Produk: karbohidrat

  • Sebaiknya Dibatasi, 5 Makanan yang Paling Disukai Sel Kanker

    Sebaiknya Dibatasi, 5 Makanan yang Paling Disukai Sel Kanker

    Jakarta

    Kanker adalah penyakit yang kompleks. Ada banyak jenis dan pemicunya. Faktor-faktor kanker termasuk genetik atau riwayat keluarga, juga gaya hidup seseorang.

    Meski begitu, 80 hingga 90 persen tumor ganas yang muncul kemudian berkembang menjadi kanker berkaitan dengan faktor eksternal, dalam hal ini gaya hidup.

    Salah satu faktor gaya hidup terpenting yang perlu dipertimbangkan adalah pola makan. Banyak penelitian menunjukkan beberapa makanan terbukti meningkatkan risiko lebih tinggi jenis kanker tertentu.

    Beberapa makanan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas, yang dikaitkan dengan jenis kanker tertentu. Makanan yang mengandung karsinogen, zat berbahaya, berpotensi menyebabkan kanker, bergantung pada tingkat dan durasi paparan karsinogen.

    Apa Saja Makanan yang Disukai Sel Kanker?

    Daging olahan

    Dikutip dari Healthline, daging olahan, jenis daging apa pun yang diawetkan dengan cara diasapi, diasinkan, diawetkan, atau dikalengkan. Sebagian besar daging olahan adalah daging merah. Beberapa contoh daging merah yang telah diolah meliputi:

    hot dog
    salami
    sosis
    ham
    kornet sapi
    dendeng sapi

    Metode yang digunakan untuk membuat daging olahan dapat menghasilkan karsinogen. Misalnya, menurut artikel 2018, mengawetkan daging dengan nitrit dapat membentuk karsinogen yang disebut senyawa N-nitroso. Daging asap juga dapat menyebabkan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) yang bersifat karsinogenik.

    Daging olahan merupakan faktor risiko utama kanker kolorektal. Tinjauan lain pada 2019, juga menemukan daging olahan dikaitkan dengan kanker perut.

    Para peneliti juga melihat konsumsi daging olahan yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara.

    Makanan yang digoreng

    Ketika makanan bertepung dimasak pada suhu tinggi, senyawa yang disebut akrilamida terbentuk. Hal ini dapat terjadi selama menggoreng, membakar, dan memanggang roti.

    Makanan bertepung yang digoreng sangat tinggi kandungan akrilamidanya. Ini termasuk produk kentang goreng, seperti kentang goreng dan keripik kentang.

    Menurut tinjauan pada 2018, akrilamida ditemukan bersifat karsinogenik dalam penelitian yang dilakukan pada tikus. Badan Internasional untuk Penelitian Kanker atau International Agency for Research on Cancer (IARC) menganggap bersifat karsinogenik bagi manusia.

    Menurut sebuah studi pada 2020, akrilamida merusak DNA dan menginduksi apoptosis, atau kematian sel.

    Makan banyak makanan yang digoreng juga meningkatkan risiko untuk diabetes tipe 2 dan obesitas. Kondisi ini dapat meningkatkan stres oksidatif dan peradangan, yang selanjutnya meningkatkan risiko kanker.

    Makanan yang dimasak terlalu lama

    Makanan yang dimasak terlalu lama, terutama daging, dapat menghasilkan karsinogen. Menurut sebuah artikel tahun 2020, memasak daging dengan suhu tinggi menghasilkan Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAH) karsinogenik dan amina heterosiklik. Zat-zat ini dapat meningkatkan risiko kanker dengan mengubah DNA sel.

    Untuk mengurangi risiko karsinogen akibat memasak dengan suhu tinggi, cobalah menggunakan metode memasak yang lebih sehat seperti:

    memasak dengan api kecil
    memasak dengan tekanan tinggi
    memanggang atau membakar pada suhu yang lebih rendah
    memasak dengan api kecil dalam slow cooker atau slow cooker

    Gula dan karbohidrat olahan

    Makanan manis dan karbohidrat olahan secara tidak langsung dapat meningkatkan risiko kanker. Beberapa contoh makanan ini meliputi:

    minuman manis bergula
    makanan panggang
    pasta putih
    roti putih
    nasi putih
    sereal manis

    Mengonsumsi makanan manis dan bertepung dalam konsentrasi tinggi dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 dan obesitas. Menurut sebuah studi pada 2020, kedua kondisi tersebut memicu peradangan dan stres oksidatif. Hal ini dapat meningkatkan risiko terhadap jenis kanker tertentu.

    Diabetes tipe 2 meningkatkan risiko kanker ovarium, payudara, dan endometrium (rahim).

    Asupan gula dan karbohidrat olahan yang tinggi juga dapat menyebabkan kadar glukosa darah tinggi, yang dapat menjadi faktor risiko kanker kolorektal.

    Untuk membatasi dampak kesehatan dari karbohidrat olahan, cobalah untuk mengganti makanan ini dengan alternatif yang lebih sehat seperti:

    roti gandum utuh
    pasta gandum utuh
    nasi merah
    gandum

    Alkohol

    Saat mengonsumsi alkohol, liver memecah alkohol menjadi asetaldehida, senyawa karsinogenik.

    Asetaldehida meningkatkan kerusakan DNA dan stres oksidatif. Asetaldehida juga mengganggu fungsi kekebalan tubuh, sehingga menyulitkan tubuh untuk menargetkan sel prakanker dan kanker.

