Produk: karbohidrat

  • Swasembada Pangan Tiba, RI Tak Impor Beras hingga 2026

    Swasembada Pangan Tiba, RI Tak Impor Beras hingga 2026

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat mengungkapkan sejauh ini bisa dikatakan Indonesia telah menggapai tahap swasembada pangan, seiring kebutuhan dipenuhi dari dalam negeri. 

    Pengamat Pertanian dari Center of Reform on Economic (Core) Indonesia Eliza Mardian mengatakan kategori swasembada pangan itu jika mengacu pada definisi Organisasi Pangan dan Pertanian atau Food and Agriculture Organization (FAO).

    “Kita sebetulnya masih swasembada kalau mengacu ke definisi FAO, karena 90% masih dipenuhi dari petani dalam negeri,” kata Eliza kepada Bisnis, Selasa (27/5/2025).

    Namun, Eliza menjelaskan bahwa yang menjadi perhatian adalah apakah swasembada ini akan berkelanjutan atau tidak. “Itu yang perlu dijaga keberlanjutannya,” ujarnya.

    Adapun, Eliza menuturkan alasan Indonesia tak lagi mengimpor beras pada tahun ini, didorong aksi ‘jemput bola’ Perum Bulog, sehingga mampu menyerap langsung produksi petani.

    Dia menyebut kondisi ini berbeda dengan periode tahun lalu, pemerintah harus mengimpor beras sebagai jalan pintas untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

    “Pemerintahan yang lalu impor [beras] itu karena Bulog nggak maksimal menyerap gabah petani karen nggak jemput bola, jadi quick win-nya, ya, impor,” tuturnya.

    Namun, Eliza menjelaskan agar pemerintah dapat memitigasi perubahan iklim, sehingga produksi yang mencukupi terus terjaga. Upaya itu ditambah dengan perbaikan infrastruktur irigasi untuk mengantisipasi banjir saat musim hujan, sekaligus jadi cadangan air sewaktu kemarau tiba.

    Di samping itu, Eliza menyatakan petani perlu menggunakan varietas dengan produktivitas tinggi, tetapi resilien terhadap perubahan iklim. “Kuncinya di pendampingan dan penyuluhan intensif. Gunakan inovasi teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas, kualitas sehingga kesejahteraan petani bisa meningkat,” terangnya.

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan Indonesia tak akan lagi mengimpor beras hingga 2026 mendatang.

    Menko Zulhas menuturkan bahwa Indonesia telah mengamankan sebanyak 3,9 juta ton beras pada Mei 2025. Stok beras yang melimpah ini dinilai cukup bagi Indonesia hingga tahun depan. Berbeda dengan tahun lalu, Indonesia harus mengimpor sebanyak 3,8 juta ton beras.

    “Sampai tahun depan saya kira kita nggak impor beras lagi. Ya, untuk beras,” ujar Zulhas dalam acara Pelepasan Jelajah Daulat Pangan Bisnis Indonesia di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Selasa (27/5/2025).

    Adapun saat ini, pemerintah akan mulai memfokuskan pada komoditas pangan yang kaya akan protein mulai dari budidaya ikan, udang, hingga kampung nelayan.

    Selain itu, Zulhas juga meyakini pemerintah telah mengamankan sejumlah komoditas pangan yang bersumber dari karbohidrat.

    “Kita sekarang mulai fokus untuk protein. Protein itu budidaya ikan, tambak, udang, ikan tangkap, garam, kampung nelayan. Itu kita fokus ke sana. Karena kalau karbohidrat, beras, jagung, insya Allah sampai tahun depan kita sudah aman,” ucapnya.

    Dia memastikan Indonesia tak akan lagi mengimpor komoditas seperti beras di tahun ini dan tahun depan.

    “Nggak ada [impor] lagi pasti. Jangankan tahun ini, tahun depan nggak impor lagi. Nggak, nggak, insya Allah [tidak impor],” pungkasnya.

  • 8 Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Berhenti Konsumsi Gula

    8 Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Berhenti Konsumsi Gula

    Jakarta – Gula secara alami terdapat dalam semua makanan yang mengandung karbohidrat, seperti buah-buahan, sayuran, dan produk susu. Mengonsumsi makanan utuh dengan kandungan gula alami justru baik bagi tubuh, karena dicerna secara perlahan dan memberikan pasokan energi yang stabil ke sel-sel tubuh.

    Dikutip dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), asupan tinggi buah, sayur, dan biji-bijian juga terbukti dapat menurunkan risiko penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.

    Masalah muncul ketika seseorang mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan, gula yang ditambahkan ke dalam makanan atau minuman untuk meningkatkan rasa atau memperpanjang masa simpan.

    Tanpa disadari, banyak makanan seperti kue, biskuit, permen, minuman ringan, jus buah, dan makanan olahan lainnya mengandung gula tambahan. Bahkan, gula tambahan juga bisa ditemukan pada makanan yang tidak terasa manis, seperti sup, roti, daging olahan, dan saus tomat.

    Asupan gula yang berlebihan dikaitkan dengan beberapa penyakit, seperti obesitas, diabetes, dan jantung.

