat atau power nap yang bisa membantu tubuh lebih bugar.

    Bagaimana Cara Melakukan Power Nap?

    Menurut dr Daniel, power nap dapat dilakukan dengan mencari tempat yang nyaman untuk beristirahat. Posisi tubuh yang rileks, seperti berbaring atau meluruskan badan, dapat membantu tidur singkat menjadi lebih efektif.

    Selain itu, dr Daniel juga mengimbau para pemudik, terutama yang menempuh perjalanan jauh, untuk menjaga kebugaran tubuh sebelum berangkat. Tidur yang cukup dan berkualitas menjadi faktor utama dalam mencegah microsleep saat berkendara.

    “Paling penting ya tidur cukup berkualitas, hindari aktivitas fisik monoton dalam waktu lama, hindari alkohol sebelum mengemudi, hindari makanan yang mengandung lemak dan karbohidrat tinggi karena biasanya akan bikin cepat ngantuk,” kata dr Daniel saat dihubungi detikcom, Selasa (18/3).

    Pemeriksaan kesehatan bagi para pengemudi sebelum melakukan perjalanan jauh juga penting dilakukan. Hal ini sebagai langkah preventif untuk menghindari masalah seperti kecelakaan saat mudik.

    (suc/up)

  • Pakar Tidur Bagikan Trik 30 Menit Power Nap, Penangkal Microsleep Saat Mudik

    Pakar Tidur Bagikan Trik 30 Menit Power Nap, Penangkal Microsleep Saat Mudik

    Jakarta

    Manajemen waktu menjadi bagian penting dari tradisi mudik Lebaran. Banyak pemudik yang ingin cepat sampai di kampung halaman lalu mengesampingkan faktor kelelahan.

    Kelelahan yang sangat biasanya mengundang rasa kantuk dan tak jarang kondisi ini memicu terjadinya kecelakaan. Tujuan awal berkumpul bersama keluarga, bisa menjadi petaka jika hal seperti ini diabaikan.

    Praktisi kesehatan tidur, dr Daniel Thomas Suryadisastra, SpN, RPSGT mengatakan rasa kantuk, terlebih saat seseorang mengemudikan kendaraan memang seharusnya tidak dilawan. Menurutnya, mereka yang mengantuk sebaiknya menepi untuk beristirahat atau meminta orang lain untuk bergantian menyupir.

    Menurut dr Daniel, seseorang biasanya tak ingin lama-lama berhenti saat mudik. Karenanya, dirinya membagikan teknik tidur singkat bernama power nap yang bisa membantu tubuh lebih bugar.

    “Sebenarnya yang dibutuhkan waktu untuk tidur itu 7-8 jam ya. Tapi ada yang namanya teknik power nap, jadi dia beristirahat jangan terlalu lama cukup 30 menit saja. Jadi itu bukan untuk tidur panjang,” kata dr Daniel saat dihubungi detikcom, Selasa (18/3/2025).

    “Bisa 10 sampai 20 menit dan biasanya itu cukup untuk bikin bugar. Untuk mengistirahatkan otak juga biar nggak stres,” sambungnya.

    Untuk melakukan power nap, lanjut dr Daniel, seseorang harus mendapatkan tempat yang nyaman.

    “Kadang-kadang power nap itu asal dia ada tempat untuk berbaring cukup lama, dan bisa meluruskan badan,” katanya.

    Sebagai seorang praktisi kesehatan, dr Daniel mengimbau kepada para pemudik, terlebih yang ingin melakukan perjalanan jauh untuk benar-benar menjaga tubuh tetap fit sebelum berangkat.

    “Paling penting ya tidur cukup berkualitas, hindari aktivitas fisik monoton dalam waktu lama, hindari alkohol sebelum mengemudi, hindari makanan yang mengandung lemak dan karbohidrat tinggi karena biasanya akan bikin cepat ngantuk,” tutupnya.