    Pada wanita, alkohol meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh, menurut sebuah studi tahun 2015. Hal ini dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena kanker payudara reseptor estrogen positif.

    (naf/kna)

  • Harus Cek Kesehatan Apa Saja setelah Lebaran?

    Harus Cek Kesehatan Apa Saja setelah Lebaran?

    Jakarta, Beritasatu.com – Perayaan Idulfitri identik dengan sajian makanan khas yang lezat, tetapi perubahan pola makan saat Lebaran dapat berdampak pada kesehatan. Karena itu, penting untuk melakukan cek kesehatan guna menjaga kondisi tubuh tetap prima.

    Setelah masa perayaan berakhir, banyak orang tidak menyadari kebiasaan makan yang berubah, misalnya meningkatnya konsumsi gula, garam, dan lemak, dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan.

    Cek kesehatan pasca-Lebaran menjadi langkah preventif yang sangat penting untuk mengetahui kondisi tubuh secara menyeluruh dan mengantisipasi masalah yang mungkin muncul.

    Berikut ini beberapa jenis pemeriksaan kesehatan yang disarankan setelah Lebaran.

    Cek Kesehatan yang Disarankan setelah Lebaran

    1. Pemeriksaan berat badan dan indeks massa tubuh (IMT)

    Konsumsi makanan berlebihan saat Lebaran dapat meningkatkan risiko obesitas. Dengan memantau berat badan dan menghitung IMT, Anda bisa mengetahui apakah berat badan sudah dalam batas ideal atau perlu dikontrol.

    2. Tes kadar gula darah

    Setelah banyak mengonsumsi makanan manis dan karbohidrat, pemeriksaan kadar gula darah menjadi penting untuk mendeteksi potensi diabetes tipe 2. Jika kadar gula menunjukkan angka tinggi, perlu dilakukan perubahan pola makan dan gaya hidup.

    3. Pemeriksaan tekanan darah

    Makanan tinggi garam dan lemak bisa memicu hipertensi. Pemeriksaan tekanan darah dapat membantu mengetahui risiko penyakit jantung atau strok yang bisa timbul bila tekanan darah tidak terkontrol.

    4. Pemeriksaan profil lipid

    Jenis makanan selama Lebaran bisa meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida. Melalui tes profil lipid, Anda bisa mengetahui risiko penyakit jantung dan segera mengambil tindakan jika diperlukan.

    5. Pemeriksaan fungsi ginjal

    Pola makan tinggi lemak dan natrium bisa membebani ginjal. Tes kreatinin dan urinalisis bisa mendeteksi apakah ada gangguan fungsi ginjal yang perlu ditangani sejak dini.

    6. Pemeriksaan tambahan untuk pencernaan

    Jika mengalami gangguan pencernaan setelah Lebaran, seperti perut kembung atau nyeri, sebaiknya lakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.

    Sebagai langkah pencegahan, kontrol porsi makan dan pilihlah makanan yang sehat serta seimbang sangat dianjurkan setelah perayaan. Tidak kalah penting, lakukan cek kesehatan secara berkala agar kondisi tubuh tetap optimal dan risiko penyakit akibat perubahan pola makan bisa diminimalkan.

  • Pola Makan Rekomendasi Ahli Gizi untuk Tingkatkan Mood – Halaman all

    Pola Makan Rekomendasi Ahli Gizi untuk Tingkatkan Mood – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Nutrition Education and Training Lead – Asia Pacific, Herbalife Vipada Sae-Lao, mengatakan jika ingin bertenaga, tetap sehat, dan bahkan meningkatkan suasana hati maka perlu dimulai  dari apa yang ada di piring.

    Hal ini cocok dengan ungkapan You are what you eat yaitu makanan yang dikonsumsi dapat membentuk kesehatan dan kesejahteraan pada tubuh.

    Bertepatan dengan Hari Kesehatan Dunia (World Health Day) yang diperingati setiap tahun pada tanggal 7 April dan didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mari pahami lebih dalam peran krusial terkait nutrisi untuk tubuh.
     
    Ia menuturkan, nutrisi terdiri dari karbohidrat adalah penghasil energi, protein adalah pembangun otot, lemak adalah struktur otak, dan vitamin serta mineral adalah kru perbaikan tubuh.

    “Banyak dari pejuang penyakit dan kekebalan tubuh berasal dari piring ,” ungkap Vidapa ditulis Sabtu (5/4/2025).
     
    Bagaimana tampilan “isi piringku” yang seimbang?

    Vipada menerangkan bahwa seperempat, seperempat, setengah adalah cara mudah untuk mengingat proporsi yang tepat dari setiap kelompok makanan dalam satu pola hidangan seimbang.

    Isi seperempat piring dengan biji-bijian utuh, lalu tambahkan seperempat piring lagi dengan sumber protein yang baik serta setengah piring buah dan sayuran.
     
    Karbohidrat
    Karbohidrat sangat penting bagi tubuh sebagai penyedia bahan bakar utama untuk otak dan sel darah merah.

    Sumber karbohidrat baik termasuk biji-bijian utuh, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran, yang juga merupakan sumber serat, vitamin, mineral, dan fitonutrien yang sangat baik.
     
    Misalnya, ganti nasi putih dengan nasi cokelat, quinoa atau millet.

    Protein

    Ilustrasi makanan berprotein (freepik.com)

    Protein merupakan nutrisi yang sering dibicarakan banyak orang.

    Jika tidak mengonsumsi jumlah protein yang cukup, tubuh akan memecah otot untuk mendapatkan asam amino yang diperlukan untuk berfungsi.