    8 Hal yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Konsumsi Gula

    Dikutip dari Eating Well, berikut hal yang dapat terjadi pada tubuh saat berhenti konsumsi gula yang berlebihan.

    1. Penurunan Berat Badan Lebih Cepat

    Dengan mengonsumsi makanan tanpa tambahan gula, total asupan kalori yang masuk ke tubuh akan berkurang. Hal ini dapat mempercepat penurunan berat badan.

    Menurut penelitian, konsumsi gula tambahan yang berlebihan dapat berkontribusi pada kelebihan berat badan. Oleh karena itu, mengganti makanan tinggi gula tambahan dengan pilihan yang rendah atau tanpa gula bisa membantu mengurangi asupan kalori secara signifikan.

    Menurut penelitian, konsumsi gula yang tinggi bisa meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2. Berat badan bisa bertambah saat mengonsumsi banyak kalori dalam bentuk gula tambahan.

    Kelebihan berat badan atau obesitas sering kali disertai dengan gangguan pengendalian gula darah dan menurunnya sensitivitas insulin, yang dapat memicu diabetes tipe 2. Oleh karena itu, mengurangi konsumsi gula tambahan dapat membantu mengelola berat badan sekaligus menjaga kadar glukosa darah tetap dalam batas normal. Kedua hal ini berperan penting dalam menurunkan risiko terkena diabetes.

    3. Memperlambat Proses Penuaan Kulit

    Mengurangi asupan gula tambahan dan menjaga kadar glukosa darah tetap dalam batas normal dapat membantu memperlambat proses penuaan kulit.

    Pola makan yang mengandung banyak gula bisa menyebabkan produksi AGEs (Advanced Glycation End Products) yang berhubungan dengan percepatan proses penuaan kulit.

    Oleh karena itu, mengurangi konsumsi gula bisa memperlambat efek penuaan yang ditimbulkan AGE’s pada kulit. Pilih makan makanan buah dan sayur yang bermanfaat bagi kesehatan kulit.

    Peradangan kronis tingkat rendah berhubungan dengan hampir semua penyakit yang berkaitan dengan gaya hidup dan proses penuaan, seperti radang sendi, gangguan saluran pencernaan, dan sindrom metabolik. Sebuah penelitian yang mengamati data lebih dari 5.000 orang dewasa menemukan, konsumsi minuman manis oleh penderita pra-diabetes berkaitan dengan peningkatan kadar protein C-reaktif, yaitu indikator utama peradangan.

    Penelitian tersebut menunjukkan konsumsi gula tambahan yang berlebihan dapat memperparah peradangan. Oleh karena itu, menghindari gula tambahan dapat membantu mengurangi peradangan yang sudah ada sekaligus mencegah terjadinya peradangan baru. Dengan begitu, fungsi kekebalan tubuh pun meningkat dan tubuh menjadi lebih efektif dalam melawan patogen.

    Asupan gula tambahan yang tinggi dikaitkan dengan kemungkinan risiko mengalami episode depresi, kecemasan, dan kesehatan mental lainnya. Menurut peneliti, hal ini berasal dari peradangan otak yang dipicu oleh indeks glikemik gula yang lebih tinggi.

    Mengurangi asupan gula juga bisa membantu menjaga daya ingat yang tetap baik seiring bertambahnya usia. Sebuah studi yang melibatkan 3.623 orang Amerika berusia 60 tahun ke atas, menemukan hubungan antara asupan gula yang tinggi dengan tingkat keparahan hilangnya daya ingat.

    6. Nafsu Makan Berkurang

    Leptin, hormon utama yang mengatur nafsu makan, memberi sinyal ke otak tentang kapan harus makan, berhenti makan, serta kapan metabolisme harus dipercepat atau diperlambat. Namun, pada orang dengan obesitas dan resistensi insulin, tubuh menjadi kurang responsif terhadap sinyal bahwa sudah merasa kenyang.

    Oleh karena itu, memperbaiki pengelolaan glukosa bisa membantu memulihkan peran leptin dalam tubuh. Caranya adalah dengan mengurangi konsumsi gula tambahan.

    7. Meningkatkan Kesehatan Jantung

    Beberapa penelitian observasional menunjukkan orang yang mengonsumsi gula tambahan berlebihan berisiko lebih besar terkena penyakit kardiovaskular. Pola makan tinggi gula bisa meningkatkan peradangan dan menyebabkan hati memompa lemak berbahaya ke aliran darah. Hal tersebut bisa berkontribusi terhadap perkembangan penyakit kardiovaskular.

    Gula bisa menyebabkan gigi berlubang. Jika tak menyikat gigi, gula dan karbohidrat lain pada gigi akan menjadi makanan bakteri yang hidup di mulut. Akibatnya, kondisi tersebut dapat menghasilkan asam yang menghilangkan mineral dari enamel gigi dan kemudian menyebabkan lubang.

    (elk/suc)

  • Dorong Diversifikasi Pangan di Jatim, PDIP: Ketergantungan ke Beras Tak Bisa Dipertahankan

    Dorong Diversifikasi Pangan di Jatim, PDIP: Ketergantungan ke Beras Tak Bisa Dipertahankan

    Surabaya (beritajatim.com) – Anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan, Ony Setiawan, menegaskan komitmen partainya dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui langkah diversifikasi pangan. Menurutnya, ketergantungan terhadap beras sebagai sumber utama karbohidrat tidak bisa terus dipertahankan.