    (dpy/up)

  • Olahraga Malam saat Puasa, Ibadah Jalan Badan Tetap Sehat

    Olahraga Malam saat Puasa, Ibadah Jalan Badan Tetap Sehat

    YOGYAKARTA – Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah yang tidak hanya menjadi waktu untuk meningkatkan ibadah. Di tengah perubahan pola makan dan tidur, olahraga malam saat puasa

    Artikel ini akan mengupas tuntas manfaat olahraga malam saat puasa, jenis-jenis olahraga yang cocok, waktu yang tepat untuk melakukannya, serta tips agar ibadah dan kesehatan berjalan seimbang.

    Rekomendasi Olahraga Malam saat Puasa

    Dilansir dari laman Siloam Hospitals, berikut adalah beberapa pilihan olahraga yang bisa dilakukan saat puasa, dengan penekanan pada aktivitas yang tidak menguras banyak energi:

    Olahraga ini dikenal dengan gerakannya yang lembut dan fokus pada pernapasan. Tai chi sangat cocok dilakukan saat puasa karena intensitasnya yang rendah, sehingga tidak menyebabkan dehidrasi.

    Manfaat tai chi antara lain meningkatkan keseimbangan, fungsi kognitif, dan fleksibilitas. Anda bisa melakukannya sebelum sahur atau di pagi hari.

    Sebagai alternatif dari yoga, pilates menawarkan latihan yang dapat disesuaikan dengan kemampuan individu. Olahraga ini membantu memperbaiki postur tubuh, mengurangi stres, dan meningkatkan kekuatan otot.

    Aktivitas fisik yang sederhana ini sangat direkomendasikan saat puasa. Jalan santai tidak membuang banyak energi dan tidak menyebabkan keringat berlebihan. Rutin melakukannya bermanfaat untuk kesehatan jantung, tulang, dan otot.

    Baca juga artikel yang membahas Hukum Donor Darah saat Puasa Menurut Pandangan Para Ulama

    Olahraga ini fokus pada teknik pernapasan dan peregangan otot, sehingga tidak terlalu menguras energi. Yoga juga membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan kualitas tidur.

    Bersepeda dengan jarak dekat bisa menjadi pilihan olahraga yang menyenangkan saat puasa.

    Selain membakar lemak dan kalori, bersepeda juga baik untuk kesehatan jantung dan otot. Bersepeda santai di sore hari menjelang berbuka dapat membantu meredakan stres.

    Latihan ini bisa dilakukan di sela-sela waktu istirahat. Sit up bermanfaat untuk meningkatkan fleksibilitas, membentuk otot perut, dan mengurangi risiko nyeri pinggul. Sementara push up membantu menjaga stabilitas tubuh dan menguatkan otot dada.

    Jika energi masih cukup, joging ringan bisa menjadi pilihan. Lakukan dengan intensitas rendah dan durasi singkat, sekitar 30 menit. Waktu terbaik untuk joging adalah pagi hari atau sore hari menjelang berbuka.

    Saat berpuasa, olahraga tetap penting untuk menjaga kebugaran. Dilansir dari laman AI Care, perlu diperhatikan beberapa hal agar olahraga tidak mengganggu ibadah dan kesehatan.

    Pertama, pilih waktu yang tepat. Olahraga menjelang berbuka atau 1-2 jam setelah berbuka adalah waktu terbaik. Hindari olahraga berat saat perut kosong.

    Kedua, pilih olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang, seperti jalan santai, yoga, atau bersepeda ringan. Lakukan pemanasan sebelum berolahraga dan usahakan berolahraga minimal 30 menit, 5 kali seminggu.

    Ketiga, jaga asupan nutrisi saat sahur dan berbuka. Konsumsi makanan bergizi seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan serat. Penuhi kebutuhan cairan dengan minum air putih yang cukup.

    Keempat, istirahat yang cukup. Tidur 7-8 jam di malam hari dan tambahkan tidur siang singkat 30-60 menit jika memungkinkan. Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat menjaga kebugaran tubuh selama bulan Ramadan tanpa mengganggu ibadah.