    Protein berkualitas tinggi terdapat dalam makanan berbasis hewani seperti daging tanpa lemak, unggas, ikan, produk susu, dan telur. Protein lengkap juga terdapat dalam diet berbasis nabati seperti kedelai.
     
    Estimasi jumlah protein yang dibutuhkan tubuh dapat dihitung dengan rumus sederhana ini.

    Kalikan berat badan dengan 0.8 jika menghitung kebutuhan protein dalam kilogram.

    Orang dewasa yang lebih tua dan orang aktif akan membutuhkan lebih banyak protein.

    Lemak

    Makanan dengan kandungan lemak trans (freepik.com)

    Penting untuk mengetahui perbedaan antara lemak baik dan buruk.

    Lemak sehat juga mendukung kesehatan kulit dan sistem kekebalan tubuh.
     
    Lemak tak jenuh ‘baik’ dibagi menjadi dua kategori – lemak tak jenuh tunggal dalam kacang-kacangan, biji-bijian, zaitun, minyak zaitun dan alpukat adalah sehat bagi jantung jika dikonsumsi dalam jumlah moderat.

    Lemak tak jenuh ganda seperti omega-3 (ditemukan dalam ikan berlemak, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran berdaun) dan omega-6 (terutama dari makanan gorengan dan kue) sangat penting tetapi harus dalam keseimbangan yang tepat.

    Sayangnya, banyak orang cenderung mengonsumsi terlalu banyak omega-6 dan tidak cukup omega-3.

    Diet tinggi lemak jenuh buruk, yang sering ditemukan dalam makanan berbasis hewani seperti mentega, keju, susu penuh lemak dan daging merah dapat berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol darah.

    Vitamin dan Mineral

    Cara paling efektif untuk mendapatkan berbagai macam vitamin dan mineral dalam jumlah yang tepat adalah dengan mengadopsi pola makan seimbang.

    Banyak makanan sehari-hari menyediakan berbagai vitamin dan mineral sehingga mudah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian melalui makanan biasa.

    Mengonsumsi banyak buah-buahan dan sayuran berwarna-warni, biji-bijian utuh, kacang-kacangan serta protein tanpa lemak dapat membantu tubuh mendapatkan apa yang dibutuhkannya.

    Asupan Cairan

    Air kelapa bisa mengganti cairan tubuh yang hilang selama berpuasa dengan cepat (Shutterstock)

    Setiap sel, jaringan dan organ dalam tubuh kita bergantung pada air; oleh karena itu hidrasi yang cukup merupakan kunci untuk merasa terbaik.

    Hidrasi membantu pencernaan, penyerapan nutrisi serta pengaturan suhu tubuh sambil mendukung kesehatan sendi dan kekebalan tubuh.

    Air juga dapat membantu manajemen berat badan.

    Minuman biasanya menyumbang sekitar 70 hingga 80 persen dari asupan cairan harian; namun setidaknya setengah dari itu harus berasal dari air.

    Sisa 20 hingga 30 persen hidrasi bisa berasal dari makanan kaya air seperti buah-buahan dan sayuran.
     
    Memahami nutrisi seimbang di piring hanyalah satu bagian dari teka-teki—sama pentingnya untuk mengadopsi praktik makan dengan sadar agar tetap sehat.

    Mengunyah makanan dengan baik, tetap terhidrasi, serta makan pada interval reguler dapat membuat perbedaan besar dalam seberapa efisien tubuh mencerna dan menyerap nutrisi.
     
    Studi juga menunjukkan, makan bersama keluarga secara teratur mendorong kebiasaan nutrisi positif serta memperkuat ikatan keluarga menciptakan lingkungan di mana nutrisi seimbang diprioritaskan.

    Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat dan alami di dalam keluarga mereka; ketika pola makan sehat menjadi bagian rutin dari kehidupan keluarga, anak-anak lebih mungkin membawa praktik tersebut ke masa dewasa mereka bahkan meneruskannya kepada keluarga dan teman-teman mereka sendiri.
     
    “Menggabungkan nutrisi baik dengan gaya hidup seimbang yang mencakup aktivitas fisik teratur, manajemen stres serta tidur yang cukup memastikan bahwa tubuh dapat memaksimalkan setiap gigitan. Tubuh yang terawat dengan baik selalu mendukung kesejahteraan mental dan emosional,” harap Vidapa.

  • Ini Kelompok yang Berisiko Terkena Pneumonia Akibat Virus Influenza – Halaman all

    Ini Kelompok yang Berisiko Terkena Pneumonia Akibat Virus Influenza – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Pneumonia infeksi paru-paru yang berbahaya dan patut diwaspadai.
    Kondisi ini dialami juga oleh sosok kenamaan dunia seperti, Paus Fransiskus, aktris Meteor Garden, Barbie Hsu yang diberitakan meninggal dunia.

    Teranyar adalah Val Kilmer pemeran Batman yang juga tutup usia karena Pneumonia.

    Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza yang menimbulkan komplikasi pneumonia bahkan kematian.

    Karena itu, Dokter Spesialis Paru, Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc., Sp.P. (K) menekankan, influenza bukanlah penyakit sesaat atau musiman, tapi terjadi sepanjang waktu.

    “Memang peningkatan kasusnya terjadi di akhir tahun, karena virus influenza sangat stabil di udara yang dingin dengan kelembapan yang rendah,” ujar dia Live Instagram kalbefarma belum lama ini.