    “Tanaman pokok pendamping beras ini penting dalam rangka menuju swasembada pangan. Kita harus sadar bahwa ketergantungan pada beras tidak bisa terus dipertahankan, apalagi pencapaian swasembada dalam jangka pendek belum tentu bisa tercapai,” ujar Ony, Senin (26/5/2025).

    Pernyataan itu merespons instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, yang mendorong pengembangan sepuluh jenis tanaman alternatif pengganti beras, seperti jagung, singkong, dan sorgum. Ony menilai kebijakan ini merupakan langkah strategis untuk mencapai kedaulatan pangan nasional.

    “Semua itu adalah sumber karbohidrat yang bisa menjadi pengganti beras. Jadi pokoknya harus. Urusan pangan dan energi harus menjadi ranah kedaulatan nasional yang nyata,” tegasnya.

    Politisi asal Dapil Tuban-Bojonegoro ini menambahkan, ketahanan pangan tidak cukup hanya mengandalkan karbohidrat, melainkan juga harus mencakup kebutuhan gizi lain seperti protein dan lemak dari sektor peternakan dan pertanian lokal.

    “Kebutuhan nutrisi tubuh itu macam-macam. Tidak hanya karbohidrat, tapi juga lemak, protein dan lainnya. Karena itu, PDI Perjuangan juga mendorong adanya ketahanan mikro, termasuk dari hasil pertanian sayur, peternakan ayam, dan lainnya,” ujarnya.

    Ony juga menekankan pentingnya peran urban farming sebagai solusi di wilayah perkotaan. Ia menyebut, praktik bertani di lingkungan rumah tidak hanya memperkuat ketahanan pangan keluarga, tetapi juga meningkatkan kesadaran terhadap kelestarian lingkungan.

    “Urban farming menyadarkan kita bahwa lingkungan harus dijaga. Dan dari situ kita bisa mulai mengembangkan kemandirian pangan skala rumah tangga,” tandas Ony.

    Sebagai informasi, instruksi Megawati mencakup pengembangan tanaman lokal yang akrab di masyarakat dan dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam skema produksi pangan nasional yang lebih beragam dan berkelanjutan. [asg/beq]

  • Kadin target bangun 1.000 dapur MBG, ajak pengusaha China ikut serta

    Kadin target bangun 1.000 dapur MBG, ajak pengusaha China ikut serta

    Jakarta (ANTARA) – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menargetkan membangun 1.000 dapur makan bergizi gratis (MBG) di bawah program MBG Gotong Royong di luar dari dapur-dapur MBG yang dibuat oleh pemerintah.

    Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu, menjelaskan pihaknya melalui Kadin China menawarkan pengusaha-pengusaha China untuk ikut berinvestasi dalam proyek pembangunan 1.000 dapur MBG itu.

    “Mereka banyak sekali ingin partisipasi. Ada yang ingin di CSR-nya saja. Kebetulan, mereka memperhatikan Kadin itu punya MBG Gotong Royong. Apa itu? Istilahnya MBG as a service. Jadi, artinya, (investor) bisa beli paketan (investasi, red.),” kata Anindya saat ditemui selepas acara kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) China Li Qiang di Istana Merdeka, Minggu.

    Anindya kemudian melanjutkan Kadin Indonesia saat ini membangun beberapa dapur MBG sebagai proyek awal (pilot project) dari 1.000 dapur MBG itu. Jumlah dapur yang dibuat Kadin Indonesia ada 16 unit, sementara di daerah ada sekitar beberapa ratus.

    “Nah, dari sini, mereka (investor, red.) bisa berkontribusi dari misalnya dapurnya sendiri sebagai CSR, karena sudah ada paketnya. Apakah itu Rp2 miliaran, atau bagaimana,” kata Anindya.

    Dia melanjutkan para calon investor itu juga dapat berkontribusi dari pasokan protein ataupun karbohidrat yang menjadi menu-menu wajib makan bergizi gratis.

    “Tetapi bukan saja memasok, impor seperti biasa, tetapi juga membuat pertaniannya sendiri, agrikulturnya sendiri. Dan yang terakhir, saya lihat juga ya mereka ingin fokus juga untuk membantu supaya logistiknya lebih baik,” sambung Anindya.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Fathur Rochman
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Viral, Warga Blitar Protes Diberi Bakso Sebagai Menu PMT Posyandu

    Viral, Warga Blitar Protes Diberi Bakso Sebagai Menu PMT Posyandu

    Blitar (beritajatim.com) – Dita Faisal, warga Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar curhat di media sosial terkait pemberian bakso sebagai menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) posyandu berupa bakso. Dalam unggahannya, warga tersebut menyebutkan bahwa dirinya kecewa atas menu yang diberikan oleh pihak posyandu.

    Warga tersebut pun khawatir kalau menu bakso tersebut mengandung Monosodium Glutamat (MSG). Sehingga ia kecewa dan memilih untuk mengembalikan bakso tersebut ke Posyandu.