    Selain olahraga malam saat puasa, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya! 

  • Udara Lembab Musim Pancaroba Tempat Ideal Kuman Penyebab ISPA, Ini Tips Perlindungan Dari Dokter – Halaman all

    Udara Lembab Musim Pancaroba Tempat Ideal Kuman Penyebab ISPA, Ini Tips Perlindungan Dari Dokter – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Dokter spesialis anak dr. Nitish Basant Adnani menyebut, udara yang lembab di musim pancaroba menjadi tempat ideal bagi kuman penyebab ISPA (seperti virus, bakteri dan sebagainya).

     

    Infeksi saluran pernafasan anak (ISPA) menjadi salah satu penyakit yang lebih sering dialami oleh anak di musim pancaroba seperti saat ini.

    Pada musim ini, anak cenderung lebih banyak beraktivitas di ruangan tertutup seperti rumah, sehingga penularan virus maupun bakteri menjadi semakin cepat.

    Hal ini turut berpengaruh terhadap penurunan pajanan vitamin D yang diperoleh dari sinar matahari. Padahal, vitamin D mampu menunjang imunitas tubuh.

     

    Bagaimana melindungi dan mencegah anak terserang ISPA?

    “Gunakan masker di sekolah, tempat umum (untuk anak berusia lebih dari 2 tahun). Biasakan Si Kecil mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau dengan hand sanitizer, serta membatasi kontak dengan orang yang sedang sakit,” tutur dia.

     

    Penting juga memberikan suplementasi dan vaksinasi. Saat ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan suplementasi vitamin D dengan dosis 400 unit per hari untuk anak berusia 0-1 tahun dan 600–1.000 unit per hari untuk anak berusia 1 tahun ke atas.

     

    “Juga asupan yang mencakup gizi seimbang, yakni proporsi karbohidrat, protein, dan lemak yang sesuai anjuran. Jangan lupa untuk vitamin dan mineral seperti sayur dan buah, agar dapat menunjang imunitasnya,” ungkap dokter yang berpraktek di RS Pondok Indah Jakarta ini.

     

    Penanganan Ketika Si Kecil Sakit

     

    Saat anak mulai menunjukkan gejala sakit, sebaiknya segera lakukan pertolongan pertama agar tidak semakin parah.

    Ilustrasi batuk pada anak (freepik)

    Orang tua bisa melakukan hal-hal berikut ini kompres dan waslap si kecil dengan air hangat, terutama pada area dahi dan lipatan tubuh seperti leher, lipatan ketiak, dan lipatan paha, berikan asupan cairan yang lebih untuk hindari dehidrasi, anak disarankan untuk menggunakan pakaian yang tipis, apabila kondisi Si Kecil cukup nyaman, boleh diajak untuk mandi dengan air hangat

     

    Bagi Si Kecil yang mengalami batuk dan pilek, pastikan asupan cairannya tercukupi dengan baik.

     

    Saat sedang mengalami batuk dan pilek, Si Kecil juga disarankan untuk menghindari asupan makanan yang digoreng atau berminyak, serta makanan atau minuman yang manis karena dapat merangsang batuk.

     

    Jika gejala demam, batuk, atau pilek yang dialami Si Kecil cenderung menetap atau terdapat tanda bahaya seperti napas cuping hidung (gerakan hidung yang kembang kempis saat bernapas), tarikan dinding dada saat bernapas, atau napas tampak cepat, segera bawa Si Kecil untuk berobat ke fasilitas kesehatan.

     

    “Orang tua tidak disarankan untuk memberikan obat kepada Si Kecil tanpa dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak. Selain jenis obat ditentukan berdasarkan kondisi anak, dosisnya juga harus disesuaikan dengan berat badannya,” pesan dia.

     

    Menjaga kesehatan Si Kecil di musim pancaroba dilakukan dengan penerapan pola hidup sehat serta tindakan pencegahan yang tepat dapat memberikan perlindungan optimal bagi Si Kecil, serta mencegah terjadinya berbagai penyakit yang mengintai.