    Prof. Erlina menjelaskan, meskipun kelembapan udara di Indonesia termasuk tinggi, namun peningkatan influenza juga terjadi di Indonesia.

    Sebab, banyak wilayah yang memiliki sirkulasi udara kurang baik dan ventilasi ruangan tidak baik.

    Selain itu, mobilisasi manusia sangat tinggi, terutama di kota besar dan libur Lebaran.

    Pasalnya jika terdapat satu orang terserang influenza di dalam ruangan, proses penularan terhadap orang di sekitarnya akan mudah.

    Penularan influenza dengan droplet atau percikan pernapasan melalui cairan dari hidung atau mulut, yaitu batuk, bersin, atau pilek.

    Influenza kerap kali disalah artikan dengan common cold atau flu biasa ini.

    Padahal, gejala flu yaitu hidung berair, tersumbat, bersin, pilek, batuk, yang tidak terlalu berat; kadang-kadang disertai dengan demam ringan.

    Flu dapat sembuh dengan sendirinya atau self limiting disease.

    Sedangkan influenza, biasanya pasien mengalami demam yang lebih tinggi dan batuk yang lebih berat dibandingkan dengan common cold.

    Juga ada nyeri tenggorokan, pilek, nyeri otot, dan lain sebagainya.

    Selain itu, influenza memiliki komplikasi yang cukup menjadi perhatian karena menjadi berat, yaitu pneumonia.

    Secara umum, semua orang bisa tertular influenza, tetapi ada kelompok tertentu yang mudah tertular dan biasanya menjadi berat gejalanya.

    Satu adalah lansia, usia di atas 60 atau 65 tahun, karena lansia ini sistem imunnya sudah mulai turun. Jadi kemampuan sistem imunitas tidak cukup optimal untuk menangkal penyakit.

    Kemudian anak-anak yang usia di bawah 5 tahun, terutama anak di bawah 2 tahun, mudah sekali terserang influenza.

    “Kalau orang tua tadi sistem imunnya sudah mulai menurun, pada anak-anak sistem imunnya belum terbentuk dengan sempurna atau masih dalam proses improvement. Kelompok lain, ibu hamil, orang-orang dengan komorbid (asma, PPOK, hipertensi, diabetes, atau berbagai komorbid lainnya). Lebih hati-hati lagi kalau sudah tua dan punya lebih dari dua komorbid,” jelasnya.

    Influenza ringan dapat sembuh sendiri dengan cukup istirahat, makan makanan yang bergizi seimbang, dan konsumsi obat-obatan yang mengurangi gejala.

    Namun, apabila mengalami influenza berat dan tidak segera ditangani, dapat menimbulkan komplikasi, yaitu bronchitis, pneumonia, bahkan terjadi penurunan kesadaran.

    Kondisi ini membutuhkan perawatan di rumah sakit. Prof. Erlina menekankan pentingnya menjaga diri dengan melakukan berbagai upaya pencegahan atau preventif, karena virus ada di mana-mana dan kondisi lingkungan tidak dapat dikendalikan.

    Dalam hal ini, manusia dapat mengendalikan atau mengontrol diri sendiri agar sistem imun lebih kuat melawan virus.

    Menjaga sistem imun dengan healthy lifestyle, dengan perilaku hidup yang sehat.

    Pertama, menjaga nutrisi harus seimbang, bahwa karbohidrat dibandingkan dengan protein, vitamin, dan mineral itu cukup porsinya. 

    Selain nutrisi yang seimbang, manusia perlu istirahat untuk regenerasi atau memperbaiki sel-sel yang rusak. Istirahat pada waktu tidur, jangan bergadang.

    ” Kemudian, berolahraga yang bisa ditoleransi, bukan high impact yang membuat kelelahan, selama 2—3 kali seminggu secara teratur. Kemudian, mengelola stres agar stres tidak berkepanjangan, dan berhenti merokok,” tutur Prof. Erlina.

    Ia menambahkan, vitamin dan mineral berfungsi sebagai antioksidan untuk menangani inflamasi atau peradangan yang disebabkan oleh virus. Antioksidan ada dalam vitamin C, vitamin E, vitamin B.

    Begitu juga dengan mineral, mulai dari magnesium, kalsium, kalium, zinc, selenium, dan lainnya. Baik vitamin maupun mineral, dapat melindungi sel-sel tubuh yang diserang oleh virus atau toxic yang berasal dari virus. 

    Vitamin dan mineral bisa diperoleh dari konsumsi buah dan sayur dalam jumlah yang cukup. Namun, jika tidak cukup, sebaiknya dilengkapi dengan konsumsi multivitamin.

    “Ada baiknya kita mengonsumsi suplemen vitamin atau mineral. Suplemen ini merupakan tambahan dalam kondisi kita tidak tahu kurang vitamin atau nutrisi atau asupan kurang bagus,” tutur Prof. Erlina.

     

  • 6 Cara Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Santap Hidangan Lebaran

    6 Cara Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Santap Hidangan Lebaran

    Jakarta, Beritasatu.com – Setelah menikmati berbagai hidangan lezat selama perayaan Lebaran, banyak orang merasakan dampak dari pola makan yang berlebihan dan tidak sehat.

    Hidangan berat seperti kue-kue manis, hingga minuman tinggi gula membuat Lebaran menjadi tantangan bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan. Oleh karena itu, setelah perayaan usai, penting untuk segera kembali ke pola makan yang lebih seimbang agar tubuh tetap bugar.

    Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa langkah yang dapat membantu mengembalikan keseimbangan nutrisi setelah menyantap hidangan Lebaran.

    Cara Mengembalikan Pola Makan Sehat

    1. Pola makan seimbang

    Salah satu tantangan terbesar setelah Lebaran adalah meningkatnya nafsu makan. Ini adalah hal yang wajar, terutama setelah sebulan berpuasa. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, kebiasaan makan yang kurang sehat dapat terbentuk.

    Langkah pertama adalah mengatur waktu makan dengan konsisten. Cobalah makan tiga kali sehari dengan dua kali camilan sehat di antara waktu makan. Hindari makan berlebihan hanya karena tergoda atau sekadar ingin “balas dendam” setelah puasa.

    Fokuslah pada makanan bergizi dengan memperbanyak konsumsi sayur, buah, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak. Serat dari buah dan sayur berperan penting dalam memperlancar pencernaan dan memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi kecenderungan makan berlebihan.

    2. Batasi konsumsi makanan berlemak dan berkolesterol jahat

    Seperti gula, kolesterol sering terdapat dalam makanan yang menggugah selera. Meski ada kolesterol baik dalam ikan salmon, konsumsi kolesterol jahat dalam jumlah berlebihan dapat berdampak buruk bagi tubuh.

    Kolesterol jahat biasanya terdapat dalam hidangan Lebaran seperti masakan berbahan telur, kulit ayam, dan santan. Jika berlebihan, kolesterol jahat bisa meningkatkan risiko penyakit serius seperti jantung koroner.

    Untuk menjaga pola makan sehat setelah Lebaran, penting untuk membatasi konsumsi daging berlemak dan makanan tinggi kolesterol. Penganan ringan seperti kastengel dan kue-kue khas Lebaran yang dibuat dengan mentega, telur, dan keju juga mengandung kolesterol jahat yang perlu dikendalikan.

    3. Perbanyak konsumsi sayur dan buah

    Saat Lebaran, hidangan yang disajikan umumnya kaya karbohidrat. Untuk menyeimbangkan asupan makanan, penting untuk menyertakan buah dan sayur yang kaya serat dalam pola makan. Serat mudah dicerna dan sangat bermanfaat bagi tubuh, sehingga sering disebut sebagai makanan yang menyehatkan.

    4. Konsumsi makanan segar

    Pola makan sehat yang dikenal sebagai clean eating mendorong konsumsi makanan segar dan menghindari makanan yang mengandung bahan pengawet seperti kornet, sosis, nugget, bakso, atau bumbu penyedap kemasan.

    Mengonsumsi makanan segar lebih efektif dalam membakar kalori dibandingkan dengan makanan olahan. Dengan memperbanyak konsumsi makanan segar, risiko obesitas dan penyakit serius dapat dikurangi.

    5. Cukupkan waktu istirahat

    Setelah Lebaran, penting untuk menyesuaikan kembali jadwal tidur ke waktu normal. Selama bulan puasa, kebiasaan bangun pagi dan tidur lebih awal sudah terbentuk. Setelah Lebaran, kembalikan jam tidur sesuai dengan rutinitas agar tubuh mendapatkan istirahat yang cukup dan berkualitas.

    6. Perbanyak konsumsi air putih

    Setelah menikmati hidangan Lebaran yang kaya rasa manis dan asin, tubuh cenderung kekurangan cairan atau mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, meningkatkan konsumsi air putih adalah langkah penting untuk mengembalikan pola makan sehat.

    Selain itu, air putih juga efektif dalam mengendalikan rasa lapar, yang dapat membantu mengurangi kebiasaan makan berlebihan. Sebaiknya hindari minuman manis atau bersoda karena dapat mengganggu metabolisme tubuh dan menambah kalori yang tidak dibutuhkan.

    Lebaran sering kali membawa semangat baru dalam aspek spiritual, fisik, maupun mental. Manfaatkan momen ini untuk membangun kembali kebiasaan baik yang akan mendukung kualitas hidup dalam jangka panjang.

    Mulai kembali dengan pola makan seimbang, tidur cukup, memperbanyak konsumsi air putih, bergerak lebih aktif, serta menjaga keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental setelah santap hidangan Lebaran.

  • Libur Lebaran, Apa Kabar Berat Badan?

    Libur Lebaran, Apa Kabar Berat Badan?

    Jakarta

    Libur lebaran selalu diwarnai dengan berbagai sajian makan enak untuk merayakan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa. Biasanya, sajian yang menggugah selera sudah disiapkan.

    Meski sudah memasak makanan tersebut di rumah, seringkali keadaan memaksa kita untuk makan lagi ketika berkunjung silaturahmi ke rumah tetangga dan kerabat.

    Sehingga, naiknya berat badan sudah jadi momok tersendiri saat lebaran. Ditambah lagi, budaya silaturahmi dan liburan juga bisa membuat kita enggan untuk menginjakkan kaki ke gym atau sekedar berolahraga simpel.

    Cara Turunkan Berat Badan Setelah Lebaran:

    1. Mengonsumsi Makanan dengan Nutrisi Seimbang
    Dikutip detikFood, daripada mengurangi porsi makan atau makan hanya dua bahkan satu kali sehari, makanlah dengan jadwal seperti biasa namun dengan nutrisi yang seimbang. Makanan nutrisi seimbang adalah makanan yang mengandung protein, vitamin, karbohidrat, dan mineral.