    Unggahan itu pun kemudian viral di media sosial. Sejumlah masyarakat pun menanggapi unggahan itu.

    “Anak saya umur 1 tahun 9 bulan, dari kecil tidak saya beri makanan berperasa. Saya ajarkan makan alami, nasi lembut, ikan segar, telur rebus, hingga bubur kacang hijau. Semua ada di desa. Harusnya itu yang dipakai, bukan makanan instan seperti bakso dan mie,” ucap Dita Faisal, Rabu (21/5/2025).

    Menurut Dita biasanya menu PMT Posyandu adalah buah. Selain itu, ada bubur kacang hijau, bubur sumsum, dan puding. Menurutnya, puding mengandung gula yang tidak direkomendasikan untuk anak-anak.

    Namun, dia tidak melarang masakan itu untuk posyandu. Dita menelusuri bahwa menu PMT ditentukan oleh pihak desa, bukan kader posyandu yang dinilai lebih tahu tumbuh kembang anak. Dia ingin ibu-ibu kader posyandu ini dilibatkan dalam penentuan menu makanan tambahan.

    “Saya tidak melarang makanan seperti puding. Tapi kalau bisa dan saya berharap kembali ke makanan alami. Desa ini punya bahan segar dan sehat. Ada daun caon, santan alami, telur, hingga kacang hijau. Tinggal diolah saja. Anak umur 6 bulan sampai 2 tahun kan belum bisa makan bakso,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala Desa Serang, Dwi Handoko mengatakan, pemberian menu bakso ini baru pertama dilakukan karena ingin ada inovasi agar tidak terkesan monoton. Biasanya, menu PMT posyandu itu ada kacang hijau, buah, dan jenang sumsum. Makanan ini juga berasal dari anggaran desa sebesar Rp8.800 per menu.

    Handoko menyebut pengadaan menu makanan tambahan posyandu ini menggunakan anggaran dari desa melalui penyedia jasa makanan. Meskipun begitu, menu PMT posyandu termasuk bakso ini dipastikan sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi di puskesmas.

    “Memang dari puskesmas disarankan ada perubahan menu PMT posyandu. Bakso ini masih dianggap masuk untuk memenuhi gizi anak,” tutur Handoko.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, dr Christine Indrawati menyatakan, bakso diperbolehkan untuk PMT posyandu. Dalam petunjuk teknisnya, makanan untuk balita ini harus mengandung protein hewani atau nabati, ada karbohidrat, dan buah.

    Menurut Christine, menu bakso ini jarang diberikan sehingga membuat kaget anggota posyandu. Bahkan membuat mereka berpikiran makanan ini ada MSG (monosodium glutamat) dan penyedapnya. Tentu hal ini membuat mereka khawatir jika sang anak mengonsumsinya.

    “Namun, setelah saya konfirmasi kepada puskesmas, mereka telah memberi tahu pembuat PMT untuk tidak memberikan bahan tambahan seperti kimia. Jika benar, berarti bakso ini aman. Bahkan gorengannya ada wortel sebagai sayuran. Terpenting menu posyandu ini sudah melalui arahan puskesmas,” pungkasnya. [owi/beq]

  • Jangan Abaikan Stroke, Mayapada Hospital Beri Panduan Pencegahannya

    Jangan Abaikan Stroke, Mayapada Hospital Beri Panduan Pencegahannya

    Jakarta

    Pernahkah membayangkan bagaimana rasanya jika terserang stroke? Penyakit berisiko ini memang harus diwaspadai. Agar selamat dari ancaman stroke, penting bagi kita untuk mengetahui faktor risikonya, memperhatikan gaya hidup, dan melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan rutin.

    Walaupun terlihat sederhana, langkah tersebut dapat mencegah kemungkinan terburuk dari penyakit stroke. Spesialis Neurologi Konsultan Neurofisiologi Klinis Mayapada Hospital Jakarta Selatan dr Manfaluthy Hakim, SpN(K) mengatakan terdapat faktor risiko stroke yang dapat dihindari dan faktor risiko yang tak dapat dihindari.

    Contoh faktor risiko yang tak dapat dihindari dan bersifat alami ialah faktor genetik dan usia. dr Manfaluthy mengatakan di antaranya faktor usia (terutama di atas 55 tahun); jenis kelamin, di mana laki-laki memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan perempuan; faktor hormon, dan riwayat keluarga dapat meningkatkan kecenderungan seseorang mengalami stroke.

    “Hal-hal tersebut merupakan kondisi alamiah seseorang yang tak bisa dihindari,” jelas dr Manfaluthy, dalam keterangan tertulis, Selasa (6/5/2025).

    Di sisi lain, terdapat faktor risiko yang dapat dihindari, biasanya berkaitan dengan kebiasaan, gaya hidup, atau kondisi yang bisa dipengaruhi oleh individu, antara lain obesitas, kurang aktivitas fisik, pola makan yang buruk, mengonsumsi alkohol dan rokok, hingga adanya penyakit komplikasi, seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung. Dengan perubahan gaya hidup, seperti menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, dan menghindari kebiasaan buruk, faktor risiko stroke tersebut dapat ditekan secara signifikan.