     

     

  • Jangan Heran PSSI Sulit Menang, Gizinya Tidak Bagus

    Jangan Heran PSSI Sulit Menang, Gizinya Tidak Bagus

    Jakarta

    Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana bicara tentang permasalahan gizi anak di Indonesia, khususnya pada keluarga miskin dan rentan miskin. Dalam kesempatan itu, ia sempat menyinggung kekalahan tim Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam beberapa kali pertandingan.

    Dadan mengatakan, penduduk Indonesia terus bertumbuh, kelas masyarakat miskin dan rentan miskin cenderung memiliki rasio kelahiran yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang menengah atas. Sedangkan masyarakat miskin ini cenderung sulit memenuhi kebutuhan gizi seimbang.

    “Jadi Pak Presiden (Prabowo) gelisah. Kalau kita tidak intervensi, ini kelompok ini 60% tidak pernah melihat menu dengan gizi serimbang. Kalau makan itu ada nasi, bala-bala, mie atau bihun, kerupuk, kecap, semua karbohidrat. Itu sudah cukup bagi mereka bahagia, yang penting anaknya bisa hidup,” ujar Dadan, dalam sambutannya di acara Penandatanganan MoU di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Sabtu (22/3/2025).

    Menurut Dadan, asupan gizi seimbang bagi anak di masa yang akan datang bisa mempengaruhi produktivitas anak tersebut. Apabila tidak diintervensi, dikhawatirkan akan menciptakan tenaga kerja berkualitas rendah. Ia pun berkelakar, mengaitkannya dengan kekalahan timnas RI beberapa waktu lalu,

    “Kita khawatir tenaga kerja produktif ini berkualitas rendah. Jadi jangan heran kalau PSSI itu sulit menang karena main 90 menit berat. Kenapa? Karena gizinya tidak bagus dan banyak pemain bola lahir dari kampung,” kelakar Dadan.

    Meski demikian, menurutnya saat ini PSSI sudah cukup membaik dengan adanya pemain naturalisasi dari beberapa negara, yang menurutnya punya gizi yang lebih baik.

    “Sekarang PSSI sudah agak baik karena 17 pemainnya merupakan produk makan bergizi di Belanda, meskipun belum mampu mengalahkan Australia dan Jepang. Apalagi Jepang yang makan bergizinya sudah 100 tahun, IQ rata-rata tertinggi di dunia di Jepang,” kata dia, diiringi suara tawa hadirin.

    “Jadi untuk olahraga sekalipun kita butuh kecerdasan. Karena untuk bisa mengoper bola dengan cermat tanpa melihat, selain melihat, butuh kecerdasan. Bisa membaca permainan lawan, dan lain-lain,” sambungnya.

    Dengan demikian, Dadan berharap kehadiran program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) bisa menjadi solusi untuk masa mendatang. Adapun hingga akhir tahun ini, targetnya penyaluran MBG bisa tembus hingga 82,9 juta penerima.

    “Kita berharap dengan program makan bergizi yang akan mencakup 82,9 juta ini, mulai dari ibu hamil, anak balita, sampai anak SMA itu memiliki hal strategis. Karena kita harapkan dengan investasi besar-besaran pemerintah RI akan dihasilkan SDM berkualitas 2045,” ujar Dadan.

    (fdl/fdl)

  • Pakar kesehatan sarankan anak-anak tak mandi air hujan

    Pakar kesehatan sarankan anak-anak tak mandi air hujan

    Udara lembap di musim pancaroba menjadi tempat yang ideal bagi kuman penyebab ISPA

    Jakarta (ANTARA) – Pakar kesehatan anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Nitish Basant Adnani menyarankan anak-anak tak mandi hujan kendati ada sumber yang berpendapat bermain di bawah guyuran hujan bisa melatih kreativitas.