    2. Makan Secara Perlahan
    Makanlah dengan perlahan ketika mengunyah makanan yang mengandung banyak minyak atau manis. Makan dengan perlahan dapat membantu mengenali sinyal tubuh ketika sudah kenyang dan agar tidak makan secara berlebihan.

    3. Minum Air Putih
    Selain menghindari tubuh dari dehidrasi, minum air putih merupakan salah satu cara menurunkan berat badan setelah Lebaran. minumlah dua gelas air putih setelah bangun tidur agar dapat membantu menguangi keinginan untuk makan terlalu banyak.

    Ketika meminum air putih yang cukup, maka tubuh akan terhidrasi dan pengeluaran energi saat istirahat akan meningkat dan bisa membakar kalori lebih cepat.

    4. Olahraga
    Olahraga memang sebuah kebutuhan bahkan ketika tidak sedang dalam masa penurunan berat badan sekalipun. Berolahraga dapat menjaga tubuh agar tetap bugar dan dapat membantu membakar lemak di dalam tubuh.

    Jika detikers bukan tipe orang yang gemar berolahraga, cukup rutin melakukan jogging atau sekadar berjalan-jalan pagi atau sore, bisa juga melakukan work out routine yang sederhana.

    5. Berpuasa
    Berpuasa memang sering dijadikan cara agar berat badan turun. Nah, detikers dapat melakukan puasa sunah seperti puasa Syawal atau bahkan mengqadha utang puasa di bulan Ramadan. Namun perlu diingat, harus tetap memperhatikan asupan nutrisi dan tetap berolahraga ya.

    6. Istirahat yang Cukup
    Selain menjaga pola makan dan berolahraga, istirahat yang cukup juga penting lho. Menurut situs Kemenkes, durasi istirahat yang ideal adalah selama 8 jam sehari. Selain itu juga dapat membantu memperbaiki pola tidur yang mungkin saja tidak teratur selama bulan Ramadan.

    Itulah sejumlah cara untuk melakukan menurunkan berat badan setelah Lebaran. Semoga bermanfaat ya detikres!

    Saksikan pembahasan lengkap hanya di program detikPagi edisi Jumat (04/04/2025). Nikmati terus menu sarapan informasi khas detikPagi secara langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20.detik.com, YouTube dan TikTok detikcom. Tidak hanya menyimak, detikers juga bisa berbagi ide, cerita, hingga membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.

    “Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!”

    (vrs/vrs)

  • 8 Rekomendasi Buah Rendah Gula yang Cocok untuk Pengidap Diabetes

    8 Rekomendasi Buah Rendah Gula yang Cocok untuk Pengidap Diabetes

    Jakarta

    Berbicara soal makanan sehat, buah-buahan pasti selalu menjadi salah satu yang direkomendasikan. Tak heran, mengingat buah-buahan kaya akan berbagai nutrisi, vitamin, hingga mineral yang penting untuk kesehatan tubuh.

    Meski begitu, ada beberapa kelompok orang yang tidak bisa sembarangan mengonsumsi buah-buahan. Misalnya, pengidap diabetes.

    Pasalnya, beberapa jenis buah-buahan mengandung gula dan karbohidrat yang cukup tinggi, sehingga dapat mengganggu pengelolaan kadar gula darah.

    Karenanya, orang dengan diabetes atau yang sedang menjaga kadar gula darahnya perlu teliti memilih buah untuk dikonsumsi. Mengonsumsi buah-buahan yang rendah gula dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap normal dan tidak mengalami lonjakan yang signifikan.

    Lalu, apa saja buah rendah gula yang aman bagi pengidap diabetes dan gula darah tinggi? Dikutip dari Today, berikut daftarnya.

    1. Buah beri

    Buah beri, seperti stroberi, blackberry, dan raspberry merupakan sumber antioksidan yang sangat baik bagi tubuh. Buah-buahan ini memiliki rasa yang lezat, dan dapat ditambahkan ke aneka makanan atau minuman.

    Buah beri juga memiliki kandungan gula yang cukup rendah. Satu cangkir buah stroberi mengandung sekitar 7 gram gula. Begitu pula dengan satu cangkir blackberry.

    Sementara itu, satu cangkir raspberry mengandung sekitar 5 gram gula.

    2. Semangka

    Semangka mengandung likopen, antioksidan kuat yang dikaitkan dengan penurunan tekanan darah dan risiko stroke. Semangka juga kaya akan kalium dan magnesium, menjadikannya buah yang direkomendasikan untuk mendukung kesehatan jantung.

    Satu cangkir semangka potong dapat mengandung sekitar 9 gram gula.

    3. Melon Jingga

    Melon jingga atau cantaloupe termasuk salah satu buah yang aman untuk pengidap diabetes. Satu cangkir melon jingga potong hanya mengandung sekitar 12 gram gula.

    Buah ini juga mengandung banyak vitamin A, serta sekitar dua per tiga dari jumlah vitamin C harian yang direkomendasikan.

    4. Jeruk

    Selain terkenal kaya akan vitamin C, jeruk juga mengandung antioksidan yang membantu meningkatkan sistem imun tubuh.

    Jeruk juga termasuk buah yang ramah untuk pengidap diabetes atau gula darah tinggi. Satu buah jeruk mengandung sekitar 13 gram gula.

    5. Kiwi

    Kiwi juga termasuk buah yang kaya akan vitamin C. Selain itu, buah ini juga mengandung banyak vitamin E. Kombinasi ini menjadikan kiwi ampuh untuk mendukung kesehatan kulit.

    Satu buah kiwi dapat mengandung sekitar 7 gram gula.