    Spesialis Neurologi Mayapada Hospital Tangerang, dr Hananto Pratignyo, SpN, FIN, DiplIPM menerangkan langkah awal pencegahan stroke dapat dimulai dengan menjaga pola makan, biasakan mengonsumsi makanan dengan nutrisi lengkap dari karbohidrat, protein, mineral, hingga serat. Alih-alih mengonsumsi makanan tinggi lemak dan garam, mengonsumsi buah dan sayur jauh lebih baik untuk menghindari kolesterol dan tekanan darah tinggi.

    “Pola makan sehat ini tidak hanya membantu menjaga berat badan tetap ideal, tetapi juga mengurangi risiko obesitas,” kata dr Hananto.

    Kemudian, rutin berolahraga dan beraktivitas fisik, seperti jalan pagi, bersepeda, atau berenang. Lebih lanjut, dr Hananto menjelaskan pentingnya menerapkan gaya hidup sehat, misalnya olahraga rutin 4-5 kali seminggu.

    “Luangkan waktu sekitar 2,5 jam seminggu untuk berolahraga agar badan lebih fit dan berenergi, juga bantu menjaga berat badan tetap ideal, sirkulasi darah lancar, dan mengurangi stres. Konsistensi adalah kuncinya,” tutur dr Hananto.

    Tidak hanya menjaga kesehatan tubuh, kesehatan mental pun penting untuk diperhatikan seperti dengan mengendalikan emosi, sebab emosi dapat meningkatkan hormon epinefrin yang menaikkan tekanan darah, memicu adanya hipertensi yang merupakan faktor risiko stroke. Selanjutnya, hindari kebiasaan mengonsumsi alkohol dan merokok.

    Kandungan zat kimia berbahaya pada alkohol dan rokok meningkatkan risiko penyakit berbahaya, seperti stroke. Menghindari alkohol dan rokok dapat mengurangi risiko terkena stroke dan meningkatkan kualitas hidup.

    Lalu, periksa dan konsumsi obat-obatan secara rutin bagi yang memiliki riwayat penyakit komplikasi sebagai faktor risiko stroke. Penyakit hipertensi dan diabetes, misalnya, perlu diberikan pengobatan secara teratur agar tekanan darah tetap normal dan kadar gula tetap stabil.

    Hal ini tentunya memberi dampak baik dalam menjaga kesehatan dan mencegah risiko stroke. Tak hanya dengan menjalani gaya hidup sehat dan konsumsi obat-obatan teratur, pencegahan stroke dapat dilakukan dengan deteksi sejak dini lewat skrining stroke yang dapat dilakukan di rumah sakit, seperti Mayapada Hospital.

    Spesialis Neurologi Mayapada Hospital Kuningan dr Silvester Christanto, SpS memaparkan skrining stroke secara rutin penting untuk mengenali potensi stroke. pemeriksaan dilakukan lewat tes laboratorium untuk cek faktor risiko, seperti kadar gula darah, kolesterol, baik yang jahat (LDL) maupun baik (HDL), trigliserida, fungsi ginjal, sampai faktor pembekuan darah.

    “Semua ini penting sebagai bahan evaluasi kesehatan secara menyeluruh,” ujar dr Silvester.

    Deteksi stroke sejak dini sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko stroke. Untuk melakukannya, kunjungi layanan kesehatan khusus saraf dan otak seperti layanan Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital yang menyediakan skrining nyeri kepala dan skrining stroke.

    Pasien juga dapat membuat jadwal skrining rutin dengan mudah dan cepat melalui aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital. Lain halnya jika pasien atau keluarga pasien mengalami serangan stroke mendadak, maka segera hubungi layanan kegawatdaruratan Stroke Emergency Mayapada Hospital yang siaga 24 jam untuk menangani stroke dengan protokol internasional Door to Needle kurang dari 60 menit bagi pasien stroke sumbatan.

    Stroke Emergency Mayapada Hospital dapat dihubungi melalui 150990 atau melalui fitur button Emergency Call yang ada di aplikasi MyCare. Untuk mendukung gaya hidup sehat sebagai upaya mencegah stroke, MyCare juga memiliki beragam fitur seperti Personal Health, yang dapat memantau langkah kaki, jumlah kalori terbakar, detak jantung, atau melihat Body Mass Index (BMI).

    Ada juga fitur Health Article & Tips yang menyajikan ragam artikel edukasi dan tips kesehatan dari dokter. Segera unduh MyCare di Google Play maupun App Store, dan dapatkan poin untuk potongan harga berbagai jenis layanan kesehatan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (prf/ega)

  • Singapura Tarik Suplemen Herbal untuk Gula Darah, Berisiko Picu Kejang-Koma

    Singapura Tarik Suplemen Herbal untuk Gula Darah, Berisiko Picu Kejang-Koma

    Jakarta

    Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA) pada hari Senin (5 Mei) menarik suplemen dengan klaim menurunkan kadar gula darah setelah ditemukan mengandung obat antidiabetik yang hanya dapat diperoleh dengan resep dokter.