    “Paparan terhadap air yang tercemar berisiko membawa kuman, bakteri, maupun virus tertentu. Lebih baik hindarkan si kecil untuk mandi hujan,” ujar dr. Nitish dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.

    Nitish mengatakan beberapa sumber menyatakan mandi air hujan dapat memberikan sejumlah manfaat pada anak, seperti melatih kemampuan motorik dan sensorik, memberikan pengalaman bermain di alam, mengurangi rasa cemas, serta mengurang paparan layar (screen time).

    Tapi, dia kembali menegaskan bahwa kegiatan itu lebih baik dihindari karena alasan kesehatan.

    Lalu, kalaupun, anak terpapar air hujan, maka segera lepaskan pakaian yang basah itu.

    “Ajak (anak) mandi dengan air hangat dan sabun,” ujar Nitish yang berpraktik di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya itu.

    Dia mengingatkan pada musim pancaroba seperti seperti beberapa hari terakhir ini rentan memunculkan penyakit terutama bagi anak-anak yang daya tahan tubuhnya lemah.

    Salah satu jenis penyakit yang lebih sering dialami oleh anak di musim pancaroba adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

    “Udara lembap di musim pancaroba menjadi tempat yang ideal bagi kuman penyebab ISPA (seperti virus, bakteri, dan sebagainya) untuk berkembang biak dengan cepat dan meningkatkan risiko penularan pada anak,” jelas Nitish.

    Untuk melindungi anak dari paparan penyakit, penting untuk membiasakan dia mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta membatasi kontak dengan orang yang sedang sakit.

    Pencegahan lainnya yakni menggunakan masker di sekolah, tempat umum, dan tempat ramai lainnya (untuk anak berusia lebih dari dua tahun).

    Selain itu, berikan anak asupan yang mencakup gizi seimbang, yakni proporsi karbohidrat, protein, dan lemak yang sesuai anjuran.

    “Jangan lupa untuk memberikan si kecil makanan dan minuman yang kaya akan vitamin dan mineral seperti sayur dan buah, agar dapat menunjang imunitasnya,” ujar Nitish.

    Penting juga untuk memberikan perlindungan lebih pada anak, antara lain melalui suplementasi dan vaksinasi.

    IDAI pada musim pancaroba merekomendasikan pemberian suplemen vitamin D dengan dosis 400 unit per hari untuk anak berusia 0-1 tahun dan 600–1.000 unit per hari untuk anak berusia 1 tahun ke atas.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sering Diabaikan karena Kesibukan, Padahal Sarapan Punya Manfaat Kesehatan – Halaman all

    Sering Diabaikan karena Kesibukan, Padahal Sarapan Punya Manfaat Kesehatan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  – Sarapan sehat dapat menjadi salah satu solusi bagi masyarakat untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan bugar.

    Berbagai studi dan publikasi kesehatan menunjukkan individu dengan nutrisi yang baik akan memiliki daya tahan dan tingkat produktivitas yang memadai.

    “80 persen kesehatan berasal dari nutrisi dan 20 persen dari gaya hidup aktif yang sehat,” kata pakar biokimia dan nutrisi Prof. Rimbawan.

    Dan sarapan yang sehat tentu saja harus mengandung berbagai nutrisi penting antara lain protein, serat, dan karbohidrat.

    Berikut sembilan manfaat sarapan untuk kesehatan seperti dikutip medicine.net:

    Dapat melindungi jantung

    Menurut penelitian terkini, mereka yang tidak sarapan pagi lebih mungkin terkena penyakit jantung daripada mereka yang sarapan pagi.

    Sementara, mereka yang melewatkan sarapan pagi mengalami kenaikan berat badan, yang dapat menyebabkan diabetes, kolesterol tinggi, dan tekanan darah, dan ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

    Dapat menurunkan risiko diabetes tipe II

    Sarapan pagi dapat membantu Anda menghindari fluktuasi glukosa darah, yang dapat menyebabkan diabetes.