    6. Aprikot

    Aprikot mengandung vitamin A dan beta karoten yang baik untuk kesehatan mata. Buah ini juga kaya akan serat, sehingga dapat membantu mencegah sembelit dan mendukung pergerakan makanan di sistem pencernaan.

    Satu buah aprikot hanya mengandung sekitar 3 gram gula, sehingga cukup aman dikonsumsi oleh pengidap diabetes.

    7. Pepaya

    Pepaya mengandung banyak nutrisi yang penting untuk menunjang kesehatan, seperti vitamin A, C, E, K, folat, kalium, magnesium, dan likopen. Pepaya juga mengandung beta karoten, serta serat yang baik untuk kesehatan usus.

    Satu cangkir pepaya yang sudah dipotong dapat mengandung sekitar 11 gram gula.

    8. Persik

    Persik mengandung lebih banyak serat, vitamin C, dan kalium dibandingkan buah berbiji lainnya. Penelitian menunjukkan baik daging maupun kulit buah persik memiliki efek antioksidan dan antiperadangan yang tinggi.

    Satu buah persik mengandung sekitar 11 gram gula.

    (ath/naf)

  • Mengenal Plajau, Mirip Kacang Namun Keluarga Mangga

    Mengenal Plajau, Mirip Kacang Namun Keluarga Mangga

    Liputan6.com, Yogyakarta – Sebuah buah eksotis asal Kalimantan memperlihatkan keunikan botanis yang menarik perhatian. Plajau, yang termasuk dalam keluarga anacardiaceae atau suku mangga-manggaan, memiliki karakteristik tersendiri.

    Mengutip dari berbagai sumber, meskipun memiliki rasa dan penampilan yang mirip kacang-kacangan, plajau secara taksonomi masih terkait erat dengan mangga. Keunikan ini membuat buah yang juga dikenal dengan nama pelanjau atau djuping ini menjadi objek kajian menarik dalam dunia botani dan kuliner.

    Wilayah persebaran plajau terbatas di kawasan hutan Kalimantan, terutama di Pulau Laut, Kalimantan Selatan. Pohon penghasil buah ini tumbuh secara alami di ekosistem hutan tropis.

    Buah ini mengandung protein lengkap dengan keseluruhan asam amino esensial. Struktur gizinya mencakup protein, lemak, karbohidrat, dan kadar air yang seimbang.

    Bentuk biji Plajau sangat mirip dengan almond, menambah daya tarik tersendiri. Para peneliti di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura, Pontianak, telah mulai mengeksplorasi potensi pengolahan Plajau.

    Proses diversifikasi pangan telah menghasilkan berbagai produk turunan, salah satunya adalah tepung plajau. Tepung ini dapat digunakan dalam pembuatan biskuit, sosis, kue, dan produk pangan lainnya.

    Di habitat aslinya, plajau memiliki peran ekologis yang penting. Buah ini menjadi salah satu sumber pangan favorit bagi satwa hutan Kalimantan.

    Burung enggang dan orangutan tercatat sebagai konsumen utama buah ini di kawasan hutan. Keunikan plajau terletak pada kombinasi karakteristiknya yang membingungkan.

    Meskipun memiliki rasa dan tekstur yang mirip kacang-kacangan, buah ini secara botanis masih tergolong dalam suku anacardiaceae. Struktur genetik yang unik membuat plajau memiliki karakteristik yang berbeda dari kerabat terdekatnya dalam suku mangga-manggaan.

    Rasa gurih yang mirip kacang menjadi daya tarik tersendiri dari produk ini. Hal ini sekaligus membedakannya dari buah-buahan lain di kawasan tropis Indonesia.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Ketupat atau Nasi, Mana yang Lebih Bikin Gemuk? Dokter Gizi Bilang Gini

    Ketupat atau Nasi, Mana yang Lebih Bikin Gemuk? Dokter Gizi Bilang Gini

    Jakarta

    Memilih antara nasi atau ketupat saat akan menyantap hidangan lezat saat Hari Raya Idul Fitri tentu bukan hal yang mudah. Terlebih bagi mereka yang sedang menjalani program diet.

    Nasi dan ketupat memang berasal dari beras, tetapi keduanya diolah dengan cara berbeda. Banyak yang menganggap ketupat lebih mudah bikin gemuk daripada nasi. Lantas, benarkah demikian?

    Menjawab hal ini, spesialis gizi klinis dari Mayapada Hospital Kuningan, Jakarta Selatan, dr Oki Yonatan Oentiono, SpGK, PNS (Physician Nutrition Specialist) mengatakan secara sumber gizi, nasi lebih dianjurkan.

    “Pasti mending nasi, karena kan ketupat makanan olahan ya,” kata dr Oki saat dihubungi detikcom, Jumat (7/3/2025).

    Selain memilih sumber karbohidrat yang tepat, dr Oki melanjutkan bahwa pemilihan menu makanan juga harus diperhatikan oleh mereka yang ingin menjaga berat badan saat Lebaran. Makan pakai ketupat atau nasi, jika porsinya tidak diatur tetap bisa berpengaruh terhadap kenaikan berat badan.

    “Terutama di opor itu kan kalorinya banyak di kuah atau santannya. Jadi kuahnya jangan terlalu banyak, ayamnya dimakan nggak papa, kulitnya kalau bisa nggak dimakan,” kata dr Oki.

    “Karena kulit itu kan ada lemaknya. Terus kuahnya jangan terlalu banyak, apalagi sampai disruput. Kalau nasinya ya disesuaikan porsi biasanya lah,” lanjutnya.