    Dalam siaran pers, HSA memperingatkan masyarakat untuk tidak mengonsumsi “CuraLin Advanced Glucose Support”, karena produk yang diberi label herbal tradisional tersebut telah diuji oleh otoritas selama pemeriksaan rutin untuk mengetahui kandungan glibenclamide dan metformin.

    Glibenclamide dan metformin adalah obat yang hanya dapat diperoleh dengan resep dokter, digunakan untuk mengobati diabetes melitus dan hanya boleh dikonsumsi di bawah pengawasan medis.

    HSA memerintahkan LYC Nutrihealth, yang mengimpor produk tersebut dalam dua kelompok, untuk menghentikan semua penjualan dan menarik keduanya.

    HSA menambahkan bahwa suplemen tersebut didatangkan dari Amerika Serikat dan dipasok secara lokal dengan nomor kelompok berikut:

    Kelompok 2023-19650 dan Kelompok 2023-19651, keduanya kedaluwarsa pada September 2026. Penarikan hingga kini masih berlangsung.

    HSA mengatakan penggunaan glibenklamid atau metformin yang tidak tepat tanpa pengawasan medis dapat menyebabkan kadar glukosa darah rendah, yang bisa menyebabkan kejang dan koma.

    “Efek samping lainnya termasuk mual, muntah, diare, dan penyakit kuning kolestatik, suatu kondisi di mana aliran empedu tersumbat atau melambat,” kata HSA, dikutip dari CNA, Selasa (6/5/2025).

    Metformin juga dapat menyebabkan asidosis laktat, penumpukan asam yang berbahaya dalam darah dan dapat mengancam jiwa, HSA menambahkan.

    Pasien diabetes yang mengonsumsi suplemen tersebut bersama dengan obat antidiabetik diresepkan, juga berisiko overdosis karena efek aditif dari obat-obatan ini, kata otoritas tersebut.

    Suplemen CuraLin dipasarkan dengan klaim membantu mendukung kadar glukosa darah yang sehat, meningkatkan kadar energi, dan membantu mendukung metabolisme karbohidrat dan lemak.

    Obat ini dijual oleh berbagai penjual dan di platform e-commerce lokal, termasuk Shopee dan Lazada.

    “HSA telah bekerja sama dengan administrator platform e-commerce lokal untuk memastikan bahwa daftar produk yang terpengaruh telah dihapus,” katanya, seraya menambahkan bahwa semua penjual dan pemasok harus segera berhenti menjual produk tersebut.

    Konsumen disarankan untuk segera berhenti mengonsumsi produk tersebut.

    Mereka yang merasa tidak enak badan setelah mengonsumsi produk tersebut, terutama jika mengidap diabetes atau telah mengonsumsi obat antidiabetik lain yang diresepkan secara bersamaan, harus berkonsultasi dengan dokter mereka.

    “Mungkin ada batch atau varian lain dari ‘CuraLin advanced glucose support’ yang dijual di pasaran. Jika ragu, konsumen sebaiknya tidak membeli atau mengonsumsi produk ini,” kata HSA.

    Untuk pengembalian produk yang terdampak, konsumen harus menghubungi pengecer atau penjual tempat mereka membeli produk tersebut.

    HSA mengatakan tidak akan ragu untuk mengambil tindakan penegakan hukum yang tegas terhadap siapa pun yang menjual dan memasok produk yang ditemukan mengandung bahan-bahan berbahaya.

    Penjual dan pemasok dapat dituntut dan, jika terbukti bersalah, dapat dipenjara hingga dua tahun dan/atau didenda hingga SGD 10.000.

    (naf/kna)

  • Bumbu Dapur yang Bisa Turunkan Kadar Gula Darah untuk Cegah Penyakit Diabetes

    Bumbu Dapur yang Bisa Turunkan Kadar Gula Darah untuk Cegah Penyakit Diabetes

    Jakarta

    Pakar kesehatan mengidentifikasi rempah atau bumbu dapur yang memiliki efek penurun gula darah, yang sebanding dengan obat-obatan yang sering diresepkan untuk individu dengan atau berisiko diabetes tipe 2.

    Rempah atau bumbu dapur yang dimaksud adalah kunyit. Bahan ini memiliki sifat antiinflamasi dan bahan aktif, yakni kurkumin.

    “Kurkumin memiliki sifat anti-diabetes dan efek yang mirip dengan metformin,” kata Dr Eric Berg, DC, seorang ahli dalam diet ketogenik, teknik rendah karbohidrat, dan intermitten fasting.

    Metformin bekerja dengan mengurangi produksi glukosa di liver dan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, atau hormon penting yang mengatur kadar gula darah.

    Kurkumin pada kunyit juga dapat mengurangi lonjakan gula darah. Bahan itu membantu tubuh memanfaatkan glukosa secara lebih efektif, yang tidak hanya bermanfaat bagi liver tetapi juga otot.

    Kurkumin bekerja menghambat glukoneogenesis hati, proses saat organ tersebut menciptakan glukosa dari sumber non-karbohidrat. Bahan itu juga meningkatkan sensitivitas insulin, yang memungkinkan sel bereaksi lebih terhadap insulin dan menggunakan glukosa dengan cara yang lebih efisien.