    Penelitian menunjukkan bahwa orang yang berusia di bawah 65 tahun yang melewatkan sarapan bahkan beberapa kali setiap minggu memiliki kemungkinan 28 persen lebih besar untuk terkena diabetes daripada mereka yang sarapan secara teratur.

    Menyediakan energi

    Orang yang sarapan pagi lebih aktif secara fisik di pagi hari daripada mereka yang tidak sarapan pagi menurut penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition.

    Hal ini bisa jadi karena makan di pagi hari membantu mereka memulai hari dengan lebih banyak energi. Mereka yang sarapan mengonsumsi lebih banyak kalori sepanjang hari dibandingkan mereka yang melewatkan sarapan, tetapi berat badan mereka tidak bertambah karena mereka lebih aktif.

    Baik untuk daya ingat

    Sarapan dapat meningkatkan daya ingat, konsentrasi, kecepatan pemrosesan informasi, penalaran, kreativitas, pembelajaran, dan bakat berbicara pada orang dewasa dan anak-anak menurut penelitian.

    Menjaga berat badan tetap rendah

    Meskipun penelitian telah menghubungkan sarapan dengan risiko obesitas yang lebih rendah, para peneliti menyatakan bahwa penelitian tersebut hanya bersifat observasional, dan tidak dapat dipastikan bahwa makanan tersebut mencegah penambahan berat badan.

    Uji coba terkontrol acak memberikan bukti yang lebih andal. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Obesity, orang dewasa yang kelebihan berat badan yang berdiet dan mengonsumsi lebih banyak kalori untuk sarapan daripada makan malam kehilangan lebih banyak berat badan daripada mereka yang makan malam dalam jumlah besar.

    Suasana hati lebih baik

    Menurut penelitian, setelah tidur semalaman, makan di pagi hari akan mengisi kembali simpanan glukosa otak Anda.

    Saat mereka tidak terganggu oleh rasa lapar, kebanyakan orang cenderung lebih bahagia dan tidak mudah marah.

    Namun, Prof. Rimbawan yang juga Nutrition Advisory Board (NAB) atau Dewan Penasihat Nutrisi Herbalife Indonesia, menilai kesibukan masyarakat modern sering menjadi penghalang untuk sarapan di pagi hari.

    Berangkat dari keresahan itu, maka Herbalife mendukung kampanye Pekan Sarapan Nasional (PESAN) 2025, yang diinisiasi oleh Pemerintah sejak tahun 2013.

    Kampanye ini digaungkan melalui serangkaian kegiatan edukasi yang bertujuan untuk membagikan informasi tentang pentingnya sarapan sehat yang bergizi, serta berpartisipasi dalam acara olahraga dan sarapan sehat bersama.

    Kegiatan tersebut berlangsung sejak 15-23 Februari 2025 di 133 kota di Indonesia dengan melibatkan 41.065 peserta.

    Partisipasi terbanyak berasal dari Bungo, Bengkulu, Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Pangkalan Bun, Samarinda, Pontianak, dan Makassar, masing-masing kota mencatat lebih dari 1.000 peserta.

    “Kami berkomitmen meningkatkan kesejahteraan keseluruhan masyarakat Indonesia dan kami percaya fondasi masyarakat yang sehat dimulai dari kebiasaan dan pilihan yang kita tanamkan. Dan sarapan sehat adalah awal yang baik,” kata Oktrianto Wahyu Jatmiko, Director & General Manager of Herbalife Indonesia.

    Serangkaian kegiatan PESAN 2025 oleh Herbalife dimulai dengan olahraga pagi, diikuti dengan sarapan sehat dan pelatihan nutrisi.

    Kegiatan tersebut mencakup Zumba, PoundFit, senam kardio dan latihan fisik lainnya, diikuti dengan sesi edukasi nutrisi yang berfokus pada pentingnya sarapan sehat dan mengapa memasukkan protein itu penting.

    Peserta juga diberikan protein shake dan teh energi setelah berolahraga untuk membantu pemulihan mereka.