    Los-losan atau kalap saat Lebaran, menurut dr Oki dapat mengganggu program diet yang sebelumnya telah dilakukan dengan disiplin.

    “Pengaruh kalau kalap. Kan makanan yang kita konsumsi itu ada beratnya, kalau dalam jumlah besar itu akan menambah ke berat badan kita, pasti itu,” tutupnya.

    (dpy/kna)

  • Ahli Saraf Ungkap 7 Makanan-Minuman untuk Kesehatan Otak dan Cegah Pikun

    Ahli Saraf Ungkap 7 Makanan-Minuman untuk Kesehatan Otak dan Cegah Pikun

    Jakarta

    Pola makan yang kaya akan nutrisi ternyata sangat penting untuk kesehatan tubuh. Mulai dari kesehatan organ jantung, pembuluh darah, hingga otak. Sebab, sekitar 25 persen pasokan darah akan mengalir ke otak.

    Seorang ahli saraf dari NYU Langone Hospital di Brooklyn, Amerika Serikat, Dr Aaron Lord, menyebutkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh dan karbohidrat olahan dapat merusak pembuluh darah di otak.

    Akibatnya, kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko gangguan fungsi otak, stroke, dan demensia.

    “Penting juga untuk menghindari gula yang berlebihan. Terlalu banyak mengonsumsi gula dapat merusak kemampuan otak untuk memproduksi adenosin atau ATP, yang menyediakan energi yang dibutuhkan untuk proses seluler utama,” jelasnya, dikutip New York Post.

    Gula juga dapat menyebabkan peningkatan insulin dan mengganggu metabolisme otak, yang berpotensi mempengaruhi fungsi kognitif. Meski penurunan kognitif mungkin tidak selalu dapat dipulihkan, masih ada cara untuk menjaga kesehatan otak, salah satunya dengan menerapkan pola makan yang sehat.

    Hal ini dapat memperlambat neurodegenerasi dan mengurangi risiko penyakit Alzheimer. Berikut beberapa jenis makanan yang dikonsumsi Dr Lord setiap hari, atau setidaknya setiap minggu, untuk menjaga kesehatan otak:

    1. Ikan Kaya Omega-3

    Ikan segar, termasuk ikan berlemak yang mengandung asam lemak omega-3 adalah makanan yang baik untuk otak. Lemak ini dianggap sebagai pengganti lemak sehat yang memiliki sifat anti-inflamasi.

    Beberapa ikan yang dapat dikonsumsi seperti ikan salmon, kerapu, dan halibut.

    2. Sayuran Berdaun Hijau

    Sayuran berdaun hijau memiliki banyak serat, folat, lutein, dan beta-karoten. Jenis sayuran yang bisa dikonsumsi seperti bok choy atau pakcoy, asparagus, brokoli.

    Agar lebih sehat, sebaiknya sayuran-sayuran dimasak dengan cara dikukus, direbus, atau ditumis yang dicampur dengan minyak zaitun, sedikit garam, dan bawang putih.

    Meski asparagus terlihat tidak berdaun, Dr Lord menyarankannya karena mengandung banyak serat dan mudah dimasak. Serat dapat menjaga mikrobioma usus tetap sehat, yang secara positif mempengaruhi fungsi otak.

    3. Tomat

    Tomat kaya akan likopen, yakni antioksidan kuat yang berhubungan dengan beta-karoten. Antioksidan sangat penting untuk kesehatan otak karena dapat melawan peradangan, stres oksidatif, serta membantu mencegah neurodegenerasi.

    4. Kacang Kenari

    Salah satu camilan favorit Dr Lord yang tentunya menyehatkan otak adalah kacang kenari. Kacang kenari memiliki rasio ‘lemak baik’ omega-3 tertinggi.

    Kacang kenari kaya akan flavonoid, yang merupakan antioksidan kuat dan molekul anti peradangan yang dapat membantu mengurangi efek stres pada otak.

    5. Minyak Zaitun

    Minyak zaitun adalah salah satu makanan yang menyehatkan otak. Minyak ini kaya akan lemak tak jenuh tunggal, yang membantu menurunkan kolesterol LDL atau kolesterol jahat, dan meningkatkan kolesetrol HDL atau baik.

    6. Kunyit dan Jahe

    Kunyit merupakan bahan yang sering digunakan untuk memasak. Senyawa aktif kurkumin yang ada di dalamnya merupakan antioksidan dengan sifat antiradang.

    Kandungan tersebut dapat bermanfaat bagi kesehatan otak dengan berpotensi mengganggu plak amiloid, yang merupakan ciri khas penyakit Alzheimer.

    Jahe juga ternyata sangat baik untuk otak. Bahan dapur satu ini dapat membantu otak berpikir lebih jernih, dan juga mengandung serat.

    7. Kopi dan Teh

    Dr Lord hampir setiap hari minum teh, yang menjadi sumber fitonutrien yang hebat dan bermanfaat untuk metabolisme otak.

    Minuman seperti teh dan kopi ini kaya akan flavonoid, yang dapat berkontribusi pada peningkatan kontrol glikemik. Keduanya juga mengandung kafein, yang dapat meningkatkan konsentrasi dalam beraktivitas.

    Tetap aktif adalah salah satu cara untuk mengurangi risiko demensia. Meski begitu, perlu diingat untuk mengonsumsi kafein dalam jumlah sedang atau tidak berlebihan.

    (sao/kna)