    Mengapa Kurkumin Bermanfaat untuk Kadar Gula Darah?

    Diabetes sering dikaitkan dengan peradangan dan stres oksidatif yang terus-menerus. Sifat antiperadangan dan antioksidan kurkumin dapat membantu mengatasi masalah ini.

    Kurkumin berpotensi meningkatkan aktivitas enzim antioksidan, yang selanjutnya mengurangi stres oksidatif dalam model diabetes.

    Dikutip dari Express UK, kurkumin berpotensi meningkatkan sensitivitas insulin dengan meningkatkan produksi protein yang memungkinkan penyerapan glukosa ke dalam sel. Kurkumin dapat membantu mengurangi resistensi insulin, ciri utama diabetes tipe 2.

    Kurkumin atau senyawa yang ada di dalam kunyit itu juga dapat meningkatkan fungsi sel beta, yang penting untuk produksi insulin. Efek penurun glukosa kurkumin diduga terkait dengan kemampuannya untuk:

    Menghambat enzim yang terlibat dalam glukoneogenesis.Meningkatkan ekspresi protein pengangkut glukosa (GLUT4, GLUT2, GLUT3).Mengaktifkan AMPK, enzim yang terlibat dalam metabolisme glukosa.Mengurangi peradangan, yang dapat menyebabkan resistensi insulin.

    Penelitian lain menunjukkan bahwa kurkumin dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yang berarti sel-sel tubuh merespons insulin dengan baik, membantu mengatur kadar gula darah. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa kurkumin dapat membantu mencegah atau menunda perkembangan diabetes tipe 2.

    Penelitian yang lebih baru dari Desember 2024 mengatakan bahwa kombinasi metformin dan kurkumin menunjukkan kemanjuran yang unggul dalam meningkatkan profil lipid dan metabolisme glukosa. Dalam hal mengonsumsi metformin dan kurkumin, penelitian menunjukkan bahwa kurkumin memberikan efek antiperadangan yang sinergis dengan metformin tanpa potensi efek samping.

    Selain gula darah, Dr Berg mengungkapkan bahwa rempah tersebut efektif dalam menstabilkan kadar kolesterol.

    “Penelitian telah menunjukkan bahwa kurkumin memiliki manfaat yang mirip dengan statin dan dapat membantu mengurangi kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida,” terangnya.

    Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kurkumin dapat bermanfaat bagi toleransi glukosa dan profil lipid. Dalam sebuah penelitian tahun 2019, kurkumin meningkatkan sensitivitas insulin dan profil lipid pada model tikus diabetes tipe 2.

    (sao/kna)

  • Diabetes Tipe 5 Resmi Diakui, Penyakit Gula Darah yang Ancam Generasi Muda

    Diabetes Tipe 5 Resmi Diakui, Penyakit Gula Darah yang Ancam Generasi Muda

    Jakarta

    Federasi Diabetes Internasional (IDF) resmi mengakui adanya penyakit yang disebut sebagai ‘diabetes tipe 5’. Pihaknya membentuk kelompok kerja untuk mengembangkan panduan baru bagi para dokter tentang cara mengenalinya.

    Menurut laporan IDF, penyakit ini diyakini dialami sekitar 25 juta orang di seluruh dunia. Hal ini disebabkan oleh produksi insulin rendah yang disebabkan oleh kekurangan gizi di antara remaja dan dewasa muda, yang kurus dan kekurangan gizi.

    Penyakit baru ini, yang berbeda dari diabetes tipe 1 dan 2, secara resmi diakui melalui pemungutan suara pada 8 April 2025 di Kongres Diabetes Dunia IDF di Bangkok, Thailand.

    “Tipe diabetes yang berhubungan dengan kekurangan gizi secara historis sangat kurang terdiagnosis dan kurang dipahami,” kata profesor kedokteran di Albert Einstein College of Medicine, Meredith Hawkins, dikutip dari Independent UK.

    Diabetes tipe 5 merupakan bentuk penyakit langka yang di masa lalu sering salah didiagnosis sebagai diabetes tipe 2. Umumnya, diabetes tipe 2 dipengaruhi oleh gaya hidup dan berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan insulin yang diproduksinya.

    Selain itu, penyakit ini juga kerap salah didiagnosis sebagai diabetes tipe 1, yakni suatu kondisi autoimun yang mengakibatkan kerusakan sel-sel penghasil insulin.

    Profesor endokrinologi di Christian Medical College di India dan anggota Kelompok Kerja Diabetes Tipe 5, Nihal Thomas, mengatakan penyakit ini menyebabkan sel-sel beta pankreas berfungsi tidak normal, yang menyebabkan produksi insulin tidak mencukupi.

    “Pasien sering salah didiagnosis menderita diabetes tipe 1, meskipun faktanya pemberian insulin yang terlalu banyak dapat berakibat fatal,” jelas Dr Hawkins.

    “Diabetes akibat kekurangan gizi lebih umum daripada tuberkulosis dan hampir sama umum dengan HIV/AIDS, tetapi tidak adanya nama resmi telah menghambat upaya untuk mendiagnosis pasien atau menemukan terapi yang efektif,” sambungnya.

    Gejala yang Dialami Pasien Diabetes Tipe 5

    Dr Hawkins mengatakan bahwa ia pertama kali mengetahui tentang diabetes akibat kekurangan gizi pada 2005 saat mengajar di pertemuan kesehatan global. Ini bertepatan saat dokter dari berbagai negara mengatakan padanya bahwa mereka melihat pasien dengan bentuk diabetes yang tidak biasa.

    “Pasien-pasien tersebut masih muda dan kurus, yang menunjukkan bahwa mereka menderita diabetes Tipe 1, yang dapat dikelola dengan suntikan insulin untuk mengatur kadar gula darah. Tetapi, insulin tidak membantu pasien-pasien ini dan dalam beberapa kasus menyebabkan gula darah rendah yang berbahaya,” terangnya.

    Para pasien juga tidak seperti orang dengan diabetes tipe 2, yang biasanya dikaitkan dengan obesitas. Hal itu sangat membingungkan.

    “Orang dengan bentuk diabetes ini memiliki cacat parah dalam kapasitas untuk mengeluarkan insulin, yang sebelumnya tidak diketahui. Temuan ini telah merevolusi cara kita berpikir tentang kondisi ini dan cara kita mengobatinya,” ujar Dr Hawkins.

    “Dokter di seluruh dunia masih belum yakin bagaimana cara merawat pasien ini, yang sering kali tidak bertahan hidup lebih dari setahun setelah diagnosis,” tambahnya.

    Dr Hawkins juga menambahkan bahwa untuk mengelola diabetes tipe 5, pasien harus mengonsumsi lebih banyak protein dan lebih sedikit karbohidrat dalam makanan mereka.

    “Namun, hal ini perlu dipelajari dengan serius sekarang, karena ada kemauan global dan mandat resmi dari (IDF) untuk melakukannya,” pungkasnya.

    (kna/kna)

  • Hati-hati, 6 Gejala Gula Darah Tinggi yang Muncul di Malam Hari

    Hati-hati, 6 Gejala Gula Darah Tinggi yang Muncul di Malam Hari

    Jakarta

    Tidur dengan kadar gula darah tinggi bisa jadi tidak nyaman. Cara terbaik untuk mengatasi kadar gula darah tinggi, atau hiperglikemia, di malam hari adalah memperbaiki rutinitas yang menjaga kadar gula darah tetap seimbang sepanjang hari.

    Ketika glukosa darah lebih tinggi dari 130 miligram per desiliter (mg/dL) saat berpuasa, 180 mg/dL sekitar dua jam setelah makan, atau lebih tinggi dari 200 mg/dL saat diuji secara acak, maka seseorang dianggap mengalami hiperglikemia.

    Gejalanya tak selalu muncul di pagi hingga siang hari. Dikutip dari Web MD, berikut ciri-ciri kadar gula darah tinggi saat malam hari:

    1. Sering terbangun buang air Kecil

    Tanda paling umum gula darah tinggi di malam hari adalah frekuensi buang air kecil yang meningkat, bahkan bisa lebih dari sekali dalam semalam. Ini terjadi karena tubuh berusaha membuang kelebihan glukosa melalui urine.

    2. Haus berlebihan

    Rasa haus yang intens saat malam juga bisa menjadi alarm. Ketika tubuh kehilangan cairan karena sering buang air kecil, sinyal haus meningkat sebagai bentuk kompensasi alami dari tubuh.

    3. Sulit tidur atau tidur tidak nyenyak

    Pengidap gula darah tinggi sering mengalami gangguan tidur karena ketidaknyamanan tubuh, entah karena haus, ingin buang air kecil, gelisah, atau jantung berdebar.

    4. Keringat dingin

    Meski ini lebih sering terjadi pada gula darah rendah (hipoglikemia), tetapi pada beberapa kasus hiperglikemia juga bisa menyebabkan sensasi tidak nyaman, seperti jantung berdebar cepat dan berkeringat saat beristirahat.

    5. Mulut kering

    Gula darah tinggi menyebabkan produksi air liur menurun, sehingga pengidapnya kerap mengalami mulut kering saat tidur. Selain itu, napas dengan bau buah-buahan (keton) bisa jadi tanda bahaya, khususnya pada diabetes tipe 1.

    6. Lelah saat bangun

    Jika bangun pagi dalam kondisi lelah, sakit kepala, atau tidak segar, bisa jadi ini dampak dari gula darah tinggi sepanjang malam yang mengganggu siklus tidur dan metabolisme.

    Tips Menghindari Hiperglikemia Malam Hari

    Hindari makan malam terlalu dekat waktu tidur, terutama makanan tinggi karbohidrat dan gula.Pantau kadar gula darah sebelum tidur.Konsultasikan dosis insulin atau obat oral dengan dokter jika sering mengalami gejala di atas.Perhatikan pola tidur dan tingkat stres, karena keduanya mempengaruhi kontrol glukosa.

    Jika kamu sering mengalami gejala-gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter. Gula darah yang tidak terkontrol di malam hari bisa meningkatkan risiko komplikasi jantung, ginjal, dan saraf dalam jangka panjang.

    (avk/naf)